BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan-persiapan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan Sesuai dengan perencanaan penelitian yang telah dirancang, maka pelaksanaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kopeng 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. SD Negeri Kopeng 03 terletak di dusun Dukuh desa Kopeng Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Pembelajaran di SD Negeri Kopeng 03 dilaksanakan mulai hari Senin sampai hari Sabtu. Proses pembelajaran dilakukan mulai pukul 07.30 sampai pukul 12.30, sedangkan untuk hari Jumat dan Sabtu dimulai pukul 07.30 sampai pukul 11.00 siang. 4.1.2 Gambaran Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Kopeng 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang yang berjumlah 35 siswa terdiri dari 15 siswa perempuan dan 20 siswa laki-laki yang mempunyai karakteristik seperti suka berbicara sendiri saat guru menerangkan, suka bermain, siswa butuh waktu untuk memahami materi yang diajarkan guru, dan siswa kurang bersemangat saat menerima pelajaran. Penelitian di SD Negeri Kopeng 03 Siswa Kelas IV dilakukan pada mata pelajaran IPA khususnya tentang Perubahan Lingkungan dan Pengaruhnya. 4.1.3 Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus I dan siklus II, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi wawancara dengan guru kelas dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa, model pembelajaran yang dipakai guru, dan kesulitan siswa dan guru, jumlah siswa. Hasil observasi wawancara dengan guru kelas IV bahwa pelaksanaan pembelajaran di kelas IV SD Negeri Kopeng 03 masih berlangsung secara konvensional pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai objek belajar, siswa hanya tempat menerima transfer pengetahuan dari guru. Kegiatan ini tercermin pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung dimana guru hanya ceramah, 49

50 menjelaskan materi pada buku paket, memberi soal, siswa berdiskusi, mencatat, mengerjakan soal. Di dalam kegiatan pembelajaran guru adalah segalanya, sedangkan siswa hanya menerima apa yang diberikan oleh guru, motivasi belajar dan latar belakang sosial siswa tidak dijadikan pertimbangan guru didalam mendesain pembelajaran, pembelajaran berlangsung sebagai rutinitas dari hari ke hari, akibatnya adalah siswa cenderung bosan dan tidak kreatif. Hasil belajar siswa juga ditentukan oleh aktivitas siswa di rumah, sedangkan di rumah sebagian besar siswa tidak mendapat dukungan dan motivasi orang tua dalam upaya meningkatkan semangat belajar. Hal itu terjadi karena orang tua sibuk bekerja mencari uang untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, karena sebagian besar siswa adalah anak petani bahkan ada juga yang orang tuanya yang bekerja di Jakarta sehingga kurang memperhatikan anaknya. Di samping itu kondisi orang tua memiliki pendidikan yang rendah dan sebagian besar hanya tamat Sekolah Dasar, maka mereka kurang memperhatikan terhadap pendidikan anaknya. Siswa juga memiliki pandangan bahwa pelajaran IPA adalah pelajaran yang sulit, membosankan sehingga siswa kurang tertarik terhadap pembelajaran IPA. Ketuntasan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA kelas IV SD Negeri Kopeng 03 belum menunjukkan hasil yang diharapkan, dilihat dari nilai ulangan tes semester / UTS siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV pada Semester I, yaitu: Tabel 4.1 Hasil Belajar IPA pada Kondisi Awal No. Rentang nilai Banyak siswa Persentase 1. 47 55 5 14% 2. 56 64 9 26% 3. 65 73 13 37% 4. 74 82 5 14% 5. 83 91 1 3% 6. 92 100 2 6% Jumlah Siswa 35 100% Nilai Rata-rata 66,94 Nilai Tertinggi 93 Nilai Terendah 47

51 Dari tebel 4.1 dapat dilihat bahwa hasil ulangan tes semester IPA siswa yang belum tuntas sejumlah 19 siswa, sedangkan yang sudah tuntas dengan KKM= 66 sejumlah 16 siswa yang dapat diuraikan jumlah siswa yang mendapat nilai antara 47-55 sejumlah 5 siswa, nilai antara 56-64 sejumlah 9 siswa, nilai antara 65-73 sejumlah 13 siswa, nilai antara 74-82 sejumlah 5 siswa, nilai antara 83-91 sejumlah 1 siswa, dan nilai 92-100 sejumlah 2 siswa. Dari daftar nilai pada kondisi awal, nilai tertinggi adalah 93 dan nilai terendahnya 47 lihat lampiran halaman 144. Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel 4.1 dapat dilihat pada gambar 1 sebagai berikut: 40% 35% 30% 25% 20% 15% 10% 5% 0% 37% 26% 14% 14% 6% 3% 47-55 56-64 65 73 74 82 83 91 92-100 Gambar 4.1 Hasil Belajar IPA pada Kondisi Awal Berdasarkan kriteria ketuntasan minimal (KKM= 66) data hasil perolehan nilai pada kondisi awal/sebelum tindakan dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.2. Tabel 4.2 Ketuntasan Belajar pada Kondisi Awal No. Ketuntasan Frekuensi Persentase 1. Tuntas 16 46% 2. Tidak tuntas 19 54% Jumlah 35 100% Nilai Tertinggi 93 Nilai Terendah 47 Rata-rata 66,94 KKM 66

52 Hasil belajar siswa pada kondisi awal sebelum dilakukan tindakan dapat dilihat bahwa siswa yang mendapatkan nilai kurang dari (KKM = 66) sejumlah 19 siswa atau 54% dari total keseluruhan siswa, sedangkan yang sudah mencapai KKM sebanyak 16 siswa dengan persentase 46% dari total keseluruhan siswa. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa persentase jumlah siswa yang telah mencapai KKM lebih kecil dibandingkan dengan jumlah siswa yang belum berhasil mencapai KKM. Hasil belajar siswa pada tabel 4.2 dapat dilihat pada gambar 2 berikut: 46% 54% Tuntas Tidak tuntas Gambar 4.2 Ketuntasan Belajar IPA Kondisi Awal Berdasarkan hasil belajar IPA yang masih rendah, dibuktikan dengan nilai ulangan tes semester / UTS mata pelajaran IPA semester I siswa kelas IV SD Negeri Kopeng 03 maka peneliti merasa perlu mengadakan perbaikan pembelajaran IPA dengan menerapkan model Discovery Learning, sebagai upaya meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPA melalui penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II. 4.1.4 Deskripsi Siklus I Pada deskripsi siklus I ini, menguraikan tentang tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pelaksanaan observasi, hasil tindakan dan refleksi pada siklus I. Kegiatan pembelajaran pada siklus I ini dibagi menjadi tiga kali pertemuan, masing-masing pertemuan berlangsung selama 2x35 menit.

53 4.1.4.1 Tahap Perencanaan Siklus I Dalam tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian dengan model pembelajaran Discovery Learning antara lain menelaah materi pembelajaran IPA kelas IV dan mengkaji indikatorindikatornya, menyesuaikan dengan tujuan pembelajaran, menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, menyiapkan alat evaluasi untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam pembelajaran dan yang terakhir menyiapkan alat peraga. Setelah semua perangkat pembelajaran disiapkan langkah selanjutnya adalah menyiapkan lembar observasi yang digunakan untuk menilai pelaksanaan pembelajaran dengan model Discovery Learning. 4.1.4.2 Pelaksanaan Siklus I a) Pertemuan pertama Tindakan ini dilakukan pada hasi Jum at, 18 Maret 2016 melalui kegiatan sebagai berikut: 1. Kegiatan Awal Pertemuan pertama berlangsung pada jam pelajaran pertama pukul 07.30 WIB, untuk mengawali pembelajaran guru mempersiapkan siswa untuk belajar dan di lanjutkan untuk berdo a terlebih dahulu. Guru memperkenalkan diri, guru memeriksa kehadiran siswa lalu mengajak siswa untuk bernyanyi agar siswa semangat belajar. A. Stimulation (pemberian rangsang) Guru memberikan pertanyaan kepada siswa apakah kalian suka memperhatikan langit saat akan hujan? Ciri-ciri apa yang kamu lihat saat akan hujan? Siswa menjawab dengan berbagai pengetahuan masing-masing. Guru memberikan pertanyaan lagi Pernahkah kamu melihat di televisi atau korankoran terjadinya longsor? Sawah-sawah dan lahan pertanian yang hijau tertutup tanah. Kejadian tersebut dapat terjadi sewaktu-waktu. Guru memberikan motivasi dengan mengajak siswa untuk mempelajari penyebab

54 perubahan lingkungan dengan sungguh-sungguh, sehingga kita dapat mencegah atau mengatasi dampak dari perubahan lingkungan yang terjadi dan kita dapat lebih mensyukuri karunia yang diberikan oleh Tuhan YME. Kemudian guru menginformasikan materi yang akan dipelajari dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan. 2. Kegiatan Inti B. Problem statement (identifikasi masalah) Guru menjelaskan materi perubahan daratan oleh air hujan. Siswa diberikan kesempatan oleh guru untuk bertanya jika ada hal yang belum jelas dan dimengerti terkait materi perubahan daratan oleh air hujan Siswa membentuk kelompok terdiri dari 5-6 siswa setiap kelompok C. Data Collection (pengumpulan data) Guru meminta siswa untuk siswa mengambil lembar kerja siswa 1 dan rancangan percobaan Pengaruh Hujan dari guru Siswa mengidentifikasi masalah perubahan daratan oleh air hujan. Siswa dibimbing guru dalam merumuskan masalah perubahan daratan oleh air hujan. Siswa mendiskusikan hipotesis tentang perubahan daratan oleh air hujan 3. Kegiatan Penutup D. Generalization (Menarik kesimpulan) Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari hasil percobaan tentang Pengaruh Hujan. Siswa bersama dengan guru merefleksi pembelajaran yang dilakukan. Guru memberikan pekerjaan rumah Sebutkan peristiwa perubahan kenampakan bumi yang terjadi di lingkungan sekitar tempat tinggal kalian. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam. b) Pertemuan kedua Tindakan ini dilakukan pada hasi Sabtu, 19 Maret 2016 melalui kegiatan sebagai berikut:

55 1. Kegiatan Awal Pertemuan kedua berlangsung pada jam pelajaran pertama pukul 07.30 WIB, untuk mengawali pembelajaran guru mempersiapkan siswa untuk belajar dan di lanjutkan untuk berdo a terlebih dahulu. Guru memeriksa kehadiran siswa lalu mengajak siswa untuk bernyanyi agar siswa semangat belajar. A. Stimulation (pemberian rangsang) Guru bertanya materi yang sudah dipelajari sebelumnya. Guru meminta siswa untuk selalu menjaga lingkungan sekitar dengan membuang sampah pada tempatnya. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru. 2. Kegiatan Inti B. Data Processing (pengolahan data) Siswa menyimak penjelasan guru mengenai rancangan percobaan Pengaruh Hujan. Siswa bersama kelompok menentukan hipotesis. Siswa bersama kelompok melakukan percobaan Pengaruh Hujan sesuai rancangan percobaan. Siswa mengamati perubahan apa saja yang terjadi pada percobaan yang sedang dilakukannya dan menganalisis data yang diperoleh untuk diuji hipotesis. C. Verification (pembuktian) Siswa berdiskusi untuk mendeskripsikan hasil analisis data dari percobaan Pengaruh Hujan berdasarkan pertanyaan-pertanyaan pada LKS 1. Siswa mempresentasikan kegiatan dan hasil percobaan Pengaruh Hujan dan kelompok lain memberi tanggapan dari presentasi tersebut. Siswa diberikan penguatan positif oleh guru atas presentasi dan tanggapan yang telah dilakukan. Siswa bersama guru menegaskan jika ada pembahasan hasil diskusi dan kerja kelompok yang kurang. 3. Kegiatan Penutup D. Generalization (Menarik kesimpulan)

56 Siswa bersama guru membuat kesimpulan dari hasil percobaan tentang pengaruh air hujan terhadap perubahan daratan. Siswa bersama dengan guru merefleksi pembelajaran yang dilakukan. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam. c) Pertemuan ketiga Tindakan ini dilakukan pada hasi Senin, 21 Maret 2016 melalui kegiatan sebagai berikut: 1. Kegiatan Awal Pertemuan ketiga berlangsung pada jam pelajaran pertama pukul 07.30 WIB, untuk mengawali pembelajaran guru mempersiapkan siswa untuk belajar dan di lanjutkan untuk berdo a terlebih dahulu. Guru memeriksa kehadiran siswa lalu mengajak siswa untuk bernyanyi agar siswa semangat belajar. A. Stimulation (pemberian rangsang) Guru bertanya materi yang sudah dipelajari sebelumnya. Guru meminta siswa untuk selalu menjaga lingkungan sekitar dengan membuang sampah pada tempatnya. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru. 2. Kegiatan Inti Guru mengulas materi pembelajaran yang sudah di jelaskan kemarin. Siswa memperhatikan penjelasan guru. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang ulasan materi yang sudah disampaikan.. 3. Kegiatan Penutup B. Generalization (Menarik kesimpulan) Siswa bersama guru membuat kesimpulan dari materi yang sudah di pelajari. Siswa mengerjakan tes sebagai evaluasi pembelajaran. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

57 4.1.4.3 Observasi Siklus I Dari hasil observasi berdasarkan kegiatan guru dan siswa selama proses belajar mengajar berlangsung. Dalam hal ini, peneliti sebagai pengejar sedangkan guru kelas sebagai observer. Observer dilakukan dengan melakukan pengamatan selama pembelajaran berlangsung dimana pengajar menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dengan media slide powerpoint serta aktivitas siswa sesuai dengan lembar observasi yang telah peneliti siapkan. Hasil observasi kegiatan guru dan siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan model Doscovery Learning dengan media lide tersaji secara singkat pada tabel berikut: Tabel 4.3 Hasil Observasi Guru Siklus I Pertemuan Sintak Skor Maksimal Total Skor ( Ya) Persentase (%) - Stimulation 19 17 89% Pertama - Problem statement - Data collection - Generalization - Stimulation 19 17 89% Kedua - Data processing - Verification - Generalization Ketiga - Stimulation - Generalization 13 9 70% Tabel 4.4 Hasil Observasi Siswa Siklus I Pertemuan Sintak Skor Maksimal Total Skor ( Ya) Persentase (%) Pertama - Stimulation - Problem statement - Data collection 19 18 94%

58 Kedua Ketiga - Generalization - Stimulation - Data processing - Verification - Generalization - Stimulation - Generalization 19 18 94% 13 10 77% Pertemuan Pertama Dari hasil observasi yang dilakukan observer, pada persiapan yang dilakukan oleh guru, guru sudah menyediakan alat, media, dan sumber belajar yang relevan dalam proses pembelajaran. Pada siklus I pertemuan I guru sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada kegiatan awal dengan doa, absensi, namun siswa terlihat sedikit malu-malu pada saat pembelajaran dikarenakan di SD tersebut jarang sekali diberi model pembelajaran selain konvensional, guru kurang jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran dan materi pembelajaran. Guru sudah menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran Discovery Learning kepada siswa. Saat penggunaan media slide powerpoint dan guru memutarkan video tentang terjadinya longsor dan bajir siswa sangat memperhatikan tayangan. Saat guru menanyakan tentang apa isi video tersebut, siswa masih malu-malu dalam mengelurakan pendapatnya. 11% 89% Ya Tidak Gambar 4.3. Hasil Observasi Guru Siklus I Pertemuan I

59 Pada pertemuan I ini masih banyak yang tidak memperhatikan penjelasan guru tentang materi yang dipelajari, siswa yang ramai sendiri, ngobrol dengan teman sebangku, dan asyik bermain sendiri. Dengan sikap siswa yang ramai guru bertindak untuk menunjuk siswa yang ramai membacakan slide yang di depan dengan begitu siswa tenang dan tidak ramai. Pada saat membuat kesimpulan dan tanya jawab masih banyak siswa yang belum aktif dalam menyampaikan pendapatnya. Untuk lebih jelasnya hasil observasi aktivitas guru siklus I pertemuan I dapat dilihat sebagai berikut: 6% 94% Ya Tidak Gambar 4.4 Hasil Observasi Siswa Siklus I Pertemuan I Pertemuan Kedua Dari hasil observasi yang dilakukan observer pada pertemuan kedua, persiapan yang dilakukan oleh guru, guru sudah menyediakan alat, media, dan sumber belajar yang relevan dalam proses pembelajaran. Pada siklus I pertemuan II guru sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada kegiatan awal dengan doa, absensi, guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengulas sedikit materi yang sudah di pelajari kemarin. Guru sudah menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran Discovery Learning kepada siswa. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok, guru membagi LKS dan menjelaskan langkah-langkah kerja

60 kelompok. Dalam kerja kelompok siswa masih kebingungan dalam mengerjakan LKS dan melakukan percobaan dikarenakan siswa malu untuk bertanya kepada guru. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran tahap apersepsi guru tidak memberikan motivasi belajar. Kurangnya penjelasan guru tentang tugas yang harus di kerjakan siswa. Guru kurang dalam mempersiapkan alat dan bahan untuk percobaan. Penerapan pembelajaran Discovery Learning belum terbiasa dilaksanakan oleh siswa, sehingga pada awal-awal proses pembelajaran berlangsung siswa masih bingung dan merasa canggung di dalam proses pembelajaran. Guru kurang bisa menguasai kelas saat pembentukan kelompok, banyak siswa yang ramai karena siswa bingung mencari teman kelompoknya. Guru juga kurang aktif saat membimbing siswa dalam kerja kelompok. Ya Tidak 11% 89% Gambar 4.5 Hasil Observasi Guru Siklus I Pertemuan II Pada pertemuan II ini masih banyak yang tidak memperhatikan penjelasan guru tentang kerja kelompok, siswa yang ramai sendiri, ngobrol dengan teman sebangku, dan asyik bermain sendiri. Pada saat membuat kesimpulan dan tanya jawab masih banyak siswa yang belum aktif dalam menyampaikan pendapatnya. Untuk lebih jelasnya hasil observasi aktivitas guru siklus I pertemuan II dapat dilihat sebagai berikut:

61 Ya Tidak 6% 94% Gambar 4.6 Hasil Observasi Siswa Siklus I Pertemuan II Pertemuan Ketiga Dari hasil observasi yang dilakukan observer pada pertemuan ketiga, persiapan yang dilakukan oleh guru, guru sudah menyediakan alat, media, dan sumber belajar yang relevan dalam proses pembelajaran. Pada siklus I pertemuan III guru sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada kegiatan awal dengan doa, absensi, guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengulas sedikit materi yang sudah di pelajari kemarin. Guru mulai mengulas kembali materi yang sudah dipelajari 2x pertemuan kemarin. Guru kurang dalam menyampaikan motivasi pada siswa. Guru dalam menyampaikan materi masih banyak kekurangan. Guru kurang dalam memberikan kesempatan siswa untuk menanyakan atau membahas materi yang lalu. Ya Tidak 30% 70% Gambar 4.7 Hasil Observasi Guru Siklus I Pertemuan III

62 Pada pertemuan III Masih ada beberapa siswa yang tidak berani bertanya tentang apa yang belum dipahami dalam materi yang sudah di ajarkan. Guru membagikan soal evaluasi kepada dan siswa mengerjakan. Dalam mengerjakan soal, kemandirian siswa masih kurang. Untuk lebih jelasnya hasil observasi aktivitas guru siklus I pertemuan III dapat dilihat sebagai berikut: Ya Tidak 23% 77% Gambar 4.8 Hasil Observasi Siswa Siklus I Pertemuan III 4.1.4.4 Refleksi Siklus I Berdasarkan hasil pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dari pertemuan pertama, kedua, dan ketiga maka selanjutnya diadakan refleksi atas pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus I. Hasil refleksi diambil dari hasil observasi yang dilaksanakan pada siklus I. Refleksi ini digunakan sebagai bahan perbaikan dengan membadingkan hasil tindakan selama proses pembelajaran. Selain itu kegiatan refleksi juga dilakukan untuk mengetahui manfaat dari tindakan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning berbantuan media slide powerpoint, kegiatan refleksi juga dimaksudkan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari pelaksanaan tindakan pembelajaran yang dilakukan. Dengan melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning berbantuan media slide

63 powerpoint dapat memperoleh pengalaman dan wawasan yang baru di dalam pembelajaran. Selain itu guru juga merasa lebih mudah dalam mengajar khususnya di dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Sementara itu bagi siswa dengan kegiatan melakukan percobaan penemuan dalam Discovery Learning berbantuan media slide powerpoint siswa merasa suasana pembelajaran lebih menyenangkan dan tidak membosankan lagi. Siswa tidak harus selalu mendengarkan penjelasan guru dengan ceramah. Kegiatan diskusi kelompok dan kerjasama melakukan percobaan penemuan yang dilakukan antar siswa dalam kegiatan bereksperimen melakukan percobaan materi perubahan lingkungan menjadikan materi pembelajaran dapat dipahami dengan mudah oleh siswa menggunakan cara unik dan berbeda dengan melalui percobaan di luar kelas. Berdasarkan hasil yang sudah dianalisis pada data observasi kegiatan guru belum melakukan semua langkahlangkah sesuai sintak. Untuk observasi kegiatan pada siswa juga mengalami hal yang sama yaitu belum melakukan semua langkah-langkah sesuai sintak. Dari hasil observasi yang dilakukan pada pelaksanaan tindakan siklus I dapat diketahui beberapa kelebihan kekurangan dan perbaikan dalam pelaksanaan tindakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Discovery Learning berbantuan media slide powerpoint. Kekurangan yang ditemui selama tindakan pembelajaran menjadikan proses pembelajaran yang berlangsung menjadi kurang masikmal. Kelebihan dan kekurangan tersebut diantaranya: 1. Kelebihan a. Rancangan pembelajaran sudah tersusun dengan baik terlihat dari beberapa aspek yang sudah mengalami peningkatan walaupun peningkatan tersebut belum mencapai maksimal. b. Kegiatan pembelajaran nampak lebih menarik, antusias siswa untuk mengikuti pembelajaran lebih meningkat dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dengan media slide powerpoint. c. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran semakin bertambah.

64 d. Kondisi pembelajaran yang terbentuk lebih baik, dominasi guru dalam pembelajaran berkurang terlihat dari peningkatan aspek guru dalam mengorganisasikan dalam kegiatan penemuan percobaan pengaruh hujan sehingga guru sudah tidak mendominasi pembelajaran dengan ceramah terus menerus tetapi pembelajaran lebih terarah kepada aktivitas siswa dalam Discovery Learning. 2. Kekurangan a. Ketika kegiatan kelompok berlangsung siswa msih kebingungan dengan percobaan yang dilakukan karena intruksi dari guru kurang jelas. b. Penerapan pembelajaran Discovery Learning berbantuan media slide powerpoint belum terbiasa dilaksanakan oleh siswa, sehingga pada awal-awal proses pembelajaran berlangsung siswa masih bingung dan merasa canggung di dalam proses pembelajaran. c. Beberapa siswa masih malu-malu dan kurang aktif dalam menyampaikan gagasan atau pendapat. d. Guru kurang memanfaatkan papan tulis. e. Siswa masih merasa takut untuk menjawab pertanyaan dari guru. f. Masih ada beberapa siswa yang belum bekerjasama dalam kegiatan penemuan percobaan pengaruh hujan sehingga belum berjalan dengan kondusif. 3. Perbaikan dalam mengatasi kekurangan a. Siswa dilihat untuk kerjasama dengan teman, dan memiliki tanggung jawab yang sama saat belajar secara berkelompok. b. Siswa dilatih berani menyampaikan pendapatnya dan mengoreksi temanya jika ada yang salah c. Setiap pertemuan pembelajaran guru harus ingat untuk menyampaikan pembelajaran d. Guru harus memanfaatkan papan tulis saat pembelajaran.

65 e. Guru membimbing siswa atau mengarahkan siswa saat pembelajaran berlangsung f. Siswa yang lebih mampu dalam belajar, membantu temanya dalam kelompok jika temanya kurang paham, sehingga adanya kerjasama yang baik dalam satu kelompok 4.2. Deskripsi Hasil Siklus II Siklus II Praktek pembelajaran dilaksanakan dengan pokok bahasan perubahan lingkungan. Siklus II ini dibagi menjadi tiga kali pertemuan, masing-masing pertemuan berlangsung selama 2x35 menit. Pelaksanaan siklus II dilaksanakan berdasarkan hasil refleksi siklus I. 4.1.5.1 Tahap Perencanaan Siklus II Persiapan yang dilakukan peneliti untuk melaksanakan siklus II ini agar efektifitas pembelajaran dapat meningkat dibanding pada siklus I adalah melihat dan menelaah hasil refleksi siklus I. Mencari alternatif untuk memperbaiki kekurangankekurangan dan mempertahankan bahkan meningkatkan kelebihan pada siklus I. Selanjutnya menelaah materi pembelajaran IPA kelas IV yaitu dengan mengkaji indikator-indikatornya. Mencari sumber belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan indikator dan tujuan yang telah dikaji. Menyiapkan alat peraga yang akan digunakan saat pembelajran berlangsung yaitu nampan, pasir, kipas, ranting-ranting, dedaunan, rumah-rumahan dari kertas. Menyiapkan lembar observasi untuk menilai pelaksanaan pembelajaran, dan yang terakhir menyiapkan alat evaluasi. 4.1.5.2 Pelaksanaan Siklus II Pertemuan Pertama

66 Tindakan ini dilakukan pada hasi Rabu, 30 Maret 2016 melalui kegiatan sebagai berikut: 1. Kegiatan Awal Pertemuan pertama berlangsung pada jam pelajaran pertama pukul 07.30 WIB, untuk mengawali pembelajaran guru mempersiapkan siswa untuk belajar dan di lanjutkan untuk berdo a terlebih dahulu. Guru memeriksa kehadiran siswa lalu mengajak siswa untuk bernyanyi agar siswa semangat belajar. A. Stimulation (pemberian rangsang) Guru memberikan pertanyaan kepada siswa Apa yang kamu rasakan saat kamu duduk di bawah pohon dengan tiupan angin? Apa yang akan terjadi jika ada angin yang bertiup sangat kuat?. Guru memberikan motivasi untuk mampelajari penyebab perubahan lingkungan fisik agar kita dapat mencegah atau mengatasi dampak dari perubahan lingkungan yang terjadi dan kita dapat lebih mensyukuri karunia yang diberikan oleh Tuhan YME. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 2. Kegiatan Inti B. Problem statement (identifikasi masalah) Guru menjelaskan materi perubahan daratan oleh angin. Siswa diberikan kesempatan oleh guru untuk bertanya jika ada hal yang belum jelas dan dimengerti terkait materi perubahan daratan oleh air hujan Siswa membentuk kelompok terdiri dari 5-6 siswa setiap kelompok C. Data Collection (pengumpulan data) Guru meminta siswa untuk siswa mengambil lembar kerja kelompok dan rancangan percobaan tentang Pengaruh Angin dari guru. Siswa mengidentifikasi masalah perubahan angin. Siswa dibimbing guru dalam merumuskan masalah perubahan daratan oleh angin. Siswa mendiskusikan hipotesis tentang perubahan daratan oleh angin. 3. Kegiatan Penutup D. Generalization (Menarik kesimpulan)

67 Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari hasil percobaan tentang pengaruh air hujan terhadap perubahan daratan. Siswa bersama dengan guru merefleksi pembelajaran yang dilakukan. Guru memberikan pekerjaan rumah Sebutkan peristiwa perubahan kenampakan bumi yang terjadi di lingkungan sekitar tempat tinggal kalian. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam. Pertemuan kedua Tindakan ini dilakukan pada hasi Kamis, 31 Maret 2016 melalui kegiatan sebagai berikut: 1. Kegiatan Awal Pertemuan kedua berlangsung pada jam pelajaran pertama pukul 07.30 WIB, untuk mengawali pembelajaran guru mempersiapkan siswa untuk belajar dan di lanjutkan untuk berdo a terlebih dahulu. Guru memeriksa kehadiran siswa lalu mengajak siswa untuk bernyanyi agar siswa semangat belajar. A. Stimulation (pemberian rangsang) Guru bertanya materi yang sudah dipelajari sebelumnya. Guru meminta siswa untuk selalu menjaga lingkungan sekitar dengan membuang sampah pada tempatnya. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru. 2. Kegiatan Inti B. Data Processing (pengolahan data) Siswa menyimak penjelasan guru mengenai rancangan percobaan Pengaruh Angin. Siswa menentukan hipotesis. Siswa bersama kelompok melakukan percobaan. Siswa mengamati perubahan apa saja yang terjadi pada percobaan yang sedang dilakukannya dan menganalisa hasil uji hipotesis. C. Verification (pembuktian) Siswa berdiskusi untuk mendeskripsikan hasil analisis data dari percobaan Pengaruh Angin berdasarkan pertanyaan-pertanyaan pada LKS 2. Siswa mempresentasikan kegiatan dan hasil percobaan Pengaruh Angin dan kelompok lain memberi tanggapan dari presentasi tersebut. Siswa diberikan

68 penguatan positif oleh guru atas presentasi dan tanggapan yang telah dilakukan. Siswa bersama guru menegaskan jika ada pembahasan hasil diskusi dan kerja kelompok yang kurang. 3. Kegiatan Penutup D. Generalization (Menarik kesimpulan) Siswa bersama guru membuat kesimpulan dari hasil percobaan tentang pengaruh air hujan terhadap perubahan daratan. Siswa bersama dengan guru merefleksi pembelajaran yang dilakukan. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam. Pertemuan ketiga Tindakan ini dilakukan pada hasi Jum at, 1 April 2016 melalui kegiatan sebagai berikut: 1. Kegiatan Awal Pertemuan ketiga berlangsung pada jam pelajaran pertama pukul 07.30 WIB, untuk mengawali pembelajaran guru mempersiapkan siswa untuk belajar dan di lanjutkan untuk berdo a terlebih dahulu. Guru memeriksa kehadiran siswa lalu mengajak siswa untuk bernyanyi agar siswa semangat belajar. A. Stimulation (pemberian rangsang) Guru bertanya materi yang sudah dipelajari sebelumnya. Guru meminta siswa untuk selalu menjaga lingkungan sekitar dengan membuang sampah pada tempatnya. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru 2. Kegiatan Inti Guru mengulas materi pembelajaran yang sudah di jelaskan kemarin. Siswa memperhatikan penjelasan guru. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang ulasan materi yang sudah disampaikan.. 3. Kegiatan Penutup B. Generalization (Menarik kesimpulan)

69 Siswa bersama guru membuat kesimpulan dari materi yang sudah di pelajari. Siswa mengerjakan tes sebagai evaluasi pembelajaran. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam. 4.1.5.3 Observasi Siklus II Hasil observasi berdasarkan kegiatan siswa dan guru selama proses belajar mengajar berlangsung. Dalam hal ini, peneliti sebagai pengajar sedangkan guru kelas sebagai observer. Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan selama pembelajaran berlangsung dimana pengajar dalam menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dengan media slide powerpoint serta aktivitas siswa sesuai dengan lembar observasi yang telah peneliti sediakan. Hasil observasi kegiatan guru dan siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA dengan menerapkan model pembelajaran Discovery Learning dengan media slide pada siklus II tersaji secara singkat pada tabel berikut: Tabel 4.5 Hasil Observasi Guru Siklus II Pertemuan Sintak Skor Maksimal Total Skor ( Ya) Persentase (%) Pertama - Stimulation - Problem statement 19 18 95% - Data collection - Generalization Kedua - Stimulation - Data processing 19 19 100% - Verification - Generalization Ketiga - Stimulation - Generalization 13 13 100%

70 Tabel 4.6 Hasil Observasi Siswa Siklus II Pertemuan Sintak Skor Maksimal Total Skor ( Ya) Persentase (%) Pertama - Stimulation - Problem statement 19 17 89% - Data collection - Generalization Kedua - Stimulation - Data processing 19 16 84% - Verification - Generalization Ketiga - Stimulation - Generalization 13 13 100% Pertemuan Pertama Dari hasil observasi yang dilakukan observer, pada persiapan yang dilakukan oleh guru, guru sudah menyediakan alat, media, dan sumber belajar yang relevan dalam proses pembelajaran. Pada siklus II pertemuan I guru sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada kegiatan awal dengan doa, absensi, siswa terlihat berani bertanya/ mengeluarkan pendapat pada saat pembelajaran, guru jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran dan materi pembelajaran. Guru sudah menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran Discovery Learning kepada siswa. Saat penggunaan media slide powerpoint dan guru memutarkan video tentang terjadinya pengaruh angin siswa sangat memperhatikan tayangan. Saat guru menanyakan tentang isi video tersebut, siswa sudah berani dalam mengelurakan pendapatnya.

71 Ya Tidak 11% 89% Gambar 4.9 Hasil Observasi Guru Siklus II Pertemuan I Pada pertemuan I siswa memperhatikan penjelasan guru tentang materi yang dipelajari. Pada saat membuat kesimpulan dan tanya jawab sudah banyak siswa yang aktif dalam menyampaikan pendapatnya. Untuk lebih jelasnya hasil observasi aktivitas guru siklus II pertemuan I dapat dilihat sebagai berikut: Ya Tidak 6% 94% Gambar 4.10 Hasil Observasi Siswa Siklus II Pertemuan I Pertemuan Kedua Dari hasil observasi yang dilakukan observer pada pertemuan kedua, persiapan yang dilakukan oleh guru, guru sudah menyediakan alat, media, dan sumber belajar yang relevan dalam proses pembelajaran. Pada siklus II pertemuan II

72 guru sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada kegiatan awal dengan doa, absensi, guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengulas sedikit materi yang sudah di pelajari kemarin. Guru sudah menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran Discovery Learning kepada siswa. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok, guru membagi LKS dan menjelaskan langkah-langkah kerja kelompok. Dalam kerja kelompok siswa mengerjakan LKS dengan baik kerjasama dan melakukan percobaan. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran memberikan motivasi belajar. Guru menjelaskan tentang tugas yang harus di kerjakan siswa. Guru mempersiapkan alat dan bahan untuk percobaan. Penerapan model pembelajaran Discovery Learning pada pertemuan ke dua di siklus 2 siswa antusias dalam proses pembelajaran. Guru keliling untuk memastikan siswa tidak memiliki kendala dalam melaksanakan percobaan. Ya Tidak 11% 89% Gambar 4.11 Hasil Observasi Guru Siklus II Pertemuan II Pada pertemuan II siswa memperhatikan penjelasan guru tentang kerja kelompok, siswa bekerja sama dan berdiskusi dengan baik. Jika ada hal yang belum di pahami, siswa berani bertanya tanpa sungkan. Pada saat membuat kesimpulan dan tanya jawab siswa yang aktif dalam menyampaikan pendapatnya. Untuk lebih jelasnya hasil observasi aktivitas guru siklus II pertemuan II dapat dilihat sebagai berikut:

73 Ya Tidak 6% 94% Gambar 4.12 Hasil Observasi Siswa Siklus II Pertemuan II Pertemuan Ketiga Dari hasil observasi yang dilakukan observer pada pertemuan ketiga, persiapan yang dilakukan oleh guru sudah baik, guru sudah menyediakan alat, media, dan sumber belajar yang relevan dalam proses pembelajaran. Pada siklus II pertemuan III guru sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada kegiatan awal dengan doa, absensi, guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengulas sedikit materi yang sudah di pelajari kemarin. Guru mulai mengulas kembali materi yang sudah dipelajari 2x pertemuan kemarin. Pembelajaran sudah berjalan bagus, siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran. Ya Tidak 30% 70% Gambar 4.13 Hasil Observasi Guru Siklus II Pertemuan III

74 Pada pertemuan III siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Siswa mengerjakan soal dengan baik dan secara mandiri. Untuk lebih jelasnya hasil observasi aktivitas guru siklus II pertemuan III dapat dilihat sebagai berikut: Ya Tidak 23% 77% Gambar 14. Hasil Observasi Siswa Siklus II Pertemuan III 4.1.5.4 Refleksi Siklus II Berdasarkan observasi dari pelaksanaan siklus II dalam kegiatan pembelajaran siswa sudah cukup antusias dan aktif dibandingkan saat pembelajaran siklus I, hal ini terjadi karena siswa sudah mulai terbiasa dengan model pembelajaran Discovery Learning berbantuan media slide powerpoint yang digunakan selama proses belajar mengajar berlangsung. Selain itu juga siswa pada siklus I kurang mendengarkan arahan dari guru. Pada siklus II ini sudah dapat memperhatikan dengan baik. Siswa berani untuk menyampikan hal yang belum di pahami. Banyak siswa yang berani maju kedepan. 4.2 Hasil dan Analisis Tindakan Pada sub bab hasil dan analisis tindakan ini, akan menguraikan mengenai hasil tindakan yang diperoleh dari data hasil tes evaluasi mata pelajaran IPA siswa kelas IV yang dilaksanakan pada akhir siklus I dan siklus II. Dari data tersebut

75 kemudian dianalisis pada sub bab analisis tindakan dengan membandingkan perolehan data pada kondisi awal, siklus I dan siklus II. Nilai kondisi awal diperoleh dari data UTS siswa kelas IV semester 1. 4.2 Diskripsi Data Data mentah yang sudah diperoleh diolah dan disajikan pada deskripsi data. Pada sub bab deskripsi data akan diuraikan tentang data siklus I yang terdiri dari data hasil belajar. Kemudian disajikan juga data siklus II yaitu hasil belajar siswa. 4.2.1 Hasil Tindakan Pada sub bab hasil tindakan ini, akan menguraikan tentang hasil tindakan pembelajaran berupa nilai IPA siswa kelas IV SD Negeri Kopeng 03 setelah pelaksanaan tindakan siklus I dan II melalui model pembelajaran Discovery Learning, hasil belajar mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Negeri Kopeng 03 sebagai berikut: 1) Siklus I Hasil belajar mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Negeri Kopeng 03 diperoleh melalui pelaksanaan tes evaluasi diakhir siklus yaitu pada pertemuan ketiga siklus I. Berikut disajikan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Kopeng 03 dengan Kompetensi Dasar (KD) 10.1Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik. 10.2 Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan disajikan pada tabel daftar nilai IPA, dan berikut disajikan pada tabel 4.7 yaitu tabel distribusi frekuensi nilai IPA siklus I siswa kelas IV SD Negeri Kopeng 03 Tahun Pelajaran 2015-2016 sebagai berikut: Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Siklus I No. Rentang Nilai Frekuensi Persentase 1. 40 49 3 9% 2. 50 59 3 9% 3. 60 69 10 28% 4. 70 79 10 28% 5. 80 89 7 20%

76 6. 90 99 2 6% Jumlah Siswa 35 100% Nilai Rata-rata 70,17 Nilai Tertinggi 94 Nilai Terendah 40 Berdasarkan tabel 4.9 distribusi frekuensi nilai mata pelajaran IPA, dapat dikatakan bahwa hasil belajar IPA siswa kelas IV mengalami peningkatan dari kondisi awal ditandai dengan meningkatnya perolehan nilai rata-rata siswa menjadi 70,17. Hasil belajar IPA pada siklus I siswa kelas IV SD Negeri Kopeng 03, pada rentang nilai 40-49 sejumlah 3 siswa, rentang nilai 50-59 sejumlah 3 siswa, pada rentang nilai 60-69 sejumlah 10 siswa, rentang nilai 70-79 sejumlah 10 siswa, pada rentang nilai 80-89 sejumlah 7 siswa dan rentang nilai 90-99 sejumlah 2 siswa. Dari data tersebut dapat diketahui nilai tertinggi yang diperoleh siswa setelah pelaksanaan tindakan siklus I dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning yaitu 94, sementara nilai terendah yang diperoleh siswa 40. Berdasarkan tabel 4.7 dapat dinyatakan dalam gambar 4.15 yaitu sebagai berikut: 30% 25% 20% 15% 10% 5% 0% Nilai 40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 90-99 Gambar 3 Distribusi Frekuensi Nilai IPA Siklus I

77 Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM 66) data hasil perolehan nilai siklus I dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.8 berikut: No. Ketuntasan Belajar Tabel 4.8 Ketuntasan Belajar Siklus I Jumlah Siswa Nilai Frekuensi Persentase (%) 1. Tuntas 66 26 74 2. Belum Tuntas < 66 9 26 Jumlah 35 100 Dari tabel 4.8 ketuntasan belajar siswa pada siklus I dapat dijelaskan bahwa siswa yang memperoleh nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM= 66) sebanyak 9 siswa atau 26% dari jumlah keseluruhan siswa, sedangkan yang sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM= 66) sebanyak 26 siswa atau 74% dari jumlah keseluruhan siswa. Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.8 dapat dilihat pada gambar 4 berikut: Tuntas Belum Tuntas 26% 74% Gambar 4.16 Ketuntasan Belajar IPA Siklus I Berdasarkan gambar 4 diketahui bahwa setelah penerapan model Discovery Learning dari 35 siswa kelas IV terdapat 74% siswa yang tuntas belajar dan 26% siswa tidak tuntas belajar.

78 2) Siklus II Hasil belajar mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Negeri Kopeng 03 dengan Kompetensi Dasar (KD) 10.1Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik. 10.2 Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan disajikan pada tabel daftar nilai IPA, dan berikut disajikan pada tabel 4.9 yaitu tabel distribusi frekuensi nilai IPA siklus II siswa kelas IV SD Negeri Kopeng 03 Tahun Pelajaran 2015-2016 sebagai berikut: Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Siklus II No. Rentang Nilai Frekuensi Persentase 1. 54-61 2 6% 2. 62-69 4 11% 3. 70-77 9 26% 4. 78-85 8 23% 5. 86-93 9 26% 6. 94-101 3 8% Jumlah Siswa 35 100% Nilai Rata-rata 78,65 Nilai Tertinggi 98 Nilai Terendah 54 Berdasarkan tabel 4.9 distribusi frekuensi nilai mata pelajaran IPA, dapat dikatakan bahwa hasil belajar IPA siswa kelas IV mengalami peningkatan dari hasil belajar pada siklus I, ditandai dengan meningkatnya perolehan nilai rata-rata siswa menjadi 78,65. Hasil belajar IPA pada siklus II siswa kelas IV pada rentang nilai 54-61 sejumlah 2 siswa dari seluruh siswa, rentang nilai 62-69 sejumlah 4 siswa, rentang nilai 70-77 sejumlah 9 siswa dari seluruh siswa, rentang nilai 78-85 sejumlah 8 siswa dari seluruh, rentang nilai 86-93 sejumlah 9 siswa dari seluruh siswa, dan rentang nilai 94-101 sejumlah 3 siswa kelas IV SD Negeri Kopeng 03. Dari data tersebut diketahui nilai tertinggi yang diperoleh siswa setelah pelaksanaan tindakan siklus II dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning menjadi 98, sementara nilai terendah yang diperoleh siswa 54 yang semula pada siklus I hanya 40. Berdasarkan tabel 4.9 dapat dinyatakan dalam gambar 5 yaitu sebagai berikut:

79 Nilai 26% 23% 26% 6% 11% 8% 54-61 62-69 70-77 78-85 86-93 94-101 Gambar 5 Distribusi Frekuensi Nilai IPA Siklus II Berdasarkan Kriteria ketuntasan minmal (KKM 66) data hasil perolehan nilai siklus II dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.10 berikut: No. Ketuntasan Belajar Tabel 4.10 Ketuntasan Belajar Siklus II Nilai Frekuensi Jumlah Persentase (%) 1. Tuntas 66 32 91 2. Belum Tuntas < 66 3 9 Jumlah 35 100 Dari tabel 4.10 ketuntasan belajar siswa pada siklus II dapat dijelaskan bahwa siswa yang memperoleh nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM 66) sebanyak 3 siswa dari total 35 siswa, sedangkan yang sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM 66) sebanyak 32 siswa dengan total 35 siswa. Ketuntasan belajar siswa dapat dilihat sebagai berikut:

80 Tuntas Belum Tuntas 9% 91% Gambar 4.18 Ketuntasan Belajar IPA Siklus II 4.2.2 Analisis Komparatif Berdasarkan data-data yang diperoleh selama penelitian dapat disimpulkan bahwa setelah menerapkan model pembelajaran Discovery Learning terjadi peningkatan hasil belajar dari kondisi awal, siklus I sampai dengan siklus II jika dibandingkan dengan kondisi awal yang menggunakan metode ceramah dan hanya berpusat pada guru. Berikut disajikan tabel perbandingan hasil belajar dari kondisi awal, siklus I sampai siklus II sebagai berikut: Tabel 4.11 Perbandingan Evaluasi Belajar Kondisi Awal, Siklus I, Dan Siklus II Siswa Kelas IV SD Negeri Kopeng 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2015-2016 No Ketuntasan Kondisi awal Siklus I Siklus II Nilai belajar Jumlah % Jumlah % Jumlah % 1. Tuntas 66 16 46 26 74 32 91 2. Belum Tuntas < 66 19 54 9 26 3 9 Jumlah 35 100 35 100 35 100 Rata-rata 66,94 70,17 78,65 Nilai Tertinggi 93 94 98 Nilai Terendah 47 40 54

81 Tabel diatas menunjukkan pada kondisi awal, jumlah siswa yang belum mencapai target KKM ada 19 siswa dari yang sudah mencapai target KKM ada 16 siswa, yang berarti persentase ketuntasan sebesar 46%. Siklus I persentase ketuntasan meningkat menjadi 74%, tetapi belum mencapai indikator keberhasilan dengan rincian 26% siswa mencapai target KKM dan 9 siswa belum mencapai target KKM. Dari hasil pelaksanaan tindakan siklus I diketahui bahwa secara klasikal nilai rata-rata siswa sudah tercapai namun ketuntasan belajar siswa belum mampu mencapai indikator keberhasilan tindakan penelitian yang telah ditentukan sehingga masih diperlukan perbaikan pada siklus II. Pada siklus II jumlah siswa yang memperoleh nilai lebih dari KKM yaitu sebanyak 32 siswa dengan persentase 91%, sedangkan jumlah siswa yang belum mencapai KKM hanya 3 siswa dengan persentase 9%, nilai rata-rata hasil belajar IPA siklus II mencapai 78,65. Dari hasil belajar IPA dan ketuntasan belajar siswa siklus II dapat diketahui bahwa indikator keberhasilan tindakan penelitian menggunakan model pembelajaran Discovery Learning yang telah ditentukan oleh peneliti sudah tercapai (ketuntasan belajar siswa 91%). Perbandingan ketuntasan belajar kondisi awal, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada gambar 7 berikut: Jumlah Siswa 35 30 25 20 15 10 5 0 Kondisi Awal Siklus I Siklus II Tuntas 16 26 32 Belum Tuntas 19 9 3 Gambar 4.19 Perbandingan Ketuntasan Belajar IPA Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II

82 Berdasarkan diagram di atas dapat diketahui bahwa telah terjadi peningkatan mulai dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II. Terlihat pada batang berwarna biru yang menunjukkan hasil belajar tuntas 66 dan pada batang berwarna hijau menunjukkan hasil belajar siswa tidak tuntas dengan nilai <66. Tindakan pada kondisi awal diketahui bahwa ada 19 siswa yang belum tuntas belajar dan 16 siswa tuntas belajar, sedangkan pada siklus I telah terjadi peningkatan menjadi 9 siswa yang tidak tuntas belajar dan 26 siswa tuntas belajar. Pada siklus II diketahui bahwa ada 3 siswa yang tidak tuntas belajar dan 32 siswa tuntas belajar. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran Discovery Learning berbantuan media slide powerpoint dapat meningkatkan hasil belajar dengan sangat baik. 4.3 Pembahasan Berdasarkan paparan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap siswa kelas IV SD Negeri Kopeng 03 pada mata pelajaran IPA, maka dapat diketahui adanya peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning berbantuan media slide powerpoint. Jumlah siswa kelas IV SD Negeri Kopeng 03 terdiri dari 35 siswa, 15 siswa perempuan dan 20 siswa laki-laki. Karakteristik siswa SD tersebut sangatlah pemalu dan pada waktu peneliti observasi langsung ke SD tersebut siswa dalam pembelajaran terlihat kurang aktif dan antusias dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru. Hal itu dikarenakan metode pembelajaran konvensional yang digunakan oleh guru kurang diminati siswa sehingga hal itu berpengaruh pada hasil belajar siswa. Pemanfaatan media dalam pembelajaran juga masih langka dilakukan oleh guru. Guru merasa kurang terampil dalam menggunakan media pembelajaran sehingga dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran guru masih mengesampingkan pemanfaatan sebuah media, padahal hakikat sebuah media pembelajaran selain menambah ketertarikan siswa juga dapat membantu guru di dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi sehingga siswa tidak harus selalu mendengarkan ceramah yang

83 guru sampaikan, mendengarkan ceramah terus menerus dalam pembelajaran menjadikan siswa bosan dan jenuh. Akan tetapi hasil belajar siswa juga jadi meningkat ketika guru menerapkan model pembelajaran. Discovery Learning merupakan teknik dimana proses pembelajaran siswa aktif dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, dengan masalah yang diberikan guru sehingga hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan, tidak akan mudah dilupakan siswa. Dengan model pembelajaran Discovery Learning dengan menggunakan media slide powerpoint hasil belajar IPA yang diperoleh siswa dapat terlibat aktif, pembelajaran lebih bermakna, dan mampu meningkat sesuai tujuan yang akan dicapai dan siswa. Terlihat pada gambar di bawah ini: Guru menampilkan video pembelajaran Guru membimbing siswa dalam melakukan percobaan.

84 Saat dilakukan penelitian pada siklus I sudah mulai nampak perbedaan hasil belajar dari kondisi awal hanya rata-rata 66,94 yang nilainya lebih atau sama dengan 66 sedangkan pada siklus I setelah menggunakan model Discovery Learning dengan media slide powerpoint hasil belajar siswa rata-rata menjadi 68 sedangkan pada siklus II hasil belajar siswa meningkat menjadi 73,5 yang mengalami kenaikan dengan nilai KKM lebih atau sama dengan 66. Proses kegiatan pembelajaran yang menyenangkan telah dilakukan oleh guru, akan tetapi belum dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara maksimal, tetapi guru telah mencoba metode pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan. Model pembelajaran Discovery Learning menekankan pada penemuan dari masalah yang diberikan dengan kerjasama antar siswa. Sudah dijelaskan pada pembelajaran ini terjadi kesepakatan antara siswa tentang aturan-aturan. Siswa menemukan dari masalah yang diberikan dengan menarik hipotesa dengan melakukan percobaan. Siswa bekerja sacara berkelompok berdiskusi bersama menentukan jawaban hipotesis yang diberikan guru, kelompok melakukan percobaan untuk membuktikan hipotesis yang di jawab benar atau salah hipotesis yang ditulis di LKS. Alat dan bahan percobaan sudah dipersiapkan guru dan sudah dibagikan setiap kelompok. Lalu setelah percobaan siswa menjawab beberapa pertanyaan dan menyimpulkan dari hasil semua kegiatan pembelajaran. Siswa yang sudah selesai harus mempresentasikan di depan dan kelompok lain meyanggah. Langkah-langkah inilah yang membuat siswa terlibat langsung dan aktif dalam pembelajaran. Hipotesis tindakan dalam penelitian ini terbukti bahwa pembelajaran menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dengan media slide powerpoint dapat meningkatkan hasil belajar siswa.