BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jean Me Niff di kutip dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setiting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PENDEKATAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 4 Rencana Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas SD Negeri Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional.

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jean Me Niff di kutip dalam (Suroso 2009:29) Penelitian Tindakan Kelas merupakan bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri. Menurut Arikunto (2006:18) Penelitian Tindakan Kelas adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Penelitian Tindakan dilakukan karena ada ketidak seimbangan antara harapan dan kenyataan, sehingga setelah PTK ini dilaksanakan diharapkan terjadi keadaan yang ideal. Penelitian Tindakan ini berkolaborasi dengan guru wali kelas IV di SD Samban 2. Pada PTK tipe kolaborasi peneliti yang merancang RPP penelitian kolaboratif, sedangkan guru kelas yang mengajarkan pada saat penelitian berlangsung. Pada PTK setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi/pengamatan dan refleksi. 3.2 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Samban 02 Kabupaten Semarang. Subjek dari penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas IV SD Samban 2 yang berjumlah 24 siswa. 3.3 Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada semester II pada tahun ajaran 2015/2016. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 29 April 2016 dan 30 April 2016 untuk siklus I dan pada tanggal 14 Mei 2016 dan 16 Mei 2016 untuk siklus II. 3.4 Subjek Penelitian Pada penelitian tindakan kelas ini, subyek yang akan diteliti adalah siswa kelas IV SD Samban 2 Kabupaten Semarang dengan jumlah siswa 24, 14 perempuan dan 10 laki laki. 19

3.5 Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2011:62), variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Pada penelitian ini, terdapat dua variabel antara lain : a. Variabel (bebas) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono 2011:61). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah mata pelajaran IPA dengan menggunakan metode Discovery. Pembelajaran IPA dengan menggunakan metode Discovery sangat membantu siswa dalam meningkatkan pembelajaran dikelas, karena pada metode Discovery ini siswa dapat terlibat aktif pada proses dan siswa pun dapat melakukan penemuan sendiri pada pembelajaran IPA. Sehingga siswa dapat menemukan konsep tersendiri dan karena siswa yang menemukan sendiri, jadi siswa dapat benar-benar memahami dan lebih ingat tentang apa yang mereka pelajari. Langkah langkah metode Discovery adalah : 1. Stimulus ( Pemberian rangsangan ) 2. Problem Statement ( Mengidentifikasi masalah ) 3. Data collection ( Pengumpulan data ) 4. Data Prcocessing ( Pengolahan data ) 5. Verification (Pembuktian) 6. Generalization (Menarik Kesimpulan) b. Variabel (Terikat) Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono 2011:61). Variabel terikatdalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Samban 2. Hasil belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pembelajaran di sekolah yang dinyatakan 20

dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pembelajaran tertentu. Dimana hasil belajar siswa akan meningkat dengan penerapan metode Discovery. Dengan diterapkannya variabel bebas, model pembelajaran Discovery dalam pembelajaran IPA, diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas IV SD Samban 2 terhadap materi pembelajaran yang akan disampaikan oleh guru, sehingga peserta didik dapat mencapai KKM yang telah ditentukan oleh sekolah. 3.6 Rencana Tindakan Penelitian ini akan dilaksanakan pada 2 siklus, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian tindakan kelas dengan menrapkan metode Discovery yang terdapat empat tahap meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Adapum tahapan dari masing masing siklus : 1. Siklus I 1. Tahap Perencanaan a. Mempersiapkan materi yang akan digunakan. b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) untuk siklus I dan II dan RPP dibuat dengan langkah langkah Discovery. c. Mempersiapkan semua perangkat yang akan digunakan saat proses pembelajaran berlangsung. d. Membuat soal soal evaluasi yang akan digunakan pada setiap akhir siklus. e. Membuat lembar observasi pembelajaran untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung sesuai dengan langkah langkah model pembelajaran Discovery. 21

2. Tindakan a. Guru menyiapkan bahan ajar sesuai materi yang telah disusun pada RPP dengan menggunakan metode Discovery. b. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang sudah dibuat oleh peneliti. c. Guru memberikan permasalahan pada siswa yang harus di selesaikan dengan kelompok. d. Peneliti dan guru kelas mengamati setiap aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. e. Guru membimbing siswa saat pembelajaran dan membahas pendapat pendapat dari siswa yang maju ke depan untuk mewakili tugas kelompoknya. f. Pada akhir pembelajaran, guru memberikan soal evaluasi untuk dikerjakan oleh siswa pada siklus I. 3. Pengamatan a. Peneliti dan guru kelas melakukan pengamatan selama pembelajaran berlangsung. b. Peneliti mengamati setiap kegiatan yang dilakukan dikelas untuk menilai kemampuan guru dalam pengelolaan kelas serta aktifitas siswa selama pembelajaran. 4. Refleksi Refleksi dilakukan untuk memahami hal hal yang berkaitan dengan proses dan hasil yang diperoleh dari tindakan yang telah dilakukan. Melakukan analisis terhadap setiap penemuan yang berupa hambatan,kekurangan dan kelemahan yang dijumpai selama pelaksanaan siklus I sebagai masukan siklus II. 22

2. Siklus II Siklus yang ke dua ini dirancang apabila siklus yang pertama belum berhasil. Kegiatan yang dilakukan pada siklus II merupakan pematangan dari kelemahan atau kekurangan pada siklus sebelumnya. Kemudian melakukan pengumpulan data berdasarkan hasil kegiatan pembelajaran pada siklus II sebagai bahan data, informasi dalam mengolah data dan analisis serta penafsiran. 3.7 Teknik dan Alat Pengumpulan Data 3.7.1. Teknik Pengumpulan Data Pada saat melakukan penelitian, data merupakan suatu hal yang sangat penting dan juga diperlukan untuk selanjutnya guna mendapatkan suatu kesimpulan. Teknik data yang digunakan yaitu data primer, peneliti harus secara langsung melakukan pengumpulan data. Data diperoleh saat melakukan observasi,dokumentasi dan hasil belajar kognitif siswa dengan memberikan tes. 1. Observasi Observasi adalah sebuah pengamatan yang diperoleh secara langsung dengan melihat dan mengamati kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswanya. Dengan demikian data tersebut dapat bersifat objektif atau lebih pasti dalam melukiskan aspek-aspek kepribadian siswa menurut keadaan sebenarnya atau keadaan secara nyata dalam menyimpulkan hasil penelitian tidak berat sebelah atau hanya menekankan pada satu segi saja dari kemampuanatau prestasi IPA siswa. Obeservasi dilakukan pada proses pembelajaran dengan menggunakan metode Discovery. 2. Dokumentasi Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan mengumpulkan dokumen-dokumen yang tertulis dan berupa gambar. Pada penelitian ini yang utama adalah dokumen yang berupa gambar pada saat siswa mulai mengikuti pembelajaran dikelas. 3. Tes 23

Tes hasil belajar kognitif yang berbetuk pilihan ganda ini adalah alat utama untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Tes ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan yang mereka telah dicapai yang dilakukan pada akhir setiap siklus. Dengan demikian cara mengadakan pretes dan posttes adalah untuk mengetahui keberhasilan atau kegagalan dalam proses pembelajaran (sebagai alat ukur keberhasilan pembelajaran). 3.7.2 Alat Pengumpulan Data 1. Lembar Observasi Dalam penelitian ini digunakan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode Discovery terhadap pembelajaran IPA dengan menerapkan metode Discovery. 24

Tabel 1 Lembar observasi Guru No. Aspek yang di amati Skor I. Pra Pembelajaran 1 2 3 4 1. Guru mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan selama proses pembelajaran. II. Kegiatan awal pembelajaran 2. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam 3. Guru mengecek kehadiran siswa dan menanyakan kabar 4. Guru memberikan apersepsi sesuai dengan materi yang diajarkan 5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. III. Kegiatan Inti Pembelajaran 6. Guru mengemukakan problema yang akan dicari jawabannya melalui kegiatan penemuan 7. Guru membimbing pelaksanaan penemuan berupa kegiatan percobaan untuk menemukan konsep atau prinsip yang telah ditetapkan. 8. Guru merangsang terjadinya interaksi antara siswa dengan siswa 9. Guru memuji siswa yang giat dalam melaksanakan penemuan 10. Guru memberi kesempatan pada siswa untuk menyampaikan hasil penemuan. IV. Kegiatan Penutup Pembelajaran 11. Guru meminta siswa membuat rangkuman hasilhasil penemuannya 12. Guru melakukan tindak lanjut, yaitu meminta siswa melakukan penemuan ulang jika ia belum menguasai materi, dan meminta siswa mengerjakan tugas pengayaan bagi siswa yang telah melakukan penemuan dengan baik 13. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam. Total Rata rata 25

Pedoman penskoran : 1. Tujuan dari lembar observasi adalah untuk mengobservasi siswa dalam tujuan pembelajaran. 2. Observer memberi tanda centang pada kolom 1 2 3 atau 4 sesuai dengan pendapat observer secara objektif. Penilaian diberikan dengan rentang sebagai berikut : 4 = sangat baik 3 = baik 2 = sedang 1 = kurang baik 26

Tabel 2 Lembar observasi siswa No. Aspek yang di amati Skor I. Pra Pembelajaran 1 2 3 4 1. Siswa duduk di tempat duduk masing masing 2. Kesiapan siswa menerima pelajaran II. Kegiatan awal pembelajaran 1. Siswa mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru dengan baik 2. Siswa menjawab apersepsi yang disampaikan oleh guru III. Kegiatan Inti Pembelajaran 1. Siswa memperhatikan penjelasan oleh guru 2. Siswa menerima media dan lembar kerja kelompok dari guru dengan tertib 3. Siswa melakukan kegiatan penemuan bersama dengan kelompok 4. Siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran 5. Siswa memiliki rasa ingin tahu 6. Adanya interaksi positif saat pembelajaran dengan metode discovery 7. Siswa aktif bertanya ketika mengalami kesulitan dalam proses penemuan. 8. Menyampaikan hasil penemuan IV. Kegiatan Akhir Pembelajaran 9. Siswa secara aktif membuat rangkuman 10. Siswa menyelesaikan evaluasi dengan baik dan tepat waktu. Total Rata rata 27

Pedoman penskoran : 1. Tujuan dari lembar observasi adalah untuk mengobservasi siswa dalam tujuan pembelajaran. 2. Observer memberi tanda centang pada kolom 1 2 3 atau 4 sesuai dengan pendapat observer secara objektif. Penilaian diberikan dengan rentang sebagai berikut : 4 = sangat baik 3 = baik 2 = sedang 1 = kurang baik 2. Butir Soal Tes Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes kemampuan mengerjakan soal tes kemampuan mengerjakan soal tes tentang materi Sumber Daya Alam. Tes ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar kognitif siswa mengenai materi sumber daya alam dengan menerapkan metode Discovery dalam pembelajaran IPA. 28

Ada pun kisi kisi soal tes adalah sebagai berikut : No. Standar Kompetensi ( SK ) Tabel 3 Kisi kisi soal Tes IPA kelas IV siklus I SDN SAMBAN 02 Kompetensi Indikator Item Dasar ( KD ) 1. 11. Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi dan masyarakat. 11.1 Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan. 1. Memberi contoh berbagai jenis sumber daya alam di Indonesia. 1,2,4,5,6,8,23,24, 26,27,29 2. Menggolongkan benda menurut asalnya. 3. Mengidentifikasi penggunaan sumber daya alam 4. Mengidentifikasi penggunaan sumber daya alam 5. Menyebutkan sikap yang penghemat /penggunaan sumber daya alam secara bijak. 3,7,14,21,25, 28 10, 15 30,17,18, 20,22 9,11,12,13, 16, 19,20 29

No. Tabel 4 Kisi kisi soal Tes IPA kelas IV siklus II SDN SAMBAN 02 Standar Kompetensi ( SK ) 1. 11. Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi dan masyarakat. Kompetensi Dasar ( KD ) 11.1 Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan teknologi yang digunakan. Indikator 1. Menuliskan pengertian dari SDA 2. Mengidentifik asi hasil teknologi yang digunakan manusia dengan menggunakan sumber daya alam, misalnya kertas dari kayu, pakaian dari kapas. 3. Mengidentifikasi pembuatan kertas dari kayu, pakaian dari kapas 4. Menyebutkan jenis jenis sumber daya alam dalam proses pembuatan kertas dari kayu, pakaian dari kapas. 5. Mengidentifikasi macam macam bahan baku teknologi pangan 6. Mengidentifikasi macam macam produk dari teknologi pangan 7. Mengidentifikasi kegiatan yang berkaitan dengan pelestarian dengan sumber daya alam Item 1, 27 7, 14, 15, 16, 21, 22, 23 4 2, 3, 5, 6, 18, 19, 20 8, 10, 26, 12 9, 30 13, 17, 23, 24, 25, 28, 29 30

3.8 Validitas dan Reliabilitas Uji Instrument dilakukan untuk mengetahui validitas item dan reliabilitas instrumen yang akan digunakan. Kriteria yang digunakan penulis untuk menentukan validitas instrumen perencanaan studi lanjut menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh Azwar (2006) yaitu suatu instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected to total correlation 0,3. Sedangkan untuk tingkat reliabilitas menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh Azwar (2000) untuk menguji menggunakan teknik alpha,cronbach, dikatakan reliabel jika besarnya korelasi minimal α 0,70 uji coba yang dilakukan menggunakan rumus korelasi Product Moment yang dihitung menggunakan SPSS. Sedangkan untuk uji reliabilitas menggunakan teknik rumus Alpha Cronbach melalui perhitungan menggunakan SPSS. a. Validitas Instrumen Uji validitas dan reliabilitas dilaksanakan di kelas IV SD Samban O2 kecamatan Bawen. Instrumen silkus I dilaksanakan pada tanggal 29 April 2016 dan Instrumen ke 2 dilakukan pada tanggal 14 Mei 2016. Tujuan dari pelaksanaan uji coba instrumen adalah mengetahui kelayakan butir soal yang nantinya akan dipergunakan untuk pengukuran variabel penelitian. Priyatno (2009:97) mengemukakan bahwa instrumen dikatakan valid artinya instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Dari soal tersebut terdiri dari 30 item pertanyaan menunjukkan corrected item to total correlation 0,3. Item item tersebut memiliki koefisien corrected item to total correlation nilai terendah. Uji validitas dalam penelitian ini dilaksanakan dengan jumlah responden 24 siswa dan jumlah soal 30 butir soal. Untuk batasan r tabel maka dengan N= 24 maka didapat r tabel sebesar 0,345. Artinya 31

jika nilai korelasi lebih dari batasan yang ditentukan maka item dianggap valid, sedang jika kurang dari batasan yang ditentukan maka item dianggap tidak valid. Uji validitas menggunakan alat analisis SPSS 16 for windows. Untuk mengetahui tingkat validitas isntrumen dapat dilihat angka pada Corrected Item- Total Correlation yang merupakan korelasi antar skor item dengan skor total. Instrumen soal yang digunakan pada siklus 1 dan siklus 2 dilakukan pengujian validitas terlebih dahulu. Pengujian validitas soal dilakukan di sekolah yang sama untuk penelitian yaitu SD Samban 02, namun uji validitas soal dilakukan dikelas yang berbeda yaitu dikelas V dengan jumlah siswa 22. Menurut Priyatno (2009:97) mengemukakan bahwa instrumen dikatakan valid artinya instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Dari soal tersebut terdiri dari 30 item pertanyaan menunjukkan corrected item to total correlation 0,3. Item item tersebut memiliki koefisien corrected item to total correlation nilai terendah. Dibawah ini merupakan tabel validitas yang telah diolah dengan bantuan SPSS Statistics 16.0 pengukuran uji validitas dalam penelitian ini menggunakan Croncbrach s Alpha. Table 5 Hasil uji validitas siklus I Validitas Jumlah No. soal Valid 20 1,2,3,4,5,6,8,9,10,12,16,18,20,,23,24,25,26,27,28,29. Tidak Valid 10 7,11,14,15,13,17,19, 21,22,30 Jika diperhatikan hasil uji validitas maka soal yang digunakan dalam penelitian ini menunjukan dari 30 soal yang diuji diketahui hasilnya yang valid 20 soal yaitu 1,2,3,4,5,6,8,9,10,12,16,18,20,,23,24,25,26,27,28,29 dan yang tidak valid ada 10 soal 7,11,14,15,13,17,19, 21,22,30 maka yang akan digunakan ini adalah 20 soal yang valid. 32

Table 6 Hasil uji validitas siklus 2 Validitas Jumlah No. Soal Valid 20 1,2,3,5,6,7,8,9,10,12,14,18,21,22,23,24,25,26,27,28,29 Tidak valid 10 4,11,16,20,22,13,15,17,19,30 hasil uji validitas siklus 2 ini, soal yang digunakan dalam penelitian menunjukan dari 30 soal yang diuji diketahui hasilnya yang valid 20 soal yaitu 1,2,3,5,6,7,8,9,10,12,14,18,21,22,23,24,25,26,27,28,29 dan yang tidak valid ada 2 soal 4,11,16,20,22,13,15,17,19,3030 maka yang akan digunakan ini adalah 20 soal yang valid. b. Reliabilitas Instrumen Selain uji validitas instrumen juga dilakukan uji reliabilitas instrumen pada penelitian ini menggunakan rumus Cronbach s Alpha. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah dianggap baik. Reliabel artinya dapat dipercaya juga dapat diandalkan. Untuk menguji reliabilitas instrumen dengan meggunakan teknik Cronbach s Alpha dengan memakai program SPSS 16.0 for windows. Berdasarkan hasil uji reliabilitas instrumen yang akan digunakan sebagai instrumen evaluasi Siklus I dapat dilihat pada Tabel 7 dibawah ini: 33

Tabel 7 Hasil Reliabilitas Instrumen siklus I Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.882 30 Berdasarkan Tabel 7 diatas uji reliabilitas instrumen yang digunakan untuk evaluasi Siklus I dapat diketahui bahwa reliabilitasnya.882 sehingga masuk dalam kriteria reliabilitas diterima. Tabel 8 Hasil Reliabilitas Instrumen siklus II Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.896 23 Berdasarkan Tabel 8 uji reliabilitas instrumen yang digunakan untuk evaluasi Siklus II dapat diketahui bahwa reliabilitasnya.896 sehingga masuk dalam kriteria reliabilitas diterima. 3.9 Teknik Analisa Data Menurut Arikunto (2006) metode atau teknik pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.teknik analisis data dalam PTK dimulai sejak awal hingga berakhirnya pengumpulan data. Analisis data seperti ini sangat membantu peneliti dalam menjelaskan suatu kejadian atau situasi yang berlangsung yang dialami saat berada didalam kelas. Data data hasil penelitian dilapangan diolah dan dianalisis secara kualitatif. Analisis kualitatif yang dimaksud yaitu analisis deskriptif dengan presentase.deskriptif kualitatif yaitu hasil peneiltian diuraikan secara deskriptif dan bersifat kualitatif artinya penelitian yang menggunakan kualitas, tanpa mengukurnya dengan angka-angka hasil perhitungan sebagai tolok ukur 34

keberhasilannya. Deskriptif kualitatif diperoleh dari lembar observasi pelaksanaan pembelajaran dengan metode Discovery. Analisis data observasi pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode discovery dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Dalam pelaksanaan terdapat 12 pernyataan pada lembar observasi guru dan 14 pernyataan pada lembar observasi siswa dan terdapat skor 1 sampai 4 yang harus diisi dan di nilai oleh obsever. Penilaian terhadap kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode discoveryini dengan menggunakan cara daftar cek (check list). Adapun kriteria skor menurut Likert yaitu : Skor 4 jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru sangat baik. Skor 3 jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru baik. Skor 2 jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru sedang. Skor 1 jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru kurang baik. Adapun cara hitung rata rata skor untuk setiap aspek dalam lembar observasi dengan menerapkan metode Discovery sebagai berikut : Rata rata = Jumlah skor dari setiap aspek Jumlah indikator dalam setiap aspek 4.0 Indikator Kinerja Indikator kinerja adalah harapan terjadinya kenaikan hasil belajar yang ditunjukkan dengan adanya kenaikan nilai rata rata. Penggunaan metode pembelajaran Discovery dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Samban 02 Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 dengan indikator sebagai berikut: 1. Meningkatkan rata-rata hasil belajar siswa dari sebelum tindakan ke sesudah tindakan. 2. Secara signifikan mengalami ketuntasan belajar siswa dengan nilai hasil belajar 70. 35

1. Indikator Proses Indikator proses yang berkaitan dengan hasil belajar siswa dapat meningkat karena dengan menggunakan metode pembelajaran Discovery dengan tahapan kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir pada proses pembelajaran IPA pada siswa kelas IV SD. 2. Indikator Hasil Indikator hasil dari penelitian ini adalah ketercapaian KKM pada hasil belajar siswa. Penelitian ini memberikan patokan minimal 70 % dari jumlah semua siswa mencapai ketuntasan belajar siswa dengan memperoleh nilai 70 sesuai dengan KKM. 36