1. Relatif cepat dan murah untuk mendeteksi adanya kejadian luar biasa.

dokumen-dokumen yang mirip
Cross sectional Case control Kohort

Studi epidemiologi deskriptif

DESAIN STUDI EPIDEMIOLOGI

Studi Epidemiologi Analitik. DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 Adelia Adi setya Rizky Maisar Putra Romayana Simanungkalit Rozika Amalia Siti Susanti Yusfika

6/5/2010. Analytic. Descriptive Case report Case series Survey. Observational Cross sectional Case-control Cohort studies

KATA PENGANTAR. Penyusun. Kelompok 1

JENIS RISET. Saptawati Bardosono

06/03/2018 TUJUAN. Diakhir kuliah mahasiswa memiliki pengetahuan tentang konsep dasar epidemiologi deskriptif. Pertemuan 4 - Epidemiologi

Pada sebuah penelitian potong lintang berbasis populasi peneliti ingin mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan hipertensi.

EPIDEMOLOGI KESEHATAN KERJA ZAENAB, SKM., M.KES co. id.

DESAIN PENELITIAN. Eksperimental. Obsevasional

PENELITIAN EPIDEMIOLOGI

PENELITIAN OBSERVASIONAL. DR. Titiek Sumarawati,MKes

Studi Eksperimental membandingkan data dari sekelompok manusia/obyek yang dengan

Observasional study. Nani Kartinah, S.Farm, M.Sc, Apt. Department of Pharmacy Faculty of Mathematics and Science Lambung Mangkurat University

PENELITIAN HUBUNGAN KAUSAL. Oleh : SURADI. Staf Pengajar FE UNSA. Abstrak

EPIDEMIOLOGI GIZI. Saptawati Bardosono

UKURAN FREKUENSI PENYAKIT. Bentuk Dasar ukuran frekuensi Penyakit Jenis Ukuran frekuensi Penyakit

BIAS DALAM STUDI EPIDEMIOLOGI. Oleh: Hartini Sri Utami

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN PENDAPATAN DENGAN TINGKAT KEKAMBUHAN HIPERTENSI DI WILAYAH PUSKESMAS GILINGAN SURAKARTA. Skripsi

Etih Sudarnika Laboratorium Epidemiologi, FKH IPB

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan kesehatan masyarakat di Indonesia mengalami transisi

STUDI EPIDEMIOLOGI ANALITIK (OBSERVASIONAL DAN EKSPERIMENTAL) Putri Handayani, M. KKK

Dietary iron intake and blood donations in relation to risk of type 2diabetes in men: a prospective cohort study Cohort Study ( Prospectively )

STUDI EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF. Putri Handayani, SKM., M.KKK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

DESAIN STUDI EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF

STUDI EKOLOGI. dr. Taufik Ashar, MKM

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu penyakit mematikan di dunia. Sampai saat ini, kanker

PENGANTAR EPIDEMIOLOGI KLINIK

Sejarah perkembangan konsep penilaian pemakaian obat dalam kedokteran

Pengukuran Kejadian Penyakit

BAB 1 : PENDAHULUAN. utama masalah kesehatan bagi umat manusia dewasa ini. Data Organisasi Kesehatan

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kandungan. Kelainan penyerta yang timbul pada bayi baru lahir akan menghambat

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mengakibatkan hampir mortalitas (Goldszmidt et al, 2013). Stroke juga

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh perilaku yang tidak sehat. Salah satunya adalah penyakit

BAB III METODE PENELITIAN

JENIS-JENIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Overweight dan obesitas adalah dua istilah yang berbeda. Overweight

ABSTRAK. di dunia, tepatnya penyakit kedua terbanyak setelah penyakit kardio vaskular. Salah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Desain yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode potong lintang (cross-sectional).

BAB I. Pendahuluan. I.1 Latar Belakang. Angina adalah tipe nyeri dada yang disebabkan oleh. berkurangnya aliran darah ke otot jantung.

BAB I PENDAHULUAN. psikologis dan sosial. Hal tersebut menimbulkan keterbatasan-keterbatasan yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. berpenghasilan rendah dan menengah. Urbanisasi masyarakat

RANCANGAN EKOLOGIS MP-KONSENTRASI MAGISTER KESEHATAN IBU-ANAK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. cerebrovascular disease (CVD) yang membutuhkan pertolongan dan penanganan

BAB I PENDAHULUAN. menular (noncommunicable diseases). Terjadinya transisi epidemiologi

Attributable Risk (AR) dan Population Attributable Risk (PAR) MK Epidemiologi Gizi Smt III 1

yang tidak sehat, gangguan mental emosional (stres), serta perilaku yang berkaitan

BAB III METODE PENELITIAN. analitik cross-sectional dan menggunakan pendekatan observasional.

Metodologi Penelitian Soal Ujian Akhir Semester 2014/ 2015 (100 soal)

Vitamin D and diabetes

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke adalah suatu penyakit defisit neurologis akut yang disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh. Pemberantasan penyakit. berperanan penting dalam menurunkan angka kesakitan

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Arteri Perifer (PAP) adalah suatu kondisi medis yang disebabkan

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker,

BAB III METODE PENELITIAN

UKURAN FREKUENSI PENYAKIT

BAB I PENDAHULUAN. prevalensinya paling tinggi di dunia. Berdasarkan laporan World Health

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan menyebabkan angka kematian yang tinggi. Penyakit ini

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. atau tekanan darah tinggi (Dalimartha, 2008). makanan siap saji dan mempunyai kebiasaan makan berlebihan kurang olahraga

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan pola hidup masyarakat selalu mengalami perkembangan, baik

BAB I. dan loffler dengan bentuk basil tuberculosis (Soesanti et al., 2006).

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit yang berkaitan dengan faktor penuaanpun meningkat, seiring

BAB I PENDAHULUAN. Di negara-negara yang sedang berkembang, penyakit jantung, kanker. dan stroke menggantikan penyakit menular dan malnutrisi sebagai

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Hipertensi adalah suatu kondisi dimana tekanan sistolik lebih dari 140 mmhg

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 5 PEMBAHASAN. IMT arteri karotis interna adalah 0,86 +0,27 mm. IMT abnormal terdapat pada 25

BAB III METODE PENELITIAN

2. Proporsi Perbandingan 2 nilai kuantitatif yang pembilangnya merupakan bagian dari penyebut. Contoh: Proporsi 12/(12+20)= 0,375

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini akan di laksnakan di Kelurahan Paguyaman

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan adalah metode survey cross sectional yaitu suatu

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatkan derajat kesehatan. Kegiatan ini hanya diselenggarakan oleh

Rancangan Penelitian Kuantitatif

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah sekelompok gangguan metabolik. dari metabolisme karbohidrat dimana glukosa overproduksi dan kurang

BAB I PENDAHULUAN. lahir adalah Angka Kematian Bayi (AKB). Angka tersebut merupakan indikator

Stikes Muhammadiyah Gombong

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional pendekatan retrospektif. Studi cross sectional merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Penyakit Saraf. Penelitian dilakukan di Bangsal Rawat Inap Penyakit Saraf RS Dr.

Hand Out Epidemiologi : Prodi D III Kebidanan Jurusan Kebidanan Poltekkes Surakarta SMT IV Tahun 2008 Oleh : Ig. Dodiet Aditya Setyawan, SKM.

BAB I PENDAHULUAN. Triple Burden Disease, yaitu suatu keadaan dimana : 2. Peningkatan kasus Penyakit Tidak Menular (PTM), yang merupakan penyakit

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakitpenyakit

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi merupakan faktor resiko primer penyakit jantung dan stroke. Pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Tipe desain penelitian Desain penelitian survey analitik Desain penelitian eksperimental Penelitian kualitatif. Desain Penelitian - 2

Penelitian Ilmiah dalam Psikologi. Lia Aulia Fachrial, M.SI

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) termasuk ke dalam penyakit

BAB I PENDAHULUAN. yaitu disebabkan karena abruptio plasenta, preeklampsia, dan eklampsia.

BAB 1 PENDAHULUAN. orang yang memiliki kebiasaan merokok. Walaupun masalah. tahun ke tahun. World Health Organization (WHO) memprediksi

Transkripsi:

JENIS DESAIN PENELITIAN 1. Cross-Sectional Survey cross sectional ialah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika kolerasi antara faktorfaktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach). Penelitian cross sectional ini sering disebut juga penelitian transversal, dan sering digunakan dalam penelitian-penelitian epidemiologi. Kelebihan 1. Relatif cepat dan murah untuk mendeteksi adanya kejadian luar biasa. 2. Mudah dilaksanakan karena pengukuran variabel-variabel hanya dilakuakn satu kali, pada satu saat (tidak ada follow-up). 3. Menghasilkan hipotesis spesifik untuk penelitian anlitis. 4. Dapat digunakan untuk mengetahui prevalensi penyakit dan masalah kesehatan lainnya pada masyarakat. Kelemahan 1. Subyek penelitian bsar bila variabelnya banyak. 2. Kesimpulan korelasi faktor risiko dengan efek lemah. 3. Hubungan waktu tidak bisa ditentukan sehingga peran logika dan teori penting. 4. Tidak dapat menggambarkan perkembangan penyakit secara akurat. 5. Tidak valid untuk meramalkan suatu kecenderungan (nilai prognostiknya lemah). 6. Tidak tepat untuk meneliti penyakit yang durasinya pendek Contoh: Penelitian tentang hubungan bentuk tubuh dengan hipertensi. Maka peneliti memilih suatu populasi untuk dijadikan penelitian, memilih sampel penelitian secara random, kemudian dari

masing-masing sampel tersebut diambil data dengan wawancara menderita hipertensi atau tidak (efek), dan pada saat yang sama juga diambil data paparan yaitu bentuk tubuh (gemuk atau kurus) dengan metode observasi. Kemudian dihitung proporsi penderita hipertensi yang gemuk dan yang kurus, serta yang bukan penderita hipertensi yang gemuk dan yang kurus. Maka dapat disimpulkan hubungan antara bentuk tubuh dan hipertensi. 2. Case Control Rancangan epidemiologis yang mempelajari hubungan antara paparan (amatan penelitian) dan penyakit, dengan cara membandingkan kelompok kasus dan kelompok kontrol berdasarkan status paparannya. Mempelajari seberapa jauh f risiko mempengaruhi terjadinya efek. f risk dipelajari melalui pendekatan retrospektif efek diidentifikasi saat ini, f risk diidentifikasi masa lalu. Langkah-langkah Case Control : o Menetapkan pertanyaan penelitian dan hipotesis yang sesuai o Menetapkan variabel penelitian o Menetapkan subjek penelitian o Melakukan pengukuran variabel o Analisis hasil Ciri-ciri Penelitian Case Control Pemilihan subyek berdasarkan status penyakitnya, untuk kemudian dilakukan amatan apakah subyek mempunyai riwayat terpapar atau tidak. Subyek yang didiagnosis menderita penyakit disebut: Kasus berupa insidensi yang muncul dan populasi, sedangkan subyek yang tidak menderita disebut Kontrol.Jenis penelitian ini dapat saja berupa penelitian restrospektif bila peneliti melihat ke belakang dengan menggunakan data yang berasal dari masa lalu atau bersifat prospektif bila pengumpulan data berlangsung secara berkesinambungan sering dengan berjalannya waktu. Idealnya penelitian kasus kontrol itu menggunakan kasus (insiden) baru untuk mencegah adanya kesulitan dalam menguraikan faktor yang berhubungan dengan penyebab dan kelangsungan hidup. Karakteristik Penelitian Case Control o Merupakan penelitian observasional yang bersifat retrospektif o Penelitian diawali dengan kelompok kasus dan kelompok kontrol o Kelompok kontrol digunakan untuk memperkuat ada tidaknya hubungan sebab-akibat o Terdapat hipotesis spesifik yang akan diuji secara statistik b) Kelebihan dan Kelemahan Penelitian Case Control Kelebihan :

Cocok untuk mempelajari penyakit yg jarang ditemukan Hasil cepat, ekonomis Subjek penelitian bisa lebih sedikit Memungkinkan mengetahui sejumlah faktor risiko yang mungkin berhubungan dengan penyakit Kesimpulan korelasi > baik, krn ada pembatasan dan pengendalian f risk Tidak mengalami kendala etik. Kelemahan : Bias Tdk diketh pengaruh variabel luar yg tak terkendali dgn teknik matching Pemilihan kontrol dgn mathcing akan sulit bila faktor risiko yg di matching kan banyak Kelompok kasus dan kontrol tidak random à apakah faktor luar seimbang? c) Contoh Penyakit Tidak Menular dalam Penelitian ini Penelitian kasus kontrol tentang hubungan antara rokok dan kanker paru-paru dengan menggunakan pendekatan atau rancangan prospektif. 3. Cohort Penelitian cohort sering disebut penelitian prospektif adalah suatu penelitian survei (non eksperimen) yang paling baik dalam mengkaji hubungan antara faktor risiko dengan efek (penyakit). Artinya, faktor risiko yang akan dipelajari diidentifikasi dahulu, kemudian diikuti ke depan secara prospektif timbulnya efek, yaitu penyakit atau salah satu indikator status kesehatan. Kelebihan 1. Studi kohort merupakan desain yang terbaik dalam menentukan insidens dan perjalanan penyakit atau efek yang diteliti. 2. Dapat dipakai untuk mengetahui ada tidaknya asosiasi antara faktor risiko dan penyakit. 3. Dapat memberi keterangan yang lebih lengkap mengenai faktor risiko yang dialami oleh indvidu dan riwayat alamiah perjalanan penyakit. 4. Dapat sangat mereduksi bias informasi. Tidak akan terjadi masalah recall atau memori. 5. Masalah etika lebih sedikit dibandingkan dengan study eksperimental. 6. Dapat dipakai langsung untuk menghitung insidens rate dari penyakit dan risiko relatif dari faktor risiko yang sedang diteliti.

7. Informasi mengenai studi mudah dimengerti oleh orang yang bukan ahli epidemiologi. 8. Karena pengamatan dilakukan secara kontinu dan longitudinal, maka studi kohort memiliki kekuatan yang andal untuk meneliti berbagai masalah kesehatan yang semakin meningkat. Kelemahan 1. Memerlukan ukuran sampel yang besar, terutama untuk jenis penyakit yang sedikit dijumpai dimasyarakat. Hendaklah dihindari dengan memilih kasus yang sering terjadi, atau penyakit yang tidak kompleks. 2. Memerlukan waktu follow up yang cukup lama. Untuk itu perlu dipilih penyakitpenyakit yang mempunyai masa inkubasi yang singkat. 3. Biaya yang diperlukan selama studi cukup besar dan mahal. 4. Follow up kadang-kadang sulit dilaksanakan dan loss follow up dapat mempengaruhi hasil penelitian. 5. Studi kohort seringkali rumit. Untuk menghindarinya pilihlah populasi yang stabil, dan tidak berpindah-pindah tempat. 6. Kurang efisien segi waktu maupun biaya untuk meneliti kasus yang jarang terjadi. 7. Terancam terjadinya drop out atau terjadinya perubahan intensitas paparan atau faktor risiko akan dapat mengganggu analisis. 8. Dapat menimbulkan masalah etika oleh karena peneliti membiarkan subyek tekena paparan yang dicurigai atau dianggap dapat merugikan subyek. Hendaknya memilih faktor risiko atauexposure yang tidak berbahaya. Contoh: Peneitian kohort prospektik meneliti hubungan obesitas dengan diabetes. Penelitian di mulai ketika subjek penelitian mengalami yang mengalami obesitas (faktor yang di duga sebagai penyebab diabetes). Kemudian perkembangan sampel diikuti misalnya sampai 10 tahun, apakah dalam jangka waktu 10 tahun tersebut subjek mengalami efek yang dimaksud. Dibandingkan dengan sampel kelompok lain yang tidak mengalami obesitas apakah mengalami diabetes pula dalam jangka waktu tersebut.

Penelitian epidemiologi Secara sederhana, studi epidemiologi dapat dibagi menjadi dua kelompok sebagai berikut : 1. Epidemiologi deskriptif, yaitu Cross Sectional Study/studi potong lintang/studi prevalensi atau survei. 2. Epidemiologi analitik : terdiri dari : a. Non eksperimental : 1) Studi kohort / follow up / incidence / longitudinal / prospektif studi. Kohort diartiakan sebagai sekelompok orang. Tujuan studi mencari akibat (penyakitnya). 2) Studi kasus kontrol/case control study/studi retrospektif. Tujuannya mencari faktor penyebab penyakit. 3) Studi ekologik. Studi ini memakai sumber ekologi sebagai bahan untuk penyelidikan secara empiris faktor resiko atau karakteristik yang berada dalam keadaan konstan di masyarakat. Misalnya, polusi udara akibat sisa pembakaran BBM yang terjadi di kota-kota besar. b. Eksperimental. Dimana penelitian dapat melakukan manipulasi/mengontrol faktorfaktor yang dapat mempengaruhi hasil penelitian dan dinyatakan sebagai tes yang paling baik untuk menentukan cause and effect relationship serta tes yang berhubungan dengan etiologi, kontrol, terhadap penyakit maupun untuk menjawab pertanyaan masalah ilmiah lainnya. Studi eksperimen dibagi menjadi 2 (dua) yaitu : 1) Clinical Trial. Contoh : a) Pemberian obat hipertensi pada orang dengan tekanan darah tinggi untuk mencegah terjadinya stroke.

b) Pemberian Tetanus Toxoid pada ibu hamil untuk menurunkan frekuensi Tetanus Neonatorum. 2) Community Trial. Contoh : Studi Pemberian zat flourida pada air minum. Desain epidemiologi penelitian: Untuk meneliti penyakit langka: Ekologi Cohort Eksperimental: Binatang percobaan Manusia Observasional: Deskriptif Analitik