BAB I PENDAHULUAN. apa yang dibutuhkan untuk mendapatkan produk yang telah ditetapkan.

dokumen-dokumen yang mirip
OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI DENGAN GOAL PROGRAMMING DI PT. AGRI FIRST INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perencanaan produksi pada perusahaan manufaktur merupakan aktivitas

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dari UD. Wingko Babat Pak Moel sebagai berikut: a. Data permintaan wingko pada tahun 2016.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam hal ini, perusahaan sering dihadapkan pada masalah masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan produksi pada perusahaan manufaktur merupakan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. PT. Gold Coin Indonesia Medan-Mill adalah perusahaan yang

JURNAL TEKNIK POMITS Vol.1, No. 1, (2013) 1-6 II. URAIAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur. Penjadwalan produksi dapat didefinisikan sebagai proses

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. paling tepat bagi perusahaan. Selain itu pengelolaan dan strategi yang

OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING

PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. mengoptimalkan setiap proses produksi. Perbaikan secara berkelanjutan ini harus

BAB III PEMBAHASAN. = tujuan atau target yang ingin dicapai. = jumlah unit deviasi yang kekurangan ( - ) terhadap tujuan (b m )

ANALISIS PERENCANAAN PRODUKSI DI PT. BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS, Tbk-BUNUT RUBBER FACTORY

IV. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. produk ataupun jasa dalam interval waktu tertentu. Perencanaan kapasitas

BAB 3 LEXICOGRAPHIC GOAL PROGRAMMING 3.1 DESKRIPSI UMUM LEXICOGRAPHIC GOAL PROGRAMMING

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan. Perkembangan bisnis dan industri sejalan dengan persaingan yang

BAB II LANDASAN TEORI. Pemrograman linear (PL) ialah salah satu teknik dari riset operasi untuk

PERENCANAAN PENDISTRIBUSIAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISTRIBUTION RESOURCE PLANNING (DRP) PADA PT. AGRI FIRST INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia industri yang semakin maju dan kompetitif,

PETUNJUK PRAKTIKUM MATA KULIAH ILMU NUTRISI TERNAK NON RUMINANSIA. Materi: Formulasi Pakan

BAB 1 PENDAHULUAN. dari ekonomi global yang melanda hampir negara-negara di Amerika dan Asia. Hal ini

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian target produksi dan terlambatnya pengiriman produk ke tangan

BAB 2 LANDASAN TEORI

PETUNJUK PRAKTIKUM MATA KULIAH ILMU NUTRISI TERNAK NON RUMINANSIA. Materi 1 : Formulasi Pakan

III. METODE PENELITIAN

OPTIMASI PROFIT PADA PRODUKSI GULA SEMUT FORTIFIKASI VITAMIN A DENGAN TIGA TINGKATAN KUALITAS GRADE DI PT. XYZ

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N

Optimasi Jumlah Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum Surya Sembada Kota Surabaya Berdasarkan Jenis Pelanggan dengan Metode Fuzzy Goal Programming

PENERAPAN PROGRAM LINIER DALAM OPTIMASI BIAYA PAKAN IKAN DENGAN METODE SIMPLEKS (STUDI KASUS PT. INDOJAYA AGRINUSA MEDAN)

BAB III METODE PENELITIAN

Bab 1 Pendahuluan Latar Belakang Masalah

3 METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Metode Penelitian 3.3 Metode Pengumpulan Data

BAB I PENDAHULUAN. akan menjadi standar hasil dalam perkembangan dunia usaha itu sendiri. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 3 LINEAR PROGRAMMING

IV. METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. yang dikemukakan oleh George Dantzig pada tahun Linear Programming (LP) adalah perencanaan aktivitas-aktivitas untuk

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2010

PENERAPAN METODE GOAL PROGRAMMING UNTUK PERENCANAAN PRODUKSI PADA PRODUK OLAHAN TEBU (STUDI KASUS: PG. XXX JAWA TIMUR)

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PEMROGRAMAN LINIER: FORMULASI DAN PEMECAHAN GRAFIS

konsumen yang pada akhirnya dapat memberikan laba atau keuntungan yang

OPTIMASI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PT. SIANTAR TOP TBK ABSTRAK

OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI BAKPIA MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING (Studi Kasus : Bakpia Mino Istu)

PENERAPAN MODEL LINEAR GOAL PROGRAMMING UNTUK OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN LINEAR PROGRAMMING

III KERANGKA PEMIKIRAN

Matematika Bisnis (Linear Programming-Metode Grafik Minimisasi) Dosen Febriyanto, SE, MM.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Riset Operasi. Program Linear. Mata Kuliah STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Heri Sismoro, M.Kom.

PENERAPAN METODE GOAL PROGRAMMING UNTUK OPTIMASI BIAYA PRODUKSI PADA PRODUK AIR MINERAL AQUA DI BANGKALAN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang memiliki rantai pasok (supply chain), baik sebagai

memaksimumkan pendapatan jumlah meja dan kursi waktu kerja karyawan dan perbandingan jumlah kursi dan meja yang harus diproduksi

MAKSIMALISASI PROFIT DALAM PERENCANAAN PRODUKSI

PERENCANAAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU YANG OPTIMUM PADA PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA KIM MABAR

IV. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. jenis industri maupun bertambahnya jumlah perusahaan. Kondisi inilah yang memicu

III KERANGKA PEMIKIRAN

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

BAHAN KULIAH TEKNIK RISET OPERASI

BAB I PENDAHULUAN. untuk gudang persediaan. Biaya seperti ini biasanya disebut dengan carrying cost.

OPTIMISASI PERENCANAAN PRODUKSI MODEL PROGRAM LINEAR MULTI OBJEKTIF DE NOVO DENGAN PENDEKATAN GOAL PROGRAMMING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk menghasilkan suatu produk berkualitas sesuai

III KERANGKA PEMIKIRAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI DENGAN METODE GOAL PROGRAMMING DI PT. JAKARANA TAMA TUGAS SARJANA

OPTIMALISASI JADWAL KUNJUNGAN EKSEKUTIF PEMASARAN DENGAN GOAL PROGRAMMING

PENENTUAN KAPASITAS OPTIMAL PRODUKSI CPO DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING PADA PABRIK KELAPA SAWIT (PTPN III) SEI RAMBUTAN TUGAS SARJANA

BAB III METODE PENELITIAN. pada sayuran organik PT. Masada Organik Indonesia secara optimal. Penelitian

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

PROGRAM LINIER DENGAN METODE GRAFIK

BAB 3 METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

Goal Programming untuk PeRencanaan Produksi Agregat dengan kendala sumber daya

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kenaikan harga barang pokok yang berakibat pada menurunya daya beli

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat di Indonesia. Sejak tahun 2006 Indonesia telah menjadi

PENERAPAN METODE GOAL PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI TEH (Studi Kasus: PT Perkebunan Nusantara IV Pabrik Teh Bah Butong)

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan produksi adalah suatu kegiatan yang berkenaan dengan penentuan apa yang harus diproduksi, berapa banyak diproduksi dan sumber daya apa yang dibutuhkan untuk mendapatkan produk yang telah ditetapkan. Perencanaan produksi bertujuan untuk menyusun suatu rencana produksi untuk memenuhi permintaan pada waktu yang tepat dengan menggunakan sumbersumber atau alternatif-alternatif yang tersedia dengan biaya yang minimum untuk keseluruhan produk. Jumlah produksi yang terlalu banyak atau terlalu sedikit tidak menguntungkan perusahaan, untuk itu diperlukan perencanaan produksi yang optimum dengan memperhitungkan data historis permintaan serta kemampuan dan keterbatasan sumber daya perusahaan agar diperoleh biaya yang minimum sehingga dapat memaksimalkan keuntungan yang akan diperoleh perusahaan. PT. Agri First Indonesia Medan merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan tepung terigu dengan satuan bag yang berisi 25 kg. Perusahaan ini memproduksi sepuluh jenis tepung terigu yang dibagi berdasarkan kegunaannya yaitu AFI Emas, AFI Hitam, AFI Coklat, AFI Biru, AFI Kuning, AFI Merah, AFI Orange, Armada Biru, Armada Orange dan Armada Merah. Selain tepung terigu PT. Agri First Indonesia juga menghasilkan tepung pakan

ternak sebagai hasil sampingan pengolahan tepung terigu. Tepung terigu yang dihasilkan disalurkan kepada konsumen dalam dan luar negeri. Proses perencanaan produksi pada PT. Agri First Indonesia dilakukan setiap minggu, dimulai dari peramalan permintaan yang dilakukan oleh departemen marketing. Ramalan permintaan kemudian dibawa ke rapat PPIC yang dilakukan pada hari jumat, yang diikuti oleh general manager, manager warehouse, marketing dan produksi. Setelah didapatkan keputusan akhir jumlah permintaan pada minggu yang akan datang, maka manager produksi akan melihat jumlah minimal stock required in warehouse dan stock agri. Setelah itu barulah manager produksi menyusun weekly production planning yang berisi jumlah dan jenis produk yang harus diproduksi dalam satu minggu. Dalam produksinya, PT. Agri First Indonesia sering mengalami ketidakmampuan dalam memenuhi permintaan konsumen, beberapa produk mengalami kelebihan produksi dan beberapa produk kehabisan stock disaat permintaan sedang meningkat. Ketidaksesuaian jumlah permintaan dan jumlah produksi selalu berubah-ubah setiap minggunya karena permintaan yang selalu bervariasi tetapi peramalan perusahaan cendrung tetap. Data mengenai ketidaksesuaian produksi dan permintaan untuk minggu 5-11 Desember 2014 dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel. 1.1 Jumlah Permintaan, Produksi dan Persediaan Produk Tepung Terigu Periode 5-11 Desember 2014 Marketing Min. Stock Stock Produksi Permintaan Forecast Warehouse Agri (Bag) (Bag) (Bag) (Bag) (Bag) Jenis Produk Selisih (Bag) AFI Hitam 5000 4000-3281 8281 3281 1719 AFI Orange 300 500 451 0 425 26 AFI Cokelat 500 1000 952 0 1004-52 AFI Biru 2500 500 40 2460 2460 40 AFI Kuning 10000 1500 1135 8865 9936 64 AFI Merah 3000 2000 3122 0 2735 387 Armada Biru 25000 30000 23518 1482 28803-3803 Armada Orange 5500 1000 260 5240 5376 124 Armada Merah 15000 10000 4689 10311 15541-541 Sumber: Departemen Marketing, Produksi, Warehouse PT. Agri First Indonesia Tabel 1.1 menunjukkan bahwa terdapat beberapa produk yang kelebihan stock dan kekurangan stock disaat permintaan sedang tinggi. Tujuan yang ingin dicapai perusahaan yaitu meminimalkan kekurangan stock dan kelebihan stock, untuk itu selisih diharapkan mendekati nol dan menjaga minimal stock require in warehouse agar selalu tetap. Adanya kelebihan stock Agri akan menyebabkan adanya biaya tambahan untuk menjaga kualitas produk yaitu biaya fumigasi yang dilakukan 2 minggu sekali. Sedangkan jika kekurangan stock Agri maka perusahaan terpaksa melakukan lembur dan juga meningkatkan kapasitas produksi untuk minggu depannya. Hal ini menyebabkan tujuan dari perencanaan produksi yang dilakukan seringkali tidak tercapai, untuk itu diperlukan perencanaan produksi yang optimal. Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi PT. Agri First Indonesia perlu dilakukan optimasi perencanaan produksi yang bertujuan untuk menentukan

jumlah produksi yang optimal untuk masing-masing produk yang dihasilkan, memaksimalkan keuntungan dengan memperhatikan kemampuan dan ketersediaan sumber daya yang dimiliki perusahaan dengan menggunakan metode goal programming yang dapat mengoptimalkan beberapa tujuan dari perencanaan produksi. Goal programming adalah salah satu model matematis yang dipandang sesuai digunakan untuk pemecahan masalah-masalah multi tujuan karena melalui variabel deviasinya, Goal Programming dapat memberikan solusi optimal yang merupakan titik temu dari tujuan-tujuan tersebut. Dalam Goal Programming terdapat variabel deviasional dalam fungsi kendala yang digunakan untuk menampung penyimpangan hasil penyelesaian terhadap sasaran yang hendak dicapai yaitu penyimpangan hasil penyelesaian di atas sasaran dan juga di bawah sasaran. Jika penyimpangan di atas sasaran merupakan kondisi yang diinginkan, maka yang diminimumkan adalah penyimpangan di bawah sasaran dan sebaliknya. Artinya, salah satu variabel penyimpangan di dalam tujuan berharga sama dengan nol. Sehingga variabel ini mengubah makna kendala menjadi sasaran untuk mewujudkan sasaran-sasaran yang dikehendaki. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa metode goal programming digunakan sebagai solusi pemecahan masalah dalam pengambilan keputusan multi sasaran. Wiwik Angraeni (2014) meneliti penggunaan goal programming di bidang garmen yang memproduksi berbagai jenis produk. Goal programming digunakan untuk menentukan jumlah kombinasi produk dengan memperhatikan beberapa tujuan seperti memaksimumkan pendapatan, meminimumkan biaya

produksi dan memaksimumkan penggunaan mesin. Hasilnya adalah perencanaan produksi yang dapat mencapai tiga tujuan perencanaan produksi yaitu menghasilkan keuntungan yang lebih besar dari target keuntungan hingga 4 kali lipat, biaya produksi lebih kecil dari target biaya produksi yang diharapkan, penggunaan mesin yang masih di bawah target penggunaan mesin sehingga dapat dikatakan proses perencanaan produksi telah optimal karena seluruh variabel deviasi sasaran bernilai 0. Suresh Chand Sharma (2012) meneliti mengenai penggunaan goal programming di industri olahan susu. Goal programming digunakan untuk memimimasi waste dari produk olahan susu. Goal programming dibutuhkan untuk mencapai beberapa tujuan yaitu memaksimumkan penggunaan bahan baku, mengetahui jumlah produk, memaksimumkan penggunaan mesin, meminimasikan biaya produksi dengan kendala kapasitas mesin pendingin dan kapasitas tenaga kerja, meminimasikan penggunaan air limbah dan meminimasikan penggunaan uap. Hasil minimisasi waste dengan goal programming menunjukkan bahwa tujuan untuk memaksimalkan bahan baku tercapai dan dapat ditingkatkan sebesar 52,36% dan diturunkan sebesar 19,92%, tujuan meminimasi penggunaan uap berada di bawah target, dan tujuan meminimasi penggunaan air limbah melebihi target, dan tujuan lainnya tercapai. Donny Prasetya (2013) meneliti mengenai penggunaan fuzzy goal programming untuk mengoptimalkan aggregate production planning pada industri peralatan makan dengan serangkaian tujuan yang tidak pasti. Goal programming digunakan untuk merencanakan produksi agregat yang harus

menyesuaikan antara kapasitas produksi dengan permintaan konsumen yang bervariasi. Hasil penelitian ini memberikan alokasi produksi yang lebih baik daripada Linear Programming konvensional. Dari penelitian diatas didapat bahwa goal programming merupakan metode yang tepat digunakan dalam pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan-tujuan yang bertentangan di dalam batasan-batasan yang komplek dalam perencanaan produksi. Oleh karena itu, penelitian ini akan memakai goal programming dalam proses perencanaan produksi untuk mengetahui jumlah kombinasi produk yang akan diproduksi setiap minggunya dengan memperhatikan ketersediaan jam kerja dan bahan baku gandum serta dapat meningkatkan keuntungan perusahaan. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka permasalahan yang terdapat pada perusahaan adalah ketidakmampuan perusahaan dalam memenuhi permintaan konsumen pada produk tertentu dan adanya kelebihan persediaan produk tertentu yang menyebabkan penambahan biaya pengeluaran seperti biaya fumigasi untuk menjaga kualitas produk dan biaya produksi untuk menambah waktu kerja, keadaan ini menyebabkan proses perencanaan produksi yang dilakukan perusahaan belum optimal, oleh sebab itu diperlukan perencanan produksi yang optimal.

1.3. Tujuan dan Manfaat Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan rencana produksi yang optimal dengan menggunakan Goal Programming, sehingga dapat dijadikan masukan dalam upaya meningkatkan keuntungan perusahaan. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan teori yang diperoleh selama kuliah dan meningkatkan wawasan dalam menganalisis dan memecahkan masalah sebelum memasuki dunia kerja khususnya dalam hal optimasi perencanaan produksi dengan menggunakan metode Goal Programming 2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi perusahaan dalam membuat kebijakan perencanaan produksi yang optimum bagi perusahaan. 3. Mempererat hubungan kerja sama antara perusahaan dengan Departemen Teknik Industri USU. 1.4. Batasan dan Asumsi Penelitian Batasan-batasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Data penjualan yang digunakan untuk meramalkan permintaan adalah data penjualan mingguan dari minggu 30 Mei 2014 sampai dengan 1 Januari 2015 atau selama 30 minggu. 2. Produk yang diteliti yaitu produk tepung terigu yang terdiri dari AFI Hitam, AFI Cokelat, AFI Biru, AFI Kuning, AFI Orange, AFI Merah, Armada Biru,

Armada Orange, dan Armada Merah yang merupakan permintaan rutin untuk setiap minggunya. 3. Peramalan dilakukan untuk 12 periode mendatang (2 Januari- 26 Maret 2015). 4. Pengolahan data dengan goal programming menggunakan software LINDO (Linier Interactive Discrete Optimizer). 5. Perhitungan keuntungan diperoleh dari pengurangan harga jual produk tepung terigu dengan harga pokok produk tepung terigu. Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian adalah : 1. Tidak terjadi perubahan kebijakan produksi selama penelitian 2. Harga bahan baku dan harga jual produk tidak berubah selama masa penelitian 3. Setiap mesin yang digunakan selama proses produksi dalam kondisi baik dan tanpa ada gangguan. 4. Waktu proses yang digunakan adalah waktu proses mixing yaitu waktu pencampuran tepung terigu dari komposisi tepung gandumnya dan waktu proses cleaning dan milling diasumsikan sebagai waktu untuk proses penyiapan bahan baku gandum sebelum proses mixing. 1.5. Sistematika Penulisan Laporan Sistematika penulisan tugas sarjana dapat dilihat sebagai berikut : Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang mendasari penelitian dilakukan, perumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian dan sistematika penulisan tugas sarjana.

Bab II Gambaran Umum, menguraikan gambaran umum perusahaan PT. Agri First Indonesia Medan, ruang lingkup perusahaan, lokasi, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab, jumlah tenaga kerja dan jam kerja karyawan, sistem pengupahan, proses produksi, mesin dan peralatan yang digunakan, utilitas, safety and fire protection dan limbah dari PT. Agri First Indonesia. Bab III Landasan Teori, berisi teori mengenai perencanaan produksi, optimasi produksi, peramalan, dan goal programming. Bab IV Metodologi Penelitian, menguraikan tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian yaitu persiapan penelitian meliputi lokasi penelitian, jenis penelitian, objek penelitian, kerangka berpikir, defenisi operasional, identifikasi variabel penelitian, instrumen pengumpulan data, populasi, teknik sampling, sumber data, metode pengolahan data, blok diagram prosedur penelitian dan metode pengumpulan data, metode pengolahan data, dan metode analisis & pemecahan masalah. Bab V Pengumpulan dan Pengolahan Data, berisi pengumpulan data yaitu, data penjualan produk, harga pokok produk, harga jual produk, data waktu proses pengerjaan produk, data jumlah hari kerja, data pemakaian dan ketersediaan bahan baku. Data penjualan produk yang diperoleh diolah dengan metode peramalan double exponential smoothing satu parameter Brown dan metode peramalan double exponential smoothing dua parameter Holt dan kemudian dipilih metode terbaik dengan error terkecil untuk menentukan metode yang digunakan untuk menentukan peramalan permintaan yang akan digunakan. Setelah itu dilakukan

formulasi optimasi perencanaan produksi dengan goal programming dan penyelesaian goal programming dengan menggunakan software LINDO. Bab VI Analisis Pemecahan Masalah, meliputi analisis hasil peramalan, analisis pencapaian sasaran memaksimalkan volume produksi dan keuntungan, analisis kendala pemakaian jam kerja dan bahan baku, dan analisis perbandingan perencanaan produksi dengan goal programming dan perencanaan produksi aktual perusahaan. Bab VII Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil pemecahan masalah dan saran-saran yang bermanfaat bagi perusahaan.