BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis menurut Komaruddin (1979) adalah kegiatan berpikir untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN TEORI. mengetahui derajat kualitas (Arifin, 2009). Sedangkan menurut. komponen, hubungan satu sama lain, dan fungsi masing-masing dalam

BAB II KAJIAN TEORI. A. Analisis. Analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Kemampuan Komunikasi Matematis

Tabel 3.1 Rincian kegiatan penelitian kegiatan Maret April Mei Juni Juli

I. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SMALB TUNANETRA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat

KI dan KD Matematika SMP/MTs

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kemampuan Penalaran Matematis. Menurut Majid (2014) penalaran adalah proses berpikir yang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Lampiran 2. Lembar Kerja Siswa 1. Lembar Kerja Siswa 1. K s. Aritmatika Sosial. Harga Jual, Harga Beli, Untung, Rugi. Matematika.

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kemampuan Representasi Matematis. solusi dari masalah yang sedang dihadapinya (NCTM, 2000).

I. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SMALB TUNADAKSA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dikerjakan untuk menyelesaikannya. Menurut Shadiq (2004) Suatu

I. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SMALB AUTIS

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNADAKSA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNANETRA

Tabel 1: Kompetensi Inti Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah

N. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SMALB TUNANETRA

K. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SMALB TUNANETRA

K. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SMALB TUNADAKSA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

G. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SMALB TUNANETRA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

4. Menentukan Himpunan Penyelesaian untuk Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

BAB II KAJIAN TEORI. analisa berasal dari bahasa Yunani kuno analusis yang artinya melepaskan.

D. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNANETRA

H. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SMALB TUNANETRA

35. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMP

SILABUS MATA PELAJARAN: SENI BUDAYA (SENI RUPA)

9. Kompetensi Dasar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

BAB II KAJIAN TEORI. E. Kajian Teori. 1. Kemampuan Pemecahan Masalah. Sebagian besar ahli pendidikan matematika menyatakan bahwa masalah

M. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMALB TUNANETRA

1. Penyelesaian persamaan linier tiga variabel dengan metode eliminasi

L. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INGGRIS SMALB TUNANETRA

BAB II KAJIAN TEORITIK. A. Kemampuan Representasi Matematis

32. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SMP

BAB II KAJIAN TEORI. lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat. rumusan kuntitatif, rumusan institusional, dan rumusan kualitatif.

M. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMALB TUNADAKSA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (16)

15. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SMP/MTs

2014 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE KUIS TIM UNTUK ENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS DAN SELF-CONFIDENCE SISWA SMP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (24)

L. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INGGRIS SMALB TUNADAKSA

C. Indikator Menerapkan tindakan disiplin dari pengalaman belajar dan bekerja dengan matematika dalam

SILABUS CAHAYA DAN ALAT OPTIK. Mata Pelajaran

N. KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SMALB TUNADAKSA

11. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) SMP/MTs

BAB II LANDASAN TEORI

12-LK RPP-EMA PUSPASARI

G. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SMALB TUNARUNGU

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (Kelas Eksperimen)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) / MADRASAH TSANAWIYAH (MTs)

TUGAS PERANGKAT PEMBELAJARAN MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM BIOLOGI (AKBC 257)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) : Memahami bentuk penyajian fungsi

H. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SMALB TUNADAKSA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs) MATA PELAJARAN IPS

SILABUS MATA PELAJARAN : SENI BUDAYA (SENI RUPA) SATUAN PELAJARAN : SMP. 12 JP Buku paket Seni Budaya kelas VII Buku lain yang relevan

SILABUS MATA PELAJARAN GAMBAR INTERIOR DAN EKSTERIOR BANGUNAN GEDUNG

BAB II KAJIAN TEORITIK

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan observasi di SMP Pelita Bangsa Bandar Lampung, pada proses

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NO.SOAL SKOR TINGKAT KESUKARAN. NO KOMPETENSI DASAR INDIKATOR SOAL BENTUK SOAL 1 Matematika Wajib. Uraian

BAB II KAJIAN TEORETIK. 1. Kemampuan Pemecahan Masalah

PERANGKAT PEMBELAJARAN 1. Silabus 2. RPP

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL STANDAR KOMPETENSI GURU KURIKULUM 2006 (KTSP)

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIAH (SMP/MTs)

KISI-KISI INSTRUMEN PERNYATAAN SIKAP PEDULI SISWA TERHADAP LINGKUNGAN PADA TEMA PEMANASAN GLOBAL

Lembar Kerja Mahasiswa

Lembar Kerja Siswa. Matematika. Operasi Aljabar. SMP Kelas VIII. Sub pokok bahasan : Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Aljabar

J. KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR ILMU PENGETAHUAN ALAM SMALB TUNANETRA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : Klasifikasi Benda : Ciri-ciri makhluk hidup

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

ANALISIS SILABUS MATA PELAJARAN

SILABUS SEKOLAH MENENGAH ATAS TAHUN AJARAN 2017/2018

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kemampuan Komunikasi Matematis Komunikasi dapat diartikan sebagai pengalihan pesan dari satu orang ke

PERBANDINGAN KTSP DAN K13 PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI KELAS 7

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Berdasarkan definisi di atas, maka pertidaksamaan linear dua variabel dapat dinyatakan dalam bentuk:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

LEMBAR VALIDASI AHLI MATERI

Lembar Kerja Rancangan Pembelajaran Berbasis Proyek

RPP dan Silabus SMA Kelas X Kurikulum 2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. tujuan pendidikan nasional. Pendidikan nasional menuntut adanya sumber daya

BAB II KAJIAN PUSTAKA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) KELAS KONTROL

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Analisis Analisis menurut Komaruddin (1979) adalah kegiatan berpikir untuk menguraikan suatu keseluruhan menjadi komponen sehingga mengenali tanda-tanda komponen, hubungannya satu sama lain, dan fungsi masingmasing dalam suatu keseluruhan yang terpadu. Menurut Wiradi (Agustina, 2013), analisis adalah serangkaian perbuatan meneliti, mengurai, membedakan, memilah sesuatu untuk digolongkan serta dikelompokkan berdasarkan keterkaitan serta penafsiran makna dari setiap kriteria. Sedangkan menurut Nugroho (2005), analisis adalah aktifitas kreatif dimana pengembang/analis berusaha memahami permasalahan secara mendalam. Ini adalah proses iteratif yang terus berjalan hingga permasalahan dapat dipahami secara sempurna. Menurut Miles dan Huberman (1992), secara umum analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu: (1) reduksi data; (2) penyajian data; (3) penarikan kesimpulan/verifikasi. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa analisis merupakan kegiatan berpikir untuk menguraikan sesuatu dan dikelompokkan menurut kriteria tertentu serta mencari informasi yang sebenarnya hingga permasalahan dapat dipahami secara sempurna.

B. Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis 1. Pengertian Pemahaman Konsep Matematis Pemahaman konsep merupakan salah satu aspek penilaian matematika. Penilaian pada aspek pemahaman konsep bertujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa mampu menerima dan memahami konsep dasar matematika yang telah diterima siswa. Jadi, pemahaman konsep sangat penting, karena dengan menguasai konsep akan memudahkan siswa dalam belajar matematika. Heruman (2007) menyatakan bahwa, pemahaman konsep yaitu pembelajaran lanjutan dari penanaman konsep, yang bertujuan agar siswa lebih memahami suatu konsep matematika. Pemahaman konsep menurut Wardhani (2008), adalah menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, dan tepat dalam pemecahan masalah. Sedangkan Menurut Jihad dan Haris (2012), pemahaman konsep merupakan kompetensi yang ditunjukkan siswa dalam memahami konsep dan dalam melakukan prosedur (algoritma) secara luwes, akurat, efisien dan tepat. Menurut NCTM (2000), untuk mencapai pemahaman yang bermakna maka pembelajaran matematika harus diarahkan pada pengembangan kemampuan menghubungkan antar berbagai ide, memahami berbagai ide, memahami berbagai ide-ide matematik saling terkait satu sama lain sehingga terbangun pemahaman menyeluruh, dan menggunakan matematika dalam konteks di luar matematika.

Dari pengertian di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa pemahaman konsep matematika merupakan kompetensi yang ditunjukkan siswa dalam memahami konsep dapat menyatakan kembali konsep yang sudah ada secara luwes, akurat, efisien dan tepat dalam pemecahan masalah. 2. Indikator Pemahaman Konsep Matematis Dalam Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014 disebutkan bahwa indikator pencapaian pemahaman konsep meliputi: a) menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari; b) mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan dipenuhi tidaknya persyaratan yang membentuk konsep tersebut; c) mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep; d) menerapkan konsep secara logis; e) memberikan contoh atau contoh kontra (bukan contoh) dari konsep yang dipelajari; f) menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk representasi matematis (tabel, grafik, diagram, gambar, sketsa, model matematika, atau cara lainnya); g) mengaitkan berbagai konsep dalam matematika maupun di luar matematika; h) mengembangkan syarat perlu dan atau syarat cukup suatu konsep. Jihad dan Haris (2012), menyatakan bahwa indikator yang menunjukkan pemahaman konsep antara lain: a) menyatakan ulang sebuah konsep; b) mengklasifikasi objek-objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan konsepnya); c) memberi contoh dan non-contoh dari konsep; d) menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi

matematis; c) mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep; f) menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu; g) mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah. Sedangkan menurut Wardhani (2008), pada penjelasan teknis Peraturan Dirjen Dikdasmen Depdiknas Nomor 506/C/Kep/PP/2004 tanggal 11 November 2004 tentang rapor pernah diuraikan bahwa indikator siswa memahami konsep matematika adalah mampu: 1) menyatakan ulang sebuah konsep; 2) mengklasifikasi objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya; 3) memberi contoh dan bukan contoh dari suatu konsep; 4) menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis; 5) mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep; 6) menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi tertentu; 7) mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah. Berdasarkan indikator pemahaman konsep di atas, maka indikator dalam penelitian ini adalah: a) Menyatakan ulang sebuah konsep Menyatakan ulang sebuah konsep berarti kemampuan siswa untuk menyatakan kembali konsep yang sudah diajarkan dengan bahasanya sendiri. Contoh soal : Apa yang kalian ketahui tentang bilangan bulat?

b) Mengklasifikasi objek-objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya Mengklasifikasi objek-objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya maksudnya adalah kemampuan siswa dalam mengelompokkan suatu objek berdasarkan sifat-sifat yang dimiliki yang terdapat dalam sebuah materi. Sesuai indikator dalam Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014 maka untuk indikator mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan dipenuhi tidaknya persyaratan yang membentuk konsep tersebut dan indikator mengklasifikasi sifat-sifat operasi atau konsep itu dipisah. Tetapi dalam penelitian ini, saya menggabungkan kedua indikator tersebut menjadi satu indikator yaitu mengklasifikasi objek-objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya. Contoh soal: Diketahui bilangan bulat negatif p dan bilangan bulat positif q. Bilangan p tersusun dari tujuh angka, sedangkan bilangan q tersusun dari tiga angka. Tentukan bilangan mana yang lebih besar? Jelaskan jawaban kalian. c) Memberi contoh dan bukan contoh dari suatu konsep Memberi contoh dan bukan contoh dari sutau konsep adalah kemampuan siswa untuk dapat membedakan mana yang termasuk contoh dan bukan contoh dari suatu materi. Contoh soal: Berilah contoh bilangan bulat positif, contoh bilangan bulat negatif, dan bukan contoh bilangan bulat?

d) Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis adalah kemampuan siswa dalam menyajikan konsep ke dalam bentuk gambar atau simbol secara berurutan yang bersifat matematis. Contoh soal: Tentukan hasil operasi berikut menggunakan garis bilangan dan tentukan hasilnya! a. -5 + (-7) b. 10 + (-3) 5 e) Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep adalah kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal sesuai dengan prosedur berdasarkan syarat perlu atau syarat cukup yang telah diketahui. Contoh soal: Jika hasil dari operasi 24 21 x 11 : m adalah -9. Tentukan nilai m! f) Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu Menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi tertentu adalah kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal dengan memilih dan memanfaatkan prosedur yang ditetapkan. Contoh soal: Tentukan hasil dari 20 8 x 7 + 132 : (-6)!

g) Mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah Mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah adalah kemampuan siswa dalam mengaplikasikan suatu konsep dalam pemecahan massalah berdasarkan langkah-langkah yang benar. Contoh soal: Dalam suatu ujian dengan jumlah soal 50, jawaban benar diberi nilai 2, jawaban salah diberi nilai -1, dan soal yang tidak terjawab diberi nilai 0. Dalam ujian itu, seorang siswa menjawab soal dengan benar sebanyak 42 soal dan sebanyak 5 soal tidak terjawab. Barapa nilai yang diperoleh siswa tersebut? C. Materi Bilangan Bulat Sesuai dengan Kurikulum 2013, salah satu materi matematika di SMP adalah Bilangan Bulat. Materi ini diajarkan pada kelas VII semester I. Kompetensi Inti (KI): KI 1 KI 2 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. KI 3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori Kompetensi Dasar (KD): KD 1.1 KD 2.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. Menunjukkan sikap logis, kritis, analitik, konsisten, dan teliti, bertanggung jawab, responsif, dan tidak mudah menyerah dalam memecahkan masalah. KD 2.2 Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, dan ketertarikan pada matematika serta memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang terbentuk melalui pengalaman belajar. KD 2.3 Memiliki sikap terbuka, santun, objektif, menghargai pendapat dan karya teman dalam interaksi kelompok maupun aktivitas seharihari. KD 3.1 Membandingkan dan mengurutkan berbagai jenis bilangan serta menerapkan operasi hitung bilangan bulat dan bilangan pecahan dengan memanfaatkan berbagai sifat operasi. KD 4.1 Menggunakan pola dan generalisasi untuk menyelesaikan masalah. Indikator Materi Bilangan Bulat: 3.1.1 Menjelaskan pengertian himpunan bilangan bulat 3.1.2 Membandingkan antar bilangan bulat. 3.1.3 Menentukan letak bilangan bulat dalam garis bilangan.

3.1.4 Menyelesaikan operasi tambah, kurang, kali, bagi, dan operasi campuran. 4.1.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung bilangan bulat dalam kehidupan sehari-hari.