Daftar Pustaka Tidak ada

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

Lampiran 1.Diagram alir penelitian proses produksi bioetanol dari hidrolisat fraksi selulosa pod kakao

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Tepung Empulur Sagu

Lampiran 1. Prosedur Analisis

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu 1. Analisis Kadar Air (AOAC, 1995)

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

Lampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995)

Lampiran 1. Prosedur analisis

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

Lampiran 1. Tatacara karakterisasi limbah tanaman jagung

LAMPIRAN A A.1 Pengujian Total Padatan Terlarut (SNI yang dimodifikasi*) Dengan pengenceran A.2 Pengujian Viskositas (Jacobs, 1958)

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989)

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

Lampiran 1. Tatacara analisis kimia limbah tanaman jagung. Kadar Air (%) = (W1-W2) x 100% W1. Kadar Abu (%) = (C-A) x 100% B

Lampiran 1. Prosedur Analisis

LAMPIRAN 1 PROSEDUR ANALISIS

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

Lampiran 1 Formulir organoleptik

Lampiran 1. Analisa Kadar Lignin (SNI A, SII

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Riset dan Standarisasi Industri Bandar

Atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

setelah pengeringan beku) lalu dimasukan ke dalam gelas tertutup dan ditambahkan enzim I dan enzim II masing-masing sebanyak 1 ml dan aquadest 8

Lampiran 1. Prosedur Analisis

METODE. Materi. Rancangan

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

Kadar protein (%) = (ml H 2 SO 4 ml blanko) x N x x 6.25 x 100 % bobot awal sampel (g) Keterangan : N = Normalitas H 2 SO 4

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

c. Kadar Lemak (AOAC, 1995) Labu lemak yang ukurannya sesuai dengan alat ekstraksi Soxhlet

Lampiran 2. Skema tata letak akuarium perlakuan T

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

Lampiran 1. Prosedur analisis proksimat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1

1 ml enzim + 1 ml larutan pati 1% (dalam bufer) Diinkubasi (suhu optimum, 15 menit) + 2 ml DNS. Dididihkan 5 menit. Didinginkan 5 menit

METODE PENGUJIAN. 1. Kadar Oksalat (SNI, 1992)

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

Bab III Bahan dan Metode

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juni 2014 bertempat di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

Bahan ditimbang 0,1 g Dimasukkan dalam Labu Kjeldahl. Ditambahkan 5 ml HNO 3. Ditambahkan 3 ml HClO 4

Lampiran 1. Prosedur Analisa Sampel

LAMPIRAN 1. SPESIFIKASI BAHAN PENELITIAN

3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Tahapan Penelitian

II. METODOLOGI C. BAHAN DAN ALAT

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian,

Desikator Neraca analitik 4 desimal

Lampiran 1. Prosedur Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pendahuluan

Lampiran 1. Pohon Industri Turunan Kelapa Sawit

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan Agustus 2013 di

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS. A.1. Pengujian Daya Serap Air (Water Absorption Index) (Ganjyal et al., 2006; Shimelis el al., 2006)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan komersil (% bobot kering) Lampiran 2. Hasil analisis kualitas air hari pertama

Kadar air (%) = B 1 B 2 x 100 % B 1

III. BAHAN DAN METODE. Aplikasi pengawet nira dan pembuatan gula semut dilakukan di Desa Lehan Kecamatan

III. BAHAN DAN METODE. Lampung Timur, Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Negeri

BAB III MATERI DAN METODE. perlakuan berbeda sebagai bahan pakan alternatifdilaksanakan pada bulan Maret

Lampiran 1. Prosedur pengukuran nitrogen dan fosfat dalam air.

Lampiran 1. Prosedur Analisis Kadar Protein Tahap Oksidasi 1. Sampel ditimbang sebanyak 0.5 gram dan dimasukkan ke dalam labu Kjeldahl. 2.

3. METODOLOGI PENELITIAN

PRODUKSI ABON IKAN PARI ( (RAYFISH): PENENTUAN KUALITAS GIZI ABON

III. METODOLOGI PENELITIAN

III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari sampai Juni 2014 bertempat di

III. METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

Kurva standar HPLC analitik untuk penentuan konsentrasi siklo(tirosil-prolil).

3. MATERI DAN METODE. Gambar 2. Alat Penggilingan Gabah Beras Merah. Gambar 3. Alat Penyosohan Beras Merah

MATERI DAN METOD E Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penelitian Tahap Pertama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cheddar digunakan peralatan

4. Total Soluble Carbohydrate (Metode Phenol-AsamSulfat)

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan perlakuan (udang rebon) Tabel 3. Analisis proksimat pelet udang rebon

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Industri Rumah Tangga Produksi Kelanting MT,

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

LAMPIRAN 1 CARA KERJA ANALISA

Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.) selama 1 menit dan didiamkan selama 30 menit. diuapkan dengan evaporator menjadi 1 L.

METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN 1. PROSEDUR ANALISIS CONTOH TANAH. Pertanian Bogor (1997) yang meliputi analisis ph, C-organik dan P-tersedia.

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul produksi VFA, NH 3 dan protein total pada fodder

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 26 Agustus 2015 di Laboratorium Produksi dan

Transkripsi:

Daftar Pustaka Tidak ada

LAMPIRAN

Lampiran 1. Prosedur Analisa a. Kadar Air (AOAC, 1984) Contoh sebanyak 2 g dimasukkan ke dalam cawan aluminium yang telah diketahui bobotnya. Kemudian dikeringkan di dalam oven bersuhu 100 105 o C sampai bobot konstan. Setelah itu didinginkan di dalam deksikator dan ditimbang. Kadar air bobot awal bobot bobot contoh akhir 100% b. Kadar Abu (AOAC, 1984) Contoh sebanyak 3 5 g dimasukkan ke dalam cawan porselin yang telah diketahui bobotnya, kemudian diabukan dalam furnace pada suhu 600 o C selama kurang lebih 4 jam atau sampai diperoleh abu berwarna putih. Setelah itu cawan didinginkan dalam deksikator sampai suhu ruang dan ditimbang. Kadar abu bobot bobot abu ( g) contoh 100 c. Kadar Serat Kasar (AOAC, 1984) Contoh sebanyak 5 g dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 500 ml kemudian ditambahkan 100 ml H 2 SO 4 0,325 N dan dididihkan selama kurang lebih 30 menit. Ditambahkan lagi 50 ml NaOH 1,25 N dan dididihkan selama 30 menit. Dalam keadaan panas disaring dengan kertas Whatman No.40 setelah diketahui bobot keringnya. Kertas saring yang digunakan dicuci berturut-turut dengan air panas, 25 ml H 2 SO 4 dan etanol 95%. Kemudian dikeringkan di dalam oven bersuhu 100 110 o C sampai bobotnya konstan. Kertas saring didinginkan dalam desikator dan ditimbang. Kadar serat kasar bobot endapan ker ing (%) bobot contoh (g) (g) 100 d. Kadar pati Analisa kadar pati berdasarkan metode Luff Schrool (AOAC, 1971). Glukosa hasil hidrolisa pati akan mereduksi larutan Luff, CuO dalam Luff direduksi menjadi Cu 2 O yang berwarna merah bata. Kelebihan atau sisa CuO dititrasi secara Iodometri. Larutan Luff Schrool dibuat dengan cara melarutkan CuSO 4.5H 2 O sebanyak 25 g ke dalam 50 ml air suling, 50 g asam sitrat dilarutkan dalam 50 ml air suling dan 388 g Na 2 CO 3.10H 2 O dilarutkan ke dalam 400 ml air suling. Larutan asam sitrat ditambahkan sedikit demi sedikit pada larutan soda, kemudian campuran ditambahkan 63

larutan terusi dan diencerkan hingga 100 ml pada labu ukur, kemudian ke dalam erlenmeyer 500 ml dimasukkan 2 gram sampel kering dan ditambahkan 200 ml HCl 3 % serta batu didih. Erlenmeyer dipasang pada pendingin tegak dan dihidrolisa selama 3 jam. Larutan kemudian didinginkan dan dinetralkan dengan NaOH dan indikator fenolftalin. Larutan dimasukkan ke dalam labu ukur 500 ml, ditambahkan dengan air suling hingga tanda tera, kemudian disaring. Larutan sebanyak 10 ml dipipet ke dalam erlenmeyer 250 ml dan ditambahkan larutan Luff 25 ml serta 15 ml air suling. Blanko dibuat tanpa larutan contoh yang dianalisa. Erlenmeyer dipasang pada pendingin balik, dididihkan selama 10 menit dan segera didinginkan pada air yang mengalir. Kemudian ditambahkan larutan KI 30 % dan 25 ml H 2 SO 4 25 %. Setelah reaksi habis segera dititrasi dengan larutan Na 2 S 2 O 3 sampai larutan berwarna muda. Dimana : Kadar 0,90 G P pati g 100 0 0 0,90 = faktor pembanding berat molekul satu unit gula dalam molekul pati G = glukosa setara dengan ml Na 2 S 2 O 3 yang dipergunakan untuk titrasi (mg) setelah gula diperhitungkan P g = pengenceran = bobot sampel (mg) e. Total gula metode Phenol H 2 SO 4 (Dubois et al., 1956) Sebelum melakukan pengujian sampel maka perlu diketahui kurva standar fenol yang digunakan. Pembuatan kurva standar fenol adalah sebagai berikut : 2 ml larutan glukosa standar yang mengandung 0, 10, 20, 30, 40 dan 60 µg glukosa masing-masing dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditambahkan 1 ml larutan fenol 5 % dan dikocok. Kemudian 5 ml asam sulfat pekat ditambahkan dengan cepat. Biarkan selama 10 menit, kocok lalu tempatkan dalam penanggas air selama 15 menit. Absorbansinya diukur pada 490 nm. Pengujian sampel sama dengan pembuatan kurva standar fenol, hanya 2 ml larutan glukosa diganti dengan 2 ml sampel. 64

f. Total gula pereduksi metode DNS (Miller, 1959) Prinsip metode ini adalah dalam suasana alkali gulla pereduksi akan mereduksi asam 3,5 dinitrolisilat (DNS) membentuk senyawa yang dapat diukur absorbansinya pada panjang gelombang 550 nm. Penyiapan Pereaksi DNS Pereaksi DNS dibuat dengan melarutkan 10,6 g asam 3,5 dinitrolisilat dan 19,8 NaOH ke dalam 1416 ml air. Setelah itu ditambahkan 306 g Na-K Tatrat, 7,6 g fenol yang dicairkan pada suhu 50 o C dan 8,3 g Na-Metabisulfit. Larutan ini diaduk rata, kemudian 3 ml larutan ini dititrasi dengan HCl 0,1 N dengan indikator fenolftalein. Banyaknya titran berkisar 5 6 ml. Jika kurang dari itu harus ditambahkan 2 g NaOH untuk setiap ml kekurangan HCl 0,1 N. Penentuan Kurva Standar Kurva standar dibuat dengan mengukur mengetahui nilai gula pereduksi pada glukosa pada selang 0,2 0,5 mg/l. Kemudian nilai gula pereduksi dicari dengan metode DNS. Hasil yang didapatkan diplotkan dalam grafik secaara linear. Penetapan Total Gula Pereduksi Pengujian gula pereduksi menggunakan kurva standar DNS adalah sebagai berikut : 1 ml sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan 3 ml pereaksi DNS. Larutan tersebut ditempatkan dalam air mendidih selama 5 menit. Biarkan sampai dingin pada suhu ruang. Ukur absorbansi pada panjang gelombang 550 nm. g. Kadar selulosa dan hemiselulosa. Sebanyak sampel a g dan b g masing-masing dimasukkan ke dalam gelas piala berukuran 500 ml. Sampel a g ditambahkan dengan 50 ml larutan NDS dan sampel b g ditambahkan dengan 50 ml larutan ADS lalu dipanaskan selama 1 jam di atas penanggas listrik. Selanjutnya masing-masing sampel tersebut dicuci menggunakan aseton dan air panas serta disaring menggunakan pompa vakum dan gelas G-3 (c g dan d g). Sampel dalam gelas G-3 dikeringkan menggunakan oven, didinginkan dengan eksikator dan ditimbang sebagai e g dan f g. e c f d Kadar NDF 100 Kadar ADF 100 a b Kadar hemiselulosa = kadar NDF kadar ADF 65

Residu ADF (f g) yang berada pada gelas G-3 diletakkan di atas nampan yang berisi air setinggi 1 cm kemudian ditambahkan H 2 SO 4 72 % setinggi ¾ bagian gelas G-3 dan dibiarkan selama 3 jam sambil diaduk-aduk. Selanjutnya sampel tersebut dicuci menggunakan aseton dan air panas serta disaring menggunakan pompa vakum dan gelas G-3. Sampel dalam gelas G-3 dikeringkan dengan menggunakan oven, didinginkan dengan eksikator dan ditimbang sebagai h g. Kadar selulosa h f b 100 h. Kadar Lemak (AOAC, 1995) Sebanyak 2 gram contoh bebas air diekstraksi dengan pelarut organic heksan dalam alat soxlet selama 6 jam. Contoh hasil ekstraksi diuapkan pada suhu 105 o C. contoh didinginkan dalam desikator dan ditimbang hingga diperoleh bobot tetap. Kadar Lemak Bobot (%) Bobot Lemak contoh (g) (g) 100% i. Kadar Protein (AOAC, 1995) Sebanyak 0,1 gram contoh dimasukkan ke dalam labu Kjeldahl lalu ditambahkan 2,5 ml H 2 SO 4 pekat, 1 gram katalis dengan beberapa butir batu didih. Larutan hasil destruksi dipindahkan kea lat destilasi dan ditambahkan 15 ml Na OH 50 %. Labu erlenmeyer yang berisi 25 ml HCl 0,02 N dan 2-4 tetes inikatro mengsel (campuran metal merah 0,02 % dalam alcohol dan metil biru 0,02 % dalam alcohol (2:1) diletakkan di bawah kondesnsor. Destilasi dilakukan sampai volume larutan dalam Erlenmeyer mencapai 2 kali volume awal. Ujung kondensor dibilas dengan aquades (ditam[ung dalam Erlenmeyer). Larutan yang berada dalam Erlenmeyer dititrasi NaOH 0,2 N hingga diperoleh perubahan warna dari hijau menjadi ungu. Setalah itu dilakukan penetapan blanko. ( a b).n.0,014.6,25.100% Kadar protein (%) = W Keterangan: a = ml NaOH untuk titrasi blanko b = ml NaOH untuk titrasi contoh N = Normalitas NaOH W = bobot contoh (g) 66

j. Prosedur analisa aktivitas FP-Ase 1. Pembuatan pereaksi - Buffer sitrat Larutan 0,05 M Na-sitrat dicampur dengan larutan 0,05 M asam sitrat dengan perbandingan 27:23, maka akan diperoleh larutan buffer sitrat dengan ph 4,8 pada konsentrasi 0,05 M - Pereaksi DNS 10,6 g DNS dan 19,8 g NaOH dilarutkan dalam 1416 ml air, kemudian ditambahkan 306 gr garam Rochele (Na-K tartarat) dan 7,6 ml fenol serta 8,3 metabisulfit 2. Pengujian aktivitas FP-Ase Pengujian aktivitas enzim FP-ase dapat mencerminkan aktivitas umum selulase, karena substrat untuk pengujiannya digunakan serat yang masih bersifat kristal sehingga melibatkan aktivitas C1 yang berperan sebagai pengaktif selulosa kristal menjadi selulosa reaktif Substrat yang dipergunakan untuk pengujian adalah kertas saring Whatman no 1, sedangkan perekasinya adalah DNS. Sebagai standar dipergunakan larutan glukosa. Bagan alir pengujian disajikan pada bagan berikut ini: 1 ml ml filtrat enzim 1 ml buffer sitrat ph 4,8 Kertas saring Whatman No. 1 Inkbasi pada suhu 50 o C selama 30 menit Ditambahkan 3 ml peraksi DNS Ditempatkan dalam air mendidih selama 5 menit Dibaca absorbansinya pada panjang gelombang 550 nm 67

k. Prosedur analisa CMC-Ase 1. Pembuatan pereaksi - Larutan CMC-Ase CMC sebanyak 10 g dilarutkan dalam 800 ml air panas sambil dikocok secara kontinyu, selanjutnya diambil 100 ml buffer sitrat 0,05 M ph 4,8, 10 ml merthiolat 1 % dan ditepatkan volumenya sampai 1 L. Larutan ini disimpan dalam lemari pendingin dan dipanaskan (50 o C) sebelum digunakan. - Pereaksi DNS 10,6 g DNS dan 19,8 g NaOH dilarutkan dalam 1416 ml air, kemudian ditambahkan 306 gr garam Rochele (Na-K tartarat) dan 7,6 ml fenol serta 8,3 metabisulfit 2. Pengujian aktivitas CMC-ase Pengujian aktivitas CMC-ase dapat mencerminkan aktivitas enzim endoglukanase yang menyerang selulosa yang telah diregangkan struktur seratnya ataupun yang telah disubsitusi. Substrat yang dipergunakan untuk pengujiana ini adalah larutan CMC 1 % sedangkan pereaksinya adalah DNS, sebagai standar digunakan larutan glukosa. Bagan alir pengujiannya sebagai berikut: 68

l. Pengujian aktivitas enzim amiloglukosidae Aktivitas glukoamilase ditentukan dnegan menggunakan substrat soluble starch. Filtrat enzim hasil ekstraksi diencerkan menggunakan buffer asetat 4,6 dengan factor pengenceran (fp) kali. Sebanyak 1,9 ml soluble starch sebagai substrat (Vsb) dicampur dengan 0,1 ml larutan contoh (Vc), kemudian diinkubasi selama 20 menit pada suhu 60 o C. setelah inkubasi selesai dilakukan pemanasan dengan air mendidih selama 5 menit. Hal yang sama dilakukan untuk larutan blanko, kemudian diukur gula pereduksinya (Cgr) dengan metode DNS. Satu unit didefinisikan sebagai banyaknya μmol glukosa yang terbentuk oleh aktivitas enzim per menit pada kondisi percobaan. Perhitungan aktivitas glukoamilase yang dihasilkan sebagai berikut: A = Cgr.( Vc Vsb) BM. t. Vc fp A Cgr = aktivitas enzim = Konsentrasi gula pereduksi dalam sampel (mg/l) BM = Berat molekul glukosa (180 g/mol) t Vc = Waktu inkubasi substrat dengan sampel (menit) = Volume larutan contoh (sampel) (ml) Vsb = Volume larutan substrat soluble starch (ml) fp = faktor pengenceran. 69

Lampiran 2. Alternatif tahapan proses pembuatan bioetanol 1. Proses P 1 Ubi kayu Pengupasan dan pencucian Pengotor dan kulit ari Penggilingan/ pemarutan Air Gelatinisasi T : 60-70 o C Kultur T. viride Steam H2SO4 Hidrolisis asam Kultivasi pertumbuhan NH4OH Netralisasi Produksi enzim kasar Sakarifikasi Enzim kasar + biomassa Glukosa Fermentasi Waktu : 1-4 hari S.cerevisiae Etanol 70

2. Proses P 2 71

3. Proses P 3 4. Proses P 4 72

5. Proses P 5 6. Proses P 6 73

7. Proses P 7 74

Lampiran 3 Kurva standar DNS dan total gula A. Kurva standar gula pereduksi Gula prdks (ppm) Absorbansi 50 0.0020 100 0.1390 150 0.3100 200 0.4730 250 0.6540 300 0.8230 Absorbansi 0.9 0.8 0.7 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 Kurva gula reduksi y = 0.0033x - 0.1811 R 2 = 0.9986 0.0 0 50 100 150 200 250 300 350 Konsentrasi glukosa (ppm) B. Kurva total gula 0.6 Kurva standar phenol (Total gula) y = 0.0081x + 0.0057 R 2 = 0.9987 Total Gula (ppm) Absorbansi 10 0.092 20 0.169 30 0.244 40 0.327 50 0.408 60 0.501 a b s o rb a n s i 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0 0 10 20 30 40 50 60 70 Konsentrasi glukosa 75

Lampiran 4 Analisis deskriptif pertumbuhan jumlah spora T. viride dan A. niger A. Kurva pertumbuhan jumlah spora T. viride Parameter Hari ke-0 Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3 Hari ke-4 Hari ke-5 Hari ke-6 Hari ke-7 Rata-rata 7,08E+07 5,18E+06 1,02E+08 8,65E+08 1,17E+09 1,47E+09 1,58E+09 1,51E+09 Standard Error 1,25E+07 2,11E+06 2,97E+07 2,05E+07 7,21E+07 7,40E+07 1,42E+08 1,42E+08 Median 6,58E+07 4,00E+06 1,10E+08 8,65E+08 1,24E+09 1,43E+09 1,60E+09 1,49E+09 Std. Deviation 2,16E+07 3,65E+06 5,14E+07 3,55E+07 1,25E+08 1,28E+08 2,47E+08 2,46E+08 Variance 4,66E+14 1,33E+13 2,64E+15 1,26E+15 1,56E+16 1,64E+16 6,09E+16 6,08E+16 Range 4,23E+07 7,00E+06 1,02E+08 7,10E+07 2,18E+08 2,45E+08 4,93E+08 4,93E+08 Minimum 5,23E+07 2,28E+06 4,65E+07 8,30E+08 1,03E+09 1,37E+09 1,33E+09 1,27E+09 Maksimum 9,45E+07 9,28E+06 1,48E+08 9,01E+08 1,24E+09 1,62E+09 1,82E+09 1,76E+09 Jumlah 2,13E+08 1,56E+07 3,05E+08 2,60E+09 3,51E+09 4,42E+09 4,74E+09 4,52E+09 Ulangan 3 3 3 3 3 3 3 3 B. Kurva pertumbuhan jumlah spora A. niger Parameter Hari ke-0 Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3 Hari ke-4 Hari ke-5 Hari ke-6 Hari ke-7 Rata-rata 3,47E+06 2,31E+06 3,45E+08 4,93E+08 9,38E+08 1,18E+09 1,33E+09 1,26E+09 Standard Error 1,33E+05 8,82E+04 4,70E+07 9,78E+07 5,78E+07 9,33E+07 8,63E+07 4,87E+07 Median 3,60E+06 2,28E+06 3,87E+08 4,55E+08 9,65E+08 1,21E+09 1,29E+09 1,30E+09 Std. Deviation 2,31E+05 1,53E+05 8,14E+07 1,69E+08 1,00E+08 1,62E+08 1,50E+08 8,43E+07 Variance 5,33E+10 2,33E+10 6,63E+15 2,87E+16 1,00E+16 2,61E+16 2,24E+16 7,11E+15 Range 4,00E+05 3,00E+05 1,46E+08 3,33E+08 1,95E+08 3,20E+08 2,93E+08 1,55E+08 Minimum 3,20E+06 2,18E+06 2,51E+08 3,45E+08 8,28E+08 1,01E+09 1,20E+09 1,17E+09 Maksimum 3,60E+06 2,48E+06 3,97E+08 6,78E+08 1,02E+09 1,33E+09 1,49E+09 1,32E+09 Jumlah 1,04E+07 6,93E+06 1,04E+09 1,48E+09 2,82E+09 3,54E+09 3,98E+09 3,79E+09 Ulangan 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 76

Lampiran 5 Analisa aktivitas enzim selulase dan glukoamilase A. CMC-ase Lama Ulangan fermentasi 1 2 1 1,968 0,731 2 1,778 1,587 3 1,460 0,477 4 0,858 1,001 5 2,380 0,921 6 5,187 4,727 7 4,751 5,345 Anova: Faktor tunggal Lama fermentasi Ulangan Jumlah Rata-rata Variance 1 2 2,699 1,349 0,765 2 2 3,365 1,682 0,018 3 2 1,938 0,969 0,483 4 2 1,858 0,929 0,010 5 2 3,301 1,651 1,064 6 2 9,914 4,957 0,106 7 2 10,096 5,048 0,177 ANOVA Sumber keragaman JK db KT F P-value F tabel Perlakuan 39,87042 6 6,6451 17,733 0,001 3,866 Galat 2,623147 7 0,3747 Total 42,49357 13 Uji Lanjut Duncan Perlakuan Rata-rata selisih Notasi 7 5,05 a 6 4,96 0,09 ns a 2 1,68 3,37 ** 3,27 ** b 5 1,65 3,40 ** 3,31 ** 0,03 ** c 1 1,35 3,70 ** 3,61 ** 0,33 ** 0,30 ns c 3 0,97 4,08 ** 3,99 ** 0,71 ** 0,68 ns 0,38 ns c 4 0,93 4,12 ** 4,03 ** 0,75 ** 0,72 ns 0,42 ns 0,04 ns c P (p,7) JND 0.05 JND 0.01 BJND 0.05 BJND 0.01 2 3,35 4,49 1,45 1,94 3 3,47 5,22 1,50 2,26 4 3,54 5,37 1,53 2,32 5 3,58 5,45 1,55 2,36 6 3,6 5,53 1,56 2,39 7 3,61 5,61 1,56 2,43 Sy = 0,43286 77

B. FP-ase Lama Ulangan fermentasi 1 2 1 2,217 1,801 2 1,634 1,254 3 1,456 0,885 4 1,575 1,622 5 1,741 1,801 6 4,310 4,393 7 5,280 4,262 Anova: faktor tunggal Lama fermentasi Ulangan Jumlah Rata-rata Variance 1 2 4,0174 2,0087 0,0866 2 2 2,8876 1,4438 0,0724 3 2 2,3405 1,1703 0,1629 4 2 3,1968 1,5984 0,0011 5 2 3,5417 1,7708 0,0018 6 2 8,7032 4,3516 0,0035 7 2 9,5428 4,7714 0,5182 ANOVA Sumber keragaman JK db KT Fhit P-value F tabel Between Groups 26,07254 6 4,3454 35,932 6E-05 3,866 Within Groups 0,846544 7 0,1209 Total 26,91908 13 Uji lanjut Duncan Perlakuan Rata-rata selisih Notasi 7 4,77 a 6 4,35 0,42 ns a 1 2,01 2,76 ** 2,34 ** b 5 1,77 3,00 ** 2,58 ** 0,24 ** c 4 1,60 3,17 ** 2,75 ** 0,41 ** 0,17 ns c 2 1,44 3,33 ** 2,91 ** 0,56 ** 0,33 ns 0,15 ns c 3 1,17 3,60 ** 3,18 ** 0,84 ** 0,60 ns 0,43 ns 0,27 ns c P (p,7) JND 0.05 JND 0.01 BJND 0.05 BJND 0.01 2 3,35 4,49 1,45 1,94 3 3,47 5,22 1,50 2,26 4 3,54 5,37 1,53 2,32 5 3,58 5,45 1,55 2,36 6 3,6 5,53 1,56 2,39 7 3,61 5,61 1,56 2,43 Sy = 0,2459 78

C. Glukoamilase Lama fermentasi Ulangan 1 2 1 33,417 31,406 2 26,604 35,209 3 24,872 28,066 4 38,456 35,348 5 54,574 57,365 6 57,392 58,198 7 59,594 65,943 Lama fermentasi Ulangan Jumlah Rata-rata Variance 1 2 64,823 32,411 2,0212 2 2 61,813 30,907 37,019 3 2 52,938 26,469 5,1022 4 2 73,804 36,902 4,8313 5 2 111,94 55,97 3,8949 6 2 115,59 57,795 0,3255 7 2 125,54 62,769 20,156 ANOVA Sumber keragaman JK db KT Fhit P-value Ftabel Between Groups 2692,033 6 448,67 42,818 4E-05 3,866 Within Groups 73,35002 7 10,479 Total 2765,383 13 Uji lanjut Duncan Perlakuan Rata-rata selisih Notasi 7 62,77 a 6 57,79 4,97 ** b 5 55,97 6,80 ** 1,83 * c 4 36,90 25,87 ** 20,89 ** 19,07 ** d 1 32,41 30,36 ** 25,38 ** 23,56 ** 4,49 ** e 2 30,91 31,86 ** 26,89 ** 25,06 ** 6,00 ** 1,50 * f 3 26,47 36,30 ** 31,33 ** 29,50 ** 10,43 ** 5,94 ** 4,44 ** g P (p,7) JND 0.05 JND 0.01 BJND 0.05 BJND 0.01 2 3,35 4,49 1,45 1,94 3 3,47 5,22 1,50 2,26 4 3,54 5,37 1,53 2,32 5 3,58 5,45 1,55 2,36 6 3,6 5,53 1,56 2,39 7 3,61 5,61 1,56 2,43 Sy = 2,28895 79

D. Perubahan ph selama fermentasi produksi enzim Selulase Hari Ulangan 1 2 Jumlah Rata-rata Stdev 0 4 4 8,00 4,00 0,00 1 4,03 3,99 8,02 4,01 0,03 2 4,01 3,98 7,99 4,00 0,02 3 4,02 4,01 8,03 4,02 0,01 4 3,88 3,83 7,71 3,86 0,04 5 3,66 3,55 7,21 3,61 0,08 6 3,49 3,55 7,04 3,52 0,04 7 3,32 3,23 6,55 3,28 0,06 E. Perubahan ph selama fermentasi produksi enzim AMG Hari Ulangan 1 2 Jumlah Rata-rata Stdev 0 4 4 8,00 4,00 0,00 1 2,9 2,91 5,81 2,91 0,01 2 2,78 2,9 5,68 2,84 0,08 3 2,62 2,73 5,35 2,68 0,08 4 2,74 2,92 5,66 2,83 0,13 5 3,09 3,02 6,11 3,06 0,05 6 3,23 3,1 6,33 3,17 0,09 7 3,39 3,4 6,79 3,40 0,01 80

Lampiran 6 Analisis keragaman hasil hidrolisis tepung ubi kayu A. Total gula Perlakuan Ulangan Rata Stdev 1 2 3 rata Asam H2SO4 380,617 396,667 390,494 389,259 8,096 α-amilase, AMG 341,111 346,049 360,864 349,342 10,280 α-amilase, AMG, selulase komersial 350,988 355,926 391,728 366,214 22,234 α-amilase, AMG, selulase kasar 346,049 353,457 368,272 355,926 11,315 Anova: Faktor tunggal Perlakuan Ulangan Jumlah Rata-rata Variance Asam H2SO4 3 1167,778 389,259 65,539 α-amilase, AMG 3 1048,025 349,342 105,675 α-amilase, AMG, selulase komersial 3 1098,642 366,214 494,335 α-amilase, AMG, selulase kasar 3 1067,778 355,926 128,029 ANOVA Sumber keragaman JK db KT Fhit P-value Ftabel Perlakuan 2752,121 3 917,374 4,624 0,037 4,066 Galat 1587,156 8 198,395 Total 4339,278 11 Uji Lanjut Duncan Perlakuan Rata-rata selisih Notasi Asam H2SO4 389,26 a α-amilase, AMG, selulase komersial 366,21 23,05 ns ab α-amilase, AMG, selulase kasar 355,93 33,33 ns 10,29 ns ab α-amilase, AMG 349,34 39,92 * 16,87 ns 6,58 ns b Sy = 8,13213 P (3,8) JND 0.05 JND 0.01 BJND 0.05 BJND 0.01 2 4,50 8,26 36,59 67,17 3 4,50 8,50 36,59 69,12 4 4,50 8,60 36,59 69,94 81

B. Gula pereduksi Perlakuan Ulangan Rata Stdev 1 2 3 rata Asam H2SO4 219,727 216,697 224,879 220,434 4,136 α-amilase, AMG 199,121 193,667 192,203 194,997 3,646 α-amilase, AMG, selulase komersial 266,727 264,576 261,545 264,283 2,603 α-amilase, AMG, selulase kasar 209,121 211,242 212,991 211,118 1,938 Anova: Faktor tunggal SUMMARY Perlakuan Ulangan Jumlah Rata-rata Variance Asam 3 661,303 220,434 17,110 Enzim amilolitik 3 584,991 194,997 13,293 Enzim amilolitik +selulase komersial 3 792,848 264,283 6,777 Enzim amilolitik + selulase kasar 3 633,355 211,118 3,755 ANOVA Sumber keragaman JK db KT Fhit P-value Ftabel Perlakuan 7907,583 3 2635,861 257,563 0,000 4,066 Galat 81,871 8 10,234 Total 7989,454 11 Uji Lanjut Duncan Perlakuan Rata-rata selisih Notasi α-amilase, AMG, selulase kasar 264,28 a Asam H2SO4 220,43 43,85 ** b α-amilase, AMG 211,12 53,16 ** 9,32 * c α-amilase, AMG, selulase komersial 195,00 69,29 ** 25,44 ** 16,12 ** d Sy = 1,84697 P (3,8) JND 0.05 JND 0.01 BJND 0.05 BJND 0.01 2 4,50 8,26 8,31 15,26 3 4,50 8,50 8,31 15,70 4 4,50 8,60 8,31 15,88 Lampiran 7 Perubahan total gula selama fermentasi 82

Perlakuan P1 Jam ke- Total Gula (g/l) Ratarata 1 2 3 %-ase Stdev 0 390,494 396,667 380,617 389,259 38,926 8,095603 6 381,852 371,975 374,444 376,091 37,609 5,139916 12 374,444 367,037 370,741 370,741 37,074 3,703704 18 350,988 339,877 358,395 349,753 34,975 9,320783 24 347,284 337,407 342,346 342,346 34,235 4,938272 36 290,494 250,988 271,975 271,152 27,115 19,76594 48 210,247 199,136 217,654 209,012 20,901 9,320783 72 183,086 178,148 191,728 184,321 18,432 6,873783 96 159,630 162,099 170,741 164,156 16,416 5,83434 Perlakuan P2 Jam ke- Total Gula (g/l) Ratarata 1 2 3 %-ase Stdev 0 386,790 383,086 379,383 383,086 38,309 3,703704 6 383,086 359,630 371,975 371,564 37,156 11,73381 12 369,506 348,519 359,630 359,218 35,922 10,49988 18 323,827 344,815 346,049 338,230 33,823 12,48888 24 246,049 301,605 263,333 270,329 27,033 28,43082 36 242,346 281,852 260,864 261,687 26,169 19,76594 48 238,642 269,506 250,988 253,045 25,305 15,53464 72 234,938 260,864 246,049 247,284 24,728 13,00698 96 213,951 247,284 222,593 227,942 22,794 17,29864 Perlakuan P3 Jam ke- Total Gula (g/l) Ratarata 1 2 3 %-ase Stdev 0 336,173 332,469 352,222 340,288 34,029 10,49988 6 320,123 291,728 309,012 306,955 30,695 14,30892 12 315,185 231,235 285,556 277,325 27,733 42,57619 18 257,160 226,296 258,395 247,284 24,728 18,18632 24 101,519 98,062 97,815 99,132 9,913 2,07074 36 83,741 67,321 75,840 75,634 7,563 8,21181 48 62,383 42,753 59,914 55,016 5,502 10,69191 72 31,272 21,519 33,247 28,679 2,868 6,279328 96 21,025 20,407 33,000 24,811 2,481 7,098855 Perlakuan P4 83

Jam ke- Total Gula (g/l) Ratarata 1 2 3 %-ase Stdev 0 383,086 375,679 374,444 377,737 37,774 4,673999 6 358,395 346,049 350,988 351,811 35,181 6,213856 12 294,198 304,074 311,481 303,251 30,325 8,67132 18 123,642 95,593 58,926 92,720 9,272 32,4535 24 68,704 58,679 36,457 54,613 5,461 16,50346 36 32,506 32,753 35,099 33,453 3,345 1,430892 48 29,543 31,765 30,778 30,695 3,070 1,113395 72 28,679 27,815 29,543 28,679 2,868 0,864198 96 23,494 17,938 20,654 20,695 2,070 2,778006 Perlakuan P5 Jam ke- Total Gula (g/l) Ratarata 1 2 3 %-ase Stdev 0 321,358 346,049 339,877 335,761 33,576 12,84979 6 290,494 279,383 295,432 288,436 28,844 8,220158 12 265,802 271,975 268,272 268,683 26,868 3,106928 18 252,222 260,864 264,568 259,218 25,922 6,33531 24 115,000 91,543 120,556 109,033 10,903 15,39914 36 96,086 87,815 98,062 93,988 9,399 5,436306 48 80,407 77,074 89,543 82,342 8,234 6,455661 72 53,000 58,062 55,593 55,551 5,555 2,531115 96 27,568 36,580 32,012 32,053 3,205 4,506314 Perlakuan P6 Jam ke- Total Gula (g/l) Ratarata 1 2 3 %-ase Stdev 0 392,963 386,790 360,864 380,206 38,021 17,03227 6 360,864 348,519 355,926 355,103 35,510 6,213856 12 358,395 320,123 336,173 338,230 33,823 19,21859 18 257,160 237,407 259,630 251,399 25,140 12,17996 24 76,457 54,358 80,160 70,325 7,033 13,95135 36 45,222 34,852 36,704 38,926 3,893 5,530809 48 34,975 34,728 36,086 35,263 3,526 0,723391 72 28,309 33,000 23,864 28,391 2,839 4,568457 96 21,395 21,889 22,753 22,012 2,201 0,687378 Perlakuan P7 84

Jam ke- Total Gula (g/l) Ratarata 1 2 3 %-ase Stdev 0 388,025 383,086 359,630 376,914 37,691 15,17062 6 376,914 374,444 354,691 368,683 36,868 12,17996 12 370,741 341,111 343,580 351,811 35,181 16,44032 18 247,284 239,877 234,938 240,700 24,070 6,213856 24 99,049 97,568 99,790 98,802 9,880 1,1315 36 31,519 40,901 37,568 36,663 3,666 4,756426 48 27,321 28,309 27,815 27,815 2,781 0,493827 72 27,074 25,716 26,086 26,292 2,629 0,702005 96 25,222 24,605 22,506 24,111 2,411 1,423773 Lampiran 8 Perubahan ph selama fermentasi 85

Perlakuan P1 Jam keph Ratarata 1 2 3 Stdev 0 5,02 5,00 5,00 5,01 0,012 6 4,99 5,00 4,98 4,99 0,010 12 4,40 4,47 4,46 4,44 0,038 18 4,14 4,21 4,19 4,18 0,036 24 4,15 4,20 4,18 4,18 0,025 36 4,15 4,19 4,18 4,17 0,021 48 4,15 4,18 4,18 4,17 0,017 72 4,14 4,19 4,17 4,17 0,025 96 4,15 4,19 4,16 4,17 0,021 Perlakuan P2 Jam keph Ratarata 1 2 3 Stdev 0 5,00 5,01 5,01 5,01 0,006 6 5,00 5,00 5,01 5,00 0,006 12 4,70 4,70 4,79 4,73 0,052 18 4,27 4,28 4,31 4,29 0,021 24 4,26 4,28 4,30 4,28 0,020 36 4,25 4,30 4,28 4,28 0,025 48 4,25 4,31 4,28 4,28 0,030 72 4,27 4,30 4,27 4,28 0,017 96 4,27 4,29 4,26 4,27 0,015 Perlakuan P3 Jam keph Ratarata 1 2 3 Stdev 0 5,01 5,00 5,00 5,00 0,006 6 4,74 4,12 4,44 4,43 0,310 12 4,33 4,00 4,26 4,20 0,174 18 4,12 3,95 4,04 4,04 0,085 24 4,10 3,85 3,96 3,97 0,125 36 4,07 3,85 3,96 3,96 0,110 48 4,05 3,86 3,89 3,93 0,102 72 4,14 3,91 3,90 3,98 0,136 96 4,21 3,92 3,91 4,01 0,170 Perlakuan P4 86

ph Ratarata Jam ke- 1 2 3 Stdev 0 4,90 4,98 5,01 4,96 0,057 6 4,37 4,21 4,32 4,30 0,082 12 3,74 3,90 3,81 3,82 0,080 18 2,70 3,46 3,07 3,08 0,380 24 2,67 3,45 3,02 3,05 0,391 36 2,74 3,54 3,01 3,10 0,407 48 2,73 3,58 3,12 3,14 0,425 72 2,73 3,58 3,15 3,15 0,425 96 2,76 3,60 3,15 3,17 0,420 Perlakuan P5 Perlakuan P6 Jam keph Ratarata 1 2 3 Stdev 0 5,11 5,20 5,00 5,10 0,100 6 5,02 5,19 4,97 5,06 0,115 12 4,60 4,28 4,54 4,47 0,170 18 4,44 4,05 4,25 4,25 0,195 24 4,33 4,04 4,20 4,19 0,145 36 4,20 4,01 4,11 4,11 0,095 48 4,19 4,05 4,09 4,11 0,072 72 4,21 4,09 3,99 4,10 0,110 96 4,24 4,11 4,00 4,12 0,120 ph Ratarata Jam ke- 1 2 3 Stdev 0 4,93 5,10 5,00 5,010 0,085 6 4,30 4,31 4,24 4,283 0,038 12 4,22 2,85 3,55 3,540 0,685 18 3,78 2,76 3,30 3,280 0,510 24 3,77 2,68 3,23 3,227 0,545 36 3,90 2,69 3,44 3,343 0,611 48 3,98 2,69 3,37 3,347 0,645 72 3,99 2,71 3,36 3,353 0,640 96 4,05 2,76 3,39 3,400 0,645 Perlakuan P7 87

ph Ratarata Jam ke- 1 2 3 Stdev 0 4,80 4,90 5,03 4,910 0,115 6 4,35 3,94 4,85 4,380 0,456 12 3,80 3,90 4,18 3,960 0,197 18 3,63 2,46 3,75 3,280 0,713 24 3,66 2,40 2,98 3,013 0,631 36 3,70 2,50 2,98 3,060 0,604 48 3,72 2,50 3,02 3,080 0,612 72 3,72 2,50 3,01 3,077 0,613 96 3,69 2,50 3,02 3,070 0,597 Lampiran 9 Hasil produksi etanol 88

Perlakuan % EtOH dl substrat (v/v) % EtOH dl substrat (b/v) Rata2 Rata2 Stdev Stdev 1 2 3 1 2 3 (v/v) %(b/v) (v/v) (b/v) P1 5,343 7,487 7,492 4,216 5,907 5,912 6,774 5,345 1,239 0,978 P2 4,659 4,827 5,403 3,676 3,808 4,263 4,963 3,916 0,390 0,308 P3 11,257 10,047 6,865 8,882 7,927 5,417 9,390 7,408 2,268 1,790 P4 10,978 14,295 10,060 8,661 11,279 7,937 11,777 9,292 2,228 1,758 P5 8,756 7,155 8,341 6,909 5,646 6,581 8,084 6,379 0,831 0,655 P6 11,953 11,441 10,505 9,431 9,027 8,288 11,300 8,915 0,734 0,579 P7 5,906 7,438 7,029 4,660 5,869 5,546 6,791 5,358 0,793 0,626 a. Konsentrasi etanol % (b/v) Perlakuan Etanol % (b/v) Konsumsi glukosa (g/l) Efisiensi substrat (%) Etanol teoritis (%) Efisiensi Fermentasi (%) P1 5,345 225,103 57,829 11,480 46,557 P2 3,916 155,144 40,498 7,912 49,488 P3 7,408 315,477 92,709 16,089 46,045 P4 9,292 357,041 94,521 18,209 51,032 P5 6,379 303,708 90,453 15,489 41,181 P6 8,915 358,193 94,210 18,268 48,804 P7 5,358 349,593 92,751 17,829 30,053 Keterangan S = Konsentrasi total gula akhir (sisa) (gram/liter) S o = Konsentrasi total gula awal ( gram/ liter) Konsentrasi etanol yang diperoleh Eff. Fermentasi = x 100 % Konsentrasi etanol secara teoritis Konsentrasi etanol yang diperoleh Yp/s = x 100 % Konsentrasi total gula yg konsumsi So - S ds/s = x 100 % So Konsumsi glukosa = S - S o b. Perhitungan rendemen berdasarkan basis konsentrasi etanol % (b/v) 89

Konsentrasi etanol yang diperoleh Rendemen (b/b) = x 100 % Bobot tepung ubi kayu Perlakuan Total vol substrat % Etanol Vol Etoh dlm Berat tepung (ml) (b/v) substrat (g) dl substrat (gr) P1 966,286 5,345 51,647 300 P2 966,286 3,916 37,837 300 P3 1046,809 7,408 77,551 300 P4 885,762 9,292 82,309 300 P5 1046,809 6,379 66,772 300 P6 885,762 8,915 78,969 300 P7 885,762 5,358 47,462 300 Perlakuan Rendemen Rendemen Kebutuhan Singkong (% b/b)* (% v/b)** tepung (kg)*** segar ( kg) P1 17,216 21,820 4,583 11,02 P2 12,612 15,985 6,256 15,04 P3 25,850 32,764 3,052 7,34 P4 27,436 34,773 2,876 6,91 P5 22,257 28,209 3,545 8,52 P6 26,323 33,362 2,997 7,21 P7 15,821 20,051 4,987 11,99 * gr Etoh/gr tepung ** vol Etoh/gr tepung *** untuk 1 Lt Etoh (Kg) P1 = 805,238 substrat + 80,52 ml T. viride + 80,52 S. cerevisiae P2 = 805,238 substrat + 80,52 ml T. viride + 80,52 S. cerevisiae P3 = 805,238 substrat + 80,52 ml T. viride + 80,52 ml A.niger + 80,52 S. cerevisiae P4 =805,238 substrat + 80,52 S. cerevisiae P5 = 805,238 substrat + 80,52 ml T. viride + 80,52 ml A.niger + 80,52 S. cerevisiae P6 = 805,238 substrat + 80,52 S. cerevisiae P7 = 805,238 substrat + 80,52 S. cerevisiae Lampiran 10 Hasil analisis keragaman terhadap produksi etanol 90

Perlakuan Ulangan Rata-rata 1 2 3 % (b/v) Stdev P1 4.216 5.907 5.912 5.345 0.978 P2 3.676 3.808 4.263 3.916 0.308 P3 8.882 7.927 5.417 7.408 1.790 P4 8.661 11.279 7.937 9.292 1.758 P5 6.909 5.646 6.581 6.379 0.655 P6 9.431 9.027 8.288 8.915 0.579 P7 4.660 5.869 5.546 5.358 0.626 Anova: Faktor tunggal Perlakuan Ulangan Jumlah Rata-rata Variance P1 3 16.035 5.345 0.956 P2 3 11.747 3.916 0.095 P3 3 22.225 7.408 3.203 P4 3 27.877 9.292 3.091 P5 3 19.136 6.379 0.430 P6 3 26.746 8.915 0.335 P7 3 16.075 5.358 0.392 Sumber Keragaman JK df KT Fhit P-value Ftabel Perlakuan 70.832 6 11.805 9.721 0.000 2.848 Galat 17.002 14 1.214 Total 87.834 20 Uji Lanjut Duncan Perlakuan Rata-rata selisih Notasi P4 9.29 a P6 8.92 0.38 ns a P3 7.41 1.88 ns 1.51 ns ab P5 6.38 2.91 ** 2.54 * 1.03 ns bc P7 5.36 3.93 ** 3.56 ** 2.05 * 1.02 ns cd P1 5.34 3.95 ** 3.57 ** 2.06 * 1.03 ns 0.01 ns cd P2 3.92 5.38 ** 5.00 ** 3.49 ** 2.46 * 1.44 ns 1.43 ns d P (6,14) JND 0.05 JND 0.01 BJND 0.05 BJND 0.01 2 2.95 4.02 1.88 2.56 3 3.10 4.22 1.97 2.68 4 3.18 4.33 2.02 2.75 5 3.25 4.40 2.07 2.80 6 3.30 4.47 2.10 2.84 7 3.37 4.53 2.14 2.88 Sy = 0.63625 Lampiran 11 Hasil analisis keragaman konsentrasi serat kasar sisa. 91

Perlakuan Ulangan Rata2 Stdev 1 2 3 (b/b) P1 0,53 0,47 0,5 0,500 0,030 P2 0,77 0,75 0,8 0,773 0,025 P3 1,08 0,96 1,03 1,023 0,060 P4 0,89 0,83 0,88 0,867 0,032 P5 0,88 0,99 0,93 0,933 0,055 P6 0,69 0,57 0,62 0,627 0,060 P7 1,01 1,08 1,03 1,040 0,036 Anova: Single factor Perlakuan Ulangan Jumlah Rata-rata Variance P1 3 1,500 0,500 0,001 P2 3 2,320 0,773 0,001 P3 3 3,070 1,023 0,004 P4 3 2,600 0,867 0,001 P5 3 2,800 0,933 0,003 P6 3 1,880 0,627 0,004 P7 3 3,120 1,040 0,001 ANOVA Sumber Keragaman SS db KT Fhit P-value Ftabel Perlakuan 0,740 6 0,123 60,936 0,000 2,848 galat 0,028 14 0,002 Total 0,768 20 Uji Lanjut Duncan Perlakuan Rata-rata selisih Notasi P7 1,04 a P3 1,02 0,02 ns a P5 0,93 0,11 * 0,09 * b P4 0,87 0,17 ** 0,16 ** 0,09 * c P2 0,77 0,27 ** 0,25 ** 0,19 ** 0,09 * d P6 0,63 0,41 ** 0,40 ** 0,33 ** 0,24 ** 0,15 ** e P1 0,50 0,54 ** 0,52 ** 0,46 ** 0,37 ** 0,27 ** 0,13 ** f P (6,14) JND 0.05 JND 0.01 BJND 0.05 BJND 0.01 2 2,95 4,02 0,08 0,10 3 3,10 4,22 0,08 0,11 4 3,18 4,33 0,08 0,11 5 3,25 4,40 0,08 0,11 6 3,30 4,47 0,09 0,12 7 3,37 4,53 0,09 0,12 Sy = 0,026 92