Pembelajaran Trigonometri Materi Menentukan Tinggi Suatu Benda Berbantuan Klinometer Fleksibel

dokumen-dokumen yang mirip
METRIG (MEJA TRIGONOMETRI)

MATEMATIKA EBTANAS TAHUN 2002

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI TRIGONOMETRI UNTUK SISWA SMA KELAS X DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING SKRIPSI OLEH TANTRI IKA YULANDARI

PENGERTIAN PHYTAGORAS

Unit 4 KONSEP DASAR TRIGONOMETRI. R. Edy Ambar Roostanto. Pendahuluan

Lampiran 1. Instrumen Penelitian 1.1 RPP Kelas Eksperimen Pertama 1.2 RPP Kelas Eksperimen Kedua 1.3 LKS Kelas Eksperimen Pertama 1.

Siswa menyelesaikan soal-soal prasyarat pada modul.

TRIGONOMETRI Matematika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


LA - WB (Lembar Aktivitas Warga Belajar) PERBANDINGAN FUNGSI, PERSAMAAN, DAN IDENTITAS TRIGONOMETRI

TRIGONOMETRI BAB 7. A. Perbandingan Trigonometri pada Segitiga Siku-siku

MIMIN RIHOTIMAWATI TRIGONOMETRI

Kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pemakai buku ini sangat kami harapkan untuk penyempurnaan bahan ajar ini. Cisarua, Maret 2009

03. Selisih dari 7,2 dari 3,582 adalah... (A) 3,618 (B) 3,628 (C) 3,682 (D) 3,728

Kinematika Gerak KINEMATIKA GERAK. Sumber:

Selain besaran pokok dan turunan, besaran fisika masih dapat dibagi atas dua kelompok lain yaitu besaran skalar dan besaran vektor

B.1. Menjumlah Beberapa Gaya Sebidang Dengan Cara Grafis

Matematika EBTANAS Tahun 2002

C. 30 Januari 2001 B. 29 Januari 2001

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KARTU SOAL ULANGAN HARIAN

2 Mekanika Rekayasa 1

Kelompok : SMK Tingkat : XII ( Duabelas ) Bidang Keahlian : Ti, Kes, Sos Hari/Tanggal : Prog. Keahlian : Ti, Kes, Sos W a k t u : 0

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN HIBAH BERSAING Tahun Anggaran 2014 (LANJUTAN TAHUN KE-2)

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP & PENALARAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS MELALUI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN TEKNIK SOLO/SUPERITEM

Penguasaan Siswa Pada Materi Trigonometri Di MAN Darussalam Aceh Besar. Miksalmina 1

BAB I PENDAHULUAN. matematika di sekolah mendapat jatah waktu yang banyak. Selain itu pentingnya

V. FUNGSI TRIGONOMETRI DAN FUNGSI INVERS TRIGONOMETRI

Trigonometri. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA. Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : X / 2 Alokasi Waktu : 1x30 menit Tahun Ajaran :..

D. GEOMETRI 2. URAIAN MATERI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 1 PEKALONGAN

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1 PENGUKURAN JARAK LANGSUNG PADA AREA MENDATAR, MIRING, DAN TERHALANG

SOAL DAN PEMBAHASAN TRIGONOMETRI SUDUT BERELASI KUADRAN I

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA RUBU AL-MUJAYYAB DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENALAR MATEMATIKA PADA SISWA MAN 2 MODEL MEDAN T.

UJIAN NASIONAL SMA/MA Tahun Pelajaran 2004/2005 MATEMATIKA (D10) PROGRAM STUDI IPA ( U T A M A )

PEMBELAJARAN TRIGONOMETRI BERORIENTASI FILOSOFI KONSTRUKTIVISTIK

Trigonometri. Trigonometri

A. LEMBAR IDENTITAS 1. Nama : 2. Nim : 3. Kelas : Geotermal IIA 4. Jurusan/Prodi : Fisika Geotermal 5. Kelompok : 1 6. Judul Percobaan : Indeks Bias

Usaha Energi Gerak Kinetik Potensial Mekanik

BAB USAHA DAN ENERGI I. SOAL PILIHAN GANDA

BAB 3 DINAMIKA. Tujuan Pembelajaran. Bab 3 Dinamika

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN

PF-65: PENGEMBANGAN SET EKSPERIMEN TERMODINAMIKA UNTUK FISIKA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

BAB IV HASIL PENELITIAN

OLIMPIADE SAINS TERAPAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TINGKAT PROPINSI JAWA TENGAH 2010 BIDANG MATEMATIKA TEKNOLOGI

PEMBAHASAN SOAL UJIAN NASIONAL SMA MATA PELAJARAN FISIKA TAHUN 2016/2017

MATEMATIKA SMP PEMBAHASAN SOAL TRY OUT UJIAN NASIONAL KE-3 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 PAKET 01 FULL DOKUMEN. SMPN 2 LOSARI 2017 Created by Irawan

Lampiran 4 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I : Pertemuan I

MATERI PELAJARAN MATEMATIKA SMA KELAS X BAB I: BENTUK PANGKAT, AKAR, DAN LOGARITMA. 1.1 Pangkat Bulat. A. Pangkat Bulat Positif

SILABUS (HASIL REVISI)

Buku Pendalaman Konsep. Trigonometri. Tingkat SMA Doddy Feryanto

ISTIYANTO.COM. memenuhi persamaan itu adalah B. 4 4 C. 4 1 PERBANDINGAN KISI-KISI UN 2009 DAN 2010 SMA IPA

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL GEOMETRI BANGUN RUANG SISI DATAR BERDASARKAN LEVEL BERPIKIR GEOMETRI VAN HIELE

Contoh Soal dan Pembahasan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. Pembahasan. a) percepatan gerak turunnya benda m.

Safrina Yulistiani 1 Prodi Pendidikan Matematika UPGRIS

VOLT. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro. Journal homepage: jurnal.untirta.ac.id/index.php/volt Vol. 2, No. 1, April 2017, 17-22

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI TRIGONOMETRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIFITAS SISWA KELAS X2 SMAN 1 KOTA BENGKULU

Soal UN 2009 Materi KISI UN 2010 Prediksi UN 2010

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA MATERI DIMENSI TIGA

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. tentang pemahaman siswa. Biasanya siswa memahami sesuatu hanya melalui

LENGKUNG MENDATAR LENGKUNG SEDERHANA LENGKUNG DGN TITIK PERANTARA LENGKUNG DGN PERANTARA KOORDINAT LENGKUNG SEPEREMPAT BAGIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN SMK NEGERI 1 BALONGAN

TINJAUAN PUSTAKA. pengembangan dan validasi produk. Penelitian pengembangan sering dikenal

Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 1986 Matematika

A. Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu :

MAKALAH. GEOMETRI BIDANG Oleh Asmadi STKIP Muhammadiyah Pagaralam

Soal Uji Kompetensi Guru Matematika SMA MA SMK, UKG Matematika

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Belajar Matematika

DURASI PEMELAJARAN KURIKULUM SMK EDISI 2004

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SUDUT MELALUI MEDIA KONKRET PADA SISWA KELAS II SDN NO. 26 DUNGINGI KOTA GORONTALO

SANGGAR 14 SMA JAKARTA TIMUR

Lingkaran. A. Persamaan Lingkaran B. Persamaan Garis Singgung Lingkaran

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dalam referensi kriteria yang efektif atau penampilan terbaik dalam pekerjaan pada

SANGGAR 14 SMA JAKARTA TIMUR

Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2005/2006

KAJIAN TEORI PENYELESAIAN MASALAH JARAK DAN SUDUT PADA BANGUN RUANG DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN PENDEKATAN VEKTOR

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIMETRI BAHAN BELAJAR MANDIRI 3

a. 10 c. 20 b. -10 d Indikator : Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan operasi Bilangan Bulat a c b d.

BAB IV DINAMIKA PARTIKEL. A. STANDAR KOMPETENSI : 3. Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik sistem diskret (partikel).

( ) 2. Nilai x yang memenuhi log 9. Jadi 4x 12 = 3 atau x = 3,75

BAHAN AJAR LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah kemampuan penalaran matematik

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS

PERSIAPAN TES SKL KELAS X, MATEMATIKA IPS Page 1

POTENSI SISWA DALAM MEREPRESENTASI LUKISAN LINGKARAN MENGGUNAKAN JANGKA, BUSUR DAN MISTAR DI SMP

MATEMATIKA KELAS X SEMESTER II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

UN SMA IPA 2002 Matematika

KONEKSI KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS TIPE VISUAL-SIMBOLIK SISWA KELAS XI IPA SMAN KEBAK KRAMAT

D. (1 + 2 ) 27 E. (1 + 2 ) 27

BAB 3 TRIGONOMETRI. csc = sec = cos. cot = tan

BAHAN AJAR FISIKA KELAS XI SMA SEMESTER 1 BERDASARKAN KURIKULUM 2013 USAHA DAN ENERGI. Disusun Oleh : Nama : Muhammad Rahfiqa Zainal NIM :

LEMBAR AKTIVITAS SISWA RUMUS TRIGONOMETRI

Penjajakan Ujian Nasional (kelas 10)

Transkripsi:

PRISMA 1 (2018) PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/ Pembelajaran Trigonometri Materi Menentukan Suatu Benda Berbantuan Klinometer Fleksibel Ahmad Sultoni MAN Parakan Temanggug sultoniahmad54@gmail.com Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk adalah mengembangkan media pembelajaran Klinometer Fleksibel yang digunakan untuk mengukur sudut elevasi dalam menentukan tinggi suatu objek, sehingga bisa membantu memudahkan para guru matematika dalam menerangkan sudut elevasi khususnya untuk menentukan tinggi suatu benda dengan konsep perbandingan trigonometri. Media pembelajaran ini juga memberikan kemudahan bagi siswa dalam memahami materi ajar perbandingan trigonometri karena materi perbandingan trigonometri dikembangkan dalam bentuk yang sederhana tetapi menarik. Klinometer yang penulis kembangkan mempunyai kelebihan dibanding dengan klinometer sederhana yang sudah ada yaitu adanya lingkaran busur fleksibel, busur bisa digeser sesuai dengan kebutuhan pengamat. Klinometer Fleksibel ini bisa digunakan untuk menentukan tinggi suatu benda dengan menggunakan materi perbandingan trigonometri dan bisa juga dengan konsep kesebangunan perbandingan segitiga. Kata Kunci: Media pembelajaran, Trigonometri, Klinometer Fleksibel PENDAHULUAN Materi pokok Trigonometri adalah bagian dari materi pelajaran matematika yang diajarkan pada siswa SMA/MA/SMK kelas X, merupakan materi ajar yang menduduki peringkat atas kesulitan guru dalam pengelolaan pembelajaran (Setiawan 2004). Berdasarkan pengamatan di kelas, siswa kurang memiliki semangat untuk mengikuti pembelajaran trigonometri, mereka beranggapan bahwa materi yang disampaikan kurang ada manfaatnya, bahkan ketika menjumpai soal-soal cerita materi perbandingan trigonometri yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, siswa masih kebingungan mengaplikasikan rumus yang ada. Berdasarkan kenyataan di atas perlu dikembangkan media pembelajaran baru yang sederhana yang mampu meningkatkan semangat siswa dalam mempelajari soal-soal cerita materi perbandingan trigonometri.penulis mempunyai ide untukmembawa siswa keluar kelas untuk praktik sendiri penggunaan perbandingan trigonometri dalam kehidupan sehari-hari. Akhirnya muncullah ide untuk membuat suatu media pembelajaran yang menarik, yaitu media pembelajaran matematika Klinometer Fleksibel untuk mengukur sudut elevasi yang digunakan untuk menentukan tinggi suatu benda dengan konsep perbandingan trigonometri. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan media pembelajaran Klinometer Fleksibel untuk mengukur sudut elevasi yang digunakan dalam penentuan tinggi suatu objek.manfaat penelitian ini adalah: (1) membantu memudahkan para guru matematika dalam menerangkan sudut elevasi, (2) untuk menentukan tinggi suatu benda dengan konsep perbandingan trigonometri. (3) untuk menentukan tinggi suatu benda dengan 860

konsep kesebangunan perbandingan segitiga, (4) memberikan kemudahan bagi siswa dalam memahami materi ajar perbandingan trigonometri, karena materi perbandingan trigonometri dipelajari dalam bentuk yang sederhana tetapi menarik menggunakan media pembelajaran Klinometer Fleksibel. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Kata Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium, secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Heinich, dkk (1982) mengartikan istilah media sebagai the term refer to anything that carries information between a source and a receiver. Perlu dikemukakan pula bahwa kegiatan pembelajaran adalah suatu proses komunikasi, dengan kata lain kegiatan belajar melalui media terjadi bila ada komunikasi antar penerima pesan (P) dengan sumber (S) lewat media (M). Namun proses komunikasi itu sendiri baru terjadi setelah ada reaksi balik (feedback). Berdasarkan uraian di atas maka secarasingkat dapat dikemukakan bahwa media pembelajaran merupakan wahana penyalur pesan atau informasi belajar. Dalam usaha untuk memanfaatkan media sebagai alat bantu mengajar Dale (1969) membuat klasifikasi menurut tingkat dari yang paling konkret ke yang paling abstrak. Dalam kaitannya dengan fungsi media pembelajaran, dapat ditekankan beberapa hal sebagai berikut: (1) sebagai sarana bantu untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif, (2) sebagai salah satu komponen yang saling berhubungan dengan komponen lainnya dalam rangka menciptakan situasi belajar yang diharapkan, (3) mempercepat proses belajar, (4) meningkatkan kualitas proses belajar mengajar, (5) mengkongkretkan yang abstrak sehingga dapat mengurangi terjadinya penyakit verbalisme. Pemanfaatan media dalam pembelajarandapat membangkitkan keinginan dan minat baru, meningkatkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan berpengaruh secara psikologis kepada siswa (Hamalik, 1986). Untuk mengatasi kesulitan siswa dalam mempelajari perbandingan trigonometri, khususnya untuk menentukan tinggi suatu benda dapat digunakan media yang disebut Klinometer. Klinometer adalah alat yang digunakan untuk menentukan sudut elevasi dalam mengukur tinggi suatu obyek secara tidak langsung (Widyantini, 2010). Salah satu klinometer yang ada adalah klinometer yang dikembangkan oleh P4TK Yogyakarta seperti tampak pada Gambar 1. Gambar 1. Klinometer pengembangan P4TK Yogyakarta PRISMA 1, 2018 861

Kelemahan dari kebanyakan media klinometer, termasuk yang dari P4TK Matematika Yogyakarta adalah : (1) busurnya statis, tidak bias digeser, (2) harus berpindah tempat jika melakukan pengukuran 3 kali, (3) pengukuran tinggi objek dengan konsep kesebangunan perbandingan segitiga hanya bisa dilakukan 1 kali. B. Perbandingan Trigonometri pada Segitiga Siku-siku Segitiga siku-siku didefinisikan sebagai segitiga dengan salah satu sudutnya adalah siku-siku (90 ). Seperti yang terlihat pada segitiga C ABC siku-siku di B pada Gambar 2. A B Gambar 2. Segitiga ABC Siku-siku di B Dalam segitiga siku-siku berlaku teorema Phytagoras. Teorema Phytagoras menyatakan bahwa kuadrat hipotenusa merupakan jumlah kuadrat dari sisi lainnya. Secara matematis, teorema Phytagoras dapat dinyatakan sebagai berikut: dengan a dan b adalah sisi siku-siku serta c adalah hipotenusa. a. Pengertian sinus, cosinus dan tangen Gambar 3. Menunjukkan segitiga siku-siku ABC dengan salah satu sudutnya. a B c C b A Gambar 3. Segitiga siku-siku ABC dari segitiga siku-siku ABC, dengan terletak pada sudut BAC, maka didefinisikan perbandingan trigonometrinya adalah sebagai berikut, PRISMA 1, 2018 862

Sinus α ditulis sin α; Cosinus α dengan cos α; dan Tangen α dengan tan α. b. Sudut Elevasi Menurut (Greenwald, 2012) The term angle of elevation in high school classrooms represents the angle between where an observer is standing and the line of sight to an object. Jadi sudut elevasi adalah sudut yang dibentuk antara pengamat dan garis pandang ke objek. Pada Gambar 2. Jika A memandang B dan AC horisontal, maka α yaitu sudut CAB atau sudut BAC adalah sudut elevasi. PENGEMBANGAN PRODUK Untuk menentukan sudut elevasi digunakan suatu alat yang dinamakan Klinometer Fleksibel. Klinometer Fleksibel ini merupakan hasil pengembangan klinometer sederhana yang sudah ada, keunggulan klinometer ini adalah peneliti bisa merubah jarak antara busur dengan objek. Klinometer ini dibuat dari bahan kayu yang dipasangi rel besi sebagai pegangan busur derajat dan balok kayu sebagai tumpuan. Klinometer Fleksibel ini dikembangkan melalui beberapa kali percobaan, pertama kali penulis membuat produk kacamata elevasi yang bisa langsung digunakan untuk meneliti sudut elevasi pengamat dengan benda. Tetapi setelah melalui beberapa kali percobaan dan konsultasi dengan beberapa rekan didapati kelemahan dari kacamata elevasi yaitu ketidakkonsistenan mata dalam mengamati. Ketika bola mata pengamat bergerak ke atas sedikit maka tinggi objek yang diamati sudah berbeda jauh. Bentuk dari kacamata elevasi bisa dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Kacamata Elevasi Untuk meminimalisir kesalahan dalam pengukuran maka diperlukan sebuah alat yang mempunyai cara kerja seperti senapan bidik, penulis menemukan ide untuk mengembangkan klinometer sederhana termasuk yang sudah dibuat oleh P4TK Matematika Yogyakarta. Klinometer yang penulis kembangkan mempunyai kelebihan dibanding dengan klinometer sederhana yang dikembangkan oleh P4TK Matematika Yogyakarta yaitu adanya lingkaran busur fleksibel, artinya busur bisa digeser sesuai dengan kebutuhan pengamat. Untuk lebih detailnya bisa dilihat pada Gambar 5 dan 6. Gambar 5. Klinometer Fleksibel PRISMA 1, 2018 863

Busur Derajat Balok Tumpuan Benang dan bandul Gambar 6. Gambar dan Keterangan Petunjuk Kerja Misal tinggi benda yang akan diukur adalah tinggi tiang bendera : 1. Ukurlah jarak dari tiang benderasejauh b meter. 2. Letakkan klinometer di atas meja secara mendatar, pastikan benang tegak lurus dengan klinometer yang ditandai dengan benang menunjukkan ke arah sudut 0 o. 3. Arahkan pembidik klinometer ke puncak tiang bendera 4. Tentukan besar sudut elevasi, melalui letak tali bandul terhadap busur derajat dan klinometer. 5. Ukurlah jarak tanah dengan pembidik klinometer, yaitu x 6. Catatlah hasil percobaan pada lembar kerja yang telah disediakan. 7. Setelah diperoleh hasil pengukuran di lapangan, tentukan tinggi tiang bendera yang dicari melalui perbandingan trigonometri h a b α x tan α = a / b Sehingga Gambar 7. Sketsa hasil pengukuran dengan a perbandingan = b.tan α trigonometri Dari sketsa di atas dapat dijelaskan untuk menentukan tinggi suatu benda (h) adalah penjumlahan antara a dan x. tiang benderajuga dapat dicari melalui perbandingan segitiga. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut, 1. Ukurlah jarak dari tiang benderasejauh b meter. 2. Letakkan klinometer di atas meja secara mendatar, pastikan benang tegak lurus dengan klinometer yang ditandai dengan benang menunjukkan ke arah sudut 0 o. 3. Arahkan pembidik klinometer ke puncak tiang bendera 4. Tentukan besar sudut elevasi, melalui letak tali bandul terhadap busur derajat dan klinometer. 5. Ukurlah jarak tanah dengan pembidik klinometer, yaitu x. 6. Ukurlah tinggi benang bandul dari meja yaitu c dan jarak mata dengan benang yaitu d. 7. Catatlah hasil percobaan pada lembar kerja yang telah disediakan. 8. Setelah diperoleh hasil pengukuran di lapangan, tentukan tinggi tiang bendera yang dicari menggunakan konsep kesebangunan perbandingan segitiga. PRISMA 1, 2018 864

h a c x d b Gambar 8. Sketsa hasil pengukuran dengan perbandingan segitiga Berdasarkan sketsa di atas tinggi a dapat dicari dengan konsep perbandingan segitiga a=(c.b)/d, sehingga tinggi benda yang diukur (h)=x+a. 9. Lakukan percobaan sebanyak 3 kali untuk memperoleh hasil pengukuran yang valid, dengan cara menggeser lingkaran fleksibel. 10. h diperoleh dari rata-rata hasil 3 kali pengukuran. Analisis Uji Kevalidan Uji Validasi Ahli Data yang diperoleh dari validator pengembangan media pembelajaran dianalisis berdasarkan rerata skor. Kriteria penilaian terdiri dari 5 kategori yaitu tidak baik (nilai 1), kurang baik (nilai 2), cukup baik (nilai 3), baik (nilai 4), dan sangat baik (5).Pendeskripsian rerata skor dari hasil penilaian ahli menggunakan kriteria penilaian pada Tabel 1. Tabel 1 Kriteria Penilaian Validitas NILAI KATEGORI 1,0 <x 1,8 Tidak Baik 1,8 <x 2,6 Kurang Baik 2,6 <x 3,4 Cukup Baik 3,4 <x 4,2 Baik 4,2 <x 5,0 Sangat Baik Keterangan: x = Rata-rata total skor media pembelajaran dikatakan valid, jika reratakomponen media berada pada kategori Baik atau Sangat baik. Penilaian ahli meliputi validasi konstruk media pembelajaran yang dikembangkan. Saran dari validator digunakan sebagai landasan penyempurnaan media pembelajaran. Setelah media pembelajaran dibuat, kemudian dikonsultasikan dan divalidasi oleh validator. Langkah selanjutnya peneliti merevisi media pembelajaran sesuai dengan rekomendasi validator tersebut. Hasil revisi secara terus menerus dikonsultasikan kembali kepada validator sampai diperoleh media pembelajaran yang dinyatakan dapat diujicobakan. Setelah dilakukan uji coba, media pembelajaran dapat direvisi kembali terutama apabila ada masukan atau masih dijumpai kekurangankekurangan. Hasil dari revisi tersebut menghasilkan media pembelajaran final. Penilaian validator terhadap media didasarkan pada indikator-indikator yang termuat dalam Lembar Validasi media pembelajaran (lihat Lampiran). Dalam penelitian skor penilaian validator terhadap media Klinometer Fleksibel adalah 4.56 (skor maksimum adalah 5) yang berarti media Klinometer Fleksibel termasuk dalam kategori sangat baik, sedangkan kesimpulan yang diberikan adalah sangat baik, dapat PRISMA 1, 2018 865

digunakan dengan sedikit revisi. Data lengkap hasil penilaian dapat dilihat pada Lampiran. Berdasarkan simpulan dan masukan validator, selanjutnya dilakukan revisi terhadap Klinometer Fleksibel. Guna mendapatkan hasil yang optimal, revisi dilakukan penuh hati-hati dan teliti. Revisi ini meliputi revisi lingkaran statis. Substansi revisi lingkaran statis yang semula berbahan engsel jendela diganti dengan bahan kayu yang dipasangi rel besi sehingga busur bisa bergerak lebih fleksibel. Hasil revisi dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Revisi Media Klinometer Fleksibel Berdasarkan Masukan Validator NO Sebelum direvisi Setelah direvisi 1. Pegangan fleksibel terbuat engsel jendela berbahan besi Pegangan fleksibel dibuat dari kayu yang dipasang rel besi 2. 3. Busur berbentuk setengah lingkaran Letak pangkal benang tidak berada di pusat busur Busur yang dipasang berbentuk lingkaran Letak pangkal benang berada di pusat busur Produk akhir media Klinometer Fleksibel dapat dilihat pada Gambar 9: Sebelum Revisi Setelah Revisi Gambar 9. Produk Akhir Klinometer Fleksibel Analisis Rata-rata Selanjutnya dilakukan tes uji coba hasil pengukurantinggi suatu benda oleh 12 anak, cara menentukan tinggi suatu benda bisa menggunakan perbandingan trigonometri dan perbandingan segitiga. Dengan menggunakan perbandingan trigonometri diperoleh rata-rata tinggi tiang bendera yang diukur 9,13 dan standar deviasi 0.83. Sedangkan perhitungan menggunakan perbandingan segitiga diperoleh rata-rata 9,26 dan standar deviasinya 0,83. Berdasarkan hasil pengukuran di atas dapat disimpulkan bahwa Klinometer Fleksibel mempunyai simpangan yang kecil dengan rata-ratanya. Seperti yang terlihat pada Tabel 3 dan 4. PRISMA 1, 2018 866

NO Tabel 3. Hasil Pengukuran Tiang BenderaDengan Menggunakan Perbandingan TrigonometriBerbantuan Klinometer Fleksibel SISWA Jarak Tiang ke Pengamat (y) Sudut Elevasi (α) Nilai Tangen x = y.tan α Meja (t) Obyek (x+t) meter meter meter meter 1 A.1 10 37 0.753554 7.535541 0.77 8.305541 2 A.2 10 38 0.781286 7.812856 0.77 8.582856 3 A.3 10 36 0.726543 7.265425 0.77 8.035425 4 A.4 10 36 0.726543 7.265425 0.75 8.015425 5 A.5 10 40 0.8391 8.390996 0.75 9.140996 6 A.6 10 43 0.932515 9.325151 0.75 10.07515 7 A.7 10 40 0.8391 8.390996 0.76 9.150996 8 A.8 10 41 0.869287 8.692867 0.76 9.452867 9 A.9 10 39 0.809784 8.09784 0.76 8.85784 10 A.10 10 45 1 10 0.75 10.75 11 A.11 10 42 0.900404 9.00404 0.75 9.75404 12 A.12 10 41 0.869287 8.692867 0.75 9.442867 Ratarata 9.130334 Standar Deviasi 0.831394 NO Tabel 4. Hasil Pengukuran Tiang Bendera Dengan Menggunakan Perbandingan Segitiga Berbantuan Klinometer Fleksibel SISWA Jarak Tiang ke Pengamat (y) Tali Bandul ke pelurus sudut Jarak Mata ke Tali Bandul obyek diukur dari klinometer Meja (t) Obyek (x+t) Meter cm cm meter meter meter 1 A.1 10 9 11 8.181818 0.77 8.951818 2 A.2 10 20 22 9.090909 0.77 9.860909 3 A.3 10 33 38 8.684211 0.77 9.454211 4 A.4 10 8 9 8.888889 0.75 9.638889 5 A.5 10 11 15 7.333333 0.75 8.083333 6 A.6 10 26 35 7.428571 0.75 8.178571 7 A.7 10 12 16 7.5 0.76 8.26 8 A.8 10 17 21 8.095238 0.76 8.855238 9 A.9 10 24 29 8.275862 0.76 9.035862 10 A.10 10 24 25 9.6 0.75 10.35 11 A.11 10 23 24 9.583333 0.75 10.33333 12 A.12 10 18 19 9.473684 0.75 10.22368 PRISMA 1, 2018 867

Ratarata 9.268821 Standar Deviasi 0.835211 Pembelajaran menggunakan media Klinometer Fleksibel adalah salah satu alternatif untuk menghilangkan kejenuhan siswa belajar, karena siswa diajak untuk praktik langsung cara mengukur tinggi suatu objek. Hal ini bisa dilihat pada Gambar 10 sampai Gambar 12 yang menunjukkan siswa praktik langsung mengukur tinggi tiang bendera. Gambar 10. Meletakkan Klinometer Fleksibel secara Mendatar Gambar 11. Mengarahkan Klinometer Fleksibel ke Puncak Tiang Bendera Gambar 12. Mengukur Jarak Klinometer dengan Tanah PRISMA 1, 2018 868

SIMPULAN Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa Klinometer Fleksibel mempunyai tingkat kevalidan tinggi dan mempunyai manfaat yang praktis dan efektif dalam pembelajaran menentukan tinggi suatu objek baik melalui perbandingan trigonometeri maupun perbandingan segitiga. Penulis mempunyai saran dalam penelitian ini adalah : (1) klinometer Fleksibel diharapkan bisa dijadikan alternatif dalam pembelajaran matematika materi mengukur sudut elevasi, (2) Klinometer Fleksibel dapat digunakan untuk mengukur tinggi suatu objek, (3) ketelitian pengamat dalam mengukur sudut elevasi sangat mempengaruhi hasil pengamatan, karena itu diharapkan penggunaan Klinometer Fleksibel ini harus teliti, cermat dan berulang-ulang untuk mendapatkan hasil pengukuran yang valid. DAFTAR PUSTAKA Dale, Edgar. 1969. Audio Visual Methods in Teaching. New Yorg: Holt, Rinehart and Winston Inc. The Dryden Press. Greenwald, Sarah, Jill E Thomley. 1992. Encyclopedia of mathematics and society. USA. Salem Press. Hamalik, O. 1994. Media Pendidikan, cetakan ke-7. Bandung: Penerbit PT. Citra Aditya Bakti. Heinich, Robert, Michael Molenda, James D. Russel. 1982. Instructional Media: and the New Technology of Instruction. New York: Jonh Wily and Sons. Sani, Ridwan Abdullah. 2012. Pengembangan Laboratorium Fisika. Unimed Press. Medan Setiawan. 2004. Pembelajaran Trigonometri Berorientasi PAKEM di SMA. Yogyakarta: PPPG Matematika. Widyantini., Sigit. 2010. Pemanfaatan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika SMP Diklat SMP Jenjang Dasar. P4TK Matematika. Yogyakarta. PRISMA 1, 2018 869