BAB V PENUTUP Setelah menguraikan asuhan keperawatan pada Ny. W dengan post ovarektomi dextra atas indikasi kista ovarium yang merupakan hasil pengamatan langsung pada klien yang dirawat di ruang Bougenvile RSUD Tugurejo Semarang dari tanggal 1 Maret sampai 4 Maret 2012, maka dalam bab ini penulis akan menyimpulkan hal hal yang telah diuraikan pada bab bab sebelumnya, disamping itu dalam bab ini penulis juga memberikan saran yang diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan guna meningkatkan asuhan keperawatan yang diberikan pada klien. A. Kesimpulan 1. Kista ovarium adalah suatu pengumpulan cairan terjadi pada indung telur atau ovarium yang permukaannya rata dan halus, bersifat neoplastik dan non neoplastik. Penyebab dari kista belum diketahu secara pasti, kemungkinan dari bahan bahan yang bersifat karsinogenik, bisa zat kimia, polutan, hormonal dan lain lain. 2. Sesuai dengan tujuan khusus pemberian asuhan keperawatan pada klien dengan kista ovairum, penulis dapat mendiskripsikan pengkajian pada Ny. W yaitu data fokus sebagai berikut : Klien mengatakan malas makan. Klien mengatakan nafsu makan klien menurun karena merasa mual dan perutnya terasa nyeri sekali. Klien hanya makan 3-4 sendok makan. Klien minum air teh dan air putih hanya sedikit- sedikit kurang lebih 500 95
cc dalam sehari ditambah setiap pagi yang disediakan. klien mengatakan nyeri di bagian perutnya,p: nyeri bertambah ketika beraktivitas,q: terasa seperti ditusuk - tusuk jarum, lama nyeri terus menerus, R: nyeri yang klien rasakan adalah di bagian perut terutama pada luka jahitan post operasi, menyebar sampai di seluruh lapang perut dan pinggang,s: skala nyeri 7. T: nyeri dirasakan terus menerus.klien terlihat meringis menahan sakit sambil mengelus perutnya. Klien mengeluh lemas dan perutnya nyeri bila digunakan bergerak miring akan atau kiri, kebutuhan sehari hari (ADL) seperti personal hygiene dibantu oleh perawat dan keluarga. Klien mengatakan ingin mengetahui tentang penyakit yang dideritanya. Klien mengatakan takut penyebab dari penyakit yang diderita adalah karena menstruasi yang selalu terasa sakit sekali dan kalau nanti penyakitnya yang telah dioperasi kambuh lagi. Klien mengatakan bahwa klien bingung mau bertanya kepada siapa lagi tentang penyakitnya, sedangkan klien sudah pernah diberi informasi dari perawat mengenai penyakit yang dideritanya. Ekspresi wajah klien bingung dan kuatir saat mengungkapkan ketidaktahuannya tentang penyakitnya. Tanda - tanda vital: TD: 130/90 mmhg, nadi 80x/mnt, suhu37 C,RR24x/mnt. Pemeriksaan antropometri BB : 58 kg (sebelum operasi tanggal 1 Maret 2012, BB post op tidak dapat dilakukan), TB : 160 cm, IMT :22,6 kg/m 2 (normal, N: 18-24kg/m 2 ). Kepala bentuk mesochepal, rambut hitam dan tidak beruban, lurus.mata sklera tidak ikterik, konjunctiva tidak anemis, terdapat lingkaran hitam di sekitar mata, terdapat kantung tidur, tidak menggunakan alat bantu 96
penglihatan.hidung tidak ada lesi, tidak ada polip, tidak ada napas cuping hidung, bersih.pemeriksaan genetalia klien terpasang kateter, tidak ada tanda tanda infeksi dan tidak ada kelainan kongenital. Pemeriksaan laboratorium tanggal 1 Maret 2012 diperoleh hasil Hemoglobin 12.00 g/dl, normal 11,7-15,5 g/dl. 3. Asuhan keperawatan pada Ny. W dengan post ovarektomi dextra atas indikasi kista ovarium didapatkan 5 diagnosa keperawatan sesuai dengan data yang diperoleh melalui pengkajian yang telah dilakukan, yaitu Nyeri (akut) berhubungan dengan diskontinuitas jaringan sekunder akibat pembedahan (luka post operasi).kurang perawatan diri: personal hygiene berhubungan dengan kelemahan umum.kurang pengetahuan tentang penyakit yang diderita: kista ovarium berhubungan dengan kesalahan interpretasi sumber, tidak mengenal sumber informasi.risiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual,intake inadekuat. 4. Untuk mengatasi diagnosa keperawatan diatas penulis menyusun beberapa rencana tindakan keperawatan, yaitu kaji nyeri, berikan posisi supinasi pada pasien, anjurkan klien untuk mobilisasi dini, ajarkan teknik relaksasi dengan latihan teknik nafas dalam dan berikan kompres hangat, kolaborasi dengan pemberian analgetik sesuai indikasi. Kaji derajat ketidakmampuan klien, bantu klien dalam memenuhi kebutuhan personal hygiene, motivasi klien untuk gosok gigi. Kaji pengetahuan klien tentang penyakit yang diderita, berikan informasi tentang penyakit yang diderita dengan bahasa 97
yang jelas dan mudah dimengerti, kaji status antropometri klien, motivasi klien untuk makan sedikit tapi sering dan sesuai program. 5. Tindakan keperawatan yang penulis laksanakan berdasarkan rencana keperawatan yang telah disusun, adalah mengkaji karakteristik nyeri (skala, lokasi, durasi, frekuensi, intensitas), memonitor tanda tanda vital, mengkaji keadaan umum pasien, mengajarkan teknik relaksasi (nafas dalam), memberikan posisi yang nyaman, mengajarkan ambulasi dini, mengkaji tingkat pengetahuan mengenl penyakit yang diderita., memberikan informasi tentang penyakit yang diderita dengan bahasa yang mudah dimengerti klien, mendorong partisipasi keluarga dalam perawatan, mengkaji status antropometri klien, mengauskultasi bising usus, memotivasi klien untuk makan sedikit tapi sering sesuai terapi, menganjurkan klien untuk melakukan kebersihan oral sebelum makan (sikat gigi). 6. Dalam melakukan asuhan keperawatan ini penulis menemukan faktor pendukung dan penghambatnya antara lain : faktor pendukungnya yaitu klien mau bekerjasama atau kooperatif apabila dilakukan tindakan sehingga mampu menunjukkan keberhasilan evaluasi. Faktor penghambatnya klien dengan post operasi ovarektomi dextra atas indikasi kista ovarium adalah keterbatasan waktu yang dimiliki penulis. 98
B. Saran Berdasarkan dari temuan penulis selama melakukan pengelolaan pada Ny.W dengan post ovarektomi dextra atas indikasi kista ovarium khususnya di ruang Bougenvile RSUD Tugurejo Semarang,untuk meningkatkan kualitas penulis memberikan saran sebagai berikut : 1. Guna tercapainya hasil asuhan keperawatan yang optimal sebaiknya terjalin kerjasama yang baik dan saling mendukung antara perawat dan ruangan dan mahasiswa praktikan dalam merumuskan rencana dan tindakan keperawatan yang akan diberikan kepada klien dengan post ovarektomi dextra atas indikasi kista ovarium ataupun pada klien dengan masalah yang lain. 2. Untuk perawat, perlunya mencatat masalah keperawatan yang timbul pada klien agar memudahkan perawat dalam melakukan tindakan asuhan keperawatan yang sesuai. 3. Untuk perawat sebaiknya melakukan tindakan asuhan keperawatan tidak hanya diberikan kepada ibu, anak yang baru lahir juga perlu mendapatkan perawatan. 4. Bagi klien, perlunya peran serta keluarga dalam pengelolaan pada klien post ovarektomi dextra atas indikasi kista ovarium, sehingga diharapkan keluarga dan klien tahu tentang cara perawatan pada luka post op agar tidak terjadi infeksi. 5. Untuk klien dan keluarga, perawat sebaiknya membuat discharge planning dengan cara melakukan pengkajian ulang tentang kebutuhan 99
persiapan pulang bagi klien dengan post ovarektomi seperti memberikan edukasi bagi klien dan keluarga tentang cara perawatan luka post ovarektomi dengan tetap memperhatikan keadaan luka agar terhindar dari komplikasi. 100