GEOMETRI EUCLID D I S U S U N OLEH :

dokumen-dokumen yang mirip
SEGITIGA DAN SEGIEMPAT

a. jenis-jenis segitiga di tinjau dari panjang sisinya. (i) segitiga sebarang. Adalah segitiga yang disisi-sisinya tindak samapanjang AB BC AC

Sifat-Sifat Bangun Datar


Geometri I. Garis m dikatakan sejajar dengan garis k, jika kedua garis terletak pada satu bidang datar dan kedua garis tidak berpotongan

A. Jumlah Sudut dalam Segitiga. Teorema 1 Jumlah dua sudut dalam segitiga kurang dari Bukti:

D. GEOMETRI 2. URAIAN MATERI

SD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 11. BIDANG DATARLatihan Soal 11.1

SILABUS PEMELAJARAN. Indikator Pencapaian Kompetensi. Menjelaskan jenisjenis. berdasarkan sisisisinya. berdasarkan besar sudutnya

Oleh : Sutopo, S.Pd., M.Pd. Prodi P Mat-Jurusan PMIPA FKIP UNS

MAKALAH. GEOMETRI BIDANG Oleh Asmadi STKIP Muhammadiyah Pagaralam

Kajian Matematika SMP Palupi Sri Wijiyanti, M.Pd Semester/Kelas : 3A3 Tanggal Pengumpulan : 14 Desember 2015

BAB II MATERI. sejajar dengan garis CD. B

A. Pengantar B. Tujuan Pembelajaran Umum C. Tujuan Pembelajaran Khusus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IKIP BUDI UTOMO MALANG GEOMETRI HAND OUT 2

Pengertian Dan Sifat-Sifat Bangun Segi Empat 1. Jajaran Genjang

MATEMATIKA. Pertemuan 2 N.A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. B. Tujuan. D. Rumusan Masalah

Modul 2 SEGITIGA & TEOREMA PYTHAGORAS

- Segitiga dengan dua sisinya sama panjang dan terbentuk dari dua segitiga siku-siku yang kongruen disebut segitiga samakaki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah

Geometri Ruang (Dimensi 3)

DALIL PYTHAGORAS DAN PEMECAHAN MASALAH GEOMETRI

Geometri Dimensi Dua

UKURAN RUAS-RUAS GARIS PADA SEGITIGA SKRIPSI

BAB I DASAR-DASAR GEOMETRI

MENGGAMBAR BIDANG A. MEMBAGI GARIS DAN SUDUT

Geometri Bangun Datar. Suprih Widodo, S.Si., M.T.

GEOMETRI EUCLID. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Geometri Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Dwi Juniati, M.Si.

MENGGAMBAR BIDANG A. MEMBAGI GARIS DAN SUDUT

Segiempat. [Type the document subtitle]

Rasio. atau 20 : 10. Contoh: Tiga sudut memiliki rasio 4 : 3 : 2. tentukan sudut-sudutnya jika:

Beberapa Benda Ruang Yang Beraturan

Dengan makalah ini diharapkan para siswa dapat mengetahui tentang sudut, macam-macam sudut, bangun datar dan sifat-sifat bangun datar.

MAKALAH. Pembuktian Teorema Pythagoras

PENGAYAAN MATERI OLIMPIADE MATEMATIKA SD GEOMETRI. Oleh : Himmawati P.L

TUGAS KELOMPOK 5 GEOMETRI TALI BUSUR, GARIS SINGGUNG, DAN RUAS SECANT. Oleh: AL HUSAINI

Modul 3 SIMETRI, PERSEGIPANJANG, PERSEGI, DAN KESEJAJARAN GARIS

BAB I TITIK DAN GARIS

BAHAN BELAJAR: BANGUN DATAR. Untung Trisna Suwaji. Agus Suharjana

BAB 7 GEOMETRI NETRAL

MODUL 9: GEOMETRI DATAR DAN GEOMETRI RUANG Oleh: Nahrowi Adjie dan Maulana

RINGKASAN MATERI MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS III SEMESTER 2 PEMBELAJARAN 1 PECAHAN SEDERHANA

Menemukan Dalil Pythagoras

PREDIKSI UN 2012 MATEMATIKA SMP

Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 5 POSTULAT KESEJAJARAN EUCLIDES

PEMBELAJARAN BANGUN-BANGUN DATAR (1)

LINGKARAN SMP KELAS VIII

LINGKARAN SMP KELAS VIII

360 putaran. Ukuran sudut yang lebih kecil dari derajat adalah menit ( ) dan detik ( )

DASAR-DASAR GEOMETRI Suatu Pengantar Mempelajari Sistem-sistem Geometri

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN MATEMATIKA BAB XII BANGUN DATAR

Inisiasi 2 Geometri dan Pengukuran

BAB 2 MENGGAMBAR BENTUK BIDANG

A. KUBUS Definisi Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi enam sisi berbentuk persegi yang kongruen.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BUKU AJAR. Matakuliah : Pembelajaran Geometri di SD : 3 (tiga) Semester : Ganjil 2016/2017 Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Akina.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN

BAB III PEMBAHASAN. Pada bab pembahasan ini akan dibahas mengenai Geometri Hiperbolik yang

1 Lembar Kerja Siswa LKS 1

KISI-KISI PENULISAN SOAL UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

HUBUNGAN SATUAN PANJANG DENGAN DERAJAT

MAKALAH SEGITIGA BOLA. disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Astronomi. Program Studi Pendidikan Fisika. oleh. 1. Dyah Larasati ( )

SEGIEMPAT SACCHERI. (Jurnal 7) Memen Permata Azmi Mahasiswa S2 Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Indonesia. 4 2 l2

Konsep Dasar Geometri

Unit 3 KONSEP DASAR GEOMETRI DAN PENGUKURAN. Edy Ambar Roostanto. Pendahuluan


BAB III METODE PENELITIAN

PENGERTIAN PHYTAGORAS

C. 9 orang B. 7 orang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1 KELOMPOK TTW

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2010/2011

Oleh Nialismadya dan Nurbaiti, S. Si

KONSISTENSI PADA GEOMETRI EUCLID DAN GEOMETRI HIPERBOLIK

BAB V GEOMETRI DAN TRANSFORMASI

GEOMETRI Geometri Dasar Oleh: WIDOWATI Jurusan Matematika FMIPA UNDIP

TRY OUT MATEMATIKA SMP - 01

PAKET Hasil dari. adalah...

KUMPULAN SOAL MATEMATIKA KELAS VIII (BSE DEWI N)

SD V BANGUN DATAR. Pengertian bangun datar. Luas bangun datar. Keliling bangun datar SD V

SILABUS PEMELAJARAN. Indikator Pencapaian Kompetensi. Tes tertulis

A. Menemukan Dalil Pythagoras

BAB V BAHAN LATIHAN DAN SARAN PEMECAHANNYA

Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 1986 Matematika

A. Pengantar B. Tujuan Pembelajaran Umum C. Tujuan Pembelajaran Khusus

SKRIPSI PERBANDINGAN SEGIEMPAT SACCHERI PADA GEOMETRI EUCLID DAN GEOMETRI NON EUCLID. Universitas Negeri Yogyakarta

Tabel 1. Rata-rata Nilai Ujian Nasional Secara Nasional

Pelatihan-osn.com Konsultan Olimpiade Sains Nasional contact person : ALJABAR

Pertemuan ke 11. Segiempat Segiempat adalah bidang datar yang dibatasi oleh empat potong garis yang saling bertemu dan menutup D C

2. Tentukan persamaan garis yang melalui titik P (x 1,y 1,z 1 ) dan R (x 2,y 2,z 2 ) seperti yang ditunjukkan pada gambar. Z P Q R

PAKET 5 1. Hasil dari 4 5 2, 6 adalah B C D.

1. Titik, Garis dan Bidang Dalam Ruang. a. Defenisi. Titik ditentukan oleh letaknya dan tidak mempunyai ukuran sehingga dikatakan berdimensi nol

. A.M. A. Titik, Garis, dan Bidang BANGUN GEOMETRI

SIFAT-SIFAT PERSEGIPANJANG. Oleh Nialismadya & Nurbaiti, S. Si

SILABUS PEMELAJARAN Sekolah : SMP Negeri 1 Poncol Kelas : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : Matematika Semester : II (dua) GEOMETRI

SEGI BANYAK BAHAN BELAJAR MANDIRI 2

1. Jika B = {bilangan prima kurang dari 13} maka jumlah himpunan penyelesaiannya... A. 4

Transkripsi:

GEOMETRI EUCLID D I S U S U N OLEH : SARI MEILANI (11321435) TITIS SETYO BAKTI (11321436) DEWI AYU FATMAWATI (11321439) INKA SEPIANA ROHMAH (11321460) KELAS II B MATEMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO TAHUN AJARAN 2011/2012

GEOMETRI EUCLID Geometri berasal dari Yunani, Geo dan Metri berarti tanah dan pengukuran.geo, cabang matematika yang mempelajari titikl, garis, bidang, dan benda-benda ruang tentang sifat dan ukurannya serta hubungannya. Pengertian Pangkal Definisi Postulat / Aksioma Dalil Euclides dari Aleksandria, kira-kira 300 tahun sebelum Masehi. Dalam bukunya pertama dimulai dengan 23 definisi, 5 Postulat, 5 Aksioma, dan 45 Dalil. Definisi definisi 1. Titik ialah yang tidak mempunyai bagian 2. Garis ialah panjang tanpa lebar 3. Ujung-ujung suatu garis yang terletak rata dengan titik-titik padanya 4. Sauatu garis lurus ialah garis yang terletak rata titik-titik padanya 5. Suatu bidsng adalah hanya mempunyai panjang dan lebar 6. Ujung-ujung suatu bidang adalah garis 7. Suatu bidang datar ialah suatu bidang yang terletak rata dengan garis-garis padanya 8. Suatu sudut datar ialah inklinasi ( kemiringan ) sesamanya dari 2 garis dalam 1 bidang datar yang bertemu dan tidak terletak pada suatu garis lurus

9. Jika garis-garis yang memuat sudut itu lurus, maka sudut itu disebut sudut garis lurus 10. Jika suatu garis lurus berdiri pada suatu garis lurus dan membuat sudut yang bersisilah sama, masing-masing sudut ini disebut siku-siku dan garis yang berdiri pada garis lainnya tadi disebut tegak lurus pada garis yang lain 11. Suatu sudut tumpul ialah sudut yang lebih besar dan dari suatu sudut siku-siku 12. Sudut lancip ialah sudut yang lebih kecil dari suatu sudut siku-siku 13. Sudut batas ialah ujungnya ( akhirnya ) sesuatu 14. Suatu bangun adalah sesuatu yang termuat dalam suatu batas atau beberap batas 15. Suatu lingkaran ialah suatu bangundatar yang termuat dalam 1 garis sedemikian, hingga semua garis lurus yang melalui suatu titik dalam bangun itu dan mengenai garis tadi sama panjang 16. Titik itu disebut titik lingkaran 17. Suatu garis tengah lingkaran ialah sebarang garis lurus yang melalui titik pusat dan pada kedua arahnya berakhir pada keliling lingkaran dan garis itu membagi 2 sama lingkaran itu 18. Suatu setengah lingkaran adalah bangun yang termuat dalam suatu garis tengah dan keliling lingkaran yang terbagi oleh garis tengah itu, titik pusat setengah lingkaran sama dengan titik pusat lingkaran 19. Bangun-bangun garis lurus ialah bangun-bangun yang termuat dalam (dibatasi oleh) garis-garis lurus. Bangun-bangun Inlateral ialah yang dibatasi oleh tiga, Quadrilateral dibatasi oleh 4 dan Multilateral dibatasi oleh lebih dari 4 garis 20. Dari bangun-bangun Trilateral (sisi tiga) suatu segitiga sama sisi ialah yang mempunyai 3 sisi sama, suatu segitiga sama kaki ialah yang hanya 2 sisinya sama dan suatu segitiga miring ialah semua sisinya tidak sam 21. Dan titik itu disebut titik pusat lingkaran 22. Selanjutnya dari bangun segitiga, suatu segitiga siku-siku yang mempunyai suatu sudut siku-siku, segitiga tumpul yang mempunyai sudut tumpul, segitiga lancip ketiga sudutnya lancip 23. Bangun-bangun sisi 4 yaitu suatu bujur sangkar yang sama sisi dan bersudut sikusiku. Suatu 4 persegi panjang yang bersudut siku-siku tetapi tidak bersudut sikusiku. Suatu jajargenjang yang sisinya dan sudutnya yang berhadapan sam. Tetapi tidak sama sisi dan tidak bersudut siku-siku, sisi empat yang lain dariini semua disebut trapesium. 24. Garis-garis lurus pararel ( sejajar ) ialah garis lurus yang terletak dalam suatu bidang datar dan jika diperpanjang tak terbatas pada ke-2 arahnya tidak akan bertemu pada arah yang manapun

Postulat postulat Hendaknya berikut dipostulatkan : 1. Menarik garis lurus dari sebarang tititk ke sebarang titik yang lain 2. Memperpanjang suatu ruas garis secara kontinu menjadi garis lurus 3. Melukis lingkaran dengan sebarang titik pusat dan sebarang jarak 4. Bahwa semua sudut siku siku adalah sama. 5. Bahwa, jika suatu garis lurus memotong 2 garis lurus dan membuat sudut-sudut dalam sepihak kurang dari 2 sudut siku-siku maka garis itu jika diperpanjang tak terbatas. Akan bertemu dipihak tempat kedua sudut dalam sepihak kurang dari 2 sudut siku-siku Pastikan akan memotong karena kurang dari 30 0

Aksioma aksioma 1) Benda-benda yang sama dengan suatu benda yang sama, satu sama lainnya juga sama. Jika A = C A = B B = C 2) Jika suatu yang sama ditambah dengan suatu yang sama, jumlahnya sama. A = B A + C = B + C 3) Jika suatu yang sama sikurangi dengan suatu yang sama maka sisanya sama. A = B A - C = B - C 4) Benda-benda yang berhimpit satu sama lain, suatu sama lainnya sama. 5) Seluruhnya lebih besar bagiannya. AB = CD Berimpit sama panjang dan semua unsurnya AOB < AOC AOC BOC 6) Suatu gambar geometri dapat dipindah tanpa mengubah bentuk dan besarnya. Buku yang dipindah dari 1 tempat ke tempat yang lain tetap sama berbentuk buku

7) Setiap sudut mempunyai garis bagi. Tiap sudut bisa dibagi menjadi 2garis bagi Membagi 2 sudut sama sebar 8) Setiap sudut mempunyai titik pertengahan. A M B AM = BM 9) Setiap segmen garis dapat diperpanjang sehingga sama dengan luas garis yang diketahui. 10) Semua sudut siku-siku adalah sama atau semua sudut lurus adalah sama.

TEOREMA TEOREMA TEOREMA 1 Sudut-sudut bertolak belakang sama besar Diketahui : garis L dan M berpotongan di O. L M 2 1 o 3 4 Buktikan : <1 = <3 <2 = <4 1. Definisi 9 ( Jika garis garis yang memuat sudut itu lurus maka sudut itu disebut sudut garis lurus ) 2. <1 + <2 <3 + <4 <1 + <2 + <2 + <3 sehingga <1 = <3 3. Satu sama lain juga sama TERBUKTI

TEOREMA 2 Melukis sebuah segita sama sisi pada sebuah garis terbatas diketahui Diketahui : garis AB A B Buktikan : segitiga ABC sama sisi 1. Postulat 3 ( Melukis lingkaran dengan sembarang titik pusat dan sembarang jarak ) C A B 2. Melalui titik A ke B dapat dibuat sebuah lingkaran yang berpusat dititik A. 3. Melalui titik B ke A dibuat sebuah lingkaran yang berpusat dititik B. 4. Definisi 15 ( segitiga yang ketiga sisinya sama maka disebut segitiga sama sisi )

TEOREMA 3 Dua buah segitiga mempunyai 2 sisi dan sudut apitnya yang sama,sisi ketiganya adalah sama Diketahui : ABC dan DEF Buktikan : AC = DF, AB = DE, A = D BC = BF Bukti : Dengan cara kontradiksi, andai BC EF BC > EF, BC < EF a. Misal BC > EF b. Aksioma 4 ( benda benda yang berhimpit satu sama lain, satu sama lain sama ) c. Aksioma 6 ( suatu gambar geometri dapat dipindah tanpa mengubah bentuk dan besarnya ) d. ABC dipindah berhimpit dengan DEF e. Titik C terletak diperpanjang garis EF c F i. a D E b f. Akibatnya < BCA < EDF <A > <D g. Ada kontradiksi antara <A dan <D karena <A = <D h. Ada kontradiksi dengan kata lain BC > EF i. Aksioma 4 ( benda benda yang berimpit satu sama lain, satu sama lain sama ) j. Aksioma 6 ( suatu gambar geometri dapat dipindah tanpa mengubah bentuk dan besarnya) k. ABC dipindah berhimpit dengan DEF l. Titik C terletak pada garis EF

TEOREMA 4 Dua buah segitiga mempunyai dua sudut dan satu sisi apitnya yang sama maka sisi yang lainnya adalah sama C F A B D E Diketahui : ABC = DEF Buktikan : A = D, C = F, AC = DF Buktikan AB = DE dan BC = EF Misal AB > DE 1. Aksioma 4 Benda benda yang berhimpit satu sama lain, satu sama lain sama 2. Aksioma 6 Suatu gambar geometri dapat dipindah tanpa mengubah bentuk dan besarnya D FC E 3. ABC dipindahkan berhimpit DEF 4. Akibatnya, Titik B terletak pada perpanjangan garis DE. <C > <F Kontradiksi dengan pernyataan <C = <F. > SALAH B Misal < D A F Titik B terletak digaris Akibatnya F > C Ada kontradiksi antara F dan C karena F = C < SALAH Pengandaian salah, maka = B E TERBUKTI

TEOREMA 5 Melalui suatu titik pada suatu garis pada tepat satu garis yang tegak lurus pada garis tersebut Diketahui : Suatu garis lurus AB dan satu titik pada garis tersebut Buktikan : Ada satu garis yang tegak lurus a. membuat satu garis lurus AB A m B b. Letakkan satu titik pada garis tersebut c. Menarik garis lurus dari sebarang titik ke sebarang titik lain ( Postulat 1 ) d. Definisi 10

TEOREMA 6 Melalui suatu titik diluar garis pada tepat satu garis yang tegak lurus pada garis tersebut Diketahui Ditanya : Suatu garis lurus PQ dan suatu titik diluar garis tersebut : Buktikan ada satu garis yang tegak lurus a. Membuat satu gurus lurus PQ P m Q b. Letakkan satu titik diluar garis tersebut c. Menarik garis lurus dari sebarang titik kesebarang titik lain d. Definisi 10

TEOREMA 7 Sebuah sudut diluar segitiga lebih besar dari salah satu sudut dalam yang tidak bersisisan dengan luar tersebut Diketahui : Garis AB yang diperpanjang hingga titik D ( Aksioma 9 ) Ditanya : Buktikan CBD > BAC CBD > ACB C E F A B D a. Menarik garis lurus dari titik B hingga titik C ( Postulat 1 ) b. Setiap segmen garis mempunyai titik pertengahan. Titik E dipertengahan garis BC sehingga BE = CE ( Aksioma 8 ) c. Tarik garis A ke E ( Postulat 1 ) d. Memperpanjang garis AE sampai titik F sehingga AE = EF ( Aksioma 9 ) e. Tarik garis dari C ke F ( Postulat 1 ) f. Tarik garis dari B ke F ( Postulat ) g. Perhatikan BEF dan ACE BEF dan AEC kongruen h. CAE = EFB dan ACE = EBF i. CBD ACE karena seluruhnya lebih besar dari baginya (Aksioma 5) TERBUKTI

TEOREMA 7.1 Dua buah garis sejajar dipotong oleh garis transversal maka : 1. Sudut sudut yang sehadap besarnya sama 2. Sudut dalam bersebrangan besarnya sama Diketahui : P 2 P 3 P 1 P 4 K Q 2 Q 1 Q 3 Q 4 m L Ditanya : Buktikan! i. P1 = Q1 ii. P3 = Q1 P2 = Q2 P4 = Q2 P3 = Q3 P4 = Q4 Penjelasan pertama : a. Misal Q4 > P4, maka K dan L akan membentuk sebuah segitiga, padahal K dan L sejajar ( Kontradiksi ) b. P1 + P4 = Q1 + Q4 = sudut garis lurus P4 = Q2 ( i.a ) P1 + Q4 Q4 = Q1 + Q4 Q4 ( Aksioma 3 ) c. Penjelasan selanjutnya sama. Penjelasan kedua : a. P3 + P4 = Q1 + Q4 = sudut garis lurus b. P3 + Q4 = Q1 + Q4 ( ii. A ) c. P3 + Q4 Q4 = Q1 Q4 ( Aksioma 3 ) P3 = Q1 d. Penjelasan selanjutnya sama. TERBUKTI

Definisi Suatu bentuk geometri dikatakan kongruen dengan bentuk lain bila ada korespondensi dan korespondensi tersebut mempunyai ukuran yang sama. Korespondensi antara dua segitiga merupakan kongruensi jika sudut-sudut yang berkorespondensi dan sisi-sisi yang berkorespondensi kongruen. Postulat Kesejajaran Euclid Jika dua garis dipotong oleh suatu transversal sedemikian hingga jumlah sudut dalam sepihak dari transversal tersebut kurang dari 180, maka dua grais terseut akan berpotongan pada pihak dari transversal yang jumlah sudutnya kurang dari 180.

TEOREMA 8 Jika dua garis dipotong oleh suatu transversal sedemikian hingga sudut sudut dalam bersebrangan sama, maka dua garis itu adalah sejajar. Diketahui : Dua garis K dan L yang dipotong oleh suatu transversal garis M P 3 2 1 4 K Q 2 1 3 4 L Ditanya : Buktikan K L Dungun cara kontradiksi Misal K tidak L, maka K dan L akan berpotongan dititik C K P 2 3 4 1 C L 2 1 3 4 Q a. Titik P, Q, dan C membentuk suatu segitiga PQC b. Sudut diluar segitiga lebih besar dari sudut didalam segitiga yang tidak bersisian dengan sudut luar tersebut, P1 > Q1 dan Q4 > P4 c. Sudut bertolak belakang sama besar ( Teorema 1 ) P1 = P2, P1 = P3 Q1 = Q3, Q4 = Q2 Dari pemisalan garis tersebut dapat dilihat bahwa : P3 > Q1 P4 < Q2 Terbukti kontradiksi Karena K L adalah salah, maka TERBUKTI bahwa K L.

TEOREMA 9 Dua garis yang tegak lurus pada suatu garis adalah sejajar Diketahui : Garis p dan garis q garis l, dan Berpotongan dititik m dan n Buktikan : p q Andai p q, maka akan berpotongan dititik s p q dititik m maka m1 = 90 q dititik n maka n1 = 90 m1 = n1 (fakta) lihat Δ msn n1 m1 (Teorema 7) KONTRADIKSI dengan yang diketahui, sehingga pengandaian salah Maka, p q TERBUKTI

Diketahui : Segitiga ABC Buktikan : A B 180 B C 180 A C 180 TEOREMA 10 Jumlah sembarang dua sudut dalam suatu segitiga kurang dari 180 (Postulat 1) (Aksioma 9) Garis diperpanjang sedemikian hingga (Aksioma 9) Menarik garis lurus dari titik B ke titik O sehingga (Postulat 1) B 1 B 2 B 3 180 (sudut lurus) B 2 C (Teorema 7.1) B 3 A (Teorema 7.1) B 1 B 2 B 3 180 B 2 B 3 180 B 1 B 2 B 3 180 C A 180 TERBUKTI Melalui titik C dapat dibuat garis yang sejajar C 1 C 2 C 3 180 (sudut lurus) C 1 A (Teorema 7.1) C 3 B (Teorema 7.1) C 1 C 2 C 3 180 C 1 C 3 180 C 2 C 1 C 3 180 A B 180 TERBUKTI diperpanjang sedemikian hingga Menarik garis lurus dari titik B ke titik O sehingga (Postulat 1) A 1 A 2 A 3 180 (sudut lurus) A 2 C (Teorema 7.1) A 3 A (Teorema 7.1) A 1 A 2 A 3 180 A 2 A 3 180 A 1 A 2 A 3 180 C B 180 TERBUKTI

TEOREMA 11 Diketahui : Segitiga ABC Buktikan : A B C 180 Jumlah sudut dalam segitiga adalah 180 Menarik garis lurus dari titik C ketitik yang lain sehingga (Postulat 1) Karena maka teorema sudut bersebrangan dapat diterapkan sehingga diperoleh C 1 BAC, C 2 ACB, C 3 BC Jadi, C1 C2 C3 180 TERBUKTI

TEOREMA 12 Sebuah segitiga jika dua sudutnya sama maka sisi didepan sudut sama Diketahui : Segitiga ABC A B Buktikan : = 1. Setiap sudut mempunyai garis bagi melalui C ditarik garis bagi sehingga memotong dititik D 2. Lihat ΔAD2C2 dan ΔBD1C1 C1 C2 (Aksioma 7 ) (Aksioma 4) A C2 D2 180 B C1 D1 180 A C2 D2 B C1 D1 D2 1 (Aksioma 2) Karena : C1 C2 D2 1 Sehingga ΔAD2C2 ΔBD1C1 (sudut, sisi, sudut) Maka, = TERBUKTI

TEOREMA 13 Sebuah segitiga jika dua sisinya sama maka sudut didepan sisi tersebut sama Diketahui : Segitiga ABC = Buktikan : A B 1. Tarik garis bagi dan titik C sehingga memotong garis dititik D (Aksioma 7) 2. Lihat ΔAD1C1 dan ΔBD2C2 C2 C1 (Aksioma 7 ) (Aksioma 4) Karena : C2 C1 Sehingga AD1C1 ΔBD2C2 (sisi, sudut, sisi) Maka, A B TERBUKTI

TEOREMA 14 Diketahui : Sebuah segitiga Tiga sudut dalam suatu segitiga sama A B C Buktikan : ketiga sisinya sama jika 3 sudut dalam suatu segitiga sama maka ketiga sisinya sama = = Bukti selanjutnya 1. Tarik garis bagi dari titik C ke titik D (Aksioma 7) Sehingga C 2 C 1 Maka membentuk 2Δ yaitu ΔACD dan ΔDCB 2. A B ( Diketahui ) C 1 C 2 (Aksioma 7) (Aksioma 4) 3. A C 1 D 1 180 (T.11 ) B C 2 D 2 180 A C 1 D 1 B C 2 D 2 180 180 D 1 D 2 Jika C 1 C 2,, D 1 D 2 Sehingga ΔACD ΔDCB (sisi, sudut, sisi) Maka = TERBUKTI 1. Tarik garis dari titik B ke titik D (Aksioma 7) Sehingga B 1 B 2 Terbentuk 2 Δ yaitu ABD dan ΔDBC 2. A C ( Diketahui ) (Aksioma 4) B 1 B 2 (Aksioma 7) 3. A B 2 D 2 180 (T.11 ) B B 1 D 1 180 A B 2 D 2 C B 1 D 1 180 180 D 2 D 1 Jika B 1 B 2,, D 1 D 2 Sehingga ΔABD ΔCBD (sisi, sudut, sisi) Maka = = TERBUKTI

TEOREMA 14.1 Jumlah ukuran sudut suatu segi-n dirumuskan dengan (n-2) 180 Diketahui : Tiga buah segi-n yaitu a. Segi empat jumlah ukuran sudut 360 b. Segi lima jumlah ukuran sudut 540 c. Segi enam jumlah ukuran sudut 720 Buktikan : Jumlah ukuran sudut suatu segi-n adalah (n-2) 180 Bukti a. Segi empat jumlah ukuran sudut 360 Menarik garis dari titik A ke C (Postulat 1) Dari gambar diatas diketahui bahwa segi empat merupakan gabungan dari 2 segitiga Berdasarkan teorema 10 maka jumlah sudut segi empat adalah 2 180 360 TERBUKTI b. Segi lima jumlah ukuran sudut 540 Menarik garis lurus dari titik B ke titik F dan titik C ketitik E (Posulat 1) Dari gambar diatas diketahui bahwa segi enam merupakan gabungan dari empat segitiga Berdasarkan Teorema 10, maka jumlah sudut segi enam adalah 4 180 720 TERBUKTI Menarik suatu garis dari titik A ke titik C dan dari titik E ke titik C Dari gambar diatas diketahui bahwa segi lima merupakan gabungan dari tiga segi tiga Berdasarkan teorema 10, maka jumlah sudut segi lima adalah 3 180 540 c. Segi enam jumlah ukuran sudut 720 Dari pola diatas dapat diambil kesimpulan bahwa jumlah ukuran suatu segi-n adalah (n-2) 180 TERBUKTI

SEGI EMPAT Trapesium Adalah Segi Empat Dengan Sepasang Sisi Yang Berhadapan Sejajar (Minimal Sepasang) Jajar Genjang Adalah segi empat dengan kedua pasang sisi yang berhadapan sejajar Persegi panjang adalah jajar genjang dengan ke empat sudutnya sikusiku Belah Ketupat Adalah Jajar Genjang Dengan Ke Empat Sisinya Kongkruen Bujur Sangkar Adalah Persegi Panjang Dengan Ke Empat Sisinya Kongkruen

TEOREMA 15 Diagonal jajaran genjang membentuk 2 segitiga yang konkruen Diketahui : Sebuah Jajar Genjang ABCD dan dan Adalah Diagonal Jajar Genjang Ditanyakan : Buktikan : 1) 2) 1) Perhatikan (Berimpit) (Sudut-Sudut Dalam bersebrangan) (Sudut-Sudut Dalam bersebrangan) (Sudut, Sisi, Sudut) 2) Perhatikan (Sudut-Sudut Dalam bersebrangan) (Sudut-Sudut Dalam bersebrangan) (Sudut, Sisi, Sudut)

Diketahui : TEOREMA 16 Sisi yang berhadapan pada jajaran genjang kongkruen Sebuah Jajar Genjang ABCD Ditanyakan : Buktikan : 1) 2) 1) Tarik garis lurus dari titik A ke titik C (Postulat 1) 2) AC adalah diagonal jajar genjang 3) Berdasarkan Teorema 15 ( Berimpit) 4) Karena semua yang berkrokuensi sama maka = dan =

TEOREMA 17 Sudut Sudut Yang Berhadapan Pada Jajar Genjang Adalah Kongkruen Diketahui : Sebuah Jajar Genjang ABCD Ditanyakan : Buktikan : 1) 2) 1) Menarik garis lurus dari titik B ke titik d (Postulat 1) 2) BD adalah diagonal jajar genjang 3) Berdasarkan Teorema 15 4) Karena semua berkrongkuensi sama maka 5) 6)

Diketahui : TEOREMA 18 Jika dua garis sejajar maka tiap dua titik pada satugaris berjarak sama terhadap garis lain Garis a garis b Titik C dan D di garis a Titik P dan Q di garis b Ditanyakan : Buktikan Jarak 1. jarak garis a ke b maka tegak lurus terhadap garis b 2. jarak garis a ke b maka tegak lurus terhadap garis b 3. (Teorema 9 Dua garis yang tegak lurus pada suatu garis adalah sejajar) 4. CDQP adalah jajar genjang (Definisi Jajar Genjang)

Diketahui : TEOREMA 19 Diagonal-diagonal jajar genjang saling membagi 2 sama panjang JAJAR GENJANG ABCD dan adalah diagonal jajar genjang Ditanyakan : Buktikan Jarak Maka, (Sudut, Sudut, Sudut)Karena semua yang berkongruensi sama. Komplemen = 90 Suplemen = 180

Diketahui : TEOREMA 20 Tiap dua sudut yang berurutan pada jajar genjang saling bersuplemen Ditanyakan : Suatu Jajar Genjang ABCD Buktika A B 180 B C 180 C 180 A D 180 Perpanjang garis sampai E (Postulat 2) Perpanjangan garis sampai F (Postulat 2) Karena, maka A 2 B 1 (Sudut dalam bersebrangan) A 1 B 1 A 1 A 2 180 (Sudut Pelurus) A 1 C (Teorema 17) B 1 C B 1 A 1 180 (Sudut Pelurus) 1 (Teorema 17) C D C B 1 180 (Sudut Pelurus) A 1 A 1 B 1 C D C B 1 180 (Sudut Pelurus)

TEOREMA 21 Diketahui : Persegi panjang ABCD dan, diagonal persegi panjang ABCD Buktikan : = Diagonal persegi panjang kongruen = ( Berimpit ) = ( Teorema 16 ) A = B ( Definisi Persegi panjang ) ΔABD ΔABC ( sisi, sudut, sisi ) Semua yang berkongruensi sama, maka = TERBUKTI

TEOREMA 22 Jika kedua pasang sisi yang berhadapan dari suatu segi empat sejajar, maka segi empat itu adalah jajar genjang Diketahui : Segiempat ABCD dan Buktikan : ABCD Jajar genjang 1. Tarik garis dari titik A ke titik C ( Postulat 1 ) 2. (Berimpit) A2 C3 (Bersebrangan dalam) A1 C4 (Bersebrangan dalam) ΔABC ΔACD (sudut, sisi, sudut )Semua yang berkongruensi sama, maka ABCD Jajar Genjang (Teorema 15) TERBUKTI

TEOREMA 23 Diagonal belah ketupat saling tegak lurus Diketahui : Belah ketupat ABCD Buktikan : = = dan, diagonal belah ketupat O1 O2 (Tolak Belakang) O2 O4 (Tolak Belakang) O1 O2 180 (Garis Lurus) O1 O1 180 (Garis Lurus) 2 O1 180 O1, O2 O1 O2 (Teorema 13) O3 O4 (Teorema 13) O3 O4 180 (Berpelurus) O3 O3 180 (Berpelurus) 2 O3 180 O3, O4 O1 O2 O3 O4 maka (Definisi 10) TERBUKTI

TEOREMA 24 Diagonal belah ketupat merupakan garis bagi sudut-sudutnya Diketahui : Belah ketupat ABCD dan diagonal belah ketupat ABCD Buktikan : ACB = ACD Perhatikan ΔACB dan ΔACD (Berimpit) (Diketahui) (Diketahui) ΔACB ΔACD (sisi, sudut, sisi) Dua segitiga yang kongruen mempunyai sudut-sudut yang bersesuaian sama besar ΔABC ΔACD TERBUKTI

TEOREMA 25 Jika dua sisi dan suatu segi empat sejajar dan konguen, maka segi empat tersebut jajaran genjang Diketahui : Segi empat ABCD, Buktikan : ABCD Jajar genjang Tarik garis dari titik A ke titik C, sehingga terbentuk diagonal ABCD A1 C4 (Bersebrangan dalam) A2 C3 (Bersebrangan dalam) (Berimpit) ΔABC ΔACD ( sudut, sisi, sudut ) Sehingga ABCD Jajar genjang (Teorema 15) TERBUKTI

TEOREMA 26 Jika suatu segmen ditarik dari titik tengah dua sisi segitiga maka segmen tersebut sejajar dengan sisi yang ke tiga dan panjangnya setengah dari sisi yang ke tiga Diketahui : ΔABC (D titik tengah ) (E titik tengah ) Buktikan : 1. 2. f. (akibat kongruensi) g. (diketahui) h. (dari f dan g) 1. Perpanjangan garis sampai titik F sehingga 2. Tarik garis dari titik B ke tititk F a. E1 E2 (bertolak belakang) b. (diketahui) c. (dari 1) ΔDEC ΔFEB (sisi, sudut, sisi) d. F3 D4 (akibat kongruensi) i. (dari e dan h) j. ABFD jajar genjang (dari h dan I, Teorema 25) k. (dari j) e. (akibat kongruensi) l. ( bagian dari dan k)...(1)terbukti m. (diketahui) n. (dari j) o. (dari m dan n)...(2)terbukti

TEOREMA 27 Median suatu trapezium sejajar dengan sisi-sisi yang sejajar dan panjangnya setengah dari jumlah sisi-sisi yang sejajar Diketahui : Trapesium ABCD Buktikan : 1. 2. + ) 1. Tarik garis dari titik D ke titik G melalui titik A 2. Perpanjangan garis sampai titik G Perhatikan ΔGFB dan ΔDFC a. F1 D2 (Teorema 1) b. (diketahui) c. B3 4 (Bersebrangan dalam) d. ΔGFB (sudut, sisi, sudut) Perhatikan ΔADG e. (akibat d) f. (Diketahui) g. (Teorema 26) h. ( bagian dari ) Teorema 26 i. ( atau dari definisi trapesium) j. + ) (Teorema 26) k. (dari d) l. + ) (dari j dan k) TERBUKTI

TEOREMA 28 Jika suatu garis sejajar terhadap suatu sisi segitiga dan membagi dua sama panjang sisi ke dua, maka membagi dua juga sisi yang ke tiga Diketahui: 1. ΔABC 2. 3. Buktikan : 1. Tarik garis titik E ke titik F dan G sehingga 2. Tarik garis titik C ke titik F sehingga a. ( ) b. (diketahui) c. DEFC jajargenjang (a dan b) d. ( ) e. ( ) f. AGED jajargenjang (d dan e) g. (Teorema 16 e) h. (Teorema 16 ) i. (Diketahui) j. (g,h, dan i) k. E1 E2 (Bertolak belakang) l. F3 B4 (Bersebrangan dalam) m. ΔCEF (sudut, sisi, sudut) n. (Akibat m) TERBUKTI

Diketahui : Trapesium ABCD Buktikan : TEOREMA 29 Jika suatu garis sejajar terhadap sisi yang sejajar, pada suatu trapezium dan membagi sama panjang. Salah satu sisi yang tidak sejajar maka akan membagi dua sama panjang sisi yang tidak sejajar lainya 1. Tarik garis titik C ke titik G sehingga 2. Tarik garis titik F ke titik H sehingga a. ( b. (Diketahui) c. EGCD Jajar genjang (a dan b) d. Diketahui e. ( ) f. AHFE Jajar genjang (d dan e) g. (Teorema 16 dari c) h. (Teorema 16 dari f) i. (Diketahui) j. C1 F2 (Sehadap) k. G3 H4 (Sehadap) l. (Akibat c) m. (Akibat f) n. ( ) o. ΔGFC (sudut, sisi, sudut) p. (Akibat o) TERBUKTI

TEOREMA 30 Ada tiga garis sejajar dipotong sebuah garis transversal, sedemikian hingga membuat perbandingan yang sama maka ada garis transversal lain yang memotong garis sejajar itu dengan perbandingan yang sama pula Diketahui : Buktikan : 1. Tarik garis titik D ke titik G sehingga 2. Tarik garis titik E ke titik H sehingga a. ( bagian dari, ) b. (Akibat 1) c. ABGD Jajar genjang (dari a dan b) d. ( bagian dari, ) e. (dari 2) f. BCHE Jajar genjang (dari d dan e) g. D1 E3 (Sehadap) h. G2 H4 (Sehadap) i. (dari b dan e, ) j. ΔGED (sudut, sisi, sudut) k. (akibat j) TERBUKTI

Diketahui : Δ ABC TEOREMA 31 Jika dua sisi suatu segitiga tidak kongruen, maka sudut-sudut dihadapan sisi itu tidak kongruen, dan sudut yang lebih kecil berhadap dengan sisi yang lebih pendek A D Buktikan : 1. A B, A D 2. Sudut yang kecil menghadap sisi yang pendek 1. Tarik garis dari titik C ke garis sehingga 2. Δ ADC sama kaki Maka, A D (Teorema 13) D1 B (Teorema 7) A B 3., menghadap A A B, maka menghadap B TERBUKTI

KESEBANGUNAN DEFINISI : Dua poligon dikatakan sebangun jika hanya jika sudut-sudut yang berkorespondens dari dua segitiga itu kongruen dan sisi-sisi yang berkorespondens merupakan proposional. Dua segitiga dikatakan sebangun jika sudut-sudut yang berkorespondens kongruen. Proposional adalah jika ada dua atau lebih perbandingan bernilai sama. Ilustrasi: Bukti : 1. (Siku-siku) 2. (Berimpit) 3. Karena, maka Perbandingan :

TEOREMA 32 A B C Jika dan hanya jika D BC, B 0 dan D 0 Teorema ini mempunyai dua pembuktian : PEMBUKTIAN PERTAMA Jika maka, B 0 dan D 0 -----------Kalikan BD TERBUKTI!! PEMBUKTIAN KEDUA Jika maka, B 0 dan D 0 ---------Dibagi BD TERBUKTI!!

TEOREMA 33 Tiga buah garis sejajar dipotong oleh dua garis transversal, maka garis pembagi transversal dengan perbandingan proposional. Diketahui : l m n Ditanya : Buktikan 1. : = : 2. : = : 1. Tarik garis sejajar dari titik B Lihat! ABCC adalah jajar genjang CC EE adalah jajar genjang 2. Lihat dan Maka (Berimpit)-(Aksioma 4) (Sehadap) (Sehadap) Sehingga dan sebangun TERBUKTI!!

TEOREMA 34 Jika suatu garis memotong bagian dalam (interior) suatu segitiga dg sejajar pada salah satu sisi maka garis tersebut membagi dari sisi yg lain secara proposional. Diketahui : - Ada - Garis l memotong bagian dalam dititik D dan E - Ditanya : Buktikan! Lihat dan (Berimpit)-(Aksioma 4) (Sehadap)-(Teorema 7.1) (Sehadap)-(Teorema 7.1) Sehingga, maka TERBUKTI!!

TEOREMA 35 Jika suatu garis memotong bagian dalam (interior) suatu segitiga dengan sejajar pada suatu sisi maka sisi-sisi lain dipotong garis tersebut menurut suatu korespondens Diketahui : - Ada - Garis l memotong bagian dalam dititik D dan E - Ditanya : Buktikan! 1. Tarik garis dari titik E sejajar (Sehadap)-(Teorema 7.1) (Sehadap) Maka Sehingga, maka 2. Lihat AFDE Maka AFDE adalah jajar genjang Sehingga (Teorema 16), TERBUKTI!!

TEOREMA 36 Garis bagi suatu segitiga membagi sisi dihadapannya menjadi segmen-segmen secara proposional dengan perbandingan sisi-sisi yang mengapit sudut (segitiga harus sama kaki). Diketahui : - Ada - - adalah garis bagi Ditanya :Buktikan! Lihat = (Aksioma 4) (Diketahui) (Diketahui) Sehingga (sisi, sudut, sisi), maka TERBUKTI!!

TEOREMA 37 Jika sudut-sudut suatu segitiga kongruen dengan sudut-sudut segitiga lain, maka dua segitiga tersebut sebangun. Diketahui : - - - - dan DEF Ditanya : Buktikan ABC DEF! 1. (Diketahui) 2. Buat x pada, sehingga = 3. Buat y pada, sehingga = 4. Tarik garis dari titik x ke titik y (Postulat 1) 5. (Sisi, Sudut, Sisi) 6. = 7. = 8. = 9. (Teorema 8) 10. = 11. Karena = dan =, maka = (Teorema 28) 12. = (Diketahui) 13. Buat s pada, sehingga = 14. Buat t pada, sehingga = 15. Tarik garis dari titik s ke titik t (Postulat 1) 16. (Sisi, Sudut, Sisi) 17. = 18. = 19. = 20. // 21. = (Teorema 28) 22. Karena = dan =, maka = Karena = =, maka ABC DEF

TEOREMA 38 Jika dua sudut suatu segitiga kongruen dengan dua sudut segitiga lain, maka kedua segitiga tersebut sebangun. Diketahui : - - - dan DEF Ditanya : Buktikan ABC DEF! 1. Pada 2. Pada DEF (Teorema 10) (Teorema 10) Karena dan, maka Berdasarkan Teorema 37 (Sudut, Sudut, Sudut), maka ABC DEF

TEOREMA 39 Jika dua segitiga siku-siku mempunyai sudut lancip yang kongruen sudut lancip segitiga siku-siku yang kedua, maka kedua segitiga siku-siku tersebut sebangun. Diketahui : - dan XYZ - (Siku-Siku) - Ditanya : Buktikan ABC XYZ! 1. Pada 2. Pada (Teorema 10) (Teorema 10) Karena dan, maka Berdasarkan Teorema 37 (Sudut, Sudut, Sudut), maka ABC XYZ

TEOREMA 40 Jika suatu garis sejajar dengan salah satu sisi dari suatu segitiga dan menentukan segitiga kedua, maka segitiga kedua sebangun dengan segitiga awal. Diketahui : - - Ditanya : Buktikan ABC XYC! 1. Putar ABC Sebesar, sehingga (Aksioma 6) 2. (Bertolak Belakang) 3. (Sudut dlm bersebrangan) 4. (Sudut dlm bersebrangan) Berdasarkan Teorema 37 (Sudut, Sudut, Sudut), maka ABC XYC

TEOREMA 41 Jika satu sudut dari suatu segitiga kongruen dengan satu sudut dari segitiga lain, dan sisi sisi yang mengapit kedua sudut tersebut proporsional, maka kedua segitiga sebangun. Diketahui : - - - dan DEF Ditanya : Buktikan ABC DEF! 1. Memindah DEF ke ABC (Aksioma 6) 2. Karena, maka berdasarkan Teorema 30 3. (Sehadap) 4. (Berimpit) 5. (Sehadap) Karena ketiga sudut ABC dan DEF kongruen yang berdasarkan teorema 37, maka ABC DEF

TEOREMA 42 Jika sisi-sisi yang berkorespondensi dari dua segitiga proporsional, maka kedua segitiga kongruen. Diketahui : - - dan DEF Ditanya : Buktikan ABC DEF! 1. Mencari sisi sisi yang berkorespondensi dari perbandingan yang proporsional (Diketahui) 2. Karena, maka berdasarkan teorema 30 (Sehadap) (Sehadap) (Teorema 10) (Teorema 10) Karena dan, maka Karena sisi-sisinya memiliki perbandingan yang proposional dan ketiga sudutnya sama, maka ABC DEF

TEOREMA 43 Keliling dua segitiga kongruen proposional dengan sisi yang berkorespondens. Diketahui : - - - - - dan DEC Kongruen proposional Ditanya : Buktikan! 1. Keliling = 2. Keliling = 3. TERBUKTI!!

Garis tinggi suatu segitiga adalah ruas garis yang ditarik dari titik sudut suatu segitiga dan tegak lurus terhadap sisi dihadapannya. TEOREMA 45 Garis tinggi dua segitiga kongruen roposional dengan sisi yang berkorespondens. Diketahui : - - - - - dan MNO kongruen proposional - adalah garis tinggi - adalah garis tinggi MNO - (Siku-siku) Ditanya : Buktikan! 1. Pindahkan MNO ke, sehingga garis berimpit dengan garis 2. Perhatikan ACD dan MOP! (Diketahui) (Diketahui) 3. Berdasarkan Teorema 38, maka ACD MOP, sehingga 4. Karena, maka TERBUKTI!!

Garis berat suatu segitiga adalah ruas garis yang ditarik dari titik sudut suatu segitiga ke pertengahan sisi dihadapannya. Diketahui : - - - - - TEOREMA 46 Garis berat dua segitiga kongruen proposional dengan pasangan sisi yang berkorespondens. dan MNO kongruen proposional - adalah garis berat - adalah garis berat MNO - - Ditanya : Buktikan! 1. Karena, maka 2. Karena = dan =, maka 3. Perhatikan Pindahkan dan, sehingga (Diketahui) (Dari 2) 4. Karena Berdasarkan Teorema 41, maka, sehingga, maka

TEOREMA 47 Garis tinggi ke sisi miring suatu segitiga menjadikan dua segitiga yang sebangun dengan segitiga asal. Diketahui : - Suatu - adalah sudut siku-siku - adalah garis dari garis tinggi ke sisi miring Ditanya : Buktikan, a. b. 1. Karena adalah segitiga siku-siku, maka garis, sehingga (Siku-siku) 2. Perhatikan (Siku-siku) (Berimpit) Berdasarkan Teorema 38, maka 3. Perhatikan (Siku-siku) (Berimpit) Berdasarkan Teorema 38, maka

TEOREMA PHYTHAGORAS Pada sebarang segitiga siku-siku, kuadrat sisi miring sama dengan jumlah kuadrat sisi-sisi lainnya. PEMBUKTIAN PERTAMA : Diketahui : 4 buah segitiga siku-siku yang sama Ditanya : Buktikan! 1. Susun 4 segitiga siku-siku seperti bujur sangkar berikut 2. LUAS Persegi dengan sisi c + 4 LUAS segitiga siku-siku = LUAS bujur sangkar dg sisi (a+b) TERBUKTI!!

PEMBUKTIAN KEDUA : Diketahui : - Suatu MNO siku-siku di M - - - Ditanya : Buktikan! 1. Perpanjang garis menjadi (Postulat 2) sehingga 2. Tarik garis dari titik P ke titik Q (Postulat 1),, 3. Tarik garis dari titik Q ke titik O dan titik Q ke titik N (Postulat 1) 4. MNQP adalah Trapesium ( ) 5. adalah segitiga siku-siku (Sudut Pelurus) 6. LUAS trapezium MNQP = = = ----------------------(1) 7. LUAS trapezium MNQP = LUAS 3 Segitiga = LUAS MNO + LUAS OPQ + LUAS NOQ = + + = = ----------------------(2) 8. Dari persamaan (1) dan persamaan (2) diperoleh = TERBUKTI!!

PEMBUKTIAN KETIGA : Diketahui : - Sebuah siku-siku di A - - - - - - - (Siku-siku) Ditanya : Buktikan! 1. Perhatikan (Siku-siku) (Berimpit) (Teorema 10) (Teorema 10) Karena, maka Dari analisis di atas, maka 2. Perhatikan (Diketahui) (Berimpit) (Teorema 10) (Teorema 10) Karena Karena, maka Dari analisis di atas, maka 3. Karena, maka ----------------------(1) 4. Karena, maka ----------------------(2) 5. Karena c = +, maka berdasar persamaan (1) dan(2) diperoleh c + TERBUKTI!!