POLA KOMUNIKASI ORANGTUA SINGLE PARENT DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER REMAJA DI RW 01 KELURAHAN KAMPUNG BARU KECAMATAN LUBUK BEGALUNG PADANG ARTIKEL

dokumen-dokumen yang mirip
PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANTU ARAH PILIHAN KARIR ANAK DI KELAS IX SMP NEGERI 2 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK JURNAL

POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DAN REMAJA DALAM KELUARGA DI RT IV RW XV KELURAHAN MATA AIR KECAMATAN PADANG SELATAN. Oleh: Kiki Ricardo

PROFIL INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS X SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL ULFI SAPUTRA NPM:

PROFIL KETERAMPILAN KOMUNIKASI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI KELAS X SMA NEGERI 1 LINGGO SARI BAGANTI KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL

PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 3 KOTA SOLOK ABSTRACT

The Counselor Role in Developing the Talents of Students Through the Placement Services in the Fields SMP 27 By:

KOMUNIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DENGAN TEMAN SEBAYA DI SMK NEGERI 4 PADANG By:

JURNAL PENELITIAN. Oleh : SOTRIADI NPM:

PENERAPAN KETERAMPILAN DASAR DALAM KONSELING KELOMPOK OLEH GURU BK DI KELAS VIII SMP NEGERI 31 PADANG JURNAL

Keyword: Reinforcement, Learning BK, Information Service

DAMPAK POLA PERLAKUAN ORANG TUA PADA PERILAKU REMAJA DI RW 02 KELURAHAN KOTO LUA KECAMATAN PAUH KOTA PADANG

TASK ACHIEVEMENT PROFILE DEVELOPMENTS IN ELEMENTARY SCHOOL 28 STUDENTS BATANG ANAI PADANG PARIAMAN

PERAN GURU DAN ORANGTUA DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI DI TK HARAPAN AYAH BUNDA KALUMBUK PADANG ARTIKEL FITRIA ELVINA NPM:

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA JURNAL

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEWUJUDKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 27PADANG JURNAL PENELITIAN

PROFIL KOMUNIKASI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Pada Peserta Didik Kelas XI SMA N 2 Koto Baru Kab. Dharmasraya) ARTIKEL

UPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL

FAKTOR PENGHAMBAT BELAJAR YANG DIALAMI WARGA BELAJAR PAKET B DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) SURYA KECAMATAN NANGGALO PADANG.

PROFIL BENTUK KOMUNIKASI PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS X SMA NEGERI 1 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

PROFIL PENYESUAIAN DIRI REMAJA YANG PUTUS SEKOLAH DENGAN TEMAN SEBAYA DI KAMPUNG KAYU GADANG KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL

Peni Putri Ninda Sari * Dra. Hj. Fitria Kasih, M.Pd., Kons ** Yasrial Chandra, M.Pd **

PROFIL AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 2 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK ABSTRACT

PROFIL KEPERCAYAAN DIRI ANAK USIA SD YANG MEMILIKI ORANGTUA SINGLE PARENT DI RW 01 KELURAHAN OLO KECAMATAN PADANG BARAT ARTIKEL

PEMBERIAN PENGUATAN OLEH GURU PEMBIMBING TERHADAP PESERTA DIDIK DALAM LAYANAN INFORMASI DI SMP NEGERI 26 PADANG. Oleh : Ismi Auldra Efendi*

USAHA GURU BK UNTUK MEMBANTU MEMENUHI KEBUTUHAN SOSIAL REMAJA DALAM BELAJAR DI SMP N 2 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA. Oleh: Fauziah Latif *)

FITRI YENTI NPM:

REGULASI DIRI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 2 SIJUNJUNG

PROFIL PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA PGRI 3 PADANG By:

INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK BERPRESTASI DALAM BELAJAR DI SMP NEGERI 4 PAYAKUMBUH JURNAL MARISA NANDA

PENGARUH PERILAKU TEMAN SEBAYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 01 RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT

Oleh : Novita Sari. Fitria Kasih Rahma wira Nita. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL

PELAKSANAAN DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR DAN PENGAJARAN REMEDIAL OLEH GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN

Oleh: Taufik. Program Studi Bimbingan dan Konseling Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Padang Sumatera Barat

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI ASRAMA PUTRA SMAN 1 LUBUK SIKAPING KABUPATEN PASAMAN

EFEKTIFITAS PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 11 PADANG. Oleh : Deni Okto Nengsi. Fitria Kasih Gusneli

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANTU PENCAPAIAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK SEKOLAH DASAR DI KELURAHAN SIGUHUNG KECAMATAN LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM.

Oleh: Iponofita Yani. Fitria Kasih Rahma Wira Nita. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

PROFIL HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI SMK NEGERI 1 SIJUNJUNG

UPAYA GURU BK DALAM MENGEMBANGKAN HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DIKLAT DI SMA NEGERI 5 PADANG Oleh:

Peran Guru BK dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Tinggal Kelas di SMA Negeri 2 Solok Selatan. By:

PROFIL KEPRIBADIAN REMAJA YANG PUTUS SEKOLAH DI KELURAHAN BUNGO PASANG TABING PADANG Oleh:

FAKTOR LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI KEMATANGAN EMOSI REMAJA DALAM INTERAKSI SOSIAL KELAS XI DI SMA PGRI I PADANG JURNAL

FAKTOR PENYEBAB HASIL BELAJAR RENDAH PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA

PERAN ORANG TUA DALAM MELAKSANAKAN FUNGSI KELUARGA DI RW IX KELURAHAN INDARUNG KECAMATAN LUBUK KILANGAN PADANG ARTIKEL

rlt PROFIL TEKNIK PEMBINAAN DISIPLIN PESERTA I}IDIK OLEH GTIRU BK (Studi Pada Kelas X dan XI di SMAN 2 Lubuk Sikaping)

TINJAUAN KESULITAN GURU DALAM KEGIATAN LABORATORIUM PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP NEGERI SEKECAMATAN LUBUK ALUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN E JURNAL

PROFIL MINAT PESERTA DIDIK MENGIKUTI KONSELING KELOMPOK KELAS VII DI SMP NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL

PROFIL PEMANFAATAN WAKTU UNTUK BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 2 MUARA BUNGO

KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI PESERTA DIDIK DALAM MENGIKUTI BIMBINGAN KELOMPOK DI SMP NEGERI 2 LEMBANG JAYA. Oleh:

BENTUK KOMUNIKASI IBU DENGAN ANAK TUNA GRAHITA DI KELURAHAN BINUANG KAMPUNG DALAM KECAMATAN PAUH KOTA PADANG ABSTRACT

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DI SMK NEGERI 5 PADANG. (Studi Deskriptif Kuantitatif di Kelas XI SMK Negeri 5 Padang) Oleh:

Pelaksanaan Layanan Penempatan dan Penyaluran dalam Program Peminatan di Kelas X SMA Negeri 2 Sijunjung Kabupaten Sijunjung

FAKTOR PENDORONG INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK DENGAN GURU MATA PELAJARAN DI SMA NEGERI 2 SOLOK SELATAN JURNAL PENELITIAN

The Study of Attitude Students of Attended Learning Geography in XI Social Studies Class of Senior High School Bunda Padang. By:

PELAKSANAAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN OLEH GURU BK DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMKN 2 PAYAKUMBUH By:

STUDI TENTANG PROFIL KETERAMPILAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 PAINAN JURNAL

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK ARTIKEL

POLA ASUH ORANG TUA DALAM MEMBINA KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 9 PADANG

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA DIRI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL ESA JUNITA NPM

PENGARUH KONDISI FISIK DAN PSIKOLOGIS PADA MASA PUBERTAS TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII DI MTsN PARAK LAWAS PADANG. Oleh.

PELAKSANAAN LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN DALAM PENGEMBANGAN DIRI PESERTA DIDIK OLEH GURU BK

PROFIL PERHATIAN ORANG TUA KEPADA PESERTA DIDIK YANG MEMPUNYAI KESULITAN BELAJAR DI KELAS X SMA NEGERI I KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

Indra Priono * Fitria Kasih ** Rahma Wira Nita ** *Mahasiswa Bimbingan dan Konseling 08/C STKIP PGRI Sumatera Barat

PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMP NEGERI I SALO PROVINSI RIAU JURNAL

FAKTOR PENYEBAB PESERTA DIDIK LUPA TERHADAP MATERI PELAJARAN YANG TELAH DIAJARKAN OLEH GURU DI SMA KARTIKA I-5 PADANG Oleh: ABSTRACT

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL

PERAN GURU BK DALAM MEMBANTU PESERTA DIDIK YANG MENGALAMI PERILAKU MENYIMPANG DI SMP NEGERI 2 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN.

Faktor Penyebab Kecemasan Peserta Didik dalam Menghadapi Ujian Nasional di SMP Negeri 1 Sasak Ranah Pasisie Kabupaten Pasaman Barat.

PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BK DI KELAS XI MIPA SMA NEGERI 3 PADANG ABSTRACT

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL

PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK PINDAHAN DALAM BELAJAR DI MTs TI BATANG KABUNG PADANG. Oleh: Hermina Mirawati*) Asmaiwaty Arief**)) Yusnetti**))

RARA NINGRUM NPM:

FAKTOR PENYEBAB KURANGNYA MINAT PESERTA DIDIK DALAM KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI DI KELAS VIII SMP NEGERI 20 PADANG JURNAL

HUBUNGAN PENGUATAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMPN 25 KABUPATEN SOLOK SELATAN

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DAN PROGRAM LAYANAN OLEH GURU BK (Studi di SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG) JURNAL RANI ETA PUTRI NPM:

JURNAL PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XII SMA NEGERI 2 PARIAMAN

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

Upaya Guru Bimbingan dan Konseling Dalam Meningkatkan Kegiatan Belajar Peserta Didik

PERSIAPAN MAHASISWA MENGIKUTI PERKULIAHAN STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING STKIP PGRI SUMATERA BARAT JURNAL

Oleh: Dedi Efendi* Fitria Kasih** Fifi Yasmi** ABSTRACT

GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA DIAN ANDALAS PADANG JURNAL

UPAYA GURU PEMBIMBING DAN GURU MATA PELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SMP PERTIWI 2 PADANG

PERAN ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN PERMAINAN ANAK USIA DINI DI JORONG BUKIT MINDAWA KECAMATAN PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL

FAKTOR PENYEBAB PESERTA DIDIK TERLIBAT TAWURAN ANTAR PELAJAR DI SMK NEGERI 1 PADANG. Oleh : Rahayu Yulmianti. Gusneli

FAKTOR PENYEBAB KURANG LANCARNYA REMAJA AWAL DALAM MELAKSANAKAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN DI SMP NEGERI 25 PADANG JURNAL

HUBUNGAN PARTISIPASI ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 LEMBAH GUMANTI ARTIKEL

PERAN GURU BK DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL PESERTA DIDIK KELAS VIII MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DI SMP NEGERI 12 PADANG

FAKTOR PENGHAMBAT PELAKSANAAN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING OLEH GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI KOTA PADANG.

PELAKSANAAN EVALUASI LAYANAN INFORMASI YANG DILAKUKAN GURU BK DI SMP NEGERI 11 PADANG (STUDI TERHADAP KELAS VIII)

PERANAN GURU BK DALAM MEMBENTUK KONSEP DIRI (SELF CONCEPT) PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 11 PADANG. Oleh: Fitri Yumilda * Fitria Kasih ** Nofrita **

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR DOSEN

PERSEPSI SISWA TENTANG LAYANAN INFORMASI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA YANG DIBERIKAN GURU BK SMAN 1 KUBUNG

KECAMATAN SEMBILAN KOTO KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL DESPI LONAWATI NPM:

PENGARUH PERKEMBANGAN SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK (STUDI DESKRIPTIF KUANTITATIF) DI SMP N 1 PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 23 PADANG Oleh:

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN GADGET

PERANAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK YANG MEMPEROLEH HASIL BELAJAR RENDAH

PERAN ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN POTENSI ANAK DI MASA GOLDEN AGE DI KENAGARIAN DUKU, KECAMATAN KOTO XI TARUSAN, KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL

TINGKAT KEMANDIRIAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN TUGAS AKHIR DI PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING STKIP PGRI SUMATERA BARAT.

Transkripsi:

POLA KOMUNIKASI ORANGTUA SINGLE PARENT DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER REMAJA DI RW 01 KELURAHAN KAMPUNG BARU KECAMATAN LUBUK BEGALUNG PADANG ARTIKEL INTAN RAHMAH ILFANI NPM.11060097 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2015

1 Parent Communication Pattern of Single Parent In Teenager Character Building At RW 01 District Kampung Baru Region Lubuk Begalung Padang By: Student * Lectures ** Intan Rahmah Ilfani * Gusneli, S.S., M.Pd ** Fuaddillah Putra, M.Pd., Kons. ** Student Guidance and Counseling, STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT This research was background by single parent existence who got busy in to earn living so that lack giving attention to teenager school. The purpose of this research was to describe: (1) Communication pattern stimulus-response which was used by single parent in teenager character building, (2) Communication pattern ABX which was used by single parent in teenager character building and (3) Communication pattern interactional which was used by single parent in teenager character building. The type of this research was descriptive quantity. The research population was all single parent consist 18 respondent. The sample taken technique was total sampling. The sample of this research was all single parent. The measurement tool was questioner. For data analysis was used percentage technique. Based on the research, was gotten that patter of stimulusresponse communication, ABX, and interactional that single parent used in teenager character building was in good category. The result of research was recommended to single parent in order to be able to increase their role in helping teenager character building through good communication pattern based on good character value. Keyword: communication pattern, parent, teenager, character. Pendahuluan Berkomunikasi itu tidak mudah, terkadang seseorang dapat berkomunikasi dengan baik kepada orang lain dan ada seseorang yang mengeluh tidak dapat berkomunikasi dengan baik kepada orang lain. Apa yang ingin disampaikan tidak dapat dimengerti dengan baik oleh orang lain. Mereka mengeluh tentang kesenjangan komunikasi antara dirinya dan keluarganya, terutama dengan anak-anaknya. Menurut Djamarah (2014: 10) komunikasi adalah hubungan antar dan antara manusia, baik individu maupun kelompok. Dalam kehidupan sehari-hari disadari atau tidak, komunikasi adalah bagian dari kehidupan manusia. Setiap orang yang hidup dalam masyarakat, sejak bangun tidur sampai tidur lagi, secara kodrati senantiasa terlibat dalam komunikasi. Forsdale (Harapan dan Ahmad, 2014: 2) mengartikan komunikasi sebagai suatu proses memberikan signal menurut aturan tertentu, sehingga dengan cara ini sistem dapat disusun, dipelihara, dan diubah. Selanjutnya Merrinhe s (Harapan dan Ahmad, 2014: 2) mengartikan komunikasi itu adalah si pengirim menyampaikan pesan yang diinginkan kepada si penerima dan menyebabkan terjadinya tanggaan (respons) dari si penerima pesan sebagaimana yang dikehendakinya. Menurut Isti anah (2010: 4-8) menjadi orangtua merupakan salah satu dari sekian banyak tugas manusia sebagai makhluk sosial. Masa menjadi orangtua merupakan salah satu tahap perkembangan yang dijalani kebanyakan orang dan sifat universal. Keutuhan orangtua (ayah -ibu) dalam sebuah keluarga sangat dibutuhkan dalam membantu anak untuk memiliki dan mengembangkan diri. Keluarga yang utuh memberikan peluang yang besar bagi anak untuk membangun kepercayaan terhadap kedua orangtuanya, merupakan unsur esensial dalam membantu anak untuk memiliki dan mengembangkan diri. 1

2 Keluarga single parent yaitu keluarga tunggal yang hanya terdiri dari ibu atau ayah saja yang disebabkan karena perceraian atau salah satunya meninggal dunia, sehingga seluruh tugas dan tanggungjawab dibebankan kepada yang tinggal (Isti anah, 2010: 2). Selanjutnya penelitian Saltzer (Irmayan tri, 2011: 4) menunjukkan bahwa anak dari orangtua single parent cenderung dinilai kurang baik, secara sosial maupun edukasional dibandingkan anak dari orangtua utuh. Shek (Lestari, 2012: 61) menegaskan bahwa komunikasi orangtua-anak dapat mempengaruhi fungsi keluarga secara keseluruhan dan kesejahteraan psikososial pada diri anak. Selanjutnya menurut Clark dan Shileds (Lestari, 2012: 61) komunikasi yang baik antara orangtua-anak berkolerasi dengan rendahnya keterlibatan anak dalam perilaku yang melanggar aturan. Menurut Djamarah (2014: 110-114) pola komunikasi yang sering terjadi dalam keluarga adalah: a) model komunikasi stimulus-respons yaitu, menunjukkan komunikasi sebagai suatu proses aksireaksi, b) model ABX yaitu, menggambarkan bahwa seseorang (A) menyampaikan informasi kepada seseorang lainnya (B) mengenai sesuatu, dan c) model interaksional yaitu menganggap manusia jauh lebih aktif, komunikasi disini digambarkan sebagai pembentukan makna, yaitu penafsiran atau pesan atau perilaku orang lain oleh para peserta komunikasi. Observasi yang dilakukan pada tanggal 15 Desember 2014 pada saat pra penelitian tentang pola komunikasi pembentukan karakter remaja, peneliti melihat bahwa ada orangtua single parent yang kurang memahami karakter remaja, serta adanya orangtua single parent yang berkata dengan nada tinggi kepada remaja sehingga membuat remaja melawan perkataannya. Selanjutnya wawancara yang dilakukan pada tanggal 26 Desember 2014 saat pra penelitian tentang komunikasi keluarga, peneliti melihat bahwa adanya orangtua single parent yang sibuk mencari nafkah, adanya remaja yang tidak menghiraukan perkataan orangtua single parent, serta masih ada orangtua single parent yang kurang memperhatikan sekolah remaja, itu disebabkan karena orangtua single parent yang sibukmencari nafkah, sehingga remaja merasa kurang diperhatikan sehingga remaja lebih memilih untuk menutup diri dan mencari kesibukan di luar dari lingkungan keluarga. Kondisi keluarga yang seperti itu membuat remaja menjadi pembangkang, melawan perkataan orangtua single parent. Berdasarkan fenomena di atas, penulis bermaksud melakukan penelitian dengan judul Pola Komunikasi Orangtua Single Parent dalam Pembentukan Karakter Remaja di RW 01 Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Lubuk Begalung Padang. Mengacu pada fenomena di atas sebagaimana yang dikemukakan pada bagian sebelumnya, maka tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: 1. Pola komunikasi stimulus-respons yang digunakan pembentukan karakter remaja. 2. Pola komunikasi ABX yang digunakan pembentukan karakter remaja. 3. Pola komunikasi interaksional yang digunakan pembentukan karakter remaja. Berdasarkan permasalahan yang terdahulu, adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana pola komunikasi pembentukan karakter remaja di RW 01 Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Lubuk Begalung Padang?. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Yusuf (2005: 83) Penelitian deskriptif adalah salah satu penelitian yang bertujuan mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat populasi tertentu. Menurut Lufri (2007: 56) Penelitian deskriptif adalah penelitian yang mendeskripsikan suatu gejala, fakta, peristiwa atau kejadian yang sedang atau sudah terjadi. Dengan kata lain penelitian deskriptif mengambil masalah atau memusatkan perhatian kepada masalahmasalah aktual yang sedang atau sudah terjadi dan diungkapkan sebagaimana adanya atau tanpa manipulasi. Berdasarkan penelitian ini akan mendeskripsikan pola komunikasi pembentukan karakter remaja di RW 01 Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Lubuk Begalung Padang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2015. Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dilakukan, penelitian ini

3 akan dilakukan pada orangtua single parent di RW 01 Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Lubuk Begalung Padang. Alasan peneliti memilih RW 01 ini karena peneliti menemukan masih adanya pola komunikasi orangtua single parent kepada remaja yang kurang baik dalam pembentukan karakter remaja di RW 01 Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Lubuk Begalung Padang. Dalam penelitian ini yang akan menjadi populasi adalah seluruh orangtua single parent di RW 01 Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Lubuk Begalung Padang yang berjumlah 18 orang. dan sampel dalam penelitan ini adalah seluruh orangtua single parent di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Lubuk Begalung Padang. Teknik pengambilan sampel yaitu total sampling. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data interval. Menurut Riduwan (2012: 9) Data interval adalah data yang menunjukkan jarak antara satu data dengan data yang lain dan mempunyai bobot yang sama. Sementara itu Hasan (2003: 34) menjelaskan bahwa Data interval adalah data dimana objek atau kategori dapat diurutkan berdasarkan suatu atribut yang memberikan informasi tentang interval antara tiap objek atau kategori sama. Data ini diperoleh langsung dari responden yang diteliti dengan cara penyebaran angket yang disusun sesuai permasalahan yang diteliti. Angket yang telah dikumpulkan dari orangtua single parent yang menjadi sampel penelitian lalu diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Memeriksa kelengkapan dan kesesuaian isi angket yang telah diisi oleh subjek penelitian. 2. Membuat tabel pengolahan untuk penskoran. 3. Menghitung persentase masingmasing frekuensi Sudijono (2010: 43). f P x100 N Keterangan : P : Persentase f : Frekuensi N : Jumlah sampel 100 : Bilangan tetap 4. Menetapkan kriteria penilaian masingmasing data yang diperoleh dengan batasan yang telah ditentukan. Dikemukakan oleh Riduwan (2010: 89) yaitu: a. 81% - 100% = Sangat baik b. 61% - 80% = Baik c. 41% - 60% = Cukup baik d. 21% - 40% = Kurang baik e. 0% - 20% = Sangat kurang baik Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Pola Komunikasi Stimulus-Respons yang Digunakan Orangtua Single Parent dalam Pembentukan Karakter Remaja. Hasil penelitian mengenai pola komunikasi stimulus-respons yang digunakan pembentukan karakter remaja terungkap bahwa stimulus-respons berada pada kategori cukup baik yaitu 11 responden dengan persentase 61,11%, pada kategori baik yaitu 7 responden dengan persentase 38,89% dan tidak ada pembentukan karakter remaja pada kategori sangat baik, kurang baik dan sangat kurang baik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di lapangan, peneliti menemukan bahwa pola komunikasi stimulus-respons yang digunakan pembentukan karakter remaja sebagian besar cukup baik. Hal ini tentu akan mempengaruhi remaja dalam pembentukan karakternya, karena dengan adanya pola komunikasi orangtua single parent, maka remaja akan merasa bahwa dalam pembentukan karakter bisa dilakukan dengan komunikasi yang baik antara orangtua single parent dengan remaja agar karakter remaja lebih terbentuk dengan Menurut Djamarah (2014: 110) pola komunikasi yang biasanya terjadi dalam keluarga adalah model stimulusrespons (S-R). Pola ini menunjukkan komunikasi sebagai suatu proses aksireaksi yang sangat sederhana. Pola S-R mengasumsikan bahwa kata-kata verbal (lisan-tulisan), isyarat-isyarat nonverbal, gambar-gambar, dan tindakan-tindakan tertentu akan merangsang orang lain untuk memberikan respons dengan cara tertentu. Menurut Mulyana (2005: 134) model S-R mengabaikan komunikasi sebagai suatu proses, khususnya yang berkenaan dengan faktor manusia. Secara implisit ada asumsi dalam model

4 S-R ini bahwa perilaku ( respons) manusia dapat diramalkan. Ringkasnya, komunikasi dianggap sebagai statis, yang menganggap manusia selalu berperilaku karena kekuatan dari luar (stimulus), bukan berdasarkan kehendak, keinginan, atau kemauan bebasnya. 2. Pola Komunikasi ABX yang Digunakan Orangtua Single Parent dalam Pembentukan Karakter Remaja Hasil penelitian mengenai pola komunikasi ABX yang digunakan pembentukan karakter remaja terungkap bahwa model ABX berada pada kategori cukup baik yaitu 9 responden dengan persentase 50%, pada kategori baik yaitu 7 responden dengan persentase 38,89%, pada kategori sangat baik yaitu 2 responden dengan persentase 11,11%, dan tidak ada orangtua single parent pada kategori kurang baik dan sangat kurang baik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di lapangan, peneliti menemukan bahwa pola komunikasi ABX yang digunakan orangtua single parent dalam pembentukan karakter remaja sebagian besar baik. Hal ini tentu akan mempengaruhi remaja dalam pembentukan karakternya, karena dengan adanya pola komunikasi orangtua single parent, maka remaja akan merasa bahwa dalam pembentukan karakter bisa dilakukan dengan komunikasi yang baik antara orangtua single parent dengan remaja agar karakter remaja lebih terbentuk dengan Menurut Djamarah (2014: 111-112) pola komunikasi lainnya yang juga sering terjadi dalam komunikasi antara anggota keluarga adalah model ABX yang dikemukakan oleh Newcomb dari perspektif psikologi-sosial. Newcomb menggambarkan bahwa seseorang (A) menyampaikan informasi kepada seseorang lainnya (B) mengenai sesuatu (X). Model tersebut mengasumsikan bahwa orientasi A (sikap) tehadap B dan terhadap X saling bergantung, dan ketiganya merupakan suatu sistem yang terdiri dari empat orientasi, yaitu : (1) Orientasi A terhadap X, yang meliputi sikap terhadap X sebagai objek yang harus didekati atau dihindari dan atribut kognitif (kepercayaan dan tatanan kognitif), (2) orientasi A terhadap B dalam pengertian yang sama, (3) orientasi B terhadap X, (4) orientasi B terhadap A. Mulyana (Djamarah, 2014: 1 12-114) menyebutkan bahwa bila A dan B mempunyai sikap positif terhadap satu sama lain dan terhadap X (orang, gagasan, atau benda) hubungan itu merupakan simetri. Bila A dan B saling membenci, dan salah satu menyukai X, sedangkan lainnya tidak, hubungan itu juga merupakan simetri. Akan tetapi, bila A dan B saling menyukai, namun mereka tidak sependapat mengenai X atau bila mereka saling membenci, namun sependapat mengenai X, maka hubungan mereka bukan simetri. 3. Pola Komunikasi Interaksional yang Digunakan Orangtua Single Parent dalam Pembentukan Karakter Remaja. Hasil penelitian mengenai pola komunikasi interaksional yang digunakan pembentukan karakter remaja terungkap bahwa model interaksional berada pada kategori baik yaitu 11 responden dengan persentase 61,11%, pada kategori sangat baik yaitu 3 responden dengan persentase 16,67%, pada kategori cukup baik yaitu 3 responden dengan persentase 16,67%, pada kategori kurang baik yaitu 1 responden dengan persentase 5,55%, dan tidak ada pembentukan karakter remaja pada kategori sangat kurang baik. Hal ini menunjukan bahwa secara umum pola komunikasi orangtua single parent berada pada kategori baik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di lapangan, peneliti menemukan bahwa pola komunikasi interaksional yang digunakan orangtua single parent dalam pembentukan karakter remaja sebagian besar baik. Hal ini tentu akan mempengaruhi remaja dalam pembentukan karakternya, karena dengan adanya pola komunikasi orangtua single parent, maka remaja akan merasa bahwa dalam pembentukan karakter bisa dilakukan dengan komunikasi yang baik antara orangtua single parent dengan remaja agar karakter remaja lebih terbentuk dengan

5 Menurut Djamarah (2014: 114-115) model interaksional ini berlawanan dengan model S-R. Sementara model S- R mengasumsikan manusia adalah pasif, model interaksional menganggap manusia jauh lebih aktif. Komunikasi di sini digambarkan sebagai pembentukan makna, yaitu penafsiran atas pesan atau perilaku orang lain oleh para peserta komunikasi. Beberapa konsep penting yang digunakan adalah diri sendiri, diri orang lain, simbol, makna, penafsiran, dan tindakan. Menurut Mulyana (2005: 159) model interaksional ini merujuk pada model komunikasi yang dikembangkan oleh para ilmuan sosial yang menggunakan perspektif interaksi simbolik. Menurut model interaksi simbolik orang-orang sebagai peserta komunikasi (komunikator) bersifat aktif, reflektif dan kreatif, menafsirkan, menampilkan perilaku yang rumit dan sulit diramalkan. Para peserta komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui apa yang disebut pengambilan peran orang lain. Diri berkembang lewat interaksi dengan orang lain, dimulai dari lingkungan terdekatnya seperti keluarga dalam suatu tahap yang disebut tahap permainan dan terus berlanjut hingga kelingkungan luas dalam suatu tahap yang disebut tahap pertandingan. Dalam interaksi itu individu selalu melihat dirinya melalui perspektif (peran) orang lain. Maka konsep diripun tumbuh berdasarkan bagaimana orang lain memandang individu tersebut (Mulyana, 2005: 160). Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan temuan hasil penelitian mengenai Pola Komunikasi Orangtua Single Parent dalam Pembentukan Karakter Remaja di RW 01 Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Lubuk Begalung Padang, Dapat disimpulkan bahwa secara umum berada pada kategori baik. Sedangkan hasil penelitian berdasarkan sub variabel yang terkait dengan variabel dari penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pola komunikasi stimulus-respons yang digunakan orangtua single parent dalam pembentukan karakter remaja di RW 01 Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Lubuk Begalung Padang termasuk ke dalam kategori cukup baik. Jika dilihat berdasarkan indikator yaitu: (1) stimulus verbal berada pada kategori baik, (2) stimulus nonverbal berada pada kategori sangat baik, (3) respons verbal berada pada kategori cukup baik dan (4) respons nonverbal berada pada kategori baik. 2. Pola komunikasi ABX yang digunakan orangtua single parent di RW 01 Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Lubuk Begalung Padang termasuk kedalam kategori cukup baik. 3. Pola komunikasi interaksional yang digunakan orangtua single parent di RW 01 Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Lubuk Begalung Padang termasuk ke dalam kategori baik. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dalam penelitian ini, peneliti ingin mengajukan beberapa saran kepada: 1. Orangtua, diharapkan agar dapat berperan dalam membantu pembentukan karakter remaja melalui pola komunikasi yang baik sesuai dengan nilai-nilai karakter yang ada, sehingga karakter remaja dapat dibentuk melalui pola komunikasi yang baik agar tercipta nilai-nilai karakter yang baik dalam diri remaja. 2. Remaja, diharapkan berkomunikasi yang baik dengan orangtua ataupun dengan orang lain, karena dengan komunikasi yang baik akan tercipta 3. Masyarakat, diharapkan agar ikut memperhatikan dan berpartisipasi dalam pembentukan karakter remaja melalui komunikasi yang baik agar tercipta nilai-nilai karakter yang baik dalam diri remaja. 4. Pengelola Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat, agar dapat membentuk dan membekali para calon guru BK dengan berbagai ilmu pengetahuan, sehingga calon guru BK dapat memberikan pengetahuan kepada orangtua atau masyarakat khususnya untuk membentuk karakter remaja melalui komunikasi yang baik.

6 5. Peneliti selanjutnya, dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan diharapkan dapat melakukan penelitian mengenai pola komunikasi orangtua single parent dalam pembentukan karakter remaja dengan aspek yang berbeda. Kepustakaan Sudijono, Anas. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Yusuf, A. Muri. 2005. Metodologi Penelitian Dasar-dasar Penyelidikan Ilmiah. Padang: UNP Press. Djamarah, Syaiful Bahri. 2014. Pola Komunikasi Orang Tua & Anak dalam Keluarga (Sebuah Perspektif Pendidikan Islam). Jakarta: Rineka Cipta. Harapan, Edi dan Syarwani, Ahmad. 2014. Komunikasi Antar Pribadi: Perilaku Insani dalam Organisasi Pendidikan. Jakarta: Raja Garfindo Persada. Hasan, M Iqbal. 2003. Pokok-pokok Materi Statistik 1. Jakarta: Bumi Aksara Irmayantri. 2011. Perilaku Komunikasi Antara Orang Tua Tunggal (Single Parent) dan Anak dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Anak di SMP Negeri 8 Makassar. Jurnal. Isti anah. 2010. Kepribadian Anak Pada Keluarga Single Parent (Studi Kasus terhadap AS dan NA di Banjarmasin Jawa Barat. Jurnal. Lestari, Sri. 2012. Psikologi Keluarga Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik dalam Keluarga. Jakarta: Kencana. Lufri. 2007. Kiat Memahami dan Melakukan Penelitian. Padang: UNP Press. Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya Riduwan. 2010. Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistik. Bandung: Alfabeta. Riduwan. 2012. Metodologi Penelitian. Bandung: Alfabeta.