ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAMBU MENTE (Anacardium Occidentale L.) (Kasus di Desa Ratulodong, Kecamatan Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur, Propinsi Nusa Tenggara Timur ) Oleh : Apollonaris Ratu Daton A. 14105513 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
RINGKASAN APOLLONARIS RATU DATON. Analisis Pendapatan Usahatani Jambu Mente (Anacardium Occidentale L.) (Kasus di Desa Ratulodong, Kecamatan Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur. Di bawah Bimbingan NETT1 TINAPRILLA. Jambu mente (Anacardium occidentale L.), merupakan salah satu komoditas yang mendapat prioritas dalam pembangunan perkebunan dewasa ini, terutama di Kawasan Timur Indonesia (KTI). Beberapa daerah di KTI yang merupakan penghasil utama jambu mente dengan sumbangan terhadap produksi mente nasional adalah Sulawesi Tenggara (47,5%), Sulawesi Selatan (20,4%), NTT (5,0%) dan Bali (3,5%). Jambu mente merupakan komoditas unggulan dan menjadi salah satu sumber pendapatan petani. Areal penanaman jambu mente terus meningkat dari tahun ke tahun. Produksi jambu mente di indonesia pada umumnya untuk diekspor dalam bentuk gelondongan. Volume ekspor jambu mente semakin meningkat menunjukan bahwa gelondong mente mempunyai nilai ekonomis tinggi. Pengusahaan jambu mente di kabupaten Flores Timur belum dilaksanakan secara maksimal. Umumnya petani mente di Flores Timur adalah petani swadaya (perkebunan rakyat) dan sistem budidaya yang diterapkan masih sederhana dengan penggunaan input rendah (Low input). Prospek pengusahaan jambu mente cukup baik di masa mendatang. Upaya perbaikan teknik budidaya dan penggunaan input produksi yang bermutu merupakan faktor yang penting demi peningkatan produktivitas tanaman. Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pendapatan petani. Penelitian ini menggambarkan kondisi usahatani jambu mente di Kabupaten Flores Timur saat ini, menganalisis biaya-biaya yang dikeluarkan untuk usahatani jambu mente, dan menganalisis pendapatan yang diterima petani dari usahatani jambu mente. Penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai April 2008 di Kabupaten Flores Timur. Secara purposive ditentukan Desa Ratulodong, yang merupakan sentra produksi jambu mente di Kecamatan Tanjung Bunga. Dalam penentuan responden, Penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling dengan menggunakan sampel petani jambu mente swadaya (perkebunan rakyat) sebanyak 40 orang dari total keseluruhan populasi sebanyak 322 petani Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan petani, observasi serta pengisian kuisioner oleh petani sampel. Sedangkan data sekunder diperoleh dari Dinas Pertanian dan Peternakan, Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Badan Pusat Statistik, serta instansi lain yang terkait. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode derkriptif dengan pendekatan studi kasus. Dengan metode ini data diolah dan dianalisis
secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan untuk mengetahui kondisi yang dialami petani saat ini dalam melakukan sistem budidaya jambu mente. Analisis kuantitatif yang dipilih adalah analisis pendapatan usahatani, dan analisis imbangan penerimaan dan biaya (R/C Ratio). Untuk menghitung pendapatan petani jambu mente secara monokultur, dilakukan tabulasi sederhana dengan menghitung pendapatan usahatani jambu mente atas biaya tunai dan pendapatan usahatani jambu mente atas biaya total. Dari hasil analisis pendapatan yang diperoleh, kemudian dilakukan analisis imbangan penerimaan dan biaya (R/C Rasio) atas biaya tunai dan atas biaya total untuk melihat tingkat efisiensi usahatani. Berdasarkan hasil Penelitian, Sistem usahatani jambu mente di Desa Ratulodong dilakukan secara monokultur. Kondisi tanaman jambu mente yang menyebar di wilayah Desa Ratulodong sesungguhnya sudah berumur di atas 15 tahun dengan jarak tanam yang rapat yaitu mulai dari 2 m x 2 m hingga 4 m x 4 m, sebagai realisasi proyek rehabilitasi lahan kritis di Kabupaten Flores Timur. Pengembangan usaha jambu mente di lokasi penelitian sampai saat ini dilakukan secara sederhana dan pegelolaannya dilakukan secara tradisional dengan penggunaan input produksi rendah (Low Input). Deskripsi usahatani jambu mente selama tahun 2007 meliputi proses budidaya, penggunaan input produksi serta output usahatani. Harga jual gelondong mente tergolong rendah karena penentuan harga dilakukan oleh pedagang (price maker). Sejauh ini masalah penentuan harga, petani memiliki daya tawar (bargaining power) rendah sehingga terkesan petani selalu dalam posisi sebagai penerima harga (price taker). Rata-rata produksi per hektar adalah sebesar 521,68 kg dalam bentuk mente gelondong dengan harga jual rata-rata Rp. 5000,00 per kilogram, maka total penerimaan yang diperoleh petani pada musim panen 2007 adalah sebesar Rp. 2.608.400,00 per hektar. Total biaya usahatani yang dikeluarkan petani di Desa Ratulodong untuk musim panen tahun 2007 adalah sebesar Rp1.948.066,67 per hektar yang terdiri dari biaya tunai sebesar Rp. 289.800,00 per hektar atau sebesar 14,87 persen dan biaya diperhitungkan sebesar Rp. 1.658.266,67 per hektar atau sebesar 85,13 persen. Pendapatan atas biaya tunai sebesar Rp.2.318.600,00 per hektar, pendapatan atas biaya total sebesar Rp.660.333,33. Nilai R/C rasio atas biaya tunai sebesar 9,00 dan nilai R/C rasio atas biaya total sebesar 1,34. Nilai R/C rasio yang lebih besar dari satu menunjukan bahwa usahatani jambu mente di Desa Ratulodong saat ini layak untuk diusahakan. Dari hasil analisis usahatani, terbukti bahwa usahatani jambu mente yang dijalankan untuk musim panen tahun 2007 masih menguntungkan untuk dilaksanakan. Usahatani jambu mente untuk musim panen tahun 2007 dapat dikatakan belum baik, hal ini terbukti bahwa sejauh ini petani belum memanfaatkan input produksi secara maksimal untuk peningkatan produksi. Penerapan usahatani jambu mente secara baik dan memperhatikan efisiensi penggunaan input produksi pada masa yang akan datang dapat meningkatkan produksi sekaligus meningkatkan pendapatan petani.
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAMBU MENTE (Anacardium Occidentale L.) (Kasus di Desa Ratulodong, Kecamatan Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur, Propinsi Nusa Tenggara Timur ) SKRIPSI Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor Oleh : Apollonaris Ratu Daton A14105513 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
Nama : Apollonaris Ratu Daton NRP : A. 14105513 Program Studi Judul : Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis : Analisis Pendapatan Usahatani Jambu Mente (Anacardium Occidentale L.) (Kasus di Desa Ratulodong, Kecamatan Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur, Propinsi Nusa Tenggara Timur) Menyetujui, Dosen Pembimbing Ir. Netti Tinaprilla, MM NIP. 132 133 965 Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr NIP. 131 124 019 Tanggal Kelulusan : 19 Mei 2008
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas segala berkat dan karunia-nya sehingga pelaksanaan penelitian dan penulisan skripsi ini dapat diselesaikan. Penulisan skripsi ini sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana pada Program Sarjana Manajemen Agribisnis (Ekstensi) Institut Pertanian Bogor, dengan judul Analisis Pendapatan Usahatani Jambu Mete (Anacardium Occidentale L.) (Kasus di Desa Ratulodong, Kecamatan Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur, Propinsi Nusa Tenggara Timur). Topik mengenai pendapatan usahatani dipilih terkait dengan permasalahan yang dihadapi petani jambu mente di Desa Ratulodong saat ini. Diharapkan dengan adanya penelitian ini petani setempat dapat menjalankan usahatani jambu mente secara lebih baik sehingga mendapat keuntungan yang layak dengan memahami biaya-biaya usahatani. Penulis merasa bahwa isi dari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan dari pembaca sekalian. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberkati kita semua. Amin. Akhir kata penulis berharap skripsi ini memberikan informasi pengetahuan bagi pembacanya. Bogor, Mei 2008 Penulis
PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAMBU MENTE (ANACARDIUM OCCIDENTALE L.) (KASUS DI DESA RATULODONG, KECAMATAN TANJUNG BUNGA KABUPATEN FLORES TIMUR, PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR) BENAR-BENAR MERUPAKAN HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA SUATU PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN. Bogor, Mei 2008 Apollonaris Ratu Daton A. 14105513
RIWAYAT HIDUP Penulis Dilahirkan pada tanggal 01 Mei 1976 di Desa Wailolong, Kabupaten Flores Timur sebagai anak ke lima dari enam bersaudara dari pasangan Leo Laba Daton (Almahrum) dan Maria Bota Hurint. Pendidikan formal yang telah ditempuh adalah pendidikan dasar pada SDK Wailolong tahun 1988. Pada tahun 1991 menamatkan pendidikan pada SMPN 2 Larantuka, dan pada tahun 1994 menyelesaikan pendidikan menengah atas pada SMA PGRI Larantuka. Pada Tahun 1995 penulis melanjutkan kuliah pada D-III Politani Kupang dan menamatkan pendidikan pada tahun 1998. Bekerja sebagai PNS tanggal 1 Mei 2003 pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Flores Timur. Sebagai Pemimpin Pertanian Kecamatan Kota Larantuka pada bulan Agustus 2003 hingga tahun 2005. April 2005 penulis diberi ijin belajar oleh Pemerintah Kabupaten Flores Timur untuk melanjutkan pendidikan pada Program Sarjana Manajemen Agribisnis (ekstensi) Institut Pertanian Bogor. Penulis menikah pada tanggal 10 November 2006 dengan Marselina Pai Hurint, yang lahir di Desa Wailolong tanggal 23 Maret 1984. Dari buah kasih sayang kami, penulis dikaruniai seorang putra bernama Debrito Christian Leo Laba Daton, lahir di Larantuka pada tanggal 12 Desember 2007.
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR...xiv DAFTAR LAMPIRAN... xv I. PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Perumusan Masalah... 6 1.3. Tujuan Penelitian... 9 1.4. Manfaat Penelitian... 9 1.5. Ruang Lingkup... 10 II. TINJAUAN PUSTAKA... 11 2.1. Usahatani Jambu Mente... 11 2.1.1. Tinjauan Umum Jambu Mente... 11 2.1.2. Agribisnis Jambu Mente... 12 2.1.3. Syarat Lokasi... 13 2.1.4. Sistem Budidaya Jambu mente... 16 2.1.5. Pengendalian Hama Penyakit... 21 2.2. Kajian Penelitian Terdahulu... 23 III. KERANGKA PEMIKIRAN... 27 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis... 27 3.1.1. Pengertian Usahatani... 27 3.1.2. Penerimaan Usahatani... 29 3.1.3. Konsep Biaya... 30 3.1.4. Pendapatan Usahatani... 31 3.1.5. Efisiensi Usahatani... 32 3.2. Kerangka Pemikiran Operasional... 33 IV. METODE PENELITIAN... 36 vii
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian.... 36 4.2. Teknik Pengumpulan Data... 36 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data... 37 4.4. Analisis Usahatani... 38 4.4.1. Analisis Pendapatan Usahatani.... 38 4.4.2. Analisis Imbangan Penerimaan dan Biaya... 40 V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN... 43 5.1. Kondisi Geografis dan Wilayah Administratif... 43 5.2. Topografi... 44 5.2.1. Ketinggian Tempat... 45 5.2.2. Tingkat Kemiringan... 46 5.3. Iklim dan Curah Hujan... 47 5.4. Demografi.... 49 5.5. Profil Sektor Pertanian... 50 VI. HASIL DAN PEMBAHASAN... 53 6.1. Gambaran umum Desa Ratulodong... 53 6.1.1. Wilayah dan Topografi... 53 6.1.2. Penduduk dan Mata Pencaharian... 54 6.2. Karakteristik Responden... 56 6.2.1. Umur Petani.... 56 6.2.2. Tingkat Pendidikan... 57 6.2.3. Status Usahatani... 59 6.2.4. Pengalamaan Berusahatani... 60 6.2.5. Jumlah Tanggungan Keluarga... 61 6.2.6. Luas Lahan Pengusahaan Jambu Mente... 62 6.2.7. Status Kepemilikan Lahan... 63 6.2.8. Kepemilikan Modal... 64 6.3. Deskripsi Kondisi Usahatani Jambu Mente... 65 6.3.1. Penggunaan Input Produksi... 66 viii