MENINGKATKAN PERCAYA DIRI MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN METODE SIMULASI. Wirahanteng SMP 2 Kajen Kabupaten Pekalongan

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK. Rantiyan SMP 1 Wonokerto Kabupaten Pekalongan

MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK LATIHAN BERTANGGUNGJAWAB

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK HOME WORK ASSIGMENT

PENINGKATAN MINAT SISWA MENGIKUTI LAYANAN BK DENGAN METODE ORIENTASI FORMAT KLASIKAL. Herna Mikawati SMP 4 Kajen Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah

PENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK GAME TES. Praptiningsih SMP 1 Wiradesa Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah

UPAYA MENINGKATKAN EMPATI MELAUI LAYANAN INFORMASI DENGAN METODE DISKUSI KELOMPOK. Taruyi

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Kustanti Prasetyaningtyas SMP Negeri 1 Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur

UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU SOPAN SANTUN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA

TEKNIK BERMAIN PERAN UNTUK MENGURANGI PERILAKU OFF- TASK DALAM LAYANAN INFORMASI. Slamet Riyadi SMA Negeri 1 Subah Batang, Jawa Tengah

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN. Bambang Turjayus

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK HOME WORK ASSIGNMENT. Budi Sutrisno dan Heri Saptadi Ismanto

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK. Abdul Aziz SMP Negeri 2 Kota Tegal, Jawa Tengah

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR KONSEP MOL MENGGUNAKAN PAPAN PERMAINAN MONOPOLI SEBAGAI PEMBELAJARAN PAIKEM

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA INDAH GEGURITAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW. Sunandar

PENINGKATAN MENGHITUNG OPERASI BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPOSITORY BERBANTUAN MEDIA GARIS BILANGAN. Sri Eti Ermawati

UPAYA MENINGKATAN KEDISIPLINAN MASUK SEKOLAH MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA. Nelly Chandrawati Manalu

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

PENERAPAN METODE STAD PADA MATERI AJAR PENGGUNAAN ATURAN SINUS, COSINUS, DAN RUMUS LUAS SEGITIGA. Tino Santigiarti

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI PEMBELAJARAN PEER TEACHING

DATAR MELALUI METODE STAD. Winarni

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI METODE ROLE PLAYING. Khoirul Huda

STRATEGI BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU PEMBIMBING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN OPERASI HITUNG KPK DAN FPB MELALUI MODEL KOOPERATIF NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) BERBANTUAN MEDIA DEKAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN PADA HUKUM BACAAN MAD LAZIM MELALUI METODE DRILL. Siti Sofiyah

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DRAMA BERDASARKAN ANEKDOT MELALUI TEKNIK LATIHAN TERBIMBING. Wiji Lestari

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada kelas VIII A SMP N 3 Sewon yang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN PIKIRAN POKOK TEKS BACAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT

MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI AJAR CARA MENJAGA KEUTUHAN NKRI MELALUI METODE DEMONSTRASI. Riharno

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN RPP MELALUI KEGIATAN IHT (IN HOUSE TRAINING)

Wenni Hastuti Universitas PGRI Yogyakarta

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS. Warjiatun

BAB III METODE PENELITIAN. Kampar Tahun dengan jumlah siswa sebanyak 16 orang. Sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. 176 Pekanbaru Kecamatan Tampan tahun pelajaran dengan. materi Kenampakan alam, sosial, dan budaya (Variabel Y).

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah

Oleh: Nurwahidah program studi pendidikan bahasa dan sastrajawa

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI 3M PADA SISWA KELAS VIIA SMP ISLAM DIPONEGORO WAGIR KABUPATEN MALANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN DADU ANGKA DI TK DHARMAWANITA PERSATUAN AGAM N U R M A I N I ABSTRAK

PEMBELAJARAN MENGUBAH PECAHAN. Hardini Setya Sukapti

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG LUAS SEGITIGA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BENDA RIIL

PENINGKATAN KOMPETENSI MENULIS PUISI BEBAS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) Jumadi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip

PENINGKATAN KEDISIPLINAN TATA TERTIB MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK BERMAIN PERAN. Anik Marijani

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Hesti Yunitasari Universitas PGRI Yogyakarta

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang mempunyai deskripsi

Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2 PTE FT UNNES 1, SMA Negeri 2 Ungaran 2

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR MELALUI PEMANFAATAN KELOMPOK BELAJAR. Sri Lestari SMK Negeri 2 Karanganyar Jawa Tengah

MENINGKATKAN MINAT MELANJUTKAN STUDI MELALUI BIMBINGAN KARIR DENGAN PENDEKATAN TRAIT AND FACTOR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD merupakan model pembelajaran

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SPRINT MELALUI PERMAINAN SIRKUIT. Slamet Riyadi

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Diajukan Oleh: Eliana Rahmawati

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1 10 DENGAN MENGGUNAKAN KARTU ANGKA. Endah Retnowati

UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU PRO-SOSIAL MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN METODE SOSIODRAMA. Arni Murnita SMK Negeri 1 Batang, Jawa Tengah

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa Kelas IV Sekolah Dasar

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INSTRINSIK PADA CERPEN MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL. Yuni Setiarini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PROSES PEMBELAJARAN SHOLAT MELALUI METODE NHT. Siti Musta anah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GAMBAR SERI UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 SEMARANG 1. Oleh: Sri Sudarminah 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

Melin Pratikasari. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi ABSTRAK

PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAKEM) DALAM MENYIMAK PUISI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI SASTRA

MENINGKATKAN MINAT DAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas

Efektifitas Layanan Orientasi Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (classroom

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR PUKUL BOLA KERTAS PADA SISWA KELAS VII SMP

PADA MATERI AJAR TATA SURYA. Sugiyo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendidikan Agama Islam. Upaya perbaikan ini dilakukan dengan. siswa, demi peningkatan hasil belajarnya.

BAB III METODE PENELITIAN. objek dalam penelitian ini adalah penerapan metode the study group untuk. Negeri 006 Tanjung Bungo Kecamatan Kampar Timur.

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI SUMBER ENERGI PANAS MENGGUNAKAN ALAT PERAGA TERBIMBING. Imam Sobirin

BAB III METODE PENELITIAN

KEDUNGJERUK MOJOGEDANG KARANGANYAR TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN GERAK TARI BERDASAR POLA LANTAI DENGAN METODE DISCOVERY. Erlin Sofiyanti

Endang Sudarsih* PENDAHULUAN

PENINGKATAN KREATIVITAS BERMAIN MUSIK ANSAMBEL. Erlin Sofiyanti

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas,

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV tahun

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN AFEKSI SOSIAL EMOSIONAL MELALUI STRATEGI SALING TUKAR ALAT MAINAN PADA ANAK KELOMPOK A. TK AISYIYAH DEMANGAN SAMBI BOYOLALI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Pendidikan Akuntansi AGUS AZAM A

Transkripsi:

Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 2, Oktober 2014 ISSN 2087-3557 MENINGKATKAN PERCAYA DIRI MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN METODE SIMULASI SMP 2 Kajen Kabupaten Pekalongan Abstrak Kepercayaan diri berbicara di depan kelas VIIIA SMP 2 Kajen dari hasil pengamatan terdapat 15 siswa yang termasuk kurang percaya diri. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui apakah kepercayaan diri siswa dapat ditingkatkan melalui layanan penguasaan konten dengan metode simulasi. Subyek penelitian berjumlah 15 siswa dengan metode pengumpulan datanya menggunakan angket dan observasi yang selanjutnya akan dianalisis secara diskriptif komparatif yaitu membandingkan hasil antara data kuantitatif dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II dengan indikatior. Hasil penelitian pelaksanaan layanan penguasaan konten dengan metode simulasi dapat meningkatkan percaya diri siswa berbicara di depan kelas sebesar 7,8%. Kata Kunci: Layanan Penguasaan Konten; Percaya Diri di Depan Kelas; Simulasi 2014 Didaktikum PENDAHULUAN Kegiatan pembelajaran yang diberikan guru di sekolah juga memiliki nilai strategis dalam mengembangkan kemampuan siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar di sekolah. Kepercayaan diri berbicara di depan kelas merupakan hal yang sangat penting dan seyogyanya dimiliki oleh siswa agar dapat mengikuti proses belajar mengajar dengan baik. Menurut Aminudin (20) Percaya diri adalah bagian dari alam bawah sadar oleh karena itu kepercayaan diri muncul secara spontan dari dalam diri seseorang. Kepercayaan diri hanya berpengaruh oleh hal-hal yang bersifat emosional dan perasaan. Oleh karena itu, untuk membangun percaya diri alat yang sama yaitu emosi, perasaan, dan imajinasi. Hal ini dapat kita latih secara terus menerus, sikap rasa percaya diri akan terus berkembang jika pandai mengolah ketiga hal tersebut. Layanan penguasaan konten merupakan layanan bantuan kepada individu (sendiri-sendiri ataupun dalam kelompok) untuk menguasai kemampuan atau kompetensi tertentu melalui kegiatan belajar (Prayitno, 2012) Simulasi adalah sebuah replikasi atau visualisasi dari perilaku sebuah sistem, misalnya sebuah perencanaan pendidikan yang berjalan pada kurun waktu yang tertentu. (Udin Syaifudin Sa ud, 2005). Jadi dapat dikatakan bahwa simulasi itu adalah sebuah model yang berisi seperangkat variable yang menampilkan ciri utama dari system kehidupan yang sebenarnya. Simulasi memungkinkan keputusan-keputusan yang menentukan bagaimana ciri-ciri utama itu bisa dimodifikasi.. Pelaksanaan layanan penguasaan konten untuk meningkatkan percaya diri siswa berbicara di depan kelas sudah pernah dilaksanakan namun belum memperoleh hasil yang maksimal, dimana dari hasil pengamatan diperoleh hasil 15 siswa kelas VIIIA SMP 2 Kajen yang termasuk kurang percaya diri. Untuk itu, perlu dilakukan suatu penelitian dengan melakukan inovasi pelaksanaan

layanan bimbingan dan konseling. Dalam hal ini, menggunakan metode simulasi untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa berbicara di depan kelas. Rumusan penelitian ini yaitu Apakah kepercayaan diri siswa berbicara di depan kelas dapat ditingkatkan melalui kegiatan layanan penguasaan konten dengan metode simulasi? Sedangkan tujuan dalam penelitian ini mengetahui apakah hasil layanan penguasaan konten dengan menggunakan metode simulasi dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa berbicara di depan kelas. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Prosedur penelitian tindakan kelas menurut Suharsimi Arikunto (2009) model bagan penelitian tindakan secara garis besar terdapat 4 tahapan yang lazim dilalui yaitu (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan, dan (4) Refleksi. Penelitian tindakan bimbingan dan konseling ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai dengan Maret 2013 bertempat di SMP 2 Kajen Kabupaten Pekalongan dengan subjek penelitian yaitu 15 siswa kelas VIIIA. Metode pengumpulan datanya menggunakan angket dan observasi yang selanjutnya dilakukan triangulasi teknik dimana untuk menggali kebenaran informai tertentu melalui berbagai metode dan sumber perolehan data. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis diskriptif komparatif yaitu membandingkan hasil antara data kuantitatif dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II dengan indikatior. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil dokumentasi dengan guru mata pelajaran akan percaya diri siswa kelas VIIIA pada kondisi awal sebelum penelitian, terdapat 15 siswa yang tergolong kurang percaya diri berbicara di depan kelas. Hasil dokumentasi terhadap guru mata pelajaran akan kepercayaan diri siswa dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut: Tabel 4.1 Hasil Dokumentasi terhadap Guru Mapel akan Kepercayaan Diri Siswa pada Kondisi Awal Kategori Frekuensi % Rendah 11 73 Sedang 4 27 Tinggi 6 0 Berdasarkan tabel tersebut terlihat bahwa kondisi awal terdapat 11 siswa (73%) dengan kategori rendah, 4 siswa (27%) sedang, dan tidak ada siswa yang memiliki kepercayaan diri tinggi. 1. Perencanaan Tindakan Tindakan kelas pada siklus 1 direncanakan selama tiga kali pertemuan, dilakukan pada jamjam pembiasaan. Pertemuan pertama untuk menyampaikan pentingnya layanan penguasaan konten tentang cara meningkatkan kepercayaan diri berbicara di depan kelas dengan metode simulasi. Pertemuan kedua praktik belajar meningkatkan kepercayaan diri berbicara di depan kelas dengan metode simulasi. Pertemuan ketiga evaluasi, untuk mengetahuai hasil peningkatan kepercayaan MENINGKATKAN PERCAYA DIRI MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN METODE SIMULASI 9

diri siswa berbicara di depan kelas setelah dikenai layanan tindakan penguasaan konten dengan metode simulasi. 2. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus I diantaranya: a. Guru pembimbing mengidentifikasi jenis penyebab kurangnyakepercayaan diri siswa berbicara di depan kelas. b. Mengelompokkan siswa dengan kategori masalah yang sama. c. Guru pembimbing melakukan pembagian tugas pada siswa kelas VIII A yang akan menjadi subyek penelitian (pemain), penulis, nara sumber, dan penonton. d. Guru pembimbing menjelaskan cara pelaksanaan simulasi e. Pelaksanaan permainan berupa Setiap pemain akan menerima satu pion, Sebelum menjalankan pion, pemain melempar dadu terlebih dahulu, sisi yang menghadap ke atas adalah yang diikuti untuk menjalankan dadu, Sambil berdiri, siswa membaca kartu dan melaksanakan perintahnya, Permainan dilaksanakan secara bergilir sampai permainan mencapai finish. 3. Pengamatan Pengamatan dilakukan oleh kolabolator (guru mata pelajaran) terhadap siswa dan guru pembimbing. Pada siklus I pertemuan I, siswa antusias mengikuti penjelasan guru, pada pertemuan kedua guru pembimbing menjelaskan cara bermain simulasi. Di awal permainan semua siswa tampak masih malu dan takut untuk melaksanakan perintah yang ada di kartu, tapi makin lama rasa malu, minder, dan rasa grogi, makin terkikis dan semua siswa sangat antusias untuk mengikuti jalannya permainan simulasi hingga berjalan dengan lancar dan terkendali. Namun dari hasil siklus I belum optimal sesuai dengan harapan, maka perlu adanya kegiatan lanjut pada siklus II. Hasil pengamatan yang dilakukan kolabolator terhadap guru pembimbing menunjukkan bahwa guru pembimbing menguasai materi dan mampu mengelola kelas dengan baik. 4. Refleksi Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh kolabolator dan catatan peneliti, ada beberapa kelebihan dan kelemahan dalam layanan penguasaan konten dengan metode simulasi. Berdasarkan hasil layanan penguasaan konten tentang peningkatan kepercayaan diri berbicara di depan kelas belum mencapai secara optimal. Maka guru pembimbing merencanakan kembali untuk melaksanakan layanan penguasaan konten dengan metode simulasi. Perubahan kepercayaan diri siswa ketika berbicara di depan kelas dari kondisi awal dan setelah siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.2 Hasil Observasi Percaya Diri Siswa (Kondisi Awal dan ) Kategori Kondisi Awal Rendah 11 73 5 33,3 Sedang 4 27 5 33,3 Tinggi 0 0 5 33,3 Jumlah 15 0 15 0 Dari tabel di atas terlihat bahwa kondisi awal sebelum menggunakan metode simulasi terdapat 11 siswa (73%) dengan kategori rendah, 4 siswa (27%) sedang, dan tidak ada siswa yang memiliki kepercayaan diri tinggi. Setelah dikenai tindakan layanan penguasaan konten dengan metode simulasi menjadi 5 siswa (33,3%) tinggi, 5 siswa (33,3%) sedang, dan 5 siswa (33,3%) rendah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pula dalam grafik sebagai berikut: Dinamika: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16. No. 2. (2014)

80 73 70 60 50 40 30 20 11 5 33.3 Rendah Sedang Tinggi 0 Kondisi Awal Grafik 4.1 Hasil Percaya Diri Siswa (Kondisi Awal dan ) I 1. Perencanaan Tindakan Pertemuan siklus II direncanakan 3 kali pertemuan di SMP 2 Kajen. Rencana tindakan pada siklus II pada dasarnya sama dengan siklus I, hanya ada perubahan terkait dengan metode simulasi dan tidak terdapat pre test. 2. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus II merupakan realisasi dari rencana yang sudah disusun dan dapat dilakukan dengan baik sesuai rencana. 3. Pengamatan Pengamatan dilakukan oleh kolabolator terhadapa siswa dan guru pembimbing. Sudah tidak ada siswa yang bermain sendiri dan mengganggu temannya, rasa malu dan grogi juga sudah tidak ada. Semua siswa antusias mengikuti permainan simulasi, apalagi jika ada siswa yang mendapat kartu hukuman, permainan jadi semakin seru. Semua siswa sudah mampu meningkatkan kepercayaan diri berbicara di depan kelas dengan baik. 4. Refleksi Dari hasil observasi oleh kolabolator, hasil observasi guru pembimbing dan angket siswa, ada beberapa kelebihan dan kelemahan dalam layanan penguasaan konten dengan metode simulasi. Tabel 4.3 Hasil Observasi Percaya Diri Siswa ( dan I) Kategori I Rendah 5 33,3 0 0 Sedang 5 33,3 2 13 Tinggi 5 33,3 13 87 Jumlah 15 0 15 0 Dari tabel di atas terlihat adanya peningkatan. Kategori rendah pada siklus I, sebanyak 5 (33,3 %), pada siklus II tidak ada (0 %). Siswa yang kepercayaan dirinya sedang, menurun dari 5 (33,3 %) menjadi 2 (13 %), dan siswa yang kepercayaan dirinya berbicara di depan kelas tinggi MENINGKATKAN PERCAYA DIRI MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN METODE SIMULASI 11

meningkat dari 5 (33,3 %) menjadi 13 (87 %). Untuk lebih lanjutnya dapat dilihat pada grafik berikut: 90 80 70 60 50 40 30 20 0 87 33.3 33.3 33.3 13 13 5 5 5 0 2 0 Rendah Sedang Tinggi Kondisi Awal Grafik 4.2 Hasil Percaya Diri Siswa ( dan I) SIMPULAN Pelaksanaan layanan penguasaan konten dengan metode simulasi dapat meningkatkan percaya diri siswa. Kondisi awal,dari hasil pengamatan siswa yang kurang percaya diri saat berbicara didepan kelas sebelum diberi layanan penguasaan konten dengan metode simulasi terdapat 11 siswa (73%) dengan kategori rendah, 4 siswa (27%) sedang, dan tidak ada siswa yang memiliki kepercayaan diri tinggi. Pada siklus I peningkatan kepercayaan diri berbicara di depan kelas setelah diberi layanan pengusaan konten dengan metode simulasi, yang percaya diri menjadi 5 siswa (33%) tinggi, 5 siswa (33%) sedang dan 5 siswa (33%) rendah. Sementara pada siklus II menjadi 13 siswa (87%) tinggi, 2 siswa (13%) sedang, dan tidak ada siswa yang kepercayaan dirinya rendah. DAFTAR PUSTAKA Aminudin, 20. Siapa Bilang Aku Lemah. PT. Karya Kita Arikunto, Suharsimi. 2009. Peneitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara Prayitno. 2012. Jenis Layanan dan Kegiatan Pendukung Konseling. Padang: Universitas Negeri Padang Syaefudin, Udin, Syamsudin, Abin. 2005. Perencanaan Pendidikan Pendekatan Komprehensif. Jakarta : PT. Remaja Rosdakarya 12 Dinamika: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16. No. 2. (2014)