PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM. 86 TAHUN 2014 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BUEAn PACriAN. i PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 49 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN KABUPATEN PACITAN

MENTERI KOORD[NATOR BlDANG POLITlK, HUKUM DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI RIALUKU TENGGARA BARAT

PERATURAN BUPATI PACITAN \ NOMORTAHUN 2007 \ TENTANG URAIAN TUGAS. FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN I KABUPATEN PACITAN

BUPATI PACriAN. PERATURAN BUPATI PACITAN t NOHOR 25 A TAHUN 2013 TENTANG

TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA KABUPATEN PACITAN ( DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN

TENTANG PETUNJuk PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAH RAGA

BUPATI PACITAN. i PERATURAN BUPATI PACITAN j NOMOR 30 TAHUN 2008 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DI KABUPATEN PACITAN

I NOMOR..I.L.. TAHUN 2012

BUPATI PACITAN, PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR A? TAHUN TATA KEARSIPAN PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 Peraturan Menteri

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR /3 TAIIUN 2007 TENTANG

NOMOFT io renurt 2P1l

BUPATI PACITAN TENTANO PENTELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA I

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PACITAN PENDELEGASIAN SEBAGIAN KEWENANGAN BUPATI KEPADA CAMAT DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PACITAN! PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 1^ TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN PENGURANGAN, KERINGANAN, DAN PEMBEBASAN

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN

MANUAL PROSEDUR PENGELOLAAN FUNGSIONAL DAN OPERASIONAL

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN ; NOMOR 8 TAHUN 2001 SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA!

PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI PACITAN. ; PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR: 3g TAHUN 2010 TENTANG

I PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN PACITAN TAHUN 2013 BUPATI PACITAN

PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR \2. TAHUN 2012

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG JAMINAN KESUNGGUHAN DAN JAMINAN REKLAMASI I PERTAMBANGAN UMUM

PROVINSI BALI KEPUTUSAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 660/HK/2015 TENTANG PENUNJUKAN PEJABAT SEBAGAI KUASA PENGGUNA ANGGARAN/KUASA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tamb

MENTIEM ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL FEPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 235/P/2013 TENTANG

! PERATURAN BUPATI PACITAN 1 NOMOR ^2) TAHUN 2011 i

BUPATI PACITAN ; PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 59 TAHUN 2011

BUPATI PACriAN PERATURAN BUPATI PACITAN \ NOMOR TAHUN 2012 PEMERIKSAAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN DENGAN RAHMAT TUHAN TANG MAHA ESA BUPATI PACITAN,

BUPATI PACITAN I PERATURAN BUPATI PACITAN \ NOMOR A I TAHUN 2011

DENGAN RAIIMATTUIIAN YANG MAMA ESA

BUPATI PACITAN, PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN20IO TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KABUPATEN PACITAN

BUPATI PACITAN PROVINSl JAWA TIIHUR PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN

Mcnimbang. Mengingat. Menetapkan. i i

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTER! PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM '44 TAHUN 2016 TENT ANG ORGANISASI DAN TATA KERJA POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA

J~..f~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN

BUPATI PACITAN. j PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR 32 TAHUN 2011

BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR. j PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

Jatan Jaksa Agung Suprapto Nomor S Pacitao Kode Pot i. Jawa Timor : Tctp. (0357) Fai. (0357)

BUPATI PACITAN I PERATURAN BUPATI PACITAN \ NOMOR 15 TAHUN 20U TENTANG

j PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN 2012

BUPATI PACITAN. PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR g TAHUN 2006

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 3( TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KABUPATEN PACITAN

2017, No Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembara

1 PERATURAN BUPATI PACITAN i NOMOR/ 3 TAHUN 2007 \ TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN. PARIWISATA. PEMUDA DAN OLAH RAGA

\ BUPATI PACITAN. PERATURAN BUPATI PACITAN j NOMOR XS TAHUN 2013 i TENTANG

i PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 93 TAHUN 2011 TATA CARA PENYALURAN DANA BAGI HASIL PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KEPADA DESA <

\ PERATURAN BUFATf PACITAN ; NOMOR ^ TAHUN 2009

PERATURAN BUPATI PACITAN j NOMOR / l TAHUN TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PACITAN

PEMERINTAHPROVINSIJAWATENGAH BADANPENANAMANMODALDAERAH KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENANAMANMODAL DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR: 420/5232/2015

2014, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 3 TAIIUN 2008 TENTANG. i TATA CARA MEMPEROLEH IZIN LOKASI, IZIN PEMANFAATAN TANAH, DAN PENETAPAN LOKASI

PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG PEMBERIAN PENGURANGAN, KERINGANAN DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN BUPATI PACITAN,

WALIKOTA BANJARMASIN

BUEAn PACriAN TENTANG GERAKAN MENANAM BIBIT KAYU-KAYUAN UNTUK PESERTA DIDIK BARU PADA PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN PACITAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI PACITAN TENTANG PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 97 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA AKADEMI PERKERETAAPIAN INDONESIA MADIUN

TENTANG PENERBITAN SURAT TANDA KEBANGSAAN KAPAL DAN SERTIFIKAT KESEMPURNAAN KAPAL DENGAN RAIIMAT TUHAN YANG MAIIA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN 1 NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI PACITAN. I PERATURAN BUPATI PACITAN \ NOMOR ;i6tahun 2010

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

BUEAn PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOHOR 47 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SEWA BARANG MILIK DAERAH

PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR ^ TAIlUN 20II. KETENTUAN BATAS JUMLAH UANG PERSEDIAAN TAIlUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAIIMAT TUIIAN YANG MAMA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

f BUPATI PACTEAN \ PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH TENTANG GUBERNUR JAWA TENGAH, Pelayanan Informasi Publik Penyelenggaraan

^ PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR : 21 TAHUN 2008 TEIVTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BELANJA HIBAH

;g~/}< ~~QE'(UffU~ ~ ..,-6ukJta,JaIctvJw PERATURAN GUBERNUR PROVINSI OAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 105 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PACITAN

BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIHUR. PERATURAN BUPATI PACITAN i NOMOR;i-i Jl TAHUN 2014 TENTANG

ORGANISASIDANTATAKERJA AKADEMIPERKERETAAPIANINDONESIAMADIUN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

! PERATURAN BUPATI PACITAN : NOMOR J;.C TAHUN 2008 t I TENTANG POLA DASAR KARIER PEGAWAI NEGERI SIPIL PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN BUPATI PACITAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN 2011 TENTANG JENIS DAN BESARAN DANA BAGI HASIL RETRIBUSI DAERAH KEPADA DESA I

~ERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KABUPATEN PACITAN ' PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 45 TAIIUN 2010 TENTANG

TENTANG DENGAN RAHBIAT TUHAN YANG BIAHA ESA

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PENERBITAN IZIN TRAYEK, IZIN INSIDENTIL DAN REKOMENDASI

PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR \i TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENERBANGAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 5 TAHUN 2018 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA POLITEKNIK PELAYARAN SUMATERA BARAT

III. METODE PENELITIAN

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 8 TAHUN2008 } TENTANG RENCANA BATAS WILAYAH KOTA ARJOSARI KECAMATAN ARJOSARI KABUPATEN PACITAN

2016, No Pemasyarakatan, perlu menetapkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Ilmu Pemas

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

i PERATURAN BUPATI PACITAN i NOMOR 51 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN DESA WONOSOBO DAN DESA WONOASRI KECAMATAN NGADIROJO KABUPATEN PACITAN

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No

Transkripsi:

MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM. 86 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TA TA KERJA AKADEMI TEKNIK DAN KESELAMATAN PENERBANGAN SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, Menmbang : a. bahwa dengan dtetapkannya Akadem Teknk dan Keselamatan Penerbangan Surabaya sebaga Unt Pelaksana Tekns yang m enerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, perlu dlakukan penataan organsas dan tata kerja Akadem Teknk dan Keselamatan Penerbangan Surabaya; b. bahw a berdasarkan pertm bangan sebagam ana dm aksud pada huruf a d atas, perlu m enetapkan Peraturan Menter Perhubungan Republk Indonesa tentang Organsas dan Tata Kerja Akadem Teknk dan Keselamatan Penerbangan Surabaya; Mengngat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republk Indonesa Tahun 2003 Nomor 47, Tam bahan Lembaran Negara Republk Indonesa Nomor 4286); 2. Undang - Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sstem Penddkan Nasonal (Lembaran Negara Republk Indonesa Tahun 2003 Nomor 78, Tam bahan Lembaran Negara Republk Indonesa N om or 4301); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republk Indonesa Tahun 2004 Nomor 5, Tam bahan Lembaran Negara Republk Indonesa Nom or 4355); 4. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementeran Negara (Lembaran Negara Republk Indonesa Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republk Indonesa Nomor 4916);

5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republk Indonesa Tahun 2009 Nomor 1, Tam bahan Lembaran Negara Republk Indonesa Nom or 4956); 6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Penddkan Tngg (Lembaran Negara Republk Indonesa Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republk Indonesa Nom or 4301); 7. Peraturan Pemerntah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republk Indonesa Tahun 2005 Nomor 48, Tam bahan Lembaran Negara Republk Indonesa Nomor 4502), sebagam ana telah dubah dengan Peraturan Pemerntah Nom or 74 T ahun 2012; 8. Peraturan Pemerntah Nomor 51 Tahun 2012 tentang Sum ber Daya M anusa d Bdang Transportas (Lembaran Negara Republk Indonesa Tahun 2012 Nomor 104, Tam bahan Lembaran Negara Republk Indonesa Nomor 5310); 9. Peraturan Pemerntah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Penddkan Tngg dan Pengelolaan Perguruan Tngg (Lembaran Negara Republk Indonesa Tahun 2014 Nomor 16, Tam bahan Lembaran Negara Republk Indonesa Nom or 5000); 10. Peraturan Presden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organsas Kementeran Negara, sebagamana telah beberapa kal dubah terakhr dengan Peraturan Presden Nomor 13 Tahun 2014 (Lembaran Negara Republk Indonesa Tahun 2014 Nomor 24); 11. Peraturan Presden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungs Kementeran Negara serta Susunan Organsas, Tugas dan Fungs Eselon I Kementeran Negara, sebagam ana telah beberapa kal dubah terakhr dengan Peraturan Presden Nomor 135 Tahun 2014 (Lembaran Negara Republk Indonesa Tahun 2014 Nomor 273); 12. Peraturan Menter Perhubungan Nomor KM. 52 Tahun 2007 tentang Penddkan dan Pelathan Transportas sebagamana telah dubah terakhr dengan Peraturan Menter Perhubungan Nomor KM. 64 T ahun 2009; 13. Peraturan Menter Perhubungan Nomor KM 60 Tahun 2010 tentang Organsas dan Tata Kerja Kementeran Perhubungan, sebagam ana telah dubah terakhr dengan Peraturan Menter Nomor PM 68 Tahun 2013; 2

14. Peraturan Menter P erhubungan N om or PM 60 Tahun 2011 tentang Pedoman Penataan Organsas d Lngkungan Kementeran P erhubungan; 15. Peraturan Menter P erhubungan N om or PM 23 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengangkatan Dewan Pengawas Pada Unt Pelaksana Tekns d Lngkungan Kementeran Perhubungan Yang Menetapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum; 16. Peraturan Menter Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor P E R /0 2 / M.PAN /1/2007 tentang Pedoman Organsas Satuan Kerja d lngkungan Instans Pemerntah yang m enerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Um um; 17. Peraturan Menter Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor P E R /1 8 /M.P A N /1 1 /2 0 0 8 tentang Pedoman Organsas Unt Pelaksana Tekns Kementeran dan Lembaga Pemerntah Non Kementeran; 18. K eputusan Menter Keuangan Nomor 101/KM K.0 5 /2 0 1 1 tentang Penetapan ATKP Surabaya pada Kementeran Perhubungan Sebaga Instans Pemerntah yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum; M em perhatkan : Surat Persetujuan Menter Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformas Brokras Nomor B /3590/M.P A N - R B /0 9 /2 0 1 4 tanggal 26 September 2014; MEMUTUSKAN: Menetapkan PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA AKADEMI TEKNIK DAN KESELAMATAN PENERBANGAN SURABAYA. BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1 (1) Akadem Teknk dan Keselamatan Penerbangan Surabaya yang selanjutnya dalam Peraturan Menter n dsebut ATKP Surabaya m erupakan perguruan tngg d lngkungan Kementeran Perhubungan, yang berada d bawah dan bertanggung jaw ab kepada Kepala Badan Pengem bangan Sum ber Daya M anusa Perhubungan. 3

(2) Pembnaan ATKP Surabaya, secara akadem k dlakukan oleh Menter Rset, Teknolog dan Penddkan Tngg, sedangkan pem bnaan admnstras dan operasonal dlakukan oleh Menter Perhubungan. (3) ATKP Surabaya sebagam ana dm aksud pada ayat (1), dpm pn oleh Drektur. Pasal 2 ATKP Surabaya sebagam ana dm aksud dalam Pasal 1, m em punya tugas m enyelenggarakan program penddkan vokas d bdang penerbangan. Pasal 3 Dalam m elaksanakan tugas sebagam ana dm aksud dalam Pasal 2, ATKP Surabaya m enyelenggarakan fungs: a. pen yusun an rencana dan program; b. pelaksanaan dan pengem bangan penddkan vokas d bdang penerbangan; c. pelaksanaan peneltan dan pengabdan kepada m asyarakat; d. pelaksanaan pem erksaan ntern; e. pengem bangan sstem penjam nan m utu; f. pengelolaan admnstras um um, kepegawaan, data dan teknolog nform as kom unkas; g. pengelolaan adm nstras keuangan; h. pengelolaan adm nstras akadem k dan ketarunaaan;. pengelolaan perpustakaan, laboratorum, smulator, serta sarana dan prasarana lannya; j. pelaksanaan pengem bangan usaha dan kerja sama; k. pelaksanaan pem bangunan karakter; l. pem bnaan svtas akademka dan hubungan dengan lngkungannya; dan m. pelaksanaan evaluas dan pelaporan. 4

BAB II SUSUNAN ORGANISASI Bagan Kesatu Umum Pasal 4 (1) ATKP Surabaya, terdr atas: a. Drektur dan Pem bantu Drektur; b. Senat; c. Dewan Pengawas; d. Satuan Pem erksaan Intern; e. Satuan Penjam nan Mutu; f. Subbagan Akadem k dan Ketarunaan; g. Subbagan Keuangan; h. Subbagan Um um dan Kepegawaan;. Dvs Pengem bangan U saha dan Kerja Sam a; j. Unt Peneltan dan Pengabdan Kepada Masyarakat; k. Unt Pem bnaan Mental, Moral dan Kesam aptaan; l. Program Stud; m. Unt Penunjang; dan n. Kelom pok Jabatan Fungsonal. (2) Susunan Organsas ATKP Surabaya sebagamana dmaksud pada ayat (1), tercantum dalam bagan Lampran yang merupakan bagan tdak terpsahkan dar Peraturan Menter n. Bagan Kedua Drektur dan Pembantu Drektur Pasal 5 (1) Dalam m elaksanakan tugas sebagam ana dm aksud dalam Pasal 2, Drektur dbantu oleh 3 (tga) Pembantu Drektur yang bertanggung ja w a b kepada Drektur. 5

(2) Pem bantu Drektur, terdr atas: a. Pembantu Drektur Bdang Akademk dan Kerja Sam a yang selanjutnya dsebu t Pem bantu Drektur ; b. Pembantu Drektur Bdang Keuangan, Umum Kepegawaan, Pengembangan Usaha dan Kerja Sama yang selanjutnya dsebut Pembantu Drektur II; dan c. Pembantu Drektur Ketarunaan dan Alumn yang selanjutnya dsebut Pem bantu Drektur III. Pasal 6 (1) Pembantu Drektur I sebagam ana dm aksud dalam Pasal 5 ayat (2) huruf a, m erupakan Dosen yang dber tugas tam bahan m em bantu Drektur dalam memmpn pelaksanaan kegatan admnstras akademk, peneltan dan pengabdan kepada masyarakat, penjam nan m utu serta pem bnaan dosen dan tenaga kependdkan. (2) Pembantu Drektur II sebagam ana dm aksud dalam Pasal 5 ayat (2) huruf b, m erupakan Dosen yang dber tugas tam bahan m em bantu Drektur dalam memmpn pelaksanaan kegatan d bdang admnstras keuangan, program, sum ber daya m anusa, admnstras tata usaha, serta pengem bangan usaha dan kerja sama. (3) Pembantu Drektur III sebagam ana dm aksud dalam Pasal 5 ayat (2) huruf c, m erupakan Dosen yang dber tugas tam bahan m em bantu Drektur dalam memmpn pelaksanaan kegatan pem bnaan admnstras ketarunaan dan alum n, serta pem bangu nan karakter. Bagan Ketga Senat dan Dewan Pengawas Pasal 7 (1) Senat sebagam ana dm aksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf b, merupakan unsur penyusun kebjakan ATKP Surabaya. (2) Dewan Pengawas sebagam ana dm aksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf c, m elakukan pengawasan terhadap pengurusan BLU. (3) Senat dan Dewan Pengawas datur lebh lanjut dalam statuta. 6

Bagan Keempat Satuan Pemerksaan Intern Pasal 8 (1) Satuan Pemerksaan Intern sebagam ana dm aksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf d, m erupakan unsur pemerksa yang menjalankan tugas pem erksaan ntern sesua ketentuan peraturan perun dan g-u ndangan. (2) Satuan Pemerksaan Intern sebagam ana dm aksud pada ayat (1), dpmpn oleh Kepala yang berada d bawah dan bertanggung jaw ab kepada Drektur. (3) Anggota Satuan Pemerksaan Intern m erupakan pegawa yang dber tugas untuk m elaksanakan pemerksaan ntern sesua ketentuan peraturan perundang-undangan. (4) Satuan Pemerksaan Intern datur lebh lanjut dalam statuta. Bagan Kelma Satuan Penjamnan Mutu Pasal 9 (1) Satuan Penjamnan Mutu sebagam ana dm aksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf e, m erupakan unsur penjamn m utu d bdang dokum entas, pemelharaan, dan pengendalan sstem penjam nan m utu nternal. (2) Satuan Penjamnan Mutu sebagam ana dm aksud pada ayat (1), dpmpn oleh Kepala yang berada d bawah dan bertanggung jaw ab kepada Drektur. (3) Anggota Satuan Penjamnan Mutu m erupakan pegawa yang dber tugas untuk m elaksanakan dokum entas, pemelharaan, dan pengendalan sstem penjam nan m utu nternal. (4) Satuan Penjamnan Mutu datur lebh lanjut dalam statuta. Bagan Keenam Subbagan Akademk dan Ketarunaan Pasal 10 (1) Subbagan Akademk dan Ketarunaan sebagam ana dm aksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf f, m erupakan unsur pelaksana admnstras d bdang akademk dan ketarunaan. 7

(2) Subbagan Akademk dan Ketarunaan sebagam ana dm aksud pada ayat (1), dpmpn oleh Kepala yang berada d bawah dan bertanggung jaw ab kepada Drektur, dan sehar-har dbna oleh Pembantu Drektur I dalam hal admnstras akademk, dan Pembantu Drektur III dalam hal admnstras ketarunaan. Pasal 11 S ubbagan Akadem k dan Ketarunaan m em punya tugas m elakukan u rusan adm nstras akadem k dan ketarunaan. Bagan Ketujuh Subbagan Keuangan Pasal 12 (1) Subbagan Keuangan sebagam ana dm aksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf g, m erupakan unsur pelaksana adm nstras d bdang keuangan. (2) Subbagan Keuangan sebagam ana dm aksud pada ayat (1), dpmpn oleh seorang Kepala yang berada d bawah dan bertanggung jaw ab kepada Drektur dan pem bnaan sehar-har dlaksanakan oleh Pembantu Drektur II. Pasal 13 Subbagan Keuangan m empunya tugas m elakukan penyusunan rencana dan program serta pengelolaan keuangan. Bagan Kedelapan Subbagan Umum dan Kepegawaan Pasal 14 (1) Subbagan U m um dan Kepegawaan sebagam ana dm aksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf h, m erupakan unsur penunjang admnstras d bdang um um dan kepegawaan. (2) Subbagan Um um dan Kepegawaan sebagam ana dm aksud pada ayat (1), dpmpn oleh Kepala yang berada d bawah dan bertanggung jaw ab kepada Drektur, dan pembnaan sehar-har dlaksanakan oleh Pem bantu Drektur II. 8

Pasal 15 Subbagan Umum dan Kepegawaan m em punya tugas m elakukan urusan admnstras um um dan kepegawaan, data dan teknolog nformas kom unkas, hubungan m asyarakat serta pelaksanaan evaluas dan pelaporan. Bagan Kesem blan Dvs Pengembangan Usaha dan Kerja Sama Pasal 16 (1) Dvs Pengembangan Usaha dan Kerja Sama sebagamana dm aksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf, merupakan unsur pelaksana d bdang pengem bangan usaha dan kerja sama. (2) Dvs Pengembangan Usaha dan Kerja Sama sebagamana dm aksud pada ayat (1), dpmpn oleh Kepala yang berada d bawah dan bertanggung jaw ab kepada Drektur, dan pem bnaan sehar-har dlaksanakan oleh Pem bantu Drektur II. (3) Kepala Dvs Pengembangan Usaha dan Kerja Sama merupakan pegawa yang dtunjuk oleh Drektur untuk m em bantu Drektur dalam m elakukan pengem bangan usaha dan kerja sama. Bagan K esepuluh Unt Peneltan dan Pengabdan Kepada M asyarakat Pasal 17 (1) Unt Peneltan dan Pengabdan Kepada Masyarakat sebagam ana dm aksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf j, m erupakan unsur pelaksana akadem k d bdang peneltan dan pengabdan kepada m asyarakat. (2) Unt Peneltan dan Pengabdan Kepada Masyarakat sebagamana dm aksud pada ayat (1), dpm pn oleh Kepala yang berada d bawah dan bertanggung jaw ab kepada Drektur, dan pem bnaan sehar-har dlaksanakan oleh Pem bantu Drektur I. (3) Kepala dan anggota Unt Peneltan dan Pengabdan Kepada Masyarakat m erupakan pegawa yang dtunjuk oleh Drektur untuk m em bantu Drektur dalam melakukan peneltan dan pengabdan kepada m asyarakat. 9

Bagan Kesebelas Unt Pem bnaan Mental, Moral dan Kesam aptaan Pasal 18 (1) Unt Pem bnaan Mental, Moral dan Kesam aptaan sebagamana dm aksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf k, merupakan unsur pelaksana akadem k d bdang pem bangunan karakter. (2) Unt Pem bnaan Mental, Moral dan Kesam aptaan sebagamana dm aksud pada ayat (1), m erupakan unt pem bangunan karakter d lngkungan ATKP Surabaya. (3) Unt Pem bnaan Mental, Moral dan Kesam aptaan sebagamana dm aksud pada ayat (1), dpmpn oleh Kepala yang berada d bawah dan bertanggung jaw ab kepada Drektur, dan pem bnaan sehar-har dlaksanakan oleh Pem bantu Drektur III. (4) Kepala dan anggota Unt Pembnaan Mental, Moral dan Kesamaptaan m erupakan pegawa yang dtunjuk oleh Drektur untuk m em bantu Drektur dalam m elakukan pem bangunan karakter. Bagan Keduabelas Program Stud Pasal 19 (1) Program Stud sebagam ana dm aksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf 1, merupakan unsur pelaksana akademk yang m elaksanakan penddkan vokas tertentu d bdang penerbangan. (2) Program Stud sebagam ana dm aksud pada ayat (1), dpmpn oleh Ketua yang dplh d antara Dosen tetap yang berada d bawah dan bertanggung jaw ab langsung kepada Drektur. (3) Ketua Program Stud m erupakan Dosen yang dber tugas tam bahan untuk m em bantu Drektur dalam m em m pn kegatan pem belajaran vokas. (4) Dalam m elaksanakan tugas sehar-har Ketua Program Stud sebagamana dm aksud pada ayat (3) dbantu oleh Sekretars Program Stud. 10

Pasal 20 Program Stud sebagam ana dm aksud dalam Pasal 19, melput: a. Program Stud Dploma III Teknk Telekom unkas dan Navgas Udara; b. Program Stud Dplom a III Teknk Lstrk Bandara; dan c. Program Stud Dplom a III Lalu Lntas Udara. Bagan Ketgabelas Unt Penunjang Pasal 21 a. Unt Penunjang sebagam ana dm aksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf m, m erupakan unsur penunjang yang dperlukan untuk m endukung pelaksanaan tugas dan fungs ATKP Surabaya. b. Unt Penunjang sebagamana dm aksud pada ayat (1), dpmpn oleh Kepala yang berada d bawah dan bertanggung jaw ab kepada Drektur. c. Kepala Unt Penunjang m erupakan tenaga fungsonal tertentu atau fungsonal um um yang dber tugas tam bahan untuk m em bantu Drektur dalam m engkoordnaskan kegatan d dalam unt penunjang. d. Unt Penunjang sebagam ana dm aksud pada ayat (1), terdr atas: a. Unt Bahasa; b. Unt Perpustakaan dan D okum entas; c. Unt Laboratorum dan Sm ulator; d. Unt Teknolog Informas, Data dan M ultmeda; e. Unt Kendaraan; f. Unt Teknk Um um dan Jarngan; g. Unt Layanan Pengadaan; h. Unt Polklnk; dan. Unt Asram a, Kelas dan Tata Boga. 11

Pasal 22 Unt Penunjang sebagam ana dm aksud dalam Pasal 21, melput: a. Unt Bahasa mempunya tugas m elakukan penngkatan kem ahran penggunaan bah asa (nasonal dan asng). b. Unt Perpustakaan dan Dokum entas m em punya tugas m elakukan pengelolaan perpustakaan dan dokum entas. c. Unt Laboratorum dan Smulator m em punya tugas melakukan pengelolaan dan pemelharaan laboratorum dan sm ulator. d. Unt Teknolog Informas, Data, dan Multmeda mempunya tugas m elakukan pengelolaan teknolog nformas kom unkas, data, dan multmeda. e. Unt Kendaraan m em punya tugas m elakukan pengelolaan, pemelharaan, perawatan dan pengaturan kendaraan. f. Unt Teknk Umum dan Jarngan m em punya tugas melakukan pengelolaan dan pengaturan bangunan, taman dan jalan lngkungan, jarngan lstrk, ar, telepon, pendngn ruangan dan m ekankal. g. Unt Layanan Pengadaan m em punya tugas melakukan kegatan pengadaan barang dan ja sa sesua dengan ketentuan peraturan perun dan g-u ndangan. h. Unt Polklnk m em punya tugas m elakukan pengelolaan pelayanan dan perawatan kesehatan taruna, peserta ddk, pegawa dan masyarakat serta u ru san santas lngkungan.. Unt Asrama, Kelas dan Tata Boga m em punya tugas m elakukan pengelolaan asrama, kelas, perm akanan dan bnatu taruna serta peserta ddk. Pasal 23 Unt Penunjang sebagam ana dm aksud dalam Pasal 22, dalam m elaksanakan tugas sehar-har dkoordnaskan oleh: a. Pem bantu Drektur I, untuk: 1) Unt Bahasa; 2) Unt Perpustakaan dan D okum entas; 3) Unt Laboratorum dan Sm ulator; dan 4) Unt Teknolog Informas, Data dan Multmeda. 12

b. Pem bantu Drektur II, untuk: 1) Unt Kendaraan; 2) Unt Teknk Um um dan Jarngan; dan 3) Unt Layanan Pengadaan. c. Pem bantu Drektur III, untuk: 1) Unt Polklnk; dan 2) Unt Asrama, Kelas dan Tata Boga. Bagan Keempatbelas Kelompok Jabatan Fungsonal Pasal 24 Kelompok Jabatan Fungsonal sebagam ana dm aksud dalam Pasal 4 huruf n, m em punya tugas melakukan kegatan sesua dengan jabatan fungsonal m asng-m asng berdasarkan ketentuan peraturan perun dan g-u ndangan. Pasal 25 (1) Kelompok Jabatan Fungsonal sebagam ana dm aksud dalam Pasal 24, terdr atas sejum lah tenaga fungsonal yang terbag dalam kelom pok jabatan fungsonal sesua dengan bdang tugas keahlannya berdasarkan ketentuan peraturan perun dan g-u ndangan. (2) Kelompok Jabatan Fungsonal sebagam ana dm aksud pada ayat (1), dpmpn oleh seorang Ketua Kelompok dar tenaga fungsonal senor yang dtunjuk oleh Drektur yang berada d bawah dan bertanggung jaw ab kepada Drektur. (3) Jum lah tenaga fungsonal sebagam ana dm aksud pada ayat (1), dtentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerjanya. (4) Jens dan jenjang jabatan fungsonal sebaga dm aksud pada ayat (1), datur berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. (5) Pembnaan admnstras kepegawaan tenaga fungsonal dosen dlakukan oleh Ketua Program Stud. (6) Pembnaan admnstras kepegawaan tenaga fungsonal non dosen dlakukan oleh atasan langsung masngmasng. 13

BAB III TATA KERJA Pasal 26 Dalam m elaksanakan tugas setap pmpnan satuan organsas d lngkungan ATKP Surabaya wajb menerapkan prnsp koordnas, ntegras dan snkronsas bak d lngkungan m asng-m asng m aupun antar satuan organsas d lngkungan ATKP Surabaya serta dengan nstans lan d luar ATKP Surabaya sesua tugas dar fungs m asng-m asng. Pasal 27 Setap pmpnan satuan organsas d lngkungan ATKP Surabaya bertanggung jaw ab memmpn dan m engkoordnaskan bawahan m asng-m asng dan memberkan bmbngan serta petunjuk bag pelaksanaan tugas bawahannya. Pasal 28 Setap pmpnan satuan organsas wajb mengawas pelaksanaan tugas bawahan m asng-m asng dan apabla terjad penympangan, wajb m engambl langkah-langkah yang dperlukan sesua dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 29 Setap pmpnan satuan organsas wajb mengkut dan mematuh petunjuk dan bertanggung jaw ab kepada atasan m asng-m asng dan menyampakan laporan berkala tepat pada waktunya. Pasal 30 Setap laporan yang dterma oleh pmpnan satuan organsas wajb dolah dan dpergunakan sebaga bahan untuk m enyusun laporan lebh lanjut dan memberkan petun juk kepada bawahannya. Pasal 31 Pembantu Drektur, Kepala Sub Bagan, Ketua Senat, Ketua Program Stud, Ketua Jurusan, Kepala Pusat, Kepala Dvs, Kepala Unt, dan Ketua Kelompok Jabatan Fungsonal m enyam pakan laporan kepada Drektur. Pasal 32 Dalam menyampakan laporan kepada atasan, tem busan laporan wajb dsampakan kepada pmpnan satuan organsas lan yang secara fungsonal mempunya hubungan kerja. 14

Pasal 33 Dalam m elaksanakan tugas setap pmpnan satuan organsas dbantu oleh bawahannya, dan dalam rangka pem beran bmbngan kepada bawahannya m asng-m asng wajb m engadakan rapat berkala. BAB IV ESELON Pasal 34 (1) Drektur m erupakan jab atan struktural eselon III.a. (2) Kepala Subbagan m erupakan jabatan struktural eselon IV.a. Pasal 35 Pembantu Drektur, Ketua Senat, Ketua Program Stud, Ketua Jurusan, Kepala Pusat, Kepala Dvs, Kepala Unt, dan Ketua Kelompok Jabatan Fungsonal m erupakan jab atan non eselon. BAB V LOKASI Pasal 36 ATKP Surabaya berlokas d Kota Surabaya Provns Jawa Tmur. BAB VI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 37 Pada saat mula berlakunya Peraturan Menter n, seluruh jabatan yang ada beserta pejabat yang m em angku jabatan d lngkungan ATKP Surabaya berdasarkan Peraturan Menter Perhubungan Nomor KM 71 Tahun 2002 tentang Organsas dan Tata Kerja Akadem Teknk dan Keselamatan Penerbangan, tetap melaksanakan tugas dan fungs ATKP Surabaya, sampa dengan datur kembal berdasarkan Peraturan Menter n. 15

Pasal 38 Pada saat mula berlakunya Peraturan Menter n, seluruh peraturan pelaksanaan dar Peraturan Menter Perhubungan Nomor KM 71 Tahun 2002 tentang Organsas dan Tata Kerja Akadem Teknk dan Keselamatan Penerbangan, dnyatakan tetap berlaku sepanjang tdak bertentangan dan/a ta u belum dubah atau dgant dengan peraturan baru berdasarkan Peraturan Menter n. BAB VII KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 39 Drektur ATKP Surabaya harus menyampakan usulan rum usan jabatan fungsonal um um, uraan jens-jens kegatan organsas, satuan hasl kerja, waktu capaan hasl kerja jabatan dan peta jabatan kepada Kepala Badan Pengembangan Sum ber Daya M anusa Perhubungan untuk dtetapkan menjad Peraturan Menter palng lama 2 (dua) tahun sejak Peraturan Menter n m ula berlaku. Pasal 40 Statuta lama 1 berlaku. ATKP Surabaya dtetapkan dalam waktu palng (satu) tahun sejak Peraturan Menter n mula Pasal 41 Perubahan atas organsas dan tata kerja ATKP Surabaya m enurut Peraturan Menter n, dtetapkan oleh Menter Perhubungan setelah terlebh dahulu m endapat persetujuan tertuls dar Menter yang menyelenggarakan urusan pemerntahan d bdang Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reform as Brokras. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 42 Dengan dtetapkannya Peraturan Menter n, maka Peraturan Menter Perhubungan Nomor KM 71 Tahun 2002 tentang Organsas dan Tata Kerja Akadem Teknk dan Keselamatan Penerbangan, sepanjang yang mengatur mengena organsas dan tata kerja ATKP Surabaya, dcabut dan dnyatakan tdak berlaku. 16

Pasal 44 Peraturan Menter Perhubungan n mula berlaku pada tanggal dundangkan. Agar setap orang m engetahunya, memerntahkan pengundangan Peraturan Menter Perhubungan n dengan penem patannya dalam Berta Negara R epublk Indonesa. Dtetapkan d Jakarta pada tanggal 16 Desem ber 2014 MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. IGNASIUS JONAN Dundangkan d Jakarta pada tanggal 18 Desem ber 2014 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd. YASONNA H. LAOLY BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 20 14 NOMOR 1933 Salnan sesu&l^eng^m/aslnya KEPALA BIR' N KSLN DR. UMAK ARIS, SH. MM. MH Pembna Utama Madya (IV/d) NIP. 19630220 198903 1 001 17

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM. 86 TAHUN 2014 TANGGAL : 16 De sember 2014 BAGAN SUSUNAN ORGANISASI AKADEMI TEKNIK DAN KESELAMATAN PENERBANGAN SURABAYA D E W A N PENGAW AS PUDIR I DIREKTUR Î! PUDIR II ^ ' t PUDIR III SENAT ---------------------------------- j Satuan Pemerksaan Intern l. -------------------------------------------- 1 J Satuan Penjamnan Mutu t Subbagan Subbagan Subbagan Akademk dan Keuangan Umum dan Ketarunaan Kepegawaan! UNIT PENUNJANG PROGRAM STUDI L t 4. 1 r T--------------------» u. I " t Dvs Pengembangan Usaha dan Kerja sama 1 Unt 1 1 U nt j Peneltan dan 1 Pembnaan Mental. I Pengabdan Kepada t 1 M oral, dan I M asyarakat 1 1 1 K esam aptaan, KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. IGNASIUS JONAN Pembna Utama Madya (IV/d) NIP. 19630 220 198903 1 001 18