BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco (PT. CAKUP) terletak di Jl. Eka Surya Gg.

2 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Lampiran 1 KUESIONER TERBUKA

4 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Oleh : Hariadi NIM :

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK MENGGUNAKAN TRAVEL CHART PADA BAGIAN PRODUKSI DI PT. CAHAYA KAWI ULTRA POLYINTRACO

USULAN PERBAIKAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEDICATED STORAGE DI PT. CAHAYA KAWI ULTRA POLYINTRACO

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Lampiran 2. Flow Process Chart Pembuatan Matras Spring Bed

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

KUESIONER TERBUKA. "Perencanaan Desain Produk Spring Bed PT Ocean Centra Furnindo"

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan yang selanjutnya dinamakan sebagai stasiun kerja. Waktu yang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Tabel Allowance Rekomendasi ILO

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. massal. Sejumlah pekerjaan perakitan dikelompokkan ke dalam beberapa pusat

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III OBJEK PENELITIAN. Perusahaan PT Abdy Sentra Kreasi adalah sebuah pabrik pengolahan dan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Mewah Indah Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam Usaha Kecil Menegah (UKM) mikro yang bergerak di bidang industri jasa

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam penelitian ini adalah dengan melakukan studi kepustakaan dan studi

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya konsumen yang semakin pintar dalam memilih produk. Hal ini

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

MEMPELAJARI PROSES PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PADA PRODUK LEMARI PAKAIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Gerakan tangan yang dilakukan operator dalam pekerjaan sangat berkaitan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur

BAB II GAMBAR UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Lampiran 1: Uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing

BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGELOLAAN

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang sama yaitu memperoleh keuntungan sebesar-besarnya. berjalan di perusahaan guna mengurangi cost yang dibutuhkan.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Lampiran 1: Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan di dunia industri membuat setiap perusahaan harus memiliki

BAB IV OPERASIONAL AUDIT ATAS FUNGSI PRODUKSI PADA CV ENDANG AJI TRADING

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco adalah suatu perusahaan manufaktur yang menghasilkan produk utama adalah spring bed dengan merek dagang Big Land. PT. Cahaya Kawi Ultra Polyntraco didirikan pada tahun 1989 dimana lokasi pabrik dan kantor tata usaha dibangun berdekatan. Perusahaan ini beralamat di Jl. Eka Surya Gg. Sidodadi Lingkungan XXII Kel. Gedung Johor, Deli Tua, Medan. PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco merupakan anak perusahaan dari PT. Cahaya Buana Intitama yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat. PT. Cahaya Buana Group memiliki empat jenis anak perusahaan yang bergerak di bidang manufacturing, trading, distributor, dan retail. PT. Cahaya Buana Group mempunyai tekad untuk menjadi perusahaan furniture yang memimpin pasar dan memiliki citra positif serta bersahabat bagi semua pihak sehingga diakui sebagai aset nasional. Big Land spring bed yang merupakan produk dari PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco merupakan anggota dari International Sleep Products Association (ISPA) yang merupakan lembaga bagi perusahaan- perusahaan yang memproduksi spring bed berkualitas.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco menghasilkan produk utama adalah spring bed. Adapun produk spring bed yang dihasilkan terdiri dari empat jenis produk yang akan diproduksi sesuai dengan job order (pesanan) dari konsumen. Perbedaan dari ke empat jenis produk spring bed tersebut didasarkan pada kain quilting yang digunakan, jumlah per bulat yang digunakan, dan busa yang digunakan. Spesifikasi ke empat jenis produk spring bed tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.1. Tabel 2.1. Spesifikasi Jenis Produk Spring Bed Spesifikasi Jenis Tebal kain Jumlah per Busa yang digunakan Produk quilting bulat Tebal busa NG Tebal Busa A II Platinum 3 cm 510 buah 2,5 cm 2 cm Golden 2,4 cm 484 buah - 3,5 cm Silver 1,4 cm 430 buah - 2 cm Big Line 1,4 cm 430 buah - 1,5 cm Sumber : PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco 2.3. Organisasi dan Manajemen 2.3.1. Struktur Organisasi Struktur organisasi menggambarkan hubungan kerjasama antara dua orang atau lebih dengan tugas yang berkaitan satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan tertentu yang diharapkan oleh semua pihak yang terkait didalamnya.. Suatu organisasi ditentukan atau dipengaruhi oleh badan usaha, jenis usaha dan besarnya usaha dan sistem produksi perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi dan uraian tugas yang telah ditetapkan akan menciptakan suasana kerja yang baik dan tidak terjadi kekacauan akibat kesalahan dalam pemberian perintah

dan tanggung jawab sehingga diharapkan adanya suatu kejelasan arah dan kordinasi untuk mencapai tujuan perusahaan. Struktur organisasi pada PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco adalah bentuk hubungan lini dan fungsional. Hubungan lini dapat dilihat dengan adanya pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab dari pimpinan tertinggi kepada unit-unit organisasi yang berada di bawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu secara langsung, serta pemberian wewenang dan tanggung jawab yang bergerak vertikal ke bawah dengan pendelegasian yang tegas melalui jenjang hirarki yang ada. Hubungan fungsional dapat dilihat dengan adanya pemisahan/pembagian tugas, pendelegasian wewenang serta pembatasan tanggung jawab yang tegas pada setiap bidang yaitu produksi, personalia, dan pemasaran berdasarkan fungsi masing-masing dalam struktur organisasi. Hal ini dibuat sesuai dengan kebutuhan serta kelancaran dan kemajuan usaha organisasi untuk mencapai tujuan perusahaan. Struktur organisasi PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Direktur Kabag HRD dan General Affair Kabag. Pemasaran Kabag. Produksi Kabag. Pembelian Kabag Financial and Accounting Supervisor Gudang Supervisor Penjualan Supervisor Transportasi Supervisor Distribusi Supervisor Keamanan Supervisor Maintenance Supervisor Produksi Supervisor Pembelian Supervisor Financial Supervisor Accounting Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan = Hubungan Lini = Hubungan Fungsional Sumber : PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco

2.3.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Uraian tugas dan tanggung jawab pada masing-masing bagian pada PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Direktur Tugas dan tanggung jawab direktur antara lain: - Pemimpin tertinggi di perusahaan yang menetapkan langkah-langkah pokok dalam melaksanakan kebijakan dan sasaran-sasaran perusahaan. - Menyetujui dan menandatangani surat-surat penting yang berkenaan dengan perusahaan. - Bertanggungjawab atas semua kegiatan operasional perusahaan serta kontinuitas kegiatan perusahaan dan bertindak sebagai Management Representative. 2. Kepala Divisi Produksi Tugas dan tanggung jawab kepala divisi produksi antara lain: - Bertanggung jawab atas semua kegiatan produksi di lantai pabrik dan memproduksi produk yang berkualitas. - Bertanggung jawab sebagai Deputy Management Representative. - Melaksanakan rencana kerja operasional pabrik agar berjalan lancar dan memenuhi target. - Melakukan pembinaan sumber daya manusia di lingkungan pabrik. 3. Kepala Divisi Pemasaran Tugas dan tanggung jawab kepala divisi pemasaran: - Bertanggung jawab atas semua aktivitas keuangan perusahaan.

- Bertanggung jawab atas peningkatan kuantitas penjualan melalui strategistrategi pemasaran. 4. Kepala Divisi Finance and Accounting Tugas dan tanggung jawab kepala divisi finance and accounting: - Bertanggung jawab atas semua aktivitas keuangan perusahaan. - Bertanggung jawab atas semua yang berhubungan dengan pembelian barang atau bahan guna operasional perusahaan. 5. Kepala Divisi Pembelian Tugas dan tanggung jawab kepala divisi pembelian: - Melakukan pemilihan dan evaluasi atas supplier. - Mengawasi efektivitas dan efisiensi pembelian. - Mengeluarkan Purchasing Order (PO). 6. Kepala Divisi HRD dan General Affair Tugas dan tanggung jawab kepala divisi HRD dan general affair: - Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan administrasi guna menunjang kontinuitas operasional perusahaan. - Bertanggung jawab atas kegiatan yang berhubungan dengan sumber daya manusia dalam perusahaan. 7. Supervisor Produksi Tugas dan tanggung jawab supervisor produksi: - Bertanggung jawab atas kegiatan proses produksi spring bed. - Bertanggung jawab atas kualitas produk spring bed yang diproduksi. - Bertanggung jawab atas jumlah produk yang diproduksi.

8. Supervisor Maintenance Tugas dan tanggung jawab supervisor maintenance: - Bertanggung jawab atas kelangsungan mesin-mesin yang dioperasikan. - Bertanggung jawab atas pemeliharaan mesin dan peralatan. 9. Supervisor Financial Tugas dan tanggung jawab supervisor financial: - Bertanggung jawab langsung kepada Kepala Divisi Finance and Accounting sehubungan dengan setiap kegiatan financial. - Melaporkan serta membuat pembukuan atas pembayaran pajak. 10. Supervisor Accounting Tugas dan tanggung jawab supervisor accounting: - Bertanggung jawab langsung kepada Kepala Divisi Finance and Accounting sehubungan dengan setiap pembayaran pajak. - Melaporkan serta membuat pembukuan atas setiap kegiatan pembelian. 11. Supervisor Pembelian Tugas dan tanggung jawab supervisor pembelian: - Bertanggung jawab langsung kepada Kepala Divisi Pembelian sehubungan dengan setiap kegiatan pembelian. - Melaporkan serta membuat pembukuan atas setiap kegiatan pembelian. 12. Supervisor Keamanan Tugas dan tanggung jawab supervisor keamanan: - Bertanggung jawab langsung kepada Kepala Divisi HRD dan General affair sehubungan dengan setiap kegiatan keamanan.

- Melaporkan serta membuat pembukuan atas kegiatan keamanan. 13. Supervisor Distribusi Tugas dan tanggung jawab supervisor distribusi: - Bertanggung jawab langsung kepada Kepala Divisi HRD dan General affair sehubungan dengan setiap kegiatan distribusi. - Melaporkan serta membuat pembukuan atas kegiatan distribusi. 14. Supervisor Gudang Tugas dan tanggung jawab supervisor gudang: - Bertanggung jawab langsung kepada Kepala Divisi Pemasaran sehubungan dengan setiap kegiatan gudang. - Melaporkan serta membuat pembukuan atas kegiatan gudang. 15. Supervisor Transportasi Tugas dan tanggung jawab supervisor transportasi: - Bertanggung jawab langsung kepada kepala HRD dan General affair sehubungan dengan setiap kegiatan transportasi. - Melaporkan serta membuat pembukuan atas kegiatan distribusi 16. Supervisor Penjualan Tugas dan tanggung jawab supervisor penjualan: - Bertanggung jawab langsung kepada kepala HRD dan General affair sehubungan dengan setiap kegiatan penjualan. - Melaporkan serta membuat pembukuan atas kegiatan penjualan

17. Karyawan Tugas dan tanggung jawab karyawan: - Karyawan bekerja sesuai dengan bagian pekerjaan yang telah ditetapkan perusahaan. 2.3.3. Tenaga Kerja dan Jam Kerja Jumlah tenaga kerja yang terdapat pada PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco adalah 85 orang, yang terdiri dari staf dan karyawan. Sistem penggajian pada perusahaan ini dibagi atas dua jenis berdasarkan status golongan karyawan, yaitu: 1. Karyawan bulanan dengan gaji yang dibayar sekali dalam sebulan sesuai dengan klasifikasi skala penggajian yang dibagi-bagi dalam golongan tertentu. Yang termasuk karyawan bulanan adalah direktur sampai dengan supervisor. 2. Karyawan mingguan dengan gaji yang dibayar dua minggu sekali. Yang termasuk karyawan mingguan adalah semua karyawan yang bekerja pada perusahaan. Adapun uraian jumlah tenaga kerja di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco dapat dilihat pada Tabel 2.2. Tabel 2.2. Uraian Jumlah Tenaga Kerja PT. Cahaya Kawi Ultra Polyntraco No Jabatan Jumlah (orang) 1 Direktur 1 2 Kepala Divisi Produksi 1 3 Kepala Divisi HRD dan General affair 1 4 Kepala Divisi Financial and Accounting 1

Tabel 2.1. Uraian Jumlah Tenaga Kerja PT. Cahaya Kawi Ultra Polyntraco (Lanjutan) No Jabatan Jumlah (orang) 5 Kepala Divisi Pemasaran 1 6 Kepala Divisi Pembelian 1 7 Supervisor Gudang 1 8 Supervisor Penjualan 1 9 Supervisor Transportasi 1 10 Supervisor Distribusi 1 11 Supervisor Keamanan 1 12 Supervisor Maintenance 1 13 Supervisor Produksi 1 14 Supervisor Pembelian 1 15 Supervisor Financial 1 16 Supervisor Accounting 1 17 Karyawan Gudang 6 18 Karyawan Penjualan 2 19 Karyawan Transportasi 2 20 Karyawan Distribusi 16 21 Karyawan Keamanan 10 22 Karyawan Maintenance 4 23 Karyawan Produksi 20 24 Karyawan Pembelian 2 25 Karyawan Financial 6 26 Karyawan Accounting 1 Total 85 Sumber : PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco Sedangkan pengaturan jam kerja pada PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco adalah 7-8 jam kerja per hari selama 6 hari dalam seminggu (senin sampai sabtu). Apabila waktu kerja lebih dari 8 jam per hari maka jam kerja berikutnya terhitung sebagai lembur. Pembagian jam kerja pada PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3. Pembagian Jam Kerja PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco Hari Jam Kerja Keterangan Senin-Kamis Jumat Sabtu 08.30-12.00 Kerja 12.00-13.00 Istirahat 13.00 17.00 Kerja 08.30 12.00 Kerja 12.00-14.00 Istirahat 14.00 17.00 Kerja 08.00-12.00 Kerja 12.00-13.00 Istirahat 13.00-15.00 Kerja Sumber: PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco menerapkan sistem pencatatan waktu hadir (absensi) dengan menggunakan clock card dan pencatatan yang dilakukan secara manual oleh bagian Satpam. 2.3.4. Sistem Pengupahan dan Fasilitas yang Digunakan Sistem pengupahan yang dilakukan oleh PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco bervariasi berdasarkan waktunya. Untuk direktur sampai dengan supervisor penggajian dilakukan pada akhir tanggal setiap bulannya, sedangkan untuk karyawan, penggajian dilakukan setiap 2 minggu sekali. Perusahaan juga memberikan upah lembur kepada karyawan yang bekerja diatas jam kerja normal dengan perhitungan sebagai berikut : 1. Hari Biasa a. Satu jam lembur pertama adalah 1 ½ (satu setengah) x upah per jam. b. Dua jam berikutnya adalah 2 x upah per jam.

Dimana upah kerja lembur per jam adalah 1/160 x gaji perbulan. Gaji perbulan disesuaikan dengan UMR (Upah Minimum Regional). 2. Hari Besar/ Libur Upah lembur adalah 2 x gaji per hari kerja biasa. 2.3.4.1. Tunjangan Selain gaji pokok dan upah lembur, perusahaan juga memberikan beberapa jenis tunjangan, yaitu: 1. Tunjangan Hari Raya (THR) Diberikan kepada karyawan yang besarnya satu bulan gaji bagi karyawan yang mempunyai masa kerja lebih dari satu tahun. 2. Tunjangan Selama Sakit Diberikan kepada karyawan yang sedang dalam perawatan sakit atau tidak dapat bekerja yang dinyatakan dengan surat keterangan dokter. Hanya pekerja yang telah bekerja lebih dari 2 tahun yang mendapat tunjangan ini. 3. Tunjangan Insentif Diberikan kepada karyawan yang memiliki prestasi kerja. 2.3.4.2. Fasilitas Fasilitas yang diberikan perusahaan kepada karyawannya adalah: 1. JAMSOSTEK dan Asuransi Jiwa JAMSOSTEK diberikan kepada karyawan mingguan, sedangkan asuransi jiwa diberikan kepada karyawan bulanan.

2. Hak Cuti Karyawan Hak cuti diberikan oleh perusahaan kepada karyawan adalah 12 hari kerja kerja setiap tahunnya. 2.4. Proses Produksi 2.4.1. Bahan-bahan Bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan spring bed sebagian besar berasal dari induk perusahaan yaitu PT. Cahaya Buana Intitama yang berada di Bogor, sisanya diperoleh dari pabrik-pabrik lokal yang berdekatan dengan lokasi pabrik PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco. 2.4.1.1. Bahan Baku Bahan baku adalah bahan utama dalam suatu proses produksi, dimana sifat dan bentuknya akan mengalami perubahan fisik maupun kimia yang langsung ikut didalam proses produksi sampai dihasilkan barang jadi. Bahan baku yang digunakan dalam memproduksi spring bed yaitu: 1. Papan Tripleks Papan tripleks berukuran 180 x 200 x 80 cm. 2. Kayu Rangka kayu berukuran 200 x 180 cm. 3. Busa A II Busa yang digunakan memiliki daya fleksibilitas (density) 24 kg/m 3 dengan ketebalan 4 cm.

4. Busa S II Busa S II memiliki spesifikasi sama dengan busa A II, tetapi memiliki tingkat kekerasan yang lebih rendah jika dibandingkan dengan busa A II. 5. Kain quilting Kain ini berfungsi untuk menutup matras dan dipan sebelum dipacking. Untuk matras digunakan kain quilting dengan ketebalan 3 cm sebanyak 2 x 180 x 200 cm, sedangkan untuk tabung digunakan kain quilting dengan ketebalan 0,5 cm dan panjang 200 cm. Kain quilting yang dipakai terbuat dari kain Jaquar. 6. Benang Nylon Benang ini digunakan untuk proses penjahitan baik penjahitan kain quilting maupun penjahitan tabung dan matras. Benang nylon yang digunakan untuk proses penjahitan sebanyak 24,835 cm. 7. Lateks Lateks berfungsi untuk merekatkan busa dengan kain quilting pada matras dan dipan. 8. Hard pad Hard pad merupakan pelapis rakitan per yang berfungsi untuk meredam per. Hard pad yang digunakan berukuran 2 x 200 cm x 180 cm. 9. Peluru HR-22 Peluru ini berfungsi untuk merekatkan hard pad dan rakitan per pada matras dan dipan.

10. Kain Blacu Kain blacu digunakan sebagai penguat kain quilting pada saat proses perekatan HR-22. 11. Per Bulat Per bulat yang digunakan berdiameter 2,5 mm dan tinggi 15 cm. Umur per diperkirakan 15 tahun dengan koefisien elastisitas 2,2 N/m. Pengujian ini dilakukan oleh pihak supplier. 12. Per Pinggir Per pinggir yang digunakan adalah berdiameter 3,5 mm dan tinggi 15 cm. Umur per diperkirakan 15 tahun dengan koefisien elastisitas sebesar 2,2 N/m dan pengujian dilakukan oleh pihak supplier. Per pinggir diletakkan di sekeliling rakitan per bulat. 13. Kawat Ulir Kawat ulir yang digunakan berdiameter 1,4 mm berfungsi sebagai penghubung antara per bulat yang satu dengan per bulat lainnya dalam sebuah rakitan per. 14. Lis Kawat Ø 4,2 mm Lis kawat ini berfungsi membingkai rakitan per agar menjadi lebih kokoh. 15. Plastik Non woven Plastik ini digunakan untuk menutup bagian belakang sandaran spring bed dan bagian bawah dipan. Plastik non woven memiliki spesifikasi ketebalan 1 mm. 16. Mur/Skrup Mur digunakan untuk merakit kaki sandaran dan kaki dipan.

17. Kain Oscar Kain oscar digunakan untuk melapisi busa pada sandaran spring bed. 2.4.1.2. Bahan Tambahan Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan ke dalam proses produksi sehingga dapat meningkatkan mutu dan kualitas secara lebih baik. Bahan tambahan yang digunakan dalam proses pembuatan spring bed adalah: 1. Label Label Big Land menyatakan merek dari spring bed. 2. Karton Sudut Digunakan untuk membungkus produk pada saat pengiriman. 3. Stiker Terdapat spesifikasi dari spring bed. 4. Isolatip Digunakan untuk merekatkan semua bahan tambahan pada spring bed. 5. Plastik Mika Digunakan untuk membungkus spring bed pada saat packing. 6. Kartu Garansi Merupakan kartu jaminan produk kepada konsumen. 7. Lubang Angin Emas Digunakan sebagai tempat sirkulasi udara sehingga busa tetap mengembang. 8. Goni Bagor Digunakan untuk melapisi rangka bagian atas dipan spring bed.

2.4.1.3. Bahan Penolong Bahan penolong adalah bahan-bahan yang dapat menunjang proses produksi yang tidak nampak pada produk akhir. PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco tidak menggunakan bahan penolong dalam pembuatan spring bed. 2.4.2. Uraian Proses Produksi Proses pembuatan spring bed terdiri dari 3 komponen utama yaitu: 1. Pembuatan Sandaran spring bed 2. Pembuatan Divan spring bed 3. Pembuatan Matras spring bed 2.4.2.1. Pembuatan Sandaran Spring Bed Proses pembuatan sandaran spring bed adalah sebagai berikut: 1. Pemotongan Langkah pertama dalam pembuatan sandaran yaitu tripleks dipotong secara manual dengan menggunakan gergaji tangan sesuai dengan pola yang diinginkan sebagai rangka sandaran. Setelah itu tripleks dilubangi untuk tempat meletakkan kancing dengan menggunakan mesin bor. Kemudian busa dipotong dengan rolling cutter mengikuti pola rangka tripleks. Pada sisi-sisi busa dibuat goresan-goresan sebagai pola dalam pemotongan kain oscar. Setelah itu, kain oscar dipotong sesuai dengan spesifikasi. 2. Perekatan Busa yang telah dipotong sesuai pola kemudian direkatkan pada rangka

sandaran menggunakan lateks. Kancing sebanyak 16 buah dipasang dengan menggunakan benang nylon. Kemudian direkatkan lagi kain oscar yang telah diberi busa dengan menggunakan gun etona 3001J. Pada bagian tengah rangka yang telah di bor dipasang logo Big Land dengan menggunakan benang nylon. 3. Packing Pada bagian ini dilakukan perekatan plastik mika (dibagian depan) dan pemasangan plastik non woven pada sisi belakang sandaran dengan menggunakan gun etona 3001J. Kemudian dilanjutkan dengan merekatkan plastik PE pada sisi depan sandaran dengan isolatip. 4. Perakitan Kaki Sandaran Berikutnya adalah dilakukan pemasangan kaki sandaran yang telah dipotong sesuai ukuran dengan mur sebanyak 4 buah. Gambar 2.2. Adapun blok diagram proses pembuatan spring bed dapat dilihat pada Gambar 2.2. Blok Diagram Proses Pembuatan Sandaran Spring Bed

2.4.2.2. Pembuatan Matras Spring bed Proses pembuatan matras spring bed adalah sebagai berikut: 1. Perakitan Per Bulat Per bulat dirakit dengan kawat lilitan membentuk balok yang berukuran 200 x 180 x 15 cm dengan menggunakan 500 buah per bulat yang berdiameter 2,5 mm dan 3 kg kawat lilitan. 2. Perakitan Kawat Lis Kemudian rakitan per bulat tersebut dirakit dengan kawat lis berdiameter 4,2 mm menggunakan gun CL-73. Untuk memperkuat rakitan per ini, dilakukan penambahan per pinggir 500 buah berdiameter 3,5 mm di sekeliling rakitan per. Per pinggir ditempatkan pada sekeliling bagian luar rakitan per dengan menggunakan gun CL-73. Fungsi dari penembakan gun CL-73 ini adalah untuk menguatkan konstruksi per dan menambah kekuatan tekan. 3. Quilting Kain polos dijahit di mesin quilting untuk mendapatkan kain quilting dengan ukuran 50 x 2,1 m. 4. Pemotongan Busa dan kain quilting kemudian dipotong sesuai spesifikasi matras spring bed 6 kaki yaitu untuk matras atas dan matras bawah memiliki ukuran 2 x (200 x 180 x 3) cm dan untuk tabung dengan ukuran 2 x (200 + 180) x 1 cm. Selanjutnya kain blacu dipotong sebanyak 2 buah @7,6 m untuk bagian kain quilting atas dan bawah. Setelah itu dilakukan pemotongan hard pad dengan ukuran luas sama dengan matras bawah dan atas.

5. Penjahitan Kain blacu dijahit pada ujung-ujung kain quilting. Kain blacu juga dijahit untuk kain quilting bagian tabung. Fungsi penjahitan kain blacu ini adalah untuk menguatkan kain quilting pada saat proses perekatan ke rangka per dengan tembakan gun HR-22. Pada bagian ini juga akan meletakkan label, kartu garansi pada sisi kain quilting. 6. Perekatan Setelah rakitan per selesai selanjutnya hard pad yang telah dipotong direkatkan pada sisi atas dengan tembakan gun HR-22. kemudian busa dan kain quilting direkatkan dengan menggunakan lateks. Setelah selesai bagian atas matras, kemudian rakitan per dibalik untuk menyelesaikan rakitan bagian bawah dan dilakukan hal yang sama seperti bagian atas matras yaitu merekatkan hard pad, busa dan kain quilting. Untuk bagian tabung yaitu sekeliling bagian luar rakitan direkatkan busa dan kain quilting. 7. Penjahitan Lis Lis adalah kain panah emas yang akan merekatkan matras atas dan bawah dengan tabung. Kain lis dijahit dengan mesin corner bersamaan dengan memasang lubang angin emas sebanyak 4 buah. Fungsi dari lubang angin emas ini adalah untuk menambah keindahan pada matras spring bed serta memberikan sirkulasi udara sehingga busa tetap empuk. 8. Packing Berikutnya adalah meletakkan kartun sudut. Kartun sudut berfungsi agar sudut-sudut spring bed terlindungi pada saat distribusi karena sudutnya sangat

mudah rusak. Setelah itu dibungkus dengan menggunakan plastik mika yang direkatkan dengan menggunakan isolatip. Kemudian stiker yang berisikan informasi spesifikasi diletakkan pada plastik mika. Adapun blok diagram proses pembuatan matras spring bed dapat dilihat pada Gambar 2.3. Gambar 2.3. Blok Diagram Proses Pembuatan Matras Spring Bed 2.4.2.3. Pembuatan Dipan Spring Bed Proses pembuatan Dipan spring bed adalah sebagai berikut: 1. Perakitan Per Bulat Per bulat dirakit dengan kawat lilitan membentuk balok yang berukuran 200 x 180 x 15 cm dengan menggunakan 500 buah per bulat yang berdiameter 2,5 mm dan 3 kg kawat lilitan.

2. Perakitan Kawat Lis Kemudian rakitan per bulat tersebut dirakit dengan kawat lis berdiameter 4,2 mm menggunakan gun CL-73. Untuk memperkuat rakitan per ini, dilakukan penambahan per pinggir 500 buah berdiameter 3,5 mm di sekeliling rakitan per. Per pinggir ditempatkan pada sekeliling bagian luar rakitan per dengan menggunakan gun CL-73. Fungsi dari penembakan gun CL-73 ini adalah untuk menguatkan konstruksi per dan menambah kekuatan tekan. 3. Quilting Kain polos dijahit di mesin quilting untuk mendapatkan kain quilting dengan ukuran 50 x 2,1 m. 4. Pemotongan Goni bagor dipotong dengan ukuran 200 x 180 cm, kemudian kain quilting dipotong sesuai spesifikasi dipan spring bed 6 kaki yaitu 200 x 180 cm untuk matras atas dan untuk tabung 2 x (200 + 180) x 15 cm. Setelah itu dilakukan pemotongan hard pad dengan ukuran luas sama dengan dipan. Kegunaan hard pad ini adalah untuk melapisi dan meredam per. Pemotongan selanjutnya adalah pemotongan busa AII dan SII dengan spesifikasi 200 x 180 x 4 cm untuk matras bawah dan atas dan untuk tabung 2 x (200 + 180) x 15 cm. 5. Penjahitan Kain quilting tabung dijahitkan kekain quilting bagian atas menggunakan mesin jahit biasa bersamaan dengan pemasangan label dan kartu garansi. 6. Perekatan Rangka dipan direkatkan dengan rakitan per menggunakan gun Bostitch.

Selanjutnya pada rangka dipan atas direkatkan goni bagor dengan gun etona 3001J Kemudian hard pad yang telah dipotong direkatkan pada sisi atas rangka dipan dengan menggunakan gun HR-22. Setelah itu direkatkan busa dan kain quilting dengan menggunakan lateks. 7. Penjahitan Lis Selanjutnya dilakukan perekatan plastik non woven pada bagian bawah dipan dengan gun etona 3001J yang diikuti dengan proses penjahitan lis. Kain lis dijahit dengan menggunakan mesin corner. 8. Packing Berikutnya adalah meletakkan kartun sudut setelah itu dilakukan pembungkusan dipan dengan plastik mika yang direkatkan dengan menggunakan isolatip. 9. Pemasangan kaki Kaki dipan dipasang dengan menggunakan skrup. Gambar 2.4. Blok diagram proses pembuatan dipan spring bed dapat dilihat pada

Pemotongan (Hard padd) Quilting Pemotongan (Busa) Pemotongan (Goni bagor) Perakitan Per Bulat Pemotongan (Kain quilting) Perakitan Per Pinggir Penjahitan Perakitan Rangka Perekatan gun etona 3001J Perekatan gun HR-22 Perekatan gun etona 3001J Penjahitan Lis Packing Pemasangan kaki Gambar 2.4. Blok Diagram Proses Pembuatan Dipan Spring Bed 2.5. Mesin dan Peralatan Mesin yang digunakan di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco sebagian besar adalah buatan luar negeri seperti Cina, Taiwan, Jepang dan Italia. Namun ada juga yang dibeli dari dalam negeri. Teknologi yang digunakan dalam kegiatan produksi di lantai pabrik belum terotomatisasi, seluruh kegiatan melibatkan tenaga manusia dalam mendesain, mengoperasikan dan mengontrol jalannya proses produksi di lantai pabrik. Adapun spesifikasi mesin dan peralatan yang digunakan dalam kegiatan produksi di lantai pabrik dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3. Spesifikasi Mesin dan Peralatan No. Mesin / Peralatan Spesifikasi Jumlah Fungsi 1. RAM - Merk :Yamakoyo Induction Motor - Buatan : China 4 unit Merakit per bulat menjadi rangka per - Elmot: 2 HP, 380V, 3 phase, 50 Hz 2. Quilting - Buatan: Taiwan - Elmot: 2 HP, 220V, 3 phasa, 50 Hz 1 unit Membentuk pola pada kain springbed sesuai dengan motif yang diinginkan 3. Gun Bostitch - Power dari Kompresor: 55-100 psi - Tegangan: 220V 4. Gun CL-73 - Power dari Kompresor: 55-100 psi - Tegangan: 220V 2 unit Merakit rangka per dipan ke box rangka 2 unit Merakit per pinggir di sekeliling luar rangka 5. Gun Etona 3001J - Power dari Kompresor: 55-100 psi - Tegangan: 220V 2 unit Merekatkan kain, plastik 6. Gun HR-22 - Power dari Kompresor: 55-100 psi - Tegangan: 220V 7. Corner - Merk: Shiang Wang - Buatan: Taiwan 2 unit Merekatkan rangka matras, dan dipan dengan hard padd 2 unit Menjahit lis - Elmot: 12,3 KW, 220V, 2 phasa 8. Mesin Jahit - Merk: Brother - Buatan: Jepang - Elmot: 0,33 HP, 220V 9. Mesin Bor - Merk: Makita - Buatan: Jepang 4 unit Menjahit kain quilting, menjahit kain blacu, dan menjahit label. 2 unit Melubangi tripleks untuk sandaran - Elmot: 1 KW, 220V, 2 phasa 10. Kompressor - Merk: ABAC - Buatan: Italia - Elmot: 5,5 HP, 220V, 2 phasa 2 unit Penghasil tenaga angin untuk menjalankan gun CL-73 dan HR-22 11. Alat ulir - 1 unit Merakit per bulat menjadi rangka per tangan 12. Gergaji - 4 unit Memotong tripleks, kayu penegak sandaran 13. Tang potong hit - 4 unit Memotong kawat 14. Palu 4 unit Pemasangan kaki dipan 15. Gunting - 10 unit Menggunting kain dan plastik pembungkus 16. Rolling Cutter - 2 unit Memotong busa dan hard padd 17. Meteran - 6 unit Mengukur bahan yang akan dipotong

2.6. Utilitas Utilitas adalah semua bahan pembantu produksi yang tidak terlibat langsung sebagai bahan baku, tetapi sebagai bahan penunjang produksi agar dapat berjalan dengan lancar. Utilitas merupakan sarana penunjang untuk menjalankan kegiatan suatu pabrik dari tahap awal sampai produk akhir. PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco mempunyai utilitas sebagai berikut: 1. Energi listrik diperoleh dari PLN dengan kebutuhan setiap bulan sekitar 30.000 KWH. 2. Kebutuhan air diperoleh dari PDAM Tirtanadi dengan kebutuhan tiap bulannya sekitar 100 m 3. BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1. Studi Waktu Kerja Pengukuran waktu adalah teknik pengukuran kerja untuk mencatat jangka waktu dan perbandingan kerja mengenai unsur pekerjaan tertentu yang