ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam penelitian ini adalah dengan melakukan studi kepustakaan dan studi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam penelitian ini adalah dengan melakukan studi kepustakaan dan studi"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dan informasi dilakukan di PT. Bella Agung Citra Mandiri Kota Sidoarjo. Metode pengumpulan data dan informasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan studi kepustakaan dan studi lapangan Studi Kepustakaan Tahap pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melakukan studi kepustakaan untuk mengetahui dan memahami metode simulated annealing yang digunakan untuk permasalahan penjadwalan produksi. Hasil dari studi kepustakaan adalah mendapatkan informasi mengenai langkah-langkah perhitungan menggunakan metode simulated annealing dan data-data yang dibutuhkan dalam melakukan penjadwalan produksi menggunakan metode simulated annealing pada PT. Bella Agung Citra Mandiri Studi Lapangan Tahap selanjutnya yang dilakukan dalam penelitian ini adalah studi lapangan. Studi lapangan dilakukan dengan 2 cara, yaitu : 1. Wawancara Dari hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti mendapatkan beberapa informasi, diantaranya : 40

2 41 a. Data umum perusahaan Data dan informasi yang didapat mengenai data umum perusahaan diantaranya data mengenai sejarah berdirinya perusahaan dan struktur organisasi yang telah dipaparkan pada bab tinjauan pustaka dan informasi mengenai tugas pada departemen produksi. Salah satu tugas yang terdapat pada departemen produksi yaitu mengatur jalannya proses produksi pada lantai produksi. b. Penjadwalan produksi Informasi yang didapat mengenai penjadwalan produksi adalah bahan baku yang digunakan dalam pembuatan kasur dan alur proses produksi pembuatan kasur. Dalam membuat kasur, terdapat beberapa bahan baku yang digunakan, diantaranya : Per, kawat (untuk mengkaitkan per satu dengan yang lainnya), z-guard (untuk menopang sudut-sudut kerangka kasur), cotton sheet (kain peredam per), non woven, Besi kotak (untuk memperkuat kerangka kasur), Busa, Kain Quilting (Perusahaan memproduksi kain quilting / kain bermotif sendiri pada stasiun kerja quilting, akan tetapi kain quilting pada perusahaan ini digunakan sebagai persediaan bahan baku), Benang, List, Label dan Fentilasi. Proses produksi dalam pembuatan kasur melalui beberapa stasiun kerja, yaitu : 1. Ram per Proses perakitan per menjadi kerangka kasur menggunakan automatic spring assembling machine.

3 42 2. Klem per Proses perekatan besi kotak untuk memperkuat kerangka kasur menggunakan Gun Cl 73 dan Gun Cl 75, dan menambahkan Z- Guard dan Busa pada setiap sudut kerangka kasur. 3. Tembak kasur Proses perekatan busa dan cotton sheet menggunakan Gun HR 22 dan Gun Hog Ring 4. Jahit kasur Proses pemotongan kain, penjahitan kain quilting, dan penjahitan lis pinggiran kasur menggunakan corner machine. 5. Packing Proses pemberian label, fentilasi, dan pembungkusan kasur dengan plastik mika menggunakan roll tape. 2. Pengukuran waktu menggunakan stopwatch Dari hasil pengukuran menggunakan stopwatch didapatkan data waktu proses pada masing-masing job di setiap stasiun kerja. 4.2 Pengolahan Data Data dan informasi yang telah didapat akan dilakukan analisa agar dapat menentukan desain sistem pendukung penjadwalan produksi PT. Bella Agung Citra Mandiri. Identifikasi permasalahan pada penjadwalan produksi kasur pada PT. Bella Agung Citra Mandiri, diantaranya : a. Penjadwalan produksi yang digunakan adalah hybrid flowshop. Pada penjadwalan produksi hybrid flowshop merupakan penjadwalan yang

4 43 digunakan untuk mesin sejenis yang memiliki jumlah lebih dari 1. Aturanaturan yang digunakan pada proses produksi pembuatan kasur, diantaranya: 1. Setiap barang memiliki waktu yang tersimpan pada data waktu yang telah dikelompokkan pada setiap job. 2. Pada stasiun kerja ram per terdapat waktu setup, ketika terjadi pergantian ukuran pada tiap mesin. 3. Waktu setup pada stasiun kerja ram per sebesar 0,5 jam (1800 detik). 4. Pada stasiun kerja ram per dikelompokkan berdasarkan jenis, warna, dan ukuran barang yang sama yang disebut sebagai job untuk mengurangi waktu setup mesin. 5. Setiap barang dapat mulai di proses pada suatu stasiun kerja setelah barang tersebut selesai diproses pada stasiun kerja sebelumnya. 6. Setiap barang akan diproses oleh 1 mesin pada setiap stasiun kerja. 7. Setiap mesin hanya dapat memproses 1 barang pada 1 waktu. 8. Setiap barang akan melakukan antrian untuk diproses pada stasiun kerja selanjutnya. 9. Adanya waktu mulai yaitu suatu keadaan ketika mesin dalam keadaan siap untuk mengerjakan barang yang terdapat pada data permintaan tanggal ke-n. 10. Terdapat waktu selesai yaitu suatu keadaan ketika mesin selesai mengerjakan barang yang terdapat pada data permintaan tanggal ke-n. 11. Tanggal aktif kerja di inputkan oleh pengguna, dengan permisalan hari aktif kerja ke-n.

5 Waktu produksi dilakukan 8 jam per hari (28800 detik). 13. Data permintaan yang pertama tanggal 1 dapat dimulai pada hari aktif kerja ke-1 yaitu tanggal 2 dengan waktu mulai Data permintaan kedua tanggal 2 dapat dimulai pada hari aktif kerja ke- 2 yaitu tanggal 3 dengan catatan mesin pada suatu stasiun kerja selesai mengerjakan permintaan pada tanggal 1, dan seterusnya. b. Fungsi objektif pada penjadwalan produksi adalah untuk meminimalkan makespan (waktu penyelesaian total). Nilai makespan didapatkan dari nilai maksimal yang terdapat pada stasiun kerja Packing. 4.3 Penerapan Metode Pengukuran Waktu pada Kasus Penjadwalan Produksi Tahap-tahap yang digunakan pada metode pengukuran waktu adalah : 1. Pengukuran waktu pada setiap job menggunakan stopwatch dilakukan sebanyak 8 kali. Tabel hasil pengukuran waktu menggunakan stopwatch dapat dilihat pada lampiran 5. Parameter yang digunakan dalam pengukuran waktu kerja, yaitu : a. Tingkat kepercayaan (k) sebesar 95% = 2 b. Tingkat ketelitian (s) sebesar 5% = 0,05 c. Banyaknya data (N) = 8 d. Banyaknya sub grup (K) = 1 + 3,3 log N = 3, e. Banyaknya data tiap sub grup (n) = N = 2 K

6 45 2. Dilakukan uji keseragaman data Data hasil pengukuran waktu, kemudian dilakukan uji keseragaman data untuk mengetahui data yang telah diambil sudah seragam atau belum.hasil uji keseragaman data dapat dilihat pada lampiran 6. Contoh perhitungan uji keseragaman data pada stasiun kerja ram per ukuran 90x200 terdapat 8 data pengamatan, yaitu : 177, 167, 155, 184, 155, 171, 175, 176. Banyaknya subgroup (K) = 1 + (3,3 x logn) = 1 + (3,3 x log(8)) = 3,98 4 Banyaknya data tiap sub grup (n) = N = 8 = 2 K 4 x 1 = x 2 = x 3 = x 4 = = 172 = 169,5 = 163 = 175,5 x = K i=1 x i K = , ,5 4 = 170 N j =1 Xj 2 = = N ( j =1 Xj) 2 = ( ) 2 = σ x = N N X 2 j N j =1 X 2 j =1 j N = 4( ) = 9, BKA = x + 3σ x = (3 x 9, ) = 189, BKB = x - 3σ x = (3 x 9, ) = 150, Dari hasil perhitungan uji keseragaman data, maka data pengukuran waktu seragam karena termasuk dalam rentang nilai BKA dan BKB.

7 46 3. Dilakukan uji kecukupan data Selanjutnya dilakukan uji kecukupan data pada data pengukuran waktu untuk mengetahui data yang telah diambil sudah cukup atau belum.hasil uji kecukupan data dapat dilihat pada lampiran 7. Contoh perhitungan uji kecukupan data pada stasiun kerja ram per ukuran 90x200 : N j =1 x j = = 1360 N = k s (N N x 2 j =1 j ( N j =1 x j ) 2 ) N j =1 x j 2 = 2 0,05 (8( ) ) = 5, Dari hasil perhitungan uji kecukupan data, maka data yang telah diambil sudah cukup karena N <N. 4. Menentukan waktu normal Perhitungan waktu normal dilakukan untuk menormalkan waktu yang diperoleh dengan faktor penyesuaian. Faktor penyesuaian dilihat dari 4 faktor yaitu ketrampilan, usaha, kondisi kerja dan konsistensi. Masing-masing faktor penyesuaian dinilai berdasarkan kondisi nyata di pabrik menggunakan tabel penyesuaian Westinghouse system yang dapat dilihat pada tabel 2.1. Faktor penyesuaian (Rating factor) yang telah diteliti dapat dilihat pada lampiran 3.Hasil perhitungan waktu normal dapat dilihat pada lampiran 8. Contoh perhitungan waktu normal pada stasiun kerja ram per ukuran 90x200 : Pi = Rating factor = 0,06+0,08+0+0= 0,14 P = 1 + Pi = 1,14 Waktu Normal = Waktu rata-rata x (1+ Rating factor) = 170 x (1,14) = 193,8

8 47 5. Menentukan waktu standar Adanya kelonggaran waktu (Allowance) yang diberikan kepada operator menggunakan tabel 2.2. Faktor kelonggaran dapat dilihat pada Lampiran 4, dan tabel waktu standar dapat dilihat pada lampiran 8. Contoh perhitungan waktu standar pada stasiun kerja ram per ukuran 90x200 : Allowance = ,5 = 30,5 Waktu Standar = Waktu Normal x (100 / (100 - Allowance)) = 193,8 x (100/(100-30,5)) = 278, Penerapan Metode Simulated annealing pada Kasus Penjadwalan Produksi Dalam melakukan penjadwalan produksi kasur, dibutuhkan data masukan diantaranya : data barang, data permintaan dan data waktu standar yang didapatkan dari perhitungan menggunakan metode pengukuran waktu kerja. kemudian data yang ada akan diproses menggunakan metode simulated annealing. Output yang dihasilkan berupa urutan job dan nilai makespan.job yang dimaksudkan adalah pengelompokan kasur yang memiliki ukuran, jenis dan warna yang sama. Untuk data produk kasur dapat dilihat pada lampiran 9, Jumlah produk kasur = 39 x (jumlah ukuran) = 39 x 7 = 273 produk. Inputan yang dibutuhkan untuk melakukan penjadwalan produksi adalah adanya data permintaan barang. Berdasarkan lampiran 12, data permintaan tanggal 1 april 2015 terdapat 30 jobdan data permintaan tanggal 2 april 2015 terdapat 36 job. Untuk mempermudah dalam perhitungan manual diambil 5 job

9 48 pada data permintaan barang 1 april 2015 yang dapat dilihat pada tabel 4.1. dan5 job pada data permintaan barang tanggal 2 April 2015 dapat dilihat pada pada tabel 4.2. Tabel 4.1 Permintaan barang tanggal 1 April 2015 Job Jenis Ukuran Warna Jumlah Job 1 Kasur 160X200 Apricot 3 Job 2 Kasur 160X200 Cream 2 Job 3 Kasur 160X200 Coklat aster 2 Job 4 Kasur 160X200 Coklat 2 Job 5 Kasur 140X200 Merah tua 1 Tabel 4.2 Permintaan barang tanggal 2 April 2015 Job Jenis Ukuran Warna Jumlah Job1 Kasur 120X200 Merah tua 3 Job2 Kasur 120X200 Coklat 2 Job3 Kasur 160x200 Cream 1 Job4 Kasur 160X200 Coklat aster 3 Job5 Kasur 160X200 Merah tua 5 Mengambil data waktu standar untuk setiap stasiun kerja yang ada pada lampiran 8 yang sesuai dengan jenis dan ukuran pada setiap job. Data waktu untuk data permintaan tanggal 1 April 2015 dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3 Data Waktu untuk data Permintaan Tanggal 1 April 2015 Stasiun Kerja / stage Job Stage 1 Stage 2 Stage 3 Stage 4 Stage 5 Ram Per Klem Per Tembak Kasur Jahit Kasur Packing Job Job Job Job Job Tabel hari aktif kerja digunakan untuk mengetahui tanggal aktif kerja yang dilakukan oleh perusahaan, karena produksi dapat dilakukan pada hari aktif kerja

10 49 perusahaan. Kemudian setiap hari aktif kerja memiliki rentang waktu yang telah ditentukan. Dalam 1 hari aktif kerja memiliki waktu selama 8 jam (28800 detik). Untuk mempermudah perhitungan manual dimisalkan dalam 1 hari aktif kerja selama 1 jam (3600 detik) dapat dilihat pada tabel 4.4. annealing : Tabel 4.4 Hari Aktif Kerja Hari Aktif Kerja Waktu (detik) Tanggal Rentang hari ke April hari ke April hari ke April hari ke n waktu n tanggal n n n Berikut langkah-langkah perhitungan menggunakan metode simulated 1. Menentukan parameter dan solusi awal Inisialisasi parameter awal terdiri dari T 0, c, n dan T f. Nilai c dapat diberikan nilai antara 0 1, akan tetapi untuk mendapatkan hasil yang optimal digunakan c antara 0,4 dan 0,6. Kemudian untuk nilai n dapat digunakan antara 50 dan 100. Selanjutnya nilai Tf menggunakan suhu yang paling kecil yaitu 0, Dalam menentukan nilai T 0 dibangkitkan 4 nilai secara acak, diantaranya : menghasilkan nilai makespan menghasilkan nilai makespan menghasilkan nilai makespan menghasilkan nilai makespan 6830

11 50 Nilai rata-rata makespan dari 4 solusi = = = 6842, nilai temperatur awal (T 0 ) yang dihasilkan adalah Pada contoh perhitungan ini digunakan reduction factor (c) = 0.5, jumlah iterasi (n) = 1 dan temperatur akhir (T f ) = Parameter ini digunakan pada contoh agar mempermudah perhitungan manual sistem. Membangkitkan solusi awal yaitu urutan job Data permintaan tanggal 1 April 2015 digunakan sebagai data awal permintaan, sehingga produksi dimulai pada tanggal 2 April Oleh karena itu, waktu mulai setiap mesin pada stasiun kerja dimulai 0 yaitu hari aktif kerja ke-1. Perhitungan waktu pengerjaan barang pada setiap stasiun kerja menggunakan aturan-aturan yang digunakan pada proses produksi pembuatan kasur yang telah dijelaskan pada titik 4.2 pengolahan data, hingga didapatkan nilai makespan. Langkah perhitungan sebagai berikut : Pada stasiun kerja 1 terdapat 3 mesin dan terdapat waktu setup. Ketika jumlah job jumlah mesin pada stasiun kerja 1, maka waktu setup digunakan. Akan tetapi jika jumlah job > jumlah mesin pada stasiun kerja 1, maka waktu setup hanya akan digunakan ketika terdapat pergantian ukuran untuk mesin yang sama pada stasiun kerja 1. Berdasarkan urutan job , maka yang pertama diproses adalah job 1 yang memiliki jumlah barang sebanyak 3. Job 1 dikerjakan pada mesin 1. Job 1 barang ke 1 = waktu setup + waktu mulai + data waktu job 1 = = 2322

12 51 Job 1 barang ke 2 = job 1 barang ke 1 + data waktu job 1 = = 2844 Job 1 barang ke 3 = job 1 barang ke 2 + data waktu job 1 = = 3366 Selanjutnya proses kedua pada stasiun kerja 1 adalah job 2 yang memiliki jumlah barang sebanyak 2, job 2 dikerjakan pada mesin 2. Job 2 barang ke 1 = waktu setup + waktu mulai + data waktu job 2 = = 2322 Job 2 barang ke 2 = job 2 barang ke 1 + data waktu job 2 = = 2844 Selanjutnya proses ketiga pada stasiun kerja 1 adalah job 3 yang memiliki jumlah barang sebanyak 2, job 3 dikerjakan pada mesin 3. Job 3 barang ke 1 = waktu setup + waktu mulai + data waktu job 3 = = 2322 Job 3 barang ke 2 = job 3 barang ke 1 + data waktu job 3 = = 2844

13 52 Selanjutnya proses keempat pada stasiun kerja 1 adalah job 4 yang memiliki jumlah barang sebanyak 2. Job 4 diletakkan pada mesin ke 2 karena pada mesin 2 memiliki waktu penyelesaian terkecil yaitu Job 4 barang ke 1 = waktu penyelesaian terkecil + data waktu job 4 = = 3366 Job 4 barang ke 2 = job 4 barang ke 1 + data waktu job 4 = = 3888 Selanjutnya proses kelima pada stasiun kerja 1 adalah job 5 yang memiliki jumlah barang sebanyak 1. Job 5 diletakkan pada mesin ke 3 karena pada mesin 3 memiliki waktu penyelesaian terkecil yaitu Job 5 barang ke 1 = waktu setup + waktu penyelesaian terkecil + data waktu job 5 = = 5097 Waktu selesai mesin 1 pada stasiun kerja 1 = 3366 Waktu selesai mesin 1 pada stasiun kerja 1 = 3888 Waktu selesai mesin 1 pada stasiun kerja 1 = 5097 Hasil urutan waktu terkecil pada stasiun kerja 1 = {2322, 2322, 2322, 2844, 2844, 2844, 3366, 3366, 3888, 5097} Selanjutnya, pada stasiun kerja ke 2 terdapat 1 mesin.pengerjaan barang berdasarkan urutan waktu terkecil pada stasiun kerja 1. Jika jumlah barang

14 53 jumlah mesin, maka data waktu job a ditambahkan dengan nilai terbesar antara waktu mulai dan job a barang b pada stasiun kerja sebelumnya. Jika jumlah barang > jumlah mesin, maka data waktu job a ditambahkan dengan nilai terbesar antara job a barang b pada stasiun kerja sebelumnya dan nilai pada mesin di stasiun kerja 2. Job 1 barang 1 = job 1 barang 1 (stasiun kerja 1) + data waktu job 1 = = 2650 Job 2 barang 1 = job 1 barang 1 + data waktu job 2 = = 2978 Job 3 barang 1 = job 2 barang 1 + data waktu job 3 = = 3306 Job 1 barang 2 = job 3 barang 1 + data waktu job 1 = = 3634 Job 2 barang 2 = job 1 barang 2 + data waktu job 2 = = 3962 Job 3 barang 2 = job 2 barang 2 + data waktu job 3 = = 4290

15 54 Job 1 barang 3 = job 3 barang 2 + data waktu job 1 = = 4618 Job 4 barang 1 = job 1 barang 3 + data waktu job 4 = = 4946 Job 4 barang 2 = job 4 barang 1 + data waktu job 4 = = 5274 Job 5 barang 1 = job 4 barang 2 + data waktu job 5 = = 5586 Waktu selesai mesin 1 pada stasiun kerja 2 = Urutan waktu terkecil pada stasiun kerja 2 = {2650, 2978, 3306, 3634, 3962, 4290, 4618, 4946, 5274, 5586} Untuk stasiun kerja 3 hingga stasiun kerja 5, alur perhitungannya sama seperti alur perhitungan pada stasiun kerja 2. Hingga didapatkan nilai makespan sebesar 6854 detik. Proses perhitungan makespan pada inisialisasi solusi awal dapat dilihat pada tabel 4.5. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gantt chart pada lampiran Menghitung nilai fungsi tujuan dari solusi awal dan tetapkan iterasi dan siklus iterasi

16 55 Berdasarkan tabel 4.5, nilai fungsi tujuan berupa makespan f i = f(x i ) = 8771 detik. Tetapkan iterasi i=1 dan siklus iterasi p=1. Tabel 4.5 Inisialisasi Solusi Awal Stasiun kerja / stage (satuan detik) Urutan Urutan stage stage Proses Job stage 1 2 stage 3 stage Waktu Mulai Waktu Selesai Membangkitkan solusi baru, menghitung nilai fungsi tujuan dan selisih nilai fungsi tujuan Solusi baru dibangkitkan secara acak, misalkan solusi secara acak yang didapatkan adalah Urutan job baru : Waktu mulai tetap dimulai dari 0 karena masih memproses penjadwalan untuk data permintaan tanggal 1 April 2015, kemudian proses perhitungan menggunakan aturan-aturan yang digunakan pada proses produksi pembuatan kasur yang telah dijelaskan pada titik 4.2 pengolahan data, hingga didapatkan nilai fungsi tujuan berupa makespan. Proses perhitungan makespan pada solusi baru dapat dilihat pada tabel 4.6, dan gantt chart solusi baru dapat dilihat pada lampiran 14. Nilai

17 56 makespan yang dihasilkan adalah 6830 detik. Selisih nilai makespan adalah Δf=f i+1 f i = makespan baru makespan lama = = -24. Tabel 4.6 Solusi baru stasiun kerja / stage (satuan detik) Urutan Urutan stage stage stage 1 stage 3 stage 4 Proses Job Waktu Mulai Waktu Selesai Menerima atau menolak solusi baru Solusi baru akan diterima ketika Δf bernilai negatif, akan tetapi jika Δf bernilai positif maka digunakan distribusi probabilitas boltzmann. Untuk menerima atau tidak, perlu digunakan solusi pembanding terhadap nilai probabilitas dengan membangkitkan nilai acak (0,1). Jika nilai acak < P(E), maka solusi baru diterima. Namun, jika sebaliknya maka solusi baru ditolak. Dari hasil perhitungan didapat selisih nilai makespan (Δf) bernilai negatif yaitu -24, maka solusi baru diterima. 5. Jika i < n, kembali ke langkah 3. Akan tetapi jika i n, maka lanjutkan ke langkah 6 Nilai iterasi i saat ini adalah 1, maka dilanjutkan ke langkah 6.

18 57 6. Update siklus iterasi p=p+1, dan iterasi i=1 Siklus iterasi = 2 dan iterasi = Kurangi temperatur Dilakukan pengurangan temperatur ketika siklus iterasi bertambah dan iterasi dimulai dari 1.T = T x c = 6945,5 x 0.5 = 3472, Kriteria pemberhentian Kriteria pemberhentian dilakukan ketika T sudah mencapai nilai Tf. Pada inisialisasi awal nilai Tf = 3500 dan nilai T saat ini adalah 3472,75. Maka proses simulated annealing selesai. Dari hasil urutan job yang dipilih yaitu , maka waktu mulai produksi dapat dilihat pada waktu mulai dari semua mesin pada stasiun kerja yang paling minimal yaitu 0, maka produksi dimulai pada tanggal 2 April 2015 dan waktu selesai produksi dapat dilihat dari nilai makespan yang dihasilkan yaitu 6830, berdasarkan tabel 4.4 maka produksi selesai pada tanggal 3 April Pada permintaan tanggal selanjutnya yaitu 2 april 2015, dilakukan langkah-langkah metode simulated annealing. Permintaan tanggal 2 april 2015 dapat mulai diproduksi pada hari aktif kerja ke-2 (tanggal 3 april 2015), berdasarkan tabel 4.4 maka waktu mulai dapat dimulai pada waktu ke 3600 dengan catatan suatu mesin pada setiap stasiun kerja telah selesai mengerjakan barang pada data permintaan tanggal 1 april Waktu mulai pada setiap stasiun kerja sebagai berikut : - Stasiun kerja 1 : {3888, 3600, 5097} - Stasiun kerja 2 : {5517}

19 58 - Stasiun kerja 3 : {5759, 6087} - Stasiun kerja 4 : {6727, 6071, 6399} - Stasiun kerja 5 : {6830} 4.5 Perancangan Sistem Perancangan sistem pada sistem pendukung keputusan penjadwalan produksi simulated annealing menggunakan sysflow, use case diagram dan activity diagram. Sysflow digunakan untuk menggambarkan alur sistem proses penjadwalan produksi menggunakan simulated annealing, sehingga user yang dimaksud dalam sysflow adalah wakil produksi yang bertugas untuk melakukan penjadwalan produksi. Dalam sysflow sistem dijelaskan alur proses penjadwalan produksi simulated annealing dimulai dari input data, diantaranya : data barang, data waktu dan data permintaan barang. Kemudian data input akan disimpan pada database. Untuk melakukan proses penjadwalan, langkah yang dilakukan adalah input parameter simulated annealing dan tanggal permintaan yang akan dijadwalkan. Selanjutnya sistem akan memproses menggunakan langkah-langkah metode simulated annealing. Kemudian hasil yang akan dikeluarkan oleh sistem berupa urutan job dan nilai makespan. Sysflow sistem dapat dilihat pada gambar 4.1. Selanjutnya diagram yang digunakan pada penelitian ini adalah use case diagram. Dalam use case diagram terdapat aktor user yang dapat menjalankan 3 fitur, yaitu :login, mengedit data pribadi dan logout. User dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :user wakil produksi dan user kepala produksi. User wakil produksi dapat menjalankan 6 fitur, yaitu : mengelola data stasiun kerja, mengelola data

20 59 waktu, mengelola data barang, mengelola data permintaan, memproses penjadwalan produksi dan mengelola tanggal aktif kerja. Pada fitur mengelola data permintaan, user wakil produksi dapat menggunakan 2 fitur yaitu menambah data permintaan dan mengedit data permintaan. Sedangkan user kepala produksi dapat menjalankan 2 fitur, yaitu : menambah user dan melihat jadwal produksi. use case diagram dapat dilihat pada gambar 4.2. Penjadwalan Produksi Simulated Annealing User Sistem Mulai Input : - Data Barang - Data Waktu - Data Permintaan Barang Input : - parameter (T0, Tf, c, n) - tanggal permintaan Simpan Data Inputan Inisialisasi Solusi Awal tetapkan Iterasi i=1 dan Siklus iterasi p=1 Membangkitkan Solusi Baru Tidak Terima atau Tolak Solusi Baru i n? Ya Update Siklus Iterasi p=p+1 dan iterasi i=1 Tidak Kurangi Temperatur T T Tf? Ya Hasil : - urutan job - nilai makespan Simpan Waktu Mulai dan Waktu Selesai Selesai Gambar 4.1 Sysflow Sistem

21 60 Mengedit Data Pribadi User Mengelola Data Stasiun Kerja Mengelola Data Waktu Wakil Produksi Mengelola Data Barang Menambah Data Permintaan Mengelola Data Permintaan Mengedit Data Permintaan Memproses Penjadwalan Produksi <<extend>> Mencetak Jadwal Produksi Memperbarui Tanggal Aktif Kerja <<include>> Mengelola Hari Libur Kepala Produksi Menambah User Melihat Jadwal Produksi Gambar 4.2 Use Case Diagram Penelitian ini juga menggunakan activity digram untuk lebih memperjelas fitur yang ada pada use case diagram. Terdapat 13 activity digram, diantaranya :mengedit data pribadi, mengelola data stasiun kerja, mengelola data waktu, mengelola data barang, mengelola data permintaan, menambah data permintaan, mengedit data permintaan, memproses penjadwalan produksi, mencetak jadwal produksi, memperbarui tanggal aktif kerja, mengelola hari libur, melihat jadwal produksi dan menambah user.

22 61 Pada activity diagram mengedit data pribadi, sistem masuk pada fitur edit data pribadi, kemudian menampilkan fitur edit data pribadi. Setelah itu, user dapat memperbarui data pribadi dan sistem akan menyimpan data pribadi yang telah diperbarui oleh user, proses edit data pribadi selesai. Activity diagram mengedit data pribadi dapat dilihat pada gambar 4.3. User Sistem Masuk Fitur Edit Data Pribadi Memperbarui Data Pribadi Menampilkan Edit Data Pribadi Menyimpan Data Pribadi Gambar 4.3 Activity Diagram Mengedit Data Pribadi Pada activity diagram mengelola data stasiun kerja, sistem masuk pada fitur data stasiun kerja, kemudian menampilkan data stasiun kerja. Pada fitur data stasiun kerja terdapat 1 tombol yang dapat dipilih oleh wakil produksi, yaitu : memperbarui data stasiun kerja. Kemudian sistem akan menyimpan perubahan data stasiun kerja, proses mengelola data stasiun kerja selesai. Activity diagram mengelola data stasiun kerja dapat dilihat pada gambar 4.4. Pada activity diagram mengelola data waktu, sistem masuk pada fitur data waktu, kemudian menampilkan data waktu. Setelah itu wakil produksi dapat memilih stasiun kerja dan menekan tombol ok. Sistem melakukan pengecekan data waktu, jika data waktu belum lengkap maka wakil produksi melengkapi data

23 62 waktu, akan tetapi jika data waktu sudah lengkap maka pilihan inputan data waktu menjadi kosong. Kemudian sistem akan menyimpan perubahan data waktu, proses mengelola data waktu selesai. Activity diagram mengelola data waktu dapat dilihat pada gambar 4.5. Wakil Produksi Sistem Masuk Fitur Data Stasiun Kerja Memperbarui Data Stasiun Kerja Menampilkan Data Stasiun Kerja Menyimpan Data Stasiun Kerja Gambar 4.4 Activity Diagram Mengelola Data Stasiun Kerja Wakil Produksi Sistem Masuk Fitur Data Waktu Memilih Stasiun Kerja Menampilkan Data Waktu Menekan Tombol Ok Melengkapi data waktu Pilihan Inputan Kosong tidak lengkap Mengecek data waktu lengkap Menyimpan Data Waktu Gambar 4.5 Activity Diagram Mengelola Data Waktu Pada activity diagram mengelola data barang, sistem masuk pada fitur data barang, kemudian menampilkan data barang. Pada fitur data barang terdapat 2

24 63 tombol yang dapat dipilih oleh wakil produksi, yaitu : menyimpan dan menghapus data barang. Kemudian sistem akan menyimpan perubahan data barang, proses mengelola data barang selesai. Activity diagram mengelola data barang dapat dilihat pada gambar 4.6. Wakil Produksi Sistem Masuk Fitur Data Barang Menampilkan Data Barang Menyimpan Data Barang Menghapus Data Barang Menyimpan Data Barang Gambar 4.6Activity Diagram Mengelola Data Barang Pada activity diagram mengelola data permintaan, sistem masuk pada fitur data permintaan, kemudian menampilkan data permintaan. Pada fitur data permintaan terdapat 2 tombol yang dapat dipilih oleh wakil produksi, yaitu : mengedit data permintaan dan menambah data permintaan. Proses mengelola data permintaan selesai. Activity diagram mengelola data permintaan dapat dilihat pada gambar 4.7. Pada activity diagram menambah data permintaan, sistem masuk pada fitur menambah data permintaan, kemudian menampilkan fitur menambah data permintaan. Kemudian wakil produksi dapat menginputkan tanggal permintaan dan sistem menampilkan detail permintaan. Setelah itu, wakil produksi dapat

25 64 menambahkan data detail permintaan. Kemudian sistem akan menyimpan data permintaan dan data detail permintaan, proses menambah data permintaan selesai. Activity diagram menambah data permintaan dapat dilihat pada gambar 4.8. Wakil Produksi Sistem Masuk Fitur Data Permintaan Menampilkan Data Permintaan Mengedit Data Permintaan Menambah Data Permintaan Gambar 4.7 Activity Diagram Mengelola Data Permintaan Wakil Produksi Sistem Masuk Fitur Menambah Data Permintaan Menginput tanggal permintaan Menampilkan Fitur Menambah Data Permintaan Menambah data detail permintaan Menampilkan Detail Permintaan Menyimpan Data Permintaan dan Detail Permintaan Gambar 4.8 Activity Diagram Menambah Data Permintaan

26 65 Pada activity diagram mengedit data permintaan, sistem masuk pada fitur mengedit data permintaan, kemudian menampilkan fitur mengedit data permintaan. Kemudian wakil produksi dapat memilih ID permintaan yang akan diedit dan sistem menampilkan data detail permintaan. Setelah itu, wakil produksi dapat memperbarui jumlah permintaan. Kemudian sistem akan menyimpan data detail permintaan, proses mengedit data permintaan selesai. Activity diagram mengedit data permintaan dapat dilihat pada gambar 4.9. Wakil Produksi Sistem Masuk Fitur Mengedit Data Permintaan Memilih ID Permintaan Menampilkan Fitur Edit Data Permintaan Memperbarui Jumlah Permintaan Menampilkan Detail Permintaan Menyimpan Data Detail Permintaan Gambar 4.9 Activity Diagram Mengedit Data Permintaan Pada activity diagram memproses penjadwalan produksi, sistem masuk pada fitur penjadwalan produksi, kemudian menampilkan fitur penjadwalan produksi. Kemudian wakil produksi dapat memproses penjadwalan produksi. Setelah itu, wakil produksi dapat memperbarui jumlah permintaan dan sistem akan menyimpan hasil penjadwalan produksi. Proses penjadwalan produksi selesai, activity diagram memproses penjadwalan produksi dapat dilihat pada gambar Hasil penjadwalan produksi dapat dilihat pada activity diagram

27 66 mencetak jadwal produksi yang dapat dilihat pada gambar 4.11, dimulai dari wakil produksi menekan tombol cetak kemudian sistem akan menampilkan hasil penjadwalan produksi. Wakil Produksi Sistem Masuk Fitur Penjadwalan Produksi Memilih tanggal permintaan Menampilkan Fitur Penjadwalan Produksi Menampilkan Nilai Parameter dan Tombol Proses Memproses Penjadwalan Produksi Menyimpan Hasil Penjadwalan Produksi Gambar 4.10Activity Diagram Memproses Penjadwalan Produksi Wakil Produksi Sistem Menekan Tombol Cetak Menampilkan hasil Penjadwalan Produksi Gambar 4.11Activity Diagram Mencetak Jadwal Produksi Pada activity diagram mengelola hari libur yang dapat dilihat pada gambar 4.12, terdapat 3 tombol yang dapat dilakukan oleh wakil produksi yaitu menyimpan hari libur, menghapus hari libur dan menutup panel hari libur. Selanjutnya pada activity diagram memperbarui tanggal aktif kerja yang dapat dilihat pada gambar 4.13, sistem akan masuk fitur tanggal aktif kerja dan menampilkan fitur tanggal aktif kerja. Kemudian wakil produksi menekan tombol

28 67 perbarui untuk memperbarui tanggal aktif kerja, sehingga sistem akan memperbarui tanggal aktif kerja. Wakil Produksi Sistem Masuk Panel Hari Libur Menampilkan Panel Hari Libur Menyimpan hari Libur Menghapus Hari Libur Menutup Panel Hari Libur Memperbarui Data Hari Libur Gambar 4.12 Activity Diagram Mengelola Hari Libur Wakil Produksi Sistem Masuk Fitur Tanggal Aktif Kerja Menyimpan Tanggal Aktif Kerja Menampilkan Fitur Tanggal Aktif Kerja Mengupdate Tanggal Aktif Kerja Gambar 4.13 Activity Diagram Memperbarui Tanggal Aktif Kerja Pada activity diagram melihat jadwal produksi, sistem masuk pada fitur jadwal produksi, kemudian menampilkan fitur jadwal produksi. Kemudian kepala

29 68 produksi dapat melihat jadwal produksi. Proses melihat jadwal produksi selesai, activity diagram melihat jadwal produksi dapat dilihat pada gambar Kepala Produksi Sistem Masuk Fitur Jadwal Produksi Melihat Jadwal Produksi Menampilkan Jadwal Produksi Gambar 4.14 Activity Diagram Melihat Jadwal Produksi Pada activity diagram menambah user, sistem masuk pada fitur tambah user, kemudian menampilkan fitur tambah user. Kemudian kepala produksi dapat menambah user dan sistem menyimpan data user. Proses menambah user selesai, activity diagram menambah user dapat dilihat pada gambar Kepala Produksi Sistem Masuk Fitur Tambah User Menambah User Menampilan Tambah User Menyimpan Data User Gambar 4.15 Activity Diagram Menambah User 4.6 Implementasi Sistem Implementasi sistem yang akan dibahas adalah mengenai GUI (Graphical User Interface) untuk sistem pendukung keputusan penjadwalan produksi

30 69 menggunakan metode simulated annealing. Antarmuka pada sistem pendukung keputusan penjadwalan produksi ini terdiri dari halaman login, halaman menu, halaman data user, halaman data stasiun kerja, halaman data waktu, halaman data barang, halaman data permintaan dan halaman penjadwalan produksi. User terbagi menjadi dua yaitu kepala produksi, dan wakil produksi. 1. Halaman login Halaman login merupakan halaman awal yang akan muncul pertama kali ketika sistem dijalankan. Halaman login berfungsi untuk keamanan dan hak akses dalam sistem. Pada halaman ini, user memasukkan username dan password. Tampilan halaman login dapat dilihat pada gambar Gambar 4.16 Halaman Login 2. Halaman menu Halaman menu akan aktif setelah user berhasil login. Halaman ini berisi pilihan fitur yang disediakan oleh sistem. Ketika user yang melakukan login memiliki jabatan kepala produksi, maka sistem akan menampilkan 2 fitur

31 70 yang ada pada halaman menu, yaitu data user dan jadwal produksi.untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada skema menu untuk kepala produksi pada gambar 4.17 dan tampilan halaman menu kepala produksi dapat dilihat pada gambar Fitur yang akan ditampilkan oleh sistem untuk yang melakukan login wakil produksi antara lain : data user, data stasiun kerja, data waktu, data barang, data permintaan, penjadwalan produksi dan tanggal aktif kerja. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada skema menu untuk wakil produksi pada gambar 4.18 dan tampilan halaman menu wakil produksi dapat dilihat pada gambar Halaman Menu Kepala Produksi Data User Jadwal Produksi Menambah Data User Mengedit Data Pribadi Gambar 4.17 Skema Menu untuk Kepala Produksi Halaman Menu Wakil Produksi Data User Data Stasiun Kerja Data Waktu Data Barang Data Permintaan Penjadwalan Produksi Tanggal Aktif Kerja Mengedit Data Pribadi Tambah Data Permintaan Edit Data Permintaan Cetak Penjadwalan Produksi Gambar 4.18 Skema Menu untuk Wakil Produksi

32 71 Gambar 4.19 Halaman Menu Kepala Produksi Gambar 4.20 Halaman Menu Wakil Produksi 3. Halaman data user Halaman data user berisi 2 pilihan fitur yaitu tambah data user dan edit data pribadi. Fitur yang ada pada halaman data user bergantung pada user yang melakukan login. Fitur yang terdapat pada data userwakil produksi adalah

33 72 edit data pribadi. Sedangkan fitur yang terdapat pada data user kepala produksi adalah tambah data user dapat dilihat pada gambar 4.22 dan edit data pribadi dapat dilihat pada gambar Tampilan halaman data user kepala produksi dapat dilihat pada gambar Halaman data stasiun kerja Halaman data stasiun kerja adalah halaman yang digunakan untuk mengedit data stasiun kerja. Halaman ini terdapat 3 tombol, yaitu tombol simpan, hapus dan batal. Tombol simpan berfungsi untuk memperbarui data stasiun kerja, sedangkan tombol batal berfungsi untuk membatalkan penyimpanan atau menghapus data yang ditulis pada inputan. Tampilan halaman data stasiun kerja dapat dilihat pada gambar Gambar 4.21 Halaman Data User Kepala Produksi

34 73 Gambar 4.22 Halaman Tambah User Gambar 4.23 Halaman Edit Data User 5. Halaman data waktu Halaman data waktu standar adalah halaman yang digunakan untuk mengedit data waktu. Halaman ini terdapat 3 tombol, yaitu tombol simpan

35 74 dan batal. Tombol simpan berfungsi untuk menyimpan dan memperbarui data waktu, sedangkan tombol batal berfungsi untuk membatalkan penyimpanan. Tampilan halaman data waktu standar dapat dilihat pada gambar Gambar 4.24 Halaman Data Stasiun Kerja Gambar 4.25 Halaman Data Waktu

36 75 6. Halaman data barang Halaman data barang adalah halaman yang digunakan untuk mengedit data barang. Halaman ini terdapat 3 tombol, yaitu tombol simpan, hapus dan batal. Tombol simpan berfungsi untuk menyimpan dan memperbarui data barang, tombol hapus berfungsi untuk menghapus data stasiun kerja, sedangkan tombol batal berfungsi untuk membatalkan penyimpanan. Tampilan halaman data barang dapat dilihat pada gambar Gambar 4.26 Halaman Data Barang 7. Halaman data permintaan barang Halaman data permintaan barang adalah halaman yang digunakan untuk mengedit data permintaan barang. Pada halaman ini akan muncul tabel tanggal permintaan yang telah diinputkan oleh user. Tersedia 2 pilihan menu pada halaman data permintaan yaitu menu tambah data permintaan dan menu edit data permintaan. Menu tambah data permintaan digunakan untuk

37 76 menambahkan data permintaan dapat dilihat pada gambar 4.28, sedangkan menu edit data permintaan digunakan untuk mengedit data permintaan dapat dilihat pada gambar Tampilan halaman data permintaan barang dapat dilihat pada gambar Gambar 4.27 Halaman Data Permintaan Barang Gambar 4.28 Halaman Tambah Data Permintaan

38 77 Gambar 4.29 Halaman Edit Data Permintaan 8. Halaman tanggal aktif kerja Halaman tanggal aktif kerja adalah halaman yang digunakan untuk memperbarui tanggal aktif kerja. Halaman ini terdapat 2 tombol, yaitu tombol perbarui dan hari libur. Tombol perbarui berfungsi untuk memperbarui tanggal aktif kerja, tombol hari libur berfungsi untuk membuka panel hari libur sehingga wakil produksi dapat menambahkan tanggal libur. Tampilan halaman tanggal aktif kerja dapat dilihat pada gambar Halaman Penjadwalan Produksi Halaman penjadwalan produksi adalah halaman yang digunakan untuk memproses inputan data permintaan yang telah tersimpan pada sistem menjadi output berupa hasil penjadwalan produksi. Tampilan halaman penjadwalan produksi menggunakan simulated annealing dapat dilihat pada

39 78 gambar Tabel penjadwalan produksi akan menampilkan informasi mengenai : ID jadwal, tanggal permintaan, urutan, makespan, makespan kumulatif, Tawal, Takhir, c, n, tanggal mulai produksi dan tanggal selesai produksi. Pada fitur penjadwalan produksi terdapat 2 tombol yaitu proses dan cetak. Tombol cetak digunakan untuk mencetak hasil penjadwalan produksi yang terdapat pada tabel penjadwalan produksi, tampilan hasil cetakan dapat dilihat pada gambar Gambar 4.30 Halaman Tanggal Aktif Kerja 10. Halaman Jadwal Produksi Halaman jadwal produksi adalah halaman yang berisi tentang tabel jadwal produksi yang dapat dilihat oleh user yang memiliki jabatan kepala produksi. Tampilan halaman jadwal produksi dapat dilihat pada gambar 4.33.

40 79 Gambar 4.31 Halaman Penjadwalan Produksi Simulated annealing Gambar 4.32 Halaman Cetak Penjadwalan Produksi

41 80 Gambar 4.33 Halaman Jadwal Produksi 4.7 Pengujian Sistem Pengujian sistem ini bertujuan untuk memastikan bahwa sistem telah dibuat dengan benar. Salah satunya dengan cara melakukan pengujian dengan menggunakan pengujian Black Box Testing. Dalam pengujian ini yaitu melakukan perbandingan output yang dihasilkan oleh sistem dengan perhitungan manualnya. Pengujian sistem penjadwalan produksi metode simulated annealing menggunakan data permintaan pada perusahaan yaitu tanggal 1 april Pada tahap ini akan dijelaskan proses penjadwalan aplikasi telah sesuai dengan aturan penjadwalan pada perusahaan dan sesuai dengan aturan optimasi metode simulated annealing. Terdapat beberapa proses dalam sistem pendukung keputusan penjadwalan produksi menggunakan metode simulated annealing. Proses pertama adalah inisialisasi parameter. Berdasarkan tabel 4.7, maka nilai T 0 = (didapatkan

42 81 dari nilai rata-rata makespan dari 4 solusi acak). Nilai c = 0,5, nilai n = 50 dan nilai Tf = 0, Parameter dipilih karena memiliki nilai makespan paling kecil yaitu Tabel 4.7 Inisialisasi Parameter Tanggal 1 April 2015 T0 Tf c n Urutan Job Terakhir yang Terpilih Makespan ,75 0, , ,5 0, , , , ,5 0, , ,25 0, , , , ,75 0, , ,25 0, , Proses selanjutnya adalah memproses urutan jobawal : Kemudian dihitung waktu proses dari stasiun kerja pertama hingga stasiun kerja terakhir untuk menghasilkan nilai makespan awal sebesar Tahap selanjutnya adalah mengunakan tahap-tahap pada metode simulated annealing yang telah dijelaskan pada gambar 4.1. Kemudian didapatkan hasil urutan yang job terakhir yang terpilih yaitu dengan nilai makespan

43 82 Pengujian sistem juga dilakukan terhadap fitur-fitur yang ada pada sistem.pengujian ini bertujuan untuk mengetahui semua fitur dapat dijalankan sesuai dengan hasil yang diharapkan oleh user. Pengujian black box testing dapat dilihat pada lampiran Evaluasi Sistem Evaluasi sistem dilakukan dengan membandingkan hasil penjadwalan produksi kasur yang dilakukan sebelum menggunakan sistem dengan hasil penjadwalan produksi sesudah menggunakan sistem. Evaluasi sistem bertujuan untuk melihat apakah sistem yang dibuat sudah bekerja dengan baik atau tidak. Data yang digunakan untuk evaluasi sistem adalah data permintaan kasur bulan April Data permintaan kasurbulan April 2015 dapat dilihat pada Lampiran 12. Selanjutnya dari data permintaan perusahaan dilakukan perhitungan waktu makespan yang dilakukan perusahaan sesuai dengan alur penjadwalan produksi perusahaan. Hasil perbandingan evaluasi sistem dapat dilihat pada Lampiran 11. Dari hasil evaluasi sistem dapat dilihat bahwa penggunaan sistem dapat menghasilkan makespan yang lebih kecil dibandingkan dengan makespan yang dihasilkan oleh perusahaan. Berdasarkan permintaan pada tanggal 1 April 2015 hingga 15 April 2015, makespan berkurang hingga detik.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA LAMPIRAN. Lampiran 1 : Surat Keterangan Penelitian

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA LAMPIRAN. Lampiran 1 : Surat Keterangan Penelitian LAMPIRAN Lampiran 1 : Surat Keterangan Penelitian Lampiran 2 : Wawancara Waktu Pelaksanaan : September 2014 Tempat Pelaksanaan : Kantor PT. Bella Agung Citra Mandiri Nara Sumber Pewawancara : Jangkung

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jl. Raya Somban Lor No. 32 Candi, Sidoarjo. Waktu penelitian dilaksanakan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jl. Raya Somban Lor No. 32 Candi, Sidoarjo. Waktu penelitian dilaksanakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada PT. Bella Agung Citra Mandiri yang terletak di Jl. Raya Somban Lor No. 32 Candi, Sidoarjo. Waktu penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. manufaktur yang bergerak dibidang pembuatan spring bed yang berlokasi di kota

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. manufaktur yang bergerak dibidang pembuatan spring bed yang berlokasi di kota BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Bella Agung Citra Mandiri Sidoarjo merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang pembuatan spring bed yang berlokasi di kota Sidoarjo dan memiliki cabang

Lebih terperinci

Lampiran 2. Flow Process Chart Pembuatan Matras Spring Bed

Lampiran 2. Flow Process Chart Pembuatan Matras Spring Bed Lampiran. Flow Process Chart Pembuatan Matras Spring Bed Kain blacu Kain polos bag. atas & bawah Busa SII bag. atas & bawah Busa AII bag. atas & bawah Hardpadd bag. atas & bawah Per pinggir Kawat lis Kawat

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 69 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah melakukan analisis dan perancangan terhadap aplikasi system pakar ini, tahapan selanjutnya adalah implementasi dan pengujian.pada sub bab berikut

Lebih terperinci

PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SIMULATED ANNEALING DI PT. GUNA KEMAS INDAH TUGAS SARJANA : Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SIMULATED ANNEALING DI PT. GUNA KEMAS INDAH TUGAS SARJANA : Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SIMULATED ANNEALING DI PT. GUNA KEMAS INDAH TUGAS SARJANA : Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh :

Lebih terperinci

TUGAS ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENJUALAN LAPTOP

TUGAS ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENJUALAN LAPTOP TUGAS ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENJUALAN LAPTOP Disusun oleh : Bram Dermawan 13121020 Rendy Rangga Yudha 13121005 FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA 2016 DAFTAR ISI Contents

Lebih terperinci

BAB IV TESTING DAN IMPLEMENTASI

BAB IV TESTING DAN IMPLEMENTASI BAB IV TESTING DAN IMPLEMENTASI 4.1 Implementasi Sistem Implementasi sistem merupakan sebuah tahap meletakan sistem yang diusulkan atau dikembangkan jika nantinya sistem tersebut telah siap dijalankan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan dari Sistem Informasi

Lebih terperinci

Operator memiliki hak akses meliputi bahan baku, harga, customer, markup, pemesanan, dan data pemesanan

Operator memiliki hak akses meliputi bahan baku, harga, customer, markup, pemesanan, dan data pemesanan CARA MENGGUNAKAN PROGRAM -LOGIN Masukkan username dan password yang telah diberikan, klik tombol login -MENU UTAMA: OPERATOR Operator memiliki hak akses meliputi bahan baku, harga, customer, markup, pemesanan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan metode pengembangan sistem yang digunakan peneliti merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan metode pengembangan sistem yang digunakan peneliti merupakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Pengembangan Sistem Pendekatan metode pengembangan sistem yang digunakan peneliti merupakan salah satu dari agile methods yaitu extreme Programming (XP). Dalam metode

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Gambar Use Case Diagram

Gambar 4.1 Gambar Use Case Diagram 41 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Pada bab ini diuraikan tahap implementasi dalam rangkaian pengembangan sistem model Waterfall.Tahap ini akan mengimplementasikan persyaratan dan desain

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Dalam pengembangan aplikasi permainan Pungut Sampah Organik dan Anorganik, peneliti hanya akan menggunakan 3 macam diagram UML yaitu Use Case Diagram, Sequence Diagram dan Activity

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Ivana Mery Lestari Matras merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi spring bed. Perusahaan ini berdiri pada tahun

Lebih terperinci

TUGAS ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM LAUNDRY

TUGAS ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM LAUNDRY TUGAS ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM LAUNDRY Disusun oleh : M. Ridwan Nur Septian 13121023 Widatin Mayasari 13111022 FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA 2016 DAFTAR ISI 1.1

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM. Gambar 4-1 Interaksi antara sistem dan aplikasi

PERANCANGAN SISTEM. Gambar 4-1 Interaksi antara sistem dan aplikasi BAB 4. PERANCANGAN SISTEM 4.1. Perancangan Sistem Untuk memudahkan pembuatan aplikasi virtual lab ini, gambar di bawah ini menggambarkan bagaimana interaksi antara layanan dan aplikasi yang terjadi. Persistent

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan Laptop

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan Laptop Analisis dan Perancangan Informasi Penjualan Laptop Disusun oleh: Bram Dermawan 13121020 Rendy Rangga Yudha 13121005 Program Studi Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan Sistem Pakar Identifikasi Penyakit pada Tanaman Tomat dengan Metode Teorema Bayes yang dapat

Lebih terperinci

- Setelah aplikasi terbuka, klik kanan kemudian pilih run

- Setelah aplikasi terbuka, klik kanan kemudian pilih run - Buka aplikasi netbeans 7.0.1 - Pilih file open CARA MENJALANKAN PROGRAM - Pilih lokasi aplikasi berada - Setelah aplikasi terbuka, klik kanan kemudian pilih run Akan muncul halaman login seperti berikut:

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 PERANCANGAN SISTEM Untuk memudahkan pembuatan aplikasi sistem pakar berbasis website, maka akan dibuat model menggunakan UML (Unified Modeling Language). Perlu diketahui metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

Burhanudin Junardi Karim Dr. Lintang Yuniar Banowosari, S.Kom., M.Sc

Burhanudin Junardi Karim Dr. Lintang Yuniar Banowosari, S.Kom., M.Sc Implementasi Data Mining Pada Penjualan Produk Alat Medis di PT. Murti Indah Sentosa Menggunakan Metode Klasifikasi Burhanudin Junardi Karim 11112533 Dr. Lintang Yuniar Banowosari, S.Kom., M.Sc Latar Belakang

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Reservasi Tiket Bioskop. Disusun Oleh : Riska Nony Oktaviani ( ) Novita Anggraini Putri ( )

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Reservasi Tiket Bioskop. Disusun Oleh : Riska Nony Oktaviani ( ) Novita Anggraini Putri ( ) Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Reservasi Tiket Bioskop Disusun Oleh : Riska Nony Oktaviani (13111005) Novita Anggraini Putri (13111058) Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi

Lebih terperinci

. BAB III PERANCANGAN SISTEM

. BAB III PERANCANGAN SISTEM . BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Dalam membangun sebuah aplikasi Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Client Server ini terdapat beberapa tahapan yang dilalui, antara lain : 1. Analisis

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (2003), sistem informasi adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (2003), sistem informasi adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Menurut Alter (1992) yang dikutip oleh Abdul Kadir (2003), Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan tekologi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi Sistem

Lebih terperinci

Perancangan Aplikasi Pengolahan Data Pe rmintan Barang Berbasis Web. Oleh : Jaelani Npm : Manajemen Informatika - Polinela

Perancangan Aplikasi Pengolahan Data Pe rmintan Barang Berbasis Web. Oleh : Jaelani Npm : Manajemen Informatika - Polinela Perancangan Aplikasi Pengolahan Data Pe rmintan Barang Berbasis Web Oleh : Jaelani Npm : 10753019 Manajemen Informatika - Polinela Latar Belakang TRAGI GI GI GI Latar Belakang TRAGI Barang Permintaan GI

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI PERANCANGAN

BAB IV IMPLEMENTASI PERANCANGAN BAB IV IMPLEMENTASI PERANCANGAN 4.1 Rancangan Layar Gambar 4.1 Struktur rancangan sistem pengarsipan Surat Ukur secara digital 4.2 Perancangan Database Tahap awal dalam perancangan sistem ini yaitu membuat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada Penyakit

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan Pembuatan Sistem(Use Case Diagram) SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan Pembuatan Sistem(Use Case Diagram) SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem 4.1.1 Perancangan Pembuatan Sistem(Use Case Diagram) SISTEM Gambar 4.1 Diagram Use Case Aplikasi Penjadwalan 35 1. Use Case Input pesanan Tabel 4.1 Deskripsi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan dibahas mengenai analisa dan perancangan program perhitungan basic reproduction rate berdasarkan teori-teori yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya. Analisa

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Setelah tahap perancangan dilakukan dan sudah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka dalam bab ini penulis akan mengimplementasikan sistem dari perancangan

Lebih terperinci

Implementasi Perancangan Table User Account Gambar Implementasi Perancangan Table User Account Implementasi Perancangan Table M

Implementasi Perancangan Table User Account Gambar Implementasi Perancangan Table User Account Implementasi Perancangan Table M BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM 4.1 Implementasi Sistem Setelah melakukan kegiatan analisa dan perancangan, tahap selanjutnya adalah tahap implementasi dan pengujian. Tahap implementasi merupakan tahap menerjemahkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Tahapan analisa masalah yang dimaksud merupakan masalah penerimaan siswa baru pada sekolah yang masih menggunakan cara manual. Dalam beberapa sekolah

Lebih terperinci

Gambar 4-1. Use Case Diagram

Gambar 4-1. Use Case Diagram BAB 4. PERANCANGAN Perancangan adalah satu langkah untuk memberikan gambaran secara umum kepada manusia atau pengguna tentang sistem yang diusulkan. Perancangan sistem atau desain secara umum mendefenisikan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem Hasil penentuan jarak terdekat akan menjadi sebuah pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan untuk menentukan jalur yang akan ditempuh. Perangkat

Lebih terperinci

Prosedur menjalankan program Analisis Dan Perancangan. Sistem Basis Data Pembelian, Penjualan Dan Persediaan Pada. Restoran Celio Bistro

Prosedur menjalankan program Analisis Dan Perancangan. Sistem Basis Data Pembelian, Penjualan Dan Persediaan Pada. Restoran Celio Bistro Prosedur menjalankan program Analisis Dan Perancangan Sistem Basis Data Pembelian, Penjualan Dan Persediaan Pada Restoran Celio Bistro Petunjuk penggunaan aplikasi 1. Sebelum memasuki halaman utama aplikasi,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibangun dan digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Dalam menentukan model rumusan masalah perlu serangkaian hipotesis yang membantu alir pemikiran untuk mengambil keputusan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai analisis sistem informasi rental mobil

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai analisis sistem informasi rental mobil BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai analisis sistem informasi rental mobil di ABC Putra Mandiri yang sedang berjalan. Adapun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang berisikan tentang tampilan-tampilan yang ada dalam aplikasi Sistem Pendukung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan Sistem Sistem Pendukung Keputusan Jumlah Produksi Sarung tangan Karet Pada PT. Intan Hevea

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Sistem Informasi Inventaris Armada Taxi Pada PT. Express Limo Nusantara Dengan Metode Jumlah Angka Tahun dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. kebutuhan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) minimal yang

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. kebutuhan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) minimal yang BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1. Kebutuhan Sistem Tahap implementasi merupakan tahap penerapan dari hasil analisis dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya. Sebelum melakukan tahap implementasi,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. yang telah dibuat sebelumnya, sehingga diharapkan dengan adanya implementasi ini

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. yang telah dibuat sebelumnya, sehingga diharapkan dengan adanya implementasi ini BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Implementasi program merupakan implementasi dari hasil analisis dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya, sehingga diharapkan dengan adanya implementasi

Lebih terperinci

Aplikasi Penjualan Batako Ringan Pada Vivaldi Indo Pratama Yogyakarta

Aplikasi Penjualan Batako Ringan Pada Vivaldi Indo Pratama Yogyakarta Manual Cara Penggunaan Program Aplikasi Aplikasi Penjualan Batako Ringan Pada Vivaldi Indo Pratama Yogyakarta 1. Halaman Login Halaman ini digunakan sebagai awal dari jalannya program dimana nantinya user

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV. Hasil IV.1. Tampilan Hasil 1. Halaman Home Halaman home merupakan tampilan aplikasi saat pertama dijalankan. Bentuk halaman home dapat dilihat pada gambar IV.1 Gambar IV.1.

Lebih terperinci

Bab 4. Hasil dan Pembahasan

Bab 4. Hasil dan Pembahasan 54 Bab 4 Hasil dan Pembahasan Pada bab ini berisi tentang penerapan sistem dan pembahasan, berdasarkan perancangan yang telah dilakukan pada bab tiga, serta pengujian sistem. Adapun tujuan implementasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Pada SMEC (Sumatera Medical Eye Center) kegunaan obat-obatan sudah menjadi kebutuhan primer, sehingga stok obat harus selalu terjaga agar kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Analisa masalah dilakukan guna mengetahui masalah-masalah yang terkait didalam knowledge management system tentang jasa export dan import yang

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM 4.1 Implementasi Sistem Tahap implementasi merupakan tahap menterjemahkan perancangan berdasarkan hasil analisa yang bisa dibaca atau dimengerti oleh bahasa mesin serta penerapan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada Perancangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Penjualan cake dan bakery pada Zahara bakery yang selalu laris, membuat karyawan Zahara bakery harus mempersiapkan penjualan sesuai dengan tingkat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Dalam menyajikan hasil dan uji coba pada bab ini, penulis akan menyajikan beberapa tampilan dari aplikasi yang telah dibangun. Tampilan halaman aplikasi ini dibuat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pengembangan sistem yang dibuat menggunakan metode SLDC(Waterfall) yang terdiri dari Analisis, Rancangan, Implementasi dan Evaluasi. Urutan langkah yang dilakukan

Lebih terperinci

Jika login gagal, maka akan ditampilkan informasi bahwa ID Operator atau Password yang dinputkan salah

Jika login gagal, maka akan ditampilkan informasi bahwa ID Operator atau Password yang dinputkan salah Utama (Login) Merupakan halaman utama ketika pengguna membuka halaman Sistem Informasi Administrasi Perkuliahan (SIAP), Halaman ini menampilkan form login untuk dapat masuk ke bagian administrator sistem

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada Perancangan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Rancangan Sistem Pakar Diagnosis Trafo Tenaga

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Rancangan Sistem Pakar Diagnosis Trafo Tenaga BAB III PERANCANGAN SISEM 3.1 Rancangan Sistem Pakar Diagnosis rafo enaga Perancangan sistem pada perangkat lunak untuk mendiagnosis trafo tenaga ini membutuhkan data gejala kerusakan, pertanyaan pengetahuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan implementasi dari Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penilaian kinerja yang sudah dibangun 5.1 Lingkungan Implementasi Lingkungan implementasi meliputi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi Penerapan

Lebih terperinci

TUGAS ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM LAUNDRY

TUGAS ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM LAUNDRY TUGAS ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM LAUNDRY Disusun oleh : M. Ridwan Nur Septian 13121023 Widatin Mayasari 13111022 FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA 2016 DAFTAR ISI TUGAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan Sistem Pakar Mengklasifikasi Jenis Jamur yang Dapat Dikonsumsi dengan Metode Teorema Bayes

Lebih terperinci

USER MANUAL HUMAN RESOURCE MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM (DOSEN LUAR BIASA)

USER MANUAL HUMAN RESOURCE MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM (DOSEN LUAR BIASA) USER MANUAL HUMAN RESOURCE MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM (DOSEN LUAR BIASA) LOGIN Langkah-langkah untuk melakukan autentifikasi atau pengecekan hak akses user pada Sistem Kepegawaian adalah sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Saat ini pencatatan dan pengelolaan penginventarisan dan penyusutan barang-barang pada PT. Langkat Nusantara Kepong masih dilakukan secara manual

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Bangun Aplikasi Monitoring dan Evaluasi Kinerja Divisi Kapal Niaga

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Bangun Aplikasi Monitoring dan Evaluasi Kinerja Divisi Kapal Niaga BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam Rancang Bangun Aplikasi Monitoring

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Valentine Ponsel dalam melakukan pemilihan perangkat Android masih dilakukan secara manual berdasarkan model dan merk. Cara seperti ini menyebabkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilaksanakan pada Semester Genap Tahun Ajaran 2014/2015. Perangkat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

BAB III METODE PENELITIAN. dilaksanakan pada Semester Genap Tahun Ajaran 2014/2015. Perangkat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung Selatan. Waktu penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem yang telah ada, dimana analisis sistem merupakan proses mempelajari suatu

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem yang telah ada, dimana analisis sistem merupakan proses mempelajari suatu BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Tahapan yang diperlukan didalam pembuatan suatu progaram yaitu menganalisis sistem yang telah ada, dimana analisis sistem merupakan proses mempelajari

Lebih terperinci

Prosedur merupakan suatu tata cara kerja atau kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan

Prosedur merupakan suatu tata cara kerja atau kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan Prosedur merupakan suatu tata cara kerja atau kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan urutan waktu dan memiliki pola kerja yang tetap yang telah ditentukan. Tujuan dari prosedur ini adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Tahap implementasi sistem adalah tahap yang mengubah hasil analisis dan perancangan ke dalam bahasa pemrograman yang dimengerti oleh komputer sehingga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan dari penerapan metode Teorema

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Tahap implementasi sistem adalah tahap penerapan dari hasil analisis dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Tahap implementasi sistem adalah tahap penerapan dari hasil analisis dan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Tahap implementasi sistem adalah tahap penerapan dari hasil analisis dan perancangan ke dalam bahasa pemrograman yang dimengerti oleh komputer sehingga

Lebih terperinci

1. Pendahuluan Selama ini penjadwalan pelajaran hampir di semua sekolah yang meliputi jadwal mata pelajaran dan pembagian guru di setiap kelas yang

1. Pendahuluan Selama ini penjadwalan pelajaran hampir di semua sekolah yang meliputi jadwal mata pelajaran dan pembagian guru di setiap kelas yang 1. Pendahuluan Selama ini penjadwalan pelajaran hampir di semua sekolah yang meliputi jadwal mata pelajaran dan pembagian guru di setiap kelas yang ada masih menggunakan cara manual yaitu pihak Tata Usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyusun suatu urutan prioritas kerja (sequencing) yang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyusun suatu urutan prioritas kerja (sequencing) yang sesuai dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Penjadwalan pekerjaan pada mesin sangat perlu dilakukan oleh perusahaan untuk menyusun suatu urutan prioritas kerja (sequencing) yang sesuai dengan loading

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Instalasi Software Dalam penulisan tugas akhir ini, pembuatan program dibuat dengan menggunakan aplikasi pendukung seperti: Web Server, aplikasi pengelolaan sampah

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Pada tahap implementasi ini akan diuraikan bagaimana cara mengimplementasikan sistem Ujian Online Mandiri yang di bangun, fasilitas atau peralatan pendukung

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mampu memperkirakan dan merincikan seluruh dokumen ataupun prosedur yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mampu memperkirakan dan merincikan seluruh dokumen ataupun prosedur yang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis terhadap sistem yang berjalan dimaksudkan untuk mempelajari terhadap suatu sistem yang sedang dijalanakan oleh suatu organisasi,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Tahap implementasi merupakan tahap menterjemahkan perancangan berdasarkan hasil analisa yang bisa dibaca atau dimengerti oleh bahasa mesin serta penerapan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 33 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Saat ini, proses pengendalian biaya persediaan pada PT. Indojaya Agri Nusa masih kurang efektif karena belum dapat mencapai tujuan yang telah

Lebih terperinci

TUGAS ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM LAUNDRY

TUGAS ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM LAUNDRY TUGAS ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM LAUNDRY Disusun oleh : M. Ridwan Nur Septian 13121023 Widatin Mayasari 13111022 FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA 2016 DAFTAR ISI TUGAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Adapun hasil dari penelitan yang telah dilakukan adalah sebuah perangkat lunak yang diberi nama Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerimaan Petugas Sensus

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Umum Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pembuatan Rancang Bangun Aplikasi Perencanaan Stok Barang dengan Menggunakan Teori Trafik dari tahap awal perancangan sampai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil dari perancangan Penerapan Program Sistem Informasi Akutansi Estimasi Pembiayaan Bahan Baku Pada PT. Nitori

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan dari Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

CARA MENGGUNAKAN APLIKASI

CARA MENGGUNAKAN APLIKASI CARA MENGGUNAKAN APLIKASI Untuk menjalankan aplikasi sistem pakar untuk melakukan diagnosis penyakit jantung dengan teorema bayes, yaitu : Jalankan aplikasi sistem pakar dengan memilih toolbar start pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Sistem Informasi Mutasi Karyawan Pada PT. Panca Kurnia Niaga Nusantara Medan dapat dilihat sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, alat yang di gunakan adalah sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware)

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, alat yang di gunakan adalah sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Dalam penelitian ini dibutuhkan beberapa alat dan bahan sebagai penunjang keberhasilan penelitian. Alat dan bahan tersebut adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini adalah tampilan interface untuk Sistem Informasi Akuntansi Pengolahan Modal Usaha Dengan Metode Equity Pada PT.Merek Indah Lestari Berbasis Web : 1. Halaman

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Masalah Mesin ATM (Automatic Teller Machine) merupakan fasilitas mesin dari bank berbasis komputer yang menyediakan tempat bagi nasabah dalam melakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. tersebut penting untuk mengetahui dimana letak kelemahan dari sistem yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. tersebut penting untuk mengetahui dimana letak kelemahan dari sistem yang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Untuk merancang atau menyempurnakan sebuah Sistem Informasi, kita perlu lebih mengenal tentang sistem yang sedang berjalan. Dalam

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. menentukan kebutuhan dari sistem yang akan dibuat.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. menentukan kebutuhan dari sistem yang akan dibuat. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisis Sistem Pada sub bab ini penulis akan menganalisis masalah yang ada dan menentukan kebutuhan dari sistem yang akan dibuat. 3.1.1 Identifikasi Masalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Untuk merancang atau menyempurnakan sebuah aplikasi mobile, kita perlu

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Untuk merancang atau menyempurnakan sebuah aplikasi mobile, kita perlu BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Untuk merancang atau menyempurnakan sebuah aplikasi mobile, kita perlu lebih mengenal tentang sistem yang sedang berjalan. Dalam

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... ABSTRACT...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... ABSTRACT... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... ABSTRAK... ABSTRACT... i ii iii v viii ix xii xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

3 BAB III PEMBAHASAN

3 BAB III PEMBAHASAN 3 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analysis System Analisis merupakan suatu tahapan pemahaman terhadap sistem atau aplikasi yang sedang berjalan maupun yang akan dibuat. Tahapan analisis bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Tahap implementasi sistem ini merupakan suatu tahap penerapan dari analisis dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya. Adapun kebutuhan dari sistem

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4.1: Use Case Diagram Plafon Mingguan. Tabel 4.1: Deskripsi Use Case Diagram Plafon Mingguan

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4.1: Use Case Diagram Plafon Mingguan. Tabel 4.1: Deskripsi Use Case Diagram Plafon Mingguan 42 BAB IV PERANCANGAN 4.1 Perancangan Sistem Usulan Berdasarkan analisa permasalahan yang terjadi di PT PLN (Persero) Distribusi Banten, penulis mengusulkan perancangan sistem untuk menangani masalah terebut.

Lebih terperinci

Shojinka s Approach in Minimazing Work In Process Total To Springbed Production (Case Study in PT. Malindo Intitama Raya)

Shojinka s Approach in Minimazing Work In Process Total To Springbed Production (Case Study in PT. Malindo Intitama Raya) PENDEKATAN SHOJINKA DALAM MEMINIMASI TOTAL WORK IN PROCESS PADA PRODUKSI SPRINGBED (Studi Kasus di PT. Malindo Intitama Raya) Shojinka s Approach in Minimazing Work In Process Total To Springbed Production

Lebih terperinci

Aplikasi Surat Keluar Masuk Versi 1.0

Aplikasi Surat Keluar Masuk Versi 1.0 Aplikasi Surat Keluar Masuk Versi 1.0 1 Implementasi Bagian ini menjelaskan kebutuhan pengguna untuk membuat Aplikasi Surat Keluar Masuk Studi Kasus Biro Kerjasama Dan Kemahasiswaan Bagian ini juga menjelaskan

Lebih terperinci