PERCOBAAN 3 PERSAMAAN ARRHENIUS DAN ENERGI AKTIVASI

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PERSAMAAN ARRHENIUS DAN ENERGI AKTIVASI

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA PERSAMAAN ARRHENIUS DAN ENERGI AKTIVASI

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA PERSAMAAN ARRHENIUS DAN ENERGI AKTIVASI

c. Suhu atau Temperatur

Sulistyani, M.Si.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA KELARUTAN TIMBAL BALIK SISTEM BINER FENOL AIR

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

I. TUJUAN Menentukan konstanta kecepatan reaksi dengan menggunakan polarimeter.

Laboratorium Kimia SMA... Praktikum II Kelas XI IPA Semester I Tahun Pelajaran.../...

Jason Mandela's Lab Report

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II PERCOBAAN I KESETIMBANGAN KIMIA DI DALAM LARUTAN PROGRAM STUDI S-1 KIMIA

PRAKTIKUM KIMIA DASAR I KECEPATAN REAKSI. Kelompok V : Amir Hamzah Umi Kulsum

BAB 9. KINETIKA KIMIA

LAPORAN V KELARUTAN DAN KOEFISIEN AKTIVITAS ELEKTROLIT KUAT

Perubahan kimia secara sederhana ditulis dalam persamaan reaksi dengan kondisi kesetimbangan

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI

LAPORAN PRAKTIKUM DINAMIKA KIMIA JUDUL PERCOBAAN : PENENTUAN LAJU REAKSI IODINASI ASETON DALAM SUASANA ASAM. Nama : SantiNurAini NRP :

Kunci jawaban dan pembahasan soal laju reaksi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Sanden Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1 Alokasi Waktu : 2 JP

LEMBAR KERJA SISWA 4

KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI TEMPERATUR

Laporan Kimia Fisik KI-3141

SOAL LAJU REAKSI. Mol CaCO 3 = = 0.25 mol = 25. m Mr

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA DASAR. :4. Pengaruh Konsentrasi dan Suhu Pada Laju Reaksi. 6. John Peterson Serius

Bab 10 Kinetika Kimia

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi

HUBUNGAN ANTARA KONSENTRASI DAN TEMPERATUR TERHADAP LAJU REAKSI DAN NILAI ENERGI AKTIFASI

LAPORAN PRAKTIKUM PERCOBAAN PRAKTKUM 1 LAJU REAKSI

Laporan Praktikum Kimia Laju Reaksi

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI

KINETIKA KIMIA LAJU DAN MEKANISME DALAM REAKSI KIMIA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II PERCOBAAN III KESETIMBANGAN REAKSI DAN ASAS LE CHATELIER

Bahasan: Mempelajari kecepatan/laju reaksi suatu proses/perubahan kimia. reaksi berlangsung mekanisme reaksi

MENYARING DAN MENDEKANTASI

MODUL LAJU REAKSI. Laju reaksi _ 2013 Page 1

Laju Reaksi KIM 2 A. KEMOLARAN B. LAJU REAKSI C. UNGKAPAN LAJU REAKSI LAJU REAKSI. materi78.co.nr

KINETIKA STERILISASI (STR)

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA F A K U L T A S M I P A

MODUL I Pembuatan Larutan

Purwanti Widhy H, M.Pd. Laju Reaksi

wanibesak.wordpress.com

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK KI3141 PERCOBAAN M-2 PENENTUAN ORDE REAKSI DAN TETAPAN LAJU REAKSI. : Ricky Iqbal Syahrudin.

Waktu (t) Gambar 3.1 Grafik hubungan perubahan konsentrasi terhadap waktu

LAMPIRAN. x PERHITUNGAN A. ANALISA BILANGAN IOD BAHAN BAKU a. Kebutuhan Reagen Na 2 S 2 O 3.5H 2 O 0,1 N dalam 1000 ml.

Susut Mutu Produk Pasca Panen

LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI KIMIA. Oleh: : Nugraheni Wahyu Permatasari NRP :

Praktikum Kimia Fisika II Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah & Asam Kuat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kemampuan adalah karakteristik yang menonjol dari seorang individu yang

Gambar 2.1 Reaksi Saponifikasi tripalmitin

Jason Mandela's Lab Report

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU

kimia LAJU REAKSI 1 TUJUAN PEMBELAJARAN

A. MOLARITAS (M) B. KONSEP LAJU REAKSI C. PERSAMAAN LAJU REAKSI D. TEORI TUMBUKAN E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan Percobaan 1.3. Manfaat Percobaan

HASIL KALI KELARUTAN (Ksp)

Kinetika Kimia dan Mekanisme Reaksi

BY SMAN 16 SURABAYA : Sri Utami, S. P LAJU REAKSI KESIMPULAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA LAJU REAKSI 24 MARET 2014

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Paguyaman yang berhubungan dengan materi laju reaksi diberikan dalam Tabel 2 berikut.

Termodinamika apakah suatu reaksi dapat terjadi? Kinetika Seberapa cepat suatu reaksi berlangsung?

TEORI TUMBUKAN PADA LAJU REAKSI KIMIA

KESETIMBANGAN KIMIA A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Keadaan setimbang adalah suatu keadaaan dimana konsentrasi seluruh zat tidak lagi mengalami

TITRASI IODOMETRI. Siti Masitoh. M. Ikhwan Fillah, Indah Desi Permana, Ira Nurpialawati PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

Pengaruh Suhu Q10. Dhadhang Wahyu Kurniawan Laboratorium Farmasetika Unsoed

VISKOSITAS DAN TENAGA PENGAKTIFAN ALIRAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Kalibrasi Termokopel

HASIL DAN PEMBAHASAN

11/25/2013. Teori Kinetika Gas. Teori Kinetika Gas. Teori Kinetika Gas. Tekanan. Tekanan. KINETIKA KIMIA Teori Kinetika Gas

Laporan Kimia Fisik KI-3141

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II PENENTUAN LAJU REAKSI DAN TETAPAN LAJU

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK PANGAN

PERCOBAAN 03 LAJU INVERSI GULA

SOAL SELEKSI NASIONAL TAHUN 2006

PENENTUAN KADAR CuSO 4. Dengan Titrasi Iodometri

Laju Reaksi. Bahan Ajar Mata Pelajaran Kimia Kelas XI Semester I

PERCOBAAN 6 KONSTANTA KECEPATAN REAKSI

Laporan Resmi Praktikum Kimia Fisika III Inversi Gula

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK VOLUM MOLAL PARSIAL. Nama : Ardian Lubis NIM : Kelompok : 6 Asisten : Yuda Anggi

KINETIKA REAKSI Kimia Fisik Pangan

PENDUGAAN UMUR SIMPAN PRODUK PANGAN

PENGARUH KATALISIS TERHADAP TETAPAN LAJU

Widya Kusumaningrum ( ) Page 1

BAB VI KINETIKA REAKSI KIMIA

LEMBAR KERJA SISWA 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN PERTEMUAN KE-1

Kinetika Kimia. Abdul Wahid Surhim

TITRASI IODIMETRI PENENTUAN KADAR VITAMIN C. Siti Masitoh. M. Ikhwan Fillah, Indah Desi Permana, Ira Nurpialawati PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

MAKALAH ILMU ALAMIAH DASAR

ACARA IV PERCOBAAN DASAR ALAT SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM

PENDAHULUAN. 1.1 Tujuan Praktikum Kegiatan praktikum ini mempunyai tujuan yaitu agar siswa dapat membuktikan Hukum Kekekalan Massa pada suatu reaksi.

Modul 3 Ujian Praktikum. KI2121 Dasar Dasar Kimia Analitik PENENTUAN KADAR TEMBAGA DALAM KAWAT TEMBAGA

OPTIMASI PARAMETER PENGHILANGAN SCALE PADA BAJA LEMBARAN PANAS

ORDE REAKSI PADA LAJU KETENGIKAN MINYAK KELAPA

KINETIKA REAKSI HIDROLISA PATI DARI KULIT NANGKA DENGAN KATALISATOR ASAM CHLORIDA MENGGUNAKAN TANGKI BERPENGADUK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan metode MBAS setelah 10, 20, 30, 40, 60, 80, 100, dan 120 menit.

tanya-tanya.com Soal No.2 Apabila anda diminta untuk mengukur laju reaksi terhadap reaksi : Zn(s) + 2HCI(aq)

Transkripsi:

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA Nama : Any Kurniawati Kelompok : 6 NIM : 4301410009 Prodi/Jurusan : Pend. Kimia/Kimia Dosen : Ir. Sri Wahyuni, M.Si Tanggal Praktikum : 19 September 2012 Teman kerja : Fitriya Karima Ahmad Nasrulloh Fransisca Ditawati N. P. PERCOBAAN 3 PERSAMAAN ARRHENIUS DAN ENERGI AKTIVASI

LAPORAN PERSAMAAN ARRHENIUS DAN ENERGI AKTIVASI I. Tujuan Percobaan a. Mempelajari pengaruh suhu terhadap laju reaksi b. Menghitung energi aktivasi (Ea) dengan menggunakan persamaan Arrhenius II. Dasar Teori Energi aktivasi merupakan energi minimum yang dibutuhkan oleh suatu reaksi kimia agar dapat berlangsung. Energi aktivasi memiliki simbol Ea dengan E menotasikan energi dan a yang ditulis subscribe menotasikan aktivasi. Kata aktivasi memiliki makna bahwa suatu reaksi kimia membutuhkan tambahan energi untuk dapat berlangsung. Dalam reaksi endoterm, energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan dan sebagainya disuplai dari luar sistem. Pada reaksi eksoterm, yang membebaskan energi, ternyata juga membutuhkan suplai energi dari luarbuntuk mengaktifkan reaksi tersebut. Dalam kinetika, suatu reaksi berlangsung melalui beberapa tahap. Diawali dengan tumbukan antar partikel reaktan. Setelah reaktan bertumbukan, maka akan terjadi penyusunan ulang ikatan dalam senyawa reaktan menjadi susunan ikatan yang berbeda ( membentuk senyawa produk ). (Vogel : 1994) Pada tahun 1889 Arrhenius mengusulkan sebuah persamaan empirik yang menggambarkan pengaruh suhu terhadap konstanta laju reaksi. Persamaan yang diusulkan adalah : K = konstanta laju reaksi A = faktor freakuensi Ea = energi aktivasi Persamaan tersebut dalam bentuk logaritma dapat ditulis : Persamaan tersebut analog dengan persamaaan garis lurus, yang sering disimbolkan dengan y = mx +c, maka hubungan antara energi aktivasi suhu dan laju

reaksi dapat dianalisis dalam bentuk grafik ln k vs 1/T dengan gradien (Ea/RT) dan intersep ln A. (Tim Dosen Kimia Fisik : 2012) Jika suatu reaksi orde 1 memiliki reaktan dengan konsentrasi awal adalah a, dan konsentrasi pada waktu t adalah a-x, maka dapat ditulis dalam persamaan : Setelah reaksi berlangsung 1/n bagian dari sempurna, x=a/n dan (Atkins : 1999) Beberapa faktor yang mempengaruhi energi aktivasi adalah sebagai berikut : 1. Suhu Fraksi molekul-molekul mampu untuk bereaksi dua kali lipat dengan peningkatan suhu sebesar 10oC. hal ini menyebabkan laju reaksi berlipat ganda. 2. Faktor frekuensi Dalam persamaan ini kurang lebih konstan untuk perubahan suhu yang kecil. Perlu dilihat bagaimana perubahan energi dari fraksi molekul sama atau lebih dari energi aktivasi 3. Katalis Katalis akan menyediakan rute agar reaksi berlangsung dengan energi aktivasi yang lebih rendah. (Castellan : 1982) III. Alat dan Bahan 1. Alat a. Rak tabung reaksi 1 buah b. Tabung reaksi 4 buah c. Gelas piala 600 ml 1 buah d. Pipet ukur 10 ml e. Stopwatch 2. Bahan a. Na 2 S 2 O 8 atau H 2 O 2 0,04 M b. KI 0,1 M c. Na 2 S 2 O 3 0,001 M d. Larutan amilum 1% e. Es batu

IV. Cara Kerja a. Menyiapkan sistem sesuai yang tertera di bawah ini : - Tabung 1 berisi 5 ml H 2 O 2 dan 5 ml air - Tabung 2 berisi 10 ml KI, 1 ml Na 2 S 2 O 3 dan 1 ml amilum b. Kedua tabung reaksi diletakkan dalam gelas piala 600 ml yang berisi air sesuai dengan suhu pengamatan, sampai masing-masing tabung 1 dan tabung 2 suhunya sama sesuai dengan suhu pengamatan, untuk suhu pengamatan 0o-20oC dilakukan dengan bantuan es. V. Hasil Percobaan dan Pembahasan No. Rerata suhu 1/T Ln K waktu K (sumbu x) (sumbu y) 1. 14,5 o C 96,06 sekon -4,8051 2. 17,5 o C 54,53 sekon -5,0063 3. 21 o C 32,98 sekon -5,7995 4. 23,5 o C 14,92 sekon -6,3024 5. 27,5 o C 12,20 sekon -6,8687

0-1 ln K vs 1/T 1/T 0.00348 0.00344 0.0034 0.00337 0.00332-2 -3 ln K -4-5 -6-7 -8-4.8051-5.0063-5.7995-6.3024-6.8687 ln K vs 1/T Linear (ln K vs 1/T) y = -0.5423x - 4.1294 R² = 0.9788 1. Perhitungan Ea Dari kurva diperoleh persamaan y = -0,542x - 4,129 ( y = mx + b ) m = -0,542 Maka m = - Ea/R Ea = - ( m x R ) = - (-0,542 x 8,314) = 4,506188 J/mol B = intercept = ln A = - 4,129 A = 0,016099 Pada percobaan ini, energi aktivasi ditentukan nilainya dengan mengolah data dari grafik hubungan ln K dan 1/T berdasarkan persamaan Arrhenius. Untuk mendapatkan data- data yang akan diolah dalam grafik, praktikan melakukan percobaan berulang dengan mengukur ln K reaksi dari temperatur yang bervariasi Reaksi yang diukur adalah reaksi hidrogen peroksida dengan ion iodida. Dalam hal ini, hidrogen peroksida dicampurkan bersamaan dengan iodide, ion tiosulfat dan amilum. Penambahan larutan H 2 O 2 berfungsi sebagai oksidator, yaitu mengubah I - menjadi I 2. I - kemudian berikatan dengan Na 2 S 2 O 3 yang berfungsi sebagai reduktor, I 2 berubah kembali menjadi I - yang selanjutnya berikatan dengan larutan kanji. Ion iodida dan hidrogen peroksida akan bereaksi membentuk gas I 2, gas tersebut akan bereaksi kembali dengan ion tiosulfat membentuk kembali ion iodida. Namun, dalam reaksi ini, tidak akan ada yodium yang dibebaskan sampai semua ion tiosulfat habis bereaksi.

Dengan tambahan amilum, ion iodida yang terbentuk kembali akan bereaksi dengan amilum dan menghasilkan warna biru pada larutan. Amilum yang digunakan haruslah amilum yang baru dibuat, karena amilum yang telah lama dibuat memiliki kemungkinan perubahan struktur karena pengaruh luar. Oleh karena itu, sesaat setelah larutan amilum dibuat sebaiknya larutan dipanaskan terlebih dahulu sebelum digunakan. Perubahan warna yang terjadi akan semakin cepat apabila reaksi berlangsung pada temperatur yang lebih tinggi. Pada temperatur yang lebih tinggi, ion-ion pereaksi akan memiliki energi kinetik yang lebih besar. Berdasarkan teori tumbukan, energi kinetik yang lebih besar akan membuat tumbukan antar partikel akan menjadi lebih sering, sehingga reaksi akan lebih cepat berlangsung. Disini terlihat adanya penambahan energi kinetik partikel yang dilakukan dengan menaikkan temperatur reaksi, inilah energi yang diberikan dari luar sistem untuk mencapai kondisi transisi seperti yang dijelaskan teori. Energi tersebut akan diukur besarnya ( energi aktivasi ). Selain untuk menunjukkan kebergantungan laju reaksi terhadap temperatur, percobaan ini juga dilakukan untuk menentukan energi aktivasi (Ea) yang dibutuhkan untuk reaksi dengan persamaan Arrhenius serta semakin tinggi suhu maka waktu yang diperlukan untuk bereksi semakin cepat. Pada percobaan yang dilakukan, didapatkan nila Ea sebesar 4,506188 J/mol dan nilai ln A yaitu - 4,129. Dan nilai A = 0,016099. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut: 2H 2 O 2 2H 2 O + O 2 2-2- I 2 + 2S 2 O 3 2I- + S 4 O 6 2H 2 O 2 + 2I - 2- + S 4 O 6 I 2 + 2H 2 S 2 O 3 + 2O 2 VI. Simpulan dan Saran - Simpulan 1. Berdasarkan data percobaan, diperoleh grafik yang linier sehingga percobaan yang kami lakukan sesuai dengan persamaan Arrhenius. 2. Energi aktivasi dari percobaan ini adalah 4,506188 J/mol dan nilai ln A yaitu - 4,129, nilai A = 0,016099 3. Temperatur berpengaruh pada laju reaksi, jika suhu semakin tinggi maka laju reaksi akan semakin cepat. Hal ini dibuktikan dengan dihasilkannya harga k yang lebih besar pada suhu yang lebih tinggi.

- Saran Sebaiknya praktikan benar-benar mendalami materi praktikum sehingga dapat melaksanakan praktikum dengan baik dan dapat memahami proses dan hasil yang diperoleh. VII. Daftar Pustaka Atkins PW. 1999. Kimia Fisika. Ed ke-2 Kartahadiprodjo Irma I, penerjemah;indarto Purnomo Wahyu, editor. Jakarta : Erlangga. Terjemahan dari : Physichal Chemistry. Castellan GW. 1982. Physichal Chemistry. Third Edition. New York : General Graphic Services. Tim Dosen Kimia Fisik. 2011. Diktat Petunjuk Praktikum Kimia Fisik. Semarang : Jurusan Kimia FMIPA UNNES Vogel. 1994. Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran (EGC). Mengetahui, Dosen Pengampu Semarang, 25 September 2012 Praktikan Ir. Sri Wahyuni, M.Si Any Kurniawati NIM. 4301410009

Lampiran Jawaban Pertanyaan Alasan yang mungkin menyebabkan terjadinya penyimpangan jika suhu diatas 40 o C adalah jika suhunya lebih dari 40 o C maka larutan amilum akan rusak atau rusak sebagian, sehingga ion iodida yang terbentuk dari perubahan yodium tidak dapat terdeteksi dengan baik. Data Pengamatan No. Suhu awal Suhu Rata-rata Tabung Tabung akhir Campuran suhu 1 2 campuran Waktu reaksi 1. 15 o C 15 o C 15 o C 14 o C 14,5 o C 96,06 sekon 2. 18 o C 18 o C 18 o C 17 o C 17,5 o C 54,53 sekon 3. 21 o C 21 o C 21 o C 21 o C 21 o C 32,98 sekon 4. 24 o C 24 o C 24 o C 23 o C 23,5 o C 14,92 sekon 5. 27 o C 27 o C 27 o C 27 o C 27,5 o C 12,20 sekon Perhitungan mgrek H 2 O 2 = M. V. val = 0,04 x 5 x 2 = 0,4 mgrek mgrek KI = M. V. val = 0,1 x 10 x 1 = 1 mgrek mgrek Na2S2O3 = M. V. val = 0,001 x 1 x 1 = 0,001 mgrek (pereaksi pembatas) Mgrek H2O2 yang bereaksi = mgrek Na 2 S 2 O 3 [ ] [ ] 1. Menghitung nilai k a. t = 96,06 dt [ ] [ ]

b. t = 54,53 dt c. t = 32,98 dt d. t = 14,92 dt e. t = 12,20 dt 2. Menghitung nilai 1/T a. T = 14,5 o C b. T = 17,5 o C c. T = 21 o C d. T = 23,5 o C e. T = 27,5 o C