Modul ke: PERILAKU ORGANISASI Sikap dan Kepuasan Kerja Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi MANAJEMEN S1 www.mercubuana.ac.id
Tujuan Pembelajaran: 1. Membedakan tiga komponen sikap. 2. Menelaah peran konsistensi dalam sikap. 3. Merangkum hubungan antara sikap dan prilaku. 4. Mendiskusikan berbagai persamaan dan perbedaan antara kepuasan kerja dan sikap kerja lain yang di diskusikan. 5. Merangkum sebab-sebab utama kepuasan kerja. 6. Menelaah empat respon karyawan terhadap ketidak puasasan.
SIKAP Sikap (attitude) adalah pernyataan evaluatif baik yang menyenangkan maupun tidak terhadap objek, individu, atau peristiwa. 1. Apasaja komponen utama dari sikap? 2. Seberapa konsistenkah sikap itu? 3. Apakah perlu selalu mengikuti sikap? 4. Apakah sikap kerja yang utama? 5. Bagaimana sikap karyawan dapat diukur? 6. Apa arti penting dari sikap terhadap keragaman di tempat kerja?
Apa saja komponen utama dari sikap? Para peneliti berasumsi bahwa sikap mempunyai tiga komponen: Kesadaran Komponen kognitif, segmen opini atau keyakinan dari sikap. Perasaan Komponen afektif, segmen emosional atau perasaan dari sikap. Prilaku Niat untuk berprilaku dalam cara tertentu terhadap seseorang atau sesuatu.
Komponen-komponen sikap Kognitif = Evaluasi Pengawas saya memberi promosi kepada rekan kerja yang tidak begitu pantas mendapatkannya bila dibandingkan dengan diri saya. Pengawas saya tidak adil Afektif = Perasaan Saya tidak menyukai pengawas saya! SIKAP Prilaku = Tindakan Saya akan mencari pekerjaan lain, saya sudah mengadukan pengawas saya kesemua orang yang mau mendengarkan.
Seberapa konsistenkah sikap itu? Berdasarkan penelitian disimpulkan bahwa individu mencari konsistensi diantara sikap mereka serta antara sikapdan prilaku mereka. Artinya individu berusaha untuk menetapkan sikap yang berbeda serta meluruskan sikap dan prilaku mereka sehingga mereka terlihat rasional dan konsisten. Ketika sikap tidak konsisten maka berusa mengembalikan sikap itu. Ketidak sesuaian kognitif merujuk pada ketidaksesuaian yang dirasakan oleh seorang individu antara dua sikap atau lebih, antara prilaku dan sikap.
Apakah prilaku mengikuti sikap? Kita telah menegaskan bahwa sikap mempengaruhi prilaku. Penelitian terdahulu menganggap bahwa sikap mempunyai sebab mempunyai hubungan sebab akibat dengan prilaku, yaitu sikap yang dimiliki individu menentukan apa yang mereka lakukan. Pada akhir tahun 1960-an para peneliti berpendapat bahwa sikap tidak berhubungan dengan prilaku, atau hanya sedikit memiliki hubungan. Penelitian baru-baru ini menunjukan bahwa sikap memprediksi prilaku masa depan secara signifikan dan memperkuat keyakinan.
Apakah sikap kerja yang utama? Kepuasan kerja (job satisfaction) mendefinisikan sebagai perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari sebuah evaluasi karakteristiknya. Keterlibatan pekerjaan, mengukur tingkat sampai dimana individu secara psikologis memihak pekerjaan mereka dan menganggap penting tingkat kinerja yang dicapai sebagai bentuk penghargaan diri. Pemberian wewenang, keyakinan karyawan terhadap sejauh apa mereka mempunyai lingkungan kerja mereka, kompetensi mereka, makna pekerjaan mereka dan otonomi dalam pekerjaan mereka. Komitmen organisasional, sesuatu keadaan dimana seseorang karyawan memihak organisasi tertentu serta tujuan-tujuan dan keinginan untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tersebut.
Komitmen Organisaional Suatu keadaan dimana seorang karyawan memihak organisasi tertentuserta tujuan tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tersebut Dimensi komitmen organisasional.
Kepuasan kerja sebagai suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari sebuah evaluasi karakteristiknya. Elemen penting dalam suatu pekerjaan dan menanyakan perasaan karyawan tentang setiap elemen. Faktor khusus yang akan dimasukkan 1. Sifat pekerjaan. 2. Pengawasan 3. Bayaran saat ini 4. Peluang promosi 5. Dan hubungan dengan rekan-rekan kerja
Ketidak puasan kerja mempredikisi prilaku khusus termasuk upaya pembentukan serikat kerja, penyalah gunan hakikat, pencurian di tempat kerja dan pergaulan yang tidak pantas. Para peneliti berpendapat bahwa perilaku ini adalah indikator sebuah sindrom yang lebih luas yang kita sebut perilaku menyimpang.
Terima Kasih Catur Widayati, SE.,MM