KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK TALK WRITE (TTW) SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PADANG ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1) JUPRIANTO NPM 11080072 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2017
KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE Think Talk Write (TTW) SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PADANG Juproanto 1, Lira Hayu Afdetis Mana 2, Yulia Prbriani 3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan sebagai berikut ini. Siswa merasa bosan melakukan kegiatan menulis, siswa kesulitan mengembangkan ide-ide sehingga kalimat yang digunakan tidak efektif, siswa kurang memahami penggunaan EYD, siswa kurang memahami konsep deskripsi itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kemampuan menulis karangan deskripsi menggunakan model cooperative learning tipe think talk write (TTW) siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang. Jenis penelitian ini tergolong penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Populasi penelitian adalah siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang yang terdaftar pada tahun ajaran 2015/2016, sebanyak 287 orang yang tersebar dalam 9 kelas. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 31 orang siswa yaitu kelas X8. Data penelitian ini berupa hasil tes menulis karangan deskripsi siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang. Berdasarkan hasil penelitian kemampuan menulis karangan deskripsi menggunakan model cooperative learning tipe think talk write (TTW) siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang untuk keseluruhan dengan rata-rata hitung 76,64 tergolong baik berada pada rentangan 76-85%. Kata kunci: karangan deskripsi, model cooperative learning tipe think talk write (TTW), siswa SMA Negeri 6 Padang.
ABILITY WRITE ESSAYS DESCRIPTION USING MODEL TYPE COOPERATIVE LEARNING THINK TALK WRITE (TTW) CLASS X SMA STATE 6 PADANG Juproanto 1, Lira Hayu Afdetis Mana 2, Yulia Prbriani 3 1) Students STKIP PGRI West Sumatra 2) 3) Study Program Lecturer Language and Literature Indonesia STKIP PGRI West Sumatra Abstrak The problem in this research are as follows. Students feel bored melakuka of wirimg, student in developing ideas so that the word used is not effective, students don t understand the concept of a description of itself. The purpose of this study was to describe the ability of essay writing descriptions using cooperative learning model of the type of think talk write (TTW) students of class X SMAN 6 Padang. This type of research is classified as a quantitative research using descriptive method. The study population were students of class X SMAN 6 Padang enrolled in the academic year 2015/2016, a total of 287 people scattered in the 9th grade. The sampling technique used is purposive sampling. Number of samples of this study were 31 students that class X8. This research data of test results description essay writing class X SMAN 6 Padang. Based on the research capabilities essay writing descriptions using cooperative learning model of the type of think talk write (TTW) class X SMAN 6 Padang to overall with an average of 76.64 is quite good arithmetic that are in the range of 76-85%. Keywords: bouquet of description, the type cooperative learning model of think talk write (TTW), students of SMAN 6 Padang
A. PENDAHULUAN Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh siswa. Keterampilan menulis sangat penting dimiliki oleh siswa agar siswa dapat menyampaikan idenya melalui keterampilan berbahasa. Menulis memerlukan keterampilan berbahasa dengan mengaplikasikan tata bahasa, kosa kata, kalimat efektif dan ejaan. Dengan keterampilan menulis, siswa dapat mengungkapkan perasaan, mengekspresikan gagasan, pendapat, dan pemikiran kepada orang lain. Tidak hanya itu, menulis juga dapat mengembangkan daya pikir dan kreativitas siswa. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang memiliki peran penting dalam berkomunikasi. Menulis merupakan kegiatan menyampaikan informasi secara komunikatif bahasa tulis. Dengan kemampuan menulis, seseorang dapat menyampaikan ide, pikiran, dan perasaan kepada orang lain. Meskipun kegiatan menulis sudah diajarkan dari tingkat SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi, tetapi peserta didik masih mengalami kesulitan dalam menulis. Standar isi Sekolah Menengah Atas 2007 (Depdiknas, 2006:63) menyatakan bahwa pembelajaran menulis terdapat pada Standar Kompetensi (SK) 4. Isinya mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk paragraf (naratif, deskriptif, ekspositoris). Selanjutnya, pada Kompetensi Dasar (KD) 4.2 menulis hasil observasi dalam bentuk paragraf deskriptif. Semi (2007:53) bahwa, tulisan deskripsi bertujuan untuk memberikan rincian atau detail tentang objek yang dapat mempengaruhi emosi dan menciptakan imajinasi pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan langsung apa yang disampaikan penulis. Untuk mempermudah siswa dalam menulis, maka karangan deskripsi ditulis berdasarkan hasil observasi terhadap suatu objek (ruang pustaka). Berdasarkan observasi dan wawancara dengan salah seorang guru bahasa Indonesia SMA Negeri 6 Padang, diperoleh informasi tentang kendala dalam pembelajaran menulis. Hal ini diketahui dari hasil pembelajaran menulis siswa rata-rata belum memenuhi KKM yang ditetapkan oleh sekolah ini. Dalam proses belajar mengajar (PBM) di kelas X tersebut ada permasalahan yang muncul, antara lain: Pertama, siswa merasa bosan melakukan kegiatan menulis, Kedua, siswa kesulitan mengembangkan ide-ide sehingga kalimat yang digunakan tidak efektif, Ketiga, siswa kurang memahami penggunaan EYD, Keempat, siswa kurang memahami konsep deskripsi itu sendiri. Di dalam penulisan deskripsi harus ada objek yang digambarkan dan merupakan panduan utama sebuah tulisan deskripsi. Beberapa siswa kelas X umumnya belum mampu memahami tentang perincian objek secara detail, jenis-jenis tulisan deskripsi dan bagaimana langkah-langkah penulisan karangan deskripsi yang baik. Masih ada sebagian siswa yang tidak tahu cara mendeskripsikan sebuah objek. Secara umum, permasalahan menulis siswa kelas X tersebut disebabkan oleh kurangnya latihan menulis dilaksanakan di kelas. Selain itu, metode, starategi serta teknik yang digunakan oleh guru belum bervariasi. Umumnya guru masih menggunakan metode ceramah. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah yang dihadapi dalam pembelajaran bahasa Indonesia, penulis menggunakan model cooperatif learning tipe Think Talk Write (TTW). Model cooperative learning tipe think talk write merupakan model pembelajaran yang mendorong siswa terlibat aktif dalam proses berpikir, berbicara, dan kemudian menuliskan suatu topik tertentu. Sesuai dengan uraian di atas, maka penulis melakukan penelitian dengan judul Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Padang dengan Menggunakan Model Kooperatif Learning Tipe Think Talk Write (TTW). Menurut Johnson (dalam Huda, 2011:111), pembelajaran kooperatif adalah sinergi yang muncul melalui kerja sama akan meningkatkan motivasi yang jauh lebih besar dari pada melalui lingkungan kooperatif individual. Model pembelajaran kelompok adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Menurut Huinker dan Laughlin (dalam Huda, 2011:82), Think talk write (TTW) adalah strategi yang memfasilitasi latihan berbahasa secara lisan dan menulis bahasa tersebut dengan lancar. Model TTW mendorong siswa untuk berpikir, berbicara, dan kemudian menuliskan suatu topik tertentu. Model pembelajaran ini digunakan untuk mengembangkan tulisan dengan lancar dan melatih bahasa sebelum dituliskan. Strategi ini juga membantu siswa dalam mengumpulkan dan mengembangkan ide-ide melalui percakapan terstruktur.
Menurut Slavin (dalam Nur, 2012:58) menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif dengan model STAD, siswa ditempatkan dalam kelompok belajar beranggotakan empat atau lima orang siswa yang merupakan campuran dari kemampuan akademik yang berbeda, sehingga dalam setiap kelompok terdapat siswa yang berprestasi tinggi, sedang, dan rendah atau variasi jenis kelamin, kelompok ras dan etnis, atau kelompok sosial lainnya. Guru lebih dahulu menyajikan materi baru dalam kelas, kemudian anggota team mempelajari dan berlatih untuk materi tersebut dalam kelompok mereka yang biasanya bekerja berpasangan. Mereka melengkapi lembar kerja, bertanya satu sama lain, membahas masalah dan mengerjakan latihan. Tugas-tugas mereka itu harus dikuasai oleh setiap anggota kelompok. Pada akhirnya guru memberikan kuis yang harus dikerjakan siswa secara individu. Selain itu, menurut Trianto (2012:68), pembelajaran kooperatif ini merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis, dan penghargaan kelompok. Model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) diharapkan dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa. Secara berkelompok, diharapkan siswa dapat belajar bersama untuk memahami materi, sehingga pada akhir pembelajaran siswa dapat menuangkan ide dalam bentuk karangan deskripsi secara individu. Berdasarkan hal di atas, perlu dilakukan penelitian mengenai kemampuan menulis karangan deskripsi menggunakan model cooperative learning tipe Think Talk Write (TTW) siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang. B. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Penelitian ini disebut kuantitatif karena data-data yang diolah menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data dan penampilan hasilnya (Arikunto, 2006:10). Angka dalam penelitian berupa skor, kemudian skor diolah menjadi nilai. Metode deskripsi bertujuan untuk mendeskripsikan (1) kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang, (2) tingkat kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang (3) kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi menggunakan model cooperative learning tipe Think Talk Write (TTW) siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang. C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data diperoleh melalui hasil tes Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi menggunakan Model Cooperative Learning Tipe Think Talk Write (TTW) Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Padang. Dari data dalam Tabel 4 di atas, diperoleh informasi bahwa kemampuan menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Padang untuk ke 6 indikator berkisar antara 1-16 dengan kata lain, skor tertinggi diperoleh siswa adalah 16 dan skor terendah adalah 10. Pemerolehan skor secara lengkap untuk ke 6 indikator ini, yaitu (a) siswa yang mendapatkan skor 10 sebanyak 2 orang ( 6.45%), (b) siswa yang mendapatkan skor 11 sebanyak 1 orang (3.22%), (c) siswa mendapatkan skor 12 sebanyak 2 orang (6.45%), (d) siswa yang mendapatkan skor 13 sebanyak 4 orang (16.12%), (e) siswa yang mendapatkan 14 sebanyak 10 orang (32.25%), (f) siswa yang mendapatkan skor 15 sebanyak 7 orang (22.58%), (g) siswa yang mendapatkan skor 16 sebanyak 4 orang (12.90%). Data diperoleh dengan cara memberikan tes menulis karangan deskripsi menggunakan model cooperative learning tipe Think Talk Write (TTW). Data yang dideskripsikan pada bagian ini berupa skor yang diperoleh siswa untuk masing-masing indikator. Selanjutnya tulisan siswa terkumpul dikoreksi sesuai dengan indikator yang diteliti. Pertama, untuk indikator A (detail atau rincian objek) siswa yang penguasaan 100 berjumlah 16 orang (51.61%). Siswa yang penguasaannya 66,7 berjumlah 9 orang (29.03%). Siswa yang penguasaannya 3.33 berjumlah 6 orang (19.36%). Kedua, untuk indikator B (emosi dan imajinsi) secara lengkap adalah sebagai berikut ini. Siswa yang penguasaannya 3.33 berjumlah 31 orang (100%). Ketiga, untuk indikator C (objek yang dilihat, didengar dan dirasakan) secara lengkap adalah sebagai berikut ini. Siswa yang penguasaan 100 berjumlah 7 orang (22.58%). Siswa yang penguasaannya 66,7 berjumlah 17 orang (54,84%). Siswa yang penguasaannya 3.33 berjumlah 7 orang (22.58%). Keempat, untuk indikator D (susunan ruang) secara lengkap adalah sebagai berikut ini. Siswa yang penguasaan 100 berjumlah 24 orang (77.42%). Siswa yang penguasaannya 66,7 berjumlah 5 orang (16.13%). Siswa yang penguasaannya 3.33 berjumlah 2 orang (6.45%). Kelima, untuk indikator E (huruf kapital) secara lengkap adalah sebagai
berikut ini. Siswa yang penguasaan 100 berjumlah 28 orang (90/32%). Siswa yang penguasaannya 66,7 berjumlah 2 orang (6.45%). Siswa yang penguasaan 3.33 berjumlah 1 orang (3.22%). Keenam, untuk indikator F (tanda titik) secara lengkap adalah sebagai berikut ini. Siswa yang penguasaan 100 berjumlah 31 orang (100%). Berdasarkan hasil pengkorelasian variabel kemampuan menulis karangan deskripsi menggunakan model cooperative tipe Think Talk Write (TTW) siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang menunjukkan bahwa tingkat penguasaan kemampuan menulis karangan deskripsi menggunakan model cooperative tipe Think Talk Write (TTW) siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang untuk keenam indikator, tergolong baik (B) dengan rata-rata hitung (M) 76.64 yang terdapat pada rentangan tingkat penguasaan 76 85%. 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 Gambar 7. Histogram Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Menggunakan Model Ccooperative Learning Tipe Think Talk Write (STAD) Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Padang untuk Keenam Indikator D. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa hasil menulis karangan deskripsi menggunakan model cooperative learning tipe Think Talk Write (TTW) diperoleh hasil penelitian tentang kemampuan menulis karangan deskripsi menggunakan model Cooperative Learning tipe Think Talk Write (TTW) siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang untuk gabungan keenam indikator tergolong baik 76%-85% dengan rata-rata hitung (M) 76,64. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil analisis data berikut ini. Pertama, kemampuan menulis karangan deskripsi menggunakan model Cooperative Learning tipe Think Talk Write (TTW) siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang untuk indikator Rincian Objek tergolong baik 76%-85% dengan ratarata hitung 77,40. Kedua, kemampuan menulis karangan deskripsi menggunakan model Cooperative Learning tipe Think Talk Write (TTW) siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang untuk indikator Emosi dan Imajinasi tergolong kurang baik 26%-35% dengan rata-rata hitung 33,3. Ketiga, kemampuan menulis karangan deskripsi menggunakan model Cooperative Learning tipe Think Talk Write (TTW) siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang untuk indikator Objek tergolong lebih dari cukup 66%-75% dengan rata-rata hitung 66,67. Keempat, kemampuan menulis karangan deskripsi menggunakan model Cooperative Learning tipe Think Talk Write (TTW) siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang untuk
indikator Susunan Ruang tergolong baik sekali 86%-95% dengan rata-rata hitung 90,32. Kelima, kemampuan menulis karangan deskripsi menggunakan model cooperative learning tipe Think Talk Write (TTW) siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang untuk indikator Huruf Kapital tergolong baik sekali 86%-95% dengan rata-rata hitung 95,7. Keenam, kemampuan menulis karangan deskripsi menggunakan model Cooperative Learning tipe Think Talk Write (TTW) siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang untuk indikator Tanda Baca Titik tergolong sempurna 96%-100% dengan rata-rata hitung 100. penelitian mengenai kemampuan menulis karangan deskripsi menggunakan model Cooperative Learning tipe Think Talk Write (TTW) siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang dari keenam indikator tergolong dalam kualifikasu baik dengan nilai rata-rata (M) 76,64 berada pada rentangan kualifikasi 76-85% dengan nilai ubahan 7 pada skala 10. Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian maka dikemukakan saran-saran sebagai berikut. Pertama, guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam proses pembelajaran dapat menggunakan model pembelajaran untuk mewujudkan kemampuan menulis karangan deskripsi siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang. Hal ini disebabkan bahwa model pembelajaran sangat berperan penting untuk mewujudkan tujuan pembelajaran. Kedua, disarankan pada siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang untuk lebih banyak berlatih menulis baik di sekolah maupun di luar sekolah agar kemampuan menulis, terutama menulis karangan deskripsi dapat berkembang. Ketiga, peneliti lain sebagai masukan dan bahan perbandingan dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan keterampilan menulis, terutama keterampilan menulis karangan dekripsi. E. KEPUSTAKAAN Depdikbud. 1994. Pedoman Umum Ejaan Bahasa IndonesiaYang Disempurnakan. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Huda Miftahul. 2014. Model-model Pengajaran dan pembelajaran.yogyakarta. Pustaka Pelajar. Semi, M. Atar. 2009. Menulis Efektif. Padang: UNP Press. Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.