PENGARUH PENGGUNAAN METODE LATIHAN/DRILL TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII MTsN TAPAN KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (Strata I) RIKA FEBRI YARTI NPM 12080110 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2017
PENGARUH PENGGUNAAN METODE LATIHAN/DRILL TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII MTsN TAPAN KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh Rika Febri Yarti 1, Dra. Indriani Nisja, M.Pd ²., Rina Sartika, M.Pd. ³ 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh oleh permasalahan sebagai berikut: pertama, menulis naskah drama kurang diminati oleh siswa. Kedua, siswa kurang tertarik menulis naskah drama dan siswa lebih suka menulis puisi. Ketiga, siswa tidak menguasai materi naskah drama. Keempat, siswa mengalami kesulitan dalam menyusun sebuah cerita dalam bentuk naskah drama. Tujuan penelitian ini adalah pertama, mendeskripsikan kemampuan menulis naskah drama siswa kelas VIII MTsN Tapan Kabupaten Pesisir Selatan sebelum menggunakan metode latihan/drill. Kedua, mendeskripsikan kemampuan menulis naskah drama siswa kelas VIII MTsN Tapan Kabupaten Pesisir Selatan sesudah menggunakan metode latihan/drill. Ketiga, mendeskripsikan pengaruh penggunaan metode latihan/drill terhadap kemampuan menulis naskah drama siswa kelas VIII MTsN Tapan Kabupaten Pesisir Selatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Design penelitian ini adalah One Group Pretest-Postest. Populasi dalam penelitian ini adalah penelitian ini seluruh siswa kelas VIII MTsN Tapan Kabupaten Pesisir Selatan berjumlah 150 orang dan sampel berjumlah 25 orang siswa dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan tes unjuk kerja pada kelas pretest dan postest. Penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas penggunaan metode latihan/drill dan variabel terikat kemampuan menulis naskah drama. Hasil penelitian ini adalah pertama, kemampuan menulis naskah drama siswa kelas VIII MTsN Tapan Kabupaten Pesisir Selatan sebelum menggunakan metode latihan/drill memperoleh nilai rata-rata 55,99 berada pada rentangan 46-55% kualifikasi Hampir Cukup (HC). Kedua, kemampuan menulis naskah drama siswa kelas VIII MTsN Tapan Kabupaten Pesisir Selatan memperoleh nilai rata-rata 68,33 berada pada rentangan 66-75% kualifikasi Lebih dari Cukup (LdC). Ketiga, terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan metode latihan/drill terhadap kemampuan menulis naskah drama siswa kelas VIII MTsN Tapan Kabupaten Pesisir Selatan karena t hitung > t tabel (6,02>1,71). Kata Kunci : Pengaruh, Metode Latihan/Drill, Kemampuan Menulis Naskah Drama
THE EFFECT OF USING DRILL METHODE TOWARD ABILITY ON WRITING DRAMA MANUSCRIPT STUDENT GRADE VIII MTsN TAPAN SOUTH PESISIR By The Rika Febri Yarti 1, Dra. Indriani Nisja, M.Pd ²., Rina Sartika, M.Pd. ³ 1) Student of STKIP PGRI West Sumatera 2) 3) Lecturer Program Study Education of language and Art Indonesia of STKIP PGRI West Sumatera ABSTRACT The background of this research were: The first students less interest in writing drama manuscript. The Second, student was interested in writing poetry than drama manuscript. The Third, the student did not has ability in writing drama manuscript. Forth, the Student has problem to arranged a story in drama manuscript. The purpose of this research were: first, to described students ability grade VIII MTsN Tapan South Pesisir in writing drama manuscript before using drill methode. The second, to describe students ability grade VIII MTsN Tapan South Pesisir in writing drama manuscript after using drill methode. Third, to described of influence in using drill methode toward students ability grade VIII MTsN Tapan South Pesisir on writing drama manuscript. The methode of this research was experiment quantitative. The design of this research was One Group Pretest-Postest. The population of this research were all of student grade VIII MTsN Tapan South Pesisir which amount 150 students and the sample in this research were 25 students in using puposive sampling. The technique of data collection in this research was using work test in class pretest and postest. There were two variable in this research, first free variable in using drill methode and bound variable in ability writing drama manuscript. The result of this research were: first, the ability of students grade VIII MTsN Tapan South Pesisir in writing drama manuscript before using drill methode was got average 55,99 in distance 46-55 % which almost qualification Nearly Enough (HC). The second, ability of students grade VIII MTsN Tapan South Pesisir in writing drama manuscript after using drill methode was got average 68,33 in distance 66-75% which More than Enough (LdC). The third, there was significant influence in using drill methode toward students ability grade VIII MTsN Tapan South Pesisir in writing drama manuscript t hitung > t tabel (6,02>1,71). Key word : Influence, Drill Methode, Ability in Writing Drama Manuscript
A. PENDAHULUAN Pada pembelajaran bahasa Indonesia, terdapat empat aspek keterampilan berbahasa yaitu mendengar (menyimak), berbicara, membaca dan menulis. Keterampilan berbahasa tersebut berkaitan erat antara yang satu dengan yang lainnya. Untuk mencapai ke aspek menulis dituntut memahami ketiga aspek tersebut yaitu mendengar, berbicara, dan membaca. Seseorang untuk terampil berbicara dituntut untuk mendengar (menyimak) lawan berbicara setelah menyimak apa yang didengarkan, seseorang tersebut dapat berbicara. Sementara itu, untuk terampil menulis seseorang harus membaca apa yang menjadi objek yang diamati, dengan membaca tersebut, seseorang dapat menulis terhadap apa yang dibaca atau diamati. Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai siswa. Apabila siswa terampil dalam menulis akan sangat membantu dalam proses belajar mengajar khususnya mata pelajaran bahasa Indonesia. Tarigan (2008: 3) mengatakan bahwa menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Terampil menulis tidak mudah dicapai oleh penulis karena penulis dituntut menyampaikan gagasan tersebut yang dapat dipahami oleh pembaca. Jika pembaca tidak dapat memahami tulisan yang disampaikan oleh penulis, berarti penulis belum terampil menulis. Keterampilan menulis telah diajarkan sejak pendidikan dasar sampai SMA, namun hal itu bukanlah suatu ukuran yang dapat menjamin kemampuan seseorang untuk dapat mengungkapkan gagasan, pengetahuan, dan pengalaman dalam bentuk tulisan. Masih banyak siswa yang menganggap bahwa menulis merupakan kegiatan yang sangat sulit. Karena, kegiatan menulis memang memerlukan banyak tenaga, waktu, serta perhatian yang sungguh-sungguh. Hal itulah yang menyebabkan siswa tidak memiliki kemampuan menulis terutama kemampuan dalam menulis naskah drama. Siswa yang mampu menghasilkan sebuah naskah drama yang berkualitas yaitu siswa yang sering latihan menulis yang berkesinambungan. Kegiatan menulis naskah drama merupakan kegiatan yang muncul dari gagasan kreatif yang dapat melatih siswa untuk berkreasi, berimajinasi dan bernalar. Selain itu siswa juga bisa saling bertukar pikiran dalam membuat naskah drama. Naskah drama merupakan salah satu jenis karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog yang didasarkan atas konflik batin dan mempunyai kemungkinan dipentaskan (Waluyo, 2002: 2). Menulis naskah drama merupakan kemampuan yang harus dikuasai oleh siswa. Menulis naskah drama terdapat dalam Standar Isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk MTs kelas VIII Semester 1, Standar Kompetensi (SK) 8. mengungkapkan pikiran dan perasaan melalui kegiatan menulis kreatif naskah drama, dan Kompetensi Dasar (KD) 8.2 menulis kreatif naskah drama satu babak dengan memperhatikan kaidah penulisan naskah drama. Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada tanggal 10 September 2016 dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia di MTsN Tapan Kabupaten Pesisir Selatan, yaitu Ibu Dwi Eka Putri, S.Pd, ditemukan beberapa permasalahan terkait dengan pembelajaran menulis naskah drama. Permasalahan tersebut adalah sebagai berikut. Pertama, menulis naskah drama kurang diminati oleh siswa. Kedua, siswa kurang tertarik menulis naskah drama dan siswa lebih suka menulis puisi. Ketiga, siswa tidak menguasai materi menulis naskah drama. Selain permasalahan tersebut siswa juga menyatakan adanya hal lain yang menghambat berhasilnya pembelajaran menulis naskah drama yaitu sebagai berikut. Pertama, siswa kurang menyukai menulis naskah drama. Kedua, siswa mengalami kesulitan dalam menyusun sebuah cerita dalam bentuk naskah drama. Ketiga, siswa lebih menyukai menulis puisi dibandingkan menulis naskah drama. Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu diadakan penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Metode Latihan/Drill terhadap Kemampuan Menulis Naskah Drama Siswa Kelas VIII MTsN Tapan Kabupaten Pesisir Selatan. B. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan analisis metode eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTsN Tapan Kabupaten Pesisir Selatan tahun ajaran 2016/2017. Jumlah siswa 150 orang tersebar pada 6 kelas dan sampel penelitian ini berjumlah 25 orang siswa. Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu pertama, variabel bebas penggunaan metode latihan/drill. Kedua, variabel terikat kemampuan menulis naskah drama. Terkait dengan variabel
Frekuensi penelitian, data dalam penelitian ini berjumlah dua yaitu sebagai berikut. Pertama, skor dari hasil tes kemampuan menulis naskah drama sebelum menggunakan metode latihan/drill siswa kelas VIII MTsN Tapan Kabupaten Pesisir Selatan. Kedua, skor dari hasil tes kemampuan menulis naskah drama sesudah menggunakan metode latihan/drill siswa kelas kelas VIII MTsN Tapan Kabupaten Pesisir Selatan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes unjuk kerja. Tes unjuk kerja yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menulis naskah drama. Pengumpulan data yang dilakukan sebanyak empat kali pertemuan, dilakukan melalui langkahlangkah berikut. Pertemuan pertama pretest dilakukan melalui langkah-langkah berikut. Pertama, guru memberikan pengantar tentang materi naskah drama. Kedua, siswa menulis naskah drama dengan tema jalan-jalan. Ketiga, setelah selesai lembaran kerja siswa dikumpulkan. Pertemuan kedua treatment 1 dilakukan dengan langkah-langkah berikut. Pertama, guru memberikan pengantar tentang materi naskah drama. Kedua, siswa menulis naskah drama dengan tema jalan-jalan dengan menggunakan metode latihan/drill. Ketiga, setelah selesai lembaran kerja siswa dikumpulkan dan diperiksa. Pertemuan ketiga treatment 2 dilakukan dengan langkah-langkah berikut. Pertama, guru memberikan pengantar tentang materi naskah drama. Kedua, siswa menulis naskah drama dengan tema jalan-jalan dengan menggunakan metode latihan/drill. Ketiga, setelah selesai lembaran kerja siswa dikumpulkan dan diperiksa. Pertemuan keempat postest yang dilakukan dengan langkah-langkah berikut. Pertama, siswa menulis naskah drama dengan tema persahabatan. Kedua, setelah selesai lembaran kerja siswa dikumpulkan. C. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Kemampuan Menulis Naskah Drama Sebelum Menggunakan Metode Latihan/Drill Kelas VIII MTsN Tapan Kabupaten Pesisir Selatan Berdasarkan data diperoleh rata-rata hitung 55,99. Maka disimpulkan bahwa tingkat penguasaan kemampuan menulis naskah drama sebelum menggunakan metode latihan/drill siswa kelas VIII MTsN Tapan Kabupaten Pesisir Selatan berada pada tingkat penguasaan 46-55% berkualifikasi Hampir Cukup (HC). Gambaran hasil belajar siswa sebelum menggunakan metode latihan/drill untuk seluruh indikator, yaitu indikator 1 (plot) berkualifikasi lebih dari cukup, indikator 2 (penokohan) berkualifikasi kurang sekali, indikator 3 (setting) berkualifikasi hampir cukup, dan indikator 4 (amanat) berkualifikasi hampir cukup. Hal ini sesuai dengan pendapat Waluyo (2002: 8) mengatakan bahwa struktur naskah drama terdiri dari plot, penokohan, setting, dan amanat. Diperoleh gambaran belajar siswa sebelum menggunakan metode latihan/drill secara keseluruhan, yaitu berkualifikasi baik, lebih dari cukup, cukup, hampir cukup, kurang, dan kurang sekali. Siswa yang memperoleh kualifikasi baik sebanyak 3 orang (12%). Siswa yang memperoleh kualifikasi lebih dari cukup sebanyak 6 orang (24%). Siswa yang memperoleh kualifikasi cukup sebanyak 3 orang (12%). Siswa yang memperoleh kualifikasi hampir cukup sebanyak 5 orang (20%). Siswa yang memperoleh kualifikasi kurang sebanyak 4 orang (16%). Siswa yang memperoleh kualifikasi kurang sekali sebanyak 4 orang (16%). Selanjutnya, pengklafikasian kemampuan menulis naskah drama siswa kelas VIII MTsN Tapan Kabupaten Pesisir Selatan sebelum menggunakan metode latihan/drill berskala 10. 25 22 19 16 13 10 7 4 1 Kualifikasi
Frekuensi Diagram Kemampuan Menulis Naskah Drama Sebelum Menggunakan Metode Latihan/Drill Siswa Kelas VIII MTsN Tapan Kabupaten Pesisir Selatan b. Kemampuan Menulis Naskah Drama Siswa Kelas VIII MTsN Tapan Kabupaten Pesisr Selatan Sesudah Menggunakan Metode Latihan/Drill Berdasarkan data diperoleh rata-rata hitung 68,33. Maka disimpulkan bahwa tingkat penguasaan kemampuan menulis naskah drama sesudah menggunakan metode latihan/drill siswa kelas VIII MTsN Tapan Kabupaten Pesisir Selatan berada pada tingkat penguasaan 66-75% yaitu Lebih dari Cukup (LdC). Gambaran hasil belajar siswa sesudah menggunakan metode latihan/drill untuk seluruh indikator, yaitu indikator 1 (plot) berkualifikasi baik, indikator 2 (penokohan) berkualifikasi kurang, indikator 3 (setting) berkualifikasi baik, dan indikator 4 (amanat) berkualifikasi cukup. Hal ini sesuai dengan pendapat Waluyo (2002: 8) mengatakan bahwa struktur naskah drama terdiri dari plot, penokohan, setting, dan amanat. Diperoleh gambaran hasil belajar siswa sesudah menggunakan metode latihan/drill untuk seluruh indikator, yaitu berkualifikasi baik sekali, baik, lebih dari cukup, cukup, hampir cukup, dan kurang. Siswa yang memperoleh kualifikasi baik sekali sebanyak 1 orang (4%). Siswa yang memperoleh kualifikasi baik sebanyak 6 orang (24%). Siswa yang memperoleh kualifikasi lebih dari cukup sebanyak 10 orang (40%). Siswa yang memperoleh kualifikasi cukup sebanyak 2 orang (8%). Siswa yang memperoleh kualifikasi hampir cukup sebanyak 3 orang (12%). Siswa yang memperoleh kualifikasi kurang sebanyak 3 orang (12%). Selanjutnya, pengklafikasian kemampuan menulis naskah drama siswa kelas VIII MTsN Tapan Kabupaten Pesisir Selatan sesudah menggunakan metode latihan/drill berskala 10. 25 22 19 16 13 10 7 4 1 Kualifikasi Diagram Kemampuan Menulis Naskah Drama Sesudah Menggunakan Metode Latihan/Drill Siswa Kelas VIII MTsN Tapan Kabupaten Pesisir Selatan c. Pengaruh Penggunaan Metode Latihan/Drill Terhadap Kemampuan Menulis Naskah Drama Siswa Kelas VIII MTsN Tapan Kabupaten Pesisir Selatan Berdasarkan nilai kemampuan menulis naskah drama sesudah menggunakan metode latihan/drill dalam pemebelajaran menulis naskah drama siswa sangat baik. Hal ini terbukti dari hasil menulis naskah drama sesudah mendapatkan perlakuan penggunaan metode latihan/drill lebih baik dibandingkan dengan sebelum menggunakan metode latihan/drill. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2010: 72) mengatakan bahwa metode penelitian eksperimen ini dapat diartikan sebagai penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang dikendalikan. Dikatakan metode eksperimen, karena melalui penelitian ini bisa mengetahui pengaruh perlakuan pembelajaran metode latihan/drill terhadap kemampuan menulis naskah drama siswa.
D. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada Bab IV dapat disimpulkan tiga hal berikut ini. Pertama, kemampuan menulis naskah drama siswa kelas VIII MTsN Tapan Kabupaten Pesisir Selatan sebelum menggunakan metode latihan/drill memperoleh nilai rata-rata 55,99 berada pada rentangan 46-55% dengan kualifikasi yaitu Hampir Cukup (HC). Kedua, kemampuan menulis naskah drama sesudah menggunakan metode latihan/drill siswa kelas VIII MTsN Tapan Kabupaten Pesisir Selatan nilai rata-rata 68,33 berada pada rentangan 66-75% dengan kualifikasi yaitu Lebih dari Cukup (LdC). Ketiga, berdasarkan hasil uji-t terdapat pengaruh terhadap penggunaan metode latihan/drill siswa kelas VIII MTsN Tapan Kabupaten Pesisir Selatan karena t hitung >t tabel (6,02>1,71). Jadi, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis naskah drama siswa kelas VIII MTsN Tapan Kabupaten Pesisir Sealatan sesudah menggunakan metode latihan/drill lebih baik dari pada sebelum menggunakan metode latihan/drill. Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian maka dikemukakan saransaran sebagai berikut. Pertama, untuk siswa MTsN Tapan Kabupaten Pesisir Selatan dijadikan untuk meningkatkan kemampuan menulis naskah drama yang telah dipelajari. Kedua, guru mata pelajaran bahasa Indonesia MTsN Tapan Kabupaten Pesisir Selatan agar dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis naskah drama. terutama dalam menulis plot, penokohan, setting, dan amanat. Ketiga, bagi penulis, dapat menambah pengalaman dalam penelitian ilmiah dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan. Keempat, bagi penulis lain, untuk dapat meneliti kemampuan menulis naskah drama siswa dengan menggunakan metode lain yang mampu memunculkan kreativitas siswa dalam menulis naskah drama. E. KEPUSTAKAAN Djamarah, Syaiful Bahri & Zain, Aswan. 2013. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Tarigan, Hendry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Waluyo, J. Herman. 2002. Drama: Teori dan Pengajarannya. Yogyakarta: PT. Hanindita Graha Widya.