BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

nilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Madyogondo 03 Kecamatan Ngablak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Oleh: Nur Adha Wahyuningsih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Kertosari 02 Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012 dengan Subyek Penelitian Siswa Kelas IV sebanyak 18 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan. Letak Sekolah Dasar Negeri Kertosari 02 berada di Wilayah Kelurahan kertosari Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung. Sekolah Dasar Negeri Kertosari terletak di Jalan Jurang desa Kertosari Kelurahan Kertosari Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung. Suasana Sekolah Dasar Negeri Kertosari masih asri dengan suasana pedesaan, Sekolah Dasar Negeri 2 Kertosari berhadapan dengan Sekolah Dasar Negeri 1 Kertosari,di sebelah utara terdapat perkebunan, disebelah timur terdapat perumahan warga,dan di selatan terdapat kebun kopi yang luas. Letak yang strategis ini membuat Sekolah Dasar Negeri Kertosari 02 mudah dijangkau. Selain itu, dekat dengan pemikiman penduduk Dusun Kertosari. Sekolah Dasar Negeri 2 kertosari merupakan salah satu sekolah yang ada di Kelurahan Kertosari dengan kelas yang terdiri dari kelas 1 sampai kelas 6 dengan jumlah keseluruhan siswa 96 siswa. Jumlah yang tidak begitu banyak ini, disebabkan karena letak Sekolah Dasar Negeri Kertosari ini terletak di Kelurahan kertosari yang terbagi menjadi 2 Sekolah Dasar. Ruangan Sekolah Dasar Negeri Kertosari terdapat delapan ruangan. Dengan rincian enam ruang kelas yang terdiri dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 satu ruang kantor guru dan 1 ruang kepala sekolah. Ruang kelas sudah cukup baik, dengan penerangan dan ventilasi yang cukup. Sekolah Dasar Negeri 2 Kertosari juga menyediakan 2 wc yang terdiri dari wc guru dan siswa. Selain ruangan dan wc Sekolah Dasar Negeri Kertosari 02 juga mempunyai halaman yang cukup luas yang digunakan sebagai satu lapangan upacara. Fasilitas belajar yang ada di Sekolah Dasar Negeri Kertosari 02 masih terbatas. Adapun komputer yang digunakan untuk memfasilitasi guru dalam mengetik data-data 29

30 administrasi yang diperlukan, selain itu alat peraga dalam pembelajaran juga masih terbatas. Akan tetapi penunjang sarana belajar siswa sudah cukup baik seperti buku-buku yang dapat membantu siswa dalam belajar. Buku-buku tersebut terdiri dari buku-buku pelajaran, buku-buku cerita serta buku-buku lain yang dapat menunjang dalam membantu siswa dalam belajar. Untuk setiap ruang kelas juga sudah cukup memadai ketersediaan fasilitasnya. 4.1.2 Kondisi Awal Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Kertosari Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 18 siswa pada pembelajaran IPS. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan bisa terlihat dari nilai sekunder hasil evaluasi peserta didik pada mata pelajaran IPS yang telah dilakukan dimana sebagian besar peserta didik memperoleh nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=65). Diperoleh data hasil pembelajaran sebelum dilakukan tindakan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti yang terdapat dalam tabel 4.1.2. Tabel 4.1.2 Rekapitulasi Nilai Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas IV SDN Kertosari 02 Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012 Pra Siklus No. Nilai Frekuensi Prosentase Keterangan 1. 45-54 4 22,22% Tidak tuntas 2. 55-64 7 38,89% Tidak tuntas 3. 65-74 5 27,78% Tuntas 4. 75-84 2 11,11% Tuntas 5 85-100 - - Tuntas Jumlah 18 100% Nilai Rata-rata 62,33 Nilai maks. 80 Nilai min. 48 Berdasarkan tabel 4.1.2 hasil belajar IPS dari siswa kelas IV SDN Kertosari 02 rendah, pembelajaran belum efektif, hal itu dapat dilihat dengan banyaknya siswa yang belum tuntas dalam belajarnya (KKM=65). Diketahui untuk nilai 45 s/d 54 sebanyak 4 siswa dengan persentase 22,22%, untuk nilai 55 s/d 64 sebanyak 7 siswa dengan

31 persentase 38,88%, nilai 60 s/d 64 sebanyak 7 siswa dengan persentase 38,88%, nilai 65 s/d 74 sebanyak 5 siswa dengan persentase 27,77%, nilai 75 s/d 84 sebanyak 2 siswa dengan persentase 11,11%, Dengan nilai rata-rata 62,33% sedangkan nilai tertinggi adalah 80 dan nilai terendahnya adalah 48. 27,78% Persentase Nilai IPS 45-54 11,11% 22,54% 55-64 65-74 75-84 85-100 38,89% Gambar 4.1.2 Persentase nilai IPS Siswa Kelas IV SDN Kertosari 02 Tahun Pelajaran 2011/2012 Pra siklus Rendahnya hasil belajar IPS peserta didik dipengaruhi oleh tingkat kompetensi peserta didik terhadap materi yang disajikan dikarenakan beberapa faktor, diantaranya faktor dari guru dan peserta didik sendiri. Faktor dari guru dikarenakan, guru kurang memiliki keterampilan menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif saat pembelajaran IPS atau selalu menggunakan pembelajaran yang monoton (konvensional) dan belum mampu membuat media pembelajaran yang tepat, sedangkan faktor dari peserta didik dikarenakan penguasaan kompetensi peserta didik dalam menerima pembelajaran. Kedua faktor tersebut menimbulkan perbedaan pendapat antara kedua belah pihak sehingga terjadi hambatan dalam transformasi ilmu pengetahuan yang menimbulkan pembelajaran berjalan kurang efektif. Selain itu, guru juga tidak menyajikan materi pembelajaran yang kurang menarik pada siswa saat kegiatan pembelajaran berlangsung, sehingga mengakibatkan siswa merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran. Berdasarkan data hasil belajar yang rendah dari peserta didik kelas IV di SD Negeri Kertosari 02 Semester II Tahun Pelajaran 2011/20112 di atas, peneliti akan melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sesuai dengan rancangan penelitian yang telah diuraikan pada BAB sebelumnya. Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan

32 model pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) dengan media Surat Kabar dalam pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS yang akan dilakukan dalam dua siklus. Siklus I pembelajaran dilakukan dengan pokok bahasan Perkembangan teknologi produksi dan komunikasi, dan siklus II pembelajaran dilakukan dengan pokok bahasan perkembangan teknologi transportasi dan pengalaman menggunakannya. 4.1.3 SIKLUS I 1. Rencana tindakan Praktek pembelajaran pada siklus I dilaksanakan melalui 3 pertemuan dengan rincian sebagai berikut: a. Pertemuan I Setelah diperoleh informasi pada tahap observasi, maka dilakukan diskusi dengan guru kelas IV mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan serta alat penunjang lain yang perlu digunakan. Sebelum mengajar pada pertemuan I, maka praktikan menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran, diantaranya (RPP) pertemuan I, lembar kerja siswa, lembar kerja kelompok, lembar observasi, surat kabar kompas, buku pembelajaran, serta ruang/lokasi yang akan digunakan saat pembelajaran berlangsung yang akan dilaksanakan di kelas IV dan tidak kalah pentingnya adalah persiapan fisik dan mental. Penulis merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pertemuan I dengan pokok bahasan Perkembangan teknologi, kemudian menentukan tujuan pembelajaran dengan model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning dengan mempelajari tentang teknologi produksi melalui kegiatan mengidentifikasi surat kabar. Setelah menentukan tujuan pembelajaran kemudian guru menyiapkan alat dan media surat kabar yang akan digunakan dalam pembelajaran. Setelah semua telah dipersiapkan dengan baik oleh peneliti kemudian menerapkan RPP dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru kolaborator. b. Pertemuan II Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan II sebagai tindak lanjut dari hasil belajar siswa dan kekurangan/kelemahan pada pertemuan I maka pada perencanaan

33 pertemuan II masih sama dengan dengan pertemuan I. Sebelum mengajar pada pertemuan II, maka praktikan menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran, diantaranya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Observasi Siswa,Lembar Penilaian Praktik Pembelajaran, Surat Kabar yang akan digunakan sebagai media pembelajaran, serta ruang/lokasi yang akan digunakan saat pembelajaran berlangsung yaitu di kelas IV. c. Pertemuan III Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan III sebagai tindak lanjut dari kekurangan/kelemahan pertemuan I dan II dengan mengulaskembali materi pada pertemuan I dan II serta di akhir pembelajaran peneliti mengadakan tes evaluasi bagi siswa tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan I dan pertemuan II. Sebelum mengajar pada pertemuan III, maka peneliti menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran, diantaranya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Surat Kabar, lembar evaluasi, lembar Jawab, serta ruang/lokasi yang akan digunakan yaitu di ruang kelas IV. 2. Pelaksanaan Tindakan a. Pertemuan I Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan pada tanggal 11 April 2012 selama 2 jam pelajaran dan terdiri dari tiga kegiatan pembalajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Kegiatan Awal 1) Salam pembuka 2) Guru mengatur tempat duduk, presensi, dan kesiapan alat tulis dan siswa 3) Apersepsi Guru bertanya kepada siswa 1. Anak-anak apakah kalian pernah melihat cara pembuatan tempe atau tahu? 2. Alat seperti apa alat yang digunakan? (siswa aktif menjawab pertanyaan dari guru) 4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa.

34 Kegiatan Inti 1) Guru menjelaskan tentang teknik pengajaran yang akan dilakukan. 2) Mengatur siswa dalam kelompok kecil dengan anggota 3 anak tiap kelompok dan menyiapkan surat kabar dengan tema teknologi produksi. 3) Gurumemberikan arahan kepada siswa dalam melakukan penyelidikan informasiinformasi dari artikel surat kabar yang berkaitan dengan perkembangan teknologi produksi. 4) Guru membagikan surat kabar dan lembar kerja siswa kepada siswa. 5) Siswa diminta untuk mengelompokkan teknologi produksi masa lalu dan masa sekarang yang telah mereka cari di dalam artikel surat kabar. 6) Siswa kemudian diminta untuk membandingkan/membedakan jenis-jenisnya. 7) Siswa diminta untuk menyebutkan manfaat dan kerugian teknologi produksi masa lalu dan sekarang. 8) Guru melibatkan siswa secara aktif bekerja dalam kelompok serta aktif bertanya dan mengemukakan pendapat. 9) Guru berkeliling untuk mengamaiti dan membimbing kelompok yang mengalami kesulitan. 10) Guru menugaskantiap kelompok untuk mempersentasikan hasil kerjanya di depan kelas. 11) kelompok lain diminta menanggapi persentasi hasil siswa yang sedang telah dilaporkan. 12) Guru membahas kembali bersama siswa mengenai hasil kerja siswa. 13) Guru memberi penghargaan kepada siswa yang mendapat hasil yang baik Kegiatan Akhir 1) Guru bersama dengan siswa melakukan refleksi mengambil kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilakukan 2) Guru memberikan pekerjaan rumah berupa mencari informasi dalamsurat kabar yang berhubungan dengan perkembangan teknologi Komunikasi. 3) Guru menutup pelajaran dan memberikan salam.

35 b. Pertemuan II Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 12 April 2012 selama 2 jam pelajaran setelah pelaksanaan siklus I pertemuan pertama, pertemuan kedua terdiri dari tiga kegiatan pembalajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Kegiatan Awal 1) Salam pembuka 2) Guru mengatur tempat duduk, presensi, dan kesiapan alat tulis siswa 3) Apersepsi Guru bertanya kepada siswa : 1. Siapa yang dirumah memepunyai telepone atau handphone? 2. Apa kegunaanya? (siswa aktif menjawab pertanyaan dari guru) 4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa. Kegiatan Inti 1) Guru memberikan peryataan kesiapan siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. 2) Guru mejelaskan tentang prosedur pembelajaran yang akan dilaksanakan. 3) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 3 anak. 4) Gurumemberikan arahan kepada siswa dalam melakukan penyelidikan kembali informasi-informasi dari surat kabar yang berkaitan dengan perkembangan teknologi komunikasi. 5) Guru membagikan surat kabar kepada siswa. 6) Guru membagikan Lembar Kerja Siswa dan kertas kosong. 7) Siswa diminta untuk menempelkan gambar-gambar tentang teknologi komunikasi yang terdapat dalam surat kabar serta mengelompokkanya. 8) Siswa kemudian diminta untuk membandingkan/membedakan jenis-jenisnya. 9) Memberi kesempatan siswa untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan tugas yang diberikan. 10) Guru berkeliling untuk memantau kerja siswa serta membantu siswa yang kesulitan.

36 11) Dengan bimbingan guru siswa mengkontruksi pengetahuan barunya dengan menyebutkan manfaat dan kerugian teknologi komunikasi yang telah ditemukan dalam surat kabar. 12) Siswa melaporkan hasil kerjanya dan menjelaskan hasil temuanya 13) Siswa lainya mengomentari hasil pekerjaan temannya dan mengutarakan pendapatnya masing-masing. 14) Guru membahas kembali bersama siswa mengenai hasil kerjanya. 15) Guru memberi penghargaan kepada siswa yang mendapat hasil yang baik. Kegiatan Akhir 1) Guru bersamadengansiswa melakukan refleksi mengambil kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilakukan. 2) Guru menutup pelajaran dan memberikan salam. c. Pertemuan III Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 14 April 2012 selama 2 jam pelajaran yang terdiri dari tiga kegiatan pembalajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Kegiatan awal 1) Salam pembuka 2) Guru mengatur tempat duduk, presensi, dan kesiapan alat tulis dan siswa 3) Apersepsi Mengingat kembali materi yang diajarkanpada pertemuan sebelumnya dengan tanya jawab sebagai berikut: 1. Teknologi apa yang kalian pelajari pertemuan lalu? 2. Anak-anak apa saja yang termasuk alat teknologi komunikasi?sebutkan! 4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa Kegiatan inti 1) Guru memberikan peryataan kesiapan siswa dengan bertanya jawab untuk membangun pemahaman awal berdasarkan pengalaman yang dimilikinya tentang materi yang akan diajarkan.

37 2) Dengan menunjukkan gambar alat produksi dan komunikasi dalam surat kabar siswa didorong dengan pertanyaan-pertanyaan tentang alat tersebut termasuk dalam jenis teknologi produksi atau komunikasi. 3) Siswa menggingat kembali jenis teknologi produksi dan teknologi komunikasi Kegiatan akhir 1) Siswa diminta mengerjakan soal evalusi secara individu. 2) Guru menutup pembelajaran. 3. Hasil tindakan a. Hasil analisis observasi Hasil tindakan diperoleh dari hasil observasi pada kegiatan pembelajaran yang telah diterapkan oleh guru. Untuk mengukur keberhasilan penerapan model pembelajaran contextual teaching and learning dalam kegiatan pembelajaran, menggunakan lembar observasi dengan menyesuaikan standar kompetensi dan kompetensi dasarnya. Hasil pengamatan terhadap kinerja guru dan aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 4.1.3 Hasil Observasi kinerja guru Siklus I Hasil penilaian Observasi No. Pertemuan Jumlah Persentase Kategori 1 I 10 71,4% B 2 II 11 78,6% B Rata-rata siklus I 10,5 75% B Dari tabel 4.1.3 hasil observasi yang dilakukan observer, dapat dilihat bahwa penerapan model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning dengan media Surat Kabar oleh guru dalam kegiatan pembelajaran, hasil penilaian observasi dari keseluruhan kegiatan pembelajaran sudah cukup baik, pembelajaran yang diterapkan dari keseluruhan kegiatan pembelajaran meperoleh skor rata-rata 10,5(75%). Berdasarkan indikator yang ditentukan bahwa jumlah skor maksimal 14 dengan prosedur penilaian nilai skor observasi dibagi jumlah skor dikalikan 100%. Berdasarkan hasil skor pada pertemuan I diperoleh

38 skor 10 dengan jumlah nilai (71,4%), Sedangkan untuk pertemuan II diperoleh nilai skor 11 dengan jumlah nilai (78,6%), yang berarti masih ada beberapa aspek observasi aktivitas guru yang belum terlaksana meskipun terdapat peningkatan hasil aktivitas siswa setiap pertemuan. Tabel 4.1.4 Hasil Observasi kegiatan siswa Siklus I No. Keterangan Pertemuan 1 Pertemuan 2 1 Jumlah 28 31 2 Rata-rata 2,8 3,1 3 Persentase 70% 77,5% Total Siklus I 59 Rata-rata Siklus I 2,95 Persentase Siklus I 73,75% Dari tabel 4.1.3 hasilobservasi aktivitas siswa pada siklus I pertemuan ke- 1 oleh observer diperoleh skor rata-rata 2,8 (70%) yang berarti aktivitas siswa dalam proses pembelajaran masih dalam kategori baik, hasil analisis observasi aktifitas siswa pada pertemuan ke- 2 diperoleh skor 3,1 (77,5%) masuk dalam kategori baik, dengan rata-rata pada siklus I 2,95 (73,75%)yang berarti masih ada beberapa aspek observasi aktivitas siswa yang belum terlaksanameskipun terdapat peningkatan hasil aktivitas siswa disetiap pertemuan. b. Hasil belajar IPS Hasil belajar siswa dalam siklus I dengan mengadakan tes evaluasi diakhir siklus yaitu pada pertemuan ketiga. Dari hasil tes tersebut diketahui terjadi peningkatan hasil belajar IPS, namun masih terdapat siswa yang tidak tuntas atau mendapatkan nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri 02 Kertosari pada Kompetensi Dasar Mengenal perkembangan teknologi produksi komunikasi dan transportasi serta pengalaman menggunakannya khususnya pada materi pokok Perkembangan teknologi disajikan pada tabel daftar nilai IPS (terlampir), dan berikut disajikan pada tabel 4.1.6 yaitu

39 tentang distribusi frekuensi nilai IPS, siswa kelas IV SD Negeri 2 Kertosari Tahun Pelajaran 2011/2011. Tabel 4.1.5 Distribusi Frekuensi Nilai IPS Siswa Kelas VI SDN 2Kertosari Tahun Pelajaran 2011/2012 Siklus I No. Nilai Frekuensi Prosentase Keterangan 1. 45-54 - - Tidak tuntas 2. 55-64 6 33,33% Tidak tuntas 3. 65-74 5 27,78% Tuntas 4. 75-84 6 33,33% Tuntas 5. 85-100 1 5,56% Tuntas Jumlah 18 100% Nilai Rata-rata 70,56 Nilai maks. 88 Nilai min. 56 Dilihat dari tabel 4.1.5 distribusi frekuensi nilai mata pelajaran IPS dapat dikatakanbahwa hasil belajar siswa kelas IV mengalami peningkatan dari hasil belajar pra siklus, ditandai dengan nilai rata-rata yang menigkat menjadi 70,55 sedangkan prosentase ketuntasan juga meningkat menjadi 66,67% yang didapat oleh 11 siswa. Siswa yang mendapat nilai dibawah KKM atau dikatakatan tidak tuntas mengalami penurunan yaitu menjadi 27,78% yang didapat oleh 5 siswa, untuk nilai tertinggi menjadi 88 sedangkan untuk nilai terendah mejadi 56 yang semula hanya 48. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang mengalami ketuntasan diatas KKM lebih banyak daripada jumlah siswa yang tidak tuuntas, namun indicator kinerja hasil belajar IPS yang peneliti tentukan belum tercapai sehingga perlu diadakan perbaikan pembelajaran siklus selanjutnya yaitu siklus 2 dengan memperhatikan hasil refleksi pada siklus 1.

40 33,33% Persentase Nilai IPS 5,56% 33,33% 27,78% 45-54 55-64 65-74 Gambar 4.1.3Rekapitulasi Nilai IPS Siswa Kelas IV SDN Kertosari 02 Tahun Pelajaran 2011/2012 Siklus 1 c. Refleksi Berdasarkan observasi dan analisis hasil tes pada siklus I terdapat 12 siswa yang tuntas dan 6 siswa belum tuntas belajar, sehingga perlu diadakan perbaikan pembelajaran. Dari hasil observasi pelaksanaan pembelajaran siklus I, diketahui bahwa masih terdapat beberapa siswa tidak bekerja sama dalam kelompok dan pembagian kelompok masih homogen, sehingga pada saat proses pembelajaran berlangsung siswa kurang semangat dalam mengikuti proses pembelajaran. Akan tetapi pada siklus I telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa yaitu pada kondisi awal yang dapat dilihat dari rata-rata nilai ulangan harian 62,33 naik menjadi 70,55 pada hasil post tes siklus I. Berdasarkan kekurangankekurangan yang terjadi pada siklus I, ada 6 siswa yang nilainya belum mencapai KKM yang ditentukan, maka akan peneliti perbaiki dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus II agar hasil belajar IPS siswa tercapai secara optimal. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus II antara lain dengan cara: a. Dalam pembelajaran menggunaan model CTL dengan surat kabar siswa dibagi kedalam kelompok yang lebih besar secara heterogen agar siswa lebih aktif dan antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami, ini dilakukan untuk melatih keberanian siswa dalam menyampaikan pertanyaan atau menyampaikan pendapat.

41 4.1.4 SIKLUS II 1) Rencana Tindakan Setelah melihat kekurangan dan keberhasilan dalam siklus I yang terdiri dari pertemuan I, II, III perencanaan pembelajaran pada siklus II ini sebagai penyempurnaan dan tindak lanjut dari kekurangan yang terjadi pada siklus I. Praktek pembelajaran pada siklus II dilaksanakan melalui 3 pertemuan dengan rincian sebagai berikut: d. Pertemuan I Kegiatan pembelajaran pada pertemuan I siklus II ini masih sama dengan siklus I tapi yang membedakan adalah materi pokok mengenai Perkembangan teknologi transportasi serta pengalaman menggunakanya. Sebelum mengajar pada pertemuan I siklus II ini, guru akan menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran, diantaranya (RPP), lembar observasi, kembar kerja siswa, buku pembelajaran, Surat kabar, serta ruang/lokasi yang akan digunakan sama dengan siklus I yaitu diruang kelas IV. Penulis merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pertemuan I dengan materi pokok Perkembangan teknologi transportasi., kemudian menentukan tujuan pembelajaran yang berdasarkan pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran Contextual teacing and Learning tentang mengidentifikasi, mengelompokan, membedakan jenis serta mengetahuai manfaat teknologi transportasi dengan menggunakan media surat kabar. Setelah menentukan tujuan pembelajaran kemudian peneliti menyiapkan alat dan media surat kabar yang akan digunakan dalam pembelajaran. Setelah semua telah dipersiapkan dengan baik oleh peneliti kemudian menerapkan RPP dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru kolaborator. e. Pertemuan II Perencanaan pembelajaran pada siklus II pertemuan II sebagai tindak lanjut dari kekurangan/kelemahan pada pertemuan I maka pada perencanaan pertemuan II masih sama dengan dengan pertemuan I. Sebelum mengajar pada pertemuan II, maka praktikan menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran, diantaranya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Observasi,Surat Kabaryang akan digunakan

42 sebagai media pembelajaran, serta ruang/lokasi yang akan digunakan saat pembelajaran berlangsung yaitu di kelas IV. f. Pertemuan III Perencanaan pembelajaran pada siklus II pertemuan III sebagai tindak lanjut dari kekurangan/kelemahan pertemuan I dan II dengan mengulas kembali materi pada pertemuan I dan II serta di akhir pembelajaran peneliti mengadakan tes evaluasi bagi siswa tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan I dan pertemuan II. Sebelum mengajar pada pertemuan III, maka peneliti menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran, diantaranya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Surat Kabar, lembar evaluasi, lembar Jawab, serta ruang/lokasi yang akan digunakan yaitu di ruang kelas IV. 2) Pelaksanaan Tindakan a. Pertemuan Pertama Pelaksanaan pembelajaran siklusii pertemuan I dilaksanakan pada tanggal 16 April 2012 selama 2 jam pelajaran dan terdiri dari tiga kegiatan pembalajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Kegiatan Awal 1) Salam pembuka 2) Guru mengatur tempat duduk, presensi, dan kesiapan alat tulis dan siswa 3) Apersepsi Guru bertanya kepada siswa, Siapa pernah naik kapal? (siswa aktif menjawab pertanyaan dari guru) 4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa. Kegiatan Inti 1) Guru menjelaskan tentang teknik pengajaran yang akan dilakukan. 2) Mengatur siswa dalam kelompok besar yang beranggota 5 anak dan menyiapkan surat kabar dengan tema teknologi transportasi. 3) Guru membagikan surat kabar kepada siswa.

43 4) Gurumemberikan arahan kepada siswa dalam melakukan penyelidikan informasiinformasi dari artikel surat kabar yang berkaitan dengan perkembangan teknologi transportasi. 5) Guru membagikan Lembar Kerja Siswa. 6) Siswa diminta untuk mengelompokkan teknologi transportasi masa lalu dan masa sekarang yang telah mereka cari di dalam artikel surat kabar. 7) Siswa kemudian diminta untuk membandingkan/membedakan jenis-jenisnya. 8) Siswa diminta untuk menyebutkan manfaat dan kerugian teknologi transportasi masa lalu dan sekarang. 9) Guru melibatkan siswa secara aktif bekerja dalam kelompok serta aktif bertanya jawab dan mengemukakan pendapat. 10) Guru berkeliling untuk mengamaiti dan membimbing kelompok yang mengalami kesulitan. 11) Guru menugaskantiap kelompok untuk mempersentasikan hasil kerjanya di depan kelas. 12) kelompok lain diminta menanggapi persentasi hasil siswa yang sedang telah dilaporkan. 13) Guru membahas kembali bersama siswa mengenai hasil kerja siswa. 14) Guru memberi penghargaan kepada siswa yang mendapat hasil yang baik Kegiatan Akhir 4) Guru bersama dengan siswa melakukan refleksi mengambil kesimpulan daripembelajaran yang telah dilakukan 5) Guru menutup pelajaran dan memberikan salam. b. Pertemuan Kedua Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 17 April 2012 selama 2 jam pelajaran setelah pelaksanaan siklus I pertemuan pertama, pertemuan kedua terdiri dari tiga kegiatan pembalajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.

44 Kegiatan Awal 5) Salam pembuka 6) Guru mengatur tempat duduk, presensi, dan kesiapan alat tulis siswa 7) Apersepsi Guru bertanya kepada siswa : 3. Siapa yang dirumah memepunyai sepeda? 4. Bagaimana menggunakannya? (siswa aktif menjawab pertanyaan dari guru) 8) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa. Kegiatan Inti 16) Guru mejelaskan tentang prosedur pembelajaran yang akan dilaksanakan. 17) Gurumemberikan arahan kepada siswa dalam melakukan penyelidikan kembali informasi-informasi dari surat kabar yang berkaitan dengan perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi. 18) Guru membagikan surat kabar kepada siswa. 19) Guru membagikan Lembar Kerja Siswa. 20) Siswa diminta untuk menuliskan pengalaman menggunakan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi yang terdapat pada surat kabar. 21) Memberi kesempatan siswa untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan tugas yang diberikan. 22) Guru berkeliling untuk memantau kerja siswa serta membantu siswa yang kesulitan. 23) Siswa menceritakan pengalaman menggunakan alat produksi, komunikasi dan transportasi didepan kelas. 24) Siswa lainya mengomentari hasil pekerjaan temannya dan mengutarakan pendapatnya masing-masing. 25) Guru membahas kembali bersama siswa mengenai hasil kerjanya. 26) Guru memberi penghargaan kepada siswa yang berani bercerita didepan kelas.

45 Kegiatan Akhir 3) Guru bersama dengan siswa melakukan refleksi mengambil kesimpulan daripembelajaran yang telah dilakukan 4) Guru menutup pelajaran dan memberikan salam. c. Pertemuan ketiga Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 19 April 2012 selama 2 jam pelajaran yang terdiri dari tiga kegiatan pembalajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Kegiatan awal 1) Salam pembuka 2) Guru mengatur tempat duduk, presensi, dan kesiapan alat tulis dan siswa 3) Apersepsi Guru melakukan tanya jawab tentang perkembangan teknologi transportasi 3. Anak-anak apa saja yang termasuk alat teknologi transportasi?sebutkan! 4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa. Kegiatan inti 1) Guru memberikan peryataan kesiapan siswa dengan bertanya jawab untuk membangun pemahaman awal berdasarkan pengalaman yang dimilikinya tentang materi yang akan diajarkan. 2) Dengan menunjukkan gambar alat transportasi dalam surat kabar siswa didorong dengan pertanyaan-pertanyaan untuk menggingat kembali tentang jenis transportasi masa lalu atau sekarang. Kegiatan akhir 3) Siswa diminta mengerjakan soal evalusi secara individu. 4) Guru menutup pembelajaran.

46 3) Hasil tindakan d. Hasil analisis observasi Hasil tindakan pada siklus II yang terdiri 3 pertemuan yang merupakan pemantapan dan tidak lanjut dari siklus I. Berdasarkan lembar hasil observasi penerapan model pembelajaran contextual teaching and learning pada kegiatan pembelajaran yang diterapkan guru dalam kegiatan pembelajaran indikator yang di ukur sama dengan pada siklus I yang telah dilaksanakan dalam pembelajaran. Hasil tindakan diperoleh dari hasil observasi pada kegiatan pembelajaran yang telah diterapkan oleh guru. Untuk mengukur keberhasilan penerapan model pembelajaran contextual teaching and learning dengan surat kabar dalam kegiatan pembelajaran, menggunakan lembar observasi dengan menyesuaikan standar kompetensi dan kompetensi dasarnya. Hasil pengamatan terhadap kinerja guru dan aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 4.1.6 Hasil Observasi kinerja guru Siklus II Hasil penilaian Observasi No. Pertemuan Jumlah Persentase Kategori 1 I 12 85,71% B 2 II 13 92,85% SB Rata-rata siklus II 12,5 89,29% SB Dari tabel 4.1.6 hasil observasi yang dilakukan observer, dapat dilihat bahwa penerapan model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning dengan media surat kabaroleh guru dalam kegiatan pembelajaran, hasil penilaian observasi dari keseluruhan kegiatan pembelajaran sudah baik, pembelajaran yang diterapkan dari keseluruhan kegiatan pembelajaran siklus II meperoleh skor rata-rata 12,5 (89,29%). Berdasarkan indikator yang ditentukan bahwa jumlah skor maksimal 14 dengan prosedur penilaian nilai skor observasi dibagi jumlah skor dikalikan 100%. Berdasarkan hasil skor pada pertemuan I diperoleh skor 12 dengan jumlah nilai 85,71, Sedangkan untuk pertemuan II diperoleh

47 nilai skor 13 dengan jumlah nilai 92,85 yang berarti masih ada beberapa aspek observasi aktivitas guru yang belum terlaksana meskipun terdapat peningkatan hasil aktivitas disetiap pertemuan. Tabel 4.1.7 Hasil Observasi kegiatan siswa Siklus II No. Keterangan Pertemuan 1 Pertemuan 2 1 Jumlah 33 35 2 Rata-rata 3,3 3,5 3 Prosentase 82,5 87,5 Total Siklus II 68 Rata-rata Siklus II 3,4 Persentase Siklus II 85% Dari tabel 4.1.7 hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II pertemuan ke-1 oleh observer diperoleh rata-rata 3,3 (82,5%) yang berarti aktivitas siswa dalam proses pembelajaran masih dalam kategori sangat baik, hasil analisis observasi aktifitas siswa pada pertemuan ke- 2 diperoleh rata-rata 3,5 (87,5) masuk dalam kategori sangat baik, dengan rata-rata pada siklus II 3,4 (85%) yang berarti masih ada beberapa aspek observasi aktivitas siswa yang belum terlaksana meskipun terdapat peningkatan hasil aktivitas siswa disetiap pertemuan. e. Hasil belajar IPS Hasil belajar siswa dalam siklus II dengan mengadakan tes evaluasi diakhir siklus yaitu pada pertemuan ketiga. Dari hasil tes tersebut diketahui terjadi peningkatan hasil belajar IPS, namun masih terdapat siswa yang tidak tuntas atau mendapatkan nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri Kertosari 02 pada Kompetensi Dasar Mengenal perkembangan teknologi produksi komunikasi dan transportasi serta pengalaman menggunakannya khususnya pada materi pokok Perkembangan teknologi disajikan pada tabel daftar nilai IPS (terlampir), dan berikut disajikan pada tabel 4.1.8 yaitu tentang distribusi frekuensi nilai IPS,siswa kelas IV SD Negeri 02 Kertosari Tahun Pelajaran 2011/2012.

48 Tabel 4.1.8 Distribusi Frekuensi Nilai IPS Siswa Kelas VI SDN 2Kertosari Tahun Pelajaran 2011/2012 Siklus II No. Nilai Frekuensi Prosentase Keterangan 1. 45-54 - - Tidak tuntas 2. 55-64 2 11,11% Tidak tuntas 3. 65-74 1 5,56% Tuntas 4. 75-84 11 61,11% Tuntas 5. 85-100 4 22,22% Tuntas Jumlah 18 100% Nilai Rata-rata 80,44 Nilai maks. 92 Nilai min. 56 Dilihat dari tabel 4.1.8 distribusi frekuensi nilai mata pelajaran IPS dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa kelas IV mengalami peningkatan dari hasil belajar pra siklus, ditandai dengan nilai rata-rata yang menigkat menjadi 80,44 sedangkan prosentase ketuntasan juga meningkat menjadi 88,89% yang didapat oleh 16 siswa. Siswa yang mendapat nilai dibawah KKM atau dikatakatan tidak tuntas mengalami penurunan yaitu menjadi 22,22% yang didapat oleh 2 siswa, untuk nilai tertinggi menjadi 92 sedangkan untuk nilai terendah tetap 56 yang pada siklus I nilainya 56. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang mengalami ketuntasan diatas KKM lebih banyak daripada jumlah siswa yang tidak tuntas, masih ada 2 siswa yang belum tuntas. Berdasarkan tabel 4.1.3 dapat dinyatakan dalam gambar yaitu sebagai berikut : Persentase Nilai IPS 22,22% 11,11% 5,56% 55-64 65-74 75-84 61,11% 85-94 Gambar 4.1.4Rekapitulasi Nilai IPS Siswa Kelas IV SDN Kertosari 02 Tahun Pelajaran 2011/2012 Siklus II

49 f. Refleksi Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II dari pertemuan I, II dan III maka selanjutnya diadakan refleksi atas segala kegiatan dalam proses pembelajaran. Refleksi ini digunakan sebagai bahan pemantapan dengan membandingkan apakah hasil tindakan dalam proses pembelajaran indikator kinerja siklus I mengalami perbaikan pada siklus II. Hasil analisis data yang diperoleh dari lembar hasil observasi guru pada siklus II mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Berdasarkan lembar hasil observasi (terlampir) indikator penerapan model pembelajaran contextual teaching and learning sudah mendapat nilai rata-rata 89,28. Dengan peryataan bahwa penerapan model pembelajaran contextual teaching and learning dengan surat kabar telah diterapkan guru dalam kegiatan pembelajaran. Hasil analisis data yang diperoleh dari lembar hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II juga mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Berdasarkan lembar hasil observasi (terlampir) indikator penerapan model pembelajaran Contextual Teaching And Learning dengan surat kabar sudah mendapat nilai rata-rata 34 atau 85%. Dengan peryataan bahwa aktivitas siswa dengan penerapan model pembelajaran Contextual Teaching And Learning dengan surat kabar sudah sangat baik. Setelah selesai pembelajaran pada pada siklus II, diakhir pertemuan III dilaksanakan evaluasi untuk mengukur keberhasilan siswa dalam penguasaan materi. Hasil evaluasi yang diperoleh siswa dengan ketuntasan belajar dengan nilai 65 maka diperoleh dari seluruh jumlah siswa yang berjumlah 18 siswa dalam belajarnya sebanyak 16 siswa tuntas dengan mendaat nilai diatas 65 dan 2 siswa tidak tuntas dengan mendapat nilai dibawah 65, rata-rata dari jumlah keseluruhan 80,44. Dengan demikian penerapan model pembelajaran contextual teaching and learning dengan surat kabar yang dilakukan pada siklus II berhasil meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan indikator kinerja yang telah ditentukan yaitu ketercapaian KKM pada prestasi belajar siswa penulis memberikan patokan 80% dari jumlah keseluruhan siswa prestasi belajarnya meningkat dengan mencapai nilai 65 berdasarkan hasil hasil evaluasi siswa dan 80% dari jumlah keseluruhan siswa mencapai ketuntasan belajar siswa dengan memperoleh nilai 65 sesuai dengan KKM. Berdasarkan hasil evaluasi tertulis siswa, indikator kinerja yang

50 ditentukan telah tercapai melebihi indikator yang telah ditentukan. Yaitu 88,89% dari jumlah keseluruhan siswa mendapat nilai 65 dengan maksimal 92 dan minimal 56. Dengan demikian berdasarkan hasil evaluasi tertulis siswa pada siklus II telah mencapai indikator kinerja dan mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Berdasarkan pengamatan dari observer maka secara keseluruhan hasil refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus II adalah sebagai berikut: a. Hambatan Penulis masih kesulitan dalam mengarahkan pembelajaran dalam setiap kegiatan dan siswa masih kebinggungan dalam proses pembelajaran dengan model Contextual Teaching And Learning. Dengan surat kabar. b. Penyelesaian Dalam proses penerapan model pembelajaran Contextual Teaching And Learning dengan surat kabar memerlukan pengarahan yang maksimal dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan siswa. 4.2. Hasil Analisis Data Pada bagian hasil analisis data, peneliti membandingkan data yang diperoleh pada pra siklus, siklus I, Siklus II, yaitu hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri 2 Kertosari yang didapat melalui tes evaluasi. Data yang digunakan untuk menyatakan hasil belajar IPS adalah nilai yang didapat oleh siswa pada tes evaluasi yang diadakan pada tiap akhir siklus. Hasil belajar IPS siswa kelas IV disajikan pada daftar nilai IPS (terlampir), dan berikut disajikan tabel distribusi frekuensi nilai tes Matematika pada pra siklus, siklus I dan siklus II. Tabel 4.1.9 Distribusi Frekuensi Nilai Pra Siklus, Siklus I, Siklus II Nilai Frek. Pra Siklus Siklus I Siklus II Prosen (%) Frek. Prosen (%) Frek. Prosen (%) Keterangan 45-54 4 22,22% - - - - Tidak tuntas

51 55-64 7 38,89% 6 65-74 5 27,78% 5 75-84 2 11,11% 6 33,33 % 27,78 % 33,33 % 2 11,11% Tidak tuntas 1 5,56% Tuntas 11 61,11% Tuntas 85-100 - - 1 5,56% 4 22,22% Tuntas Rata-rata 62,33 70,56 80,44 Dari tabel 4.1.9 dapat dilihat adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas diatas KKM dalam mata pelajaran IPS terbukti untuk klasifikasi Tuntas, sebelum diadakan tindakan yang tuntas sebanyak 7 siswa, sehingga yang tidak tuntas 11 siswa. Sedangkan hasil tes pada siklus I menunjukkan yang tuntas mengalami peningkatan menjadi 12 siswa dan yang tidak tuntas 6 siswa, untuk siklus II jumlah siswa yang tuntas juga mengalami peningkatan menjadi 16 siswa yang tidak tuntas hanya 2 siswa saja. Nilai rata-rata dari tiap siklus juga mengalami peningkatan, pada siklus 1 nilai ratarata sebesar 70,56 yang semula 62,33sedangkan pada siklus II nilai rata-rata menjadi 80,44 hal ini menunjukkan nilai rata-rata dan prosentase ketuntasan telah mencapai indikator kinerja yang peneliti tentukan. Ini membuktikan bahwa penerapan pembelajaran contextual teaching and learning dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri 2Kertosari. Peningkatan hasil belajar IPS tiap siklus dapat disajikan pada gambar 4.1.5berikut : Frekuensi 20 15 10 5 0 16 11 12 7 6 2 Pra siklus Siklus I Siklus II Tidak Tuntas Tuntas Gambar 4.1.5Diagram linear Pengelompokkan NilaiPra Siklus, Siklus I dan Siklus II

52 4.3. Pembahasan Hasil observasi sebelum tindakan yang dilakukan di kelas IV SD Negeri Kertosari Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung ditemukan bahwa tingkat hasil belajar siswa masih rendah, hal ini disebabkan pemahaman siswa tentang materi Perkembangan Teknologi belum mengkaitkan dengan pengalaman siswa dan cenderung pada hafalan sehingga materi sulit dipahami oleh siswa. Proses pembelajaran sebelum tindakan menunjukkan bahwa kurangnya penguasaan kompetensi siswa, siswa lebih cenderung mendengarkan ceramah saja (konvensional) sehingga siswa terkesan bosan pada proses pembelajaran. Siswa masih bekerja secara individual, tidak tampak kreatif siswa dalam proses pembelajaran. karena pembelajaran selalu monoton sehingga nilai rata-rata pelajaran IPS rendah, khususnya pada materi Perkembangan Teknologi. Nilai rata-rata yang didapatkan siswa sebelum tindakan adalah 62,33. Siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM=65) hanya 7 siswa atau 28,89% sedangkan siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal sebanyak 11 siswa atau 61,11%. Nilai tertinggi yang berhasil di dapatkan oleh siswa sebelum tindakan adalah 80 sedangkan nilai terendahnya adalah 48. Adanya perbandingan yang signifikan antara jumlah siswa yang tuntas dan tidak tuntas karena siswa yang sudah mencapai ketuntasan sudah dapat menangkap materi yang disajikan oleh guru walaupun hanya dengan ceramah saja, karena 7 siswa yang belum tuntas ini memang mempunyai daya tangkap yang lebih dibandingkan temantemannya yang lain walaupun hanya dengan mendengarkan saja, sedangkan 11 siswa yang lain belum bisa menangkap materi yang disajikan oleh guru hanya dengan ceramah saja karena daya tangkap mereka rendah jika hanya mendengarkan saja, sehingga diperlukan tindakan sesuai agar lebih berkembang dengan usia anak sekolah dasar yang masih dalam tahapan operasional konkrit (7-11 th). Siswa akan lebih paham bila siswa dapat melihat sesuatu yang konkrit atau nyata dan dapat terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Untuk itu guru harus mempunyai strategi yang cocok untuk mencapai tujuan dari pembelajaran IPS. Salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran CTL. Model/Pendekatan Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan

53 situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. (Slameto, 2011:5) Dengan model pembelajaran CTL guru dapat mendorong siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, sementara siswa dapat menemukan pengetahuan dan keterampilan dari konteks yang terbatas, sedikit demi sedikit, dan dari proses mengonstruksi sendiri, sebagai bekal untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya sehari-hari. Menurut Suprijono (2009:67) pembelajaran CTL merupakan pembelajaran yang memusatkan pada proses dan hasil, sehingga assesmen dan evaluasi memegang peran penting untuk mengetahui pencapaian standard akademik dan standard performance (kinerja). Berbagai strategi penilaian dipergunakan untuk merefleksi proses dan hasil pembelajaran. Untuk menunjang penggunaan model pembelajaran CTL supaya gagasan atau materi pelajaran tersampaikan pada siswa, dapat digunakan media pembelajaran Surat Kabar. Menurut Arsyad dalam mustafida (2009:59) perpaduan teks dan gambar pada halaman media cetak dapat menambah daya tarik, serta dapat memperlancar pemahaman informasi yang disajikan dalam dua format, verbal dan visual. Selain untuk menarik perhatian dan minat belajar siswa, media ini juga dapat membantu guru untuk menghubungkan materi dengan dunia nyata yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Teori-teori tersebut selaras dengan model pembelajaran Contextual teaching and learning yang peneliti kembangkan dan diterapkan dalam pembelajaran IPS oleh Kolaborator.Karena dengan menerapkan model CTL dalam pembelajaran IPS di kelas IV SD Negeri 2Kertosari, hasil belajar IPS dapat meningkat.peningkatan hasil belajar siswa didapatkan dari hasil perolehan nilai siklus I dan II. 1) Siklus I Siklus I dengan penerapan model pembelajaran CTL siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=65) sebanyak 12 siswa atau 66,67% dan 6 siswa yang mendapatkan nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal atau 33,33%. Nilai rataratanya adalah 70,56 sedangkan nilai tertinggi adalah 88 dan nilai terendahnya adalah 56.

54 2) Siklus II Siklus II dengan penerapanmodelpembelajaran CTL siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=65) sebanyak 16 siswa atau 88,89% dan 2 siswa yang mendapatkan nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal atau 11,11%. Nilai rataratanya adalah 80,44 sedangkan nilai tertinggi adalah 92 dan nilai terendahnya adalah 56. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Penelitian yang dilakukan oleh Eka Deny Wahyu Saputra. 2011. Upaya meningkatkan Hasil Belajar Siswa melalui pendekatan Contextual Teaching Learning (menemukan sendiri) tentang cahaya pada pelajaran IPA kelas V semester II SDN I Karanggeneng Tahun ajaran 2010/ 2011. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian ini adalah pengamatan dan tes hasil belajar. Indikator keberhasilan apabila siswa telah mencapai nilai rata-rata kelas minimal 7,5. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPS dengan menggunakan model contextual teaching and learning dengan surat kabar dapat meningkatkan hasill belajar pada pokok bahasan Perkembangan Teknologi kelas IV SD Negeri Kertoasri 2, Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung. Berdasarkan perolehan nilai yang didapatkan pada siklus I dan siklus II didapatkan bahwa penerapan model CTL dalam pembelajaran IPS dengan lebih menekankan pada aspek menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari dalam kegiatan pembelajaran IPS pada kompetensi dasar Mengenal perkembangan teknologi produksi komunikasi dan transportasi serta pengalaman menggunakannya lebih mudah dipahami sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV Semester II SD Negeri 2 Kertosari Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2011/2012.