POISSON PROSES NON-HOMOGEN. Abdurrahman Valid Fuady, Hasih Pratiwi, dan Supriyadi Wibowo Program Studi Matematika FMIPA UNS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI. ilmiah. Pencacahan atau pengukuran karakteristik suatu objek kajian yang

Penggabungan dan Pemecahan. Proses Poisson Independen

Catatan Kuliah. MA5181 Proses Stokastik

MODEL ANTRIAN BUS ANTAR KOTA DI TERMINAL TIRTONADI

PEMODELAN KELAHIRAN MURNI DAN KEMATIAN MURNI DENGAN DUA JENIS KELAMIN DENGAN PROSES STOKASTIK

Pengantar Proses Stokastik

IKG3F3 PEMODELAN STOKASTIK Proses Poisson

BAB III PROSES POISSON MAJEMUK

PENERAPAN PROSES POISSON NON-HOMOGEN UNTUK MENENTUKAN DISTRIBUSI PROBABILITAS KEDATANGAN NASABAH DI BNI BANJARBARU

Catatan Kuliah. MA5181 Proses Stokastik

MA4181 PENGANTAR PROSES STOKASTIK Bab 5 Proses Poisson

PROSES PERCABANGAN PADA DISTRIBUSI POISSON

PROSES POISSON MAJEMUK DAN PENERAPANNYA PADA PENENTUAN EKSPEKTASI JUMLAH PENJUALAN SAHAM PT SRI REJEKI ISMAN TBK

Pr { +h =1 = } lim. Suatu fungsi dikatakan h apabila lim =0. Dapat dilihat bahwa besarnya. probabilitas independen dari.

II. LANDASAN TEORI. 2. P bersifat aditif tak hingga, yaitu jika dengan. 2.1 Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang

Penerapan Model epidemic type aftershock sequence (ETAS) pada Data Gempa Bumi di Sumatra

FUNGSI INTENSITAS BERSYARAT PROSES TITIK SELF-EXCITING DAN PENERAPANNYA PADA DATA GEMPA BUMI

MA4081 PENGANTAR PROSES STOKASTIK Bab 4 Proses Po

Pemodelan Sistem Antrian Satu Server Dengan Vacation Queueing Model Pada Pola Kedatangan Berkelompok

REKAYASA TRAFIK ARRIVAL PROCESS.

KEKUATAN KONVERGENSI DALAM PROBABILITAS DAN KONVERGENSI ALMOST SURELY

Pengantar Proses Stokastik

II LANDASAN TEORI. 2.1 Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang. 2.2 Peubah Acak dan Fungsi Sebaran

INDEKS KEMAMPUAN PROSES BERDASARKAN PROPORSI PERSESUAIAN UNTUK DISTRIBUSI NON NORMAL

SISTEM ANTRIAN MODEL GEO/G/1 DENGAN VACATION

PROSES POISSON MAJEMUK. 1. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Antrian dalam kehidupan sehari-hari sering ditemui, misalnya antrian di

Pengantar Proses Stokastik

PENERAPAN REGRESI POISSON DAN BINOMIAL NEGATIF DALAM MEMODELKAN JUMLAH KASUS PENDERITA AIDS DI INDONESIA BERDASARKAN FAKTOR SOSIODEMOGRAFI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diharapkan, membutuhkan informasi serta pemilihan metode yang tepat. Oleh

PENDUGAAN FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT MENGGUNAKAN METODE TIPE KERNEL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. X(t) disebut ruang keadaan (state space). Satu nilai t dari T disebut indeks atau

Pengantar Proses Stokastik

DISTRIBUSI PELUANG KONTINYU DISTRIBUSI PROBABILITAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KEANDALAN PRODUK DENGAN POLA PENGGUNAAN INTERMITTENT

PENDAHULUAN LANDASAN TEORI

STATISTIKA UNIPA SURABAYA

Pengantar Proses Stokastik

SIMULASI ANTRIAN PELAYANAN PASIEN (STUDI KASUS: KLINIK BIDAN LIA JALAN MT. HARYONO NO. 52 BINJAI)

KONVOLUSI DARI PEUBAH ACAK BINOMIAL NEGATIF

PROSES POISSON MAJEMUK DAN PENERAPANNYA PADA PENENTUAN EKSPEKTASI JUMLAH PENJUALAN SAHAM PT SRI REJEKI ISMAN Tbk

BAB 2 LANDASAN TEORI

Estimasi Hazard Rate Temporal Point Process

Catatan Kuliah MA4181 Pengantar Proses Stokastik Precise and Stochastic. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

Catatan Kuliah. MA5181 Proses Stokastik

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengantar Proses Stokastik

KAJIAN METODE BOOTSTRAP DALAM MEMBANGUN SELANG KEPERCAYAAN DENGAN MODEL ARMA (p,q)

PENENTUAN UKURAN CONTOH DAN REPLIKASI BOOTSTRAP UNTUK MENDUGA MODEL REGRESI LINIER SEDERHANA

KEKONVERGENAN MSE PENDUGA KERNEL SERAGAM FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT

Edisi Agustus 2014 Volume VIII No. 2 ISSN APLIKASI PROSES POISSON PERIODIK (STUDI KASUS: ANTRIAN NASABAH BANK BRI)

Randy Toleka Ririhena, Nur Salam * dan Dewi Sri Susanti Program Studi Matematika Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat ABSTRACT

MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD PADA LAJU TAMAT MAHASISWA JURUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS ANDALAS

BAB II LANDASAN TEORI

DISTRIBUSI POISSON Pendahuluan Rumus Pendekatan Peluang Poisson untuk Binomial P ( x ; µ ) = (e µ. µ X ) / X! n. p Rumus Proses Poisson

Model Linked Stress Release pada Data Gempa Bumi di Pulau Sumatra

Pemodelan Data Curah Hujan Menggunakan Proses Shot Noise Modeling Rainfall Data Using a Shot Noise Process

Estimasi Parameter Model Epidemic Type Aftershock Sequence (ETAS) Spasial untuk Gempa Bumi di Pulau Jawa

DISTRIBUSI WAKTU BERHENTI PADA PROSES PEMBAHARUAN. Sudarno Jurusan Matematika FMIPA UNDIP. Abstrak

KONVOLUSI DISTRIBUSI EKSPONENSIAL DENGAN PARAMETER BERBEDA

Pengantar Proses Stokastik

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1. Kedatangan, populasi yang akan dilayani (calling population)

MODEL EKSPONENSIAL GANDA PADA PROSES STOKASTIK (STUDI KASUS DI STASIUN PURWOSARI)

Oleh: Isna Kamalia Al Hamzany Dosen Pembimbing : Dra. Laksmi Prita W, M.Si. Dra. Nur Asiyah, M.Si

Edisi Juli 2015 Volume IX No. 2 ISSN STUDI PEMBENTUKAN PROSES TITIK MELALUI PENDEKATAN UKURAN MENGHITUNG

PERBANDINGAN KUASA WILCOXON RANK SUM TEST DAN PERMUTATION TEST DALAM BERBAGAI DISTRIBUSI TIDAK NORMAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENERAPAN MODEL REGRESI LINIER BAYESIAN UNTUK MENGESTIMASI PARAMETER DAN INTERVAL KREDIBEL

Pengantar Proses Stokastik

OPTIMASI PERSEDIAAN SUKU CADANG UNTUK PROGRAM PEMELIHARAAN PREVENTIP BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS

ANALISA SISTEM ANTRIAN M/M/1/N DENGAN RETENSI PELANGGAN YANG MEMBATALKAN ANTRIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ruang sampel S adalah himpunan semua hasil dari suatu percobaan. Kejadian E

Rekayasa Trafik Telekomunikasi Sistem Loss. TEU9948 Indar Surahmat

BAB 2 LANDASAN TEORI

Riska Sismetha, Marisi Aritonang, Mariatul Kiftiah INTISARI

Teller 1. Teller 2. Teller 7. Gambar 3.1 Proses antrian pada sistem antrian teller BRI Cik Ditiro

ESTIMASI TOTAL DAYA LISTRIK YANG HILANG MELALUI PROSES POISSON TERPANCUNG MAJEMUK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yaitu meliputi data dan metode analisis data yang digunakan untuk menentukan interval

Karakteristik Limit dari Proses Kelahiran dan Kematian

DISTRIBUSI ERLANG DAN PENERAPANNYA. Rini Kurniasih 1, Getut Pramesti 2 Mahasiswi Pendidikan Matematika FKIP UNS, Dosen Pendidikan Matematika FKIP UNS

T - 11 MODEL STOKASTIK SUSCEPTIBLE INFECTED RECOVERED (SIR)

Catatan Kuliah. AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENDEKATAN RANTAI MARKOV WAKTU DISKRIT DALAM PERENCANAAN KEBUTUHAN TEMPAT TIDUR RUMAH SAKIT

PENAKSIRAN PARAMETER REGRESI LINIER DENGAN METODE BOOTSTRAP MENGGUNAKAN DATA BERDISTRIBUSI NORMAL DAN UNIFORM

PENENTUAN MODEL DAN PENGUKURAN KINERJA SISTEM PELAYANAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR LAYANAN TEMBALANG ABSTRACT

ANALISIS RELIABILITAS PADA MESIN MEISA KHUSUSNYA KOMPONEN PISAU PAPER BAG UNTUK MEMPEROLEH JADUAL PERAWATAN PREVENTIF

Catatan Kuliah. AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

SIMULASI INTENSITAS SENSOR DALAM PENDUGAAN PARAMATER DISTRIBUSI WEIBULL TERSENSOR KIRI. Abstract

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Proses Pencabangan model DTMC SIR

BAB 3 PEMBAHASAN. Tabel 3.1 Data Jumlah dan Rata-Rata Waktu Pelayanan Pasien (menit) Waktu Pengamatan

Catatan Kuliah. AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

Kata Kunci: Analisis Regresi Linier, Penduga OLS, Penduga GLS, Autokorelasi, Regresor Bersifat Stokastik

IDENTIFIKASI MODEL ANTRIAN PADA ANTRIAN BUS KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

KEKONSISTENAN PENDUGA FUNGSI SEBARAN DAN FUNGSI KEPEKATAN PELUANG WAKTU TUNGGU PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN LINEAR TITA ROBIAH AL ADAWIYAH

BAB 2 LANDASAN TEORI

Transkripsi:

POISSON PROSES NON-HOMOGEN Abdurrahman Valid Fuady, Hasih Pratiwi, dan Supriyadi Wibowo Program Studi Matematika FMIPA UNS ABSTRAK. Proses Poisson merupakan proses stokastik sederhana dan dapat digunakan untuk menganalisis kedatangan atau kejadian suatu peristiwa. Berdasarkan intensitasnya, proses Poisson dibagi menjadi dua yaitu homogen dan non-homogen. Proses Poisson dikatakan homogen jika intensitasnya konstan dan dinotasikan dengan λ. Proses Poisson dikatakan non-homogen jika intensitasnya merupakan fungsi terhadap waktu dan dinotasikan dengan λ(t). Dalam tulisan ini dijelaskan tentang proses Poisson non-homogen dan penerapannya pada kedatangan bus di terminal Tirtonadi. Dalam penelitian ini didapatkan bahwa rata-rata kedatangan bus di terminal Tirtonadi setiap hari dapat dimodelkan dengan ( ) ( ) Dari empat jalur yang dianalisis didapatkan bahwa jalur 1 yaitu jalur menuju Jakarta, Yogyakarta, Magelang, Purwokerto, lintas dari Surabaya, Bandung, dan Lintas Sumatera merupakan jalur terpadat yaitu dengan 108 bus yang datang setiap harinya. Kata Kunci : proses Poisson, proses Poisson non-homogen, intensitas, fungsi nilai ratarata.. 1. PENDAHULUAN Proses Poisson merupakan suatu kejadian khusus dari proses menghitung (counting process) dimana selang-selang waktu antar kejadian saling bebas dan semuanya berdistribusi eksponensial. Proses Poisson ini terbagi dalam dua tipe yaitu proses Poisson homogen dan proses Poisson non homogen. Jika distibusi-distribusi eksponensial itu mempunyai parameter yang sama maka dinamakan proses Poisson homogen. Jika tidak maka dinamakan proses Poisson non homogen. Proses Poisson-non homogen merupakan proses Poisson dengan laju yang tergantung pada waktu. Secara spesifik dapat didefinisikan bahwa peluang tidak ada kejadian atau kedatangan pada kondisi awal adalah 1 dan peluang n kejadian atau kedatangan pada kondisi awal adalah 0. Proses ini mempunyai independent increment (kenaikan bebas) dan waktu antar kejadian saling bebas. Hal yang membedakan antara proses Poisson homogen dan proses Poisson non-homogen adalah fungsi dari waktu. Pada penerapannya, proses Poisson non homogen bisa digunakan untuk menyelesaikan suatu persoalan yang sering terjadi di

kehidupan sehari-hari diantaranya adalah kedatangan nasabah pada suatu bank, pada kejadian gempa, dan pada kedatangan bus di terminal. Pada tugas akhir ini akan diterapkan proses Poisson non homogen pada kedatangan bus di terminal Tirtonadi. 2. PROSES MENGHITUNG Proses stokastik { ( ); } dikatakan sebagai proses menghitung jika ( ) atau menyatakan banyaknya kejadian yang terjadi selama waktu t. Proses menghitung { ( ); } memenuhi sifat a) ( ), b) ( ) adalah bilangan bulat, c) jika, maka ( ) ( d) untuk ( ) ( ) menyatakan banyaknya kejadian yang terjadi pada interval waktu ( ] Proses Menghitung disebut proses dengan kenaikan bebas (independent increments) jika banyaknya kejadian yang terjadi pada interval waktu terpisah saling bebas. Proses menghitung disebut proses dengan kenaikan stasioner (stationary increments) jika distribusi dari banyaknya kejadian yang terjadi pada interval waktu tertentu hanya tergantung pada panjang interval. 3. PROSES POISSON Proses Poisson adalah proses stokastik sederhana dan banyak digunakan untuk pemodelan waktu dimana kedatangan memasuki sebuah sistem. Suatu proses menghitung { ( ); } dikatakan sebagai proses Poisson dengan laju (parameter ) λ jika a) ( ), b) Proses mempunyai kenaikan bebas (independent increments c) Peluang mempunyai k kejadian dalam interval waktu t. 4. PROSES POISSON NON-HOMOGEN Proses Poisson ditandai dengan tingkat kedatangan λ konstan. Sering digunakan untuk mempertimbangkan jenis proses yang lebih umum dimana tingkat kedatangan bervariasi

sebagai fungsi waktu. Proses Poisson non-homogen dengan variasi waktu kedatangan λ(t) bervariasi didefinisikan sebagai proses menghitung {N (t); t> 0} yang memiliki sifat kenaikan saling bebas. Suatu proses menghitung { ( ); } dikatakan sebagai proses Poisson non-homohen dengan fungsi intensitas λ(t) jika a) ( ), b) Proses mempunyai kenaikan bebas (independent increments c) ( ( ) ( ) ) ( ) ( d) ( ( ) ( ) ) ( ). dengan ( ) ( ) ( ). Proses Poisson non-homogen tidak memiliki sifat kenaikan stasioner. Misalkan interval waktu dibagi menjadi beberapa bagian dengan panjang dan jika probabilitas kedatangan pada kenaikan setiap beberapa nilai tetap p = δ λ(t, maka ( ) didefinisikan sebagai dengan ( ) merupakan mean value function dari proses Poisson non-homogen. Untuk setiap ( ) ( ) merupakan proses Poisson dengan mean dan untuk dan untuk, * ( ) ( ) ( ) + * ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) + ( ) ( ( )) ( ) ( ) (( ( ) ( )) ( ) ( ( ) ( )) ( ( ) ( )) dengan k merupakan bilangan hasil.

5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Fungsi Nilai Rata-Rata Proses Poisson non homogen dapat diterapkan pada kedatangan bus di terminal Tirtonadi Surakarta. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder. Populasi pada penelitian ini adalah banyaknya bus yang datang di terminal Tirtonadi Surakarta. 5.1.1 Fungsi nilai rata-rata jalur 1 jalur 1 setiap jam dapat dikelompokkan menjadi a. banyak bus yang datang per jam rata-rata berjumlah 15 bus pada jam 07.00-12.00 (saat b. banyak bus yang datang per jam rata-rata berjumlah 9 bus pada jam 12.00-15.00 (saat c. banyak bus yang datang per jam rata-rata berjumlah 3 bus pada jam 12.00-15.00 (saat ). Sehingga dapat dituliskan intensitas kedatangan bus pada jalur 1 adalah sebagai berikut ( ). Jadi dapat diketahui bahwa rata-rata kedatangan bus pada jalur satu adalah sebanyak 108 bus per hari. Dapat diketahui bahwa kedatangan bus jalur 1 adalah sebanyak 107 sedangkan hasil perhitungan fungsi nilai rata-rata adalah sebanyak 108 bus karena nilai tersebut tidak berbeda secara signifikan maka dapat disimpulkan bahwa m(t) dapat digunakan untuk menentukan jumlah kedatangan pada jalur 1.

5.1.2 Fungsi nilai rata-rata jalur 2 jalur 2 setiap jam dapat dikelompokkan menjadi a. banyak bus yang datang per jam rata-rata berjumlah 6 bus pada jam 07.00-12.00 (saat b. banyak bus yang datang per jam rata-rata berjumlah 3 bus pada jam 12.00-15.00 (saat c. banyak bus yang datang per jam rata-rata berjumlah 3 bus pada jam 12.00-15.00 (saat ). Sehingga dapat dituliskan intensitas kedatangan bus pada jalur 1 adalah sebagai berikut ( ) Jadi dapat diketahui bahwa rata-rata kedatangan bus pada jalur 2 adalah sebanyak 43 bus per hari. Dapat diketahui bahwa kedatangan bus jalur 2 adalah sebanyak 31 sedangkan hasil perhitungan fungsi nilai rata-rata adalah sebanyak 43 bus karena nilai tersebut tidak berbeda secara signifikan maka dapat disimpulkan bahwa m(t) dapat digunakan untuk menentukan jumlah kedatangan pada jalur 2. 5.1.3 Fungsi nilai rata-rata jalur 3 jalur 3 setiap jam dapat dikelompokkan menjadi a. banyak bus yang datang per jam rata-rata berjumlah 3 bus pada jam 07.00-09.00 (saat b. banyak bus yang datang per jam rata-rata berjumlah 3 bus pada jam 09.00-17.00 (saat Sehingga dapat dituliskan intensitas kedatangan bus pada jalur 3 adalah sebagai berikut

( ). Jadi dapat diketahui bahwa rata-rata kedatangan bus pada jalur 3 adalah sebanyak 22 bus per hari. Dapat diketahui bahwa kedatangan bus jalur 3 adalah sebanyak 19 sedangkan hasil perhitungan fungsi nilai rata-rata adalah sebanyak 22 bus karena nilai tersebut tidak berbeda secara signifikan maka dapat disimpulkan bahwa m(t) dapat digunakan untuk menentukan jumlah kedatangan pada jalur 3. 5.1.4 Fungsi nilai rata-rata jalur empat jalur 4 setiap jam dapat dikelompokkan menjadi a. banyak bus yang datang per jam rata-rata berjumlah 9 bus pada jam 07.00-10.00 (saat b. banyak bus yang datang per jam rata-rata berjumlah 6 bus pada jam 10.00-13.00 (saat c. banyak bus yang datang per jam rata-rata berjumlah 3 bus pada jam 13.00-17.00 (saat ). Sehingga dapat dituliskan intensitas kedatangan bus pada jalur 4 adalah sebagai berikut ( ) Jadi dapat diketahui bahwa rata-rata kedatangan bus pada jalur empat adalah sebanyak 61 bus per hari. Dapat diketahui bahwa kedatangan bus jalur 4 adalah sebanyak 59 dan 61 sedangkan hasil perhitungan fungsi nilai rata-rata adalah sebanyak 61 bus karena nilai tersebut tidak berbeda secara signifikan maka dapat disimpulkan bahwa m(t) dapat digunakan untuk menentukan jumlah kedatangan pada jalur 4.

6. KESIMPULAN Berdasarkan urain pada diatas diperloeh kesimpulan sebagai berikut 1. Proses Poisson non homogen memiliki sifat kenaikan saling bebas tetapi tidak memiliki sifat stasioner 2. Mean Value Function atau Fungsi Nilai Rata-rata ( ) ( ) dapat digunakan untuk menentukan banyaknya keadatangan bus di terminal Tirtonadi Surakarta. 3. Rata-rata jumlah kedatangan bus setiap hari pada jalur 1 adalah 108 bus, rata-rata banyaknya kedatangan bus setiap hari pada jalur 2 adalah 43 bus, rata-rata banyaknya kedatangan bus setiap hari pada jalur 3 adalah 22 bus, dan rata-rata banyaknya kedatangan bus setiap hari pada jalur 4 adalah 61bus. 4. Jalur paling sibuk di terminal Tirtonadi adalah jalur 1 dengan rata-rata kedatangan bus setiap harinya sebanyak 108 bus. 7. DAFTAR PUSTAKA 1. Aki K. Maximum Lkelihood Estimate of b in the Formula logn=a-bm and its Confidence Limits. Bull. Earthquake Res. Inst., Univ. Tokyo, 43, 237-239. 1965. 2. Bain, L.J. and M. Engelhardt. Introduction to Probability and Mathematical Statistics. Duxbury Express, California, USA. B. 1992. 3. Chasanah, U. Madlazim, dan Tjipto P. Analisis Tingkat Seismisitas dan Periode Ulang Gempa Bumi di Sumatera Barat pada Periode 1961-2010. Jurnal Fisika, volume 2. 2013. 4. Kulkarni, V. G., Modelling and Analysis of Stochastic System, 1 ed., Chapman and