BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006). Sampel yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Efek Indonesia pada tahun Adapun objek yang diteliti ialah volume

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel independen/bebas dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN. Daftar perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kriteria No Kode Nama Perusahaan 1 2 3

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan. Tabel 4.1.

LAMPIRAN I DATA SEKUNDER

BAB IV METODE PENELITIAN. pendekatan deskriptif statistik dengan jenis penelitian adalah penelitian

Daftar Penentuan Sampel Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN sesuai pengklasifikasian Indonesia Capital Market Directory (ICMD)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengolahan data yang telah dilakukan. Sebagai alat bantu analisis digunakan software

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survey

BAB III METODE PENELITIAN. dikarenakan perusahaan yang terdaftar di LQ-45 merupakan perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh variabel

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia secara makro dapat menjadi bahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. publik yang melakukan pengungkapan sosial dalam annual report-nya dan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dalam penelitian ini, maka penulis mengadakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti kunjungi adalah pusat referensi di pojok Bursa Efek Indonesia

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dinamakan penelitian kuantitatif, karena dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah explanatory reseach. Menurut Singarimbun (1995)

LAMPIRAN DAFTAR NAMA PERBANKAN. Nama Bank

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Jalan Raya Gajayana

Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas Risiko Kredit. (23 Mei 2012).

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian in, penulis ingin mengetahui apakah corporate social

BAB III METODE PENELITIAN. bahwa Bursa Efek Indonesia merupakan salah satu pusat penjualan saham

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas ( independent variabel) atau variabel yang tidak tergantung pada

BAB III METODE PENELITIAN. bahwa Bursa Efek Indonesia merupakan salah satu pusat penjualan saham

Tabel 3.1 Daftar Populasi Perusahaan Perbankan

BAB III METODE PENELITIAN. perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun melalui

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitian tentu dibutuhkan metode yang tepat untuk dapat mencapai

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mencari atau menguji

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kinerja keuangan bank yang meliputi data Capital Adequacy Ratio (CAR), Non

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada website Bank Indonesia ( Bank

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. umum dari obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil data waktu tiga

Daftar Populasi dan Proses Seleksi Sampel Kriteria No Kode Nama Bank

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (closing price) yang tercatat di indeks LQ 45 periode yang dinyatakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling

BAB 3 METODE PENELITIAN. menggunakan metode pengujian statistik. Penelitian analisis komparatif

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data kuantitatif, yaitu data yang

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Indonesiaserta menggunakan metode electronic research dan library. internet ke website Bursa Efek Indonesia (BEI), dan

III. METODE PENELITIAN

Nama : Audia Elfika Wardhani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan website resmi Bank Indonesia yaitu :

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan

Universitas Sumatera Utara. Lampiran 1 Data Penelitian Tahun Harga Saham (Z) CAR (X1) NIM (X3) BOPO (X5) LDR (X2) NPL (X4) EFF (X6) CIF (X7)

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan perbankan yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia tahun 2010

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan perbankan yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia tahun 2010

Lampiran 1. Daftar Perusahaan Perbankan Tahun

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Milik

BAB III METODE PENELITIAN. teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya didasarkan pada analisis data numerik atau angka serta dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan pebankan yang diperoleh melalui situs

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi perekonomian dunia mendorong munculnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis, Lokasi dan Waktu penelitian

BAB I PENDAHULUAN. (BEI) sampai tahun 2011, sektor perbankan ini mengalami fluktuasi pada harga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang sahamnya terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) tahun bank. (Gooneratne and Hoque, 2012, p.

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

BAB I PENDAHULUAN. serta biaya-biaya lainnya, akan tetapi juga digunakan untuk ekspansi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau

DAFTAR POPULASI BANK YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

BAB 3 METODA PENELITIAN. pihak lain atau diperoleh secara tidak langsung dari perusahaan yang dijadikan obyek

BAB III METODE PENELITIAN. Syariah, Bank Syariah Mandiri, dan Bank Mega Syariah. Penelitian ini

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yang akan diteliti dan menentukan langkah-langkah penelitian agar penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan perbankan yang terdaftar ( listing) di Bursa Efek Indonesia tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perbankan, penelitian ini lebih bersifat penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1. Kerangka Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan adanya hubungan antara masingmasing variabel non performing loan (NPL), penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP), dan aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR) dengan imbal hasil dan risiko saham perbankan, kemudian dilanjutkan dengan meneliti pengaruh variabel-variabel tersebut secara bersama-sama terhadap imbal hasil dan risiko saham perbankan. Setelah merumuskan masalah dan melakukan pembatasan-pembatasan ruang lingkup masalah yang diperlukan agar penelitian ini dapat terfokus, ditentukan model-model yang cocok dan metode-metode analisis yang bisa digunakan untuk mencapai tujuan dari penelitian ini. Kemudian dilakukan pengumpulan data yang diperlukan, antara lain: data non performing loan, data penyisihan penghapusan aktiva produktif, dan data aktiva tertimbang menurut risiko bank dari laporan keuangan bank obyek penelitian per triwulan, dan data harga saham penutupan harian dari periode Januari 2004 sampai dengan Desember 2007. Data saham tersebut yang diperoleh itu selanjutnya diolah, dimana untuk dicari imbal hasil saham mingguan dan risiko saham tahunan. Disamping itu, data yang ada di dalam laporan keuangan bank untuk mendapatkan data NPL, PPAP, dan ATMR tahunan dengan menggunakan laporan keuangan publikasi triwulan dari periode Desember 2004 sampai dengan Desember 2007. 58

Penelitian akan dilakukan untuk: 1. menganalisis hubungan antara masing-masing variabel indikator kredit (non performing loan, penyisihan penghapusan aktiva produktif, dan aktiva tertimbang menurut risiko) dengan imbal hasil dan risiko saham perbankan. 2. menganalisis pengaruh variabel indikator kredit tersebut secara bersama-sama maupun parsial terhadap imbal hasil dan risiko saham perbankan. Analisis hubungan dan pengaruh antara variabel-variabel tersebut di atas akan diukur secara statistik dengan menggunakan metode korelasi, regresi linier berganda, serta uji hipotesis untuk pengambilan kesimpulan ada atau tidaknya hubungan yang signifikan. 59

Gambar III.1 Kerangka Penelitian 60

III.2. Objek Penelitian Sampel atau objek yang dipilih pada penelitian ini yaitu berdasarkan pertimbangan atau judgement sampling, pemilihan sampel dilakukan secara tidak acak dimana elemen populasi yang dipilih sebagai sampel dibatasi pada elemen elemen yang dapat memberikan informasi berdasarkan pertimbangan. Populasi yang dipilih dan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan pada industri perbankan yang sahamnya telah listing (go public) di Bursa Efek Jakarta dalam rentang waktu mulai Januari 2004 sampai dengan Desember 2007. Tabel III.1 Daftar Bank yang Listing di BEJ sampai Tahun 2004 No. Stock Nama Bank Tgl. Berdiri Tgl. Listing 1. BMRI Bank Mandiri Tbk 02 Okt 1998 14 Jul 2003 2. BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 16 Des 1895 10 Okt 2003 3. BSWD Bank Swadesi Tbk 28 Sep 1968 01 Mei 2002 4. BABP Bank Bumiputera Indonesia Tbk 31 Jul 1989 15 Jul 2002 5. BKSW Bank Kesawan Tbk 28 Apr 1913 21 Nov 2002 6. BEKS Bank Eksekutif Internasional Tbk 11 Sep 1992 13 Jul 2001 7. BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk 18 Jan 1792 10 Jan 2001 8. ANKB Bank Arta Niaga Kencana Tbk 18 Sep 1962 02 Nov 2000 9. BBCA Bank Central Asia Tbk 10 Okt 1955 31 Mei 2000 10. MEGA Bank Mega Tbk 15 Apr 1965 04 Jul 2000 11. BBIA Bank UOB Buana Tbk 31 Agu 1956 28 Jul 2000 12. BVIC Bank Victoria Internasional Tbk 28 Okt 1992 30 Jun 1999 61

13. MAYA Bank Mayapada Internasional Tbk 10 Jan 1990 29 Agu 1997 14. BCIC Bank Century Tbk 30 Mei 1989 25 Jun 1997 15. BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 11 Jan 1901 25 Nov 1996 16. NISP Bank NISP Tbk 11 Jan 1901 20 Okt 1994 17. INPC Bank Artha Graha Internasional Tbk 07 Sep 1973 23 Agu 1990 18. BNLI Bank Permata Tbk 17 Des 1954 15 Jan 1990 19. BNII Bank Internasional Indonesia 11 Jan 1901 21 Nov 1989 20. LPBN Bank Lippo Tbk 15 Mei 1959 10 Nov 1989 21. BNGA Bank Niaga Tbk 11 Mar 1948 29 Nov 1989 22. BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk 11 Jan 1901 06 Des 1989 23. PNBN Bank Pan Indonesia Tbk 29 Des 1982 Adapun pengambilan sampel berdasarkan beberapa kriteria berikut ini: 1. Sampel perusahaan yang digunakan adalah perbankan yang sudah beroperasi lebih dari satu tahun. 2. Perusahaan mempublikasikan laporan keuangan yang berakhir 31 Desember 2007. 3. Saham perusahaan yang masuk sampel adalah saham yang masih aktif diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta selama periode 2004 sampai dengan 2007. 4. Saham perusahaan yang tidak memiliki nilai ekuitas negatif dalam pelaporan keuangannya selama periode penelitian. 5. Perusahaan yang kegiatannya dalam periode penelitian tidak pernah terjadi partial delisting. 62

6. Perusahaan yang selama periode penelitian yaitu dari Januari 2004 hingga Desember 2007 tidak melakukan merger dan / atau akuisisi. Berdasarkan beberapa kriteria di atas, berikut ini adalah tabel proses seleksi dalam penelitian ini: Tabel III.2 Proses Seleksi Sampel No. Keterangan Jumlah 1. Perbankan yang listing di Bursa Efek Jakarta. 28 2. Perbankan yang listing di Bursa Efek Jakarta selama periode Januari 2004 hingga September 2007. ( 5 ) 3. Perbankan yang memiliki nilai ekuitas negatif dalam 4. 5. 6. pelaporan keuangannya selama periode penelitian. Terjadi partial delisting. Terjadi merger dan / atau akuisisi Jumlah obyek penelitian ( 0 ) ( 6 ) ( 5 ) 12 Berdasarkan kriteria tersebut, maka jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 12 bank yang memenuhi syarat. 63

III.3. Variabel Penelitian Sesuai dengan inti dari penelitian ini, maka model penelitian yang menggambarkan hubungan dan pengaruh indikator risiko kredit (NPL, PPAP, ATMR) sebagai variabel independen terhadap imbal hasil dan risiko saham sebagai variabel dependen adalah seperti ini: Gambar III.2 Variabel Penelitian Non-performing Loan. Penyisihan Piutang Aktiva Produktif. Aktiva Tertimbang Menurut risiko. Imbal Hasil saham. Risiko Saham. Variabel Independen Variabel Dependen III.4. Metode Pengumpulan Data Adapun data-data dapat diperoleh melalui: 1. Buku buku referensi baik berupa buku teks wajib maupun non wajib. 2. Artikel artikel yang relevan dengan topik pembahasan. 3. Artikel artikel yang didapat dari CD ROM. 4. Artikel artikel dari penelusuran di beberapa website dari internet, termasuk data: a. Laporan Keuangan Bank triwulan periode Desember 2004 sampai dengan 31 Desember 2007 yang dapat diperoleh dari www.bi.go.id. 64

b. Data penutupan saham yang berinterval harian periode Januari 2004 sampai dengan 31 Desember 2007 yang dapat diperoleh dari www.yahoo.com. III.5. Perumusan Hipotesis Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Hipotesis untuk menguji apakah terdapat hubungan antara variabel independen (NPL, PPAP, ATMR) dengan variabel dependen (imbal hasil saham). a. H 0 : Tidak ada hubungan antara non performing loan dengan imbal hasil saham. H 1 : Ada hubungan antara non performing loan dengan imbal hasil saham. b. H 0 : Tidak ada hubungan antara penyisihan penghapusan aktiva produktif dengan imbal hasil saham. H 1 : Ada hubungan antara penyisihan penghapusan aktiva produktif dengan imbal hasil saham. c. H 0 : Tidak ada hubungan antara aktiva tertimbang menurut risiko dengan imbal hasil saham. H 1 : Ada hubungan antara aktiva tertimbang menurut risiko dengan imbal hasil saham. 2. Hipotesis untuk menguji apakah terdapat hubungan antara variabel independen (NPL, PPAP, ATMR) dengan variabel dependen (risiko saham). d. H 0 : Tidak ada hubungan antara non performing loan dengan risiko saham. 65

H 1 : Ada hubungan antara non performing loan dengan risiko saham. e. H 0 : Tidak ada hubungan antara penyisihan penghapusan aktiva produktif dengan risiko saham. H 1 : Ada hubungan antara penyisihan penghapusan aktiva produktif dengan risiko saham. f. H 0 : Tidak ada hubungan antara aktiva tertimbang menurut risiko dengan risiko saham. H 1 : Ada hubungan antara aktiva tertimbang menurut risiko dengan risiko saham. 3. Hipotesis untuk menguji apakah terdapat pengaruh dari keseluruhan variabel independen (NPL, PPAP, ATMR) secara bersama-sama terhadap variabel dependen (imbal hasil saham). g. H 0 : Tidak ada pengaruh dari non performing loan, penyisihan penghapusan aktiva produktif, dan aktiva tertimbang menurut risiko secara bersama-sama terhadap imbal hasil saham. H 1 : Ada pengaruh dari non performing loan, penyisihan penghapusan aktiva produktif, dan aktiva tertimbang menurut risiko secara bersama-sama terhadap imbal hasil saham. 4. Hipotesis untuk menguji apakah terdapat pengaruh dari keseluruhan variabel independen (NPL, PPAP, ATMR) secara parsial terhadap variabel dependen (imbal hasil saham). 66

h. H 0 : Tidak ada pengaruh dari non performing loan, penyisihan penghapusan aktiva produktif, dan aktiva tertimbang menurut risiko secara parsial terhadap imbal hasil saham. H 1 : Ada pengaruh dari non performing loan, penyisihan penghapusan aktiva produktif, dan aktiva tertimbang menurut risiko secara parsial terhadap imbal hasil saham. 5. Hipotesis untuk menguji apakah terdapat pengaruh dari keseluruhan variabel independen (NPL, PPAP, ATMR) secara bersama-sama terhadap variabel dependen (risiko saham). i. H 0 : Tidak ada pengaruh dari non performing loan, penyisihan penghapusan aktiva produktif, dan aktiva tertimbang menurut risiko secara bersama-sama terhadap risiko saham. H 1 : Ada pengaruh dari non performing loan, penyisihan penghapusan aktiva produktif, dan aktiva tertimbang menurut risiko secara bersama-sama terhadap risiko saham. 6. Hipotesis untuk menguji apakah terdapat pengaruh dari keseluruhan variabel independen (NPL, PPAP, ATMR) secara parsial terhadap variabel dependen (risiko saham). j. H 0 : Tidak ada pengaruh dari non performing loan, penyisihan penghapusan aktiva produktif, dan aktiva tertimbang menurut risiko secara parsial terhadap risiko saham. H 1 : Ada pengaruh dari non performing loan, penyisihan penghapusan aktiva produktif, dan aktiva tertimbang menurut risiko secara parsial terhadap 67

risiko saham. III.6. Metode Analisis Data III.6.1. Uji Korelasi Uji korelasi digunakan untuk mengetahui sifat hubungan antara variabel x dan variabel y. Parameternya adalah Pearson correlation coefficient ρ. Estimator untuk ρ adalah r. r = n xy - ( x) ( y) [n x2 - ( x)2] - [n y2 - ( y)2] r = koefisien korelasi x,y = variabel yang diteliti derajat hubungannya r = 0, menunjukkan tidak ada hubungan korelasi antara 2 (dua) variabel. r = 1, menunjukkan adanya hubungan korelasi linier positif sempurna antara 2 (dua) variabel secara berbanding lurus. Artinya jika variabel yang satu naik, maka variabel yang lainnya juga naik. Atau sebaliknya. r = -1, menunjukkan adanya hubungan korelasi linier negatif sempurna antara 2 (dua) variabel secara berbanding terbalik. Artinya jika variabel yang satu naik, maka variabel yang lainnya turun. Atau sebaliknya. Pengujian hipotesis yang digunakan adalah: 68

H 0 : ρ = 0 (tidak ada hubungan antara variabel-variabel X dan variabel Y) H 1 : ρ 0 (ada hubungan antara variabel-variabel X dan variabel Y) Tes statistik yang digunakan ialah: Tn-2 = t = r n-2 1 r 2 Untuk menyimpulkan penerimaan atau penolakan hipotesis nol, nilai t dibandingkan dengan nilai t ( /2, n-2) yang dapat dilihat pada tabel distribusi t. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%, maka jika tingkat signifikansi yang dihasilkan lebih kecil dari 5%, maka H 0 ditolak dan tidak dapat menolak H 1. Dan jika tingkat signifikansi lebih besar dari 5%, maka H 0 tidak dapat ditolak serta H 1 ditolak. III.6.2. Uji Regresi Berganda Uji regresi berganda digunakan untuk menunjukkan ada atau tidaknya pengaruh dari variabel independen (NPL, PPAP, dan ATMR) terhadap variabel dependen (imbal hasil dan risiko saham). Dalam melakukan pengujian regresi, diperlukan suatu model persamaan tersebut dapat menjelaskan pola hubungan yang terjadi antara variabel-variabel yang digunakan dalam model, yaitu rasio keuangan dengan imbal hasil dan risiko saham. Berikut persamaan regresi yang digunakan: Y = β 0 + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 +... + β k X k + ε 69

Dimana: Y β 0 β 1, β 2... β k X 1, X 2,... X k = variabel terkait = intersep = koefisien regresi variabel independen = variabel bebas Untuk menguji validitas dari model regresi berganda yang telah diperoleh, maka dilakukan uji gangguan terhadap model regresi, yaitu uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, Uji Autokorelasi, dan Uji Heteroskedastisitas. a. Uji Normalitas Data penelitian ini melakukan uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Penelitian ini menggunakan normal probability plot. Cara yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan analisis grafik. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusannya adalah: Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 70

Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. b. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas adalah keadaan dimana variabel-variabel independen dalam persamaan regresi mempunyai korelasi (hubungan) yang erat satu sama lain. Uji multikolinearitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi suatu kondisi multikolinearitas yang dapat membuat perhitungan yang diperlukan regresi menjadi tidak stabil, bahkan menjadi mustahil. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai t statistik yang rendah tetapi R square dan F statistik tinggi sehingga artinya banyak variabel tetapi tidak signifikan. Jadi dengan kata lain, nilai R square yang tinggi, belum menjamin apakah model tersebut valid. Suatu petunjuk yang dapat digunakan untuk menduga ada tidaknya multikolinearitas adalah Variance Inflationary Factor (VIF): 1, ρ = Koefisien Korelasi VIF = 1 ρ 2 Jika VIF > 5, artinya moderat multicollinearity, sedangkan jika VIF > 10, artinya high multicollinearity. Nilai VIF yang tidak berada diatas 5 atau diatas 10 bisa digunakan dalam model MLR. 71

c. Uji Autokorelasi Autokorelasi dapat didefiniskan sebagai korelasi antara sejumlah penelitian dalam waktu yang berurutan. Oleh karenanya masalah ini dapat terjadi untuk karakteristik data time series karena variabel-variabel yang diperhitungkan akan berhubungan antar periode satu dengan periode lainnya. Metode yang sering digunakan untuk menguji ada tidaknya autokorelasi adalah uji Durbin-Watson. Uji ini mengasumsikan adanya hubungan antar gangguan mengikuti model otoregresif tingkat satu d. d = n (e i e i-1 ) 2 i=2 n 2 e i i=1 = 2 (1 ρ) Dimana: d = hasil uji statistik Durbin Watson e i = residu pada posisi ke i e i-1 = residu pada posisi ke i - 1 Pengujian hipotesis untuk autokorelasi adalah: H 0 : Tidak ada autokorelasi H 1 : Ada autokorelasi Berikut tabel keputusan pada Uji Durbin-Watson (D-W test) menurut Ghozali (2005): 72

Tabel III.3 Pengambilan Keputusan Ada Tidaknya Autokorelasi Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi (+) Tolak 0 < d < dl Tidak ada autokorelasi (+) No Decision dl d du Tidak ada korelasi (-) Tolak 4 dl < d < 4 Tidak ada korelasi (-) No Decision 4 du d 4 dl Tidak ada autokorelasi Tidak ditolak du < d < 4 - du positif atau negatif d. Uji Heteroskedastisitas Menurut Imam Ghozali (2005), tujuan heteroskodeastisitas adalah menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah jika tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi heteroskedastisitas dalam penelitian ini adalah dengan cara menggunakan scatterplot, yang memperlihatkan ada tidaknya pola tertentu pada grafik. Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut: Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu X, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 73

Setelah model regresi berganda dinyatakan valid secara statistik, langkah selanjutnya adalah melakukan uji apakah variabel-variabel independen mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Berikut uji yang dilakukan: a. Coefficient of Determinant (R-square) R-square menunjukkan seberapa besar keseluruhan variabel independen menjelaskan perubahan dalam nilai variabel dependen. Semaikin besar nilai R-square, maka semakin besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. b. Uji Statistik F Uji Statistik F dilakukan untuk mengetahui apakah variable-variabel independen secara bersama-sama atau simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variable dependen. Pengujian hipotesis yang digunakan adalah: H 0 : β 1 = β 2...= β k = 0 (tidak ada pengaruh dari variabel-variabel X secara bersama-sama terhadap variabel Y). H 1 : sedikitnya satu β 0 (ada pengaruh dari variabel-variabel X secara bersama-sama terhadap variabel Y). 74

Dengan menggunakan signifikansi 5%, jika signifikansi F lebih kecil dari 5%, maka H 0 ditolak dan tidak dapat menolak H 1. c. Uji Statistik t Uji statistik t dilakukan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara individual atau parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Dengan menggunakan signifikansi sebesar 5%, jika signifikansi t lebih kecil dari 5%, maka H 0 ditolak dan tidak dapat menolak H 1. 75