BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses dan hasil serta pembahasan dari pengolahan data yang telah dilakukan. Sebagai alat bantu analisis digunakan software MS Excel 2002 dan software SPSS versi 12.0., untuk mengetahui hubungan (existent) dan besarnya pengaruh hubungan (significant) antara tingkat suku bunga SBI dan perubahan nilai tukar rupiah terhadap USD sebagai variabel bebas dengan rasio kinerja profitabilitas bank dan imbal hasil (return) saham bank sebagai variabel terikat, serta kesimpulan berdasarkan atas uji hipotesis yang digunakan Hubungan Antara Tingkat Suku Bunga SBI dan Perubahan Nilai Tukar Rupiah terhadap Kinerja Profitabilitas Bank Berdasarkan perhitungan yang dilakukan dengan bantuan MS Excel 2002, dapat diperoleh data rata-rata tingkat suku bunga SBI 1 bulan dan rata-rata perubahan nilai tukar rupiah terhadap USD per bulan dalam interval waktu 3 bulan selama periode Januari 2001 s/d September 2005 dengan hasil seperti tercantum pada lampiran A.1. Demikian pula rasio-rasio kinerja profitabilitas bank yang dijadikan parameter untuk pengukuran, yaitu rasio Return on Equity (ROE), rasio Net Interest Margin (NIM), rasio Provision for Loan Losses (PLL) dan rasio Biaya Operasional 117

2 118 (Operational Expenses) dibagi Pendapatan Operasional (Operational Income) (BOPO) dihasilkan berdasarkan pengolahan data laporan keuangan bank per triwulan, yaitu akhir bulan Maret, Juni, September dan Desember selama periode penelitian. Hasil rasio-rasio kinerja profitabilitas bank tersebut disusun dengan bantuan MS Excel 2002, seperti tercantum pada lampiran A.2. Setelah tingkat suku bunga SBI dan perubahan nilai tukar rupiah terhadap USD dan rasio-rasio kinerja profitabilitas bank diketahui, maka dilakukan penentuan variabel, dimana tingkat suku bunga SBI dan perubahan nilai tukar rupiah terhadap USD ditentukan sebagai variabel X (independent variable), sedangkan rasio-rasio kinerja profitabilitas bank ROE, NIM, PLL, BOPO ditentukan sebagai variabel Y (dependent variable). Terdapat dua variabel bebas (X) dalam penelitian, yaitu: 1. Tingkat Suku Bunga SBI 2. Perubahan Nilai Tukar Rupiah terhadap USD (Return Kurs) Sedangkan variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah: 1. Rasio ROE, PLL, NIM, BOPO bank BCA 2. Rasio ROE, PLL, NIM, BOPO bank BNI 3. Rasio ROE, PLL, NIM, BOPO bank DANAMON 4. Rasio ROE, PLL, NIM, BOPO bank BII 5. Rasio ROE, PLL, NIM, BOPO bank NIAGA 6. Rasio ROE, PLL, NIM, BOPO bank LIPPO 7. Rasio ROE, PLL, NIM, BOPO dari panel bank yaitu gabungan dari data seluruh bank obyek penelitian

3 119 Dengan alat bantu software SPSS dilakukan analisis secara bertahap: pertama akan dilakukan analisis korelasi koefisien Pearson (Pearson product-moment correlation coefficient) dan dilakukan analisis regresi linier sederhana secara terpisah untuk menganalisis besarnya pengaruh masing-masing variabel X terhadap masingmasing variabel Y (misalnya tingkat suku bunga (SBI) terhadap rasio ROE BBCA dan perubahan nilai tukar rupiah terhadap USD terhadap rasio ROE). Selanjutnya akan dilakukan uji hipotesis korelasi dan regresi dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95% atau tingkat kesalahan α 5%. Uji hipotesis korelasi adalah sebagai berikut: H 0 : ρ = 0 (Tidak ada hubungan antara variabel X dan variabel Y). H 1 : ρ 0 (Ada hubungan antara variabel X dan variabel Y). Uji hipotesis ini adalah two-tail, dan jika menggunakan keluaran SPSS maka p-value (signifikansi) kurang dari sama dengan 0,05, menunjukkan bahwa terdapat cukup bukti untuk menolak Ho (Ho ditolak), yang berarti bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel X dan variabel Y. Sedangkan jika p-value lebih besar dari 0,05 maka tidak cukup bukti untuk menolak Ho (Ho tidak ditolak) yang berarti bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel X dan variabel Y.

4 120 Sebagai kelanjutan dari korelasi dan uji hipotesis korelasi, dilakukan uji hipotesis regresi sederhana secara terpisah untuk mengetahui ada atau tidak adanya hubungan liner dari masing-masing variabel X terhadap masing-masing variabel Y, yaitu sebagai berikut: H 0 : β 1 = 0 (Tidak ada hubungan linier antara variabel X dan variabel Y). H 1 : β 1 0 (Ada hubungan linier antara variabel X dan variabel Y). Jika ada hubungan antara variabel X dengan variabel Y, yaitu hasil uji hipotesis menyatakan p-value kurang dari sama dengan 0,05 maka terdapat cukup bukti untuk menolak Ho yang berarti ada hubungan linier yang signifikan antara variabel X dan variabel Y. Sedangkan jika p-value lebih besar dari 0,05 berarti tidak terdapat cukup bukti untuk menolak Ho yang berarti tidak ada hubungan linier yang signifikan antara variabel X dan variabel Y. Selanjutnya dilakukan analisis regresi berganda untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel X tersebut secara bersama-sama, yaitu X 1 = tingkat suku bunga SBI dan X 2 = perubahan nilai tukar rupiah terhadap USD, terhadap masing-masing variabel Y. Hasil regresi tersebut diuji secara statistik menggunakan hipotesis regresi berganda, untuk mengetahui signifikansi regresi berganda untuk kedua variabel X tersebut secara bersama-sama dengan menggunakan Uji-F, dan signifikansi koefisien regresi masing-masing variabel X dengan Uji-t. Hipotesis regresi berganda dilakukan dengan menggunakan tingkat kepercayaan (confident interval) 95% atau tingkat kesalahan α 5%. Uji hipotesis regresis ganda adalah sebagai berikut:

5 121 H 0 : β 1 = β 2 = 0 (Tidak ada hubungan antara variabel- variabel X dan variabel Y). H 1 : β 1 β 2 0 (Ada hubungan antara sedikitnya satu variabel X dengan variabel Y). Di bawah ini akan diberikan salah satu contoh analisis perhitungan korelasi dan regresi antara SBI dengan ROE Bank Central Asia (BCA) dengan menggunakan keluaran dari software SPSS. Data tingkat suku bunga SBI dan perubahan nilai tukar rupiah terhadap USD dan rasio kinerja profitabilitas BBCA yang telah diolah, disusun dan disajikan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1. Tingkat Suku Bunga SBI, Perubahan Nilai Tukar Rupiah terhadap USD dan Rasio Kinerja Profitabilitas BBCA periode Januari 2001 s/d September 2005 No Return SBI ROE PLL NIM BOPO Periode Data Kurs X 1 X 2 Y 1 Triwulan ke Triwulan ke Triwulan ke Triwulan ke Triwulan ke Triwulan ke Triwulan ke Triwulan ke Triwulan ke Triwulan ke Triwulan ke Triwulan ke Triwulan ke Triwulan ke Triwulan ke Triwulan ke Triwulan ke Triwulan ke Triwulan ke

6 122 Berdasarkan data pada Tabel 4.1 dengan bantuan software SPSS, hubungan antara tingkat suku bunga SBI dengan ROE Bank Central Asia (BBCA), dapat digambarkan dalam grafik scatter plot, seperti terlihat pada Gambar 4.1. Dari grafik scatter plot terlihat bahwa bentuk hubungan tersebut kedua variabel tersebut dapat dilinearkan, sehingga pengolahan dapat dilanjutkan dengan analisis regresi linear. Gambar 4.1. Grafik Hubungan antara SBI dengan ROE BCA dalam grafik scatter plot.

7 123 Data tingkat suku bunga SBI sebagai X 1 dan ROE BBCA sebagai X 2 yang dimasukkan sebagai input pada analisis korelasi dan analisis regresi software SPSS menghasilkan keluaran seperti dijelaskan berikut ini. Tabel 4.2. Hasil Keluaran SPSS untuk Korelasi antara tingkat suku bunga SBI dengan ROE Bank Central Asia Correlations SBI ROE Pearson 1.546(*) Correlation SBI Sig. (2-tailed)..016 N Pearson.546(*) 1 Correlation ROE Sig. (2-tailed).016. N * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Berdasarkan Tabel 4.2 terlihat bahwa keeratan hubungan antara tingkat suku bunga SBI dengan ROE yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah Penafsiran angka korelasi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Berkenaan dengan besaran angka, dengan rentang nilai korelasi : -1 Korelasi Sempurna 0 Tidak Ada Korelasi 1 Korelasi Sempurna

8 124 Sebenarnya tidak ada ketentuan yang pasti mengenai apakah angka korelasi tertentu menunjukkan tingkat korelasi yang tinggi atau lemah. Namun, bisa dijadikan pedoman sederhana, bahwa angka korelasi di atas 0,5 menunjukkan korelasi yang cukup kuat, sedangkan di bawah 0,5 menunjukkan korelasi yang lemah. Selain besar korelasi, tanda korelasi juga berpengaruh pada penafsiran hasil. Tanda (negatif) pada output menunjukkan adanya arah hubungan yang berlawanan, sedangkan tanda + (positif) menunjukkan arah hubungan yang sama. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan terdapat hubungan yang cukup kuat antara tingkat suku bunga SBI dengan ROE (lebih besar dari 0.5) dan terdapat arah hubungan yang positif (tidak terdapat tanda negatif pada angka 0.546), yang mana hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat suku bunga SBI, maka ROE BBCA akan semakin besar. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah tingkat suku bunga SBI maka akan semakin kecil pula nilai ROE BBCA. Selanjutnya pada uji tingkat signifikansi koefisien korelasi dua sisi (two-tail) menghasilkan angka p-value Karena p-value lebih kecil dari 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa cukup bukti untuk menolak Ho pada tingkat kepercayaan 95% atau dapat dikatakan X dan Y memiliki hubungan yang signifikan.

9 125 Tabel 4.3 Hasil Keluaran SPSS untuk Regresi Linier antara Tingkat Suku Bunga SBI dengan ROE Bank Central Asia (BCA) Model Summary(b) Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1.546(a) a Predictors: (Constant), SBI b Dependent Variable: ROE ANOVA(b) Model 1 a Predictors: (Constant), SBI b Dependent Variable: ROE Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regression (a) Residual Total Coefficients(a) Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. (Constant) SBI a Dependent Variable: ROE

10 126 Scatterplot Dependent Variable: ROE 3 Regression Studentized Residual Regression Standardized Predicted Value Berdasarkan hasil keluaran SPSS tabel Model Summary, dapat dijelaskan bahwa angka R Square adalah 0.298, berarti hanya 29,8% dari ROE dapat dijelaskan oleh variabel tingkat suku bunga SBI, sedangkan sisanya 70.2% di jelaskan oleh sebab-sebab yang lain. Hal ini juga menunjukkan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut sangat lemah. Nilai R Square berkisar angka 0 sampai 1 dengan catatan semakin kecil angka R Square, maka semakin lemah hubungan kedua variabel. Berdasarkan hasil keluaran SPSS tabel Coefficient dapat dijelaskan hal-hal berikut: Persamaan regresi yang dibentuk oleh hubungan antara variabel X (tingkat suku bunga SBI) dengan variabel Y (Rasio ROE) BBCA adalah: Y = 0, ,312X

11 127 Konstanta sebesar 0,027 menyatakan bahwa jika tingkat suku bunga SBI adalah 0%, maka ROE BBCA adalah sebesar 0,027 atau 2,7%. Koefesien regresi sebesar 0,312 menyatakan bahwa setiap peningkatan SBI sebesar 1% akan meningkatkan ROE sebesar 0,312%. Untuk regresi sederhana, angka korelasi (0.546) yang sudah dijelaskan saat membahas R, adalah juga angka Standardized Coefficients (Beta). Uji-t adalah uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis koefisien regresi pada tingkat kepercayaan 95% untuk mengetahui apakah variabel bebas, dalam hal ini tingkat suku bunga SBI atau tidak terhadap variabel terikat (ROE BBCA). Dari tabel coefficient diperoleh p-value (signifikansi) uji-t adalah 0,016 lebih kecil 0,05 yang berarti Ho ditolak. Artinya adalah bahwa koefisien regresi 0,312 terbukti secara signifikan menyatakan hubungan antara variabel bebas tingkat suku bunga SBI dengan variabel terikat ROE, atau dapat dikatakan bahwa tingkat suku bunga SBI terhadap ROE. Uji validitas persamaan regresi linier sederhana dengan menggunakan uji heteroskedastisitas menunjukkan bahwa residu pada scatter plot tidak menunjukkan pola tertentu yang berarti bahwa tidak memiliki masalah dengan heteroskedastisitas. Uji autokorelasi Durbin Watson menunjukkan bahwa nilai d sebesar 1,021 yang jika dibandingkan dengan tabel critical point uji statistik Durbin Watson berada di antara 0 dan d L yang berarti bahwa persamaan menunjukkan gejala autokorelasi positif.

12 128 Berdasarkan proses dan pengolahan data yang sama seperti dijelaskan di atas dengan menggunakan software SPSS, maka hubungan antara variabel tingkat suku bunga SBI dengan rasio ROE, NIM, PLL, BOPO bank-bank obyek penelitian disajikan pada Tabel 4.4. Selain dilakukan analisis hubungan tingkat suku bunga SBI dengan rasio kinerja profitabilitas masing-masing bank, juga dilakukan analisis terhadap rasio kinerja profitabilitas gabungan seluruh bank yang dijadikan obyek penelitian (panel bank) yang hasilnya juga disajikan pada Tabel 4.4. Untuk persamaan regresi yang menunjukkan hubungan signifikan antara variabel bebas dan variabel terikat, lebih lanjut dilakukan uji validitas heteroskedastisitas dan uji autokorelasi Durbin Watson dengan hasil seperti tercantum pada Tabel 4.5.

13 129 Tabel 4.4. Hasil Pengolahan dan Analisis Hubungan antara Tingkat Suku Bunga SBI dengan Rasio ROE, NIM, PLL, BOPO Bank-Bank Obyek Penelitian No. Variabel SBI vs Korelasi 1 BBCA 2 BBNI 3 BDMN 4 BNII R Square Regresi Koefisien Regresi p-value (Signifikan) ROE Y = X PLL Y = X NIM Y = X BOPO Y = X ROE Y = X PLL Y = X NIM Y = X BOPO Y = X ROE Y = X PLL Y = X NIM Y = X BOPO Y = X ROE Y = X PLL Y = X NIM Y = X BOPO Y = X Kesimpulan Ho ditolak, SBI berpengaruh secara signifikan terhadap ROE BBCA. Ho tidak ditolak, SBI tidak berpengaruh secara signifikan terhadap PLL BBCA Ho ditolak, SBI berpengaruh secara signifikan terhadap NIM BBCA Ho ditolak, SBI berpengaruh secara signifikan terhadap BOPO BBCA Ho tidak ditolak, SBI tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROE BBNI Ho ditolak, SBI berpengaruh secara signifikan terhadap PLL BBNI Ho ditolak, SBI berpengaruh secara signifikan terhadap NIM BBNI Ho ditolak, SBI berpengaruh secara signifikan terhadap BOPO BBNI Ho ditolak, SBI berpengaruh secara signifikan terhadap ROE BDMN Ho tidak ditolak, SBI tidak berpengaruh secara signifikan terhadap PLL BDMN Ho ditolak, SBI berpengaruh secara signifikan terhadap NIM BDMN Ho ditolak, SBI berpengaruh secara signifikan terhadap BOPO BDMN Ho tidak ditolak, SBI tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROE BNII Ho tidak ditolak, SBI tidak berpengaruh secara signifikan terhadap PLL BNII Ho ditolak, SBI berpengaruh secara signifikan terhadap NIM BNII Ho ditolak, SBI berpengaruh secara signifikan terhadap BOPO BNII

14 130 No. Variabel SBI vs Korelasi 5 BNGA 6 LPBN 7 PANEL R Square Regresi Koefisien Regresi p-value (Signifikan) ROE Y = X PLL Y = X NIM Y = X BOPO Y = X ROE Y = X PLL Y = X NIM Y = X BOPO Y = X ROE Y = X PLL Y = X NIM Y = X BOPO Y = X Kesimpulan Ho tidak ditolak, SBI tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROE BNGA Ho ditolak, SBI berpengaruh secara signifikan terhadap PLL BNGA Ho ditolak, SBI berpengaruh secara signifikan terhadap NIM BNGA Ho ditolak, SBI berpengaruh secara signifikan terhadap BOPO BNGA Ho tidak ditolak, SBI tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROE LPBN Ho tidak ditolak, SBI tidak berpengaruh secara signifikan terhadap PLL LPBN Ho ditolak, SBI berpengaruh secara signifikan terhadap NIM LPBN Ho tidak ditolak, SBI tidak berpengaruh secara signifikan terhadap BOPO LPBN Ho tidak ditolak, SBI tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROE Panel Bank Ho tidak ditolak, SBI tidak berpengaruh secara signifikan terhadap PLL Panel Bank Ho ditolak, SBI berpengaruh secara signifikan terhadap NIM Panel Bank Ho ditolak, SBI berpengaruh secara signifikan terhadap BOPO Panel Bank Tabel 4.5. Hasil Uji Validitas Heteroskedastisitas dan uji autokorelasi Durbin-Watson untuk Data Tabel 4.4. No. Variabel SBI vs ROE 1 BBCA NIM BOPO Uji Heteroskedistisitas Tidak Tidak Tidak Uji Autokorelasi Durbin Watson Autokorelasi Positif Autokorelasi Positif Autokorelasi Positif Durbin Watson Critical Point d d L d u 4-d u 4-d L

15 131 No. 2 BBNI 3 BDMN 4 BNII 5 BNGA Variabel SBI vs Uji Heteroskedistisitas Uji Autokorelasi Durbin Watson Durbin Watson Critical Point d d L d u 4-d u 4-d L PLL Tidak Tidak NIM Tidak Tidak BOPO Tidak Tidak ROE Tidak Tidak NIM Tidak Tidak BOPO Tidak Tidak NIM Tidak Tidak dapat disimpulkan BOPO Tidak Tidak PLL Tidak Tidak NIM Tidak Tidak BOPO Tidak Tidak LPBN NIM Tidak Autokorelasi Positif PANEL NIM Tidak Autokorelasi Positif BOPO Tidak Autokorelasi Positif Hasil pengolahan data SPSS yang menganalisis hubungan antara perubahan nilai tukar rupiah terhadap USD (return Kurs) dengan rasio kinerja profitabilitas bank obyek penelitian disajikan pada tabel 4.6. Tabel 4.6. Hasil Pengolahan dan Analisis Hubungan antara Perubahan Nilai Tukar Rupiah terhadap USD dengan Rasio ROE, NIM, PLL, BOPO Bank Obyek Penelitian. No. Variabel Kurs vs Korelasi R Square Regresi Koefisien Regresi Signifikan Kesimpulan 1 BBCA ROE Y = X PLL Y = X NIM Y = X BOPO Y = X Ho tidak ditolak, KURS tidak terhadap ROE BBCA Ho tidak ditolak, KURS tidak terhadap PLL BBCA Ho tidak ditolak, KURS tidak terhadap NIM BBCA Ho tidak ditolak, KURS tidak terhadap BOPO BBCA

16 132 No. Variabel Kurs vs Korelasi R Square Regresi Koefisien Regresi Signifikan Kesimpulan 2 BBNI 3 BDMN 4 BNII 5 BNGA 6 LPBN ROE Y = X PLL Y = X NIM Y = X BOPO Y = X ROE Y = X PLL Y = X NIM Y = X BOPO Y = X ROE Y = X PLL Y = X NIM Y = X BOPO Y = X ROE Y = X PLL Y = X NIM Y = X BOPO Y = X ROE Y = X PLL Y = X NIM y = X BOPO Y = X Ho tidak ditolak,kurs tidak terhadap ROE BBNI Ho tidak ditolak, KURS tidak terhadap PLL BBNI Ho tidak ditolak, KURS tidak terhadap NIM BBNI Ho tidak ditolak, KURS tidak terhadap BOPO BBNI Ho tidak ditolak, KURS tidak terhadap ROE BDMN Ho tidak ditolak, KURS tidak terhadap PLL BDMN Ho tidak ditolak, KURS tidak terhadap NIM BDMN Ho tidak ditolak, KURS tidak terhadap BOPO BDMN Ho tidak ditolak, KURS tidak terhadap ROE BNII Ho tidak ditolak, KURS tidak terhadap PLL BNII Ho tidak ditolak, KURS tidak terhadap NIM BNII Ho tidak ditolak, KURS tidak terhadap BOPO BNII Ho tidak ditolak, KURS tidak terhadap ROE BNGA Ho tidak ditolak, KURS tidak terhadap PLL BNGA Ho tidak ditolak, KURS tidak terhadap NIM BNGA Ho tidak ditolak, KURS tidak terhadap BOPO BNGA Ho tidak ditolak, KURS tidak terhadap ROE LPBN Ho tidak ditolak, KURS tidak terhadap PLL LPBN Ho tidak ditolak, KURS tidak terhadap NIM LPBN Ho tidak ditolak,kurs tidak terhadap BOPO LPBN

17 133 No. Variabel Kurs vs Korelasi R Square Regresi Koefisien Regresi Signifikan Kesimpulan 7 PANEL ROE Y = X PLL Y = X NIM Y = X BOPO Y = X Ho tidak ditolak,kurs tidak terhadap ROE Panel Bank Ho tidak ditolak,kurs tidak terhadap PLL Panel Bank Ho tidak ditolak,kurs tidak terhadap NIM Panel Bank Ho tidak ditolak,kurs tidak terhadap BOPO Panel Bank Tahap selanjutnya adalah analisis regresi linier berganda, untuk mengetahui hubungan antara tingkat suku bunga SBI dengan perubahan nilai tukar rupiah terhadap USD secara bersama-sama terhadap rasio-rasio profitabilitas bank. Sebagai contoh akan diberikan data hasil proses SPSS untuk regresi berganda dengan tingkat suku bunga SBI sebagai X 1 dan perubahan nilai tukar rupiah terhadap USD sebagai X 2 terhadap ROE BBCA sebagai Y. Tabel 4.7 Hasil Keluaran SPSS untuk Regresi linier berganda antara tingkat suku bunga SBI dan Nilai Tukar Rupiah terhadap USD dengan ROE Bank Central Asia Correlations ROE SBI Return Kurs Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N ROE SBI Return Kurs ROE SBI Return Kurs ROE SBI Return Kurs

18 134 Model Summary(b) Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1.582(a) a Predictors: (Constant), Return Kurs, SBI b Dependent Variable: ROE ANOVA(b) Model 1 Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression (a) Residual Total a Predictors: (Constant), Return Kurs, SBI b Dependent Variable: ROE Coefficients(a) Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. Collinearity Statistics Tolerance VIF (Constant) SBI Return Kurs a Dependent Variable: ROE Collinearity Diagnostics(a) Model Dimension Eigenvalue Condition Index Variance Proportions (Constant) SBI Return Kurs a Dependent Variable: ROE

19 135 Scatterplot Dependent Variable: ROE 3 Regression Studentized Residual Regression Standardized Predicted Value Persamaan regresi berganda yang dibentuk adalah: Y = X X 2, dimana: Y adalah ROE BCA, X 1 adalah tingkat suku bunga SBI, dan X 2 adalah perubahan Nilai Tukar Rupiah terhadap USD (Return Kurs). Berdasarkan Uji-F yang dapat dilihat hasilnya pada tabel ANOVA, persamaan regresi memiliki p-value 0,036 (p-value < 0,05), yang berarti bahwa persamaan ini dapat digunakan karena memiliki tingkat kepercayaan 95%. Selanjutnya Uji statistik koefisien regresi dari masing-masing variabel X, menunjukkan bahwa tingkat suku

20 136 bunga SBI memiliki koefisien regresi sebesar dengan p-value 0,012 yang berarti bahwa tingkat suku bunga SBI dan ROE BCA memiliki hubungan yang dapat dipercaya pada tingkat 95%. Sedangkan koefisien regresi nilai tukar rupiah terhadap USD adalah sebesar 0,214 dengan p-value 0,334 (lebih besar dari 0,05), yang berarti bahwa nilai tukar rupiah terhadap USD tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan ROE BCA pada tingkat kepercayaan 95%. Hal ini berarti bahwa walaupun persamaan linear regresi berganda ini dapat digunakan, tetapi salah satu variabelnya, yaitu nilai tukar rupiah terhadap USD tidak memiliki tingkat kepercayaan yang dipersyaratkan. Hasil pengolahan SPSS untuk regresi berganda dengan tingkat suku bunga SBI sebagai variabel X 1 dan perubahan nilai tukar rupiah terhadap USD sebagai variabel X 2 secara bersama-sama dan rasio kinerja profitabilitas bank sebagai variabel Y disajikan pada Tabel 4.8. Selanjutnya untuk persamaan regresi ganda yang memiliki hubungan signifikan antara variabel-variabel X dan variabel Y berdasarkan Uji-F, dilakukan uji validitas multikolinieritas, heteroskedastisitas dan autokorelasi Durbin Watson. Uji multikolinieritas dilakukan dengan memperhatikan nilai variance inflation factor (VIF), nilai eigenvalue dan nilai index condition. Jika VIF lebih besar dari 5 atau eigenvalue mendekati 0 atau index condition di atas 15, dapat disimpulkan bahwa terdapat gejala multikolinieritas pada persamaan regresi. Gejala multikolinieritas dapat dihilangkan dengan menghilangkan variabel X yang berkorelasi dengan variabel X lainnya dan hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode stepwise.

21 137 Tabel 4.8. Hasil Pengolahan dan Analisis Hubungan antara Tingkat Suku Bunga SBI dan Perubahan Nilai Tukar Rupiah terhadap USD dengan Rasio ROE, NIM, PLL, BOPO Bank Obyek Penelitian. No. Variabel SBI (X 1 ) dan Variabel Kurs (X 2 ) 1 BBCA 2 BBNI 3 BDMN R R Square Adjusted R Square ROE PLL NIM BOPO ROE PLL NIM BOPO ROE Regresi Y = X X 2 Y = X X 2 Y = X X 2 Y = X X 2 Y = X X 2 Y = X X 2 Y = X X 2 Y = X X 2 Y = X X 2 p-value (Signifikan) Regresi SBI (X 1 ) Kurs (X 2 ) PLL Y = 0.009X X NIM Y = X X Kesimpulan Ho ditolak, SBI dan KURS terhadap ROE BBCA Ho tidak ditolak, SBI dan KURS tidak berpengaruh secara signifikan terhadap PLL BBCA Ho tidak ditolak, SBI dan KURS tidak berpengaruh secara signifikan terhadap NIM BBCA Ho ditolak, SBI dan KURS terhadap BOPO BBCA Ho tidak ditolak, SBI dan KURS tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROE BBNI Ho ditolak, SBI dan KURS terhadap PLL BBNI Ho ditolak, SBI dan KURS terhadap NIM BBNI Ho ditolak, SBI dan KURS terhadap BOPO BBNI Ho ditolak, SBI dan KURS terhadap ROE BDMN Ho tidak ditolak, SBI dan KURS tidak berpengaruh secara signifikan terhadap PLL BDMN Ho ditolak, SBI dan KURS terhadap NIM BDMN BOPO Y = X X Ho ditolak, SBI dan KURS terhadap BOPO BDMN

22 138 No. Variabel SBI (X 1 ) dan Variabel Kurs (X 2 ) R R Square Adjusted R Square Regresi p-value (Signifikan) Regresi SBI (X 1 ) Kurs (X 2 ) Kesimpulan ROE Y = X X Ho tidak ditolak, SBI dan KURS tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROE BNII 4 BNII PLL Y = X X Ho tidak ditolak, SBI dan KURS tidak berpengaruh secara signifikan terhadap PLL BNII NIM Y = X X Ho ditolak, SBI dan KURS terhadap NIM BNII BOPO Y = X X Ho ditolak, SBI dan KURS terhadap BOPO BNII ROE Y = X X Ho tidak ditolak, SBI dan KURS tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROE BNGA 5 BNGA PLL NIM Y = X X 2 Y = X X Ho ditolak, SBI dan KURS terhadap PLL BNGA Ho ditolak, SBI dan KURS terhadap NIM BNGA BOPO Y = X X Ho ditolak, SBI berpengaruh secara signifikan terhadap BOPO BNGA ROE Y = X X Ho ditolak, SBI dan KURS tidak terhadap ROE LPBN 6 LPBN PLL NIM Y = X X 2 Y = X X Ho tidak ditolak, SBI dan KURS tidak berpengaruh secara signifikan terhadap PLL LPBN Ho ditolak, SBI dan KURS terhadap NIM LPBN BOPO Y = X X Ho tidak ditolak, SBI dan KURS tidak berpengaruh secara signifikan terhadap BOPO LPBN ROE Y = X X Ho tidak ditolak, SBI dan KURS tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROE PANEL 7 PANEL PLL Y = X X Ho tidak ditolak, SBI dan KURS tidak berpengaruh secara signifikan terhadap PLL PANEL NIM Y = X X Ho ditolak, SBI dan KURS terhadap NIM PANEL BOPO Y = X X Ho ditolak, SBI dan KURS terhadap BOPO PANEL

23 139 Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Multikolinieritas, Heteroskedastisitas dan Autokorelasi Durbin-Watson untuk Data Tabel 4.8. No. Variabel SBI dan Return Kurs Uji Multikolinieritas Uji Heteroskedistisitas Uji Autokorelasi Durbin Watson 1 BBCA ROE Tidak Tidak Autokorelasi Positif BOPO Tidak Tidak Autokorelasi Positif PLL Tidak Tidak Tidak dapat disimpulkan 2 BBNI NIM Tidak Tidak Tidak dapat disimpulkan BOPO Tidak Tidak Tidak ROE Tidak Tidak Tidak dapat Disimpulkan 3 BDMN NIM Tidak Tidak Tidak BOPO Tidak Tidak Tidak 4 BNII NIM Tidak Tidak Tidak BOPO Tidak Tidak Tidak PLL Tidak Tidak Tidak 5 BNGA NIM Tidak Tidak Tidak BOPO Tidak Tidak Tidak 6 LPBN NIM Tidak Tidak Autokorelasi Positif 7 PANEL NIM Tidak Tidak Autokorelasi Positif BOPO Tidak Tidak Autokorelasi Positif Berdasarkan hasil analisis regresi sederhana yang menyatakan hubungan masing-masing variabel X dengan variabel Y, yaitu tingkat suku bunga SBI dengan rasio kinerja profitabilitas bank seperti tersaji pada Tabel 4.4, perubahan nilai tukar rupiah terhadap USD dengan rasio kinerja profitabilitas bank seperti tersaji pada Tabel 4.6, dan hasil analisis regresi berganda yang menyatakan hubungan antara kedua variabel X secara bersamaan, yaitu tingkat suku bunga SBI sebagai variabel X 1 dan perubahan nilai tukar rupiah terhadap USD sebagai variabel X 2 terhadap rasio kinerja profitabilitas bank seperti tersaji pada Tabel 4.8, maka dapat disimpulkan halhal sebagai berikut:

24 Perubahan nilai tukar rupiah terhadap USD tidak mempengaruhi secara signifikan rasio kinerja profitabilitas (ROE, PLL, NIM, BOPO) dari seluruh bank yang dijadikan obyek penelitian. 2. Tingkat suku bunga SBI mempengaruhi secara signifikan beberapa rasio kinerja profitabilitas, dimana pengaruh tingkat suku bunga SBI bervariasi untuk setiap bank. Rangkuman perbedaan dari pengaruh tingkat suku bunga SBI terhadap rasio kinerja profitabilitas bank-bank obyek penelitian disajikan pada Tabel Tabel Rangkuman Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI terhadap Rasio-Rasio Profitabilitas Bank-Bank Obyek Penelitian. Pengaruh SBI Bank terhadap rasio BBCA BBNI BDMN BNII BNGA LPBN PANEL ROE n.s. (kuat) (kuat) n.s n.s n.s n.s PLL n.s n.s n.s (kuat) (kuat) n.s n.s NIM (lemah) (kuat) (kuat) (kuat) (kuat) (kuat) (kuat) BOPO n.s (lemah) (kuat) (kuat) (kuat) (kuat) (kuat) n.s = not significant (tidak signifikan) Berdasarkan data pada Tabel 4.10 dapat dijelaskan pengaruh tingkat suku bunga SBI terhadap rasio kinerja profitabilitas bank obyek penelitian sebagai berikut: Tingkat suku bunga SBI terhadap rasio Net Interest Margin (NIM) seluruh bank obyek penelitian. Pengaruh tingkat suku bunga SBI tersebut ada yang positif (searah) dan ada negatif (berlawanan) dengan tingkat keeratan hubungan yang lemah atau kuat. NIM Bank Central Asia (BBCA) dan

25 141 Bank Lippo (LPBN) dipengaruhi secara positif oleh tingkat suku bunga SBI dimana tingkat hubungannya adalah lemah untuk BBCA dan kuat untuk LPBN. Artinya bahwa NIM kedua bank ini akan meningkat jika terjadi kenaikan tingkat suku bunga SBI dan sebaliknya jika terjadi penurunan tingkat suku bunga SBI akan menyebabkan NIM kedua bank menurun. Sebaliknya kenaikan tingkat suku bunga SBI berpengaruh sangat kuat terhadap penurunan NIM Bank Negara Indonesia 1946 (BBNI), Bank Danamon (BDMN), Bank Internasional Indonesia (BNII) dan Bank Niaga (BNGA). Secara gabungan panel bank didapatkan hasil pengaruh tingkat suku bunga SBI adalah positif dengan tingkat hubungan yang kuat terhadap NIM. Tingkat suku bunga SBI terhadap rasio BOPO seluruh bank obyek penelitian, kecuali untuk Bank Lippo (LPBN). Tingkat suku bunga SBI memberikan pengaruh yang positif terhadap BOPO, yang artinya bahwa kenaikan tingkat suku bunga SBI akan memperbesar biaya operasional dibandingkan dengan pendapatan operasional. Tingkat suku bunga SBI hanya mempengaruhi secara signifikan dan negatif rasio PLL dari 2 bank obyek penelitian yaitu Bank Negara Indonesia 1946 (BBNI) dan Bank Niaga (BNGA) dengan tingkat hubungan yang kuat, sedangkan untuk 4 bank yang lain, tidak ditemukan pengaruh yang berarti antara tingkat suku bunga SBI dan rasio PLL.

26 142 Tingkat suku bunga SBI hanya mempengaruhi secara signifikan dengan tingkat hubungan yang kuat rasio ROE dari dua bank, yaitu Bank Central Asia (BBCA) dan Bank Danamon (BDMN), sedangkan untuk 4 bank lainnya tidak ditemukan pengaruh yang berarti. Untuk BBCA pengaruh tingkat suku bunga SBI adalah positif, yaitu semakin tinggi tingkat suku bunga SBI akan meningkatkan rasio ROE, sedangkan untuk Bank Danamon (BDMN) pengaruh tingkat suku bunga SBI adalah negatif, dimana peningkatan suku bunga SBI akan menurunkan rasio ROE. Secara umum berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, koefisien regresi yang menyatakan hubungan linier antara tingkat suku bunga SBI dan nilai tukar rupiah terhadap USD dengan kinerja berdasarkan rasio ROE, NIM,PLL dan BOPO bank obyek penelitian tidak seragam. Terdapat bank yang memiliki koefisien regresi positif dan nilai koefisien yang besar untuk rasio tertentu dan koefisien regresi negatif dan nilai koefisien yang lebih kecil untuk rasio lainnya, dan sebaliknya bank lainnya memiliki koefisien regresi yang berlawanan. Perbedaan ini menggambarkan kompleksitas rasio kinerja profitabilitas bank yang tidak hanya tergantung pada satu atau beberapa variabel tertentu, tetapi interaksi antara berbagai kondisi dan variabel yang dapat saja berbeda dan berubah sepanjang waktu serta bagaimana bank melakukan strategi dalam menanggapi perubahan tingkat suku bunga SBI. Hasil penelitian di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: Bank Central Asia dan Bank Lippo memiliki hubungan regresi yang positif antara tingkat suku bunga SBI dengan NIM, yang dapat diartikan bahwa kenaikan

27 143 suku bunga justru menyebabkan meningkatnya NIM. Kenaikan indikator tingkat suku bunga SBI, ditanggapi kedua bank tersebut dengan kenaikan suku bunga pinjaman (asset) lebih tinggi dari suku bunga pendanaan (liability), sehingga selisih (spread) suku bunga semakin membesar, sehingga bank dapat memanfaatkan kenaikan suku bunga untuk keuntungannya. Sebaliknya pada saat terjadi penurunan tingkat suku bunga SBI, besarnya suku bunga pendanaan turun lebih rendah dari suku bunga pinjaman sehingga menyebabkan rasio NIM turun. Bank Negara Indonesia 1946, Bank Internasional Indonesia, Bank Danamon dan Bank Niaga memiliki hubungan regresi yang positif antara tingkat suku bunga SBI dengan NIM, yang berarti bahwa kenaikan tingkat suku bunga SBI justru menyebabkan spread suku bunga mengecil. Suku bunga pendanaan naik lebih tinggi dari suku bunga pinjaman, sehingga dengan kenaikan suku bunga menyebabkan keuntungan semakin mengecil. Kenaikan tingkat suku bunga SBI pada rasio PLL dari Bank Negara Indonesia 1946 dan Bank Niaga dengan hubungan regresi yang negatif, sedangkan pada bank lainnya tidak terbukti berpengaruh secara signifikan. Hal ini agak bertentangan dengan teori yang menjelaskan bahwa kenaikan tingkat suku bunga SBI cenderung menyebabkan sektor riil bermasalah dan kemampuan pembayaran debitur menurun dan pada akhirnya menyebabkan kredit bermasalah. Peningkatan kredit bermasalah justru meningkatkan rasio Provision for Loan Losses (PLL). Kemungkinan penyebabnya dapat dijelaskan sebagai berikut:

28 144 - fluktuasi tingkat suku bunga sampai pada batas-batas tertentu belum menimbulkan pengaruh yang berarti bagi usaha dan kemampuan debitur, yang berarti bahwa debitur memiliki batas-batas ketahanan tertentu terhadap fluktuasi tingkat suku bunga. - perubahan tingkat suku bunga tidak secara langsung mengganggu kemampuan debitur pada saat itu, sehingga mungkin terdapat time lag dari perubahan tingkat suku bunga dengan kondisi keuangan dari debitur. - usaha debitur lebih banyak dipengaruhi oleh faktor lain selain tingkat suku bunga, misalnya siklus ekonomi dan siklus bisnis dari debitur. - manajemen risiko kredit dari bank pada saat pemberian kredit, pengawasan dan tindakan mitigasi yang dilakukan sudah semakin baik. Secara teori, perubahan NIM memiliki hubungan yang negatif dengan BOPO, karena umumnya pada bank, komponen terbesar dari pendapatan operasional adalah bunga pinjaman, sedangkan beban operasional terbesar adalah bunga dana. Kesimpulan tersebut benar untuk 5 bank obyek penelitian, kecuali untuk Bank Central Asia, yang justru dengan peningkatan NIM, memiliki BOPO yang menurun. Untuk mengetahui penyebabnya, maka diperlukan penelitian yang lebih detail, kemungkinan adanya peningkatan beban operasional atau pendapatan operasional selain bunga yang meningkat karena sebab lain. Tingkat suku bunga SBI hanya mempengaruhi secara positif ROE Bank Central Asia dan secara negatif ROE Bank Danamon. Untuk ke-4 bank lainnya tidak terbukti tingkat suku bunga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap rasio

29 145 ROE, walaupun memberikan pengaruh yang cukup signifikan pada NIM. Hal ini berarti bahwa kinerja bank tidak hanya ditentukan oleh NIM, tetapi oleh banyak faktor dan kondisi lain. Satu hal yang seragam dari seluruh hasil penelitian adalah bahwa dari hasil uji statistik (uji-t) terhadap hubungan linear, didapat fakta bahwa untuk semua bank obyek penelitian tidak ditemukan hubungan linear yang signifikan pada tingkat kepercayaan 95% antara perubahan nilai tukar rupiah terhadap USD dengan rasio ROE, PLL, NIM dan BOPO, yang berarti bahwa fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap USD tidak memberikan pengaruh yang berarti bagi rasio profitabilitas bank. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut: Pengaturan dan ketentuan Net Open Position (NOP) yang diawasi secara ketat oleh Bank Indonesia, telah menyebabkan bank tidak memiliki posisi valas terbuka dalam jumlah besar, yang berarti juga meminimisasi risiko kerugian karena perubahan nilai tukar rupiah. Dengan pengaturan NOP, bank dibatasi untuk tidak melakukan spekulasi transaksi valuta asing yang dapat menyebabkan bank memperoleh keuntungan atau kerugian yang besar karena pergerakan nilai tukar rupiah. Hal ini menyebabkan perubahan nilai tukar rupiah tidak terhadap keuntungan-kerugian bank. Posisi pinjaman valuta asing akan berpotensi bermasalah jika terjadi depresiasi nilai tukar rupiah terhadap USD secara tajam, tetapi jika perusahaan debitur berorientasi ekspor maka depresiasi tersebut tidak menjadi masalah malahan

30 146 diuntungkan karena ekspor yang kompetitif di pasar global dan penghasilan dalam valuta asing dapat digunakan untuk melunasi kewajiban valasnya. Bank Indonesia telah menerapkan regulasi yang ketat terkait dengan pinjaman valuta asing yang diberikan oleh bank kepada debiturnya. Peraturan yang ditetapkan oleh BI dalam rangka stabilisasi nilai tukar rupiah, dengan pembatasan transaksi maupun posisi valuta asing bank, dipercaya telah memberikan kontribusi yang berarti bagi kestabilan usaha bank dari perubahan nilai tukar rupiah terhadap USD Hubungan Antara Tingkat Suku Bunga dan Perubahan Nilai Tukar Rupiah terhadap Return Saham Bank Berdasarkan perhitungan yang dilakukan dengan bantuan MS Excel 2002, dapat diperoleh tingkat suku bunga SBI dan perubahan nilai tukar rupiah terhadap USD dalam interval 1 bulan selama periode Januari 2001 s/d September 2005 seperti tercantum pada lampiran A.1. Selanjutnya dapat diperoleh pula imbal hasil (return) IHSG, return Indeks Keuangan dan return saham bank-bank yang dijadikan obyek penelitian dengan menggunakan data harga saham setiap akhir bulan selama periode penelitian seperti tercantum pada lampiran A.3.

31 147 Perkembangan perubahan tingkat suku bunga SBI, nilai tukar rupiah terhadap USD, IHSG, Indeks Keuangan dan harga saham bank selama jangka waktu penelitian yang diindeks berdasarkan data bulan Januari 2001 disajikan pada Gambar Indeks Saham Periode Mar 01 Jun 01 Sep 01 Des 01 Mar 02 Jun 02 Sep 02 Des 02 Mar 03 Jun 03 Sep 03 Des 03 Mar 04 Jun 04 Sep 04 Des 04 Mar 05 Jun 05 Sep 05 Gambar 4.2. Grafik Perkembangan Perubahan Tingkat Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah, IHSG, Indeks Keuangan dan Harga Saham Bank Selama Periode Januari 2001 s/d September Indeks SBI & Kurs IHSG Indeks Keuangan BBCA BBNI BDMN BNII BNGA LPBN SBI Kurs Setelah diketahui hasil perhitungan tingkat suku bunga dan perubahan nilai tukar rupiah terhadap USD (return kurs) dan return saham maka dilakukan penentuan variabel, dimana tingkat suku bunga SBI dan return kurs sebagai variabel bebas X, sedangkan return saham ditentukan sebagai variabel terikat Y.

32 148 Terdapat dua variabel bebas (X) dalam penelitian, yaitu: 1. Tingkat Suku Bunga (SBI) 2. Perubahan Nilai Tukar Rupiah terhadap USD Sedangkan variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah: 1. Return IHSG 2. Return Indeks Industri Keuangan 3. Return Saham Bank Central Asia (BBCA) 4. Return Saham Bank Negara Indonesia (BBNI) 5. Return Saham Bank Danamon (BDMN) 6. Return Saham Bank Internasional Indonesia (BNII) 7. Return Saham Bank Niaga (BNGA) 8. Return Saham Bank Lippo (LPBN) 9. Return Saham Panel Bank (gabungan bank yang dijadikan obyek penelitian) Selanjutnya perhitungan korelasi, regresi dan uji signifikansi dengan bantuan software SPSS, dengan metode dan cara yang dijelaskan pada sub bab 4.1 dilakukan untuk menganalisis pengaruh dan hubungan dari masing-masing variabel X terhadap masing-masing variabel Y. Hasil perhitungan dan analisis SPSS dapat dilihat pada Tabel 4.11 dan Tabel 4.12 di bawah ini.

33 149 Tabel Hasil Pengolahan dan Analisis Hubungan antara Tingkat Suku Bunga SBI dengan Return Saham Bank Obyek Penelitian. No. Variabel SBI vs Return R R Square Regresi Koefisien Regresi p-value (Signifikan) 1 IHSG Y = X Indeks Keuangan Saham BBCA Saham BBNI Saham BDMN Saham BNII Saham BNGA Saham LPBN Saham Panel Bank Y = X Y = X Y = X Y = X Y = X Y = X Y = X Y = X Kesimpulan Ho tidak ditolak, SBI tidak terhadap Return IHSG Ho tidak ditolak, SBI tidak terhadap Return Indeks Keuangan Ho tidak ditolak, SBI tidak terhadap Return Saham BBCA Ho tidak ditolak, SBI tidak terhadap Return Saham BBNI Ho tidak ditolak, SBI tidak terhadap Return Saham BDMN Ho tidak ditolak, SBI tidak terhadap Return Saham BNII Ho tidak ditolak, SBI tidak terhadap Return Saham BNGA Ho tidak ditolak, SBI tidak terhadap Return Saham LPBN Ho tidak ditolak, SBI tidak terhadap Return Saham Panel Bank Tabel Hasil Pengolahan dan Analisis Hubungan antara Perubahan Nilai Tukar Rupiah terhadap USD dengan Return Saham Bank Obyek Penelitian. No. Variabel Kurs vs Return R R Square Regresi Koefisien Regresi p-value (Signifikan) 1 IHSG Y = X Indeks Keuangan Saham BBCA Saham BBNI Saham BDMN Y = X Y = X Y = X Y = X Kesimpulan Ho tidak ditolak, KURS tidak terhadap Return IHSG Ho ditolak, KURS berpengaruh secara signifikan terhadap Return Indeks Keuangan Ho ditolak, KURS berpengaruh secara signifikan terhadap Return Saham BBCA Ho ditolak, KURS berpengaruh secara signifikan terhadap Return Saham BBNI Ho tidak ditolak, KURS tidak terhadap Return Saham BDMN

34 150 No Variabel Kurs vs Return Saham BNII Saham BNGA Saham LPBN R R Square Regresi Koefisien Regresi p-value (Signifikan) Y = X Y = X Y = X Panel Bank Y = X Kesimpulan Ho tidak ditolak, KURS tidak terhadap Return Saham BNII Ho ditolak, KURS berpengaruh secara signifikan terhadap Return Saham BNGA Ho tidak ditolak, KURS tidak terhadap Return Saham LPBN Ho ditolak, KURS berpengaruh secara signifikan terhadap Return Saham Panel Bank Tabel Hasil Uji Validitas Heteroskedastisitas dan autokorelasi Durbin-Watson untuk Data Tabel 4.12 No Variabel Return Kurs vs Return Indeks Keuangan Return Saham BBCA Return Saham BBNI Return Saham BNGA Return Saham Panel Bank Uji Heteroskedistisitas Uji Autokorelasi Durbin Watson Durbin Watson Critical Point d d L d u 4-d u 4-d L Tidak Tidak Tidak Tidak dapat disimpulkan Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Setelah dilakukan analisis regresi sederhana secara terpisah antara tingkat suku bunga dan nilai tukar rupiah terhadap USD untuk masing-masing saham bank, maka tahap selanjutnya dilakukan analisis regresi berganda untuk mengetahui secara bersama-sama pengaruh dari tingkat suku bunga SBI (X 1 ) dan perubahan nilai tukar rupiah terhadap USD (X 2 ) terhadap return saham bank obyek penelitian. Sebagai kontrol akan digunakan 2 variabel lain, yaitu IHSG (X 3 ) dan Indeks Keuangan (X 4 ) untuk mengetahui apakah return saham semata-mata dipengaruhi oleh X 1 atau X 2

35 151 ataukah terdapat pengaruh dari variabel kontrol dan seberapa besar pengaruh tersebut. Hasil Pengolahan SPSS dan analisisnya dapat dilihat pada Tabel berikut ini. Tabel Hasil Pengolahan dan Analisis Hubungan antara Tingkat Suku Bunga SBI, Perubahan Nilai Tukar Rupiah terhadap USD, Return IHSG dan Return Indeks Keuangan dengan Return saham Bank Obyek Penelitian. No Bank R R Square 1 BBCA 2 BBNI 3 BDMN 4 BNII 5 BNGA Adjusted R Square p-value Persamaan Regresi / p-value (Signifikan) (Signifikan) KEUANGAN Regresi SBI (X 1 ) KURS (X 2 ) IHSG (X 3 ) (X 4 ) Y = X X X X signifikan - - signifikan Ho ditolak, terdapat hubungan yang signifikan antara variabel-variabel X dengan return saham BBCA. Hubungan yang signifikan adalah X 1 dan X 4. Model regresi dapat digunakan. Y = X X X X signifikan - signifikan Ho ditolak, terdapat hubungan yang signifikan antara variabel-variabel X dengan return saham BBNI. Hubungan yang signifikan adalah X 2 dan X 4. Model regresi dapat digunakan. Y = X X X X signifikan Ho ditolak, terdapat hubungan yang signifikan antara variabel-variabel X dengan return saham BDMN. Hubungan yang signifikan adalah X 4. Model regresi dapat digunakan. Y = X X X X signifikan Ho ditolak, terdapat hubungan yang signifikan antara variabel-variabel X dengan return saham BNII. Hubungan yang signifikan adalah X 4. Model regresi dapat digunakan. Y = X X X X signifikan Ho tidak ditolak, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel-variabel X dengan return saham BNGA. Hanya variabel X 4 yang menunjukkan hubungan signifikan. Model Regresi tidak dapat digunakan

36 152 No Bank R R Square 6 LPBN 7 PANEL Bank Adjusted R Square p-value Persamaan Regresi / p-value (Signifikan) (Signifikan) KEUANGAN Regresi SBI (X 1 ) KURS (X 2 ) IHSG (X 3 ) (X 4 ) Y = X X X X signifikan Ho tidak ditolak, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel-variabel X dengan return saham BNGA. Hanya variabel X 4 yang menunjukkan hubungan signifikan. Model Regresi tidak dapat digunakan Y = X X X X signifikan Ho ditolak, terdapat hubungan yang signifikan antara variabel-variabel X dengan return saham Panel Bank. Hanya variabel X 4 yang menunjukkan hubungan signifikan. Model regresi dapat digunakan. Tabel 4.15 Hasil Uji Validitas Multikoliniearitas, Heteroskedastisitas dan Autokorelasi Durbin-Watson untuk Data Tabel No. Variabel SBI dan Return Kurs, Return IHSG, Return Indeks Keuangan terhadap Uji Multikolinieritas Uji Heteroskedistisitas Uji Autokorelasi Durbin Watson 1 Return saham BBCA Tidak Tidak Tidak dapat disimpulkan 2 Return saham BBNI Tidak Tidak Tidak 3 Return saham BDMN Tidak Tidak Tidak 4 Return saham BNIII Tidak Tidak Tidak 5 Return saham Panel Bank Tidak Tidak Tidak Selanjutnya untuk mendapatkan persamaan regresi terbaik yang memiliki tingkat kepercayaan 95% untuk seluruh koefisien regresi dan memiliki tingkat determinasi terbaik (Adjusted R Square yang tinggi), maka dilakukan analisis regresi dengan menggunakan metode stepwise, yang juga berfungsi untuk mengeluarkan variabel-variabel bebas yang memiliki hubungan yang kuat (multikolinieritas) satu sama lainnya. Metode stepwise dilakukan oleh sistem SPSS dengan memasukkan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses dan hasil serta pembahasan dari pengolahan data yang telah dilakukan. Sebagai alat bantu analisis digunakan software SPSS versi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengolahan data yang telah dilakukan. Sebagai alat bantu analisis digunakan software

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengolahan data yang telah dilakukan. Sebagai alat bantu analisis digunakan software BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses dan hasil serta pembahasan dari pengolahan data yang telah dilakukan. Sebagai alat bantu analisis digunakan software Microsoft

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menguraikan proses, hasil serta pembahasan dari pengolahan data yang telah dilakukan. Analisis pengolahan data dilakukan dengan mengggunakan software Minitab

Lebih terperinci

Dari tabel di atas, diperoleh nilai dari Durbin-Watson sebesar 2.284, di. mana angka tersebut bernilai lebih besar dari 2, yang berarti terdapat

Dari tabel di atas, diperoleh nilai dari Durbin-Watson sebesar 2.284, di. mana angka tersebut bernilai lebih besar dari 2, yang berarti terdapat 76 a Predictors: (Constant), Debt to Equity, Current, Return on Assets, Price Earning, Debt, Assets Turnover, Earning per Share, Return on Equity b Dependent Variable: Imbal hasil Dari tabel di atas, diperoleh

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN 5.1.1 Hubungan Antara Tingkat Suku Bunga SBI dan Perubahan Nilai Tukar Rupiah terhadap USD dengan Rasio ROE, NIM, PLL, BOPO Bank Obyek Penelitian Tingkat suku

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil dan Pengolahan Data Pada bab ini akan dibahas mengenai proses dan hasil serta pembahasan dari pengolahan data yang akan dilakukan. Data yang telah didapatkan akan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Penelitian ini ditujukan untuk membuktikan adanya pengaruh perubahan PDB, tingkat inflasi, suku bunga SBI dan perubahan nilai tukar rupiah terhadap kinerja

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses dan hasil serta pembahasan dari pengolahan data yang telah dilakukan. Sebagai alat bantu analisis digunakan software MS Excel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data Pendapatan Bunga Tabel 4.1 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Perkembangan Pendapatan Bunga Tahun 2007 2011 (dalam jutaan) Tahun Pendapatan Bunga

Lebih terperinci

: Hendriyansyah NPM : Pembimbing : Dr, Waseso Segoro, IR. MM

: Hendriyansyah NPM : Pembimbing : Dr, Waseso Segoro, IR. MM PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM SEKTOR PERBANKAN DI LQ45 PERIODE JANUARI 2010 JULI 2015 Nama : Hendriyansyah NPM : 18212059 Pembimbing : Dr,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil analisis deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR) BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisis Rasio Likuiditas BCA Syariah Rasio likuiditas ini mengukur kemampuan perusahaan atau bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen. Analisis ini untuk mengetahui arah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Perkembangan Kesehatan Bank terhadap Return Saham pada Industri Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011. 4.1.1. Kondisi Risk/Non Performing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun variabel independent

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis pada bab ini dilakukan dari hasil kuisioner yang telah dikumpulkan. Responden dalam penelitian ini adalah pelanggan yang memiliki hubungan kerja dalam pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik dekriptif menggambarkan tentang ringkasan datadata penelitian seperti nilai minimum, maksimum, rata rata dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Deskripsi Data 1. Analisis Dana Pihak Ketiga Bank BCA Syariah Dana Pihak Ketiga adalah komponen dana yang paling penting, besarnya keuntungan (profit) yang akan dihasilkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti akan menjabarkan hasil perhitungan nilai minimum, nilai maksimum, ratarata

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inflasi di Indonesia, suku bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia), dan kurs rupiah terhadap dolar Amerika terhadap Indeks Harga

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian dilakukan pada Bank Syariah Mandiri dari periode Maret 2006 Juni 2014.Setelah seluruh data yang diperlukan dikumpulkan, selanjutnya dilakukan analisis data

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 48 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Dividen Per Share, ROE dan Harga Saham Perusahaan Data dividen per share, ROE dan harga saham perusahaan untuk tahun,, dan dapat dilihat pada peragaan

Lebih terperinci

PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Nama : Yopi Atul Improh Atik NPM : 11208317 Pembimbing : Dr. Izzati

Lebih terperinci

L A M P I R A N. Universitas Sumatera Utara

L A M P I R A N. Universitas Sumatera Utara L A M P I R A N Lampiran 1 Data Inflasi Tahun 2007 s/d 2010 Tahun 2007 2008 2009 Bulan Tingkat Inflasi Januari 6.26% Februari 6.30% Maret 6.52% April 6.29% Mei 6.01% Juni 5.77% Juli 6.06% Agustus 6.51%

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Pengambilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Persentase BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisis Profitabilitas Bank Muamalat Indonesia Profitabilitas merupakan kemampuan bank dalam mencari keuntungan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA & PEMBAHASAN. Dari analisis deskriptif menggunakan program SPSS 12.0 For Windows didapatkan

BAB IV ANALISIS DATA & PEMBAHASAN. Dari analisis deskriptif menggunakan program SPSS 12.0 For Windows didapatkan 4.1 Pengujian Statistik Deskriptif BAB IV ANALISIS DATA & PEMBAHASAN Dari analisis deskriptif menggunakan program SPSS 12.0 For Windows didapatkan hasil gambaran data sebagai berikut : Tabel 4.1 Pengujian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini, analisis data yang dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu dengan menggunakan analisis regresi sederhana, dan perhitungannya menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah inflasi, Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun 2010 sampai tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. pola asuh orang tua, motivasi belajar dan prestasi belajar IPS. 1. Pola asuh orang tua

BAB IV HASIL PENELITIAN. pola asuh orang tua, motivasi belajar dan prestasi belajar IPS. 1. Pola asuh orang tua BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai pola asuh orang tua,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. A. Uji Statistik Deskriptif BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. statistik Kolmogorov- Smirnov (uji K-S). Dasar untuk pengambilan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. statistik Kolmogorov- Smirnov (uji K-S). Dasar untuk pengambilan BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Normalitas Pengujian normalitas distribusi data populasi dilakukan dengan menggunakan statistik Kolmogorov- Smirnov (uji K-S). Dasar untuk pengambilan keputusan yaitu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berkaitan dengan pengumpulan dan peringkat data yang menggambarkan karakteristik sampel yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Tingkat Inflasi, Kurs Rupiah dan Harga Emas Dunia terhadap Harga Saham Sektor Pertambangan di Bursa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa Hasil 1. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (closing price) yang tercatat di indeks LQ 45 periode yang dinyatakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (closing price) yang tercatat di indeks LQ 45 periode yang dinyatakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian 1. Variabel terikat (Dependent variable) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah harga saham, harga saham penutupan (closing price) yang tercatat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan dalam bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan analisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laba Bersih dan Arus Kas Operasi sebagai variabel independen (X) dan Dividen Kas sebagai

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Tabel Coefficient

BAB 4 PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Tabel Coefficient BAB 4 PEMBAHASAN Di dalam bab ini akan diuraikan secara rinci tentang hasil pengolahan data yang telah dilakukan dan penjabaran makna hasil analisis pengolahan data. Data penelitian diolah dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Data dan Deskripsi Variabel. Tabel 4.1 Deskripsi Variabel

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Data dan Deskripsi Variabel. Tabel 4.1 Deskripsi Variabel BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Data dan Deskripsi Variabel Pada bagian ini akan dibahas mengenai deskripsi variabel yang digunakan dalam penelitian, yaitu inflasi, nilai tukar, dan

Lebih terperinci

minimum, nilai rata-rata (mean) serta standar deviasi (α) dari masing-masing variabel.

minimum, nilai rata-rata (mean) serta standar deviasi (α) dari masing-masing variabel. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Umum Industri perbankan merupakan salah satu industri yang berperan penting dalam perkembangan perekonomian. Berikut ini adalah profil 10 Bank terbesar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pendapatan margin pembiayaan murabahah dan pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah terhadap NPM

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perdagangan, Jasa Dan Investasi Di Daftar Efek Syariah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Sampel dan Data Penelitian ini menggunakan 30 data, sampel yang diamati selama 15 tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun 2015. Data yang diambil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 47 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Statistik Tabel di bawah ini memperlihatkan deskripsi statistik (jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata dan standar deviasi) dari sampel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau member gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013. Peneliti mengambil sampel sesuai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 46 A. Statistik Deskriptif BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 1 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisa Tabungan Wadiah PT Bank BNI Syariah 2010-2016 Tabungan wadi ah adalah simpanan dana pihak ketiga yang bisa diambil kapan saja berdasarkan kesepakatan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN IV.1 Analisis Deskriptif IV.1.1 Gambaran Mengenai Return Saham Tabel IV.1 Descriptive Statistics N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Return Saham 45 2.09-0.40

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki beberapa perusahaan, dan

Lebih terperinci

Hasil perhitungan Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa ketiga sampel atau variabel tersebut adalah distribusi normal.

Hasil perhitungan Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa ketiga sampel atau variabel tersebut adalah distribusi normal. NORMALITAS DATA One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N Normal Parameters a,b Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun variabel independent

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masingmasing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 63 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Data dari variabel-variabel yang akan digunakan dalam analisis pada penelitian ini akan penulis sajikan dalam bentuk tabelaris sebagai berikut

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) Terhadap Return Saham pada PT Mustika Ratu Tbk periode

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) Terhadap Return Saham pada PT Mustika Ratu Tbk periode Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) Terhadap Return Saham pada PT Mustika Ratu Tbk periode 2008-2012 Annisa yuliawati 28211119 3EB04 BAB 1: Latar Belakang Pasar modal

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. BUMN di Indonesia yang berupa jumlah penyaluran kredit UMKM dan Non-

III. METODE PENELITIAN. BUMN di Indonesia yang berupa jumlah penyaluran kredit UMKM dan Non- III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder Bank BUMN di Indonesia yang berupa jumlah penyaluran kredit UMKM dan Non- Performing

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Objek Penelitian. sebagai sampel penelitian.

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Objek Penelitian. sebagai sampel penelitian. BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Objek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Sampel

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN Nama : Dian Ayu Lestari NPM : 12212022 Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing : Neltje F.

Lebih terperinci

Cahaya Fajrin R Pembimbing : Dr.Syntha Noviyana, SE., MMSI

Cahaya Fajrin R Pembimbing : Dr.Syntha Noviyana, SE., MMSI ANALISIS PENGARUH PERIODE PERPUTARAN HUTANG DAGANG DAN RASIO LANCAR, TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi pada perusahaan manufaktur sektor Tekstil dan Garmen yang terdaftar di BEI tahun 2010-2012)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. (ISSI). Dimana ISSI adalah indeks yang diterbitkan oleh Bapepam-LK dan

BAB IV HASIL PENELITIAN. (ISSI). Dimana ISSI adalah indeks yang diterbitkan oleh Bapepam-LK dan BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini menggunakan objek Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Dimana ISSI adalah indeks yang diterbitkan oleh Bapepam-LK dan Dewan Syariah Nasional Majelis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Suku Bunga terhadap Return bagi hasil deposito mudharabah pada Bank

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Suku Bunga terhadap Return bagi hasil deposito mudharabah pada Bank BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Data Telah dijelaskan sebelumnya bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh CAR, FDR, NPF, BOPO, Inflasi, ROA

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI DAN BI RATE TERHADAP PENYALURAN KREDIT PADA 10 BANK UMUM TERBESAR DI INDONESIA

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI DAN BI RATE TERHADAP PENYALURAN KREDIT PADA 10 BANK UMUM TERBESAR DI INDONESIA ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI DAN BI RATE TERHADAP PENYALURAN KREDIT PADA 10 BANK UMUM TERBESAR DI INDONESIA Nama : Asti My Tisnawati NPM : 11212226 Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

LAMPIRAN I DATA SEKUNDER

LAMPIRAN I DATA SEKUNDER LAMPIRAN I DATA SEKUNDER A. HARGA SAHAM PERUSAHAAN 1. BANK ICB BUMIPUTERA TBK (BABP) Jan 90 131 56 120 145 Feb 87 145 56 120 148 Mar 80 125 56 120 148 Apr 81 84 53 122 142 Mei 112 117 85 122 123 Juni 118

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara umum diukur dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Hal ini disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. secara umum diukur dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Hal ini disebabkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan perekonomian suatu negara dan tingkat kesejahteraan penduduk secara umum diukur dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pada deskripsi variabel penelitian akan dijelaskan nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standard deviasi pada masing-masing variabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau BAB IV PENGUJIAN 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.3. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Uji validitas digunakan

Lebih terperinci

Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Sektor Keuangan

Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Sektor Keuangan Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Sektor Keuangan Subsektor Bank Periode 2008-2012) Latar Belakang Sejak terjadinya

Lebih terperinci

: Berkat Kristian Zega NPM : Pembimbing : Anne Dahliawati, SE., MM

: Berkat Kristian Zega NPM : Pembimbing : Anne Dahliawati, SE., MM ANALISIS PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, TBK PERIODE 2008-2012 Nama : Berkat Kristian Zega NPM : 29211191 Jurusan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH FLUKTUASI KURS EURO DAN INFLASI TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDEX DI BURSA EFEK INDONESIA (PERIODE )

ANALISIS PENGARUH FLUKTUASI KURS EURO DAN INFLASI TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDEX DI BURSA EFEK INDONESIA (PERIODE ) ANALISIS PENGARUH FLUKTUASI KURS EURO DAN INFLASI TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDEX DI BURSA EFEK INDONESIA (PERIODE 2006-2011) NAMA : NURY INDRIYANI NPM : 22209083 JURUSAN : AKUNTANSI JENJANG : S1 PEMBIMBING

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik dekriptif menggambarkan tentang ringkasan datadata penelitian seperti nilai minimum, maksimum, rata rata dan standar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif pada penelitian ini akan menggambarkan data penelitian tentang FDR, ROE,dan NOM. Sampel penelitian sebanyak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependent, variabel independent atau keduannya mempunyai distribusi normal atau tidak.

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KURS MATA UANG ASING TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENGARUH KURS MATA UANG ASING TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PENGARUH KURS MATA UANG ASING TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA Winnie Adisty (28212243) FE. Akuntansi Pembimbing : 1. Prof. Suryadi H.S., SSi., MMSI 2. Diana Sari,

Lebih terperinci

BAB I. REGRESI LINIER BERGANDA

BAB I. REGRESI LINIER BERGANDA BAB I. REGRESI LINIER BERGANDA Membuka program SPSS kemudian memilih tab sheet Variable View. Melakukan input variabel yang akan diteliti pada sheet Variable View. Input dilakukan dengan memperhatikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. estimasi yang terbaik, terlebih dahulu data sekunder tersebut harus dilakukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. estimasi yang terbaik, terlebih dahulu data sekunder tersebut harus dilakukan 56 BAB IV 4.1 Analisis Data HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Uji Asumsi Klasik Analisis data yang dilakukan yaitu analisis regresi berganda dengan menggunakan bantuan SPSS for Windows versi 18.0. Untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2011-2013. Teknik yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang BAB 4 ANALISIS DATA 4.1 Statistika Deskriptif Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang digunakan untuk mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan, penyajian data, dan penarikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisis Deskripsi Inflasi Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Inflasi Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Inflasi 36 3.35 8.79 6.5892 1.44501

Lebih terperinci

Lampiran 1. Keadaan Harga Kubis di Kabupaten karo pada Januari 2014 Desember 2015

Lampiran 1. Keadaan Harga Kubis di Kabupaten karo pada Januari 2014 Desember 2015 Lampiran 1. Keadaan Harga Kubis di Kabupaten karo pada Januari 2014 Desember 2015 Bulan Harga (Rp/Kg) Januari 2014 1295 Februari 1305 Maret 1352 April 965 Mei 1000 Juni 1038 Juli 1038 Agustus 1113 September

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 1. Data Hasil Penelitian A. Data Receivable Financing (Pembiayaan Piutang) Receivable Financing (Pembiayaan Piutang ) merupakan bentuk pinjaman yang digunakan untuk berbagai keperluan,

Lebih terperinci

bebas yang diberi simbol X. Data selisih kurs diperoleh dari Laporan

bebas yang diberi simbol X. Data selisih kurs diperoleh dari Laporan BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN A. Deskripsi Data. Data Selisih Kurs Dalam penelitian ini, data selisih kurs digunakan sebagai variabei bebas yang diberi simbol X. Data selisih kurs diperoleh dari

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA Nama : Azura Geby Ryanti NPM : 11212325 Dosen Pembimbing : Dr. Ambo Sakka,SE.,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Deskripsi Data 1. Analisis Return On Equity (ROE) Return On Equity (ROE) merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba bersih. Semakin tinggi rasio ini

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2012. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Size

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Deskripsi Data Penelitian Setelah melalui berbagai tahapan penelitian yang telah direncanakan oleh peneliti di bagian awal, penelitian ini menghasilkan berbagai hal yang

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk menunjukkan jumlah data (N) yang digunakan dalam penelitian ini serta dapat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur disektor 5 (consumer goods industry) periode 2008-2010. Berikut ini peneliti

Lebih terperinci

LAMPIRAN HASIL PERHITUNGAN DATA PERUSAHAAN. EVA (Rp) EVA (Rp) EVA (Rp)

LAMPIRAN HASIL PERHITUNGAN DATA PERUSAHAAN. EVA (Rp) EVA (Rp) EVA (Rp) LAMPIRAN HASIL PERHITUNGAN DATA.AALI 2007 28,000 2008 2,322,65 5,503,624 5.96% 3.24%,443,635 5,435,000 6,986,53 8,448,847 9,800-65.00% 2009,805,596 6,632,423 4.67% 30.83%,495,758 35,83,250 9,80,622 26,650,628

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data data penelitian seperti jumlah data yang diolah, nilai minimum,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian ini maka digunakanlah tabel statistik deskriptif. Tabel

Lebih terperinci

Tiara Puri Yasinta Manajemen Ekonomi 2016 PENGARUH LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU PADA TOKO LULU KIDS DEPOK

Tiara Puri Yasinta Manajemen Ekonomi 2016 PENGARUH LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU PADA TOKO LULU KIDS DEPOK Tiara Puri Yasinta 18213897 Manajemen Ekonomi 2016 PENGARUH LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU PADA TOKO LULU KIDS DEPOK Pendahuluan Latar Belakang Persaingan dunia bisnis yang semakin

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Unit Analisis Data 1. Data Hasil Penelitian Pada bagian ini akan dibahas mengenai proses pengolahan data untuk menguji hipotesis yang telah dibuat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics A. Statistik Deskriptif BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil analisis deskriptif

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik

BAB 4 PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik secara individual maupun secara bersama-sama terhadap likuiditas perusahaan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan

Lebih terperinci