BAB III METODE PENELITIAN. dan website resmi Bank Indonesia yaitu :

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di website resmi Bursa Efek Indonesia yaitu : dan website resmi Bank Indonesia yaitu : B. Jenis Peneitian Jenis Penelitian ini yang digunakan adalah Deskriptif Kuantitatif dengan mengkaji beberapa teori dan menggunakan metode analisis untuk merumuskan hipotesis. Menggunakan data Panel dalam kurun waktu 5 (lima) tahun dalam bentuk tahunan C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi dalam penelitian ini yaitu Bank Umum yang Go public pada Bursa Efek Indonesia berdasar Indonesia Capital Market Directory (ICMD) Bursa Efek Indonesia didapatkan jumlah perbankan sebanyak 37 bank. Sampel adalah himpunan bagian dari unit populasi (Kuncoro, 2003). Berdasarkan penggunaan metode purposive sampling maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 6 bank umum go public skala besar. Dimana skala besar bank umum go public di Indonesia memiliki lebih dari 64% dari total aset perbankan Indonesia. Hal ini didasarkan atas teknik pengambilan sampel yang tidak acak atau sesuai dengan kriteria - kriteria tertentu yang telah dirumuskan terlebih dahulu oleh peneliti. Kriteria - kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 26

2 27 1. Bank Umum yang termasuk kedalam kategori 10 bank umum yang memiliki total aset terbesar di Indonesia 2. Bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan memiliki laporan keuangan selama 5 tahun berturut-turut selama periode penelitian ( ). Untuk selengkapnya, jumlah dan nama bank akan disajikan pada tabel berikut:

3 28 Tabel 3.1 Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun Kriteria Kriteria Keterangan No Nama Bank 1 2 Sampel 1 Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk - - Tidak Lolos 2 Bank ICB Bumi Putra Tbk - - Tidak Lolos 3 Bank Capital Indonesia Tbk - - Tidak Lolos 4 Bank Ekonomi Raharja Tbk - - Tidak Lolos 5 Bank Central Asia Tbk v v Lolos 6 Bank Bukopin Tbk - - Tidak Lolos 7 Bank Mesika Dharma Tbk - - Tidak Lolos 8 Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk v v Lolos 9 Bank Nusantara Parahyangan Tbk - - Tidak Lolos 10 Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk v v Lolos 11 Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk v - Tidak Lolos 12 Bank Mutiara Tbk - - Tidak Lolos 13 Bank Danamon Indonesia Tbk v v Lolos 14 bank Pundi Indonesia Tbk - - Tidak Lolos 15 Bank Jabar Banten Tbk - - Tidak Lolos 16 Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk - - Tidak Lolos 17 Bank Kesawen Tbk - - Tidak Lolos 18 Bank Maspion IndonesiaTbk - - Tidak Lolos 19 Bank Mandiri (Persero) Tbk v v Lolos 20 Bank Bumi Arta Tbk - - Tidak Lolos 21 Bank CIMB Niaga Tbk v v Lolos 22 Bank Internasional Indonesia Tbk - - Tidak Lolos 23 Bank Permata Tbk v - Tidak Lolos 24 Bank Sinar Mas Tbk - - Tidak Lolos 25 Bank Swadesi Tbk - - Tidak Lolos 26 Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk - - Tidak Lolos 27 Bank Victorian Internasional Tbk - - Tidak Lolos 28 Bank Artha Graham Internasional Tbk - - Tidak Lolos 29 Bank Mayapada Internasional Tbk - - Tidak Lolos 30 Bank Windu Kentjana Internasional Tbk - - Tidak Lolos 31 Bank Mega Tbk - - Tidak Lolos 32 Bank Mitraniaga Tbk - - Tidak Lolos 33 Bank NISP OSBC Tbk - - Tidak Lolos 34 Bank Nationalnobu Tbk - - Tidak Lolos 35 Bank Pan Indonesia Tbk v - Tidak Lolos 36 Bank Pan Indonesia Syariah Tbk - - Tidak Lolos 37 Bank Maybank Tbk v - Tidak Lolos Sumber : Bursa Efek Indonesia 2014, diolah

4 29 D. Jenis dan Sumber Data Data yang dipergunakan adalah data sekunder yang berupa laporan historis rasio-rasio keuangan masing-masing perusahaan perbankan yang terdiri dari data Loan to Deposit Ratio (LDR), Pinjaman yang Diterima, Return On Assets (ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR), tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) serta laporan keuangan yang berupa laporan keuangan tahunan perusahaan perbankan yang telah tercatat di BEI yang telah dipublikasikan pada periode penelitian. Data yang diperlukan dalam penelitian ini merupakan data sekunder historis, dimana diperoleh dari laporan tahunan yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam Direktori Perbankan Indonesia. Periodesasi data menggunakan data laporan tahunan periode Jangka waktu tersebut dipandang cukup untuk mengikuti perkembangan kinerja Bank karena digunakan data panel serta mencakup periode terbaru laporan tahunan yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). E. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan laporan keuangan periode yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Statistik Perbankan Indonesia. Variabel independen Pinjaman yang Diterima, ROA, CAR, dan LDR menggunakan tahun dan variabel dependen penyaluran kredit menggunakan tahun

5 30 F. Teknik Analisis Data 1. Analisis Regresi Data Panel Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Variabel dependen yang digunakan adalah Kredit perbankan dan variabel independen Loan to Deposit Ratio (LDR) Pinjaman yang Diterima, Return On Assets (ROA), dan Capital Adequacy Ratio (CAR). Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen maka digunakan model regresi linier berganda yang dirumuskan sebagai berikut: Log Yit = β0 + b1 X1 it + b2 log X2it + b3 X3it + b4 X4it + ei Dimana: Β0 = konstanta b1-b5 = koefisien regresi, merupakan besarnya perubahan variabel terikat akibat perubahan tiap-tiap unit variabel bebas. Yit = Jumlah Penyaluran Kredit X1it = Loan to Deposit Ratio (LDR) X2it = Pinjaman yang Diterima X3it = Return On Assets (ROA) X4it = Capital Adequacy Ratio (CAR) ei = variabel residual (tingkat eror) Suatu penelitian harus memenuhi asumsi regresi linier klasik atau asumsi klasik, yaitu memiliki distribusi

6 31 yang normal maupun mendekati normal, tidak terjadi gejala multikolonieritas, autokorelasi dan heteroskedastisitas 2. Uji Asumsi Klasik Karena data yang digunakan adalah data sekunder maka untuk menentukan ketepatan model perlu dilakukan pengujian atas beberapa asumsi klasik yang digunakan yaitu : Uji Autokorelasi, Multikolonieritas, Heteroskedastisitas, dan yang secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut : Uji Multikolonieritas Multikolinearitas adalah kondisi dimana terjadi hubungan linier (korelasi ) antar variabel-variabel independen. Ada dua jenis multikolinearitas, yairu multikolinearitas sempurna dan tidak sepurna. Multikolinearitas sempurna terjadi apabila suatu variabel independen dapat dinyatakan sebagai fungsi/kombinasi linier dari variabel independen lainnya. Dengan mengacu pada Koefisien Pearson dapat menunjukkan adanya multikolinearitas serius jika 0,9. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Hal ini dapat dideteksi dengan melihat scatterplot antara nilai taksiran Y dengan nilai residual dimana plot residual versus nilai prediksinya menyebar. Jika sum squar resid unweight lebih besar dari sum square resid weight maka terjadi heteroskedastisitas. Selain itu untuk

7 32 mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas di dalam model regresi dapat dilakukan dengan Uji White, yakni dengan mengganti formula varians estimator sehingga diperoleh standar error yang robust. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi didalam model regresi antara lain dapat dilakukan dengan Uji Durbin - Watson (DW Test). Dalam uji Durbin-Watson terdapat dua titik ritis yang digunakan, yaitu Upper critical value (du) dan Lower critical value (dl). Kriteria deteksi autokorelasi dengan statistik uji Durbin-Watson yaitu: a. Jika d < dl atau d > 4 - dl maka Ho ditolak b. Jika du < d < 4-dU maka gagal tolak Ho c. Jik dl < d < du atau 4-dU < d < 4-dL maka uji Durbin-Watson tidak menghasilkan hasil yang akurat (inconclusice) 3. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan regresi berganda karena menguji satu variabel dependen terhadap lebih dari satu variabel independennya.

8 33 a. Uji F Analisis regresi berganda menggunakan uji F untuk menguji beberapa variabel independen yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh terhadap variabel dependennya b. uji t untuk mengetahui pengaruh satu variabel independen dalam menerangkan variabel dependen secara parsial c. Koefisien Determinasi (R-square) untuk melihat persentase pengaruh variabel independen yang dimasukan dalam penelitian terhadap variabel dependen. G. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian ini menggunakan variabel independen Loan to Deposit Ratio (LDR), Pinjaman yang Diterima, Return On Assets (ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR) dan, serta variabel dependen Penyaluran Kredit. 1. Var iabel Dependen a. Penyaluran Kredit Penyaluran kredit perbankan merupakan variabel dependen dalam penelitian ini. Jumlah kredit akan di Log pada pengolahan data sebab data jumlah kredit selisih data tiap perbankan terlalu besar antara perusahaan perbankan sehingga untuk menghindari distribusi data yang tidak normal digunakan. Jumlah Kredit yang Disalurkan.

9 34 2. Variabel Independen a. Loan to Deposit Ratio ( LDR) Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah sejumlah dana yang dihimpun dari debitur disalurkan kepada kreditur dan diukur oleh rasio antara jumlah kredit yang diberikan bank dengan Simpanan Dana Pihak Ketiga. Sebagai praktisi perbankan menyepakati bahwa batas aman dari LDR suatu bank adalah 80%. Namun, batas toleransi berkisar antara 85% - 100%. Yang diukur menggunakan persen. Pengukuran LDR pada tahun dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: b. Pinjaman yang Diterima Pinjaman yang Diterima merupakan dana yang diperoleh dari lembaga lain, baik dalam mata uang rupiah maupun valuta asing. Pinjaman yang Diterima ini merupakan dana tambahan dari sumber dana dari bank sendiri dan dari masyarakat yang dimiliki oleh bank, sesuai dengan fungsi bank sebagai penghimpun dana dari masyarakat. Pinjaman yang Diterima akan di Log pada pengolahan data sebab data Pinjaman yang Diterima mempunyai selisih data tiap perbankan terlalu besar antara perbankan sehingga untuk mengindari distribusi data yang tidak normal digunakan log.

10 35 c. Return On Assets (ROA) ROA digunakan untuk mengukur kemampuan manajeman bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset. Pengukuran ROA pada tahun diukur dalam satuan persen dan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: d. Capital Adequacy Ratio (CAR) CAR adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang megandung atau menghasilkan risiko, misalnya kredit yang diberikan. CAR merupakan indikator terhadap kemampuan bank dalam menutupi penurunan aktiva dari kerugian bank karena aktiva yang berisiko. Ketentuan Bank Indonesia terdapat ketentuan bahwa modal bank terdiri atas modal inti dan modal pelengkap. Pengukuran CAR pada tahun diukur menggunakan persen dan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: