Lampiran 1. Gambar Air Mineral dalam Kemasan dan Air Minum Isi Ulang. Gambar 4. Air Mineral dalam Kemasan. Gambar 5. Air Minum Isi Ulang

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1. Gambar Lokasi Pengambilan Sampel

Kentang (Solanum tuberosum L.)

Gambar 2. Daun Tempuyung

Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel. Mata air yang terletak di Gunung Sitember. Tempat penampungan air minum sebelum dialirkan ke masyarakat

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Cibet

Ditimbang 25 gram Ditambahkan HNO 3 65% b/v sebanyak 25 ml Didiamkan selama 24 jam. Didinginkan

a = r = Y = 0,3538 X =2 Y = a X + b Lampiran 1. Perhitungan Persamaan Regresi Besi No. X Y XY X 2 Y 2 0,0 0,00 0,0000 0,0000 0,000 0,0992 0,5670 0,315

Lampiran 1. Gambar Sampel Kubis Hijau (Brassica oleracea L.)

Lampiran 1. Data Penentuan Operating Time Senyawa Kompleks Fosfor Molibdat pada λ = 708 nm

Lampiran 1. Perhitungan Bobot Jenis Sampel. 1. Kalibrasi Piknometer. Piknometer Kosong = 15,302 g. Piknometer berisi Aquadest Panas.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar Sampel. Gambar 1. Cacing Tanah Megascolex sp. Gambar 2. Cacing Tanah Fridericia sp. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Kurva Absorbansi Maksimum Kalsium

BAB II METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara pada bulan Januari-April 2015

Lampiran 1. Gambar Sampel. Gambar 1. Produk bubur bayi yang dijadikan sampel. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif.

Gambar sekam padi setelah dihaluskan

Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar).

Lampiran 1. Perhitungan Pembakuan Natrium Hidroksida 1 N. No. Berat K-Biftalat (mg) Volume NaOH (ml) , ,14 3.

Spektrum serapan derivat kedua deksklorfeniramin 20 mcg/ml

Lampiran 1. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Plumbum (Pb)

Lampiran 1. Data Bilangan Gelombang Spektrum IR Pseudoefedrin HCl BPFI

Lampiran 1. Data kalibrasi kalsium dengan Spektrofotometer Serapan Atom. dan Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r).

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Natrium Tetraboraks 500 ppm. Untuk pembuatan larutan natrium tetraboraks 500 ppm (LIB I)

Lampiran 1. Perhitungan Konsentrasi Pengukuran. Konsentrasi untuk pengukuran panjang gelombang digunakan 12 µg/ml

Lampiran 1. Data Pengukuran Waktu Kerja Larutan Kuning Metanil

Lampiran 1. Gambar Sampel Sayur Sawi

Lampiran 1. Krim Klorfeson dan Chloramfecort-H

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU

Lampiran 1. Sampel Neo Antidorin Kapsul. Gambar 1. Kotak Kemasan Sampel Neo Antidorin Kapsul. Gambar 2. Sampel Neo Antidorin Kapsul

Lampiran 1. Sampel Pulna Forte Tablet

Lampiran 1. Gambar Krim yang Mengandung Hidrokortison Asetat dan Kloramfenikol

Jarak yang digerakkan oleh pelarut dari titik asal = 17 cm = 0,9235 = 0,9058 = 0,8529. Harga Rf untuk sampel VIII + baku pembanding = = 0,8588

Lampiran 1. Sampel yang Digunakan. Gambar 4. Ikan Sembilang (Paraplotosus albilabris). Gambar 5. Ikan Kepala Batu (Pranesus duodecimalis)

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

Lampiran 1. Daftar Spesifikasi Sediaan tablet Celestamin, Ocuson, dan Polacel : DKL A1. Expire Date : September 2015

ANALISIS KALSIUM, MAGNESIUM, DAN TIMBAL PADA AIR MINERAL DALAM KEMASAN DAN AIR MINUM ISI ULANG SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Pelarut HCl 0,1 N

Perbandingan fase gerak metanol-air (50:50)

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Baku Profenofos. Konsentrasi 1665,5 mcg/ml sebagai Larutan Baku I (LB1)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. USU, Lembaga Penelitian Fakultas MIPA USU, dan PT. AIRA Chemical Laboratories.

Lampiran 1. Gambar alat KCKT dan syringe 100 µl

No Nama RT Area k Asym N (USP)

PENENTUAN PERSAMAAN GARIS REGRESI DARI KURVA LARUTAN STANDAR Cu. Tabel 7. Perhitungan mencari persamaan garis regresi larutan standar Cu

Gambar 2. Sampel B Sirup Kering

massa = 2,296 gram Volume = gram BE Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Pereaksi ml Natrium Fosfat 28 mm massa 1 M = massa 0,028 =

LAMPIRAN. Lampiran 1 Data kalibrasi piroksikam dalam medium lambung ph 1,2. NO C (mcg/ml) =X A (nm) = Y X.Y X 2 Y 2

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,

SNI Standar Nasional Indonesia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. - Spektrofotometri Serapan Atom AA-6300 Shimadzu. - Alat-alat gelas pyrex. - Pipet volume pyrex. - Hot Plate Fisons

BAB III METODE PENELITIAN

Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) dengan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)-nyala

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan

Lampiran 1. Perhitungan Pembakuan NaOH 0,1 N Data Larutan Baku NaOH

BAB 3 METODE DAN BAHAN PENELITIAN

Perbandingan fase gerak Larutan kalium dihidrogen posfat 0,05 M-metanol (60:40) dengan laju alir 1 ml/menit

Lampiran 1.Sertifikat Bahan Baku Pembanding. Lampiran 2. Sampel yang digunakan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lampiran 1. Penentuan Persamaan Garis Regresi. Penentuan Persamaan Garis Regresi dari Larutan Standar Nikel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun

PENETAPAN KADAR KALSIUM, KALIUM, DAN MAGNESIUM PADA AIR TEBU MERAH DAN AIR TEBU HIJAU SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Flowsheet Rancangan Percobaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014

Lampiran 1. Gambar Sediaan Tablet

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium

PEMERIKSAAN KANDUNGAN MINERAL PADA DAUN EKOR NAGA (Rhaphidophora pinnata (L.f.) Schott) SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS MINERAL KALSIUM, KALIUM, DAN MAGNESIUM PADA BEBERAPA JENIS AIR MINUM ISI ULANG DI KOTA MEDAN

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 2. Sertifikat Bahan Baku Pembanding

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel diambil di tempat sampah yang berbeda, yaitu Megascolex sp. yang

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011

ANALISIS KANDUNGAN MINERAL ESENSIAL PADA DAUN EKOR NAGA (Rhaphidophora pinnata (L.f.) Schott) SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

ANALISIS Pb PADA SEDIAAN EYESHADOW DARI PASAR KIARACONDONG DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

BAB III METODE PENELITIAN. telah tercemar logam merkuri oleh limbah pertambangan emas tradisional.

BAB III METODE PENELITIAN. Pani Desa Botubulohu Kecamatan Marisa Kabupaten Pohuwato dan lokasi

Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

PHARMACY, Vol.08 No. 03 Desember 2011 ISSN

1. Analisis Kuantitatif K,P, Cu dan Mn

Hasil Penetapan Kadar Baku Ibuprofen (PT.Mutifa) Secara Alkalimetri. Volume Larutan NaOH 0,1056 N

ANALISIS KADAR TEMBAGA (Cu) DAN SENG (Zn) DALAM AIR MINUM ISI ULANG KEMASAN GALON DI KECAMATAN LIMA KAUM KABUPATEN TANAH DATAR.

Transkripsi:

Lampiran 1. Gambar Air Mineral dalam Kemasan dan Air Minum Isi Ulang Gambar 4. Air Mineral dalam Kemasan Gambar 5. Air Minum Isi Ulang

Lampiran. Hasil Analisis Kualitatif Kalsium, Magnesium dan Timbal Kalsium Sulfat Gambar 6. Uji Kristal Kalsium dengan Asam Sulfat 1N Gambar 7. Uji Magnesium dengan larutan kuning titan 0,1% b/v + NaOH Gambar 8. Uji Timbal dengan larutan Dithizon 0,005%

Gambar 9. a) Uji Timbal dengan larutan Kalium Kromat 1 N b) Uji Timbal dengan larutan Kalium Iodida 0,5 N

Lampiran 3. Bagan Alir Proses Pengasaman Menggunakan Asam Nitrat (p) Sampel 5 ml Sampel + HNO 3 100 ml larutan Larutan Dimasukkan ke dalam erlenmeyer 50 ml Ditambahkan 15 ml HNO 3 (p) Dipanaskan hingga hampir kering Didinginkan Dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml Ditepatkan dengan akuabides sampai garis tanda Disaring dengan kertas saring Whatman no. 4 dengan membuang ± 10 tetes larutan pertama hasil penyaringan

Lampiran 4. Bagan Alir Proses Pembuatan Larutan Sampel 1. Penetapan kadar kalsium dan magnesium pada Aqua LarutanSampel 50 ml larutan Hasil Dipipet 15 ml dan 0 ml masing-masing masukkan ke dalam labu tentukur 50 ml Ditepatkan dengan akuabides sampai garis tanda Diukur dengan Spektrofotometer Serapan Atom pada λ 4,7 nm untuk kalsium dan pada λ 85, nm untuk magnesium. Penetapan kadar kalsium dan magnesium pada Amoz Larutan Sampel 50 ml larutan Hasil Dipipet 18 ml masing-masing masukkan ke dalam labu tentukur 50 ml Ditepatkan dengan akuabides sampai garis tanda Diukur dengan Spektrofotometer Serapan Atom pada λ 4,7 nm untuk kalsium dan pada λ 85, nm untuk magnesium 3. Penetapan kadar kalsium dan magnesium pada Air Minum Isi Ulang I Larutan Sampel Hasil Diukur dengan Spektrofotometer Serapan Atom pada λ 4,7 nm untuk kalsium dan pada λ 85, nm untuk magnesium

4. Penetapan kadar kalsium pada Air Minum Isi Ulang II Larutan Sampel 50 ml larutan Hasil Dipipet 1 ml masukkan ke dalam labu tentukur 50 ml Ditepatkan dengan akuabides sampai garis tanda Diukur dengan Spektrofotometer Serapan Atom pada λ 4,7 nm 5. Penetapan kadar magnesium pada Air Minum Isi Ulang II Larutan Sampel Hasil Diukur dengan Spektrofotometer Serapan Atom pada λ 85, nm 6. Penetapan kadar timbal pada Air Mineral dalam Kemasan dan Air Minum Isi Ulang Larutan Sampel Hasil Diukur dengan Spektrofotometer Serapan Atom pada λ 83 nm

Lampiran 5. No. Konsentrasi (mg/l) (X) Absorbansi (Y) 1. 0,0000-0,0007. 0,000 0,0080 3. 0,4000 0,0161 4. 0,6000 0,068 5. 0,8000 0,0358 6. 1,0000 0,044 No. X Y XY X Y x10-4 1. 0,0000-0,0007 0,0000 0,0000 0,0049. 0,000 0,0080 0,0016 0,0400 0,6400 3. 0,4000 0,0161 0,0064 0,1600,591 4. 0,6000 0,068 0,0161 0,3600 7,184 5. 0,8000 0,0358 0,086 0,6400 1,8164 6. 1,0000 0,044 0,044 1,0000 19,5364 3,0000 X 0,5000 0,130 Y 0,017 0,0969,000 4,77 XY X Y / n a X ( X ) / n 0,0969 ( 3,0000)( 0,130) / 6,000 ( 3,0000) / 6 0,0455 Y a X + b b Y a X 0,017 (0,0455)(0,5000) -0,0011 Maka persamaan garis regresinya adalah: Y 0,0455X 0,0011 XY X Y / n r ( X ( X ) / n)( Y ( Y ) / n) 0,0969 ( 3,0000)( 0,130) / 6-4 {,000 ( 3,0000) / 6} { 4,77x10 ( 0,130) / 6} 0,03186 0,031879 0,9994 Data Kalibrasi Kalsium dengan Spektrofotometer Serapan Atom, Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r)

Lampiran 6. No. Konsentrasi (mg/l) (X) Absorbansi (Y) 1. 0,0000-0,000. 0,000 0,1063 3. 0,4000 0,046 4. 0,6000 0,904 5. 0,8000 0,3765 6. 1,0000 0,4583 No. X Y XY X Y x10-4 1. 0,0000-0,000 0,0000 0,0000 0,0004. 0,000 0,1063 0,013 0,0400 11,9969 3. 0,4000 0,046 0,0818 0,1600 418,6116 4. 0,6000 0,904 0,174 0,3600 843,316 5. 0,8000 0,3765 0,301 0,6400 1417,55 6. 1,0000 0,4583 0,4583 1,0000 100,3889 3,0000 X 0,5000 1,4359 Y 0,393 1,0368,000 489,8419 XY X Y / n a X ( X ) / n 1,0368 ( 3,0000)( 1,4359) / 6,000 ( 3,0000) / 6 0,4555 Y a X + b b Y a X 0,393 (0,4555)(0,5000) 0,0115 Maka persamaan garis regresinya adalah: Y 0,4555X + 0,0115 XY X Y / n r ( X ( X ) / n)( Y ( Y ) / n) 1,0368 ( 3,0000)( 1,4359) / 6-4 {,000 ( 3,0000) / 6} { 489,8419x10 ( 1,4359) / 6} 0,31889 0,3193 0,9987 Data Kalibrasi Magnesium dengan Spektrofotometer Serapan Atom, Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r)

Lampiran 7. No. Konsentrasi (ng/ml) (X) Absorbansi (Y) 1. 0,0000-0,00001. 4,0000 0,00005 3. 8,0000 0,00013 4. 1,0000 0,0001 5. 16,0000 0,0003 6. 0,0000 0,00041 No. X Y XY X Y x10-6 1. 0,0000-0,00001 0,0000 0,0000 0,0001. 4,0000 0,00005 0,000 16,0000 0,005 3. 8,0000 0,00013 0,00104 64,0000 0,0169 4. 1,0000 0,0001 0,005 144,0000 0,0441 5. 16,0000 0,0003 0,0051 56,0000 0,104 6. 0,0000 0,00041 0,008 400,0000 0,1681 60,0000 X 10,0000 0,00111 Y 1,85 x 10-4 0,01708 880,0000 0,3341 XY X Y / n a X ( X ) / n 0,01708 ( 60,0000)( 0,00111) / 6 880,0000 ( 60,0000) / 6 0,136x10-4 Y a X + b b Y a X 1,85 x 10-4 (0,136 x 10-4 )(10,0000) -0,86x10-4 Maka persamaan garis regresinya adalah: Y 0,136x10-4 X 0,86x10-4 XY X Y / n r ( X ( X ) / n)( Y ( Y ) / n) 0,01708 ( 60,0000)( 0,00111) / 6-4 { 880,0000 ( 60,0000) / 6} { 0,3341x10 ( 0,00111) / 6} 0,00598 0,006004 0,9960 Data Kalibrasi Timbal dengan Spektrofotometer Serapan Atom, Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r)

Lampiran 8. Hasil Analisis Kadar Kalsium dan Magnesium dalam Sampel 1. Hasil Analisis Kalsium Sampel Aqua Amoz Air Minum Isi Ulang I Air Minum Isi Ulang II No Volume Sampel (ml) Absorbansi (A) Konsentrasi (mg/l) Kadar dalam Sampel (mg/l) 1 5 0,067 0,6099 40,6600 5 0,071 0,6187 41,467 3 5 0,068 0,611 40,8067 4 5 0,069 0,6143 40,9533 5 5 0,066 0,6077 40,5133 6 5 0,070 0,6164 41,0933 1 5 0,041 0,557 30,7056 5 0,040 0,5505 30,5833 3 5 0,038 0,5461 30,3389 4 5 0,039 0,5483 30,4611 5 5 0,043 0,5571 30,9500 6 5 0,044 0,5593 31,07 1 5 0,054 0,5813 11,660 5 0,056 0,5857 11,7140 3 5 0,057 0,5879 11,7580 4 5 0,05 0,5769 11,5380 5 5 0,055 0,5835 11,6700 6 5 0,058 0,5901 11,800 1 5 0,03 0,5330 5,3809 5 0,037 0,5439 5,9000 3 5 0,035 0,5395 5,6905 4 5 0,033 0,535 5,4857 5 5 0,036 0,5417 5,795 6 5 0,034 0,5374 5,5905

. Hasil Analisis Magnesium Sampel Aqua Amoz Air Minum Isi Ulang I Air Minum Isi Ulang II No Volume Sampel (ml) Absorbansi (A) Konsentrasi (mg/l) Kadar dalam Sampel (mg/l) 1 5 0,1470 0,974 14,8700 5 0,1474 0,983 14,9150 3 5 0,1457 0,946 14,7300 4 5 0,1460 0,95 14,7600 5 5 0,1453 0,937 14,6850 6 5 0,1448 0,96 14,6300 1 5 0,1739 0,3565 19,8056 5 0,1749 0,3587 19,978 3 5 0,1766 0,364 0,1333 4 5 0,1754 0,3598 19,9889 5 5 0,1735 0,3556 19,7556 6 5 0,1760 0,3611 0,0611 1 5 0,1685 0,3446 6,890 5 0,1731 0,3547 7,0940 3 5 0,1690 0,3457 6,9140 4 5 0,1711 0,3503 7,0060 5 5 0,1699 0,3477 6,9540 6 5 0,1703 0,3486 6,970 1 5 0,3071 0,6489 1,9780 5 0,3074 0,6496 1,990 3 5 0,3068 0,648 1,9640 4 5 0,3045 0,643 1,8640 5 5 0,3035 0,6410 1,800 6 5 0,3033 0,6406 1,810

Lampiran 9. Contoh Perhitungan Kadar Kalsium dan Magnesium Dalam Sampel 1. Contoh Perhitungan Kadar Kalsium Volume larutan sampel 100 ml Absorbansi (Y) 0,067 Persamaan Regresi: Y 0,0455X 0,0011 X 0,067 + 0,0011 0,6099 0,0455 Konsentrasi Kalsium 0,6099 mcg/ml Kadar Kalsium (mcg/ml) Konsentrasi (mcg/ml) x Volume (ml) x Faktor pengenceran Berat Sampel (ml) 0,6099 mcg ml x 100 ml x 3,33 5 ml 40,66mcg/ml 40,66 mg/l. Contoh Perhitungan Kadar Magnesium Volume larutan sampel 100 ml Absorbansi (Y) 0,1470 Persamaan Regresi: Y 0,4555X + 0,0115 0,1470 0,0115 X 0,974 0,4555 Konsentrasi Magnesium 0,974mcg/ml Kadar Magnesium (mcg/ml) Konsentrasi (mcg/ml) x Volume (ml) x Faktor pengenceran Berat Sampel (ml) 0,974 mcg ml x 100 ml x,5 5 ml 14,87mcg/ml 14,87 mg/l

Lampiran 10. Contoh Perhitungan Statistik Kadar Kalsium dalam Sampel Aqua No Kadar (mg/l) (XX ii XX ) (XX ii XX ) 1 40,6600-0,189 0,0479171 41,467 0,3678 0,1357684 3 40,8067-0,07 0,005184 4 40,9533 0,0744 0,00553536 5 40,5133-0,3656 0,13366336 6 41,0933 0,144 0,04596736 Σ 45,733 0,3735797 XX 40,8789 Dari data yang diperoleh, data ke adalah yang paling menyimpang sehingga diuji dengan uji Q, 41,467-41,0933 Q 0,09 41,467-40,5133 Nilai Q yang diperoleh tidak melebihi nilai Q 0,95 yaitu 0,610 sehingga semua data diterima, SD ( Xi - X) n -1 0,3735797 6 1 0,733 Pada taraf kepercayaan 95% dengan nilai α 0,05, n 6, dk 5 dari tabel distribusi t diperoleh nilat t tabel,5706, Kadar kalsium dalam Aqua: µ X ± (t (1/α, dk) x SD / n ) 40,8789 ± (,5706 x 0,733 / 6 ) (40,8789 ± 0,868) mg/l

Lampiran 11. Contoh Perhitungan Statistik Kadar Magnesium dalam Sampel Aqua No Kadar (mg/l) (XX ii XX ) (XX ii XX ) 1 14,8700 0,1050 0,01105 14,9150 0,1500 0,0500 3 14,7300-0,0350 0,0015 4 14,7600-0,0050 0,00005 5 14,6850-0,0800 0,006400 6 14,6300-0,1350 0,0185 Σ 88,5900 0,059400 XX 14,7650 Dari data yang diperoleh, data ke adalah yang paling menyimpang sehingga diuji dengan uji Q, 14,9150 14,8700 Q 0,1579 14,9150 14,6300 Nilai Q yang diperoleh tidak melebihi nilai Q 0,95 yaitu 0,610 sehingga semua data diterima, SD ( Xi - X) n -1 0,059400 6 1 0,1089 Pada interval kepercayaan 95% dengan nilai α 0,05, n 6, dk 5 dari tabel distribusi t diperoleh nilat t tabel,5706, Kadar magnesium dalam Aqua: µ X ± (t (1/α, dk) x SD / n ) 14,7650 ± (,5706 x 0,1089 / 6 ) (14,7650 ± 0,1143) mg/l.

Lampiran 1. Pengujian Beda Nilai Rata-Rata Kadar Kalsium dalam Sampel Deskriptif Kadar Kalsium dalam Sampel Interval Kepercayaan N Nilai Rata- Rata Standar Deviasi Standar Kesalahan 95% untuk Nilai Rata- Rata Batas Batas Atas Bawah Minimu m Maksim um Aqua 6 40,8788 0,733 0,1116 40,590 41,1657 40,5133 41,467 Amoz 6 30,685 0,831 0,1156 30,3880 30,983 30,3389 31,07 AMIU I AMIU II 6 11,6847 0,0951 0,0388 11,5849 11,7844 11,5380 11,800 6 5,6405 0,1937 0,0791 5,4371 5,8437 5,3809 5,9000 Total 4 7,3 10,7451,1933,6851 31,7595 11,5380 41,467 ANOVA Kadar Kalsium dalam Sampel Jumlah kuadrat df Kuadrat Nilai Rata-Rata F Signifikansi Antara Kelompok 654,484 3 884,88 17569,951 0,000 Dalam Kelompok 1,007 0 0,050 Total 655,49 3

(I) Jenis Sampel Aqua Amoz AMIU I AMIU II (J) Jenis Sampel Beberapa Perbandingan Kadar Kalsium dalam Sampel Tukey HSD Perbedaan Nilai Rata- Rata(I-J) Standar Kesalahan Sig. Interval Kepercayaan 95% Batas Bawah Batas Atas Amoz 10,1937000 * 0,195638 0,000 9,8311 10,556341 AMIU I 9,194167 * 0,195638 0,000 8,8316 9,556857 AMIU II 15,384167 * 0,195638 0,000 14,8758 15,601057 Aqua -10,1937000 * 0,195638 0,000-10,5563-9,831059 AMIU I 19,0005167 * 0,195638 0,000 18,6378 19,363157 AMIU II 5,0447167 * 0,195638 0,000 4,681 5,407357 Aqua -9,194167 * 0,195638 0,000-9,5568-8,831576 Amoz -19,0005167 * 0,195638 0,000-19,363-18,637876 AMIU II -13,9558000 * 0,195638 0,000-14,3184-13,593159 Aqua -15,384167 * 0,195638 0,000-15,6011-14,875776 Amoz -5,0447167 * 0,195638 0,000-5,4074-4,68076 AMIU I 13,9558000 * 0,195638 0,000 13,593 14,318441 *. Perbedaan nilai rata-rata signifikan pada nilai 0,05.

Lampiran 13. Pengujian Beda Nilai Rata-Rata Kadar Magnesium dalam Sampel Deskriptif Kadar Magnesium dalam Sampel Interval Kepercayaan N Nilai Rata- Rata Standar Deviasi Standar Kesalahan 95% untuk Nilai Rata- Rata Batas Batas Atas Bawah Minimu m Maksim um Aqua 6 14,765000 0,1089954 0,0445 14,650616 14,879384 14,6300 14,9150 Amoz 6 19,945383 0,1459198 0,0596 19,7950 0,098517 19,7556 0,1333 AMIU I AMIU II 6 6,97000 0,07883 0,095 6,896138 7,04786 6,890 7,0940 6 1,905000 0,08380 0,0336 1,818545 1,991455 1,810 1,990 Total 4 13,646846 4,73886 0,967 11,646045 15,647647 6,890 0,1333 ANOVA Kadar Magnesium dalam Sampel Jumlah Kuadrat df Kuadrat Nilai Rata-Rata F Signifikansi Antara Kelompok 516,154 3 17,051 1530,851 0,000 Dalam Kelompok 0,6 0 0,011 Total 516,380 3

(I) Jenis Sampel Aqua Amoz AMIU I AMIU II (J) Jenis Sampel Beberapa Perbandingan Kadar Magnesium dalam Sampel Tukey HSD Perbedaan Nilai Rata-Rata (I-J) Standar Kesalahan Sig. Interval Kepercayaan 95% Batas Bawah Batas Atas Amoz -5,1803833 * 0,0613630 0,000-5,35134-5,00863 AMIU I 7,7930000 * 0,0613630 0,000 7,6149 7,964751 AMIU II 1,8600000 * 0,0613630 0,000 1,68849,031751 Aqua 5,1803833 * 0,0613630 0,000 5,00863 5,35134 AMIU I 1,9733833 * 0,0613630 0,000 1,80163 13,145134 AMIU II 7,0403833 * 0,0613630 0,000 6,86863 7,1134 Aqua -7,7930000 * 0,0613630 0,000-7,964751-7,6149 Amoz -1,9733833 * 0,0613630 0,000-13,145134-1,80163 AMIU II -5,9330000 * 0,0613630 0,000-6,104751-5,76149 Aqua -1,8600000 * 0,0613630 0,000 -,031751-1,68849 Amoz -7,0403833 * 0,0613630 0,000-7,1134-6,86863 AMIU I 5,9330000 * 0,0613630 0,000 5,76149 6,104751 *. Perbedaan nilai rata-rata signifikan pada nilai 0,05.

Lampiran 14. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi 1. Perhitungan batas deteksi dan batas kuantitasi kalsium Y 0,0455X - 0,0011 Slope 0,0455 Konsentrasi (mg/l) Absorbansi No Yi Y-Yi (Y-Yi) x10-4 X Y 1 0,0000-0,0007-0,001057 0,000357 0,0017449 0,000 0,0080 0,008043-0,000043 0,00001849 3 0,4000 0,0161 0,017143-0,001043 0,01087849 4 0,6000 0,068 0,0643 0,000557 0,0031049 5 0,8000 0,0358 0,035343 0,000457 0,0008849 6 1,0000 0,044 0,044443-0,00043 0,00059049 0,0179594 SB ( Y Yi) n -4 0,0179594 x10 4 6,699x10-4 3 x SB Batas deteksi slope 3 x 6,699 x10 0,0455-4 0,044 mg/l Batas kuantitasi 10 x SB slope 10 x 6,699 x 10 0,0455-4 0,147 mg/l

. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Magnesium Y 0,4555X + 0,0115 Slope 0,4555 Konsentrasi (mg/l) Absorbansi No Yi Y-Yi (Y-Yi) x10-4 X Y 1 0,0000-0,000 0,0115 0,0113 1,8144 0,000 0,1063 0,106 0,00368 0,13544 3 0,4000 0,046 0,1937 0,01088 1,183744 4 0,6000 0,904 0,848 0,00558 0,311364 5 0,8000 0,3765 0,3759 0,00058 0,003364 6 1,0000 0,4583 0,4670-0,0087 0,760384 3,675704 SB ( Y Yi) n -4 3,675704 x10 4 9,5861 x 10-3 3 x SB Batas deteksi slope 3 x 9,5861 x 10 0,4555-3 0,0631 mg/l Batas kuantitasi 10 x SB slope 10 x 9,5861x 10 0,4555-3 0,105mg/l

3. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Timbal Y 0,136x10-4 X 0,86x10-4 Slope 0,136 x 10-4 No Konsentrasi (ng/ml) X Absorbansi Y Yi x 10-4 Y-Yi x 10-5 (Y-Yi) x10-10 1 0,0000-0,00001-0,860 1,8600 3,459600 4,0000 0,00005 0,5684-0,6840 0,467856 3 8,0000 0,00013 1,48-1,80 1,507984 4 1,0000 0,0001,77-1,770 3,139984 5 16,0000 0,0003 3,1316 0,6840 0,467856 6 0,0000 0,00041 3,9860 1,1400 1,99600 10,3488 SB ( Y Yi) n -10 10,3488 x10 4 1,608 x 10-5 3 x SB Batas deteksi slope 3 x 1,608 x 10 0,136 x 10-5 -4,584ng/ml Batas kuantitasi 10 x SB slope 10 x 1,608 x 10 0,136 x 10-4 7,581ng/ml -5

Lampiran 15. Perhitungan Perolehan Kembali Untuk Kalsium dalam Aqua No A A C A A F C F 1 0,067 40,6600 0,0433 46,586 0,071 41,467 0,0431 46,143 3 0,068 40,8067 0,043 46,3190 4 0,069 40,9533 0,045 46,6333 5 0,066 40,5133 0,0430 46,7381 6 0,070 41,0933 0,0433 46,438 CC A 40,8789 CC F 46,476 Volume sampel 5 ml Konsentrasi larutan baku yang ditambahkan 10 mcg/ml Volume larutan yang ditambahkan 3 ml Keterangan: A A C A A F C F C * A : Absorbansi sebelum penambahan bahan baku : Konsentrasi analit dalam sampel sebelum penambahan bahan baku : Absorbansi setelah penambahan bahan baku : Konsentrasi analit dalam sampel setelah penambahan bahan baku : Kadar baku yang ditambahkan ke dalam sampel C * A konsentrasi bahan baku x volume larutan baku yang ditambahkan berat sampel C * A C * A 10 mcg/ml x 3 ml 5 ml 6 mcg/ml % Recovery C F C A C A x 100% 46,476-40,8789 6 93,9 % x 100%

Perhitungan RSD No Absorbansi X i X i - XX (X i - XX ) 1 0,0433 46,586 0,054 0,0074576 0,0431 46,143-0,619 0,06859161 3 0,043 46,3190-0,157 0,0471184 4 0,045 46,6333 0,1571 0,0468041 5 0,0430 46,7381 0,619 0,06859161 6 0,0433 46,438-0,054 0,0074576 n 6 XX 46,476 (X i - XX ) 0,1906699 SD Xi-X n-1 SD 0,1906699 5 SD 0,195993361 RSD SD XX x 100% 0,195993361 46,476 x 100% 0,417 %

Lampiran 16. Perhitungan Perolehan Kembali Untuk Magnesium dalam Aqua No A A C A A F C F 1 0,1470 14,8700 0,1985 18,6591 0,1474 14,9150 0,004 18,8500 3 0,1457 14,7300 0,063 18,4364 4 0,1460 14,7600 0,1984 18,6500 5 0,1453 14,6850 0,04 19,0500 6 0,1448 14,6300 0,003 18,8364 CC A 14,7650 CC F 18,9137 Volume sampel 5 ml Konsentrasi larutan baku yang ditambahkan 10 mcg/ml Volume larutan yang ditambahkan ml Keterangan: A A C A A F C F C * A : Absorbansi sebelum penambahan bahan baku : Konsentrasi analit dalam sampel sebelum penambahan bahan baku : Absorbansi setelah penambahan bahan baku : Konsentrasi analit dalam sampel setelah penambahan bahan baku : Kadar baku yang ditambahkan ke dalam sampel C * A konsentrasi bahan baku x volume larutan baku yang ditambahkan berat sampel C * A C * A 10 mcg/ml x ml 5 ml 4 mcg/ml % Recovery C F C A C A x 100% 18,9137-14,7650 4 103,7 % x 100%

Perhitungan RSD No Absorbansi X i X i - XX (X i - XX ) 1 0,1985 18,6591-0,546 0,0648116 0,004 18,8500-0,0637 0,00405769 3 0,063 18,4364-0,4773 0,78159 4 0,1984 18,6500-0,637 0,06953769 5 0,04 19,0500 0,1363 0,01857769 6 0,003 18,8364-0,0773 0,0059759 n 6 XX 18,9137 (X i - XX ) 0,39078481 SD Xi-X n-1 SD 0,39078481 5 SD 0,795656667 RSD SD XX x 100% 0,795656667 18,9137 x 100% 1,4781 %

Lampiran 17. Tabel Distribusi t

Lampiran 18. Gambar Alat Spektrofotometer Serapan Atom Gambar 10. Atomic Absorption Spectrophotometer hitachi Z-000