5 KEADAAN PERIKANAN TANGKAP KECAMATAN MUNDU KABUPATEN CIREBON

dokumen-dokumen yang mirip
6 USAHA PENANGKAPAN PAYANG DI DESA BANDENGAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak pada lintang LS LS dan BT. Wilayah tersebut

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM 4.1 Keadaan Geografi

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

6 BESARAN KERUGIAN NELAYAN DALAM PEMASARAN TANPA LELANG

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

V. GAMBARAN UMUM PERAIRAN SELAT BALI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

6 STATUS PEMANFAATAN SUMBER DAYA IKAN DI WILAYAH PESISIR DAN LAUT CIREBON

4. GAMBARAN UMUM WILAYAH

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

V. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Morowali merupakan salah satu daerah otonom yang baru

5 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

5 TINGKAT KEBUTUHAN ES UNTUK KEPERLUAN PENANGKAPAN IKAN DI PPS CILACAP

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KEADAAN UMUM. 4.1 Letak Geografis

4. KEADAAN UMUM 4.1 Kedaan Umum Kabupaten Banyuwangi Kedaan geografis, topografi daerah dan penduduk 1) Letak dan luas

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM. 4.1Keadaan umum Kabupaten Sukabumi

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

6 HASIL DAN PEMBAHASAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

7 PEMBAHASAN 7.1 Pemilihan Teknologi Perikanan Pelagis di Kabupaten Banyuasin Analisis aspek biologi

BAB III BAHAN DAN METODE

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

4 KERAGAAN PERIKANAN DAN STOK SUMBER DAYA IKAN

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Lampiran 1 Layout Pelabuhan Perikanan Pantai Karangantu

6 KINERJA OPERASIONAL PPN PALABUHANRATU

4 KEADAAN UMUM. 25 o -29 o C, curah hujan antara November samapai dengan Mei. Setiap tahun

PRODUKSI PERIKANAN 1. Produksi Perikanan Tangkap No. Kecamatan Produksi (Ton) Ket. Jumlah 12,154.14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN

TINJAUAN PUSTAKA. dimana pada daerah ini terjadi pergerakan massa air ke atas

7 KAPASITAS FASILITAS

4 KEADAAN UMUM. 4.1 Letak dan Kondisi Geografis

V. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Teluk Pelabuhanratu Kabupaten Sukabumi, merupakan salah satu daerah

6 KEBERLANJUTAN PERIKANAN TANGKAP PADA DIMENSI EKONOMI

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Selatan

Berkala Perikanan Terubuk, Februari 2013, hlm ISSN

4 KEADAAN UMUM 4.1 Keadaan Umum Daerah Penelitian (1) Letak dan Kondisi Geografis

6 EFISIENSI DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

5 PERKEMBANGAN PERIKANAN TANGKAP KABUPATEN TANGERANG DAN PPI CITUIS

ANALISIS PENDAPATAN NELAYAN ALAT TANGKAP MINI PURSE SEINE 9 GT DAN 16 GT DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) MORODEMAK, DEMAK

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian 3.4 Jenis dan Sumber Data

6 PENGEMBANGAN USAHA PERIKANAN TANGKAP BERBASIS KEWILAYAHAN. 6.1 Urgensi Sektor Basis Bagi Pengembangan Usaha Perikanan Tangkap di Kabupaten Belitung

Analisis usaha alat tangkap gillnet di pandan Kabupaten Tapanuli 28. Tengah Sumatera Utara

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PERIKANAN LAUT KABUPATEN KENDAL. Feasibility Study to Fisheries Bussiness in District of Kendal

Sumber : Wiryawan (2009) Gambar 9 Peta Teluk Jakarta

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara maritim dan kepulauan yang didalamnya. pembangunan perikanan. Namun kenyataannya, sebagian besar

ALAT PENANGKAPAN IKAN. Riza Rahman Hakim, S.Pi

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PETA LOKASI PENELITIAN 105

I. PENDAHULUAN. dalam PDB (Produk Domestik Bruto) nasional Indonesia. Kontribusi sektor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KEBUTUHAN ENERGI UNTUK SEKTOR PERIKANAN DI PROVINSI GORONTALO

BAB II DESKRIPSI (OBJEK PENELITIAN)

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Lokasi dan Keadaan Umum Kabupaten Tojo Una-una

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Jumlah Armada Penangkapan Ikan Cirebon Tahun Tahun Jumlah Motor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkumpulnya nelayan dan pedagang-pedagang ikan atau pembeli ikan dalam rangka

BAB 2 KONDISI GEOGRAFIS DAERAH PENELITIAN DAN INFORMASI MENGENAI MASYARAKAT PESISIR DI PPP CILAUTEUREUN

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sektor perikanan dan kelautan terus ditingkatkan, karena sektor

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2/Permen-KP/2015. Tanggal 08 Januari 2015 tentang larangan penggunaan alat penangkapan

4.2 Keadaan Umum Perikanan Tangkap Kabupaten Lamongan

8 AKTIVITAS YANG DAPAT DITAWARKAN PPI JAYANTI PADA SUBSEKTOR WISATA BAHARI

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB I PENGANTAR. sudah dimekarkan menjadi 11 kecamatan. Kabupaten Kepulauan Mentawai yang

I. PENDAHULUAN. dimanfaatkan secara optimal dapat menjadi penggerak utama (prime mover)

Pemberdayaan masyarakat nelayan melalui pengembangan perikanan tangkap di Desa Majakerta, Indramayu, Jawa Barat

4 TINJAUAN UMUM PERIKANAN TANGKAP DI MALUKU

PENGAMATAN ASPEK OPERASIONAL PENANGKAPAN ALAT CANTRANG DI PERAIRAN TELUK JAKARTA

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

EFISIENSI WAKTU PENDARATAN IKAN TERHADAP WAKTU TAMBAT KAPAL PERIKANAN JARING INSANG DI PPI DUMAI. Fitri Novianti 1) Jonny Zain 2) dan Syaifuddin 2)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. perikanan skala kecil. Menurut Hermawan (2005) cit. Rahmi,dkk (2013), hanya

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

PENDAHULUAN. Sumberdaya perikanan di laut sifatnya adalah open acces artinya siapa pun

4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

STRUKTUR ONGKOS USAHA PERIKANAN TAHUN 2014

7. PRODUKSI DAN PENDAPATAN PERIKANAN TANGKAP SIMPING

Transkripsi:

28 5 KEADAAN PERIKANAN TANGKAP KECAMATAN MUNDU KABUPATEN CIREBON Perikanan tangkap di Kabupaten Cirebon memiliki prasarana perikanan seperti pangkalan pendaratan ikan (PPI). Pangkalan pendaratan ikan yang baik merupakan salah satu pendukung pengembangan pembangunan perikanan, sehingga dapat memberikan kemudahan bagi nelayan untuk melaksanakan kegiatan usahanya guna meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannya. Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) di Kabupaten Cirebon berjumlah 20 unit, yang terdiri atas PPI inti 2 dan PPI plasma 18 unit. Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) inti tersebar di Kecamatan Cirebon Utara dan Gebang, sedangkan PPI plasma tersebar di Kecamatan Kapetakan 4 unit, Cirebon Utara 3 unit, Mundu 4 unit, Pangenan 2 unit, Babakan 5 unit dan Losari 2 unit. Salah satu PPI plasma di Kecamatan Mundu adalah PPI Desa Bandengan. Keempat unit PPI plasma di Kecamatan Mundu adalah PPI Mundu Pesisir, PPI Bandengan, PPI Citemu dan PPI Waru Duwur. Prasarana yang dimiliki PPI Bandengan diantaranya Tempat Pelelangan Ikan (TPI) sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2 Tempat pelelangan ikan Desa Bandengan Kabupaten Cirebon tahun 2008.

29 Tempat Pelelangan Ikan PPI Desa Bandengan yang sudah dibangun sejak tahun 2007, berdasarkan hasil wawancara terhadap nelayan payang, belum memiliki aktivitas pelelangan ikan; sehingga nelayan belum dapat melakukan aktivitas pelelangan hasil tangkapannya di TPI PPI Desa Bandengan. Selama TPI belum beroperasi nelayan kebanyakan menjual hasil tangkapannya kepada tengkulak dengan tingkat harga yang relatif rendah. Dengan adanya kenaikan harga BBM, maka nelayan yang semula melaut dengan menggunakan bahan bakar solar beralih menggunakan minyak tanah. Hal tersebut akan berdampak pada cepat rusaknya mesin kapal dan biaya pemeliharaannya meningkat seperti yang dialami oleh nelayan payang desa Bandengan. Berdasarkan hasil wawancara, minyak tanah yang dipakai dioplos terlebih dahulu dengan oli mesin; hal ini jelas akan mempengaruhi keawetan mesin. Mesin yang seharusnya mampu bertahan untuk dua tahun, kini hanya mampu bertahan hanya sekitar satu tahun. Kerusakan mesin itu bisa dilihat dari suara mesin yang kasar dan cepat panas. Mesin perahu nelayan yang menggunakan campuran minyak tanah dan oli atau solar oplosan akan mengalami rusak berat. Akibatnya mereka menjadi semakin susah karena untuk memperbaiki mesin mengeluarkan biaya yang cukup mahal. Kondisi seperti itulah yang menyebabkan tidak semua nelayan dapat melaut. 5.1 Unit Penangkapan Ikan Kapal atau perahu penangkap ikan di Kabupaten Cirebon dapat diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu perahu tanpa motor (PTM), kapal motor (KM) dan perahu motor tempel (PMT). Perahu tanpa motor (PTM) adalah perahu yang tidak menggunakan mesin atau motor dalam operasi penangkapan ikan, kapal motor (KM) adalah kapal yang pengoperasiannya menggunakan mesin atau motor dalam (inboard motor) dimana mesin kapal ditempatkan di dalam kapal itu sendiri, sedangkan perahu motor tempel (PMT) adalah perahu yang pengoperasiannya menggunakan mesin luar sebagai tenaga penggeraknya yang ditempatkan disamping perahu atau disebut juga dengan (outboard motor). Pada tahun 2007 jumlah armada penangkapan ikan di Kabupaten Cirebon sebanyak 4.049 unit. Armada penangkapan ikan yang mendominasi di wilayah Kabupaten tersebut pada tahun yang sama adalah perahu motor tempel (PMT)

30 sebanyak 4.049 unit atau 98,92% dari seluruh armada yang ada di Kabupaten Cirebon, sedangkan jumlah armada kapal motor (KM) hanya terdapat 7 unit atau 0,17 %. Perkembangan jumlah armada penangkapan ikan di Kabupaten Cirebon per kecamatan pada tahun 2007 disajikan dalam Tabel 10. Tabel 10 Perkembangan jumlah armada penangkapan ikan per kecamatan tahun 2007 Kecamatan Jumlah armada penangkapan (unit) PTM PMT KM Jumlah (unit) (%) Kapetakan 0 725 6 731 17,86 Cirebon utara 21 706 1 728 17,79 Mundu 0 256 0 256 6,25 Astanajapura 0 36 0 36 0,88 Pangenan 16 311 0 327 7,99 Gebang 0 1.588 0 1.588 38,80 Losari 0 427 0 427 10,43 Jumlah 37 4.049 7 4.093 100,00 Keterangan : PTM = Perahu Tanpa Motor; PMT = Perahu Motor Tempel; KM = Kapal Motor Sumber : Laporan Tahunan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cirebon 2008 Menurut Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cirebon (2008), perahu motor tempel di Kecamatan Mundu pada tahun 2007 mengalami penurunan sebesar 13,22 % yaitu dari 4.666 unit tahun 2006 menjadi 4.049 unit tahun 2007. Selain unit penangkapan ikan berupa perahu, unit penangkapan ikan lainnya yang digunakan nelayan dalam usaha penangkapan ikan di laut adalah alat tangkap. Alat tangkap yang digunakan oleh nelayan Kabupaten Cirebon sangat bervariasi. Adapun rekapitulasi jumlah alat tangkap yang digunakan nelayan Kabupaten Cirebon per kecamatan menurut jenis alat tangkap pada tahun 2007 disajikan dalam Tabel 11. Jumlah alat tangkap di Kabupaten Cirebon pada tahun 2007 sebanyak 9.216 unit. Jenis alat tangkap yang dominan di wilayah Kabupaten Cirebon pada tahun tersebut adalah pukat tarik ikan dan pukat pantai/jaring arad sebanyak 1.648 unit atau 18 % dari seluruh jenis alat tangkap yang ada di Kabupaten Cirebon.

31 Tabel 11 Jumlah alat tangkap di Kabupaten Cirebon dirinci menurut jenis alat tangkap tahun 2007 No Jenis alat tangkap Jumlah (unit) (%) 1 Pukat Tarik Ikan 1.648 18 2 Payang 796 9 3 Dogol 25 0 4 Pukat Pantai/Jaring Arad 1.648 18 5 Jaring Insang Hanyut 934 10 6 Jaring Lingkar 16 0 7 Jaring Insang Tetap 1.415 15 8 Trammel Net 1.168 13 9 Bagan Tancap 52 1 10 Anco 52 1 11 Rawai Tetap 243 3 12 Perangkap Kerang 473 5 13 Perangkap lainnya 746 8 Jumlah 9.216 100 Sumber : : Laporan Tahunan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cirebon 2008 Adapun jumlah alat tangkap yang terdapat di Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon juga cukup bervariasi. Rekapitulasi jumlah alat tangkap yang digunakan nelayan Kecamatan Mundu di Kabupaten Cirebon dirinci per desa pada tahun 2007 disajikan dalam Tabel 12.

32 Tabel 12 Rekapitulasi jumlah alat tangkap nelayan Kecamatan Mundu di Kabupaten Cirebon menurut Desa pada tahun 2007 No Desa Jenis alat tangkap Jumlah per jenis (unit) Arad 29 1 Garok rajungan 47 Mundu Perangkap lain (Sudu) 10 Pesisir Alat pengumpul lain 8 Garok kerang 180 Garok rajungan 23 2 Bandengan Payang 27 Jaring rampus 47 Garok rajungan 22 Payang 18 3 Citemu Jaring kejer 29 Trammel net 13 Jaring rampus 36 Bubu rajungan 126 4 Waruduwur Jaring kejer 75 Trammel net 23 Bubu rajungan 99 Jumlah per desa (unit) 274 97 244 197 Total 812 Sumber : Laporan Tahunan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cirebon, 2008 Tabel 12 menjelaskan bahwa pada tahun 2007 jumlah alat tangkap di Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon berjumlah 812 unit. Jumlah alat tangkap yang dominan di Kecamatan Mundu terdapat pada Desa Mundu Pesisir sebanyak 274 unit, sedangkan di Desa Bandengan memiliki jumlah alat tangkap sebanyak 97 unit terdiri atas garok rajungan 23 unit, payang 27 unit dan jaring rampus 47 unit. Adapun nelayan di Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu nelayan pemilik dan nelayan buruh. Nelayan pemilik atau juragan adalah nelayan yang memiliki sarana produksi dan membiayai operasi penangkapan, sedangkan nelayan buruh adalah nelayan yang secara langsung melakukan operasi penangkapan. Jumlah nelayan buruh lebih banyak dibandingkan jumlah nelayan pemilik.

33 5.2 Produksi Hasil Tangkapan dan Prasarana Perikanan Kegiatan usaha penangkapan ikan di Kabupaten Cirebon terjadi di tujuh kecamatan pantai (sub 4.1) dengan panjang pantai 54 km. Konsentrasi perikanan tangkap terbesar di dua kecamatan yaitu Kecamatan Cirebon Utara dan Gebang dengan perolehan produksi HT tertinggi Kecamatan Gebang dan yang kedua Kecamatan Cirebon Utara. Uraian perkembangan produksi dari hasil penangkapan ikan di laut per kecamatan tahun 2007 tertera pada Tabel 13. Tabel 13 Perkembangan produksi hasil tangkapan ikan di laut Kabupaten Cirebon menurut kecamatan tahun 2007 No Kecamatan Produksi Nilai produksi (ton) (%) (Rp 1000) (%) 1 Kapetakan 6.231,0 15,70 23.444.481 9,0 2 Cirebon Utara 6.111,9 15,40 88.047.050 33,8 3 Mundu 6.905,7 17,40 20.058.056 7,7 4 Astanajapura 397,0 1,00 2.604.942 1,0 5 Pangenan 3.056,0 7,70 45.065.502 17,3 6 Gebang 13.414,5 33,80 40.116.111 15,4 7 Losari 3.571,9 9,00 41.158.088 15,8 Jumlah 39.688,0 100,00 260.494.230 100,00 Sumber : Laporan Tahunan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cirebon, 2007 Jumlah produksi hasil tangkapan ikan di Kabupaten Cirebon pada tahun 2007 sebesar 39.688 ton sedangkan nilai produksi sebesar Rp 260.494.230,00. Kecamatan-kecamatan dengan produksi hasil tangkapan dominan terdapat pada Kecamatan Gebang sebesar 13.414,5 ton atau 33,80 %, Kecamatan Mundu sebesar 6.905,7 ton atau 17,40 %, Kecamatan Kapetakan sebesar 6.231 ton atau 15,70 % dan Kecamatan Cirebon Utara sebesar 6.111,9 ton atau 15,40 %. Nilai produksi di Kecamatan Gebang adalah sebesar Rp 40.116.111,00, Kecamatan Mundu sebesar Rp 20.058.056,00, Kecamatan Kapetakan sebesar Rp 23.444.481,00 dan Kecamatan Cirebon Utara sebesar Rp 88.047.050,00.

34 5.3 PPI Desa Bandengan Kecamatan Mundu memiliki satu unit tempat pelelangan ikan PPI Desa Bandengan yang berlokasi di Desa Bandengan dan pembangunan serta pengadaan peralatannya dibiayai dari APBD Provinsi Jawa Barat dengan waktu pelaksanaan pembangunan dan pengadaan peralatan tempat pelelangan ikan PPI Desa Bandengan dilaksanakan pada tanggal 4 Juli s.d 1 Oktober 2007 (Anonymous, 2007). 5.3.1 Unit penangkapan Jenis perahu yang digunakan pada unit penangkapan di PPI Desa Bandengan adalah perahu motor tempel dengan mesin yang dapat dipasang atau dilepaskan secara mudah dari buritan perahu (outboard). Alat tangkap yang digunakan oleh nelayan-nelayan di Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon pada tahun 2007 berjumlah 812 unit yang tersebar di setiap desa terdiri atas Desa Mundupesisir sebanyak 274 unit, Desa Bandengan sebanyak 97 unit, Desa Citemu sebanyak 244 unit dan Desa Waruduwur sebanyak 197 unit. Alat tangkap payang di Desa Bandengan sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 3 di bawah ini. Gambar 3 Alat tangkap payang nelayan Desa Bandengan Kabupaten Cirebon tahun 2008. Armada penangkapan ikan yang menggunakan alat tangkap payang di Desa Bandengan Kecamatan Mundu, biasanya menggunakan perahu yang terbuat dari

35 kayu jati (Tectona grandis) yang dibuat di sekitar Desa Bandengan. Perahu payang sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4 Perahu nelayan payang Desa Bandengan Kabupaten Cirebon tahun 2008. Jumlah armada penangkapan ikan di Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon per desa tahun 2007 disajikan dalam Tabel 14 di bawah ini. Tabel 14 Rekapitulasi jumlah armada penangkapan ikan di Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon per desa tahun 2007 No Desa Motor Tempel 1 Mundu Pesisir 256 2 Bandengan 97 3 Citemu 244 4 Waruduwur 198 Jumlah 795 Sumber : Laporan Tahunan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cirebon 2008 Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara terhadap nelayan, ukuran perahu yang digunakan untuk mengoperasikan alat tangkap payang mempunyai ukuran rata-rata panjang (P) 10-12 m, lebar (L) 3-3,5 m, tinggi (D) 1,3-1,5 m dengan tenaga penggerak digunakan mesin umumnya berkekuatan 24 PK dengan merek yang sebagian besar Dompheng sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 5.

36 Gambar 5 Mesin yang digunakan nelayan payang Desa Bandengan Kabupaten Cirebon tahun 2008. Nelayan lebih menyukai merek dompheng karena merek mesin tersebut dirasakan lebih murah dibandingkan dengan merek mesin lainnya seperti Kubota. Armada penangkapan ikan berupa perahu motor tempel (PMT) yang bersandar di sungai Selapenganten Desa Bandengan Kecamatan Mundu dapat dilihat pada Gambar 6 di bawah ini. Gambar 6 Armada penangkapan perahu motor tempel di Sungai Selapenganten Desa Bandengan Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon tahun 2008.

37 5.3.2 Nelayan Tenaga kerja yang terserap dalam usaha penangkapan ikan terdiri atas nelayan pemilik atau disebut dengan rumah tangga perikanan (RTP) dan sebagai buruh dalam usaha penangkapan atau disebut dengan rumah tangga buruh perikanan (RTBP). Pada tahun 2007 jumlah (RTP) di Kabupaten Cirebon sebanyak 5.533 orang, sedangkan jumlah rumah tangga buruh perikanan (RTBP) sebanyak 17.207 orang. Jumlah nelayan buruh diduga lebih banyak dibandingkan jumlah nelayan pemilik. Hal ini diindikasikan oleh jumlah Rumah Tangga Buruh Perikanan (RTBP) lebih besar daripada jumlah (RTP) di Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon periode 2007 sebagaimana yang disajikan pada Tabel 15. Tabel 15 Jumlah (RTP) dan (RTBP) di Kabupaten Cirebon periode 2007 No Kecamatan RTP RTBP Jumlah RTP/RTBP 1 Kapetakan 731 1.800 2.531 2 Cirebon Utara 1.565 2.204 3.769 3 Mundu 812 2.821 3.633 4 Astanajapura 46 72 118 5 Pangenan 363 2.032 2.395 6 Gebang 1.589 7.338 8.927 7 Losari 427 940 1.367 Jumlah 5.533 17.207 22.740 Sumber : Laporan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cirebon tahun 2008 Jumlah nelayan buruh lebih besar dibandingkan dengan nelayan pemilik di Kecamatan Mundu yaitu nelayan buruh berjumlah 2.821 orang sedangkan nelayan pemilik berjumlah 812 orang. Berdasarkan wawancara dari Kantor Kepala Desa Bandengan tahun 2007 jumlah nelayan Desa Bandengan sebanyak 235 orang terdiri atas 70 orang nelayan pemilik dan 165 orang nelayan buruh. 5.3.3 Jenis dan produksi hasil tangkapan Produksi hasil tangkapan ikan di Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon pada tahun 2007 sebesar 6.905,7 ton, sedangkan nilai produksi sebesar Rp 20.058.056,00. Berdasarkan hasil wawancara terhadap responden nelayan di PPI Desa Bandengan Kecamatan Mundu diperoleh bahwa jenis ikan hasil tangkapan yang paling utama adalah ikan tembang, sementara yang lainnya adalah ikan teri,

38 kembung dan pepetek (pepirik). Hasil tangkapan rata-rata ikan per tripnya dapat dilihat pada Tabel 16 dan Lampiran 2. Tabel 16 Rata-rata jumlah hasil tangkapan ikan per trip, rata-rata harga ikan dan total penjualan nelayan payang di PPI Desa Bandengan menurut jenis ikan tahun 2008 No Jenis ikan Rata-rata jumlah hasil tangkapan per trip (kg) Rata-rata harga ikan (Rp)/kg Total penjualan (Rp) 1 Tembang 271 1.500 406.500 2 Kembung 34 5.200 176.800 3 Teri 19 4.750 90.250 4 Pepetek (Pepirik) 60 1.000 60.000 Jumlah 384 12.450 733.550 Sumber : Data primer, 2008 Hasil tangkapan ikan yang paling banyak adalah jenis ikan tembang (Fringescale sardinella) rata-rata sebanyak 271 kg dengan harga per kg-nya ratarata berkisar Rp 1.500,00, sedangkan ikan yang lain adalah ikan kembung perempuan (Short-bodied mackerel) 34 kg dengan harga per kg-nya rata-rata berkisar Rp 5.200,00, ikan pepetek (Slipmouths or Pony fishes) yaitu 60 kg dengan harga per kg-nya rata-rata berkisar Rp 1.000,00 dan yang paling sedikit adalah ikan teri (Anchovies) 19 kg dengan harga per kg-nya rata-rata berkisar Rp 4.750,00. Hasil tangkapan ikan utama nelayan payang dapat dilihat pada Gambar 7 dan Lampiran 3.

39 Ikan tembang (Fringescale sardinella) Ikan teri (Anchovies) Ikan kembung perempuan (Short bodied mackerel) Ikan pepetek (Slipmouths or Pony fishes) Gambar 7 Hasil tangkapan ikan utama nelayan payang Desa Bandengan Kabupaten Cirebon tahun 2008.