37 BAB IV HASIL PEELITIA DA PEMBAHASA 4. Hasil Analisis Instrumen a) Hasil Uji Validitas Skala Konformitas Terhadap Teman Sebaya Hasil uji validitas item pada skala konformitas terhadap teman sebaya yang terdiri dari 32 item menunjukkan 29 item validitas dan 3 item gugur, dengan rit bergerak antara 0,324 0,73. adapun spesifikasi item sahih adalah sebagai berikut: Spesifikasi item valit dan gugur skala konformitas terhadap sebaya o. Indikator Favorable Unfavorabel Total validitas. Adanya informasi yang, 9, 7, 25 5,3,2,29 8 dimiliki kelompok 2. Adanya persamaan pendapt 3. Mendapat penerimaan kelompok 4. Menghindari hukum kelompok 2, 0*,8, 26 6, 4, 22, 7 3,, 9, 27 7, 5, 23*, 3 7 4, 2, 20, 28 8, 6, 24*, 32 7 Total Valid 5 4 29 Ket : (*) Item Gugur Skala ini terdiri dari 32 item dengan model skala Likert. Skor bergerak dari angka hingga angka 4. Berdasarkan uji validitas dan menetapkan alat ukur yang diuji cobakan memenuhi syarat validitas 0., yaitu butir-butir yang memiliki harga di atas 0,03 dianggap valid, sebaliknya harga butir-butir kecil dari 0, maka dianggap tidak valid atau gugur. Setelah dianalisis dengan program 37
38 SPSS 6 For Windows diperoleh butir yang valid 29 item dan 3 item gugur. Item yang gugur adalah 0, 23 dan 24. Hasil uji korelasi antar faktor skala konformitas terhadap teman sebaya adalah sebagai berikut: Korelasi antar faktor skala konformitas terhadap teman sebaya F Pearson Correlation F2 Pearson Correlation T Pearson Correlation **. Correlation is significant at the 0.0 level (2-tailed). F F2 T.59**.962**.59**.945**.962**.945** Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa faktor-faktor yang terdapat pada skala konformitas terhadap teman sebaya memiliki korelasi yang tinggi dan signifikan terhadap totalnya. Sehingga dapat diasumsikan bahwa faktor-faktor tersebut merupakan bagian dari skala konformitas terhadap teman sebaya. Masing-masing faktor pada skala konformitas terhadap teman sebaya memiliki korelasi yang tidak mendekati satu (), sehingga diasumsikan bahwa masing-masing faktor pada skala konformitas terhadap teman sebaya memiliki diskriminan (mengungkapkan aspek yang berbeda). b) Hasil Uji Reliabilitas Hasil uji reliabilitas terhadap 29 item pada skala konformitas terhadap teman sebaya diperoleh alpha sebersar 0.93, hasil tersebut menunjukan bahwa skala konformitas terhadap teman sebaya sangat reliabel.
39 c) Hasil Uji Validitas Skala Kecenderungan Perilaku Asertif Hasil uji validitas item pada skala kecenderungan perilaku asertif yang terdiri dari 32 item menunjukan 3 item gugur, dengan rit bergerak antara 0,3 0,744. Adapun spesifikasi item sahih adalah sebagai berikut: Spesifikasi Item valid dan Gugur Skala Kecenderungan Perilaku Asertif o. Indikator Favorable unfavorabel Total valid. Merasa bebas untuk,9,7*.25 5,3,2,29 7 mengemukakan diri 2. Dapat berkomunikasi dengan 2,0*,8,26 6*,4,22, 6 orang lain 3. Mempunyai pandangan aktif 3,,9,27 7,5,23,3 8 tentang hidup 4. Bertindak dengan cara yang 4,2,20,28 8,6,24,32 8 dihormatinya sendiri Total valid 4 5 29 Ket : (*) Item Gugur Skala ini terdiri dari 32 item dengan model skala Likert. Skor bergerak dari angka hingga angka 4. Berdasarkan uji validitas dan menetapkan alat ukur yang diuji cobakan memenuhi syarat validitas 0., yaitu butir-butir yang memiliki harga di atas 0,03 dianggap valid, sebaliknya harga butir-butir kecil dari 0, maka dianggap tidak valid atau gugur. Setelah dianalisis dengan program SPSS 6 For Windows diperoleh butir yang valid 29 item dan 3 item gugur. Item yang gugur adalah 6, 0 dan 7. Hasil uji korelasi antar faktor skala kecenderungan perilaku asertif adalah sebagai berikut:
40 Korelasi antar faktor skala kecenderungan perilaku asertif F F2 F3 F4 T PearsonCorrelation. F F2 F3 F4 T.523**.646**.58** PearsonCorrelation.523** PearsonCorrelation.646** PearsonCorrelation.58** PearsonCorrelation.937** **Correlation is significan at the 0.0 level (2-tailed).665**.587**.85**.665**.56**.926**.587**.56**.887**.937**.85**.926**.887** Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa faktor-faktor yang terdapat pada skala kecenderungan perilaku asertif memiliki korelasi yang tinggi dan signifikan terhadap totalnya. Sehingga dapat diasumsikan bahwa faktor-faktor tersebut merupakan bagian dari skala kecenderungan perilaku asertif. Masing-masing faktor pada skala kecenderungan perilaku asertif memiliki korelasi yang tidak mendekati satu (), sehingga diasumsikan bahwa masingmasing faktor pada skala kecenderungan perilaku asertif memiliki diskriminan (mengungkapkan aspek yang berbeda). d) Hasil Uji Reliabilitas Hasil uji reliabilitas terhadap 29 item pada skala kecenderungan perilaku asertif di peroleh alpha sebesar 0,932, hasil tersebut menunjukan bahwa skala kecenderungan perilaku asertif sangat reliabel. 4.2 Pengujian Persyaratan Analisis Penghitungan uji normalitas data variabel X (kecenderungan perilaku asertif) dan variabel Y (konformitas terhadap teman sebaya) menggunaka SPSS
4 6 dengan kriteria pengujian adalah jika Lhitung < Ltabel, pada α = 0,05, berarti distribusi data normal dan bila sebeliknya berarti data tidak normal. a. Uji ormalitas Data Variabel X (asertif) Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic df Sig. KOMFORMITAS.27 34.797 34 ASERTIF.4 34.086.94 34.0 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa Lhitung 0,4 < Ltabel = 0,886, dengan demikian dapat disimpukan bahwa data variabel X adalah berdistribusi normal. b. Uji ormalitas data variabel Y (konformitas) Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa Lhitung = 0,27 < Ltabel = 0,886, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data variabel Y adalah berdistribusi normal. 4.3 Uji Hipotesis Untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini diadakan pengujian terhadap persamaan regresi, uji linieritas dan koefisien korelasi.. Mencari persamaan regresi Hasil pencarian persamaan regresi menggunakan program SPSS 6 maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut : Ŷ = 78.234,05 X. Artinya: setiap perubahan satu satuan skor pada variabel X (kecenderungan perilaku
42 asertif) akan diikuti oleh perubahan rata-rata -,05 unit pada variabel Y (konformitas tehadap teman sebaya). Untuk lebih jelas dapat dilihat pada table dibawah ini. Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. (Constant) 78.234 6.646 0.708 ASERTIF -.05.200 -.669-5.087 2. Uji Linearitas Berdasarkam uji linearitas menggunakan program SPSS 6 diperoleh harga Fhitung 25.882 < Ftabel (0,05) yaitu sebesar 4,5. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hubungan kedua variabel adalah liniar. uji linier Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regression 76.97 32 76.97 25.882 a Residual 940.332 294.073 Total 702.529 33 3. Analisis Korelasional Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara perilaku asertif dengan konformitas terhadap teman sebaya pada siswa SMA egeri Telaga Biru Kabupaten Gorontalo. Untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini diadakan pengujian terhadap analisis korelasi bivariat melalui formula Koefisien Korelasi Product Moment Pearson dengan bantuan program komputer SPSS for Windows versi 6.
43 Uji Signifikan Corelasi ASERTIF KOMFOR MITAS Pearso n Correla tion Sig. (2- tailed) ASERTIF KOMFORMI TAS -.669 ** Asertif 34 34 Pearso n Correla -.669 ** tion Sig. (2- tailed) 34 34 R R Square Eta Eta Squere d.669.447.4 7.49 Hasil analisis korelasi bivariat antara kecenderungan perilaku asertif dengan konformitas terhadap teman sebaya diperoleh r = -0,669 tingkat hubungan sangat tinggi, sedangkan harga r 2 = 0,447 atau 44,7%. Artinya: ada sekitar 44,7% variasi yang terjadi pada variabel Y dapat diterangkan oleh variabel X dengan persamaan regresi Y = -,05. Maka hipotesis Ho yang menyatakan Tidak terdapat hubungan kecenderungan perilaku asertif dengan konformitas terhadap teman sebaya pada siswa, ditolak. Sedangkan Ha yang menyatakan terdapat hubungan kecenderungan perilaku asertif dengan konformitas terhadap teman sebaya pada siswa, hasil diterima. Hasil tersebut menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dengan arah negatif antara kecenderungan perilaku asertif dengan konformitas terhadap teman sebaya pada siswa kelas XI di SMA egeri Telaga Biru Kabupaten Gorontalo.
44 4.3 Pembahasan Berdasarkan hasil analisa data dengan menggunakan program SPSS 6 terlihat bahwa hubungan antara kecenderungan perilaku asertif dengan konformitas terhadap teman sebaya sangat signifikan. dalam penelitian ini diperoleh persamaan regresi Ŷ = 78,234,05 X, yang berarti bahwa setiap perubahan satu satuan skor pada variabel X (kecenderungan perilaku asertif) akan diikuti oleh perubahan rata-rata -,05 unit pada variabel Y (konformitas terhadap teman sebaya pada siswa). Hasil koefisien korelasi sebesar r = -0,669 dan harga r 2 = 0,447. Hal ini menunjukan bahwa 44,7% variasi yang terjadi pada konformitas terhadap teman sebaya pada siswa berhubungan dengan kecenderungan perilaku asertif. Hal ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dengan arah negatif antara kecenderungan perilaku asertif dengan konformitas terhadap teman sebaya pada siswa SMA egeri Telaga Biru Kabupeten Gorontalo. Hasil hubungan korelasi dengan arah negatif menunjukan bahwa tingginya kecenderungan siswa untuk perilaku asertif, akan diikuti dengan rendahnya konformitas siswa terhadap teman sebaya, begitu pula sebaliknya rendahnya kecenderungan siswa untuk menampilkan perilaku asertif, akan diiringi dengan tingginya konformitas siswa terhadap teman sebaya. Adanya hubungan yang negatif antara kecenderungan perilaku asertif remaja dengan konformitas terhadap teman sebaya dapat terjadi, mengingat remaja yang asertif akan merasa bebas untuk mengemukakan dan manyatakan hak-hak yang dimiliki sehingga dirinya tidak mudah untuk menerima tekanantekanan yang dilakukan oleh teman sebayanya. Selain itu remaja yang asertif juga
45 mampu menyadari secara penuh mengenai hak dan kewajibannya, sehingga dirinya dapat dengan mudah untuk mengenai perbuatan yang dilakukan sesuai dengan tanggung jawab yang dibebannya. Oleh karena demikian walaupun temanteman dilingkungannya menampilkan dan mengajak, atau memaksa dirinya untuk melakukan tindakan negatif yang bertentangan dangan tanggung jawab dan kewajibannya, maka dirinya tampil berani untuk menolak dan tidak mengikuti atau memenuhi tekanan kelompok walaupun harus beresiko mengalami komplik dengan teman sebayanya. Hasil penelitian ini diperkuat oleh Lange Jakubowski (dalam Calhoun dan Acocella, 990:385), yang mengatakan bahwa perilaku tidak tegas ditampilkan untuk menghindari hal-hal yang buruk. Karena tujuan dari sikap tidak tegas adalah untuk menyenangkan individu lain dan menghindari konflik dengan segala akibatnya. Bandura (dalam Santrock, 2003:223) mengatakan bahwa untuk mengatasi konformitas terhadap teman sebaya, maka remaja perlu memiliki rasa kepemilikan dan kontrol atas dirinya. Kemudian Schroeder dan Black (dalam Craighead dkk, 994:2) menyatakan bahwa tingkah laku asertif sebagai usaha individu untuk merespon atau mengatasi situasi yang bermasalah dengan cara meminta individu lain untuk mengubah tingkah laku dan menolak permintaan yang tidak masuk akal. Berkumpul atau berkelompok dengan teman sebaya merupakan bagian dari salah satu tugas perkembanganya. Secara umum remaja lebih senang menghabiskan waktu untuk berkumpul dengan teman-teman sebayanya dibandingkan berada di rumah bersama keluarga. Hasil penelitian yang dilakukan
46 Condry dkk (dalam Santrock, 2004:220) menunjukan bahwa selama satu minggu remaja muda laki-laki dan perempuan menghabiskan waktu dua kali lebih banyak dengan teman sebaya dari pada waktu dengan orang tuanya.