34 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Trend 4.1.1 Earning Per Share (Variabel X) Berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari Laporan Keuangan PT. Unilever Indonesia, Tbk, didapatkan informasi Earning Per Share Tahun 2003-2012 sebagai berikut : Tabel 4.1 Data Earning Per Share PT. Unilever Indonesia, Tbk Tahun 2003-2012 EARNING PER SHARE TAHUN (EPS) PT. Unilever Indonesia, Tbk 2003 Rp. 170 2004 Rp. 192 2005 Rp. 188 2006 Rp. 225 2007 Rp. 278 2008 Rp. 315 2009 Rp. 399 2010 Rp. 444
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 35 2011 Rp. 545 2012 Rp. 634 (Sumber : Laporan Keuangan PT. Unilever Indonesia, Tbk) Dari perkembangan trend pada tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa 34 Earning Per Shareselama tahun 2003 sampai 2012 mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, kecuali pada tahun 2005 Earning Per Share mengalami penurunan, setelah itu mengalami peningkatan kembali Earning Per Share sampai tahun 2012, dimana Earning per share perusahaan PT. Unilever Indonesia, Tbk sampai mencapai Rp. 634 pada tahun 2012. Berdasarkan tabel 4.1 di atas, peneliti menampilkannya dalam bentuk grafik 4.1 sebagai berikut : Grafik 4.1 700 600 500 400 300 200 100 0 Earning Per Share (EPS)
36 4.1.2 Return Saham (Variabel Y) Berdasarkan data sekunder dari PT. Unilever Indonesia, Tbk diperoleh informasi tentang Return Saham dalam hal ini total akumulasi capital gain dan yield sesuai dengan harga saham historis dan dividen sebagai berikut : Tabel 4.2 Data Return Saham PT. Unilever Indonesia, Tbk Tahun 2003-2012 Return Saham TAHUN PT. Unilever Indonesia, Tbk 2003 1,12 % 2004 1,18 % 2005 1,10 % 2006 1,15 % 2007 1,24 % 2008 1,27 % 2009 1,79 % 2010 1,81 % 2011 2,22 % 2012 2,55 % (Sumber : Laporan Keuangan Yang Diolah) Berdasarkan data pada tabel 4.2 di atas, maka dapt dijelaskan trend perkembangan Return Saham PT. Unilever Indonesia, Tbk dari tahun 2003 2012. Dimana pada tahun 2003Return Saham sebesar 1,12%, seiring dengan peningkatan yang terjadi pada Earning Per Sharesebesar 12,94%, terjadi peningkatan pula pada Return Saham menjadi 1,18% di tahun 2004. Dan Pada tahun 2005 mengalami penurunan Return Saham menjadi
37 1,10%penurunan ini seiring penurunan Earning Per Share pada tahun 2005. Dan pada tahun 2006-2012Return saham mengalami peningkatan setiap tahunnya. dimana peningkatan Return Saham sampai tahun 2012juga didorong oleh peningkatan yang terjadi pada Earning per shareperusahaan PT.UnileverIndonesia, Tbk. 4.2 Deskripsi Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Regresi Sederhana Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Earning Per Share terhadap Return Saham PT. Unilever Indonesia, Tbk. Alat analisis yang digunakan adalah Analisis Regresi Sederhana melalui SPSS (Statistical Product Service Solution). Dimana persamaan regresinya adalah : ŷ = a + bx Berikut ini data hasil SPSS (Statistical Product Service Solution), yang menyatakan hasil persamaan regresi tentang pengaruh Earning Per Share terhadap Return saham PT. Unilever Indonesia, Tbk :
38 Tabel 4.5 Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) -6.299 6.486 -.971.360 EPS 1.107.377.720 2.933.019 a. Dependent Variable: Return Berdasarkan tabel 4.5 Coefficients a di atas, maka persamaan regresi linear sederhana adalah sebagai berikut : ŷ = -6.299+ 1.107X Berdasarkan data hasil SPSS (Statistical Product Service Solution) di atas, yang menyatakan hasil persamaan regresi tentang pengaruh Earning per share terhadap ReturnSaham PT. Unilever Indonesia, Tbk, maka hasil pengujian hipotesismenunjukkan persamaan ŷ = -6.299+ 1.107X yang telah teruji keberartiannya padatingkat signifikan = 5% (0,05).Hal ini menunjukkan nilai constant sebesar -6.299merupakan nilai dari variabel Earning Per Share. Sedangkan nilai koefisien regresi sebesar 1.107menunjukkan bahwa setiap peningkatan satu satuan variabel Earning per share dapat mempengaruhi Return Sahamdengan anggapan bahwa variabel bebas lainnya konstan.
39 4.2.2 Koefisien Determinasi (R Square) Koefisien Determinasi mencerminkan besarnya perngaruh perubahan variabel independen dalam menjalankan perubahan pada variabel dependen secara bersama-sama, dengan tujuan untuk mengukur kebenaran dan kebaikan pengaruh antar variabel dalam model yang digunakan. Untuk mengetahui Pengaruh Earning Per Share terhadap Return Saham PT. Unilever Indonesia, Tbk berikut adalah hasil SPSS (Statistical Product Service Solution) yang menyatakan besarnya pengaruh antara variabel x dan variabel y : Tabel 4.6 Koefisien Determinasi (R Square) Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.720 a.518.458 9.85984 a. Predictors: (Constant), EPS b. Dependent Variable: Return Mencermati tabel 4.6 di atas, diketahui bahwa pengaruh Earning Per Share terhadap Return saham PT. Unilever Indonesia, Tbk dapat dilihat pada kolom RSquare yakni sebesar 0,518atau 51,8%. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh Earning Per Share terhadap Return saham PT. Unilever Indonesia, Tbk sebesar 51,8%. Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat pengaruh variabel
40 independent terhadap variabel dependent signifikan. Dan sisanya 48,2% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Faktor lain tersebut diantaranya faktor internal perusahaan adalah rasio-rasio lainnya, dan juga dipengaruhi oleh faktor eksternal perusahaan seperti perubahan nilai mata uang, inflasi, gejolak sosial politik, perubahan tingkat suku bunga. 4.2.3 Pengujian Keberartian (Uji t) Berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya yakni untuk mengetahui pengaruh Earning Per Share terhadap Return Saham PT. Unilever Indonesia, Tbk, maka peneliti akan melakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji t. Uji t dilakukan untuk membandingkan antara t hitung dengan t tabel pada taraf signifikan ( ) = 5%, berdasarkan uji dua sisi (two tailed test) dengan kriteria sebagai berikut : H A = Earning Per Share berpengaruh terhadap Return Saham PT. Unilever Indonesia Tbk. H O = Earning Per Share tidak berpengaruh terhadap Return Saham PT. Unilever Indonesia, Tbk Atau, Jika t hitung t tabel : H A ditolak dan H O diterima
41 Jika t hitung t tabel : H A diterima dan H O ditolak Berdasarkan pernyataan hipotesis sebelumnya, maka disajikan data hasil olahan SPSS (Statistical Product Service Solution) pada tabel 4.5 Coefficient di atas, yang menyatakan besarnyat hitung pada penelitian pengaruh Earning Per Share terhadap Return Saham sebagai berikut : Untuk mengetahui apakah hipotesis penelitian (H A ) yang menyatakan Earning Per Share berpengaruh pada Return Saham PT. Unilever Indonesia, Tbk, perlu membandingkan besarnya nilai t hitung dengan besarnya nilai t tabel. Dimana nilai t tabel dari koefisien (b 1 ) hasil analisis regresi dapat diikhtisarkan uji dua sisi dan derajat kebebasan (df) 4 = 2,262. Perbandingan antara t hitung dan t tabel dari koefisien regresi (b 1 ) dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut : Tabel 4.7 Perbandingan antara t hitung dan t tabel dari koefisien regresi Pengaruh Earning Per Share terhadap Return Saham PT. Unilever Indonesia, Tbk Tahun 2003-2012 Koefisien t Regresi hitung t tabel 1 2,933 2,262 Dari tabel 4.7 di atas diketahui bahwa nilai t hitung variabel x lebih besar dari nilai t tabel yaitu 2,933> 2,262, dengan demikian H A diterima dan H O
42 ditolak. Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan Earning Per Share terhadap Return Saham PT. Unilever Indonesia, Tbk. 4.3 Pembahasan Alat ukur yang paling sering digunakan adalah Earning Per Share (EPS). Angka yang ditunjukkan dari EPS inilah yang sering dipublikasikan mengenai performance perusahaan yang menjual sahamnya ke masyarakat luas (go public) karena investor maupun calon investor berpandangan bahwa EPS mengandung informasi yang penting untuk melakukan prediksi mengenai besarnya dividen per saham dan tingkat harga saham dikemudian hari. Earning Per Share atau laba per lembar saham menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan atau jumlah uang yang dihasilkan (return) dari setiap lembar saham. Bagi para investor, informasi EPS merupakan informasi yang paling mendasar dan berguna, karena bisa menggambarkan prospek earning perusahaan di masa mendatang (Tandelilin2001). Semakin tinggi nilai EPS akan menggembirakan pemegang saham karena semakin besar laba yang disediakan untuk pemegang saham.dengan meningkatnya laba maka harga saham cenderung naik, begitu jugasebaliknya, hal itu juga akan diikuti perubahan return sahamnyaearning Per Share merupakan tolak ukur dari pergerakan Return saham (Darmaji 2001).
43 Dalam pengujian hipotesis, hasilnya menunjukkan bahwa H o yang diuji ditolak dan sebaliknya penelitian H A yang diajukan diterima. Hal ini terlihat dari hasil t hitung yang lebih besar dari t tabel pada taraf signifikan = 5% (0.05). Adapun hipotesis yang diajukan adalah terdapat pengaruh Earning per share terhadap Return Saham PT. Unilever Indonesia, Tbk. Berdasarkan data hasil SPSS (Statistical Product Service Solution) pada tabel 4.5, yang menyatakan hasil persamaan regresi tentang pengaruh Earning per share terhadap Return Saham PT. Unilever Indonesia, Tbk, maka hasil pengujian hipotesismenunjukkan persamaan ŷ =-6.299+ 1.107X yang telah teruji keberartiannya pada tingkat signifikan = 5% (0,05).Hal ini menunjukkan nilai constant sebesar -6.299merupakan nilai dari variabel Earning Per Share. Sedangkan nilai koefisien regresi sebesar 1.107menunjukkan bahwa setiap peningkatan satu satuan variabel Earning per share dapat mempengaruhi Return Sahamdengan anggapan bahwa variabel bebas lainnya konstan. Berdasarkan hasil estimasi model persamaan regresi yang telah dilakukan, diperoleh nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,518. Nilai ini menunjukkan bahwa pengaruhearning per shareterhadapreturn SahamPT. Unilever Indonesia, Tbk sebesar 51,8%. Hasil ini menunjukkan pengaruh antara Earning per share terhadap Return Saham. Dan sisanya 48,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
44 Faktor lain tersebut diantaranya faktor internal perusahaan adalah rasio-rasio keuanganlainnya berupa Dividend Per Share dan Return On Equity, dan juga dipengaruhi oleh faktor eksternal perusahaan seperti perubahan nilai mata uang, inflasi, gejolak sosial politik, perubahan tingkat suku bunga.