KATA PENGANTAR. Mataram, September 2017 Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat

dokumen-dokumen yang mirip
KATA PENGANTAR. Mataram, Agustus 2016 Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat

PROFIL DINAS KESEHATAN

Profil Kesehatan Provinsi NTB

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber.

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii -

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK...

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA. dr. R. KOESMEDI PRIHARTO, Sp.OT,M.Kes NIP

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2015

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN TAHUN 2016

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun, yang sudah bekerja. Jakarta, 2010 Kepala Pusat Data dan Informasi. dr.

KATA PENGANTAR. Semoga Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini bermanfaat. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Informasi

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2015

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

Malang, April 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MALANG. dr. ABDURRACHMAN, M.Kes. Pembina Tk I NIP

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 0 TAHUN 0

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara

KATA PENGANTAR. Praya, Januari 2014 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MAJENE

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

KATA PENGANTAR. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KOLAKA TAHUN 2016

SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA DEPOK

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG TAHUN 2014

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015

KATA PENGANTAR PROFIL KESEHATAN DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2014

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2013

SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG

2014 Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

PENANGGUNG JAWAB : dr. DEVIE C. BITJOLI, M.Si

PETA WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK TENGAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

KATA PENGANTAR. Kolaka, Maret 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, dr. Hj. Rosmawati NIP Pembina Tk. I Gol.

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2013

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015

KATA PENGANTAR. Mataram, Juli Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

PROFIL KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2012

KATA PENGANTAR. Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2014

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2013

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R

PEMERINTAH KABUPATEN BATANG DINAS KESEHATAN

KATA PENGANTAR. PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii -

PEMERINTAH KABUPATEN BATANG DINAS KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh. Pemberantasan penyakit. berperanan penting dalam menurunkan angka kesakitan

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DEPOK TAHUN 2015

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2013

TREND PEMBANGUNAN KESEHATAN

Transkripsi:

KATA PENGANTAR Alhamdulillahirrabbil alamiin. Segala puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas semua limpahan berkah dan perkenan-nya sehingga Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016 dapat diselesaikan. Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016 adalah salah satu media penyampaian pertanggungjawaban kepada publik yang memuat pencapaain Dinas Kesehatan Provinsi NTB selama 1 (satu) tahun sekaligus bentuk evaluasi kinerjanya termasuk kinerja dari penyelenggaraan standar pelayanan minimal di bidang kesehatan, sesuai amanat Undang-undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Data yang disajikan bersumber dari data internal Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat, didukung dengan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-ntb dan instansi lain yaitu Badan Pusat Statistik Provinsi dan Kabupaten/Kota serta BKKBN Kabupaten/Kota. Terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan profil ini. Semoga Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016 dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan pembuatan kebijakan dibidang kesehatan, sehingga pembangunan sumber daya manusia berkualitas yang tertuang dalam Nawacita dan pembangunan Generasi Emas NTB dapat terwujud. Profil ini masih banyak kekurangan dan belum sempurna. Untuk itu masukan, saran dan koreksi dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk penyempurnaan penyusunan profil di tahun mendatang. Mataram, September 2017 Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat dr. Nurhandini Eka Dewi, Sp.A Pembina Utama Madya, IV/d NIP. 19630623 198803 2 007 i

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii DAFTAR TABEL iii DAFTAR GAMBAR iv DAFTAR LAMPIRAN vii BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Sistematika Penyajian 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 A. KeadaanGeografis 3 B. Kependudukan 4 C. Ekonomi 7 D. Pendidikan 8 E. Kesejahteraan Sosial 9 BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN 12 A. Angka Harapan Hidup (AHH) 12 B. Angka Kematian 13 C. Angka Kesakitan (Morbiditas) 17 D. Status Gizi Masyarakat 42 BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 46 A. Pelayanan Kesehatan Dasar 46 B. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan 66 C. Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 69 D. Pembinaan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar 70 E. Pelayanan Kefarmasian 75 BAB V Situasi Sumber Daya kesehatan 76 A. Sarana Kesehatan 76 B. Tenaga Kesehatan 83 C. Pembiayaan Kesehatan 85 BAB VI KESIMPULAN 87 DAFTAR PUSTAKA 88 Lampiran Lampiran Tabel 1 81 90-177 Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 ii

DAFTAR TABEL Nomor Nama Tabel Halaman Tabel II.1 Jumlah Kecamatan dan Desa/Kelurahan menurut Kabupaten/Kota Tahun 2016 4 Tabel II.2 Penduduk Provinsi NTB menurut Jenis Kelamin dan Kepadatan Penduduk per Kabupaten/Kota Tahun 2016 5 Tabel III.1 Prevalensi Status Gizi Balita di Provinsi NTB Tahun 2015 dan 2016 43 Tabel V.1 Jumlah Rumah Sakit Umum berdasarkan Pengelola di Provinsi NTB Tahun 2016 77 Tabel V.2 Jumlah Puskesmas di Provinsi NTB Tahun 2015 2016 78 Tabel V.3 Jumlah Puskesmas Keliling dan Puskesmas Pembantu di Provinsi NTB Tahun 2016 79 Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 iii

DAFTAR GAMBAR Nomor Nama Gambar Halaman Gambar II.1 Peta Provinsi Nusa Tenggara Barat 3 Gambar II.2 Piramida Penduduk NTB Tahun 2015 6 Gambar II.3 Angka Melek Huruf di Provinsi NTB & Nasional Th 2009-2016 8 Gambar II.4 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke atas menurut Pendidikan Terakhir yang Ditamatkan di Provinsi NTB Tahun 2011-2016 9 Gambar II.5 Persentase Penduduk Miskin di Provinsi NTB Tahun 2007-2016 10 Gambar II.6 Nilai Pengeluaran Per Kapita Makanan dan Non Makanan di NTB Tahun 2015 dan 2016 11 Gambar III.1 Angka Harapan Hidup (AHH) di Provinsi NTB dan Nasional Tahun 2011-2016 13 Gambar III.2 Jumlah Kematian Ibu di Provinsi NTB Tahun 2011-2016 14 Gambar III.3 AKB di Provinsi NTB dan Indonesia Tahun 2003-2012 16 Gambar III.4 Kasus Kematian Bayi di Provinsi NTB Tahun 2011-2016 17 Gambar III.5 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas di Provinsi NTB Tahun 2015 2016 18 Gambar III.6 Tren Keberhasilan Pengobatan (succes rate) TB Paru, Kesembuhan dan Pengobatan Lengkap TB Paru di Provinsi 21 NTB Tahun 2011-2016 Gambar III.7 Perkiraan Kasus dan Tren Penemuan dan Penanganan Pnemonia di Provinsi NTB Tahun 2011-2016 22 Gambar III.8 Penemuan Kasus Baru HIV-AIDS dan Kematian AIDS di Provinsi NTB Tahun 2011-2016 24 Gambar III.9 Tren Kasus Baru IMS (Syphilis) di Provinsi NTB Tahun 2010-2016 25 Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 iv

Gambar III.10 Cakupan Penderita Diare Ditangani di Provinsi NTB Tahun 2011-2016 26 Gambar III.11 Penemuan Kasus Baru Kusta di Provinsi NTB Tahun 2012-2016 27 Gambar III.12 Pravalensi Rate Kusta di Provinsi NTB Tahun 2007-2016 28 Gambar III.13 Cakupan Penderita Kusta Selesai Berobat (RFT) di Provinsi NTB Tahun 2011-2016 29 Gambar III.14 Trend Kasus dan Rate AFP Non Polio di Provinsi NTB Tahun 2011-2016 30 Gambar III.15 Trend Kasus dan Kematian Tetanus Neonatorum di Provinsi NTB Tahun 2011-2016 31 Gambar III.16 Trend Kasus Campak di Provinsi NTB Tahun 2011-2016 33 Gambar III.17 Trend Kasus Polio di Provinsi NTB Tahun 2011-2016 34 Gambar III.18 Penemuan Kasus Hepatitis B di Provinsi NTB Tahun 2011-2016 35 Gambar III.19 Kasus DBD dan Insidence DBD di Provinsi NTB Tahun 2011-2016 37 Gambar III.20 Angka Kesakitan Malaria di Provinsi NTB Tahun 2011-2016 38 Gambar III.21 Status Gizi Balita berdasarkan BB/U di Provinsi NTB Tahun 2016 43 Gambar IV.1 Cakupan Pelayanan K1 dan K4 di Provinsi NTB Tahun 2011-2016 47 Gambar IV.2 Cakupan Imunisasi TT1 dan TT2 Ibu Hamil di Provinsi NTB Tahun 2016 48 Gambar IV.3 Cakupan Pemberian Tablet Fe 1 dan Fe 3 untuk Ibu Hamil di Provinsi NTB Tahun 2016 49 Gambar IV.4 Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di Provinsi NTB Tahun 2011-2016 50 Gambar IV.5 Capaian Pelayanan Ibu Nifas dan Ibu Nifas mendapatkan Vitamin A di Provinsi NTB Tahun 2016 51 Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 v

Gambar IV.6 Cakupan Pemakaian Kontrasepsi oleh Peserta KB Baru di Provinsi NTB Tahun 2015-2016 52 Gambar IV.7 Cakupan UCI Desa /Kelurahan di Provinsi NTB Tahun 2016 55 Gambar IV.8 Cakupan Imunisasi pada Bayi di Provinsi NTB Tahun 2016 56 Gambar IV.9 Cakupan ASI Eksklusif pada Bayi di Provinsi NTB Tahun 2016 57 Gambar IV.10 Cakupan Bayi (6-11 bulan) mendapat Vitamin A 100 ribu IU di Provinsi NTB Tahun 2016 58 Gambar IV.11 Cakupan Anak Balita (12-59 bulan) Mendapat Pelayanan Kesehatan di Provinsi NTB Tahun 2015 dan 2016 59 Gambar IV.12 Cakupan Vitamin A pada Balita di Provinsi NTB Tahun 2016 60 Gambar IV.13 Penemuan Kasus Gizi Buruk pada Balita di Provinsi NTB Tahun 2011-2016 61 Gambar IV.14 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD/Setingkat di Provinsi NTB Tahun 2015-2016 62 Gambar IV.15 Cakupan SD/MI Untuk Kegiatan Sikat Gigi Masal di Provinsi NTB Tahun 2016 63 Gambar IV.16 Cakupan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Provinsi NTB Tahun 2011-2016 64 Gambar IV.17 Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut di Provinsi NTB Tahun 2011-2016 65 Gambar IV.18 Ketersediaan Obat dan Vaksin di Puskesmas Menurut Kabupaten/Kota se Provinsi NTB Tahun 2016 75 Gambar V.1 Persentase Posyandu menurut Strata di Provinsi NTB Tahun 2016 80 Gambar V.2 Jumlah Poskesdes dan Desa/Kelurahan di Kabupaten/Kota se Provinsi NTB Tahun 2016 81 Gambar V.3 Desa/Kelurahan Siaga di Provinsi NTB Tahun 2016 82 Gambar V.4 Jenis Tenaga Kesehatan di Provinsi NTB Tahun 2016 84 Gambar V.5 Pembiayaan Kesehatan di Provinsi NTB Tahun 2016 86 Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 vi

DAFTAR LAMPIRAN Nomor Nama Tabel Halaman Resume Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 89 Luas wilayah, jumlah penduduk, jumlah rumah tangga dan Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 10 kepadatan penduduk menurut kecamatan di Provinsi NTB tahun 95 2016 Jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur di 96 Provinsi NTB Tahun 2016 Peduduk berumur 10 tahun keatas yang melek huruf dan ijazah tertinggi yang diperoleh menurut jenis kelamin di Provinsi NTB 97 tahun 2016 Jumah Kelahiran menurut kabupaten dan jenis kelamin di Provinsi 98 NTB Tahun 2016 Jumlah kematian neonatal, bayi dan balita menurut jenis kelamin 99 dan kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016 Jumlah kematian ibu menurut kelompok umur dan 100 kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016 Kasus baru TB BTA+, seluruh kasus TB, kasus pada TB pada anak, dan case notification rate (CNR) per 100.000 penduduk 101 menurut jenis kelamin dan kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016 Jumlah kasus dan angka penemuan kasus TB paru BTA+ menurut 102 jenis kelamin dan kabupaten/kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Angka kesembuhan dan pengobatan lengkap TB paru BTA+ serta keberhasilan pengobatan menurut jenis kelamin dan 103 kabupaten/kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Penemuan kasus pneumonia balita menurut jenis kelamin dan kabupaten/kota di Provinsi NTB Tahun 2016 104 Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 vii

Tabel 11 Tabel 12 Tabel 13 Tabel 14 Tabel 15 Tabel 16 Tabel 17 Tabel 18 Tabel 19 Tabel 20 Tabel 21 Tabel 22 Tabel 23 Jumlah kasus HIV, AIDS, dan syphilis menurut kelompok umur 105 dan jenis kelamin di Provinsi NTB Tahun 2016 Persentase donor darah diskrining terhadap HIV menurut jenis 106 kelamin di Provinsi NTB Tahun 2016 Kasus diare yang ditangani menurut jenis kelamin dan 107 kabupaten/kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Kasus baru kusta menurut jenis kelamin dan kabupaten/kota di 108 Provinsi NTB Tahun 2016 Kasus baru kusta 0-14 tahun dan cacat tingkat 2 menurut jenis 109 kelamin dan kabupaten/kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Jumlah kasus dan angka prevalensi penyakit kusta menurut tipe/jenis, jenis kelamin dan kabupaten/kota di Provinsi NTB 110 Tahun 2016 Persentase penderita kusta selesai berobat (Release From Treatment/RFT) menurut jenis kelamin dan kabupaten/kota di 111 Provinsi NTB Tahun 2016 Jumlah kasus AFP (non polio) menurut kabupaten/kota di Provinsi 112 NTB Tahun 2016 Jumlah kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) menurut jenis kelamin dan kabupaten/kota di Provinsi NTB 113 Tahun 2016 Jumlah kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) menurut jenis kelamin dan kabupaten/kota di Provinsi NTB 114 Tahun 2016...(lanjutan) Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) menurut jenis 115 kelamin dan kabupaten/kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Kesakitan dan kematian akibat malaria menurut jenis kelamin dan 116 kabupaten/kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Penderita filariasis ditangani menurut jenis kelamin dan kabupaten/kota di Provinsi NTB Tahun 2016 117 Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 viii

Tabel 24 Tabel 25 Tabel 26 Tabel 27 Tabel 28 Tabel 29 Tabel 30 Tabel 31 Tabel 32 Tabel 33 Tabel 34 Tabel 35 Tabel 36 Tabel 37 Pengukuran tekanan darah penduduk 18 tahun menurut jenis kelamin dan kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016 Pemeriksaan obesitas menurut jenis kelamin dan kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016 Cakupan deteksi dini kanker leher rahim dengan metode iva dan kanker payudara dengan pemeriksaan klinis (cbe) menurut kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016 Jumlah penderita dan kematian pada klb menurut jenis kejadian luar biasa (KLB) di Provinsi NTB tahun 2016 Kejadian luar biasa (KLB) di desa/kelurahan yang ditangani < 24 jam di Provinsi NTB tahun 2016 Cakupan kunjungan ibu hamil, persalinan ditolong tenaga kesehatan, dan pelayanan kesehatan ibu nifas menurut kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016 Persentase cakupan imunisasi TT pada ibu hamil menurut kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016 Persentase cakupan imunisasi TT pada wanita usia subur menurut kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016 Jumlah ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe1 dan Fe3 menurut kabupaten/kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Jumlah dan persentase penanganan komplikasi kebidanan dan komplikasi neonatal menurut jenis kelamin dan kabupaten/kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Proporsi peserta KB aktif menurut jenis kontrasepsi dan kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016 Proporsi peserta KB baru menurut jenis kontrasepsi dan kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016 Jumlah peserta KB baru dan KB aktif menurut kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016 Bayi berat badan lahir rendah (bblr) menurut jenis kelamin dan kabupaten/kota di provinsi NTB tahun 2016 118 119 120 121 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 ix

Tabel 38 Tabel 39 Tabel 40 Tabel 41 Tabel 42 Tabel 43 Tabel 44 Tabel 45 Tabel 46 Tabel 47 Tabel 48 Tabel 49 Tabel 50 Cakupan kunjungan neonatal menurut jenis kelamin dan 134 kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016 Jumlah bayi yang diberi ASI eksklusif menurut jenis kelamin dan 135 kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016 Cakupan pelayanan kesehatan bayi menurut jenis kelamin dan 136 kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016 Cakupan desa/kelurahan UCI menurut kabupaten/kota di provinsi 137 NTB tahun 2016 Cakupan imunisasi hepatitis B < 7 hari dan BCG pada bayi menurut jenis kelamin dan kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 138 2016 Cakupan imunisasi DPT-HB/DPT-HB-Hib, polio, campak dan imunisasi dasar lengkap pada bayi menurut jenis kelamin dan 139 kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016 Cakupan pemberian vitamin A pada bayi dan anak balita menurut 140 jenis kelamin dan kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016 Jumlah anak 0-23 bulan ditimbang menurut jenis kelamin dan 141 kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016 Cakupan pelayanan anak balita menurut jenis kelamin dan 142 kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016 Jumlah balita ditimbang menurut jenis kelamin dan 143 kabupaten/kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Cakupan kasus balita gizi buruk yang mendapat perawatan menurut jenis kelamin dan kabupaten/kota di Provinsi NTB Tahun 144 2016 Cakupan Pelayanan Kesehatan (Penjaringan) Siswa SD & Setingkat menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi 145 NTB Tahun 2016 Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 146 Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 x

Tabel 51 Tabel 52 Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Anak SD Dan Setingkat Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut menurut jenis kelamin dan kabupaten/kota di Provinsi NTB Tahun 2016 147 148 Tabel 53 Cakupan jaminan kesehatan menurut jenis jaminan danjenis kelamin di Provinsi NTB Tahun 2016 149 Tabel 54 Jumlah kunjungan rawat jalan,rawat inap dan kunjungan gangguan jiwa di sarana pelayanan kesehatan di Provinsi NTB 150 Tahun 2016 Tabel 55 Angka kematian pasien di rumah sakit Provinsi NTB Tahun 2016 151 Tabel 56 Tabel 57 Tabel 58 Tabel 59 Tabel 60 Tabel 61 Tabel 62 Tabel 63 Tabel 64 Indikator kinerja pelayanan di rumah sakit Provinsi NTB Tahun 152 2016 Persentase rumah tangga berprilaku Hidup bersih dan sehat (ber- 153 PHBS) menurut Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Persentase rumah sehat menurut Kabupaten/Kota di Provinsi NTB 154 Tahun 2016 Penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air minum berkualitas (layak) menurut Kabupaten/Kota di Provinsi NTB 155 Tahun 2016 Persentase kualitas air minum di penyelenggara air minum yang 156 memenuhi syarat kesehatan di Provinsi NTB tahun 2016 Penduduk dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak (jamban sehat) menurut jenis jamban dan Kabupaten/Kota di 157 Provinsi NTB Tahun 2016 Desa yang melaksanakan sanitasi total berbasis masyarakat 158 Provinsi NTB Tahun 2016 Persentase tempat-tempat umum memenuhi syarat kesehatan 159 menurut Kabupaten/Kota Provinsi NTB Tahun 2016 Tempat pengelolaan makanan (TPM) menurut status hygiene 160 sanitasi di Povinsi NTB Tahun 2016 Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 xi

Tabel 65 Tabel 66 Tabel 67 Tabel 68 Tabel 69 Tabel 70 Tabel 71 Tabel 72 Tabel 73 Tabel 74 Tabel 75 Tabel 76 Tabel 77 Tabel 78 Tabel 79 Tempat pengelolaan makanan dibina dan diuji petik di Provinsi NTB Tahun 2016 Persentase ketersedian obat dan vaksin di Provinsi NTB Tahun 2016 Jumlah sarana kesehatan menurut kepemilkan di Provinsi NTB Tahun 2016 Persentase sarana kesehatan (Rumah Sakit) dengan kemampuan Pelayanan Gawat Darurat (GADAR) level I di Provinsi NTB Tahun 2016 Jumlah posyandu menurut strata dan Kabupaten/Kota Provinsi NTB Tahun 2016 Jumlah Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) menurut Kabupaten/Kota Provinsi NTB Tahun 2016 Jumlah desa siaga menurut Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Jumlah tenaga medis si fasilitas kesehatan di Provinsi NTB Tahun 2016 Jumlah tenaga keperawatan di fasilitas kesehatan di Provinsi NTB Tahun 2016 Jumlah tenaga kefarmasian di fasilitas kesehatan di Provinsi NTB Tahun 2016 Jumlah tenaga kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan di fasilitas kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 Jumlah tenaga gizi di fasilitas kesehatan di provinsi NTB Tahun 2016 Jumlah tenaga keterapian fisik di fasilitas kesehatan di Provinsi NTB Tahun 2016 Jumlah tenaga keteknisian medis di fasilitas kesehatan di Provinsi NTB Tahun 2016 Jumlah tenaga kesehatan lain di fasilitas kesehatan di Provinsi NTB Tahun 2016 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 xii

Tabel 80 Tabel 81 Jumlah tenaga penunjang/pendukungkesehatan di fasilitas kesehatan di Provinsi NTB tahun 2016 Anggaran kesehatan Kabupaten/Kota dan Provinsi NTB Tahun 2016 176 177 Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan mewujudkan derajat hidup masyarakat setinggi-tingginya. Dalam agenda prioritas pembangunan nasional, pembangunan kesehatan diarahkan untuk mengimplementasikan Nawa cita yang kelima yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Untuk mendukung keberhasilan pembangunan tersebut dibutuhkan adanya ketersediaan data dan informasi yang akurat bagi proses pengambilan keputusan dan perencanaan program. Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang evidence based diarahkan untuk penyediaan data dan informasi yang akurat, lengkap, dan tepat waktu. Profil kesehatan merupakan salah satu produk dari Sistem Informasi Kesehatan yang penyusunan dan penyajiannya dibuat sesederhana mungkin tetapi informatif tentang situasi dan hasil pembangunan kesehatan selama satu tahun yang memuat data derajat kesehatan, sumber daya kesehatan dan capaian indikator hasil pembangunan kesehatan untuk dipakai sebagai alat tolok ukur kemajuan pembangunan kesehatan sekaligus juga sebagai bahan evaluasi program-program kesehatan selama kurun waktu tahun 2016. B. SISTEMATIKA PENYAJIAN Sistematika penyajian Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah sebagai berikut: BAB I BAB II PENDAHULUAN : Memuat tentang latar belakang, tujuan dan sistematika penyajiannya. : GAMBARAN UMUM Menyajikan tentang gambaran umum Provinsi Nusa Tenggara Barat Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 1

meliputi letak geografis, kependudukan, ekonomi dan pendidikan yang erat kaitannya dengan kesehatan. BAB III BAB IV BAB V BAB VI Lampiran : SITUASI DERAJAT KESEHATAN Berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan dan angka status gizi masyarakat. : SITUASI UPAYA KESEHATAN Menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana serta upaya pelayanan kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh kabupaten/kota. : SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN Menguraikan tentang tenaga kesehatan, sarana kesehatan, pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya. : PENUTUP Berisi sajian garis besar hasil-hasil cakupan program/kegiatan berdasarkan indikator-indikator bidang kesehatan untuk dapat ditelaah lebih jauh dan untuk bahan perencanaan pembangunan kesehatan serta pengambilan keputusan di Provinsi Nusa Tenggara Barat. : Berisi 81 tabel data/angka pencapaian kabupaten/kota, sebagian diantaranya merupakan Indikator Pencapaian Kinerja Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 2

BAB II GAMBARAN UMUM A. Keadaan Geografis Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) adalah provinsi yang terdiri dari 2 (dua) pulau besar yakni Pulau Lombok dan Sumbawa dengan sekurangnya 332 pulau-pulau kecil dengan garis pantai yang terbentang seluas 2.333 kilometer, terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 yang mengatur tentang Pembentukan Daerah Tingkat I Bali, NTB dan NTT. Provinsi NTB terletak diantara 115 46-119 5 bujur timur dan 8 10-9 5 lintang selatan, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : - Sebelah Utara : Laut Jawa dan Laut Flores - Sebelah Selatan : Samudera Indonesia - Sebelah Barat : Selat Lombok/Provinsi Bali - Sebelah Timur : Selat Sape/Provinsi NTT Gambar II.1 Peta Provinsi Nusa Tenggara Barat Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 3

Secara administratif Provinsi NTB terdiri dari 10 kabupaten/kota yakni Kota Mataram, Kab.Lombok Barat, Kab.Lombok Utara, Kab.Lombok Tengah, Kab.Lombok Timur, Kab.Lombok Utara, Kab.Sumbawa Barat, Kab.Sumbawa Besar, Kab.Dompu, Kota Bima dan Kab.Bima dengan 116 kecamatan serta 1.135 desa/keluruhan. Luas wilayah Provinsi NTB adalah 49.312,19 km2 terdiri dari daratan seluas 20.153,15 Km2 (40,87%) dan perairan laut seluas 29.159,04 Km2 (59,13%) dengan panjang garis pantai 2.333 km, dengan pembagian Pulau Lombok seluas 4.738,65 km² (23,51%) atau 1/3 luas Provinsi NTB dan Pulau Sumbawa dengan luas 15.414,50 km² (76,49%) atau 2/3 dari luas daratan Provinsi NTB. Tabel II.1 Jumlah Kecamatan dan Desa/Kelurahan menurut Kabupaten/Kota Tahun 2016 No Kabupaten/Kota Luas Wilayah (km 2 ) *) Kecamatan *) Desa/Kelurahan **) 1 Lombok Barat 1,053.9 10 122 2 Lombok Tengah 1,208.4 12 139 3 Lombok Timur 1,605.6 20 254 4 Sumbawa 6,644.0 24 165 5 Dompu 2,324.6 8 79 6 Bima 4,389.4 18 191 7 Sumbawa Barat 1,849.0 8 64 8 Lombok Utara 810.3 5 33 9 Kota Mataram 61.3 6 50 10 Kota Bima 222.3 5 38 Jumlah 20,168.7 116 1.135 Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2016 B. Kependudukan Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di suatu wilayah geografis selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan untuk menetap. Penduduk merupakan subyek dan sekaligus obyek dari pembangunan kesehatan. Berdasarkan data proyeksi penduduk tahun 2010-2020, jumlah penduduk tahun 2015 mencapai 4.813.948 jiwa. Kemudian tahun 2016 sesuai hasil proyeksi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan kabupaten/kota (berdasarkan jumlah penduduk tahun sebelumnya) dan BPS kabupaten/kota, jumlah penduduk NTB Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 4

diperkirakan mencapai 4.897.895 jiwa. Penduduk Provinsi NTB di setiap kabupaten/kota tercantum pada tabel II.2 berikut. NO Tabel II.2 Penduduk Provinsi NTB menurut Jenis Kelamin dan Kepadatan Penduduk per Kabupaten/Kota Tahun 2016 Kabupaten/kota Jumlah Penduduk Laki-laki Penduduk Perempuan Rasio Jenis Kelamin Kepadatan Penduduk per km 2 1 Lombok Barat 665,132 320,103 334,789 95.61 631.10 2 Lombok Tengah 921,955 424,977 475,143 89.44 762.96 3 Lombok Timur 1,173,781 542,012 622,006 87.14 731.08 4 Sumbawa 452,496 227,684 218,476 104.21 68.11 5 Dompu 233,142 116,503 114,308 101.92 100.30 6 Bima 473,890 233,288 235,394 99.11 107.96 7 Sumbawa Barat 137,072 62,580 61,429 101.87 74.13 8 Lombok Utara 221,377 105,140 113,490 92.64 273.19 9 Kota Mataram 459,314 222,596 227,630 97.79 7492.89 10 Kota Bima 159,736 76,701 79,699 96.24 718.72 JUMLAH PROVINSI 4,897,895 2,373,351 2,524,544 94.01 242.85 Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2016 Pada tabel II.2 terlihat bahwa penduduk Provinsi NTB lebih banyak berdomisili di Pulau Lombok dibandingkan dengan Pulau Sumbawa. Penduduk terbanyak ada di Kabupaten Lombok Timur yaitu 1,173,781 jiwa dan yang terendah ada di Kabupaten Sumbawa Barat dengan 137,072 jiwa. Berdasarkan jenis kelamin, jumlah penduduk laki-laki lebih rendah dibandingkan perempuan yang ditunjukkan dengan sex ratio yang nilainya lebih kecil dari 100, artinya setiap 100 penduduk perempuan berbanding 94 penduduk laki-laki. Akan tetapi berdasarkan kabupaten, ada 3 (tiga) kabupaten yakni Kabupaten Sumbawa, Dompu dan Sumbawa Barat mempunyai rasio jenis kelamin di atas 100, sedangkan kabupaten dengan sex ratio terendah adalah Kabupaten Lombok Timur yakni 87, artinya setiap 100 perempuan di Lombok Timur berbanding 87 dengan lakilaki di wilayah tersebut. Luas wilayah daratan NTB sekitar 20.168,7 m2, dengan kepadatan penduduk sebesar 242,85 jiwa. Kota Mataram merupakan kota terpadat di NTB dengan kepadatan sebesar 7.492,89 orang per km 2, diikuti oleh Lombok Tengah dengan Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 5

kepadatan 762,96 orang per km 2 dan terendah Sumbawa dengan 68.11 orang per km 2. Padatnya penduduk Kota Mataram disebabkan karena sebagai ibukota Provinsi NTB memiliki banyak daya tarik seperti fasilitas pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lainnya, sehingga banyak menarik pendatang untuk menetap. Struktur penduduk NTB didominasi oleh penduduk usia muda, artinya 30% atau lebih penduduk NTB berusia dibawah 15 tahun. Piramida penduduk NTB berbentuk limas, semakin ke atas tampak semakin mengecil. Piramida penduduk NTB tahun 2016 terlihat pada gambar II.2 berikut. Gambar II.2 Piramida Penduduk NTB Tahun 2016 PEREMPUAN LAKI-LAKI 75+ 70-74 65-69 60-64 55-59 50-54 45-49 40-44 35-39 30-34 25-29 20-24 15-19 10-14 5-9 0-4 300,000 200,000 100,000 00 100,000 200,000 300,000 Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2016 Gambar II.2 menunjukkan bahwa penduduk di NTB baik laki-laki maupun perempuan terbanyak pada kelompok usia muda (0 14 tahun). Kelompok usia muda adalah investasi sekaligus menjadi beban bagi negara, mereka akan menjadi generasi emas apabila sejak dini menjadi perhatian negara dan mendapat jaminan terhadap akses atau fasilitas berkualitas. Sebaliknya kelompok usia muda akan menjadi beban negara apabila tidak ditangani dengan baik termasuk beban besar dalam investasi sosial terutama pengembangan sumber daya manusia dan pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar bagi anak-anak di bawah 15 tahun. Program Generasi Emas NTB termasuk didalamnya ASHAR merupakan salah satu upaya investasi SDM sejak dini yang dilakukan Pemerintah Provinsi NTB. Diharapkan dengan program tersebut, akan lahir generasi emas di NTB. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 6

Penduduk NTB kedua terbanyak adalah kelompok umur 25-39 tahun, merupakan usia produktif. Herbert N Casson dalam How to Live 80 year s Old menyatakan bahwa kerugian besar bagi suatu negara apabila ada warganya yang cakap dan baik meninggal sebelum umur 50 tahun karena negara belum mengecap manfaat dari jasa-jasanya. Maksudnya, di usia muda produktif agar berlomba-lomba mengukir prestasi dan melakukan sesuatu yang bermakna sehingga tidak menjadi beban bagi masyarakat ataupun negara. Rasio beban ketergantungan (dependency ratio) merupakan ratio yang sangat penting, karena nilai ratio ketergantungan dapat menggambarkan beban tanggungan ekonomi kelompok usia produktif (15-64 tahun) terhadap kelompok tidak produktif baik usia muda ( 0-14 tahun) dan usia 65 tahun keatas. Dilihat dari piramida penduduk, Provinsi NTB memiliki usia tidak produktif yang lebih dominan dibandingkan yang berusia produktif, konsekuensinya adalah pendapatan dari penduduk usia produktif terserap pada pemenuhan kebutuhan dasar seperti pendidikan dan kesehatan anak dan lansia. Data tahun 2016, menunjukkan rasio beban ketergantungan sebanyak 55,55%, dalam artian untuk setiap 100 penduduk usia produktif (15-64 tahun) menanggung 56 orang penduduk bukan usia produktif (0-14 tahun dan 65+). C. Ekonomi Salah satu indikator ekonomi yang mencerminkan produktivitas perekonomian suatu daerah adalah PDRB (Produk Domestik Regional Bruto). PDRB merupakan total nilai tambah yang diciptakan oleh seluruh kegiatan ekonomi pada kurun waktu tertentu. PDRB mencakup pendapatan dari factor-faktor produksi yaitu tanah, tenaga kerja, modal dan kewirausahaan. PDRB Provinsi Nusa Tenggara Barat pada tahun 2016 atas dasar harga berlaku mencapai 116,25 triliun rupiah dan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,82 % (termasuk subkategori pertambangan Bijih Logam), di mana pertumbuhan selama 5 tahun terakhir tampak sangat berfluktuasi. Kondisi ini dipengaruhi oleh naik turunnya produksi konsentrat tembaga/emas/perak PT. Amman Mineral Nusa Tenggara. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 7

Struktur perekonomian suatu daerah mencerminkan kekuatan dan sekaligus ketergantungan daerah bersangkutan terhadap sektor tertentu. Berdasarkan penghitungan PDRB tahun berlaku (2016) share pertanian sebesar 21,33%, lebih rendah dari pertambangan dan penggalian yang memiliki share sebesar 21,83%. Dengan tidak mengikutsertakan nilai tambah subkategori pertambangan bijih logam, maka share pertanian menjadi sebesar 26,38% pada tahun 2016. Sementara itu share kategori perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor meningkat menjadi 15,34%. Kategori industri yang diharapkan dapat menggeser posisi pertanian untuk menuju proses industrialisasi hanya memiliki peranan 4,80%. (Sumber : Statistik Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat, BPS, Tahun 2017) D. Pendidikan Pendidikan adalah salah satu indikator penting dalam mengukur Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Indikator pendidikan dapat dilihat dari kemampuan baca tulis (melek huruf) dan rata-rata lama sekolah. Semakin tinggi tingkat melek huruf penduduk, maka semakin berhasil pembangunan pendidikan di suatu wilayah. Angka melek huruf pada kelompok umur 10 tahun keatas di Provinsi NTB tahun 2016 mencapai 88,68%. Jika dirinci menurut komposisi jenis kelamin, kemampuan baca tulis penduduk laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan. Kemampuan baca tulis lakilaki sekitar 92,32%, sedangkan perempuan adalah 85,35%. Dengan kata lain, perempuan yang buta huruf lebih banyak dibandingkan laki-laki. Gambar II.3 Angka Melek Huruf di Provinsi NTB dan Nasional Tahun 2009-2016 100 persen (%) 95 90 85 80 75 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 NTB 80.18 81.05 83.24 83.68 87.19 88.64 88.66 88.68 Nasional 92.58 92.91 92.99 93.25 93.92 95.12 95.12 95.81 Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Nusa Tenggara Barat, BPS, 2016 Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 8

Gambar II.3 memperlihatkan bahwa angka melek huruf dari tahun ke tahun terus meningkat. Angka Melek Huruf di Provinsi NTB lebih rendah daripada rata-rata nasional artinya penduduk yang buta huruf di Provinsi NTB masih lebih tinggi daripada rata-rata nasional. Indikator pendidikan yang lain adalah Rata-Rata Lama Sekolah. Rata-Rata Lama Sekolah menggambarkan jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk 15 tahun ke atas dalam menjalani pendidikan formal. Berikut disajikan tabel rata-rata lama sekolah di Provinsi NTB tahun 2011-2016. Gambar II.4 Rata-Rata Lama Sekolah di Provinsi NTB Tahun 2008 2016 7.00 6.80 6.60 6.40 Tahun 6.20 6.00 5.80 5.60 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Rata-Rata Lama Sekolah 6.07 6.33 6.54 6.67 6.71 6.79 Sumber: Badan Pusat Statistik, 2011-2016 Gambar II. 4 memperlihatkan bahwa rata-rata lama sekolah sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2016 selalu mengalami peningkatan. Beberapa riset menunjukkan bahwa tingkat pendidikan berkorelasi positif terhadap kemampuan masyarakat menyerap dan menerima informasi kesehatan, yang selanjutnya akan memacu awareness (kesadaran) masyarakat terhadap kesehatannya. E. Kesejahteraan Sosial Kesejahteraan sosial dalam hal ini dilihat dari persentase penduduk miskin dan pengeluaran per kapita penduduk untuk makanan dan non makanan. Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 9

ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Jumlah Penduduk miskin di Provinsi NTB dalam kurun waktu 2011 s.d. 2016 terus mengalami penurunan. Pada tahun 2011, jumlah penduduk miskin hampir mencapai sembilan ratus ribu orang atau 19,73% dari jumlah penduduk di tahun 2011. Keadaan tahun 2012, persentase penduduk miskin berkurang sekitar 1 (satu) persen dibandingkan tahun sebelumnya dan berkurang lagi menjadi 17,97% dan 17,24% keadaan tahun 2013 dan 2014 serta 16,59% di tahun 2015. Untuk tahun 2016, jumlah penduduk miskin di Provinsi NTB mencapai 786.580 jiwa atau 16,07%, menurun 0.52% dibandingkan tahun 2015. Gambar II.5 Persentase Penduduk Miskin di Provinsi NTB Tahun 2007-2016 25 20 15 19.73 18.63 17.97 17.24 16.59 16.07 10 5 0 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Sumber: Provinsi Nusa Tenggara Barat Dalam Angka, BPS, Tahun 2017 Pada gambar II.5 terlihat bahwa setiap tahun terjadi penurunan persentase penduduk miskin. Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah Daerah memiliki komitmen yang kuat untuk mengentaskan kemiskinan, komitmen tersebut diwujudkan dengan meluncurkan program-program unggulan seperti PIJAR (sapi, jagung, rumput laut) dan paket kredit lunak serta program pembangunan ekonomi lainnya. Program pembangunan ekonomi tersebut memberi dampak positif terhadap peningkatan pendapatan masyarakat menengah bawah dan ini memberikan dorongan untuk dapat keluar dari kemiskinan. Indikator kesejahteraan dari aspek ekonomi dapat dilihat dari pengeluaran konsumsi. Pengeluaran rumah tangga merupakan fungsi dari pendapatan, artinya Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 10

semakin tinggi pendapatan, pengeluaran rumah tangga cenderung semakin meningkat. Pada tahun 2016, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan penduduk NTB adalah 465.988,6 rupiah untuk makanan dan 431.749,6 rupiah untuk pengeluaran bukan makanan. Secara keseluruhan, pengeluaran penduduk NTB per bulan per kapita adalah 897.738 rupiah, meningkat dari tahun 2015 dengan 668.498 rupiah. Peningkatan ini mengindikasikan bahwa rata-rata pendapatan penduduk NTB mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Apabila dilihat rata-rata pengeluaran per kapita sebulan menurut kelompok barang, nilai pengeluaran per kapita untuk makanan lebih besar daripada pengeluaran per kapita non makanan. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemenuhan kebutuhan makanan masih mendominasi pengeluaran rumah tangga. Akan tetapi nilai pengeluaran makanan pada tahun 2016 tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan, berbeda dengan pengeluaran non makanan yang menunjukkan peningkatan cukup signifikan dibanding tahun 2015 sebagaimana ditunjukkan dalam gambar berikut : Gambar II.6 Nilai Pengeluaran Per Kapita Makanan dan Non Makanan di Nusa Tenggara Barat Tahun 2015 dan 2016 (dalam ribuan rupiah) 500 400 300 200 100 355 466 313 432 0 Makanan Non Makanan 2015 2016 Sumber: Provinsi Nusa Tenggara Barat Dalam Angka, BPS, Tahun 2017 Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 11

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh 4 (empat) faktor utama yakni lingkungan, perilaku, keturunan dan pelayanan kesehatan. Indikator utama derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat antara lain dari angka kematian, angka kesakitan dan status gizi. Pada bagian ini, derajat kesehatan di Provinsi Nusa Tenggara Barat digambarkan melalui Angka Harapan Hidup (AHH), Angka Kematian Bayi (AKB), Angka kematian Ibu (AKI), angka morbiditas beberapa penyakit dan status gizi. A. Angka Harapan Hidup (AHH) Angka Harapan Hidup merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya.angka Harapan Hidup yang rendah di suatu daerah harus diikuti dengan program pembangunan kesehatan, dan program sosial lainnya termasuk kesehatan lingkungan, kecukupan gizi dan program pemberantasan kemiskinan. Kemiskinan akan menurunkan daya beli masyarakat, sebaliknya pada masyarakat yang berada diatas garis kemisikinan, daya belinyacenderung lebih tinggi sehingga akan meningkatkan kemampuan masyarakat memenuhi kebutuhan gizi; mampu mempunyai pendidikan yang lebih baik sehingga memperoleh pekerjaan dengan penghasilan yang memadai, yang pada gilirannya akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan memperpanjang usia harapan hidupnya. Data Angka Harapan Hidup setiap tahun dirilis BPS yang diperoleh melalui survei. Angka Harapan Hidup sangat dipengaruhi oleh kasus atau angka kematian bayi. Apabila melihat trend angka kematian bayi yang cenderung menurun, maka diperkirakan AHH NTB akan mengalami peningkatan. Bayi-bayi yang dilahirkan menjelang tahun 2011 diperkirakan mempunyai usia harapan hidup 62,41 tahun, dan bayi yang dilahirkan tahun 2012 usia harapan hidupnya mencapai 62,73 tahun. Tahun 2013 Usia Harapan Hidup NTB sebesar 64.7 tahun (dengan metode perhitungan baru BPS) mengalami peningkatan pada tahun 2014 menjadi 64,9 tahun Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 12

atau meningkat sebesar 0,2 tahun dan kembali meningkat pada tahun 2015 menjadi 65,38 tahun atau meningkat sebesar 0,48 tahun. Kemudian pada tahun 2016 Angka Harapan Hidup meningkat menjadi 65,48 tahun.peningkatan Angka Harapan Hidup tersebut sebagaimana terlihat pada gambar berikut. Gambar III.1 Angka Harapan Hidup (AHH) di Provinsi NTB dan Nasional Tahun 2011-2016 Angka Harapan Hidup 76 74 72 70 68 66 64 62 60 58 56 2011 2012 2013 2014 2015 2016 NTB 62.41 62.73 64.7 64.9 65.38 65.48 Nasional 69.65 69.87 70.07 70.59 73.59 70.18 Sumber: BPS Provinsi NTB Tahun 2016 Gambar III.1 terlihat bahwa setiap tahun AHH di Provinsi NTB mengalami peningkatan, akan tetapi masih dibawah AHH nasional. Angka kematian bayi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi AHH Provinsi NTB. Peningkatan AHH menunjukkan adanya peningkatan kehidupan dan kesejahteraan masyarakat Provinsi NTB. B. Angka Kematian Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dan indikator penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan serta program pembangunan kesehatan lainnya dapat dilihat dari kejadian kematian masyarakat dari waktu ke waktu. Angka kematian di komunitas pada umumnya diperoleh melalui data survei sedangkan data kematian yang ada di fasilitas kesehatan hanya memperlihatkan jumlah kasus. Tinggi rendahnya angka kematian, secara umum dipengaruhi erat dengan tingkat kasus kematian bayi, balita dan ibu maternal (hamil, melahirkan, nifas). Angka kematian Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 13

yang akan disajikan berikut ini adalah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). B.1 Angka Kematian Ibu (AKI) Kematian ibu menurut WHO adalah kematian selama kehamilan atau dalam periode 42 hari setelah persalinan atau berakhirnya kehamilan, akibat semua sebab yang terkait dengan atau diperberat oleh kehamilan atau penanganannya, tetapi bukan disebabkan oleh kecelakaan/cedera. Berdasarkan SDKI 2012 angka kematian ibu di Indonesia sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan angka kematian ibu di NTB tahun 2012 sebesar 251 per 100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan laporan dari kabupaten/kota, jumlah kasus kematian ibu di Provinsi NTB selama tahun 2016 adalah 92 kasus, menurun dibandingkan tahun 2015 dengan 95 kasus. Trend jumlah kematian ibu tahun 2011-2016 terlihat pada tabel gambar berikut. Gambar III.2 Jumlah Kematian Ibu di Provinsi NTB Tahun 2011-2016 140 kasus kema3an ibu 130 120 110 100 90 80 2011 2012 2013 2014 2015 2016 NTB 130 100 117 111 95 92 Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2011-2016 Gambar III.2 menunjukkan bahwa jumlah kematian ibu di Provinsi NTB cenderung fluktuatif, namun apabila dicermati lebih lanjut, dalam 3 (tiga) tahun terakhir jumlah kematian ibu menunjukkan progres positif atau cenderung menurun. Untuk tahun 2016, kematian ibu terbanyak tetap berada di Kabupaten Lombok Tengah Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 14

dengan 26 kasus dan belum ada kabupaten yang ditetapkan sebagai Kabupaten AKINO (Angka Kematian Ibu Nol). Jumlah kematian ibu di kabupaten/kota secara rinci dapat dilihat pada lampiran profil kesehatan tabel 6. Kejadian kematian ibu terbanyak pada tahun 2016 sama dengan tahun 2015 yakni terjadi pada saat nifas sebesar 56,52%, sedangkan kejadian kematian ibu bersalin sekitar 28,26%, dan kematian ibu pada saat hamil sekitar 15,22%. Berdasarkan kelompok umur, kematian ibu banyak terjadi pada usia 20-34 tahun sebanyak 63,04%, usia 35 tahun sebanyak 28,26% dan usia<20 tahun sebanyak 8,70%. Informasi mengenai tingginya jumlah kematian ibu bermanfaat untuk pengembangan program peningkatan kesehatan reproduksi, terutama pelayanan kehamilan dan membuat kehamilan yang aman bebas risiko tinggi (making pregnancy safer). Salah satu upayanya adalah melalui pembuatan pedoman Rencana Aksi Nasional (RAN) program percepatan penurunan AKI, yang memuat program peningkatan jumlah kelahiran yang dibantu oleh tenaga kesehatan, penyiapan sistem rujukan dalam penanganan komplikasi kehamilan, bahkan penyiapan keluarga dan suami siaga dalam menyongsong kelahiran. B.2 Angka Kematian Balita (AKABA) dan Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Balita adalah jumlah kematian anak berusia 0-4 tahun selama satu tahun tertentu per 1000 anak umur yang sama pada pertengahan tahun itu (termasuk kematian bayi). Angka Kematian Balita kerap dipakai untuk mengidentifikasi kesulitan ekonomi penduduk karena indikator ini merupakan refleksi sosial ekonomi yang terkait langsung dengan target kelangsungan hidup anak, status gizi dan lingkungan anak-anak bertempat tinggal termasuk pemeliharaan kesehatannya. Laporan rutin (pencatatan) petugas kesehatan di Provinsi NTB mencatat bahwa kasus kematian balita pada tahun 2016 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2015. Kasus kematian balita pada tahun 2015 adalah 1.152 kasus, terdiri dari 1.086 kasus kematian bayi dan 66 kasus kematian anak balita dari 104.597 kelahiran hidup, sedangkan kasus kematian balita tahun 2016 adalah 1.084 kasus, terdiri dari 1.006 kasus kematian bayi dan 78 kematian anak balita dari 103.132 kelahiran hidup. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 15

Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan tolok ukur yang sensitif dari semua upaya intervensi yang dilakukan oleh pemerintah khususnya di bidang kesehatan. AKB dapat menggambarkan kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat karena bayi adalah kelompok usia yang paling rentan terkena dampak dari perubahan lingkungan maupun sosial ekonomi. AKB adalah angka yang menunjukkan banyaknya kematian bayi usia 0 tahun dari setiap 1000 kelahiran hidup pada tahun tertentu atau dapat dikatakan juga sebagai probabilitas bayi meninggal sebelum mencapai usia satu tahun (dinyatakan dengan per seribu kelahiran hidup). AKB Provinsi NTB telah mengalami penurunan dalam kurun waktu 2003-2012, namun masih diatas angka nasional. Menurut data dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) di Provinsi NTB pada tahun 2007 sebesar 72/1000 kelahiran hidup mengalami penurunan menjadi 57/1000 kelahiran hidup sesuai data SDKI 2012. Perbandingan data AKB Provinsi NTB dengan data AKB Indonesia tahun 2003 2012 terlihat pada gambar berikut. Gambar III.3 AKB di Provinsi NTB dan Indonesia Tahun 2003-2012 per 1000 kelahiran hidup 80 70 60 50 40 30 20 10 0 74 72 57 35 34 32 Target MDGs 23 2003 2007 2012 2013 2015 Indonesia NTB Sumber : BPS Provinsi NTB Tahun 2012 Gambar III.3 memperlihatkan bahwa AKB Provinsi NTB masih di atas angka nasional, sehingga dibutuhkan terobosan-terobosan atau program-program yang mempunyai daya ungkit kuat untuk menurunkan AKB. AKB berpengaruh signifikan terhadap Usia Harapan Hidup (UHH), penurunan AKB akan meningkatkan UHH. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 16

Berdasarkan laporan, tahun 2016 jumlah kasus kematian bayi adalah 1.006 kasus dari 103.132 kelahiran hidup, turun dibandingkan tahun 2015 dengan 1.086 kematian bayi dari 104.597 kelahiran hidup. Kasus kematian bayi yang dilaporkan di setiap kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2011-2016 terlihat pada gambar berikut. Kasus Kema3an Bayi 1600 1400 1200 1000 800 600 400 200 0 Gambar III.4 Kasus Kematian Bayi di Provinsi NTB Tahun 2011-2016 Mtr Lobar KLU Loteng LoKm Sbw KSB Dompu Bima Kt.Bima NTB 2011 39 143 56 154 575 121 61 29 115 25 1,318 2012 48 139 85 237 620 86 37 58 94 28 1,432 2013 44 90 52 255 591 83 27 29 97 29 1,297 2014 39 60 41 199 482 73 21 33 100 22 1,070 2015 34 42 82 199 482 75 28 34 93 17 1,086 2016 24 38 59 192 467 66 24 31 80 25 1,006 Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016 Gambar III.4 menunjukkan bahwa kematian bayi terbanyak terjadi di Lombok Timur. Jumlah penduduk dan luas wilayah terbesar di Provinsi NTB menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi tingginya angka kematian bayi di Kabupaten Lombok Timur. Mendekatkan dan memudahkan akses ke fasilitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang tersebar di wilayah yang tidak memiliki fasilitas kesehatan, meningkatkan keterampilan tenaga kesehatan melalui pelatihan kontinyu terutama tetang kesehatan reproduksi serta sosialisasi yang lebih intens adalah beberapa upaya yang diharapkan dapat menekan kasus kematian pada bayi. C. Angka Kesakitan (Morbiditas) Morbiditas adalah keadaan sakit atau terjadinya penyakit atau kondisi yang mengubah kesehatan dan kualitas hidup. Morbiditas merupakan derajat sakit, cedera atau gangguan pada suatu populasi yang mengacu pada angka kesakitan, yaitu jumlah Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 17

orang yang sakit dibandingkan dengan populasi tertentu yang sering kali merupakan kelompok yang sehat atau kelompok yang beresiko. Angka kesakitan pada penduduk berasal dari community based data yang diperoleh melalui pengamatan terutama yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan melalui pencatatan dan pelaporan rutin dan insidentil. Kasus penyakit yang paling banyak diderita masyarakat di Provinsi NTB berdasarkan Laporan Bulanan (LB1) Kesakitan di Puskesmas dan jaringannya terlihat pada gambar berikut. Gambar III.5 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas di Provinsi NTB Tahun 2015 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas di Provinsi NTB Tahun 2016 Infeksi Akut lain pada saluran pernafasan bagian atas Penyakit Tekanan Darah Tinggi Penyakit pada sistem otot dan jaringan pengikat GastriKs 267,264 145,534 122,737 122,234 Infeksi Akut pada saluran pernafasan bagian atas Penyakit lain pada saluran pernafasan bagian atas Penyakit Tekanan Darah Tinggi Penyakit pada sistem otot dan jaringan pengikat 248,974 154,184 148,959 129,044 Penyakit Kulit Infeksi 81,693 GastriKs 95,770 Diare (termasuk tersangka Kolera) 79,005 Penyakit Kulit Infeksi 91,671 common cold 72,874 common cold 73,160 Penyakit lain pada saluran pernafasan bagian atas 70,765 Penyakit Kulit Allergi 72,377 Penyakit Kulit Allergi 53,159 Diare (termasuk tersangka Kolera) 63,095 Asma 46,789 Observasi Febris 48,374 Sumber: Laporan Kesakitan Kabupaten/Kota Tahun 2015-2016 Gambar III.5 memperlihatkan bahwa 10 penyakit terbanyak pada tahun 2016 sebagian besar sama dengan tahun 2015, dengan kunjungan terbanyak adalah infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atas. Kondisi ini erat kaitannya dengan kesehatan lingkungan masyarakat. Hal yang patut diwaspadai dari data kunjungan tahun 2016 adalah peningkatan yang cukup signifkan pada penyakit lain pada saluran pernafasan bagian atas. Perubahan life style kearah negatif seperti kurang aktifitas Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 18

fisik, lebih sering mengkonsumsi fast food, junk food dan faktor stress adalah beberapa faktor yang memicu tingginya angka kejadian hipertensi. Provinsi NTB juga dihadapkan juga pada masalah beban ganda. Di satu sisi kasus penyakit infeksi masih tinggi, namun disisi lain penyakit degeneratif juga meningkat. Selain itu perilaku masyarakat yang tidak sehat masih menjadi faktor utama disamping lingkungan dan pelayanan kesehatan. Berikut ini akan di uraikan kondisi program pemberantasan dan pengendalian penyakit di Provinsi NTB tahun 2016. C.1. Penyakit Menular Langsung C.1.1 Tuberkulosis (TB) Tuberkulosis (TB) yang juga dikenal dengan singkatan TBC adalah penyakit infeksi pada saluran pernafasan yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih sering menginfeksi organ paru-paru (90%) dibandingkan bagian lain tubuh manusia. TB adalah penyakit menular yang menyebabkan masalah kesehatan terbesar di dunia setelah HIV/AIDS dan hingga saat ini, belum ada satu negara pun yang bebas TB. Angka kematian dan kesakitan akibat kuman mycobacterium tuberculosis ini pun cukup tinggi. Gejala utamanya adalah batuk selama 2 minggu atau lebih, batuk disertai dengan gejala tambahan yaitu dahak, dahak bercampur darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun, malaise, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demam lebih dari 1 bulan. Tujuan penemuan dan penanggulangan penyakit TB adalah menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat TB dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Di Provinsi NTB, pada tahun 2015 dilaporkan bahwa jumlah seluruh pasien TB (semua tipe) mencapai 5.931 orang, dan sebanyak 4.151 orang diantaranya merupakan kasus baru BTA+. Sedangkan untuk tahun tahun 2016, jumlah seluruh pasien TB adalah 5.826 orang, dengan 3.860 orang merupakan kasus TB baru BTA+. Apabila dibandingkan dengan tahun 2015, maka kasus TB pada tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 1,8%. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 19

Distribusi jumlah penderita di setiap kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran profil kesehatan tabel 7. Data suspek TB tahun 2016 juga mengalami penurunan dibandingkan tahun 2015. Jika pada tahun 2015 suspek TB yang diperiksa sebanyak 39.386 orang, maka tahun 2016 sebanyak 33.628 orang atau menurun 14,62%. Hal yang patut dicermati dari penurunan suspek TB yang diperiksa tahun 2016 adalah berimbas pada terjadinya penurunan pasien TB BTA positif dibandingkan tahun 2015, yakni dari 4.209 orang menjadi 3.860 orang. Namun jika di lihat dari proporsi penemuan BTA+ terhadap suspek, pada tahun 2016 meningat menjadi 11,48% jika di bandingkan dengan tahun 2015 sebesar 10,69%. Salah satu indikator kinerja pengendalian penyakit TB adalah Angka Notifikasi Kasus atau Case Notification Rate (CNR), yakni angka yang menunjukan jumlah pasien baru yang ditemukan dan tercatat diantara 100.000 penduduk di suatu wilayah tertentu. Angka ini apabila dikumpulkan serial akan menggambarkan kecenderungan (trend) penemuan kasus dari tahun ke tahun di wilayah tersebut. Case Notification Rate (CNR) pada tahun 2015 adalah 123,20, mengalami penurunan tahun 2016 menjadi 118.95. Pencapaian ini menggambarkan hasil yang kurang baik dimana seharusnya capaian CNR meningkat 5% tiap tahun. Hal ini disebabkan menurunnya penemuan kasus baru di layanan kesehatan terutama puskesmas sebagai layanan primer. Kedepannya diharapkan tidak hanya puskesmas tetapi juga layanan primer lain seperti klinik swasta, dokter praktek swasta, dan Rumah Sakit dapat menjaring kasus baru TB lebih banyak lagi. Untuk pasien TB anak (0-14 tahun), jumlah kasus yang ditemukan juga mengalami penurunan, dari 237 orang tahun 2015 menjadi 147 orang tahun 2016. Proporsi pasien TB anak diantara seluruh pasien TB tahun 2016 2,52% dan angka ini jauh menurun di bandingkan proporsi pasien TB anak tahun 2015 yaitu 4%. Angka kematian selama pengobatan yang ditimbulkan akibat TB paru pada tahun 2016 mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun 2015, yakni dari 3 per 100.000 penduduk tahun 2015 menjadi 8 per 100.000 penduduk tahun 2016. Sedangkan untuk angka kesembuhan (Cure Rate) pada tahun 2016 mencapai 80,63%, mengalami penurunan dibandingkan tahun 2015 dengan angka kesembuhan 84,22%. Angka ini dibawah angka minimal yang harus dicapai yaitu 85%. Oleh karena itu untuk Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 20

program penanggulangan TB sangat perlu untuk memperhatikan jumlah pasien dengan hasil pengobatan lengkap, meninggal, gagal, default dan pindah. Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate/SR) menunjukkan bahwa pada tahun 2016 terjadi sedikit penurunan dibandingkan tahun 2015, yakni dari 91,64% tahun 2015 menjadi 91,18% tahun 2016. Data keberhasilan pengobatan di setiap kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran tabel 9.Trend keberhasilan pengobatan (SR) di Provinsi NTB tahun 2011-2016 terlihat pada gambar berikut. Gambar III.6 Tren Keberhasilan Pengobatan (Succes Rate) TB Paru, Kesembuhan dan Pengobatan Lengkap TB Paru di Provinsi NTB Tahun 2011-2016 4,000 3,500 3,000 2,500 2,000 1,500 1,000 500-93.76 98.03 93.59 89 91.64 91.18 659 498 428 451 306 442 2011 2012 2013 2014 2015 2016 diobak kesembuhan pengobatan lengkap SR 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016 Gambar III.6 memperlihatkan bahwa SR pengobatan TB Paru cenderung fluktuatif. Mengingat TB adalah kasus yang membutuhkan penanganan yang lama dan bersifat menular, maka dibutuhkan komitmen yang kuat dari semua pihak dalam penanggulangannya. Penjangkauan suspek yang lebih intens dan luas, sosialisasi yang lebih gencar kepada masyarakat, pelatihan yang kontinyu bagi petugas kesehatan serta dukungan dalam penganggaran adalah upaya yang bisa dilakukan untuk menurunkan angka kejadian TB. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 21

C.1.2 Pneumonia Balita Pneumonia merupakan salah satu penyakit gangguan sistem pernafasan (paruparu), yang biasanya diderita oleh anak-anak atau lanjut usia yang disebabkan oleh bakteri dengan gejala panas tinggi disertai batuk berdahak, napas cepat (frekuensi nafas >50 kali/menit), sesak, dan gejala lainnya (sakit kepala, gelisah dan nafsu makan berkurang). Penyakit ini tergolong penyakit ringan apabila segera ditangani dengan tepat dan cepat, tetapi bisa menjadi penyakit berbahaya dan mematikan apabila tidak ditangani dengan baik. Pada bayi atau balita umumnya terjadi pada balita dengan gizi kurang dan kondisi lingkungan yang tidak sehat. Upaya pemberantasan penyakit Pneumonia difokuskan pada upaya penemuan dini dan tatalaksana kasus yang cepat dan tepat pada penderita. Perkiraan penderita Pneumonia balita pada tahun 2016 adalah 32.536 balita. Penderita ditemukan dan ditangani sebanyak 27.513 kasus (84.56%). Hasil lengkap per kabupaten/kota dapat dilihat pada tabel 10. Berikut ditampilkan perkiraan kasus Pneumonia balita dan penderita yang ditemukan dan ditangani di Provinsi NTB tahun 2011-2016. Gambar III.7 Perkiraan Kasus dan Trend Penemuan dan Penanganan Pneumonia di Provinsi NTB Tahun 2011-2016 balita Perkiraan penderita Pneumonia Balita 55,000 50,000 45,000 40,000 35,000 30,000 25,000 20,000 15,000 10,000 5,000 0 Penderita ditemukan dan ditangani 2011 2012 2013 2014 2015 2016 50,442 52,397 53,989 54,220 33,291 32,536 26,005 27,836 28,138 26,631 25,502 27,513 Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016 Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 22

Gambar III.8 menunjukkan bahwa trend penderita (balita) pneumonia ditemukan dan ditangani tahun 2016 mengalami sedikit peningkatan jika dibandingkan tahun 2015. Hal ini dapat dicapai dengan kerjasama dan kerja keras baik lintas sektor maupun lintas program serta kesadaran masyarakat akan sanitasi, dimana hal tersebut harus terus ditingkatkan. Kegiatan lomba desa/lingkungan sehat dan program pembangunan rumah sehat adalah salah satu upaya yang mendukung pencapaian tersebut. C.1.3 HIV-AIDS dan Infeksi Menular Seksual Kasus HIV/AIDS merupakan fenomena gunung es, jumlah kasus yang ditemukan sangat sedikit dibandingkan dengan kenyataannya. HIV/AIDS patut mendapat perhatian serius dari semua pihak mengingat ekses yang dapat ditimbulkan bagi masyarakat luas. Sebagai salah satu daerah tujuan wisata, maka Provinsi NTB berpotensi sebagai tempat terjadinya penularan HIV-AIDS. Demikian juga sebagai salah satu daerah pengirim tenaga kerja ke luar negeri, kemungkinan terjadinya penularan HIV-AIDS cukup besar. Kasus HIV-AIDS ditemukan di seluruh kabupaten/ kota se-provinsi NTB. Jumlah kasus baru di setiap kabupaten/kota terlihat pada lampiran tabel 11. Berdasarkan laporan VCT rumah sakit/puskesmas dan laporan rutin AIDS kabupaten/kota tahun 2016, jumlah kasus HIV/AIDS yang ditemukan mengalami penurunan dibandingkan tahun 2015. Jumlah kasus yang ditemukan tahun 2015 adalah 67 kasus HIV dan 99 kasus AIDS, sedangkan tahun 2016 adalah 62 kasus HIV, dan 87 kasus AIDS. Jumlah kematian karena AIDS di Provinsi NTB tahun 2015 sebanyak 14 kasus, mengalami penurunan menjadi 9 kasus tahun 2016. Penemuan penurunan kasus dan penurunan angka kematian AIDS yang cukup signifikan antara lain dipengaruhi oleh penambahan jumlah VCT di kabupaten/kota, penjangkauan ke polulasi kunci lebih banyak, dukungan pendanaan untuk kegiatan mobile VCT yang cukup baik dan kerjasama serta kerja keras semua pihak untuk menanggulangi HIV/AIDS. berikut. Perkembangan penemuan kasus baru HIV-AIDS terlihat pada gambar Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 23

Gambar III.8 Penemuan Kasus Baru HIV-AIDS dan Kematian AIDS di Provinsi NTB Tahun 2011-2016 orang 225 200 175 150 125 100 75 50 25 0 Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016 Gambar III.8 memperlihatkan bahwa dalam 6 (enam) tahun terakhir, temuan kasus baru HIV positif ataupun AIDS cenderung fluktuatif. Kondisi ini perlu mendapat perhatian semua pihak mengingat dampaknya di masyarakat terutama bagi generasi muda. Konsistensi dan komitmen dari decision maker, petugas kesehatan, lembaga swadaya, masyarakat umum dan keluarga sangat dibutuhkan dalam upaya penangulangguan dan penanganan HIV/AIDS, tidak hanya dukungan dalam bentuk kebijakan, pendanaan, tetapi juga dukungan moril. Kegiatan pengendalian HIV-AIDS dilakukan juga melalui pengamatan terhadap hasil skrining/penapisan darah saat donor darah. Pada tahun 2015 dari 41.569 pendonor yang sampel darahnya diperiksa, ditemukan 55 sampel darah yang positif HIV. Untuk tahun 2016, jumlah sampel darah yang diskrining adalah 46.496 sampel, dan ditemukan 81 positif HIV. 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Kasus Baru HIV 81 63 8 56 67 62 Kasus Baru AIDS 67 117 7 80 99 87 KemaKan AIDS 60 43 4 66 14 9 Provinsi NTB adalah salah satu destinasi wisata yang banyak diminati oleh turis domestik maupun mancanegara. Sebagai daerah tujuan wisata, bukan hanya efek positif yang akan timbul, tetapi juga dampak negatifnya. Salah satu dampak negatif yang mungkin terjadi adalah penyebaran penyakit infeksi menular seksual (IMS) lainnya, antara lain penyakit syphilis. Berdasarkan laporan, pada tahun 2015 jumlah kasus IMS (syphilis) sebanyak 63 orang, mengalami penurunan di tahun 2016 menjadi Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 24

55 orang dan banyak terjadi pada kelompok umur 25-49 tahun. Penyebaran kasus IMS di kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran tabel 11. Kasus yang dilaporkan adalah jumlah penderita yang berobat ke sarana puskesmas dan jaringannya, sehingga jumlah penderita sebenarnya di populasi belum terdeteksi. Trend kasus baru IMS di Provinsi NTB tahun 2010-2016 terlihat pada gambar berikut. Gambar III.9 Trend Kasus Baru IMS (Syphilis) di Provinsi NTB Tahun 2010-2016 1000 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0 818 862 669 19 34 63 55 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2010-2016 Gambar III.9 memperlihatkan bahwa pada tahun 2016 kasus IMS sphylis sedikit mengalami penurunan. Agar jumlah kasus IMS dapat tertangani secara menyeluruh, maka diperlukan sistem pelaporan kasus dari sarana pelayanan kesehatan yang baik dan tertib. Kedepan, diharapkan semua sarana pelayanan kesehatan dapat memberikan laporan, sehingga gambaran sebaran penyakit sphylis dapat diperoleh. C.1.4 Diare Diare adalah gangguan buang air besar/bab ditandai dengan BAB lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi tinja cair, dapat disertai dengan darah dan atau lendir. Diare merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar di masyarakat, penyakit yang berbasis lingkungan terutama karena masih buruknya kondisi sanitasi dasar, Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 25

lingkungan fisik maupun rendahnya perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. Penyakit diare dapat berakibat fatal dan menjadi penyakit berbahaya karena dapat menyebabkan kematian dan menimbulkan kejadian luar biasa (KLB). Gambar III.10 Cakupan Penderita Diare ditangani di Provinsi NTB Tahun 2011-2016 300,000 188.7 200 kasus/orang 250,000 200,000 150,000 100,000 50,000 178,113 176,920 173,417 92.92 90.81 90.77 191,289 158,993 161,686 77.20 61.13 150 100 50 persen (%) - 2011 2012 2013 2014 2015 2016 0 perkiraan kasus Diare Diare ditangani Persentase ditangani Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2011-2016 Pada gambar III.10 terlihat bahwa cakupan penanganan diare di Provinsi NTB tahun 2016 mengalami sedikit penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2015. Hal ini disebabkan oleh tingginya angka perkiraan kasus diare yang ditetapkan. Angka perkiraan kasus diare menjadi lebih tinggi karena adanya perubahan angka kesakitan diare pada tahun 2016, yaitu 270/1000 penduduk. Cakupan penanganan diare di kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2015 terlihat pada lampiran tabel 13. C.1.5 Kusta Indonesia oleh WHO ditetapkan sebagai salah satu kawasan endemik kusta. Penyakit ini tidak membahayakan dan tidak mematikan, namun bisa menimbulkan kecacatan jika tidak diketahui sejak dini. Apabila sejak awal sudah terdeteksi terdapat bakteri penyebab kusta, maka kecacatan dapat dihindari. Penyakit kusta adalah penyakit menular yang sulit menular karena tiap individu memiliki kekebalan normal terhadap bakteri tersebut. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 26

Provinsi NTB adalah salah satu provinsi yang memiliki prevalensi tinggi terhadap penyakit kusta. Berdasarkan laporan dari kabupaten/kota, jumlah kasus baru kusta tahun 2016 adalah 231 kasus, mengalami penurunan dibandingkan tahun 2015 dengan 301 kasus. Kasus terbanyak yang ditemukan di tahun 2016 adalah tipe Multi Basiler yakni 184 kasus, sedangkan tipe Pauli Basiler hanya 47 kasus. Angka penemuan kasus baru kusta atau new case detection rate (NCDR) pun mengalami penurunan dibandingkan tahun 2015, yakni dari 6,25 per 100.000 penduduk menjadi 4,72 per 100.000 penduduk. Kasus terbanyak terdapat di Kabupaten Bima, Dompu, Sumbawa dan Kota Bima. Data lengkap di setiap kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran tabel 14. Penemuan kasus baru kusta di Provinsi NTB tahun 2012-2016 terlihat pada gambar berikut. 500 400 Gambar III.11 Penemuan Kasus Baru Kusta di Provinsi NTB Tahun 2012-2016 kasus 300 200 244 94 70 57 47 100 0 2012 2013 2014 2015 2016 MB PB Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2012-2016 Gambar III.11 memperlihatkan bahwa pada tahun 2016 terjadi penurunan temuan kasus kusta tipe MB dan tipe PB dibandingkan tahun 2015. Penurunan ini kemungkinan dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu karena keberhasilan program pencegahan penyakit kusta atau sebaliknya karena kurang maksimalnya kegiatan penemuan kasus baru kusta. Hal yang patut diwaspadai adalah peningkatan kasus kusta MB atau kusta basah karena tingginya resiko penularan kepada orang lain. Sosialisasi ataupun Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 27

edukasi yang kontinyu perlu terus ditingkatkan untuk mencegah semakin meluasnya penyebaran penyakit tersebut. Tingkat penularan penyakit kusta di masyarakat menggunakan indikator proporsi anak (0-14 tahun) diantara penderita baru. Pada tahun 2015 penderita kusta usia 0-14 tahun sebanyak 6,64% diantara penderita baru, menurun drastis pada tahun 2016 menjadi 2.60%. Untuk keberhasilan dalam mendeteksi kasus baru dapat diukur dari tinggi rendahnya proporsi cacat tingkat 2. Jumlah kecacatan tingkat 2 di antara penderita baru tahun 2015 sebanyak 13 orang (4,32%) atau Angka kecatatan tingkat 2 sebanyak 0,27 per 100.000 penduduk, mengalami penurunan menjadi 6 orang (2,60%) atau dengan kata lain, kejadian kecacatan tingkat 2 sebanyak 0,12 per 100.000 penduduk. Prevalensi rate penyakit kusta di Provinsi NTB tahun 2015 sebesar 0,65 per 10.000 penduduk, mengalami sedikit penurunan di tahun 2016 menjadi 0,47 per 10.000 penduduk. Data prevalensi rate di setiap kabupaten/kota dapat dilihat di lampiran tabel 16. Trend prevalensi rate kusta di Provinsi NTB tahun 2007-2016 terlihat pada gambar berikut. Gambar III.12 Prevalensi Rate Kusta di Provinsi NTB Tahun 2007-2016 per 10.000 penduduk 1 0.9 0.8 0.7 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 PR 0.86 0.64 0.59 0.55 0.85 0.8 0.7 0.7 0.65 0.47 Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2007-2016 Gambar III.12 memperlihatkan Prevalensi Rate (PR) Kusta di Provinsi NTB masih cukup tinggi. Walaupun demikian, cakupannya masih cukup baik yaitu masih di bawah batas toleransi (1 per 10.000 penduduk). Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 28

Indikator lainnya terkait pengendalian dan penanggulangan penyakit kusta adalah angka penderita kusta tipe PB dan MB selesai berobat (Release From Treatmen/RFT). Jumlah penderita kusta PB baru tahun 2015 yang selesai berobat sampai dengan tahun 2016 sebesar 90,91%. Jumlah penderita kusta MB baru tahun 2015 yang selesai berobat sampai tahun 2016 sebesar 81,47 %. Angka penderita kusta selesai berobat terlihat pada gambar berikut. Gambar III.13 Cakupan Penderita Kusta Selesai Berobat (RFT) di Provinsi NTB Tahun 2011-2016 120 100 persen 80 60 40 20 0 2011 2012 2013 2014 2015 2016 PB 62.28 49.21 78.0 97.6 97.6 90.91 MB 77.14 78.6 99.3 80.8 89.7 81.47 Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 20011-2016 Gambar III.13 memperlihatkan cakupan selama 6 (enam) tahun terakhir, penderita Kusta baik tipe PB maupun tipe MB yang selesai berobat mengalami penurunan dibandingkan tahun 2015. Presentase penderita kusta yang selesai diobati pada tahun 2016 untuk tipe PB belum memenuhi target nasional, sedangkan tipe MB belum memenuhi target. Target Nasional penderita kusta selesai berobat (RFT) untuk tipe PB >95% dan tipe MB >90%. C.2. Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) C.2.1 AFP Non Polio Acute Flaccid Paralysis (AFP) bukan nama penyakit atau gejala suatu penyakit tetapi merupakan kumpulan gejala acute+flaccid+paralysis dari gejala penyakit utama Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 29

(GBS, Myelitis Transerva, Poliomielitis), gejala penyakit penyerta/coincidence, gejala/tanda komplikasi suatu penyakit pada fase flaccid, dan gejala dari suatu akibat pengobatan. AFP adalah semua anak yg berusia kurang dari 15 tahun dengan kelumpuhan yg sifatnya flaccid (layuh), terjadi secara akut (mendadak) dan bukan disebabkan oleh ruda paksa (trauma), dikatakan akut karena terjadi kurang dari 2 minggu, dikatakan flaccid karena tipe/ jenis defek motoriknya bersifat lunglai, lemas,layuh bukan kaku, serta terdapat penurunan tonus otot dan dikatakan paralisis karena infeksinya itu mengakibatkan defek pada sistim saraf pusat tertentu sehingga mengakibatkan otot (terutama pada ekstremitas bawah) mengalami penurunan fungsinya untuk berkontraksi dan cenderung lemas dan layuh, sehinga fungsi motorisnya menurun atau hilang kalau sudah parah. Berdasarkan laporan dari kabupaten/kota, pada tahun 2016 di Provinsi NTB ditemukan 45 kasus AFP non polio, mengalami sedikit penurunan dibandingkan tahun 2015 dengan 48 kasus atau menurun sebesar 6,25%. Pada tahun 2016 Kabupaten Dompu menempati urutan teratas temuan kasus terbanyak, yaitu 11 kasus. Data terinci di setiap kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran tabel 18, sedangkan trend penemuan kasus AFP non polio di Provinsi NTB tahun 2011-2016 terlihat pada gambar berikut. Gambar III.14 Trend Kasus dan Rate AFP Non Polio di Provinsi NTB Tahun 20011-2016 Kasus 60 50 40 30 20 10 0 3.42 3.15 3.14 3.20 2.98 2.77 2011 2012 2013 2014 2015 2016 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 Rate kasus AFP Rate Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2011-2016 Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 30

Gambar III.14 memperlihatkan bahwa dalam 6 (enam) tahun terakhir, jumlah kasus AFP non polio fluktuatif. Kasus AFP non polio cenderung meningkat sejak tahun 2013 sampai tahun 2015 dan menurun di tahun 2016. Meningkatnya temuan kasus AFP non polio perlu mendapat perhatian serius terutama dalam upaya meningkatkan kekebalan terhadap infeksi virus tersebut. Penyediaan vaksin gratis oleh pemerintah dan sosialisasi yang kontinyu adalah upaya yang dapat dilakukan untuk pencegahannya. C.2.2 Tetanus Neonatorum (TN) Tetanus neonatorum (TN) terdapat di seluruh dunia tetapi insidens di negara maju sudah sangat jarang terjadi, namun masih menjadi masalah di negara-negara berkembang karena sanitasi yang kurang baik dan imunisasi yang belum mencapai sasaran. Tetanus Neonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi pada bayi berusia di bawah 28 hari. Perjalanan penyakitnya biasanya terjadi lebih cepat dan lebih serius dan berbahaya serta memiliki tingkat morbiditas yang tinggi. Pada tahun 2015 tidak ditemukan kasus Tetanus Neonatorum, sedangkan pada tahun 2016 ditemukan 1 kasus Tetanus Neonatorum, yang terjadi di Kabupaten Dompu dan penderita tersebut meninggal. Penemuan kasus dan kematian Tetanus Neonatorum selama kurun waktu 2011-2016 dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar III.15 Trend Kasus dan Kematian Tetanus Neonatorum di Provinsi NTB Tahun 2011-2016 5 4 orang/kasus 3 2 1 0 2011 2012 2013 2014 2015 2016 kasus TN 4 1 4 1 0 1 meninggal 3 1 3 0 0 1 Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2011-2016 Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 31

Gambar III.15 memperlihatkan bahwa kejadian kasus Tetanus Neonatorum sejak tahun 2011-2016 sangat fluktuatif, namun untuk tahun 2016 ditemukan hanya 1 kasus Tetanus Neonatorum. Upaya pencegahan dengan pemberian imunisasi TT pada semua wanita subur atau wanita hamil trimester III, penyuluhan, bimbingan dan pendampingan pada dukun beranak dalam perawatan tali pusat serta menjaga kondisi tetap steril saat persalinan diharapkan tetap efektif untuk mencegah terjadinya Tetatnus Neonatorum. C.2.3 Campak Campak adalah infeksi yang disebabkan oleh virus, bersifat akut, sangat menular dan dapat menyebabkan komplikasi serius. Campak atau nama lainnya Measles atau Rubeola umumnya menyerang anak-anak, remaja atau dewasa muda yang tidak terlindungi dengan imunisasi atau belum pernah terkena campak. Setelah beberapa lama terinfeksi, biasanya akan muncul bercak atau ruam berwarna merah kecoklatan. Pencegahan campak dilakukan dengan pemberian imunisasi aktif pada bayi berumur 9 bulan atau lebih. Pada tahun 2015 ditemukan sebanyak 642 kasus dan tidak ditemukan kasus kematian akibat campak,menurun signifikan pada tahun 2016 menjadi 171 kasus atau menurun sebesar 73,36% dengan 1 kasus kematian yaitu di Kota Bima. Berdasarkan lokasi temuan, tahun 2016, kasus terbanyak terdapat di Kabupaten Lombok Timur. Penyebaran kasus campak di setiap kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran tabel 20. Kasus campak di Provinsi NTB termasuk tinggi. Trend kasus campak di Provinsi NTB tahun 2011-2016 dapat dilihat pada gambar berikut. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 32

Gambar III.16 Trend Kasus Campak di Provinsi NTB Tahun 2011-2016 700 600 500 609 642 Kasus 400 300 340 200 100 166 171 0 11 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2011-2016 Gambar III.16 terlihat bahwa dalam 6 (enam) tahun terakhir kasus temuan campak sangat fluktuatif, namun yang patut menjadi perhatian adalah peningkatan yang sangat signifikan pada tahun 2015. Untuk itu, edukasi tentang pencegahan dan pengobatan campak harus semakin ditingkatkan terutama pada kelompok beresiko tinggi seperti anak-anak dan wanita usia subur yang belum pernah imunisasi atau terkena campak. Mencegah penderita campak banyak melakukan aktifitas di luar rumah untuk menghindari penyebaran virus melalui udara dan melakukan pencegahan sekunder seperti penyaringan untuk mendeteksi dini penyakit campak terutama pada anak-anak adalah upaya lain untuk mencegah atau menurunkan kasus campak di masyarakat. C.2.4 Polio Indonesia adalah salah satu negara yang dinyatakan bebas polio oleh WHO pada tahun 2014, akan tetapi karena penularan polio masih terjadi di Afganistan, Pakistan dan Nigeria sedangkan mobilitas penduduk dari negara tersebut dari dan ke Indonesia masih sangat tinggi, maka Indonesia masih beresiko tertular. Penyakit polio atau poliomyelitis adalah penyakit paralisis atau kelumpuhan yang disebabkan oleh virus, menyerang sistim syaraf dan sangat menular. Pada kondisi penyakit yang bertambah parah, bisa menyebabkan kesulitan bernapas, kelumpuhan, dan pada sebagian kasus menyebabkan kematian. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 33

Pada tahun 2012, 2013, dan 2015 di Provinsi NTB tidak terdapat kasus polio, namun pada tahun 2014 terdapat 6 kasus polio yang terdapat di Kabupaten Lombok Barat. Sedangkan pada tahun 2016 terdapat 4 kasus polio di Kota Mataram. Trend kasus polio di Provinsi NTB tahun 2011-2016 terlihat pada gambar berikut. Gambar III.17 Trend Kasus Polio di Provinsi NTB Tahun 2011-2016 kasus 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 8 6 4 0 0 0 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2011-2016 Pada gambar III.17 terlihat bahwa pada tahun 2016 ditemukan 4 kasus polio. Hal tersebut perlu diwaspadai, karena dimungkinkan akan terjadi penularan yang lebih luas lagi. Imunisasi polio merupakan salah satu strategi pemutusan rantai penularan polio guna menekan terjadinya kasus polio. Pencapaian imunisasi polio rutin pada tahun 2016 sudah mencapai 100%, artinya hampir seluruh anak 5 tahun kebawah mendapat imunisasi polio. Sehingga perlu di lakukan pengkajian yang lebih, mengapa dengan cakupan imunisasi polio yang sudah 100%, masih terjadi kasus polio. Untuk menjaga dan meningkatkan cakupan imunisasi rutin dan menuju eradikasi polio, dukungan dan keterlibatan seluruh pihak adalah faktor yang sangat menentukan. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah pemberian vaksin gratis kepada seluruh anak agar mendapat kekebalan optimal, karena polio biasanya lebih banyak menyerang anak-anak, walaupun terkadang orang dewasa juga bisa terkena polio. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 34

C.2.5 Hepatitis B Hepatitis B adalah masalah kesehatan dunia terutama di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Penyakit ini bersifat menular, biasanya melalui cairan tubuh dan bisa menyebabkan kematian apabila tidak ditangani dengan baik. Virusnya lebih mudah ditularkan dibandingkan dengan virus HIV, sehingga biasanya seseorang tidak menyadari kalau mereka mengidap penyakit ini. Sejak tahun 1987-1991 Departemen Kesehatan telah melaksanakan pilot project vaksinasi Hepatitis B di Pulau Lombok Provinsi NTB, di mana kekerapan HBsAg-emia tertinggi di Indonesia dan kebijaksanaan ini diteruskan ke 27 provinsi lainnya. Bila program vaksinasi berhasil, diharapkan pada tahun 2016 (satu generasi kemudian) Hepatitis B bisa diberantas dan bukan merupakan persoalan kesehatan masyarakat lagi. Infeksi hepatitis B terjadi akut atau kronis. Biasanya infeksi akut terjadi pada orang dewasa, dan akan sembuh dalam beberapa bulan apabila kekebelan tubuh baik. Sedangkan infeksi kronis lebih sering terjadi pada anak-anak, sehingga prioritas program vaksinasi hepatitis B adalah bayi serta anak-anak, karena jika bayi terkena infeksi misalnya sewaktu persalinan karena ibunya menderita hepatitis B maka lebih dari 90% akan menjadi hepatitis kronik. Apabila yang terkena anak-anak yang lebih besar maka keadaan kronisitas menurun hanya menjadi 20-30% saja. Sedangkan jika orang dewasa yang terkena maka keadaan kronik hanya terjadi pada 4-50% saja. Pada tahun 2014 terdapat 28 kasus Hepatitis B, sedangkan untuk tahun 2015 dan 2016 tidak ditemukan kasus hepatitis B pada anak-anak. Trend penyakit Hepatitis B di Provinsi NTB dapat dilihat pada gambar berikut. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 35

Gambar III.18 Penemuan Kasus Hepatitis B di Provinsi NTB Tahun 2011-2016 30 25 20 15 23 28 10 5 0 7 0 0 0 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2011-2016 Gambar III.18 memperlihatkan bahwa terjadi kestabilan kasus hepatitis B yang yang terjadi pada tahun 2015 dan 2016, yaitu 0 kasus. Pemberian imunisasi adalah salah satu faktor yang berkontribusi menekan angka kejadian hepatitis B, disamping peningkatan awareness masyarakat terhadap penyakit tersebut. C.3 Penyakit Menular Bersumber Binatang (PB2) C.3.1 Deman Berdarah Dengue (DBD) Demam Berdarah Dengue atau DBD adalah penyakit yang membuat penderitanya mengalami rasa nyeri yang luar biasa, seolah-olah terasa sakit hingga ke tulang. DBD disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Sebagian diantaranya mewabah secara tiba-tiba dan menjangkiti ribuan orang dalam waktu singkat. Penyakit DBD sebagai salah satu penyakit menular, sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Provinsi NTB karena penyebarannya yang cepat, berpotensi kematian dan semua kabupaten/kota sudah pernah terjangkit DBD. Pada tahun 2015 jumlah kasus DBD yang ditemukan adalah 1.340 kasus, meningkat sangat signifikan menjadi 3.385 kasus atau mengalami peningkatan sebesar 152,61% di tahun 2016. Kasus terbanyak dilaporkan terjadi di Kabupaten Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 36

Sumbawa, Lombok Timur dan Kota Mataram. Data terinci mengenai kasus DBD yang dilaporkan di setiap kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran (tabel 21). Kasus DBD dan Insidence DBD di Provinsi NTB tahun 2011-2016 terlihat pada gambar berikut. Gambar III.19 Kasus DBD dan Insidence DBD di Provinsi NTB Tahun 2011-2016 kasus (orang) 4,000 3,500 3,000 2,500 2,000 1,500 1,000 500-2011 2012 2013 2014 2015 2016 Kasus 630 827 1,652 872 1,340 3,385 IR 13.9 17.84 35.5 18.4 27.8 69.1 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Insidence Rate per 100.000 penduduk Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2011-2016 Pada gambar III.19 terlihat Insidence Rate tahun 2016 meningkat dibandingkan tahun 2015 bahkan melampaui ambang batas yang ditetapkan secara nasional yakni <40/100.000 penduduk, dengan kasus meninggal 32 orang. Kebersihan lingkungan dan pola hidup yang kurang baik, kesadaran masyarakat tentang pencegahan penyakit DBD yang cenderung mengarah ke upaya kuratif serta kurangnya upaya promotif ataupun preventif masyarakat adalah faktor-faktor yang mempengaruhi tetap tingginya kejadian DBD di masyarakat. C.3.2 Malaria Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit, menyebar melalui gigitan nyamuk yang sudah terinfeksi oleh parasit dan bisa mematikan jika tidak ditangani dengan benar. Infeksi malaria bisa terjadi cukup dengan satu gigitan nyamuk, namun jarang sekali menular secara langsung dari satu orang ke orang Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 37

lainnya. Contoh kondisi penularan penyakit ini adalah jika terjadi kontak dengan darah penderita atau janin bisa terinfeksi karena tertular dari darah sang ibu. Penyakit ini dapat bersifat akut, laten atau kronis dan dapat berdampak luas terhadap kualitas hidup, ekonomi, serta dapat menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Berdasarkan laporan dari kabupaten/kota, jumlah suspek malaria di tahun 2016 adalah 111.263 orang, 113.252 orang dilakukan pemeriksaan darah dan ditemukan positif malaria sebesar 1.379 kasus, menurun dibandingkan tahun 2015 dengan 1.955 kasus. Lombok Timur masih menjadi kabupaten dengan kasus positif malaria terbanyak. Untuk selengkapnya dapat dapat dilihat pada lampiran (tabel 22). Indikator keberhasilan pengendalian penyakit malaria adalah penurunan Annual Parasite Incidence (API) sampai di bawah 1. API Provinsi NTB sudah mencapai dibawah 1 sejak tahun 2011 dan hingga saat ini, ada 3 (tiga) kab/kota yaitu Kota Mataram, Kab. Lombok Tengah dan Kota Bima secara nasional sudah dinyatakan eliminasi malaria. Capaian API tahun 2016 adalah 0,28 y a n g a r t i n y a c a p a i a n s a n g a t baik karena masih di bawah 1. Perkembangan insiden malaria sejak tahun 2011 s/d 2016 dapat dilihat pada gambar berikut. 3.5 Gambar III.20 Angka Kesakitan Malaria di Provinsi NTB Tahun 2011-2016 API, per 1000 penduduk 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 2.97 1.03 0.59 0.68 0.41 0.28 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2011-2016 Gambar III.20 memperlihatkan bahwa pada tahun 2016, angka kesakitan malaria mengalami penurunan dibandingkan tahun 2015. Beberapa upaya untuk Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 38

menekan termasuk pencegahan terjadinya kasus malaria telah diupayakan antara lain dengan mendistribusikan kelambu berinsektisida untuk semua rumah di daerah endemis malaria dan juga khusus untuk ibu hamil di daerah rendah kasus malaria, serta pemberian obat anti malaria terbaru DHP (dihidropiperaquine) untuk memutus rantai penularan. Selain itu, penyuluhan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dianjurkan dilakukan terus menerus oleh puskesmas-puskesmas dan Dinas Kesehatan kab/kota. C.4 Penyakit Tidak Menular (PTM) Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit kronis, tidak ditularkan dari orang ke orang. PTM mempunyai durasi yang panjang dan umumnya berkembang lambat. Empat jenis PTM utama menurut WHO adalah penyakit kardiovaskular (penyakit jantung koroner, stroke), kanker, penyakit pernafasan kronis (asma dan penyakit paru obstruksi kronis), dan Diabetes Melitus (DM). Berdasarkan hasil Riskesdas 2013, sebagian besar prevalensi PTM pada tahun 2013 dibandingkan dengan keadaan tahun 2007 mengalami peningkatan. Diperkirakan pada tahun 2013 terdapat sekitar 3 juta orang penyandang stroke di Indonesia, 11 juta penyandang Asma, 5 juta penyandang DM, dan 3 juta penyandang tumor/ kanker, 9 juta penyandang PPOK, 3,5 juta penyandang PJK, 800 ribu penyandang gagal jantung, dan 500 ribu penyandang gagal ginjal kronik. Double Burden of Diseases & WHO NCD Country Profiles (2014), mencatat bahwa kematian akibat Penyakit Tidak Menular (PTM) semakin meningkat dan menjadi beban utama penyakit sejak tahun 2000 yang ditunjukkan dengan semakin tingginya proporsi PTM dibandingkan Penyakit Menular (PM) dan akibat cedera. Tahun 2000, proporsi PTM mencapai 49%, sedangkan PM sebesar 43% dan cedera 8%. Proporsinya tidak mengalami pergeseran di tahun 2010, bahkan mengalami peningkatan secara angka proporsi yakni PTM meningkat menjadi 58%, PM turun menjadi 33% dan cedera menjadi 9%. Berdasarkan Riskesdas 2013, prevalensi terbesar PTM yakni asma, PPOK, kanker, DM, hipertyroid, hipertensi, jantung koroner, gagal jantung, stroke terdapat Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 39

pada penduduk yang bertempat tinggal di perkotaan. Sedangkan untuk PTM gagal ginjal, batu ginjal dan penyakit sendi banyak terjadi di daerah pedesaan. Peningkatan kasus PTM kemungkinan akan terus berlanjut seiring dengan perubahan life style atau perilaku masyarakat seperti kurang olahraga atau aktifitas fisik, pola makan dengan gizi tidak seimbang, lebih banyak mengkonsumsi fast food atau junk food, perokok dan lingkungan yang tidak bebas asap rokok. Di Provinsi NTB, faktor resiko dan PTM yang dilaporkan kabupaten/kota adalah hipertensi, obesitas dan pemeriksaan kanker leher rahim dan payudara. Deteksi dini faktor resiko PTM di semua tingkatan pelayanan kesehatan, penanggulangan faktor resiko PTM dan pencegahan dan penanggulangan faktor resiko PTM berbasis masyarakat merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk menekan resiko atau angka kematian akibat PTM. Salah satu deteksi dini faktor resiko PTM adalah dengan melakukan pengukuran tekanan darah yang dapat dilakukan di semua fasilitas kesehatan. Sampai dengan tahun 2016 belum semua kabupaten melaporkan hasil pencatatan pengukuran tekanan darah, sehingga data yang tercatat belum mewakili seluruh kabupaten/kota di Provinsi NTB. Deteksi dini dilakukan pada penduduk usia 18 tahun. Dari 2.785.722 penduduk usia 18 tahun, jumlah penduduk yang telah dilakukan pengukuran tekanan darah adalah 329.052 jiwa. Data tersebut mengalami penurunan dibandingkan tahun 2015 dengan jumlah penduduk sebanyak 1.835.217 jiwa dan penduduk yang telah dilakukan pengukuran tekanan darahnya sebanyak 710.395 jiwa. Hasil pengukuran tekanan darah di setiap kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran (tabel 24). Pemeriksaan terhadap faktor resiko dan ataupun obesitas dilakukan di Puskesmas dan jaringannya. Dari 10 kabupaten/kota yang ada di Provinsi NTB, Kabupaten/kota yang melaporkan data tentang obesitas adalah 5 kabupaten/kota yakni Kabupaten Lombok Barat, Lombok Timur, Sumbawa, Kota Mataram dan Kota Bima. Dari 5 kabupaten/kota tersebut ditemukan 20.348 orang terdeteksi obesitas atau 7,3% dari 276.980 orang yang dilakukan pemeriksaan obesitas. Hasil pemeriksaan obesitas di setiap kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran (tabel 25). Deteksi resiko PTM untuk kanker serviks dan payudara dapat dilakukan dengan deteksi dini kanker leher rahim dengan skrining Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) dan pemeriksaan payudara (Clinical Breast Examination/CBE) yang dilakukan Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 40

oleh petugas Puskesmas yang telah dilatih. Dari 10 kabupaten/kota yang ada di Provinsi NTB, hanya 1 kabupaten yang tidak melaporkan hasil pemeriksaan leher rahim dan payudara yakni Kabupaten Lombok Utara. Pemeriksaan dilakukan pada perempuan berusia 30-50 tahun. Jumlah perempuan berusia 30-50 tahun pada tahun 2016 adalah 317.180 jiwa, yang melakukan pemeriksaan adalah 14.431 jiwa dan ditemukan IVA Positif 290 kasus dan 61 kasus benjolan/tumor. Cakupan pada tahun 2016 dapat dilihat pada lampiran (tabel 26). C.5 Kejadian Luar Biasa (KLB) Dewasa ini kejadian wabah penyakit atau Kejadian Luar Biasa (KLB) sudah merupakan masalah global, sehingga mendapat perhatian utama dalam penetapan kebijakan kesehatan masyarakat. Letusan penyakit akibat pangan (foodborne disease) dan kejadian wabah penyakit lainnya terjadi tidak hanya di berbagai negara berkembang dimana kondisi sanitasi dan higiene umumnya buruk, tetapi juga di negara-negara maju. Kejadian luar biasa (KLB) yang sering terjadi di Indonesia mempunyai makna sosial dan politik tersendiri oleh karena peristiwanya yang demikian mendadak, mengenai banyak orang dan dapat menimbulkan banyak kematian. Kejadian luar biasa (KLB) didefinisikan sebagai suatu keadaan atau kondisi timbulnya atau meningkatnya kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologis dalam kurun waktu dan daerah tertentu. Penanggulangan KLB telah menetapkan kriteria kerja KLB yaitu : 1. Timbulnya suatu penyakit/menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal. 2. Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus menerus selama 3 kurun waktu berturut-turut menurut jenis penyakitnya. 3. Peningkatan kejadian/kematian >2 kali dibandingkan dengan periode sebelumnya. 4. Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan >2 kali bila dibandingkan dengan angka rata-rata per bulan tahun sebelumnya. 5. Angka rata-rata perbulan selama satu tahun menunjukkan kenaikkan >2 kali dibandingkan angka rata-rata per bulan tahun sebelumnya. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 41

6. CFR suatu penyakit dalam satu kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikkan 50 % atau lebih dibanding CFR periode sebelumnya. 7. Proporsional Rate penderita baru dari suatu periode tertentu menunjukkan kenaikkan >2 kali dibandingkan periode yang sama dan kurun waktu/tahun sebelumnya. KLB terjadi hampir di semua kabupaten/kota di Provinsi NTB kecuali Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat. Peningkatan frekuensi terjadinya KLB dan beragamnya jenis KLB sepatutnya menjadi perhatian semua pihak dan perlu dilakukan kajian lebih lanjut untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan kejadian tersebut dan mendapatkan solusi yang tepat dan cepat. Rincian jenis KLB yang terjadi di Kabupaten/Kota pada tahun 2016 dapat dilihat pada lampiran (tabel 27). D. Status Gizi Masyarakat Status gizi dapat memberikan gambaran derajat kesehatan masyarakat di suatu wilayah yang diukur melalui berbagai indikator antara lain status gizi balita, GAKI, KEK, dan anemia zat besi. Penilaian status gizi masyarakat biasanya menggunakan indikator status gizi balita. Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu. Jika keseimbangan ini terganggu, maka cenderung terjadi gangguan pada pertumbuhan tubuh. Gangguan ini dapat tercermin dari perubahan pada berat badan (BB) atau tinggi badan (TB). Penilaian status gizi dilakukan setiap tahun di lakukan melalui survei Pemantuan Status Gizi (PSG). Rincian hasil pengukuran status gizi menggunakan indeks berat badan menurut umur (BB/U), berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) dan tinggi badan menurut umur (TB/U) di Provinsi NTB tahun 2015-2016 dapat dilihat pada tabel berikut: Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 42

Tabel III.1 Prevalensi Status Gizi Balita di Provinsi NTB Tahun 2015 dan 2016 Indeks BB/U PB/U atau TB/U Klasifikasi Status Gizi Persentase (%) 2015 2016 Gizi lebih 1,00 0,6 Gizi Baik 82,11 79,1 Gizi Kurang 13,77 17,2 Gizi Buruk 3,12 3,0 Underweight 16,89 20,2 Normal 65,31 70,0 Pendek (Stunted) 21,68 21,7 Sangat Pendek (Severely Stunted) 13,01 8,3 Stunting 34,69 29,9 Gemuk 6,08 2,4 Normal 85,04 87,9 BB/PB atau BB/TB Kurus (Wasted) 6,71 7,7 Sangat Kurus (Severely Wasted) 2,17 2,0 Wasting 8,88 9,76 Sumber : Laporan Pemantauan Status Gizi Provinsi NTB tahun 2015 dan 2016 Hasil pengukuran status gizi balita berdasarkan berat badan per umur per kabupaten/kota se-nusa Tenggara Barat tahun 2016 terlihat pada gambar berikut. Gambar III.21 Status Gizi Balita berdasarkan BB/U di Provinsi NTB Tahun 2016 % 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Mtr Lobar KLU Loteng Lotim KSB Sbw Dompu Bima Kt.Bima NTB Gizi Buruk 2.5 1.6 4.8 2.5 3.1 5.3 1.8 1.9 3.4 3.2 3.0 Gizi Kurang 16.2 14 21 18.8 14.5 17.2 20.7 23.5 14.4 11.90 17.2 Gizi Baik 81.3 84.4 74.00 77.8 82 76.6 76.3 74.20 81.9 83 79.1 Gizi Lebih 0 0 0.3 0.9 0.3 0.9 1.2 0.3 0.3 1.9 0.6 Sumber: Laporan Pemantauan Status Gizi Provinsi NTB Tahun 2016 Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 43

Pada gambar III.21 terlihat bahwa prevalensi gizi buruk terbesar ada di Kabupaten Sumbawa Barat, sedangkan untuk prevalensi gizi kurang terbesar di Kabupaten Dompu. Masalah gizi kurang dan gizi buruk menurut indeks BB/U masih menjadi persoalan di NTB, sehingga memerlukan penanganan yang komperhensif dan terpadu baik itu lintas sektor dan lintas program dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota. Penilaian menggunakan indeks BB/U memberikan gambaran kondisi status gizi balita pada saat sekarang, sehingga tidak diketahui dengan pasti apakah kekurangan berat badan (kurang gizi atau gizi buruk) itu disebabkan oleh bentuk badan yang kurus-tinggi atau gemuk-pendek. Karena itu diperlukan indeks pengukuran lain, yaitu PB/U atau TB/U. Panjang badan atau Tinggi badan akan memberikan sumbangan berat badan yang cukup meskipun kondisinya kurus. Indikator panjang badan atau tinggi badan menurut umur memberikan indikasi masalah gizi yang sifatnya KRONIS sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung lama, misalnya kemiskinan, perilaku hidup sehat dan pola asuh/pemberian makan yang kurang baik dari sejak anak dilahirkan. Klarifikasi lebih lanjut untuk melihat dua indeks yang lainnya (PB/U atau TB/U dan BB/PB atau BB/TB) sangat diperlukan untuk mendapatkan gambaran penanganan yang lebih tepat. Pada tabel III.1 menunjukkan bahwa balita NTB masih ada yang berpostur stunted. Indikator panjang atau tinggi badan dapat mencerminkan gizi masa lalu anak, yaitu gizi ketika masih dalam kandungan hingga 2 tahun pertama kehidupannya. Penanganan masalah pendek (stunted) harus menjadi perhatian kita bersama, strategi penanganan untuk anak-anak pendek tersebut adalah dengan memperbaiki jumlah dan bioavabilitas mikronutrien dalam diet dengan cara meningkatkan konsumsi makanan bersumber hewani dan bukannya meningkatkan asupan energi. Selain itu perlu adanya intervensi untuk menurunkan angka kemiskinan karena akan sangat berpengaruh terhadap pola konsumsi masyarakat, disamping meningkatkan sosialisasi untuk memperbaiki pola asuh terutama dalam pemberian makanan pada anak dan gizi anak selama dalam kandungan. Status gizi seorang anak berkaitan erat dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Sehubungan dengan hal tersebut, pemerintah provinsi NTB telah menginisiasi program Generasi Emas NTB (GEN), yang merupakan Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 44

program terpadu berbagai sektor dengan fokus tumbuh kembang pada anak. Program ini dimulai dari pemantauan ibu hamil yang menjadi sasaran yang dilakukan oleh tenaga terlatih GEN, yaitu Kader GEN dan Pendamping Desa. Disamping itu, terkait dengan pelaksanaan GEN, jajaran Dinas Kesehatan bekerjasama dengan Perguruan Tinggi Kesehatan se-ntb melaksanakan kegiatan Aksi Kepedulian yang dikenal dengan program Aksi Mahasiswa untuk Seribu Hari Pertama Kehidupan, yang merupakan bagian dari program Aksi Seribu Hari atau disingkat ASHAR. Program GEN merupakan program jangka panjang Pemerintah Provinsi NTB, dengan tujuan pada tahun 2025 akan lahir generasi unggul, generasi emas dari NTB. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 45

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN Tujuan pembangunan kesehatan di Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah untuk mewujudkan visi dan misi pembangunan kesehatan yang telah ditetapkan. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut dilaksanakan melalui program pembangunan kesehatan yang diupayakan dalam pokok-pokok program. A. Pelayanan Kesehatan Dasar A.1 Pelayanan Kesehatan Ibu Upaya-upaya pelayanan kesehatan ibu dan anak bertujuan untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil dan janin dalam kandungan hingga kelahiran, masa nifas dan masa pertumbuhan bayi dan anaknya antara lain melalui peningkatan pelayanan antenatal sesuai standar bagi seluruh ibu hamil di semua fasilitas kesehatan dan peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan kompeten yang diarahkan ke fasilitas kesehatan. A.1.1 Pelayanan Sebelum Melahirkan (Ante Natal Care/ANC) Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan professional. Pelayanan antenatal ibu hamil dilaksanakan sesuai standar pelayanan kebidanan. Untuk melihat akses dan kualitas pelayanan kesehatan kepada ibu hamil dapat digambarkan melalui cakupan K1 dan K4. Cakupan pelayanan K1 dan K4 di Provinsi NTB tahun 2011-2016 terlihat pada gambar di bawah ini. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 46

Gambar IV. 1 Cakupan Pelayanan K1 dan K4 di Provinsi NTB Tahun 2011-2016 persetnase 100 98 96 94 92 90 88 86 2011 2012 2013 2014 2015 2016 K1 98.34 98.37 98.94 100 101 99.37 K4 90.67 92.13 91.24 93.4 93.1 92.00 Target 95 95 95 95 95 95 Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2011-2016 Gambar IV.1 memperlihatkan cakupan pelayanan K1 dan K4 ibu hamil tahun 2016 mengalami sedikit penurunan dibandingkan cakupan tahun 2015. Cakupan K4 tahun 2011 s/d 2015 kesemuanya masih di bawah target yang ditetapkan yaitu 95%. Cakupan pelayanan K1 dan K4 ibu hamil menurut kabupaten/kota pada tahun 2016 dapat dilihat pada lampiran (tabel 29). Cakupan K1 di semua kabupaten/kota telah mencapai target keculi di Kota Bima. Sedangkan cakupan K4 di Provinsi NTB yang telah mencapai target hanya di kabupaten Lombok Timur (98,12%). Ibu hamil mendapatkan pelayanan imunisasi Tetanus Toxoid (TT) pada kunjungan K1 sampai K4. Cakupan imunisasi TT tahun 2016 terlihat pada gambar berikut ini. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 47

Gambar IV. 2 Cakupan Imunisasi TT 1 dan TT 2+ Ibu Hamil di Provinsi NTB Tahun 2016 100.00 persentase 80.00 60.00 40.00 20.00 0.00 Lobar Loteng LoKm Sbw Domp u Bima KSB KLU Mtr Kt.Bim a TT1 14.37 30.94 32.20 29.46 13.85 64.99 27.45 14.63 54.90 28.55 32.32 TT2 + 71.02 99.59 77.21 58.39 64.86 105.47 53.91 60.96 69.55 47.46 77.72 NTB Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016 Gambar IV.2 memperlihatkan bahwa cakupan imunisasi TT-1 dan TT-2 ratarata di Provinsi NTB tahun 2016 belum mencapai target. Cakupan TT-1 di Provinsi NTB tahun 2016 sebesar 32,32% (target 95%) sedikit mengalami sedikit penurunan jika dibandingkan capaian tahun 2015 sebesar 39,1%. Cakupan TT-2 +di Provinsi NTB juga menurun cukup signifikan menjadi 77,72% pada tahun 2016 (target 90%), jika dibandingkan cakupan tahun 2015 sebesar 86.2%. Kabupaten Lombok Tengah dan Bima cakupan TT-2 + nya sudah melebihi target yang ditetapkan. Salah satu kesakitan pada ibu hamil adalah anemia yang dapat menyebabkan kematian ibu karena perdarahan pada saat persalinan. Anemia karena defisiensi zat besi sebagai penyebab utama anemia pada ibu hamil dibandingkan defisiensi zat gizi lain. Oleh karena itu anemia gizi pada masa kehamilan sering diidentikkan dengan anemia gizi besi. Ibu hamil saat ANC diberikan tablet Fe 90 tablet untuk pencegahan dan pengobatan anemia gizi besi. Cakupan pemberian tablet Fe-1 dan Fe-3 untuk ibu hamil di Provinsi NTB tahun 2016 terlihat pada gambar berikut. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 48

Gambar IV. 3 Cakupan Pemberian Tablet Fe-1 dan Fe-3 untuk Ibu hamil di Provinsi NTB Tahun 2016 120.00 100.00 80.00 persen 60.00 40.00 20.00 - Lobar Loteng LoKm Sbw Dmpu Bima KSB KLU Mtr Kt.Bima NTB FE-1 99.88 98.80 107.41 101.08 95.80 101.64 100.00 92.42 102.35 95.25 101.25 FE-3 94.69 89.96 98.47 91.18 85.52 91.45 79.53 78.42 94.01 88.71 92.07 Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016 Gambar IV.3 memperlihatkan bahwa pada tahun 2016 di Provinsi NTB, cakupan pemberian tablet Fe-1 mencapai 101,25% dan tablet Fe-3 sebesar 92,07% sehingga dapat diartikan bahwa belum semua ibu hamil mendapatkan tablet Fe-3 sebanyak 90 tablet. ANC juga mendeteksi resiko terjadinya komplikasi kehamilan diantaranya abortus, hiperemesis gravidarum, perdarahan per vaginam, hipertensi dalam kehamilan, kehamilan lewat waktu dan ketuban pecah dini. Ibu hamil resti atau dengan komplikasi yang ditangani di Provinsi NTB tahun 2016 sebanyak 27.344orang atau 116,9% dari perkiraan bumil dengan komplikasi kebidanan. Cakupan Ibu hamil resti atau dengan komplikasi yang ditangani melebihi dari 100% dikarenakan perkiraan bumil dengan komplikasi jumlahnya lebih sedikit dibandingkn dengan bumil komplikasi yang sesungguhnya ditemukan dan ditangani. Data cakupan ibu hamil resiko tinggi/komplikasi yang ditangani di setiap kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran (tabel 33). A.1.2 Persalinan oleh Tenaga Kesehatan (Linakes) Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan tahun 2016 sebesar 91,83% berarti sekitar 8,17% persalinan ditolong oleh tenaga non kesehatan (seperti: dukun beranak). Cakupan ini meningkat jika dibandingkan dengan cakupan tahun 2015 yaitu 91,7%. Data terinci di setiap kabupaten/kota terlihat pada lampiran (tabel 29). Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 49

Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di Provinsi NTB tahun 2011-2016 dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar IV. 4 Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di Provinsi NTB Tahun 2011-2016 persen 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 87.09 90.35 89.9 89.9 91.7 91.83 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2011-2016 Komplikasi dan kematian ibu serta bayi baru lahir sebagian besar terjadi di masa persalinan. Hal ini dapat disebabkan karena pertolongan persalinan yang tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang professional (memiliki kompetensi kebidanan). Pada tahun 2016, jika cakupan pelayanan K4 dibandingkan dengan cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, maka cakupan persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan lebih rendah 4,77% daripada cakupan pelayanan K4 ibu hamil, dapat diartikan sekitar 5.132 ibu hamil yang sudah mendapatkan pelayanan K4, pada saat persalinan tidak ditolong oleh tenaga kesehatan. Untuk tahun-tahun berikutnya, diharapkan dapat terus melakukan pengawasan pada ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan K4 agar pada saat memasuki masa persalinan dapat tetap tertangani oleh tenaga kesehatan. A.1.3 Pelayanan Nifas Peningkatan kesehatan ibu pasca persalinan antara lain melalui peningkatan pelayanan kesehatan bagi ibu nifas yang diberikan minimal tiga kali mulai enam jam sampai 42 hari pasca bersalin oleh tenaga kesehatan untuk mendeteksi dini komplikasi Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 50

yang mungkin terjadi pada ibu nifas dan pemberian kapsul vitamin A 200.000 IU. Capaian pelayanan ibu nifas dan ibu nifas mendapatkan vitamin A pada tahun 2016 terlihat pada gambar berikut. persen Gambar IV. 5 Cakupan Pelayanan Ibu Nifas dan Ibu Nifas mendapatkan Vitamin A di Provinsi NTB Tahun 2016 100.00 90.00 80.00 70.00 60.00 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 0.00 Lobar Loteng LoKm Sbw Dmpu Bima KSB KLU Mtr Kt.Bima NTB Yan Nifas 93.27 91.91 94.48 91.47 92.79 85.19 87.51 81.47 87.84 89.11 91 Kapsul Vit A Bufas 94.43 91.89 94.48 79.50 75.84 88.38 87.45 81.47 89.37 89.11 89.5 Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016 Gambar IV.5 memperlihatkan bahwa pada tahun 2016, terdapat kabupaten/kota yang cakupan ibu nifas mendapatkan vitamin A lebih besar daripada ibu nifas yang mendapatkan pelayanan kesehatan yaitu Kabupaten Lombok Barat, dan Kota Mataram. Hal ini harus dicermati, karena pemberian vitamin A pada ibu nifas merupakan salah satu indikator dalam pelayanan kesehatan pada ibu nifas, sehingga dapat diartikan bahwa ada ibu nifas yang hanya mendapatkan vitamin A saja namun pelayanan lain yang harus dipenuhi saat pelayanan kesehatan pada ibu nifas tidak di berikan. A.2 Pelayanan Keluarga Berencana (KB) Dalam upaya percepatan penurunan kematian ibu dan kematian bayi perlu pemecahan masalah sejak dari hulu, salah satunya melalui program Keluarga Berencana (KB). Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 51

Pasangan Usia Subur (PUS) Provinsi NTB tahun 2016 sebanyak 948.263 pasangan. Peserta KB baru pada tahun 2016 sebanyak 127.882 orang meningkat jika dibandikan dengan peserta KB baru pada tahun 2015 yaitu sebanyak 124.206 orang. Peserta KB aktif pada tahun 2016 sebanyak 758.543 orang menurun dari jumlah KB aktif pada tahun 2015 sebanyak 781.421 orang. Peserta KB baru pada tahun 2016 menggunakan kontrasepsi MKJP (IUD, MOP, MOW dan implant) sebanyak 25,15% dan non MKJP (suntik, pil, kondom) sebanyak 74,85% sedangkan peserta KB aktif pada tahun 2016 menggunakan kontrasepsi MKJP (IUD, MOP, MOW dan implant) sebanyak 27% dan non MKJP (suntik, pil, kondom) sebanyak 73%. Data lebih lengkap tentang KB Baru dan KB Aktif dapat di lihat pada lampiran (tabel 34 dan 35). Gambar IV. 6 Cakupan Pemakaian Kontrasepsi oleh Peserta KB Baru dan KB aktif di Provinsi NTB Tahun 2016 PIL 15,22% KB Baru LAINNYA 0.36 % IMPLAN 18,23 % IUD 7.58 % MOP 0.40% MOW 0,64% LAINNYA 0.06% KB Ak3f PIL 16,03% IUD 12,27% IMPLAN 16,38 % MOP 0,56% MOW 1,94 % SUNTIK 54,43 % SUNTIK 50,66 % KONDOM 2,09% KONDOM 3.16 % Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016 Gambar IV.6 memperlihatkan bahwa peserta KB baru dan KB aktif sebagian besar menggunakan KB suntik, karena penggunaan KB suntik tidak memerlukan banyak tahap yang sulit, termasuk metode kontrasepsi yang terhitung murah untuk masyarakat dan akses untuk memperoleh layanan KB suntik relatif lebih mudah. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 52

Pada tahun 2016 tingkat partisipasi pria sebagai peserta KB aktif masih rendah, hal ini dapat dilihat dari penggunaan kontrasepsi kondom yang hanya 1,1% dan MOP 0,4%. A.3 Pelayanan Kesehatan Anak A.3.1 Pelayanan Kesehatan Neonatal Bayi baru lahir atau neonatal adalah bayi yang berumur 0-28 hari. Kehidupan pada masa neonatus ini sangat rawan oleh karena memerlukan penyesuaian fisiologik agar bayi di luar kandungan dapat hidup sebaik-baiknya. Hal ini dapat dilihat dari tingginya angka kesakitan dan angka kematian neonatus. Pelayanan kesehatan neonatal adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten kepada neonatal minimal 3 kali selama periode 0 sampai dengan 28 hari setelah lahir, baik di fasilitas kesehatan maupun melalui kunjungan rumah. Pelaksanaan pelayanan kesehatan neonatal: (1) Kunjungan Neonatal ke-1 (KN 1) dilakukan pada kurun waktu 6 48 jam setelah lahir; (2) Kunjungan Neonatal ke-2 (KN 2) dilakukan pada kurun waktu hari ke 3 sampai dengan hari ke 7 setelah lahir; (3) Kunjungan Neonatal ke-3 (KN 3) dilakukan pada kurun waktu hari ke 8 sampai dengan hari ke 28 setelah lahir. Kunjungan neonatal bertujuan untuk meningkatkan akses neonatal terhadap pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan/masalah kesehatan pada neonatal. Cakupan kunjungan neonatal (KN1) pada tahun 2016 sebesar 97,12% meningkat jika diandingkan dengan tahun 2015 yaitu 95,94%. Kunjungan neonatal lengkap (KN3) pada tahun 2016 95,03% juga meningkat dari tahun 2015 94,01%. Cakupan KN dirinci menurut kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran (tabel 38). Banyak masalah pada bayi baru lahir yang berhubungan dengan gangguan atau kegagalan penyesuaian biokimia dan faali yang disebabkan oleh prematuritas, kelainan anatomik, dan lingkungan yang kurang baik dalam kandungan, pada persalinan maupun sesudah lahir. Yang termasuk neonatal resiko tinggi antara lain Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 53

yaitu BBLR, asfiksia neonatorum, ikterus, perdarahan tali pusat, kejang, hypotermi, hypertermi dan tetatus neonatorum. Risiko terbesar kematian neonatal terjadi pada 24 jam pertama kehidupan, minggu pertama dan bulan pertama kehidupannya. Pada tahun 2016 capaian neonatal resiko tinggi atau dengan komplikasi yang ditangani di Provinsi NTB sebesar 86,47%, hal tersebut dapat diartikan sekitar 13,53% neonatal resiko tinggi/dengan komplikasi belum tertangani oleh tenaga kesehatan yang berkompeten. Kemungkinan lain, hal tersebut terjadi karena perkiraan kasus neonatal dengan komplikasi yang ditetapkan lebih besar dari kasus neonatal komplikasi yang sesungguhnya terjadi. Capaian neonatal resiko tinggi atau dengan komplikasi di setiap kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran (tabel 33). Neonatal resti yang ditangani termasuk penanganan bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR), yang merupakan salah satu faktor yang mempunyai kontribusi terhadap kematian bayi khususnya pada masa perinatal. Pada tahun 2016 dari 102.759 bayi yang ditimbang, sebanyak 4.072 bayi atau 3,96% adalah bayi lahir dengan BBLR. Banyaknya kasus bayi lahir dengan BBLR di setiap kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran (tabel 37). A.3.2 Pelayanan Kesehatan Bayi Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang diberikan oleh tenaga kesehatan kepada bayi sedikitnya 4 kali, selama periode 29 hari sampai dengan 11 bulan setelah lahir. Pelaksanaan pelayanan kesehatan bayi: (1) kunjungan bayi satu kali pada umur 29 hari 2 bulan; (2) Kunjungan bayi satu kali pada umur 3 5 bulan; (3) Kunjungan bayi satu kali pada umur 6 8 bulan; (4) Kunjungan bayi satu kali pada umur 9 11 bulan. Cakupan pelayanan kesehatan bayi pada tahun 2016 mencapai 94,81% dari 105.598 proyeksi bayi artinya masih terdapat 5.479 bayi yang belum mendapatkan pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan kepada bayi meliputi : Pemberian imunisasi dasar lengkap (BCG, Polio 1,2,3,4, DPT/HB 1,2,3, Campak) sebelum bayi berusia 1 tahun, Stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang bayi (SDIDTK), Pemberian vitamin A 100.000 Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 54

IU (6-11 bulan), konseling ASI eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI, tanda tanda sakit dan perawatan kesehatan bayi di rumah menggunakan Buku KIA serta penanganan dan rujukan kasus bila diperlukan. Kementerian Kesehatan menetapkan imunisasi sebagai upaya nyata pemerintah untuk mencapai Millennium Development Goals (MDGs), khususnya untuk menurunkan angka kematian anak. Imunisasi dasar sangat penting diberikan sewaktu bayi (usia 0 11 bulan) untuk memberikan kekebalan dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Tanpa imunisasi anak-anak mudah terserang berbagai penyakit, kecacatan dan kematian. Indikator keberhasilan pelaksanaan imunisasi diukur dengan pencapaian Universal Child Immunization (UCI) desa/ kelurahan, yaitu minimal 80% bayi didesa/ kelurahan telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Pencapaian UCI desa/kelurahan di Provinsi NTB tahun 2016 terlihat pada gambar berikut. Gambar IV. 7 Cakupan UCI Desa/Kelurahan di Provinsi NTB Tahun 2016 desa/kelurahan 1200 1000 800 600 400 200 0 Loba r Lote ng LoK m Sbw Dmp u Bima KSB KLU Mtr Kota Bima Desa/Kelurahan 122 139 254 165 79 191 64 33 50 38 1,135 Desa/Kelurahan UCI 122 139 254 115 73 185 36 32 45 28 1,029 % Desa/Kelurahan UCI 100.00 100.00 100.00 69.70 92.41 96.86 56.25 96.97 90.00 73.68 90.66 NTB 120.00 100.00 80.00 60.00 40.00 20.00 - persen Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016 Gambar IV.7 memperlihatkan bahwa pencapaian UCI desa/kelurahan rata-rata di Provinsi NTB tahun 2016 adalah 90,66% menurun jika dibandingkan capaian UCI tahun 2015 yaitu sebesar 91,37%. Kabupaten/Kota yang belum mencapai UCI 90% adalah Kabupaten Sumbawa, Sumbawa Barat dan Kota Bima. Hal ini disebabkan Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 55

antara lain karena kurang perhatian dan dukungan dari pemerintah daerah terhadap program imunisasi, kurangnya dana operasional untuk imunisasi baik rutin maupun tambahan, dan tidak tersedianya fasilitas dan infrastruktur yang memadai. Selain itu juga kurangnya koordinasi lintas sektor termasuk pelayanan kesehatan swasta, kurang sumber daya yang memadai serta kurangnya pengetahuan masyarakat tentang program dan manfaat imunisasi. Cakupan pemberian imunisasi BCG, DPT1-HB1, DPT3-HB3, Polio 3 dan campak untuk bayi di Provinsi NTB tahun 2016 terlihat pada gambar berikut. persen 140.00 120.00 100.00 80.00 60.00 40.00 20.00 - Gambar IV. 8 Cakupan Imunisasi pada Bayi di Provinsi NTB Tahun 2016 Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016 Gambar IV.8 memperlihatkan cakupan imunisasi BCG, Polio 4, DPT 3+HB 3, Polio 4 dan Campak di Provinsi NTB pada tahun 2016. Kabupaten Lombok Timur, dan Kabupaten Bima capaiannya sudah mencapai 100% untuk setiap jenis imunisasi. Cakupan imunisasi pada tahun 2016 meningkat dibandingkan cakupan imunisasi yang sama pada tahun 2015. Untuk imunisasi dasar lengkap (IDL) target tahun 2016 adalah 95%. Kabupaten/Kota yang cakupan IDLnya sudah mencapai target adalah Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Bima, Lombok Utara, dan Kota Mataram. Cakupan imunisasi di setiap kabupaten/kota lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran (tabel 42 dan 43). Lobar Loteng LoKm Sbw Dompu Bima KSB KLU Mtr Kampanye peningkatan ASI ekslusif diberikan kepada masyarakat terutama kepada ibu mulai sejak hamil sampai melahirkan. Konseling ASI ekslusif dilakukan Kota Bima BCG 97.24 102.73 104.89 92.84 96.03 101.18 90.26 107.91 98.71 83.00 100.10 POLIO4 98.94 102.50 115.76 90.20 99.15 102.01 77.16 95.66 108.24 77.34 102.33 DPT3+HB3 98.95 102.57 115.76 90.43 99.15 102.03 77.16 95.68 108.04 77.24 102.35 CAMPAK 98.46 99.64 114.04 86.72 89.78 100.64 77.10 95.81 105.91 71.91 99.99 NTB Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 56

bertujuan untuk meningkatkan pemberian ASI eksklusif pada bayi. Cakupan pemberian ASI ekslusif di Provinsi NTB tahun 2016 terlihat pada gambar di bawah ini. p e r s e n 100.00 Gambar IV. 9 Cakupan ASI Ekslusif pada Bayi di Provinsi NTB Tahun 2016 90.00 80.00 70.00 60.00 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 0.00 Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016 Gambar IV.9 memperlihatkan bahwa cakupan pemberian ASI Ekslusif pada bayi rata-rata di Provinsi NTB sebesar 86,63% meningkat jika dibandingkan tahun 2015 yang hanya mencapai 76,88%. Lobar Loteng LoKm Sbw Dmpu Bima KSB KLU Mtr Kt. Bima % ASI EKSKLUSIF 94.81 90.98 86.05 88.55 89.85 77.40 67.78 85.21 79.90 73.67 86.63 NTB Bayi umur 6-11 bulan mendapatkan kapsul vitamin A 100.000 IU, pemberian kapsul vitamin A pada usia ini dikaitkan dengan kelangsungan hidup anak, kesehatan dan pertumbuhan anak serta menunjang penurunan angka kesakitan dan angka kematian anak. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 57

Gambar IV. 10 Cakupan Bayi (6-11 bulan) mendapat Vitamin A 100.000 IU di Provinsi NTB Tahun 2016 orang 600,000 500,000 400,000 300,000 200,000 100,000 - Lobar Loteng LoKm Sbw Domp u Bima KSB KLU Mtr Kt Bima BALITA (6-59 BULAN) 65,715 98,126 129,350 47,965 41,940 45,525 15,572 22,138 43,688 14,936 524,955 MENDAPAT VIT A 64,748 94,769 119,327 43,290 42,466 43,290 14,698 22,268 29,898 13,692 488,446 % 98.53 96.58 92.25 90.25 101.25 95.09 94.39 100.59 68.44 91.67 93.05 NTB 120.00 100.00 80.00 60.00 40.00 20.00 - persen Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016 Gambar IV.10 memperlihatkan bahwa cakupan bayi (6-11 bulan) rata-rata di Provinsi NTB tahun 2016 yang mendapat kapsul vitamin A 100.000 UI mencapai 93,05%. Cakupan bayi yang mendapat vitamin A 100.000 UI untuk Kabupaten Lombok Utara dan Dompu sudah mencapai 100 %. A.1.5 Pelayanan Kesehatan Balita Pelayanan kesehatan anak balita meliputi pelayanan pada anak balita sakit dan sehat. Pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan sesuai standar antara lain pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun yang tercatat dalam buku KIA dan pemberian Vitamin A dosis tinggi (200.000 UI). Cakupan anak balita (12-59 bulan) yang mendapat pelayanan kesehatan di Provinsi NTB tahun 2016 terlihat pada gambar berikut ini. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 58

Gambar IV. 11 Cakupan Anak Balita (12-59 bulan) Mendapat Pelayanan Kesehatan di Provinsi NTB Tahun 2015 dan Tahun 2016 120.00 100.00 80.00 persen 60.00 40.00 20.00 - Lobar Loteng LoKm Sbw Dompu Bima KSB KLU Mtr Kt Bima NTB 2015 88.15 81.25 81.60 106.99 82.46 84.29 89.50 95.95 70.87 79.31 84.57 2016 99.71 78.12 88.79 92.67 50.76 101.18 91.37 92.84 67.31 102.53 85.02 Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2015-2016 Gambar IV.11 memperlihatkan bahwa rata-rata cakupan anak balita (12-59 bulan) yang mendapat pelayanan kesehatan di Provinsi NTB tahun 2016 sebesar 85,02%, meningkat jika dibandingkan capaian tahun 2015 yaitu 84,57%. Pemantauan pertumbuhan pada anak dapat dilakukan dengan pengukuran berat badan anak balita setiap bulan dan dicatat pada Buku KIA/KMS. Pemantauan pertumbuhan dilakukan pada kelompok baduta (bawah dua tahun/anak 0-23 bulan) dan balita. Hasil pemantauan pertumbuhan pada kelompok baduta di Provinsi NTB tahun 2016, yang ditimbang sebanyak 83,80% dari sasaran baduta yang dilaporkan dan sebanyak 1,37% berada di bawah garis merah (BGM). Data cakupan penimbangan baduta di setiap kabupaten/kota terlihat pada lampiran (tabel 45). Hasil pemantauan pertumbuhan pada kelompok balita di Provinsi NTB tahun 2016, yang ditimbang hanya sebanyak 80,26% dari balita yang dilaporkandan sebanyak 1,66% berada di bawah garis merah (BGM). Data cakupan penimbangan balita di setiap kabupaten/kota terlihat pada lampiran (tabel 47). Pemberian Vitamin A dosis tinggi (200.000 UI) pada balita di kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016 terlihat pada gambar berikut. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 59

Gambar IV. 12 Cakupan Vitamin A pada Balita di Provinsi NTB Tahun 2016 orang 600,000 500,000 400,000 300,000 200,000 100,000 - Lobar Loteng LoKm Sbw Domp u Bima KSB KLU Mtr Kt Bima BALITA (6-59 BULAN) 65,715 98,126 129,350 47,965 41,940 45,525 15,572 22,138 43,688 14,936 524,955 MENDAPAT VIT A 64,748 94,769 119,327 43,290 42,466 43,290 14,698 22,268 29,898 13,692 488,446 % 98.53 96.58 92.25 90.25 101.25 95.09 94.39 100.59 68.44 91.67 93.05 NTB 120.00 100.00 80.00 60.00 40.00 20.00 - persen Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016 Gambar IV.12 memperlihatkan cakupan vitamin A untuk balita di Provinsi NTB adalah sebesar 93,05% dan Kabupaten yang cakupannya mencapai 100% adalah Kabupaten Lombok Dompu dan Lombok Utara. A.3 Perbaikan Gizi Program Perbaikan Gizi Masyarakat Tahun 2016 di Provinsi Nusa Tenggara Barat diarahkan untuk mendukung percepatan pencapaian target RPJMD yaitu penurunan prevalensi kurang gizi, melalui kegiatan pendidikan gizi masyarakat, penanggulangan kurang gizi baik gizi makro maupun gizi mikro, surveilans gizi dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat. Surveilan gizi melalui laporan rutin penemuan kasus gizi buruk yang sudah dikonfirmasi BB/PB atau BB/TB, perkembangannya dari tahun 2011-2016 adalah sebagai berikut. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 60

Gambar IV. 13 Penemuan Kasus Gizi Buruk pada Balita di Provinsi NTB Tahun 2011-2016 1,200 1,000 1,092 kasus 800 600 400 767 646 481 339 403 200 0 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Tahun Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2011-2016 Gambar IV.13 memperlihatkan bahwa kasus gizi buruk yang ditemukan di Provinsi NTB selama 6 tahun terakhir masih cukup besar, namun sejak tahun 2011 hingga 2015 menunjukkan perkembangan yang baik, dimana jumlah kasus gizi buruk yang ditemukan semakin menurun. Namun pada tahun 2016 kasus gizi buruk kembali meningkat menjadi 403 kasus. Jika diprediksikan berdasarkan hasil PSG tahun 2016, prevalensi gizi buruk sebesar 3,0% dari jumlah balita yang dilaporkan di Provinsi NTB yaitu lebih kurang 500 ribu balita. Sehingga bisa dipredikisikan sekitar lebih kurang 15 ribu kasus balita gizi buruk di Provinsi NTB, maka penemuan kasus gizi buruk yang terlaporkan masih sangat rendah, berarti masih banyak kasus gizi buruk yang tidak ditemukan atau terpantau oleh petugas kesehatan. Dengan demikian perlu dilakukan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan penemuan kasus gizi buruk di masyarakat seperti mengoptimalkan pemantauan pertumbuhan anak di posyandu dan pemberian makanan pada anak sesuai standart. A.3 Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) Salah satu upaya yang strategis untuk meningkatkan kualitas manusia di Provinsi NTB adalah upaya pendidikan dan kesehatan, dan upaya ini paling tepat dilakukan melalui institusi pendidikan. Sekolah sebagai tempat berlangsungnya proses belajar mengajar harus menjadi Health Promoting School artinya sekolah yang dapat meningkatkan derajat kesehatan warga sekolahnya. Kesemuanya akan tercapai Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 61

bila sekolah dan lingkungannya dibina dan dikembangkan antara lain melalui Upaya Kesehatan Sekolah (UKS). UKS dilakukan lewat Trias program UKS meliputi aspek pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan sekolah lingkungan sehat. Aspek pelayanan kesehatan pada UKS adalah pemeriksaan kesehatan umum dan kesehatan gigi dan mulut siswa SD dan setingkat dan melalui penjaringan kesehatan terhadap murid kelas 1 SD/MI. kabupaten/kota 110.00 100.00 90.00 80.00 70.00 60.00 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 0.00 Gambar IV. 14 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD/Setingkat di Provinsi NTB Tahun 2015-2016 Lobar Loten g LoKm Sbw Domp u Bima KSB KLU Mtr Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2015-2016 Gambar IV.14 memperlihatkan cakupan penjaringan kesehatan siswa kelas 1 SD/setingkat di Provinsi NTB pada tahun 2016 sebesar 89,78% sehingga ada sebagian siswa kelas 1 SD/setingkat yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan. Kabupaten/Kota yang sudah 100% memberikan pelayanan/penjaringan kesehatan pada Siswa kelas 1 SD/setingkat adalah Kabupaten Sumbawa dan yang cakupannya terendah adalah Kabupaten Dompu. Rata-rata cakupan penjaringan kesehatan siswa kelas 1 SD/setingkat di Provinsi NTB tahun 2016 sedikit meningkat jika dibandingkan cakupan tahun 2015, seperti yang terlihat pada grafik di atas. Kota Bima 2015 97.43 94.49 96.01 100.00 55.38 82.57 95.00 78.75 98.01 76.41 89.73 2016 98.48 95.03 97.10 100.00 36.73 75.91 95.71 93.33 98.81 77.54 89.78 Pelayanan kesehatan untuk anak sekolah juga termasuk pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Pendidikan kesehatan gigi perlu ditanamkan sejak dini, termasuk saat anak mengenyam pendidikan dasar. Anak usia sekolah memiliki kontribusi yang cukup tinggi pada kunjungan di poli gigi dengan kasus kerusakan gigi yang mengakibatkan Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 62 NTB

gigi tersebut harus dicabut. Pendidikan kesehatan gigi dan mulut bertujuan memutuskan mata rantai kasus kerusakan gigi dan menurunkan angka kesakitan gigi. Walaupun kegiatan pelayanan kesehatan gigi di sekolah dalam program UKGS telah berjalan cukup lama namun dampak program UKGS terhadap status kesehatan gigi murid sekolah dasar belum memuaskan. Selain pemeriksaan gigi siswa (kuratif), program UKGS juga yang berorientasi pada kegiatan preventif dan promotif yang bersifat masal dan individual seperti demonstrasi sikat gigi bersama. Kegiatan demonstrasi sikat gigi bersama yang dilakukan oleh siswa SD/setingkat pada tahun 2016 di Provinsi NTB hanya dilaporkan oleh 5 Kabupaten/Kota, seperti terlihat pada gambar berikut. Gambar IV. 15 Cakupan SD/MI untuk Kegiatan Sikat Gigi Masal di Provinsi NTB Tahun 2016 1000 800 Jumlah SD/MI 600 400 200 Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016 Gambar IV.15 memperlihatkan bahwa cakupan SD/MI yang melaksanakan demonstrasi sikat gigi masal masih rendah. Data terinci di setiap kabupaten/kota terlihat pada lampiran (tabel 51). LoKm Sumbawa Dompu KLU Mataram JUMLAH SD/MI 937 366 263 184 195 JML SD/MI DGN SIKAT GIGI MASSAL 0 415 18 11 48 8 A.4 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat seutuhnya termasuk didalamnya adalah pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada fasilitas pelayanan kesehatan dasar yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 63

Kunjungan pasien gigi dari tahun ke tahun juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Pencabutan gigi masih menjadi kasus yang paling sering dilakukan di Puskesmas. Pencabutan gigi tetap adalah tindakan kuratif dan rehabilitatif, tindakan tersebut dilakukan karena sudah tidak ada alternatif lainnya, hal ini disebabkan karena perawatan gigi sejak dini tidak dilakukan dengan baik. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Provinsi NTB terlihat pada gambar berikut. Gambar IV. 16 Cakupan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Provinsi NTB Tahun 2011-2016 30,000 25,000 Kasus 20,000 15,000 10,000 5,000-2011 2012 2013 2014 2015 2016 Pencabutan Gigi Tetap 28,417 19,556 17,798 19,845 17,682 14,637 Tumpatan Gigi Tetap 14,214 12,352 10,840 11,012 11,533 10,310 Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2011-2016 Gambar IV.16 memperlihatkan pelayanan kesehatan gigi khususnya pencabutan gigi tetap pada tahun 2016 menurun dibandingkan tahun 2015, namun angka pencabutan gigi tetap lebih tinggi dari angka tumpatan gigi tetap. Hal ini perlu menjadi perhatian, karena sebagian besar masyarakat memilih mencabut gigi daripada mempertahankan, sehingga perlu dilakukan penyuluhan tentang cara perawatan gigi yang baik sedini mungkin. Rasio tumpatan dan pencabutan gigi meningkat dari 0,65 pada tahun 2015 menjadi 0,70 pada tahun 2016. Hampir seluruh Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi NTB, jumlah pencabutan gigi tetap lebih banyak dibandingkan tumpatan gigi tetap (rasio rendah), hanya Kabupaten Lombok Barat dan Kota mataram yang tumpatan gigi tetap lebih besar daripada pencabutan gigi tetap. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar masyarakat masih kurang memperhatikan kesehatan gigi dan mulut dan masih Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 64

rendahnya promosi kesehatan gigi dan mulut.rasio tumpatan gigi dan pencabutan gigi di setiap kabupaten/kota dapat dilihat dalam lampiran (tabel 50). A.5 Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Meningkatnya usia harapan hidup membuat jumlah penduduk kelompok usia lanjut semakin besar. Namun perbaikan pada pelayanan kesehatan usia lanjut belum menjadi perhatian. Cakupan usia lanjut yang mendapatkan pelayanan kesehatan di Provinsi NTB tahun 2011-2016 terlihat pada gambar berikut. Gambar IV. 17 Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut di Provinsi NTB Tahun 2011-2016 60 persen yankes usila 50 40 30 20 10 39.79 20.41 39.27 52.56 42.04 37.89 0 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Tahun Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2011-2016 Gambar IV.17 memperlihatkan bahwa usia lanjut yang mendapatkan pelayanan kesehatan pada tahun 2016 hanya 37,89% dari jumlah usia lanjut yang ada. Hal ini menggambarkan bahwa kabupaten/kota di Provinsi NTB belum memperhatikan pelayanan kesehatan untuk kelompok usia lanjut yang merupakan kelompok usia beresiko. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 65

A.6 Promosi Kesehatan Penyuluhan kesehatan merupakan kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat sadar, tahu dan mengerti, mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Penyuluhan kegiatan merupakan gabungan berbagai kegiatan termasuk di dalamnya kunjungan rumah dan penyebaran informasi kesehatan. B. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat yaitu hak rakyat untuk memperoleh akses atas kebutuhan pelayanan kesehatan. Pembangunan kesehatan juga harus dipandang sebagai suatu investasi dalam kaitannya untuk mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pembangunan ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. B.1 Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Prabayar Peran serta masyarakat adalah syarat mutlak bagi keberhasilan, kelangsungan dan kemandirian pembangunan di bidang kesehatan yang diwujudkan antara lain sebagai penyelenggara berbagai upaya pelayanan kesehatan dan dalam membiayai pemeliharaan kesehatan. Peran serta dalam pembiayaan pemeliharaan kesehatan terlaksana antara lain dalam bentuk pengeluaran biaya langsung untuk kesehatan, dana sehat, asuransi sosial di bidang kesehatan dan berbagai bentuk pembiayaan kesehatan prabayar. Perkembangan peserta jaminan kesehatan di Provinsi NTB cukup positif. Kepesertaan jaminan kesehatan tahun 2016 sebanyak 67,36% dari total penduduk, dan kesemuanya merupakan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), hal ini dikarenakan jamkesda dan asuransi swasta ataupun asuransi perusahaan sudah terintegrasi dengan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 66

B.2 Kunjungan di Sarana Pelayanan Kesehatan Cakupan rawat jalan selama tahun 2016 sebesar 64,7% sedikit menurun dibandingkan cakupan pada tahun 2015 yaitu79,5%. Cakupan rawat inap pada tahun 2016 juga mengalami penurunan menjadi 4,1% dari 10,1% pada tahun 2015, walaupun cakupan tersebut masih terbilang kecil atau rendah. Penyebab rendahnya cakupan rawat inap kemungkinan karena rendahnya angka kesakitan masyarakat atau rendahnya pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh penduduk. Jumlah total kunjungan penduduk ke Puskesmas baik rawat jalan dan rawat inap tahun 2016 sebanyak 3.015.224 orang (61,56%), menurun jika dibandingkan kunjungan penduduk ke Puskesmas pada tahun 2015 yaitu sebanyak 3.965.698 orang (82,37%). B.3 Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Rumah sakit adalah suatu fasilitas pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan rawat inap dan rawat jalan yang memberikan pelayanan kesehatan jangka pendek dan jangka panjang yang terdiri dari observasi, diagnostik, terapeutik dan rehabilitatif untuk orang-orang yang menderita sakit, cidera dan melahirkan. Indikator yang digunakan untuk melihat perkembangan fasilitas perawatan, peningkatan mutu dan sarana rumah sakit antara lain sebagai berikut: B.3.1 Angka Kematian Umum Penderita yang Dirawat di Rumah Sakit Angka kematian umum penderita yang dirawat di rumah sakit (Gross Death Rate/GDR) tahun 2016 pada 13 rumah sakit yang melapor dari 26 rumah sakit umum yang ada, rata-rata sebesar 32,36 per 1000 pasien keluar, sedangkan angka yang dapat ditolerir maksimum 45 per 1000 pasien keluar. Namun secara keseluruhan angka GDR di NTB masih under reported karena belum semua rumah sakit yang ada melaporkan capaian kinerjanya. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran (tabel 55). Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 67

B.3.2 Angka Kematian Penderita yang Dirawat 48 jam Dari 13 rumah sakit umum yang melapor pada tahun 2016, rata-rata angka kematian penderita yang dirawat 48 jam (Net Death Rate/NDR) di Provinsi NTB sebesar 16,27per 1000 pasien yang keluar. Namun angka tersebut juga masih under reported karena belum semua rumah sakit yang ada di Provindi NTB melaporkan capaian kinerjanya. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran (table 55). B.3.3 Pemakaian Tempat Tidur Rata-rata pemakaian tempat tidur (Bed Occupancy Rate/BOR) pada tahun 2016 sudah mencapai angka ideal yaitu 69,34% (BOR Ideal= 60%-80%). Angka tersebut tidak dapat menggambarkan keadaan keseluruhan karena masih ada rumah sakit yang belum melaporkan capaian BOR. Pada 13 rumah sakit yang melapor dari 26 rumah sakit umum yang ada, hampir semua rumah sakit yang melapor mempunyai tingkat pemanfaatan cukup ideal kecuali 2 rumah sakit yaitu RSUD As Syifa dan RS Stikes Mataram di Kota Bima. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran (tabel 56). B.3.4 Lama Rawat Pasien Rata-rata lama rawat seorang pasien (Length of Stay/LOS) di 13 rumah sakit yang melapor pada tahun 2016 adalah 3 hari, angka tersebut naik bila dibandingkan nilai LOS tahun 2015 sebesar 2 hari. Angka tersebut berada di bawah nilai LOS ideal yaitu antara 6-9 hari. Angka LOS di setiap rumah sakit dapat dilihat pada lampiran (tabel 56). B.3.5 Tempat Tidur Tidak Ditempati Angka Tempat Tidur Tidak ditempati (Turn of Interval/TOI) menunjukkan efisiensi penggunaan tempat tidur, dimana angka ideal untuk TOI adalah 1-3 hari. Pada tahun 2016 rata-rata TOI di 13 rumah sakit yang melapor adalah 1 hari. Kondisi Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 68

ini turun dari rata-rata TOI tahun 2015 sebesar 2 hari. Angka TOI di setiap rumah sakit dapat dilihat pada lampiran (tabel 56). C. Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan seseorang yang mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya. Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri terutama dalam tatanan masing-masing dan masyarakat dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Rumah tangga merupakan unit terkecil dalam lingkungan, sehingga perilaku hidup yang bersih dan sehat selayaknya harus diterapkan dan ditanamkan kepada seluruh anggata keluarga. Pada akhirnya keluarga yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat pula. PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat. Rumah tangga sehat berarti mampu menjaga, meningkatkan, dan melindungi kesehatan setiap anggota rumah tangga dari gangguan ancaman penyakit dan lingkungan yang kurang kondusif untuk hidup sehat. Penilaian sebuah rumah tangga dikatakan telah melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat adalah bila rumah tangga telah melaksanakan 10 indikator perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga, yaitu : 1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan 2. Memberikan ASI eksklusif pada bayi hingga berumur 6 (enam) bulan 3. Menimbang balita ke Posyandu 4. Mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari 5. Melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari 6. Cuci tangan menggunakan sabun 7. Memberantas jentik minimal 1 (satu) minggu sekali (PSN) 8. Menggunakan air bersih Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 69

9. Menggunakan jamban sehat 10. Tidak merokok dalam rumah/ruangan. Hasil pemantauan rumah tangga pada tahun 2016, dari 42.324 rumah tangga yang dipantau (3,2% dari jumlah rumah tangga yang ada) sebanyak 14.198 (33,55%) rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat. Pada tahun 2015 sebanyak 40.523 rumah tangga dipantau (3% dari total rumah tangga yang ada). Rumah tangga yang dipantau tahun 2016 sedikit meningkat daripada rumah tangga dipantau tahun 2015. Pencapaian rumah tangga yang ber-phbs di Provinsi NTB masih sangat rendah sehingga perlu dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan capaian tersebut. Upaya yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan penyuluhan tentang pentingnya PHBS kepada masyarakat umum, anak sekolah, ibu balita dll, melakukan pemantauan PHBS secara rutin dan menyeluruh untuk semua rumah tangga yang ada. Selain itu perlu juga merangkul kader, tokoh masyarakat dan para pengambil kebijakan untuk ikut serta menggerakkan masyarakat dalam berperilaku hidup bersih dan sehat. Cakupan Rumah Tangga Ber-Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di setiap kabupaten/kota terlihat pada lampiran (tabel 57). D. Pembinaan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar Derajat kesehatan sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan disamping faktor perilaku dan pelayanan kesehatan. Upaya penyehatan lingkungan dilakukan untuk mewujudkan mutu lingkungan yang lebih sehat, antara lain melalui pemberdayaan masyarakat dalam penyediaan air bersih dan sanitasi, sarana pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan, pengendalian dampak resiko pencemaran lingkungan dan pengembangan wilayah sehat. D.1 Rumah Sehat Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan yaitu memiliki jamban sehat, tempat pembuangan sampah, sarana air bersih, sarana pembuangan air limbah, ventilasi baik, kepadatan hunian rumah sesuai dan lantai rumah tidak dari tanah. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 70

Pada tahun 2015 terdapat 501.653 rumah yang belum memenuhi syarat, untuk selanjutnya rumah yang belum memenuhi syarat tersebut akan dibina pada tahun 2016. Namun pembinaan tidak dapat dilakukan pada semua rumah yang belum memenuhi syarat. Pembinaan dilakukan pada 199.380 rumah saja (39,74%). Hasil pembinaan diperoleh bahwa sebanyak 45,54% atau 90.790 rumah yang dibina memenuhi syarat. Sehingga sampai dengan tahun 2016 terdapat 900.280 rumah sehat atau 68,62% dari seluruh rumah yang ada. Rumah sehat terbanyak berada di Kota Mataram, Kota Bima dan Kabupaten Sumbawa Barat. Cakupan rumah sehat di setiap kabupaten/kota terlihat pada lampiran (tabel 58). D.3 Akses terhadap Sumber Air Minum Keluarga Air minum yang layak yang dapat diakses oleh masyarakat masih sangat minim. Masalah kemiskinan sebagai salah satu penyebab rendahnya kemampuan penduduk mengakses air minum yang layak. Selain itu masih rendahnya kesadaran masyarakat tentang lingkungan, rendahnya kualitas bangunan septic tank dan masih buruknya sistem pembuangan limbah juga mempengaruhi ketersedian sumber air minum. Pada tahun 2016 penduduk di Provinsi NTB yang memiliki akses berkelanjutan terhadap air minum layak sebanyak 80,36%. Air minum layak tersebut diperoleh melalui sarana sumur gali terlindung memenuhi syarat 45,93% dan perpipaan yang memenuhi syarat (PDAM, BPSPAM) sebanyak 41,95% dan sisanya diperoleh melalui jaringan non perpipaan yang memenuhi syarat seperti sumur gali dengan pompa, sumur bor dengan pompa, terminal air, mata air terlindung dan penampungan air hujan. Cakupan akses air minum di kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran (tabel 59). D.4 Kualitas Air Minum Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907/Menkes/SK/VII tahun 2002, Menteri Kesehatan melakukan pembinaan teknis terhadap segala kegiatan yang berhubungan dengan penyelenggaraan persyaratan kualitas air minum. Dalam pelaksanaan pengawasan kualitas air minum, Dinas Kesehatan Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 71

Kabupaten/Kota dapat menentuan parameter kualitas air yang akan diperiksa sesuai dengan kebutuhan dan kondisi daerah tangkapan air, instalasi pengolahan air dan jaringan perpipaan. Pada tahun 2016, dari 10 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi NTB, seluruhnya melaporkan hasil pemeriksaan kualitas air minum di penyelenggara air minum. Sampel air minum yang diperiksa adalah 1.228 sampel. Dari sampel air minum tersebut 776 sampel atau 63,19% yang memenuhi syarat (fisik, bakteriologi dan kimia). Rincian hasil pemeriksaan kualitas air minum di kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran (tabel 60). D.5 Akses terhadap Jamban Sehat Akses pada sanitasi khususnya pada penggunaan jamban sehat, saat ini memang masih menjadi masalah serius di Provinsi NTB. Masih tingginya angka buang air besar pada sembarang tempat (open defecation), menjadi salah satu indikator rendahnya akses ini. Penduduk yang mempunyai akses sanitasi layak (Jamban Sehat) pada tahun 2016 sebanyak 79,80%, artinya sebanyak 20,20% penduduk tidak mempunyai akses sanitasi yang layak. Dari 79,80% penduduk yang memiliki akses sanitasi yang layak tersebut, jenis sarana jamban yang digunakan adalah 9,47% menggunakan jamban komunal memenuhi syarat, jamban leher angsa memenuhi syarat 87,46%, jamban plengsengan memenuhi syarat 2,25% dan jamban cemplung memenuhi syarat 0,82%. Data penggunaan jamban di kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran (tabel 61). D.5 Desa yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) bertujuan untuk menyadarkan masyarakat pentingnya berbudaya hidup bersih, mengubah perilaku masyarakat dengan menitikberatkan pemberdayaan masyarakat. Program STBM telah dimulai sejak tahun 2006. Kemudian pada tahun 2008 dikeluarkan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Strategi Nasional Sanitasi Total Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 72

Berbasis Masyarakat. Lima pilar dalam STBM yang menjadi tujuan penerapan program di pedesaan yaitu tidak buang air besar sembarangan, mencuci tangan memakai sabun, mengelola air minum dan makanan di rumah tangga, mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman serta pengelolaan sampah. Capaian desa/kelurahan yang melaksanakan STBM pada tahun 2016 sebanyak 1.100 desa dari 1.135 desa/kelurahan yang ada (96,9%). Cakupan desa Stop BABS (SBS) sebanyak 471 desa/kelurahan atau 41,50% dan desa/kelurahan STBM sebanyak 13 desa/kelurahan atau 1,15%. Cakupan desa/kelurahan yang melaksanakan STBM setiap kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran (tabel 62). D.6 Tempat-Tempat Umum Memenuhi Syarat Tempat-tempat umum (TTU) memiliki potensi sebagai tempat terjadinya penularan penyakit, pencemaran lingkungan ataupun gangguan kesehatan lainnya. Pengawasan atau pemeriksaan sanitasi terhadap TTU dilakukan untuk mewujudkan lingkungan TTU yang bersih guna melindungi kesehatan masyarakat dari kemungkinan penularan penyakit dan gangguan kesehatan lainnya. Sanitasi TTU harus memenuhi persyaratan kesehatan dalam arti melindungi, memelihara, dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Tempat atau sarana layanan umum yang wajib menyelenggarakan sanitasi lingkungan antara lain, tempat umum atau sarana umum yang dikelola secara komersial, tempat yang memfasilitasi terjadinya penularan penyakit, atau tempat layanan umum yang intensitas jumlah dan waktu kunjungannya tinggi. TTU semacam itu meliputi sarana pendidikan/sekolah, sarana kesehatan dan hotel. Hasil inspeksi sanitasi tahun 2016 di kabupaten/kota diperoleh hasil bahwa TTU yang memenuhi syarat di Provinsi NTB sebanyak 71,78%. Berarti sebanyak 28,22% TTU tidak memenuhi syarat. Kondisi ini mengkhawatirkan mengingat di sarana TTU banyak masyarakat berkumpul. Ironisnya lagi, sarana kesehatan yang terdiri dari puskesmas dan rumah sakit, tidak seluruhnya memenuhi syarat kesehatan. Puskesmas yang memenuhi syarat kesehatan hanya 79,8% dan rumah sakit yang Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 73

memenuhi syarat kesehatan sebesar 84,8%. Cakupan TTU yang memenuhi syarat di kabupaten/kota lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran (tabel 63). D.6 Tempat Pengelolaan Makanan Memenuhi Syarat Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap makanan yang disediakan di luar rumah, maka produk-produk makanan yang disediakan oleh perusahaan atau perorangan yang bergerak dalam usaha penyediaan makanan untuk kepentingan umum, haruslah terjamin kesehatan dan keselamatannya. Hal ini hanya dapat terwujud bila ditunjang dengan keadaan hygiene dan sanitasi Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang baik dan dipelihara secara bersama oleh pengusaha dan masyarakat. TPM yang dimaksud meliputi jasaboga atau catering, rumah makan dan restoran, depot air minum (DAM), industri makanan, kantin, warung dan makanan jajanan dan sebagainya. Sebagai salah satu jenis tempat pelayanan umum yang mengolah dan menyediakan makanan bagi masyarakat banyak, maka TPM memiliki potensi yang cukup besar untuk menimbulkan gangguan kesehatan atau penyakit bahkan keracunan akibat dari makanan yang dihasilkannya. Dengan demikian kualitas makanan yang dihasilkan, disajikan dan dijual oleh TPM harus memenuhi syarat-syarat kesehatan. Hasil inspeksi sanitasi tahun 2016 di kabupaten/kota diperoleh hasil bahwa TPM yang memenuhi syarat hygiene sanitasi sebesar 49,09% dan yang tidak memenuhi syarat sebanyak 22,92%. Cakupan TPM menurut status hygiene sanitasi di kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran (tabel 64). Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 74

E. Pelayanan Kefarmasian Salah satu komponen penting dari sarana pelayanan kesehatan yang bermutu adalah manajemen logistik obat yang mencakup pengadaan, distribusi dan penyimpanan obat. Pada tahun 2016 rata-rata ketersediaan 20 jenis obat dan vaksin di Puskesmas se Provinsi NTB sebesar 84,44%. Gambaran tentang ketersediaan obat dan vaksin di Kabupaten/Kota se Provinsi NTB tahun 2016 dapat dilihat pada grafik di bawah ini : Gambar IV. 18 Ketersediaan Obat dan Vaksin di Puskesmas menurut Kabupaten/Kota se Provinsi NTB Tahun 2016 p e r s e n 100.00 90.00 80.00 70.00 60.00 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 0.00 Lobar Loteng LoKm Sbw Domp u Bima KSB KLU Mtr Kt Bima % ketersediaan obat dan vaksin 93.82 90.40 83.64 86.23 89.40 62.92 87.73 77.19 81.70 91.42 84.44 Sumber: Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi NTB, 2016 NTB Dari gambar IV.18 diketahui bahwa tidak ada Kabupaten yang cakupan ketersediaan obat dan vaksin nya 100% dan yang paling rendah cakupannya adalah Kabupaten Bima. Obat dan vaksin sebanyak 20 item tersebut harus tersedia di seluruh Puskesmas, agar Puskesmas dapat memberikan pelayanan pengobatan yang maksimal kepada masyarakat di wilayahnya. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 75

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN Pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan selama ini telah berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara bermakna walaupun masih dijumpai berbagai masalah dan hambatan. Pembangunan kesehatan masyarakat sangat memerlukan sumber daya kesehatan yang merupakan perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan sebagai pendukung penyelenggaraan upaya kesehatan. A. Sarana Kesehatan Sarana pelayanan kesehatan terdiri dari RS Umum, RS Khusus, Puskesmas dan jaringannya, sarana produksi dan distribusi kefarmasian dan sarana pelayanan lainnya (seperti Balai pengobatan/klinik, Praktek Dokter Bersama, Praktek Dokter Perorangan dan Praktek Pengobatan Tradisional). Rincian sarana pelayanan kesehatan tercantum pada lampiran (tabel 67). A.1 Rumah Sakit Umum Rumah Sakit umum yang ada di Provinsi NTB sampai akhir tahun 2016 sebanyak 26 Rumah Sakit. Berdasarkan pemilikan/pengelola terdistribusi sebagai berikut: Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 76

Tabel V.1 Jumlah Rumah Sakit Umum berdasarkan Pengelola di Provinsi NTB Tahun 2016 Kabupaten/Kota Pemilikan/Pengelola Pem.Prov NTB Pem.Kab/Kota TNI/Polri Swasta Jumlah Lombok Barat 0 1 0 0 1 Lombok Tengah 0 1 0 1 2 Lombok Timur 0 1 0 2 3 Sumbawa 1 1 0 0 2 Dompu 0 1 0 0 1 Bima 0 2 0 0 2 Sumbawa Barat 0 1 0 0 1 Lombok Utara 0 1 0 0 1 Mataram 1 1 2 6 10 Kota Bima 0 0 0 3 3 Jumlah 2 10 2 12 26 Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016 Tabel di atas memperlihatkan penyebaran RS di Provinsi NTB tidak merata. Unit rumah sakit di Provinsi NTB sudah lebih dari cukup dimana tercatat dari segi kepemilikan sebanyak 14 RS pemerintah dan 12 RS swasta. Namun penyebaran atau tataletak RS masih tidak merata. Masih ada Rumah Sakit yang tidak menjangkau atau tidak mencukupi dalam hal layanan kecukupan tempat tidur karena lebih banyak Rumah Sakit berada di Pulau Lombok daripada di Pulau Sumbawa. A.2 Rumah Sakit Khusus Sesuai tipe pelayanan, selain Rumah Sakit Umum juga terdapat Rumah Sakit Khusus. Rumah Sakit Khusus menyelenggarakan pelayanan kesehatan berdasarkan jenis penyakit dan disiplin ilmu tertentu atau mempunyai fungsi primer. Di Provinsi NTB terdapat 2 buah Rumah Sakit Khusus yaitu Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma dan Rumah Sakit Ibu dan Anak Permata Hati. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 77

A.3 Puskesmas dan Jaringannya Menurut Permenkes No 75 Tahun 2014, Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Dengan kata lain puskesmas mempunyai wewenang dan tanggungjawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya. Puskesmas di Provinsi NTB tahun 2016 berjumlah 159 Puskesmas yang terdiri dari 132 Puskesmas rawat inap dan 27 Puskesmas non rawat inap. Jumlah puskesmas di Provinsi NTB tahun 2016 terlihat pada tabel berikut. Kabupaten/ Kota Tabel V.2 Jumlah Puskesmas di Provinsi NTB Tahun 2015-2016 Tahun 2015 Tahun 2016 Rawat Inap Non Rawat Inap Jumlah Rawat Inap Non Rawat Inap Jumlah Lobar 5 12 17 5 12 17 Loteng 25 0 25 25 0 25 Lotim 29 0 29 29 0 29 Sumbawa 23 2 25 23 2 25 Dompu 7 2 9 9 0 9 Bima 20 0 20 21 0 21 KSB 7 2 9 7 2 9 KLU 6 2 8 6 2 8 Mataram 4 7 11 5 6 11 Kota Bima 2 3 5 2 3 5 Jumlah 128 30 158 132 27 159 Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2014-2015 Tabel di atas memperlihatkan bahwa ada perubahan tipe puskesmas pada tahun 2016. Pada tahun 2015 puskesmas non rawat inap sebanyak 30 buah, sedangkan tahun 2016 puskesmas non rawat inap sebanyak 27 buah. Sebanyak 3 puskesmas non rawat inap beralih menjadi puskesmas rawat inap pada tahun 2016. Puskesmas rawat inap atau puskesmas perawatan merupakan puskesmas yang diberi tambahan ruangan dan fasilitas untuk menolong penderita gawat darurat, baik berupa tindakan operatif terbatas maupun rawat inap sementara. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 78

Rasio puskesmas terhadap 100.000 penduduk relatif tidak berubah dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2015, rasio puskesmas 3,28 terhadap 100.000 penduduk dan pada tahun 2016 3,25 terhadap 100.000 penduduk. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, puskesmas dibantu oleh jaringannya yaitu puskesmas keliling dan puskesmas pembantu. Puskesmas keliling di Provinsi NTB pada tahun 2016 sebanyak 230 buah dan puskesmas pembantu sebanyak 565 buah, terinci sebagai berikut. Tabel V.3 Jumlah Puskesmas Keliling dan Puskesmas Pembantu di Provinsi NTB Tahun 2016 Kabupaten/Kota Puskesmas Keliling Puskesmas Pembantu Lombok Barat 22 59 Lombok Tengah 25 95 Lombok Timur 43 87 Sumbawa 42 93 Dompu 8 47 Bima 31 90 Sumbawa Barat 29 28 Lombok Utara 6 30 Mataram 11 17 Kota Bima 13 19 Jumlah 230 565 Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016 A.4 Sarana Produksi dan Distribusi Kefarmasian Sarana produksi dan distribusi kefarmasian yang ada di Provinsi NTB yaitu usaha kecil obat tradisional sebanyak 3 buah, pedagang besar farmasi sebanyak 2 buah, apotek sebanyak 219 buah, toko obat sebanyak 74 buah dan penyalur alat kesehatan sebanyak 2 buah. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 79

A.5 Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) persen Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan masyarakat, berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang ada termasuk yang ada di masyarakat. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) diantaranya adalah Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), dan Poskesdes (Pos Kesehatan Desa). A.3.1 Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal di masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi dan penanggulangan diare. Untuk memantau perkembangannya, Posyandu dikelompokkan ke dalam 4 strata posyandu yaitu Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri. Data posyandu menurut strata di setiap kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran (tabel 69). Posyandu di Provinsi NTB menurut strata tahun 2016 terlihat pada gambar berikut. 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Gambar V.1 Persentase Posyandu menurut Strata di Provinsi NTB Tahun 2016 Lobar Loteng LoKm Sbw Dompu Bima KSB KLU Mtr MANDIRI 2.04 2.22 7.65 10.35 1.22 3.08 7.04 0.00 20.63 1.84 PURNAMA 79.61 25.55 41.91 43.29 83.94 57.95 58.22 32.48 41.83 7.36 Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 80 Kota Bima MADYA 16.08 42.24 46.55 43.29 10.46 34.74 33.33 65.73 30.09 72.39 PRATAMA 2.27 29.99 3.88 3.06 4.38 4.22 1.41 1.79 7.45 18.40 Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016 Pada tahun 2016, jumlah posyandu sebanyak 7.061 posyandu. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2015 sebanyak 7.006 posyandu. Posyandu yang aktif hanya sebanyak 3.620 atau sebanyak 51,27% dari seluruh posyandu yang ada. Posyandu aktif merupakan posyandu pada strata purnama dan mandiri. Rasio

posyandu terhadap 100 balita pada tahun 2016 adalah 1,36 per 100 balita, artinya terdapat posyandu yang mempunyai sasaran lebih dari 100 balita. Jika dibandingkan dengan jumlah desa dan kelurahan, maka rasio posyandu terhadap desa/ kelurahan adalah 6,22 artinya setiap desa mempunyai sekitar 6 posyandu. Kondisi ini tidak jauh berbeda dengan rasio posyandu terhadap desa/kelurahan tahun 2015 yaitu 6,17 per desa/kelurahan. A.3.2 Pos Kesehatan Desa Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) adalah UKBM yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan/menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa. Poskesdes dapat dikatakan sebagai sarana kesehatan yang merupakan pertemuan antara upaya masyarakat dan dukungan pemerintah. Pelayanannya meliputi upaya promotif, preventif, dan kuratif yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan (terutama bidan) dengan melibatkan kader atau tenaga sukarela lainnya. Poskesdes di harapkan sebagai pusat pengembangan dan koordinator berbagai UKBM yang dibutuhkan masyarakat desa, misalnya Posyandu dan warung obat desa (WOD). Pada tahun 2016 di Provinsi NTB terdapat 865 poskesdes, bertambah 30 poskesdes dari keadaan pada tahun 2015 sebanyak 835 poskesdes. Jumlah poskesdes di setiap kabupaten/kota tahun 2016 terlihat pada gambar berikut. Gambar V.2 Jumlah Poskesdes dan Desa/Kelurahan di kabupaten/kota se- Provinsi NTB Tahun 2016 300 250 200 150 100 50 0 Lobar Loteng LoKm Sbw Dompu Bima KSB KLU Mtr Desa/Kelurahan 122 139 254 165 79 191 64 33 50 38 Poskesdes 118 122 189 57 69 135 67 50 24 34 Kota Bima Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 81

Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016 Gambar V.2 memperlihatkan bahwa ada sebagian desa/kelurahan di Provinsi NTB pada tahun 2015 belum mempunyai poskesdes, kecuali desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Sumbawa Barat dan Kabupaten Lombok Utara, hal ini terlihat dari jumlah poskesdes lebih besar dari jumlah desa/keluarahan yang ada di Kabupaten tersebut. A.6 Desa Siaga Desa Siaga adalah desa/kelurahan yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Pada tahun 2016 di Provinsi NTB terdapat 1.101 desa/kelurahan Siaga dari 1.135 desa/kelurahan yang ada. Desa Siaga aktif adalah desa yang mempunyai Poskesdes atau UKBM lainnya yang buka setiap hari dan berfungsi sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar, penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan, surveilans berbasis masyarakat yang meliputi gizi, penyakit, lingkungan dan perilaku sehingga masyarakatnya dapat menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Distribusi desa/kelurahan di kabupaten/kota terlihat pada gambar berikut. 300 250 200 150 100 50 0 Gambar V.3 Desa/Kelurahan Siaga di Provinsi NTB Tahun 2016 Lobar Loteng LoKm Sbw Dompu Bima KSB KLU Mtr MANDIRI 3 0 3 2 0 0 1 0 1 0 PURNAMA 9 0 2 26 2 6 10 7 5 0 MADYA 52 1 31 102 32 53 44 25 20 38 PRATAMA 58 123 206 35 47 123 9 1 24 0 Kota Bima Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 82

Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016 Gambar di atas memperlihatkan bahwa desa/kelurahan siaga dengan strata pratama lebih dominan daripada strata lainnya, bahkan di Kabupaten Lombok Tengah, Lombok Timur dan Bima sebagian besar desa/kelurahannya adalah desa/kelurahan siaga dengan strata pratama. B. Tenaga Kesehatan Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan, memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang memerlukan kewenangan dalam menjalankan pelayanan kesehatan. Pemerintah mengatur perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, pembinaan, dan pengawasan mutu tenaga kesehatan dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Tenaga kesehatan dapat dikelompokkan sesuai dengan keahlian dan kualifikasi yang dimiliki, antara lain meliputi tenaga medis, tenaga kefarmasian, tenaga keperawatan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga sanitarian, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik, tenaga keteknisian medis, dan tenaga kesehatan lainnya. Jumlah tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan yang ada di Provinsi NTB pada tahun 2016 sebanyak 16.390 orang. Jumlah tersebut merupakan jumlah tenaga di Puskesmas, Rumah Sakit Pemerintah dan Rumah Sakit Swasta dan tidak termasuk tenaga kesehatan yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Provinsi. Proporsi tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan yang ada di Provinsi NTB pada tahun 2016 adalah sebagai berikut: Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 83

Gambar V.4 Jenis Tenaga Kesehatan di Provinsi NTB Tahun 2016 Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016 Gambar V.4 memperlihatkan bahwa proporsi terbanyak adalah tenaga perawat sebanyak 35% dan bidan sebanyak 20% dari tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan yang ada di Provinsi NTB. Data terinci tentang tenaga kesehatan dapat dilihat pada lampiran (tabel 72-80). Tenaga dokter spesialis yang bekerja di Rumah Sakit sebanyak 315 orang. Kondisi ini lebih rendah daripada kondisi tahun 2015 dimana dokter spesialis sebanyak 373 orang. Rasio dokter spesialis per 100.000 penduduk di Provinsi NTB tahun 2016 sebesar 6 per 100.000 penduduk. Rasio dokter spesialis ini berada di bawah target rasio yang ditetapkan berdasarkan Kepmenko Bid.Kesra No.54 Tahun 2013 yaitu sebesar 11 per 100.000 penduduk (target 2019). Tenaga dokter umum di fasilitas kesehatan yang ada di Provinsi NTB sebanyak 680 orang dan rasio dokter umum adalah 14 per 100.000 penduduk. Rasio dokter umum di Provinsi NTB masih di bawah target rasio yang ditetapkan berdasarkan Kepmenko Bid.Kesra No.54 Tahun 2013 yaitu sebesar 45 per 100.000 penduduk (target 2019). TENAGA KETERAPIAN FISIK 0% TENAGA TEKNISI MEDIS 5% KESEHATAN LINGKUNGAN 3% KEFARMASIAN 3% TENAGA KESEHATAN LAIN 3% TENAGA TENAGA GIZI 3% KESEHATAN MASYARAKAT 2% PENUNJANG KESEHATAN 18% PERAWAT GIGI 1% DOKTER 6% Tenaga dokter gigi di fasilitas kesehatan yang ada di Provinsi NTB sebanyak 146 dengan rasio 3 per 100.000 penduduk. Rasio dokter gigi di Provinsi NTB masih dibawah target rasio yang ditetapkan berdasarkan Kepmenko Bid.Kesra No.54 Tahun 2013 yaitu sebesar 13 per 100.000 penduduk (tahun 2019). DOKTER GIGI 1% Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 84 BIDAN 20% PERAWAT 35%

Tenaga perawat di fasilitas kesehatan yang ada Provinsi NTB sebanyak 5.779 dan rasio tenaga perawat adalah 118 per 100.000 penduduk, masih di bawah target rasio yang ditetapkan berdasarkan Kepmenko Bid.Kesra No.54 Tahun 2013 yaitu sebesar 180 per 100.000 penduduk (tahun 2019). Tenaga bidan di fasilitas kesehatan yang ada di Provinsi NTB sebanyak 3.207 orang dengan rasio 65 per 100.000 penduduk, masih di bawah target rasio yang ditetapkan berdasarkan Kepmenko Bid.Kesra No.54 Tahun 2013 yaitu sebesar 120 per 100.000 penduduk (tahun 2019). C. Pembiayaan Kesehatan Pembiayaan pembangunan kesehatan se-provinsi NTB tahun 2016 diperoleh dari berbagai sumber yaitu APBD kabupaten/kota se-ntb, APBD Provinsi NTB, APBN (Dana Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan (TP) dan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), Jaminan Kesehatan Nasional, Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN), sumber pemerintah lainnya,swasta dan masyarakat. berikut. Pembiayaan kesehatan se-provinsi NTB tahun 2016 dapat dilihat pada gambar Gambar V.5 Pembiayaan Kesehatan di Provinsi NTB Tahun 2016 APBN 2,33% PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 0% APBD PROVINSI 2,17% APBD KAB/KOTA 95,40% Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016 dan Subag Proglap Dinas Kesehatan Prov NTB, 2016. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 85

Pada tahun 2016 anggaran kesehatan se-provinsi NTB tercatat sebanyak Rp.2.111.364.783.971,- atau Rp. 431.076 perkapita/tahun. Jika dibandingkan dengan penyataan WHO bahwa anggaran kesehatan yang ideal untuk menjamin terselenggaranya program/pelayanan kesehatan esensial adalah sebesar US$34/kapita atau sekitar Rp.462.400/kapita (1 US$ = Rp. 13.600), berarti anggaran kesehatan di kabupaten/kota masih dibawah patokan tentang kecukupan anggaran kesehatan di kabupaten/kota. Anggaran kesehatan berasal dari APBD kabupaten/kota yaitu dari Dinas Kesehatan dan RSUD sebanyak Rp. 2.014.276.180.636,- (95%) dari total anggaran kesehatan se-provinsi NTB. Undang-undang nomor 36 tahun 2009 mengamanatkan bahwa anggaran untuk bidang kesehatan adalah 10% dari anggaran daerah di luar gaji. Jika Belanja Langsung dari APBD Kabupaten/Kota dan Provinsi berjumlah Rp. 1.526.551.361.533,- dan total APBD Kabupaten/Kota dan Provinsi tahun 2016 adalah Rp. 18.945.424.904.269,- berarti anggaran untuk bidang kesehatan di luar gaji sudah memenuhi target yaitu sekitar 10,87%. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 86

BAB VI KESIMPULAN Hasil pembangunan kesehatan di Provinsi NTB tahun 2016 memperlihatkan beberapa keberhasilan. Antara lain peningkatan Angka Harapan Hidup (AHH) di Provinsi NTB sampai tahun 2016, walaupun AHH Provinsi NTB tersebut masih dibawah AHH nasional. Peningkatan AHH tersebut juga menunjukkan adanya peningkatan kehidupan dan kesejahteraan masyarakat Provinsi NTB. Pada tahun 2016, terjadi penurunan kasus kematian ibu dari tahun sebelumnya, sama halnya dengan kasus kematian bayi dan balita juga menurun jika dibandingkan kasus kematian bayi dan balita pada tahun 2015. Selain hal tersebut di atas, masih terdapat beberapa kekurangan dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang dapat dilihat dari belum tercapainya cakupan beberapa program dan kegiatan sesuai target yang diharapkan dan masih tingginya angka kesakitan beberapa penyakit. Berdasarkan hasil kinerja tersebut perlu ditelaah lebih lanjut terkait keberhasilan dan kekurangan pelaksanaan pembangunan kesehatan sebagai bahan perencanaan pembangunan kesehatan dan pengambilan keputusan di Provinsi NTB. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 87

DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat, Statistik Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Mataram, Tahun 2017. Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat, Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Nusa Tenggara Barat, Mataram, Tahun 2016. Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat Dalam Angka, Mataram, Tahun 2017. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-provinsi NTB, Profil Kesehatan Kabupaten/Kota, tahun 2016. Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat, Laporan Pemantauan Status Gizi Provinsi Nusa Tenggara Barat 2016, Mataram, tahun 2017. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 88

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 20,169 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 1135 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 2,373,351 2,524,544 4,897,895 Jiwa Tabel 2 4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 3.6 Jiwa Tabel 1 5 Kepadatan Penduduk /Km 2 242.8 Jiwa/Km 2 Tabel 1 6 Rasio Beban Tanggungan 55.5 per 100 penduduk produktif Tabel 2 7 Rasio Jenis Kelamin 94.0 Tabel 2 8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 92.32 85.35 88.68 % Tabel 3 9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi a. SMP/ MTs 0.00 0.00 0.00 % Tabel 3 b. SMA/ SMK/ MA 0.00 0.00 0.00 % Tabel 3 c. Sekolah menengah kejuruan 0.00 0.00 0.00 % Tabel 3 d. Diploma I/Diploma II 0.00 0.00 0.00 % Tabel 3 e. Akademi/Diploma III 0.00 0.00 0.00 % Tabel 3 f. Universitas/Diploma IV 0.00 0.00 0.00 % Tabel 3 g. S2/S3 (Master/Doktor) 0.00 0.00 0.00 % Tabel 3 B. DERAJAT KESEHATAN B.1 Angka Kematian 10 Jumlah Lahir Hidup 52,497 50,635 103,132 Tabel 4 11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 9 6 8 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 4 12 Jumlah Kematian Neonatal 467 323 790 neonatal Tabel 5 13 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 9 6 8 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5 14 Jumlah Bayi Mati 573 433 1,006 bayi Tabel 5 15 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 11 9 10 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5 16 Jumlah Balita Mati 610 474 1,084 Balita Tabel 5 17 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 12 9 11 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5 18 Kematian Ibu Jumlah Kematian Ibu 92 Ibu Tabel 6 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 89 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 6 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 89

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran B.2 Angka Kesakitan 19 Tuberkulosis Jumlah kasus baru TB BTA+ 2,373 1,487 3,860 Kasus Tabel 7 Proporsi kasus baru TB BTA+ 61.48 38.52 % Tabel 7 CNR kasus baru BTA+ 99.99 58.90 78.81 per 100.000 penduduk Tabel 7 Jumlah seluruh kasus TB 3,487 2,339 5,826 Kasus Tabel 7 CNR seluruh kasus TB 146.92 92.65 118.95 per 100.000 penduduk Tabel 7 Kasus TB anak 0-14 tahun 2.52 % Tabel 7 Persentase BTA+ terhadap suspek 13.44 9.87 11.48 % Tabel 8 Angka kesembuhan BTA+ 80.52 80.80 80.63 % Tabel 9 Angka pengobatan lengkap BTA+ 10.26 11.03 10.56 % Tabel 9 Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 90.78 91.83 91.18 % Tabel 9 Angka kematian selama pengobatan 10.62 5.15 7.80 per 100.000 penduduk Tabel 9 20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 91.59 77.96 84.56 % Tabel 10 21 Jumlah Kasus HIV 39 23 62 Kasus Tabel 11 22 Jumlah Kasus AIDS 49 38 87 Kasus Tabel 11 23 Jumlah Kematian karena AIDS 3 6 9 Jiwa Tabel 11 24 Jumlah Kasus Syphilis 43 12 55 Kasus Tabel 11 25 Donor darah diskrining positif HIV 0.21 0.08 0.17 % Tabel 12 26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 0.00 0.00 0.00 % Tabel 13 27 Kusta Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 124 107 231 Kasus Tabel 14 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 5.22 4.24 4.72 per 100.000 penduduk Tabel 14 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 2.60 % Tabel 15 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 2.60 % Tabel 15 Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0.12 per 100.000 penduduk Tabel 15 Angka Prevalensi Kusta 0.54 0.41 0.47 per 10.000 Penduduk Tabel 16 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 86.96 95.24 90.91 % Tabel 17 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 80.74 82.47 81.47 % Tabel 17 28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi AFP Rate (non polio) < 15 th 2.98 per 100.000 penduduk <15 tahun Tabel 18 Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus Tabel 19 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 90

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran Case Fatality Rate Difteri #DIV/0! % Tabel 19 Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 19 Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 19 Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) #DIV/0! % Tabel 19 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 1 0 1 Kasus Tabel 19 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 100 % Tabel 19 Jumlah Kasus Campak 88 83 171 Kasus Tabel 20 Case Fatality Rate Campak 1 % Tabel 20 Jumlah Kasus Polio 2 2 4 Kasus Tabel 20 Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 20 29 Incidence Rate DBD 74.11 64.41 69.11 per 100.000 penduduk Tabel 21 30 Case Fatality Rate DBD 1.14 0.74 0.95 % Tabel 21 31 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence) 0.38 0.19 0.28 per 1.000 penduduk berisiko Tabel 22 32 Case Fatality Rate Malaria 0.22 0.00 0.15 % Tabel 22 33 Angka Kesakitan Filariasis 0 0 0 per 100.000 penduduk Tabel 23 34 Persentase Hipertensi/tekanan darah tinggi 43.92 40.28 41.89 % Tabel 24 35 Persentase obesitas 3.78 10.40 7.35 % Tabel 25 36 Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun 2.01 % Tabel 26 37 % tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun 0.42 % Tabel 26 38 Desa/Kelurahan terkena KLB ditangani < 24 jam 100.00 % Tabel 28 C. UPAYA KESEHATAN C.1 Pelayanan Kesehatan 39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 99 % Tabel 29 40 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 92.00 % Tabel 29 41 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 91.83 % Tabel 29 42 Pelayanan Ibu Nifas 90.90 % Tabel 29 43 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 90.41 % Tabel 29 44 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 77.72 % Tabel 30 45 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 92.07 % Tabel 32 46 Penanganan komplikasi kebidanan 116.88 % Tabel 33 47 Penanganan komplikasi Neonatal 87.94 85.09 86.47 % Tabel 33 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 91

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran 48 Peserta KB Baru 13.49 % Tabel 36 49 Peserta KB Aktif 79.99 % Tabel 36 50 Bayi baru lahir ditimbang 100 100 100 % Tabel 37 51 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 3.91 4.01 3.96 % Tabel 37 52 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 98.26 96.05 97.12 % Tabel 38 53 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 96.06 94.07 95.03 % Tabel 38 54 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 87.19 85.86 86.63 % Tabel 39 55 Pelayanan kesehatan bayi 94.61 95.00 94.81 % Tabel 40 56 Desa/Kelurahan UCI 90.66 % Tabel 41 57 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 105.71 94.66 99.99 % Tabel 43 58 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 103.98 92.96 98.28 % Tabel 43 59 Bayi Mendapat Vitamin A 82.68 82.41 102.68 % Tabel 44 60 Anak Balita Mendapat Vitamin A 73.96 72.39 90.69 % Tabel 44 61 Baduta ditimbang 84.38 83.24 83.80 % Tabel 45 62 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) 1.38 1.35 1.37 % Tabel 45 63 Pelayanan kesehatan anak balita 85.33 84.73 85.02 % Tabel 46 64 Balita ditimbang (D/S) 80.81 79.73 80.26 % Tabel 47 65 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 1.65 1.68 1.66 % Tabel 47 66 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100.00 100.00 100.00 % Tabel 48 67 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 89.07 88.65 89.78 % Tabel 49 68 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0.70 Tabel 50 69 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 15.01 sekolah Tabel 51 70 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 64.65 sekolah Tabel 51 71 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 29.35 29.12 30.76 % Tabel 51 72 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 97.13 94.95 65.21 % Tabel 51 73 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut 97.13 94.95 65.21 % Tabel 51 74 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 34.45 41.10 37.89 % Tabel 52 C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Persentase 75 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan - - 67.36 % Tabel 53 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 92

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran 76 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 57.03 71.84 64.67 % Tabel 54 77 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 2.90 3.60 4.09 % Tabel 54 78 Angka kematian kasar/gross Death Rate (GDR) di RS 26.59 33.81 32.36 per 100.000 pasien keluar Tabel 55 79 Angka kematian murni/nett Death Rate (NDR) di RS 12.72 16.85 16.27 per 100.000 pasien keluar Tabel 55 80 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 69.34 % Tabel 56 81 Bed Turn Over (BTO) di RS 82.79 Kali Tabel 56 82 Turn of Interval (TOI) di RS 1.35 Hari Tabel 56 83 Average Length of Stay (ALOS) di RS 3.13 Hari Tabel 56 C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 87 Rumah Tangga ber-phbs 33.55 % Tabel 57 C.4 Keadaan Lingkungan 88 Persentase rumah sehat 68.62 % Tabel 58 89 Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak 80.36 % Tabel 59 90 Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan 63.19 % Tabel 60 91 Penduduk yg memiliki akses sanitasi layak (jamban sehat) 79.80 % Tabel 61 92 Desa STBM 1.15 % Tabel 62 93 Tempat-tempat umum memenuhi syarat 71.78 % Tabel 63 TPM memenuhi syarat higiene sanitasi 49.09 % Tabel 64 TPM tidak memenuhi syarat dibina 75.51 % Tabel 65 TPM memenuhi syarat diuji petik 35.17 % Tabel 65 D. SUMBERDAYA KESEHATAN D.1 Sarana Kesehatan 94 Jumlah Rumah Sakit Umum 26.00 RS Tabel 67 95 Jumlah Rumah Sakit Khusus 2.00 RS Tabel 67 96 Jumlah Puskesmas Rawat Inap 132.00 Tabel 67 97 Jumlah Puskesmas non-rawat Inap 27.00 Tabel 67 Jumlah Puskesmas Keliling 230.00 Tabel 67 Jumlah Puskesmas pembantu 565.00 Tabel 67 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 93

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran 98 Jumlah Apotek 353.00 Tabel 67 99 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 100.00 % Tabel 68 100 Jumlah Posyandu 7,061.00 Posyandu Tabel 69 101 Posyandu Aktif 51.27 % Tabel 69 102 Rasio posyandu per 100 balita 1.36 per 100 balita Tabel 69 103 UKBM Poskesdes 865.00 Poskesdes Tabel 70 Polindes 110.00 Polindes Tabel 70 Posbindu 506.00 Posbindu Tabel 70 104 Jumlah Desa Siaga 1,101.00 Desa Tabel 71 105 Persentase Desa Siaga 97.00 % Tabel 71 D.2 Tenaga Kesehatan 106 Jumlah Dokter Spesialis 204.00 111.00 315.00 Orang Tabel 72 107 Jumlah Dokter Umum 309.00 371.00 680.00 Orang Tabel 72 108 Rasio Dokter (spesialis+umum) 20.31 per 100.000 penduduk Tabel 72 109 Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis 27.00 119.00 146.00 Orang Tabel 72 110 Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis) 2.98 per 100.000 penduduk 111 Jumlah Bidan 3,207.00 Orang Tabel 73 112 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 65.48 per 100.000 penduduk Tabel 73 113 Jumlah Perawat 2,094.00 3,685.00 5,779.00 Orang Tabel 73 114 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 117.99 per 100.000 penduduk Tabel 73 115 Jumlah Perawat Gigi 87.00 160.00 247.00 Orang Tabel 73 116 Jumlah Tenaga Kefarmasian 161.00 395.00 556.00 Orang Tabel 74 117 Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan 97.00 179.00 276.00 Orang Tabel 75 118 Jumlah Tenaga Sanitasi 136.00 275.00 411.00 Orang Tabel 76 119 Jumlah Tenaga Gizi 113.00 402.00 515.00 Orang Tabel 77 D.3 Pembiayaan Kesehatan 120 Total Anggaran Kesehatan - Rp Tabel 81 121 APBD Kesehatan terhadap APBD Kab/Kota 10.87 % Tabel 81 122 Anggaran Kesehatan Perkapita - Rp Tabel 81 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 94

TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 LUAS JUMLAH JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN JUMLAH NO KECAMATAN WILAYAH DESA + RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK DESA KELURAHAN PENDUDUK (km 2 ) KELURAHAN TANGGA TANGGA per km 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Lombok Barat 1,053.9 119 3 122 665,132 186,777 3.56 631.10 2 Lombok Tengah 1208.39 127 12 139 921,955 269,882 3.42 762.96 3 Lombok Timur 1,605.6 241 13 254 1,173,781 344,358 3.41 731.08 4 Sumbawa 6,644.0 157 8 165 452,496 114,868 3.94 68.11 5 Dompu 2,324.6 70 9 79 233,142 57,907 4.03 100.30 6 Bima 4,389.4 191 0 191 473,890 118,606 4.00 107.96 7 Sumbawa Barat 1,849.0 57 7 64 137,072 34,044 4.03 74.13 8 Lombok Utara 810.3 33 0 33 221,377 70,229 3.15 273.19 9 Kota Mataram 61.30 0 50 50 459,314 125,620 3.66 7492.89 10 Kota Bima 222.3 0 38 38 159,736 40,681 3.93 718.72 JUMLAH (KAB/KOTA) 20,168.7 995 140 1135 4,897,895 1,362,972 3.59 242.85 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 95

TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO KELOMPOK UMUR (TAHUN) JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN 1 2 3 4 5 6 1 0-4 257,573 262,388 519,961 98.16 2 5-9 253,053 255,860 508,913 98.90 3 10-14 241,033 240,919 481,952 100.05 4 15-19 221,392 225,528 446,921 98.17 5 20-24 205,160 215,018 420,178 95.42 6 25-29 189,967 210,730 400,698 90.15 7 30-34 176,991 205,338 382,329 86.19 8 35-39 171,013 190,278 361,291 89.88 9 40-44 154,304 166,934 321,238 92.43 10 45-49 130,481 140,050 270,531 93.17 11 50-54 108,743 119,877 228,620 90.71 12 55-59 87,367 93,191 180,558 93.75 13 60-64 65,610 70,817 136,427 92.65 14 65-69 46,680 51,851 98,531 90.03 15 70-74 32,311 36,064 68,376 89.59 16 75+ 31,673 39,699 71,372 79.78 JUMLAH 2,373,351 2,524,544 4,897,895 94.01 ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 56 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 96

TABEL 3 NO PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+ PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN 1 2 3 4 5 6 7 8 1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 0 2 3 VARIABEL PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN: LAKI-LAKI+ PEREMPUAN 0 92.32 85.35 88.68 a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 0 48.92 51.08 100.00 b. SD/MI 0 46.95 53.05 100.00 c. SMP/ MTs 0 50.88 49.12 100.00 d. SMA/ MA 0 52.66 47.34 100.00 e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 0 52.85 47.15 100.00 f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 0 50.50 49.50 100.00 g. AKADEMI/DIPLOMA III 0 43.80 56.20 100.00 h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 0 52.83 47.17 100.00 i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 0 80.85 19.15 100.00 Sumber : Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi NTB, 2016 JUMLAH PERSENTASE Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 97

TABEL 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO KABUPATEN JUMLAH PUSKESMAS HIDUP LAKI-LAKI MATI HIDUP + MATI JUMLAH KELAHIRAN PEREMPUAN HIDUP MATI HIDUP + MATI LAKI-LAKI + PEREMPUAN HIDUP MATI HIDUP + MATI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Lombok Barat 17 7,141 89 7,230 6,653 51 6,704 13,794 140 13,934 2 Lombok Tengah 25 10,040 82 10,122 9,182 62 9,244 19,222 144 19,366 3 Lombok Timur 29 13,584 124 13,708 13,032 88 13,120 26,616 212 26,828 4 Sumbawa 25 4,622 49 4,671 4,373 22 4,395 8,995 71 9,066 5 Dompu 9 2,747 21 2,768 2,693 10 2,703 5,440 31 5,471 6 Bima 21 4,837 45 4,882 5,034 24 5,058 9,871 69 9,940 7 Sumbawa Barat 9 1,566 7 1,573 1,267 5 1,272 2,833 12 2,845 8 Lombok Utara 8 2,368 34 2,402 2,172 18 2,190 4,540 52 4,592 9 Kota Mataram 11 3,842 22 3,864 4,609 8 4,617 8,451 30 8,481 10 Kota Bima 5 1,750 17 1,767 1,620 12 1,632 3,370 29 3,399 JUMLAH (KAB/KOTA) 52,497 490 52,987 50,635 300 50,935 103,132 790 103,922 ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN) 9.2 5.9 7.6 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 98

TABEL 5 JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 JUMLAH KEMATIAN NO KABUPATEN PUSKESMAS LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN NEONATAL BAYI a ANAK ANAK ANAK BALITA NEONATAL BALITA NEONATAL BALITA BAYI a BALITA BAYI a BALITA BALITA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 Lombok Barat 17 21 22 1 23 12 16 1 17 33 38 2 40 2 Lombok Tengah 25 98 113 1 114 69 79 3 82 167 192 4 196 3 Lombok Timur 29 183 250 21 271 152 217 27 244 335 467 48 515 4 Sumbawa 25 31 40 3 43 14 26 4 30 45 66 7 73 5 Dompu 9 18 20 2 22 10 11 2 13 28 31 4 35 6 Bima 21 49 53 4 57 22 27 0 27 71 80 4 84 7 Sumbawa Barat 9 11 11 1 12 8 13 0 13 19 24 1 25 8 Lombok Utara 8 32 37 2 39 20 22 1 23 52 59 3 62 9 Kota Mataram 11 10 11 2 13 8 13 2 15 18 24 4 28 10 Kota Bima 5 14 16 0 16 8 9 1 10 22 25 1 26 JUMLAH (KAB/KOTA) 467 573 37 610 323 433 41 474 790 1,006 78 1,084 ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) 9 11 1 12 6 9 1 9 8 10 1 11 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Keterangan : - Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi - a : kematian bayi termasuk kematian pada neonatal Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 99

TABEL 6 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 KEMATIAN IBU JUMLAH LAHIR NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU HIDUP 20-34 20-34 20-34 20-34 < 20 tahun 35 tahun JUMLAH < 20 tahun 35 tahun JUMLAH < 20 tahun 35 tahun JUMLAH < 20 tahun 35 tahun JUMLAH tahun tahun tahun tahun 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 Lombok Barat 17 13,794 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 2 5 1 2 2 5 2 Lombok Tengah 25 19,222 1 0 0 1 0 6 3 9 2 10 4 16 3 16 7 26 3 Lombok Timur 29 26,616 0 3 0 3 0 3 0 3 2 8 4 14 2 14 4 20 4 Sumbawa 25 8,995 0 0 0 0 0 2 0 2 0 4 1 5 0 6 1 7 5 Dompu 9 5,440 0 1 0 1 1 0 3 4 0 1 0 1 1 2 3 6 6 Bima 21 9,871 0 2 1 3 0 1 0 1 1 4 0 5 1 7 1 9 7 Sumbawa Barat 9 2,833 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 8 Lombok Utara 8 4,540 0 0 0 0 0 2 0 2 0 0 0 0 0 2 0 2 9 Kota Mataram 11 8,451 0 2 0 2 0 2 3 5 0 2 2 4 0 6 5 11 10 Kota Bima 5 3,370 0 1 2 3 0 0 0 0 0 2 0 2 0 3 2 5 JUMLAH (KAB/KOTA) 103,132 1 9 4 14 1 16 9 26 6 33 13 52 8 58 26 92 ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 89 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Keterangan: - Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas - Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 100

TABEL 7 NO KABUPATEN KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 PUSKESMAS JUMLAH SELURUH JUMLAH KASUS BARU TB BTA+ JUMLAH PENDUDUK KASUS TB KASUS TB ANAK 0-14 TAHUN L P L P L+P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 Lombok Barat 17 325,213 339,919 665,132 350 64.81 190 35.19 540 552 63.59 316 36.41 868 26 3.00 2 Lombok Tengah 25 435,891 486,064 921,955 393 62.48 236 37.52 629 618 58.63 436 41.37 1,054 7 0.66 3 Lombok Timur 29 546,569 627,212 1,173,781 579 56.21 451 43.79 1,030 710 54.45 594 45.55 1,304 13 1.00 4 Sumbawa 25 230,917 221,579 452,496 235 63.69 134 36.31 369 326 65.07 175 34.93 501 9 1.80 5 Dompu 9 117,667 115,475 233,142 181 69.35 80 30.65 261 214 66.67 107 33.33 321 5 1.56 6 Bima 21 235,665 238,225 473,890 262 61.79 162 38.21 424 437 63.06 256 36.94 693 25 3.61 7 Sumbawa Barat 9 69,477 67,595 137,072 90 60.81 58 39.19 148 109 61.24 69 38.76 178 6 3.37 8 Lombok Utara 8 106,461 114,916 221,377 43 47.25 48 52.75 91 126 48.09 136 51.91 262 37 14.12 9 Kota Mataram 11 227,097 232,217 459,314 175 64.81 95 35.19 270 268 61.47 168 38.53 436 10 2.29 10 Kota Bima 5 78,394 81,342 159,736 65 66.33 33 33.67 98 127 60.77 82 39.23 209 9 4.31 JUMLAH (KAB/KOTA) 2,373,351 2,524,544 4,897,895 2,373 61.48 1,487 38.52 3,860 3,487 59.85 2,339 40.15 5,826 147 2.52 CNR KASUS BARU TB BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 99.99 58.90 78.81 CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 146.92 92.65 118.95 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 4897895 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 101

TABEL 8 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 TB PARU NO KABUPATEN PUSKESMAS SUSPEK % BTA (+) BTA (+) TERHADAP SUSPEK L P L + P L P L + P L P L + P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Lombok Barat 17 2,314 1,865 4,179 350 190 540 15.13 10.19 12.92 2 Lombok Tengah 25 3,587 2,039 5,626 393 236 629 10.96 11.57 11.18 3 Lombok Timur 29 1,511 1,614 3,125 579 451 1,030 38.32 27.94 32.96 4 Sumbawa 25 680 380 1,060 235 134 369 34.56 35.26 34.81 5 Dompu 9 5,466 5,654 11,120 181 80 261 3.31 1.41 2.35 6 Bima 21 1,694 1,713 3,407 262 162 424 15.46 9.46 12.44 7 Sumbawa Barat 9 1,184 521 1,705 90 58 148 7.60 11.13 8.68 8 Lombok Utara 8 481 520 1,001 43 48 91 8.94 9.23 9.09 9 Kota Mataram 11 744 760 1,504 175 95 270 23.53 12.49 17.95 10 Kota Bima 5 901 65 33 98 #DIV/0! #DIV/0! 10.88 JUMLAH (KAB/KOTA) 17,661 15,066 33,628 2,373 1,487 3,860 13.44 9.87 11.48 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 102

TABEL 9 ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO KABUPATEN PUSKESMAS BTA (+) DIOBATI* ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE) L P L + P L ANGKA PENGOBATAN LENGKAP (COMPLETE RATE) P L + P ANGKA KEBERHASILAN PENGOBATAN (SUCCESS RATE/SR) JUMLAH KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 1 Lombok Barat 17 339 226 565 290 85.55 205 90.71 495 87.61 14 4.13 8 3.54 22 3.89 89.68 94.25 91.50 25 7 32 2 Lombok Tengah 25 448 267 715 355 79.24 209 78.28 564 78.88 61 13.62 41 15.36 102 14.27 92.86 93.63 93.15 18 11 29 3 Lombok Timur 29 640 489 1,129 508 79.38 384 78.53 892 79.01 101 15.78 84 17.18 185 16.39 95.16 95.71 95.39 139 89 228 4 Sumbawa 25 221 107 328 209 94.57 103 96.26 312 95.12 9 4.07 1 0.93 10 3.05 98.64 97.20 98.17 3 1 4 5 Dompu 9 155 80 235 128 82.58 68 85.00 196 83.40 5 3.23 4 5.00 9 3.83 85.81 90.00 87.23 13 2 15 6 Bima 21 294 137 431 214 72.79 97 70.80 311 72.16 46 15.65 26 18.98 72 16.71 88.44 89.78 88.86 21 9 30 7 Sumbawa Barat 9 104 29 133 92 88.46 27 93.10 119 89.47 0 0.00 0 0.00 0 0.00 88.46 93.10 89.47 10 1 11 8 Lombok Utara 8 79 62 141 67 84.81 54 87.10 121 85.82 0 0.00 0 0.00 0 0.00 84.81 87.10 85.82 15 5 20 9 Kota Mataram 11 213 129 342 161 75.59 104 80.62 265 77.49 24 11.27 9 6.98 33 9.65 86.85 87.60 87.13 5 0 5 10 Kota Bima 5 89 78 167 55 61.80 45 57.69 100 59.88 5 5.62 4 5.13 9 5.39 67.42 62.82 65.27 3 5 8 JUMLAH (KAB/KOTA) 2,582 1,604 4,186 2,079 80.52 1,296 80.80 3,375 80.63 265 10.26 177 11.03 442 10.56 90.78 91.83 91.18 252 130 382 ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 11 5 8 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Keterangan: * kohort yang sama dari kasus yang dinilai kesembuhan dan pengobatan lengkap Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 103

TABEL 10 PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 PNEUMONIA PADA BALITA NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI PENDERITA L P L + P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 Lombok Barat 17 33,897 32,393 66,290 2,163 2,067 4,229 3,296 152.41 2,819 136.40 6,115 144.59 2 Lombok Tengah 25 46,602 51,524 98,126 2,973 3,287 6,260 1,865 62.726868 1,896 57.67772 3,761 60.1 3 Lombok Timur 29 60,234 69,116 129,350 3,843 4,410 8,253 4,914 127.9 4,489 101.8 9,403 113.9 4 Sumbawa 25 24,477 23,487 47,965 1,562 1,498 3,060 563 36.1 519 34.6 1,082 35.4 5 Dompu 9 11,125 10,977 22,102 710 700 1,410 344 48.5 292 41.7 636 45.1 6 Bima 21 21,224 24,301 45,525 1,354 1,550 2,904 755 55.8 581 37.5 1,336 45.997669 7 Sumbawa Barat 9 8,550 8,345 16,895 545 532 1,078 142 26.0 132 24.8 274 25.4 8 Lombok Utara 8 10,646 11,491 22,137 679 733 1,412 387 57.0 418 57.0 805 57.0 9 Kota Mataram 11 22,711 23,221 45,932 1,449 1,481 2,930 2,001 138.1 1,760 118.8 3,761 128.3 10 Kota Bima 5 7,670 7,970 15,640 489 508 998 174 35.6 166 32.6 340 34.1 JUMLAH (KAB/KOTA) 247,136 262,825 509,962 15,767 16,768 32,536 14,441 91.588301 13,072 77.956852 27,513 84.56 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 104

TABEL 11 JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO KELOMPOK UMUR L P L+P H I V AIDS JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS SYPHILIS PROPORSI KELOMPOK UMUR L P L+P PROPORSI KELOMPOK UMUR L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 PROPORSI KELOMPOK UMUR 1 4 TAHUN 1 1 2 3.23 4 4 8 9.20 0 0 0 0 0 0 0.00 2 5-14 TAHUN 0 0 0 0.00 0 1 1 1.15 0 0 0 0 0 0 0.00 3 15-19 TAHUN 2 0 2 3.23 0 0 0 0.00 0 0 0 8 0 8 14.55 4 20-24 TAHUN 7 6 13 20.97 5 4 9 10.34 0 0 0 13 0 13 23.64 5 25-49 TAHUN 29 16 45 72.58 36 28 64 73.56 2 6 8 22 11 33 60.00 6 50 TAHUN 0 0 0 0.00 4 1 5 5.75 1 0 1 0 1 1 1.82 JUMLAH (KAB/KOTA) 39 23 62 49 38 87 3 6 9 43 12 55 PROPORSI JENIS KELAMIN 62.90 37.10 56.32 43.68 33.33 66.67 78.18 21.82 Sumber: - Seksi P2 Dinas Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 105

TABEL 12 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO UNIT TRANSFUSI DARAH SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING JUMLAH PENDONOR TERHADAP HIV POSITIF HIV L P L + P L P L + P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 1 UTD PMI Lombok Barat 21,441 3,352 24,793 21,441 100.00 3,352 100.00 24,793 100 68 0.32 3 0.09 71 0.29 2 UTD RSUD Praya 3,720 225 3,945 3,720 100.00 225 100.00 3,945 100 2 0.05 0 0.00 2 0.05 3 PMI Kabupaten Lombok Timur 7,101 721 7,822 7,101 100.00 721 100.00 7,822 100 0 0.00 0 0.00 0 0.00 4 UTD-PMI KAB. Sumbawa 4,092 516 4,608 4,092 100.00 516 100.00 4,608 100 7 0.17 1 0.19 8 0.17 5 RSUD Dompu 36 127 163 36 100.00 127 100.00 163 100 0 0.00 0 0.00 0 0.00 6 UTD RSUD Bima 5,165 #DIV/0! #DIV/0! 5,165 100 #DIV/0! #DIV/0! 0 0.00 7 RSUD AS SYIFA SUMBAWA BARAT 671 99 770 0.00 0.00 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! JUMLAH 37,061 5,040 47,266 36,390 98.19 4,941 98.04 46,496 98.37 77 0.21 4 0 81 0.17 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 DONOR DARAH Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 106

TABEL 13 NO KABUPATEN PUSKESMAS KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 JUMLAH PENDUDUK JUMLAH TARGET PENEMUAN L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 Lombok Barat 17 325,213 339,919 665,132 17,562 18,356 35,917 13,359 76.07 13,310 72.51 26,669 74.25 2 Lombok Tengah 25 435,891 486,064 921,955 23,538 26,247 49,786 11,877 50.46 11,957 45.55 23,834 47.87 3 Lombok Timur 29 546,569 627,212 1,173,781 29,515 33,869 63,384 27,343 92.64 26,608 78.56 53,951 85.12 4 Sumbawa 25 230,917 221,579 452,496 12,470 11,965 24,435 7,915 63.47 7,709 64.43 15,624 63.94 5 Dompu 9 117,667 115,475 233,142 6,354 6,236 12,590 3,835 60.36 3,524 56.51 7,359 58.45 6 Bima 21 235,665 238,225 473,890 12,726 12,864 25,590 3,561 27.98 3,600 27.98 7,161 27.98 7 Sumbawa Barat 9 69,477 67,595 137,072 3,752 3,650 7,402 2,242 59.76 2,392 65.53 4,634 62.61 8 Lombok Utara 8 106,461 114,916 221,377 5,749 6,205 11,954 3,951 68.73 3,918 63.14 7,869 65.83 9 Kota Mataram 11 227,097 232,217 459,314 12,263 12,540 24,803 3,828 31.22 3,437 27.41 7,265 29.29 10 Kota Bima 5 78,394 81,342 159,736 4,233 4,392 8,626 3,481 82 3,839 87 7,320 85 JUMLAH (KAB/KOTA) 2,373,351 2,524,544 4,897,895 128,161 136,325 264,486 81,392 63.5 80,294 58.9 161,686 61.13 ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 270 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS L DIARE DIARE DITANGANI P L + P Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 107

TABEL 14 KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 KASUS BARU NO KABUPATEN PUSKESMAS Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah PB + MB L P L+P L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Lombok Barat 17 0 0 0 1 1 2 1 1 2 2 Lombok Tengah 25 0 1 1 6 1 7 6 2 8 3 Lombok Timur 29 1 0 1 2 7 9 3 7 10 4 Sumbawa 25 0 0 0 21 11 32 21 11 32 5 Dompu 9 5 2 7 18 10 28 23 12 35 6 Bima 21 14 17 31 35 36 71 49 53 102 7 Sumbawa Barat 9 1 0 1 2 2 4 3 2 5 8 Lombok Utara 8 0 0 0 1 0 1 1 0 1 9 Kota Mataram 11 0 3 3 4 5 9 4 8 12 10 Kota Bima 5 0 3 3 13 8 21 13 11 24 JUMLAH (KAB/KOTA) 21 26 47 103 81 184 124 107 231 PROPORSI JENIS KELAMIN 44.68 55.32 55.98 44.02 53.68 46.32 ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE) PER 100.000 PENDUDUK 5.22 4.24 4.72 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 108

TABEL 15 KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO KABUPATEN PUSKESMAS PENDERITA KUSTA JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Lombok Barat 17 2 0 0.00 0 0 2 Lombok Tengah 25 8 2 25.00 2 25 3 Lombok Timur 29 10 0 0.00 0 0 4 Sumbawa 25 32 1 3.13 0 0 5 Dompu 9 35 2 5.71 4 11.43 6 Bima 21 102 0 0.00 0 0 7 Sumbawa Barat 9 5 0 0.00 0 0 8 Lombok Utara 8 1 0 0.00 0 0 9 Kota Mataram 11 12 0 0.00 0 0 10 Kota Bima 5 24 1 4.17 0 0 JUMLAH (KAB/KOTA) 231 6 2.60 6 2.597402597 ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK 0 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 KASUS BARU PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN CACAT TINGKAT 2 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 109

TABEL 16 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 KASUS TERCATAT NO KABUPATEN PUSKESMAS Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH L P L+P L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Lombok Barat 17 0 0 0 1 1 2 1 1 2 2 Lombok Tengah 25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 Lombok Timur 29 1 0 1 2 7 9 3 7 10 4 Sumbawa 25 0 0 0 21 11 32 21 11 32 5 Dompu 9 3 1 4 17 10 27 20 11 31 6 Bima 21 14 17 31 35 36 71 49 53 102 7 Sumbawa Barat 9 1 0 1 13 2 15 14 2 16 8 Lombok Utara 8 0 0 0 3 0 3 3 0 3 9 Kota Mataram 11 0 3 3 4 5 9 4 8 12 10 Kota Bima 5 0 3 3 14 7 21 14 10 24 JUMLAH (KAB/KOTA) 19 24 43 110 79 189 129 103 232 ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0.54 0.41 0.47 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 110

TABEL 17 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 KUSTA (PB) KUSTA (MB) NO KABUPATEN PUSKESMAS PENDERITA PB a RFT PB RFT MB L P L + P PENDERITA MB a L P L + P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 1 Lombok Barat 17 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 8 2 10 8 100.00 2 100.00 10 100.00 2 Lombok Tengah 25 0 1 1 0 #DIV/0! 1 100 1 100 8 5 13 7 87.50 5 100.00 12 92.31 3 Lombok Timur 29 0 1 1 0 #DIV/0! 1 100 1 100 9 0 9 9 100.00 0 #DIV/0! 9 100.00 4 Sumbawa 25 1 1 2 1 100 1 100 2 100 19 15 34 19 100.00 15 100.00 34 100.00 5 Dompu 9 3 2 5 3 100 2 100 5 100 16 12 28 14 87.50 8 66.67 22 78.57 6 Bima 21 14 14 28 11 79 13 93 24 86 31 39 70 23 74.19 30 76.92 53 75.71 7 Sumbawa Barat 9 1 0 1 1 100 0 #DIV/0! 1 100 13 2 15 6 46.15 1 50.00 7 46.67 8 Lombok Utara 8 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 0 2 2 100.00 0 #DIV/0! 2 100.00 9 Kota Mataram 11 2 0 2 2 100 0 #DIV/0! 2 100 12 9 21 9 75.00 8 88.89 17 80.95 10 Kota Bima 5 2 2 4 2 100 2 100 4 100 17 13 30 12 70.59 11 84.62 23 76.67 JUMLAH (KAB/KOTA) 23 21 44 20 87.0 20 95.2 40 90.9 135 97 232 109 81 80 82 189 81.47 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Keterangan : a = Penderita kusta PB/MB merupakan penderita pada kohort yang sama Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 111

TABEL 18 JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK <15 TAHUN JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) 1 2 3 4 5 1 Lombok Barat 17 194,380 3 2 Lombok Tengah 25 273,477 8 3 Lombok Timur 29 357,623 6 4 Sumbawa 25 170,242 3 5 Dompu 9 82,812 11 6 Bima 21 154,633 6 7 Sumbawa Barat 9 42,022 0 8 Lombok Utara 8 69,513 1 9 Kota Mataram 11 120,594 4 10 Kota Bima 5 45,530 3 JUMLAH (KAB/KOTA) 1,510,826 45 AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 2.98 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar: 1,510,826 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 112

TABEL 19 NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 DIFTERI PERTUSIS JUMLAH KASUS PD3I TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS MENINGGAL MENINGGAL MENINGGAL L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 Lombok Barat 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 Lombok Tengah 25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 Lombok Timur 29 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 Sumbawa 25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 Dompu 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 6 Bima 21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 Sumbawa Barat 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 Lombok Utara 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 Kota Mataram 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 Kota Bima 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0! #DIV/0! 100.00 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 113

TABEL 20 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO KABUPATEN PUSKESMAS CAMPAK POLIO HEPATITIS B JUMLAH KASUS MENINGGAL L P L+P L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 Lombok Barat 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 Lombok Tengah 25 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 3 Lombok Timur 29 22 19 41 0 0 0 0 0 0 0 4 Sumbawa 25 3 6 9 0 0 0 0 0 0 0 5 Dompu 9 13 9 22 0 0 0 0 0 0 0 6 Bima 21 19 19 38 0 0 0 0 0 0 0 7 Sumbawa Barat 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 Lombok Utara 8 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 9 Kota Mataram 11 15 13 28 0 2 2 4 0 0 0 10 Kota Bima 5 15 16 31 1 0 0 0 0 0 0 JUMLAH (KAB/KOTA) 88 83 171 1 2 2 4 0 0 0 CASE FATALITY RATE (%) 0.6 JUMLAH KASUS PD3I Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 114

TABEL 21 JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH KASUS MENINGGAL CFR (%) L P L+P L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Lombok Barat 17 142 130 272 1 1 2 0.70 0.77 0.74 2 Lombok Tengah 25 70 59 129 1 0 1 1.43 0.00 0.78 3 Lombok Timur 29 515 541 1,056 6 7 13 1.17 1.29 1.23 4 Sumbawa 25 234 156 390 3 0 3 1.28 0.00 0.77 5 Dompu 9 70 68 138 0 0 0 0.00 0.00 0.00 6 Bima 21 30 53 83 0 0 0 0 0.00 0.00 7 Sumbawa Barat 9 29 45 74 0 1 1 0.00 2.22 1.35 8 Lombok Utara 8 126 115 241 1 0 1 0.79 0.00 0.41 9 Kota Mataram 11 511 434 945 5 2 7 0.98 0.46 0.74 10 Kota Bima 5 32 25 57 3 1 4 9.4 4.0 7.0 JUMLAH (KAB/KOTA) 1,759 1,626 3,385 20 12 32 1.1 0.7 0.9 INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 74.1 64.4 69.1 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 115

TABEL 22 NO KABUPATEN PUSKESMAS KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 MALARIA SEDIAAN DARAH DIPERIKSA SUSPEK MENINGGAL CFR POSITIF L P L+P L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 1 Lombok Barat 17 9,586 9,124 18,710 9,586 13,124 22,710 50 0.52 40 0.30 90 0.40 0 0 0 0 0 0 2 Lombok Tengah 25 2,954 3,268 6,222 2,954 3,268 6,222 45 1.52 10 0.31 55 0.88 0 0 0 0.00 0.00 0.00 3 Lombok Timur 29 26,964 15,836 42,800 26,964 15,836 42,800 191 0.71 111 0.70 302 0.71 0 0 0 0.00 0.00 0.00 4 Sumbawa 25 2,278 2,139 4,417 2,278 2,139 4,417 126 5.53 101 4.72 227 5.14 0 0 0 0.00 0 0.00 5 Dompu 9 2,354 1,876 4,230 2,354 1,876 4,230 117 4.97 96 5.12 213 5.04 0 0 0 0.00 0.00 0.00 6 Bima 21 9,225 7,944 17,169 9,225 7,944 17,169 141 1.53 81 1.02 222 1.29 2 0 2 1.42 0 0.90 7 Sumbawa Barat 9 4,721 2,024 6,745 4,721 2,024 6,745 169 3.58 14 0.69 183 2.71 0 0 0 0.00 0.00 0.00 8 Lombok Utara 8 2,582 3,565 6,147 2,582 3,565 6,147 30 1.16 25 1 55 0.89 0 0 0 0.00 0.00 0 9 Kota Mataram 11 2,725 2,725 3 #DIV/0! 0 #DIV/0! 3 0.11 0 0 0 0.00 #DIV/0! 0.00 10 Kota Bima 5 1,282 816 2,098 1,800 1,012 2,812 19 1.06 10 0.99 29 1.03 0 0 0 0.00 0.00 0 JUMLAH (KAB/KOTA) 61,946 46,592 111,263 62,464 50,788 113,252 891 1.43 488 1 1,379 1.22 2 0 2 0.2244669 0 0.1450326 JUMLAH PENDUDUK BERISIKO 2,373,351 2,524,544 4,897,895 ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO 0.38 0.19 0.28 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 116

TABEL 23 NO KABUPATEN PUSKESMAS PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 KASUS BARU DITEMUKAN PENDERITA FILARIASIS L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Lombok Barat 17 0 0 0 1 0 1 2 Lombok Tengah 25 0 0 0 0 0 0 3 Lombok Timur 29 0 0 0 0 0 0 4 Sumbawa 25 0 0 0 0 0 0 5 Dompu 9 0 0 0 0 0 0 6 Bima 21 0 0 0 0 0 0 7 Sumbawa Barat 9 0 0 0 0 0 0 8 Lombok Utara 8 0 0 0 0 0 0 9 Kota Mataram 11 0 0 0 0 0 0 10 Kota Bima 5 0 0 0 0 0 0 JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 1 0 1 ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0 0 0 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS JUMLAH SELURUH KASUS Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 117

TABEL 24 PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGI NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK 18 TAHUN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 Lombok Barat 17 225,713 245,039 470,752 3,559 1.58 3,851 1.57 7,410 1.57 1309 36.78 1934 50.22 3243 43.77 2 Lombok Tengah 25 329,098 366,978 696,076 5,299 1.61 5,873 1.60 11,172 1.60 0 0 0 0 3 Lombok Timur 29 329,800 378,460 708,259 100,643 30.52 114,004 30.12 214,647 30.31 48428 48.12 54350 47.67 102778 47.88 4 Sumbawa 25 155,715 148,144 303,859 17,662 11.34 27,160 18.33 44,822 14.75 4,218 23.88 5,603 20.63 9,821 21.91 5 Dompu 9 64,171 63,970 128,141 0 0.00 0 0.00 0 0.00 1946 #DIV/0! 2646 #DIV/0! 4592 #DIV/0! 6 Bima 21 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 737 #DIV/0! 904 #DIV/0! 1641 #DIV/0! 7 Sumbawa Barat 9 44,915 44,430 89,345 3,123 6.95 2,254 5.07 5,377 6.02 580 18.571886 857 38.0212955 1437 26.7249396 8 Lombok Utara 8 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 4920 #DIV/0! 4729 #DIV/0! 9649 #DIV/0! 9 Kota Mataram 11 163,389 225,901 389,290 12,787 7.83 25,814 11.43 38,601 9.92 1,317 10.30 2,343 9.08 3,660 9.48 10 Kota Bima 5 0 2,018 #DIV/0! 5,005 #DIV/0! 7,023 #DIV/0! 274 13.58 741 14.81 1015 14.45 JUMLAH (KAB/KOTA) 1,312,800 1,472,922 2,785,722 145,091 11.05 183,961 12.49 329,052 11.81 63,729 43.92 74,107 40.28 137,836 41.89 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 118

TABEL 25 PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO KABUPATEN PUSKESMAS LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 Lombok Barat 17 225,713 245,039 470,752 4,318 1.91 5,947 2.43 10,265 2.18 275 6.37 591 9.94 866 8.44 2 Lombok Tengah 25 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 3 Lombok Timur 29 166,526 191,097 357,623 100,643 60.44 114,004 59.66 214,647 60.02 3926 3.90 12694 11.13 16620 7.74 4 Sumbawa 25 20,269 12,931 33,200 17,541 86.54 12,887 99.66 30,428 91.65 195 1.11 522 4.05 717 2.36 5 Dompu 9 74,908 75,422 150,330 0.00 0.00 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 6 Bima 21 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 7 Sumbawa Barat 9 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 8 Lombok Utara 8 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 9 Kota Mataram 11 103,345 195,089 298,434 3,579 3.46 11,616 5.95 15,195 5.09 192 5.36 699 6.02 891 5.86 10 Kota Bima 5 55,193 59,013 114,206 1,839 3.33 4,606 7.81 6,445 5.64 252 13.70309951 1002 21.75423361 1254 19.45694337 JUMLAH (KAB/KOTA) 645,954 778,591 1,424,545 127,920 19.80 149,060 19.14 276,980 19.44 4,840 3.78 15,508 10.40 20,348 7.35 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DAN JARINGANNYA BERUSIA 15 TAHUN DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN OBESITAS LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 119

TABEL 26 CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Lombok Barat 17 43737 6,790 15.52 90 1.33 0 0.00 2 Lombok Tengah 25 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 3 Lombok Timur 29 44,637 2,776 6.22 129 4.65 8 0.29 4 Sumbawa 25 48470 948 1.96 1 0.11 7 0.74 5 Dompu 9 59,169 267 0.45 1 0.37 0 0.00 6 Bima 21 64,559 786 1 40 5.09 15 1.91 7 Sumbawa Barat 9 21993 72 0.33 3 4.17 0 0.00 8 Lombok Utara 8 #DIV/0! 4 #DIV/0! 0 #DIV/0! 9 Kota Mataram 11 12257 2,015 16.44 4 0.20 31 1.54 10 Kota Bima 5 22358 777 3.48 18 2.32 0 0.00 JUMLAH (KAB/KOTA) 317,180 14,431 5 290 2.01 61 0.42 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat CBE: Clinical Breast Examination PEREMPUAN USIA 30-50 TAHUN PEMERIKSAAN LEHER RAHIM DAN PAYUDARA IVA POSITIF TUMOR/BENJOLAN Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 120

TABEL 27 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO DIKETAHUI DITANGGU- LANGI AKHIR L P L+P 0-7 HARI 8-28 HARI 1-11 BLN 1-4 THN 5-9 THN 10-14 THN 15-19 THN 20-44 THN 45-54 THN 55-59 THN 60-69 THN 70+ THN L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 I JENIS KEJADIAN LUAR BIASA KLB di Kab. Lombok Barat YANG TERSERANG JUMLAH KEC JUMLAH DESA/KEL WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) JUMLAH PENDERITA KELOMPOK UMUR PENDERITA JUMLAH KEMATIAN JUMLAH PENDUDUK TERANCAM ATTACK RATE (%) 1 DBD 1 1 24 Des 2015 1 Jan.2016 1 Jan.2016 1 0 1 1 1 1 2 #DIV/0! #DIV/0! 50.00 100.00 #DIV/0! 100.00 2 DBD 1 1 2 Pebr. 2016 2 Pebr. 201 3 pebr. 2016 1 1 1 1 1 136 #DIV/0! #DIV/0! 0.74 #DIV/0! 100.00 100.00 3 S. Mers Corv 1 1 29 Juni 2016 29 Juni 2011 Juli 2016 1 1 1 0 0 0 27 #DIV/0! #DIV/0! 3.70 - #DIV/0! - CFR (%) II KLB di Kab. Lombok Tengah 1 AFP (AN. MAULIDA) 2 AFP (AN. LOLA MAULITA) Batuklian g Batuklian g Peresak Peresak 6 JANUARI 2016 7 JANUARI 2016 28 1 DESEMBER JANUARI 2015 2016 11 JANUARI 2016 9 JANUARI 2016 1 1 1 0 0 0 912 1,286 2,198-0.08 0.05 #DIV/0! - - 1 1 1 0 0 0 912 1,286 2,198-0.08 0.05 #DIV/0! - - AFP (AN. LINDA DWI 11 JANUARI 11 22 3 Pujut Kawo ANGGARA PUTRI) 2016 JANUARI JANUARI 1 1 1 0 0 0 1,352 1,743 3,096-0.06 0.03 #DIV/0! - - AFP (AN. NAOVAL Praya 10 JUNI 10 JUNI 10 JUNI 4 Ganti ABDURRAHMAN RIDHO) Timur 2016 2016 2016 1 1 1 0 0 0 1,546 2,121 3,668 0.06-0.03 - #DIV/0! - 5 AFP (AN. ANWAR IBRAHIM) Praya 10 JUNI 10 JUNI 10 JUNI Ganti Timur 2016 2016 2016 1 1 1 0 0 0 1,546 2,121 3,668 0.06-0.03 - #DIV/0! - 3 5 5 AFP (AN. SISWANDANA IBNU Batuklian 6 Barabali SEPTEMBE SEPTEMB SEPTEMB SALEH) g R 2016 ER 2016 ER 2016 1 1 1 0 0 0 1,559 2,347 3,906 0.06-0.03 - #DIV/0! - 7 AFP (an. Rizal ) Praya Timur Ganti 22 Des 16 22 Des 16 22 Des 16 1 1 1 0 0 0 1,546 2,121 3,668 0.06-0.03 - #DIV/0! - 8 AFP (an. Husna Aula Putri) Praya Timur Landah 22 Des 16 22 Des 16 22 Des 16 1 1 1 0 0 0 687 890 1,577-0.11 0.06 #DIV/0! - - 9 Campak (an. Naila Sigit) Praya Batujangki 1 Desember 1 1 Barat h 2016 Desember Desember 1 1 1 0 0 0 782 1,024 1,806-0.10 0.06 #DIV/0! - - 10 CHIKUNGUNYA Batuklian 14 MARET 14 MARET 15 MARET Bujak g 2016 2016 2016 22 30 52 1 3 5 1 2 25 7 3 4 1 0 0 0 3,935 4,732 8,667 0.56 0.63 0.60 - - - 11 KERACUNAN PANGAN Praya Gerantung 6 JANUARI 6 6 Tengah 2016 JANUARI JANUARI 4 3 7 1 1 3 2 0 0 0 1,651 1,779 3,430 0.24 0.17 0.20 - - - 12 KERACUNAN PANGAN Kopang Wajagesen 9 JANUARI 9 9 g 2016 JANUARI JANUARI 6 15 21 4 3 3 6 3 2 0 0 0 3,913 4,624 8,537 0.15 0.32 0.25 - - - 13 KERACUNAN PANGAN Batuklian 5 MARET 5 MARET 5 MARET Pagutan g 2016 2016 2016 6 7 13 5 6 1 1 0 0 0 3,408 3,874 7,282 0.18 0.18 0.18 - - - 14 KERACUNAN PANGAN Praya 11 MEI 12 MEI Mangkung 11 MEI 2016 Barat 2016 2016 20 21 41 3 5 6 5 12 4 3 3 0 0 0 5,534 6,594 12,128 0.36 0.32 0.34 - - - 15 KERACUNAN PANGAN Praya Mertak 31 JULI 31 JULI 2 Tombok 2016 2016 AGUSTUS 18 13 31 6 3 4 4 9 1 1 3 0 0 0 2,819 2,974 5,792 0.64 0.44 0.54 - - - III 16 Keracunan Pangan Jonggat Batutulis 13 Des 16 13 Des 16 13 Des 16 3 3 6 1 1 4 0 0 0 1,338 1,543 2,881 0.22 0.19 0.21 - - - 20 MEI 17 KIPI (AN. AFANDI D PUTRA) Jonggat Gemel 20 MEI 2016 2016 KIPI (AN. LALU AZRIL INSANI 18 PUTRA) KLB di Kab. Lombok Timur Janapria Langko 24 MARET 2016 24 MARET 2016 20 MEI 2016 24 MARET 2916 1 1 1 1 0 1 1,948 2,130 4,078 0.05-0.02 100.00 #DIV/0! 100.00 1 1 1 0 0 0 2,167 2,659 4,826 0.05-0.02 - #DIV/0! - 1 Chikungunya 1 2 16.1.2016 16.1.2016 24.1.2016 24 24 48 0 0 0 1 3 0 0 16 13 13 0 2 0 0 0 2,695 3,211 5,906 0.89 0.75 0.81 - - - Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 1.2.2016 1.2.2016 8.2.2016 14 14 28 0 0 1 0 2 1 4 5 8 7 0 0 0 0 0 2,413 2,915 5,328 0.58 0.48 0.53 - - - Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 121

TABEL 27 (Lanjutan) JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO JENIS KEJADIAN LUAR BIASA YANG TERSERANG JUMLAH KEC JUMLAH DESA/KEL WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) JUMLAH PENDERITA KELOMPOK UMUR PENDERITA JUMLAH KEMATIAN DIKETAHUI DITANGGU- LANGI AKHIR L P L+P 0-7 HARI 8-28 HARI 1-11 BLN 1-4 THN 5-9 THN 10-14 THN 15-19 THN 20-44 THN 45-54 THN 55-59 THN 60-69 THN JUMLAH PENDUDUK TERANCAM ATTACK RATE (%) CFR (%) 70+ THN L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 2 DBD 11 13 1.1.2016 1.1.2016 20.2.2016 10 7 17 0 0 0 4 2 4 2 4 1 0 0 0 0 1 1 6,209 7,227 13,436 0.16 0.10 0.13-14.29 5.88 1.1.2016 1.1.2016 20.2.2016 9 6 15 0 0 0 3 2 4 2 3 1 0 0 0 0 0 0 3,078 3,449 6,527 0.29 0.17 0.23 - - - 7.2.2016 7.2.2016 19.2.2016 2 2 4 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 2,238 2,328 4,566 0.09 0.09 0.09 - - - 7.2.2016 7.2.2016 19.2.2016 2 2 4 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 1 1 1,490 1,551 3,041 0.13 0.13 0.13-50.00 25.00 8.2.2016 8.2.2016 13.2.210 3 1 4 0 0 0 0 1 0 2 1 0 0 0 0 0 0 0 2,473 2,873 5,346 0.12 0.03 0.07 - - - 8.2.2016 8.2.2016 13.2.210 3 2 5 0 0 0 1 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 1,600 2,010 3,610 0.19 0.10 0.14 - - - 8.2.2016 8.2.2016 13.2.210 2 1 3 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 3,326 3,825 7,151 0.06 0.03 0.04 - - - 25.2.2016 25.2.2016 29.2.2016 2 0 2 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 7,722 9,364 17,086 0.03-0.01 50.00 #DIV/0! 50.00 9.2.2016 9.2.2016 10.2.2016 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 2,695 3,211 5,906-0.03 0.02 #DIV/0! 100.00 100.00 30.2.2016 30.2.2016 30.2.2016 4 3 7 0 0 0 0 1 1 2 2 1 0 0 0 0 0 0 2,687 3,193 5,880 0.15 0.09 0.12 - - - 18.2.2016 18.2.2016 18.2.2016 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 593 639 1,232 0.17-0.08 100.00 #DIV/0! 100.00 1.3.2016 1.3.2016 3.3.2016 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 3,004 3,897 6,901-0.03 0.01 #DIV/0! 100.00 100.00 17.5.2017 17.5.2017 17.5.2017 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1,488 1,830 3,318-0.05 0.03 #DIV/0! 100.00 100.00 15.7.2016 15.7.2016 15.7.2016 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 7,722 9,364 17,086 0.01-0.01 100.00 #DIV/0! 100.00 20.7.2016 20.7.2016 20.7.2016 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 6,209 7,227 13,436 0.02-0.01 100.00 #DIV/0! 100.00 19.11. 2016 19.11. 201619.11. 2016 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1,775 2,197 3,972-0.05 0.03 #DIV/0! 100.00 100.00 8.12.2016 8.12.2016 8.12.2016 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 3,989 4,772 8,761 0.03-0.01 100.00 #DIV/0! 100.00 17.12.2016 17.12.2016 17.12.2016 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 2,658 3,138 5,796-0.03 0.02 #DIV/0! 100.00 100.00 21. 12. 2016 21. 12. 201621. 12. 2016 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 6,209 7,227 13,436 0.02-0.01 100.00 #DIV/0! 100.00 3 Keracunan Makanan 4 4 6.2.2016 6.2.2016 8.2.2016 33 26 59 0 0 0 0 4 6 19 20 10 0 0 0 0 0 0 7,158 7,526 14,684 0.46 0.35 0.40 - - - 15.2.1016 15.2.1016 15.2.2016 2 4 6 0 0 0 0 0 0 5 1 0 0 0 0 0 0 0 5,279 6,049 11,328 0.04 0.07 0.05 - - - 21.4.2016 21.4.2016 21.4.2016 11 14 25 0 0 0 1 4 6 6 4 1 2 0 1 0 0 0 1,112 1,194 2,306 0.99 1.17 1.08 - - - 16 Septembe 16 Septem 16 Septem 0 11 11 0 0 0 0 0 0 10 0 1 0 0 0 0 0 0 2,109 2,632 4,741-0.42 0.23 #DIV/0! - - 4 Campak 1 1 6-10-2016 6-10-2016 3-11-2016 2 5 7 0 0 2 0 1 1 2 1 0 0 0 0 0 0 0 2,848 355 3,203 0.07 1.41 0.22 - - - 5 Tetanus Neonatorum 1 1 14.12.2016 14.12.2016 16.12.2016 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1,466 1,738 3,204 0.07-0.03 - #DIV/0! - 6 Malaria 1 1 18.11.2016 18.11.2016 25.11.2016 15 19 34 0 0 0 2 12 6 5 5 3 0 0 0 0 0 0 2,247 2,504 4,751 0.67 0.76 0.72 - - - IV KLB di Kab. Sumbawa V KLB di Kab. Dompu 1. Keracunan Makanan 1 1 3 4 7 0 0 0 924 848 1,772 0.32 0.47 0.40 - - - VI KLB di Kab. Bima 1 Keracunan Nasi Minyak Parado Parado Rato 7 0 4 6 5 9 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 2 DBD Sanggar Sandue 1 1 2 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - - - Piong 26 38 64 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - - - Oi Saro 3 3 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - - Kore 1 5 6 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - - - Taloko 5 5 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - Lambu Kaleo 1 1 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - MadapangDena 1 1 2 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - - - 3 Campak Palibelo Roi 2 6 8 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - - - 4 Difteri Wawo Riamau 1 1 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 122

TABEL 27 (Lanjutan) JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO JENIS KEJADIAN LUAR BIASA YANG TERSERANG JUMLAH KEC JUMLAH DESA/KEL WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) JUMLAH PENDERITA KELOMPOK UMUR PENDERITA JUMLAH KEMATIAN DIKETAHUI DITANGGU- LANGI AKHIR L P L+P 0-7 HARI 8-28 HARI 1-11 BLN 1-4 THN 5-9 THN 10-14 THN 15-19 THN 20-44 THN 45-54 THN 55-59 THN 60-69 THN JUMLAH PENDUDUK TERANCAM ATTACK RATE (%) CFR (%) 70+ THN L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 5 Rabies Donggo 2 2 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - VII KLB di Kab. Sumbawa Barat VIII KLB di Kab. Lombok Utara 1 KLB DBD 1 1 1 0 1 1 1 0 1 14 9 23 7.14-4.35 100.00 #DIV/0! 100.00 IX KLB di Kota Mataram 1 Keracunan makanan (Mi goreng) 1 1 19/10/16 19/10/16 19/10/16 15 18 33 13 16 2 2 0 0 0 29 31 60 51.72 58.06 55.00 - - - 2 Keracunan makanan (Cilok) 1 1 25/10/16 25/10/16 25/10/16 17 9 26 14 12 0 0 0 78 102 180 21.79 8.82 14.44 - - - 3 Keracunan makanan (Manjareal) 1 1 1/11/16 1/11/16 1/11/16 4 7 11 11 0 0 0 4 7 11 100.00 100.00 100.00 - - - Keracunan makanan (Biskuit 4 MP ASI) 1 1 2/12/16 2/12/16 3/12/16 4 1 5 3 1 1 0 0 0 10 15 25 40.00 6.67 20.00 - - - X KLB di Kota Bima 1 DBD 5 3 32 25 57 11 13 15 3 12 2 1 3 1 4 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 9.38 4.00 7.02 2 CHIKUNGUNYA 5 1 18 31 49 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - - - 3 CAMPAK 5 2 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 123

TABEL 28 KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 KLB DI DESA/KELURAHAN NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH DITANGANI <24 JAM % 1 2 3 4 5 6 1 Lombok Barat 17 #DIV/0! 2 Lombok Tengah 25 18 18 100.00 3 Lombok Timur 29 28 28 100.00 4 Sumbawa 25 0 0 #DIV/0! 5 Dompu 9 1 1 100 6 Bima 21 8 8 100 7 Sumbawa Barat 9 0 0 #DIV/0! 8 Lombok Utara 8 1 1 100 9 Kota Mataram 11 4 4 100 10 Kota Bima 5 5 5 100 JUMLAH (KAB/KOTA) 65 65 100.00 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 124

TABEL 29 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 IBU HAMIL IBU BERSALIN/NIFAS NO KABUPATEN PUSKESMAS PERSALINAN MENDAPAT YANKES IBU NIFAS K1 K4 JUMLAH JUMLAH DITOLONG NAKES NIFAS MENDAPAT VIT A JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 Lombok Barat 17 15349 15331 99.88 14488 94.39 14602 13875 95.02 13,740 94.10 13,875 95.02123 2 Lombok Tengah 25 21,906 21,643 98.80 19,706 89.96 20,910 18,892 90.35 19,243 92.03 18,934 90.550247 3 Lombok Timur 29 28457 28419 99.87 27923 98.12 27164 26584 97.86 25,808 95.01 25,808 95.01 4 Sumbawa 25 10,552 10,660 101.02 9,642 91.37 10,073 9,009 89.44 9,029 89.64 8,671 86.09 5 Dompu 9 6078 6443 106.01 5772 94.97 5801 5439 93.76 5,090 87.74 5,090 87.74 6 Bima 21 11,252 11,353 100.90 10,250 91.09 10,742 9,915 92.30 9,916 92.31 9,916 92.310557 7 Sumbawa Barat 9 3,723 3,723 100.00 2,961 79.53 3,553 2,839 79.90 2,850 80.21 2,850 80.21 8 Lombok Utara 8 5,700 5,461 95.81 4,689 82.26 5,442 4,673 85.87 4,704 86.44 4,515 82.97 9 Kota Mataram 11 9,701 9,919 102.25 9,120 94.01 9,260 8,481 91.59 8,311 89.75 8,488 91.663067 10 Kota Bima 5 4,252 3,285 77.26 3,063 72.04 4,059 2,775 68.37 2,753 67.82 2,753 67.82 JUMLAH (KAB/KOTA) 116,970 116,237 99.37 107,614 92.00 111,605 102,482 91.83 101,444 90.90 100,900 90.41 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 125

TABEL 30 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH IBU HAMIL IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+ JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1 Lombok Barat 17 15,349 2,205 14.37 2,415 15.73 3,478 22.66 3,151 20.53 1,857 12.10 10,901 71.02 2 Lombok Tengah 25 21,906 6,777 30.94 6,522 29.77 4,801 21.92 5,536 25.27 4,956 22.62 21,815 99.59 3 Lombok Timur 29 28,457 9,164 32.20 10,281 36.13 5,120 17.99 3,996 14.04 2,574 9.05 21,971 77.21 4 Sumbawa 25 10,552 3,109 29.46 2,806 26.59 1,881 17.83 861 8.16 613 5.81 6,161 58.39 5 Dompu 9 6,078 842 13.85 852 14.02 1,305 21.47 996 16.39 789 12.98 3,942 64.86 6 Bima 21 11,252 7,313 64.99 6,141 54.58 2,285 20.31 1,694 15.06 1,748 15.54 11,868 105.47 7 Sumbawa Barat 9 3,723 1,022 27.45 768 20.63 603 16.20 344 9.24 292 7.84 2,007 53.91 8 Lombok Utara 8 5,700 834 14.63 830 14.56 1,174 20.60 878 15.40 593 10.40 3,475 60.96 9 Kota Mataram 11 9,701 5,326 54.90 4,808 49.56 970 10.00 596 6.14 373 3.84 6,747 69.55 10 Kota Bima 5 4,252 1,214 28.55 1,050 24.69 452 10.63 326 7.67 190 4.47 2,018 47.46 JUMLAH (KAB/KOTA) 116,970 37,806 32.32 36,473 31.18 22,069 18.87 18,378 15.7 13,985 12.0 90,905 77.72 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 126

TABEL 31 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH WUS (15-39 TAHUN) IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1 Lombok Barat 17 148,647 2,205 1.48 2,415 1.62 3,478 2.34 3,151 2.12 1,857 1.25 2 Lombok Tengah 25 173,274 242 0.14 258 0.15 268 0.15 255 0.15 241 0.14 3 Lombok Timur 29 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 4 Sumbawa 25 88,546 3,109 3.5 2,806 3.2 1,881 2.1 861 1.0 613 0.7 5 Dompu 9 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 6 Bima 21 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 7 Sumbawa Barat 9 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 8 Lombok Utara 8 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 9 Kota Mataram 11 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 10 Kota Bima 5 3,812 1214 31.8 1050 27.5 452 11.9 326 8.6 190 5.0 JUMLAH (KAB/KOTA) 414,279 6,770 1.6 6,529 1.6 6,079 1.5 4,593 1.1 2,901 0.7 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 127

TABEL 32 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH IBU HAMIL FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET) JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Lombok Barat 17 15,349 15,331 99.88 14,534 94.69 2 Lombok Tengah 25 21906 21,643 98.80 19,706 89.96 3 Lombok Timur 29 28457 30,567 107.41 28,022 98.47 4 Sumbawa 25 10552 10,666 101.08 9,621 91.18 5 Dompu 9 6078 5,823 95.80 5,198 85.52155314 6 Bima 21 11252 11,437 101.64 10,290 91.45 7 Sumbawa Barat 9 3723 3,723 100.00 2,961 79.53 8 Lombok Utara 8 5700 5,268 92.42 4,470 78.42105263 9 Kota Mataram 11 9701 9,929 102.35 9,120 94.01 10 Kota Bima 5 4252 4,050 95.25 3,772 88.71 JUMLAH (KAB/KOTA) 116970 118,437 101.25 107,694 92.07 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 128

TABEL 33 NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH IBU HAMIL JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 PERKIRAAN BUMIL DENGAN KOMPLIKASI KEBIDANAN Σ % L P L + P L P L + P Σ % Σ % Σ % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 1 Lombok Barat 17 15,349 3,070 3519 114.63 6,801 7,109 13,910 1,020 1,066 2,087 921 90.28 863 80.93 1,784 85.50 2 Lombok Tengah 25 21,906 4,381 4850 110.7 9,319 10,305 19,624 1,398 1,546 2,944 1,318 94.27 1,226 79.33 2,544 86.42 3 Lombok Timur 29 28,457 5,691 6950 122.1 12,046 13,824 25,870 1,807 2,074 3,881 1,743 96.5 2,131 102.8 3,874 99.8 4 Sumbawa 25 10,552 2,110 2534 120.1 4,895 4,697 9,593 734 705 1,439 995 135.5 847 120.2 1,842 128.0 5 Dompu 9 6,078 1,216 1821 149.8 2,784 2,742 5,526 418 411 829 309 74.0 336 81.7 645 77.8 6 Bima 21 11,252 2,250 2729 121.3 5,012 5,218 10,230 752 783 1,535 350 46.6 364 46.5 714 46.5 7 Sumbawa Barat 9 3,723 745 743 99.8 1,863 1,521 3,384 279 228 508 210 75.1 249 109.1 459 90.4 8 Lombok Utara 8 5,700 1,140 1444 126.6667 2,556 2,627 5,183 383 394 777 356 92.9 384 97.4 740 95.2 9 Kota Mataram 11 9,701 1,940 1906 98.2373 3,806 4,606 8,412 571 691 1,262 313 54.8 376 54.4 689 54.6 10 Kota Bima 5 4,252 850 848 99.7 1,899 1,967 3,866 285 295 580 210 73.7 195 66.1 405 69.8 JUMLAH (KAB/KOTA) 116,970 23,394 27344 116.9 50,981 54,616 105,598 7,647 8,192 15,840 6,725 87.9 6,971 85.1 13,696 86.47 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN JUMLAH BAYI PERKIRAAN NEONATAL KOMPLIKASI L PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL P L + P Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 129

TABEL 34 NO KABUPATEN PUSKESMAS PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 MKJP IUD % MOP % MOW % IM PLAN % JUMLAH % KON DOM PESERTA KB AKTIF % SUNTIK % PIL % OBAT VAGINA % LAIN NYA % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 1 Lombok Barat 17 13,377 11.72 244 0.21 1,593 1.40 23,301 20.42 38,515 33.75 1,005 0.88 60,022 52.60 14,579 12.78 0 0.0 0 0.0 75,606 66.25 114,121 100 2 Lombok Tengah 25 17,024 10.06 1,498 0.89 1,852 1.09 26,184 15.47 46,558 27.51 2,267 1.34 89,068 52.63 31,343 18.52 0 0.0 0 0.0 122,678 72.49 169,236 100 3 Lombok Timur 29 12,364 7.39 819 0.49 2,524 1.51 20,741 12.4 36,448 21.77 1,251 0.75 94,865 56.66 34,850 20.82 0 0.00 0 0.00 130,966 78.2 167,414 100.0 4 Sumbawa 25 11,066 16.19 180 0.26 1,797 2.63 17,072 24.98 30,115 44.06 375 0.55 33,692 49.29 4,170 6.10 0 0.00 0 0.00 38,237 55.9 68,352 100.0 5 Dompu 9 4,608 12.6 0 0.0 86 0.2 2,523 6.9 7,217 19.7 573 1.6 22,207 60.6 6,648 18.1 0 0.0 0 0.0 29,428 80.3 36,645 100.0 6 Bima 21 942 1.4 0 0.0 2 0.0 2,465 3.7 3,409 5.2 250 0.4 60,732 92.3 1,443 2.2 0 0.0 0 0.0 62,425 94.8 65,834 100.0 7 Sumbawa Barat 9 2,281 12.0 3 0.0 566 3.0 2,497 13.1 5,347 28.1 288 1.5 8,428 44.3 4,839 25.4 0 0.0 142 0.7 13,697 71.9 19,044 100.0 8 Lombok Utara 8 0.0 0.0 0.0 0.0 0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0 0.0 38,034 0.0 9 Kota Mataram 11 12,605 22.7 60 0.1 1,360 2.4 4,710 8.5 18,735 33.7 803 1.4 30,883 55.6 5,114 9.2 0 0.0 0 0.0 36,800 66.3 55,535 100.0 10 Kota Bima 5 2,873 11.8 54 0.2 321 1.3 4,953 20.4 8,201 33.7 1,091 4.5 13,393 55.1 1,643 6.8 0 0.0 0 0.0 16,127 66.3 24,328 100.0 JUMLAH (KAB/KOTA) 77,140 10.7 2,858 0.4 10,101 1.4 104,446 14.5 194,545 27.0 7,903 1.1 413,290 57.4 104,629 14.5 0 0.0 142 0.0 525,964 73.0 720,509 100.0 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang NON MKJP MKJP + NON MKJP % MKJP + NON MKJP Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 130

TABEL 35 NO KABUPATEN PUSKESMAS PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 MKJP PESERTA KB BARU IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL % OBAT VAGINA % LAIN NYA % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 1 Lombok Barat 17 1,591 10.04 23 0.15 77 0.49 3,754 23.69 5,445 34.37 73 0.46 9,802 61.87 524 3.31 0 0.0 0 0.0 10,399 65.63 15,844 100.0 2 Lombok Tengah 25 862 3.11 43 0.15 143 0.52 5,192 18.71 6,240 22.48 534 1.92 17,360 62.55 3,621 13.05 0 0.0 0 0.0 21,515 77.52 27,755 100.0 3 Lombok Timur 29 1,061 2.54 3 0.01 108 0.26 3,703 8.88 4,875 11.69 141 0.34 34,604 82.99 2,076 4.98 0 0.00 0 0.00 36,821 88.31 41,696 100.0 4 Sumbawa 25 2,382 16.70 76 0.53 365 2.56 4,706 32.99 7,529 52.77 110 0.77 5,770 40.44 858 6.01 0 0.00 0 0.00 6,738 47.23 14,267 100.0 5 Dompu 9 287 7.4 0 0.0 10 0.3 612 15.7 909 23.3 138 3.5 2,410 61.8 444 11.4 0 0.0 0 0.0 2,992 76.7 3,901 100.0 6 Bima 21 175 3.0 0 0.0 5 0.1 309 5.3 489 8.4 99 1.7 4,763 82.1 448 7.7 0 0.0 0 0.0 5,310 91.6 5,799 100.0 7 Sumbawa Barat 9 216 8.1 0 0.0 32 1.2 508 19.1 756 28.4 65 2.4 1,272 47.7 557 20.9 0 0.0 14 0.5 1,908 71.6 2,664 100.0 8 Lombok Utara 8 0.0 0.0 0.0 0.0 0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0 0.0 489 0.0 9 Kota Mataram 11 2,927 27.7 0 0.0 208 2.0 1,380 13.1 4,515 42.8 361 3.4 4,730 44.8 953 9.0 0 0.0 0 0.0 6,044 57.2 10,559 100.0 10 Kota Bima 5 374 7.6 14 0.3 104 2.1 788 16.1 1,280 26.1 212 4.3 3,104 63.2 312 6.4 0 0.0 0 0.0 3,628 73.9 4,908 100.0 JUMLAH (KAB/KOTA) 9,875 7.8 159 0.1 1,052 0.8 20,952 16.4 32,038 25.1 1,733 1.4 83,815 65.8 9,793 7.7 0 0.0 14 0.0 95,355 74.9 127,393 100.0 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang NON MKJP % MKJP + MKJP + NON NON MKJP MKJP Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 131

TABEL 36 JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH PUS PESERTA KB BARU PESERTA KB AKTIF JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Lombok Barat 17 147,374 15,844 10.75 114,121 77.44 2 Lombok Tengah 25 232,555 27,755 11.93 169,236 72.77 3 Lombok Timur 29 199,543 41,696 20.90 167,414 83.90 4 Sumbawa 25 79,069 14,267 18.04 68,352 86.45 5 Dompu 9 46,470 3,901 8.39 36,645 78.86 6 Bima 21 82,197 5,799 7.06 65,834 80.09 7 Sumbawa Barat 9 23,303 2,664 11.43 19,044 81.72 8 Lombok Utara 8 37,632 489 1.30 38,034 101.07 9 Kota Mataram 11 72,393 10,559 14.59 55,535 76.71 10 Kota Bima 5 27,727 4,908 17.70 24,328 87.74 JUMLAH (KAB/KOTA) 948,263 127,882 13.49 758,543 79.99 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 132

TABEL 37 NO KABUPATEN PUSKESMAS BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 JUMLAH LAHIR HIDUP L BAYI BARU LAHIR DITIMBANG L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 Lombok Barat 17 7,141 6,653 13,794 7,141 100 6,653 100.0 13,794 100.0 274 3.836998 291 4.37 565 4.10 2 Lombok Tengah 25 10,040 9,182 19,222 9,877 98.4 9,015 98.2 18,892 98.3 362 3.7 420 4.66 782 4.14 3 Lombok Timur 29 13,584 13,032 26,616 13,584 100.0 13,032 100.0 26,616 100.0 494 3.64 484 3.71 978 3.67 4 Sumbawa 25 4,622 4,373 8,995 4,646 100.52 4,363 99.77 9,009 100.16 265 5.70 205 4.70 470 5.22 5 Dompu 9 2,747 2,693 5,440 2,747 100.0 2,693 100.0 5,440 100.0 95 3.5 63 2.3 158 2.9 6 Bima 21 4,837 5,034 9,871 4,837 100.0 5,034 100.0 9,871 100.0 147 3.0 140 2.8 287 2.9 7 Sumbawa Barat 9 1,566 1,267 2,833 1,556 99.4 1,277 100.8 2,833 100.0 65 4.2 47 3.7 112 4.0 8 Lombok Utara 8 2,368 2,172 4,540 2,368 100.0 2,172 100.0 4,540 100.0 152 6.4 165 7.6 317 7.0 9 Kota Mataram 11 3,842 4,609 8,451 3,792 98.7 4,602 99.8 8,394 99.3 135 3.6 140 3.0 275 3.3 10 Kota Bima 5 1,750 1,620 3,370 1,750 100.0 1,620 100.0 3,370 100.0 57 3.3 71 4.4 128 3.8 JUMLAH (KAB/KOTA) 52,497 50,635 103,132 52,298 99.6 50,461 99.7 102,759 99.6 2,046 3.9 2,026 4.0 4,072 3.96 P L + P L BBLR P L + P Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 133

TABEL 38 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1) KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP) JUMLAH BAYI NO KABUPATEN PUSKESMAS L P L + P L P L + P L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 Lombok Barat 17 6,801 7,109 13,910 7,154 105.19 6,630 93.26 13,784 99.09 6,999 102.91 6,574 92.47 13,573 97.58 2 Lombok Tengah 25 9,319 10,305 19,624 10,012 107.44 9,141 88.70 19,153 97.60 9,837 105.56 8,940 86.75 18,777 95.68 3 Lombok Timur 29 12,046 13,824 25,870 11,981 99.46 14,643 105.93 26,624 102.91 11,836 98.26 14,466 104.64 26,302 101.67 4 Sumbawa 25 4,895 4,697 9,593 4,563 93.21 4,419 94.07 8,982 93.63 4,484 91.60 4,353 92.67 8,837 92.12 5 Dompu 9 2,784 2,742 5,526 2,494 89.58 2,515 91.72 5,009 90.64 2,299 82.58 2,350 85.70 4,649 84.13 6 Bima 21 5,012 5,218 10,230 4,831 96.39 5,031 96.42 9,862 96.40 4,749 94.75 4,944 94.75 9,693 94.75 7 Sumbawa Barat 9 1,863 1,521 3,384 1,294 69.46 1,459 95.92 2,753 81.35 1,281 68.76 1,447 95.13 2,728 80.61 8 Lombok Utara 8 2,556 2,627 5,183 2,245 87.83 2,422 92.20 4,667 90.04 2,064 80.75 2,228 84.81 4,292 82.81 9 Kota Mataram 11 3,806 4,606 8,412 3,792 99.63 4,602 99.91 8,394 99.79 3,704 97.32 4,496 97.61 8,200 97.48 10 Kota Bima 5 1,899 1,967 3,866 1,731 91.15 1,598 81.24 3,329 86.11 1,718 90.47 1,579 80.27 3,297 85.28 JUMLAH (KAB/KOTA) 50,981 54,616 105,598 50,097 98.3 52,460 96.1 102,557 97.1 48,971 96.1 51,377 94.1 100,348 95.03 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 134

TABEL 39 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF JUMLAH BAYI USIA 0-6 BULAN NO KABUPATEN PUSKESMAS 0-6 BULAN L P L + P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Lombok Barat 17 6,478 6,102 12,580 6,156 95.03 5,771 94.58 11,927 94.81 2 Lombok Tengah 25 9,308 #DIV/0! #DIV/0! 8,468 90.98 3 Lombok Timur 29 11,676 13,372 25,048 10,044 86.02 11,509 86.07 21,553 86.05 4 Sumbawa 25 2,256 2,298 4,553 1,991 88.29 2,040 88.80 4,032 88.55 5 Dompu 9 10,431 9,992 20,423 9,540 91.46 8,810 88.17 18,350 89.85 6 Bima 21 4,275 4,417 8,692 3,313 77.50 3,415 77.31 6,728 77.40 7 Sumbawa Barat 9 1,625 1,758 3,383 1,170 72.00 1,123 63.88 2,293 67.78 8 Lombok Utara 8 2,100 2,268 4,368 1,791 85.29 1,931 85.14 3,722 85.21 9 Kota Mataram 11 4,647 #DIV/0! #DIV/0! 3,713 79.90 10 Kota Bima 5 901 789 1,690 646 71.70 599 75.92 1,245 73.67 JUMLAH (KAB/KOTA) 39,742 40,996 94,692 34,651 87.2 35,198 85.9 82,031 86.63 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 135

TABEL 40 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 PELAYANAN KESEHATAN BAYI JUMLAH BAYI NO KABUPATEN PUSKESMAS L P L + P L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Lombok Barat 17 6,801 7,109 13,910 6,891 101.32 6,500 91.43 13,391 96.27 2 Lombok Tengah 25 9,319 10,305 19,624 8,724 93.62 9,717 94.29 18,441 93.97 3 Lombok Timur 29 12,046 13,824 25,870 11,167 92.70 13,648 98.73 24,815 95.92 4 Sumbawa 25 4,895 4,697 9,593 4,993 101.99 4,842 103.08 9,835 102.52 5 Dompu 9 2,784 2,742 5,526 2,262 81.25 2,232 81.40 4,494 81.32 6 Bima 21 5,012 5,218 10,230 4,751 94.79 4,941 94.69 9,692 94.74 7 Sumbawa Barat 9 1,863 1,521 3,384 1,828 98.12 1,497 98.42 3,325 98.26 8 Lombok Utara 8 2,556 2,627 5,183 2,190 85.68 2,364 89.99 4,554 87.86 9 Kota Mataram 11 3,806 4,606 8,412 3,729 97.98 4,512 97.96 8,241 97.97 10 Kota Bima 5 1,899 1,967 3,866 1,699 89.47 1,632 82.97 3,331 86.16 JUMLAH (KAB/KOTA) 50,981 54,616 105,598 48,234 94.6 51,885 95 100,119 94.81 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 136

TABEL 41 CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH DESA/KELURAHAN DESA/KELURAHAN UCI % DESA/KELURAHAN UCI 1 2 3 4 5 6 1 Lombok Barat 17 122 122 100.0 2 Lombok Tengah 25 139 139 100.0 3 Lombok Timur 29 254 254 100.0 4 Sumbawa 25 165 115 69.70 5 Dompu 9 79 73 92.41 6 Bima 21 191 185 96.86 7 Sumbawa Barat 9 64 36 56.25 8 Lombok Utara 8 33 32 96.97 9 Kota Mataram 11 50 45 90.00 10 Kota Bima 5 38 28 73.7 JUMLAH (KAB/KOTA) 1,135 1,029 90.66 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 137

TABEL 42 CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO KABUPATEN PUSKESMAS BAYI DIIMUNISASI JUMLAH LAHIR HIDUP Hb < 7 hari BCG L P L + P L P L + P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 Lombok Barat 17 7,141 6,653 13,794 7,019 98.29 6,483 97.44 13,502 97.88 6,943 97.23 6,470 97.25 13,413 97.24 2 Lombok Tengah 25 10,040 9,182 19,222 10,615 105.73 9,951 108.38 20,566 106.99 10,181 101.40 9,565 104.17 19,746 102.73 3 Lombok Timur 29 13,584 13,032 26,616 12,988 95.61 12,868 98.74 25,856 97.15 14,377 105.84 13,540 103.90 27,917 104.89 4 Sumbawa 25 4,622 4,373 8,995 4,380 94.76 4,196 95.95 8,576 95.34 4,276 92.51 4,075 93.19 8,351 92.84 5 Dompu 9 2,747 2,693 5,440 2,823 102.77 2,546 94.54 5,369 98.69 2,741 99.78 2,483 92.20 5,224 96.03 6 Bima 21 4,837 5,034 9,871 4,745 98.10 4,492 89.23 9,237 93.58 5,091 105.25 4,896 97.26 9,987 101.18 7 Sumbawa Barat 9 1,566 1,267 2,833 1,373 87.68 1,372 108.29 2,745 96.89 1,271 81.16 1,286 101.50 2,557 90.26 8 Lombok Utara 8 2,368 2,172 4,540 2,125 89.74 2,169 99.86 4,294 94.58 2,438 102.96 2,461 113.31 4,899 107.91 9 Kota Mataram 11 3,842 4,609 8,451 3,862 100.52 4,349 94.36 8,211 97.16 4,008 104.32 4,334 94.03 8,342 98.71 10 Kota Bima 5 1,750 1,620 3,370 1,572 89.83 1,474 90.99 3,046 90.39 1,406 80.34 1,391 85.86 2,797 83.00 JUMLAH (KAB/KOTA) 52,497 50,635 103,132 51,502 98.10 49,900 98.55 101,402 98.32 52,732 100.45 50,501 99.74 103,233 100.10 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 138

TABEL 43 CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH BAYI (SURVIVING INFANT) BAYI DIIMUNISASI DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 POLIO 4 a CAMPAK IMUNISASI DASAR LENGKAP L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 Lombok Barat 17 6,801 7,109 13,910 7,074 104.01 6,690 94.11 13,764 98.95 7,072 103.98 6,690 94.11 13,762 98.94 7,075 104.03 6,621 93.14 13,696 98.46 7,041 103.53 6,612 93.01 13,653 98.15 2 Lombok Tengah 25 9,319 10,305 19,624 10,352 111.08 9,777 94.88 20,129 102.57 10,361 111.181 9,753 94.6434 20,114 102.497 10,059 107.941 9,495 92.1397 19,554 99.6433 9,975 107.039 9,436 91.5672 19,411 98.9146 3 Lombok Timur 29 12,046 13,824 25,870 15,394 127.79 14,553 105.27 29,947 115.76 15,394 127.793 14,553 105.273 29,947 115.76 15,181 126.025 14,320 103.588 29,501 114.036 15,129 125.594 14,274 103.255 29,403 113.657 4 Sumbawa 25 4,895 4,697 9,593 4,379 89.45 4,296 91.45 8,675 90.43 4,382 89.5118 4,271 90.9213 8,653 90.202 4,246 86.7337 4,073 86.7063 8,319 86.7203 3,975 81.1979 3,770 80.256 7,745 80.7367 5 Dompu 9 2,784 2,742 5,526 2,832 101.72 2,647 96.54 5,479 99.15 2,832 101.72 2,647 96.54 5,479 99.15 2,567 92.21 2,394 87.31 4,961 89.78 2,545 91.42 2,386 87.02 4,931 89.23 6 Bima 21 5,012 5,218 10,230 5,238 104.51 5,200 99.66 10,438 102.03 5,238 104.51 5,198 99.62 10,436 102.01 5,112 102.00 5,183 99.33 10,295 100.64 4,885 97.47 4,885 93.62 9,770 95.50 7 Sumbawa Barat 9 1,863 1,521 3,384 1,321 70.91 1,290 84.81 2,611 77.16 1,321 70.91 1,290 84.81 2,611 77.16 1,314 70.53 1,295 85.14 2,609 77.10 1,313 70.48 1,293 85.01 2,606 77.01 8 Lombok Utara 8 2,556 2,627 5,183 2,542 99.45 2,417 92.01 4,959 95.68 2,541 99.41 2,417 92.01 4,958 95.66 2,583 101.06 2,383 90.71 4,966 95.81 2,579 100.90 2,390 90.98 4,969 95.87 9 Kota Mataram 11 3,806 4,606 8,412 4,384 115.19 4,704 102.13 9,088 108.04 4,408 115.817 4,697 101.976 9,105 108.238 4,350 114.293 4,559 98.9796 8,909 105.908 4,171 109.59 4,357 94.594 8,528 101.379 10 Kota Bima 5 1,899 1,967 3,866 1,511 79.57 1,475 74.99 2,986 77.24 1,518 79.94 1,472 74.83 2,990 77.34 1,403 73.88 1,377 70.01 2,780 71.91 1,397 73.57 1,371 69.70 2,768 71.60 JUMLAH (KAB/KOTA) 50,981 54,616 105,598 55,027 107.94 53,049 97.13 108,076 102.35 55,067 108.01 52,988 97.02 108,055 102.33 53,890 105.71 51,700 94.66 105,590 99.99 53,010 103.98 50,774 92.96 103,784 98.28 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Keterangan: a = khusus provinsi yang menerapkan 3 dosis polio maka diisi dengan polio 3 L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 139

TABEL 44 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN) NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH BAYI MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A JUMLAH JUMLAH L P L + P L P L + P L P L + P L P L+P ΣƷ % Σ % Σ % L P L+P Σ % Σ % Σ % L P L+P Σ % Σ % Σ % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 Lombok Barat 17 6,801 7,109 13,910 6,933 101.94 6,555 92.21 13,488 96.97 26,576 25,229 51,805 26,333 99.09 24,927 98.80 51,260 98.95 33,377 32,338 65,715 33,266 99.67 31,482 97.35 64,748 98.53 2 Lombok Tengah 25 9,319 10,305 19,624 0.00 0.00 21,269 108.38 37,283 41,219 78,502 0.00 0.00 73,500 93.63 46,602 51,524 98,126 0.00 0.00 94,769 96.58 3 Lombok Timur 29 12,046 13,824 25,870 13,913 115.50 15,950 115.38 29,863 115.43 48,188 55,292 103,480 41,688 86.51 47,776 86.41 89,464 86.46 60,234 69,116 129,350 55,601 92.31 63,726 92.20 119,327 92.25 4 Sumbawa 25 4,895 4,697 9,593 4,889 99.87 5,169 110.04 10,058 104.85 17,487 20,885 38,372 16,299 93.21 16,933 81.08 33,232 86.61 22,382 25,582 47,965 21,188 94.66 22,102 86.40 43,290 90.25 5 Dompu 9 2,784 2,742 5,526 3,212 115.37 3,198 116.63 6,410 116.00 18,183 18,231 36,414 17,996 98.97 18,060 99.06 36,056 99.02 20,967 20,973 41,940 21,208 101.15 21,258 101.36 42,466 101.25 6 Bima 21 5,012 5,218 10,230 4,758 94.93 5,709 109.41 10,467 102.32 15,904 19,083 34,987 14,920 93.81 17,903 93.82 32,823 93.81 21,224 24,301 45,525 19,678 92.72 23,612 97.16 43,290 95.09 7 Sumbawa Barat 9 1,863 1,521 3,384 1,273 68.33 1,302 85.60 2,575 76.09 6,134 6,054 12,188 6,066 98.89 6,057 100.05 12,123 99.47 7,997 7,575 15,572 7,339 91.77 7,359 97.15 14,698 94.39 8 Lombok Utara 8 2,556 2,627 5,183 2,464 96.40 2,659 101.22 5,123 98.84 8,153 8,802 16,955 8,245 101.13 8,900 101.11 17,145 101.12 10,709 11,429 22,138 10,709 100.00 11,559 101.14 22,268 100.59 9 Kota Mataram 11 3,806 4,606 8,412 3,160 83.03 2,950 64.05 6,110 72.63 18,197 17,079 35,276 12,198 67.03 11,590 67.86 23,788 67.43 22,003 21,685 43,688 15,358 69.80 14,540 67.05 29,898 68.44 10 Kota Bima 5 1,899 1,967 3,866 1,548 81.52 1,515 77.02 3,063 79.23 5,680 5,390 11,070 5,487 96.60 5,142 95.40 10,629 96.02 7,579 7,357 14,936 7,035 92.82 6,657 90.49 13,692 91.67 JUMLAH (KAB/KOTA) 50,981 54,616 105,598 42,150 82.68 45,007 82.41 108,426 102.68 201,785 217,264 419,049 149,232 73.96 157,288 72.39 380,020 90.69 253,074 271,880 524,955 191,382 75.62 202,295 74.41 488,446 93.05 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Keterangan: Pelaporan pemberian vitamin A dilakukan pada Februari dan Agustus, maka perhitungan bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A dalam setahun dihitung dengan mengakumulasi bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A di bulan Februari dan yang mendapat vitamin A di bulan Agustus Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 140

TABEL 45 JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH BADUTA DILAPORKAN (S) ANAK 0-23 BULAN (BADUTA) DITIMBANG L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 Lombok Barat 17 13,476 12,763 26,239 12,971 12,277 25,248 96.25 96.20 96.22 175 1.35 149 1.21 324 1.28 2 Lombok Tengah 25 21,036 19,765 40,801 18,000 16,851 34,851 85.57 85.25 85.42 219 1.21 232 1.38 450 1.29 3 Lombok Timur 29 25,904 29,698 55,602 23,462 26,908 50,370 90.57 90.61 90.59 300 1.28 344 1.28 644 1.28 4 Sumbawa 25 8,721 10,465 19,186 7,824 8,052 15,877 89.72 76.95 82.75 73 0.93 81 1.00 154 0.97 5 Dompu 9 5,843 5,344 11,187 5,256 5,026 10,282 89.95 94.05 91.91 60 1.14 55 1.09 115 1.12 6 Bima 21 9,297 11,158 20,455 6,467 7,762 14,229 69.56 69.56 69.56 156 2.41 192 2.47 348 2.45 7 Sumbawa Barat 9 2,644 2,642 5,286 2,075 2,112 4,187 78.48 79.94 79.21 33 1.59 30 1.42 63 1.50 8 Lombok Utara 8 4,560 4,921 9,481 4,310 4,653 8,963 94.52 94.55 94.54 0 0.00 0 0.00 0 0.00 9 Kota Mataram 11 9,307 8,542 17,849 4,987 4,294 9,281 53.58 50.27 52.00 128 2.57 66 1.54 194 2.09 10 Kota Bima 5 3,031 2,917 5,948 2,253 2,144 4,397 74.33 73.50 73.92 68 3.02 72 3.36 140 3.18 JUMLAH (KAB/KOTA) 103,819 108,215 212,033 87,605 90,079 177,684 84.4 83 83.8 1,212 1.4 1,220 1.4 2,433 1.37 BGM JUMLAH (D) % (D/S) L P L+P Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 141

TABEL 46 NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 ANAK BALITA (12-59 BULAN) L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Lombok Barat 17 26,576 25,229 51,805 26,124 98.30 25,530 101.19 51,654 99.71 2 Lombok Tengah 25 37,283 41,219 78,502 29,054 77.93 32,270 78.29 61,324 78.12 3 Lombok Timur 29 48,188 55,292 103,480 41,346 85.80 50,535 91.40 91,881 88.79 4 Sumbawa 25 17,487 20,885 38,372 17,466 99.88 18,094 86.64 35,560 92.67 5 Dompu 9 18,183 18,231 36,414 9,192 50.55 9,292 50.97 18,484 50.76 6 Bima 21 15,904 19,083 34,987 17,346 109.07 18,054 94.61 35,400 101.18 7 Sumbawa Barat 9 6,134 6,054 12,188 6,125 99.85 5,011 82.77 11,136 91.37 8 Lombok Utara 8 8,153 8,802 16,955 7,570 92.85 8,171 92.83 15,741 92.84 9 Kota Mataram 11 18,197 17,079 35,276 12,262 67.38 11,481 67.22 23,743 67.31 10 Kota Bima 5 5,680 5,390 11,070 5,706 100.5 5,644 104.7 11,350 102.5 JUMLAH (KAB/KOTA) 201,785 217,264 419,049 172,191 85.3 184,082 84.7 356,273 85.02 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 L MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI) P L + P Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 142

TABEL 47 JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH BALITA DILAPORKAN (S) JUMLAH (D) DITIMBANG L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 Lombok Barat 17 33,291 31,727 65,017 31,432 30,023 61,454 94.42 94.63 94.52 536 1.70 506 1.69 1,042 1.70 2 Lombok Tengah 25 49,350 46,992 96,342 39,261 37,434 76,695 79.56 79.66 79.61 550 1.40 598 1.60 1,148 1.50 3 Lombok Timur 29 56,426 64,696 121,122 49,464 56,721 106,185 87.66 87.67 87.67 748 1.51 855 1.51 1,603 1.51 4 Sumbawa 25 21,802 26,162 47,964 18,004 18,476 36,480 82.58 70.62 76.06 152 0.85 169 0.92 322 0.88 5 Dompu 9 12,515 11,005 23,520 11,292 10,486 21,778 90.23 95.28 92.59 128 1.13 131 1.25 259 1.19 6 Bima 21 23,246 27,896 51,142 14,290 17,148 31,438 61.47 61.47 61.47 356 2.49 425 2.48 781 2.48 7 Sumbawa Barat 9 7,056 7,132 14,188 6,205 6,307 12,512 87.94 88.43 88.19 49 0.79 37 0.59 86 0.69 8 Lombok Utara 8 10,646 11,492 22,138 9,687 10,456 20,143 90.99 90.99 90.99 266 2.75 286 2.74 552 2.74 9 Kota Mataram 11 22,810 21,285 44,095 13,022 11,913 24,935 57.09 55.97 56.55 392 3.01 318 2.67 710 2.85 10 Kota Bima 5 7,132 6,957 14,089 4,742 4,610 9,352 66.49 66.26 66.38 77 1.62 91 1.97 168 1.80 JUMLAH (KAB/KOTA) 244,273 255,343 499,617 197,399 203,573 400,972 80.81 79.73 80.26 3,254 1.6 3,417 1.7 6,670 1.7 BALITA % (D/S) L BGM P L+P Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 143

TABEL 48 CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 KASUS BALITA GIZI BURUK NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH DITEMUKAN MENDAPAT PERAWATAN L P L + P L P L+P Σ % Σ % Σ % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Lombok Barat 17 50 40 90 50 100 40 100 90 100 2 Lombok Tengah 25 21 17 38 21 100.0 17 100.0 38 100.0 3 Lombok Timur 29 48 64 112 48 100.0 64 100.0 112 100.0 4 Sumbawa 25 14 13 27 14 100.0 13 100.0 27 100.0 5 Dompu 9 16 11 27 16 100.0 11 100.0 27 100.0 6 Bima 21 16 13 29 16 100.0 13 100.0 29 100.0 7 Sumbawa Barat 9 1 0 1 1 100.0 0 #DIV/0! 1 100.0 8 Lombok Utara 8 10 12 22 10 100.0 12 100.0 22 100.0 9 Kota Mataram 11 19 23 42 19 100.0 23 100.0 42 100.0 10 Kota Bima 5 8 7 15 8 100.0 7 100.0 15 100.0 JUMLAH (KAB/KOTA) 203 200 403 203 100.0 200 100.0 403 100.0 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 144

TABEL 49 NO KABUPATEN PUSKESMAS CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 Lombok Barat 17 12,826 #DIV/0! #DIV/0! 12,631 98.48 444 437 98.42 2 Lombok Tengah 25 10,263 10,393 20,656 9,694 94.46 9,936 95.60 19,630 95.03 854 809 94.73 3 Lombok Timur 29 13,773 12,833 26,606 13,515 98.13 12,319 95.99 25,834 97.10 937 918 97.97 4 Sumbawa 25 16,611 15,611 32,222 16,611 100.00 15,611 100.00 32,222 100.00 366 234 63.93 5 Dompu 9 6,372 6,372 12,744 2,361 37.05 2,320 36.41 4,681 36.73 266 265 99.62 6 Bima 21 5,362 5,420 10,782 4,070 75.91 4,115 75.91 8,185 75.91 480 359 74.79 7 Sumbawa Barat 9 1,650 1,496 3,146 1,572 95.27 1,439 96.19 3,011 95.71 105 105 100.00 8 Lombok Utara 8 2,537 2,319 4,856 2,296 90.50 2,236 96.42 4,532 93.33 184 179 97.28 9 Kota Mataram 11 4,280 4,040 8,320 4,231 98.86 3,990 98.76 8,221 98.81 193 193 100.00 10 Kota Bima 5 1,252 1,126 2,378 965 77.08 879 78.06 1,844 77.54 90 88 97.78 JUMLAH (KAB/KOTA) 62,100 59,610 134,536 55,315 89.1 52,845 88.7 120,791 89.78 3,919 3,587 91.53 CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 89.1 88.7 89.78 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) L P L + P JUMLAH SD DAN SETINGKAT MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) % Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 145

TABEL 50 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT NO KABUPATEN PUSKESMAS PENCABUTAN GIGI RASIO TUMPATAN/ TUMPATAN GIGI TETAP TETAP PENCABUTAN 1 2 3 4 5 6 1 Lombok Barat 17 1,670 1,564 1.07 2 Lombok Tengah 25 273 666 0.41 3 Lombok Timur 29 1,567 2,346 0.67 4 Sumbawa 25 716 3,949 0.18 5 Dompu 9 274 1,308 0.21 6 Bima 21 #DIV/0! 7 Sumbawa Barat 9 361 666 0.54 8 Lombok Utara 8 261 335 0.78 9 Kota Mataram 11 4,555 2,366 1.93 10 Kota Bima 5 633 1,437 0.4 JUMLAH (KAB/ KOTA) 10,310 14,637 0.7 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 146

TABEL 51 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH SD/MI JUMLAH SD/MI DGN SIKAT GIGI MASSAL JUMLAH % SD/MI MENDAPAT % YAN. GIGI JUMLAH MURID SD/MI MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATAN L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 1 Lombok Barat 17 444 0.00 0.00 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 2 Lombok Tengah 25 854 0.00 854 100.00 10,263 10,393 20,656 9,694 94.46 9,936 95.60 19,630 95.03 31,514 #DIV/0! #DIV/0! 15,712 49.86 3 Lombok Timur 29 937 415 44.29 937 100.00 79,505 75,188 154,693 19,700 24.78 17,802 23.68 37,502 24.24 4,925 4,451 9,375 4,925 100.00 4,451 100.00 9,375 100.00 4 Sumbawa 25 366 18 4.92 29 7.92 3,425 3,155 6,580 223 6.51 190 6.02 413 6.28 92 82 174 42 45.65 39 47.56 81 46.55 5 Dompu 9 263 11 4.18 26 9.89 828 817 1,645 527 63.65 588 71.97 1,115 67.78 248 295 543 139 56.05 161 54.58 300 55.25 6 Bima 21 #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 7 Sumbawa Barat 9 #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 8 Lombok Utara 8 184 48 26.09 146 79.35 7,812 7,573 15,385 1,696 21.71 1,521 20.08 3,217 20.91 903 1,114 2,017 860 95.24 947 85.01 1,807 89.59 9 Kota Mataram 11 195 8 4.1 81 41.54 2,278 #DIV/0! #DIV/0! 3,972 174.4 3,446 #DIV/0! #DIV/0! 2,812 81.60 10 Kota Bima 5 89-0.0 81 91.0 8,608 7,899 16,507 574 6.7 549 7.0 1,123 6.8 863 874 1,737 863 100.0 874 100.0 1,737 100.0 JUMLAH (KAB/ KOTA) 3,332 500 15.0 2,154 64.6 110,441 105,025 217,744 32,414 29.3 30,586 29.1 66,972 30.8 7,031 6,816 48,806 6,829 97.1 6,472 95.0 31,824 65.2 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 147

TABEL 52 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO KABUPATEN PUSKESMAS L P L+P L % P % L+P % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Lombok Barat 17 19,018 21,757 40,775 4,662 24.51 5,186 23.84 9,849 24.15 2 Lombok Tengah 25 27,362 30,418 57,780 20,815 76.07 23,631 77.69 44,446 76.92 3 Lombok Timur 29 44,702 51,297 95,999 7,990 17.87 14,258 27.79 22,248 23.18 4 Sumbawa 25 17,087 16,395 33,482 1,438 8.42 2,329 14.21 3,767 11.25 5 Dompu 9 6,898 6,982 13,880 3,518 51.00 3,672 52.59 7,190 51.80 6 Bima 21 17,704 17,011 34,715 2,803 15.83 3,615 21.25 6,418 18.49 7 Sumbawa Barat 9 3,295 2,203 5,498 2,545 77.24 1,690 76.71 4,235 77.03 8 Lombok Utara 8 17,599 18,205 35,804 5,737 32.60 8,326 45.73 14,063 39.28 9 Kota Mataram 11 3,243 3,316 6,559 1,240 38.24 3,192 96.26 4,432 67.57 10 Kota Bima 5 4,956 5,819 10,775 5,007 101.03 5,362 92.15 10,369 96.23 JUMLAH (KAB/KOTA) 161,864 173,403 335,267 55,755 34.45 71,261 41.10 127,017 37.89 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 JUMLAH USILA (60TAHUN+) MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 148

TABEL 53 CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 PESERTA JAMINAN KESEHATAN NO JENIS JAMINAN KESEHATAN JUMLAH % L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Jaminan Kesehatan Nasional 0 0 3180046 0.00 0.00 64.93 1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 2,401,477 0.00 0.00 49.03 1.2 PBI APBD 41,600 0.00 0.00 0.85 1.3 Pekerja penerima upah (PPU) 442,180 0.00 0.00 9.03 1.4 Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri 237,978 0.00 0.00 4.86 1.5 Bukan pekerja (BP) 56,811 0.00 0.00 1.16 2 Jamkesda 119,362 0.00 0.00 2.44 3 Asuransi Swasta 0 0.00 0.00 0.00 4 Asuransi Perusahaan 0 0.00 0.00 0.00 JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 3,299,408 0.00 0.00 67.36 Sumber: - Seksi Akreditasi dan Jaminan Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 149

TABEL 54 NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA L P L+P L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 Puskesmas di Lombok Barat 247,152 288,446 535,598 2,015 3,427 5,442 853 685 1,538 2 Puskesmas di Lombok Tengah 159,959 292,447 452,406 5,896 7,563 13,459 966 514 1,480 3 Puskesmas di Lombok Timur 244,517 353,705 598,222 13,434 16,078 29,512 4,094 3,005 7,099 4 Puskesmas di Sumbawa 128,072 156,585 284,657 5,651 5,949 11,600 2,017 1,356 3,373 5 Puskesmas di Dompu 57,566 69,443 127,009 1,405 1,649 3,054 153 110 263 6 Puskesmas di Bima 112,070 8,842 228 7 Puskesmas di Sumbawa Barat 48,044 61,191 109,235 1,199 1,181 2,380 1,297 1,201 2,498 8 Puskesmas di Lombok Utara 84,347 90,178 174,525 2,186 2,526 4,712 219 143 362 9 Puskesmas di Kota Mataram 155,863 234,814 390,677 2,815 3,543 6,358 313 248 561 10 Puskesmas di Kota Bima 60,623 83,146 143,769 718 979 1,697 1,022 696 1,718 SUB JUMLAH I 1,186,143 1,629,955 2,928,168 35,319 42,895 87,056 10,934 7,958 19,120 1 RSUD Patuh Patut Pacju 9,293 16,698 25,991 3,734 5,728 9,462 0 0 0 2 RSUD Praya 50,720 15,507 0 3 RSUD Dr. R. Soedjono Selong 47,096 53,510 100,606 8,120 12,786 20,906 0 4 RSI Namira Selong 15,125 14,110 29,235 3,026 4,230 7,256 5 RS Risa Sentra Medika Selong 8,188 15,413 23,601 2,232 3,443 5,675 6 RSUD Kab. Sumbawa 30,190 29,205 59,395 5,865 6,065 11,930 0 0 0 7 RSUD Dompu 23,391 25,756 49,147 6,089 9,524 15,613 0 0 0 8 RSUD Bima - - - - - - - - - 9 RSUD As Syifa 10,885 1,350 1,995 3,345 0 0 0 10 RSUD Tanjung 6,442 8,268 14,710 2,263 2,443 4,706 144 155 299 11 RSUD Kota Mataram 177,323 16,102 0 12 RS Dr. Agung Kota Bima 10,399 14,467 24,866 497 797 1,294 0 0 0 13 RS Stikes Mataram, Kota Bima 63 80 143 211 240 451 SUB JUMLAH II 150,187 177,507 566,622 33,387 47,251 112,247 144 155 299 1 Klinik di Lombok Timur 16,577 6,189 22,766 205 775 980 0 2 Klinik di Sumbawa Barat 713 59 772 0 0 0 0 0 0 SUB JUMLAH III 17,290 6,248 23,538 205 775 980 0 0 0 JUMLAH (KAB/KOTA) 1,353,620 1,813,710 3,167,330 68,911 90,921 200,283 11,078 8,113 19,419 JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 2,373,351 2,524,544 4,897,895 2,373,351 2,524,544 4,897,895 CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 57.0 71.8 64.7 2.9 3.6 4.1 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 150

TABEL 55 ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO NAMA RUMAH SAKIT a L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 RSUD Patuh Patut Pacju 120 3,734 5,728 9,462 122 266 388 59 190 249 32.7 46.4 41.0 15.80 33.17 26.32 2 RSUD Praya 190 7,000 8,507 15,507 309 353 662 153 200 353 44.14 41.50 42.69 21.86 23.51 22.76 3 RSUD Dr. R. Soedjono Selong 291 8,120 12,786 20,906 613 596 1,209 280 250 530 75.49 46.61 57.83 34.48 19.55 25.35 4 RSI Namira Selong 96 3,342 3,914 7,256 86 122 208 44 52 96 25.73 31.17 28.67 13.17 13.29 13.23 5 RS Risa Sentra Medika Selong 66 22,232 3,442 25,674 60 40 100 15 10 25 2.70 11.62 3.89 0.67 2.91 0.97 6 RSUD Kab Sumbawa 135 5,576 5,394 10,970 203 198 401 101 93 194 36.41 36.71 36.55 18.11 17.24 17.68 7 RSUD Dompu 178 7,006 8,607 15,613 141 136 277 75 55 130 20.13 15.80 17.74 10.71 6.39 8.33 8 RSUD Bima 167 12,524 474 210 #DIV/0! #DIV/0! 37.85 #DIV/0! #DIV/0! 16.77 9 RSUD As Syifa 100 1,350 1,995 3,345 30 34 64 11 12 23 22.22 17.04 19.13 8.15 6.02 6.88 10 RSUD Tanjung 80 2,154 2,326 4,480 51 55 106 32 35 67 23.68 23.65 23.66 14.86 15.05 14.96 11 RSUD Kota Mataram 236 15,848 720 438 #DIV/0! #DIV/0! 45.43 #DIV/0! #DIV/0! 27.64 12 RS Dr. Agung Kota Bima 44 497 779 1,276 8 10 18 9 6 15 16.10 12.84 14.11 18.11 7.70 11.76 13 RS Stikes Mataram, Kota Bima 28 211 240 451 5 6 11 0 2 2 23.70 25.00 24.39-8.33 4.43 KABUPATEN/KOTA Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta JUMLAH TEMPAT TIDUR PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI) PASIEN KELUAR MATI PASIEN KELUAR MATI 48 JAM DIRAWAT 1,731 61,222 53,718 143,312 1,628 1,816 4,638 779 905 2,332 26.59 33.81 32.36 12.72 16.85 16.27 GDR NDR Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 151

TABEL 56 INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO NAMA RUMAH SAKIT a JUMLAH TEMPAT TIDUR PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI) JUMLAH HARI PERAWATAN JUMLAH LAMA DIRAWAT BOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 RSUD Patuh Patut Pacju 120 9,462 33,681 43,143 76.90 79 1 5 2 RSUD Praya 190 15,507 52,243 51,951 75.33 82 1 3 3 RSUD Dr. R. Soedjono Selong 291 20,906 67,852 78,304 63.88 72 2 4 4 RSI Namira Selong 96 7,256 23,834 23,834 68.02 76 2 3 5 RS Risa Sentra Medika Selong 66 25,674 15,419 14,861 64.01 389 0 1 6 RSUD Kab Sumbawa 135 10,970 48,827 37,399 99.09 81 0 3 7 RSUD Dompu 178 15,613 42,088 45,424 64.78 88 1 3 8 RSUD Bima 167 12,524 58,240 49,200 95.55 75 0 4 9 RSUD As Syifa 100 3,345 12,621 9,416 34.58 33 7 3 10 RSUD Tanjung 80 4,480 18,900 42,378 64.73 56 2 9 11 RSUD Kota Mataram 236 15,848 52,354 47,685 60.78 67 2 3 12 RS Dr. Agung Kota Bima 44 1,276 11,312 2,717 70.44 29 4 2 13 RS Stikes Mataram, Kota Bima 28 451 720 1,804 7.05 16 21 4 KABUPATEN/KOTA 1731 143312 438,091 448,116 69.34 83 1 3 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 152

TABEL 57 PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 RUMAH TANGGA NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH JUMLAH % DIPANTAU JUMLAH DIPANTAU BER- PHBS % BER- PHBS 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Lombok Barat 17 186,777 3,570 1.91 2,236 62.63 2 Lombok Tengah 25 269,882 5,510 2.04 1,510 27.40 3 Lombok Timur 29 344,358 6,090 1.77 2,700 44.33 4 Sumbawa 25 114,868 5,250 4.57 1,363 25.96 5 Dompu 9 57,907 11,822 20.42 3,116 26.36 6 Bima 21 118,606 3,150 2.66 908 28.83 7 Sumbawa Barat 9 34,044 1,892 5.56 801 42.34 8 Lombok Utara 8 70,229 1,680 2.39 754 44.88 9 Kota Mataram 11 125,620 2,310 1.8 700 30.3 10 Kota Bima 5 1,050 1,050 100.0 110 10.5 JUMLAH (KAB/KOTA) 1,323,341 42,324 3.2 14,198 33.55 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 153

TABEL 58 NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH SELURUH RUMAH PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 Lombok Barat 17 163,853 116,565 71.14 47,288 7,092 15.00 3,075 43.36 119,640 73.02 2 Lombok Tengah 25 302105 209,566 69.37 92,539 32,615 35.24 6,568 20.14 216,134 71.54 3 Lombok Timur 29 344,358 136,875 39.75 207,483 48,822 23.53 34,323 70.30 171,198 49.72 4 Sumbawa 25 105,650 77,919 73.75 27,055 27,055 100.00 4,880 18.04 82,799 78.37 5 Dompu 9 55,170 30,562 55.40 24,373 24,318 99.77 9,799 40.30 40,361 73.16 6 Bima 21 115,905 68,960 59.50 46,945 15,399 32.80 2,751 17.86 71,711 61.87 7 Sumbawa Barat 9 31,260 21,995 70.36 9,265 9,265 100 8,772 94.68 30,767 98.42 8 Lombok Utara 8 53,469 30,544 57.12 22,925 11,034 48.13 3,821 34.63 34,365 64.27 9 Kota Mataram 11 101,264 83,285 82.25 17,979 17,979 100 15848 88.15 99,133 97.90 10 Kota Bima 5 39020 33,219 85.13 5,801 5,801 100 953 16.43 34,172 87.58 JUMLAH (KAB/KOTA) 1,312,054 809,490 61.70 501,653 199,380 39.74 90,790 45.54 900,280 68.62 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 2015 2016 RUMAH MEMENUHI SYARAT JUMLAH RUMAH DIBINA MEMENUHI RUMAH MEMENUHI SYARAT (RUMAH SEHAT) RUMAH YANG RUMAH DIBINA SYARAT (RUMAH SEHAT) BELUM JUMLAH % MEMENUHI JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % SYARAT Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 154

Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 155 TABEL 59 PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 BUKAN JARINGAN PERPIPAAN SUMUR GALI TERLINDUNG SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA TERMINAL AIR MATA AIR TERLINDUNG PENAMPUNGAN AIR HUJAN PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM) PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM LAYAK NO KABUPATEN PUSKESMAS PENDUDUK JUMLAH SARANA JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA JUMLAH SARANA JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA JUMLAH SARANA JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA JUMLAH SARANA JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA JUMLAH SARANA JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA JUMLAH SARANA MEMENUHI SYARAT JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA JUMLAH SARANA JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA JUMLAH SARANA JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 1 Lombok Barat 17 665,132 89,637 457,860 82,089 385,125 2,028 10,757 1,064 6,634 1 280 1 280 - - - - 118 4,261 111 4,060 2,130 15,239 1,850 13,334 37,509 176,735 35,854 162,773 572,206 86.02894 2 Lombok Tengah 25 921,955 91,929 490,875 74,013 411,884 111 636 111 636 825 9,435 825 9,435 - - - - 103 1,114 75 977 455 2,402 498 2,678 49,917 235,582 49,291 234,623 660,233 71.61 3 Lombok Timur 29 1,173,781 118,368 577,736 110,299 534,994 21,231 92,828 20,823 90,386 2 15 2 15 - - - - 82 13,189 75 12,707 900 3,994 749 3,154 85,595 397,592 80,070 368,651 1,009,907 86.04 4 Sumbawa 25 452,496 23,342 103,873 20,920 94,253 4,017 16,230 3,597 15,881 4,679 14,520 4,570 14,397 7,088 46,456 6,496 43,064 73 12,022 59 10,640 112 1,669 99 895 39,546 175,216 38,848 170,410 349,540 77.25 5 Dompu 9 233,142 3,564 23,201 3,228 21,733 1,027 7,691 928 7,411 10,827 61,821 10,773 61,551 146 27,089 100 26,845 5 2,640 5 2,640 1 40 - - 17,315 78,190 14,178 78,010 198,190 85.01 6 Bima 21 473,890 7,990 6931 32100 128201.00-0 0 0.00 0 27,640 25784 35891.00 143784 63 63 293.00 1442 24 24 390.00 1410 0 0 0.00 10,539 10,539 10,533 89,135 253,910 53.58 7 Sumbawa Barat 9 137,072 15,627 85,012 15,760 84,091 0 0 0 0 330 1,831 309 1,831 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10,701 43,165 10,695 43,067 128,989 94.10 8 Lombok Utara 8 221,377 11,767 56,198 9,108 56,198 6 21 6 21 16 2,421 15 2,421 0 - - - 9 1,560 8 1,560 2 45 2 45.00 31,354 130,978 30,080 130,978 191,223 86.38 9 Kota Mataram 11 459,314 15,039 75,195 15,039 75,195 2 10 2 10 22 1,100 22 1,100 - - - - 15 1,500 15 1,500 - - - - 66,253 343,595 66,253 343,595 421,400 91.75 10 Kota Bima 5 159,736 1,136 17,146 1,040 16,203 774 9,184 701 8,694 17,277 95,702 16,973 93,065 - - - - 53 2,502 43 2,357 11 232 11 232 5,496 29,929 5,457 29,622 150,173 94.01 JUMLAH (KAB/KOTA) 4,897,895 378,399 1,894,027 363,596 1,807,877 29,196 137,357 27,232 129,673 33,979 214,765 59,274 219,986 151,018 73,608 6,659 70,202 1,900 38,812 415 36,831 5,021 23,621 3,209 20,338 354,225 1,621,521 341,259 1,650,864 3,935,771 80.36 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

TABEL 60 PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH PENYELENGGARA AIR MINUM JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 1 Lombok Barat 17 41 291 239 82.13 2 Lombok Tengah 25 111 49 48 97.96 3 Lombok Timur 29 10 49 29 59.18 4 Sumbawa 25 82 58 46 79.31 5 Dompu 9 15 15 10 66.67 6 Bima 21 50 36 14 38.89 7 Sumbawa Barat 9 6 24 24 100 8 Lombok Utara 8 146 158 105 66.46 9 Kota Mataram 11 1 533 252 47.28 10 Kota Bima 5 44 15 9 60 JUMLAH (KAB/KOTA) 506 1228 776 63.19 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 JUMLAH SAMPEL DIPERIKSA MEMENUHI SYARAT (FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA) Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 156

TABEL 61 PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK JUMLAH SARANA JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA KOMUNAL JUMLAH SARANA MEMENUHI SYARAT JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA % PENDUDUK PENGGUNA JUMLAH SARANA JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA JUMLAH SARANA JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA JENIS SARANA JAMBAN LEHER ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNG MEMENUHI SYARAT % PENDUDUK PENGGUNA JUMLAH SARANA JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA % PENDUDUK PENGGUNA JUMLAH SARANA JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA JUMLAH SARANA MEMENUHI SYARAT JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA % PENDUDUK PENGGUNA PENDUDUK DENGAN AKSES SANITASI LAYAK (JAMBAN SEHAT) JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 1 Lombok Barat 17 665,132 24,654 256,833 20,440 205,753 80.11 86,944 363,688 78,428 335,032 92.12 10443 44611 7396 29684 66.54 0 0 0 0 #DIV/0! 570,469 85.77 2 Lombok Tengah 25 921,955 106 1,091 106 1,091 100.00 187,435 733,057 156,715 691,335 94.31 0 0 0 0 #DIV/0! 3,417 9,065 3,241 9,655 106.51 702,081 76.15 3 Lombok Timur 29 1,173,781 0 0 0 0 #DIV/0! 226,272 933,467 214,097 821,996 88.06 1261 7141 904 5481 76.75 2,963 14,739 2,623 13,228 89.75 840,705 71.62 4 Sumbawa 25 452,496 998 9,589 979 9,224 96.19 76,158 354,381 73,825 342,716 96.71 813 2441 813 2441 100.00 302 906 302 906 100.00 355,287 78.52 5 Dompu 9 233,142 292 7,491 280 7,394 98.71 36,051 182,960 33,487 157,916 86.31 2548 10758 1619 7018 65.24 1,934 7,860 1,774 6,926 88.12 179,254 76.89 6 Bima 21 473,890 23,199 93,417 23,199 93,417 100.00 62,632 228,968 63,984 237,161 103.58 11017 43504 11017 43504 100.00 - - - - #DIV/0! 374,082 78.94 7 Sumbawa Barat 9 137,072 - - - - #DIV/0! 31,627 133,456 31,627 133,456 100 0 0 0 0 #DIV/0! 33 81 5 18 22.22 133,474 97.38 8 Lombok Utara 8 221,377 146 8,791 137 8,791 100 39,896 143,924 39,573 143,924 100 0 0 0 0 #DIV/0! 9 32 9 32 100.00 152,747 69.00 9 Kota Mataram 11 459,314 0 0 0 0 #DIV/0! 110,702 456,244 110,702 456,244 100 0 0 0 0 #DIV/0! - - - - #DIV/0! 456,244 99.33 10 Kota Bima 5 159,736 10,799 44,916 10,797 44,463 98.99 23,415 98,429 23,415 98,429 100 0 0 0 0 #DIV/0! 321 1,322 309 1,250 94.55 144,142 90.24 JUMLAH (KAB/KOTA) 4,897,895 60,194 422,128 55,938 370,133 87.6826 881,132 3,628,574 825,853 3,418,209 94.2025 26,082 108,455 21,749 88,128 81.25766 8,979 34,005 8,263 32,015 94.14792 3,908,485 79.80 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 157

TABEL 62 DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 JUMLAH DESA/ NO KABUPATEN PUSKESMAS DESA STOP BABS KELURAHAN DESA MELAKSANAKAN STBM DESA STBM (SBS) JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Lombok Barat 17 122 122 100 80 65.57 0 0 2 Lombok Tengah 25 139 139 100 50 35.97 0 0 3 Lombok Timur 29 254 254 100 74 29.13 6 2.36 4 Sumbawa 25 165 157 95.15 39 23.64 0 0 5 Dompu 9 79 52 65.82 28 35.44 0 0 6 Bima 21 191 191 100 79 41.36 0 0 7 Sumbawa Barat 9 64 64 100 64 100 0 0 8 Lombok Utara 8 33 33 100 7 21.21 7 21.21 9 Kota Mataram 11 50 50 100 42 84.00 0 0 10 Kota Bima 5 38 38 100 8 21.05-0 JUMLAH (KAB/KOTA) 1,135 1,100 96.9 471 41.50 13 1.15 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 158

TABEL 63 PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 YANG ADA TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN NO KABUPATEN PUSKESMAS SARANA PENDIDIKAN SD SLTP SLTA SARANA KESEHATAN PUSKESMAS RUMAH SAKIT UMUM BINTANG HOTEL NON BINTANG JUMLAH TTU JUMLAH % SARANA PENDIDIKAN RUMAH SAKIT SD SLTP SLTA PUSKESMAS BINTANG NON BINTANG UMUM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 1 Lombok Barat 17 444 134 101 17 1 26 62 785 323 72.75 115 85.82 87 86.14 17 100 1 100 26 100.0 61 98.39 630 80.25 2 Lombok Tengah 25 890 320 187 25 2 8 31 1,463 598 67.19 174 54.38 93 49.73 25 100 2 100 0 0 0 0 892 60.97 3 Lombok Timur 29 937 322 214 29 3 2 40 1,547 719 76.73 213 66.15 152 71.03 29 100.00 3 100.00 1 50.0 21 52.50 1,138 73.56 4 Sumbawa 25 366 106 49 25 2 3 25 576 315 86.07 81 76.42 41 83.67 25 100.00 2 100.00 3 100.0 24 96.00 491 85.24 5 Dompu 9 269 85 52 9 1 0 31 447 218 81.04 66 77.65 38 73.08 9 100 1 100 0 #DIV/0! 30 96.77 362 80.98 6 Bima 21 480 141 84 20 1-3 729 372 77.50 90 63.83 46 54.76 5 25.00 - - 0 #DIV/0! - - 513 70.37 7 Sumbawa Barat 9 101 36 20 9 1 1 11 179 85 84.16 33 91.67 20 100 9 100 1 100 1 100 10 90.91 159 88.83 8 Lombok Utara 8 184 76 44 14 1 4 73 396 99 53.80 29 38.16 15 34.09 7 50.00 - - 4 100 25 34.25 179 45.20 9 Kota Mataram 11 195 56 49 53 16 22 80 471 160 82.05 46 82.14 38 77.55 27 50.94 13 81.25 18 81.8 30 37.50 332 70.49 10 Kota Bima 5 89 33 26 61 5 0 14 228 75 84.27 27 81.82 24 92.31 56 91.80 5 100 0 #DIV/0! 13 92.86 200 87.72 JUMLAH (KAB/KOTA) 3,955 1,309 826 262 33 66 370 6,821 2,964 74.9 874 66.8 554 67.1 209 79.8 28 84.8 53 80.3 214 57.8 4,896 71.78 JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH SARANA KESEHATAN % JUMLAH % JUMLAH % HOTEL JUMLAH % TEMPAT-TEMPAT UMUM JUMLAH % Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 159

TABEL 64 NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH TPM TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 JASA BOGA RUMAH MAKAN/ RESTORAN DEPOT AIR MINUM (DAM) MAKANAN JAJANAN TOTAL % JASA BOGA RUMAH MAKAN/ RESTORAN DEPOT AIR MINUM (DAM) MAKANAN JAJANAN TOTAL % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1 Lombok Barat 17 633 49 278 68 164 559 88.31 12 31 2 28 73 11.53 2 Lombok Tengah 25 650 143 188 64 253 648 99.69 4 4 0 48 56 8.62 3 Lombok Timur 29 400 7 6 9 15 37 9.25 29 81 57 196 363 90.75 4 Sumbawa 25 165 5 29 19 12 65 39.39 9 60 19 12 100 60.61 5 Dompu 9 779 111 89 10 272 482 61.87 100 17 5 147 269 34.53 6 Bima 21 280 3 24 12 12 51 18.21 16 80 4 74 174 62.14 7 Sumbawa Barat 9 313 37 136 13 83 269 85.94 8 25 1 10 44 14.06 8 Lombok Utara 8 413 23 72 14 112 221 53.51 9 27 5 68 109 26.39 9 Kota Mataram 11 2758 115 190 162 210 677 24.55 0 59 0 146 205 7.43 10 Kota Bima 5 716 31 62 41 346 480 67.04 16 16 0 204 236 32.96 JUMLAH (KAB/KOTA) 7107 524 1074 412 1479 3489 49.09 203 400 93 933 1629 22.92 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 160

TABEL 65 TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT JASA BOGA JUMLAH TPM DIBINA RUMAH MAKAN/ RESTORAN DEPOT AIR MINUM (DAM) MAKANAN JAJANAN TOTAL PERSENTASE TPM DIBINA JUMLAH TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI JASA BOGA JUMLAH TPM DIUJI PETIK RUMAH MAKAN/ RESTORAN DEPOT AIR MINUM (DAM) MAKANAN JAJANAN TOTAL PERSENTASE TPM DIUJI PETIK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 1 Lombok Barat 17 73 12 31 2 28 73 100 559 0 19 27 0 46 8.23 2 Lombok Tengah 25 56 0 0.00 648 0 0.00 3 Lombok Timur 29 363 1 0 43 12 56 15.43 37 7 5 8 16 36 97.30 4 Sumbawa 25 100 5 29 19 12 65 65.00 65 0 0 19 0 19 29.23 5 Dompu 9 269 60 35 2 162 259 96.28 482 0 0 0 0 0 0.00 6 Bima 21 174 16 80 4 74 174 100 51 3 11 12 5 31 60.78 7 Sumbawa Barat 9 44 8 25 1 10 44 100 269 37 136 13 83 269 100 8 Lombok Utara 8 109 8 27 6 77 118 108.26 221 6 33 13 19 71 32.13 9 Kota Mataram 11 205 0 59 0 146 205 100 677 115 190 162 210 677 100 10 Kota Bima 5 236 16 16 0 204 236 100.00 480 2 12 11 53 78 16.25 JUMLAH (KAB/KOTA) 1629 126 302 77 725 1230 75.51 3489 170 406 265 386 1227 35.17 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 161

TABEL 66 PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 Ketersediaan Obat dan Vaksin di Puskesmas (%) No. Nama Obat Bentuk Sediaan Mataram Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Lombok Utara Sumbawa Barat Sumbawa Dompu Bima Kota Bima % 1 Albendazole Tablet 66.67 89.71 91.00 89.08 100.00 77.78 83.33 83.33 17.06 100.00 79.80 2 Amoxicillin 500 mg Tablet 100.00 100.00 100.00 95.40 100.00 100.00 100.00 98.15 94.84 100.00 98.84 3 amoxicillin Syrup 92.42 100.00 59.67 96.84 100.00 100.00 100.00 86.11 72.22 86.67 89.39 4 Deksametason Tablet 98.48 100.00 99.33 95.98 100.00 100.00 100.00 93.52 85.32 100.00 97.26 5 Diazepam 5 mg/ml Injeksi 76.52 80.39 85.00 72.70 95.83 93.52 91.67 95.37 14.29 33.33 73.86 6 Efinefrin (adrenalin) 0,1% ( sebagai HCl ) Injeksi 65.15 98.53 96.33 96.84 100.00 90.74 41.67 89.81 63.89 100.00 84.30 7 Fitomenadion ( Vitamin K ) Injeksi 49.24 99.51 98.33 78.16 100.00 97.22 99.33 87.96 68.65 100.00 87.84 8 Furosemid 40 mg Tablet 95.45 88.73 97.00 89.37 100.00 83.33 100.00 100.00 63.49 100.00 91.74 9 Garam Oralit Serbuk 99.24 99.02 99.67 98.56 100.00 90.74 83.33 100.00 93.65 100.00 96.42 10 Glibenklamid Tablet 81.06 69.12 52.00 70.40 58.33 90.74 100.00 75.00 66.27 100.00 76.29 11 Kaptopril Tablet 100.00 78.43 88.33 96.84 100.00 98.15 100.00 93.52 50.40 100.00 90.57 12 Magnesium Sulfat 20% Injeksi 27.27 85.78 61.00 5.17 21.88 58.33 85.19 8.33 35.30 13 Metil Ergometrin Maleat 0,200 mg - 1 ml Injeksi 43.18 98.04 83.00 72.13 71.88 91.67 100.00 9.26 30.56 100.00 69.97 14 Obat Anti Tuberculosis dewasa Tablet 77.27 92.65 99.33 92.53 95.83 75.00 75.00 98.15 31.35 100.00 83.71 15 Oksitosin Injeksi 98.48 100.00 99.33 97.41 100.00 76.85 100.00 100.00 40.87 100.00 91.30 16 Parasetamol 500 mg Tablet 100.00 97.06 100.00 97.13 100.00 100.00 100.00 99.07 94.44 100.00 98.77 17 Tablet Tambah Darah Tablet 98.48 99.51 99.67 36.78 100.00 100.00 66.67 99.07 84.13 100.00 88.43 18 Vaksin BCG Injeksi 100.00 100.00 100.00 99.71 96.30 89.33 96.30 95.63 100.00 87.73 19 Vaksin TT Injeksi 68.94 100.00 100.00 91.95 96.30 38.00 100.00 95.63 100.00 79.08 20 Vaksin DPT / DPT-HB / DPT-HB-Hib Injeksi 96.21 100.00 99.00 99.71 96.30 98.00 98.15 95.63 100.00 88.30 RATA - RATA 84.44 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 162

TABEL 67 JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO FASILITAS KESEHATAN PEMILIKAN/PENGELOLA KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH 1 2 3 4 5 6 7 8 9 RUMAH SAKIT 1 RUMAH SAKIT UMUM 0 2 10 2 12 26 2 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 1 0 0 1 2 PUSKESMAS DAN JARINGANNYA 1 PUSKESMAS RAWAT INAP 0 0 132 0 0 132 - JUMLAH TEMPAT TIDUR 0 0 1465 0 0 1,465 2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 0 0 27 0 0 27 3 PUSKESMAS KELILING 0 0 230 0 0 230 4 PUSKESMAS PEMBANTU 0 0 565 0 0 565 SARANA PELAYANAN LAIN 1 RUMAH BERSALIN 0 0 0 0 13 13 2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 0 0 0 4 104 108 3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 0 0 0 0 13 13 4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 0 0 39 1 1048 1,088 5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 0 0 0 0 63 63 6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 0 1 3 0 1 5 7 UNIT TRANSFUSI DARAH 0 1 5 0 1 7 SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN 1 INDUSTRI FARMASI 0 0 0 0 0-2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0-3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 3 3 4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 0 0 0 0 0-5 PEDAGANG BESAR FARMASI 0 0 0 0 2 2 6 APOTEK 0 0 134 0 219 353 7 TOKO OBAT 0 0 24 0 74 98 8 PENYALUR ALAT KESEHATAN 0 0 0 0 2 2 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 163

TABEL 68 PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I JUMLAH % 1 2 3 4 5 1 RUMAH SAKIT UMUM 26 26 100.00 2 RUMAH SAKIT KHUSUS 2 2 100.00 JUMLAH (KAB/KOTA) 28 28 100.00 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 164

TABEL 69 JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 STRATA POSYANDU POSYANDU AKTIF NO KABUPATEN PUSKESMAS PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1 Lombok Barat 17 20 2.27 142 16.08 703 79.61 18 2.04 883 721 81.65 2 Lombok Tengah 25 487 29.99 686 42.24 415 25.55 36 2.22 1624 451 27.77 3 Lombok Timur 29 67 3.88 803 46.55 723 41.91 132 7.65 1725 855 49.57 4 Sumbawa 25 21 3.06 297 43.29 297 43.29 71 10.35 686 368 53.64 5 Dompu 9 18 4.38 43 10.46 345 83.94 5 1.22 411 350 85.16 6 Bima 21 26 4.22 214 34.74 357 57.95 19 3.08 616 376 61.04 7 Sumbawa Barat 9 3 1.41 71 33.33 124 58.22 15 7.04 213 139 65.26 8 Lombok Utara 8 7 1.79 257 65.73 127 32.48 0 0.00 391 127 32.48 9 Kota Mataram 11 26 7.45 105 30.09 146 41.83 72 20.63 349 218 62.46 10 Kota Bima 5 30 18.40 118 72.39 12 7.36 3 1.84 163 15 9.20 JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO POSYANDU PER 100 BALITA Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 705 9.98 2736 38.75 3249 46.01 371 5.25 7061 3620 51.27 1 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 165

TABEL 70 JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO KABUPATEN PUSKESMAS DESA/ KELURAHAN POSKESDES POLINDES POSBINDU 1 2 3 4 5 6 7 1 Lombok Barat 17 122 118 0 128 2 Lombok Tengah 25 139 122 0 43 3 Lombok Timur 29 254 189 55 146 4 Sumbawa 25 165 57 40 54 5 Dompu 9 79 69 0 2 6 Bima 21 191 135 0-7 Sumbawa Barat 9 64 67 0 40 8 Lombok Utara 8 33 50 0 29 9 Kota Mataram 11 50 24 0 54 10 Kota Bima 5 38 34 15 10 JUMLAH (KAB/KOTA) 1,135 865 110 506 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 166

TABEL 71 JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH DESA/ KELURAHAN DESA/KELURAHAN SIAGA PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Lombok Barat 17 122 58 52 9 3 122 100 2 Lombok Tengah 25 139 123 1-0 124 89.21 3 Lombok Timur 29 254 206 31 2 3 242 95.28 4 Sumbawa 25 165 35 102 26 2 165 100.00 5 Dompu 9 79 47 32 2 0 81 102.53 6 Bima 21 191 123 53 6 0 182 95.29 7 Sumbawa Barat 9 64 9 44 10 1 64 100.00 8 Lombok Utara 8 33 1 25 7 0 33 100.00 9 Kota Mataram 11 50 24 20 5 1 50 100.00 10 Kota Bima 5 38-38 - 0.00 38 100.00 JUMLAH (KAB/KOTA) 1,135 626 398 67 10 1,101 97.00 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 167

TABEL 72 JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 DOKTER DR SPESIALIS a DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI NO UNIT KERJA GIGI SPESIALIS TOTAL L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 Puskesmas di Lombok Barat 0 0 0 17 21 38 17 21 38 6 11 17 0 0 0 6 11 17 2 Puskesmas di Lombok Tengah 0 0 0 17 13 30 17 13 30 1 15 16 0 0 0 1 15 16 3 Puskesmas di Lombok Timur 0 0 0 22 36 58 22 36 58 5 7 12 0 0 0 5 7 12 4 Puskesmas di Sumbawa 0 0 0 19 20 39 19 20 39 3 14 17 0 0 0 3 14 17 5 Puskesmas di Dompu 0 0 0 13 6 19 13 6 19 1 3 4 0 0 0 1 3 4 6 Puskesmas di Bima 0 0 0 14 13 27 14 13 27 1 8 9 0 0 0 1 8 9 7 Puskesmas di Sumbawa Barat 0 0 0 4 13 17 4 13 17 2 6 8 0 0 0 2 6 8 8 Puskesmas di Lombok Utara 0 0 0 9 13 22 9 13 22 1 7 8 0 0 0 1 7 8 9 Puskesmas di Kota Mataram 0 0 0 12 25 37 12 25 37 1 10 11 0 0 0 1 10 11 10 Puskesmas di Kota Bima - - - 12 15 27 12 15 27-6 6 - - - - 6 6 SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 139 175 314 139 175 314 21 87 108 - - - 21 87 108 1 RSUD Patuh Patut Pacju 10 6 16 6 9 15 16 15 31 1 0 1 0 2 2 1 2 3 2 RSUD Praya 10 4 14 14 23 37 24 27 51 0 2 2 0 0 0 0 2 2 3 RSUD Dr. R. Soedjono Selong 11 13 24 21 19 40 32 32 64 0 1 1 0 1 1 0 2 2 4 RSI Namira Selong 6 11 17 5 3 8 11 14 25 0 1 1 0 0 0 0 1 1 5 RS Risa Sentra Medika Selong 10 9 19 6 1 7 16 10 26 0 1 1 0 1 1 0 2 2 6 RSUD Kab Sumbawa 7 5 12 14 5 19 21 10 31 0 1 1 1 2 3 1 3 4 7 RSUD HL Manambai Abdul Kadir 4 3 7 13 3 16 17 6 23 0 3 3 0 0 0 0 3 3 8 RSUD Dompu 6 1 7 0 4 4 6 5 11 1 0 1 0 0 0 1 0 1 9 RSUD Bima 0 0 0 6 10 16 6 10 16 0 2 2 0 0 0 0 2 2 10 RSUD Sondosia 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11 RSUD As Syifa 8 1 9 6 5 11 14 6 20 0 1 1 0 0 0 0 1 1 12 RSUD Tanjung 6 2 8 10 7 17 16 9 25 1 1 2 0 0 0 1 1 2 13 RSUD Kota Mataram 17 12 29 11 11 22 28 23 51 0 1 1 3 3 0 4 4 14 RSUD Provinsi NTB 45 20 65 20 35 55 65 55 120 1 2 3 0 2 2 1 4 5 15 RS Jiwa Provinsi NTB 7 2 9 4 12 16 11 14 25 0 2 2 0 0 0 0 2 2 16 RSAD REM Wira Bhakti Mataram 1 0 1 0 4 4 1 4 5 0 1 1 0 0 0 0 1 1 17 RS Bhayankara Mataram 0 0 0 0 4 4 0 4 4 1 1 0 0 0 1 0 1 18 RS Universitas Mataram 15 9 24 3 4 7 18 13 31 0 1 1 0 0 0 0 1 1 19 RS Katolik Sant Antonius Mataram 27 7 34 9 5 14 36 12 48 0 1 1 0 0 0 0 1 1 20 RS Islam Siti Hajar Mataram 0 0 0 1 6 7 1 6 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 21 RS Risa Sentra Medika Mataram 0 0 0 8 3 11 8 3 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 22 RS Harapan Keluarga Mataram 0 0 0 3 6 9 3 6 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 23 RS Biomedika Mataram 0 0 0 4 5 9 4 5 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 24 RS Grha Ultima Medika Mataram 0 0 0 4 4 0 4 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 25 RSIA Permata Hati Mataram 10 4 14 2 2 4 12 6 18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 27 RS PKU Muhammadiyah 4 2 6 4 6 10 8 8 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 204 111 315 170 196 366 374 307 681 5 21 26 1 11 12 6 32 38 SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 JUMLAH (KAB/KOTA) 204 111 315 309 371 680 513 482 995 26 108 134 1 11 12 27 119 146 RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 6.4313341 13.883515 20.314849 0 0.2450032 2.9808723 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Keterangan : a termasuk S3 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 168

TABEL 73 NO UNIT KERJA BIDAN JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 PERAWAT a PERAWAT GIGI L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Puskesmas di Lombok Barat 343 165 195 360 13 16 29 2 Puskesmas di Lombok Tengah 145 149 181 330 21 27 48 3 Puskesmas di Lombok Timur 656 392 482 874 19 37 56 4 Puskesmas di Sumbawa 319 82 144 226 2 6 8 5 Puskesmas di Dompu 146 35 76 111 1 7 8 6 Puskesmas di Bima 283 94 173 267 2 7 9 7 Puskesmas di Sumbawa Barat 193 68 133 201 6 4 10 8 Puskesmas di Lombok Utara 180 98 203 301 6 7 13 9 Puskesmas di Kota Mataram 166 65 128 193 6 19 25 10 Puskesmas di Kota Bima 89 28 137 165 3 7 10 SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 2520 1176 1852 3028 79 137 216 1 RSUD Patuh Patut Pacju 42 48 85 133 1 1 2 2 RSUD Praya 97 100 151 251 0 1 1 3 RSUD Dr. R. Soedjono Selong 68 106 151 257 3 1 4 4 RSI Namira Selong 16 22 20 42 0 0 0 5 RS Risa Sentra Medika Selong 9 19 42 61 1 0 1 6 RSUD Kab Sumbawa 40 42 148 190 0 3 3 7 RSUD HL Manambai Abdul Kadir 36 41 66 107 1 1 2 8 RSUD Dompu 19 20 54 74 0 2 2 9 RSUD Bima 28 21 107 128 0 0 0 10 RSUD Sondosia 12 3 17 20 0 1 1 11 RSUD As Syifa 51 34 108 142 1 1 2 12 RSUD Tanjung 28 40 45 85 0 4 4 13 RSUD Kota Mataram 45 48 122 170 0 0 0 14 RSUD Provinsi NTB 60 115 220 335 0 0 0 15 RS Jiwa Provinsi NTB 0 55 63 118 0 2 2 16 RSAD REM Wira Bhakti Mataram 6 7 35 42 0 1 1 17 RS Bhayankara Mataram 14 22 50 72 1 0 1 18 RS Universitas Mataram 5 6 6 12 0 0 0 19 RS Katolik Sant Antonius Mataram 12 5 18 23 0 1 1 20 RS Islam Siti Hajar Mataram 9 23 55 78 0 0 0 21 RS Risa Sentra Medika Mataram 9 28 75 103 0 0 0 22 RS Harapan Keluarga Mataram 16 28 62 90 0 2 2 23 RS Biomedika Mataram 5 13 29 42 0 0 0 24 RS Grha Ultima Medika Mataram 9 34 36 70 0 0 0 25 RSIA Permata Hati Mataram 20 0 12 12 0 0 0 27 RS PKU Muhammadiyah 11 20 31 51 0 0 0 SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 667 900 1808 2708 8 21 29 SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN DI LOMBOK BARAT 20 18 25 43 0 2 2 KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 JUMLAH (KAB/KOTA) 3207 2094 3685 5779 87 160 247 RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 65.48 117.99 5.04 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 169

TABEL 74 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 TENAGA KEFARMASIAN NO UNIT KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN a APOTEKER TOTAL L P L + P L P L + P L P L + P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 Puskesmas di Lombok Barat 5 21 26 1 2 3 6 23 29 2 Puskesmas di Lombok Tengah 8 11 19 6 14 20 14 25 39 3 Puskesmas di Lombok Timur 10 21 31 1 14 15 11 35 46 4 Puskesmas di Sumbawa 2 3 5 0 0 0 2 3 5 5 Puskesmas di Dompu 0 0 0 0 5 5 0 5 5 6 Puskesmas di Bima 2 12 14 0 6 6 2 18 20 7 Puskesmas di Sumbawa Barat 1 1 2 3 3 6 4 4 8 8 Puskesmas di Lombok Utara 2 16 18 0 0 0 2 16 18 9 Puskesmas di Kota Mataram 9 13 22-3 3 9 16 25 10 Puskesmas di Kota Bima 5 8 13 4 16 20 9 24 33 SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 44 106 150 15 63 78 59 169 228 1 RSUD Patuh Patut Pacju 4 7 11 3 4 7 7 11 18 2 RSUD Praya 7 10 17 2 2 4 9 12 21 3 RSUD Dr. R. Soedjono Selong 9 7 16 2 9 11 11 16 27 4 RSI Namira Selong 3 3 6 0 1 1 3 4 7 5 RS Risa Sentra Medika Selong 2 8 10 2 1 3 4 9 13 6 RSUD Kab Sumbawa 3 8 11 2 6 8 5 14 19 7 RSUD HL Manambai Abdul Kadir 2 3 5 0 9 9 2 12 14 8 RSUD Dompu 0 2 2 0 2 2 0 4 4 9 RSUD Bima 0 1 1 1 3 4 1 4 5 10 RSUD Sondosia 0 3 3 0 0 0 0 3 3 11 RSUD As Syifa 2 6 8 2 3 5 4 9 13 12 RSUD Tanjung 4 4 8 1 4 5 5 8 13 13 RSUD Kota Mataram 4 12 16 1 12 13 5 24 29 14 RSUD Provinsi NTB 8 12 20 2 11 13 10 23 33 15 RS Jiwa Provinsi NTB 1 4 5 1 1 2 2 5 7 16 RSAD REM Wira Bhakti Mataram 0 0 0 0 0 0 0 0 0 17 RS Bhayankara Mataram 0 3 3 0 0 0 0 3 3 18 RS Universitas Mataram 2 2 4 0 1 1 2 3 5 19 RS Katolik Sant Antonius Mataram 1 2 3 0 0 0 1 2 3 20 RS Islam Siti Hajar Mataram 5 6 11 0 0 0 5 6 11 21 RS Risa Sentra Medika Mataram 10 16 26 1 1 2 11 17 28 22 RS Harapan Keluarga Mataram 3 11 14 0 1 1 3 12 15 23 RS Biomedika Mataram 2 1 3 0 1 1 2 2 4 24 RS Grha Ultima Medika Mataram 0 0 0 4 10 14 4 10 14 25 RSIA Permata Hati Mataram 0 3 3 1 1 2 1 4 5 27 RS PKU Muhammadiyah 4 2 6 0 0 0 4 2 6 SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 76 136 212 25 83 108 101 219 320 SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN DI LOMBOK BARAT 1 6 7-1 1 1 7 8 KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - JUMLAH (KAB/KOTA) 121 248 369 40 147 187 161 395 556 RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 7.53 3.82 11.35 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 170

TABEL 75 NO UNIT KERJA JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 KESEHATAN MASYARAKAT a KESEHATAN LINGKUNGAN b L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Puskesmas di Lombok Barat 10 13 23 15 25 40 2 Puskesmas di Lombok Tengah 19 11 30 22 31 53 3 Puskesmas di Lombok Timur 6 17 23 35 81 116 4 Puskesmas di Sumbawa 5 19 24 4 12 16 5 Puskesmas di Dompu 1 4 5 6 18 24 6 Puskesmas di Bima 6 10 16 14 18 32 7 Puskesmas di Sumbawa Barat 1 10 11 5 13 18 8 Puskesmas di Lombok Utara 2 6 8 7 4 11 9 Puskesmas di Kota Mataram 2 8 10 13 26 39 10 Puskesmas di Kota Bima 8 22 30 3 13 16 SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 60 120 180 124 241 365 1 RSUD Patuh Patut Pacju 1 2 3 1 4 5 2 RSUD Praya 0 0 0 0 0 0 3 RSUD Dr. R. Soedjono Selong 6 6 12 2 0 2 4 RSI Namira Selong 0 0 0 0 0 0 5 RS Risa Sentra Medika Selong 0 0 0 0 0 0 6 RSUD Kab Sumbawa 1 3 4 0 1 1 7 RSUD HL Manambai Abdul Kadir 3 3 6 1 2 3 8 RSUD Dompu 0 4 4 1 6 7 9 RSUD Bima 0 0 0 0 0 0 10 RSUD Sondosia 0 2 2 0 0 11 RSUD As Syifa 0 0 0 0 4 4 12 RSUD Tanjung 3 0 3 1 0 1 13 RSUD Kota Mataram 1 3 4 4 4 14 RSUD Provinsi NTB 21 33 54 3 6 9 15 RS Jiwa Provinsi NTB 1 2 3 2 3 5 16 RSAD REM Wira Bhakti Mataram 0 0 0 0 0 0 17 RS Bhayankara Mataram 0 0 0 0 0 0 18 RS Universitas Mataram 0 1 1 0 0 0 19 RS Katolik Sant Antonius Mataram 0 0 0 0 1 1 20 RS Islam Siti Hajar Mataram 0 0 0 0 0 0 21 RS Risa Sentra Medika Mataram 0 0 0 1 2 3 22 RS Harapan Keluarga Mataram 0 0 0 0 1 1 23 RS Biomedika Mataram 0 0 0 0 0 0 24 RS Grha Ultima Medika Mataram 0 0 0 0 0 0 25 RSIA Permata Hati Mataram 0 0 0 0 0 0 27 RS PKU Muhammadiyah 0 0 0 0 0 0 SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 37 59 96 12 34 46 SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 JUMLAH (KAB/KOTA) 97 179 276 136 275 411 RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 5.64 8.39 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Keterangan : a termasuk tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga biostatistik dan kependudukan, tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, epidemiolog kesehatan b termasuk tenaga sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 171

TABEL 76 JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO UNIT KERJA NUTRISIONIS DIETISIEN L P L+P L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 Puskesmas di Lombok Barat 21 40 61 0 0 0 21 40 61 2 Puskesmas di Lombok Tengah 15 32 47 0 0 0 15 32 47 3 Puskesmas di Lombok Timur 22 63 85 0 0 0 22 63 85 4 Puskesmas di Sumbawa 8 18 26 0 0 0 8 18 26 5 Puskesmas di Dompu 11 23 34 0 0 0 11 23 34 6 Puskesmas di Bima 10 34 44 0 0 0 10 34 44 7 Puskesmas di Sumbawa Barat 3 14 17 0 0 0 3 14 17 8 Puskesmas di Lombok Utara 2 19 21 0 0 0 2 19 21 9 Puskesmas di Kota Mataram 4 35 39 0 0 0 4 35 39 10 Puskesmas di Kota Bima 5 10 15 - - - 5 10 15 SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 101 288 389 - - - 101 288 389 1 RSUD Patuh Patut Pacju 0 7 7 0 0 0 0 7 7 2 RSUD Praya 0 0 0 0 0 3 RSUD Dr. R. Soedjono Selong 0 9 9 0 0 0 0 9 9 4 RSI Namira Selong 0 1 1 0 0 0 0 1 1 5 RS Risa Sentra Medika Selong 0 1 1 0 1 1 0 2 2 6 RSUD Kab Sumbawa 0 9 9 0 0 0 0 9 9 7 RSUD HL Manambai Abdul Kadir 0 5 5 0 0 0 0 5 5 8 RSUD Dompu 3 6 9 0 0 0 3 6 9 9 RSUD Bima 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 RSUD Sondosia 1 1 2 0 0 0 1 1 2 11 RSUD As Syifa 0 6 6 0 0 0 0 6 6 12 RSUD Tanjung 0 3 3 0 0 0 0 3 3 13 RSUD Kota Mataram 1 11 12 0 0 0 1 11 12 14 RSUD Provinsi NTB 3 19 22 0 0 0 3 19 22 15 RS Jiwa Provinsi NTB 2 6 8 0 0 0 2 6 8 16 RSAD REM Wira Bhakti Mataram 0 1 1 0 0 0 0 1 1 17 RS Bhayankara Mataram 0 1 1 0 0 0 0 1 1 18 RS Universitas Mataram 0 2 2 0 0 0 0 2 2 19 RS Katolik Sant Antonius Mataram 0 3 3 0 0 0 0 3 3 20 RS Islam Siti Hajar Mataram 0 1 1 0 0 0 0 1 1 21 RS Risa Sentra Medika Mataram 0 11 11 0 0 0 0 11 11 22 RS Harapan Keluarga Mataram 0 3 3 0 0 0 0 3 3 23 RS Biomedika Mataram 1 6 7 0 0 0 1 6 7 24 RS Grha Ultima Medika Mataram 1 1 2 0 0 0 1 1 2 25 RSIA Permata Hati Mataram 0 0 0 0 0 0 0 0 0 27 RS PKU Muhammadiyah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 12 113 125-1 1 12 114 126 SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - JUMLAH (KAB/KOTA) 113 401 514-1 1 113 402 515 RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 10.51 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 TOTAL Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 172

TABEL 77 NO UNIT KERJA JUMLAH TENAGA KETERAPIAN FISIK DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 TENAGA KETERAPIAN FISIK TOTAL FISIOTERAPIS OKUPASI TERAPIS TERAPIS WICARA AKUPUNKTUR L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 1 Puskesmas di Lombok Barat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 Puskesmas di Lombok Tengah 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 3 Puskesmas di Lombok Timur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 Puskesmas di Sumbawa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 Puskesmas di Dompu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 Puskesmas di Bima 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 Puskesmas di Sumbawa Barat 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 8 Puskesmas di Lombok Utara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 Puskesmas di Kota Mataram 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 Puskesmas di Kota Bima 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 1 2 - - - - - - - - - 1 1 2 1 RSUD Patuh Patut Pacju 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 RSUD Praya 2 2 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 4 3 RSUD Dr. R. Soedjono Selong 1 4 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 4 5 4 RSI Namira Selong 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 5 RS Risa Sentra Medika Selong 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 6 RSUD Kab Sumbawa 1 7 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 7 8 7 RSUD HL Manambai Abdul Kadir 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 8 RSUD Dompu 1 2 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 3 9 RSUD Bima 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 RSUD Sondosia 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11 RSUD As Syifa 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 12 RSUD Tanjung 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 13 RSUD Kota Mataram 3 3 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 3 6 14 RSUD Provinsi NTB 1 7 8 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 9 10 15 RS Jiwa Provinsi NTB 2 1 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 3 16 RSAD REM Wira Bhakti Mataram 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 17 RS Bhayankara Mataram 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 18 RS Universitas Mataram 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 19 RS Katolik Sant Antonius Mataram 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20 RS Islam Siti Hajar Mataram 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 21 RS Risa Sentra Medika Mataram 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 22 RS Harapan Keluarga Mataram 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 23 RS Biomedika Mataram 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 24 RS Grha Ultima Medika Mataram 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 25 RSIA Permata Hati Mataram 0 2 2 0 2 2 1 0 1 0 0 0 1 4 5 27 RS PKU Muhammadiyah 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 13 34 47-3 3 2 1 3 - - 0 15 38 53 SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - 0-0 0 0 0 KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - 0-0 0 0 0 KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - 0-0 0 0 0 JUMLAH (KAB/KOTA) 14 35 49-3 3 2 1 3 - - 0 16 39 55 RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 1.12 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 173

TABEL 78 JUMLAH TENAGA KETEKNISIAN MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO UNIT KERJA RADIOGRAFER L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 1 Puskesmas di Lombok Barat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 22 29 0 0 0 0 0 0 1 1 2 0 0 0 0 0 0 8 23 31 2 Puskesmas di Lombok Tengah 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 36 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 37 37 3 Puskesmas di Lombok Timur 0 1 1 0 0 0 0 2 2 1 1 2 7 40 47 0 0 0 0 0 0 2 3 5 0 0 0 0 0 0 10 47 57 4 Puskesmas di Sumbawa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 8 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 8 11 5 Puskesmas di Dompu 0 0 0 1 1 2 0 0 0 0 0 0 1 6 7 0 0 0 0 0 0 2 1 3 0 0 0 0 0 0 4 8 12 6 Puskesmas di Bima 1 1 2 0 0 0 1 0 1 0 0 0 8 26 34 0 0 0 0 0 0 0 10 27 37 7 Puskesmas di Sumbawa Barat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 6 7 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 2 6 8 8 Puskesmas di Lombok Utara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 8 9 Puskesmas di Kota Mataram 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 27 35 0 0 0 0 0 0 2 2 4 0 0 0 0 0 0 10 29 39 10 Puskesmas di Kota Bima 3 1 4 1 2 3 2 1 3 0 1 1 3 16 19 0 0 0 0 0 0 3 3 6 0 0 0 0 0 0 12 24 36 SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 4 4 8 2 3 5 3 3 6 1 2 3 38 159 233 0 0 0 0 0 0 11 10 21 0 0 0 0 0 0 59 217 276 1 RSUD Patuh Patut Pacju 5 1 6 0 0 0 1 1 2 1 1 2 4 6 10 1 0 1 0 0 0 4 4 8 2 2 4 0 0 0 18 15 33 2 RSUD Praya 2 2 4 0 1 1 1 1 2 0 0 0 10 6 16 0 0 0 0 0 0 2 1 3 1 0 1 0 0 0 16 11 27 3 RSUD Dr. R. Soedjono Selong 7 4 11 0 0 0 4 1 5 0 1 1 6 19 25 1 0 1 0 0 0 1 4 5 4 4 0 0 0 19 33 52 4 RSI Namira Selong 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 3 7 0 0 0 0 0 0 4 4 0 0 0 0 0 0 9 3 12 5 RS Risa Sentra Medika Selong 1 2 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 6 7 0 0 0 0 0 0 0 3 3 0 0 0 0 0 0 2 11 13 6 RSUD Kab Sumbawa 5 4 9 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 15 16 1 2 3 0 0 0 1 2 3 1 1 2 0 0 0 10 24 34 7 RSUD HL Manambai Abdul Kadir 2 1 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 4 0 0 0 0 0 0 2 3 5 1 1 2 0 0 0 9 5 14 8 RSUD Dompu 1 3 4 0 4 4 3 1 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 8 12 9 RSUD Bima 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 RSUD Sondosia 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 3 11 RSUD As Syifa 4 2 6 0 0 0 1 0 1 0 0 0 3 7 10 0 0 0 0 0 0 1 3 4 0 0 0 0 0 0 9 12 21 12 RSUD Tanjung 1 3 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 5 9 1 0 1 0 0 0 3 3 6 1 0 1 0 0 0 10 11 21 13 RSUD Kota Mataram 6 2 8 0 0 0 3 0 3 0 5 5 6 13 19 0 0 0 0 0 0 5 9 14 0 3 3 1 0 1 21 32 53 14 RSUD Provinsi NTB 4 6 10 0 0 0 7 2 9 1 1 2 5 25 30 3 1 4 0 0 0 13 10 23 0 0 0 0 0 0 33 45 78 15 RS Jiwa Provinsi NTB 1 2 3 0 0 0 2 0 2 0 0 0 2 1 3 0 0 0 0 0 0 0 4 4 0 0 0 0 0 0 5 7 12 16 RSAD REM Wira Bhakti Mataram 0 0 0 2 0 2 0 0 0 0 0 0 2 1 3 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 4 2 6 17 RS Bhayankara Mataram 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 4 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1 5 18 RS Universitas Mataram 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 4 4 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 3 5 8 19 RS Katolik Sant Antonius Mataram 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 2 3 20 RS Islam Siti Hajar Mataram 1 3 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 8 0 0 0 0 0 0 3 2 5 0 0 0 0 0 0 4 13 17 21 RS Risa Sentra Medika Mataram 4 6 10 0 0 0 2 0 2 0 0 0 8 5 13 0 0 0 0 0 0 1 5 6 0 0 0 0 0 0 15 16 31 22 RS Harapan Keluarga Mataram 4 6 10 0 0 0 1 0 1 0 0 0 3 7 10 1 0 1 0 0 0 1 5 6 0 0 0 0 0 0 10 18 28 23 RS Biomedika Mataram 3 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 10 18 0 0 0 0 0 0 0 3 3 0 0 0 0 0 0 11 13 24 24 RS Grha Ultima Medika Mataram 2 1 3 1 0 1 0 0 0 0 0 0 2 4 6 0 0 0 0 0 0 5 2 7 0 0 0 0 0 0 10 7 17 25 RSIA Permata Hati Mataram 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 27 RS PKU Muhammadiyah 1 3 4 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 6 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 9 11 SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 56 53 109 3 5 8 29 7 36 2 8 10 78 152 230 9 3 12 - - - 47 66 113 6 11 17 1-1 231 305 536 SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - - - - KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - - KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - - - JUMLAH (KAB/KOTA) 60 57 117 5 8 32 10 42 3 10 13 116 311 463 9 3 12 - - - 58 76 134 6 11 17 1-1 290 522 812 RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 16.579 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 RADIOTERAPIS TEKNISI ELEKTROMEDIS TEKNISI GIGI ANALISIS KESEHATAN TENAGA KETEKNISIAN MEDIS REFRAKSIONIS OPTISIEN ORTETIK PROSTETIK REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN TEKNISI TRANSFUSI DARAH TEKNISI KARDIOVASKULER JUMLAH Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 174

TABEL 79 JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO UNIT KERJA PENGELOLA PROGRAM KESEHATAN TENAGA KESEHATAN LAIN TENAGA KESEHATAN LAINNYA TOTAL L P L+P L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 Puskesmas di Lombok Barat 2 0 2 0 0 0 2 0 2 2 Puskesmas di Lombok Tengah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 Puskesmas di Lombok Timur 0 0 0 184 93 277 184 93 277 4 Puskesmas di Sumbawa 0 0 0 20 43 63 20 43 63 5 Puskesmas di Dompu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 Puskesmas di Bima 0 0 0 6 8 14 6 8 14 7 Puskesmas di Sumbawa Barat 0 0 0 37 34 71 37 34 71 8 Puskesmas di Lombok Utara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 Puskesmas di Kota Mataram 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 Puskesmas di Kota Bima 3 0 3 0 0 0 3 0 3 SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 5 0 5 247 178 425 252 178 430 1 RSUD Patuh Patut Pacju 1 1 2 0 0 0 1 1 2 2 RSUD Praya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 RSUD Dr. R. Soedjono Selong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 RSI Namira Selong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 RS Risa Sentra Medika Selong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 RSUD Kab Sumbawa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 RSUD HL Manambai Abdul Kadir 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 RSUD Dompu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 RSUD Bima 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 RSUD Sondosia 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11 RSUD As Syifa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12 RSUD Tanjung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13 RSUD Kota Mataram 0 2 2 2 0 2 14 RSUD Provinsi NTB 0 0 0 0 0 15 RS Jiwa Provinsi NTB 0 0 0 0 0 16 RSAD REM Wira Bhakti Mataram 0 2 2 2 0 2 17 RS Bhayankara Mataram 0 0 0 0 0 18 RS Universitas Mataram 0 0 0 0 0 19 RS Katolik Sant Antonius Mataram 0 0 0 0 0 20 RS Islam Siti Hajar Mataram 0 0 0 0 0 21 RS Risa Sentra Medika Mataram 0 0 0 0 0 22 RS Harapan Keluarga Mataram 0 0 0 0 0 23 RS Biomedika Mataram 0 0 0 0 0 24 RS Grha Ultima Medika Mataram 0 0 0 0 0 25 RSIA Permata Hati Mataram 0 0 0 0 0 27 RS PKU Muhammadiyah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 1 2 4-4 5 1 6 SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - JUMLAH (KAB/KOTA) 6 1 7 251 178 429 257 179 436 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 175

TABEL 80 JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN NO UNIT KERJA PEJABAT STRUKTURAL STAF PENUNJANG ADMINISTRASI STAF PENUNJANG TEKNOLOGI STAF PENUNJANG PERENCANAAN TENAGA PENDIDIK TENAGA KEPENDIDIKAN JURU TENAGA PENUNJANG KESEHATAN LAINNYA TOTAL L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 1 Puskesmas di Lombok Barat 20 9 29 95 81 176 3 3 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 27 9 36 0 0 0 145 102 247 2 Puskesmas di Lombok Tengah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 Puskesmas di Lombok Timur 48 10 58 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 48 10 58 4 Puskesmas di Sumbawa 24 8 32 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 24 8 32 5 Puskesmas di Dompu 12 5 17 22 9 31 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 34 14 48 6 Puskesmas di Bima 31 7 38 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 31 7 38 7 Puskesmas di Sumbawa Barat 11 4 15 27 35 62 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 38 39 77 8 Puskesmas di Lombok Utara 7 1 8 65 43 108 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 72 44 116 9 Puskesmas di Kota Mataram 10 14 24 56 55 111 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 66 69 135 10 Puskesmas di Kota Bima 4 6 10 9 14 23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 14 20 34 SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 167 64 231 274 237 511 3 3 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 27 9 36 1 0 1 472 313 785 1 RSUD Patuh Patut Pacju 9 5 14 101 50 151 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 110 55 165 2 RSUD Praya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 RSUD Dr. R. Soedjono Selong 10 4 14 173 72 245 5 0 5 1 3 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 190 79 269 4 RSI Namira Selong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 RS Risa Sentra Medika Selong 2 6 8 3 10 13 5 0 5 2 8 10 0 0 0 0 0 0 4 6 10 0 1 1 16 31 47 6 RSUD Kab Sumbawa 6 4 10 58 49 107 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 64 53 117 7 RSUD HL Manambai Abdul Kadir 3 0 3 35 33 68 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 6 10 42 39 81 8 RSUD Dompu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 RSUD Bima 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 RSUD Sondosia 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 11 RSUD As Syifa 3 1 4 16 22 38 0 0 0 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 38 26 64 59 49 108 12 RSUD Tanjung 0 0 0 50 36 86 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 50 36 86 13 RSUD Kota Mataram 17 6 23 135 115 250 0 0 0 0 0 0 152 121 273 14 RSUD Provinsi NTB 16 11 27 104 48 152 0 0 0 0 0 0 120 59 179 15 RS Jiwa Provinsi NTB 1 4 5 43 28 71 0 0 0 0 0 0 44 32 76 16 RSAD REM Wira Bhakti Mataram 2 4 6 41 35 76 0 0 0 0 0 0 43 39 82 17 RS Bhayankara Mataram 0 40 46 86 0 0 0 0 0 0 40 46 86 18 RS Universitas Mataram 5 3 8 8 3 11 0 0 0 0 0 0 13 6 19 19 RS Katolik Sant Antonius Mataram 0 14 37 51 0 0 0 0 0 0 14 37 51 20 RS Islam Siti Hajar Mataram 16 12 28 70 36 106 0 0 0 0 0 0 86 48 134 21 RS Risa Sentra Medika Mataram 7 33 40 38 23 61 0 0 0 0 0 0 45 56 101 22 RS Harapan Keluarga Mataram 10 11 21 30 37 67 0 0 0 0 0 0 40 48 88 23 RS Biomedika Mataram 5 8 13 31 9 40 0 0 0 0 0 0 36 17 53 24 RS Grha Ultima Medika Mataram 4 4 8 46 29 75 0 0 0 0 0 0 50 33 83 25 RSIA Permata Hati Mataram 1 5 6 12 26 38 0 0 0 0 0 0 13 31 44 27 RS PKU Muhammadiyah 6 0 6 5 9 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11 9 20 SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 123 123 246 1,053 753 1,806 10-10 5 11 16 - - - - - - 4 6 10 43 33 76 1238 926 2164 SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN DI LOMBOK BARAT 2 3 5 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 4 6 INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - 0 - - - - - 0 0 0 DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - 0 - - - - - 0 0 0 JUMLAH (KAB/KOTA) 292 190 482 1,327 990 2,317 13 4 17 5 11 16 - - - - - - 31 15 46 44 33 77 1712 1243 2955 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 176

TABEL 81 NO SUMBER BIAYA ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN Rupiah % 1 2 3 4 ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER: 1 APBD KAB/KOTA 2,014,276,180,636 95.40 a. Dinas Kesehatan 1,261,917,384,072 59.77 - Belanja Langsung : 862,325,822,353 40.84 * DAU 272,737,933,590 12.92 * DAK 280,882,855,637 13.30 * JKN 211,626,297,851 10.02 * DBHCHT 37,223,892,572 1.76 * RBA BLUD 48,972,599,155 2.32 * DBHPR 10,882,243,548 0.52 - Belanja Tidak Langsung : 399,591,561,719 18.93 b. RSUD 752,358,796,564 35.63 - Belanja Langsung : 639,100,631,263 30.27 * DAU 124,552,189,733 5.90 * BLUD 335,129,876,043 15.87 * DAK 136,705,549,183 6.47 * DBHCHT 22,793,576,836 1.08 * DBHPR 11,919,439,468 0.56 * DID 8,000,000,000 0.38 - Belanja Tidak Langsung 113,258,165,301 5.36 2 APBD PROVINSI (Dinas Kesehatan) 45,749,342,817 2.17 - Belanja Langsung : 25,124,907,917 1.19 - Belanja Tidak Langsung : 20,624,434,900 0.98 3 APBN : 49,298,418,000 2.33 - Dana Dekonsentrasi 49,298,418,000 2.33 - Dana Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota - Lain-lain (sebutkan) 4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 2,040,842,518 0.10 GF 424,080,518 0.02 MCAI 1,616,762,000 0.08 5 SUMBER PEMERINTAH LAIN TOTAL ANGGARAN KESEHATAN TOTAL APBD KAB/KOTA/PROV 2,111,364,783,971 18,945,424,904,269 % APBD KESEHATAN KAB/KOTA/PROV THD APBD KAB/KOTA/PROV 10.87 ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA 431,076 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB 2016 177