BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN I SURAT KETERANGAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bulan Februari Maret April Mei

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PENDEKATAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Setting penelitian adalah setting kelas dan kelompok, pelaksanaan penelitian dan pengambilan data diperoleh pada saat proses kegiatan pembelajaran yaitu hasil tes evaluasi yang dilakukan pada akhir pembelajaran. Sumber data utama dalam penelitian ini siswa kelas 5 hasil observasi selama pelaksanaan tindakan kelas dan hasil tes. Penelitian dilakukan di kelas 5 SD Negeri Salatiga 12 yang dilaksanakan pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian ini dilaksankan pada 21 Maret 2016 sampai dengan 7 April 2016 mulai dari Siklus I dan Siklus II. Jumlah siswa Sebanyak 38 siswa yang terdiri dari 15 perempuan dan 23 laki-laki. Kondisi fisik siswa terutama siswa kelas 5 seimbang antara berat badan dan tinggi badannya. Semua siswa normal dalam arti tidak ada siswa yang mempunyai kebutuhan khusus. 3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel dalam penelitian terdiri dari 2 variabel yaitu variabel bebas yakni model pembelajaran group investigation sedangkan variabel terikat hasil belajar siswa kelas 5. Pembelajaran dengan mengunakan model grup investigation yang digunakan dalam pembelajaran matematika dengan dua Kompetensi Dasar yaitu KD 6.2 Mengidentifikasi Sifat-sifat Bangun Rang dan KD 6.3 Menentukan Jaring-jaring Berbagai bangun Ruang Sederhana, dengan langkah-langkah model pembelajaran group investigation yakni membentuk kelompok secara heterogen, menentukan ketua kelompok, memilih sub topik, mengambil LKS didepan, menginvestigasi sub topik yang dipilih bersama kelompok, mencatat hasil investigasi, perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi, member tanggapan, mengklarifikasi dan evaluasi. 20

21 3.3 Prosedur Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Reserach). PTK ini menggunakan model spiral yang dikemukan oleh C. Kemmis dan Mc. Taggart dalam Arikunto, (2013). Prosedur penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus memiliki 3 tahap yaitu: Planning (Perencanaan tindakan), Acting (tindakan) dan Observasing (observasi), serta Reflecting (refleksi). Prosedur penelitian ini dapat dijelasakan pada gambar 3.1 berikut ini: Gambar 3.1 PTK Model Spiral dari Kemmis dan Mc Taggart Rincian penjelasan dari gambar PTK model spiral dari C. Kemmis dan Mc. Taggart adalah sebagai berikut: Siklus I 1. Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan siklus I berdasarkan hasil yang diperoleh dari nilai tes matematika siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 12. Desain pembelajaran group investigation, kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan ini menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) matematika dengan KD 6.2 Mengidentifikasi Sifat-sifat Bangun Ruang untuk siklus I, indikator, tujuan pembelajaran, menyiapkan alat peraga, lembar observasi, materi pembelajaran,

22 skenario pembelajaran, metode, pendekatan, sumber belajar, jenis penilaian, membuat lembar kerja siswa dan instrumen penilaian. peneliti melakukan kolaborasi dengan teman, guru untuk mengetahui hasil belajar siswa 2. Tahap Tindakan dan Observasi Tahap ini merupakan implementasi RPP yang telah disusun sesuai dengan perencanaan awal menggunakan model group investigation. Pelaksanaan tindakan siklus I ini dilaksanakan 2 kali pertemuan, kegiatan observasi ini dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung sebagai pemantauan aktivitas guru dan siswa berdasarkan model group investigation yang diamati oleh observer dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan. a) Kegiatan awal 1) Guru mengajak siswa berdoa bersama berdoa. 2) Guru menyapa dan menanyakan kabar siswa 3) Mengecek kehadiran siswa. 4) Guru Memberikan apersepsi kepada siswa (sesuai dengan materi). 5) Menyampaikan tujuan Pembelajaran b) Kegiatan Inti Eksplorasi 1) Guru menunjukkan beberapa contoh bangun ruang sederhana 2) Guru meminta siswa untuk menyebutkan macam-macam contoh bangun ruang sisi datar dan sisi lengkung. 3) Guru meminta siswa untuk menunjukan dan membedakan anatara sisi, rusuk dan titik sudut pada bangun 4) Guru menjelaskan materi tentang sifaf-sifat bangun ruang 5) Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang materi sifaf-sifat bangun ruang kubus, balok, prisma, limas. Elaborasi 1) Guru membagikan jumlah siswa menjadi 9 kelompok heterogen yang terdiri dari 4-5 orang. 2) Guru meminta untuk setiap kelompok menunjukkan ketua kelompoknya

23 3) Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk memilih topik yang sudah disiapkan 4) Ketua kelompok maju kedepan untuk mengambil tugas LKS yang akan dikerjakan bersama kelompok. 5) Setiap kelompok membahas materi tugas berdasarkan topik yang dipilih secara kooperatif. 6) Siswa mengerjakan LKS, bertukar ide dan pendapat dengan teman kelompoknya. 7) Siswa membuat laporan tertulis mengenai hasil kerjanya, menentukan siapa yang akan menyajikan laporan hasil diskusi. 8) Masing-masing perwakilan kelompok secara bergantian mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas. 9) Kelompok lain menyimak dan memberikan tanggapan terhadap presentasi kelompok. Konfirmasi 1) Guru memberikan penjelasan singkat (klarifikasi) jika ada terjadi kesalahan konsep. 2) Guru bersama siswa bertanya jawab tentang materi yang belum diketahui siswa. 3) Guru memberikan penguatan dan kesimpulan mengenai materi yang sudah disampaikan c. Kegiatan Penutup 1) Guru menanyakan pengalaman siswa selama pembelajaran berlangsung 2) Guru memberikan refleksi mengenai materi yang telah disampaikan. 3) Guru menutup pembelajaran 4) Salam penutup

24 Pertemuan Kedua Siklus I a) Kegiatan Awal 1) Guru mengajak siswa berdoa bersama berdoa. 2) Guru menyapa dan menanyakan kabar siswa 3) Mengecek kehadiran siswa. 4) Apersepsi : Guru bertanya jawab tentang materi pada pertemuan pertama 5) Menyampaikan tujuan Pembelajaran b) Kegiatan Inti Eksplorasi 1) Guru menunjukkan bangun ruang 2) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai sifat-sifat bangun ruang 3) Guru menjelasakan materi Elaborasi 1) Guru membagi jumlah Siswa menjadi 9 kelompok heterogen, masingmasing kelompok terdiri dari 4-5 orang. 2) Guru meminta untuk setiap kelompok menunjukan ketua kelompoknya. 3) Guru memberikan kesempatan untuk setiap kelompok memilih topik yang sudah disiapkan. 4) Ketua kelompok maju kedepan untuk mengambil tugas (LKS) yang akan dikerjakn bersama-sama kelompok. 5) Siswa mendengarkan prosedur guru mengenai tugas yang akan dikerjakan bersama kelompok. 6) Masing-masing kelompok membagi tugas kerja untuk setiap anggota kelompok. 7) Siswa membuat laporan tertulis mengenai hasil kerjanya, menentukan siapa yang akan menyajikan laporan hasil diskusi. 8) Siswa mengerjakan LKS, bertukar ide dan pendapat dengan teman kelompoknya untuk menemukan sifat-sifat bangun ruang.

25 9) Masing-masing perwakilan kelompok secara bergantian mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. 10) kelompok lain menyimak dan memberikan tanggapan terhadap presentasi kelompok. Konfirmasi 1) Guru memberikan penjelasan singkat (klarifiksi) jika ada kesalan konsep. 2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami 3) Guru menanyakan kesulitan yang dihadapi siswa selama pembelajaran berlangsung. Penutup 1) Guru memberikan evaluasi dengan membagikan lembar tes formatif untuk dikerjakan secara individu 2) Guru berpesan kepada siswa untuk lebih giat lagi belajar 3) Guru menutup pembelajaran 4) Salam penutup Tahap Refleksi Setelah dilakukan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran group investigation maka, akan dilakukan refleksi. Terhadap proses pembelajaran yang telah berlangsung untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pelaksanaan model group investigation. yaitu dengan mengkaji, melihat, mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang telah dilakukan, data-data yang terkumpul baik dari hasil tes. Berdasarkan hasil dari refleksi maka perlu diperbaiki guna persiapan untuk rencana tindakan selanjutnya. Deskripsi Siklus II 1. Tahap Perencanaan Tahap dalam kegiatan siklus II ini adalah sama dengan siklus I, yaitu diawali dengan menyusun RRP dua kali pertemuan dengan KD 6.3 Menentukan

26 jaring-jaring bangun ruang, dan alat peraga yaitu gambar jaring-jaring bangun ruang yang terbuat dari kertas karton, menyiapkan lembar observasi aktivitas guru dan siswa, menyiapkan soal tes evaluasi. 2. Tahap Tindakan dan Observasi Tahap tindakan siklus II ini merupakan implementasi RPP yang telah disusun berdasarkan perencanaan dengan menggunakan model group investigation pelaksanaan tindakan siklus II ini dilaksanakan 2 kali pertemuan. Kegiatan observasi ini dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung sebagai pemantauan aktivitas guru dan siswa berdasarkan model group investigation yang diamati oleh observer dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Pertemuan Pertama siklus II 1) Kegiatan awal 1) Guru mengajak siswa berdoa bersama berdoa. 2) Guru menyapa dan menanyakan kabar siswa 3) Mengecek kehadiran siswa. 4) Guru Memberikan apersepsi kepada siswa (sesuai dengan materi). 5) Menyampaikan tujuan Pembelajaran c) Kegiatan Inti Eksplorasi 1) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang pengertian jariingjaring bangun ruang 2) Guru menjelasakan pengertian jaring-jaring bangun ruang 3) Guru meminta dua orang siswa untuk maju kedepan kelas, dan memintanya untuk membuka kota sabun dan kotak kapur 4) Guru menanyakan dua perbedaan dari jaring-jaring balok dan kubus Elaborasi 1) Guru membagikan jumlah siswa menjadi 9 kelompok heterogen yang terdiri dari 4-5 orang. 2) Guru meminta untuk setiap kelompok menunjukkan ketua kelompoknya

27 3) Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk memilih topik yang sudah disiapkan 4) Ketua kelompok maju kedepan untuk mengambil tugas LKS yang akan dikerjakan bersama kelompok. 5) Siswa mendengarkan prosedur mengenai tugas yang akan dikerjakan bersama kelompok. 6) Setiap kelompok membahas materi tugas berdasarkan topik yang dipilih secara kooperatif. 7) Siswa membuat laporan tertulis mengenai hasil kerjanya, menentukan siapa yang akan menyajikan laporan hasil diskusi. 8) Siswa mengerjakan LKS, bertukar ide dan pendapat dengan teman kelompoknya. 9) Masing-masing perwakilan kelompok secara bergantian mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas. 10) Kelompok lain menyimak dan memberikan tanggapan terhadap presentasi kelompok. Konfirmasi 1) Guru memberikan penjelasan singkat (klarifikasi) jika ada terjadi kesalahan konsep. 2) Guru bersama siswa bertanya jawab tentang materi yang belum diketahui yang belum diketahui siswa 3) Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap kerja siswa. d. Kegiatan Penutup 1) Guru bersama-sama Siswa menyimpulkan pembelajaran 2) Guru menanyakan pengalaman siswa selama pembelajaran berlangsung 3) Guru memberikan refleksi mengenai materi yang telah disampaikan. 4) Guru menutup pembelajaran 5) Salam penutup Pertemuan dua siklus II

28 a. Kegiatan Awal 1) Guru mengajak siswa berdoa bersama berdoa. 2) Guru menyapa dan menanyakan kabar siswa 3) Mengecek kehadiran siswa. 4) Guru Memberikan apersepsi : 5) Guru bertanya jawab tentang kesulitan materi pada pertemuan pertama 6) Menyampaikan tujuan Pembelajaran b. Kegiatan Inti Eksplorasi 1) Guru menunjukkan beberapa contoh gambar jaring-jaring bangun ruang 2) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai jaring-jaring bangun ruang 3) Guru menjelasakan materi Elaborasi 1) Guru membagi jumlah Siswa menjadi 9 kelompok heterogen, masingmasing kelompok terdiri dari 4-5 orang. 2) Guru meminta untuk Setiap kelompok menunjukan ketua kelompoknya. 3) Guru memberikan kesempatan untuk setiap kelompok memilih topik yang sudah disiapkan. 4) Ketua kelompok maju kedepan untuk mengambil tugas (LKS) yang akan dikerjakn bersama-sama kelompok. 5) Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai tugas yang akan dikerjakan bersama kelompok. 6) Masing-masing kelompok membagi tugas kerja untuk setiap anggota kelompok.\siswa mengerjakan LKS, bertukar ide dan pendapat dengan teman kelompoknya untuk menemukan sifat-sifat bangun ruang,guru berperan sebagai fasilitator. 7) Siswa membuat laporan tertulis mengenai hasil kerjanya, menentukan siapa yang akan menyajikan laporan hasil diskusi.

29 8) Masing-masing perwakilan kelompok secara bergantian mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. 9) kelompok lain menyimak dan memberikan tanggapan terhadap presentasi kelompok. Konfirmasi 1) Guru memberikan penjelasan singkat (klarifiksi) jika ada kesalanhan konsep. 2) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok maupun individu yang aktif selama mengikuti pembelajaran 3) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami 4) Guru menanyakan kesulitan yang dihadapi siswa selama pembelajaran berlangsung. Penutup 1) Guru melasanakan evaluasi dengan membagikan lembar tes formatif untuk dikerjakan secara individu 2) Guru berpesan kepada siswa untuk lebih giat lagi belajar 3) Guru menutup pembelajaran 4) Salam penutup Tahap Refleksi Siklus II ini perencanaan dilakukan dengan mempertimbangkan hasil refleksi siklus I. Tindakan pada siklus I dan siklus II dibandingkan serta membuat kesimpulan berdasarkan hasil observasi yang terkumpul, dianalisis dan diharapkan terjadi peningkatan terhadap hasil belajar siswa 3.4. Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data, dan Alat Pengumpulan Data Jenis data penelitian mengunakan data yang berupa data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian Teknik Pengumpulan data yag digunakan berupa teknik tes dan non tes (lembar observasi).

30 Instrumen pengumpulan data berupa lembar observasi. Adapun Kisi-kisi instrumen penilaian hasil belajar terdapat pada tabel 3.1 dan tabel 3.2 berikut ini: Tabel 3. 1 Kisi-Kisi Instrumen Butir Soal Penilaian Siklus I Standar Kompotensi Indikator Item Tes Kompetensi Dasar No Jumlah Item soal 6.Memahami sifatsifat bangun dan hubungan antar bangun 6.2Mengide ntifikasi sifat-sifat bangun ruang 6.2. 1.Menyebutkan macam-macam bangun ruang sisi datar dan sisi lengkung 6.2.2 Membedakan sisi, rusuk, dan titik sudut bangun ruang 1,3 2 4 1 6.2.3Mengidentifikasi sifat-sifat balok 8,2 2 dan kubus 6.2.4Mengidentifikasi prisma dan limas sifat-sifat 6,9 2 6.2.5Mengidentifikasi tabung dan kerucut dan bola. sifat-sifat 5,7,1 0 3 Jumlah soal 10 Sumber: Olahan Data Primer

31 Tabel 3. 2 Kisi-Kisi Instrumen Butir Soal Penilaian Siklus II Standar Kompetensi Kompotensi Dasar Indikator No soal Item Soal Jumlah soal 6.Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun 6.3Menentuka n jaring-jaring berbagai bangun ruang sederhana 6.3.1 Menjelasakan pengertian jaring-jaring bangun ruang. 6.3.2 Mengetahui jaring-jaring bangun ruang sederhana. 2 1 1, 4,6,3,9 5 6.3.3Membedakan jaring-jaring bangun ruang sederhana 5,7,10 8 4 Jumlah Soal 10 Sumber: Olahan Data Primer 3.5 Syarat Soal yang Baik Instrument soal test diberikan terlebih dulu diuji cobakan pada siswa yang bukan merupakan subjek penelitian. Instrument diuji cobakan pada siswa kelas 5 SD Negeri Kutowinangun 04 dengan jumlah siswa 24 siswa. Tujuan dari pelaksanaan uji coba instrument adalah mengetahui kelayakan item soal yang nantinya akan dipergunakan untuk pengukuran variabel penelitian. Uji Validitas Instrumen Penelitian Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen pada tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual untuk mengetahui validitas, instrumen terlebih dahulu diuji cobakan di kelas 5 SD Negeri Kutowinangun 04. Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga benar-benar menilai apa yang seharusnya dinilai, untuk mengetahui tingkat validitas dengan melihat angka pada (Corrected

32 Item To Total Correlation).Validitas menurut Sudijono,A., (2001) dalam Wardani Naniek Sulistya, dkk (2012:342), adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir soal untuk mengukur apa yang seharusnya. Sebutir soal dapat dikatakan telah validitas yang tinggi atau valid, apabila skor pada butir soal yang bersangkutan memiliki kesesuaian atau kesejajaran dengan skor totalnya, atau ada korelasi pasif yang signifikan antara skor soal dengan skor totalnya. Hasil uji validitas siklus I dan siklus II yang diolah melalui SPSS 20,0 Kriteria untuk koofesien validitas instrument Wardani Naniek Sulistya, dkk (2012:344), memberikan rentang indeks validitas, secara rinci disajikan dalam tabel berikut : Tabel 3.3 Kriteria Indeks Validitas No Indeks Kriteria 1 0,81 1,00 Sangat tinggi 2 0,61 0,80 Tinggi 3 0,41 0,60 Cukup 4 0,21 0,40 Rendah 5 0,00 0,20 Sangat rendah Sumber : Wardani Naniek dan Slameto (2012: 89)

33 Tabel 3.4 Distribusi Validitas Butir Soal Siklus I dan Siklus II Siklus I Siklus II Indeks Kriteria No Butir Soal F % No Butir Soal F % 0,81 1,00 Sangat tinggi - - - 7,8,16 3 15 0,61 0,80 Tinggi 1,3,6,8,10,11,12,13, 15,18 10 50 1,4,5,6,11,14,18 7 35 0,41 0,60 Cukup 2 1 5 2,3,9,10 4 20 0,21 0,40 Rendah 4,5,7,9,14,16,17,19, 20 9 45 13 1 5 0,00 0,20 Sangat Rendah - - - 12,15,17, 19,20 5 25 Jumlah 20 20 100 20 20 100 Sumber: Olahan Data Primer Hasil uji validitas siklus I dari 20 butir soal diperoleh butir soal yang valid sebanyak 14 butir soal (1,2,3,6,8,9,10,11,12,13,15,17,18,20) sedangkan 6 butir soal yang tidak valid (4,5,7,14,16,19) memiliki Correlated item-total correlation dengan kriteria sangat rendah atau tidak digunakan. 10 butir soal yang dipilih yang akan digunakan pada Siklus I. Hasil uji validitas siklus II dari 20 soal diperoleh hasil butir soal yang valid sebanyak (1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,14,16,18) sedangkan 6 butir soal tidak valid (12,13,15,17,19,20) dengan Correlated item-total correlation diatas 0,30 dengan kriteria valid. Sedangkan 1 butir soal yang tidak valid (6) memiliki Correlated item-total correlation dibawah 20,0 tidak akan digunakan atau dibuang, 10 soal yang telah dipilih akan digunakan untuk soal Siklus II.

34 Uji reliabilitas dimaksudkan untuk menjamin instrumen yang digunakan merupakan sebuah instrumen yang handal, konsisten, dan stabil, sehingga bila digunakan berkali-kali akan menghasilkan data yang sama. Pengukuran tingkat reliabilitas digunakan berkali-kali akan menghasilkan data yang sama. Pengukuran tingkat reliabilitas alat pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan Ilpha Croncbrach. Besarnya KoefisienAlpha merupakan tolak ukur dari tingkat reliabitas. Tahapan uji validitas dan reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 20,0. Menurut Azwar Saifudin (2012:346) menyatakan bahwa realibilitas merupakan pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil suatu konsep dapat dipercaya keajegan, kestabilan, dan konsistensinya. Kriteria pengukuran koefisien reliabilitas instrument dalam penelitian ini menurut Wardani Naniek Sulistya dkk (2012:346), dapat dilihat pada tabel dibawah ini, sebagai berikut : Tabel 3.5 Kriteria Indeks Reliabilitas Rentang Kriteria 0,80 1, 00 Sangat Reliabel Reliabel Cukup Reliabel Agak Reliabel Kurang Reliabel Sumber : Wardani Naniek dan Slameto (2012: 92) dengan modifikasi Hasil uji reliabilitas butir soal berbentuk pilihan ganda, terdiri dari 20 butir soal dilakukan pada 38 siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 12. Distribusi reabilitas butir soal siklus I dan siklus II secara rinci dapat disajikan melalui tabel 3.6 sebagai berikut :

35 Tabel 3.6 Distribusi Reliabititas Instrumen Butir Soal Siklus I dan Siklus II No. Urut Siklus Jumlah Butir Soal Cronboach s Alpha Kriteria 1 I 20 0,826 Sangat Reliabel 2 II 20 0,839 Sangat Reliabel Sumber: Olahan Data Primer Berdasarkan tabel 3.6 Cronboach s Alpha yang diperoleh dari siklus I sebesar 0,826 dan siklus II sebesar 0,839. Kedua angka tersebut berada dinterval indeks antara 0,81 1,00, dengan demikian reliabilitas instrumen soal untuk siklus I dan II, dapat digunakan dalam penelitian. Tingkat Kesukaran Soal Menurut Slameto dalam Wardani Naniek Sulistya dan Slameto (2012: 82) menyatakan bahwa, tingkat kesukaran butir soal adalah angka yang menunjukkan proporsi peserta didik yang menjawab benar. Semakin besar tingkat kesukaran butir soal, berarti butir soal semakin mudah, demikian juga sebaiknya semakin rendah tingkat kesukaran butir soal, berarti butir soal itu semakin sukar. Indeks tingkat kesukaran (P) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Keterangan : P = Proporsi peserta didik yang menjawab dengan benar B = Jumlah peserta didik yang menjawab benar N = Jumlah peserta didik Tingkat kesukaran dibagi menjadi 3 kategori yaitu soal sukar, soal sedang dan soal mudah. Berikut ini adalah kriteria tingkat kesukaran burir soal yang dikemukakan oleh Wardani Naniek Sulistya dan Slameto (2012: 83) dapat disajikan dalam tabel 3.7 berikut ini:

36 Tabel 3.7 Kriteria Tingkat Kesukaran Butir Soal Skor Tingkat Kesukaran 0,00 0,25 Sukar 0,26 0, 75 Sedang 0,76 1,00 Mudah Sumber : Wardani Naniek dan Slameto (2012: 92) Distribusi tingkat kesukaran butir soal siklus I dan siklus II secara rinci dapat disajikan melalui tabel 3.8 distribusi tingkat kesukaran butir soal berikut ini: Tabel 3.8 Distribusi Evaluasi Tingkat Kesukaran Butir Soal Siklus I dan II Skor Tingkat Kesukaran Siklus I Siklus II No Soal F % No Soal F % 0,00 0,25 Sukar 4,5,7,14, 16,19 6 30 13,12,15,17,19, 20 6 30 0,26 0, 75 Sedang 1,2,3,6,8,9, 11,13,15,1 7,18,20 12 60 1,2,3,5,6,9, 10,11,14,18 10 50 0,76 1,00 Mudah 10,12 2 10 4,7,8,16 4 20 Jumlah 20 100 100 Sumber : Olahan Data Primer Hasil uji tingkat kesukaran pada siklus 1 dari 20 soal, menunjukkan 6 soal yang memiliki tingkat kesukaran (4,5,7,14,16,19), 12 soal menunjukkan tingkat kesukaran sedang (1,2,3,6,8,9,11,13,15,17,18,20) dan 2 soal menunjukkan tingkat kesukaran mudah (10,12). Sedangkan hasil uji tingkat kesukaran siklus II

37 menunjukkan 6 soal sukaran (13,12,15,17,19,20), 10 soal menunjukkan tingkat kesukaran sedang (13,12,15,17,19,20) dan 4 soal menunjukkan tingkat kesukaran mudah ( 4,7,8,16). Dari beberapa butir soal yang memiliki kesukaran sedang hanya 10 yang akan dipilih untuk tes siklus I dan II sedangkan butir soal yang masih tersisa akan dipilih untuk tugas kelompok. 3.6 Indikator Kinerja Indikator keberhasilan dalam penelitian ini apabila jumlah siswa yang mencapai KKM 70 tuntas sebanyak 80% dari jumlah keseluruahan siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 12 tahun pelajaran 2015/2016. 3.7 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif komperatif dengan menggunkan persentase yaitu membandingkan hasil belajar matematika berdasarkan ketuntasan antar siklus. Adapun rumus yang digunakan adalah: 1. Menghitung ketuntasan belajar Data yang diperoleh dari nilai hasil belajar siswa dapat ditentukan ketuntasan belajar menggunakan analisis deskriptif persentase dengan perhitungan: Ketuntasan = x 100 2. Menghitung ketuntasan indikator kinerja Data yang diperoleh dari nilai hasil belajar siswa dapat ditentukan ketuntasan indikator kinerja menggunakan analisis deskriptif persentase dengan perhitungan: Ketuntasan = x 100 Keberhasilan kelas dilihat dari jumlah siswa yang mampu menyelesaikan atau mencapai minimal dari nilai KKM yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 70.