L A P O R A N P E N Y E L E N G G A R A A N P E M E R I N T A H A N D A E R A H ( L P P D ) K O T A S E M A R A N G T A H U N

dokumen-dokumen yang mirip
LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN URUSAN PILIHAN

URUSAN PILIHAN PARIWISATA KONDISI UMUM

BAGIAN PEREKONOMIAN DINAS PERTANIAN ,95 JUMLAH

B A B I V U r u s a n P i l i h a n P a r i w i s a t a L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N

4.2.1 URUSAN PILIHAN PERTANIAN

LKPJ Walikota Semarang AkhirTahunAnggaran 2015

17. URUSAN WAJIB KEBUDAYAAN

PERSEN TASE (%) Dinas Kelautan dan Perikanan ,81 JUMLAH ,81

IV.B.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

4.2.5 URUSAN PILIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET PROGRAM KEGIATAN ALOKASI ANGGARAN (RP)

POHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

C. PRIORITAS URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

B A B I V U r u s a n P i l i h a n K e l a u t a n d a n P e r i k a n a n URUSAN PILIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

Peningkatan Penghargaan Terhadap Kompetensi Penyediaan jasa kebersihan kantor

Adapun program dan alokasi anggaran dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel IV.C.5.1 Program dan Realisasi Anggaran Urusan Kepariwisataan Tahun 2013

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 50

URUSAN WAJIB PENANAMAN MODAL

1 of 8 7/31/17, 9:02 AM

RENCANA KERJA ANGGARAN PERUBAHAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Tahun Anggaran 2015

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN

PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS KABUPATEN MURUNG RAYA TAHUN ANGGARAN 2014 INDIKATOR KEGIATAN

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN Jalan Patriot No. 14, (0262) Garut

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 35

URUSAN WAJIB KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAH. Hal Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

III. AKUNTABILITAS KEUANGAN

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA STRATEGIS TAHUN DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN LAMONGAN

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

Realisasi Kinerja Program dan kerangka pendanaan Tahun Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan

URAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN. terpenuhinya kebutuhan surat menyurat Terbayarnya tagihan telepon, air dan listrik

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Sumber Dana. 12 bulan Rp ,00 APBD awal: akhir: 12 Bulan Rp ,00 APBD awal: akhir:

RENCANA KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN KABUPATEN PACITAN

WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

Tabel 2.1 Rekapitulasi Hasil Renja SKPD sampai dengan Triwulan II Tahun 2015 Dinas Pertanian Kabupaten Lebak

BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN Target. Realisasi Persentase URAIAN (Rp)

PERSEN TASE (%) Dinas Kebudayaan dan Pariwiswata ,22 JUMLAH ,22

WALIKOTA TASIKMALAYA

RENCANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

PERNYATAAN PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA SKPD DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

JUMLAH ANGGARAN DAN REALISASI KEGIATAN TAHUN ANGGARAN Anggaran (Rp)

RENSTRA BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF D I N A S P E R T A N I A N

Lampiran 3. PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2014 DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN OPD TAHUN 2016 DAN PERKIRAAN MAJU TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA DEPOK

LAPORAN KINERJA (LKJ)

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

II. PENGUKURAN KINERJA

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA. Berikut ini merupakan gambaran umum pencapaian kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur :

Formulir Evaluasi Hasil Renja Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung Triwulan IV Tahun 2015

I. PENDAHULUAN. A. Maksud dan Tujuan

Lampiran 4.b Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Pagu Indikatif Urusan Pertanian Kabupaten Bandung KONDISI AWAL 2015

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Jasa Lainnya 3 unit roda empat, 5 unit roda dua Rp ,00 APBD awal: akhir:

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Sumber Dana. Rp ,00 APBD ( ) awal: akhir:

.000 WALIKOTA BANJARBARU

PERSEN TASE (%) Dinas Tata Kota dan Perumahan ,82 Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklame

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

RENCANA AKSI TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

CAPAIAN KINERJA SKPD DALAM PENCAPAIAN 9 PRIORITAS PROGRAM PEMBANGUNAN RKPD 2014

4.b PENETAPAN KINERJA (PK) TAHUN 2014 (SEKRETARIS & KEPALA BIDANG)

RENCANA STRATEGIS SKPD DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN KARANGASEM

URUSAN WAJIB PERENCANAAN PEMBANGUNAN. Hal Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN

13. URUSAN KETAHANAN PANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG ANGGARAN KAS

TABEL T-VI.C.10 RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2016 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN... PEMERINTAH KABUPATEN PRABUMULIH

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

Program / Kegiatan. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga (dari Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Uraian Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BOGOR

2. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

Tabel I.16. Program/Kegiatan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi D.I.Yogyakarta yang Dibiayai oleh APBD Tahun 2007

PERUBAHAN RENCANA AKSI KINERJA SASARAN TAHUN 2016 DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN PELALAWAN TARGET KEGIATAN

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

RANCANGAN RENCANA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MALANG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

URAIAN PENDAPATAN , Pendapatan Asli Daerah ,00

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH

13. URUSAN WAJIB SOSIAL

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

C. PRIORITAS URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 1. URUSAN PILIHAN PERTANIAN 1.1 PROGRAM DAN Kebijakan pada Urusan Pertanian diarahkan pada terwujudunya pemanfaatan sumberdaya pertanian secara optimal dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan melalui (1) peningkatan kualitas SDM Pertanian; (2) pengelolaan potensi lahan secara optimal; (3) pengembangan sumberdaya pertanian. Kebijakan Pemerintah Kota Semarang dalam Urusan Pilihan Pertanian pada tahun 2015 diimplementasikan melalui berbagai program dan kegiatan sebagai berikut : 1. Program Penunjang Urusan Pilihan Pertanian a) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran b) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur c) Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 2. Program Pelaksana Urusan Pilihan Pertanian a) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan kualitas sumber daya petani dan peningkatan kemampuan lembaga tani dengan upaya pelatihan, penyuluhan dan pendampingan petani dan pelakupelaku agribisnis. b) Program Peningkatan Ketahanan Pangan/Perkebunan Program ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan melalui distribusi beras miskin (RASKIN) kepada rumah tanagga sasaran secara efektif. c) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Program ini bertujuan untuk meningkatkan daya serap pasar terhadap hasil produksi pertanian / perkebunan, melalui peningkatan pemasaran produk pertanian dan fasilitasi kerjasama regional, nasional dan internasional. d) Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Program ini bertujuan untuk meningkatkan produksi dalam rangka upaya khusus pencapaian swasembada pangan tahun 2017. e) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak Program ini bertujuan untuk : (a) mencegah terjadinya wabah penyakit menular ternak terutama yang bersifat zoonosis dengan fokus utama pada pencegahan flu burung karena Kota Semarang termasuk dalam daerah yang resiko tinggi wabah flu burung; (b) menjamin keamanan bahan pangan asal hewan yang beredar di Kota Semarang. f) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan h a l 359

Program ini bertujuan meningkatkan produksi hasil peternakan melalui peningkatan populasi ternak untuk mendukung swasembada pangan. 1.2 HASIL PENCAPAIAN PROGRAM DAN 1) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Tingkat kesejahteraan petani dapat diukur dengan Nilai Tukar Petani (NTP) yang merupakan nisbah antara harga yang diterima petani dari hasil penjualan komoditas pertaniannya dengan harga yang harus dikeluarkan petani untuk memenuhi kebutuhan produksi dan konsumsinya. Tahun 2015 NTP naik dibandingkan tahun 2014 yaitu dari 304,26 menjadi 305,88 di tahaun 2015. Hal ini disebabkan kenaikan indeks harga yang diterima petani yang lebih tinggi daripada kenaikan indeks harga yang dibayar petani. Kenaikan indeks harga yang diterima petani tersebut terutama dari kenaikan harga komoditas-komoditas pangan (gabah dan jagung), sayuran, dan sapi potong (daging). Dari segi SDM petani, peningkatan kapasitas kelembagaan petani ditunjukkan dengan adanya 15 kelompok tani yang naik kelas dalam klasifikasi kelompok tani meskipun di lain pihak terdapat 14 kelompok tani yang justru turun kelas. Adapun dari segi jumlah kelompok tani terdapat 29 kelompok tani baru dengan penambahan jumlah petani yang tergabung dalam kelompok tani sebanyak 1.166 orang yaitu dari 8.588 orang pada tahun 2014 menjadi 9.754 pada tahun 2015. Ini menunjukkan semakin luasnya cakupan pembinaan kepada petani, terlihat dari realisasi penyuluhan dan pendampingan petani yang mencapai 108% dari yang ditargetkan. Sementara dari sisi SDM penyuluh pertanian, dengan 177 kelurahan dan jumlah petani 45.516 orang, Kota Semarang minimal memerlukan tenaga penyuluh pertanian lapangan sejumlah 58 orang. Namun demikian jumlah penyuluh pertanian lapangan yang ada saat ini baru sebanyak 27 orang yang terdiri dari 13 orang penyuluh PNS dan 14 orang penyuluh harian lepas (non PNS). Untuk dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada semua petani Kota Semarang, strategi yang dilakukan oleh Dinas Pertanian adalah meningkatkan kinerja penyuluh yang ada serta meningkatkan kapasitas mereka melalui pelatihan maupun magang. Selain itu juga diberdayakan penyuluh swadaya untuk membantu kegiatan-kegiatan penyuluhan di lapangan. Saat ini terdapat sekitar 43 tenaga penyuluh swadaya yang berasal dari kalangan petani sendiri. 2) Program Peningkatan Ketahanan Pangan/Perkebunan Jumlah penerima subsidi beras bagi Rumah Tangga Sasaran pada tahun 2015 sama dengan tahun 2014 sebanyak 42.477 RTS dengan pemberian subsidi beras bagi RTS (RASKIN) kepada masyarakat kurang mampu sejumlah 7.645.860 kg. 3) Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/ perkebunan h a l 360

Tahun 2015 promosi produk pertanian unggulan terealisasi sebanyak 13 kali yang terdiri dari 6 pameran tingkat lokal, 3 pameran tingkat regional Jawa Tengah di Soropadan, dan 1 pameran tingkat nasional yaitu PF2N (Pekan Flora Flori Nasional) di Lombok, Nusa Tenggara Barat, serta event-event promosi produk-produk pertanian Kota Semarang lainnya yaitu Festival Durian, Semarang Horti Expo 2015, dan Kirab Potensi Pangan. 4) Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Luas areal sawah yang ditanami padi meningkat 6,6% yaitu dari 3.158,46 ha di tahun 2014 menjadi 3.368,27 ha pada tahun 2015. Tabel Produksi pertanian tahun 2015 sebagai berikut : Produksi Tahun 2014 2015 1 Padi (1%) (ton) 38.503,50 39.328 2 Palawija (1%) (ton) 11.195,00 8.272 3 Durian (1%) (kw) 13.736 24.024 4 Anggrek (1%) (tangkai) 352.095 355.052 5 Temulawak (1%) (ton) 1.151,00 509,55 6 Kelapa dalam (1%) (ton) 223,39 214,35 Sumber : Dinas Pertanian Kota Semarang Tahun 2015 Pembangunan maupun rehabilitasi jaringan-jaringan irigasi melalui kegiatan DAK Bidang Pertanian meningkatkan ketersediaan air sehingga lahan sawah yang tadinya tidak ditanami padi memungkinan untuk ditanami padi. Ketersediaan air yang cukup tersebut disertai perbaikan pada sistem budidaya padi dengan dukungan bantuan sarana produksi (benih unggul, pupuk, traktor, dan transplanter) dan pendampingan dari pemerintah telah meningkatkan produktivitas padi sehingga produksi padi dapat meningkat 2,14%. Selain itu juga dipengaruhi oleh keberhasilan dalam pengendalian OPT dimana 95% (125,9 ha dari 132,5 ha) area sawah yang terkena serangan OPT berhasil dikendalikan, 5% diantaranya (6,3 ha) dikendalikan dengan agensia hayati. Adapun pada komoditas palawija, produksi turun 26% sebagai akibat dari berkurangnya luas tanam karena alih fungsi lahan maupun alih komoditas dimana lahan yang tadinya ditanamai palawija beralih ditanami tanaman keras (kayu-kayuan). Pada komoditas utama hortikultura Kota Semarang yaitu durian mengalami kenaikan sebesar 74,9% dari tahun 2014 sebanyak 13.736 kw menjadi 24.024 kw di tahun 2015, kenaikan produksi durian ini disebabkan oleh bertambahnya luas panen (tanaman produktif) yang mencapai 75%, yaitu dari 178,4 ha pada tahun 2014 menjadi 311,98 ha pada tahun 2015. Sedangkan anggrek produksinya meningkat 0,84% dari tahun 2014 sebanyak 352.095 tangkai menjadi 355.052 tangkai di tahun 2015. Kenaikan produksi anggrek terjadi karena produktivitas yang meningkat sebesar 19,8% dari 20,25 tangkai/m 3 pada tahun 2014 menjadi 24,24 tangkai/m 3 pada tahun 2015 berkat penerapan GAP (Good Agricultural Practise) dalam sistem produksinya. h a l 361

Produksi temulawak mengalami penurunan sebesar 55,7% dari 1.150,69 ton pada tahun 2014 menjadi 509,55 ton pada tahun 2015. Penurunan produksi dipengaruhi baik oleh penurunan luas panen sebesar 50,6% yaitu dari 38,3 ha pada tahun 2014 menajdi 18,9 ha pada tahun 2015. Hal ini karena sebagian besar petani mengganti tanamannya dengan tanaman obat yang lain seperti jahe merah dan jahe emprit, bahkan ada juga yang menggantinya dengan tanaman keras. Selain itu turunnya produksi temulawak juga disebabkan oleh penurunan produktivitas sebesar 10,3% karena tanaman dipanen pada umur yang belum optimal. Di sub sektor perkebunan produksi kelapa turun sebesar 4,05% dari tahun sebelumnya sebanyak 223,39 ton dan pada tahun 2015 sebanyak 214,35 ton disebabkan oleh berkurangnya jumlah tanaman yang produktif karena tanaman sudah tua dan butuh peremajaan, disamping juga adanya alih fungsi lahan maupun alih komoditas ke tanaman buah-buahan. Tingkat kepemilikan lahan yang kecil menyebabkan budidaya tanaman perkebunan kurang ekonomis sehingga banyak petani yang melakukan alih komoditas atau usaha lain yang lebih bisa memberikan keuntungan bagi mereka. 5) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak Pada tahun 2015 angka kesakitan dan kematian ternak akibat penyakit menular sebesar 0,39%, turun sebesar 85% dibanding angka tahun 2014 sebesar 2,63%. Angka ini jauh lebih kecil dari yang ditargetkan angka kesakitan dan kematian ternak sebesar 2,2%. Hal ini menunjukkan bahwa penyebaran penyakit menular ternak di Kota Semarang dapat dikendalikan. Kegiatan-kegiatan pencegahan & penangulangan penyakit menular ternak seperti surveillance, biosecurity, vaksinasi, serta pengobatan massal & pelayanan klinik hewan keliling berhasil meningkatkan derajat kesehatan hewan/ternak di Kota Semarang sehingga jumlah ternak/hewan yang sakit maupun mati karena penyakit menular ternak dapat ditekan. Meskipun terdapat kematian pada beberapa hewan/ternak yang terinfeksi penyakit menular tetapi tidak sampai pada tingkat yang dapat menimbulkan wabah/epidemi yang meluas yang dapat menimbulkan kerugian bagi kesehatan manusia maupun mempengaruhi kondisi perekonomian Kota Semarang.. 6) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan Produksi hasil peternakan di Kota Semarang pada tahun 2015 sebagai berikut : Komoditas peternakan Satuan Tahun 2014 Tahun 2015 1. Populasi sapi potong 2. Daging unggas (1,5%) 3. Daging non unggas (1%) 4. Susu 5. Telur (1%) ekor kg kg ltr kg Sumber : Dinas Pertanian Kota Semarang Tahun 2015 4.595 7.467.627 5.793.326 2.787.000 8.320.719 4.505 17.354.941 2.824.495 3.622.202 8.468.415 h a l 362

Produksi mengalami kenaikan rata-rata 28,2% dengan komoditas yang mengalami kenaikan produksi yaitu daging unggas, telur, dan susu; sedangkan daging non unggas sebaliknya mengalami penurunan produksi sampai 51%. Berkurangnya populasi sapi potong menyebabkan harga sapi potong serta daging tinggi sehingga pemotongan sapi berkurang dan konsumen beralih ke daging unggas yang harganya relative lebih terjangkau. Implikasinya produksi daging unggas naik sampai 132%, terlihat dari banyak teridentifikasinya pemotongan-pemotongan unggas selain di RPU (Rumah Pemotongan Unggas) yang memberikan kontribusi besar bagi kenaikan produksi daging unggas tersebut. Komoditas peternakan lainnya yaitu susu mengalami kenaikan produksi 30% dibanding tahun 2014. Penguatan pakan ternak serta perbaikan sistem budidaya sapi perah berhasil meningkatkan produktivitas sapi perah sampai 3-5 liter/ekor/hari. Sedangkan untuk komoditas telur, kenaikan produksi 1,8% didukung oleh penguatan pakan serta pengembangan ternak unggas melalui bantuan bibit ayam dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Populasi ternak bantuan pemerintah bertambah 45% dari 375 ekor pada tahun 2014 menjadi 544 ekor pada tahun 2015. Hal ini sebagai bentuk komitmen Pemerintah Kota Semarang untuk memperkuat ekonomi masyarakat melalui pengembangan agribisnis di wilayah potensi peternakan dalam rangka pengentasan kemiskian di Kota Semarang. 1.3 SKPD PENYELENGGARA URUSAN Urusan Pilihan Pertanian dilaksanakan oleh 2 SKPD yaitu Dinas Pertanian dan Sekretariat Daerah 1.4 JUMLAH PEGAWAI Jumlah Pegawai Yang Melaksanakan Urusan Pilihan Pertanian adalah sebanyak 78 orang terdiri dari Bagian Perekonomian sebanyak 4 orang dan Dinas Pertanian sebanyak 74 orang. 1.5 ALOKASI DAN Total anggaran yang dialokasikan untuk Urusan Pilihan Pertanian pada tahun 2015 sebesar Rp. 15.004.701.000,- dengan realisasi untuk setiap program dan kegiatan disajikan dalam tabel di bawah : PROGRAM PENUNJANG URUSAN PILIHAN PERTANIAN 1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut: PROGRAM / SKPD : DINAS PERTANIAN 1. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air Dan Listrik PRESEN ( % ) 149.500.000 137.507.944 91,98 h a l 363

PROGRAM / PRESEN ( % ) 2. Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja 33.750.000 33.608.000 99,58 3. Penyediaan Alat Tulis Kantor 21.526.000 20.546.100 95,45 4. Penyediaan Barang Cetakan Dan Penggandaan 28.000.000 27.989.000 99,96 5. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan Kantor 9.512.000 6.847.000 71,98 6. Penyediaan Peralatan Dan Perlengkapan Kantor 567.350.000 472.992.100 83,37 7. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga 10.000.000 10.000.000 100,00 8. Penyediaan Makanan Dan Minuman 55.438.000 53.592.600 96,67 9. Rapat-rapat Koordinasi Dan Konsultasi Ke Luar Daerah 226.875.000 226.866.460 100,00 10. Rapat-rapat Koordinasi Dan Konsultasi Dalam Daerah 20.000.000 20.000.000 100,00 11. Belanja Jasa Penunjang Administrasi Perkantoran 193.898.000 149.265.000 76,98 JUMLAH PROGRAM 1.315.849.000 1.159.214.204 91,98 2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. PROGRAM / PRESEN ( % ) SKPD : DINAS PERTANIAN 1. Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional 866.400.000 822.494.000 94,93 2. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 204.540.000 187.129.200 91,49 3. Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Jabatan 37.000.000 33.567.065 90,72 4. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan 220.000.000 178.572.029 81,17 Dinas/Operasional 5. Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor 237.350.000 228.758.900 96,38 JUMLAH PROGRAM 1.565.290.000 1.450.521.194 92,67 3) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan dengan kegiatan serta anggaran sebagai berikut: PROGRAM / SKPD : DINAS PERTANIAN 1. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD PRESEN ( % ) 77.250.000 69.079.880 89,42 2. Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran 7.500.000 7.500.000 100,00 3. Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran 7.500.000 7.500.000 100,00 4. Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun 7.500.000 7.500.000 100,00 5. Penunjang Kinerja PA, PPK, Bendahara dan 62.050.000 55.475.000 89,40 Pembantu JUMLAH PROGRAM 161.800.000 147.054.880 90,89 PROGRAM PELAKSANA URUSAN PILIHAN PERTANIAN: 1) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut : PROGRAM / SKPD : DINAS PERTANIAN 1. Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan Pelaku Agrobisnis PRESEN ( % ) 652.650.000 632.150.000 96,86 JUMLAH PROGRAM 652.650.000 632.150.000 96,86 2) Program Peningkatan Ketahanan pangan / perkebunan dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut : h a l 364

PROGRAM / SKPD : SETDA (BAG. PEREKOMIAN) 1. Koordinasi, Pendampingan Dan Fasilitasi Kebijakan Program Beras Untuk Rumah Tangga Miskin (raskin) PRESEN ( % ) 712.171.000 677.637.000 95,15 JUMLAH PROGRAM 712.171.000 677.637.000 95,15 3) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut: PROGRAM / SKPD : DINAS PERTANIAN 1. Promosi atas Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan Unggulan Daerah PRESEN ( % ) 731.645.000 665.415.000 90,95 JUMLAH PROGRAM 731.645.000 665.415.000 90,95 4) Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut: PROGRAM / PRESEN ( % ) SKPD : DINAS PERTANIAN 1. Penyediaan Sarana Produksi Pertanian / Perkebunan 1.010.009.000 952.781.300 94,33 2. Revitalisasi Kebun Dinas 811.432.000 771.179.600 95,04 3. Pengembangan Sarana Dan Prasarana Pertanian 4.787.600.000 4.270.477.825 89,20 JUMLAH PROGRAM 6.609.041.000 5.994.438.725 90,70 5) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut: PROGRAM / SKPD : DINAS PERTANIAN 1. Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak PRESEN ( % ) 422.000.000 420.831.000 99,72 JUMLAH PROGRAM 422.000.000 420.831.000 99,72 6) Program Peningkatan Produksi Peternakan dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut: PROGRAM / PRESEN ( % ) SKPD : DINAS PERTANIAN 1. Pengembangan Agribisnis Peternakan 2.834.255.000 2.807.787.500 99,07 JUMLAH PROGRAM 2.834.255.000 2.807.787.500 99,07 1.6 PROSES PERENCANAAN PEMBANGUNAN Perencanaan pembangunan Kota Semarang dilaksanakan sesuai dengan Undangundang Nomor 25 Tahun 2004 yaitu melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di tingkat Kelurahan, Kecamatan dan Kota, yang kemudian ditindaklanjuti dalam Forum SKPD. Dari hasil tersebut dijabarkan dalam RKPD dan Renja SKPD untuk selanjutnya menjadi pedoman dalam penyusunan RKA dan DPA SKPD. Seluruh dokumen perencanaan tersebut difasilitasi dalam Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan h a l 365

Daerah (SIMPERDA) dan hasilnya adalah keterpaduan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di Kota Semarang setiap tahun. 1.7 SARANA DAN PRASARANA Secara umum, pada tahun 2015, sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mendukung tercapainya target pembangunan tercukupi melalui alokasi anggaran yang ada. Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pada masing-masing SKPD dan tiap-tiap urusan pemerintahan cukup bervariasi. Akan tetapi, kondisi sarana dan prasarana pada tahun 2015 mampu mendukung kinerja seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, tanpa ada kendala yang cukup berarti. 1.8 PERMASALAHAN Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan Urusan Pilihan Pertanian pada tahun 2015 adalah: 1) Kapasitas SDM petani yang relatif masih rendah baik dalam budidaya baik prapanen maupun pascapanen yang mempengaruhi kualitas maupun kuantitas produk yang dihasilkan. 2) Sistem organisasi dan manajemen kelompok tani belum berjalan maksimal. Hal ini terlihat dari meskipun jumlah kelompok tani bertambah tetapi dari segi kualitas kelembagaan masih relatif rendah dimana hanya 12 dari 363 kelompok tani yang masuk dalam kategori baik dalam klasifikasi kelompok tani. 3) Keterbatasan sumber daya penyuluh/pembina pertanian menyebabkan keterbatasan juga dalam pembinaan petani. 4) Berkurangnya lahan pertanian untuk budidaya tanaman maupun ternak karena alih fungsi lahan ke penggunaan non pertanian seperti pemukiman dan kawasan bisnis. 5) Belum optimalnya infrastruktur pertanian seperti irigasi, transportasi, dan unit pengolahan. 6) Rendahnya produksi peternakan khususnya sapi potong karena sistem budidaya ternak yang belum optimal dan skala usaha yang kecil. 7) Munculnya zoonosis baru serta kemunculan kembali zoonosis lama seperti H5N1 (flu burung). Faktor-faktor seperti perubahan demografi (peningkatan populasi), perdagangan global, perubahan pola hidup masyarakat, dan pariwisata diidentifikasi sebagai pemicu zoonosis baru. Sementara perilaku masyarakat yang kurang memperhatikan sanitasi dan kesehatan lingkungan menyebabkan zoonosis-zoonosis yang lama sulit untuk diberantas sepenuhnya. Semua ini menyebabkan Kota Semarang berada dalam resiko penyebaran zoonosis. h a l 366

1.9 TINDAK LANJUT Upaya yang akan dilakukan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan pada Urusan Pilihan Pertanian tersebut adalah: 1. Meningkatkan kapasitas SDM petani melalui pembinaan dan penyuluhan yang intensif, serta pelatihan-pelatihan petani untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani dalam budidaya pertanian. 2. Meningkatkan kualitas kelompok tani melalui upaya-upaya peningkatkan kemampuan berorganisasi dan managerial kelompok tani. 3. Meningkatkan kinerja penyuluh pertanian lapangan serta memberdayakan penyuluhpenyuluh swadaya untuk membantu kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian di lapangan. 4. Koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengendalikan alih fungsi lahan-lahan untuk pertanian dan peternakan. 5. Meningkatkan insfrastruktur pertanian melalui pembangunan dan rehabilitasi terutama pada jaringan irigasi dan jalan pertanian. 6. Meningkatkan pemberdayaan kelompok-kelompok ternak melalui peningkatan ketrampilan dalam budidaya sapi potong serta memberikan bantuan permodalan dalam pengembangan usaha budidaya sapi potong. 7. Meningkatkan upaya-upaya pencegahan dan penangulanggan penyakit menular ternak terutama zoonosis melalui biosecurity, pengobatan ternak, pengawasan keluarmasuk hewan dari dan ke Kota Semarang, serta meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya zoonosis melalui penyuluhan dan penyebar luasan informasi mengenai zoonosis dan pola beternak yang benar dan sehat. 1.10 PRESTASI / PENGHARGAAN Juara I Lomba Kelompok Tani Ternak Tingkat Propinsi Jawa Tengah yang diraih oleh KT Kuncen Farm Kelurahan Bubakan Kecamatan Mijen. Selanjutnya KT Kuncen Farm akan mewakili Jawa Tengah dalam lomba yang sama di tingkat nasional pada tahun 2016. 2. URUSAN PILIHAN KEHUTANAN 2.1 PROGRAM DAN Kebijakan pada Urusan Pilihan Kehutanan pada tahun 2015 diarahkan pada terwujudnya sumberdaya alam/hutan yang berfungsi sebagai media pengatur tata air dan kelestarian lingkungan yang direalisasikan melalui Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan dengan rincian kegiatan Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan Gerakan Rehabilitasi h a l 367

Hutan dan Lahan, Bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) Kehutanan Rehabilitasi Sumberdaya Alam/hutan, serta Pendampingan dan Pengelolaan Bantuan Dana Pemerintah Pusat (DAK) Kehutanan. 2.2 HASIL PENCAPAIAN PROGRAM DAN Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan Upaya pelestarian lingkungan melalui penghijauan lingkungan dan rehabilitasi hutan dan lahan di Kota Semarang dilakukan dengan melibatkan masyarakat luas. Pada tahun 2015 tingkat partisipasi masyarakat dalam upaya pelestarian dan penghijauan lahan dan/atau lingkungan sebesar 3,13% melebihi target tahun 2015 sebesar 2,5%. Upaya merehabilitasi hutan dan lahan-lahan kritis pada tahun 2015 juga melampaui target yaitu sebesar 51,8 ha atau 5,4% dari total lahan kritis yang ada di Kota Semarang seluas 962,4 ha (BP DAS Pemali Jratun, 2013) yang sebagian besar berupa pembangunan hutan kota, hutan rakyat, serta penghijauan lingkungan. Lahan kritis di Kota Semarang sebagian besar terdapat di wilayah Banyumanik, Tembalang, Gunungpati, dan Ngaliyan. Banyaknya kegiatan penambangan (galian C) di wilayah-wilayah tersebut ditenggarai menyebabkan timbulnya lahan-lahan kritis baru sementara lahan-lahan kritis yang lama belum sepenuhnya terehabilitasi. Dalam hal pelestarian kawasan hutan, melalui pengawasan yang ketat tidak ditemui adanya illegal logging maupun kebakaran di kawasan Hutan di Kota Semarang yang dapat merusak kawasan hutan tersebut. Luas lahan produktif di dalam hutan produksi meningkat 0,6% pada tahun 2015 seluas 1.665,22 ha sedangkan pada tahun 2014 seluas 1.656 ha. Produksi kayu di kawasan hutan rakyat tahun 2015 sebesar 3.094,1 m 3 menurun sebesar 35% dibandingkan tahun 2014 sebesar 4.776 m 3. Hal ini disebabkan berkurangnya luas lahan untuk hutan rakyat karena alih fungsi, selain juga menurunnya jumlah tanaman usia produktif (usia siap tebang). 2.3 SKPD PENYELENGGARA URUSAN Urusan Pilihan Kehutanan dilaksanakan oleh Dinas Pertanian 2.4 JUMLAH PEGAWAI Jumlah Pegawai yang melaksanakan Urusan Pilihan Kehutanan sebanyak 8 orang. 2.5 ALOKASI DAN Dalam pelaksanaan Urusan Pilihan Kehutanan pada tahun 2015 dialokasikan anggaran sebesar Rp 2.807.647.000,- dengan perincian adalah sebagai berikut : Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut : h a l 368

PROGRAM / SKPD : DINAS PERTANIAN 1. Pembinaan, Pengendalian Dan Pengawasan Gerakan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan ( % ) 807.500.000 790.949.000 97,95% 2. Bantuan Dana Alokasi Khusus (dak) Kehutanan 1.894.547.000 1.738.125.000 91,74% 3. Penanganan Lahan Kritis Sumber Daya Air Berbasis Masyarakat 105.600.000 100.897.000 95,55% JUMLAH PROGRAM 2.807.647.000 2.629.971.000 93,67 2.6 PROSES PERENCANAAN PEMBANGUNAN Perencanaan pembangunan Kota Semarang dilaksanakan sesuai dengan Undangundang Nomor 25 Tahun 2004 yaitu melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di tingkat Kelurahan, Kecamatan dan Kota, yang kemudian ditindaklanjuti dalam Forum SKPD. Dari hasil tersebut dijabarkan dalam RKPD dan Renja SKPD untuk selanjutnya menjadi pedoman dalam penyusunan RKA dan DPA SKPD. Seluruh dokumen perencanaan tersebut difasilitasi dalam Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIMPERDA) dan hasilnya adalah keterpaduan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di Kota Semarang setiap tahun. 2.7 SARANA DAN PRASARANA Secara umum, pada tahun 2015, sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mendukung tercapainya target pembangunan tercukupi melalui alokasi anggaran yang ada. Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pada masing-masing SKPD dan tiap-tiap urusan pemerintahan cukup bervariasi. Akan tetapi, kondisi sarana dan prasarana pada tahun 2015 mampu mendukung kinerja seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, tanpa ada kendala yang cukup berarti. 2.8 PERMASALAHAN Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan Urusan Pilihan Kehutanan selama Tahun 2015 antara laian : 1. Pertumbuhan kota (urban sprawl) yang semakin cepat sehingga menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan sehingga daerah resapan air dan daya dukungnya terhadap DAS juga berkurang. 2. Tingkat partisipasi masyarakat terhadap upaya pelestarian penghijauan lahan masih kurang. 2.9 TINDAK LANJUT Pada bidang kehutanan, upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahanpermasalahan yaitu: 1. Peningkatan kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan untuk menambah carbon sink dan meningkatkan daerah resapan air melalui melalui penghijauan lingkungan, pembangunan hutan kota dan hutan rakyat, serta rehabilitasi mangrove di kawasan pesisir. h a l 369

2. Peningkatan partisipasi masyarakat untuk melaksanakan penghijauan lingkungan melalui pendidikan, pelatihan, penyuluhan, serta bantuan teknis. 2.10 PRESTASI / PENGHARGAAN Penghargaan yang diterima Kota Semarang pada tahun 2013 adalah Penghargaan Pertama Lomba Walikota Peduli Penghijauan Tingkat Provinsi Jawa Tengah. 3. URUSAN PILIHAN ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL 3.1 PROGRAM DAN Program pembangunan pada Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral yang dilaksanakan adalah : Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan. Program ini dilaksanakan dalam rangka pengendalian, pembinaan, pengawasan kegiatan pengambilan Air Tanah yang ditengarai salah satu penyebab penurunan tanah di wilayah Kota Semarang dan kegiatan Pengambilan Galian C / Mineral Batuan. 3.2 HASIL PENCAPAIAN PROGRAM DAN Capaian kinerja Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral selama tahun 2015 dapat dilihat dari pelaksanaan program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan dengan indikator sebagai berikut : INDIKATOR KINERJA 1 Pemanfaatan Air bawah tanah (ABT) (RPJMD) SATUAN TARGET TAHUN 2015 CAPAIAN TAHUN 2014 TAHUN 2015 % 0,33 0,20 0,41 2 Jumlah sumur ABT yang berijin Sumur 117 84 102 3 Potensi volume air bawah tanah yang dimanfaatkan dengan adanya sumur 4 Menurunnya Luas kawasan Penambangan Galian C (RPJMD) Sumber data dari Dinas PSDA dan ESDM Kota Semarang 2015 M 3 7844,93m3 1.815m3 7844,93m3 % 0,25 0,25 0,20 a. Jumlah sumur air bawah tanah (ABT) di Kota Semarang yang berijin, dari tahun 2014 tercatat sebesar 84 sedangkan tahun 2015 tercatat sebesar 102 jadi ada peningkatan sebesar 18 ABT yang berijin. Hal ini terjadi karena kebutuhan air baku bagi masyarakat belum bisa dipenuhi sepenuhnya oleh PDAM, sehingga masih memanfaatkan air bawah tanah. Pemberian ijin pemanfaatan ABT dilakukan oleh Pemerintah Provinsi sesuai UU No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, sedangkan Pemerintah Kota hanya memberikan rekomendasi dari aspek sosial. b. Meningkatnya Potensi volume air bawah tanah yang dimanfaatkan dengan adanya sumur, dari tahun 2014 tercatat sebesar 1.815 meter kubik sedangkan tahun 2015 h a l 370

tercatat sebesar 7844,93 meter kubik jadi ada peningkatan sebesar 6.029,93 meter kubik. c. Menurunnya Luas kawasan Penambangan Galian C, galian C pada tahun 2014 sebesar 0,25 persen sedangkan galian C pada tahun 2015 sebesar 0,20 persen jadi Luas kawasan Penambangan Galian C ada penurunan sebesar 0,05 persen. 3.3 SKPD PENYELENGGARA URUSAN ESDM Urusan pilihan Energi dan Sumber Daya Mineral dilaksanakan oleh Dinas PSDA dan 3.4 JUMLAH PEGAWAI Jumlah Pegawai yang melaksanakan Urusan pilihan Energi dan Sumber Daya Mineral adalah sebanyak 17 orang 3.5 ALOKASI DAN Program Pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut : (Rp) (Rp) SKPD : Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan ESDM 1 Monitoring Air Bawah Tanah 250.000.000 208.945.100 83,58 2 Monitoring Galian C 60.000.000 46.901.700 78,17 JUMLAH PROGRAM 15.310.000.000 15.255.846.800 82,53 3.6 PROSES PERENCANAAN PEMBANGUNAN Perencanaan pembangunan Kota Semarang dilaksanakan sesuai dengan Undangundang Nomor 25 Tahun 2004 yaitu melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di tingkat Kelurahan, Kecamatan dan Kota, yang kemudian ditindaklanjuti dalam Forum SKPD. Dari hasil tersebut dijabarkan dalam RKPD dan Renja SKPD untuk selanjutnya menjadi pedoman dalam penyusunan RKA dan DPA SKPD. Seluruh dokumen perencanaan tersebut difasilitasi dalam Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIMPERDA) dan hasilnya adalah keterpaduan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di Kota Semarang setiap tahun. 3.7 SARANA DAN PRASARANA Secara umum, pada tahun 2015, sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mendukung tercapainya target pembangunan tercukupi melalui alokasi anggaran yang ada. Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pada masing-masing SKPD dan tiap-tiap urusan pemerintahan cukup bervariasi. Akan tetapi, kondisi sarana dan prasarana pada tahun 2015 mampu mendukung kinerja seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, tanpa ada kendala yang cukup berarti. h a l 371

3.8 PERMASALAHAN Menurut UU No 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, maka kewenangan pemberian ijin ABT dan Galian C berada di Pemerintah Provinsi sedangkan Pemerintah Kota hanya memberikan rekomendasi dalam aspek sosial saja. 3.9 TINDAK LANJUT Koordinasi dengan Pemerintah Provinsi dalam pemberian ijin ABT dan Galian C 4. URUSAN PILIHAN PARIWISATA 4.1 PROGRAM DAN Program-program pembangunan pada Urusan kepariwisataan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut : 1. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata Kekayaan seni dan budaya serta potensi pariwisata Kota Semarang yang terus dikembangkan oleh pemerintah, masyarakat serta swasta mendorong pemerintah untuk semakin mengembangkan kepariwisataan melalui berbagai program kegiatan serta event dalam rangka memperkenalkan dan mengembangkan kekayaan potensi pariwisata kota Semarang. 2. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata Program ini diarahkan sebagai upaya pengembangan potensi obyek wisata yangdikelola oleh pemerintah kota Semarang, dengan memperhatikan adanya pembenahan dan peningkatan sarana dan prasarananya 3. Program Pengembangan Kemitraan Upaya pengembangan kepariwisataan tidak mungkin dapat dilakukan tanpa campur tangan para stakeholder daerah.pemerintah Kota Semarang berupaya untuk melakukan sinkronisasi kerjasama pengembangan kepariwisataan dengan berbagai pihak termasuk asosiasi pelaku pariwisata di kota Semarang, sehingga peran serta masyarakat dalam pengembangan kepariwisataan dapat semakin tumbuh dan terarah sesuai dengan kebijakan pemerintah. 4.2 HASIL PENCAPAIAN PROGRAM DAN Keberhasilan pembangunan bidang pariwisata di Kota Semarang sebagaimana terlihat dari hasil capaian program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2015 menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan. Dari beberapa indikator kinerja bisa menggambarkan tingkat perkembangan bidang pariwisata di Kota Semarang antara lain dari jumlah kunjungan wisatawan dan pendapatan sektor pariwisata. h a l 372

1) Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata Target RPJMD Kota Semarang Tahun 2010-2015 pada program ini adalah meningkatnya kunjungan wisata. Total target dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 adalah 9.757.946 orang. Adapun target tahun 2015 adalah 2.158.379 orang. Capaian kinerja berdasarkan target tersebut dapat dikatakan sangat baik, karena telah jauh melebihi target. Pada tahun 2015 jumlah wisatawan tercatat 4.376.359 orang atau mencapai 200,25%. Adapun total jumlah wisatawan dari tahun 2010 sampai dengan 2015 adalah 16.097.736 orang atau mencapai 164,97%. Apabila dibandingkan dengan capaian tahun 2014, jumlah wisatawan pada tahun 2015 juga menunjukkan peningkatan, dari 3.750.351 orang pada tahun 2014 menjadi 4.376.359 orang pada tahun 2015. Kondisi kepariwisataan kota Semarang dalam kurun waktu 6 (enam) tahun terakhir, dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus) adalah sebagai berikut TAHUN JUMLAH 1 2 3 4 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 1.915.892 orang 2.100.926 orang 2.712.442 orang 3.157.658 orang 5 6 Tahun 2014 Tahun 2015 3.750.351 orang 4.376.359 orang Sumber data : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Tahun 2015 Adapun pendapatan sektor pariwisata selama 8 (delapan) tahun terakhir sebagai berikut : TAHUN JUMLAH (Rp) 1 2 3 4 5 6 7 8 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 50.595.734.790 55.148.335.851 65.767.643.499 78.344.794.420 87.978.572.590 107.163.316.629 132.920.743.789 149.719.450.268 Kenaikan tersebut tidak lepas dari usaha Pemerintah Kota Semarang dalam mengembangkan mendorong kemajuan Pariwisata yang ada di Kota Semarang. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata melalui Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata pada tahun 2014 secara terus menerus melakukan berbagai promosi dalam memperkenalkan Daerah Wisata untuk menarik Wisatawan baik Domestik maupun Luar Negeri seperti tercantum pada tabel dibawah ini : SARANA PROMOSI 2014 2015 - Situs Online www.wisata semarang.net www.wisata semarang.net www.semarang-tourism.com www.semarang-tourism.com h a l 373

SARANA PROMOSI 2014 2015 - Buku Guide book & Kalender Event : 1000 buku Direktori Kebudayaan dan Pariwisata 2014 Guide book & Kalender Event : 1750 buku Direktori Kebudayaan dan Pariwisata 2015 - Brosur / Leflet Kota Lama 2000 lembar 5000 lembar Wisata Kota semarang 2500 lembar 5000 lembar Peta Wisata 5000 lembar 7000 lembar - DVD Wisata Kota - 1 kegiatan Semarang - Baliho 7 kegiatan 6 kegiatan - Majalah Penerbangan 1 kegiatan 1 kegiatan - Majalah Pariwisata 2 kegiatan 2 kegiatan Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang tahun 2105 Kegiatan pameran pemasaran pariwisata yang diselenggarakan atau diikuti oleh Pemerintah Kota Semarang selama tahun 2015 antara lain ; TANGGAL LOKASI Central Java Tourism Expo 24-26 April 2015 Lawangsewu Semarang Majapahit Travel Fair 7-10 Mei 2015 Grand City Mall Surabaya Gebyar Wisata dan Budaya Nusantara 14-17 Mei 2015 Jakarta Convention Center Jawa Barat Travel Exchange 20-22 Mei 2015 Grand Royal Panghegar Bandung Festival Kuliner 23-24 Mei 2015 TMII Jakarta Jateng TIT Expo 28-31 Mei 2015 Java Supermall Semarang Indonesia Investment, Tourism and 1-4 Oktober 2015 Nagoya Hill Shopping Trade Expo 2015 Mall Batam Semarang ITT Expo 15-18 Oktober 2015 Duta Pertiwi Mall Semarang Tourism and Craft Expo 5-8 November 2015 Java Supermall Semarang Jogja TTI Expo 12-14 November 2015 Ambarukmo Plaza Mall Yogyakarta Gelar Produk Unggulan Khas Daerah 3-6 Desember 2015 Bandung Trade Center Fashion Senggigi Beach Expo 2015 3-6 Desember 2015 Senggigi Lombok Nusa Tenggara Barat Selain melakukan Promosi seperti tersebut pada tabel diatas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata juga melakukan pelatihan untuk menambah Sumber Daya Manusia bagi masyarakat serta membina wilayah-wilayah potensial yang dapat mendukung dan mempromosikan kota Semarang sebagai kota tujauan wisata. Adapun kegiatan pelatihan dan pembinaan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang pada Tahun 2015 antara lain : a. Pelatihan pemandu wisata terpadu ( Pelatihan Pemandu Wisata dan Pelatihan Saka Pandu Wisata ) b. Pelestarian Kelompok Sadar Wisata ( Pembinaan POKDARWIS) c. Pelaksanaan koordinasi pembangunan kemitraan pariwisata ( Bina Pelaku Usaha Pariwisata, Peningkatan SDM Pariwisata ) h a l 374

2) Program Pengembangan Destinasi Wisata Target RPJMD Kota Semarang Tahun 2010-2015 pada program ini adalah meningkatnya lama tinggal wisatawan asing. Berdasarkan data terakhir hasil penghitungan BPS, lama tinggal wisatawan asing pada tahun 2014 adalah 1,65 hari. Adapun lama tinggal wisatawan dalam negeri pada tahun 2014 adalah 1,51 hari. Jumlah destinasi wisata pada tahun 2015 bertambah sebanyak 17 obyek. Dari 45 obyek pada tahun 2014 menjadi 62 obyek pada tahun 2015. Obyek wisata yang ada di Kota Semarang terdiri dari 10 wisata alam dan 52 wisata buatan. Dari 62 obyek ini yang dimiliki Pemerintah Kota Semarang dan tercatat dalam aset Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang sebanyak 5 destinasi, yaitu Goa Kreo, Hutan Wisata Tinjomoyo, Taman Budaya Raden Saleh, Taman Margasatwa Semarang dan Kampoeng Wisata Taman Lele. Dari 62 obyek ini dibedakan menurut jenis wisata yaitu : a) Wisata alam terdiri dari Goa Kreo, Hutan Wisata Tinjomoyo, Pantai Marina, Pantai Maron, Mangrove Education Center, Desa Wisata Kandri, Desa Wisata Wonolopo, Desa Wisata Nongkosawit, Kebun Argo Cepoko dan Ngenter Kali Jogo Kandri. b) Wisata budaya terdiri dari Taman Budaya Raden Saleh, Gereja Blenduk, Kawasan Kota Lama, Lawang Sewu, Masjid Agung Jawa Tengah, Masjid Agung Kauman Semarang, Klenteng Sam Poo Kong Gedung Batu, Museum Jamu Nyonya Meneer, Vihara Mahavira, Vihara Budha Gaya Avalokitesvara, Puri Agung Giri Natha, Museum Mandala Bhakti, Museum Muri dan Jamu Jago, Museum Ronggo Warsito, Makam Ki Ageng Pandanaran, Museum Peradaban Islam,Widya Mitra, Semarang Galeri, Masjid Layur, Petilasan Joyo Kusumo Cepoko, Kyai Safi i Makam Wonosari, Makam Raja Pragulopati Gunungpati dan Makam Pangeran Harto Gumilar Nongko Sawit. c) Wisata buatan terdiri dari Tugu Muda,Taman Margasatwa Semarang, Kampoeng Wisata Taman Lele, Kawasan Simpang Lima, Water Blaster, Taman Rekreasi Marina, Pusat Oleh-oleh Jl. Pandanaran, Loenpia Mataram, Bandeng Presto, Wingko Babat Cendrawasih, Waduk Jatibarang, Banjir Kanal Barat, Mall Paragon, Mall Ciputra, DP Mall, Java Mall, Kampoeng Batik, Batik Semarang 16, Kampoeng Semarang, Waroeng Semawis Pecinan Kampoeng Laut, Wonderia, Gardu Pandang, Marina Convention Center, Galery Bunga Pojok Taman KB, Omah Herborist, Agro Sodong, Gelanggang Pemuda dan Maerokoco. Sedangkan event-event pariwisata yang diadakan di tahun 2015 adalah sebagai berikut: a) Pemilihan Denok Kenang, adalah sarana untuk mempromosikan pariwisata Kota Semarang sekaligus memberdayakan generasi muda untuk lebih mengenal pariwisata Kota Semarang. h a l 375

b) Pelatihan Pemandu Wisata Terpadu, adalah kegiatan pelatihan untuk pemandu wisata dan Saka Pandu Wisata serta Denok Kenang. c) Lomba Foto Semarang, adalah kegiatan untuk meningkatkan minat masyarakat tentang obyek wisata dan untuk mempromosikan obyek wisata di Kota Semarang. d) Cinta Puspa dan Satwa salah satu kegiatan untuk mempromosikan Taman Margasatwa Semarang yang dimeriahkan dengan lomba - Lomba menggambar kategori SD kelas 1, 2, 3 - Lomba mewarnai kategori SD kelas 4, 5, 6 - Lomba foto flora fauna untuk umum - Dimeriahkan parade band pelajar. 3) Program Pengembangan Kemitraan Target RPJMD Kota Semarang Tahun 2010-2015 pada program ini adalah tingkat okupansi hotel, meningkatnya jumlah destinasi wisata, jenis dan jumlah rumah makan/restoran dan kawasan kuliner, serta jenis dan jumlah pelaku usaha pariwisata. Tingkat okupansi hotel dapat dilihat dari dua indikator, yaitu Tingkat Penghunian Kamar dan Tingkat Pemakaian Tempat Tidur. Berdasarkan data terakhir hasil penghitungan BPS, Tingkat Penghunian Kamar pada tahun 2014 adalah 56,58%. Adapun Tingkat Pemakaian Tempat Tidur adalah 58,43%. (data untuk tahun 2015 masih dalam pengolahan BPS) Target jumlah destinasi wisata pada tahun 2015 yang tercantum dalam RPJMD 2010-2015 adalah meningkat 10% atau dapat diterjemahkan bahwa pada tahun 2015 terdapat 51 obyek wisata di Kota Semarang. Capaian pada indikator ini sangat baik, karena terdapat 62 obyek wisata di Kota Semarang atau mencapai 121,57% apabila dibandingkan dengan target. Target jenis dan jumlah rumah makan/restoran dan kawasan kuliner pada tahun 2015 yang tercantum dalam RPJMD 2010-2015 adalah meningkat 10% atau dapat diterjemahkan bahwa pada tahun 2015 terdapat 242 jenis dan jumlah rumah makan/restoran dan kawasan kuliner di Kota Semarang. Capaian pada indikator ini sangat baik, karena terdapat 424 jenis dan jumlah rumah makan/restoran dan kawasan kuliner di Kota Semarang atau mencapai 175,21% apabila dibandingkan dengan target. Selain indikator tersebut, perkembangan sarana dan prasarana penunjang pariwisata di Kota Semarang pada tahun 2015 mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari bertambahnya jumlah hotel, restoran/rumah makan dan tempat hiburan. SARANA / PRASARANA 2014 2015 Jumlah obyek wisata di Kota Semarang 45 62 Jumlah obyek wisata unggulan di Kota Semarang 6 9 Jumlah sarana prasarana penunjang pariwisata Hotel 122 114 Restoran/Rumah makan 267 297 h a l 376

Tempat Hiburan 96 80 Biro Perjalanan 109 124 MICE 88 175 Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang tahun 2105 Target jenis dan jumlah pelaku usaha pariwisata pada tahun 2015 yang tercantum dalam RPJMD 2010-2015 adalah meningkat 10% atau dapat diterjemahkan bahwa pada tahun 2015 terdapat 564 jenis dan jumlah pelaku usaha pariwisata di Kota Semarang. Capaian pada indikator ini sangat baik, karena terdapat 1.029 jenis dan jumlah pelaku usaha pariwisata di Kota Semarang atau mencapai 182,45% apabila dibandingkan dengan target. Selain indikator tersebut, perkembangan sarana dan prasarana penunjang pariwisata di Kota Semarang pada tahun 2015 mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari bertambahnya jumlah hotel, restoran / rumah makan dan tempat hiburan. Selain indikator tersebut, upaya oleh Pemerintah Kota Semarang adalah Kerjasama kemitraan dalam rangka pemasaran pariwisata Kota Semarang tahun 2015 adalah dengan BP2KS (Badan Promosi Pariwisata Kota Semarang) dan desa wisata. Pemerintah kota Semarang dan BP2KS mengadakan Familirization Trip dengan mengundang travel agent dan biro perjalanan untuk mempromosikan Kota Semarang. Desa wisata unggulan yang ada di Kota Semarang ada tiga desa yaitu Desa Kandri, Desa Nongkosawit dan Desa Wonolopo. Desa wisata ini untuk menumbuhkan embrio kepariwisataan yang bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisata ke Kota Semarang. 4.3 SKPD PENYELENGGARA URUSAN Urusan Pilihan Pariwisata dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. 4.4 JUMLAH PEGAWAI Jumlah Pegawai Yang Melaksanakan Urusan Pilihan Pariwisata sebanyak 75 orang. 4.5 ALOKASI DAN Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan Pariwisata adalah sebagai berikut ; 1. Program pengembangan Pemasaran Pariwisata Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut : 1 Peningkatan Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Pemasaran Pariwisata 2 Pelaksanaan Promosi Pariwisata Nusantara Di Dalam Dan Di Luar Negeri 25.000.000 24.820.000 99,28% 743.000.000 650.919.860 87,61% 3 Pengembangan Statistik Kepariwisataan 49.999.000 49.985.000 99,97% 4 Pelatihan Pemandu Wisata Terpadu 75.000.000 69.750.000 93,00% 5 Promosi Pariwisata 841.400.000 820.661.900 97,54% 6 Pelestarian Kelompok Sadar Wisata 278.600.000 267.584.645 96,05% 7 Penyelenggaraan Denok Kenang Kota Semarang 320.000.000 313.300.750 97,91% JUMLAH PROGRAM 2.332.999.000 2.197.022.155 94,17% h a l 377

2. Program pengembangan Destinasi Pariwisata Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut 1 Pengembangan Objek Pariwisata Unggulan 627.500.000 582.332.000 92,80% 2 Pengembangan Daerah Tujuan Wisata 200.000.000 184.167.000 92,08% 3 Optimalisasi Peningkatan Obyek Dan Daya Tarik 745.280.000 745.207.000 99,99% Wisata 4 Penyusunan Rancangan Perda Perusda Taman Margasatwa Mangkang 175.000.000 150.030.600 85,73% JUMLAH PROGRAM 1.747.780.000 1.661.736.600 95,08% 3. Program Pengembangan Kemitraan Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut 1 Pelaksanaan Koordinasi Pembangunan Kemitraan Pariwisata 250.000.000 244.800.000 97,92% JUMLAH PROGRAM 250.000.000 244.800.000 97,92% 4.6 PROSES PERENCANAAN PEMBANGUNAN Perencanaan pembangunan Kota Semarang dilaksanakan sesuai dengan Undangundang Nomor 25 Tahun 2004 yaitu melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di tingkat Kelurahan, Kecamatan dan Kota, yang kemudian ditindaklanjuti dalam Forum SKPD. Dari hasil tersebut dijabarkan dalam RKPD dan Renja SKPD untuk selanjutnya menjadi pedoman dalam penyusunan RKA dan DPA SKPD. Seluruh dokumen perencanaan tersebut difasilitasi dalam Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIMPERDA) dan hasilnya adalah keterpaduan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di Kota Semarang setiap tahun. 4.7 SARANA DAN PRASARANA Secara umum, pada tahun 2013, sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mendukung tercapainya target pembangunan tercukupi melalui alokasi anggaran yang ada. Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pada masing-masing SKPD dan tiap-tiap urusan pemerintahan cukup bervariasi. Akan tetapi, kondisi sarana dan prasarana pada tahun 2013 mampu mendukung kinerja seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, tanpa ada kendala yang cukup berarti. 4.8 PERMASALAHAN Permasalahan yang dihadapi pada pelaksanaan Urusan Pilihan Pariwisata di Kota Semarang adalah sebagai berikut : 1) Fasilitas dan kualitas prasarana di obyek wisata masih kurang lengkap. 2) Promosi pariwisata masih kurang maksimal. 3) Kurangnya efektif koordinasi antar asosiasi pelaku periwisata. 4) Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pengembangan kepariwisataan. h a l 378

4.9 TINDAK LANJUT Solusi yang ditempuh untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas antara lain sebagai berikut : 1) Mengingatkan dan melengkapi fasilitas dan kualitas sarana prasarana di obyek wisata. 2) Meningkatkan promosi pariwisata dengan para pelaku wisata. 3) Meningkatkan pertemuan secara intensive dengan para pelaku wisata. 4) Meningkatkan sosialisasi kepariwisataan kepada masyarakat. 5) Dan meningkatkan pembinaan kepada kelompok sadar wisata (POKDARWIS). 4.10 PRESTASI/PENGHARGAAN Prestasi/penghargaan yang diperoleh pada pelaksanaan Urusan Pilihan Pariwisata di Kota Semarang adalah sebagai berikut : 1) Mbak Duta Wisata Juara II tingkat Jawa Tengah. 2) Mas Duta Wisata Juara III tingkat Jawa Tengah. 3) IIT Expo Batam Juara I stand terbaik. 4) Gebyar Wisata Budaya Nusantara Juara II stand terbaik. 5) Festival Desa Wisata Juara Umum tingkat Propinsi Jawa Tengah. 6) Festival Desa Wisata Juara Yel-Yel tingkat Propinsi Jawa Tengah. 7) Festival Desa Wisata Juara Apresiasi Terbaik tingkat Propinsi Jawa Tengah. 8) Apreasiasi Pokdarwis Juara Harapan II tingkat Propinsi Jawa Tengah. 5. URUSAN WAJIB KELAUTAN DAN PERIKANAN 5.1 PROGRAM DAN Guna melaksanakan Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan Kota Semarang tahun 2015, maka disusun program-program sebagai berikut a) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Tujuan : Meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran b) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Tujuan :Terpenuhinya sarana dan prasarana kantor c) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Tujuan : Meningkatkan akuntanbilitas kinerja SKPD d) Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir Tujuan : Peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir e) Program Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan h a l 379

Tujuan : Peningkatan pengawasan terhadap sumberdaya perikanan tangkap dan budidaya f) Program Pengembangan Budidaya Perikanan Tujuan : 1) Peningkatkan produksi perikanan budidaya 2) Meningkatkan pendapatan pembudidaya ikan g) Program Pengembangan Perikanan Tangkap Tujuan : 1) Peningkatan produksi perikanan tangkapan 2) Meningkatnya pendapatan nelayan h) Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan Tujuan : Peningkatan konsumsi makan ikan i) Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan Tujuan : 1) Peningkatan kualitas produk hasil olahan 2) Peningkatan pendapatan pengolah ikan 5.2 HASIL PENCAPAIAN PROGRAM DAN antara lain : Adapun capaian kinerja pada urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan dapat dilihat 1) Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir dengan indikator kinerja kelompok pelaku usaha perikanan pada realisasi sampai dengan tahun 2015 meningkat 370 dan dibandingkan tahun 2014 sejumlah 308. 2) Program pengembangan sistem penyuluhan perikanan indikator kinerja meningkatkan pengetahuan masyarakat perikanan dan masyarakat konsumi ikan meningkat 5% dikarenakan peran masyarakat untuk mengikuti pelatihan masih sangat rendah. 3) Pada program pengembangan perikanan tangkap secara akumulasi realisasi sampai dengan tahun 2015 untuk produksi perikanan tangkap sejumlah 6.291,99 ton INDIKATOR KINERJA 1 Kelompok pelaku usaha perikanan SATUAN TARGET TAHUN 2015 TAHUN 2014 KINERJA S/D TAHUN 2015 CAPAIAN KINERJA S/D TAHUN 2015 Kelom pok 149 308 370 248,32% 2 Produksi perikanan budidaya Ton 3.252.70 1.854,38 9.882.57 303.83% 3 Produksi perikanan tangkap Ton 1980.90 1.485,50 6.291.99 317.63% 4 Meningkatkan Pengetahuan masyarakat perikanan dan masyarakat konsumsi ikan % 15 15 15,50 5 Produksi ikan olahan Ton 60.391.00 14.157,85 64.343.46 106,54% 6 Meningkatkan konsumsi ikan Kg/ kapita 26,71 25.93 30.26 113.29% 7 Jumlah kelompok pelestari lingkungan (RPJMD) Kelom pok 6 11 11 183,33% Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan 2015 h a l 380

5.3 SKPD PENYELENGGARA URUSAN Perikanan Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan dilaksanakan oleh Dinas Kelautan dan 5.4 JUMLAH PEGAWAI Jumlah Pegawai Yang Melaksanakan Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan adalah sebanyak 48 orang. 5.5 ALOKASI DAN PROGRAM PENUNJANG URUSAN 1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut : SKPD : DinasKelautandanPerikanan 1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 63.800.000 59.800.000 93,73% 2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air Dan Listrik 155.700.000 125.243.506 80,44% 3 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 5.000.000 5.000.000 100,00% 4 Penyediaan Alat Tulis Kantor 24.893.000 24.800.000 99,63% 5 Penyediaan Barang Cetakan Dan Penggandaan 19.034.000 19.031.000 99,98% 6 Penyediaan Makanan Dan Minuman 40.675.000 40.675.000 100,00% 7 Rapat-rapat Koordinasi Dan Konsultasi Ke Luar Daerah 205.550.000 197.595.800 96,13% 8 Penyediaan Jasa Kegiatan Kepanitiaan 74.513.000 74.200.500 99,58% JUMLAH PROGRAM 589.165.000 546.345.806 92,73% 2) Program PeningkatanSaranadan Prasarana Aparatur Kegiatan yang dilaksanakandalam Program ini adalah sebagai berikut : SKPD : Dinas Kelautan dan Perikanan 1 Pengadaan Kendaraan Dinas / Operasional 352.000.000 312.750.000 88,85% 2 Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 39.311.300 38.420.000 97,73% 3 Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 130.000.000 123.107.000 94,70% 4 Pengadaan Mebeluer 47.600.000 11.900.000 25,00% 5 Pemeliharaan Rutin/berkala Kendaraan Dinas / Operasional 188.899.000 157.554.718 83,41% 6 Pemeliharaan Rutin/berkala Peralatan Gedung Kantor 29.900.000 24.325.000 81,35% JUMLAH PROGRAM 787.710.300 668.056.718 84,81% 3) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut : SKPD : Dinas Kelautan dan Perikanan 1 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja Dan Ikhtisar Realisas ikinerja Skpd 9.775.000 9.775.000 100,00% 2 Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran 7.500.000 7.500.000 100,00% 3 Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran 7.500.000 7.500.000 100,00% 4 Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun 7.500.000 7.500.000 100,00% 5 Penyusunan Lakip 7.500.000 7.500.000 100,00% 7 Penyusunan Renstra Skpd 20.000.000 20.000.000 100,00% h a l 381