C. PRIORITAS URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "C. PRIORITAS URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN"

Transkripsi

1 C. PRIORITAS URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 1. URUSAN PILIHAN PERTANIAN 1.1 KONDISI UMUM Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang memegang peranan penting dalam pembangunan Kota Semarang terutama dalam pengentasan kemiskinan. Penduduk Kota Semarang yang bekerja di sektor pertanian sebesar 6,6% dari jumlah penduduk Kota Semarang yang terbagi menjadi 59% petani sendiri dengan penguasaan lahan yang kecil (ratarata 0,3 ha) dan 49% buruh tani yang tidak mempunyai lahan sendiri. Peranan penting sektor pertanian lainnya antara lain: penyedia input bagi industri terutama yang berbasis pertanian, penyedia bahan pangan, serta fungsi pelestarian lingkungan. Secara substansial pembangunan sektor pertanian merupakan wujud pemberdayaan ekonomi rakyat dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan petani yang diwujudkan melalui pemanfaatan potensi dan peluang yang ada. Lahan di Kota Semarang yang digunakan untuk sektor pertanian termasuk di dalamnya sektor kehutanan dan perikanan darat sekitar 53,6% dari luas Kota Semarang. Strategi pembangunan pertanian di Kota Semarang diarahkan pada pemanfaatan sumber daya pertanian baik alam maupun manusia secara optimal dengan prinsip-prinsip: pemerataan, partisipasi, pemberdayaan, kesinambungan, keserasian, dan keberlanjutan (sustainable). Potensi sektor pertanian sebagaimana tertuang dalam Perda Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Tahun dimana terdapat kawasan yang diperuntukkan untuk pertanian, yaitu: 1) Kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan berada di Kecamatan Genuk, Kecamatan Pedurungan, Kecamatan Tembalang, Kecamatan Gunungpati, Kecamatan Ngaliyan, Kecamatan Mijen dan Kecamatan Tugu; 2) Kawasan peruntukan pertanian hortikultura berada di Kecamatan Tembalang, Kecamatan Gunungpati, Kecamatan Mijen dan Kecamatan Ngaliyan. Berdasarkan pendekatan kawasan tersebut serta berbasis pada komoditas unggulan daerah, pembangunan pertanian Kota Semarang diarahkan kepada pengembangan pusat-pusat komoditas hortikultura unggulan, yaitu: 4 1 5

2 1) Hortikultura buah-buahan di Kecamatan Mijen; 2) Tanaman obat di Kecamatan Mijen, Gunungpati, Ngaliyan, Banyumanik, dan Tembalang; 3) Tanaman hias di Kecamatan Gajahmungkur, Genuk, Tembalang, Banyumanik, dan Mijen. 1.2 PROGRAM DAN KEGIATAN Kebijakan Pemerintah Kota Semarang dalam Urusan Pilihan Pertanian Pada tahun 2013 diimplementasikan melalui berbagai program dan kegiatan sebagai berikut: 1. Program Penunjang Urusan Pilihan Pertanian: a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan kegiatan: - Penyediaan Jasa Surat Menyurat: - Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik: - Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja; - Penyediaan Alat Tulis Kantor; - Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan; - Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor; - Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor; - Penyediaan Peralatan Rumah Tangga; - Penyediaan Makanan dan Minuman; - Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah; - Rapat-Rapat Koordinasi & Konsultasi ke Dalam Daerah. b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan kegiatan: - Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional; - Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor; - Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Jabatan; - Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional; - Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor. c. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan dengan kegiatan: - Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD; - Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran; - Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran; - Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun; 4 1 6

3 - Penunjang Kinerja PA, PPK, Bendahara dan Pembantu. 2. Program Pelaksana Urusan Pilihan Pertanian: a. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani dengan kegiatan: - Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan Pelaku Agrobisnis. b. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan dengan kegiatan: - Promosi atas Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Unggulan Daerah. c. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan dengan kegiatan: - Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan; - Revitalisasi Kebun Dinas. d. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak dengan kegiatan: - Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak. e. Program Peningkatan Produksi Peternakan dengan kegiatan: - Pengembangan Agribisnis Peternakan. 1.3 HASIL PENCAPAIAN PROGRAM DAN KEGIATAN Pelaksanaan Urusan Pilihan Pertanian selama tahun 2013 yang terealisasikan dalam beberapa program dan kegiatan telah menghasilkan capaian yang dapat dilihat melalui indikator sebagai berikut : 1. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Capaian pada program Peningkatan Kesejateraan Petani dapat dilihat pada tabel indikator kinerja sebagai berikut : URUSAN PEMERINTAHAN/ PROGRAM 1. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani INDIKATOR KINERJA TARGET TAHUN 2013 CAPAIAN TAHUN 2012 TAHUN NTP (Nilai Tukar Petani) ,78* 106,73* 2. Jumlah petani orang 3. Penyuluhan dan pendampingan petani kegiatan orang kegiatan orang kegiatan 4. Jumlah tenaga penyuluh pertanian 27 orang 27 orang 27 orang 5. Jumlah kelembagaan tani yang terbina Sumber : Dinas Pertanian Kota Semarang Tahun kelompok 337 kelompok 323 kelompok Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu alat ukur tingkat kesejahteraan petani, dimana petani dikatakan sejahtera jika nilai NTP lebih dari 100. Dibandingkan tahun 2012, NTP tahun 2013 relatif naik sebesar 0,9% yaitu dari 105,78 menjadi 106,73. Kenaikan NTP mengindikasikan bahwa 4 1 7

4 program-program kebijakan pembangunan pertanian yang dilakukan pemerintah berhasil meningkatkan kesejahteraan petani. Pada tahun 2013 kapasitas SDM petani menunjukkan kemajuan, dimana terdapat 8 kelompok tani mengalami kenaikan kelas dalam klasifikasi kelompok tani. Adapun jumlah kelompok tani berkurang sebanyak 22 kelompok karena kondisi kelompok yang tidak aktif dan setelah dilakukan penilaian kelas kelompok tani didapati bahwa ke-22 kelompok tersebut sudah tidak memenuhi kriteria sebagai sebuah kelompok tani melainkan sebagai kelompok masyarakat. Berkurangnya jumlah kelompok tani berimplikasi pada berkurangnya jumlah petani yang tergabung dalam kelompok tani sehingga jumlah penyuluhan dan pendampingan petani tidak memenuhi target yang ditetapkan pada tahun Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan Capaian pada Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan dapat dilihat pada tabel indikator kinerja sebagai berikut : URUSAN PEMERINTAHAN/PROGRAM 1. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan INDIKATOR KINERJA 1. Pameran tingkat lokal dan pameran tingkat nasional Sumber : Dinas Pertanian Kota Semarang Tahun 2013 TARGET TAHUN kegiatan CAPAIAN TAHUN 2012 TAHUN kegiatan 10 kegiatan Tahun 2013 promosi produk pertanian unggulan meningkat 11%, yaitu dari 9 pameran yang diikuti pada tahun 2012 bertambah menjadi 10 pameran yang diikuti pada tahun 2013 sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Sedangkan untuk kegiatan pasar murah, mulai tahun 2013 tidak dilaksanakan tersendiri tetapi diakomodir pada pameran-pameran yang berskala lokal Kota Semarang. 3. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Capaian pada Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan dapat dilihat pada tabel indikator kinerja sebagai berikut : URUSAN PEMERINTAHAN/PROGRAM 1. Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan INDIKATOR KINERJA 1. Luas areal lahan sawah yang ditanami padi TARGET TAHUN 2013 CAPAIAN TAHUN 2012 TAHUN Ha Ha 3.816,6 Ha 4 1 8

5 URUSAN PEMERINTAHAN/PROGRAM INDIKATOR KINERJA 2. a. Padi b. Palawija c. Durian d. Anggrek e. Temulawak f. Kelapa dalam 3. Pelaksanaan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) 4. Presentase area terserang Organisme Pangganggu Tanaman (OPT) yang dapat dikendalikan 5. Presentase area terserang Organisme Pangganggu Tanaman (OPT) yang dapat dikendalikan dengan agensia hayati Sumber : Dinas Pertanian Kota Semarang Tahun 2013 TARGET TAHUN , , ,49 kw ,42 tangkai 1.751,46 871,41 Ton CAPAIAN TAHUN , , kw tangkai 1.725,58 794,92 TAHUN , , kw tangkai 1.030,31 412,16 2 kelompok 2 kelompok 2 kelompok 90 % 90 % 90 % 5 % 5 % 5 % Luas areal lahan sawah yang ditanami padi pada tahun 2013 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2012 tetapi realisasi tahun 2013 melebihi target yang telah ditetapkan. Secara umum sektor pertanian Kota Semarang pada tahun 2013 mengalami penurunan produksi. Dampak perubahan iklim seperti curah hujan yang tinggi dan musim yang tidak menentu dapat mempengaruhi luas panen dan produktivitas tanaman. Pada subsektor tanaman pangan, penurunan luas panen menyebabkan produksi turun meskipun di sisi lain produktivitas berhasil naik dengan penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT). Pada subsektor hortikultura (tanaman buah, bunga, dan obat), curah hujan yang tinggi pada saat pertumbuhan generatif menyebabkan produktivitas tanaman menjadi rendah sehingga produksi turun. Pada subsektor perkebunan dengan komoditas utama kelapa dalam produksi turun sebesar 48,15%, implikasi dari berkurangnya areal tanaman kelapa dalam, yaitu sebesar 8,18%. Rendahnya kepemilikan lahan menyebabkan usaha budidaya perkebunan kurang menguntungkan sehinggan petani banyak yang beralih ke komoditas lain terutama hortikultura buah-buahan

6 Curah hujan yang tinggi juga memicu berkembangnya hama dan penyakit tanaman yang berdampak pada penurunan produktivas tanaman. Meskipun demikian, serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) tersebut dapat dikendalikan seluruhnya berkat dilaksanakanya Sekolah lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT). 4. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak Capaian pada Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak dapat dilihat pada tabel indikator kinerja sebagai berikut : URUSAN PEMERINTAHAN/PROGRAM 1. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak INDIKATOR KINERJA 1. Peningkatan populasi ternak yang terobati/vaksin untuk mencegah penyakit hewan menular 2. Peningkatan frekuensi pemeriksaan bahan asal hewan ASUH (Aman, Sehat, Utuh, Halal) TARGET TAHUN 2013 CAPAIAN TAHUN 2012 TAHUN ekor ekor ekor kali kali kali 3. Hewan ternak mati - 5 ekor 24 ekor Sumber : Dinas Pertanian Kota Semarang Tahun 2013 Populasi ternak yang diberi vaksin untuk mencegah penyakit hewan menular pada tahun 2013 mencapai ekor melebihi target yang ditetapkan. Sepanjang tahun 2013 penyebaran penyakit menular ternak di Kota Semarang dapat dikendalikan sehingga meskipun terdapat kematian pada beberapa hewan/ternak yang terinfeksi penyakit menular ternak (flu buruung, BEF (bovine ephemeral fever), fasiciolosis, helminthiasi, scabies, dan pneumonia) tetapi tidak sampai pada tingkat yang dapat menimbulkan wabah/epidemi yang meluas yang dapat menimbulkan kerugian bagi kesehatan manusia maupun mempengaruhi kondisi perekonomian Kota Semarang. Di bidang kesmavet, peredaran Bahan Asal Hewan (BAH) baik di pasar swalayan maupun tradisional dapat dipertahankan ke-asuh-annya melalui pengawasan dan pemeriksaan BAH yang ketat dan intensif, terlihat dari tingginya frekuensi pemeriksaan BAH selama tahun Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan Capaian pada Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak dapat dilihat pada tabel indikator kinerja sebagai berikut : 4 2 0

7 URUSAN PEMERINTAHAN/ PROGRAM 1. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan INDIKATOR KINERJA 1. Populasi sapi pog Produksi daging non unggas Produksi daging unggas Produksi susu Produksi telur 2. Peningkatan populasi ternak bantuan pemerintah 3. Jumlah promosi produk peternakan yang diikuti Sumber : Dinas Pertanian Kota Semarang Tahun 2013 TARGET TAHUN ekor kg kg lt kg CAPAIAN TAHUN ekor kg kg lt kg TAHUN ekor kg kg lt kg 278 ekor 268 ekor 466 ekor 6 kegiatan 6 kegiatan 6 kegiatan Tahun 2013 produksi hasil peternakan mengalami penurunan terutama pada komoditas daging dan susu, yaitu berturut-turut 0,8% dan 9,71%. Kelangkaan sapi pog dan harga yang tinggi menyebabkan berkurangnya penyebelihan sapi sehingga konsumen beralih ke produk beku maupun olahan. Dampak lain kondisi tersebut adalah meningkatnya permintaan telur untuk memenuhi kebutuhan protein. Kelangkaan sapi pog juga mengakibatkan berkurangnya populasi sapi perah karena dipog untuk mencukupi kebutuhan daging sehingga produksi susu ikut berkurang. Sementara itu, bantuan stimulan yang diberikan oleh pemerintah untuk meningkatkan populasi ternak sapi dan kambing, belum dapat berkonstribusi pada peningkatan produksi daging secara signifikan meskipun jumlah ternak bantuan pemerintah tersebut naik 74% dari tahun SKPD PENYELENGGARA URUSAN Urusan Pilihan Pertanian dilaksanakan oleh 2 SKPD yaitu Dinas Pertanian dan Sekretariat Daerah 1.5 JUMLAH PEGAWAI Jumlah Pegawai Yang Melaksanakan Urusan Pilihan Pertanian adalah sebanyak 78 orang terdiri dari Bagian Perekonomian sebanyak 4 orang dan Dinas Pertanian sebanyak 74 orang

8 1.6 ALOKASI DAN Total anggaran yang dialokasikan untuk Urusan Pilihan Pertanian pada tahun 2013 sebesar Rp ,- dengan realisasi untuk setiap program dan kegiatan disajikan dalam tabel di bawah : Program Penunjang Urusan Pilihan Pertanian: 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut: SKPD : DINAS PERTANIAN PROGRAM / KEGIATAN PRESEN TASE ( % ) 1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat ,43 2. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik ,77 3. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja ,00 4. Penyediaan Alat Tulis Kantor ,00 5. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan ,00 6. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor ,95 7. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor ,64 8. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga ,00 9. Penyediaan Makanan dan Minuman , Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah , Rapat-Rapat Koordinasi & Konsultasi ke Dalam Daerah ,00 JUMLAH PROGRAM ,25 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut: SKPD : DINAS PERTANIAN PROGRAM / KEGIATAN PRESEN TASE ( % ) 1. Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional ,14 2. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor ,99 3. Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Jabatan ,43 4. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional ,17 5. Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor ,99 JUMLAH PROGRAM ,86 3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan dengan kegiatan serta anggaran sebagai berikut: SKPD : DINAS PERTANIAN PROGRAM / KEGIATAN 1. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD PRESEN TASE ( % ) ,06 2. Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran ,00 3. Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran ,00 4. Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun ,00 5. Penunjang Kinerja PA, PPK, Bendahara dan Pembantu ,00 JUMLAH PROGRAM ,

9 Program Pelaksana Urusan Pilihan Pertanian: 1. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut : SKPD : DINAS PERTANIAN PROGRAM / KEGIATAN 1. Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan Pelaku Agrobisnis PRESEN TASE ( % ) ,68 JUMLAH PROGRAM ,68 2. Program Peningkatan Ketahanan pangan / perkebunan dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut : PROGRAM / KEGIATAN SKPD : SETDA (BAG. PEREKOMIAN) 1. Koordinasi perumasan kebijakan pertanahan dan infrastruktur pertanahan dan perdesaan PRESEN TASE ( % ) JUMLAH PROGRAM Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut: SKPD : DINAS PERTANIAN PROGRAM / KEGIATAN 1. Promosi atas Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan Unggulan Daerah PRESEN TASE ( % ) ,62 JUMLAH PROGRAM ,62 4. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut: SKPD : DINAS PERTANIAN PROGRAM / KEGIATAN PRESEN TASE ( % ) 1. Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/ Perkebunan; ,16 2. Revitalisasi Kebun Dinas ,80 JUMLAH PROGRAM ,10 5. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut: SKPD : DINAS PERTANIAN PROGRAM / KEGIATAN 1. Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak PRESEN TASE ( % ) ,56 JUMLAH PROGRAM ,56 6. Program Peningkatan Produksi Peternakan dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut: 4 2 3

10 SKPD : DINAS PERTANIAN PROGRAM / KEGIATAN PRESEN TASE ( % ) 1. Pengembangan Agribisnis Peternakan ,74 JUMLAH PROGRAM , PROSES PERENCANAAN PEMBANGUNAN Perencanaan pembangunan Kota Semarang dilaksanakan sesuai dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 yaitu melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di tingkat Kelurahan, Kecamatan dan Kota, yang kemudian ditindaklanjuti dalam Forum SKPD. Dari hasil tersebut dijabarkan dalam RKPD dan Renja SKPD untuk selanjutnya menjadi pedoman dalam penyusunan RKA dan DPA SKPD. Seluruh dokumen perencanaan tersebut difasilitasi dalam Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIMPERDA) dan hasilnya adalah keterpaduan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di Kota Semarang setiap tahun. 1.8 SARANA DAN PRASARANA Secara umum, pada tahun 2013, sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mendukung tercapainya target pembangunan tercukupi melalui alokasi anggaran yang ada. Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pada masing-masing SKPD dan tiap-tiap urusan pemerintahan cukup bervariasi. Akan tetapi, kondisi sarana dan prasarana pada tahun 2013 mampu mendukung kinerja seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, tanpa ada kendala yang cukup berarti. 1.9 PERMASALAHAN Permasalahan yang dihadapi selama pelaksanaan Urusan Pilihan Pertanian pada tahun 2013 adalah: 1) Rendahnya kualitas dan kuantitas sumber daya pertanian. Dari segi kuantitas yaitu berkurangnya lahan pertanian produktif karena alih fungsi lahan akibat dari urban spraw; serta pengembangan infrastruktur pertanian seperti irigasi, transportasi, dan unit pengolahan yang belum optimal. Sedangkan dari segi kualitas yaitu penggunaan pupuk anorganik yang masih cukup tinggi yang berpotensi mendegradasi kesuburan tanah, tingkat pendidikan petani yang relatif masih rendah, kelembagaan petani (kelompok tani) yang masih lemah, serta keterbatasan sumber daya penyuluh/pembina

11 2) Pengurangan subsidi saprotan (pupuk, benih, obat-obatan OPT,dll) menyebabkan biaya produksi semakin tinggi, tidak sebanding dengan harga jual produk pertanian. 3) Akses permodalan petani lemah sehingga kemampuan untuk membiayai usaha taninya sangat terbatas sehingga produktivitas yang dicapaipun masih di bawah produktivitas potensial. 4) Dampak perubahan iklim yaitu curah hujan yang tinggi dan kekeringan mengakibatkan fluktuasi dan penurunan produktivitas pertanian. 5) Lemahnya pemasaran hasil produksi pertanian dikarenakan diantaranya oleh terbatasnya kemampuan petani dalam penawaran produk yang dihasilkan, serta penanganan produk produk mulai dari panen sampai pascapanen yang belum dilakukan dengan baik. 6) Rendahnya produksi peternakan karena kelangkaan hijauan pakan ternak serta sistem budidaya ternak yang belum optimal karena ketrampilan yang rendah dan modal usaha yang kecil. 7) Masih dijumpai bahan pangan asal hewan (BAH) yang berasal dari luar Kota Semarang yang tidak memenuhi standard ASUH (aman, sehat, utuh, dan halal) yang dapat membahayakan kesehatan manusia. 8) Keterbatasan obat-obatan, pelayanan kesmavet, biosecurity dan pemeriksaan fisik hewan ternak serta pemantauan reproduksi ternak, higiene dan sanitasi pemeliharaan ternak menyebabkan penanganan penyakit menular ternak belum bisa optimal meskipun secara umum penyebaran penyakit menular ternak dapat dikendalikan TINDAK LANJUT Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan pada Urusan Pilihan Pertanian di tahun 2013 untuk bahan evaluasi pelaksanaan tahun 2014 adalah: 1) Meningkatkan kegiatan pembinaan dan penyuluhan pertanian untuk mempercepat penyebaran informasi pertanian serta introduksi teknologi baru baik pra maupun pascapanen yang tepat guna. 2) Memberikan bantuan sarana produksi (benih, pupuk, obat-obatan, dll) yang bersifat stimulan kepada petani serta perbaikan infrastuktur pertanian untuk meningkatkan produktivitas. 3) Meningkatkan fasilitasi kerjasama permodalan dengan koperasi maupun perbankan serta pemberian bantuan stimulan bagi petani. 4) Mengembangkan upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim terutama untuk meminimalisir dampaknya terhadap pertanian

12 5) Meningkatkan kerjasama pemasaran baik dari segi kuantitas dan kualitas dengan menjalin kemitraan antara pelaku usaha agribisnis dengan kelompok-kelompok tani; meningkatkan dan memperkuat organisasi petani untuk meningkatkan skala usaha dan posisi tawar petani. 6) Meningkatkan pengembangan budi daya ternak melalui pemberdayaan kelompok tani ternak serta meningkatkan peran kelompok afinitas desa mandiri pangan dalam pengelolaan peternakan. 7) Meningkatkan pengawasan peredaran BAH di Kota Semarang serta meningkatkan upaya-upaya pencegahan dan penangulanggan penyakit menular ternak terutama yang bersifat zoonosis yaitu flu burung melalui biosecurity dan peningkataan kesadaran masyarakat tentang risiko kesehatan dari kegiatan pemeliharaan hewan/ternak. 8) Meningkatkan kegiatan pemantauan ternak dan pemberian vaksin untuk menghindari penyebaran penyakit menular PRESTASI / PENGHARGAAN Penghargaan yang diterima Kota Semarang di bidang pertanian pada tahun 2013 : 1) Juara II Lomba Lembaga Keuangan Mikro (LKM)Tingkat Provinsi Jawa Tengah yang diraih oleh Gapoktan Jati Asri dari Kelurahan Meteseh Kecamatan Tembalang dengan Ketua SRI UTAMI. 2) Juara III Lomba Gapoktan Tingkat Provinsi Jawa Tengah yang diraih oleh Gapoktan Wijaya dari Kelurahan Wonolopo Kecamatan Mijen dengan ketua ISAK SAGITA. 3) Juara III Lomba Pos Penyuluh Desa (Posluhdes) Tingkat Provinsi Jawa Tengah yang diraih oleh Posluhdes Kelurahan Tambangan Kecamatan Mijen dengan ketua SUNARDI

13 2. URUSAN PILIHAN KEHUTANAN 2.1 KONDISI UMUM Hutan mempunyai arti yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Hutan menjadi tempat tinggal berbagai makhluk hidup dan berbagai sumber daya lainnya. Keberadaan hutan memberikan manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung. Manfaat hutan secara langsung antara lain penyediaan kayu, hewan, hasil tambang, juga berfungsi sebagai paru-paru dunia dimana tumbuhan di hutan menyerap karbondioksida dan memproduksi oksigen. Manfaat tidak langsung yaitu sebagai media pengaturan tata air alami serta pencegahan erosi dan banjir, serta dapat dimanfaatkan sebagai sarana rekreasi maupun perlindungan. Hutan secara konsepsional yuridis dirumuskan di dalam Pasal 1 Ayat (1) Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan. Menurut Undang-undang tersebut, Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumberdaya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungan, yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan. Keberadaan hutan sangat ditentukan pada tinggi rendahnya kesadaran manusia akan arti penting hutan di dalam pemanfaatan dan pengelolaan hutan sehingga hutan jangan hanya dimanfaatkan sebagai salah satu faktor produksi saja namun juga harus dijaga kelestariannya. Pembangunan kehutanan di Kota Semarang tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan produksi kayu hutan rakyat tetapi lebih diutamakan untuk pengurangan lahan kritis. Hal ini dimaksudkan agar dapat dimanfaatkan sebagai wilayah serapan air dan ruang terbuka hijau mengingat kondisi topografi Kota Semarang yang rawan terhadap erosi dan banjir. Selain itu akibat pemekaran kota yang terjadi di Kota Semarang telah menyebabkan berkurangnya daerah resapan air terutama di kawasan Semarang atas yang meningkatkan kerentanan kawasan di bawahnya terhadap banjir. Penghijauan tingkat kota dan pembangunan hutan kota dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan guna menjaga kondisi lingkungan hidup. Di sisi lain untuk meningkatkan kepedulian dan peran serta masyarakat dalam perbaikan lingkungan hidup, Pemerintah Kota Semarang bersama elemen masyarakat lainnya ikut serta dalam lomba penghijauan baik di tingkat propinsi maupun tingkat nasional

14 2.2 PROGRAM DAN KEGIATAN Kebijakan pada Urusan Pilihan Kehutanan pada tahun 2013 diarahkan pada terwujudnya sumberdaya alam/hutan yang berfungsi sebagai media pengatur tata air dan kelestarian lingkungan yang direalisasikan melalui Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan dengan rincian kegiatan: 1) Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan; 2) Bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) Kehutanan Rehabilitasi Sumberdaya Alam/hutan; 3) Pendampingan dan Pengelolaan Bantuan Dana Pemerintah Pusat (DAK) Kehutanan. 2.3 HASIL PENCAPAIAN PROGRAM DAN KEGIATAN Pelaksanaan Urusan Pilihan Kehutanan selama tahun 2013 menghasilkan capaian sebagai berikut : URUSAN TARGET CAPAIAN PEMERINTAHAN/PROGR INDIKATOR KINERJA TAHUN 2013 TAHUN 2012 TAHUN 2013 AM 1. Program Rehabilitasi 1. Luas lahan produktif di 1.559,7 ha 1.559,7 ha 1.559,7 ha Hutan dan Lahan dalam hutan produksi 2. Luas lahan kritis 784,06 ha 816,73 ha 962,5 ha 3. Produksi kayu hutan 8.055,79 m m ,79 m 3 rakyat 4. Luas penanaman penghijauan pohon pohon pohon Sumber : Dinas Pertanian Kota Semarang Tahun 2013 Luas lahan kritis di Kota Semarang pada tahun 2013 mengalami peningkatan karena banyaknya kegiatan penambangan (galian C) untuk pembangunan infrastruktur kota yang menyebabkan munculnya lahan kritis baru padahal lahan kritis yang lama belum sepenuhnya terehabilitasi. Rehabilitasi lahan kritis melalui penanaman penghijauan mengalami kenaikan sebesar 3,43 % melebihi target yang telah ditetapkan pada tahun Selain itu juga luas lahan produktif di dalam hutan untuk meningkatkan fungsi hutan dapat dipertahankan sebesar 1.559,7 ha. Sedangkan produksi kayu hutan rakyat mengalami penurunan karena populasi tanaman yang siap panen berkurang dan disisi lain masih banyak tanaman yang umurnya belum cukup untuk dipanen. 2.4 SKPD PENYELENGGARA URUSAN Urusan Pilihan Kehutanan dilaksanakan oleh Dinas Pertanian 4 2 8

15 2.5 JUMLAH PEGAWAI Jumlah Pegawai Yang Melaksanakan Urusan Pilihan Kehutanan adalah sebanyak 8 orang. 2.6 ALOKASI DAN Total anggaran yang dialokasikan untuk Urusan Pilihan Kehutanan pada tahun 2013 sebesar Rp ,- dengan perincian adalah sebagai berikut : Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut : SKPD : DINAS PERTANIAN PROGRAM / KEGIATAN 1. Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan 2. Bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) Kehutanan Rehabilitasi Sumberdaya Alam/hutan 3. Pendampingan dan Pengelolaan Bantuan Dana Pemerintah Pusat (DAK) Kehutanan PRESEN TASE ( % ) , , ,20 JUMLAH PROGRAM , PROSES PERENCANAAN PEMBANGUNAN Perencanaan pembangunan Kota Semarang dilaksanakan sesuai dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 yaitu melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di tingkat Kelurahan, Kecamatan dan Kota, yang kemudian ditindaklanjuti dalam Forum SKPD. Dari hasil tersebut dijabarkan dalam RKPD dan Renja SKPD untuk selanjutnya menjadi pedoman dalam penyusunan RKA dan DPA SKPD. Seluruh dokumen perencanaan tersebut difasilitasi dalam Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIMPERDA) dan hasilnya adalah keterpaduan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di Kota Semarang setiap tahun. 2.8 SARANA DAN PRASARANA Secara umum, pada tahun 2013, sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mendukung tercapainya target pembangunan tercukupi melalui alokasi anggaran yang ada. Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pada masing-masing SKPD dan tiap-tiap urusan pemerintahan cukup bervariasi. Akan tetapi, kondisi sarana dan prasarana pada tahun 2013 mampu mendukung kinerja seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, tanpa ada kendala yang cukup berarti

16 2.9 PERMASALAHAN Permasalahan yang dihadapi selama pelaksanaan Urusan Pilihan Kehutanan pada tahun 2013 adalah: 1. Pertumbuhan kota (urban sprawl) yang cepat menyebabkan banyaknya alih fungsi lahan sehingga daerah resapan air dan daya dukungnya terhadap DAS berkurang. 2. Kurangnya hijaunya (greenary) di Kota Semarang turut andil terhadap tingginya emisi gas rumah kaca yang merupakan penyebab utama pemanasan global. 3. Masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk melaksanakan penghijauan lingkungan sehingga upaya rehabilitasi hutan dan lahan belum sepenuhnya dapat terlaksana secara optimal se-kota Semarang, dan konservasi lingkungan hidup belum dapat sepenuhnya diwujudkan. 4. Laju abrasi pantai yang cepat dan gelombang besar menghambat rehabilitasi mangrove TINDAK LANJUT Upaya yang direncanakan untuk mengatasi permasalahanpermasalahan dalam Urusan Pilihan Kehutanan yaitu: 1. Meningkatkan kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan untuk menambah carbon sink dan meningkatkan daerah resapan air melalui penghijauan lingkungan, pembuatan hutan (kota dan rakyat), dan pemeliharaan hutan (kota dan rakyat). 2. Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat untuk melaksanakan penghijauan lingkungan. 3. Meningkatkan rehabilitasi mangrove kawasan pesisir PRESTASI / PENGHARGAAN Penghargaan yang diterima Kota Semarang pada tahun 2013 adalah Penghargaan Pertama Lomba Walikota Peduli Penghijauan Tingkat Provinsi Jawa Tengah

17 3. URUSAN PILIHAN ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL 3.1 KONDISI UMUM Wilayah kota Semarang secara umum struktur daerahnya terdiri atas tiga bagian yaitu struktur joint (kekar), patahan (fault), dan lipatan. Dengan karakteristik daerah patahan tanah bersifat erosif dan mempunyai porositas tinggi, dengan struktur lapisan batuan yang diskontinyu (tak teratur), heterogen, sehingga mudah bergerak atau longsor. Posisi wilayah patahan melintas di wilayah sekitar aliran sungai Kaligarang yang membujur dari arah Utara sampai Selatan disepanjang Kaligarang yang berbatasan dengan bukit Gombel. Lebih Khusus Patahan ini bermula dari Ondorante ke arah Utara hingga Bendan Duwur, tebing terjal di Ondorante, dan pelurusan Kaligarang serta beberapa mata air di Bendan Duwur. Selanjutnya Wilayah patahan lainnya adalah Meteseh, perumahan Bukit Kencana Jaya dengan arah patahan melintas dari Utara ke Selatan,Secara fisik Patahan ini merupakan patahan geser, ditandai adanya zona sesar. Kondisi Geologi Wilayah Kota Semarang yang merupakan bentukan lapisan tanah aluvial / endapan dari beberapa sungaiyang memiliki jenis lapisan tanah berupa struktur pelapukan, endapan, dan lanau yang dalam, secara teknis topografis merupakan 60 % daerah Pegunungan, dan 40 % daerah dataran. Sesuai amanat Undang-Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air dan PP nomor 43 tahun 2008 tentang air tanah bahwa pengelolaan tidak lagi menjadi monopoli Pemerintah Pusat tetapi diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah yang dibagi sesuai kewenangannya. Berdasarkan letak, Kota Semarang berada pada Cekungan Air Tanah lintas Kabupaten/Kota yaitu Cekungan Air Tanah Ungaran dan Cekungan Air Tanah Semarang-Demak maka pengelolaan air tanah wilayah Cekungan Air Tanah Kota Semarang masih menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi dalam memberikan rekomendasi teknis penerbitan izin Pemakaian/ Pengusahaan Air Tanah. Sedangkan wewenang perijinan sudah dilimpahkan sepenuhnya kepada Pemerintah Kota. Dalam pemenuhan kebutuhan air baku Kota Semarang saat ini masih dengan memanfaatkan air bawah tanah untuk berbagai kegiatan usaha, diantaranya karena pemenuhan kebutuhan Air Bersih karena pengelolaan air permukaan belum mencukupi. Namun perlu disadari 4 3 1

18 bersama bahwa cadangan air bawah tanah di wilayah Kota Semarang semakin mengkhawatirkan seiring bertambahnya penduduk, maupun karena pertumbuhan industri. Oleh karenanya pengambilan air bawah tanah oleh pribadi dan pelaku usaha perlu dikendalikan sehingga pemanfaatannyatetap sesuai dengan kemampuannya. Pengambilan Pemanfaatan air bawah tanah yang kurang terkendali diyakini mengakibatkan terjadinya kerusakan tata air tanah, semakin meluasnya sebaran zona air tanah asin dan amblesan tanah yang justru merugikan masyarakat. 3.2 PROGRAM DAN KEGIATAN Kebijakan pada Urusan energi dan sumberdaya mineral diarahkan pada pengelolaan Energi dan Sumberdaya Mineral dengan memperhatikan prinsip keberlanjutannya bagi generasi yang akan datang dan sedapat mungkin tidak mengkonsumsi langsung, melainkan memperlakukannya sebagai input untuk proses produksi berikutnya yang dapat menghasilkan nilai tambah yang optimal serta pemanfaatan Energi dan Sumberdaya Mineral yang diimbangi dengan upaya reklamasi dan sistem pengelolaan yang lebih ramah lingkungan. Program-program pembangunan pada Urusan energi dan sumberdaya mineral yang dilaksanakan adalah sebagai berikut : 1. Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan 2. Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat Yang Berpotensi Merusak Lingkungan Program-program ini dilaksanakan dalam rangka pengendalian, pembinaan, pengawasan kegiatan Pengambilan Air Tanah yang ditenggarai salah satu penyebab penurunan tanah di wilayah Kota Semarang dan kegiatan Pengambilan Galian C / Mineral Batuan. 3.3 HASIL PENCAPAIAN PROGRAM DAN KEGIATAN Pelaksanaan Kegiatan / program urusan Energi dan Sumber Daya Mineral pada tahun 2013 adalah sebagai berikut : 1. Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan Pemerintah Kota Semarang pada tahun 2013 telah menyusun Naskah Akademik Pengelolaan Pengangkutan Galian Tanah (semula Galian C) sebagai kerangka dasar pertimbangan untuk menyusun Rancangan Peraturan Daerah harapannya kegiatan ini dapat ditindaklanjuti dalam pembahasan Raperdanya oleh bersama oleh DPRD Kota Semarang

19 2. Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat yang Berpotensi Merusak Lingkungan Capaian kinerja Program ini dapat dilihat antara lain sebagai berikut : a) Berdasarkan hasil pendataan, jumlah sumur bor (ABT) yang ada di wilayah Kota Semarang adalah sebagai berikut : TAHUN JUMLAH SUMUR KAP PRODUKSI (M3/THN) Sumber : Dinas PSDA & ESDM Kota Semarang Tahun 2013 b) Program ini juga diarahkan pada penguatan data dan dalam hal penyediaan air baku bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang belum terjangkau pelayanan PDAM, Pemerintah Kota selama 5 tahun terus berupaya memberikan layanan jangkuan air bersih, pada daerah yang tidak terjangkau jaringan PDAM, daerah rawan air bersih dan kekeringan melalui kegiatan pembangunan sumur-sumur air tanah di wilayah Kecamatan Ngaliyan, Tugu, Mijen, Candisari, Tembalang Pedurungan dan Gunungpati. Kegiatan tersebut untuk satu unit sumur dapat mencukupi kebutuhan warga ± 200 KK dengan debit pengambilan 1,5 l/dt. Dalam kegiatan pengeboran tetap mempertimbangkan konteks konservasi sesuai kajian teknis, konstruksi dan design pengeboran sumur yang mengatur kedalaman pemasangan pipa, saringan, pompa, pembatasan debit pengambilan air tanah dan larangan pengambilan air tanah pada zona merah. Namun masih dalam konteks pengendalian seperti, pembangunan sumur/ pemberian ijin rekomendasi dilakukan di luar zona Merah Pengambilan ABT. c) Dalam hal kegiatan Penambangan Galian C upaya yang dihasilkan No produk galian tanah atau batu bata, sebagai Pembangunan dilakukan dalam kerangka pengendalian, permintaan akan Adapun hasil pendataan luas dan Perkiraan produksi golongan galian C khusus tanah urug di Kota Semarang meliputi : Kecamatan Lokasi Kelurahan Jumlah Penambang (Org) Tahun 2012 Tahun 2013 Produksi Khusus tanah Urug (m3/hari) Jumlah Penambang (Org) Produksi khusus tanah urug (m3/hari) 1 Tembalang Mangunharjo Rowosari Tandang Meteseh

20 No Kecamatan Lokasi Kelurahan Jumlah Penambang (Org) Tahun 2012 Tahun 2013 Produksi Khusus tanah Urug (m3/hari) Jumlah Penambang (Org) Produksi khusus tanah urug (m3/hari) 2 Ngaliyan Ngaliyan Bambankerep Kalipancur Wonosari Gunungpati Sukorejo Mijen Kedungpane Polaman Tambangan Jatibarang Mangunsari Cepoko Ngadirgo (BSB) Wates Sumber : Dinas PSDA & ESDM Kota Semarang Tahun 2013 Dari Potret Tabel produksi golongan galian C khusus tanah urug terjadi peningkatan utamanya terkait permintaan tanah urug dalam rangka kepentingan pembangunan perumahan/ permukiman yang sangat diperlukan. Untuk itu perlu perangkat / regulasi dalam pengendalian tata cara galian tanah SKPD PENYELENGGARA URUSAN Urusan pilihan Energi dan Sumber Daya Mineral dilaksanakan oleh Dinas PSDA dan ESDM 3.5 JUMLAH PEGAWAI Jumlah Pegawai Yang Melaksanakan Urusan pilihan Energi dan Sumber Daya Mineral adalah sebanyak 17 orang 3.6 ALOKASI DAN Alokasi dana yang disediakan untuk pelaksanaan program/kegiatan dalam Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral pada tahun 2013 sebesar Rp (Empat Ratus Delapan Puluh Juta Rupiah )untuk pelaksanaan tugas teknis pada urusan Energi dan Sumberdaya Mineral. Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral adalah sebagai berikut : 1. Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan Kegiatan yang dilaksanakandalam Program ini adalah sebagai berikut : SKPD : Dinas PSDA & ESDM KEGIATAN (Rp.) (Rp.) PERSENTASE (%) 1 Penyusunan PERATURAN DAERAH Galian C ,68 JUMLAH PROGRAM ,

21 2. Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat yang Berpotensi Merusak Lingkungan Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut : SKPD : Dinas PSDA & ESDM KEGIATAN (Rp.) (Rp.) PERSENTASE (%) 1 Monitoring Air Bawah Tanah ,70 2 Monitoring Galian C ,69 JUMLAH PROGRAM , PROSES PERENCANAAN PEMBANGUNAN Perencanaan pembangunan Kota Semarang dilaksanakan sesuai dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 yaitu melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di tingkat Kelurahan, Kecamatan dan Kota, yang kemudian ditindaklanjuti dalam Forum SKPD. Dari hasil tersebut dijabarkan dalam RKPD dan Renja SKPD untuk selanjutnya menjadi pedoman dalam penyusunan RKA dan DPA SKPD. Seluruh dokumen perencanaan tersebut difasilitasi dalam Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIMPERDA) dan hasilnya adalah keterpaduan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di Kota Semarang setiap tahun. 3.8 SARANA DAN PRASARANA Secara umum, pada tahun 2013, sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mendukung tercapainya target pembangunan tercukupi melalui alokasi anggaran yang ada. Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pada masing-masing SKPD dan tiap-tiap urusan pemerintahan cukup bervariasi. Akan tetapi, kondisi sarana dan prasarana pada tahun 2013 mampu mendukung kinerja seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, tanpa ada kendala yang cukup berarti. 3.9 PERMASALAHAN Pada pelaksanaan kegiatan Tahun 2013 diidentifikasi kendala yaitu: 1. Melihat Perkembangan Peningkatan Produksi Tanah Galian kiranya Pengelolaan galian C belum sepenuhnya optimal dilaksanakan karena kendala belum terselesaikannya regulasi Peraturan Daerah galian c termasuk aturan teknis pola pengendaliannya, namun dalam pelaksanaan pengawasannya masuk dalam Urusan Wajib Lingkungan Hidup

4.2.3 URUSAN PILIHAN ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL

4.2.3 URUSAN PILIHAN ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL 4.2.3 URUSAN PILIHAN ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL 4.2.3.1 KONDISI UMUM Wilayah kota Semarang secara umum struktur daerahnya terdiri atas tiga bagian yaitu struktur joint (kekar), patahan (fault), dan

Lebih terperinci

4.2.1 URUSAN PILIHAN PERTANIAN

4.2.1 URUSAN PILIHAN PERTANIAN 4.2.1 PILIHAN PERTANIAN 4.2.1.1 KONDISI UMUM Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang memegang peranan penting dalam pembangunan Kota Semarang terutama dalam pengentasan kemiskinan. Penduduk Kota

Lebih terperinci

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN URUSAN PILIHAN

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN URUSAN PILIHAN 4.2 URUSAN PILIHAN 4.2.1 URUSAN PILIHAN PERTANIAN 4.2.1.1 KONDISI UMUM Pembangunan sektor pertanian merupakan salah satu wujud pemberdayaan ekonomi rakyat dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015 II. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 01. URUSAN PILIHAN PERTANIAN A. KEBIJAKAN PROGRAM Kebijakan pada Urusan Pertanian diarahkan pada terwujudunya pemanfaatan sumberdaya pertanian secara optimal dengan

Lebih terperinci

BAGIAN PEREKONOMIAN DINAS PERTANIAN ,95 JUMLAH

BAGIAN PEREKONOMIAN DINAS PERTANIAN ,95 JUMLAH II. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 01. A. KEBIJAKAN PROGRAM Pada Urusan pilihan Pertanian diarahkan pada Peningkatan produksi pertanian dan pemberdayaan petani lokal serta peningkatan akses modal dan

Lebih terperinci

PERSEN TASE (%) Dinas Kelautan dan Perikanan ,81 JUMLAH ,81

PERSEN TASE (%) Dinas Kelautan dan Perikanan ,81 JUMLAH ,81 05. A. KEBIJAKAN PROGRAM Arah kebijakan program pada Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan diarahkan pada Peningkatan Pemanfaatan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan secara Optimal, dengan tetap menjaga

Lebih terperinci

IV.B.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan

IV.B.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan 13. URUSAN KETAHANAN PANGAN Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau.

Lebih terperinci

B A B I V U r u s a n P i l i h a n K e l a u t a n d a n P e r i k a n a n URUSAN PILIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

B A B I V U r u s a n P i l i h a n K e l a u t a n d a n P e r i k a n a n URUSAN PILIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 4.2.5 URUSAN PILIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 4.2.5.1 KONDISI UMUM Sebagai salah satu kota di Provinsi Jawa Tengah yang terletak di wilayah pesisir, Kota Semarang memiliki panjang pantai 36,63 km dengan

Lebih terperinci

4.2.5 URUSAN PILIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

4.2.5 URUSAN PILIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN 2014 4.2.5 URUSAN PILIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 4.2.5.1 KONDISI UMUM Sebagai ibu kota provinsi Jawa Tengah, Kota Semarang terletak di wilayah pesisir yang memiliki luas

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO Tahun Anggaran 2016 Urusan Pemerintahan : 2. 01 Urusan Pilihan Pertanian Organisasi : 2. 01. 01 DINAS PERTANIAN Sub

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA SKPD DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERNYATAAN PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA SKPD DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERNYATAAN PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA SKPD DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan,

Lebih terperinci

URUSAN WAJIB KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAH. Hal Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

URUSAN WAJIB KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAH. Hal Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016 15. URUSAN WAJIB KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH A. KEBIJAKAN PROGRAM Arah kebijakan program pada Urusan Wajib Koperasi dan Usaha Kecil Menengah diarahkan untuk mewujudkan sistem ekonomi kerakyatan melalui

Lebih terperinci

URUSAN WAJIB PENANAMAN MODAL

URUSAN WAJIB PENANAMAN MODAL 4.1.16 URUSAN WAJIB PENANAMAN MODAL 4.1.16.1 KONDISI UMUM Proses pembangunan dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan peningkatan perekonomian ditentukan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Anggaran : 208 Formulir RKA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan : 3. 03 Urusan Pilihan Pertanian Organisasi : 3. 03. 0 Ketahanan

Lebih terperinci

Tabel 2.1 Rekapitulasi Hasil Renja SKPD sampai dengan Triwulan II Tahun 2015 Dinas Pertanian Kabupaten Lebak

Tabel 2.1 Rekapitulasi Hasil Renja SKPD sampai dengan Triwulan II Tahun 2015 Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Sasaran RKPD yang akan dicapai dalam Renja SKPD : Meningkatkan Perekonomian Daerah Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Tabel 2.1 Rekapitulasi Hasil Renja SKPD sampai dengan Triwulan II Tahun 2015 Dinas Pertanian

Lebih terperinci

https://esakip.bantulkab.go.id/bpsyslama/www/monev/laporan/daftar/bulan/12 1 of 8 7/31/17, 9:02 AM

https://esakip.bantulkab.go.id/bpsyslama/www/monev/laporan/daftar/bulan/12 1 of 8 7/31/17, 9:02 AM 1 of 8 7/31/17, 9:02 AM Laporan Program/Kegiatan APBD Tahun Anggaran 2016 (Belanja Langsung) s/d Bulan Desember Dinas Pertanian dan Kehutanan 1 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 424,049,000

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET PROGRAM KEGIATAN ALOKASI ANGGARAN (RP)

LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET PROGRAM KEGIATAN ALOKASI ANGGARAN (RP) LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET KEGIATAN ALOKASI ANGGARAN (RP) SUMBER DANA (INTERNAL DAN EKSTERNAL) 1 Meningkatnya layanan masyarakat tanbunakhut

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Anggaran : 206 Formulir RKA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan : 2. 0 Urusan Pilihan Pertanian Organisasi : 2. 0. 0 Pertanian,

Lebih terperinci

BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN Target. Realisasi Persentase URAIAN (Rp)

BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN Target. Realisasi Persentase URAIAN (Rp) BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2009 3.1. Program dan Kegiatan Dinas Pertanian Tahun 2008 Program yang akan dilaksanakan Dinas Pertanian Tahun 2008 berdasarkan Prioritas Pembangunan Kabupaten Majalengka

Lebih terperinci

JUMLAH ANGGARAN DAN REALISASI KEGIATAN TAHUN ANGGARAN Anggaran (Rp)

JUMLAH ANGGARAN DAN REALISASI KEGIATAN TAHUN ANGGARAN Anggaran (Rp) JUMLAH ANGGARAN DAN REALISASI KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2015 No. Program/Kegiatan I. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran II. III. IV. Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Penyediaan jasa surat menyurat

Lebih terperinci

POHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

POHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN POHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN SASARAN 1 : Meningkatkan ketersediaan pangan utama (food availability) SASARAN : INDIKATOR KINERJA : KINERJA PROGRAM : INDIKATOR KINERJA :

Lebih terperinci

RENCANA KERJA ANGGARAN PERUBAHAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Tahun Anggaran 2015

RENCANA KERJA ANGGARAN PERUBAHAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Tahun Anggaran 2015 RENCANA KERJA ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir RKAP SKPD 2.2 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Tahun Anggaran 2015 Urusan Pemerintahan : 2 Urusan Pilihan Bidang Pemerintahan : 2. 01 Pertanian Unit

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 17 TAHUN 2003 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN KABUPATEN PACITAN

RENCANA KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN KABUPATEN PACITAN SASARAN 1 2 3 4 5 6 7 8 Prosentase layanan 100% Program Pelayanan Peningkatan dan Pengelolaan Input : Dana Rp 1.004.854.000,00 adminstrasi Administrasi Perkantoran Administrasi Perkantoran : Terpenuhinya

Lebih terperinci

TABEL T-VI.C.10 RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2016 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN... PEMERINTAH KABUPATEN PRABUMULIH

TABEL T-VI.C.10 RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2016 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN... PEMERINTAH KABUPATEN PRABUMULIH TABEL T-VI.C.10 RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2016 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN... PEMERINTAH KABUPATEN PRABUMULIH NAMA SKPD : DINAS PERKEBUNAN, PERTANIAN, PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN

Lebih terperinci

URUSAN WAJIB KETAHANAN PANGAN KONDISI UMUM

URUSAN WAJIB KETAHANAN PANGAN KONDISI UMUM 4.1.21 URUSAN WAJIB KETAHANAN PANGAN 4.1.21.1 KONDISI UMUM Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup,

Lebih terperinci

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 50

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 50 Kota Prabumulih 50 III.3. AKUNTABILITAS KEUANGAN Laporan Realisasi Pelaksanaan Anggaran Rutin, Pembangunan dan Penerimaan Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Maksud dan Tujuan

I. PENDAHULUAN. A. Maksud dan Tujuan I. PENDAHULUAN A. Maksud dan Tujuan Rencana Kerja (Renja) Dinas Peternakan Kabupaten Bima disusun dengan maksud dan tujuan sebagai berikut : 1) Untuk merencanakan berbagai kebijaksanaan dan strategi percepatan

Lebih terperinci

4.b PENETAPAN KINERJA (PK) TAHUN 2014 (SEKRETARIS & KEPALA BIDANG)

4.b PENETAPAN KINERJA (PK) TAHUN 2014 (SEKRETARIS & KEPALA BIDANG) 4.b PENETAPAN KINERJA (PK) TAHUN 2014 (SEKRETARIS & KEPALA BIDANG) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA Bidang : Sekretariat No Sasaran Program/Kegiatan

Lebih terperinci

Peningkatan Penghargaan Terhadap Kompetensi Penyediaan jasa kebersihan kantor

Peningkatan Penghargaan Terhadap Kompetensi Penyediaan jasa kebersihan kantor URUSAN : Pertanian SKPD : Dinas Pertanian, Kehutanan, Perikanan dan Kelautan KODE 2 01 Dinas Pertanian, Kehutanan, Perikanan dan Kelautan 4.945.000.000 RUTIN 760.377.300 2 2.01.05 01 Program Pelayanan

Lebih terperinci

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 35

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 35 Kota 35 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA III.1. EVALUASI KINERJA Pengukuran Kinerja memberikan informasi terhadap hasil realisasi dari petetapan kinerja yang sudah melalui proses anggaran (budgeting process).

Lebih terperinci

Realisasi Kinerja Program dan kerangka pendanaan Tahun Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan

Realisasi Kinerja Program dan kerangka pendanaan Tahun Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan Tabel 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Dinas Pertanian dan Kehutanan (Sumber Dana APBD Kabupaten Tujuan Sasaran Target Rp Target Rp Target 1

Lebih terperinci

IV.B.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan

IV.B.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan 13. URUSAN KETAHANAN PANGAN Ketahanan pangan tidak hanya mencakup pengertian kesediaan pangan yang cukup. Dalam pencapaian kondisi ketahanan pangan, ada tiga subsistem/aspek yang sangat berpengaruh, yaitu

Lebih terperinci

III. AKUNTABILITAS KEUANGAN

III. AKUNTABILITAS KEUANGAN 8 III. AKUNTABILITAS KEUANGAN Total alokasi dana Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan yang tercantum dalam Perubahan Anggaran Tahun 205 adalah.44.987.2 dengan realisasi 4.33.59.7,00..

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BOGOR

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BOGOR Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi kepada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Ir. SITI NURIANTY, MM Jabatan : Kepala

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 19 SERI D

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 19 SERI D BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 19 SERI D PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 166 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN

Lebih terperinci

WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS KABUPATEN MURUNG RAYA TAHUN ANGGARAN 2014 INDIKATOR KEGIATAN

PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS KABUPATEN MURUNG RAYA TAHUN ANGGARAN 2014 INDIKATOR KEGIATAN PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS KABUPATEN MURUNG RAYA TAHUN ANGGARAN 2014 SKPD : DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN DAN PERIKANAN NO NAMA PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR KEGIATAN PLAFON ANGGARAN LOKASI SUMBER KELUARAN

Lebih terperinci

II. PENGUKURAN KINERJA

II. PENGUKURAN KINERJA Kota Prabumulih 2 II. PENGUKURAN KINERJA Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan merumuskan 3 misi utama dalam mencapai visi organisasi, setiap misi mempunyai 3 sasaran yang mengacu

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN KABUPATEN

Lebih terperinci

13. URUSAN KETAHANAN PANGAN

13. URUSAN KETAHANAN PANGAN 13. URUSAN KETAHANAN PANGAN Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau.

Lebih terperinci

Tabel I.16. Program/Kegiatan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi D.I.Yogyakarta yang Dibiayai oleh APBD Tahun 2007

Tabel I.16. Program/Kegiatan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi D.I.Yogyakarta yang Dibiayai oleh APBD Tahun 2007 Tabel I.16. Program/Kegiatan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi D.I.Yogyakarta yang Dibiayai oleh APBD Tahun 2007 No PROGRAM / KEGIATAN A B Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 Penyedia Jasa

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 1 PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, Menimbang : a. bahwa air tanah mempunyai

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2015 KABUPATEN BANGGAI

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2015 KABUPATEN BANGGAI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2015 KABUPATEN BANGGAI NAMA : DINAS PERTANIAN KABUPATEN BANGGAI Kode dan Program/ 2.01.01 01.01 01 Program 01 Penyediaan jasa surat menyurat 02 Penyediaan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Urusan Pemerintahan : 2 Urusan Pilihan Bidang Pemerintahan : 2. 05 Kelautan dan Perikanan Unit Organisasi : 2. 05. 01 DINAS KELAUTAN, PERIKANAN, ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL Sub Unit Organisasi : 2. 05.

Lebih terperinci

BAB II PELAYANAN SKPD

BAB II PELAYANAN SKPD BAB II PELAYANAN SKPD 2.1. Tupoksi dan Struktur Organisasi 2.1.1. Tugas Pokok Tembalang mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Walikota untuk menangani sebagian

Lebih terperinci

2. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK

2. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK 2. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) PEMERINTAH KABUPATEN SIAK SKPD : DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Plan), Rencana Kinerja (Performace Plan) serta Laporan Pertanggungjawaban

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Plan), Rencana Kinerja (Performace Plan) serta Laporan Pertanggungjawaban BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menghadapi perubahan yang sedang dan akan terjadi akhir-akhir ini dimana setiap organisasi publik diharapkan lebih terbuka dan dapat memberikan suatu transparansi

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 8 Tahun 201 1 Oktober 201 PEMERINTAH KOTA MEDAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015 merupakan tahun keempat pelaksanaan RPJMD Kabupaten Pekalongan tahun 2011-2016.

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN Anggaran : 207 Formulir RKA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan : 3. 03 Urusan Pilihan Pertanian Organisasi : 3. 03. 0 Dinas

Lebih terperinci

Bab II. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi 2.1 TUJUAN PENATAAN RUANG Tinjauan Penataan Ruang Nasional

Bab II. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi 2.1 TUJUAN PENATAAN RUANG Tinjauan Penataan Ruang Nasional Bab II Tujuan, Kebijakan, dan Strategi 2.1 TUJUAN PENATAAN RUANG 2.1.1 Tinjauan Penataan Ruang Nasional Tujuan Umum Penataan Ruang; sesuai dengan amanah UU Penataan Ruang No. 26 Tahun 2007 tujuan penataan

Lebih terperinci

RANCANGAN GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH DI PROVINSI JAWA TENGAH

RANCANGAN GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH DI PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, Menimbang

Lebih terperinci

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015 06 URUSAN PILIHAN PERDAGANGAN A. KEBIJAKAN PROGRAM Kebijakan pada Urusan Perdagangan diarahkan pada (1) peningkatan perlindungan konsumen sesuai ketentuan yang berlaku; (2) peningkatan pertumbuhan ekspor

Lebih terperinci

IV.B.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan

IV.B.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan 13. URUSAN KETAHANAN PANGAN Pembangunan ketahanan pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi penduduk merupakan salah satu urusan wajib pemerintah. Hal ini memberikan landasan dan peluang kepada daerah

Lebih terperinci

Formulir Evaluasi Hasil Renja Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung Triwulan IV Tahun 2015

Formulir Evaluasi Hasil Renja Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung Triwulan IV Tahun 2015 Formulir Evaluasi Hasil Renja Dinas Peternakan dan Kabupaten Bandung Triwulan IV Tahun 2015 Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan x Belanja Rutin x xx Belanja Rutin x xx 1

Lebih terperinci

URAIAN PENDAPATAN , Pendapatan Asli Daerah ,00

URAIAN PENDAPATAN , Pendapatan Asli Daerah ,00 PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2015 URUSAN PEMERINTAHAN : 2.05. - KELAUTAN DAN

Lebih terperinci

4.1.5 URUSAN WAJIB PENATAAN RUANG

4.1.5 URUSAN WAJIB PENATAAN RUANG 4.1.5 URUSAN WAJIB PENATAAN RUANG 4.1.5.1 KONDISI UMUM Tujuan penyelenggaraan penataan ruang adalah terwujudnya ruang nusantara yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan akan dapat dicapai melaui

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN Uraian I. Meningkatnya Pelayanan Administrasi Perkantoran Sasaran Indikator Rencana Tingkat Capaian (Target) Program Uraian Indikator

Lebih terperinci

.000 WALIKOTA BANJARBARU

.000 WALIKOTA BANJARBARU SALINAN.000 WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 39 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA BANJARBARU DENGAN

Lebih terperinci

RENCANA AKSI TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

RENCANA AKSI TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN Meningkatkan Ketersediaan Beras 10.036 Ton, Jagung 463 Ketersediaan utama Ketahanan Ton, Kedelai 6.806 Ton, Daging Ketersediaan, Utama (Food Availability) (food availability) (/Perkebuna n) 24.547 Ton,

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1 Program Prioritas Pada bab Indikasi rencana program prioritas dalam RPJMD Provinsi Kepulauan Riau ini akan disampaikan

Lebih terperinci

LKPJ Walikota Semarang AkhirTahunAnggaran 2015

LKPJ Walikota Semarang AkhirTahunAnggaran 2015 05. URUSAN PILIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN Kegiatan pembangunan pada sektor perikanan dan kelautan, jasa kelautan, industri, perdagangan dan pelabuhan laut dilakukan dengan melibatkan dan memberdayakan

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN ANGGARAN 2015

PENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN ANGGARAN 2015 PENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN ANGGARAN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil,

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Tahun Anggaran 2015

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Tahun Anggaran 2015 DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir DPA SKPD 2.2 PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Tahun Anggaran 20 Urusan Pemerintahan : 2. 0 Urusan Pilihan Pertanian Organisasi :

Lebih terperinci

Tabel Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2015 dan Prakiraan Maju Tahun 2016 Kota Ambon. Rencana Tahun Target Capaian Kinerja

Tabel Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2015 dan Prakiraan Maju Tahun 2016 Kota Ambon. Rencana Tahun Target Capaian Kinerja Tabel Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2015 dan Prakiraan Maju Tahun 2016 Kota Ambon Nama SKPD : DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN KOTA AMBON Indikator Rencana Tahun 2015 2 URUSAN PILIHAN 2.01

Lebih terperinci

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Kode 00 NON URUSAN 00 00 PROGRAM SETIAP SKPD 00 00 0 PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN 00 00 0 00 Penyediaan Jasa Surat Menyurat Tersedianya pengadaan meterai dan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG AIR TANAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG AIR TANAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 10, Pasal

Lebih terperinci

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Sumber Dana. Rp ,00 APBD ( ) awal: akhir:

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Sumber Dana. Rp ,00 APBD ( ) awal: akhir: data per 07/0/205 RENCANA MM PENGADAAN Melalui Swakelola K/L/D/I SATAN KERJA : KABPATEN KENDAL : DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN & BNHT TAHN ANGGARAN : 205 Penyediaan Sarana Prasarana PTD/ Balai Benih (DAK

Lebih terperinci

Rincian Anggaran Belanja Langsung Berdasarkan Program dan Kegiatan. Jumlah Target Kinerja Uraian

Rincian Anggaran Belanja Langsung Berdasarkan Program dan Kegiatan. Jumlah Target Kinerja Uraian Hal 1 dari 6 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA TANGERANG Formulir RKA - SKPD 2.2 TAHUN ANGGARAN 2016 Urusan Pemerintahan : Organisasi : 1.21. - Ketahanan Pangan 1.21.01.

Lebih terperinci

URAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN. terpenuhinya kebutuhan surat menyurat Terbayarnya tagihan telepon, air dan listrik

URAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN. terpenuhinya kebutuhan surat menyurat Terbayarnya tagihan telepon, air dan listrik URUSAN : KELAUTAN DAN PERIKANAN NAMA SKPD : NO PROGRAM 1 PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN 1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 2 Penyediaan jasa Komunikasi, sumberdaya air dan listrik 3 Penyediaan Jasa Administrasi

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

Lampiran 4.b Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Pagu Indikatif Urusan Pertanian Kabupaten Bandung KONDISI AWAL 2015

Lampiran 4.b Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Pagu Indikatif Urusan Pertanian Kabupaten Bandung KONDISI AWAL 2015 Lampiran 4.b Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Pagu Indikatif Urusan Pertanian 2016- Kabupaten Bandung TUJUAN SASARAN INDIKATOR AWAL PROGRAM/KEGIATAN 2.01 1 1 Program Pelayanan Administrasi

Lebih terperinci

Renja BP4K Kabupaten Blitar Tahun

Renja BP4K Kabupaten Blitar Tahun 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN R encana kerja (RENJA) SKPD Tahun 2015 berfungsi sebagai dokumen perencanaan tahunan, yang penyusunan dengan memperhatikan seluruh aspirasi pemangku kepentingan pembangunan

Lebih terperinci

C. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 1. URUSAN PERIKANAN

C. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 1. URUSAN PERIKANAN C. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 1. URUSAN PERIKANAN Sektor perikanan di Indonesia mempunyai peranan yang cukup penting. Dari sektor ini dimungkinkan akan menghasilkan protein hewani dalam rangka memenuhi

Lebih terperinci

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN (Dalam miliar Rupiah) Prioritas/ Rencana Prakiraan Rencana.

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN (Dalam miliar Rupiah) Prioritas/ Rencana Prakiraan Rencana. MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 Bidang: SUMBER DAYA ALAM dan LINGKUNGAN HIDUP I Prioritas: Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan A Fokus Prioritas:

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi

Lebih terperinci

6. RENCANA AKSI KINERJA (RAK) TAHUN 2016 DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK

6. RENCANA AKSI KINERJA (RAK) TAHUN 2016 DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK 6. RENCANA AKSI KINERJA (RAK) TAHUN 2016 DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK SKPD TAHUN ANGGARAN : 2016 RENCANA AKSI KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SIAK : DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

Lebih terperinci

7. HASIL EVALUASI RENCANA AKSI KINERJA (MONITORING RAK) TAHUN 2016 DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK

7. HASIL EVALUASI RENCANA AKSI KINERJA (MONITORING RAK) TAHUN 2016 DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK 7. HASIL EVALUASI RENCANA AKSI KINERJA (MONITORING RAK) TAHUN 2016 DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK SKPD TAHUN ANGGARAN : 2016 : DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PRIORITAS KEEMPAT

PENGUKURAN KINERJA PRIORITAS KEEMPAT PENGUKURAN KINERJA PRIORITAS KEEMPAT PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI PRIORITAS IV : MENGEMBANGKAN DAN MEMPERKUAT EKONOMI DAERAH YANG DIKELOLA BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN WILAYAH

Lebih terperinci

6. RENCANA AKSI KINERJA (RAK) TAHUN 2015 DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK

6. RENCANA AKSI KINERJA (RAK) TAHUN 2015 DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK 6. RENCANA AKSI KINERJA (RAK) TAHUN 2015 DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK SKPD TAHUN ANGGARAN : 2015 RENCANA AKSI KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SIAK : DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

Lebih terperinci

Lampiran 3. PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2014 DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

Lampiran 3. PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2014 DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN Lampiran. PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 0 DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN MISI : Mewujudkan Peningkatan Produksi dan Konsumsi Hasil Peternakan PROGRAM. Pengembangan data/ informasi/ statistik

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Anggaran : 204 Formulir RKA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan : 2. 0 Urusan Pilihan Pertanian Organisasi : 2. 0. 0 Pertanian,

Lebih terperinci

Jumlah Anggaran , , , ,00 BELANJA BARANG DAN JASA

Jumlah Anggaran , , , ,00 BELANJA BARANG DAN JASA - 1 - PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH SKPD : 2.03.01. - DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 Kode Rekening Uraian Jumlah

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN Jalan Patriot No. 14, (0262) Garut

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN Jalan Patriot No. 14, (0262) Garut PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN Jalan Patriot No. 14, (0262) 231590 Garut PENETAPAN KINERJA (TAPKIN) PERUBAHAN TAHUN ANGGARAN 2014 1 PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS

Lebih terperinci

QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG

QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON 2 NOMOR 8 TAHUN 2010 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIREBON, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PENGANTAR. Latar Belakang. Tujuan pembangunan sub sektor peternakan Jawa Tengah adalah untuk

PENGANTAR. Latar Belakang. Tujuan pembangunan sub sektor peternakan Jawa Tengah adalah untuk PENGANTAR Latar Belakang Tujuan pembangunan sub sektor peternakan Jawa Tengah adalah untuk meningkatkan ketahanan pangan rumah tangga yang berbasis pada keragaman bahan pangan asal ternak dan potensi sumber

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GROBOGAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 10, Pasal

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN SERANG Tahun Anggaran 2015

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN SERANG Tahun Anggaran 2015 DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir DPPA SKPD 2.2 PEMERINTAH KABUPATEN SERANG Tahun Anggaran 2015 Urusan Pemerintahan : 2 Urusan Pilihan Bidang Pemerintahan : 2. 05 Kelautan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN Sebagaimana diuraikan pada pasal 3 Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan Kota Semarang,

Lebih terperinci

BAB II. PERENCANAAN KINERJA

BAB II. PERENCANAAN KINERJA BAB II. PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis Organisasi Penyelenggaraan pembangunan kehutanan di Sumatera Selatan telah mengalami perubahan paradigma, yaitu dari pengelolaan yang berorientasi pada

Lebih terperinci

RENSTRA BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF D I N A S P E R T A N I A N

RENSTRA BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF D I N A S P E R T A N I A N RENSTRA 2016-2021 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF D I N A S P E R T A N I A N BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA DAERAH MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PROGRAM DAN KEGIATAN

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA DAERAH MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PROGRAM DAN KEGIATAN Lampiran I.3 Perda Pertanggungjawaban Nomor Tanggal : : 000 31 Desember 2015 PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH REKAPITULASI BELANJA DAERAH MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, TAHUN 2015 Urusan Pemerintahan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 10, Pasal

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi PENDAHULUAN A. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Gubernur No. 28 Tahun 2015 tentang rincian tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Perkebunan Provinsi Riau, pada pasal 2 ayat 2 dinyatakan bahwa

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH Tahun Anggaran 2016

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH Tahun Anggaran 2016 DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir DPPA SKPD 2.2 PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH Tahun Anggaran 2016 Urusan Pemerintahan : 2 Urusan Pilihan Bidang Pemerintahan : 2. 01 Pertanian

Lebih terperinci