HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 2X11 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN ARTIKEL ILMIAH Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (Strata I) MIRAYANTI SANDAYANI NPM 12080143 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2015
HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 2X11 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN Oleh Mirayanti Sandayani 1, Trisna Helda 2, Rahayu Fitri 3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (STKIP) PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Kualitas keterampilan berbahasa seseorang bergantung pada kuantitas dan kualitas kosakata yang dimilikinya, semakin kaya kosakata yang dimiliki semakin besar pula kemungkinan untuk terampil berbahasa. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dilatarbelakangi oleh empat hal sebagai berikut. Pertama, siswa kekurangan kosakata dalam menulis sehingga mengalami kesulitan dalam menyampaikan ide atau gagasannya ke dalam sebuah tulisan. Kedua, siswa belum memahami tentang karangan eksposisi. Ketiga, siswa sulit membedakan karangan eksposisi dengan karangan lainnya. Keempat, siswa kesulitan mengembangkan ide dalam menulis, sehingga tulisan yang dihasilkan tidak sesuai dengan ide gagasan yang dipikirkannya. Kelima, siswa kesulitan menulis paragraf yang kohesi dan koherensi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan metode korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 2x11 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman yang berjumlah 281 orang. Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah proportional random sampling, sampel berjumlah 27 orang. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti untuk dikorelasikan, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah penguasaan kosakata (X) dan variabel terikat adalah keterampilan menulis karangan eksposisi (Y). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa. Pertama, penguasaan kosakata siswa kelas X SMA Negeri 1 2x11 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman dengan nilai rata-rata 73,17 termasuk kategori Lebih dari Cukup (LDC). Kedua, keterampilan menulis karangan eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1 2x11 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman dengan nilai rata-rata 70,98 termasuk kategori Lebih dari Cukup (LDC). Ketiga, terdapat hubungan penguasaan kosakata dengan keterampilan menulis karangan eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1 2x11 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman karena r hitung > r tabel. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara penguasaan kosakata dengan keterampilan menulis karangan eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1 2x11 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman. Kata kunci: penguasaan kosakata, menulis, dan karangan eksposisi
RELATIONSHIP MASTERY OF VOCABULARY WITH SKILLS WRITING ESSAY EXPOSITION STUDENTCLASS X SMA N 1 2X11 ENAM LINGKUNG DISTRICT PADANG PARIAMAN By Mirayanti Sandayani 1, Trisna Helda 2, Rahayu Fitri 3 1) Students STKIP PGRI West Sumatra 2) 3) Lecturer Language Study Program and Literature Indonesia (STKIP) PGRI West Sumatra ABSTRACT The quality of language skills a person depends on the quantity and quality of its vocabulary, the richer vocabulary possessed the greater the possibility for skilled language. Based on this, the research is motivated by the following four things. First, students vocabulary deficiencies in writing so have difficulty in presenting ideas or ideas into an article. Second, the students do not understand about essay exposition. Third, students difficult to distinguish essay exposition with other arrangements. Fourth, students difficulty develop ideas in writing, so that the resulting article is not in accordance with the idea of the idea that thinking. Fifth, the difficulty students write paragraphs that cohesion and coherence. This research is a quantitative research using correlational method. The population in this study were students of class X SMA Negeri 1 2x11 Six Lingkung Padang Pariaman regency totaling 281 people. The sampling technique used in this research is proportional random sampling, sample of 27 people. In this research there are two variables studied to be correlated, namely the independent variable and the dependent variable. The independent variables are vocabulary (X) and the dependent variable is the exposition essay writing skills (Y). The results of this study indicate that. First, vocabulary class X SMA Negeri 1 2x11 Six Lingkung Padang Pariaman district with an average value of 73.17 categorized More than Enough (LDC). Second, essay writing skills exposition class X SMA Negeri 1 2x11 Six Lingkung Padang Pariaman district with an average value of 70.98 categorized More than Enough (LDC). Third, there is a relationship with the vocabulary skills of essay writing exposition class X SMA Negeri 1 2x11 Six Lingkung Padang Pariaman because rhitung> rtabel. The conclusion of this study is a significant relationship between vocabulary with essay writing skills exposition class X SMA Negeri 1 2x11 Six Lingkung Padang Pariaman district. Keywords: vocabulary, writing, and essay exposition
A. PENDAHULUAN Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sangat penting dan harus dikuasai oleh siswa. Dengan keterampilan menulis, siswa dapat mengungkapkan gagasan, pikiran, perasaan, dan pengalaman kepada orang lain. Selain penting dan harus dikuasai oleh semua siswa, menulis juga merupakan keterampilan yang kompleks, karena melibatkan penguasaan banyak aspek kebahasaan. Salah satu aspek kebahasaan itu adalah penguasaan kosakata. Kosakata merupakan perbendaharaan kata atau himpunan kata-kata yang dimiliki oleh seseorang atau sekelompok orang dari lingkungan yang sama, yang apabila didengar atau dibaca akan menimbulkan reaksi bagi yang mendengar atau membacanya. Penguasaan kosakata juga merupakan salah satu aspek kebahasaan yang memiliki peranan penting dalam kegiatan menulis. Semakin banyak kosakata yang dimiliki seseorang maka semakin mudah seseorang menuangkan ide atau gagasannya ke dalam bentuk bahasa tulisan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Tarigan (1993:2) yang menyatakan bahwa kualitas keterampilan berbahasa seseorang bergantung kepada kuantitas dan kualitas kosakata yang dimilikinya. Semakin kaya kosakata yang dimiliki maka semakin besar pula kemungkinan untuk terampil berbahasa. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas (SMA), siswa dituntut untuk terampil menulis karangan eksposisi. Hal ini tercantum dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) kelas X pada semester 1 Standar Kompetensi ke 4 mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk paragraf (naratif, deskriptif, ekspositif) dan Kompetensi Dasar ke 4.3 menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam bentuk ragam paragraf ekspositif. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas X SMA Negeri 1 2x11 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman dengan Ibu Dra.Yarmi Umar, S.Pd., pada tanggal 20 Februari 2016, diperoleh informasi bahwa keterampilan menulis karangan eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1 2x11 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman masih tergolong rendah. Permasalahan yang sering dialami siswa saat proses belajar mengajar, khususnya menulis karangan eksposisi adalah sebagai berikut. Pertama, siswa kekurangan kosakata dalam menulis sehingga mengalami kesulitan dalam menyampaikan ide atau gagasannya ke dalam sebuah tulisan. Kedua, siswa belum memahami tentang karangan eksposisi beserta ciri-ciri karangan tersebut sehingga ketika ditugaskan menulis karangan eksposisi hasilnya tidak sesuai dengan ciri-ciri penulisan karangan eksposisi yang benar. Ketiga, siswa sulit membedakan jenis karangan eksposisi dengan jenis karangan lainnya, sehingga bentuk karangan eksposisi yang ditulis siswa cenderung sama dengan jenis karangan lain. Wawancara selanjutnya juga dilakukan dengan tiga orang siswa kelas X SMA Negeri 1 2x11 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman. Berdasarkan hasil wawancara tersebut diperoleh informasi mengenai masalah yang dialami dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi. Pertama, siswa kesulitan mengembangkan ide dalam menulis karangan eksposisi, sehingga tulisan yang dihasilkan tidak sesuai dengan ide gagasan yang dipikirkannya. Kedua, siswa sulit menulis paragraf yang kohesi dan koherensi, sehingga kalimat yang dihasilkan dalam menulis karangan eksposisi tidak padu. Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, mendeskripsikan penguasaan kosakata siswa kelas X SMA Negeri 1 2x11 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman. Kedua, mendeskripsikan keterampilan menulis karangan eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1 2x11 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman. Ketiga, mendeskripsikan hubungan penguasaan kosakata dengan keterampilan menulis karangan eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1 2x11 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman. Tarigan (2008:22) menyatakan menulis merupakan kegiatan menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut. Rosidi (2009:2) menyatakan menulis merupakan kegiatan untuk menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan yang diharapkan dapat dipahami oleh pembaca dan berfungsi sebagai alat komunikasi secara tidak langsung. Selain itu, Darwis (2013:69) mengatakan bahwa menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan
dalam bentuk bahasa tulis untuk tujuan, misalnya, memberi tahu, meyakinkan, dan menghibur. Sesuai dengan pendapat Dalman (2014:3) yang menyatakan bahwa menulis adalah suatu kegiatan komunikasi yang berupa penyampaian pesan (informasi) secara tertulis kepada pihak lain dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Menurut Semi (2009:35), karangan eksposisi adalah karangan yang bertujuan menjelaskan informasi tentang sesuatu seperti yang terdapat pada petunjuk penggunaan sesuatu. Semi (2009:51), menyatakan bahwa ada empat ciri karangan eksposisi. Pertama, berupa tulisan yang bertujuan memberikan informasi, pengertian, dan pengetahuan kepada pembaca. Kedua, sifatnya menjawab pertanyaan tentang apa, siapa, mengapa, kapan, dan bagaimana. Ketiga, disampaikan dengan gaya yang lugas dan dengan menggunakan (umum nya) bahasa baku. Keempat, disajikan dengan nada netral, tidak memihak dan memaksakan pandangan atau sikap penulis terhadap pembaca. Keraf (1995:9), menjelaskan bahwa ada tiga langkah yang harus dilakukan dalam menulis eksposisi yaitu sebagai berikut. Pertama, menulis pendahuluan. Pada bagian ini penulis menyajikan latar belakang penulisan, alasan memilih topik tersebut, pentingnya topik itu, batasan pengertian topik itu, permasalahan, tujuan penulisan, dan kerangka acuan yang digunakan. Kedua, menulis tubuh eksposisi. Pada bagian ini, penulis harus mengembangkan kerangka paragraf agar isi paragraf tersebut teratur dan sistematis. Setelah itu, penulis menyajikan gagasan secara terperinci agar dapat terjalin paragraf-paragraf yang padu dan teratur. Ketiga, menulis kesimpulan. Kesimpulan yang disajikan dalam bagian isi paragraf eksposisi. Kesimpulan tersebut tidak mengarah kepada usaha untuk mempengaruhi pikiran pembaca. Tarigan (1993:3), menyatakan bahwa kosakata dasar atau basic vocabolary adalah kata-kata yang tidak mudah berubah atau sedikit sekali kemungkinannya dipungut dari bahasa lain. Selain itu, Keraf (2005:80), menjelaskan bahwa kosakata seseorang adalah keseluruhan kata yang berada dalam ingatan seseorang yang segera akan menimbulkan reaksi apabila didengar atau dibacanya. Pateda (1995:85), mengelompokkan kosakata atas delapan jenis, yaitu (1) kosakata umum, (2) kosakata khusus, (3) kosakata konkret, (4) kosakata abstrak, (5) kosakata populer, (6) kosakata asli, (7) kosakata serapan, (8) kosakata ba ku dan nonbaku. Berdasarkan uraian di atas, penelitian tentang hubungan penguasaan kosakata dengan keterampilan menulis karangan eksposisi perlu dilakukan. B. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan metode korelasional. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA N 1 2x11 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman yang terdaftar pada tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 281 orang. sampel penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik proportional random sampling atau teknik persentase secara acak yang berjumlah 27 orang. Data penelitian ini berupa skor tes objektif dan skor tes unjuk kerja siswa. Arikunto (2010:193 ) menjelaskan instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah diolah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif dan tes unjuk kerja. Data dikumpulkan melalui beberapa lengkahlangkah kerja sebagai berikut. Pertama, sampel diberi lembaran jawaban yang memuat pilihan jawaban A, B, C, D dan E. Kedua, sampel memberikan respon dengan cara menyilang salah satu alternatif jawaban yang dianggap paling benar dalam waktu 90 menit. Ketiga, jawaban siswa dikumpulkan. Keempat, jawaban siswa dianalisis sesuai indikator yang dinilai. Pada hari berikutnya, dilakukan pengambilan data keterampilan menulis karangan eksposisi siswa dengan menggunakan tes unjuk kerja yang mencakup tiga langkah sebagai berikut. Pertama, siswa ditugaskan menulis karangan eksposisi dengan tema yang telah ditentukan. Kedua, tugas siswa dikumpulkan. Ketiga, tugas siswa dianalisis sesuai indikator yang dinilai.
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Penguasaan Kosakata Siswa Kelas X SMA Negeri 1 2x11 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman Adapun gambaran hasil penelitian penguasaan kosakata siswa kelas X SMA Negeri 1 2x11 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman dilihat dari tiga indikator adalah sebagai berikut. a. Dilihat dari Indikator Sinonim Penguasaan kosakata siswa kelas X SMA Negeri 1 2x11 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman dilihat dari indikator sinonim adalah sebagai berikut. Pertama, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi baik (B) berjumlah 4 orang (14,81%) berada pada tingk at penguasaan bekisar 76-85%. Kedua, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi lebih dari cukup (LDC) berjumlah 16 orang (59,26%) berada pada tingkat penguasaan bekisar 66-75%. Ketiga, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi cukup (C) berjumlah 4 orang (14,81%) berada pada tingkat penguasaan bekisar 56-65%. Keempat, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi hampir cukup (HC) berjumlah 2 orang (7,42%) berada pada tingkat penguasaan bekisar 46-55%. Kelima, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi buruk (b) berjumlah 1 orang (3,70%) berada pada tingkat penguasaan bekisar 16-25%. b. Dilihat dari Indikator Antonim Penguasaan kosakata siswa kelas X SMA Negeri 1 2x11 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman dilihat dari indikator antonim adalah sebagai berikut. Pertama, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi sangat baik (SB) berjumlah 14 orang (51,86%) berada pada tingkat penguasaan bekisar 86-95%. Kedua, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi baik (B) berjumlah 5 orang (18,52%) berada pada tingkat penguasaan bekisar 76-85%. Ketiga, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi lebih dari cukup (LDC) berjumlah 6 orang (22,22%) berada pada tingkat penguasaan bekisar 66-75%. Keempat, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi cukup (C) berjumlah 1 orang (3,70%) berada pada tingkat penguasaan bekisar 56-65%. Kelima, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi buruk (b) berjumlah 1 orang (3,70%) berada pada tingkat penguasaan bekisar 16-25%. c. Dilihat dari Indikator Homonim Penguasaan kosakata siswa kelas X SMA Negeri 1 2x11 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman dilihat dari indikator homoonim adalah sebagai berikut. Pertama, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi Baik (B) berjumlah 12 orang (44,45%) berada pada tingkat penguasaan bekisar 76-85%. Kedua, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi lebih dari cukup (LDC) berjumlah 6 orang (22,22%) berada pada tingkat penguasaan bekisar 66-75%. Ketiga, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi cukup (C) berjumlah 7 orang (25,93%) berada pada tingkat penguasaan bekisar 56-65%. Keempat, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi hampir cukup (HC) berjumlah 1 orang (3,70%) berada pada tingkat penguasaan bekisar 46-55%. Kelima, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi sangat kurang (SK) berjumlah 1 orang (3,70%) berada pada tingkat penguasaan bekisar 26-35%. 2. Keterampilan Menulis Karangan Eksposisi Sisiws Kelas X SMA Negeri 1 2x11 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman Adapun gambaran hasil penelitian keterampilan menulis karangan eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1 2x11 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman dilihat dari empat indikator adalah sebagai berikut.
a. Dilihat dari indikator Memberikan Informasi, Pengertian dan Pengetahuan Kepada Pembaca Keterampilan menulis karangan eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1 2x11 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman untuk indikator memberikan informasi, pengertian dan pengetahuan kepada pembaca adalah sebagai berikut. Pertama, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi lebih dari cukup (LDC) berjumlah 8 orang (29,63%). Kedua, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi sangat kurang (SK) berjumlah 19 orang (70,37%). b. Dilihat dari Indikator Menjawab Pertanyaan Tentang Apa, Siapa, Mengapa, Kapan, dan Bagaimana Keterampilan menulis karangan eksposisi siswa dilihat dari indikator menjawab pertanyaan tentang apa, siapa, mengapa, kapan, dan bagaimana adalah sebagai berikut. Pertama, siswa yang memeroleh nilai dengan kualifikasi sempurna (S) berjumlah 8 orang (29,63%). Kedua, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi lebih dari cukup (LDC) berjumlah 19 orang (70,37%). c. Dilihat dari Indikator Disampaikan dengan Gaya yang Lugas dan dengan (umumnya) Bahasa Baku Keterampilan menulis karangan eksposisi siswa dilihat dari indikator disampaikan dengan gaya yang lugas dan dengan (umumnya) bahasa yang baku adalah sebagai berikut. Pertama, siswa yang memeroleh nilai dengan kualifikasi sempurna (S) berjumlah 15 orang (55,56%). Kedua, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi lebih dari cukup (LDC) berjumlah 8 orang (29,63%). Ketiga, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi sangat kurang (SK) berjumlah 4 orang(14,81%). d. Dilihat dari Indikator Disajikan dengan Netral, Tidak Memihak, dan Tidak Memaksakan Pandangan atau Sikap Penulis Terhadap Pembaca Keterampilan menulis karangan eksposisi siswa dilihat dari indikatordisajikan dengan netral, tidak memihak, dan tidak memaksakan pandangan atau sikap penulis terhadap pembaca adalah sebagai berikut. Pertama, siswa yang memeroleh nilai dengan kualifikasi Sempurna (S) berjumlah 16 orang (59,26%). Kedua, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi Lebih dari Cukup (LDC) berjumlah 10 orang (37,04%). Ketiga, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi Sangat Kurang (SK) berjumlah 4 orang(3,70%) D. PENUTUP 1. KESIMPULAN Berdasarkan deskripsi data, analisis data, dan pembahasan tentang hubungan penguasaan kosakata dengan keterampilan menulis karangan eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1 2x11 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman dapat disimpulkan tiga hal sebagai berikut. Pertama, penguasaan kosakata siswa kelas X SMA Negeri 1 2x11 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman tergolong lebih dari cukup (LDC) dengan nilai rata-rata 73,17 berada pada rentangan 66-75%. Kedua, keterampilan menulis karangan eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1 2x11 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman tergolong lebih dari cukup (LDC) dengan nilai rata -rata 70,98 berada pada rentangan 66-75%. Ketiga, terdapat hubungan yang signifikan antara penguasaan kosakata dengan keterampilan menulis karangan eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1 2x11 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman karena t hitung > t tabel (2,45 > 1,71) dengan derajat kebebasan dk =(n-2) pada taraf signifikasi 0,95% yaitu sebesar 1,71 dengan selisih angka 0,74.Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifkan antara penguasaan kosakata dengan kemampuan
menulis karangan eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1 2x11 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman. 2. SARAN Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian maka dikemukakan saran-saran sebagai berikut. Pertama, bagi siswa SMA N 1 2x11 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman agar lebih meningkatkan penguasaan kosakata dan keterampilan menulis karangan eksposisi dengan cara terus berlatih menulis, terutama menulis karangan eksposisi. Kedua, bagi guru bahasa indonesia di SMA Negeri 1 2x11 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman agar lebih meningkatkan agar lebih mengupayakan meningkatkan penguasaan kosakata dan keterampilan menulis karangan eksposisi siswa dengan mmperbanyak memberikan latihan agar siswa terampil dalam penguasaan kosakata dan menulis karangan eksposisi. KEPUSTAKAAN Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Dalman. 2014. Keterampilan Menulis. Jakarta: Rajawali Press. Darwis, Riadi, dkk. 2013. Terampil Berbahasa. Bandung: Alfabeta. Keraf, Gorys. 1995. Eksposisi Komposisi Lanjutan II. Jakarta: Gramedia. Rosidi, Imron. 2009. Menulis Siapa Takut? Panduan Bagi Penulis Pemula. Yogyakarta: Kanisius (Anggota IKAPI). Semi, M. Atar. 2009. Menulis Efektif. Padang: UNP Press. Tarigan, Henry Guntur. 1993. Pengajaran Kosakata. Bandung: Aksara. Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Pateda, Mansoer. 1995. Kosakata dan pengajarannya. Ende: Nusa Indah.