BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN. KUISIONER SISWA 1. Berapa lama anda biasa belajar diluar jam sekolah dalam satu hari? ( pilih salah satu jawaban )

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

LAMPIRAN. 1. Berapa lama anda biasa mengajar dalam sehari? (pilih salah satu) a. < 3 jam (kurang dari 3 jam) b. 3-5 jam c. > 5 jam (lebih dari 5 jam)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Lampiran Kuesioner Penelitian Penggunaan Media Internet

LAMPIRAN. 1. Berapa lama anda biasa belajar diluar jam sekolah dalam satu hari?

1. Apakah anda mempunyai komputer di rumah? 2. Jika anda tidak mempunyai komputer di rumah, dimanakah biasanya

LAMPIRAN. Hasil wawancara kami dengan Bapak Sugiyanto selaku Kepala Sekolah di SMA Kemurnian II.

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM

3. Staf Kurikulum Menyusun program pengajaran. Menyusun pembagian dan uraian tugas guru. Menyusun jadwal pelajaran.

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK STUDI

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya yang berbasis web. Dengan teknologi berbasis web, kita dapat menjalin

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN Visi dan Misi Sekolah SD Hati Kudus

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN Sejarah SMA Mahanaim Bekasi

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM PEMBELAJARAN YANG SEDANG BERJALAN

LAMPIRAN 1 WAWANCARA. T : Bagaimana proses belajar mengajar pada saat ini?

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia internet kian pesat berkembang saat ini. Aliran informasi pun semakin

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB II GAMBARAN UMUM INSTITUSI. 2.1 Profil & Sejarah Singkat SMA Kristen Kalam Kudus Surabaya. Tuhan turut campur tangan memberkati program ini.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Dunia pendidikan di indonesia sudah berkembang sejak dahulu dan

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 PARE

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 1.1 Sejarah SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya. 1.2 Logo SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya

LAMPIRAN Wawancara Analisis Kebutuhan Sistem dengan Bapak Kepala Sekolah SMA Negeri 112 Jakarta

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

LAMPIRAN KUISIONER PENGAMBILAN DATA. a. Laki laki b. Perempuan. 2. Apakah kamu memiliki dan menggunakan komputer atau laptop? a. Ya b.

Lampiran 1 KUISIONER APLIKASI SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB UNTUK PROMOSI SEKOLAH SMP CENDERAWASIH I JAKARTA SELATAN

LAMPIRAN 1 DATA - DATA. Sumber: (Diakses pada tanggal 26 oktober 2013)

BAB I PENDAHULUAN. macam tantangan dalam berbagai bidang. Untuk menghadapi tantangan tersebut

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

PROFIL AISYIYAH BOARDING SCHOOL BANDUNG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PEMANFAATAN ICT Untuk melihat pemanfaatan ICT digunakan data angket siswa yang sudah

KUESIONER ANALISIS KEBUTUHAN Tolong silangi jawaban yang menurut Anda paling tepat ATAU sesuai petunjuk pada soal.

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jl. Sunter Muara Blok A no. 2 Sunter Agung BI-A/2. Nama Jubilee

LAMPIRAN. Nama : Bpk Lubis, Jabatan : Wakil Bidang Kurikulum Hari & Tanggal wawancara : Tempat dan waktu : Sekolah SMAN 90 Jakarta,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Hasil Wawancara Wakasek Bidang Akademik dan Humas. : Dra. Resminingsih S.E. : Wakasek Bidang Akademik dan Humas. 1. Kapan Sekolah ini didirikan?

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM Latar Belakang SMA DIPONEGORO

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PENDIDIKAN FULL DAY SCHOOL. DI MTs MUHAMMADIYAH KEBONAN KECAMATAN BATANG

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya informasi yang serba cepat pula.

PENGELOLAAN LABORATORIUM. Irnin Agustina D.A.,M.Pd Universitas Indraprasta PGRI irnien.wordpress.com

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Pada jalan bambu larangan no. 57, kelurahan Pegadungan Jakarta Barat tahun

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan akademik ini disusun untuk meningkatkan kualitas layanan pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan di SMA Negeri 1 Pare.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS. 2002), hlm.22

1. Apakah sekolah sudah memiliki sistem informasi secara online? 2. Bagaimana dengan sistem informasi yang sekarang sudah berjalan?

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB II SMP N2 PINTU POHAN MERANTI KAB.TOBA SAMOSIR. SMP Negeri2 Pintu Pohan Meranti Berdiri pada tahun

LEMBAR LAMPIRAN. Kuesioner kepada Kepala Sekolah SMA BUDI MULIA Jakarta :

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB II SMA NEGERI 2 MEDAN

BAB II GAMBARAN UMUM SMA NEGERI 1 PETIR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1 Data tabulasi hasil survey

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di sekolah. SMA Ta miriyah Surabaya merupakan salah satu sekolah menengah atas

1.1 Latar Belakang Masalah

PERAN PERPUSTAKAAN TERHADAP MINAT BACA SISWA KELAS VIII di SMP NEGERI 1 BIROMARU ABSTRAK

BAB II HASIL SURVEY. dengan visi Prima dalam layanan, unggul dalam berprestasi dalam membangun

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMBIMBINGAN AKADEMIK

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bagian ini dapatlah disimpulkan bahwa penalaran dan kontekstualisasi ibadah

SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 17. Jl. Mangga Besar IV/i No. 27, Kel. Kec. Tamansari, Telp , Fax Jakarta Barat 11150

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 ANALISA SISTEM BERJALAN. 3.1 Kerangka Berpikir. Gambar 3.1 Kerangka Berpikir

BAB I PENDAHULUAN. ( ISAK_TOROBI/T_ADP _Chapter1.pdf).

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta menerapkan kurikulum operasional pendidikan yang disusun dan

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Lampiran. Nara sumber : Pak Prakoso Windupurnomo, M.Si. 1. Pertanyaan: Jika kami ingin membuat standarisasi kurikulum di antara para guru dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. SHAFTA adalah kepanjangan dari Shidiq, Amanah, Fathonah dan Tabligh

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. SMA Ar-Risalah beralamat Jl. Aula Muktamar no.2 kota kediri,

BAB I PENDAHULUAN. menghantarkan pendidikan menuju kemajuan adalah konsep dan. pengembangan kurikulum yang jelas di sekolah.

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan data dan analisis penelitian pada bab-bab sebelumnya dalam

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2. Apakah komputer di rumah anda dilengkapi dengan fasilitas internet? a. Ya b. Tidak. 4. Apakah anda bisa menggunakan internet? a. Ya b.

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

Ahlan wa Sahlan. PARA TAMU UNDANGAN open house

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MIS SEMBUNGJAMBU BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN. A. Profil MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

Transkripsi:

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Sekolah SMA Martia Bhakti adalah salah satu lembaga swasta yang bergerak di bidang pendidikan, khususnya sekolah. Sekolah ini berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman KM. 32, Bekasi Selatan, Kota Bekasi. SMA Martia Bhakti berdiri sejak tahun 1983, didirikan oleh alm. Ibu Neneng Martia dan sang suami Bapak H. Hery Soetomo. Dalam perkembangannya kata Martia selain diambil dari nama alm. Ibu Neneng Martia, juga diartikan sebagai Mari Tingkatkan Iman dan Amal Soleh Keberadaannya di dalam lingkup pendidikan Kota Bekasi yaitu sebagai alternative masyarakat, khususnya para siswa sekolah, untuk mendapatkan pen didikan yang berkualitas berdasarkan Iptek dan Islami. Pendidikan Iptek dan Islami sangat ditanamkan kepada peserta didik agar menjadi lulusan yang sangat berguna bagi dirinya sendiri khususnya, dan bagi masyarakat pada umumnya. Sebagai Lembaga Pendidikan yang berdiri sejak 1981, kemudian dalam mensukseskan program pemerintah di bidang pendidikan, membuka jenjang Sekolah Menengah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP/SMP) Martia Bhakti dan dua tahun berikutnya pada 1983 berhasil membuka Sekolah Menengah Tingkat Atas (SLTA/SMA) Martia Bhakti. Kemudian tahun 1991 membuka cabang SLTA di Sragen, Solo, Jawa Tengah. Pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran di lingkungan lembaga pendidikan Martia secara garis besar menjadi dua yaitu pendidikan umum dan pendidikan keagamaan. Pendidikan keagamaan yang berlandaskan pada Al Qur an dan Sunnah, dengan senantiasa menegakkan 4 macam pilar, yaitu: 1. Melaksanakan sholat lima waktu, diawal waktu, berjamaah di masjid. 2. Membaca Al Qur an beserta pemahaman dan pengamalan kandungannya. 3. Beramal Sholeh demi kemaslahatan umat dan mengharap ridho Allah SWT. 29

30 4. Menghidupkan sholat malam (Qiyamul Lail) 3.2 Logo dan Visi Misi Sekolah Logo dari SMA Martia Bhakti Bekasi. Gambar 3.1 : Logo SMA Martia Bhakti Bekasi Adapun visi dan misi dari SMA Martia Bhakti adalah: - Visi Menjadi lembaga yang berkualitas atas dasar iman dan takwa. - Misi 1. Melaksanakan kegiatan pembelajaran yang berkualitas berdasarkan kurikulum yang berlaku. 2. Melaksanakan pembinaan akhlakul karimah. 3. Menyiapkan peserta didik yang mampu bersaing di perguruan tinggi. 4. Menegakkan kedisiplinan. 5. Memperoleh pendidikan yang lebih baik. 6. Melaksanakan administrasi secara tertib. 3.3 Struktur Organisasi Sekolah

31 3.2.1 Bagan Struktur Organisasi SMA Martia Bhakti Struktur organisasi menunjukkan mekanisme mekanisme formal dimana organisasi dikelola. Struktur organisasi juga menunjukkan kerangka atau pola hubungan diantara fungsi fungsi atau posisi kedudukan serta tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda dalam suatu organisasi. Berikut ini merupakan Struktur Organisasi yang ada pada SMA Martia Bhakti. Gambar 3.2 : Struktur Organisasi SMA Martia Bhakti Bekasi 3.2.2 Tugas dan Wewenang Jabatan 1. Yayasan Pendidikan Martia a) Penyelenggara dan penanggung jawab sekolah secara hukum.. b) Penentu visi, orientasi, platform program dan kebijakan dasar sekolah. c) Serta penyedia sarana, prasarana, dan pembiayaan sekolah.

32 2. Komite Sekolah a) Menyusun kebijakan dan program pendidikan b) Menyusun Rencana Anggaran Pendidikan dan Belajar Sekolah (RAPBD). c) Memutuskan kriteria fasilitas pendidikan. 3. Kepala Sekolah a) Menyusun perencanaan b) Mengorganisir dan mangarahkan kegiatan. c) Melakukan pengawasan dan evaluasi tiap kegiatan. d) Menentukan aturan dan kebijakan. 4. Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum a) Menetapkan program pembelajaran, jadwal kegiatan, pembagian tugas mengajar, dan bahan ajar. b) Serta merencanakan dan menyusun program pengembangan kurikulum. 5. Wakil Kepala Sekolah bidang Sarana a) Membuat dan menyusun program kerja tahunan kegiatan sekolah di bidang sarana dan prasarana. b) Serta mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaannya. 6. Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan a) Memantau ketertiban siswa pada saat berkegiatan di dalam area sekolah. b) Melakukan koordinasi dalam penanganan kasus siswa dengan wali kelas, BP, dan guru atau personil lain yang terkait.

33 7. Wakil Kepala Sekolah bidang Humas a) Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orangtua/wali siswa. b) Membina hubungan antar sekolah dengan lembaga pemerintah dan lembaga sosial lainnya. c) Menyusun laporan pelaksanaan hubungan masyarakat secara berkala. 8. Pustakawan a) Membuat perencanaan pengadaan bahan pustaka. b) Membuat kebijakan perpustakaan. c) Mengkoordinasi atau menyelaraskan kegiatan perpustakaan. 9. Laboran Bahasa a) Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium. b) Menyediakan materi pengajaran bahasa (Indonesia dan Inggris). 10. Laboran Kimia a) Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium. b) Mengatur penyimpanan dan daftar alat laboratorium. c) Mengawasi pemeliharaan dan perbaikan alat laboratorium. 11. Laboran Fisika a) Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium. b) Mengatur penyimpanan dan daftar alat laboratorium. c) Mengawasi pemeliharaan dan perbaikan alat laboratorium.

34 12. Laboran Biologi a) Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium. b) Mengatur penyimpanan dan daftar alat laboratorium. c) Mengawasi pemeliharaan dan perbaikan alat laboratorium. 13. Laboran Komputer a) Menyusun tata tertib penggunaan laboratorium. b) Melakukan pengawasan terhadap pemeliharaan alat laboratorium. c) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium. 14. Dewan Guru a) Sebagai tenaga pengajar pada kegiatan belajar. b) Menyampaikan materi pembahasan pelajaran kepada peserta didik. c) Menilai hasil belajar para peserta didik. 15. Bimbingan Konseling a) Membantu peserta didik dalam memahami bakat dan minat. b) Membantu para siswa dalam pengembangan kehidupan bermasyarakat sosial. 16. Staff Tata Usaha a) Menyusun program kerja tata usaha sekolah. b) Mengelola keuangan sekolah. c) Pengurusan administrasi ketenagaan dan siswa.

35 3.4 Business Model 3.4.1 Product/Service Produk yang ditawarkan pada perusahaan ini berwujud sebuah jasa, yaitu layanan pendidikan. Hal ini dikarenakan perusahaan ini berbentuk sebuah sekolah swasta yang membuka Sekolah Menengah Pertama (SMP )dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Namun, pada penulisan skripsi ini kami hanya membahas mengenai Sekolah Menengah Atas (SMA). 3.4.2 Customer Pelanggan yang ditargetkan, yang dalam hal ini adalah siswa siswi yang baru saja lulus SMP ataupun pendidikan lain setingkat, yang ingin melanjutkan jenjang pendidikannya ke tingkat berikut nya demikian kami menyediakan sarana pembelajaran untuk Sekolah Menengah Atas (SMA). 3.4.3 Key Differentiation Hal yang menjadi ciri khas sekolah Martia Bhakti ini dengan sekolah swasta lainnya adalah, sekolah ini memiliki visi yaitu menjadi lembaga yang berkualitas atas dasar iman dan takwa. Ajaran ajaran agama islamlah yang menjadi pedoman dalam tiap peraturan yang berlaku di sekolah ini. Salah satu contoh hal yang sangat diutamakan disini adalah dengan mewajibkan bagi para warga sekolah untuk melaksanakan ibadah shalat tepat waktu dan secara berjamaah dimasjid, Dalam hal berbusana juga menerapkan ajaran islam yang tertup namun sopan. Lainnya adalah dengan mewajibkan pula bagi para siswanya untuk dapat membaca Al Quran dengan lancar, dan juga dapat menghafal minimal surat surat pendek pada juz 30 pada Al Quran.

36 3.5 Analisis Sistem Yang Berjalan 3.5.1 Teknologi yang Digunakan pada Sistem Berjalan Sekolah ini sudah menggunakan beberapa aplikasi standar untuk membantu seluruh kegiatan di dalam sekolah baik dalam belajar dan mengajar, maupun dalam tata usaha dan keuangan. Contoh beberapa aplikasinya adalah seperti Microsoft Word, Microsoft Excel, Microsoft Power Point, Microsoft Picture Manager, Corel Draw, Adobe Photoshop, yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. 3.5.2 Proses Kegiatan yang Sedang Berjalan 3.5.2.1 Kegiatan Belajar Mengajar SMA Martia Bhakti terletak di bilangan bekasi dan berkecimpung di dunia pendidikan, proses belajar mengajar di SMA ini sama dengan SMA-SMA lain nya. Dari tiap kelas itu di bagi 2 semester dari tiap semster tersebut terdapat materimateri yang akan di ajarkan sesuai dengan komposisi masingmasing yang sudah di sepakati. Di dalam proses belajar mengajar guru ekonomi mengulas materi yang di ajarkan minggu lalu agar siswa dapat mengingat kembali materi yang telah di ajarkan. Setelah mengulas materi, guru memeriksa ada PR atau tidak dan kalau ada, guru meminta kepada para siswa siswi untuk mengumpulkan PR tersebut dan para siswa mengumpulkan PR nya. Setelah menerima PR yang ada guru menerangkan materi yang akan di ajarkan hari ini di ruang kelas. Setelah menerangkan dan dianggap murid sudah mengerti materi yang di berikan, guru akan membuat assignment/ latihan soal sebagai latihan dari materi yang telah di ajarkan.

37 Setelah di kerjakan oleh murid, guru akan mengoreksi soal latihan yang telah di berikan dan jika waktu nya tidak cukup soal latihan tersebut menjadi PR buat minggu depan. Gambar 3.3 : Activity diagram proses belajar mengajar di SMA Martia Bhakti Bekasi

38 3.5.2.3 Proses Penjadwalan Tryout Penjadwalan tryout dilakukan pada saat menjelang tryout untuk persiapan Ujian Nasional. Keputusan ini dibuat oleh kepala sekolah yang pengajuannya dilakukan oleh wakil kepala sekolah bidang kurikulum. Wakil kepala sekolah membuat surat pengajuan jadwal tryout yang di tujukan kepada kepala sekolah untuk penjadwalan tryout yang lebih teratur dalam pelaksanaan nya, setelah kepala sekolah menerima surat pengajuan jadwal tryout kepala sekolah memeriksa surat pengajuan jadwal tryout, kalau surat pengajuan tersebut sudah di anggap baik maka kepala sekolah menandatangani surat pengajuan tersebut dan segera di umumkan mengenai penjadwalan tryout. sedangkan kalau tidak di setujui maka surat tersebut di kembalikan ke wakil kepala sekolah untuk di buat ulang. Tidak Ya Gambar 3.4: Activity diagram proses penjadwalan tryout di SMA Martia Bhakti Bekasi

39 3.5.2.4 Proses Pembentukan Materi Tryout Materi tryout dibuat oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan. Pemilihan guru dalam membuat materi tryout ini dapat dilakukan dengan keputusan bersama ataupun keputusan dari setiap guru dengan mata pelajaran yang sama. Prosesnya adalah guru membuat materi soal tryout yang sesuai dengan materi dan setelah membuat materi guru mengajukan materi yang di buat ke wakil kepala sekolah bidang kurikulum, setelah wakil kepala sekolah bidang kurikulum menerima materi yang di berikan guru lalu memeriksa materi dari soal tryout tersebut jika sudah memenuhi standar materi yang akan di berikan untuk tryout wakil kepala sekolah bidang kurikulum menandatangani surat pengajuan materi soal tryout. Jika materi soal tryout yang di berikan tidak sesuai maka materi soal tersebut akan di kembalikan ke guru yang membuat materi soal tersebut, dan guru tersebut akan membuat kembali soal materi yang akan di pakai untuk tryout.

40 Tidak Ya Gambar 3.5: Activity diagram proses pembuatan soal tryout di SMA Martia Bhakti Bekasi

41 3.5.2.5 Proses Kegiatan TryOut Tryout merupakan kegiatan belajar mengajar sebagai salah satu tolak ukur bagi siswa - siswi itu sendiri ketika menempuh belajar di SMA Martia Bhakti ini. Di dalam proses belajar mengajar try out sendiri sama dengan kegiatan ulangan pada umum nya tapi yang membedakan pada try out sendiri memiliki materi yang sudah di kumpulkan dari kelas 10, 11, dan 12 yang telah di rangkum dalam bentuk soal sesuai dengan porsi nya masing yang sudah di tentukan. Ketika proses belajar mengajar sudah di mulai pertama tama sebagai guru wajib mempersiapkan soal ujian dan lembar jawaban tryout untuk para siswa dan setelah mempersiapkan guru membagikan soal ujian dan lembar jawaban nya dan ketika guru sudah membagikan soal beserta lembar jawaban nya siswa siswi pun segera mengerjakan soal tryout tersebut yang sudah di berikan. Dan sedang berjalan nya waktu tryout tersebut guru membagikan absen untuk di isi para siswa-siswi dan para siswa mengisi lembaran absen yang di berikan. Dan setelah selesai mengerjakan soal tryout tersebut dan mengisi lembar absen yang sudah di berikan, siswa mengumpulkan soal dan lembar jawaban yang sudah di kerjakan kepada guru pengawas. Guru pengawas menerima lalu memeriksa lembar jawaban yang sudah di kumpulkan, setelah memeriksa lembar jawaban tersebut guru mengisi surat berita acara tryout.

42 Gambar 3.6 : Activity diagram pelaksanaan tryout di SMA Martia Bhakti Bekasi

43 3.6 Analisis Permasalahan 3.6.1 Kuisioner Dari analisis proses bisnis yang sedang berjalan, di susun pertanyaan pertanyaan untuk kuisioner dan wawancara sehingga permasalahan yang terjadi di SMA Martia Bhakti Bekasi dapat di ketahui lebih jelas. Kuesioner dilakukan pada hari Selasa, tanggal 1 April 2014, kuisioner untuk siswa terdiri dari dua belas pertanyaan yang disebarkan kepada para peserta didik di SMA Martia Bhakti yang berjumlah 64 orang yang terbagi dalam 2 kelas jurusan IPS. Kuesioner juga dilakukan pada hari Selasa, tanggal 1 April 2014, dan disebarkan kepada para peserta didik di SMA Martia Bhakti yang sebelumnya dilakukan penghitungan jumlah sampel dengan menggunakan metode Proportionate stratified random sampling atau Slovin. Berdasar rumus Slovin bahwa =, maka jika jumlah populasi siswa adalah 64 orang penghitungannya adalah: = = 55,17 atau dapat simpulkan jumlah sampel yang akan digunakan untuk penyebaran kuesioner yang berkaitan dengan penelitian yang penulis buat di SMA MARTIA BHAKTI adalah 55 orang siswa.

44 Gambar 3.7: Pie Chart kuesioner pertanyaan Nomor 1 Kesimpulan: Dari hasil kuisioner kepada 55 siswa mengenai waktu belajar yang di lakukan di luar sekolah maka dapat disimpulkan masih banyak siswa yang tidak belajar pada saat di luar jam sekolah yaitu sebesar 36% menyatakan belajar 1-2 jam 20 siswa dan 31% menyatakan <1 jam. Gambar 3.8: Pie Chart kuesioner pertanyaan Nomor 2

45 Kesimpulan: Dari kuisioner kepada 55 siswa mengenain kendala dalam pmbelajaran di kelas, dapat di simpulkan ada 80% data yang mengeluhkan kendala dalam pembelajaran di antara nya. 53% menyatakan siswa merasa suasana kelas yang kurang kondusif, 35% mengeluhkan penjelasan kurang di pahami oleh para siswa. Gambar 3.9: Pie Chart kuesioner pertanyaan Nomor 3 Kesimpulan: Dari hasil kuesioner diatas didapatkan seluruh siswa dari total 55 siswa, semua memiliki komputer ataupun laptop di rumahnya.

46 Gambar 3.10: Pie Chart kuesioner pertanyaan Nomor 4 Kesimpulan: Dari hasil kuisioner diatas telah didapatkan dari 55 siswa, mengenai kepemilikan perangkat komputer apa yang di miliki. 49% menyatakan mempuyai laptop dan 33% menyatakan mempunyai PC(personal computer). Dengan demikian kami mengusulkan untuk membuat aplikasi e-learning dengan menggunakan website sebagai media nya. 5. Apakah komputer/laptop Anda memiliki koneksi internet? 6, 11% Ya Tidak 49, 89%

47 Gambar 3.11: Pie Chart kuesioner pertanyaan Nomor 5 Kesimpulan: Berdasarkan hasil kuesioner diatas yang didapat dari 55 siswa mengenai apakah anda memiliki perangkat komputer yang memiliki koneksi internet, 89% menyatakan didapatkan hanya 6 siswa yang tidak memiliki koneksi internet dirumahnya, dan sisanya berjumlah 49 orang siswa sudah memiliki komputer/laptop yang terhubung dengan internet. Gambar 3.12: Pie Chart kuesioner pertanyaan Nomor 6 Kesimpulan: Berdasarkan hasil kuesioner diatas yang didapat dari 55 siswa mengenai berapa lama rata-rata waktu yang di habiskan menggunakan komputer/laptop. 71% menyatakan lamanya 1-2 jam menggunakan komputer atau laptop. Dengan demikian juga kami mengusulkan untuk membuat aplikasi e-learning dengan menggunakan website sebagai medianya yang sebelumnya sudah ada kuisioner mengenai user telah terbiasa menggunakan perangkat komputer.

48 Gambar 3.13: Pie Chart kuesioner pertanyaan Nomor 7 Kesimpulan: Berdasarkan hasil kuesioner diatas yang didapat dari 55 siswa, mengenai selain di rumah di mana lagi anda menggunakan komputer/laptop. 56% menyatakan siswa biasa nya menggunakan komputer selain di rumah yaitu di warnet. Didapatkan sebanyak 22% siswa menggunakan komputer di sekolah, dan 22% lainnya, menggunakan di tempat lain.

49 Gambar 3.14: Pie Chart kuesioner pertanyaan Nomor 8 Kesimpulan: Berdasarkan hasil kuesioner diatas yang didapat dari 55 siswa, mengenai tujuan mereka menggunakan komputer/laptop dan didapatkan hasil 38% siswa menggunakan komputer/laptop untuk mengerjakan tugas, 24% siswa menggunakan untuk browsing, 20% siswa menggunakan untuk bermain game, dan 18% siswa melakukan untuk chatting.

50 Gambar 3.15: Pie Chart kuesioner pertanyaan Nomor 9 Kesimpulan: Berdasarkan hasil dari kuesioner di atas yang didapat dari 55 siswa, perihal bermanfaat atau tidak nya internet bagi kebutuhan pendidikan, maka di peroleh hasil 100% mengatakan bahwa internet memiliki manfaat bagi kebutuhan pendidikan.

51 Gambar 3.16: Pie Chart kuesioner pertanyaan Nomor 10 Kesimpulan: Berdasarkan hasil dari kuesioner di atas yang didapat dari 55 siswa, mengenai minat belajar melalui internet maka di hasilkan. 93% siswa SMA Martia Bhakti yang kami jadikan sampel mengatakan bahwa mereka tertarik belajar dari media internet. Sedangkan 7% sisanya berkata tidak tertarik untuk belajar dari internet.

52 Gambar 3.17: Pie Chart kuesioner pertanyaan Nomor 11 Kesimpulan: Berdasarkan hasil dari kuesioner di atas yang didapat dari 55 siswa, mengenai pengetahuan tentang e-learning. Dapatkan hasil jawaban, yaitu 71% siswa telah mengetahui istilah e learning, dan sisanya 29% siswa SMA Martia Bhakti belum mengetahui istilah e learning.

53 Gambar 3.18: Pie Chart kuesioner pertanyaan Nomor 12 Kesimpulan: Berdasarkan hasil dari kuesioner di atas yang didapat dari 55 siswa, mengenai fasilitas yang diinginkan dalam e - learning diatas didapatkan hasil yaitu, 33% siswa memilih fasilitas download materi secara online, 24% siswa memilih untuk dapat download & upload contoh soal, 20% siswa memilih forum diskusi, 16% siswa memilih artikel yang dimasukkan dalam e learning, dan 7% siswa menginginkan kuis online dalam aplikasi.

54 3.6.2 Wawancara Pengumpulan data dengan metode wawancara ini dilakukan kepada: Nama Jabatan : Novita S.Pd : Guru Mata Pelajaran Ekonomi Hari, Tanggal Wawancara : Selasa, 1 April 2014 Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui dan mendapatkan permasalahan dari proses kegiatan belajar mengajar yang ada di SMA Martia Bhakti Bekasi, yang ada dari sisi guru sebagai pengajar. 1. Sudah berapa lama Anda mengajar di SMA ini? Sekitar satu tahun. 2. Bagaimana proses pembelajaran intensif pada mata pelajaran ekonomi? Untuk materi teori biasanya dijelaskan dulu diawal pertemuan, dan biasanya Saya memberikan tugas makalah untuk menggali dan mengembangkan pengetahuan para siswa, dan kemudian dibimbing secara step-by-step sambil menyelesaikan tugas yang diberikan. 3. Seberapa besar tingkat keefektifitasannya apabila diukur dari tingkat keefektifitasannya 100% dalam pembelajaran ekonomi di SMA ini? Untuk teori ekonomi masih sangat kecil dampaknya, sekitar 50%. Materi akuntansi pun masih kecil dampaknya, namun dengan dibimbing secara rinci kemungkinan besar akan meningkat.

55 4. Kendala apa saja yang muncul pada proses pembelajaran ekonomi di SMA ini? Kendala yang sering muncul biasanya adalah sulitnya para siswa mendapat rumus rumus yang berkaitan dengan materi. dan pembahasan soal soal yang berhubungan dengan Ujian Nasional, serta kurang nya waktu pembahasan dalam menerangkan materi materi persiapan Ujian Nasional. 5. Adakah alat bantu/media dalam proses belajar? Alat bantu yang digunakan saat ini hanya menggunakan power point, dan excel untuk akuntansi. 6. Apakah menurut Anda, metode pembelajaran dengan alat bantu/media tersebut itu membantu? Sampai saat ini media yang digunakan sudah cukup membantu, namun masih belum bias dikatakan menunjang hasil belajar para siswa. Sebab dengan melakukan penyampaian materi seperti ini bias membuat murid bosan, maka usaha yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan diskusi kelompok dengan tugas yang diberikan. 7. Menurut Anda, konten media pembelajaran seperti apa yang bagus digunakan dalam proses pembelajaran di SMA Martia Bhakti? Menurut Saya, konten yang sebaiknya dimasukkan ke dalam proses pembelajaran adalah mengenai masalah riil ekonomi Indonesia. Jadi mereka diminta untuk menanggapi masalah tersebut dan memberi masukan untuk penyelesaiannya. Dan dalam bidang akuntansi yakni materi riil bagaimana bentuk dan alat alat akuntansi yang sebenarnya.

56 Untuk memperjelas akan masalah yang dihadapi, wawancara juga dilakukan kepada: Nama Jabatan : Fauzan Haq, S.Pd : Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum Hari, Tanggal Wawancara : Selasa, 1 April 2014 1. Bagaimana sistem belajar mengajar yang sudah berjalan dalam sekolah ini? Sistem yang ada saat ini hanya berlangsung di kelas yaitu tatap muka antar guru dan siswa saat jam sekolah berlangsung. 2. Bahan penunjang apa sajakah yang membantu proses KBM yang sudah disediakan di sekolah ini? Bahan penunjang yang digunakan sampai saat ini hanya sebatas aplikasi presentasi seperti Ms. Power Point saja, itupun hanya digunakan saat waktu waktu tertentu. 3. Kesulitan apa saja yang didapat selama proses KBM berjalan di sekolah ini? Biasanya kesulitan yang muncul pada proses belajar di kelas adalah kurangnya siswa memahami secara detil mengenai materi pelajarannya. Hal ini juga disebabkan oleh waktu belajar yang kurang selama di sekolah. Untuk kesulitan lainnya hanya sebatas hal hal umum saja. 4. Apakah jaringan internet sudah tersedia di sekolah ini? Di SMA Martia Bhakti sudah memiliki jaringan internet didalam laboratorium komputer dan juga koneksi wi-fi yang terbatas hanya dalam lingkungan sekolah.

57 5. Apa saja fasilitas yang tersedia di sekolah ini? Untuk fasilitas penunjang pelajaran sekolah di SMA ini memiliki laboratorium komputer, bahasa, kimia, fisika, dan biologi. Disini juga memiliki stasiun gempa yang berada di lantai 4, serta planetarium mini yang keduanya merupakan karya dari salah satu guru sekolah ini, dibantu dengan para murid murid. 3.7 Identifikasi Masalah Berdasarkan wawancara dan kuisioner yang telah disebar keberbagai pihak, maka dapat disimpulkan masalah masalah yang dihadapi sebagai acuan pembuatan e learning ini. 3.7.1 Kesimpulan Masalah yang di Dapat Berdasarkan Kuesioner Terhadap Siswa Setelah melakukan penyebaran kuesioner terhadap para siswa di SMA Martia Bhakti Bekasi, didapatkan beberapa masalah yaitu sebagai berikut: 1. Para siswa merasa bahwa suasana kelas yang kurang kondusif membuat mereka kurang bisa menangkap pelajaran yang disampaikan oleh guru. (di dapat dari kuisioner nomer 2) 2. Masih banyak para siswa siswi yang jarang belajar di rumah, ini merupakan faktor ukuran kita untuk membuat e-learning. (di dapat dari kuisioner nomer 6) 3. Banyak nya para siswa yang mempunyai komputer atau laptop dan tau apa itu istilah e-learning tetapi pada kenyataan nya minat belajar siswa masih kurang. 3.7.2 Kesimpulan Masalah yang di Dapat Berdasarkan Wawancara Terhadap Guru Berikut adalah permasalahan yang kami dapatkan dari sisi tenaga pengajar di bidang ekonomi:

58 1. Tingkat pembelajaran ekonomi di SMA Martia Bhakti masih sekitar 50% yang mana dengan ukuran seperti itu dapat dikatakan masih kecil tingkat keefektifitasan nya. 2. kurangnya waktu belajar disekolah dalam satu minggu. 3. Alat bantu yang jarang digunakan dan kurang sehingga kegiatan belajar mengajar kurang efektif. 4. Informasi mengenai penjadwalan tryout yang masih dalam bentuk hard copy sehingga timbul resiko kehilangan. 3.8 Usulan Pemecahan Masalah 1. Menyediakan media pembelajaran bagi para siswa diluar waktu kegiatan belajar mengajar di sekolah. 2. Membantu murid memahami pelajaran, khususnya mata pelajaran ekonomi, dengan fasilitas yang sudah di berikan dengan ada nya materi-materi yang sudah di rangkum dari kelas 1-3. 3. Membuat media komunikasi berupa forum tanya jawab berbasis web bagi murid dan guru sebagai tenaga pengajar. 4. Memberikan informasi mengenai penjadwalan dan materi ajar yang lengkap serta dapat diakses dimana dan kapan saja.