BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Getasan. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Getasan Tahun Ajaran 2012/2013 dan sample diambil 50 siswa yang terdiri atas 19 siswa kelas X-1, 17 siswa kelas X-2, dan 14 siswa kelas X-3. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampling jenuh, yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Penelitian ini keseluruhan dilaksanakan pada tanggal 22 April 7 Mei 2013. B. Analisis Deskriptif Hasil penelitian dapat diketahui dengan cara melakukan analisis data terhadap data-data mentah yang diperoleh dari penelitian. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Data yang diperoleh berupa nilai skor angket kepercayaan diri, serta pretest dan posttest. Sebelum siswa diberi pembelajaran, terlebih dahulu siswa diberi soal pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Setelah itu soal pretest diuji validitas untuk mengetahui soal yang valid dan yang tidak, kemudian soal pretest yang dinyatakan valid tersebut digunakan untuk soal posttest. Soal posttest diberikan setelah siswa diberi pembelajaran, kemudian data diolah menggunakan uji N- Gain untuk mengetahui seberapa besar peningkatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan interaktif, kemudian untuk skor kepercayaan diri didiskripsikan untuk mengetahui tingkat kepercayaan diri siswa. 1. Analisis Deskriptif Pretest Menentukan tinggi rendahnya hasil dari pengukuran nilai pretest siswa kelas X SMA Negeri 1 Getasan, digunakan 3 pengkategorian yaitu tinggi, sedang, rendah. Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Range Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Variance Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Statistic pretest 50 40 25 65 2300 46.00 1.471 10.400 108.163 Valid N (listwise) 50 Berdasarkan Tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa variabel untuk pretest dengan jumlah data (N) sebanyak 50 siswa yang ada di kelas X SMA Negeri 1 Getasan yaitu memperoleh nilai hasil pretest bergerak dari nilai 29
30 terendah (minimum) 25,00 sampai nilai tertinggi (maximum) 65,00 dengan rata-rata nilai (mean) sebesar 46,00 dan standar deviasi 10,400. Tabel 4.2 Kategori Nilai Pretest Kategori Koefisien f Tinggi X > 51,45 14 Sedang 41,20 < X < 51,45 19 Rendah X < 41,20 17 Jumlah 50 Terlihat pada Tabel 4.2 di atas, bahwa nilai pretest siswa kelas X SMA Negeri 1 Getasan berdasarkan pada nilai pretest yang telah ditentukan kedalam kategori dan panjang interval terdapat 14 orang barada dalam kategori tinggi, 19 orang berada dalam kategori sedang, dan 17 orang berada dalam kategori rendah. Gambar 4.1 Terlihat pada Gambar 4.1 di atas, bahwa nilai pretest siswa kelas X SMA Negeri 1 Getasan berdasarkan pada nilai pretest yang telah ditentukan kedalam kategori yaitu 14 siswa atau 28% termasuk kategori tinggi, 19 siswa atau 38% siswa termasuk kategori sedang, dan 17 siswa atau 34% siswa termasuk kedalam kategori rendah. 2. Analisis Deskriptif Posttest Menentukan tinggi rendahnya hasil dari pengukuran nilai posttest siswa kelas X SMA Negeri 1 Getasan, digunakan 3 pengkategorian yaitu tinggi, sedang, rendah. Tabel 4.3 Descriptive Statistics N Range Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Variance Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Statistic posttest 50 28 72 100 4508 90.16 1.096 7.747 60.015 Valid N (listwise) 50
31 Berdasarkan Tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa variabel untuk posttest dengan jumlah data (N) sebanyak 50 siswa yang ada di kelas X SMA Negeri 1 Getasan yaitu memperoleh nilai hasil posttest bergerak dari nilai terendah (minimum) 72 sampai nilai tertinggi (maximum) 100 denagn ratarata nilai (mean) sebesar 90,16 dan standar deviasi 7,747. Tabel 4.4 Kategori Nilai Posttest Kategori Koefisien f Tinggi X > 94,54 12 Sedang 87,96 < X < 94,54 12 Rendah X < 87,96 26 Jumlah 50 Terlihat pada Tabel 4.4 di atas, bahwa nilai posttest siswa kelas X SMA Negeri 1 Getasan berdasarkan pada nilai posttest yang telah ditentukan kedalam kategori dan panjang interval terdapat 12 orang barada dalam kategori tinggi, 12 orang berada dalam kategori sedang, dan 26 orang berada dalam kategori rendah. Gambar 4.2 Terlihat pada Gambar 4.2 di atas, bahwa nilai posttest siswa kelas X SMA Negeri 1 Getasan berdasarkan pada nilai posttest yang telah ditentukan kedalam kategori yaitu 12 siswa atau 28% termasuk kategori tinggi, 12 siswa atau 38% siswa termasuk kategori sedang, dan 26 siswa atau 34% siswa termasuk kedalam kategori rendah. 3. Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Hasil belajar sebelum diberi pembelajaran diperoleh rata-rata nilai pretest 46,00, sedangkan hasil belajar dengan menggunakan pembelajaran pendekatan interaktif atau setelah diberi pembelajaran diperoleh rata-rata nilai posttest 90,24. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui gain (peningkatan rata-rata hasil belajar) yaitu 0,82. Jadi dapat disimpulkan ratarata N-Gain untuk hasil belajar termasuk kategori tinggi. Berikut data dapat dilihat pada Gambar 4.3.
32 Gambar 4.3 Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Pretest Keterangan Sebelum Perlakuan Setelah Perlakuan Posttest 4. Analisis Deskriptif Angket Kepercayaan Diri Angket diberikan setelah melaksanakan pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan interaktif. Angket siswa terdiri dari 60 pernyataan (27 pernyataan positif dan 33 pernyataan negatif) yang harus direspon oleh siswa yang telah melaksanakan pembelajaran matematika dengan pendekatan interaktif. Angket kemudian diuji validitas, dan terdapat 40 pernyataan yang valid. Berikut deskriptif statistika dapat dilihat pada Tabel 4.5. Tabel 4.5 Descriptive Statistics Kepercaya an diri Valid N (listwise) N Range Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Variance Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Statistic 50 71 111 182 7118 142.36 1.987 14.053 197.500 50 Berdasarkan Tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa variabel untuk kepercayaan diri dengan jumlah data (N) sebanyak 50 siswa yang ada di kelas X SMA Negeri 1 Getasan yaitu memperoleh nilai hasil kepercayaan diri bergerak dari nilai terendah (minimum) 111 sampai nilai tertinggi (maximum) 182 denagn rata-rata nilai (mean) sebesar 142,36 dan standar deviasi 14,053.
33 Tabel 4.6 Kategori Angket Kepercayaan Diri Kategori Koefisien f Tinggi X > 149,39 14 Sedang 135,33 < X < 149,39 18 Rendah X < 135,33 18 Jumlah 50 Terlihat pada Tabel 4.6 di atas, bahwa kepercayaan diri siswa kelas X SMA Negeri 1 Getasan berdasarkan pada total skor kepercayaan diri yang telah ditentukan kedalam kategori dan panjang interval terdapat 14 orang barada dalam kategori tinggi, 18 orang berada dalam kategori sedang, dan 18 orang berada dalam kategori rendah. Gambar 4.4 Terlihat pada Gambar 4.4 di atas, bahwa skor kepercayaan diri siswa kelas X SMA Negeri 1 Getasan berdasarkan pada nilai kepercayaan diri yang telah ditentukan kedalam kategori yaitu 14 siswa atau 28% termasuk kategori tinggi, 18 siswa atau 38% siswa termasuk kategori sedang, dan 18 siswa atau 34% siswa termasuk kedalam kategori rendah. Kesimpulan bahwa kepercayaan diri siswa kelas X SMA Negeri 1 Getasan sebagian besar memiliki kepercayaan diri sedang dan rendah. Siswa tidak percaya akan kompetensi atau kemampuan akan dirinya sendiri. Siswa tidak memandang sebuah keberhasilan atau kegagalan tergantung dari usaha dirinya sendiri, dan siswa juga belum mempunyai pikiran yang jelas sehingga siswa tidak mengetahui hasil apa yang dapat diharapkannya. Di lain pihak, keberhasilan dalam melakukan hal-hal yang tidak menentang atau biasa-biasa saja, umumnya tidak membuat diri merasa berarti dan tidak memperoleh kepercayaan diri. Sebaliknya pengalaman gagal dalam menyelesaikan masalah yang tidak terlalu sulit umumnya akan mengurangi kepercayaan diri. Siswa akan merasa semakin takut menarima tantangan, sehingga hanya berani mengerjakan hal-hal yang kalau berhasil pun tidak akan meningkatkan kepercayaan diri, sementara kalau gagal semakain merendahkan kepercayaan dirinya, sedangkan menurut Leman (2000) salah satu kunci utama kesuksesan seseorang adalah ada tidaknya rasa percaya diri. Berkembangnya rasa percaya diri atau citra diri yang positif dalam diri anak
34 sangatlah penting untuk kebahagiaan dan kesuksesan. Seseorang yang percaya diri dapat menyelasaikan tugas atau pekerjaan sesuai dengan tahapan perkembangan dengan baik, merasa berharga, mempunyai keberanian, dan kemampuan untuk meningkatkan hasil belajarnya, mempertimbangakan berbagai pilihan, serta membuat keputusan sendiri (Lie, 2003). Menurut Hakim (2005) gejala tingkah laku tidak percaya diri yang banyak dan paling mudah ditemui di lingkungan sekolah antara lain takut menghadapi ulangan, minder, tidak berani bertanya dan menyatakan pendapat, grogi saat tampil di depan kelas, timbulnya rasa malu yang berlebihan, timbulnya sikap pengecut, sering mencontek saat menghadapi tes, mudah cemas dalam menghadapi situasi. Hal itu menyebabkan kepercayaan diri siswa kelas X SMA Negeri 1 Getasan tergolong sedang dan rendah. C. Pembahasan dan Hasil Penelitian Penelitian bertujuan untuk mengetahui kepercayaan diri dan hasil belajar matematika siswa pada pembelajaran pendekatan interaktif kelas X SMA Negeri 1 Getasan Tahun Ajaran 2012/2013. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif. Berdasarkan hasil analisis data yang telah disajikan sebelumnya, berikut ini akan diuraikan deskripsi dan interpretasi data hasil penelitian. Deskripsi dan interpretasi data dianalisis berdasarkan pada penggunaan pendekatan interaktif dalam pembelajaran dengan materi dimensi tiga. Sebelum siswa diberi pembelajaran, terlebih dahulu siswa diberi soal pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Setelah itu soal pretest diuji validitas untuk mengetahui soal yang valid dan yang tidak, kemudian soal pretest yang dinyatakan valid tersebut digunakan untuk soal posttest. Soal posttest diberikan setelah siswa diberi pembelajaran. Berdasarkan analisis dapat diketahui bahwa variabel untuk pretest dengan jumlah data (N) sebanyak 50 siswa yang ada di kelas X SMA Negeri 1 Getasan yaitu memperoleh nilai hasil pretest bergerak dari nilai terendah (minimum) 25,00 sampai nilai tertinggi (maxsimum) 65,00 denagn rata-rata nilai (mean) sebesar 46,0000 dan standar deviasi 10,40016, sedangakan untuk posttest dapat diketahui bahwa variabel dengan jumlah data (N) sebanyak 50 siswa yang ada di SMA Negeri 1 Getasan yaitu memperoleh nilai hasil posttest yang bergerak dari nilai terendah (minimum) 72,00 sampai nilai tertinggi (maxsimum) 100 dengan rata-rata niali (mean) sebesar 90,1600 dan standar deviasi 7,74692. Temuan lain dari penelitian ini yaitu hasil belajar sebelum diberi pembelajaran diperoleh rata-rata nilai pretest 46,00, sedangkan hasil belajar dengan menggunakan pembelajaran pendekatan interaktif atau setelah diberi pembelajaran diperoleh rata-rata nilai posttest 90,24. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui gain (peningkatan rata-rata hasil belajar) yaitu 0,82.
Pendekatan interaktif memudahkan siswa untuk memahami materi pada dimensi tiga seperti perpotongan garis dengan garis, dua garis yang bersilangan, menentukan jarak pada bangun ruang, karena di dalam pembelajaran interaktif ini siswa dituntut untuk bertanya dan menjawab pertanyaannya sendiri. Menurut Louisel dan Descamps dalam Suartini (2006), mengemukakan bahwa pertanyaan dalam proses pembelajaran memiliki tiga tujuan pokok, yaitu meningkatkan tingkat berpikir siswa, mengecek pemahan siswa, meningkatkan parsipasi belajar siswa. Hal ini ditunjukan dengan nilai posttest siswa atau setelah pembelajaran yang lebih tinggi dari pada nilai pretest siswa atau sebelum pembelajaran. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada nilai pretest atau sebelum pembelajaran dan nilai posttest atau setelah pembelajaran yang diajar menggunakan pendekatan interaktif terlihat perbedaannya. Hal ini membuktikan bahwa siswa yang diajar menggunakan pendekatan interaktif dapat lebih memahami pelajaran dari pada sebelum diajar dengan menggunakan pendekatan interaktif. Pendekatan interaktif lebih efektif meningkatkan hasil belajar. Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil angket yang diberikan setelah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan interaktif, bahwa kepercayaan diri siswa kelas X SMA Negeri 1 Getasan berdasarkan pada total skor kepercayaan diri yang telah ditentukan kedalam kategori dan panjang interval terdapat 14 orang barada dalam kategori tinggi, 18 orang berada dalam kategori sedang, dan 18 orang berada dalam kategori rendah. Temuan lain adalah nilai rata-rata kepercayaan diri siswa sebesar 142,36, dan standar deviasi 14,05. Temuan lain penelitian ini dalam kepercayaan diri siswa Kelas X SMA Negeri 1 Getasan adalah rata-rata siswa tidak percaya akan kopetensi atau kepercayaan diri sendiri, siswa belum mempunyai pikiran yang jelas, dan belum memiliki pengendalian diri yang baik, serta belum mempunyai cara pandang positif terhadap diri sendiri, orang lain, dan situasi yang diharapkan diluar dirinya. Kesimpulan bahwa kepercayaan diri siswa kelas X SMA Negari 1 Getasan sebagian besar memiliki kepercayaan diri sedang dan rendah. Sebagian besar siswa di SMA Negeri 1 Getasan memiliki kepercayaan diri sedang dan rendah dikarenakan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan interaktif, siswa masih malu bertanya dan kurang aktif, sedangkan dalam pembelajaran pendekatan interaktif, siswa diharapkan aktif bertanya dan menjawab pertanyaannya sendiri. Selain itu, kebanyakan siswa hanya mengandalkan remidi dan tidak bersungguh-sunggu dalam belajar, siswa tidak mempunyai visi misi untuk melangkah kedepan. Hal itu menyebabkan kepercayaan diri siswa di SMA Negeri 1 Getasan tergolong sedang dan rendah. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kepercayaan diri siswa kelas X SMA Negeri 1 Getasan tergolong tinggi sebanyak 28%, sedang sebanyak 36% dan rendah sebanyak 36% saat pembelajaran dengan menggunakan pendekatan interaktif, sedangkan hasil belajar siswa kelas X SMA 35
Negeri 1 Getasan terlihat peningkatannya sebesar 0,82 atau 82% setelah pembelajaran menggunakan pendekatan interaktif. 36