BAB III KECERDASAN EMOSIONAL SISWA KELAS V MI WALI SONGO AMBOKEMBANG 01 KEC. KEDUNGWUNI KAB. PEKALONGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PEMBIASAAN SEBAGAI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA-SISWI MIS NGALIAN TIRTO. Agama. Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Ngalian tersebut terletak di Desa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Madrasah Ibtida iyah Islamiyah Kedungpeluk

BAB III PROFIL MA DARUSSALAM

BAB III GAMBARAN UMUM MIN KEDUNGWUNI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III SETTING WILAYAH PENELITIAN. 1. Latar Belakang Berdirinya MTs Nurul Hilal Senuro

BAB III HASIL PENELITIAN. Desa Baros merupakan daerah pemekaran wilayah kota Pekalongan sejak

BAB IV ANALISIS DATA. A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Data yang Bersifat Umum. A. Sejarah Berdirinya

BAB III PENDELEGASIAN PENGELOLAAN WAKAF DI PONDOK PESANTREN AL-MA UNAH CIREBON. A. Profil Pondok Pesantren al-ma unah Cirebon

BAB III GAMBARAN UMUM SDI YPI BUARAN PEKALONGAN. A. Seputar Sekolah Dasar Islam YPI Buaran Pekalongan

BAB III GAMBARAN UMUM PELAKSANAAN PENDIDIKAN DI MI YMI WONOPRINGGO 04 PEKALONGAN. A. Keadaan Umum MI YMI Wonopringgo 04 Pekalongan

BAB III KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MIS SEMBUNGJAMBU BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN. A. Profil MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan

BAB III GAMBARAN UMUM KELURAHAN SAMPANGAN DAN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI KELURAHAN SAMPANGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Berdirinya Madrasah Aliyah Muhammadiyah 08 Takerharjo

BAB III UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR MEMBACA AL-QUR AN DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III KEGIATAN PEMBIASAAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MIS KARANGANYAR 01 KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

Lampiran 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN. 1. Sejarah Berdirinya SMP AL-WACHID SURABAYA 1

BAB III PELAKSANAAN TADARUS AL-QUR AN DI MI WALISONGO PEKAJANGAN. 1. Sejarah Singkat Berdirinya MI Walisongo Pekajangan

BAB IV DESKRIPSI ANALISA DATA

BAB III GAMBARAN UMUM MI ISLAMIYAH KLUWIH KEC. BANDAR KAB. BATANG

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB III GAMBARAN UMUM MTS SALAFIYAH WONOYOSO PEKALONGAN. A. Kondisi Umum MTs Salafiyah Wonoyoso Pekalongan

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN BANYURIP KECAMATAN PEKALONGAN SELATAN KOTA PEKALONGAN

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN. Pada pembahasan sebelumnya telah dikemukakan bahwa obyek

Pendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pesantren ada beberapa hal yang menjadi kendala

BAB III PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR AN HADITS SISWA SMP ISLAM WALISONGO KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN

A. Gambaran Umum MI Bustanul Iman Pegandon Karangdadap. 1. Sejarah Berdirinya MI Bustanul Iman Pegandon. berkualitas dan berakhlakul karimah.

LAMPIRAN LOKASI. 1. Deskripsi Singkat MTs Darussalam Kademangan Blitar. : MTs Darussalam Kademangan. No. Telepon / Faksimile : (0342)

DEPARTEMEN AGAMA R.I DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM. Bagian Perencanaan dan Data

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

FASILITAS PENDIDIKAN ANAK USIA DINI & SEKOLAH DASAR TERPADU!!!"#$%&'(&)#*+'#%,"()-*!!!! BAB II TINJAUAN UMUM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. lengkap tentang latar belakang obyek penelitian ini dapat dikemukakan secara

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang berkualitas. Salah satu upaya yang strategis untuk meningkatkan

BAB II BERDIRINYA SMP MUHAMMADIYAH PURWAREJA KLAMPOK. menginginkan adanya perkembangan pada sisi keagamaan dengan

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtida iyah

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah singkat berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Negeri Teluk Dalam

BAB III PELAKSANAAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DALAM PENINGKATAN PARTISIPASI KEGIATAN UKS DI MIS SAPUGARUT KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Madrasah Tsanawiyah Kifayatul Achyar

BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 30 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

BAB III KONDISI OBJEKTIF PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Berdirinya MI Nurul Huda Negeri Ratu Baru Kab.OKUT

PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG,

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM LUBUK SEGONANG. A. Keadaan dan Letak Geografis MID Lubuk Segonang

Lampiran 1 Profil MI Darul Ulum Wates Ngaliyan Semarang

MOTIVASI SISWA MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH PADA MADRASAH TSANAWIYAH DARUL AMANAH KECAMATAN BATI-BATI KABUPATEN TANAH LAUT

BAB IV DISKRIPSI HASIL PENELITIAN

BAB IV USAHA-USAHA KH. MASRUR QUSYAIRI DALAM MENGEMBANGKAN PONDOK PESANTREN HIDAYATUL UMMAH PRINGGOBOYO MADURAN LAMONGAN

BAB 1V LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Siti Mariam

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Negeri Paju Ponorogo

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

Madrasah Ibtidaiyah Babussalam Banjarmasin berlokasi di jalan setia. RT.37 RW. 4 Kelurahan Pemurus Dalam Kecematan Banjarmasin Selatan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PKn MELALUI METODE JIGSAW (STUDI TINDAKAN SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL AKHLAQIYAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013)

BAB III HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Madrasah Ibtidaiyah yang bernama MIS HAYATUSY. Madrasah ini terletak di Desa Panyiuran Jalan Amutai Alabio

BAB III PERSEPSI BERJILBAB TERHADAP MOTIVASI BERJILBAB PESERTA DIDIK DI MA YIC BANDAR KAB. BATANG

PERTANYAAN WAWANCARA TERHADAP PENGELOLAA ZAKAT DI JAMIYAH ASSYABAB, MUZAKI, MUSTAHIK DAN MASYARAKAT DI DESA PONCOHARJO KEC. BONANG KAB.

BAB III GAMBARAN UMUM MADRASAH ISLAMIYAH SALAFIYAH. SYAFI IYYAH PONDOK PESANTREN Al FATICH

BAB III PRAKTEK HIBAH SEBAGAI PENGGANTI KEWARISAN BAGI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA PETAONAN

PEDOMAN OBSERVASI. NO INDIKATOR KETERANGAN 1 Sarana dan Prasarana

Susunan Organisasi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi JawaTimur terdiri atas:

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB II KEADAAN DESA DI LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN NUURUL QURAN

KECAMATAN SURALAGA KABUPATEN LOMBOK TIMUR Alamat : Jln Raya Jurusan Anjani - Suralaga Lombok timur. Tlp Hp KP.

DAYAH MIFTAHUL FALAH

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pedoman Wawancara Guru

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari tahun ke tahun perkembangan kedua madrasah berjalan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

TRANSKRIP OBSERVASI. Tanggal pengamatan : 20 agustus 2016

Nama Dayah Lembaga Pendidikan Dayah Terpadu Dinul Islam. Alamat Jl. H. Pansuri Kap. Lae Pinang Kec. Singkohor Aceh Singkil. Pendiri Muzakki Salim

BAB III PELAKSANAAN METODE HAFALAN DAN PRESTASI BELAJAR. A. Gambaran Umum MTs YAPIK Karanganyar Kabupaten Pekalongan

BAB III PELAKSANAAN JAM KERJA KARYAWAN DI TB. SEDERHANA DI DESA GUNTUR KECAMATAN GUNTUR KABUPATEN DEMAK

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : / 322 / /2010 TENTANG TIM PEMBINA USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI KOTA SURABAYA

BAB III DESKRIPSI MADRASAH ALIYAH PONDOK PESANTREN MAS DUNGDURO KREMBANGAN TAMAN SIDOARJO DAN MA ISLAMIYAH SUNNATUNNUR TUBAN

BAB I PENDAHULUAN. (punishment) sebagai ganjaran atau balasan terhadap ketidakpatuhan agar

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. klasifikasi data rendah. Dusun Mojosantren merupakan dusun yang strategis

BAB III PENYAJIAN DATA. kegiatan konseling yang dilaksanakan di Kantor Kementerian Agama, maka

BAB III PENDIDIKAN KARAKTER PADA MAPEL PAI DI SDN KAJONGAN KAJEN PEKALONGAN. A. Gambaran Umum SDN Kajongan Kajen Kabupaten Pekalongan

BAB III GAMBARAN UMUM MII SIMBANGWETAN BUARAN PEKALONGAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014. A. Kondisi Umum MII Simbangwetan Buaran Pekalongan Tahun

BAB III PRAKTEK TRANSAKSI NYEGGET DEGHENG DI PASAR IKAN KEC. KETAPANG KAB. SAMPANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN JAMINAN PENDIDIKAN DAERAH

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 19

BAB III PROFIL DAN PROSES PEMBELAJARAN PAI DI MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL IKHLAS TAMBAK SAWAH SIDOARJO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANGGARAN DASAR (AD) BADAN SOSIAL PEDULI UMAT (BSPU)

A. SEJARAH / PROSES BERDIRINYA MIN KOLOMAYAN. Pembangunan untuk diusulkan menjadi MI Negeri. Ketua yayasan Bapak H.

Transkripsi:

BAB III KECERDASAN EMOSIONAL SISWA KELAS V MI WALI SONGO AMBOKEMBANG 01 KEC. KEDUNGWUNI KAB. PEKALONGAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah Berdirinya Pada permulaan munculnya ide (sebagai perumus) tentang berdirinya Madrasah Ibtidaiyah ini datang dari Bapak Ky. Isma il, beliau seorang tokoh masyarakat yang sangat disegani, kemudian ide tersebut disampaikan oleh sebagian tokoh masyarakat Ambokembang lainnya, diantaranya oleh Bapak H. Dalari, makamadrasah Ibtida iyah didirikan tepatnya pada tanggal 1 april 1972 dengan nama Madrasah Ibtida iyah songo Ambokembang. Adapun yang melatarbelakangi berdirinya madrasah ini antara lain: a. Dalam rangka ikut sert mencerdaskan kehidupan bangsa. b. Sebagian penduduk di desa Ambokembang masih minim dalam hal pendidikan Islam. c. Untuk menolong anak-anak dari golongan ekonomi lemah, sehingga dengan adanya madrasah ini dapat mengurangi beban pembiayaan khususnya transportasi. Pada mulanya sebelum mendirikan gedung, proses belajar mengajar dilaksanakan dirumah kosong milik Ibu Hj. Jaemah, tepatnya di sebelah barat masjid Jami Ambokembang, dan pelaksanaannya pada siang hari. 39

40 Kemudian pada tahun 1976 sudah dapat menempati gedung milik sendiri yang dibangun dengan dana masyarakat dan menempati tanah wakaf, membangun beberapa lokal yaitu 3 lokal untuk ruang belajar, 1 lokal untuk kantor. Karena belum semua murid dapat menempati gedung tersebut, maka sebagai konsekwensinya masih ada beberapa kelas yang menempati di gedung kosong milik warga, namun seluruh kegiatan belajar mengajarnya sudah dapat dilaksanakan pada pagi hari. Sejak berdirinya sampai sekarang Madrasah Ibtida iyah ini banyak mengalami kemajuan, seperti penambahan lokal terus dilaksanakan sehingga seluruh kegiatan belajar dan mengajarnya sudah dapat menempati gedung milik sendiri. Pada tanggal 1 Februari 1978 Departemen Agama RI memberikan piagam terdaftar dengan No. LK/3C/2556/Pgm.MI/1978, kemudian tahun demi tahun status Madrasah Ibtida iyah ini sudah dapat diakui dengan No. MK.14/5.b/Pgm/MI/52/1993; dan pada tahun 1998 disamakan dengan No. A/MK.14/MI/052/1998. Sedangkan kepala Madrasah Ibtidaiyah ini sejak berdirinya sampai sekarang adalah: a. Ibu Sholekha, dari tahun 1972-1979 b. Bpk. Abdul Latif, dari tahun 1980-1979 c. Bpk. A. Barori, A. Ma, dari tahun 1988-1999 d. Bpk. Jundi, A. Ma, dari tahun 2000-2002 e. Bpk. Shobirin, A. M.a, dari tahun 2003-2005

41 f. Bpk. Khuzaini, S.Pd.I, dari tahun 2006 sampai sekarang. 1 Perlu diketahui bahwa di desa Ambokembang terdapat beberapa lembaga pendidikan baik yang formal maupun non formal diantaranya: a. 3 Taman Kanak-kanak (RAM, BA dan TK Pertiwi) b. 2 Madrasah Ibtidaiyah c. 2 SD Muhammadiyah d. 1 SD Negeri e. 1 Madrasah Tsanawiyah dan Pondok pesantren Miftahul Ulum 2. Letak Geografis Madrasah Ibtidaiyah songo Ambokembang 01 merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang berada di bawah naungan Departemen Agama. Madrasah Ibtidaiyah walisongo Ambokembang 01 tersebut terletak di desa Ambokembang Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah. Dilihat dari letak desanya, desa Ambokembang mudah dijangkau oleh sarana transportasi, karena disamping jalannya sudah cukup baik juga dilalui jalur ankgkutan kota jurusan Kedungwuni Pekalongan. Sedangkan letak Madrasah Ibtidaiyah berada ditengah perkotaan dan dekat dengan perumahan penduduk, juga berdekatan dengan lembaga pendidikan yang lain. Karena lokasinya di jalan raya terlalu dekat dengan keramaian, maka Madrasah Ibtidaiyah tersebut terletak pada posisi yang kurang baik dan suasananya kurang baik pula untuk berlangsungnya 23 Maret 2014. 1 H. Yahya, Pengurus Yayasan MI songo Ambokembang 01, Wawancara Pribadi,

42 proses belajar mengajar karena terlalu dekat dengan kebisingan dan keramaian sehingga menunjukkan suasana yang kurang tenang. Dan walaupun letaknya berdekatan denga lembaga pendidikan yang lain, namun suasananya lembaga pendidikan yang satu dengan yang lain tidak saling terganggu. 3. Fasilitas Sekolah Dalam rangka melaksanakan suatu proses pendidikan dan pengajaran faktor sarana dan prasarana mempunyai pengaruh yang besar terhadap kelancaran aktivitas program dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam hal ini Madrasah Ibtidaiyah songo Ambokembang 01 Kedungwuni pada saat penelitian berlangsung telah memiliki beberapa fasilitas yang cukup memadai, baik ruangan perkantoran, ruang belajar dan fasilitas yang lain. Untuk melengkapi keterangan diatas, berikut ini akan penulis laporkan hasil pengumpulan data tentang keadaan fasilitas yang ada, antara lain sebagai berikut: a. Madrasah 1) Nama madrasah : Madrasah Ibtida iyah songo Ambokembang 01 Kedungwuni 2) Alamat : Jl. Raya Ambokembang No. 57 Kedungwuni Pekalongan

43 3) Nama yayasan/induk organisasi : Lembaga Pendidikan Ma arif NU 4) Tahun pendirian 5) Tanggal dan nomor piagam : 1 April 1972 : 1 April 1978 No. LK//3C/2556/Pgm.MI/1978 6) Nomor statistik madrasah 7) Status tanah 8) Luas tanah 9) Status gedung 10) Sifat gedung 11) Luas Bangunan : 1520032613041 : Wakaf : 390 m 2 : Milik Sendiri : Permanen : 256 m 2 b. Keadaan Gedung 1) Ruang Kepala Sekolah 2) Ruang kantor guru 3) Ruang kelas 4) Ruang perpustakaan 5) Ruang UKS 6) Ruang koperasi sekolah 7) Kamar kecil/wc : 1 Ruang : 1 ruang : 7 ruang : 1 ruang : Bergabung dengan perpustakaan : Bergabung dengan perpustakaan : 5 Ruang 2 2013-2014. 2 Dokumen Madrasah Ibtidaiyah songo Ambokembang 01 Kedungwuni Tahun

44 4. Struktur Organisasi Struktur organissi yang digunakan di Madrasah Ibtidaiyah songo Ambokembang 01 Kedungwuni adalah sebagai berikut: Tabel 1 STRUKTUR ORGANISASI MADRASAH IBTIDIYAH WALISONGO AMBOKEMBANG 01 KEDUNGWUNI PEKALONGAN 3 Kepala Madrasah Moh. Khuzaini, S.Pd.I Komite Madrasah Fauzi Kepala Perpustakaan Moh. Khoiruddin Kepala Tata Usaha M. Erik Rizal Kepala Madrasah Moh. Khuzaini, S.Pd.I Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV Kelas V Kelas VI Siswa Masyarakat 2013-2014. 3 Dokumen Madrasah Ibtidaiyah songo Ambokembang 01 Kedungwuni Tahun

45 SUSUNAN PENGURUS MADRASAH IBTIDAIYAH WALISONGO AMBOKEMBANG 01 KEDUNGWUNI PEKALONGAN Pelindung Penasehat : Lembaga Pendidikan Ma arif NU : 1. Kyai Khudhori 2. Kyai Busro Ketua I Ketua II Sekretaris I Sekretaris II Bendahara I Bendahara II : Khamim : Samsudin : M. Mahrus : Shodiqin : Aminudin : A. Khuzaini 5. Keadaan Guru dan Siswa a. Keadaan guru dan karyawan Madrasah ibtidaiyah songo Ambokembang 01 Kedungwuni ini memiliki sejumlah guru yang cukup, meskipun sebenarnya kurang. Di samping itu juga telah terbagi dalam memangku jabatan masingmasing, baaik sebagai kepala madrasah, wakil kepala sekolah maupun guru biasa baik tetap maupun tidak tetap. Jumlah guru dan karyawan MI songo Ambokembang 01 Kedungwuni sebanyak 12 orang, pendidikan terakhir tenaga pengajarnya beragam, mulai dari pendidikan guru (PG), diploma dan

46 sarjana. Sedangkan mengenai status guru diklasifikasikan menjadi dua yakni: 1. Guru tetap atau guru yang telah diangkat menjadi pegawai negeri berjumlah lima orang. 2. Guru dan karyawan tidak tetap berjumlah tujuh orang. Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan ada tabel berikut dari data guru dan karyawan Madrasah Ibtidaiyah songo Ambokembang 01 Kedungwuni. b. Keadaan siswa Siswa-siswi Madrasah Ibtidaiyah songo Ambokembang 01 Kedungwuni Pekalongan Tahun Pelajaran 2013/2014 tercatat sejumlah 211 siswa, dengan perincian untuk kelas 1 terdiri 2 ruang, kelas A sebanyak 25 siswa dan kelas B sebanyak 25 siswa, Kelas II sebanyak 30 siswa, kelas III sebanyak 39 siswa, kelas IV sebanyak 37 siswa, kelas V sebanyak 26 siswa dan kelas VI sebanyak 36 siswa. B. Kecerdasan Emosional Untuk mengetahui tingkat kecerdasan emosional anak kelas V MI songo Ambokembang 01, ditempuh dengan menggunakan angket. Angket yang diberikan pada anak merupakan angket yang berbentuk skor dengan penilaian angket sebagai berikut: Bila jawaban A, yaitu selalu, maka mendapatkan skor 4 Bila jawaban B, yaitu sering, maka mendapatkan skor 3

47 Bila jawaban C, yaitu kadang-kadang, maka mendapatkan skor 2 Bila jawaban D, yaitu tidak pernah, maka mendapatkan skor 1 Setelah memberikan skor pada setiap pertanyaan, maka hasil angket dari setiap anak dapat dihitung dengan cara prosedur di atas. Dan hasil dari penjumlahan setiap pertanyaan dari angket tersebut merupakan skor akhir atau nilai yang kemudian penulis ambil untuk menganalisis. TABEL I Data Hasil Angket Tingkat Kecerdasan Emosional Anak MI songo Ambokembang 01 N0 Nama Jawaban Nilai A B C D 4 3 2 1 Jml 1. Dian Rusfiyana 13 5 6 1 52 15 12 1 80 2. Elisa Sutantin 5 10 10-20 30 20-70 3. Erna Novita 12 6 7-48 18 14-80 4. Farah hasnah 19 3 1 2 76 9 2 2 89 5. Frisca Anisa 18 3 3 1 12 9 6 1 88 6. Indah Setiowati 12 9 4-48 27 8-83 7. Intan Vina Yuliana 11 8 5 1 44 24 10 1 79 8. Kharismatul Ulfa 11 9 5-44 27 10-81 9. Lailatul risqillah 15 6 3 1 60 18 6 1 85 10. M. Andre 9 8 4 4 36 24 8 4 72 11. M. Ardan Syahda 14 7 2 2 56 21 4 2 83 12. M. Faizun Rosyad 9 10 5 1 36 30 10 1 77

48 13. M. Faqih 9 8 8-36 24 16-76 14. M. Hasbunallah 2 17 6-8 51 12-71 15. M. Khafidzi 8 10 6-32 30 12-74 16. M. Khoirul Ibad 10 13 2-40 39 4-83 17. M. Naili sa dain 12 9 4-48 27 8-83 18. M. Riza Ballafi 18 6-1 72 18-1 91 19. M. Sofian A. 12 8 5-48 24 10-75 20. M. Sahreza ah zami 20 1-4 80 3-4 87 21. Mustaqim 18 4 2 1 72 12 4 1 89 22. Mita Firmayanti 9 10 6-36 30 12-78 23. Naili Sa idah 11 10 4-44 30 8-82 24. Oktaviariani 14 9-2 56 27-2 85 25. Siti Nur Janah 13 8 3 1 52 24 6 1 83 26. Suhardi Prasejati 40 36 6-40 36 6-82 Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang mendapatkan nilai 90 91 berjumlah 1 anak dengan kategori sangat tinggi, siswa yang mendapatkan nilai antara 86-89 berjumlah 4 anak dengan kategori tinggi, siswa yang mendapatkan nilai antara 82 85 berjumlah 10 anak dengan kategori cukup tinggi, siswa yang mendapatkan nilai antara 78 81 berjumlah 5 anak dengan kategori rendah, siswa yang mendapatkan nilai antara 74 77 berjumlah 3 anak dengan kategori sangat rendah, sedangkan siswa yang mendapatkan nilai antara 70 73 berjumlah 3 orang dengan kategori rendah sekali. Jadi, jumlah interval nilai yang paling banyak berdasarkan data tersebut adalah siswa yang

49 mendapatkan nilai antara 82 85 dengan kategori cukup tinggi. Dari keterangan tersebut dapat dituliskan dalam bentuk tabel dibawah ini. Interval Nilai Jumlah Keterangan 90-91 1 Sangat Tinggi 86-89 4 Tinggi 82-85 10 Cukup 78-81 5 Rendah 74-77 3 Sangat Rendah 70-73 3 Rendah sekali Jumlah N=26