Indikator Rise Fall dan Cara Setting oleh : Liokta Briansyah SOFTWARE BINARY EXECUTOR
1. Time Frame Time Frame (Tick) adalah pengaturan untuk tampilan chart (Tick) pergerakan yg di tampilkan, Jika kita mengunakan 30 Artinya yg ditampilkan di Live Chart LL adalah 30 Tick pergerakan Terakhir dan seterusnya. 1 Tick di market Random = 2 detik. Jadi TF 30 ticks = 1 menit
2. Save dan Browse Algo Save Algo Adalah menu untuk menyimpan settingan indikator kita Browse Algo Adalah menu untu membuka Algo/Indikator yg sudah kita save
Moving Average Indikator moving average dipakai untuk membantu kita meramalkan harga di masa mendatang. Dengan melihat kemiringan rata-rata gerakan, Anda dapat menentukan potensi arah harga pasar. Ada tiga jenis utama moving average dan masing-masing memiliki tingkat kelancaran mereka sendiri. Umumnya, semakin mulus rata-rata gerakan, semakin lambat bereaksi terhadap pergerakan harga. Simple Moving Average (SMA) SMA merupakan tipe yang paling dasar dari Moving Average (MA). SMA dihitung dari penjumlahan dari seluruh periode atau ticks terakhir kemudian dibagi dengan jumlah periode yang di observasi. Formula ini menentukan rata-rata harga dan dihitung dengan cara untuk menyesuaikan dan menanggapi data terbaru yang dipakai untuk menghitung rata-rata. Contoh, jika Anda hanya mengambil 14 periode atau 14 ticks terbaru dalam perhitungan rata-rata, harga lama secara otomatis jatuh setiap kali harga baru tersedia. Akibatnya, rata-rata bergerak setiap harga baru yang masuk dalam perhitungan hanya didasarkan pada 14 harga terakhir.
Moving Average Exponential Moving Average (EMA) EMA mirip dengan SMA, namun bedanya SMA menghilangkan nilai harga lama karena sudah ada harga baru, sedangkan EMA menghitung rata-rata semua rentang Harga, dimulai pada titik yang Anda tentukan. Contoh membuat EMA 20 ticks, maka diperlukan data MA 20 ticks terlebih dahulu, baru kemudian data ini dijadikan sebagai titik perhitungan awal, untuk diambil selisih dan pembagiannya Moving Average Crossover Moving Average Crossover merupakan kondisi dimana terjadi perpotongan antara moving average indikator dengan periode yang lebih kecil memotong moving average indikator dengan periode yang lebih besar. Crossover moving average yang sering dipakai oleh para trader adalah crossover antara 50 Moving average indikator dengan 200 moving average indikator. Jika 50 memotong keatas 200 moving average ini menandakan trend bullish di pergerakan harga dan jika 50 moving average memotong kebawah 200 moving average indikator ini menandakan trend bearish di pergerakan harga. Hal yang menarik dari moving average strategi adalah kesederhanaannya dalam trading sistem. Market bergerak naik turun dan bergerak secara trend. Untuk ini kita disarankan untuk mencari peluang hanya pada pergerakan harga trend. Karena trading dengan searah arah pergerakanya trend akan memberi peluang lebih besar daripada kita memanfaatkan pergerakan harga naik-turun atau side ways trend.
3. Indikator A Di Dalam Indikator A ada 3 macam indikator yg bisa di terapkan, Yaitu : 1. Simple Moving Average (SMA) 2. Exponential Moving Average (EMA) 3. Triangular Moving Average (TMA) System Kerja dari Indikator ini adalah mencari perpotongan antara garis tick (garis harga/price line) dengan garis biru
Indikator A Tecnical A Tecnical A Follow Jika garis Tick (warna hitam) Crossing dari atas melewati garis berwarna bru maka LL akan eksekusi Fall dan Jika garis Tick (warna hitam) Crossing dari bawah melewati garis berwarna bru maka LL akan eksekusi Rise Reverse Jika garis Tick (warna hitam) Crossing dari atas melewati garis berwarna bru maka LL akan eksekusi Rise dan Jika garis Tick (warna hitam) Crossing dari bawah melewati garis berwarna bru maka LL akan eksekusi FALL
1. Untuk Memilih indikator yg akan digunakan Baik SMA, EMA Atau TMA 2. Untuk Mengatur Periode atau jumlah Ticks terakhir yang di observasi (Semakin kecil maka Garis Indi A akan semakin Mendekati Tick (garis yg berwarna hitam) dan Sebaliknya) 3. Untuk Mengatur Signal
4. Indikator B Di Dalam Indikator B ada 2 System Indikator 1. Envelopes 2. Bollinger Bands Indikator B mempunyai 2 garis batas, batas atas dan batas bawah Dan kedua indi yg di dalam pempunyai perbedaan 1. Untuk Bollinger Bands garis batasnya dinamis (jarak antar garis bisa melebar dan menyempit) 2. Sedangkan Envelopes jarak garis batas atas dan bawah tetap
1. Untuk mengatur Indikator yg dipakai baik BB atau Envelopes 2. Untuk mengatur Periode 3. Untuk mengatur jarak antara batas atas dan batas bawah 4. Untuk mengatur signal yg dipakai
Signal Envelopes dan Bollinger Bands Out Follow Jika garis Tick (warna hitam) keluar dari garis Envelopes Atas Maka LL akan eksekusi Rise dan Jika garis Tick (warna hitam) keluar garis Envelopes bawah maka LL akan eksekusi Fall Out Reverse Jika garis Tick (warna hitam) keluar dari garis Envelopes Atas Maka LL akan eksekusi Fall dan Jika garis Tick (warna hitam) keluar garis Envelopes bawah maka LL akan eksekusi Rise
Signal Envelopes dan Bollinger Bands in Follow Jika garis Tick (warna hitam) masuk dari atas dan menembus garis Envelopes Atas Maka LL akan eksekusi Fall dan Jika garis Tick (warna hitam) masuk dari bawah dan menembus Envelopes bawah maka LL akan eksekusi Rise in Reverse Jika garis Tick (warna hitam) masuk dari atas dan menembus garis Envelopes Atas Maka LL akan eksekusi Rise dan Jika garis Tick (warna hitam) masuk dari bawah dan menembus Envelopes bawah maka LL akan eksekusi Fall
5. Indikator C Indikator C adalah Indikator Perpotongan Moving Average (Moving Average Crossover) antara Indikator A dan C Untuk mengunakan indikator ini tentukan periode A dan C dengan periode yg berbeda Cross Antara SMA A Dan C Reverse : Jika SMA A warna biru Cros dari atas kebawah dan Cross Dengan SMA C Warna Merah maka LL akan eksekusi Fall Follow : Jika SMA A warna biru Cros dari Bawah Keatas dan Cross Dengan SMA C Warna Merah maka LL akan eksekusi Rise
5. Indikator D Lock Price Adalah indikator untuk penguncian harga, kita dapat menggunakan teknik dengan cara mengunci sebuah pergerakan harga dalam periode pergerakan dan berapa poin harga bergerak
Locking Price dalam Binary Executor Apa itu Locking Price? Locking Price adalah suatu teknik analisa RF Binary dengan cara me-lock (mengunci) suatu point pergerakan harga selama durasi (dalam tick) tertentu. Teknik ini umumnya di gunakan di Market Random, Antara Lain R100 & R25 Cara Kerja Locking Price Pada teknikal Lock Price kita melakukan penguncian harga dan menentukan pergerakan poin dari spot harga yg sudah kita Lock/Kita Kunci Dari kesimpulan tersebut baru kita tentukan di tick keberapa dan di Poin berapa kita melakukan open posisi
Contoh Analisa Locking Price Locking Price Random 100 Di Random 100 pergerakan harganya adalah per 1 poin Bisa di lihat di angka didepan. (Titik) Contoh Pergerakan Harga Random 100
Contoh Settingan Locking Price dengan Min Tick-Max Tick Contoh Settingan Random 100 dengan Locking Price Min Tick Max Tick Follow,Min 4 Tick, max 7 tick, 5 poin Artinya Setiap pergerakan market sebesar 5 poin dalam 4 s/d 7 tick LL akan Eksekusi Follow Jika pergerakan poin + LL OP Rise Jika pergerakan LL OP Fall
Pengaturan Lock Price 1. Untuk mengatur minimal dan maximal atau just intick 2. Untuk mengatur pergerakan tick 3. Untuk memfilter pergerakan searah 4. Untuk mengatur Poin lock price 5. Untuk mengatur Signal
Contoh Settingan Locking Price dengan Just in Tick oleh : Putra Sahaza 21 Cara kerja Auto Trade untuk Locking Price 1. Klik/centang ( ) Auto Trade Active 2. Check/Centang ( ) indikator Lock price dan uncheck indi lain, sebaiknya indi lain di Neutral kan 3. Tentukan Just in Tick atas, tick keberapa LL akan melakukan eksekusi jika point terpenuhi (misal tick ke 5, maka pilih angka 5) 4. Tentukan Just in Tick bawah (jika anda ingin LL melakukan analisa DUA KONDISI JUST IN TICK ), tick keberapa LL akan melakukan eksekusi setelah point yang kita tentukan terpenuhi (misal tick ke 9 maka pilih angka 9 di kolom)... 5. Tentukan point (pergerakan/perubahan point) yang terjadi selama tick 1 sampai tick tertinggi yang kita tentukan, misal pointnya adalah 0.3 maka ini berarti jika pada tick ke 4 atau ke 9 terjadi pergerakan sebanyak ±0.3 (atau lebih) LL akan melakukan eksekusi 6. Tentukan arah eksekusi, jika point yang kita tentukan tertembus pada tick ke 4 atau tick ke 9 (FOLLOW atau REVERSE)
Penjelasan Indikator (Sesuai Nomor): 1. Price Spot yang di lock oleh LL, dan akan berubah-rubah sesuai settingan just in tick yang kita tetapkan 2. Hitungan jumlah tick yang dilakukan oleh LL, dari tick 1 sampai tick tertinggi yang kita tetapkan 3. Hitungan pergerakan point, sejak price di lock oleh LL (tick 1) sampai tick tertinggi yg kita tetapkan 4. Just in tick atas dan just in tick bawah Just in tick (atas) adalah tick kondisi pertama yang kita tetapkan, jika kondisi pergerakan point (no 3) terpenuhi maka LL akan melakukan eksekusi Just in tick (bawah) adalah tick kondisi kedua yang kita tetapkan, jika just in tick atas tidak terpenuhi, maka LL akan melihat just in tick ini, jika point tercapai pada just in tick kedua ini maka LL akan melakukan eksekusi...namun jika tidak terpenuhi maka LL akan mehitung tick mulai dari awal lagi (tick 1) 5. Jumlah point yang kita tetapkan, apabila pada pada just in tick tertentu tercapai jumlah pointnya maka LL akan melakukan eksekusi. 6. Instruksi OP yang akan dilakukan jika point terpenuhi pada just in tick atas atau bawah 22
6. Indikator E Indikator Trend Index Adalah Indikator yang dapat menentukan nilai tertinggi dan Nilai terendah dalam sebuah time Frame Indikator ini sangat ditentukan dengan Time Frame yang kita gunakan Jika Time Frame 30 Artinya LL akan memberikan signal jika mencapai titik tertinggi atau teredah dalam 30 tick terakhir dan kita bisa menambakan RSI untuk Syarat ke 2
Pengaturan Trend Index 1. Untuk mengatur beep atau titik tertinggi pertama, kedua atau ketiga dan seterusnya 2. Untuk mengatur RSI 3. Untuk mengatur Signal