BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Start Studi Pustaka Studi Lapangan Identifikasi Masalah Pengambilan Data Peramalan SMED system Tahap Persiapan (Mengukur waktu proses dan merekamnya) Tahap Pertama (Memisahkan aktivitas eksternal dan internal setup) Tahap Kedua (Mengubah aktivitas internal ke eksternal setup) Tahap Ketiga (Mengurangi waktu untuk menjalankan internal setup) Waktu setup berkurang? Tidak Ya Menghitung Cycle Time Menghitung Kapasitas Produksi Analisa Kesimpulan Diagram 3.1 Diagram Metodologi Pemecahan Masalah 50
Penjelasan Diagram Metodologi Pemecahan Masalah Start Start dimulai dengan berbagai macam persiapan, salah satunya menentukan topik yang akan dijadikan laporan skripsi. Studi Lapangan Studi lapangan dilakukan dengan turun langsung ke lantai produksi dan melihat proses produksi dari awal sampai akhir atau dari bahan mentah sampai bahan jadi. Identifikasi Masalah Setelah melakukan pengamatan ke seluruh proses produksi kemudian diidentifikasi mesin-mesin mana saja yang banyak terdapat proses setup dan membutuhkan perbaikan system. Pengambilan Data Setelah itu dilakukan pengambilan data-data yang diperlukan baik melalui pengamatan langsung, wawancara ataupun data yang sudah tersedia. Peramalan Data penjualan yang didapatkan kemudian diolah untuk mendapatkan peramalan penjualan beberapa bulan ke depan yang nantinya akan digunakan untuk melihat apakah penjualan ban meningkat atau menurun. 51
SMED system Setelah mengidentifikasi masalah dan mengambil data yang diperlukan maka langkah-langkah untuk SMED mulai diterapkan pada mesin yang menjadi target perbaikan. Tahap Persiapan Tahap Persiapan adalah tahap pengukuran yaitu melakukan pengukuran terhadap proses dan merekamnya. Dari sini bisa dilihat dan dicatat proses setup apa saja yang terjadi pada mesin. Tahap Pertama Tahap Pertama adalah tahap memisahkan aktivitas eksternal dan aktivitas internal. Untuk memastikan aktivitas eksternal sudah dilakukan sebelum aktivitas internal maka harus menggunakan checklist, checktable dan function checklist. Hal lain yang dapat dilakukan pada tahap ini adalah melakukan berbagai persiapan terlebih dahulu mulai dari peralatan, mesin sampai operator yang terlibat dalam proses setup. Tahap Kedua Tahap Kedua yaitu mengubah sebanyak mungkin aktivitas internal setup menjadi eksternal setup. Hal ini ditujukan agar ketika melakukan setup waktu mesin berhenti dan tidak melakukan produksi dapat dikurangi sebanyak mungkin. 52
Tahap Ketiga Tahap Ketiga adalah tahap untuk mengurangi waktu internal setup yang tidak bisa dirubah menjadi eksternal setup, yaitu dapat dilakukan dengan memparalelkan dan atau menghilangkan aktivitas internal setup yang mungkin. Menghitung cycle time Waktu siklus dihitung apabila waktu setup setelah diterapkannya SMED berkurang, apabila waktu setup tidak atau belum berkurang maka harus dilakukan SMED ulang. Menghitung kapasitas produksi Kapasitas produksi dihitung dengan menggunakan waktu siklus sebelum dan sesudah diterapkannya SMED system, sehingga dapat dilihat hasilnya yaitu peningkatan kapasitas produksi. Analisa Data yang sudah diolah di atas kemudian dianalisa kelebihan dan kekurangannya, sebelum dan sesudah dilakukan perbaikan system. Apabila ditemukan variable-variabel tambahan maka sebaiknya dilakukan identifikasi masalah kembali sehingga akan diperoleh solusi yang tepat dan sesuai dengan yang diharapkan. Kesimpulan Dari haril analisa kita dapat mengambil kesimpulan bahwa perbaikan system yang telah dilakukan dapat memberikan solusi dari masalah yang ditemukan. 53
3.1 Ukuran Kinerja Strategi product positioning yang digunakan PT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA adalah make to order, yaitu membuat produk hanya untuk memenuhi permintaan konsumen. Pada masa sekarang konsumen bukan hanya melihat mutu produk yang dihasilkan tetapi juga melihat bagaimana pelayanan perusahaan tersebut terhadap konsumennya. Pengiriman pesanan dengan jumlah yang tepat dan waktu yang cepat akan memberikan kepuasan tersendiri kepada konsumen sehingga dapat meningkatkan kualitas perusahaan di mata konsumen, selain itu juga dapat meningkatkan persaingan dengan perusahaan-perusahaan lain yang sejenis. Untuk dapat selalu memuaskan konsumen maka perusahaan harus mampu menyediakan produk dengan waktu yang cepat. Sehingga ukuran kinerja dalam skripsi ini adalah waktu proses produksi, dalam hal ini adalah waktu setup yang lebih singkat. 3.2 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Searching on Internet Yaitu mencari teori-teori mengenai SMED system, langkah-langkahnya serta bagaimana cara untuk menerapkannya agar memperoleh hasil yang maksimal. 2. Studi kepustakaan Yaitu dengan banyak membaca buku-buku yang mendukung dalam skripsi ini agar memperoleh hasil yang diharapkan. 54
3. Work sampling study. Yaitu pengamat tidak terus-menerus berada di tempat pekerjaan melainkan mengamati di tempat pekerjaan hanya pada sesaat-sesaat pada waktu-waktu yang telah ditentukan secara acak. 4. Interviewing workers. Yaitu dengan melakukan wawancara dengan pekerja di lantai produksi, kantor bagian Curing Machine dan kantor bagian Production Planning. 5. Videotape analysis. Yaitu dengan merekam gerakan yang terjadi di mesin curing sehingga dapat ditemukan beberapa kelemahan yang nantinya dapat diperbaiki untuk memperoleh kinerja mesin yang optimal sehingga produktivitas mesin meningkat. 3.3 Analisis Sistem Berjalan Berdasarkan pengamatan yang sudah dilakukan, untuk dapat memenuhi permintaan konsumen perusahaan sering kali memberlakukan lembur bagi karyawannya. Hal ini akan membutuhkan biaya yang lebih besar dibandingkan bila tidak melakukan lembur. Selain itu juga perusahaan menyimpan produk jadi di gudang untuk persediaan yang juga memakan biaya yang cukup besar. Pengamatan yang dilakukan di curing machine memperlihatkan bahwa mesin tersebut harus selalu berhenti ketika dilakukan proses setup. Ada beberapa item proses setup yang dilakukan di mesin curing yang menyebabkan produksi menjadi 55
terhambat. Hal ini menyebabkan produktifitas mesin menjadi tidak maksimal. Selain itu juga waktu tunggu produk untuk diproses di curing machine menjadi lebih besar. Karena beberapa hal tersebut dikhawatirkan perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan konsumen tepat waktu. Biaya yang ditimbulkan dari persediaan juga menjadi masalah yang seharusnya dapat di minimasi sekecil mungkin. 56