ANALISIS PERBAIKAN EFISIENSI PROSES ANTI KARAT DI PT INTI PANTJA PRESS INDUSTRI

Transkripsi

1 ANALISIS PERBAIKAN EFISIENSI PROSES ANTI KARAT DI PT INTI PANTJA PRESS INDUSTRI Oki Septavian Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Abstrak Rendahnya tingkat pelayanan merupakan masalah utama pada area anti karat yang terdapat di PT INTI PANTJA PRESS INDUSTRI. Menanggapi permasalahan tersebut dilakukanlah analisa yang bertujuan untuk mengetahui penyebab utama timbulnya masalah tersebut. Hasil analisa diharapkan dapat meningkatkan pelayanan pada area anti karat. Metode penelitian yang digunakan menggunakan pendekatan metode antrian dan simulasi kedatangan. Metode antrian dan simulasi kedatangan digunakan untuk menganalisis dan menemukan solusi terbaik untuk mengatasi masalah yang ada dan mengetahui tingkat pelayanan yang mampu dilakukan pada area anti karat per harinya. Waktu proses yang lama merupakan penyebab utama dari masalah yang terjadi. Dilakukan beberapa alternatif perbaikan untuk mengatasi masalah yang terjadi. Hasilnya adalah alternatif dengan menambahkan 1 pekerja dan merubah sistem kerja merupakan yang terbaik, waktu proses pengerjaan pada area anti karat menjadi 1.3 menit yang sebelumnya 2.7 menit dan tingkat pelayanan mengalami peningkatan yang sebelumnya 22 pallet per jam menjadi 46 pallet per jam. Kata kunci : Anti karat, pelayanan, antrian, waktu proses. 1

2 1. Pendahuluan Penyemprotan cairan anti karat ke semua produk merupakan bukti nyata yang dilakukan PT IPPI untuk menjaga produk agar tetap dalam kondisi baik, tanpa ada karat ketika sampai ditangan konsumen maupun saat produk tersebut disimpan di gudang penyimpanan. Mereka mempunyai suatu area khusus untuk melakukan proses penyemprotan, area penyemprotan anti karat sendiri masuk ke dalam departement produksi. Dalam aktualnya, kondisi proses pengerjaan pada area anti karat terjadi beberapa masalah. Area anti karat inilah yang akan dijadikan obyek penelitian dalam penulisan ini. Beberapa masalah yang terjadi pada area anti karat antara lain adalah terjadi antrian dan tumpukkan pallet pada area penempatan sementara, first in dan first out tidak dapat diterapkan, rendahnya tingkat pelayanan, waktu proses pengerjaan yang lama, dan kurangnya tenaga kerja. Waktu proses yang lama diduga menjadi penyebab utama masalah rendahnya tingkat pelayanan pada area anti karat. Waktu proses yang lama diduga disebabkan karena kurangnya tenaga kerja pada area anti karat dan penerapan sistem kerja yang kurang tepat pada area tersebut. Untuk itu penulis coba melakukan suatu analisis untuk menemukan penyebab utama rendahnya tingkat pelayanan pada area anti karat, dan mencoba memberikan usulan perbaikan untuk mengatasi masalah yang terjadi. 2

3 2. Metodologi 2.1 Diagram Alir Penelitian Gambar 2.1 Diagram Alir Penelitian 2.2 Langkah Langkah Penelitian Tahapan tahapan yang dilakukan untuk mengarahkan dan memudahkan dalam penyusunan laporan penelitian adalah sebagai berikut : 3

4 2.2.1 Genba Melakukan studi kasus pada proses produksi pada PT. Inti Pantja Press Industri untuk mendapatkan data pendukung pembuatan penelitian. Gambar 4.2 Urutan Proses Produksi Identifikasi Masalah Berdasarkan observasi yang dilakukan pada perusahaan, rendahnya tingkat pelayanan pada area anti karat diduga menjadi masalah utama yang menyebabkan timbulnya masalah masalah lain pada area anti karat. Dari identifikasi awal, optimalisasi tingkat pelayanan dapat dilakukan dengan mempercepat waktu proses pengerjaan, caranya adalah dengan merubah sistem kerja serta menambahkan pekerja pada area anti karat Pengumpulan Data Pengambilan data dilakukan pada 2 shift, yaitu siang dan malam. Data yang diambil adalah data input pallet per hari pada area anti karat, data waktu proses pada area anti karat, dan output pallet per hari pada area anti karat, flow 4

5 process pengerjaan pada area anti karat, rata rata jam lembur per bulan, dan pemakaian listrik dalam sebulan Analisis Dan Pengolahan Data Perhitungan Tingkat Pelayanan Dengan Metode Antrian Rata rata input pallet per hari dalam setiap bulan Waktu proses per siklus BULAN WAKTU PROSES OKTOBER NOVEMBER DESEMBER AVERAGE 1 CYCLE PER HARI AVERAGE 1 CYCLE PER HARI AVERAGE 1 CYCLE PER HARI SETTING PALLET 87' 74' 90' 88' 90' 87' 88' 72' 90' 87' 88' 75' PENYEMPROTAN 14' 22' 19' 19' 15' 22' 19' 19' 22 20' 15' 19' TOTAL WAKTU 101' 96' 109' 107' 105' 109' 107' 91' 112' 107' 103' 94' AVERAGE PER BULAN 103' 103' 104' AVERAGE WAKTU PROSES 103' Rata rata output pallet per hari dalam setiap bulan 5

6 Waktu proses per pallet Rata rata kedatangan pallet per satuan waktu ( λ ) = 339/16 = 21 pallet per jam Rata rata pelayanan per satuan waktu ( μ ) = ( 60 menit / 2.7 menit ) x 1 pallet per jam = 22 pallet per jam Waktu proses per pallet = 2.7 menit Perhitungan Gaji Per Bulan Rata rata jam lembur per bulan 6

7 BULAN OKTOBER NOVEMBER DESEMBER AVERAGE JAM LEMBUR PER BULAN TOTAL JAM LEMBUR 41 jam 39 jam 41 jam 40 jam Upah lembur per bulan yang dikeluarkan perusahaan untuk pekerja pada area anti karat ditambah dengan gaji pokok untuk 2 shift adalah = ( Gaji Pokok 2 operator + Tunjangan ) + Upah Lembur = Rp ,00 + (( 40 ) x Rp 9.453,00 ) = Rp ,00 + Rp ,00 = Rp , Perhitungan Pemakaian Listrik Per Bulan Rata rata pemakaian listrik dalam sebulan PRODUCTION BULAN OKTOBER NOVEMBER DESEMBER RATA RATA PER BULAN RATA RATA PER HARI RATA RATA PER JAM ANTI RUST Kwh Kwh Kwh Kwh 544 Kwh 68 Kwh Perhitungan pemakaian listrik pada area anti karat per bulannya dapat dilihat di bawah ini - Biaya per Kwh = Rp 917,00 - Jumlah shift = 2 7

8 - Penggunaan listrik per hari = work hour x rata rata pemakaian listrik per jam = 18 jam x 68 Kwh = 1224 Kwh - Biaya listrik per hari = penggunaan listrik per hari x biaya per Kwh = 1224 Kwh x Rp 917,00 = Rp ,00 - Biaya listrik per bulan = Biaya listrik per hari x jumlah hari kerja dalam sebulan = Rp ,00 x 22 = Rp , Usulan Perbaikan Usulan perbaikannya adalah dengan menambahkan 1 orang pekerja pada area anti karat dan merubah sistem kerja pada area anti karat. Sistem kerja yang sebelumnya, penyemprotan dilakukan setelah 19 panggung yang ada pada conveyor telah terisi penuh. Sistem sekarang diubah dengan melakukan penyemprotan tanpa harus menunggu 19 panggung terisi penuh dengan pallet. Siklus Kerja Yang Diusulkan 8

9 Flow Process Yang Diusulkan Dengan perubahan tersebut tingkat pelayanan per jam pada area anti karat meningkat sebesar 109 % 3. Kesimpulan Dari hasil analisa perhitungan yang telah dilakukan, didapat keuntungan berupa a) Waktu proses menjadi 1.3 menit per pallet b) Waktu pelayanan pada area anti karat menjadi lebih cepat. Sekarang waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pengerjaan pada area anti karat dari awal kedatangan sampai selesai diproses adalah 0.04 jam per pallet. 9

10 c) Tingkat pelayanan menjadi 46 pallet per jam, mengalami peningkatan sebesar 109% d) Total work hour per harinya menjadi 13.6 jam e) Saving cost dari penerapan alternatif perbaikan 1 adalah Rp ,00 DAFTAR PUSTAKA 1. Cahyani Nani. Studi Perlakuan Mesin Poles di PT.Bridgestone Tire Indonesia Terhadap Efisiensi dan Kebutuhan Jumlah Mesin Dengan Analisis Antrian dan Program Simulasi Pro Mpdel 4.0, Jurnal Teknik Industri Universitas Bina Nusantara, Mulyono Sri, Riset Operasi, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. 3. Nugroho Arifin, Teori Antrian Markovian, Penerbit Universitas Trisakti, Jakarta. 4. Subagyo Pangestu, Dasar Dasar Operations Research, Yogyakarta: BPFE. 5. Wignjosoebroto Sritomo, Pengantar Teknik Dan Manajemen Industri, Surabaya: Gunawidya. 10