BAB V PEMBAHASAN. A. Sistem Perekrutan Karyawan di Bank Muamalat KCP Tulungagung

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) 19 memberi pengaruh terhadap Indonesia. Pada awal 1980-an, diskusi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam keberlangsungan sebuah perusahaan maupun lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan sebuah perusahaan sangat bergantung kepada baik dan

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan, karena suatu aktivitas perusahaan dalam mencapai tujuannya yaitu

BAB II LANDASAN TEORI

PENGEMBANGAN KARIR DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BPJS KETENAGAKERJAAN CABANG TANJUNG MORAWA

(Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia, Ruang lingkup dan Fungsi MSDM) Fauzie Rahman

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. penulis mengemukakan beberapa definisi dari beberapa ahli yaitu :

PROSES PELAKSANAAN MANAGEMENT TRAINEE (MT) PADA PT. TRAKINDO UTAMA JAKARTA

BAB IV PEMBAHASAN. Ruang lingkup audit operasional atas fungsi Sumber Daya Manusia pada PT.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Istilah kinerja berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. individu yang telah lama bekerja. Mereka yang telah lama bekerja akan

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan dan tumpuan bagi

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen Sumber Daya Manusia didefinisikan oleh Siti Al Fajar dan Tri

b. Mencakup permintaan dan pemenuhan tenaga kerja terencana di pusat maupun cabang perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. permasalahan Tugas Akhir ini sebagai berikut: Pengertian sistem menurut McLeod dan Schell (2008:39) sistem merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penyediaan SDM yang Handal Sebagai Fondasi Perkembangan Perbankan Syariah

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM REKRUTMEN DAN SELEKSI SERTA PENEMPATAN POSISI KERJA

Permintaan dan Pemenuhan Tenaga Kerja Tidak Terencana 1. TUJUAN 2. RUANG LINGKUP 3. DEFINISI 4. TANGGUNG JAWAB

BAB I PENDAHULUAN. mungkin. 2 Sumber daya manusia (SDM) sangat dominan dalam kehidupan organisasi, oleh

BAB I PENDAHULUAN. syariah yang profesional, baik dan benar. Masih banyak SDM lembaga

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Notoadmodjo (2009:16), mengartikan pendidikan dan pelatihan merupakan

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. manajemen sumber daya manusia pada PT Asia Paragon Bandung.

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang

Kerja Karyawan di Bank Muamalat Indonesia Cabang Semarang, Semarang: IAIN Walisongo, 2012, hlm. 19 1

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif untuk dapat memasuki pasar atau bahkan berhasil menguasai pasar dimana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ekonomi berdasarkan prinsip syariah mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II URAIAN TEORITIS. Imatama (2006) yang berjudul Pengaruh Stress Kerja Terhadap kinerja

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. a. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

REKRUITMEN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA RUMAH SAKIT

BAB 1 OVERVIEW PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN. penting pada jaman globalisasi ini. Sumber Daya Manusia yaitu merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian tujuan perusahaan.kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada sejauh

BAB I PENDAHULUAN. dalam perusahaan harus dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, sehingga mampu

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

Pengertian Rekruitmen Sumber Rekruitmen Pegawai Metode Rekruitmen Permasalahan dalam Rekruitmen

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan audit operasional atas fungsi SDM pada PT Satata Neka Tama adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aktivitas kerja yang terpisah, tetapi berhubungan dan memberikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA,KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. terlaksanannya fungsi rekruitmen. Seperti halnya fungsi rekruitmen, proses seleksi

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Pengertian Manajemen dan Fungsi Manajemen Pengertian Manajemen

Pertemuan 3. Nova Yanti Maleha, SE., M.M 04/10/2016 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Adanya kebutuhan dari direktur untuk posisi yang strategis, misalnya sekretaris atau asisten pribadi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu organisasi.arti kinerja sebenarnya berasal dari kata-kata job performance

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kompensasi merupakan seseuatu yang diterima karyawan sebagai penukar dari

ILMU ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG MARET,

Fungsi Rekrutmen Manajemen SDM

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC

BAB I PENDAHULUAN. pegawai-pegawai yang mampu berprestasi dan fleksibel untuk suatu instansi dalam

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian-penelitian terdahulu berfungsi sebagai pendukung untuk melakukan

PERUSAHAAN KEBERSIHAN CARTER MENDAPATKAN PELAMAR YANG LEBIH BAIK (Disusun untuk memenuhi tugas Seminar Manajemen Sumber Daya Manusia)

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

Hubungan Penempatan Pegawai dengan Prestasi Kerja

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB V PENUTUP. pekerjaan yang dijabarkan ke dalam Job Description. SDM dalam jangka waktu 3 tahun kedepan yang meliputi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Salah satu asset yang paling berharga bagi perusahaan adalah Sumber

KUESIONER. 1 Apakah perusahaan memiliki struktur organisasi yang jelas dan rinci? V

Mengelola SDM dan Hubungan Tenaga Kerja

BAB I PENDAHULUAN. bagi daya saing perusahaan. Hal tersebut, menegaskan bahwa perusahaan. yang kompeten dan profesional untuk menunjang performance

ASPEK MANAJEMEN & ORGANISASI

METODE DAN JENIS PELATIHAN

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Tugas, Wewenang dan Perkembangan Usaha. Lembaga Perbankan yaitu PT. Bank DKI yang beralamat JL. Ir. H.

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS SELEKSI KARYAWAN BAGIAN MARKETING DI KSPPS BMT EL AMANAH KENDAL DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

PENGARUH PENEMPATAN TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PT. Astra International, Tbk-Daihatsu Malang)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB IV SISTEM REKRUTMEN DAN PELATIHAN DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN DI BMT UGT PUSAT SIDOGIRI BANGIL

BAB 2 URAIAN TEORITIS. terhadap Produktivitas Kerja pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat dan kehidupan masyarakat yang adil dan makmur,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian kinerja (prestasi kerja) menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2001 :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Suatu organisasi dalam beroperasi membutuhkan karyawan sebagai

SALESMANSHIP PENGADAAN DAN SELEKSI TENAGA PENJUAL. Christina Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sahati (2008) meneliti tentang Upaya Perbaikan Proses Rekrutmen,

Lenny Rakhmawati Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala. Abstract. Keywords: Human Resources, Employees Development System

PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA. Sumberdaya manusia merupakan investasi yang. sangat penting dalam suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

2015 KONTRIBUSI PENGEMBANGAN TENAGA AD MINISTRASI SEKOLAH TERHAD AP MUTU LAYANAN D I LINGKUNGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI SE-KOTA BAND UNG

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut ini adalah pengertian dari perangkat lunak : Menurut Jogiyanto H.M (1992 : 420), perangkat lunak adalah program yang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini berisi mengenai kesimpulan dari hasil penelitian

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang muncul. Organisasi dalam era persaingan haruslah memiliki

Oleh : S u p a n d i, SE (Kabid Pengembangan BKD Kab. Kolaka) A. Pendahuluan

Transkripsi:

BAB V PEMBAHASAN A. Sistem Perekrutan Karyawan di Bank Muamalat KCP Tulungagung Dalam sebuah instansi baik perusahaan maupun lembaga keuangan apapun pasti tidak akan terlepas dari faktor sumber daya manusia. Untuk merekrut atau mencari calon tenaga kerja yang berpotensi dan sesuai standar lembaga atau perusahaan tersebut, maka harus melihat berbagai aspek internal dan eksternal lembaga atau perusahaan. Proses perekrutan harus dilaksanakan dengan sebaik mungkin untuk mengahasilkan caloncalon karyawan terbaik dan yang sesuai dengan job discrition lembaga atau perusahaan tersebut, yang nantinya akan diseleksi dan ditempatkan. Sondang P Siagian dalam bukunya Fungsi-fungsi Manajerial menyebutkan bahwa maksud dari rekrutmen adalah untuk mendapatkan persediaan sebanyak mungkin calon-calon pelamar sehingga perusahaan akan mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk melakukan pilihan terhadap calon pekerja yang dianggap memenuhi standar kualifikasi perusahaan. 86 Di bank Muamalat Indonesia ada beberapa macam tipe pegawai yaitu pegawai tetap kontrak, magang/training. Bank Muamalat melakukan perekrutan untuk meningkatkan kualitas kinerja yang berkesinambungan dan untuk meningkatkan kualitas kerja. Selain untuk memnuhi kebutuhan penambahan karyawan, program rekrutmen juga dilakukan untuk mengisi 86 Sondang P Siagian, Fungsi-Fungsi Manajerial, Jakarta: Bumi Aksara, 2005, hal. 100-102 85

86 kekosongan atau kekurangan tenaga kerja di beberapa fungsi yang telah terjadi sejak beberapa tahun terakhir. Ini terlihat dari tingkat turnover karyawan yang cenderung naik dari 9,24% di tahun 2013 dan 10,59% di tahun 2014, namun di tahun 2015 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yaitu 10,19%. Hal itu terobati dengan pencapaian di tahun 2016 kemarin, tingkat turnover karyawan pada angka 12, 56%. Pencapaian ini akan diusahakan kami jaga untuk tahun-tahun selanjutnya agar selalu meningkat. 87 Salah satu yang menjadi keunggulan bank yang mampu bersaing selain pengelolaan yang baik yaitu memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berkompeten, dengan memiliki sumber daya manusia yang berkompeten diyakini mampu memberikan pelayanan yang baik bagi para nasabah. Oleh karena itu, bank-bank syariah juga lembaga-lembaga keuangan syariah harus gencar menjaring SDM yang berkompeten melalui jalur rekrutmen. Pada tahap pertama yang dilakukan unit rekrutmen biasanya terlebih dahulu mengecek jabatan/posisi kosong yang dibutuhkan, target, level, kemudian cek kualifikasi apakah terdapat kecocokan kualifikasinya. Tahap selanjutnya koordinasi dengan vendorvendor (lembaga jasa profesional/ perusahaan jasa rekrutmen) terkait. 88 Dalam proses rekrutmen perusahaan harus melaksanakan prinsipprinsip rekrutmen, sehingga dalam pelaksanaannya perusahaan menjadi 87 Basuki Widodo, Divisi HCD Bank Muamalat KCP Tulungagung, Wawancara pribadi, 88 Basuki Widodo, Divisi HCD Bank Muamalat KCP Tulungagung, Wawancara pribadi,

87 terarah. Mutu karyawan yang akan direkrut harus sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan untuk mendapatkan mutu yang sesuai, serta jumlah karyawan yang diperlukan harus sesuai dengan job yang tersedia dan biaya yang diperlukan diminimkan. 89 Metode penarikan juga berpengaruh besar terhadap banyaknya lamaran yang masuk ke dalam perusahaan. Metode penarikan calon karyawan baru adalah metode tertutup dan metode terbuka. Adapun dari metode tersebut yang diterapkan oleh Bank Muamalat KCP Tulungagung adalah metode terbuka. Hal ini dinyatakan oleh bapak Basuki Widodo, anggota HRD Bank Muamalat KCP Tulungagung media yang digunakan melalui website Muamalat Indonesia, job portal website, job fair, perguruan tinggi yang terakreditasi dan kalau perlu biasanya memakai job posting media cetak (surat kabar). 90 Setiap proses pelaksanaan rekrutmen perusahaan biasanya terdiri dari beberapa sumber. Dalam proses rekrutmen karyawan, Bank Muamalat Tulungagung mempunyai beberapa alur rekrutmen sebagai sumber-sumber dalam mendukung pelaksanaan rekrutmen, diantaranya: a. Jalur internal (sumber dari dalam perusahaan) Jalur internal merupakan jalur bagi karyawan perusahaan tersebut dalam hal ini karyawan Bank Muamalat Tulungagung untuk mengisi jabatan tertinggi/kosong yang bersifat rotasi. 89 Veitzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Raja Grafindo, 2004, hal. 161 90 Basuki Widodo, Divisi HCD Bank Muamalat KCP Tulungagung, Wawancara pribadi,

88 b. Jalur eksternal (sumber dari luar perusahaan) Pada jalur eksternal ini, dan pada umumnya Bank Muamalat Tulungagung merekrut para calon pelamar melalui jalr rekrutmen massal dan rekrutmen individu. Asisten dengan melalui jalur program ADP dan Level Analis yang akan melalui jalur program ODP (Officer Development Program). Sedangkan rekrutmen individu diperuntukkan untuk Level Analis Up setingkat Level Manager, Jendral Manager, dan Direksi pada dasarnya perekrutan ini menggunakan pola prohier. 91 Dari data proses rekrutmen karyawan Bank Muamalat KCP Tulungagung tahun 2015 dan 2016, bahwa hasil akhir sampai tahap perjanjian kontrak (PKWT) tidak jauh berbeda dengan target kandidat yang ditetapkan Bank Muamalat Tulungagung untuk posisi yang dibutuhkan dari sekian banyak pelamar, kami (unit rekrutmen) fikir sudah cukup efektif, dikatakan efektif maksudnya sudah cukup mampu memenuhi kebutuhan user. Karena memang ada standar juga dari user, disediakan waktu untuk user bertemu dengan calon kandidat. Namun, seperti biasa masalah di rekrutmen itu hanya masalah waktu, sering kali user ingin segalanya berjalan cepat, tetapi dari unit rekrutmen belum bisa memenuhi dengan cepat, karena berbagai hal dari kandidat yang minim dan juga kandidat yang professional (berpengalaman) standar ganjilnya tidak masuk dan sebagainya. 92 91 Basuki Widodo, Divisi HCD Bank Muamalat KCP Tulungagung, Wawancara pribadi, 92 Basuki Widodo, Divisi HCD Bank Muamalat KCP Tulungagung, Wawancara pribadi,

89 Sulitnya mendapatkan SDM yang sesuai dengan standar minimal Bank Muamalat merupakan salah satu kendala proses perekrutan karyawan yang dilakukan. Sering kali kandidat yang melamar tidak sesuai dengan standar minimal dan memnag tidak memnuhi persyaratan, hal ini berlaku pada posisi-posisi lainnya. Kendala yang ditemui adalah masalah waktu pemenuhan, sebagai contoh untuk pemenuhannya diberikan waktu satu bulan, namun terjadi sampai berbulan-bulan untuk dapat menyediakan, karena terbatas. 93 Seperti yang diungkapkan Kaswan, rencana strategik perusahaan juga merupakan salah satu kendala dalam proses perekrutan karyawan, hal ini disebabkan adanya keinginan perusahaan untuk membuat perencanaan SDM disesuaikan dengan jenis tugas dan pekerjaannya serta spesialisasi yang diinginkan. 94 B. Sistem Pembekalan Karyawan Di Bank Muamalat KCP Tulungagung Gouzali mendefinisikan pengembangan SDM merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan organisasi, agar pengetahuan (knowledge), kemampuan (ability) dan keterampilan (skill) mereka sesuai dengan tuntutan pekerjaaan yang mereka lakukan. Dengan kegiatan pengembangan ini, maka diharapkan dapat memperbaiki dan mengatasi kekurangan dalam melaksanakan pekerjaan dengan lebih baik, sesuai dengan perkembangan ilmu teknologi yang digunakan oleh organisasi. 95 Bank Muamalat KCP Tulungagung memberikan kesempatan belajar bagi 93 Basuki Widodo, Divisi HCD Bank Muamalat KCP Tulungagung, Wawancara pribadi, 94 Kaswan, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Keunggulan Bersaing Organisasi. Edisi Pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu, 2012, hal. 43 95 Kadarisman. M, Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta: Grafindo, hal. 5

90 karyawannya baik karyawan yang sudah lama maupun karyawan baru bergabung dengan Bank Muamalat KCP Tulungagung. Hal ini untuk mendukung kinerja mereka, menjadi yang terbaik dalam pekerjaannya serta terus mengembangkan karirnya. 96 Jika pengembangan karyawan kurang diperhatikan, akibatnya tingkat kecelakaan atau pemborosan yang cukup tinggi, semangat kerja dan motivasi yang rendah, atau masalah operasional-operasional lainnya. Apapun bentuk pengembangannya, program hendaknya yang memenuhi kebutuhan organisasi dan individual peserta. Agar isi program efektif, prinsip-prinsip belajar harus diperhatikan. Program-program ini harus yang bersifat partisipatif, relevan, repetitive (pengulangan) dan memberikan umpan balik mengenai kemanjuan para peserta latihan. Semakin terpenuhinya prinsip-prinsip tersebut, semakin efektif suatu latihan, meskipun harus tetap kita waspadai adanya perbedaan kemampuan individual peserta-peserta latihan tersebut. Bank Muamalat KCP Tulungagung memberikan kesempatan belajar bagi karyawannya baik karyawan yang sudah lama maupun karyawan baru bergabung dengan Bank Muamalat KCP Tulungagung. Hal ini untuk mendukung kinerja mereka, menjadi yang terbaik dalam pekerjaannya serta terus mengembangkan karirnya. Kategori pelatihan ini dibagi menjadi 5 (lima) program, yaitu: 97 96 Basuki Widodo, Divisi HCD Bank Muamalat KCP Tulungagung, Wawancara pribadi, 97 Data Rekrutmen Annual Report 2015 Bank Muamalat Indonesia

91 1) Core Training Program yaitu pelatihan yang wajib diikuti oleh seluruh karyawan Bank Muamalat disemua level. 2) Leadership& Management Program yaitu pelatihan soft skill yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan leadership dan manajerial karywan. 3) Bissuness Training Program yaitu pelatihan yang berkaitan dengan bisnis peruahaan, seperti Funding dan Financing. 4) Operation Program yaitu pelatihan yang berkaitan dengan bidang operasional perusahaan. 5) Supporting Training Program yaitu pelatihan yang berkaitan dengan fungsi supporting dalam rangka memperlancar kegiatan bisnis di cabang yang meliputi bagian atau divisi. Dari ke 5 (lima) kategori tersebut dibagi menjadi 2 (dua) jenis pelatihan, yaitu sebagai berikut: 98 a) Training internal yaitu pelatihan yang dilakukan secra inhouse oleh Muamalat Institute maupun diselenggarakan sendiri oleh PT Bank Muamalat Indonesia yang dikoordinir langsung oleh Human Capital. Classical Training yaitu kegiatan pelatihan yang dilakukan secara tatap muka langsung dalam suatu ruang/kelas. E-learning yaitu kegiatan pelatihan melalui media elektronik (internet dan intranet). Untuk beberapa program E- learning ini sedang dikembangkan oleh Human Capital dan 98 Basuki Widodo, Divisi HCD Bank Muamalat KCP Tulungagung, Wawancara pribadi,

92 akan diimplementasikan dengan menggunakan media Muamalat Human Power (MHP). b) Training eksternal yaitu pelatihan yang penyelenggaranya bukan dari Muamalat Institute maupun yang dikoordinir langsung oleh Human Capital. Training eksternal ini biasanya dilakukan secara individu (tidal massal) sesuai kebutuhan masing-masing karyawan dalam meningkatkan kompetensinya. Program pelatihan dan pengembangan dilakukan untuk memperbaiki kemampuan, kapasitas dan produktivitas karyawan Bank berupa inhouse training, public training maupun e-learning. Dengan program pengembangan ini, karyawan baru akan memiliki kompetensi, keahlian dan sikap yang lebih mumpuni untuk menghadapi tantangan kerja di Bank Mumalat Indonesia. Dalam jangka yang lebih panjang, program ini mendukung kemajuan jenjang karir karyawan dan memperdalam keahlian masing-masing. Startegi pengembangan sumber daya manusia yang akan peneliti bahas yaitu strategi jangka pendek melalui orientasi dan pelatihan, dan pengembangan karier. Sesuai pandangan tradisional Hadari Nawawi yang mengartikan pelatihan untuk karyawan jenjang bawah, maka diartikan sebagai kegiatan meningkatkan keterampilan, khususnya yang berhubungan dengan penggunaan fisik dan lebih khusus lagi berupa keterampilan berkerja dengan tangan, contohnya bagian teller. Sedang

93 pengembangan yang dimaksudkan untuk karyawan tingkat atas, maka difokuskan pada kemampuan mewujudkan hubungan antar personil dan pengambilan keputusan, yang pada dasarnya merupakan pekerjaan manajerial. Dengan kata lain pelatihan sebagai kegiatan peningkatan kemampuan kerja secara kuantitatif, sedang pengembangan merupakan peningkatan kemampuan kerja yang bersifat kualitatif. 99 C. Penilaian Kualitas Kinerja Karyawan Bank Muamalat KCP Tulungagung Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja dari pegawai didalam suatu organisasi atau perusahaan. Seperti faktor kemampuan dari karyawan dan faktor motivasi yang didapat oleh karyawan. Hal ini membuat pihak bank akan melihat secara psikologis, kemampuan karyawan berdasarkan IQ dan kemampuan berdasarkan reallity (knowledge+skill). Seberapa tingkat kemampuan karyawan akan dipertimbangkan dan juga tingkat pengetahuan akan diperhatikan. 100 Hal ini selaras dengan pendapat Mangkunegara yang menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja. 101 Yang pertama, faktor kemampuan (ability). Secara psikologis, kemampuan (ability) terdiri dari Kemampuan potensi (IQ) dan Kemampuan reality (knowledge + skiil). Maksudnya adalah pimpinan dan karyawan yang memilki IQ di atas rata-rata (IQ 110-120) apalagi IQ 99 Hadari Nawawi, Manajemen Smber Daya Manusia, Yogyakarta: UGM Press, 2011, hal 207 100 Basuki Widodo, Divisi HCD Bank Muamalat KCP Tulungagung, Wawancara pribadi, 101 Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Cetakan keenam, Remaja Rosda Karya: Bandung, 2005. hal. 13-14

94 superior, very superior, gifted dan genius dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam pekerjaan sehari-hari, maka akan lebih mudah dalam mencapai kinerja maksimal. Faktor yang kedua adalah faktor Motivasi (Motivation) yang diartikan sebagai suatu sikap pimpinan dan karyawan terhadap situasi kerja di lingkungan organisasinya. Mereka yang bersikap positif (pro) terhadap situasi kerjanya akan menunjukan motivasi kerja tinggi dan sebaliknya jika mereka bersikap negatif (kontra) terhadap situasi kerjanya akan menunjukan motivasi kerja yang rendah. Situasi kerja yang dimaksud mencakup antara lain hubungan kerja, fasilitas kerja, iklim kerja, kebijakan pimpinan, pola kepemimpinan kerja, dan kondisi kerja. Aspek yang dipergunakan untuk proses penilaian karyawan pada saat pelatihan (training) yaitu mencakup poin-poin seperti disiplin waktu, kesetiaan, prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, kerjasama, inisiatif dan kepemimpinan. Dengan skala penilaian yang telah ditetapkan perusahaan. Berdasarkan hasil analisis dan tinjauan yang dilakukan penulis terhadap kebijakan penilaian kinerja bahwa Bank Muamalat Indonesia menggunakan metode rating scale yaitu evaluasi subyektif dilakukan oleh penilai terhadap prestasi kerja karyawan dengan skala tertentu dari rendah sampai tinggi. Evaluasi hanya didasarkan pada pendapat penilai, yang

95 membandingkan hasil pekerjaan karyawan dengan faktor-faktor (kriteria) yang dianggap penting bagi pelaksanaan kerja tersebut. 102 Kelebihan metode ini adalah tidak mahal dalam penyusunan dan administrasinya, penilai hanya memerlukan sedikit latihan, tidak memakan waktu, dan dapat diterapkan untuk jumlah karyawan yang besar. Kelemahan metode ini yaitu, kesulitan dalam menentukan kriteria yang relevan dengan pelaksanaan kerja. Apabila formulir diterapkan untuk semua pekerjaan maka kriteria penting bagi pekerjaan tertentu mungkin tidak tercakup dalam formulir penilaian. Bila kriteria prestasi kerja tertentu sulit diidentifikasikan formulir bisa berisi variabel-variabel kepribadian yang tidak relevan dan mengurangi arti penilaian. Hasilnya adalah formulir dan prosedur yang distandarisasikan tidak selalu berhubungan dengan pelaksanaan kerja. Dari metode penilaian kinerja yang digunakan oleh Bank Muamalat Indonesia maka untuk lebih tepat dan akurat dalam penilaian kinerja perlu ditambahkan metode cheklist ( ), karena secara teori metode ini dijelaskan secara rinci, hasil yang diperoleh lebih akurat, dan terstandarisasi. Penambahan metode cheklist ( ) ini bukan berarti metode ini lebih baik dari metode sebelumnya. 102 Basuki Widodo, Divisi HCD Bank Muamalat KCP Tulungagung, Wawancara pribadi,