BAB I PENDAHULUAN. syariah yang profesional, baik dan benar. Masih banyak SDM lembaga

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. syariah yang profesional, baik dan benar. Masih banyak SDM lembaga"

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu permasalahan lembaga keuangan syariah adalah terbatasnya sumber daya manusia yang berkualitas untuk membangun lembaga keuangan syariah yang profesional, baik dan benar. Masih banyak SDM lembaga keuangan syariah yang belum memiliki pengetahuan dan pengalaman yang baik dalam menjalankan operasional lembaga keuangan syariah. Tidak jarang ditemui SDM lembaga keuangan syariah yang kurang bisa memberikan penjelasan yang benar dan akurat, sehingga menimbulkan keraguan bagi calon nasabah untuk menggunakan produk dan layanan lembaga keuangan syariah dan akan mempengaruhi pencitraan lembaga keuangan syariah tersebut. Memang yang diperlukan oleh lembaga keuangan syariah sebaiknya adalah mereka yang sudah memiliki semangat, kesungguhan, dan kompetensi untuk berkarir di lembaga keuangan syariah. 1 Mereka perlu mempunyai nilai lebih, karena harus bisa memahami sistem lembaga keuangan syariah yang pada dasarnya merupakan sistem yang baru dan belum begitu familiar di masyarakat. Kurang tersedianya SDM syariah sekarang ini memang telah menjadi masalah yang tengah dihadapi lembaga keuangan syariah. Tidak hanya sekedar persoalan kualitas saja, melainkan secara kuantitas juga menjadi sebuah 1 Muhammad, Petunjuk Pelaksanaan Pembukaan Kantor Bank Syariah, (Jakarta: Rieneke, 2005), hlm.25. 1

2 2 persoalan yang perlu dibenahi. 2 Pembenahan secara menyeluruh terhadap SDM lembaga keuangan syariah menjadi sebuah keharusan, mengingat pentingnya pengembangan sumber daya manusia lembaga keuangan syariah sudah menjadi kebutuhan mendasar semua pihak. Dalam suatu operasi perusahaan potensi SDM hakekatnya merupakan salah satu modal dan memegang peranan penting dalam tujuan perusahaan, oleh karena itu perusahaan perlu mengelola SDM sebaik mungkin karena kunci keberhasilan suatu perusahaan bukan hanya pada keunggulan teknologi dan tersedianya dana saja, tetapi faktor SDM merupakan faktor yang terpenting dalam proses peningkatan produktivitas. 3 Dalam perkembangannya, lembaga keuangan mikro syariah atau BMT telah menyebar di berbagai tempat, salah satunya BMT Mitra Umat Pekalongan. Faktor yang bisa menyatakan bahwa BMT Mitra Umat Pekalongan berkembang dan berhasil yaitu dengan banyaknya nasabah yang menggunakan produk dan layanan di BMT tersebut. Namun kepuasan nasabah yang menggunakan produk dan layanan di BMT tersebut tergantung pada kinerja karyawan dalam memberikan pelayanan, sedangkan pelayanan yang optimal tergantung pada tingkat profesionalisme SDMnya dalam mengelola dan menjalankan lembaga tersebut. Kelemahan yang dialami oleh SDM BMT Mitra Umat Pekalongan lebih pada dasar mengenai pengertian lembaga keuangan syariah. 4 Contohnya, kurangnya kemampuan SDM menguasai tentang pengetahuan produk syariah, 2 Hadari Nawawi, Manajemen Strategik, (Yogjakarta: Gajah mada Pers, 2005), hlm.7. 3 Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis, (Jakarta:PT.Rineka Cipta, 1997) Cet.I, hlm Wawancara dengan Zainuddin, selaku general manager di BMT Mitra Umat Pekalongan, 16 Februari 2013, Pukul WIB.

3 3 bahkan mereka juga kurang mampu dalam memberikan penilaian mengenai kelebihan antara lembaga keuangan syariah dibanding konvensional. Permasalahan SDM muncul karena kinerjanya tidak mampu memenuhi target dan tidak sesuai harapan perusahaan. Sedangkan untuk memenuhi target dan harapan, masing-masing individu harus mempunyai pengetahuan dan keterampilan secara ruhaniyah. Sebagai keberhasilan dalam peningkatan lembaga keuangan syariah harus mempunyai nilai-nilai ketauhidan, tanggung jawab, jujur, adil dalam setiap kegiatan, baik secara pribadi atau dalam operasional lembaga keuangan syariah. 5 Banyak faktor yang bisa membuat kualitas SDM BMT Mitra Umat Pekalongan meningkat yaitu bisa dilakukan dengan memberikan pembekalan keterampilan hard skill tentang pengetahuan produk secara berkesinambungan dan secara periodik melakukan pembahasan atas permasalahan yang muncul di lapangan, dan memberikan pembekalan keterampilan soft skill kepada mereka. Pada jangka pendek kebutuhan SDM bisa diatasi dengan merekrut SDM dengan beragam latar belakang kemudian memberikan pelatihan dan pengembangan SDM kepada mereka, sehingga mereka diharapkan dapat mengetahui teori dan praktik ekonomi syariah yang terintegrasi dan terencana dengan baik. Pelatihan merupakan proses dalam pembelajaran mencari pengetahuan dan keterampilan yang berlangsung dalam waktu yang relatif singkat dan 5 Muhammad Nejatullah Shidiqie, Kegiatan Ekonomi dalam Islam, alih bahasa Anas Sidiq, (Jakarta: Bumi aksara, 1996), hlm.121.

4 4 dalam jangka pendek. 6 Sedangkan pengembangan SDM merupakan suatu proses bagaimana manajemen mendapatkan pengalaman dan sikap untuk meraih sukses, kegiatan pengembangan SDM ditunjukan untuk membantu karyawan agar dapat menangani tanggung jawabnya di masa mendatang, dengan memperhatikan tugas dan kewajiban yang dihadapi sekarang. 7 Dalam setiap pembelajaran harus berusaha mengetahui hasil dari proses pembelajaran yang dilakukan. Hasil yang dimaksud adalah baik atau tidak baik, bermanfaat atau tidak bermanfaat dan lain sebagainya. Pentingnya diketahui hasil ini karena dapat menjadi acuan bagi perusahaan untuk mengetahui sejauh mana program yang dilakukan dapat meningkatkan potensi karyawan. Artinya, apabila program yang dilakukan mencapai hasil yang baik, maka program tersebut dikatakan berhasil, demikian pula sebaliknya. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui hasil yang telah dicapai oleh BMT Mitra Umat Pekalongan dalam proses pelatihan dan pengembangan SDM adalah melalui evaluasi. 8 Setiap orang pada umumnya ingin berprestasi dan dihargai orang lain sehingga ada kecenderungan untuk mempertahankan bahkan meningkatkan prestasi tersebut. Untuk itu perlu adanya standar evaluasi kinerja, supaya dapat objektif dan adil dalam memberikan imbalan atau penghargaan kepada 6 Veithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2004), hlm Ibid., Veithzal Rivai, hlm Wawancara dengan Zainuddin, selaku general manager di BMT Mitra Umat Pekalongan, 16 Februari 2013, pukul WIB.

5 5 pekerja. 9 Evaluasi merupakan tahap akhir dari siklus manajemen kinerja. Evaluasi ini dilakukan oleh BMT Mitra Umat Pekalongan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan kinerja dan pengembangan potensi karyawan. Evaluasi adalah penggunaan informasi yang diperoleh dengan penilaian maupun dengan cara-cara lain untuk memperoleh dan membuat keputusan. 10 Dengan sendirinya keputusan-keputusan ini akan bersifat subjektif, tergantung pada pertimbangan-pertimbangan pribadi. Untuk memverifikasi keberhasilan pelatihan dan pengembangan SDM tersebut, maka BMT Mitra Umat Pekalongan mengupayakan agar kegiatan pelatihan dan pengembangan SDM dievaluasi secara sistematis, termasuk pengelola atau pelaksana pelatihan dan pengembangan SDM pada BMT Mitra Umat Pekalongan. 11 Dengan demikian evaluasi pada BMT Mitra Umat Pekalongan sangat penting dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kinerja karyawan mampu mencapai tujuan sebagaimana yang telah ditetapkan oleh BMT Mitra Umat Pekalongan. Dengan melihat pentingnya evaluasi pelatihan dan pengembangan SDM maka penulis mengambil judul Evaluasi Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) tentang Mutu Pelayanan pada Nasabah (Studi Kasus BMT Mitra Umat Pekalongan). 9 Simanjutak, Manajemen dan Evaluasi Kinerja, Vol :7 (2005), diakses 27 Februari Soekidjo Notoatmodjo, Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT.Rineka Cipta, 1997), hlm Wawancara dengan Zainuddin, selaku general manager di BMT Mitra Umat Pekalongan, 16 Februari 2013, Pukul WIB

6 6 B. Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah di atas, maka timbul beberapa masalah diantaranya : Bagaimana evaluasi yang dilakukan oleh BMT Mitra Umat Pekalongan dalam melaksanakan pelatihan dan pengembangan SDM tentang mutu pelayanan pada nasabah? C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan pada alasan atau latar belakang masalah yang telah disebutkan di atas, hal tersebut mendorong penulis untuk merumuskan tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui sistem evaluasi pelatihan dan pengembangan SDM di BMT Mitra Umat Pekalongan. 2. Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan dari hasil penelitian ini adalah: a. Secara Teoritis Diharapkan dari hasil penelitian dapat digunakan untuk menambah pengetahuan tentang evaluasi pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia di BMT Mitra Umat Pekalongan dan sebagai bahan informasi dan referensi bagi mahasiswa dan semua pihak yang membutuhkan.

7 7 b. Secara Praktis Untuk memenuhi persyaratan kelulusan Program Studi D3 Perbankan Syariah dan memperoleh gelar Ahli Madya (AMd) Perbankan Syariah di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pekalongan. D. Penegasan Istilah Untuk menghindari kesalahpahaman istilah-istilah pada tugas akhir di atas, agar dapat terarah atau sesuai dengan pembahasan dan pemenuhan sasaran. Adapun istilah yang perlu ditegaskan adalah : 1. Evaluasi Adalah salah satu rangkaian kegiatan dalam meningkatkan kualitas, kinerja atau produktivitas suatu lembaga dalam melaksanakan programnya. 12 Objek evaluasi pada BMT Mitra Umat Pekalongan adalah pelatihan dan pengembangan SDM, di mana melalui evaluasi akan diperoleh informasi tentang apa yang telah dicapai dan apa yang belum dicapai karyawan dari program pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia di BMT Mitra Umat Pekalongan. 12 Mutiara S. Panggabean, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002), hlm.28.

8 8 2. Pelatihan Adalah suatu cara yang digunakan untuk memberikan atau meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaannya Pengembangan SDM Adalah suatu proses bagaimana manajemen mendapatkan pengalaman, keahlian dan sikap untuk meraih sukses sebagai pemimpin dalam organisasi, sehingga kegiatan pengembangan ditujukan membantu karyawan untuk dapat menangani tanggung jawabnya di masa mendatang, dengan memperhatikan tugas dan kewajiban yang dihadapi sekarang Mutu Pelayanan Adalah Kualitas perilaku produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen demi tercapainya kepuasan pada konsumen itu sendiri BMT Mitra Umat Pekalongan Adalah lembaga keuangan syariah yang mengarah pada usaha-usaha pengumpulan dan penyaluran dana non profit dengan prinsip bagi hasil untuk menumbuh kembangkan bisnis mikro dalam rangka mengangkat derajat dan martabat serta membantu kepentingan kaum menengah dan menengah kebawah Ibid, Mutiara S. Panggabean, hlm Veithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2004), hlm Ratminto, Manajemen Pelayanan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm Wawancara dengan Ifat Fatma selaku manager personalia di BMT Mitra Umat Pekalongan, 16 Februari 2013, Pukul WIB.

9 9 9 E. Telaah Pustaka Untuk menghindari terjadinya pengulangan penelitian yang sama, maka peneliti melihat kembali penelitian-penelitian sebelumnya yang menjadi rujukan dan referensi bahan penelitian ini. Ditinjau dari penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan masalah pelatihan dan pengembangan SDM. Tabel 1.1 Tabel penelitian sebelumnya Peneliti Metode Penelitian Hasil Penelitian Persamaan dan Perbedaan Nanik Ustadiyatun Jenis penelitian Evaluasi kinerja karyawan BMT Persamaan: penelitian ini membahas lapangan dengan Bahtera menggunakan metode graphic pentingnya evaluasi pada lembaga keuangan Judul: pendekatan kualitatif, rating scale. Evaluasi ini sangat mikro syariah. Evaluasi Kinerja dilakukan dengan cara membantu manajer BMT Bahreta Group Perbedaan: penelitian yang dilakukan oleh Karyawan BMT Bahtera wawancara dan untuk mengetahui kinerja dan Nanik Ustadiyatun menjelaskan evaluasi Group Batang observasi. perkembangan karyawannya. kinerja karyawan dengan menggunakan metode graphic rating scale. Sedangkan penulis meneliti evaluasi pelatihan dan pengembangan SDM tentang mutu pelayanan pada nasabah BMT Mitra Umat Pekalongan. Choiriyah Jenis penelitian Evaluasi kinerja karyawan yang Persamaan: penelitian ini membahas tentang menggunakan dilakukan oleh Bank Muamalat evaluasi terhadap karyawan. Judul: pendekatan kualitatif, Indonesia cabang Pekalongan dengan Perbedaan: penelitian yang dilakukan oleh Evaluasi Kinerja dilakukan dengan menggunakan pendekatan Balanced Choiriyah membahas evaluasi kinerja Karyawan dengan observasi, wawancara Scorcard, di mana pendekatan Balanced karyawan melalui pendekatan Balanced 9

10 10 10 Peneliti Metode Penelitian Hasil Penelitian Persamaan dan Perbedaan dan dokumentasi. Scorcard dapat membantu mengukur pencapaian kinerja karyawan. Menggunakan Pendekatan Balanced Scorcard pada Bank Muamalat Indonesia cabang Pekalongan Toto Aminoto Judul Evaluasi Karyawan Menggunakan Metode Fuzzy Linear Programer Tri Widodo Judul: Evaluasi terhadap Sistem Penilaian Prestasi Kerja pada BNI cabang Bogor Abdullah Judul: Manajemen Jenis penelitian lapangan dengan menggunakan metode deduktif dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian lapangan dengan menggunakan metode deduktif dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif, Sistem penelitian kinerja karyawan untuk kenaikan suatu jabatan dengan melibatkan sifat tegas dan tidak tegas melalui fuzzy linear programing dengan menggunakan pemrograman pascal. Evaluasi penyempurnaan sistem penilaian prestasi kerja dengan membandingkan berbagai metode dan teknik penilaian. Manajemen yang ada di BSM sudah dalam koridor manajemen yang berlandaskan prinsip syariah untuk Scorcard. Sedangkan penulis meneliti evaluasi pelatihan dan pengembangan SDM tentang mutu pelayanan pada nasabah BMT Mitra Umat Pekalongan. Persamaan: penelitian ini membahas Evaluasi terhadap karywan. Perbedaan: penelitian yang dilakukan oleh Toto Aminoto membahas sistem penilaian kinerja karyawan melalui fuzzy linear programing. Sedangkan penulis meneliti evaluasi pelatihan dan pengembangan SDM tentang mutu pelayanan pada nasabah BMT Mitra Umat Pekalongan.awan. Persamaan: penelitian ini membahas Evaluasi kinerja karyawan pada lembaga keuangan. Perbedaan: penelitian yang dilakukan oleh Tri Widodo membahas tentang perlunya dilakukan evaluasi penyempurnaan sistem penilaian prestasi kerja dengan bebagai metode dan teknik penilaian. Sedangkan penulis meneliti evaluasi pelatihan dan pengembangan SDM tentang mutu pelayanan pada nasabah BMT Mitra Umat Pekalongan. Persamaan: penelitian ini membahas pentingnya manajemen SDM dalam perusahaan.

11 11 11 Peneliti Metode Penelitian Hasil Penelitian Persamaan dan Perbedaan dilakukan dengan cara wawancara. Sumber Daya Manusia (BSM Pekalongan) Putri Rizkiyani Judul: Pengaruh terhadap Karyawan Pekalongan) Ahmad Murois Pelatihan Kinerja (BSM Judul Peningkatan Profesionalisme Sumber Daya Manusia (BMT SMNU Pekalongan) Jenis penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif, dilakukan dengan cara wawancara. Jenis penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif, dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi. menuju manajemen yang islami dan terus berkembang. Pengembangan SDM sangat penting sebagai salah upaya mengembangkan kemampuan karyawan Pelatihan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kinerja karyawan. Deengan diadakan pelatihan, BSM mempunyai dampak positif bagi pengembangan masing-masing karyawan. Maningkatkan optimalisasi kerja dan profesionalitas SDM dapat dilakukan berbagai upaya diantaranya program pelatihan. Pelatihan bertujuan untuk mengetahui kinerja dan perkembangan karyawan. Perbedaan: penelitian yang dilakukan oleh Abdullah menjelaskan bagaimana implementasi manajemen SDM BSM Pekalongan. Sedangkan penulis meneliti bagaimana evaluasi pelatihan dan pengembangan SDM tentang mutu pelayanan pada nasabah BMT Mitra Umat Pekalongan. Persamaan: penelitian ini membahas pengaruh pelatihan yang diberikan kepada karyawan. Perbedaan: penelitian yang dilakukan oleh Putri Rizkiyani menjelaskan bagaimana mekanisme pelatihan terhadap karyawan BSM Pekalongan. Sedangkan penulis meneliti bagaimana evaluasi pelatihan dan pengembangan SDM tentang mutu pelayanan pada nasabah BMT Mitra Umat Pekalongan. Persamaan: penelitian ini membahas peningkatan profesionalisme kerja. Perbedaan: penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Murois menjelaskan bagaimana meningkatkan optimalisasi kerja dan profesionalisme SDM. Sedangkan penulis meneliti bagaimana evaluasi pelatihan dan pengembangan SDM tentang mutu pelayanan pada nasabah BMT Mitra Umat Pekalongan.

12 12 F. Kerangka Teori Pembatasan dalam pembuatan laporan penelitian tugas akhir ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang jelas tentang evaluasi pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia di BMT Mitra Umat Pekalongan. Dalam setiap pembelajaran harus berusaha mengetahui hasil dari proses pembelajaran yang dilakukan. Hasil yang dimaksud adalah baik atau tidak baik, bermanfaat atau tidak bermanfaat dan lain sebagainya. Pentingnya diketahui hasil ini karena dapat menjadi acuan bagi perusahaan untuk mengetahui sejauh mana program yang dilakukan dapat meningkatkan potensi karyawan. Artinya, apabila program yang dilakukan mencapai hasil yang baik, maka program tersebut dikatakan berhasil, demikian pula sebaliknya. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh BMT Mitra Umat Pekalongan untuk mengetahui hasil program yang dilaksanakan adalah melalui evaluasi. 17 Evaluasi adalah penggunaan informasi yang diperoleh dengan pengukuran maupun dengan cara-cara lain untuk memperoleh dan membuat keputusan. 18 Dari uraian ini jelas bahwa evaluasi sangat diperlukan dalam kegiatan pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia untuk mengukur kemampuan dan pengetahuan karyawan dalam proses pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia. 17 Wawancara dengan Zainuddin, selaku general manager di BMT Mitra Umat Pekalongan, 16 Februari 2013, pukul WIB. 18 Soekidjo Notoatmodjo, Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT.Rineka Cipta, 1997), hlm

13 13 Metode evaluasi, yaitu: 1. Evaluasi formatif Evaluasi ini dilakukan dalam proses pendidikan yang sedang berlangsung. 19 Evaluasi formatif ini digunakan oleh BMT Mitra Umat Pekalongan untuk mengadakan perbaikan proses pelatihan dan pengembangan SDM. Disamping itu evaluasi formatif ini bertujuan untuk mendapatkan umpan balik guna penyempurnaan dan perbaikan pelaksanaan proses pelatihan dan pengembangan SDM selanjutnya. 2. Evaluasi sumatif Evaluasi ini dilakukan pada akhir suatu proses pendidikan atau proses belajar mengajar. 20 Evaluasi sumatif ini digunakan oleh BMT Mitra Umat Pekalongan untuk menentukan pendapat tentang keseluruhan proses pelatihan dan pengembangan SDM yang sudah selesai dan untuk mengetahui performance karyawan, sampai di mana mereka dapat mengaplikasikan teori-teori dan kemampuan mereka sehubungan dengan pekerjaan atau tugas mereka. Evaluasi pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia merupakan suatu proses untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam program pelatihan dan pengembangan SDM. Evaluasi pelatihan dan pengembangan SDM di BMT Mitra Umat Pekalongan lebih difokuskan pada peninjauan kembali proses pelatihan dan pengembangan SDM dan dampak dari pelatihan dan pengembangan SDM tersebut. 19 Ibid, Soekidjo Notoadmodjo, hlm Ibid, Soekidjo Notoadmodjo, hlm.79.

14 14 Pelatihan dalam suatu organisasi atau instansi merupakan suatu upaya pengembangan sumber daya manusia yaitu suatu siklus yang harus terjadi terus menerus. Hal ini terjadi karena organisasi ini harus berkembang untuk mengantisipasi perubahan-perubahan di luar organisasi tersebut. Untuk itu maka kemampuan sumber daya manusia atau karyawan harus terus menerus dikembangkan seirama dengan kemajuan dan perkembangan organisasi. 21 Dengan sumber daya yang efektif mengharuskan manajer untuk menemukan cara yang terbaik dalam mendayagunakan orang-orang yang ada di lingkungan organisasinya agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai. 22 Untuk itu diperlukan pelatihan dan pengembangan SDM agar dapat meningkatkan produktivitas kerja bagi seorang karyawan. Pelatihan merupakan suatu cara yang digunakan untuk memberikan atau meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaannya. 23 Pelatihan berkaitan dengan keahlian dan kemampuan pegawai untuk melaksanakan pekerjaan saat ini, dan membantu pegawai untuk mencapai keahlian dan kemampuan tertentu agar berhasil dalam melaksanakan pekerjaannya. 24 Sedangkan pengembangan sumber daya manusia merupakan suatu proses bagaimana manajemen mendapatkan pengalaman, keahlian dan sikap untuk meraih sukses, sehingga kegiatan pengembangan ditujukan membantu karyawan untuk dapat menangani 21 Veithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: dari Teori ke Praktik, (Jakarta: PT Grafindo Persada, 2004), Cet.hlm Ibid, Veithzal Rivai, hlm Ibid, Mutiara S. Panggabean, hlm Henry Simamora, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: STIE YKPN, 1997), hlm.324.

15 15 tanggung jawabnya di masa mendatang, dengan memperhatikan tugas dan kewajiban yang dihadapi sekarang. 25 Program pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia yang dilakukan oleh BMT Mitra Umat Pekalongan, yaitu: 1. Pelatihan dan pengembangan tingkat mikro Pelatihan dan pengembangan ini diselenggarakan oleh dan untuk perusahaan sendiri. Pelatihan dan Pengembangan SDM ini diselenggarakan oleh BMT Mitra Umat Pekalongan sesuai kebutuhannya dalam meningkatkan kemampuan para pekerja dalam melaksanakan tugas masing-masing agar dapat mewujudkan eksistensinya. 26 Pada dasarnya metode yang dapat digunakan untuk pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok yaitu on the job training dan off the job training. a. On the job training On the job training merupakan semua upaya melatih karyawan untuk mempelajari suatu pekerjaan sambil mengerjakannya ditempat kerja yang sesungguhnya. On the job training yang dilakukan oleh BMT Mitra Umat Pekalongan meliputi program magang, rotasi pekerjaan dan coaching Veithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2004), hlm Wawancara dengan Zainudin, selaku general manager di BMT Mitra Umat 16 februari Ibid, Hadari Nawawi, hlm.45.

16 16 1) Program Magang Program magang di BMT Mitra Umat Pekalongan menggabungkan pelatihan dan pengalaman pada pekerjaan dengan instruksi yang didapatkan dari ruang kerja. Seorang karyawan baru ditugaskan pada karyawan yang ada saat ini selama jangka waktu tiga bulan. Selama periode tersebut karyawan baru bekerja di bawah pengawasan karyawan senior dan diharapkan setahap demi setahap memperoleh keahlian yang berkaitan. 28 2) Rotasi Pekerjaan Karyawan berpindah dari satu jenis pekerjaan ke jenis pekerjaan lain dalam jangka waktu yang direncanakan. Hal ini merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh BMT Mitra Umat dalam mengembangkankaryawan. Dengan rotasi jabatan seorang karyawan ditugaskan memegang jabatan yang berbeda dari waktu ke waktu. Selain karyawan memahami pelaksanaan berbagai tugas agar mereka memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang luas mengenai berbagai jabatan dan bagian operasional serta pengelolaan BMT Mitra Umat Pekalongan. 3) Coaching Coaching yaitu teknik pengembangan yang dilakukan oleh BMT Mitra Umat Pekalongan dengan praktik langsung dengan orang yang sudah berpengalaman atau atasan yang dilatih. Dengan 28 Ibid. Hadari Nawawi, hlm.46.

17 17 coaching karyawan akan mendapatkan istruksi-instruksi dari karyawan senior yang sudah berpengalaman dan dapat menciptakan hubungan kerjasama antar karyawan dan atasan. b. Off the job training Off the job training merupakan pelatihan dan pengembangan yang dilaksanakan pada lokasi terpisah dengan tempat kerja. Off the job training dilakukan oleh BMT Mitra Umat Pekalongan untuk memberikan keahlian dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh karyawan untuk melaksanakan pekerjaan pada waktu terpisah dari waktu kerja regular mereka. Off the job training yang dilakukan oleh BMT Mitra Umat Pekalongan, meliputi program study kasus dan seminar. 1. Study kasus Metode ini diberikan kepada karyawan BMT Mitra Umat Pekalongan secara tertulis kemudian karyawan menganalisis kasus tersebut secara pribadi, mendiagnosis masalah dan menyampaikan pendapat dan pemecahannya di dalam sebuah diskusi. 2. Seminar Metode ini digunakan oleh BMT Mitra Umat Pekalongan bertujuan untuk mengembangkan keahlian, kecakapan karyawan untuk menilai dan memberikan saran-saran yang konstruktif mengenai pendapat orang lain. Karyawan dilatih agar dapat

18 18 mempersepsi dan mengevaluasi serta memberikan saran-saran, menerima atau menolak pendapat atau usulan orang lain. 29 G. Metode Penelitian 1. Sifat Penelitian a. Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam tugas akhir ini adalah penelitian lapangan (field research), artinya data-data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui studi lapangan dengan cara mencatat dan mengumpulkan berbagai informasi yang ditemukan di lapangan, tentang evaluasi pelatihan dan pengembangan SDM di BMT Mitra Umat Pekalongan. 30 b. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa data-data tertulis atau lisan yang dapat ditarik kesimpulan berupa uraian evaluasi pelatihan dan pengembangan SDM di BMT Mitra Umat Pekalongan Objek Penelitian Objek penelitian adalah permasalahan yang dijadikan topik penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan penelitian. 32 Penelitian 29 Ibid, Hadari Nawawi, hlm Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara, 1989), hlm Lexy Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000), hlm Winarna Surahmad, Dasar dan Teknik Research, (Bandung: Transito, 1997), hlm.32.

19 19 ini dilakukan untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan program pelatihan dan pengembangan SDM yang diberikan kepada karyawan BMT Mitra Umat Pekalongan dalam meningkatkan mutu pelayanan terhadap nasabah. Adapun lokasi penelitian di BMT Mitra Umat Pekalongan bertempat di Jl.Jlamprang No 37 Krapyak Kidul Pekalongan. 3. Sumber Data a. Data Primer Data primer merupakan sumber data utama yang diperoleh langsung dari subjek penelitian. 33 Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara dengan Zainuddin selaku general manager, Sugi selaku karyawan bagian funding officer, dan Faizah selaku nasabah di BMT Mitra Umat Pekalongan. b. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang ada. 34 Dalam hal ini data diperoleh melalui buku yang berkaitan dengan evaluasi, pelatihan, pengembangan sumber daya manusia dan lain-lain. Tugas Akhir yang ada diperpustakaan STAIN Pekalongan sebagai bahan rujukan dan referensi. Internet sebagai tambahan dalam mencari informasi tentang penelitian dan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan penelitian ini. 33 Anwar, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), hlm M.Iqbal Hasan, Materi Metodologi Penelitian dan aplikasinya, (Jakarta: Graha Indonesia, 2004), hlm.82

20 20 4. Metode Pengumpulan Data a. Wawancara Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematika dan berlandaskan pada tujuan penelitian. 35 Dalam hal ini penulis melakukan wawancara langsung dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada Zainuddin selaku general manager, Sugi selaku karyawan bagian funding officer dan Faizah selaku nasabah di BMT Mitra Umat Pekalongan. b. Observasi Observasi adalah pengamatan dan pencatatan gejala-gejala psikis yang disengaja tentang suatu keadaan. 36 Dalam penulisan Tugas Akhir ini dilakukan observasi pada BMT Mitra Umat Pekalongan dalam rangka memperoleh data yang berkaitan dengan pelatihan dan pengembangan SDM di BMT Mitra Umat Pekalongan. c. Dokumentasi Dokumentasi adalah cara mengumpulkan data mulai peninggalan tertulis terutama berupa arsip dan buku-buku tentang pendapat teori yang berhubungan dengan masalah penyelidikan Marzuki, Metodologi Riset, (Yogyakarta: BPFE-UII, 2001), hlm Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: PT.Bumi Aksara, 1989), hlm Mohammad Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998), hlm.212.

21 21 Metode ini independen data-data baik dari brosur, catatan, transkrip dan sebagainya Metode Analisis Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis data deskriptif. Analisis deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai subjek penelitian berdasarkan data yang diperoleh dari subjek yang diteliti. 39 Dalam penelitian ini penulis berusaha untuk memaparkan rumusan masalah tentang evaluasi pelatihan dan pengembangan SDM melalui wawancara dengan Zainuddin selaku general manager, Sugi selaku karyawan bagian funding officer, Faizah selaku nasabah di BMT Mitra Umat Pekalongan. H. Sistematika Pembahasan Untuk memudahkan pembahasan ini, maka digunakan sistematika pembahasan sebagai berikut : Pendahuluan, Pembahasan, Penutup. Bab I Merupakan Pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan Kegunaan Penelitian, Penegasan Istilah, Telaah Pustaka, Kerangka Teori, Metode Penelitian, Sistematika Pembahasan. Bab II Merupakan Pembahasan yang penting dalam Tugas Akhir ini yaitu Pengertian Evaluasi, Jenis Evaluasi, Pengertian Pelatihan dan Pengembangan SDM, Tujuan Pelatihan dan Pengembangan SDM. 38 Winarna Surahmad, Dasar dan Teknik Research, hlm Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas Psikolog, UGM, 1999), hlm.42.

22 22 Bab III Merupakan Gambaran umum BMT Mitra Umat Pekalongan yaitu Sejarah BMT Mitra Umat Pekalongan, Visi dan Misi BMT Mitra Umat Pekalongan, Struktur Organisasi BMT Mitra Umat Pekalongan, Pelatihan dan Pengembangan SDM di BMT Mitra Umat Pekalongan, Evaluasi Pelatihan dan Pengembangan SDM di BMT Mitra Umat Pekalongan. Bab IV Merupakan Analisis Hasil Penelitian terhadap Evaluasi Pelatihan dan Pengembangan SDM tentang Mutu Pelayanan pada Nasabah BMT Mitra Umat Pekalongan. Bab V Merupakan bab terakhir yaitu Penutup yang berisi Kesimpulan dan Saran.

BAB IV ANALISIS EVALUASI PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) TENTANG MUTU PELAYANAN PADA NASABAH

BAB IV ANALISIS EVALUASI PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) TENTANG MUTU PELAYANAN PADA NASABAH BAB IV ANALISIS EVALUASI PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) TENTANG MUTU PELAYANAN PADA NASABAH A. Evaluasi Pelatihan dan Pengembangan SDM secara Formatif pada BMT Mitra Umat Pekalongan

Lebih terperinci

BAB II EVALUASI PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

BAB II EVALUASI PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) BAB II EVALUASI PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) A. Pengertian Evaluasi Setiap perusahaan tentu menghendaki keberhasilan atas program yang sedang dijalankan. Program yang sedang dijalankan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM BMT MITRA UMAT PEKALONGAN. 1. Sejarah Berdirinya BMT Mitra Umat Pekalongan

BAB III GAMBARAN UMUM BMT MITRA UMAT PEKALONGAN. 1. Sejarah Berdirinya BMT Mitra Umat Pekalongan BAB III GAMBARAN UMUM BMT MITRA UMAT PEKALONGAN A. Profil BMT Mitra Umat Pekalongan 1. Sejarah Berdirinya BMT Mitra Umat Pekalongan Membaca arsip petikan berita acara rapat pendirian BMT Mitra Umat Pekalongan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak sedikit pula hambatan yang harus dihadapi, terutama dalam hal. Adanya perkembangan dalam industri perbankan serta terbukanya

BAB I PENDAHULUAN. tidak sedikit pula hambatan yang harus dihadapi, terutama dalam hal. Adanya perkembangan dalam industri perbankan serta terbukanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem perbankan Indonesia di era modern saat ini mulai menunjukkan kemajuannya. Dengan kehadiran sistem perbankan syariah di dalamnya yang menjadikan sistem

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu penelitian Analisis Pelaksanaan Pembiayaan Implan Pada Bank

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu penelitian Analisis Pelaksanaan Pembiayaan Implan Pada Bank 59 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian Analisis Pelaksanaan Pembiayaan Implan Pada Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Palangka Raya, dilaksanakan selama dua bulan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur peraturan dilakukan melalui proses dan dilakukan berdasarkan urutan dan fungsi-fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan aktifitas lembaga keuangan secara halal. kemanfaatan yang sesuai dengan prinsip syari ah 1. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. dengan aktifitas lembaga keuangan secara halal. kemanfaatan yang sesuai dengan prinsip syari ah 1. Salah satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Masyarakat muslim Indonesia yang memegang teguh prinsip syari ah tentunya mengharapkan akan hadirnya

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Sistem Perekrutan Karyawan di Bank Muamalat KCP Tulungagung

BAB V PEMBAHASAN. A. Sistem Perekrutan Karyawan di Bank Muamalat KCP Tulungagung BAB V PEMBAHASAN A. Sistem Perekrutan Karyawan di Bank Muamalat KCP Tulungagung Dalam sebuah instansi baik perusahaan maupun lembaga keuangan apapun pasti tidak akan terlepas dari faktor sumber daya manusia.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah penelitian empiris atau penelitian lapangan (field

BAB III METODE PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah penelitian empiris atau penelitian lapangan (field BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara-cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan dengan baik untuk mencapai suatu tujuan. 1 Oleh karena itu, metode penelitian sangat penting keberadaannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bank mungkin giat dalam mempromosikan penawaran dan mengumpulkan

BAB I PENDAHULUAN. bank mungkin giat dalam mempromosikan penawaran dan mengumpulkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu kegiatan yang dilakukan bank adalah menunggu permintaan kredit, kemudian memberikan atau menolak kredit yang diajukan. Meskipun bank mungkin giat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi program diploma III Universitas Andalas dalam mencapai gelar Ahli

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi program diploma III Universitas Andalas dalam mencapai gelar Ahli BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Magang Magang merupakan suatu keharusan bagi setiap mahasiswa Fakultas Ekonomi program diploma III Universitas Andalas dalam mencapai gelar Ahli Madya. Kegiatan magang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Dalam perubahan zaman yang begitu cepat ini, setiap instansi/perusahaan otomatis harus siap untuk menghadapinya, karena kalau tidak siap perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan Manajemen Sumber Daya Manusia saaat ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan Manajemen Sumber Daya Manusia saaat ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Manajemen Sumber Daya Manusia saaat ini didorong oleh kemajuan peradaban, pendidikan, ilmu pengetahuan dan tuntunan daya saing produksi barang dan jasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tetapi dengan meningkatnya perkembangan Lembaga Keuangan Jasa

BAB I PENDAHULUAN. Tetapi dengan meningkatnya perkembangan Lembaga Keuangan Jasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan Lembaga Keuangan Jasa Syariah di Indonesia mengalami banyak peningkatan baik dari segi kuantitas maupun jenisnya. Tetapi dengan meningkatnya perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Perbankan di Indonesia yang diatur dalam Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Perbankan di Indonesia yang diatur dalam Undang-undang BAB I PENDAHULUAN A. Latang Belakang Masalah Sistem Perbankan di Indonesia yang diatur dalam Undang-undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan bahwa perbankan di Indonesia terdiri dari dua jenis, yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semua organisasi, baik yang berbentuk badan usaha, badan yang bersifat publik ataupun lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan tentu mempunyai suatu tujuan sendiri-sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010, hlm 1. 1 Burhanuddin S, aspek hukum lembaga keuangan syariah,

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010, hlm 1. 1 Burhanuddin S, aspek hukum lembaga keuangan syariah, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga keuangan (Financial Institution) adalah suatu perusahaan yang usahanya bergerak di bidang jasa keuangan. Artinya kegiatan yang dilakukan oleh lembaga ini akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah field research (penelitian lapangan), yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah field research (penelitian lapangan), yaitu suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah field research (penelitian lapangan), yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan cara penulis terjun langsung ke lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pemecahan masalah atau mendapat jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN. pemecahan masalah atau mendapat jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tertentu. 43 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah merupakan suatu rangkaian langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis berdasarkan pedoman, untuk mendapatkan pemecahan masalah atau mendapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan di era globalisasi baik untuk perusahaan yang di pasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan di era globalisasi baik untuk perusahaan yang di pasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan di era globalisasi baik untuk perusahaan yang di pasar dosmestik maupun yang merambah ke pasaran internasional sangat ketat. Perusahaan yang ingin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Cabang Pekalongan. Pengumpulan data diperoleh dengan cara. pula dengan perhitungan angsuran yang digunakan di Bank Syariah

BAB III METODE PENELITIAN. Cabang Pekalongan. Pengumpulan data diperoleh dengan cara. pula dengan perhitungan angsuran yang digunakan di Bank Syariah BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis Penelitian adalah penelitian lapangan artinya penelitian diperoleh melalui studi lapangan yang berlokasi di Bank Syariah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh sektor hukum, yakni dilandasi dengan keluarnya peraturan perundangundangan

BAB I PENDAHULUAN. oleh sektor hukum, yakni dilandasi dengan keluarnya peraturan perundangundangan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi Islam atau yang lazim dikenal dengan ekonomi syariah di Indonesia berlangsung dengan begitu pesat. Hal ini juga didukung oleh sektor hukum,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya. Malayu S.P

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya. Malayu S.P BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, faktor manusia merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya. Malayu S.P Hasibuan mengatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti, yang sesuai dengan masalah, tujuan dan kegunaan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti, yang sesuai dengan masalah, tujuan dan kegunaan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam melakukan sebuah penelitian banyak macam metode yang digunakan oleh peneliti, yang sesuai dengan masalah, tujuan dan kegunaan dari peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. langsung ke lokasi penelitian untuk mendapatkan data yang diperlukan.

BAB III METODE PENELITIAN. langsung ke lokasi penelitian untuk mendapatkan data yang diperlukan. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (field research) 1, yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan cara penulis langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Di era perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Di era perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perusahaan mempunyai tanggung jawab moral untuk meningkatkan keunggulan diantara para pesaingnya. Keunggulan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pustaka Pelajar, 2009, h Sudarmanto, Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM, Yogyakarta:

BAB I PENDAHULUAN. Pustaka Pelajar, 2009, h Sudarmanto, Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM, Yogyakarta: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akhir-akhir ini kinerja telah menjadi terminologi atau konsep yang sering dipakai orang dalam berbagai pembahasan dan pembicaraan, khususnya dalam kerangka mendorong

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode disini diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I. berkembang adalah pendirian dan operasionalisasi BMT (Baitul maal wa. tamwil). Belakangan, perkembangan BMT (Baitul maal wa tamwil) tidak

BAB I. berkembang adalah pendirian dan operasionalisasi BMT (Baitul maal wa. tamwil). Belakangan, perkembangan BMT (Baitul maal wa tamwil) tidak BAB I A. Latar Belakang Salah satu uji coba yang cukup berhasil dan kemudian tumbuh berkembang adalah pendirian dan operasionalisasi BMT (Baitul maal wa tamwil). Belakangan, perkembangan BMT (Baitul maal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti halnya bank konvensional juga berfungsi sebagai suatu lembaga

BAB I PENDAHULUAN. seperti halnya bank konvensional juga berfungsi sebagai suatu lembaga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank berdasarkan prinsip syariah atau bank syariah atau bank Islam, seperti halnya bank konvensional juga berfungsi sebagai suatu lembaga intermediasi (intermediary

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam, Yogyakarta, Darma Bakti Wakaf, 1992, h Karnaen Perwata Atmaja dan Muhamad Syafii Antonio, Apa Dan Bagaimana Bank

BAB I PENDAHULUAN. Islam, Yogyakarta, Darma Bakti Wakaf, 1992, h Karnaen Perwata Atmaja dan Muhamad Syafii Antonio, Apa Dan Bagaimana Bank 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam upaya mendorong pemberdayaan masyarakat, khususnya masyarakat berpenghasilan menengah kebawah dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) diperlukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. langsung ke lokasi penelitian untuk mendapatkan data-data yang

BAB III METODE PENELITIAN. langsung ke lokasi penelitian untuk mendapatkan data-data yang 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Sifat dan Lokasi Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah field research (penelitian lapangan) yaitu suatu penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

umat Islam terhadap praktek keuangan yang tidak sesuai dengan syari ah perbankan konvensional yang diidentikkan dengan riba. 1 Dengan demikian,

umat Islam terhadap praktek keuangan yang tidak sesuai dengan syari ah perbankan konvensional yang diidentikkan dengan riba. 1 Dengan demikian, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebab utama kemunculan dan keberadaan lembaga keuangan syari ah di Indonesia adalah untuk menghindarkan dan menghilangkan kekhawatiran umat Islam terhadap praktek keuangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian hukum sosiologis atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian hukum sosiologis atau BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian hukum sosiologis atau biasa disebut dengan penelitian empiris. Salah satu karakteristik jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. macam kalangan dalam menempatkan dananya secara aman. Di sisi lain, bank

BAB I PENDAHULUAN. macam kalangan dalam menempatkan dananya secara aman. Di sisi lain, bank BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank merupakan lembaga yang di percaya oleh masyarakat dari berbagai macam kalangan dalam menempatkan dananya secara aman. Di sisi lain, bank berperan menyalurkan dana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan Jawa Timur menjadikan Koperasi Simpan Pinjam (KOSPIN) JASA

BAB I PENDAHULUAN. dan Jawa Timur menjadikan Koperasi Simpan Pinjam (KOSPIN) JASA 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Koperasi Simpan Pinjam (KOSPIN) JASA Layanan Syariah dengan jaringan yang tersebar di berbagai wilayah Jawa Tengah, Banten, Yogyakarta, dan Jawa Timur menjadikan Koperasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat bawah yang miskin dan nyaris miskin (poor and near poor). 1

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat bawah yang miskin dan nyaris miskin (poor and near poor). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) adalah lembaga swadaya masyarakat, yang artinya lembaga keuangan yang didirikan dan dikembangkan oleh masyarakat. Sejak awal berdirinya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perubahan zaman yang begitu cepat, setiap instansi / perusahaan otomatis harus siap menghadapinya, karena kalau tidak siap perusahaan akan sulit untuk dapat bersaing,

Lebih terperinci

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN MELALUI PROGRAM PELATIHAN DAN MOTIVASI KERJA DI PT. BPRS BUANA MITRA PERWIRA PURBALINGGA

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN MELALUI PROGRAM PELATIHAN DAN MOTIVASI KERJA DI PT. BPRS BUANA MITRA PERWIRA PURBALINGGA STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN MELALUI PROGRAM PELATIHAN DAN MOTIVASI KERJA DI PT. BPRS BUANA MITRA PERWIRA PURBALINGGA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan Menengah Republik Indonesia Nomor 91/Kep/IV/KUKM/IX/2004. tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. dan Menengah Republik Indonesia Nomor 91/Kep/IV/KUKM/IX/2004. tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keluarnya Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 91/Kep/IV/KUKM/IX/2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pada bunga. Bank Islam atau biasa disebut dengan bank tanpa bunga, adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pada bunga. Bank Islam atau biasa disebut dengan bank tanpa bunga, adalah A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Bank syariah adalah Bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank Islam atau biasa disebut dengan bank tanpa bunga, adalah lembaga keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya mencari pekerjaan dengan penghasilan sesuai harapan

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya mencari pekerjaan dengan penghasilan sesuai harapan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya mencari pekerjaan dengan penghasilan sesuai harapan dan lingkungan kerja memadai adalah impian semua orang. Namun, tidak semua orang berhasil menggapai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). 1 Pada penelitian ini data yang dikumpulkan oleh penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan suatu perusahaan sangat bergantung pada tenaga kerjanya. Tenaga kerja yang kinerjanya baik akan membawa kemajuan pada perusahaannya. Apalagi di era sekarang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dan kerangka dasar penelitian yang diuraikan dalam penjelasan di bawah ini.

BAB II LANDASAN TEORI. dan kerangka dasar penelitian yang diuraikan dalam penjelasan di bawah ini. BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan tentang landasan teori yang sesuai dengan masalah yang akan diteliti. Landasan teori akan menjelaskan tentang tinjauan pustaka dan kerangka dasar penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

BAB III METODE PENELITIAN. yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. 67 BAB III METODE PENELITIAN. A. Sifat dan Jenis Penelitian Pendekatan dan jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, Metode Kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta: Ekonomi, 2005, h Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syari ah, Cet. III, 2 Ibid. h. 96.

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta: Ekonomi, 2005, h Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syari ah, Cet. III, 2 Ibid. h. 96. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga keuangan berperan penting dalam kehidupan suatu negara, terutama negara yang sedang berkembang seperti Indonesia. Peran strategis bank disebabkan oleh fungsi

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR.

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR. ejournal Administrasi Negara, Volume 5, Nomor 1, 2017: 5626-5639 ISSN 0000-0000, ejournal.an.fisip-unmul.ac.id Copyright2017 HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BADAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ekstrakurikuler PAI di sekolah ini cukup tinggi dan beragam.

BAB III METODE PENELITIAN. ekstrakurikuler PAI di sekolah ini cukup tinggi dan beragam. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Jenis Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMP 17 1 Pagelaran Pemilihan lokasi didasarkan pada pertimbangan bahwa tingkat intensitas

Lebih terperinci

PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA

PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA (Studi Pada Karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Unit Pelayanan dan Jaringan Kabupaten sampang) Dhanang Bayu Pratama Bambang Swasto Sunuharyo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Diterbitkannya fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tahunn 2003 yang

BAB I PENDAHULUAN. Diterbitkannya fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tahunn 2003 yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diterbitkannya fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tahunn 2003 yang menyatakan bahwa bunga bank itu adalah riba, dan riba sangat dilarang dan diharamkan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif. Yang dimaksud dengan Penelitian Kualitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang mengungkapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Jenis Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMPN 17 Kota Bandar Lampung Pemilihan lokasi didasarkan pada pertimbangan bahwa tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di indonesia setelah di berlakukannya Undang-Undang No. 7 Tahun 1992

BAB I PENDAHULUAN. di indonesia setelah di berlakukannya Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan berdasarkan prinsip syariah dimungkinkan untuk dilakukan di indonesia setelah di berlakukannya Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dua istilah, yaitu baitul maal dan baitul tamwil. Secara harfiah baitul maal

BAB I PENDAHULUAN. dua istilah, yaitu baitul maal dan baitul tamwil. Secara harfiah baitul maal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) merupakan lembaga yang terdiri dari dua istilah, yaitu baitul maal dan baitul tamwil. Secara harfiah baitul maal berarti rumah dana dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa katakata tertulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karyawan merupakan kebutuhan yang tidak dapat dihindari lagi.

BAB I PENDAHULUAN. karyawan merupakan kebutuhan yang tidak dapat dihindari lagi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi yang ada di era globalisasi saat ini harus bersaing untuk dapat bertahan di dalam bisnisnya, baik itu organisasi besar atau organisasi kecil. Organisasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan bank syariah di Indonesia dari sisi aset mencapai ± 34% dibanding

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan bank syariah di Indonesia dari sisi aset mencapai ± 34% dibanding BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank syariah merupakan salah satu bank yang mengalami perkembangan yang cukup pesat. Menurut data terakhir Bank Indonesia, sepanjang tahun 2013 pertumbuhan bank

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kenaikan yang baik. Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) seperti. Baitul Maal wat Tamwil (BMT) dan Koperasi JASA Keuangan Syariah

BAB 1 PENDAHULUAN. kenaikan yang baik. Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) seperti. Baitul Maal wat Tamwil (BMT) dan Koperasi JASA Keuangan Syariah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kedudukan koperasi dalam perekonomian Indonesia walaupun tidak menempati porsi besar akan tetapi perkembangannya mengalami kenaikan yang baik. Lembaga Keuangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif karena dalam hal ini peneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memandang kerja adalah sesuatu yang mulia. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai

BAB I PENDAHULUAN. memandang kerja adalah sesuatu yang mulia. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia mempunyai kedudukan semakin penting pada keadaan masyarakat yang selalu dinamis, terlebih lagi kondisi saat ini sedang berada atau sedang menuju

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan konsumen atau disebut sebagai nasabah bank. nasabahnya melalui pemberian informasi yang benar dan jelas mengenai setiap

BAB I PENDAHULUAN. keuangan konsumen atau disebut sebagai nasabah bank. nasabahnya melalui pemberian informasi yang benar dan jelas mengenai setiap 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi menyebabkan peningkatan jumlah dan bentuk transaksi keuangan. Sebagai bagian dari penyedia jasa keuangan, perbankan syariah memiliki peranan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field research) yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field research) yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field research) yaitu penulis melakukan penelitian langsung ke lokasi untuk mendapatkan dan

Lebih terperinci

Manajemen Sumber Daya Manusia: Manajemen Kinerja

Manajemen Sumber Daya Manusia: Manajemen Kinerja 33 Manajemen Sumber Daya Manusia: Manajemen Kinerja Agung Satiya Putrajati PENDAHULUAN P erusahaan dimanapun berada pastilah membutuhkan suatu manajemen dalam menjalankan aktivitas bisnis yang dijalankan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan sosial yang pertama dibangun oleh nabi. Lembaga ini berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. dan sosial yang pertama dibangun oleh nabi. Lembaga ini berfungsi BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Lembaga Baitul Maal (rumah dana), merupakan lembaga bisnis dan sosial yang pertama dibangun oleh nabi. Lembaga ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan. Selain memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui pembiayaan yang menggunakan prinsip-prinsip syariah. Pada zaman

BAB I PENDAHULUAN. melalui pembiayaan yang menggunakan prinsip-prinsip syariah. Pada zaman BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank syariah merupakan suatu lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat melalui pembiayaan yang menggunakan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Handoko, Hani, T. (2000). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta : BPFE.

DAFTAR PUSTAKA. Handoko, Hani, T. (2000). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta : BPFE. LAMPIRAN II DAFTAR PUSTAKA BUKU Handoko, Hani, T. (2000). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta : BPFE. Hasibuan, Malayu, SP. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi revisi 9, jakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disetujuinya Undang-undang No.10 Tahun Dalam Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. disetujuinya Undang-undang No.10 Tahun Dalam Undang-undang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan perbankan syariah pada era reformasi ditandai dengan disetujuinya Undang-undang No.10 Tahun 1998. Dalam Undang-undang tersebut diatur dengan rinci landasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan berbagai cara dalam menarik nasabah. Setelah terjadi kegagalan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan berbagai cara dalam menarik nasabah. Setelah terjadi kegagalan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, dewasa ini kesadaran masyarakat akan pentingnya keberadaan perbankan sangat tinggi. baik dalam bidang manufaktur maupun jasa. Semua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian. 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian yang bersifat kualitatif. Pendekatan kualitatif yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN Pemasaran tidak terlepas dari unsur persaingan. Biasanya tidak ada salah satu bisnis pun, yang dengan leluasa bisa santai menikmati penjualan dan keuntungan. Sering

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang di

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang di 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Metode penelitian adalah upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang di jalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. research) yaitu dengan langsung ke tempat terjadinya masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. research) yaitu dengan langsung ke tempat terjadinya masalah yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian lapangan (field research) yaitu dengan langsung ke tempat terjadinya masalah yang penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia pemasaran semakin disadari penting dalam kegiatan bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia pemasaran semakin disadari penting dalam kegiatan bisnis. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia pemasaran semakin disadari penting dalam kegiatan bisnis. Perluasan pasar dalam bentuk ekspor misalnya semakin disadari sulit berhasil, apabila

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul diatas, penulis menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul diatas, penulis menggunakan metode 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pendekatan teoritis dan empiris dalam penelitian sangatlah diperlukan. Oleh karena itu sesuai dengan judul diatas, penulis menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. namanya bank. Baik negara maju maupun negara berkembang membutuhkan. melakukan berbagai macam aktivitas keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. namanya bank. Baik negara maju maupun negara berkembang membutuhkan. melakukan berbagai macam aktivitas keuangan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat sekarang ini sudah sangat mengenal dengan yang namanya bank. Baik negara maju maupun negara berkembang membutuhkan bank sebagai tempat untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal wa Tamwil (BMT) yang merupakan jasa keuangan syariah yang

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal wa Tamwil (BMT) yang merupakan jasa keuangan syariah yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Aspek kepercayaan adalah modal utama bisnis lembaga keuangan, semakin lembaga keuangan menunjukkan eksistensinya semakin tinggi pula kepercayaan anggota terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara atau sistem untuk mengerjakan sesuatu secara sistematis adalah pengetahuan tentang cara kerja untuk dapat memahami obyek yang menjadi sasaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode artinya cara yang dilakukan dalam penelitian. Sedangkan penelitian adalah upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI CABANG MADIUN TAHUN 2014

PENGARUH PELATIHAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI CABANG MADIUN TAHUN 2014 PENGARUH PELATIHAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI CABANG MADIUN TAHUN 2014 Riana Meiprahastuti Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi IKIP PGRI Madiun Kata kunci:pelatihan Kerja,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2012, hlm Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, Kencana Prenada Media Group, Jakarta,

BAB I PENDAHULUAN. 2012, hlm Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, persaingan antar perusahaan semakin tajam. Untuk itu, di dalam dunia bisnis dituntut untuk mampu meningkatkan efisiensi dalam operasionalnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Harfiah Baitul Maal berarti rumah dana dan baitul tamwil berarti. perkembangannya, yakni dari masa nabi sampai abad pertengahan

BAB I PENDAHULUAN. Harfiah Baitul Maal berarti rumah dana dan baitul tamwil berarti. perkembangannya, yakni dari masa nabi sampai abad pertengahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Harfiah Baitul Maal berarti rumah dana dan baitul tamwil berarti rumah usaha. Baitul Maal dikembangkan berdasarkan sejarah perkembangannya, yakni dari masa nabi

Lebih terperinci

Mikro Syariah (Studi di BMT Kube Sejahtera Palangka Raya). Adalah. lembaga Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Palangka Raya.

Mikro Syariah (Studi di BMT Kube Sejahtera Palangka Raya). Adalah. lembaga Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Palangka Raya. 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu Penelitian Waktu yang digunakan penulis untuk melaksanakan penelitian tentang Implementasi Hukum Jaminan pada Akad Murabahah Lembaga Keuangan Mikro Syariah (Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan syariah di Indonesia telah menjadi tolak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan syariah di Indonesia telah menjadi tolak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perbankan syariah di Indonesia telah menjadi tolak ukur keberhasilan eksistensi ekonomi syariah. Perbankan syariah di harapkan turut berkonstribusi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. arah tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu peranan manusia sebagai tenaga

BAB I PENDAHULUAN. arah tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu peranan manusia sebagai tenaga BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia merupakan sumber daya yang dapat menggerakkan perusahaan ke arah tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu peranan manusia sebagai tenaga kerja masih mutlak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan suatu proses yang panjang, berasal dari minat untuk mengetahui gejala sesuatu, sealnjutnya berkembang menjadi gagasan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan transaksi berdasarkan prinsip jual beli, titipan, sewa dan prinsip

BAB I PENDAHULUAN. melakukan transaksi berdasarkan prinsip jual beli, titipan, sewa dan prinsip BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada tahun 1992 perbankan syariah telah resmi diperkenalkan pada masyarakat umum yaitu dengan berlakunya UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan. Undang-undang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. agar mampu mempertahankan eksistensinya dan mampu bersaing dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. agar mampu mempertahankan eksistensinya dan mampu bersaing dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini,setiap perusahaan dituntut untuk memiliki kinerja yang tinggi agar mampu mempertahankan eksistensinya dan mampu bersaing dalam persaingan bisnis yang sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan jasa yang terbaik dan maksimal. berkeliling ke rumah nasabah untuk bertransaksi. Sistem ini memberikan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan jasa yang terbaik dan maksimal. berkeliling ke rumah nasabah untuk bertransaksi. Sistem ini memberikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan lembaga keuangan pada zaman modern ini semakin tinggi. Hal ini terbukti dengan banyaknya koperasi yang berdiri. Oleh karena itu, semakin banyaknya pesaing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2015, h Gita Danupranata, Buku Ajar Manajemen Perbankan Syariah, Jakarta: Salemba. Empat, 2013, h. 103.

BAB I PENDAHULUAN. 2015, h Gita Danupranata, Buku Ajar Manajemen Perbankan Syariah, Jakarta: Salemba. Empat, 2013, h. 103. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Untuk menjalankan suatu kegiatan, kebutuhan akan dana bersifat mutlak. Tidak akan mungkin kegiatan tersebut akan berjalan lancar tanpa adanya dana. Apabila kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum, bank adalah lembaga yang melaksanakan tiga fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum, bank adalah lembaga yang melaksanakan tiga fungsi BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Secara umum, bank adalah lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan memberikan jasa pengiriman uang. Di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan-kelebihannya dibandingkan produk pesaing. seluas mungkin kepada masyarakat atau nasabah. Promosi merupakan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan-kelebihannya dibandingkan produk pesaing. seluas mungkin kepada masyarakat atau nasabah. Promosi merupakan kegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank sebagai lembaga keuangan yang menghasilkan jasa keuangan juga membutuhkan strategi pemasaran untuk memasarkan produknya. Dampak dari perubahan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam satu pasar

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam satu pasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam satu pasar semakin banyak dan beragama akibat keterbukaan pasar. Sehingga terjadilah persaingan antar produsen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang sifatnya deskriptif dan induktif. Pada metode ini, penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertarik olehnya. Sejak itu, berkembanglah bank dengan cara-caranya. 1

BAB I PENDAHULUAN. tertarik olehnya. Sejak itu, berkembanglah bank dengan cara-caranya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lahirnya bank pada mulanya hasil dari perkembangan cara penyimpanan harta benda. Para saudagar merasa khawatir membawa perhiasan dan lain sebagainya berpindah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor lingkungan individu dan faktor

BAB I PENDAHULUAN. dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor lingkungan individu dan faktor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam sebuah organisasi, menurut Miftah Thoha bahwa kinerja atau perilaku seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini ditunjukkan dari total aset perbankan syariah, dari bulan Juni 2011

BAB I PENDAHULUAN. ini ditunjukkan dari total aset perbankan syariah, dari bulan Juni 2011 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Saat ini pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia sangat pesat, hal ini ditunjukkan dari total aset perbankan syariah, dari bulan Juni 2011 pengimpunan dana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini, telah mendorong munculnya berbagai jenis produk dan system usaha

BAB I PENDAHULUAN. ini, telah mendorong munculnya berbagai jenis produk dan system usaha BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Persaingan usaha antar bank syariah yang semakin tajam dewasa ini, telah mendorong munculnya berbagai jenis produk dan system usaha dalam berbagai keunggulan kompetitif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan penelitian 1. Jenis penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yaitu data-data yang digunakan dalam penelitian diperoleh

Lebih terperinci