ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE DAN METODE SPRINGATE (STUDI PADA PERUSAHAAN BATUBARA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014) NAMA NPM : 26212658 PEMBIMBING JURUSAN FAKULTAS : ROBIATUL ADAWIYAH : Dr. BAGUS NURCAHYO, SE., MM. : AKUNTANSI : EKONOMI
PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Pada tahun 2015 perusahaan batubara mengalami penurunan yang disebabkan oleh menurunnya permintaan batubara pada Republik Rakyat sebagai salah satu pengekspor batubara terbesar didunia. Selain itu terdapat gas alam yang baru dan jauh lebih ramah lingkungan dan timbulnya perusahaan-perusahaan batubara baru yang mengakibatkan kelebihan pasokan produksi yang mengakibatkan menurunnya harga batubara. Untuk mengetahui kondisi perusahaan batubara termasuk kedalam kondisi sehat, rawan, atau bangkrut dapat melakukan analisis prediksi kebangkrutan dengan menggunakan metode Altman Z-Score dan Metode Springate. Metode tersebut dapat bermanfat untuk lebih meningkatkan kinerja perusahaan dan dapat mengambil keputusan dengan cepat dan tepat apabila perusahaan termasuk kedalam kondisi bangkrut.
PENDAHULUAN Rumusan Masalah Penelitian Bagaimana prediksi kebangkrutan dengan menggunakan metode Altman Z-Score? Bagaimana prediksi kebangkrutan dengan menggunakan metode Springate? Batasan Masalah Penelitian Permasalahan dibatasi pada lima perusahaan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan laporan keuangan perusahaan periode 2010-2014. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui prediksi perusahaan batubara pada periode 2010-2014 dengan menggunakan metode Altman Z-Score dan metode Springate termasuk kedalam kondisi sehat, rawan atau bangkrut.
METODE PENELITIAN Objek Peneltian Lima perusahaan pertambangan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014, yaitu: 1. PT. Adaro Energy Tbk 2. PT. Berau Coal Energy Tbk 3. PT. Bumi Resources Tbk 4. PT. Darma Henwa Tbk 5. PT. Resource Alam Indonesia Tbk Data yang digunakan: Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan daya sekunder berupa: 1. Laporan Neraca tahunan periode 2010-2014 2. Laporan Laba Rugi Tahunan periode 2010-2014 3. Laporan Kualitas Aktiva dan Informasi lainnya periode 2010-2014
METODE PENELITIAN Alat Analisis yang digunakan METODE ALTMAN Z-SCORE Z = 1,2X 1 + 1,4X 2 + 3,3X 3 + 0,6X 4 + 1,0X 5 X 1 : Working Capital to Total Assets Totaktiva X 2 : Retained Earnings to Total Assets X 3 : EBIT to Total Assets Total X 4 : Market Value Aktiva Equity to Book Value of Total Debt Total Utang X 5 : Sales to Total Assets METODE SPRINGATE S = 1,03A + 3,07B + 0,66C + 0,4D A = Working Capital to Total Assets B = EBIT Total to Total Aktiva Assets Total Aktiva C = EBT to Current Liabilities Hutang Lancar D = Total Sales to Total Assets
Pengertian Kebangkrutan Kebangkrutan adalah suatu kondisi disaat perusahaan mengalami ketidak cukupan dana untuk menjalankan usahanya Faktor Penyebab Kebangkrutan 1. Faktor Umum a. Sektor Ekonomi b. Sektor Sosial c. Teknologi d. Sektor pemerintah 1. Faktor Umum a. Sektor Ekonomi b. Sektor Sosial c. Teknologi d. Sektor pemerintah 3. Faktor Internal Perusahaan a. Kredit yang diberikan kepada konsumen terlalu besar. b. Manajemen tidak efisien. c. Penyalahgunaan wewenang/kecurangan.
Manfaat Prediksi Kebangkrutan Kebangkrutan Menurut Platt dan Platt (dalam Subagyo, 2007) informasi prediksi financial distress berguna untuk: 1. Mempercepat tindakan manajemen untuk mencegah masalah sebelum terjadinya kebangkrutan. 2. Mengambil tindakan merger atau take over agar perusahaan lebih mampu membayar hutang dan mengelola perusahaan dengan baik. Metode Analisis Kebangkrutan 1. Metode Altman Z-Score 2. Metode Springate 3. Metode Zmijewski 4. Metode Foster 5. Metode Grover
HASIL PENELITIAN Hasil perhitungan prediksi kebangkrutan pada perusahaan batubara periode 2010-2014 Kode Perusahaa n Tahun Metode Altman Z-Score Metode Springate Z-Score Hasil S-Score Hasil ADRO 2010 22,153 SEHAT 1,152 SEHAT 2011 2,602 RAWAN 1,632 SEHAT 2012 10,911 SEHAT 1,211 SEHAT 2013 7,056 SEHAT 0,807 BANGKRUT 2014 7,454 SEHAT 0,72 BANGKRUT BRAU 2010 8,791 SEHAT 0,979 RAWAN 2011 7,595 SEHAT 1,455 SEHAT 2012 3,491 SEHAT 0,777 BANGKRUT 2013 3,089 SEHAT 0,716 BANGKRUT 2014 1,202 BANGKRUT 0,569 BANGKRUT BUMI 2010 1,019 BANGKRUT 0,704 BANGKRUT 2011 0,733 BANGKRUT 0,438 BANGKRUT 2012 0,966 BANGKRUT 0,227 BANGKRUT 2013 1,004 BANGKRUT 0,166 BANGKRUT 2014 0,962 BANGKRUT 0,173 BANGKRUT ALTMAN Z-SCORE NILAI Z KET < 1,81 BANGKRUT 1,81-2,67 RAWAN > 2,67 SEHAT SPRINGATE NILAI S KET < 0,862 BANGKRUT 0,862 1,062 RAWAN > 1,062 SEHAT
HASIL PEMBAHASAN Lanjutan DEWA 2010 2,439 RAWAN 1,671 SEHAT 2011 3,592 SEHAT 0,509 BANGKRUT 2012 0,376 BANGKRUT -0,076 BANGKRUT 2013-0,727 BANGKRUT -0,827 BANGKRUT 2014 3,25 SEHAT 2,198 SEHAT KKGI 2010 4,498 SEHAT 2,932 SEHAT 2011 6,104 SEHAT 4,523 SEHAT 2012 4,564 SEHAT 2,809 SEHAT 2013 4,053 SEHAT 2,051 SEHAT 2014 2,127 RAWAN 1,297 SEHAT
PEMBAHASAN PT. Adaro Energy Tbk. Dengan metode Altman Z-Score dengan menggunakan lima rasio. Rasio keempat adalah rasio yang terbesar terutama pada tahun 2010. akan tetapi setiap tahun mengalami penurunan dan pada taun 2012 mengalami kondisi rawan. Untuk tahun selanjutnya tahun 2013 dan 2014 perusaaan mengalami peningakatan dengan nilai Z diatas titik cut off 2,67. sedangkann dengan mengggunakan metode Springate selama lima tahun penelitian perusahaan termasuk kedalam kondisi bangkrut pada tah 2013 dan 2014. PT. Berau Coal Energy Tbk. Dengan metode Altman Z-Score, perusahaan memiliki nilai Market Value Equity to book value of total debt ratio dengan nilai rasio terbesar selama empat tahun. Akan tetapi pada tahun 2014 nilai rasio yang terbesar adalah sales to total assets. Dalam metode ini perusahaan termasuk kedalam kondisi sehat dari tahun 2010-2013, namun pada tahun 2014 mengalami penurunan dan termasuk kedalam kondisi bangkrut. Dengan metode Springate perusahaan memiliki kondisi rawan pada tahun 2010 dan mengalami peningkatan pada tahun 2011 termasuk kedalam kondisi sehat. Namun tahun 2012-2014 perusahaan termasuk kedalam kondisi bangkrutt. PT. Bumi Resources Tbk. Dengan Metode Altman Z-Score, perusahaan termasuk kedalam kondisi bangkrut selama lima tahun penelitian. Hal ini disebabkan oleh terdapat beberapa rasio yang memiliki nilai negatif dan nilai 0,0. sedangkan metode Springate menunjukkan \kondisi yang sama dengan metode Altman Z-Score yaitu termasuk kedalam kondisi bangkrut selama lima tahun penelitian.
PEMBAHASAN PT. Darma Henwa Tbk. Dengan metode Altman Z-Score, pada tahun 2010 perusahaan termasuk kedalam kondisi rawan dan tahun 2011 mengalami peningkata termasuk kedaam kondisi sehat dan mengalami penurunan selama tahun 2012 dan 2013 perusahaan termasuk kedalam kondisi bangkrut. Hal ini disebabkan retained earnings to total assets ratio mengalami defisit pada tahun 2012 dan tahun 2013, selain itu EBIT to total assets ratio mengalami kerugian yang dibabkan beban operasional perusahaan lebih besar dari pendapatan yang di terima. Perusahaan kembali dalam kondisi sehat pada tahun 2014. sedangkan dengan metode Springate pada tahun 2010 perusahan dalam kondisi sehat, namun mengalami penurunan pada tahun 2011-2013 termasuk kedalam kondisi bangkrut. Pada tahun 2014 perusahaan mengalami peningkatan dan termasuk kedalam kondisi sehat. PT. Resource Alam IndonesiaTbk. Dengan metode Altman Z-Score, perusahaan pada tahun 2010-2013 perusahaan termasuk kedalam kondisi sehat dan pada tahun 2014 perusahaan termasuk kedalam kondisi bangkrut. Hal ini disebabkan oleh nilai Z dibawah nilai Z < 2,67. Sedangkan metode Springate selama lima tahun penelitian perusahaan dalam kondisi sehat, yaitu pada tahun 2010-2014.
PENUTUP KESIMPULAN Dari hasil penelitian dan pembahasan diatas terdapat beberapa perbedaan hasil penelitian, antara metode Altma Z-Score dan metode Springate. Hal ini disebabkan oleh perbedan rasio dan titik cut off yang berbeda, selain itu penilaian kinerja perusahaan juga menjadi faktor perbedaan dalam hasil dari kedua metode ini. Dalam penelitian perusahaan dapat menggunakan pedoman PSAK No. 1, tentang laporan keuangan, PSAK No. 10 dan PSAK No. 1 tentang transaksi dengan menggunakan mata uang asing. Karena perusahaan pertambangan ini menggunakan mata uang US Dollar. Selain ini perusahaan pertambangan di atur oleh PSAK No. 33 tentang pertambangan umum. Pada hasil penelitian diatas terdapat beberapa perusahaan yang termasuk kedalam kondisi bangkrut maka dari sisi akuntansi dapat memberikan saan untuk merestruktur ulang produksi dan menjual aset yang dapat meningkatkan kas dan modal perushaan. SARAN 1. Untuk penelitian selanjutnya menggunakan trend saham untuk mengetahui pergerasakan saham pada perusahaan yang diteliti. 2. Untuk penelitian selanjutnya menggunakan lebih banyak metode prediksi kebangkrutan perusahaan. 3. Agar penelitian selanjutnya menggunakan perusahaan pada sektor lain untuk mengetahui kondisi perusahaan pada sektor lain.