BAB IV. ANALISA dan PEMBAHASAN. 4.1 Kinerja dan Posisi Keuangan PT. BAKRIE TELECOM Tbk beserta
|
|
- Widya Hartanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV ANALISA dan PEMBAHASAN 4.1 Kinerja dan Posisi Keuangan PT. BAKRIE TELECOM Tbk beserta Anak Perusahaan Periode berdasarkan Analisa Rasio Keuangan Perhitungan rasio-rasio keuangan PT. BAKRIE TELECOM Tbk beserta Anak Perusahaan berdasarkan pada data laporan keuangan tahun 2007 sampai tahun 2011 PT. BAKRIE TELECOM Tbk beserta Anak Perusahaan yang telah tersedia, laporan keuangan tersebut terdiri dari Neraca dan Laporan Laba Rugi. Berikut ini adalah perhitungan rasio-rasio keuangan PT. BAKRIE TELECOM Tbk beserta Anak Perusahaan: A. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio): 1) Rasio Lancar (Current Ratio), dengan rumus: Rasio Lancar = Aktiva Lancar Utang Lancar 46
2 47 Tabel 4.1 Perhitungan Rasio Lancar (Current Ratio) Tahun Aktiva Lancar Utang Lancar Rasio Lancar , , , , ,32 2) Rasio Cepat (Quick Ratio), dengan rumus: Rasio Cepat= Aktiva lancar - Persediaan Utang Lancar Tabel 4.2 Perhitungan Rasio Cepat (Quick Ratio) Tahun Aktiva Persediaan Utang Lancar Rasio Lancar Cepat , , , , ,32 B. Rasio Manajemen Utang (Solvability Ratio): 1) Rasio Utang (Debt Ratio), dengan rumus: Rasio Utang = Total Utang Total Aktiva Total Utang = Jumlah Utang Lancar + Jumlah Utang Tidak Lancar
3 48 Total Utang 2007 = Rp Rp = Rp Total Utang 2008 = Rp Rp = Rp Total Utang 2009= Rp Rp = Rp Total Utang 2010= Rp Rp = Rp Total Utang 2011= Rp Rp = Rp Tabel 4.3 Perhitungan Rasio Utang (Debt Ratio) Tahun Total Utang Total Aktiva Rasio Utang ,8% ,53% ,92% ,95% ,23%
4 49 2) Rasio Laba terhadap Beban Bunga (Times Interest Earned Ratio), dengan rumus: Rasio Laba terhadap Beban Bunga = E B I T Beban Bunga Tabel 4.4 Perhitungan Rasio Laba terhadap Beban Bunga (Times Interest Earned Ratio) Tahun EBIT Beban Bunga TIE Ratio ,08% ,78% ,21% ,17% ,89% C. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio): 1) Rasio Marjin Laba Bersih (Profit Margin on Sales Ratio), dengan rumus: Rasio Marjin Laba Bersih = Laba Bersih Penjualan Tabel 4.5 Perhitungan Rasio Marjin Laba Bersih (Profit Margin on Sales Ratio) Tahun Laba Bersih Penjualan PMOS Ratio ,18% ,21% ,59% ,36% ,21%
5 50 2) Rasio Daya Laba Dasar (Basic Earning Power Ratio), dengan rumus: Rasio BEP= E B I T Total Aktiva Tabel 4.6 Perhitungan Rasio Daya Laba Dasar (Basic Earning Power Ratio) Tahun EBIT Total Aktiva BEP Ratio ,82% ,43% ,44% ,54% ,42% 3) Rasio Pengembalian Atas Total Aktiva atau ROA (Return on Assets Ratio) atau ROI (Return on Investment), dengan rumus: Rasio ROI = Laba Bersih Total Aktiva Tabel 4.7 Perhitungan Rasio Pengembalian Atas Total Aktiva atau ROA (Return on Assets Ratio) atau ROI (Return on Investment) Tahun Laba Bersih Total Aktiva ROI Ratio ,09% ,60% ,86% ,08% ,41%
6 51 4) Rasio Pengembalian Atas Ekuitas atau ROE (Return on Equity Ratio), dengan rumus: Rasio ROE = Laba Bersih Ekuitas Tabel 4.8 Perhitungan Rasio Pengembalian Atas Ekuitas atau ROE (Return on Equity Ratio) Tahun Laba Bersih Ekuitas ROE Ratio ,69% ,69% ,95% ,19% ,91% Berikut ini adalah hasil perhitungan laporan rasio-rasio keuangan pada PT. BAKRIE TELECOM Tbk beserta Anak Perusahaan. Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Rasio-rasio Keuangan Rasio Keuangan Likuiditas 1. Rasio Lancar 1,8 2,16 0,86 0,82 0,32 2. Rasio Cepat Solvabilitas 1. Rasio Utang 1,76 59,8 2,13 40,53 0,84 55,92 0,80 57,95 0,32 64,23 2. Rasio TIE Profitabilitas 1. Rasio Margin Laba Bersih 2. Rasio Daya Laba Dasar 3. Rasio Pengembalian Atas Total Aktiva 4. Rasio Pengembalian Atas Ekuitas 341,08 173,78 108,21 42,17 11,18 6,21 3,59 0,36 6,82 4,43 2,44 1,54 3,09 1,60 0,86 0,08 7,69 2,69 1,95 0,19 (data diolah Penulis dari tabel ) -24,89-30,21-1,42-6,41-17,19
7 Hasil Analisis Rasio-rasio Keuangan Untuk Mengetahui Kinerja dan Posisi Keuangan Perusahaan A. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio) 1) Rasio Lancar (Current Ratio) Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa rasio lancar perusahaan di tahun 2007 cukup baik, karena kemampuan perusahaan dalam melunasi utang lancarnya dengan seluruh aktiva lancarnya yaitu 1,8. Tahun 2009 meningkat menjadi 2,16, semakin besar rasio ini semakin baik, karena mencerminkan keadaan likuiditas perusahaan. Namun pada tahun 2009 Rasio lancar perusahaan mengalami penurunan sebesar 60% menjadi 0,86. Begitu selanjutnya sampai tahun 2010 menjadi 0,82 dan yang terburuk saat 2011 menjadi 0,32. Periode tahun 2011 lah yang memiliki rasio lancar paling rendah dibandingkan dengan tahun-tahun lainnya. Rasio lancar perusahaan terbesar berada di tahun 2008 sebesar 2,16. 2) Rasio Cepat (Quick Ratio) Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa rasio cepat perusahaan di tahun 2007 dalam keadaan cukup baik, yang memperlihatkan kemampuan perusahaan dalam melunasi utang lancarnya dengan aktiva lancarnya kecuali persediaan (karena persediaan merupakan aktiva lancar yang kurang likuid) sebesar
8 53 1,76. Jadi dapat dikatakan likuiditas perusahaan dalam keadaan cukup baik. Rasio cepat perusahaan di tahun 2008 mengalami kenaikan sebesar 21,02% dibandingkan tahun Kenaikan ini disebabkan karena pada meningkatnya nilai investasi jangka pendek dan persediaan kas. Rasio cepat di tahun 2009 mengalami penurunan signifikan menjadi 0,84 bila dibandingkan dengan tahun Penurunan ini sebabkan karena menurunnya nilai investasi jangka pendek dan penurunan nilai persediaan. Periode 2010 menurun kembali menjadi 0,80 dan pada periode 2011 rasio cepat PT BAKRIE TELECOM menembus rasio 0,32 dikarenakan nilai investasi jangka pendeknya yang menurun drastis ditambah penurunan nilai persediaan kas. Jadi terlihat bahwa rasio cepat perusahaan di tahun 2008 dalam keadaan yang jauh lebih baik bila dibandingkan dengan tahun 2007, tahun 2009, tahun 2010 dan tahun 2011, yang menandakan tingkat likuiditas perusahaan lebih baik.
9 54 B. Rasio Manajemen Utang (Solvability Ratio) 1) Rasio Utang (Debt Ratio) Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa rasio utang perusahaan pada tahun 2007 sebesar 59,8% yang mencerminkan bahwa pembiayaan perusahaan untuk memperoleh seluruh aktiva yang ada telah dibiayai oleh utang sebesar 59,8%. Rasio utang tahun 2008 mengalami penurunan sebesar 32% dibanding dengan tahun Rasio utang tahun 2009 sebesar 55,92% mengalami kenaikan sebesar 37,92% dibanding dengan tahun Kenaikan ini disebabkan karena persentase kenaikan total utang sebesar 84,43% lebih besar daripada tahun lalu. Rasio utang tahun 2010 sebesar 57,95% mengalami kenaikan dan padaa periode 2011 rasio meningkat kembali menjadi 64,32%, hal ini disebabkan terus meningkatnya total utang. Jadi terlihat bahwa rasio utang perusahaan tahun 2008 mengalami penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Karena semakin rendah rasio ini semakin baik, maka semakin besar perlindungan terhadap kerugian kreditur dalam peristiwa likuidasi.
10 55 2) Rasio Laba terhadap Beban Bunga (Times Interest Earned Ratio) Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui rasio TIE perusahaan tahun 2007 sebesar 341,08% yang mencerminkan kemampuan perusahaan untuk dapat memenuhi pembayaran bunga tahunan dengan laba sebelum bunga dan pajak (EBIT). Rasio TIE tahun 2008 sebesar 173,78% mengalami penurunan dibandingkan tahun Hal ini disebabkan karena kenaikan persentase biaya bunga sebesar 133,47%. Rasio TIE tahun 2009 mengalami penurunan rasio menjadi 108,21%, disusul periode tahun 2010 menurun kembali menjadi 42,17% dan pada periode 2011 menjadi -24,89%, dikarenakan meningkatnya biaya bunga dan menurunnya penerimaan laba. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa rasio TIE tahun 2007 mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Semakin besar rasio ini semakin baik karena memperlihatkan kemampuan perusahaan untuk dapat memenuhi beban bunga tahunannya dengan laba sebelum bunga dan pajak.
11 56 C. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio) 1) Rasio Marjin Laba Bersih (Profit Margin on Sales Ratio) Tabel 4.5 menggambarkan rasio PMOS oleh perusahaan pada tahun 2007 sebesar 11,18%, yang artinya setiap satu rupiah penjualan yang terjadi akan dapat menciptakan laba bersih sebesar 0,11 rupiah. Rasio PMOS tahun 2008 mengalami penurunan menjadi 6,21% bila dibandingkan dengan tahun Penurunan ini disebabkan karena persentase laba bersih yang menurun meskipun pendapatan bersih naik, namun karena biaya operasi yang naik menyebabkan laba menurun. Rasio PMOS tahun 2009 mengalami penurunan menjadi 3,59% dan pada periode 2010 menjadi 0,36%, selanjutnya pada periode 2011 mencetak nilai rasio rugi sebesar -30,21%. Yang menggindikasikan bahwa pada periode 2011 terdapat kerugian yang sangat besar. 2) Rasio Daya Laba Dasar (Basic Earning Power Ratio) Dari tabel 4.6 dapat diketahui besarnya rasio BEP perusahaan pada tahun 2007 sebesar 6,82% artinya besarnya EBIT dapat terjadi dari setiap rupiah penggunaan total aktiva yang dimiliki
12 57 perusahaan sehingga setiap satu rupiah total aktiva yang dimiliki dapat menciptakan EBIT sebesar 0,068 rupiah. Rasio BEP tahun 2008 mengalami penurunan menjadi 4,43%. Dan penurunan selanjutnya rasio BEP periode 2009, 2010, dan 2011 dikarenankan meningkatnya total aktiva namun tidak diiringi dengan kenaikan EBIT. Sehingga dapat dikatakan bahwa rasio BEP tahun 2007 menunjukkan semakin meningkatnya kemampuan dari total aktiva perusahaan dalam menghasilkan EBIT. 3) Rasio Pengembalian Atas Total Aktiva atau ROA (Return on Assets Ratio) atau ROI (Return on Investment) Tabel 4.7 menggambarkan bahwa rasio ROI perusahaan tahun 2007 sebesar 3,09%, yang diartikan setiap satu rupiah total aktiva yang dimiliki akan menciptakan laba sebesar 0,03 rupiah. Rasio ROI tahun 2008 mengalami penurunan menjadi 1,60% atau menurun sebesar 48,2% bila dibandingkan dengan tahun Hal ini disebabkan karena persentasi penurunan laba bersih sebesar 5,17%.
13 58 Rasio ROI tahun 2009 mengalami penurunan kembali menjadi 0,86%, periode 2010 menjadi 0,08% dan selanjutnya periode 2011 menjadi -6,41%. Hal ini dikarenakan laba bersih yang semakin menurun pada setiap periodenya, namun yang sangat luar biasa adalah saat periode 2011, laba bersih menjadi rugi bersih. 4) Rasio Pengembalian Atas Ekuitas atau ROE (Return on Equity Ratio) Dari tabel 4.8 diketahui bahwa rasio ROE perusahaan tahun 2007 sebesar 7,69% yang artinya bahwa setiap satu rupiah modal/ekuitas yang ditanamkan atau diinvestasikan perusahaan dapat menghasilkan 0,07 rupiah. Rasio ROE pada tahun 2008 mengalami penurunan menjadi 2,69%, periode 2009 menurun kembali menjadi 1,95% dilanjutkan periode 2010 menjadi 0,19% dan yang terburuk adalah periode 2011 menjadi -17,19%. Dari data di atas dapat dikatakan bahwa rasio ROE dari tahun 2007 cukup baik namun dari 2008 sampai dengan tahun 2011 mengalami penurunan yang memperlihatkan jumlah setiap rupiah modal yang diinvestasikan oleh para investor tidak dapat meningkatkan laba bersih bagi perusahaan.
14 Analisis Indikator Kebangkrutan Dengan Menggunakan Metode Altman Z-Score adalah: Fungsi diskriminan Z (Zeta) yang ditemukan Edward I. Altman Z Score = 1,2 X1 + 1,4 X2 + 3,3 X3 + 0,6 X4 + 1,0 X5 Keterangan: Ζ = Zeta (Z-Skor atau total skor) X1 = Net Working Capital / Total Assets (Modal kerja/total Aktiva) X2 = Retained Earnings / Total Assets (Laba Ditahan/Total Aktiva) X3 = EBIT / Total Assets (EBIT/Total Aktiva) X4 = Market Of Equity / Book Value of Total Debts X5 = Sales / Total Assets (Penjualan/Total Aktiva)
15 60 Apabila: Z < 1,81 Perusahaan mungkin dapat mengalami kebangkrutan 1,81 Z 2,99 Wilayah abu-abu (banyak kemungkinan yang bisa terjadi) Z > 2,99 Perusahaan dalam keadaan baik Perhitungan: berikut: Perhitungan untuk mencari nilai Χ1, Χ 2,Χ 3,Χ 4, dan Χ 5 adalah sebagai Χ1= Modal Kerja Total Aktiva Modal Kerja = Total Aktiva Lancar Total Kewajiban Lancar Modal Kerja Tahun 2007= Rp Rp = Rp Modal Kerja Tahun 2008= Rp Rp = Rp Modal Kerja Tahun 2009= Rp Rp = - Rp
16 61 Modal Kerja Tahun 2010= Rp Rp = - Rp Modal Kerja Tahun 2011= Rp Rp = - Rp Tabel 4.10 Perhitungan Mencari Nilai X1 Tahun Modal Kerja Total Aktiva Nilai X , , , , ,16 Χ 2= Laba Ditahan Total Aktiva Tabel 4.11 Perhitungan Mencari Nilai X2 Tahun Laba Ditahan Total Aktiva Nilai X , , , , ,11
17 62 Χ 3 = EBIT Total Aktiva Tabel 4.12 Perhitungan Mencari Nilai X3 Tahun EBIT Total Aktiva Nilai X , , , , ,01 Χ 4 = Nilai Pasar Saham Total Utang Nilai Pasar Saham = Saham disetor x Nilai Saham Nilai Pasar Saham 2007 = x Rp 51,- = Rp Nilai Pasar Saham 2008 = x Rp 147,- = Rp Nilai Pasar Saham 2009 = x Rp 235,- = Rp
18 63 Nilai Pasar Saham 2010 = x Rp 260,- = Rp Nilai Pasar Saham 2011 = x Rp 50,- = Rp Tabel 4.13 Perhitungan Mencari Nilai X4 Tahun Nilai Pasar Saham Total Utang Nilai X , , , , ,28 Χ 5= Penjualan Total Aktiva Tabel 4.14 Perhitungan Mencari Nilai X5 Tahun Penjualan Total Aktiva Nilai X , , , , ,21
19 64 Dari perhitungan tersebut diatas, maka diperoleh hasil dari nilai X1, X2, X3, X4, dan X5, yaitu sebagai berikut: Tabel 4.15 Hasil Nilai X1, X2, X3, X4, dan X5 Tahun X1 X2 X3 X4 X ,09-0,18 0,07 0,45 0, ,15-0,08 0,04 1,85 0, ,03-0,05 0,02 1,61 0, ,03-0,05 0,01 1,59 0, ,16-0,11 0,01 0,28 0,21 (data diolah Penulis dari tabel ) Perhitungan untuk mencari nilai Z (Z-skor) adalah sebagai berikut: Z Score = 1,2 X1 + 1,4 X2 + 3,3 X3 + 0,6 X4 + 1,0 X5 Tahun 2007: Ζ = 1,2Χ1 + 1,4Χ 2 + 3,3Χ 3 + 0,6Χ 4 + 1,0Χ 5 Ζ=1,2(0,09) + 1,4(-0,18) +3,3(0,07) + 0,6(0,45) + 1,0(0,28) Ζ = 0,108 + (-0,252) + 0, ,27 + 0,28 Ζ = 0,637 Ζ = 0,6 Tahun 2008: Ζ = 1,2Χ1 + 1,4Χ 2 + 3,3Χ 3 + 0,6Χ 4 + 1,0Χ 5
20 65 Ζ=1,2(0,15) + 1,4(-0,08) +3,3(0,04) + 0,6(1,85) + 1,0(0,26) Ζ = 0,18 + (-0,112) + 0,132 +1,11 +0,26 Ζ = 1,57 Ζ = 1,6 Tahun 2009: Ζ = 1,2Χ1 + 1,4Χ 2 + 3,3Χ 3 + 0,6Χ 4 + 1,0Χ 5 Ζ=1,2(-0,03) + 1,4(-0,05) +3,3(0,02) + 0,6(1,61) + 1,0(0,24) Ζ = (-0,036) + (-0,07) + 0, , ,24 Ζ = 1,196 Ζ = 1,2 Tahun 2010: Ζ = 1,2Χ1 + 1,4Χ 2 + 3,3Χ 3 + 0,6Χ 4 + 1,0Χ 5 Ζ=1,2(-0,03) + 1,4(-0,05) +3,3(0,01) + 0,6(1,59) + 1,0(0,22) Ζ = (-0,036) + (-0,07) + 0, , ,22 Ζ = 1,101 Ζ = 1,1
21 66 Tahun 2011: Ζ = 1,2Χ1 + 1,4Χ 2 + 3,3Χ 3 + 0,6Χ 4 + 1,0Χ 5 Ζ=1,2(-0,16) + 1,4(-0,11) +3,3(0,01) + 0,6(0,28) + 1,0(0,21) Ζ = (-0,192) + (-0,154) + 0, , ,21 Ζ = 0,065 Ζ = 0,1 Hasil perhitungan berikut keterangan dari nilai Z-Skor yang diperoleh, dengan menggunakan metode Altman Model adalah sebagai berikut: Tabel 4.16 Hasil Perhitungan dan Keterangan nilai Z-Skor Tahun Z-Skor Keterangan ,6 Bankrupt ,6 Bankrupt ,2 Bankrupt ,1 Bankrupt ,1 Bankrupt (data diolah penulis dari tabel 4.15) 4.4 Hasil Analisis Indikator Kebangkrutan Untuk Mengetahui Kelangsungan Perusahaan Dari data yang telah dihitung untuk formula Z-skor dapat diketahui range untuk perusahaan yang tidak bangkrut (non-bankrupt) nilai Znya
22 67 adalah lebih besar dari 2,99, untuk perusahaan yang keadaannya didalam daerah wilayah abu-abu (grey area) nilai Znya terletak diantara 1,81 sampai dengan 2,99, dan untuk perusahaan yang dapat dikatakan bangkrut (bankrupt) nilai Znya adalah lebih kecil dari 1,81. Hasil dari perhitungan menyimpulkan bahwa PT. BAKRIE TELECOM Tbk beserta anak perusahaan berada dalam kondisi bankrupt, dan sangat memprihatinkan, sehingga sebaiknya segera diperhatikan oleh pihak manajemen untuk segera menangani hal ini. Indikator kebangkrutan lainnya sebenarnya telah ditunjukkan oleh penurunan laba yang signifikan dan diteruskan oleh penurunan harga saham PT. BAKRIE TELECOM Tbk beserta anak perusahaan mulai dari periode 2007 sampai dengan puncaknya pada periode 2011.
BAB III METODE PENELITIAN. penyedia telekomunikasi, yaitu PT BAKRIE TELECOM
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyedia telekomunikasi, yaitu PT BAKRIE TELECOM Tbk beserta Anak Perusahaan. PT
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PT MAYORA INDAH Tbk AGUS NURAMIN
ANALISIS PENERAPAN RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PT MAYORA INDAH Tbk AGUS NURAMIN 20210331 LATAR BELAKANG MASALAH Tujuan dari sebuah perusahaan adalah memaksimalkan
Lebih terperinciANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.
ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK. Nama : Annisa Damayanti Puspitasari NPM : 21213127 Kelas : 3EB03 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dini
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan sampai sejauh mana tagihan-tagihan jangka
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Liquidity Ratios IV.1.1 Current Ratio Rasio lancar (current ratio), dihitung dengan membagi aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan sampai sejauh mana tagihan-tagihan
Lebih terperinci4.1.1 Sejarah Berdirinya PT. MAYORA INDAH.Tbk. Negara RI No. 39 tanggal 15 Mei 1990, Tambahan No
59 4.1 Gambaran umum hasil penelitian 4.1.1 Sejarah Berdirinya PT. MAYORA INDAH.Tbk PT. Mayora Indah Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 17 Februari 1977 berdasarkan akta No. 204 yang diubah dengan
Lebih terperinciHasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode
Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode tertentu. Dengan melihat laporan keuangan suatu perusahaan
Lebih terperinciMANAJEMEN KEUANGAN. Analisis Rasio Keuangan. Riska Rosdiana SE., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen
Modul ke: MANAJEMEN KEUANGAN Analisis Rasio Keuangan Fakultas Ekonomi & Bisnis Riska Rosdiana SE., M.Si Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pengantar Sebelum manajer keuangan mengambil keputusan
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Sebagai akhir dari penelitian ini, disampaikan beberapa kesimpulan dan saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan. 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Untuk mengetahui kinerja keuangan PT.Indo Citra Finance Tbk
BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Kinerja Keuangan Untuk mengetahui kinerja keuangan PT.Indo Citra Finance Tbk maka pada bab ini, penulis akan melakukan analisa laporan keuangan periode
Lebih terperinciANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2016
ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK Nama : Bella Gusita Aritonang NPM : 21213693 Kelas : 3EB03 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dini Yartiwulandari,
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Sebagai akhir dari penulisan dalam bab ini, disampaikan beberapa kesimpulan dan saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan. 6.1. Kesimpulan Berdasarkan
Lebih terperinciAnalisa Laporan keuangan
Laporan keuangan Analisa Laporan keuangan Minggu ke -2 By : Bambang Wahyudi Wicaksono Laporan keuangan diumumkan secara periodik untuk menyediakan informasi mendasar tentang kinerja keuangan suatu perusahaan,
Lebih terperinciANALISIS RASIO KEUANGAN PT. DAVOMAS ABADI Tbk. LMS. Kristiyanti Akademi Akuntansi Surakarta ABSTRAK
ANALISIS RASIO KEUANGAN PT. DAVOMAS ABADI Tbk LMS. Kristiyanti Akademi Akuntansi Surakarta ABSTRAK Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diperoleh hasil yang diperoleh pada Analisisa Rasio Likuiditas
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Disini penulis akan menyimpulkan hasil kinerja PT Telkom Tbk dan PT Indosat Tbk yang keduanya merupakan perusahaan yang terdaftar di BEJ setelah dianalisis dengan
Lebih terperinciNama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13
ANALISA KINERJA KEUANGAN PT. PEGADAIAN Tbk BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS Nama : Martha Romadoni NPM : 16209473 Kelas : 3EA13 LATAR BELAKANG Mengingat pegadaian merupakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis akan melakukan penelitian terhadap PT. Mobile-8 Telecom Tbk
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penulis akan melakukan penelitian terhadap PT. Mobile-8 Telecom Tbk sebuah perusahaan Telekomunikasi sebagai obyek penelitian dengan menggunakan rasio-rasio
Lebih terperinciShantylana Butar-butar
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT MATAHARI DEPARTEMENT STORE, Tbk PERIODE 2010-2014 Shantylana Butar-butar 26212957 Latar Belakang Laporan keuangan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Mayora Tbk maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil kinerja Likuiditas dilihat dari rasio
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Dalam dunia bisnis, tingginya tingkat persaingan membuat setiap perusahaan akan senantiasa meningkatkan kinerjanya agar dapat bertahan. Oleh karena itu, setiap perusahaan akan selalu berusaha memperoleh
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Simpulan rinci yang didapatkan dari perhitungan analisis rasio keuangan yang telah dilakukan sebagai salah satu dasar penilaian kinerja keuangan pada PT Ace Hardware Indonesia
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 1. Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan Pada Perusahaan Industri Kertas 1) PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Analisis laporan keuangan pada PT. Indah Kiat Pulp & Paper
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan dapat dikatakan mencapai kesuksesan dan berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang maksimal (Mahaputra, 2012). Di samping
Lebih terperinciFinancial Performance (2)
Financial Performance (2) Modul ke: Liquidiity Ratio Solvability Ratio Activity Ratio Profitability Ratio Market Ratio Fakultas Pascasarjana Dr. Sawarni Hasibuan Program Studi Magister Teknik Industri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek yang dipilih adalah PT Mitra Adiperkasa Tbk. PT Mitra Adiperkasa Tbk adalah perusahaan yang bergerak dalam operasi berbagai merek toko ritel
Lebih terperinciANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN 2008-2012 NAMA : DEWI KUSUMASTUTI KELAS : 3EB15 NPM : 21210905 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI Latar Belakang Masalah Analisis laporan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Berdasarkan pendapat Agnes Sawir (2005, p2), media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan perusahaan adalah laporan
Lebih terperinciANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta
ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN 2012-2014 ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta Email : suprihati18@gmail.com ABSTRAK Analisis rasio laporan keuangan yang lazim digunakan adalah
Lebih terperinciANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGETAHUI KINERJA KEUANGAN PT.ASTRA INTERNATIONAL, Tbk
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGETAHUI KINERJA KEUANGAN PT.ASTRA INTERNATIONAL, Tbk Nama Npm : 22209237 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Jonathan Lingga Saputra : Bertilia Lina Kusrina, SE., MM. LATAR
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS
24 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi, meliputi Neraca, Perhitungan Laba-Rugi dan laba ditahan,
Lebih terperinciManajemen Keuangan. Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Manajemen Keuangan Modul ke: Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Basharat Ahmad Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Analisa Rasio Keuangan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian 1. Pengertian Property dan Real Estate Menurut buku Realestate Sebuah Konsep Ilmu dan Problem Pengembang di Indonesia ( Budi Santoso,2000) definisi real estate adalah
Lebih terperinciBAB IV. Analisis dan Pembahasan. dan 2012 terdapat analisis keuangan sebagai berikut :
BAB IV Analisis dan Pembahasan Berdasarkan laporan keuangan PT. Astra Internasional pada tahun 2011 dan 2012 terdapat analisis keuangan sebagai berikut : 1. Rasio Likuiditas Rasio ini menunjukkan kemampuan
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis rasio keuangan PT Gudang Garam Tbk tahun 2012-2014 pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Gudang Garam Tbk tahun 2012-2014
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI Pengertian Rasio dan Analisis Rasio Keuangan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Rasio Keuangan 2.1.1 Pengertian Rasio dan Analisis Rasio Keuangan Rasio adalah satu angka yang dinyatakan dalam hubugannya dengan yang lain (Harvarindo 2010:12). Dimana angka
Lebih terperinciAnalisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk
Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk Nama : Stephanie Octaviani Npm : 21209655 Jurusan : S1 - Akuntansi Latar Belakang Masalah Sebagaimana
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Likuiditas Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGAN DEPRESIASI
LAPORAN KEUANGAN www.mercubuana.ac.id DEPRESIASI PENGERTIAN Laporan keuangan merupakan hasil pencatatan transaksi yang terjadi pada periode tertentu yang berguna untuk evaluasi dan perencanaan. Laporan
Lebih terperinciANALISIS LAPORAN KEUANGAN. By: Budi Setiawan
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN By: Budi Setiawan 1 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN: Rasio Keuangan Membahas teknik-teknik yang digunakan oleh para investor dan manajer dalam menganalisis laporan keuangan Umumnya,
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Nilai rasio working capital terhadap
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. Kimia Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas
Lebih terperinciAbstrak. Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Sebagai suatu sistem informasi, akuntansi berhubungan dengan pengkomunikasian informasi keuangan, dalam hal ini berupa laporan keuangan. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi yang
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. PT. Kimia Farma Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang
BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Simpulan PT. Kimia Farma Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang bergerak di bidang industri farmasi dimana kegiatan utamanya menyediakan produk dan jasa pelayanan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Penyebab, dan Manfaat Informasi Kebangkrutan 2.1.1 Pengertian Kebangkrutan Dalam kenyataannya, tidak semua perusahaan mampu bertahan hidup dalam jangka panjang.
Lebih terperinciWARMING UP : Buatlah Neraca dan Laba Rugi
PENJUALAN 3000$ HPP 30% PENJUALAN BIAYA ADMINISTRASI = HPP KAS = 30% MODAL PAJAK 10% LABA DITAHAN 30% TOTAL MODAL = LABA DITAHAN X2 BIAYA BUNGA 30% HPP PERSEDIAAN = 3 X KAS PIUTANG = KAS HUTANG LANCAR
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 financial distress merupakan proses yang mana perusahaan mengalami kesulitan keuangan, sehingga perusahaan tidak mampu dalam memenuhi kewajibannya. Perusahaan akan mengalami
Lebih terperinciAnalisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun
Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun 2007-2010 Tugas Manajemen Keuangan Lanjutan Dosen: Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME Oleh: Junita Nelly Panjaitan NIM. 127019020 Kelas A Pararel
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Kinerja Keuangan PT Astra Agro Lestari Tbk Sebelum dan
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Kinerja Keuangan PT Astra Agro Lestari Tbk Sebelum dan Sesudah Akuisisi IV.1.1 Analisis Kinerja Keuangan PT Astra Agro Lestari Tbk dengan menggunakan Rasio Keuangan IV.1.1.1
Lebih terperinciANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. Nama NPM Jurusan Pembimbing
ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. Nama NPM Jurusan Pembimbing : Tri Utami Saputri : 2A214851 : S1 - Akuntansi : Dr. Renny, SE., MM LATAR
Lebih terperinciANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN SEBAGAI PARAMETER KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT SMARTFREN TELECOM, TBK NAMA : RIZKY AMANDA PUTRI NPM :
ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN SEBAGAI PARAMETER KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT SMARTFREN TELECOM, TBK NAMA : RIZKY AMANDA PUTRI NPM : 26210162 PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam perkembangan ekonomi
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 1. Analisis laporan keuangan pada perusahaan PT. Kimia Farma Tbk, PT. Kalbe Farma Tbk, dan PT. Schering-Plough Indonesia Tbk, telah dilaksanakan secara efektif. Hal
Lebih terperinciPROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR Mata Kuliah : Manajemen Keuangan Agribisnis Semester : IV Pertemuan Ke : 3 Pokok Bahasan : Analisis Laporan Keuangan Dosen :
Lebih terperinciAnalisis Laporan Keuangan Sebagai Pertimbangan Investor pada PT Charoend Pokphand Indonesia dan PT Japfa Indonesia
Analisis Laporan Keuangan Sebagai Pertimbangan Investor pada PT Charoend Pokphand Indonesia dan PT Japfa Indonesia Nama : Fajrurrachman Hakim NPM :12212738 Pembimbing : Dr. Dra. Peni Sawitri, MM 1. Latar
Lebih terperinciAnalisis Laporan Keuangan
BAB 3 Analisis Laporan Keuangan 3-1 Analisis Laporan Keuangan Analisis rasio Pengaruh peningkatan rasio Analisis Sistem DuPont Keterbatasan analisis rasio Faktor2 kualitatif 3-2 Neraca Allied: Aktiva Kas
Lebih terperinciMAKMUR Tbk Periode 2009, 2010 dan 2011)
ANALISIS RASIO KEUANGAN LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, LEVERAGE DAN SIZE PERUSAHAAN PADA KINERJA KEUANGAN PT.INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk (Studi Kasus pada PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Periode 2009, 2010 dan
Lebih terperinciBab II. Tinjauan Pustaka
Bab II Tinjauan Pustaka 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Likuiditas Rasio likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampauan perusahaan-perusahaan membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
40 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Hasil Perhitungan Variabel Independen Model Altman (z-score) Berdasarkan penjelasan pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa rumus (formula)
Lebih terperinciMEET 05 FOR E LEARNING ANALISA RASIO
MEET 05 FOR E LEARNING ANALISA RASIO PENGERTIAN Rasio dapat dihitung berdasarkan financial statement yang telah tersedia yang terdiri dari : Balance sheet atau neraca, yang menunjukkan posisi finansial
Lebih terperinciPERTEMUAN 6 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANDRI HELMI M, SE., MM.
PERTEMUAN 6 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANDRI HELMI M, SE., MM. TEKNIK ANALISIS RATIO MERUPAKAN TEKNIK ANALISIS YANG MENGGAMBARKAN HUBUNGAN MATEMATIKAL ANTARA SUATU JUMLAH TERTENTU DENGAN JUMLAH YANG LAIN
Lebih terperinciANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419
ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK Nama NPM Kelas Fakultas Jurusan Pembimbing : Sovia Yohana Lumban : 1A214419 : 3EA39 : Ekonomi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro Lestari Tbk. yang selanjutnya dibandingkan dengan PT. PP London Sumatra Tbk. dengan menggunakan
Lebih terperinciANALISA POTENSI KEBANGKRUTAN PT HERO SUPERMARKET Tbk DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN PERIODE
ANALISA POTENSI KEBANGKRUTAN PT HERO SUPERMARKET Tbk DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN PERIODE 2007-2012 Nama : Nur Fadhillah NPM : 25210123 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bertilia Lina Kusrina, SE.,
Lebih terperinciANALISIS RASIO KEUANGAN DAN METODE Z-SCORE PADA PT. MAYORA INDAH, Tbk TAHUN
1 ANALISIS RASIO KEUANGAN DAN METODE Z-SCORE PADA PT. MAYORA INDAH, Tbk TAHUN 2009-2011 Razakky Arya Pratama Zakky_Moetz@Rocketmail.com Triyonowati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan sebuah informasi yang penting bagi investor dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam operasional
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
48 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Perhitungan Komponen Z-Score Uraian pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa model Altman (Z-Score) yang telah dikemukakan oleh Altman untuk negara-negara
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada PT. Sumalindo Lestari Jaya, Tbk yang berdasarkan laporan keuangan pada periode 2005, 2006, dan 2007 dengan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Indofarma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas perusahaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Definisi operasional merupakan gambaran tentang bagaimana suatu variabel diukur. Definisi operasional ditunjukkan pada variabel-variabel
Lebih terperinciAnalisa Rasio Keuangan Untuk Meningkatkan Kinerja Keuangan Pada PT. Bukit Asam, Tbk
Analisa Rasio Keuangan Untuk Meningkatkan Kinerja Keuangan Pada PT. Bukit Asam, Tbk Nama : Mutiara Yuang Triani NPM : 25212189 Kelas : 3EB24 Pembimbing : Feny Fidyah, SE.,MMSI LATAR BELAKANG Dalam dunia
Lebih terperinciANALISIS RASIO KEUANGAN
ANALISIS RASIO KEUANGAN N U R A E N I, S. S O S., M. A B Analisis Rasio Keuangan Analisis rasio keuangan merupakan teknik analisis laporan keuangan yang dilakukan dengan cara membandingkan satu komponen
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE) Pada Jurusan Akuntansi OLEH :
ANALISIS RASIO PROFITABILITAS, RASIO LIKUIDITAS DAN INDIKATOR KEBANGKRUTAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk PERIODE 2011-2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian yang ingin dicapai sehingga penulis dapat memperoleh hasil
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan identifikasi masalah yang telah ditentukan dan tujuan penelitian yang ingin dicapai sehingga penulis dapat memperoleh hasil penelitian mengenai analisis
Lebih terperinciANALISIS KEUANGAN. o o
ANALISIS KEUANGAN Analisis rasio keuangan merupakan dasar untuk menilai dan menganalisa prestasi operasi perusahaan. Analisis rasio keuangan juga dapat digunakan sebagai kerangka kerja perencanaan dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Rasio Keuangan Analisis rasio adalah suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Kalbe Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas perusahaan
Lebih terperinciANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT INDOSAT TBK PERIODE DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE
ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT INDOSAT TBK PERIODE 2008-2012 DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE NAMA : Heri Kurniawan NPM : 23210252 JURUSAN : Akuntansi PEMBIMBING : Erna Kustyarini, SE., MMSI PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Fungsi Akuntansi Keuangan 2.1.1 Pengertian Akuntansi Keuangan Data akuntansi merupakan salah satu sumber pokok analisis keuangan, oleh karena itu pemahaman terhadap
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Feriansya (2015:4) : Laporan keuangan merupakan tindakan pembuatan ringkasan dan keuangan perusahaan. Laporan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan media yang penting untuk menilai prestasi serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat mengambil suatu keputusan
Lebih terperinciAnalisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk
Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk Nama : R. Hudy Adinurwijaya Npm : 25210478 Kelas : 4EB23 Jurusan : Akuntansi Fakultas : Ekonomi Universitas Gunadarma
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. dan pembahasan dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Indofood Tbk adalah
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis rasio keuangan yang telah dibahas pada bab analisis dan pembahasan dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Indofood Tbk adalah sebagai berikut:
Lebih terperinciRASIO LAPORAN KEUANGAN
RASIO LAPORAN KEUANGAN NERACA (BALANCED SHEET) Terdiri dari elemen pokok : Asset, Hutang, dan Modal. Pengukuran terhadap elemen-elemen Neraca biasanya menggunakan historical cost LAPORAN RUGI-LABA (INCOME
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Salah satu cara untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan adalah dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan tersebut. Analisis yang dilakukan
Lebih terperinciNama : Putri Wulan Sari Kosnadi NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing: Rini Dwiastutiningsih.,SE.,MMSI
ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT ADHI KARYA (PERSERO),TBK PERIODE 2007-2011 Nama : Putri Wulan Sari Kosnadi NPM :23209191 Jurusan : Akuntansi Pembimbing: Rini Dwiastutiningsih.,SE.,MMSI
Lebih terperinci: Fajar Adiwinanto NPM : Dosen Pembimbing : Diah Aryati Prihartini, SE., MMSI
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT VISI MEDIA ASIA TBK. DAN ENTITAS ANAK Nama : Fajar Adiwinanto NPM : 23213134 Dosen Pembimbing : Diah Aryati Prihartini, SE., MMSI LATAR
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pada umumnya perusahaan yang go public memanfaatkan keberadaan pasar
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya perusahaan yang go public memanfaatkan keberadaan pasar modal sebagai sarana untuk mendapatkan sumber dana atau alternatif pembiayaan. Adanya pasar modal
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari analisis laporan keuangan yang telah dilakukan, berikut adalah kesimpulan hasil perbandingan kinerja tiga perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional merupakan petunjuk atau gambaran tentang bagaimana suatu
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Definisi operasional merupakan petunjuk atau gambaran tentang bagaimana suatu variabel diukur. Definisi operasional ditunjukkan
Lebih terperinciNUR AZIZ MANAJEMEN EKONOMI 2015 ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN PENDEKATAN LIQUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS PADA PT.
NUR AZIZ 19210415 MANAJEMEN EKONOMI 2015 ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN PENDEKATAN LIQUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS PADA PT. GARUDAFOOD Latar Belakang Tujuan penyusunan laporan keuangan oleh perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebangkrutan tersebut yaitu terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebangkrutan yang dialami oleh perusahaan tidak hanya merugikan pihak internal perusahaan itu sendiri saja, namun banyak pihak yang akan juga dirugikan terutama
Lebih terperinciContoh : (200) (250) 2.550
Rasio Profitabilitas Pengertian Rasio Profitabilitas Rasio ini merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan hal yang sangat membantu terhadap suatu keputusan yang diambil karena kinerja keuangan akan menunjukkan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Gambaran Obyek Penelitian. Jenis penelitian yang digunakan adalah event study menurut Jogiyanto
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Gambaran Obyek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah event study menurut Jogiyanto (2007: 410) merupakan studi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari perusahaan, seorang manajer harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam melaksanakan tugas sehari-hari perusahaan, seorang manajer harus membuat keputusan. Setiap keputusan, yang diambil mempunyai dampak terhadap posisi
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.
LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah Perusahaan PT.Indo Citra Finance Tbk. (Perusahaan) didirikan pada tanggal 23 Februari 1982 berdasarkan Akta Notaris Frederik Alexander
Lebih terperinciANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT KEDAUNG INDAH CAN TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE KARINA MULIAWATI S 3EB
ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT KEDAUNG INDAH CAN TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE KARINA MULIAWATI S 3EB21 23210838 LATAR BELAKANG MASALAH Dewasa ini perkembangan ekonomi mengalami perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi di suatu Negara dapat dilihat dan diukur dari kinerja perusahaan, yaitu melihat perkembangan dan pertumbuhan perusahaan tersebut melalui
Lebih terperinciBab 1 Analisis Penggunaan Rasio Keuangan
M a n a j e m e n K e u a n g a n 1 Bab 1 Analisis Penggunaan Rasio Keuangan Mahasiswa diharapkan dapat memahami, menguasai teori terkait dan menjelaskan jenis dan pengertian rasio keuangan, metode perbandingan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. skripsi ini, mengggunakan buku acuan Manajemen Keuangan: Prinsip
63 Gambar 3.1 : Diagram Du Pont (Harahap, Sofyan Sari:2004) BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Rasio Keuangan Seluruh perhitungan rasio keuangan yang dilakukan untuk penulisan skripsi ini,
Lebih terperinciANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TBK PERIODE
ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TBK PERIODE 2011-2015 Disusun oleh : Nama : Komang Gita Danitri Yuniar NPM : 25214907 Jurusan : Akuntansi
Lebih terperinci