BAB IV HASIL DAN ANALISIS. A. Deskripsi Objek Penelitian. melibatkan beberapa variabel dependen yaitu Value Added Capital Employed

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intellectual capital

BAB III METODE PENELITIAN. Efek Indonesia (BEI) periode Pemilihan sampel penelitian didasarkan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. VAHU, STVA, dan VACA untuk periode pengamatan tahun 2013 sampai. Tabel 4.1.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah tahun Populasi penelitian diambil dari data yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN. laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang

Analisis Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Nilai Pasar Perusahaan Lahan Yasan dan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN

STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS. SPSS for Windows

Peningkatan Kinerja Keuangan dan Harga Saham melalui Pengungkapan Penerapan Good Corporate Governance (GCG) dan Ukuran Perusahaan pada BUMN Go Publik

BAB III METODE PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Populasi

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun pengertian dari objek penelitian menurut Sugiyono (2010:13) adalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta

BAB V ANALISA HASIL. convergent validity yaitu apakah loading factor indikator untuk masing-masing konstruk sudah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Populasi : Perusaahaan yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia tahun 2015.

Pengaruh Intellectual Capital terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan

BAB V PENUTUP. pengetahuan yang dimiliki perusahaan yang kemudian dikelola sehingga menciptakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Populasi penelitian diambil dengan metode probability sampling

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Endang Saryanti (2010) meneliti hubungan intellectual capital dengan

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan pada bagian akhir. Hasil penelitian dan pembahasan ditampilkan secara

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi

ANALISIS PENGARUH ELEMEN-ELEMEN INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen.

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. hasil analisis statistik secara umum dari data yang digunakan: Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan yaitu laporan keuangan tahunan (annual report) perusahaan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. independen terhadap variabel dependen. Penelitian ini menguji pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL

BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Metode penelitian merupakan tahap tahap penelitian yang dilakukan sebelum

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Berdasarkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memiliki nomor ijin usaha No /P-01/ Dengan memulai bisnis

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DASAR DAN KIMIA DI INDONESIA Oleh : Munfaiqotun Nikmah

Temuan Empirik Dan Statistik Industri Kreatif di Jawa Timur

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan sampel seluruh perusahaan High-Intellectual

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN

D. Statistik Deskriptif. Tabel 5 Statistik Deskriptif Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional Gaya Kepemimpinan Transformasional.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

Gunadarma Tagline. Loo

SISTEM PENGUKURAN KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA PT BANK PAPUA)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Tabel 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Fildza Aqmarina Imanda. II. KERANGKA PEMIKIRAN DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. corporate governance dan budaya perusahaan terhadap corporate risk

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah metode purposive sampling dimana sampel dipilih sesuai

BAB IV HASIL DAN ANALISA PEMBAHASAN. diawali dengan penjelasan data demografi dari responden penelitian. Kemudian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. yang dilakukan untuk membuktikan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi modal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis (para

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan atau mendeskripsikan suatu data yang

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research).

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. data hasil perhitungan data adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. signifikan pada keberhasilan dan kelangsungan hidup suatu organisasi, sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. Awal munculnya konsep Corporate Governance ini karena adanya. bertanggung jawab. Masalah Corporate Governance ini semakin menjadi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu Sasaran

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI)

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN ANALISIS A. Deskripsi Objek Penelitian Sebagaimana telah diuraikan pada bab sebelumnya, bahwa penelitian ini melibatkan beberapa variabel dependen yaitu Value Added Capital Employed (VACA), Value Added Human Capital (VAHU), dan Structural Capital Value Added (STVA) dan beberapa variabel independen yaitu Kepemilikan Institusional, Dewan Komisaris Independen, Dewan Direksi dan Komite Audit. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang telah go-public dan listed di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2009 sampai tahun 2011. Penentuan sampel dari penelitian ini menggunakan purposive sampling. Atas dasar kriteria yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya, maka diperoleh jumlah sampel dari penelitian selama periode 2009 sampai 2011 adalah sebesar 30 perusahaan perbankan. Data yang digunakan sebanyak 90 laporan keuangan perusahaan terdaftar di BEI tahun 2009-2011.

B. Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berguna untuk mengetahui karakter sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Untuk mengetahui gambaran mengenai karakteristik sampel yang digunakan secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.1, dari statistik deskriptif ini dapat dilihat niali rata- rata (mean), standar deviasi, maksimum, dan minimum variabel Independen (Kepemilikan Institusional, Dewan Komisaris Independen, Dewan Direksi dan Komite Audit), Variabel dependen (VACA, VAHU, dan STVA) serta dalam penelitian ini. Konsentrasi Kepemilikan Tabel 4.1 Statistik Deskriptif N Minimum Maximum Mean Std. Deviation 90 0.10 0.99 0.73 0.23 Komisaris Ind. 90 0.33 1 0.54 0.13 Direksi 90 3.00 12.00 7.00 2.6 Komite Audit 90 2.00 7.00 4.00 1.3 VACA 90-0.16 0.38 0.12 0.1 VAHU 90-5.69 26.10 8.14 4.6 STVA 90-0.97 1.18 0.83 0.2 VAIC 90-4.67 27.19 9.10 4.76 Sumber : Output diolah dengan Microsoft Excel, 2012 Variabel Konsentrasi Kepemilikan memiliki rentang kepemilikan saham institusional antara 10,00 % sampai 99,90 %. Konsentrasi Kepemilikan merupakan

presentasi kepemilikan terbesar. Semakin tinggi proporsi konsentrasi kepemilikan yang dimiliki oleh perusahaan maka dapat memperkuat fungsi monitoring di dalam dewan perusahaan. Variabel komisaris independen mempunyai rentang antara 33 % sampai 100% dengan rata-rata sebesar 54 %. Presentasi Komisaris independen menunjukan jumlah dewan komisaris independen yang berada pada perusahaan bank. Bank yang memiliki ukuran yang besar biasanya akan memiliki masalah keagenan yang lebih besar pula (karena sulit dimonitor) sehingga diperlukan fungsi pengawasan yang lebih banyak dengan menambah jumlah dewan komisaris. Variabel dewan direksi mempunyai rentang antara 3 sampai 12 dengan ratarata sebesar 7. Semakin tinggi dewan direksi, menunjukan ukuran perusahaan semakin besar dan kompleks. Variabel komite audit mempunyai rentang antara 2 sampai 7 dengan rata-rata sebesar 4. Komite audit. Semakin banyak komite audit, menunjukan tingkat pengawasan perusahaan bank semakin baik. Dalam penelitian ini dari ketiga komponen VAIC TM,, VAHU memiliki nilai tertinggi dibandingkan kedua komponen lainnya. Hal ini menunjukan VAHU memberikan kontribusi yang paling besar dalam penciptaan Value Added. VAHU menunjukan rata-rata 8,14 yang berarti bahwa setiap Rp. 1 pembayaran gaji mampu menciptakan value added sebesar 8,14 kali lipat. Untuk VACA nilai rata-rata 0,12 menunjukkan bahwa aset yang dimiliki mampu memberikan value added sebesar 0,12 kali lipat dari nilai aset tersebut. Sedangkan STVA nilai rata-rata sebesar 0,83 dapat diartikan bahwa structural capital memberikan 83% untuk value added

perusahaan. VAIC sendiri memberikan nilai rata-rata 9,10 menunjukan bahwa modal intelektual dimiliki mampu memberikan value added sebesar 9,10 kali lipat. 2. Uji Outer Model Gambar 4.1 Hasil Pengujian Good Corporate Governance dengan Intellectual Capital (VAIC ) Dari gambar diatas dapat dijelaskan gambar konstruk GCG terhadap IC melakukan tahapan pengujian outer model reflektif yaitu konstrak GCG dan outer model formatif yaitu Konstrak IC. 2.1 Convergent Validity Menurut Chin, 1998 (dalam Ghozali, 2006) untuk model penelitian tahap awal dari pengembangan skala pengukuran nilai loading 0,50 sampai 0,60 dianggap cukup memadai.

Tabel 4.2 Outers Loadings Indikator Konstrak Standardized t statistic Loading Factor Dewan Direksi 0.831 4.662 Dewan Komisaris 0.824 4.120 Good Corporate Ind. Governance Komite Audit 0.831 5.749 Konsentrasi Kep. 0.329 1.539 Loading factor Dewan Direksi = 0,831; Dewan Komisaris Ind. = 0,824; Komite Audit = 0,831; Konsentrasi Kepemilikan = 0,329. Loading factor merupakan korelasi antara indikator tersebut dengan konstraknya. Dewan Direksi, Dewan Komisaris, Dewan Komisaris Independen, dan Komite audit memiliki nilai t statistik lebih dari t tabel (1,645) sehingga dinyatakan signifikan. Saham Institusional tidak signifikan (nilai t hitung 1,539 < 1,645). Semakin tinggi korelasinya, menunjukkan tingkat validitas yang lebih baik. Diagram jalur Good Corporate Governance menunjukan indikator konsentrasi kepemilikan memiliki loading factor 0,329 dibawah 0,5 (tidak valid) dan tidak signifikan sehingga dikeluarkan dari model. 2.2 Average Variance Extracted Direkomendasikan nilai AVE harus lebih besar 0,50 (Ghozali, 2006). Tabel 4.3 AVE dan Akar AVE Good Corporate Governance AVE 0.542 0.736 AKAR AVE

Intellectual Capital Nilai AVE Struktur Corporate Governance adalah 0,542 lebih besar dari 0,50 Hasil ini menunjukan variabel Struktur Corporate Governance Valid. 2.3 Discriminant Validity Discriminant validity dengan melihat akar kuadrat AVE ( korelasi antar variabel. ) dibandingkan Intellectual Capital 1 Good Corporate Governance Tabel 4.4 Discriminant Validity Intellectual Capital 0.276 1 Struktur Corporate Governance Nilai akar kuadrat AVE ( variabel akar kuadrat AVE ( ) variabel good corporate governance 0,736. Nilai ) lebih tinggi dengan nilai korelasi variabel good corporate governance terhadap intellectual capital sebesar 0.276 ini berarti variabel struktur corporate governance memiliki discriminant validity yang tinggi (Imam Ghozali, 2008).

2.4 Cronbachs Alpha Tabel 4.5 Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Good Corporate Governance 0.713691 Intellectual Capital (VAIC ) Sumber :Data skunder yang diolah SmartPLS versi 2.0.M3 2012 Suatu konstruk dinyatakan reliabel jika Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6 (Ghozali,2006). Nilai Cronbachs Alpha Good Corporate Governance adalah 0,713 lebih besar 0,60 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel dinyatakan reliabel atau dapat dipercaya. 2.5 Composite Reliability Tabel 4.6 Composite Reliability Composite Reliability Good Corporate Governance 0.812 Intellectual Capital (VAIC ) Suatu indikator dinyatakan baik jika niilai composite reliability lebih besar dari 0,7 (Ghozali, 2006). Nilai Composite Reliability Good Corporate Governance sebesar 0,812 lebih besar dari 0,70 maka variabel dapat dipercaya atau reliabel.

3. Outer Weights Outer model formatif dievaluasi berdasarkan pada subtantive content-nya dengan melihat signifikansi dari weight. Nilai T statistik dari beberapa indikator diperoleh lebih besar dari t tabel sebesar 1,282 untuk α =10% dan 1,645 untuk α= 5%. VACA -> Intellectual Capital VAHU -> Intellectual Capital STVA -> Intellectual Capital Original Sample (O) Sample Mean (M) Tabel 4.7 Outer Weights Standard Deviation (STDEV) Standard Error (STERR) T Statistics ( O/STERR ) 0.996 0.894 0.244 0.244 4.810 0.708 0.642 0.207 0.207 1.953 0.334 0.642 0.362 0.362 1.369 Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa indikator modal intelektual yaitu VACA dan VAHU mempunyai nilai dengan t hitung 4,810 dan 1,953 yang berarti lebih besar dari t tabel 1,645 (α = 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa indikator VACA dan VAHU memiliki nilai signifikan untuk mengukur variabel modal intelektual. Indikator. Dengan melihat t hitung yang diperoleh indikator yaitu 1,369 maka dapat disimpulkan bahwa indikator STVA tidak memiliki nilai signifikan pada t tabel 1,645 dalam mengukur modal intelektual. Sehingga di drop dari konstrak IC.

4. Uji Outer Model Re-calculation (Outer Loadings dan Outer Weights) Gambar 4.2 Hasil Pengujian Good Corporate Governance dengan Intellectual Capital (VAIC ) Re-calculation Menurut Chin, 1998 (dalam Ghozali, 2006) untuk model penelitian tahap awal dari pengembangan skala pengukuran nilai loading 0,50 sampai 0,60 dianggap cukup memadai. Indikator dikatakan tinggi jika berkorelasi lebih dari 0,70 dengan konstruk yang diukur. Tabel 4.8 Outers Loadings setelah proses Re-calculation Indikator Konstrak Standardized Loading Factor t statistic Dewan Direksi 0,833 3.411 Struktur Dewan Komisaris 0,835 5.913 Corporate Ind. Governance Komite Audit 0,822 4.894

Berdasarkan hasil re-calculation model penelitian atas Dewan Direksi, Dewan Komisaris Independen, dan Komite Audit mempunyai loading factor lebih dari 0,50 masing-masing 0,833; 0,835; 0,822. T statistik Dewan direksi, dewan komisaris independen, dan komite audit masing-masing sebesar 3,411; 5,913; dan 4,894 menunjukan nilai signifikan lebih besar dari t tabel 1.645 Berikut ini merupakan hasil outer weights setelah proses rekalkulasi, untuk mengetahui validitas indikator formatif. VACA -> Intellectual Capital VAHU -> Intellectual Capital Tabel 4.9 Outer Weight sesudah Proses Re-calculation Original Sample (O) Sample Mean (M) Standard Deviation (STDEV) Standard Error (STERR) 1.058 0.939 0.259 0.259 4.084 0.626 0.612 0.306 0.306 2.044 T Statistics ( O/STERR ) Berdasarkan tabel outer weights diatas terlihat bahwa nilai weight VACA dan VAHU dengan t hitung 3,876 dan 4,429 yang berarti lebih besar dari t tabel 1,645 (α = 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa indikator VACA dan VAHU memiliki nilai signifikan untuk mengukur variabel modal intelektual.

5. Uji Inner Model (R-Square) Tabel 4.10 R-Square Intellectual Capital 0.070 Good Corporate Governance R 2 Nilai R-Square intellectual capital sebesar 0,070 mengindikasikan model lemah. Angka 0,070 berarti bahwa variabel intellectual capital yang mampu dijelaskan oleh variabel good corporate governance hanya sebesar 7,00 %. 6. Uji Hipotesis Statistik uji yang digunakan adalah statistik t atau uji t (one-tail). Berikut ini adalah tabel path coefficients yang akan memperlihatkan nilai koefisien parameter variabel independen dan pengaruhnya terhadap variabel dependen. Tabel 4.11 Path Coefficients Original Sample Sample Mean (M) Standard Deviation Standard Error T Statistics (O/SSTERRI) (O) (STDEV) (STERRI) Good Corporate 0.266 0.282 0.111 0.11 2.381 Governance -> Intellectual Capital

Berdasarkan hasil pada tabel path coefficients tampak bahwa variabel good corporate governance memiliki hubungan yang positif signifikan terhadap modal intelektual dengan nilai koefesien parameter sebesar 0,290 dan signifikan dengan t hitung 2,59 > t tabel 1,645, maka hipotesis pertama diterima. C. Interpretasi Hasil Hasil Pengujian hipotesis pertama dapat membuktikan bahwa good corporate governance diproksikan dengan dewan direksi, dewan komisaris independen, komite audit, dan saham institusional berpengaruh positif terhadap modal intelektual yang diformatkan menggunakan kinerja VACA, VAHU, dan STVA dalam kurun waktu 2009-2011. Temuan hasil penelitian ini memberikan makna bahwa semakin tinggi tingkat good corporate governance maka nilai modal intelektual di perusahaan perbankan semakin meningkat. Artinya perusahaan yang menata kelola perusahaan secara maksimal akan menciptakan asas good corporate governance yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas dan independensi, yang akan bermuara terhadap peningkatan modal intelektual perusahaan. Indikator konsentrasi kepemilikan tidak signifikan dalam penelitian ini. Mengindikasikan bahwa fungsi kontrol dari pemilik saham terbesar tidak menentukan dalam meningkatkan kinerja modal intelektual perusahaan hal ini membuktikan kepemilikan konsentrasi tidak berpengaruh terhadap kualitas GCG dan lemahnya kontrol pemegang saham untuk tidak mempunyai ketergantungan kepada

pemerintah untuk memperoleh kesempatan bisnis agar mampu bersaing secara sehat. Penelitian ini didukung oleh Barruci dan Fallini (2004), Ulum (2007), dan Hormati (2009). Tetapi Penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Darmawati (2009) kepemilikan menyatakan variabel konsentrasi kepemilikan berpengaruh terhadap kualitas corporate governance. Dalam hal ini modal intelektual sebagai entitas penciptaan nilai (value creation entity) yaitu VACA, VAHU, dan STVA bersinergi dengan kinerja perusahaan. Dalam Chen et. al (2005) Intellectual Capital dihubungkan dengan Kinerja dan Nilai pasar pada perusahaan publik di Taiwan mendapatkan hasil postif dan signifikan. Good corporate governance dalam indikator komisaris independen berpengaruh signifikan terhadap modal intelektual. bisa melakukan koordinasi, komunikasi, dan pengambilan keputusan dalam menjalankan fungsi kontrol untuk meningkatkan modal intelektual perusahaan. Penelitian ini konsisten yang dilakukan oleh Yermack (1996), dalam Wardhani (2006) ; Dalton, et al. (1999) dalam Darmawati, dkk. (2004) menyatakan adanya hubungan positif antara ukuran dewan dengan kinerja perusahaan. menyatakan bahwa tingginya proporsi dewan luar berhubungan positif dengan kinerja perusahaan. Komposisi komisaris independen berperan penting untuk melakukan fungsi kontrol, semakin besar perusahaan semakin kompleks corporate governance perusahaan. Penelitian ini bertentangan oleh Veronica dan Utama (2006) menyatakan bahwa praktik corporate governance yang diukur dengan proporsi dewan komisaris independen tidak terbukti secara signifikan berpengaruh besaran manajemen laba yang dilakukan perusahaan.

Dalam Dewan Direksi berpengaruh valid dan signifikan. menunjukan bahwa besar kecilnya ukuran dewan direksi memiliki pengaruh terhadap kinerja modal intelektual. Penelitian ini konsisten dalam Dalton et al. (1999) menyatakan adanya hubungan positif antara ukuran dewan dengan kinerja perusahaan. Sebaliknya penelitian lain menunjukan hubungan negatif antara ukuran dewan dengan nilai perusahaan Sundgern danwells (1998). Indikator Komite Audit berpengaruh signifikan terhadap kinerja modal intelektual. Penelitian ini didukung oleh Alijoyo (2003), komite audit mempunyai fungsi membantu dewan komisaris untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan sehingga menciptakan iklim disiplin dan pengendalian yang dapat mengurangi kesempatan terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan perusahaan, meningkatkan efektifitas fungsi internal audit maupun eksternal audit dan mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian dewan komisaris. Penelitian ini konsisten dalam Isnanta (2008) menemukan bahwa GCG yang diukur dengan komite audit berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan. Sebaliknya penelitian Wei, (2007) menemukan bahwa hasil penelitian komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Berdasarkan keseluruhan good corporate governance membuktikan membawa pengaruh positif signifikan terhadap Modal Intelektual. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Dewan Komisaris, Dewan Komisaris Independen, Dewan Direksi, dan Komite Audit secara signifikan menjelaskan konstruk good corporate governance, dan hanya VACA dan VAHU yang secara signifikan untuk menjelaskan

variabel modal intelektual. Rasionalisasi yang dapat diberikan untuk menjelaskan temuan ini adalah : Temuan ini berhasil mendukung stakeholder theory. Secara umum dalam tiga tahun pengamatan membuktikan bahwa seluruh pemangku kepentingan dalam perusahaan berusaha memaksimalkan kesejahteraan mereka dengan memainkan perannya sebagai kontrol atas pengelolaan seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan. Dalam hal ini sumber daya yang dimaksud adalah modal intelektual. Modal intelektual terdiri dari VACA, VAHU, dan STVA. VACA (Value Added Capital Employed) adalah Penciptaan nilai dari modal aset (capital asset). Psychal aset adalah barang yang tidak dibeli dan dijual lagi dalam kegiatan operasional perusahaan tetapi memiliki nilai besar dalam perusahaan sebagai sumber pendapatan seperti perangkat lunak untuk mengontrol dan memantau aset perusahaan. VAHU (Value Added Human Capital) merupakan sumber daya perusahaan terdiri dari pengetahuan dan kemampuan perusahaan yang dapat mengubah perusahaan yang lebih baik dengan cara mengelola, melatih, mengembangkan potensi karyawan. Namun hasil STVA (Value Added Structural Capital) terdiri dari tidak valid dan tidak signifikan di konstruk laten Intellectual Capital sehingga dapat disimpulkan bahwa GCG tidak berpengaruh terhadap penciptaan Value Added Structural Capital (STVA). Mungkin dalam hal ini tata kelola perusahaan dengan baik tidak memberikan dampak kepada modal organisasi perusahaan seperti sistem, struktur, strategi, dan kultur perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan uraian penelitian sebelumnya bahwa Good Corporate Governance berpengaruh positif signifikan terhadap Performance,

modal intelektual berpengaruh positif signifikan terhadap Performance serta penelitian Corporate Governance terhadap intellectual capital disclosure. Dalam hal ini mengindikasikan bahwa adanya pengaruh positif signifikan antara Good Corporate governance dengan Intellectual Capital. Temuan penelitian yang mendukung adalah: Black et. al. (2005) melaporkan bukti bahwa corporate governance adalah faktor penting dalam menjelaskan nilai pasar dari perusahaan-perusahaan publik Korea. Indeks Corporate Governance perusahaan-perusahaan yang terdaftar di bursa efek Korea secara ekonomik mempunyai korelasi yang signifikan dengan nilai pasar perusahaan. Nilai pasar perusahaan diproksi dengan Tobin s-q. Ulum et. al. (2007) Meneliti Intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan perusahaan dengan pendekatan Partial Least Squares (PLS) di sektor perbankan pada tahun 2004-2006 menggunakan metode sensus dengan 130 bank dijadikan sebagai objek penelitian.menghasilkan pengaruh positif yang signifikan Intellectual Capital (VAIC) terhadap kinerja keuangan. Li, et al. (2008) meneliti komposisi dewan, struktur kepemilikan, ukuran komite audit, dualitas peran dan Intellectual Capital Disclosure. Penelitian ini dilakukan 100 perusahaan london yang terdaftar di London Stock Exchange (Inggris). Penelitian ini membuktikan bahwa komposisi dewan, ukuran komite audit, dan frekuensi pertemuan komite audit berpengaruh positif terhadap intellectual capital disclosure.