BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Metode penelitian merupakan tahap tahap penelitian yang dilakukan sebelum

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode penelitian merupakan tahap tahap penelitian yang dilakukan sebelum memecahkan masalah, sehingga penelitian dapat dilakukan dengan sistematis. Pada penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan angka-angka dalam data yang digunakan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Menurut Indriantoro dan Supomo (2002) menyatakan bahwa: Data sekunder yaitu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain) berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari laporan tahunan (annual report) perusahaan perbankan tahun yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jenis penelitian ini adalah penelitian empiris. Penelitian empiris adalah penelitian yang dilakukan untuk lebih memahami permasalahan yang ada atau untuk memahami teori yang telah ada. Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan adanya hubungan kausalitas antara intellectual capital (yang diukur dengan dengan VAIC ) dengan kinerja keuangan perusahaan. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda dengan program SPSS Versi 11,5 Analisis regresi berganda adalah analisis mengenai beberapa variabel independen dengan satu variabel dependen. Dalam penelitian ini akan dianalisis

2 mengenai pengaruh modal intelektual (yang diukur dengan VAIC ), ketiga komponen utama (VACA, VAHU, dan STVA) terhadap kinerja keuangan perusahaan (yang diukur dengan ROA). B. Variabel dan Pengukuran Variabel pada dasarnya merupakan suatu objek pengamatan dalam penelitian yang merupakan suatu konsep yang memiliki nilai yang dapat diidentifikasikan melalui kerangka pemikiran yang telah ditentukan. Penelitian ini menggunkan dua macam variabel, yakni variabel bebas dan variabel terikat. Variabel-variabel tersebut dapat diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Variabel dependen Adalah variabel yang nilainya dipengaruhi variabel independen. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel terikat adalah kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan ini diproksikan melalui indikator Return on Asset (ROA). Skala pengukuran yang digunakan adalah skala rasio. 2. Variabel independen Variabel independen merupakan variabel yang nilainya tidak dipengaruhi oleh variabel dependen. Berdasarkan model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yang menjadi variabel independen adalah intellectual capital yang terdiri dari tiga komponen yaitu VACA, VAHU, dan STVA (yang diukur dengan VAIC ). Skala yang digunakan untuk intellectual capital adalah skala rasio.

3 C. Definisi Operasional Variabel Intellectual Capital telah diidentifikasi sebagai seperangkat tak berwujud (sumber daya, kemampuan dan kompetensi) yang menggerakkan kinerja organisasi dan penciptaan nilai, dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa intelellectual capital merupakan sumber daya yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang nantinya akan memberikan keuntungan di masa depan yang dilihat dari kinerja perusahaan tersebut (Bontis, 1998 dalam Wahdikorin, 2010). Intellectual Capital yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kinerja IC yang dihitung dengan menjumlahkan physical capital atau Value Added Capital Employed (VACA), Value Added Human capital (VAHU), dan structural capital Value Added (STVA) dimana hasil penjumlahan ketiga koefisien tersebut diformulasikan dalam indikator baru yang unik, yaitu Value Added Intellectual Coefficient (VAIC TM ) yang dikembangkan oleh Pulic (1998; 1999; 2000). Formulasi VAIC adalah sebagai berikut : Menghitung VAIC : VA= OUT - IN Output (OUT) : Total penjualan dan pendapatan lain Input (IN) : Beban penjualan dan biaya lain-lain (selain beban karyawan). Value Added Capital Employed (VACA) VACA = Value Added Capital Employed Capital Employed : Dana yang tersedia (ekuitas, laba bersih).

4 Value Added Human Capital (VAHU) VAHU = Value Added Human Capital Human capital : Total salary and wages expense perusahaan Structural Capital Value added (STVA) STVA = Structural Capital Value Added Structural Capital : value added - human capital VAIC = VACA+VAHU+STVA Return on Assets (ROA) Menurut Hanafi (2000) : Return on Asset (ROA) adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan menggunakan total aset yang dimiliki perusahaan. Untuk menghitung ROA dalam penelitian ini digunakan rumus : Return on Asset (ROA) = Laba bersih Total Aset

5 D. Teknik Pengambilan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang telah mengeluarkan laporan keuangannya mulai tahun 2007 sampai 2009 yang merupakan data terbaru perusahaan yang dapat memberikan gambaran terkini tentang kinerja keuangan perusahaan. Pemilihan periode waktu selama tiga tahun sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Ulum (2008) yang juga meneliti kinerja modal intelektual sektor perbankan di Indonesia selama tiga tahun yaitu pada tahun 2004, 2005, Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive sampling yaitu pemilihan sampel tidak acak yang informasinya diperoleh dengan pertimbangan atau kriteria tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2002). Kriteria tersebut, yaitu perusahaan telah menerbitkan laporan keuangan selama tiga tahun berturut-turut dari tahun 2007, 2008 dan 2009 yang telah dipublikasikan. Berdasarkan kriteria tersebut, maka diperoleh jumlah sampel untuk tahun yang selanjutnya akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 27 sampel yang terdiri dari 19 BUSN Devisa, 3 BUSN Non- Devisa, 3 Bank Persero, dan 2 Bank Campuran yang terdaftar di BEI. Pemilihan sektor perbankan sebagai objek penelitian dikarenakan Sektor perbankan pada umumnya menawarkan bidang penelitian modal intelektual yang ideal, di samping itu sektor perbankan merupakan sektor bisnis yang bersifat intellectually intensive (Kamath, 2007) dan juga termasuk sektor jasa, di mana layanan pelanggan sangat bergantung pada intelek/akal/kecerdasan modal manusia. Perbankan juga merupakan salah satu industri yang masuk dalam kategori industri berbasis pengetahuan (knowledge based-industries) yaitu industri yang memanfaatkan inovasi-inovasi yang diciptakannya, sehingga memberikan nilai tersendiri atas produk dan jasa yang dihasilkan bagi konsumen (Widyaningrum, 2004).

6 E. Prosedur Pengumpulan Data Data yang digunkan dalam penelitian ini adalah data keuangan yang terjadi di perusahaan pada tahun 2007 sampai Data tersebut merupakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Tahun 2007 sampai 2009 dipilih untuk melihat perubahan yang terjadi dari tiap tahunnya untuk masing-masing variabel, untuk memperoleh data-data tersebut diambil dari laporan keuangan perusahaan, baik income statement, balance sheet, notes to financial statement dan financial ratio, dari laporan tersebut dapat dihitung besarnya value added, physical capital atau capital employed, human capital, structural capital, dan return on asset (ROA) yang diperoleh perusahaan. F. Metoda Analisis Data Hipotesis yang telah ditentukan dalam penelitian ini akan diuji dengan menggunakan analisis regresi berganda. Analisis tersebut dilakukan dengan menggunakan bantuan program komputer yaitu SPSS (Statistical Package For Social Science) versi 11,5. Ada beberapa teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk mengolah data yang terdiri dari mean, standar deviasi, nilai minimum, dan nilai maksimum. Statistik deskriptif termasuk dalam metode analisis data yang tercakup mengorganisir, mengumpulkan, dan mempresentasikan data dalam cara yang informatif dan digunakan untuk mendeskripsikan variabel yang ada dalam penelitian. Nilai mean digunakan untuk melihat rata-rata dari setiap variabel. Standar deviasi digunakan untuk melihat data tersebut heterogen atau homogen. Nilai minimum digunakan untuk melihat nilai terendah dari setiap variabel. Nilai maksimum digunakan untuk melihat nilai tertinggi dari setiap variabel.

7 2. Uji Outlier Outlier, menurut definisi adalah sebuah kasus sampel dengan nilai sisa (residual) yang sangat besar. Sebuah kasus sampel adalah "influential" jika mengeluarkannya dari analisis, secara tajam akan mengubah parameter dalam model regresi linier. Di dalam OLS standardized residual dinyatakan sebagai e i /S e (Catatan : Nilai rata-rata e i sebagai pembilang didalam rumus ini, yang pada dasarnya adalah rumus untuk mencari Z-score, rata-rata e i selalu sama dengan 0). Baik nilai standardized residual ataupun studentized residual (ketika n besar), diharapkan nilai residual tidak lebih dari 5% atau melebihi nilai absolut dari 1,96 (~ 2), atau tidak lebih dari 1% atau melebihi nilai absolut 3. (J. Brines, 2004). 3. Uji Asumsi Klasik Untuk mengetahui apakah model tersebut dapat digunakan sebagai dasar estimasi yang tidak bias maka dilakukan uji asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik untuk persamaan regresi yang digunakan terdiri atas uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas Uji Normalitas Data Uji normalitas adalah langkah awal yang harus dilakukan dalam metode pemilihan analisis data. Penelitian ini menguji normalitas data dengan menggunakan uji Kolomogorov-Smirno. Adapun dasar pengambilan keputusan berdasarkan nilai probabilitas adalah sebagai berikut : Jika asymp.sig > alpha 0.05, artinya data berdistribusi normal Jika asymp.sig < alpha 0.05, artinya data tidak berdistribusi normal

8 Uji normalitas dapat juga dilakukan dengan analisis Grafik Normal P-P Plot dimana normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik normal Uji Multikolinearitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. Untuk melihat ada atau tidaknya multikolinearitas maka dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) dari hasil analisis dengan menggunakan SPSS. Kriteria keputusan pengujian Multikolinearitas : Jika tolerance value > 0.10 atau VIF < 10 maka tidak ada multikolinearitas. Jika tolerance value < 0.10 atau VIF > 10 maka ada multikolinearitas Uji Autokorelasi Autokorelasi dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah ada korelasi antara error pada periode t dengan error pada periode sebelumnya. Hipotesis : Ho : Tidak ada autokorelasi Ha : Ada autokorelasi

9 Tabel 3.1. Pengujian dilakukan dengan Durbin Watson Test dengan kriteria Kriteria Ho Keputusan 0<DW<dl Ditolak ada autokorelasi positif dl<dw<du tidak ada keputusan tidak ada keputusan 4-dl<DW<4 Ditolak ada autokorelasi negative 4-du<DW<4-dl tidak ada keputusan tidak ada keputusan Du<DW<4-du Diterima tidak ada autokorelasi 3.4. Uji Heterokadastisitas Uji heterokadastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji Glejser yang dilakukan dengan meregresikan nilai absolut residual yang diperoleh dari model regresi sebagai variabel dependen terhadap semua variabel independen dalam model regresi. Apabila nilai koefisien regresi dari masing-masing variabel bebas dalam model regresi ini tidak signifikan secara statistik, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas.

10 Kriteria pengambilan keputusan: Jika sig dari t < 0.05 Ho ditolak (ada heteroskedastisitas) Jika sig dari t > 0.05 Ho ditolak (tidak ada heteroskedastisitas) 4. Uji Koefisien Determinasi Pengujian koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui besarnya kontribusi dari variabel independen terhadap variabel dependennya. Pengujian koefisien determinasi dilakukan dengan melihat besarnya nilai R Analisis Regresi Linier Berganda Metode yang digunakan untuk menganalisis data penelitian ini adalah metode regresi berganda. Regresi merupakan alat analisis yang digunakan untuk meneliti pengaruh beberapa variabel independen terhadap variabel dependen. Dari hasil analisis ini akan diperoleh persamaan sebagai berikut : KP =ßo+ß1VACA+ß2VAHU+ß3STVA+ε Dimana : KP VACA VAHU STVA : Kinerja Perusahaan : Value Added Capital Employed : Value Added Human Capital : Structural Capital Value Added 5.1. Pengujian Simultan (Uji F) Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah secara bersama-sama variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependennya. Hipotesis: Ho: b1=b2=b3=0

11 Artinya secara bersama-sama variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependen. Ha: b1 b2 b3 Artinya secara bersama-sama variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan: Jika Sig dari F< 0,05 Ho ditolak Jika Sig dari F> 0,05 Ho diterima 5.2. Pengujian Parsial ( Uji - T) Dilakukan untuk menguji apakah masing-masing variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependennya. Ho: b1=0 artinya tidak terdapat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen Ha: b1 0 artinya terdapat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Keputusan : Jika sig dari t < 0,05 Ho ditolak Jika sig dari t > 0,05 Ho diterima.