BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab hasil penelitian dan pembahasan merupakan hasil analisis terhadap data primer yang telah dikumpulkan melalui kuesioner dan sudah diisi oleh responden. Sampel yang dijadikan responden dalam penelitian ini dilakukan kepada mahasiswa regular 2 Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana, Meruya Jakarta sebanyak 100 mahasiswi. Lembar kuesioner berisi pertanyaan tentang identifikasi responden, pertanyaan terhadap variabel dalam penelitian yaitu pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan dengan penggunaan kosmetik dan percaya diri responden. Lembar Kuesioner Penelitian yang telah diisi oleh responden dikembalikan kepada penulis, selanjutnya untuk dilakukan analisis data dengan menggunakan teknik analisis data yang telah dikemukakan sebagaimana dalam metode penelitian yaitu uji validitas dan reliabilitas, analisis deskriptif selajutnya dilakukan analisis korelasi (hubungan) untuk menguji dan menganalisis apakah ada hubungan signifikan antara penggunaan kosmetik dengan percaya diri, selanjutnya diambil kesimpulan. Proses analisis dilakukan dengan menggunakan bantuan software Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 22. 47
48 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Karakteristik Responden No. 1. Usia 2. Status Tabel 4.1 Karakteristik Responden Variabel Jawaban Jumlah Persentasi < 25 Tahun 24 24% > 26 35 Tahun 65 65% > 35 Tahun 11 11% Total 100 Mahasiswa 11 11% Mahasiswa dan Bekerja 89 89% Total 100 < 18 Tahun 20 20% Mulai menggunakan 3. 18 21 Tahun 38 38% kosmetik usia > 21 Tahun 42 42% Total 100 Sumber: Hasil olah data primer (2015) Penjelasan Karakteristik Responden adalah sebagai berikut: 1. Usia Usia responden terbanyak adalah mahasiswa antara 26 35 tahun sebanyak 65%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa berada pada dewasa muda, sudah bekerja sehingga untuk melengkapi kebutuhan penampilan dengan menggunakan kosmetik agar tidak terlihat kusam dan terlihat semakin menarik. 2. Status responden terbanyak adalah mahasiswa dan bekerja sebesar 89%, mahasiswa regular 2 sebagian besar bukan hanya kuliah sebagai mahasiswa tapi juga sebagai wanita yang bekerja.
49 3. Mulai Menggunakan Kosmetik Responden mulai menggunakan kosmetik sebagian bersar berada di atas 21 tahun sebesar 42%, kemudian 18-21 tahun sebesar 38% tahun, hal ini menunjukkan penggunaan kosmetik bagi wanita dewasa merupakan kebutuhan dan dapat meningkatkan percaya diri. 4.1.2. Hasil Uji Validitas Hasil uji validitas diperoleh dari nilai korelasi bivariate antara masingmasing skor indikator dengan total skor. Suatu kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Keputusan dilakukan dengan cara membandingkan nilai r tabel, uji dua sisi, sig. 0.05, jika r hitung > r tabel berarti valid. Untuk melihat nilai r table, degree of freedom (df) = n-2, n adalah jumlah sampel, dalam penelitian ini df=100-2=98, didapat r table sebesar 0.1966. Hasil uji validitas untuk variabel percaya diri nilai semua item pertanyaan 28 menunjukkan berada pada rentang 0.2-0.8 sehingga lebih besar dibandingkan dengan r tabel sebesar 0.1966, dengan demikian dapat disimpulkan semua item pertanyaan untuk variabel percaya diri dinyatakan valid dan dapat dilakukan uji atau analisis lebih lanjut. Hasil uji validitas untuk penggunaan kosmetik (terlampir) semuai item pertanyaan sebanyak 16 pertanyaan menunjukkan nilai rhitung berada pada rentang 0.3-0.5 sehingga lebih besar dibandingkan dengan r tabel, dengan demikian dapat disimpulkan semua item pertanyaan variabel penggunaan kosmetik dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk uji atau analisis lebih lanjut.
50 4.1.3. Hasil Uji Reliabilitas Uji reliabilitas penelitian ini menggunakan nilai Cronbach's Alpha. Hasil perhitungan dikatakan reliable bila Cronbach's Alpha (rhitung) 0.60, dengan memperhatikan nilai cronbach's alpha if item deleted, bila nilai lebih besar dari nilai reliabilitas maka akan dilakukan delete. Hasil penelitian untuk pertanyaan variabel percaya diri, jumlah pertanyaan 28, nilai cronbach's alpha if item deleted terdapat lebih besar dari nilai reliabilitas sebanyak 6 kemudian dihapus sehingga menjadi 22 pertanyaan. Nilai berada pada rentang 0.92-0.93 demikian variable percaya diri dinyatakan reliable. Jumlah pertanyaan penggunaan kosmetik 16, terdapat lebih besar 2 kemudian dihapus sehingga menjadi 14 pertanyaan. Nilai berada pada rentang 0.59 0.65 demikian variable penggunaan kosmetik dan percaya diri dinyatakan reliable. 4.1.4. Hasil Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data dari variabelvariabel dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji One Sample Kolmogorov- Smirnov, hasil analisis berdistribusi normal. Berdasarkan hasil analisis uji normalitas untuk variabel percaya diri diperoleh nilai signifikansi 0,771 ( p > 0,05), variabel penggunaan kosmetik nilai signifikansi sebesar 0.065 ( p > 0.05), dengan demikian variabel percaya diri dan penggunaan kosmetik dapat dikatakan berdistribusi normal.
51 4.1.5. Analisis Deskripsi 1) Deskripsi Percaya diri Tabel 4.2 Deskripsi Percaya diri Statistik Harapan Kenyataan Variabel Percaya diri Y Tertinggi 110 105 Y Terendah 22 38 Y Median 44 80.5 Y Standar Deviasi 14.6 18.86 Sumber: Hasil olah data primer (2015) Berdasarkan hasil deskripsi variabel percaya diri yang disajikan pada Tabel di atas nilai tertinggi harapan adalah sebesar 110, nilai tertinggi kenyataan 105 lebih rendah dari harapan. Nilai terendah harapan adalah sebesar 22, kenyataan 38, nilai terendah penelitian lebih baik dari harapan. Nilai median adalah nilai tengah harapan 44 dan kenyataan 80.5 dengan demikian median atau nilai tengah penelitian lebih tinggi dari yang diharapkan berarti kenyataan lebih baik. Standar deviasi harapan adalah 14.6 dan kenyataan 18.86 sehingga terdapat selisih standar deviasi kenyataan lebih tinggi dari harapan sebesar 4.06 diketahui harapan lebih baik.
52 2) Deskripsi Penggunaan Kosmetik Tabel 4.3 Deskripsi Penggunaan Kosmetik Statistik Harapan Kenyataan Variabel Penggunaan Kosmetik X Tertinggi 70 68 X Terendah 14 38 X Median 28 52 X Standar Deviasi 9.33 6.62 Sumber: Hasil olah data primer (2015) Berdasarkan hasil deskripsi variabel penggunaan kosmetik yang disajikan pada Tabel di atas nilai tertinggi harapan adalah sebesar 70, nilai tertinggi kenyataan 68, hanya selisih 2 angka diketahui nilai kenyataan baik. Nilai terendah harapan adalah sebesar 14, kenyataan 38, nilai terendah penelitian lebih baik dari harapan. Nilai median atau nilai harapan 28 dan kenyataan 52 dengan demikian median atau nilai tengah penelitian lebih tinggi dari yang diharapkan berarti kenyataan lebih baik. Standar deviasi harapan adalah 9.33 dan kenyataan 6.62 sehingga terdapat selisih standar deviasi kenyataan lebih tinggi dari harapan sebesar 2.71 diketahui harapan selisih angka rendah. 4.1.6. Hasil Analisis Korelasi Analisis data pada penelitian ini menggunakan product moment correlation. Hasil uji korelasi untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel penggunaan kosmetik (X) dengan percaya diri (Y).
53 Diperoleh nilai r = 0.363 dan significance (p-value) sebesar 0,000, nilai ini lebih kecil dari 0,05 atau 0.000 < 0.05, maka keputusan yang diambilkan adalah Ho ditolak berarti signifikan, berarti terdapat hubungan yang bermakna antara penggunaan kosmetik dengan percaya diri. Hasil uji korelasi diperoleh nilai r atau korelasi penggunaan kosmetik dengan percaya diri positif dan signifikan sebesar 0.363, menunjukkan besarnya hubungan penggunaan kosmetik dengan percaya diri. Koefisien determinasi menunjukkan seberapa besar persentase variasi variabel independen penggunaan kosmetik yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel dependen percaya diri. Untuk menghitung besarnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y adalah dengan menggunakan koefisien determinasi (r 2 ) untuk nilai r sebesar 0.363 2 0.1318=13.18%, dalam hal ini berarti variabel percaya diri dapat dijelaskan oleh variabel penggunaan kosmetik sebesar 11.3%. Dengan demikian dapat disimpulkan besarnya kontribusi pengaruh penggunaan kosmetik terhadap percaya diri adalah sebesar 13.18%. 4.2. Pembahasan Hasil uji dan analisi di atas untuk hubungan penggunaan kosmetik dengan percaya diri, menunjukkan ada hubungan bermaksana antara penggunaan kosmetik dengan rasa percaya diri pada wanita. Dengan demikian dapat disimpulkan apabila responden menggunakan kosmetik dapat meningkatkan rasa percaya diri. besarnya hubungan bermakna penggunaan kosmetik terhadap percaya diri sebesar r=0.363,
54 sedangkan kontribusi atau sumbangan pengaruh penggunaan kosmetik terhadap percaya diri sebesar 13.18%. Hasil deskripsi penggunaan kosmetik dengan skor nilai baik dan rasa percaya juga menunjukkan responden memiliki percaya diri yang baik. Rasa Percaya diri responden yang terdiri dari dimensi keyakinan diri, optimis, obyektif, tanggung jawab dan rasional dan realistis. hasil dari nilai dimensi adalah baik. Penggunaan kosmetik pada mahasiswa sebagai responden menunjukkan pada frekuensi dan intensitas baik. Penelitian sesuai dengan teori Scoot (2007) kosmetik terutama make-up banyak dipilih karena dengan menggunakan make-up dapat memberikan dampak positif terhadap daya tarik fisik perempuan terutama pada wajah. Seseorang yang menggunakan make-up dengan paduan warna tertentu dapat terlihat lebih menarik dan cantik bahkan jauh lebih cantik dari sebelumnya dan menurut Cash dan Pruzinsky (2002), kekurangan di kulit dapat mengakibatkan timbulnya rasa malu, merasa terhina ataupun berbagai pengalaman pikiran negatif tentang tubuhnya yang dapat mengurangi rasa percaya diri). Robert Jones (2011) mengungkapkan bahwa kebanyakan orang terobsesi dengan kecantikan dari luar (outward beauty), sampaisampai mereka melupakan kecantikan dari dalam (inner beauty), akan tetapi sangat memungkinkan bahwa kecantikan dari luar yang pada umumnya di dapatkan dari hasil pemakaian kosmetik. Penelitian didukung oleh Thomas Cash melakukan penelitian awal tentang pengaruh kosmetik terhadap rasa percaya diri, dengan studi Effects of Cosmetics Use Physical Attractiveness and Body Image American College Women, dalam
55 jurnal yang ditulis oleh Ann Marie Britton The Beauty Industry s On Women In Society (2012). Hasil penelitian menunjukkan individu sering aktif mengontrol dan memodifikasi penampilan fisik mereka dan estetika fisik untuk menemukan situasi dalam jangka waktu yang relatif singkat. Peneliti lain adalah Yuwanto (2011), kosmetik dipercaya dapat menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi seluruh bagian tubuh agar tetap terjaga dalam keadaan baik, sehat dan menarik. Pada wajah, kosmetik yang dipergunakan disebut make-up dan apabila diaplikasikan ke tubuh khususnya pada bagian wajah akan menghasilkan suatu warna, contohnya seperti lipstick, mascara, eyeliner, eyeshadow, dan blush on. Kosmetik terutama make-up banyak dipilih karena dengan menggunakan make-up dapat memberikan dampak positif terhadap daya tarik fisik perempuan (Scoot, 2007) terutama pada wajah. Seseorang yang menggunakan make-up dengan paduan warna tertentu dapat terlihat lebih menarik dan cantik bahkan jauh lebih cantik dari sebelumnya. Penelitian lain yang variabel yang dapat meningkatkan rasa percaya diri adalah produk sabun mandi, Khabib Fakhrudin (2011), dengan judul Pengaruh ekuitas merek terhadap rasa percaya diri pelanggan sabun mandi nuvo di Sidoarjo, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, Ekuitas merek berpengaruh positif terhadap rasa percaya diri pelanggan dapat diterima.