III. METODE PENELITIAN. dan keberlanjutan usaha pada usaha yang berhasil perlu dilakukan untuk

dokumen-dokumen yang mirip
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. Sahabat Ternak Abadi (STA) merupakan salah satu perusahaan

MODEL TEKNOLOGI PADA SISTEM KEMITRAAN AGROINDUSTRI AYAM BROILER. Sulistyo Sidik Purnomo

RESPON PETERNAKAN AYAM RAS PEDAGING TERHADAP KONDISI KRISIS EKONOMI

I. PENDAHULUAN. Teknologi mempunyai peran penting dalam upaya meningkatkan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN

Dalam menentukan harga setiap usaha mungkin memiliki strategi yang berbeda-beda. Namun

Anggaran Berbasis Kinerja

BAB 4. ANALISIS dan PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC) metode waterfall yang

BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian deskriptif, penulis menulis hal-hal yang

PELUANG USAHA PEMBESARAN IKAN GURAMEH. Oleh : Riesky Febrian NIM : Kelas : S1.SI.2A

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER

JURNAL MANAJEMEN OPERASIONAL. Yang dibimbing oleh Roro Arinda Reswanti Julian Pratama, S.E.

AKURASI DAN MACAM ANGGARAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN

STUDI KELAYAKAN AGRIBISNIS

VII. ANALISIS FINANSIAL

RENCANA KERJA PENINGKATAN KINERJA PEMBINAAN PETUGAS HUMAS DALAM MENYEBARLUASKAN INFORMASI KEPADA MASYARAKAT DI KABUPATEN KARAWANG

PERATURAN & TATA TERTIB PRAKTIKUM ANALISIS DAN PERANCANGAN PERUSAHAAN

Pemberdayaan Koperasi Unit Desa Melalui Analisis. Faktor-Faktor Kunci Manajemen

DESAI EVALU IMPLEM BAB I PENDAHULUAN

IV METODE PENELITIAN

Oleh : Yuli Nurmayanti 1, Dini Rochdiani 2, Cecep Pardani 3. Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

III. KERANGKA PEMIKIRAN

LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG I BAB

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus dapat meningkatkan kinerja dan perfomansinya agar dapat unggul

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

VISI MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT

Metodologi Pemeringkatan untuk Perusahaan Baja

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Lampung Timur. Lokasi penelitian

UPAH MINIMUM SEBAGAI JARING PENGAMAN, BUKAN SEBAGAI UPAH STANDAR Oleh:

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini, menunjukkan bahwa industri ini memiliki potensi yang menjanjikan. Hal ini dapat dilihat

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

BBP4BKP. Bubuk Kalsium dari Tulang Ikan. Unit Eselon I Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN PENDEKATAN MODEL SQC (STATISTICAL QUALITY CONTROL) (APLIKASI MODEL PADA PERUSAHAAN FURNITURE)

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

Jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan

Analisis Sensitivitas pada Pertumbuhan Penduduk Nanggroe Aceh Darussalam dengan Metode Life Table

Sandi Mustika Dwiyandinda. Fakultas Teknologi Informatika, Universitas Dianuswantoro Semarang.

Metodologi Pemeringkatan untuk Perusahaan Real Estat 1 *

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

Manajemen Proyek. Manajemen

Perbedaan referensi risiko dan lingkup kontrol

II. TINJAUAN PUSTAKA. tentang Pedoman Kemitraan Usaha Pertanian, yang menyatakan bahwa kemitraan

I. PENDAHULUAN. 1 Sapi 0,334 0, Kerbau 0,014 0, Kambing 0,025 0, ,9 4 Babi 0,188 0, Ayam ras 3,050 3, ,7 7

Pertemuan 1 PENGERTIAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

[Pengelolaan dan Evaluasi Kegiatan Agribisnis Ternak Unggas]

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2007 Ketua Program Studi Teknik Elektro, Busono Soerowirdjo, Ph.D

INSPEKTORAT. Laporan Keuangan. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2013

METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Pertanian Bogor Jln. Agatis, Kampus IPB Darmaga, Bogor Bogor Kampus IPB Darmaga, Bogor ABSTRAK

by : Andika Putra Utami; Yunike Rahmi; Dewi Permata Sari; Bismatullah; Ismadi

KOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) BAB I Tujuan Umum... 3

IV. METODE PENELITIAN

PELATIHAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KOPERASI BAGI KELOMPOK TANI WANITA PANEN RAYA DI KANAGARIAN PADANG TAROK KEC. BASO KAB.

license dan franchise, perusahaan ini juga membuka gerai atau outlet Roti Mum. Hingga saat

Bab II LANDASAN TEORI

LAPORAN KINERJA PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO TAHUN 2016

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti antara lain

Ini adalah Contoh: Jika ada yang berminat dengan Format *.Doc Silahkan kontak: Telp/SMS : Terima kasih!

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. menggunakan model waterfall. Pada model waterfall terdapat tahapan analisis

PSAK NO. 30 AKUNTANSI SEWA GUNA USAHA BAB I : PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

PROPOSAL PENELITIAN. Proposal penelitian merupakan perumusan pernyataan dari calon peneliti mengenai

EVALUASI KINERJA AQUEOUS AMMONIA PLANT (STUDI DESKRIPTIF DI PABRIK PUPUK)

BAB II KAJIAN TEORI. Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, serta

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Inspiring Creative Innovation. Kompensasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Hingga Juli 2012, telah digunakan anggaran insentif PKPP sebagai berikut: : Rp (74 % dari 250 juta

TUGAS ARTIKEL RENCANA WIRAUSAHA

PENGAMBILAN CONTOH BENIH TEBU G2 DALAM BENTUK BUDSET DI KP. PASURUAN P3GI KAB. PASURUAN. Oleh : Nur Fatimah, S. TP PBT Pertama BBPPTP Surabaya

BAB 2 LANDASAN TEORI

Metodologi Pemeringkatan untuk Lembaga Pembiayaan bukan Bank

BAB 4. ANALISIS dan PEMBAHASAN. CV. Mum Indonesia berdiri pada tahun 2009 dan terdiri dari 4 pemegang modal

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jakarta dengan luas 661,52 km 2 dan jumlah populasi jiwa serta kepadatan

III. KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS FINANSIAL DAN SENSITIVITAS PETERNAKAN AYAM BROILER PT. BOGOR ECO FARMING, KABUPATEN BOGOR

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

DUKUNGAN OJK ATAS PROGRAM INVESTASI DI LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK ATAS ASET TETAP TERHADAP EFISIENSI BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA PDAM TIRTA PAKUAN BOGOR. Fatia Rahmasari.

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI KONGLOMERASI KEUANGAN CIPTADANA

PENGARUH PERBEDAAN SALINITAS PADA PEMELIHARAAN BENIH PATIN JAMBAL (Pangasius djambal) DALAM AKUARIUM

RENCANA STRATEGIS INSPEKTORAT

III. METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP SINTASAN DAN PERTUMBUHAN BENIH PATIN JAMBAL (Pangasius djambal)

HIGHLIGHTS. Kebutuhan biaya modal sangat rendah (termasuk pertambangan dan kontrak jasa pengangkutan) sebesar US $ 75 juta

II. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

NILAI-NILAI BERSAMA KEMITRAAN PLATFORM PANTAU GAMBUT

Teknik Audit Internal dalam Akreditasi PUSKESMAS (#14)

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Knseptual Identifikasi variabel-variabel yang berpengaruh terhadap keuntungan dan keberlanjutan usaha pada usaha yang berhasil perlu dilakukan untuk dipahami hubungan dan keterkaitannya. Variabel-variabel yang berpengaruh dalam sistem terdiri dari variabel teramati (bserved variables) dan variabel tidak teramati atau variabel-variabel laten. Untuk pemecahan masalah pengukuran pengaruh dan mengetahui hubungan kausal antara variabelvariabel tersebut memerlukan metde yang tepat. Salah satu metde yang tepat untuk memecahkan masalah pengukuran dan hubungan kausal variabelvariabel laten adalah Structural Equatin Mdelling (SEM). SEM memiliki kemampuan antara lain : 1) dapat menghasilkan estimasi terhadap multiple interrelated dependence relatinships, 2) menunjukkan knsep-knsep tidak teramati serta hubungan-hubungan yang ada di dalamnya, dan perhitungan kesalahan-kesalahan pengukuran dalam prses estimasi (Hair et al. 1998, diacu dalam Wijant 2008). Dengan demikian, penggunaan SEM untuk membantu memecahkan masalah sesuai tujuan dalam penelitian ini adalah tepat. Upaya untuk meningkatkan tingkat keuntungan dan keberlanjutan usaha plasma serta manfaat bagi perusahaan inti dalam tersebut dapat dilakukan dengan pendekatan penerapan tingkat teknlgi usaha plasmanya. Untuk tujuan tersebut perlu dilakukan identifikasi faktr-faktr teknlgi yang terdiri dari empat kmpnen teknlgi, yaitu technware, humanware, 93

infrware, dan rgaware (THIO). Keempat kmpnen teknlgi tersebut bersifat kmplementer satu sama lainnya. Technware merupakan inti dari sistem transfrmasi dapat berkembang dan diperasikan leh humanware berdasarkan infrware yang dikumpulkan, serta merupakan kerangka yang ditetapkan dalam rgaware. Untuk menganalisa hubungan dan keterkaitan variabel-variabel kunci teknlgi usaha digunakan metde Structural Equatin Mdelling (SEM). Hasil analisis berupa besaran pengaruh masing-masing variabel dan indikatr kunci menunjukkan hubungan dan keterkaitan antara variabel dan indikatr kuncinya dalam penerapan teknlgi usaha ternak di tingkat plasma. Hasil analisis tersebut dijadikan dasar penentuan mdel knseptual yang dapat digunakan sebagai acuan pengembangan usaha ternak ayam briler pla PIR yang lebih efektif. Kelembagaan usaha didasarkan pada kriteriakriteria kinerja dan tingkat teknlgi usaha yang tepat meliputi empat kmpnen yaitu technware, humanware, infrware, dan rgaware. Analisis teknlgi usaha pada tingkat plasma didasarkan pada adanya tujuan untuk mengptimalkan tingkat keberhasilan dan keberlanjutan usaha dalam secara keseluruhan. Mdel knseptual yang dikembangkan dapat membantu persiapan perusahaan mitra untuk menjalin. Kerangka pemikiran dalam permdelan teknlgi usaha ternak ayam briler pada sistem pla PIR diperlihatkan pada Gambar 6, dan desain penelitian disajikan pada Tabel 12. 94

Teknlgi usaha ayam briler pla Kelembagaan usaha Kmpleksitas kepentingan Identifikasi Sistem Kemitraan Agrindustri Ayam Briler Audit Teknlgi diadaptasi dari Technlgy Audit Mdel/TAM (Khalil 2000) Terhadap Perusahaan Inti dan Penykngnya - Psisi teknlgi STA dan CPIN - Peternak plasma terbaik Identifikasi variabel kunci teknlgi usaha plasma dalam Analisis Variabel Kunci teknlgi usaha dalam dengan metde Structural Equatins Mdelling (SEM) Tingkat hubungan Indikatr Kunci Teknlgi Usaha (technware, humanware, infrware, dan rgaware) Pengukuran Kinerja Kemitraan di Tingkat Plasma Baik? Ya Tidak Penetapan Teknlgi Usaha Ternak Briler Pla Kemitraan Mdel Teknlgi Usaha Plasma Ternak Briler Pla Kemitraan Gambar 6. Karangka Pemikiran Knseptual Mdel Teknlgi Usaha Ternak Ayam Briler dalam Kemitraan Inti-plasma. 95

Tabel 12. Tujuan, Aktivitas, dan Keluaran Penelitian Aktifitas Sarana Kegiatan Alat Ukur Keluaran Tujuan - Umum Identifikasi Studi Pustaka Kelengkapan Variabel kunci variabel kunci infrmasi/data - Khusus Audit Teknlgi terhadap STA dan CPIN Survei lapangan dan Data Sekunder Technlgy Audit Mdel/TAM (Khalil 2000) Analisis ptensi Analisis indikatr kunci teknlgi usaha plasma dalam Analisis finansial Analisis risik Permdelan Analisis tlk ukur kinerja usaha plasma dalam Memfrmulasikan mdel Survei lapangan Metde SEM Administrasi keuangan peternak/ usaha ternak Rasi risik terhadap keuntungan dan keberlanjutan usaha plasma dalam Kinerja usaha plasma dalam Elemen technware Elemen humanware Elemen infrware Elemen rgaware Jumlah nilai faktr berdasarkan pendapat Wmack et al. (1990) Tingkat hubungan variabel kunci terhadap keberhasilan usaha plasma dalam Rugi-laba, NPV, IRR, PBP, B/C R Kefisien variasi (CV) Indikatr kinerja Keuntungan dan keberlanjutan usaha dalam Psisi Teknlgi yang diterapkan leh STA dan CPIN Ptensi Indikatr kunci technware, humanware, Infrware,dan rgaware usaha plasma dalam Layak dg NPV>0, IRR>16%, PBP<8, B/C >1 CV relatif kecil Tlk ukur kinerja usaha plasma dalam Mdel teknlgi usaha plasma dalam B. Tahapan Penelitian Prsedur penelitian secara menyeluruh diperlihatkan pada Gambar 7. Masing-masing tahap diuraikan sebagai berikut : 96

1. Tahap Persiapan Pada tahap persiapan, kegiatan yang dilakukan penelusuran data dan infrmasi yang berkaitan dengan ruang lingkup studi, telaah data-data sekunder, identifikasi permasalahan dan cara pemecahannya. Penyusunan kuesiner meliputi beberapa kegiatan yaitu penentuan kmpnen teknlgi dan variabel kuncinya pada usaha ayam briler pla berdasarkan pustaka yang dikumpulkan, validasi variabel kunci, serta penyusunan daftar pertanyaan berdasarkan variabel kunci yang valid. Faktr-faktr kunci yang berpengaruh kuat pada kmpnen teknlgi dalam sistem agrindustri ayam briler yang berhasil perlu ditemukan, sehingga temuannya diharapkan dapat digunakan sebagai acuan bagi para pihak dalam menjalankan usaha khususnya usaha ternak ayam briler pla. Kuesiner dibuat didasarkan pada variabel-variabel kunci yang berhasil diidentifikasi dari ke-empat kmpnen teknlgi pada usaha plasma dalam usaha ayam briler. Beberapa analisis yang mempunyai pengaruh besar dalam keuntungan dan keberlanjutan usaha dirancang sebagai berikut : a. Audit teknlgi perusahaan inti (STA) dan Perusahaan Penykng (CPIN), b.analisis ptensi pla PIR ayam briler, pada STA dan CPIN, c. Analisis penerapan teknlgi usaha ternak ayam briler sebagai plasma, d.analisis kelayakan usaha ayam briler melalui pla PIR dan mandiri, e. Analisis tlk ukur kinerja usaha plasma dalam. 97

Tahap persiapan Tahap penyusunan kuesiner 1. Studi Pustaka 2. Perumusan masalah penerapan teknlgi usaha dalam dan pemecahannya 3. Penentuan kmpnen teknlgi usaha ternak ayam briler 4. Penentuan variabel kunci teknlgi usaha ternak ayam briler dan nya berdasarkan studi pustaka 5. Validasi variabel kunci Valid? 6. Penyusunan daftar pertanyaan Tahap pengumpulan dan penglahan data 7. Pelaksanaan survei lapangan dan pengumpulan data 8. Identifikasi rantai paskan ayam briler bagi peternak, perusahaan mitra, penglah dan distributr Tahap perumusan mdel dan verifikasi 9. Penentuan karakteristik teknlgi usaha ternak ayam briler dan bagi peternak dan perusahaan inti Tidak Valid? Ya 10. Validasi karakteristik Tidak 12. Perumusan mdel knseptual teknlgi usaha ternak ayam briler dalam 11. Perumusan pengukuran Valid? kinerja Ya usaha plasma dlm 13. Verifikasi mdel Mdel hasil verifikasi Gambar 7. Prsedur Penelitian Mdel Teknlgi pada Sistem Kemitraan Agrindustri Ayam Briler 98

2. Tahap Pengumpulan dan Analisis Data a. Pemilihan Perusahaan Inti dan Peternak Plasma Dalam rangka studi kasus dipilih pla PIR dengan kriteria sebagai berikut : 1). Kemitraan sudah berjalan minimum lima tahun bagi perusahaan inti maupun plasma dengan prestasi hasil usaha terbaik, 2). Perusahaan yang menjadi perusahaan inti adalah industri yang melakukan kegiatan penglahan dan pemasaran prduk ternak ayam briler. 3). Lkasi usaha ternak plasma dipilih di daerah dataran rendah (+ 15 m di atas permukaan laut/dpl), yakni kabupaten-kabupaten Karawang, Subang, dan Indramayu sebanyak dua puluh tujuh peternak plasma dengan prestasi baik. Berdasarkan kriteria tersebut, telah dipilih PT. Sahabat Ternak Abadi (STA) yaitu perusahaan yang bermitra dengan PT Charen Pkphand Indnesia (CPIN) sebagai perusahaan inti yang berlkasi di Kawasan Industri Ancl Jakarta Utara. CPIN Grup memprduksi berbagai kmditas melalui beberapa anak perusahaannya, meliputi industri pakan, Day Old Chick (DOC), peralatan ternak, dan penglahan daging ayam (CPIN 2009). b. Pengumpulan data Pada tahap pengumpulan data, perusahaan yang dijadikan sampel studi kasus ini adalah perusahaan ayam briler pada sistem pla PIR. Pengumpulan data dilakukan selama dua tahun (2007 sampai dengan 2009), 99

terdiri dari data primer dan data sekunder dengan rentang waktu selama lima tahun yaitu tahun 2004 sampai dengan 2008. Data primer diperleh dari peternak mandiri, peternak plasma dan perusahaan inti dengan alat bantu kuesiner. Kuesiner dibuat berdasarkan indikatr-indikatr utama dan pendukung usaha ayam briler cnth. Data sekunder diperleh dari kajian pustaka atau lapran dari lembaga-lembaga terkait (BPS, Deptan, Ditjennak, UNDP, UN-ESCAP, UNCTAD, dan USDA). Pertanyaan pada lembar kuesiner dikembangkan untuk mendalami pemenuhan hak dan kewajiban bagi perusahaan inti maupun peternak plasma, alih teknlgi, serta penerapan tingkat teknlgi usaha pada plasma. Wawancara dilakukan untuk mendalami sesuatu hal yang mungkin belum tertulis dalam kuesiner. Hasil analisis dari semua tahapan tersebut digunakan untuk bahan masukan dalam permdelan teknlgi usaha ternak ayam briler melalui dengan menggunakan metde Structural Equatin Mdelling (SEM). Pertimbangan yang digunakan dalam penggunaan SEM adalah perihal sebagai berikut : 1. Variabel-variabel kunci keberhasilan merupakan variabel laten dan mempunyai hubungan-hubungan yang bersifat linear antar variabelvariabel kunci dan strukturnya dalam pengaruhnya terhadap keberhasilan. 2. Mdel teknlgi ini cck digunakan hanya untuk sistem pla PIR agrindustri ayam briler. 100

3. Pihak-pihak yang terlibat dalam sistem terutama perusahaan inti mempunyai kemampuan teknlgi yang baik dan kmitmen yang kuat dalam bermitra. Prsedur permdelan dimulai dengan audit teknlgi pada STA dan CPIN, selanjutnya dianalisis ptensi yang dijalankan STA dan CPIN, serta analisis penerapan teknlgi usaha (terdiri dari technware, humanware, infrware, dan rgaware) dan finansial. Teknlgi usaha diukur berdasarkan kriteria kelayakan usaha dari aspek finansial, sedangkan diukur berdasarkan tlk ukur kinerja. Hasil akhir dari seluruh tahapan analisis dalam permdelan adalah ditemukannya mdel teknlgi usaha ternak ayam briler melalui pla PIR (diagram alir diperlihatkan pada Gambar 8). c. Analisis Data Data yang dikumpulkan dianalisis sebagai berikut : 1) audit teknlgi terhadap penerapan teknlgi leh perusahaan inti (STA) dan perusahaan penykngnya (CPIN) pada pla PIR ayam briler; 2) analisis ptensi ; 3) analisis kmpnen teknlgi dengan metde SEM; dan 4) analisis finansial. Ke-empat kegiatan analisis tersebut diuraikan di bawah ini. 1) Audit Teknlgi Audit teknlgi secara keseluruhan meliputi enam kategri yang metde diadaptasi dari Technlgy Audit Mdel (TAM) (Khalil 2000) yaitu :1) lingkungan teknlgi, 2) kategrisasi teknlgi, 3) pasar dan pesaing, 4) invasi 101

prses, 5) fungsi nilai tambah, dan 6) akuisisi dan eksplitasi teknlgi (Tabel 1, halaman 18). Mulai - Audit Teknlgi terhadap STA dan CPIN diadaptasi dari TAM (Khalil 2000) - Usaha ternak ayam briler sebagai plasma yang berhasil Analisis ptensi pla PIR ayam briler Ptensi Kemitraan berkategri baik? Ya Tidak Ternak mandiri Penerapan teknlgi bagi usaha plasma sesuai tingkat teknlgi inti dalam Analisis kelayakan dan risik usaha Analisis struktur variabel kunci teknlgi usaha ternak ayam briler yang berhasil melalui Keuntungan usaha dan kepuasan Tidak Ditemukan variabel kunci teknlgi usaha melalui Ya Mdel teknlgi usaha ternak ayam briler melalui Tlk ukur kinerja Selesai Gambar 8. Diagram alir analisis mdel teknlgi usaha ternak ayam briler melalui pla PIR 102

2) Analisis Ptensi Bermitra Analisis ini digunakan untuk mengetahui tingkat keminatan untuk bermitra antara peternak atau perusahaan ternak dengan perusahaan mitra berdasarkan indikatr seperti tersebut pada Tabel 14. Prsedur analisis dimulai dengan memasukkan data mentah dari peternak atau perusahaan ternak (sesuai skala usahanya) dan perusahaan mitra yang dikumpulkan melalui survei sesuai indikatr minat bermitra yang dirancang. Metde yang digunakan dalam analisis adalah metde Wmack et al. (1990) untuk mengukur ptensi mencapai keberhasilan dengan menggunakan faktr-faktr kunci ke dalam tujuh belas faktr kunci seperti terlihat pada Tabel 2 (halaman 26). 3) Analisis Penerapan Teknlgi pada Usaha Plasma Ayam Briler Analisis ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penerapan teknlgi pada masing-masing pihak yang bermitra. Audit teknlgi dilakukan terhadap perusahaan inti dan perusahaan yang menjadi penykng utama saprtan pada lingkup ayam briler pla PIR. Indikatr bagi faktr-faktr penting dalam THIO dihimpun dari berbagai referensi yang ada dan didaftar seperti terlihat pada Tabel 13. Analisis dimulai dengan penggunaan indikatr pada setiap faktr penerapan teknlgi. Prses perhitungan menggunakan metde Structural Equatins Mdelling (SEM). Hasilnya merupakan tingkat pengaruh indikatr masing-masing faktr dalam sistem. Hasil akhir pada analisis tersebut adalah penerapan teknlgi usaha ternak ayam briler pla PIR. 103

Tabel 13. Indikatr penerapan teknlgi pada usaha ternak ayam briler melalui pla (* metde diadaptasi dari AA 2009; Cbb 2008; Gumbira-Sa id 2001; Hafsah 2000; Khalil 2000; Sharif 2006; dan UN-ESCAP 1989) Faktr* Indikatr * 1 2 Kinerja Finansial 1.Keuntungan ktr 2.Mdal kerja dibanding aset ttal 3.Rati utang terhadap ekuitas 4.Jangka waktu penerimaan hasil penjualan 5.Nilai jual dibanding aset ttal 6.Pengembalian ekuitas Kinerja Operasinal 1.Pertumbuhan efisiensi 2.Sumber daya manusia 3.Invasi teknlgi 4.Penelitian dan pengembangan Kinerja Kerjasama 1.Fleksibilitas 2.Penukaran infrmasi 3.Ketergantungan mitra 4.Turut memecahkan masalah 5.Frekuensi interaksi 6.Transparansi sikap 7.Sikap prtunis 8.Kntrak kerjasama 9.Kepercayaan terhadap mitra Keberhasilan Kemitraan 1.Keuntungan bersih 2.Jangka waktu penerimaan 3.Kepuasan 4.Jangka waktu 5.Pertumbuhan prduktivitas Technware Plasma: 1. Kandang 1. Lantai kandang 2. Tinggi kandang 3. Lebar kandang 4. Dinding kandang 5. Panjang Kandang 2. Manajemen Pemeliharaan 1. Suhu ruangan kandang, 2. Tingkat kematian (mrtalitas), 3. Tingkat kepadatan ayam, 4. Efisiensi ransum, 5. Bibit yang dipelihara. 6. Berat hidup saat panen 7. Umur panen 8. Penerangan kandang 3. Pengendalian Hama dan penyakit 1. Kebersihan kandang, 2. Pemeliharaan kandang, 3. Sanitasi kandang dan peralatan, 104

Tabel 13. Indikatr penerapan teknlgi pada usaha ternak ayam briler melalui (* metde diadaptasi dari AA 2009; Cbb 2008; Gumbira-Sa id 2001; Hafsah 2000; Khalil 2000; Sharif 2006; dan UN-ESCAP 1989) (lanjutan) 1 2 4. Islasi kandang, 5. Penggunaan bat-batan. Humanware Plasma: 1. Ptensi kreativitas tenaga kerja 1. Kecerdasan 2. Kemampuan teknis 3. Inisiatif 4. Mtivasi 2. Orientasi prestasi 1. Suka tantangan dan bertanggungjawab 2. Penetapan tujuan prestasi 3. Kebutuhan umpan balik 4. Keterampilan perencanaan jangka panjang 3. Orientasi afiliasi 1. Rasa berguna bagi kelmpk 2. Bertanggungjawab 3. Menjaga persahabatan dan kerjasama 4. Pelaksanaan tugas secara efektif 4. Kewirausahaan 1. Keinginan untuk bereksperimen 2. Kesediaan menerima perubahan 3. Kemampuan melakukan inisiatif 4. Keberanian menanggung risik 5. Orientasi integritas waktu 1. Kedisiplinan bekerja 2. Orientasi target yang terukur 3. Orientasi masa depan Infrware Plasma: 1. Akses infrmasi 1. Jenis sumber infrmasi 2. Banyaknya infrmasi 3. Pemanfaatan infrmasi 4. Metde pengumpulan infrmasi 5. Tingkat teknlgi infrmasi 2. Keterkaitan infrmasi 1. Klasifikasi infrmasi 2. Infrmasi internal 3. Infrmasi eksternal 4. Validitas infrmasi dan data 5. Kemudahan mendapatkan infrmasi 6. Biaya untuk memperleh infrmasi 3. Kemampuan berkmunikasi 1. Saluran kmunikasi 2. Kepercayaan terhadap sumber infrmasi 3. Nilai infrmasi terhadap perusahaan 4. Kuantitas infrmasi yang dikumpulkan 5. Umpan balik Orgaware Plasma : 1. Kepemimpinan 1. Gaya kepemimpinan 2. Mtivasi diri dan drngan berprestasi 3. Kecerdasan 4. Kedewasaan 5. Keluasan hubungan ssial 6. Inisiatif 105

Tabel 13. Indikatr penerapan teknlgi pada usaha ternak ayam briler melalui (* metde diadaptasi dari AA 2009; Cbb 2008; Gumbira-Sa id 2001; Hafsah 2000; Khalil 2000; Sharif 2006; dan UN-ESCAP 1989) (lanjutan) 1 2 2. Otnmi dalam sistem kerja 1. Pendelegasian tugas dan tanggungjawab 2. Sistem kerja infrmal 3. Kemandirian bekerja 3. Pengarahan 1. Ketepatan waktu 2. Perencanaan 3. Pemikiran strategis 4. Pengawasan kinerja 4. Keterlibatan rganisasi 1. Ptensi 2. Kebanggaan dlm 3. Peluang pengembangan 4. Kepatuhan pegawai thd peratura 5. Evaluasi kinerja 5. Iklim invasi 1. Evaluasi kinerja perusahaan 2. Orientasi penelitian dan pengembangan 3. Orientasi teknlgi 4. Kepekaan thp perubahan lingkungan bisnis 6. Kepatuhan perusahaan 1. Kejujuran 2. Kepercayaan 3. Kmunikasi terbuka 4. Keadilan 5. Keinginan bermitra 6. Keseimbangan insentif dan risik Data yang dikumpulkan terdiri dari dua bagian, yaitu data sebagai masukan dalam analisis penerapan teknlgi usaha ternak ayam briler dengan keuntungan ptimal, dan faktr-faktr kunci keberhasilan. Analisis terhadap kedua data tersebut dilakukan dengan pendekatan metde SEM, dengan paket prgram LISREL-8.2 (Linear Structural Relatinships), untuk mengetahui sejauhmana peranan faktr-faktr dalam penerapan teknlgi prduksi mempengaruhi tingkat keuntungan usaha bagi peternak dan faktr-faktr kunci dalam. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut : i. Membuat mdel untuk mengakmdasi semua peubah meliputi peubah yang diamati maupun yang tidak teramati (laten), 106

ii. Mempersiapkan data dan dilah sesuai mdel SEM, iii. Mempersiapkan matrik krelasi dan atau kvarian yang dilah dengan menggunakan LISREL melalui prgram PRELIS 2.0, iv. Menglah data dengan menggunakan prgram LISREL 8.3. Strukturisasi sistem pengembangan Agrindustri ayam briler melalui teknlgi usaha dengan mengaplikasikan metde Structural Equatin Mdelling (SEM), diharapkan menghasilkan faktr-faktr kunci yang berpengaruh kuat terhadap tingkat keuntungan usaha dan keberhasilan bermitra yang ptimal. Tingkat keberhasilan dan tingkat keuntungan usaha bagi peternak merupakan peubah terikat, sedangkan peubah lainnya adalah peubah bebas. Peubah-peubah bebas tersebut merupakan peubah tidak teramati (laten) yang hanya dapat diukur melalui peubah-peubah indikatrnya masing-masing. Tabel 15 memberikan pedman dalam penglahan data yang disesuaikan dengan mdel SEM yang meliputi peubah laten, indikatr, lambang dan nama peubah pada prgram LISREL dengan skala pengukurannya. Peubah tidak teramati (laten) terdiri dari peubah laten endgen dan laten eksgen. Peubah laten endgen, adalah peubah yang terikat umumnya dilambangkan dengan huruf Yunani ETHA (η), sedangkan peubah laten eksgen, yaitu peubah bebas yang dilambangkan dengan ξ (xi /ksi). Mdel tersebut terdiri dari dua puluh empat peubah laten dan seratus empat puluh enam indikatr. Peubah laten endgen terdiri dari : kinerja finansial, kinerja perasinal, kinerja kerjasama, dan keberhasilan, sedangkan peubah laten eksgen terdiri dari : 1) minat perusahaan inti, 2) pilih perusahaan inti, 107

3) Technware yaitu kandang, pemeliharaan ternak, dan pengendalian hama, dan penyakit, 4) Humanware yaitu kreativitas, prestasi, afiliasi, kewirausahaan, dan integritas waktu, 5) Infrware yaitu akses inf, keterkaitan inf, mampu inf, 6) Orgaware yaitu kepemimpinan, tnmi kerja, pengarahan, keterlibatan, iklim invasi, dan integritas rganisasi. Peubah-peubah indikatr yang membangun peubah endgenus biasanya dilambangkan dengan huruf y dan untuk peubah eksgenus dengan huruf x. Peubah-peubah laten dan indikatrnya disajikan seperti pada Tabel 14. Fungsi keberhasilan usaha ternak ayam briler secara ringkas dinyatakan dengan rumus berikut : Keberhasilan = f (Kemampuan teknlgi perusahaan inti, ptensi, technware plasma, humanware plasma, infrware plasma, rgaware plasma) Keberhasilan sebagai variabel endgen diukur melalui tiga variabel dalam usaha plasma yaitu : 1) kinerja finansial, 2) kinerja perasinal, dan 3) kinerja kerjasama dengan indikatr masing-masing sebagaimana terlihat pada Tabel 14. Peubah-peubah technware plasma, humanware plasma, infrware plasma, dan rgaware plasma sebagai variabel eksgen diukur melalui tujuh belas variabel dengan delapan puluh dua indikatr (Tabel 14). 108

Tabel14. Peubah Laten, Indikatr, Lambang dan Nama Peubah Teknlgi Usaha Ternak Ayam Briler melalui Kemitraan Peubah Laten dan Lambang Indikatr Lambang Peubah 1 2 3 Kinerja Finansial (η 1 ) 1.Keuntungan ktr n y 1 2.Mdal kerja dibanding aset ttal y 2 n 3.Rati utang terhadap ekuitas y 3 4.Jangka waktu penerimaan hasil penjualan y 4 i 5.Nilai jual dibanding aset ttal n y 5 6.Pengembalian ekuitas y 6 Kinerja Operasinal (η 2 ) 1.Pertumbuhan efisiensi y 7 2.Sumber daya manusia y 8 3.Invasi teknlgi y 9 4.Penelitian dan pengembangan y 10 Kinerja Kerjasama (η 3 ) 1.Fleksibilitas y 11 2.Penukaran infrmasi y 12 3.Ketergantungan mitra y 13 4.Turut memecahkan masalah y 14 5.Frekuensi interaksi y 1 5 6.Transparansi sikap y 1 6 7.Sikap prtunis y 1 7 8.Kntrak kerjasama y 1 8 9.Kepercayaan terhadap mitra y 19 Keberhasilan (η 4 ) 1.Keuntungan bersih y 20 2.Jangka waktu penerimaan y 21 I 3.Kepuasan n y 22 4.Jangka waktu y 23 5.Pertumbuhan prduktivitas y 24 Technware Plasma : 1. KANDANG (ξ 3 ) 1. Lantai kandang x 20 2. Tinggi kandang x 21 3. Lebar kandang x 22 4. Dinding kandang x 23 5. Panjang Kandang x 24 2. PELIHARA (ξ 4 ) 1. Suhu ruangan kandang, x 25 2. Tingkat kematian (mrtalitas), x 26 3. Tingkat kepadatan ayam, x 27 4. Lebar bidang tempat pakan per ekr ayam x 28 5. Lebar bidang tempat minum per ekr ayam x 29 6. Efisiensi makanan, x 30 7. Bibit yang dipelihara. x 31 8. Bbt hidup saat panen x 32 9. Umur panen x 33 10. Penerangan kandang x 34 3. PHP (ξ 5 ) 1. Kebersihan kandang, x 35 2. Pemeliharaan kandang, x 36 3. Sanitasi kandang dan peralatan, x 37 4. Islasi kandang, x 38 5. Penggunaan bat-batan. x 39 109

Tabel14. Peubah Laten, Indikatr, Lambang dan Nama Peubah Teknlgi Usaha Ternak Ayam Briler melalui Kemitraan (lanjutan) Humanware Plasma: 1. KREATIVITAS (ξ 6 ) 1 2 3 2. ORIENTASI PRESTASI (ξ 7 ) 3. ORIENTASI BERAFILIASI (ξ 8 ) 4. KEWIRAUSAHAAN (ξ 9 ) 5. ORIENTASI INTEGRITAS WAKTU (ξ 10 ) Infrware Plasma : 1.AKSES INFORMASI (ξ 11 ) 2. KETERKAITAN INFORMASI (ξ 12 ) 3. KEMAMPUAN KOMUNIKASI (ξ 13 ) 1. Kecerdasan x 40 2. Kemampuan teknis x 41 3. Inisiatif x 42 4. Mtivasi x 43 1. Suka tantangan dan bertanggungjawab x 44 2. Penetapan tujuan prestasi x 45 3. Kebutuhan umpan balik x 46 4. Keterampilan perencanaan jangka panjang x 47 1. Rasa berguna bagi kelmpk x 48 2. Bertanggungjawab x 49 3. Menjaga persahabatan dan kerjasama x 50 4. Pelaksanaan tugas secara efektif x 51 1. Keinginan untuk bereksperimen x 52 2. Kesediaan menerima perubahan x 53 3. Kemampuan melakukan inisiatif x 54 4. Keberanian menanggung risik x 55 1. Kedisiplinan bekerja x 56 2. Orientasi target yang terukur x 57 3. Orientasi masa depan x 58 1. Macam sumber infrmasi x 59 2. Banyaknya infrmasi x 60 3. Pemanfaatan infrmasi x 61 4. Metde pengumpulan infrmasi x 62 5. Tingkat teknlgi infrmasi x 63 1. Klasifikasi infrmasi x 64 2. Infrmasi internal x 65 3. Infrmasi eksternal x 66 4. Validitas infrmasi dan data x 67 5. Kemudahan mendapatkan infrmasi x 68 6. Biaya untuk memperleh infrmasi x 69 1. Saluran kmunikasi x 70 2. Kepercayaan terhadap sumber infrmasi x 71 3. Nilai infrmasi terhadap perusahaan x 72 4. Mutu infrmasi yang dikumpulkan x 73 5. Umpan balik x 74 Orgaware Plasma : 1. Gaya kepemimpinan x 75 1. KEPEMIMPINAN (ξ 14 ) 2. Mtivasi diri dan drngan berprestasi x 76 3. Kecerdasan x 77 4. Kedewasaan x 78 5. Keluasan hubungan ssial x 79 6. Inisiatif x 80 2. OTONOMI KERJA (ξ 15 ) 1. Pendelegasian tugas dan tanggungjawab x 81 2. Sistem kerja infrmal x 82 3. Kemandirian bekerja x 83 3. PENGARAHAN (ξ 16 ) 1. Ketepatan waktu x 84 2. Perencanaan x 85 3. Pemikiran strategis x 86 4. Pengawasan kinerja x 87 110

Tabel14. Peubah Laten, Indikatr, Lambang dan Nama Peubah Teknlgi Usaha Ternak Ayam Briler melalui Kemitraan (lanjutan) 4. KETERLIBATAN PERUSAHAAN (ξ 17 ) 1 2 3 1. Kebanggaan dlm x 88 2. Kmunikasi internal perusahaan x 89 3. Peluang pengembangan x 90 4. Kepatuhan pegawai thd peraturan x 91 5. IKLIM INOVASI (ξ 18 ) 1. Evaluasi kinerja perusahaan x 92 2. Orientasi penelitian dan pengembangan x 93 3. Orientasi teknlgi x 94 4. Kepekaan thp perubahan lingkungan bisnis x 95 6. KEPATUHAN PERUSAHAAN (ξ 19 ) 1. Kejujuran x 96 2. Kepercayaan x 97 3. Kmunikasi terbuka x 98 4. Keadilan x 99 5. Keinginan bermitra x 100 6. Keseimbangan insentif dan risik x 101 Keterangan : Superskrip pada klm 3 adalah skala pengukuran : i = interval; = rdinal; dan n = nminal. 4) Analisis Finansial Analisis kelayakan usaha dilakukan untuk mengetahui layak atau tidaknya usaha ternak baik melalui maupun mandiri. Kriteria yang digunakan untuk menganalisis adalah : Internal Rate f Return (IRR), layak jika IRR > tingkat suku bunga pada tahun tertentu; Net Present Value (NPV), layak jika NPV> 0 Net Benefit-Cst Rati (Net B/C Rati), layak jika Net B/C Rati > 1, sedangkan analisis risik diukur dengan menghitung kefisien variasi (CV). Nilai CV harus kecil, semakin kecil nilai CV akan semakin kecil risik usaha yang ditanggung investr. Analisis kelayakan dan risik usaha dilakukan terhadap masing-masing skala usaha yang bermitra maupun usaha mandiri. Perhitungan setiap kriteria didasarkan data hasil survei dan diharapkan menghasilkan status kelayakan setiap kelmpk skala usaha dalam usaha yang bermitra dan usaha mandiri. 111

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam analisis finansial adalah sebagai berikut : 1. Usaha ternak plasma yang dilibatkan dalam analisis adalah usaha yang berprestasi baik berdasarkan capaian keuntungan ktr yang psitif selama bermitra dalam kurun waktu minimal lima tahun terakhir. 2. Isi perjanjian kerjasama antara perusahaan inti dan peternak plasma tidak berubah selama dijalankan. 3. Usaha plasma dijalankan dengan sistem kandang terbuka dan sistem pemeliharaan ayam all in all ut di daerah dataran rendah dengan kisaran suhu udara adalah 26 0-34 0 C. 4. Hasil prduksi berupa ayam hidup leh usaha plasma sepenuhnya menjadi tanggungjawab perusahaan inti dan seluruhnya terserap di pasaran (terjual). 5. Harga-harga setiap elemen yang digunakan pada usaha plasma adalah harga rata-rata jaminan yang ditentukan leh perusahaan inti yang berlaku pada satu tahun berjalan selama lima tahun terakhir yaitu tahun 2004 sampai dengan 2008 bagi usaha plasma. Harga rata-rata DOC adalah Rp 2.640,-per ekr, ransum adalah Rp 2.850,- per kg, ayam hidup adalah Rp 7.596,- per kg dengan bbt hidup 1,68 kg per ekr dan tingkat kematian ayam selama pemeliharaan adalah 2,6%. 6. Elemen-elemen yang diperhitungkan pada analisis finansial meliputi biaya investasi, biaya variabel, biaya penyusutan, dan laba/rugi. 112

d. Analisis tlk ukur kinerja usaha dalam Hasil penelitian Herman (2002), pendapat pelaku kerjasama dalam mengukur kinerja kerjasama dan pencapaian tujuan dilakukan melalui diagnsis atas tiga kelmpk kriteria, yaitu finansial, perasinal dan kerjasama (Gambar 9). Metde untuk memecahkan masalah yang dilakukan melalui pendekatan sistem terdiri dari beberapa tahap prses. Tahap tersebut meliputi evaluasi kelayakan, penyusunan mdel abstrak, dan implementasi rancangan. Indikatr Kinerja Finansial - Rasi utang terhadap ekuitas - Peride kleksi - Rasi tunai - Nilai jual dibanding aset ttal - Mdal kerja dibanding aset ttal - Pengembalian ekuitas - Perputaran inventri - Keuntungan bersih KINERJA USAHA DALAM KEMITRAAN Indikatr Kinerja Operasinal - Pertumbuhan prduktivitas - Pertumbuhan daya saing - Pertumbuhan efisiensi - Sumber daya manusia - Invasi teknlgi - Penelitian dan pengembangan Indikatr Kinerja Kerjasama - Fleksibilitas - Transparansi sikap - Pertukaran infrmasi - Sikap prtunis - Ketergantungan mitra - Pla kntrak kerjasama - Ikut memecahkan masalah - Frekwensi interaksi - Kepercayaan thp mitra- - - Orientasi hubungan jangka panjang Gambar 9 Indikatr kriteria kinerja usaha dalam (diadaptasi dari Herman 2002) Parameter rancangan sistem adalah parameter-parameter yang mempengaruhi input sampai menjadi utput. Tiap-tiap sistem memiliki parameter rancangan tersendiri, yang dapat berupa lkasi fisik, ukuran sistem dan kmpnen sistem. Parameter rancangan sistem cenderung knstan karena 113

hal ini tidak dapat diubah selama sistem berjalan untuk memperbaiki kemampuan sistem sebagai respn adanya perubahan kndisi lingkungan. Parameter rancangan sistem dapat merupakan mikr sistem dalam suatu pengkajian industri yaitu berupa faktr-faktr internal yang ada dalam sistem prduksi itu sendiri, misalnya yang menyangkut prses, bahan baku, peralatan, kelembagaan dan sebagainya. Identifikasi sistem merupakan usaha untuk menetapkan ukuran-ukuran kuantitatif pada sebanyak mungkin peubah-peubah sistem dan mempelajari terjadinya kendala-kendala yang dihadapi. Batas tleransi bagi utput yang tidak dikehendaki dan batas bawah dari utput yang dikehendaki ditetapkan, untuk menghasilkan spesifikasi yang terperinci tentang perubahan rancangan dan prses kntrl. Identifikasi sistem ditentukan dan ditandai dengan adanya determinasi kriteria jalannya sistem yang akan membantu dalam evaluasi alternatif sistem. Kriteria tersebut juga meliputi penentuan utput yang diharapkan dari sistem, dan mungkin juga perhitungan rasi biaya dan manfaat. Kemitraan usaha ayam briler mempunyai sistem tertentu dan pengembangan rganisasinya membutuhkan spesifikasi serta prses kntrl untuk pedman dalam sistem. Spesifikasi penerapan teknlgi yang sesuai tingkat usahanya dan faktr-faktr kuncinya perlu ditetapkan sebagai pedman dalam mengimplementasikan usaha tersebut. Oleh karena itu dalam rangka pengembangan pada usaha ayam briler, perlu dilakukan kajian berdasarkan spesifikasi dan prses kntrl untuk menentukan indikatr-indikatr kunci dari yang berhasil. 114