BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

nilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

= = 7.6 dibulatkan menjadi = 8

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBELAJARAN Pelaksanaan Tindakan Kondisi Awal

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Belajar IPA Kelas I Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pelaksanaan Tindakan Pada bagian ini pelaksanaan tindakan akan diuraikan dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebenarnya di lapangan sebagai data awal siswa sebelum peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

4.1 Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan dalam penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas, dilaksanakan dalam 2 siklus, tiap siklus dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan (2 tindakan), untuk mendapatkan data awal terlebih dahulu peneliti melaksanakan kegiatan pra tindakan sebagai berikut. 4.1.1 Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas 4 SDN Sumogawe 01 Kecamatan Getasan sebelum diadakan tindakan masih banyak siswa yang hasil belajaranya belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM). Ketuntasan klasikal belajar siswa kelas 4 pada mata pelajaran IPA hanya 45% dengan nilai rata-rata 69. hal ini belum sesuai dengan tujuan yang akan dicapai pada setiap KKM atau jauh dari ketuntasan belajar pada mata pelajaran IPA yaitu 75. Hasil belajar IPA selengkapnya dapat dilihat pada tabel 17 di bawah ini: Tabel 17 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SDN Sumogawe 01 Kecamatan Getasan Kondisi Awal. No Ketuntasan Frekuensi Prosentase 1 Tuntas 16 44% 2 Tidak Tuntas 20 56% Jumlah 36 100% Nilai Minimum 55 Nilai Maksimum 95 Nilai Rata-Rata 69 Dari tabel diatas, tampak bahwa ketuntasan belajar siswa sebelum diadakan tindakan hanya mencapai 16 dari 36 siswa yang tuntas sementara jumlah siswa yang tidak tuntas mencapai 20 dari 36 siswa. Ketuntasan Belajar siswa disajikan pada gambar 3 diagram lingkaran dibawah ini: 51

52 Kondisi Awal 56% 44% Tuntas Tidak Tuntas Gambar 3 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa pada Kondisi Awal Berdasarkan persentase nilai ulangan harian IPA siswa kelas 4 SDN Sumogawe 01 Kecamatan Getasan yang dijadikan sebagai nilai kondisi awal dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM 75) dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa rendah dan rendahnya hasil belajar IPA siswa kelas 4 disebabkan karena proses pembelajaran yang kurang aktif dan kurang bervariasi serta kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Konsentrasi siswa dalam pembelajaran rendah, sebagian besar siswa tidak dapat menjawab pertanyaan guru, hanya siswa tertentu saja yang aktif dalam diskusi kelas. Ketika proses pembelajaran berlangsung sebagian besar siswa tampak sudah menguasai pelajaran. Setiap pertanyaan yang diajukan guru kepada siswa hampir semua dijawab dengan benar tetapi begitu pelajaran berakhir pada hari berikutnya ditanya sudah tidak ada yang bisa menjawab. Dari analisis data hasil belajar pra siklus dijadikan sampel penelitian. Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Masing-masing siklus dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu perencanaan (Planning), tindakan (action), pengamatan (observation) dan refleksi (reflection). Tiap siklus dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu masing-masing pertemuan dilaksanakan selama

53 2 jam pelajaran (2x35 menit), dengan model pembelajaran CTL dalam pembelajaran IPA. 4.1.2. Pra Tindakan Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti melaksanakan pra tindakan untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan melakukan observasi pra tindakan siklus I. Pada tahap pelaksanaan pra tindakan metode yang digunakan oleh guru, yaitu metode ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas. Pembelajaran berlangsung seperti biasanya dengan mengambil latar alamiah dikelas. Adapun pra tindakan dilaksanakan hari Senin tanggal 4 April 2016 pada jam pertama dengan alokasi waktu 2x35 menit dan materi pembelajaran Sumber Daya Alam dan Teknologi. Terlebih dahulu guru membuka pelajaran dengan mengajak siswa berdoa dan mengucapkan salam, kemudian guru mempersiapkan materi pelajaran serta alat pembelajaran seperti buku paket IPA dan alat-alat tulis. Tanpa memberikan apersepsi guru langsung meminta siswa untuk membuka buku paket masing-masing siswa Pembelajaran berlangsung seperti biasa dengan metode ceramah dan penugasan. Selama proses pembelajaran terlihat siswa terlihat tegang dan pasif dalam mengikuti proses pembelajaran. 4.1.3 Pelaksanaan Siklus 1 Setelah memperoleh data hasil belajar siswa melaluli tahap pra siklus, untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas 4 SDN Sumogawe 01 Kecamatan Getasan pada mata pelajaran IPA, maka digunakanlah model pembelajaran CTL yaitu merupakan konsep pembelajaran yang membantu guru untuk mengaitkan antara materi ajar dengan situasi dunia nyata siswa, yang dapat mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dipelajari dengan penerapannya dalam kehidupan siswa sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Hipotesis dalam penelitian ini adalah menggunakan model pembelajaran CTL dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas 4 SDN Sumogawe 01 Kecamatan Getasan terhadap pembelajaran IPA. Pelaksanaan tindakan pada siklus 1 dilakukan dalam 2 kali pertemuan ( dua tindakan).

54 4.1.3.1 Perencanaan Pelaksanaan Siklus 1 Pada tahap perencanaan ini adalah memilih materi yang akan disampaikan dan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berkolaborasi dengan guru kelas. Selanjutnya peneliti mempersiapkan media pembelajaran yang akan digunakan yaitu video tentang manfaat teknologi terhadap pengelolaan sumber daya alam, gambar tentang taknologi yang digunakan untuk mengelola sumber daya alam. Selain itu peneliti juga membuat lembar obervasi siswa dan lembar observasi guru dimana lembar observasi ini akan digunakan untuk mengamati aktivitas siswa selama mengikuti pelajaran dan untuk mengamati kinerja guru selama pembelajaran berlangsung. Siklus 1 dilaksanakan dalam 2 tindakan, adapun materi pelajaran IPA kelas 4 pada semester 2 tindakan 1 adalah Sumber Daya Alam dan Teknologi yang terdiri dari dua sub pokok bahasan, yaitu a) menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dan teknologi yang digunakan, b) menjelaskan dampak pengambilan bahan alam terhadap pelestarian lingkungan. 4.1.3.2 Pelaksanaan 1 Pelaksanaan 1 dilaksanakan pada hari Senin tanggal 25 April 2016 jam pertama dan kedua setelah upacara, dengan alokasi waktu 2x35 menit. Sebelum memulai pelajaran terlebih dahulu siswa berdoa menurut agamanya masingmasing dengan dipimpin oleh ketua kelasnya. Setelah berdoa dilanjutkan dengan menanyakan kehadiran siswa dan di lanjutkan dengan apperspsi dimana siswa menyaksikan video tentang manfaat teknologi terhadap pegelolaan sumber daya alam, dan di lanjutkan dengan bertanya mengenai pemaham siswa tentang video yang telah disaksikan. Setelah siswa memberi pendapatnya mengenai video yang telah disaksikan, selama 20 menit guru menjelaskan secara singkat mengenai dua sub pokok bahasan yang akan di bahas, sesuai dengan prinsip CTL menggunakan media pembelajaran yang sudah disiapkan. Dalam penjelasan mengenai dua sub pokok pembahasan guru mengkaitkan pokok pembahasan dengan kehidupan nyata yang pernah siswa alami. Pada pelaksanaan 1 ini sub pokok pembahasan yaitu: 1) menjelaskan manfaat sumber daya alam bagi kehidupan manusia, 2) mengidentifikasi hubungan sumber daya alam dan teknologi, 3) menjelaskan

55 manfaat teknologi terhadap sumber daya alam. Sesuai dengan prinsip CTL pada pelaksanaan 1 ini siswa diberi penugasan dengan mengkaitkan pengetahuan yang baru didapat dengan pengalaman mereka sehari-hari berupa tugas kelompok. Dalam penugasan ini siswa adalah pusat pembelajaran, maka diharapkan siswa mampu menemukan sendiri dengan membangun ilmu pengetahuan yang dimiliki berdasarkan konsep dan fakta yang mereka temukan. Dalam kelompok dibagi menjadi 9 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4 siswa dengan jumlah keseluruhan siswa adalah 36 siswa. Setiap perwakilan kelompok diminta untuk maju kedepan dan memilih gambar teknologi yang sudah disipakan dengan cara undian. Dari teknologi yang telah dipilih oleh perwakilan kelompok, masing-masing kelompok diminta untuk menceritakan gambar teknologi dan menjelaskan manfaat teknologi dari gambar yang diambil. 4.1.3.3 Pelaksanaan 2 Pelaksanaan 2 dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 28 april 2016 jam pelajaran kedua dan ketiga dengan alokasi waktu 2x35 menit. Sebelum memluai pelajaran guru dan siswa mempersiapkan alat-alat pembelajaran serta media pembelajaran yang akan digunakan. Seperti biasanya pembelajaran dibukan dengan salam dan doa. Peda pertemuan tindakan kedua ini guru melanjutkan materi pada tindakan pertama yaitu: 1) menyebutkan berbagai contoh benda dari alam yang diolah menggunakan teknologi, 2) menyebutkan penggunaan teknologi dalam pemanfaatan sumber daya alam. Sebelum memulai pelajaran terlebih dahulu guru menampilkan video tentang pengelolaan kayu menjadi kertas dengan menggunakan teknologi sebagai appersepsi untuk menarik perhatian dan semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Kemudian guru membimbing siswa menyebutkan cara pengelolaan kayu menjadi kertas menggunakan teknologi. Selama 15 menit guru menjelaskan tentang sumber daya alam yang dapat diolah menggunakan teknologi, dalam menjelaskan materi pelajaran guru menggunakan media gambar tentang teknologi yang digunakan manusia untuk mengelola sumber daya alam, untuk membuka wawasan siswa mengenai teknologi-teknologi yang di gunakan manusia untuk mengelola sumber daya alam. Kemudia guru membagi siswa kedalam kelompok yang sama pada

56 pelaksanaan 1, guru memberi tugas yang di kerjakan secara berkelompok kapada siswa yang di kerjakan selama 20 menit, dalam tugas kelompoknya siswa diminta untuk menyebutkan hasil dari pemanfaatan teknologi dalam mengolah hutan, perkebunan, laut, sungai gunung. Setelah selesai mengerjakan tugas kelompok, setiap kelompok diminta untuk membacakan hasil kerjanya di depan kelas dan kelompok yang lain memberi tanggapan jika memiliki jawaban yang berbeda dari kelompok yang maju. Hal ini untuk melatih keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat serta keaktifan siswa sehingga memudahkan guru untuk mengamati seberapa besar motivasi siswa saat mengikuti pelajaran. 4.1.3.4 Tahap Observasi Pada pertemuan pertama dan kedua siklus 1 kegiatan guru dalam proses belajar mengajar menggunakan model pembelajaran CTL yang diamati oleh observer. Pengamatan yang dilakukan dengan lembar observasi untuk mengamati kegiatan guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. a) Hasil Obervasi Guru Hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer terhadap kinerja guru dalam melaksanakan tindakan pada siklus 1 pertemuan 1 dan 2 dapat dilihat pada tabel 18 di bawah ini: Tabel 18 Hasil Observasi Aktivitas Guru Dalam Menggunakan Model Pembelajaran CTL Siklus 1 No Aspek yang diamati Kegiatan Awal Item Terlaksana Siklus 1 Pertemuan 1 Item Terlaksana Siklus 1 Pertemuan 2 1 Membuka pelajaran dengan doa. 2 Melakukan absensi terhadap kehadiran siswa. 3 Menyampaikan tujuan pembelajaran. 4 Memberikan motivasi kepada siswa. 5 Memberikan appersepsi. 6 Terdapat 80% dari jumlah siswa yang

57 merespon appersepsi yang diberikan guru. Kegiatan Inti 7 Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan. 8 Guru memberikan hubungan antara materi pokok dengan dunia nyata. Guru menjelaskan materi dengan menampilkan 9 contoh gambar yang berkaitan dengan materi pelajaran sumber daya alam dan teknologi 10 Terdapat 80% dari jumlah siswa memperhatikan penjelasan guru. 11 Guru melakukan tanya jawab mengenai materi pelajaran sumber daya alam dan teknologi Terdapat 80% dari jumlah siswa aktif 12 melakukan tanya jawab mengenai materi pelajaran. 13 Adanya interaksi positif antara guru dan siswa, serta siswa dengan siswa. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk 14 mengeluarakan pendapat mengenai penjelasan guru tentang materi pelajaran sumber daya alam dan teknologi. 15 Guru menanggapi dan membenarkan pendapat dari siswa. Guru memfasilitasi siswa dan membagi siswa 16 kedalam kelompok belajar dengan masing masing anggota kelompok 4 siswa. Guru menjelaskan kepada setiap kelompok 17 bagaimana caranya untuk saling bekerja sama dalam kelompok untuk memecahkan masalah

58 18 19 20 yang di hadapi siswa secara efekstif dan efisien. Guru memfasilitasi siswa untuk berdiskusi dan bekerja sama dengan anggota kelompok. Guru memfasilitasi siswa untuk memberi tanggapan dari hasil presentasi kelompok temannya. Terdapat 80% dari jumlah siswa yang memberikan tanggapan kepada kelompok temannya. 21 Guru memberi pujian bagi setiap kelompok. 22 Guru memberi penguatan kepasa siswa mengenai pelajaran yang sudah di sampaikan. 23 Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa 24 Penutup Guru bersama siswa membuat kesimpulan mengenai pembelajaran IPA tentang sumber daya alam dan teknologi. 25 Menutup pelajaran dengan doa. Jumlah 17 21 Persentase 68% 84% Pada pertemuan pertama dengan berdasarkan hasil skor penilaian yang berjumlah 17 atau persentasenya adalah 68%. Pada pembelajaran pertemuan pertama siklus 1 dilaksanakan kurang maksimal. Kegiatan yang belum dilakukan yaitu menggunakan masalah yang akan dicari jawabannya melalui pengamatan gambar untuk menemukan jawaban melalui lembar tugas, meminta siswa membuat rangkuman hasil-hasil diskusinya dan melakukan tindak lanjut. Selama pembelajaran siswa masih ramai dan sebagian besar siswa belum mengerti tentang pembelajaran yang dilakukan, siswa takut bertanya kepada guru, hanya siswa tertentu saja yang aktif dalam kegiatan pembelajaran berlangsung. Pada

59 pertemuan kedua siklus 1 guru dalam model pembelajaran CTL setelah diamati oleh observer dapat skor 21 atau persentase 84% dapat dikatakan bahwa pembelajaran yang dilakukan guru baik. Pada pertemuan kedua ini aspek yang belum dilakukan pada pertemuan pertama berkurang. Aspek yang belum dilakukan yaitu memuji siswa yang giat dalam melaksanakan penemuan. Walaupun masih ada siswa yang masih ramai tetapi sebagian besar siswa sudah mengerti pembelajaran yang dilakukan. b) Hasil Observasi Siswa Hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer terhadap aktivitas siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar pada siklus 1 pertemuan 1 dan 2 dapat dilihat pada tabel 19 di bawah ini: Tabel 19 Hasil Penelitian Aktivitas Belajar Siswa Kelas 4 SDN Sumogawe 01 Kecamatan Getasan Selama Mengikuti Pembelajaran Model CTL Siklus 1 Aspek Keaktifan Aspek yang Diamati 1. Aktif memperhatikan appersepsi guru. 2. Aktif memperhatikan penjelasan guru. 3. Aktif menjawab pertanyaan guru. 4. Aktif memberikan ide. Item Terlaksana Siklus 1 Pertemuan 1 Item Terlaksana Siklus 1 Pertemuan 1 Keberanian 5. Rasa ingin tahu dan keberanian siswa. 6. Berani mengajukan pertanyaan yang belum dimengerti. 7. Memiliki keberanian untuk memberi tanggapan terhadap

60 Kerjasama Bertanya Kemauan hasil kerja kelompok temannya. 8. Kerjasama mengerjakan tugas tugas kelompok. 9. Berkerja sama dalam tugas tugas kelompok dalam memberikan pendapat. 10. Mengajukan pertanyaan dengan sopan. 11. Bertanya tentang materi yang kurang jelas. 12. Mampu membuat kesimpulan pembelajaran. Jumlah 7 9 Persentase (%) 58,3% 75% Tabel 19 menunjukan aktivitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran CTL pada siklus 1 pertemuan pertama memperoleh skor 7 dengan nilai presentase 58,3% dikatakan cukup baik, pada pertemuan kedua siklus 1 mendapat skor 9 dengan nilai presentase 75% dikatakan baik sekali. 4.1.3.5 Hasil Refleksi Sebelum melakukan tindakan pada siklus 2 diadakan refleksi proses pembelajaran yang dilakukan pada siklus 1. Refleksi yang dilakukan oleh peneliti terhadap penerapan model pembelajaran CTL pada mata pelajaran IPA kelas 4 SDN Sumogawe 01 Kecamatan Getasan menunjukkan hasil yang cukup memuaskan meskipun masih belum sesuai dengan apa yang diharapan. Hasil refleksi pada siklus 1 adalah sebagai berikut: 1) Terlihat perubahan kondisi belajar siswa setelah melakukan pembelajaran dengan model pembelajaran CTL yaitu siswa lebih bersemangat, aktif, dan berani maju didepan kelas.

61 2) Siswa memiliki keberanian untuk mengemukakan pendapatnya, dengan membaca hasil diskusi serta memberi tanggapan terhadap hasil dikusi yang dilakukan dalam kelompok. Beberapa hal yang perlu diperhatikan, dan yang akan ditindaklanjuti sehingga hal-hal tersebut tidak terulang pada siklus berikutnya adalah : 1) Masih ada siswa kurang aktif dalam bekerja sebagai sebuah kelompok. Untuk memperbaiki masalah yang di hadapi siswa tersebut guru seharusnya menciptakan masyarakat belajar dengan cara membimbing siswa, supaya siswa lebih aktif dan mampu bekerja sama dalam kelompok. 2) Menumbuhkan kepercayaan diri siswa saat mengemukakan pendapatnya. Untuk menumbuhkan kepercayaan diri siswa dalam berpendapat, guru dapat menghadirkan suatu masalah yang akan di selesaikan oleh siswa, kemudian siswa diberi kesempatan untuk menyelidiki dan mengamati, sehingga akan mucul ide-ide yang siswa miliki dan akan disampaikan kepada temantemannya. 3) Siswa belum terlatih untuk memberikan tanggapan terhadap hasil kerja teman-temannya. Untuk melatih siswa mampu memberikan tanggapan terhadap hasil kerja teman-temannya yaitu dengan cara memberikan dorongan motivasi, memberikan pujian dan penghargaan kepada siswa. 4.1.4 Pelaksanaan Siklus 2 Pelaksanaan siklus 2 adalah sebagai tindak lanjut dari siklus 1 berdasarkan hasil refleksi tersebut. Siklus 2 dilakukan dalam dua kali pertemuan. 4.1.4.1 Perencanaan Pelaksanaan Siklus 2 Pada perencanaan pelaksanaan siklus 2 ini hal-hal yang perlu di perhatikan adalah mempersiapkan materi yang akan disampaikan. Siklus 2 dilaksanakan dalam 2 tindakan, adapun materi pokok pada siklus 2 ini membahas tentang dampak pengambilan bahan alam terhadap kelestarian lingkungan. Dengan sub pokok materi yang akan di sampaikan pada siklus 2 pertemuan 1 adalah: 1) menjelaskan cara pengelolaan sumber daya alam yang bijaksana. 2) menyebutkan contoh cara pelestarian lingkungan, 3) menjelaskan keterkaitan antara sumber daya alam dan lingkungan. Sedangkan sub pokok pembahasan materi yang akan

62 disampaikan pada siklus 2 pertemuan 2 adalah : 1) menjelaskan dampak negatif pengambilan bahan alam terhadap lingkungan, 2) menyebutkan contoh-contoh pengambilan bahan alam yang merusak kelestarian lingkungan. Selanjutnya peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Alat-alat atau media yang digunakan dalam pembelajaran ini video yang digunakan sebagai appersepsi untuk menarik minat dan semangat siswa dalam mengikuti pelajaran, gambar tentang kerusakan alam akibat ulah manusia dan alat peraga yang dibuat untuk memperagakan tentang tanah longsor akibat hutan yang gundul di lerenglereng gunung. Alat peraga pada siklus 2 ini dibuat menggunakan kardus bekas yang di isi dengan tanah di kedua sisi kardus yang di buat menyerupai bentuk gunung dan masing-masing tumpukan tanah tersebut di tanami pohon-pohon kecil. Selain mempersiapkan materi yang akan disampaikan, pada perencanaan siklus 2 ini perlu juga adanya perencanaan untuk menindaklanjuti hal-hal yang terjadi pada siklus 1 agar pada pelaksanaan siklus 2 hal-hal yang terjadi pada siklus 1 tidak terulang. Hal-hal yang perlu di tindaklanjuti dalam perencanaan siklus 2 adalah sebagai berikut : Untuk mengatasi masalah keaktifan siswa dalam bekerja kelompok, guru menciptakan masyarakat belajar dengan cara membagi siswa kedalam kelompok, kemudian guru memberi contoh bagaimana cara bekerja sama dalam kelompok, dalam bertukar pendapat dan berbagi ide dan pengetahuan kepada teman kelompoknya. Pada saat proses pembelajaran berlangsung dalam sebuah kelompok guru terus mengamati dan membimbing setiap kelompok, agar tercipta masyarakat belajar. Untuk menumbuhkan rasa percaya diri siswa dalam menyampaikan pendapatnya atau pengetahuan yang dimiliki siswa, yang pertama guru dalam proses pembelajaran dapat menyajikan kegiatan-kegiatan yang menimbulkan rasa ingin tahu siswa terhadap topik yang akan di bahas, dengan cara menghadirkan model-model pembelajaran yang sesuai dengan topik, dan siswa diminta mengamati dan mencari tahu sendiri. Kemudian guru akan mengajukan pertanyaan sesuai dengan topik yang diamati siswa, siswa akan menjawab sesuai

63 dengan hasil pengamatannya dengan bahasanya sendiri, selanjutnya guru memberi pujian atau penghargaan kepada siswa. dengan demikian rasa percaya diri siswa akan bertambah. Demikian juga dengan melatih siswa dalam memberikan tanggapan terhadap hasil kerja teman-temannya yaitu dengan cara memberikan pujian dan penghargaan kepada siswa setelah menanggapi hasil kerja temantemannya, apakah hasil yang di sampaikan oleh teman-temannya sesuai dengan hasil yang dimiliki siswa yang akan menanggapi disertai dengan penjelasannya. 4.1.4.2 Pelaksanaan 1 Pelaksanaan 1 dilaksanakan pada hari Senin Tanggal 2 Mei 2016 jam pertama dan kedua setelah upacara bendera dengan alokasi waktu 2x35 menit. Seperti biasanya sebelum memulai pelajaran terlebih dahulu siswa berdoa menurut agamanya masing-masing dengan dipimpin oleh ketua kelasnya. Setelah berdoa dilanjutkan dengan menanyakan kehadiran siswa dan di lanjutkan dengan appersepsi dimana siswa menyaksikan video tentang dampak negatif pengelolaan sumber daya alam yang tidak bijaksana terhadap lingkungan, dan di lanjutkan dengan bertanya mengenai pemaham siswa tentang video yang telah disaksikan. Setelah siswa memberi pendapatnya mengenai video yang telah disaksikan, selama 20 menit guru menjelaskan secara singkat mengenai dua sub pokok bahasan yang akan di bahas, sesuai dengan prinsip CTL, sambil melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai video yang sudah disaksikan. Dalam penjelasan mengenai dua sub pokok pembahasan guru mengkaitkan pokok pembahasan dengan kehidupan nyata yang pernah siswa alami. Pada pelaksanaan 1 ini sub pokok pembahasan yaitu: 1) menjelaskan cara pengelolaan sumber daya alam yang bijaksana. 2) menyebutkan contoh cara pelestarian lingkungan, 3) menjelaskan keterkaitan antara sumber daya alam dan lingkungan. Sesuai dengan prinsip CTL. Setelah menjelaskan materi pelajaran, guru meminta siswa memperhatikan alat peraga yang akan di peragakan oleh guru, mengenai tanah longsor yang diakibatkan oleh manusia. Selanjutnya pada pelaksanaan 1 ini siswa diberi penugasan dengan mengkaitkan pengetahuan yang baru didapat dengan pengalaman mereka sehari-hari berupa tugas kelompok. Dalam penugasan ini

64 siswa adalah pusat pembelajaran, maka diharapkan siswa mampu menemukan sendiri dengan membangun ilmu pengetahuan yang dimiliki berdasarkan konsep dan fakta yang mereka temukan. Dalam kelompok dibagi menjadi 9 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4 siswa dengan jumlah keseluruhan siswa adalah 36 siswa. Selanjutnya guru membagikan kertas yang berisikan tabel yang akan di isi siswa, sesuai dengan pengetahuannya, dengan cara menuliskan tempat pengambilan bahan alam, akibat pengambilan bahan alam dan cara pelestairian alam. Setiap anggota kelompok diharuskan untuk mengeluarkan pendapatnya dengan cara diskusi dalam kelompok untuk memecahkan masalah yang di hadapi. 4.1.4.3 Pelaksanaan 2 Pelaksanaan 2 dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 12 Mei 2016 pada jam kedua dan ketiga dengan alokasi waktu 2x35 menit. Pada tindakan kedua ini pokok pembahasan masih mengenai dampak pegambilan bahan alam terhadap pelestarian lingkungan dengan sub pokok pembahasan adalah: 1) menjelaskan dampak negatif pengambilan bahan alam terhadap lingkungan, 2) menyebutkan contoh-contoh pengambilan bahan alam yang merusak kelestarian lingkungan. Sebelum memulai guru dan siswa mengucapkan salam setelah itu guru mempersiapkan bahan yang akan di ajarkan pada pertemuan kedua. Seperti pada pertemuan sebelumnya siswa akan tertarik dan semangat mengikuti pelajaran apabila di mulai dengan menyaksikan video yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan. Dengan menyaksikan video guru dapat melihat kesiapan siswa untuk mengikuti pelajaran dengan menyimak video dengan baik. Selama 20 guru memusatkan perhatian siswa pada penjelasan materi tentang dampak pengambilan bahan alam terhadap lingkungan dan kegiatan-kegiatan manusia yang dapat merusak kelestarian alam dan lingkungan. Sambil menjelaskan materi pelajaran, guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai video yang baru disaksikan oleh siswa, dalam menjelaskan materi pelajaran, pada siklus 2 pertemuan 2 ini guru menggunakan gambar sebagai media pelajaran. Setelah mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru dan melakukan tanya jawab, siswa

65 diberi tugas yang di kerjakan dalam kelompok. Dengan jumlah anggota kelompok masih tetap sama seperti pada pertemuan-pertemuan sebelumnya. Dalam mengerjakan lembar kerja kelompok, siswa di tugas untuk menentukan salah satu contoh pengelolaan sumber daya alam yang merusak lingkungan dan bagaimana cara menjaga kelestarian alam dan lingkungan dari contoh yang di tentukan siswa dalam kelompok. Siswa diminta untuk saling bekerja sama dengan mengeluarkan pemikiran yang dimiliki masing-masing siswa. 4.1.4.4 Hasil Observasi Pada pertemuan pertama dan kedua siklus 2 kegiatan guru dalam proses belajar mengajar menggunakan model pembelajaran CTL yang diamati oleh observer. Pengamatan yang dilakukan dengan lembar observasi untuk mengamati kegiatan guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. a) Hasil Observasi Guru Kegiatan observasi terhadap kegiatan pembelajaran guru dalam menerapkan model pembelajaran CTL pada siklus 2 baik pada pertemuan pertama dan kedua yang dinilai observer sudah menunjukan hasil yang lebih baik dari siklus 1. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 20 dibawah ini: Tabel 20 Hasil Observasi Aktivitas Guru Dalam Menggunakan Model Pembelajaran CTL Siklus 2 No Aspek yang diamati Item Terlaksana Kegiatan Awal Siklus 2 Pertemuan 1 Item Terlaksana Siklus 2 Pertemuan 2 1 Membuka pelajaran dengan doa. 2 Melakukan absensi terhadap kehadiran siswa. 3 Menyampaikan tujuan pembelajaran. 4 Memberikan motivasi kepada siswa. 5 Memberikan appersepsi.

66 6 Terdapat 80% dari jumlah siswa yang merespon appersepsi yang diberikan guru. Kegiatan Inti 7 Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan. 8 Guru memberikan hubungan antara materi pokok dengan dunia nyata. Guru menjelaskan materi dengan menampilkan 9 contoh gambar yang berkaitan dengan materi pelajaran sumber daya alam dan teknologi 10 Terdapat 80% dari jumlah siswa memperhatikan penjelasan guru. 11 Guru melakukan tanya jawab mengenai materi pelajaran sumber daya alam dan teknologi Terdapat 80% dari jumlah siswa aktif 12 melakukan tanya jawab mengenai materi pelajaran. 13 Adanya interaksi positif antara guru dan siswa, serta siswa dengan siswa. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk 14 mengeluarakan pendapat mengenai penjelasan guru tentang materi pelajaran sumber daya alam dan teknologi. 15 Guru menanggapi dan membenarkan pendapat dari siswa. Guru memfasilitasi siswa dan membagi siswa 16 kedalam kelompok belajar dengan masing masing anggota kelompok 4 siswa. 17 Guru menjelaskan kepada setiap kelompok bagaimana caranya untuk saling bekerja sama

67 18 19 20 dalam kelompok untuk memecahkan masalah yang di hadapi siswa secara efekstif dan efisien. Guru memfasilitasi siswa untuk berdiskusi dan bekerja sama dengan anggota kelompok. Guru memfasilitasi siswa untuk memberi tanggapan dari hasil presentasi kelompok temannya. Terdapat 80% dari jumlah siswa yang memberikan tanggapan kepada kelompok temannya. 21 Guru memberi pujian bagi setiap kelompok. 22 Guru memberi penguatan kepasa siswa mengenai pelajaran yang sudah di sampaikan. 23 Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa 24 Penutup Guru bersama siswa membuat kesimpulan mengenai pembelajaran IPA tentang sumber daya alam dan teknologi. 25 Menutup pelajaran dengan doa. Jumlah 22 24 Persentase (%) 88% 96% Pada pertemuan pertama memperoleh skor 22 atau dengan nilai persentase kegiatan yaitu 88%. Kegiatan yang belum dilakukan yaitu melakukan evaluasi dan tindak lanjut. Pada pertemuan kedua siklus 2 mendapat skor 24 atau nilai persentase kegiatan yaitu 96%, semua kegiatan yang dilakukan guru semua dilaksanakan dengan kriteria baik.

68 b) Hasil Observasi Siswa Hasil penelitian aktivitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran CTL pada siklus 2 tersaji pada tabel 21 di bawah ini: Tabel 21 Hasil Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Kelas 4 SDN Sumogawe 01 Kecamatan Getasan Selama Mengikuti Proses Pembelajaran CTL Siklus 2 Item Item Aspek Aspek yang Diamati Terlaksana Terlaksana Siklus 2 Siklus 2 Pertemuan 1 Pertemuan 2 1. Aktif memperhatikan Keaktifan appersepsi guru. 2. Aktif memperhatikan penjelasan guru. 3. Aktif menjawab pertanyaan guru. 4. Aktif memberikan ide. 5. Rasa ingin tahu dan keberanian siswa. Keberanian 6. Berani mengajukan pertanyaan yang belum dimengerti. 7. Memiliki keberanian untuk memberi tanggapan terhadap hasil kerja kelompok temannya. 8. Kerjasama mengerjakan tugas tugas kelompok. Kerjasama 9. Berkerja sama dalam tugas tugas kelompok dalam memberikan pendapat.

69 Bertanya Kemauan 10. Mengajukan pertanyaan dengan sopan. 11. Bertanya tentang materi yang kurang jelas. 12. Mampu membuat kesimpulan pembelajaran. Jumlah 8 11 Persentase (%) 66,6% 91,6% Tabel 21 menunjukan aktivitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran CTL pada siklus 2 pertemuan pertama memperoleh skor 8 dengan nilai persentase 66,6% dikatakan cukup baik, pada pertemuan kedua siklus 2 mendapat skor 11 dengan nilai persentase 91,6% dikatakan baik sekali. 4.1.4.5 Hasil Refleksi Hasil refleksi yang dilakukan oleh peneliti terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada pertemuan pertama melalui model pembelajaran CTL pada mata pelajaran IPA di kelas 4 SDN Sumogawe 01 Kecamatan Getasan menunjukkan hasil yang lebih baik. Siswa kelas 4 pada saat proses pembelajaran berlangsung diberi kepercayaan dan kebebasan dalam mengemukakan pengetahuannya sendiri sehingga siswa terlatih dalam membacakan hasilnya didepan kelas, tertarik untuk bertanya, aktif, adanya kerjasama dan pembelajaran lebih bermakna bagi siswa maupun guru. Namun meskipun demikian masih tetap diperlukan perbaikan secara berkesinambungan, terutama kepada ke-4 siswa yang belum bisa mencapai ketuntasan. Untuk selanjutnya ke-4 siswa tersebut perlu bimbingan khusus, secara perlahan supaya dapat memahami pelajaran seperti teman-temanya yang lain. Karena salah satu dari ke-4 siswa tersebut bisa memperoleh nilai sebesar 60 dari 55 nilai pada siklus sebelumnya, hal ini menunjukan ada peningkatan dari salah satu siswa tersebut. 4.2 Hasil Penelitian Hasil Penelitian ini terdiri dari deskripsi data siklus 1 dan siklus 2. Adpun penjabarannya akan dibahas pada masing-masing sub bab di bawah ini:

70 4.2.1 Deskripsi Data 4.2.1.1 Deskripsi Data Siklus 1 Hasil penilaian mata pelajaran IPA siswa kelas 4 SDN Sumogawe 01 Kecamatan Getasan pada siklus 1 disajikan pada tabel 24 di bawah ini: Data ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus satu dapat dilihat pada tabel 24, dengan membuat rekap nilai yang diperoleh dengan menentukan kelas menggunakan rumus dari (sabana dkk 2000:23): Kelas Interval (K) = 1+3,3 log n (jumah siswa) K = 1 +3,3 log 36 K = 1 + 3,3. 1,556 K = 1 + 5,135 K = 6,135 Dibulatkan menjadi K = 6 Setelah perhitungan kelas interval ditemukan kemudian mencari Range dengan rumus: Range = (Nilai maksimum Nilai minimum) + 1 Interval = Range = (95 55) + 1 = 41 Interval = = = 6,8 dibulatkan menjadi 7 Tabel 22 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siklus 1 Siswa Kelas 4 SDN Sumogawe 01 Kecamatan Getasan Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 No Interval Frekuensi Persentase 1 55 61 3 8% 2 62 68 4 11% 3 69 75 9 25% 4 76 82 6 17% 5 83 89 6 17% 6 90-96 8 22%

71 Jumlah 36 100% 4.2.1.2 Deskripsi Data Siklus 2 Hasil penilaian mata pelajaran IPA siswa kelas 4 SDN Sumogawe 01 Kecamatan Getasan pada siklus 2 disajikan pada tabel 22 di bawah ini: Kelas Interval (K) = 1+3,3 log n (jumah siswa) K = 1 +3,3 log 36 K = 1 + 3,3. 1,556 K = 1 + 5,135 K = 6,135 Dibulatkan menjadi K = 6 Setelah perhitungan kelas interval ditemukan kemudian mencari Range dengan rumus: Range = (Nilai maksimum Nilai minimum) + 1 Interval = Range = (100 60) + 1 = 41 Interval = = = 6,8 dibulatkan menjadi 7 Tabel 23 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siklus 2 Siswa Kelas 4 SDN Sumogawe 01 Kecamatan Getasan Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 No Interval Frekuensi Persentase 1 60 66 3 8% 2 67 73 1 3% 3 74 80 12 33% 4 81 87 11 31% 5 88 94 5 14% 6 95 101 4 11% Jumlah 36 100%

72 4.3 Analisis Data Analisis data merupakan bagian dari proses pengujian data, dimana hasilnya dapat digunakan peneliti sebagai bukti yang memadai untuk menarik kesimpulan penelitian. Analisis data pada penelitian ini dilakukan dalam dua tahap yaitu analisis ketuntasan dan analisis komparatif. 4.3.1 Analisis Ketuntasan Berdasarkan hasil tindakan kelas yang telah dilakukan, dapat diketahui telah terjadi peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas 4 SDN Sumogawe 01 Kecamatan Getasan dengan menggunakan model pembelajaran CTL pada semester 2 Tahun ajaran 2015/2016. Hasil belajar IPA siswa yang dialakukan pada akhir pertemuan kedua siklus 1, sebelum diadakan perbaikan dan pengayaan setelah memperoleh tindakan meningkat dibandingkan hasil belajar pra siklus tersaji pada tabel 24 dibawah ini: No Tabel 24 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 1 Kelas 4 SDN Sumogawe 01 Kecamatan Getasan Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 Ketuntasan Julah Siswa Keterangan Belajar Jumlah Persentase 1 Tuntas 25 69% Tuntas 2 Tidak Tuntas 11 31% Tidak Tuntas Jumlah 36 100% Nilai Rata Rata 78 Nilai Tertinggi 95 Nilai Terendah 55 Dengan demikian nilai rata-rata IPA siswa kelas 4 SDN Sumogawe 01 Kecamatan Getasan pada siklus 1 adalah 78 meningkat dibandingkan nilai ratarata pra siklus yaitu 69. Jumlah siswa yang tuntas belajarnya pada siklus 1 meningkat menjadi 25 siswa, sementara pada pra siklus hanya 16 siswa. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus 1 sudah ada yang mencapai nilai

73 maksimum 95 nilai tarendah 55. Perolehan hasil belajar IPA siswa kelas 4 SDN Sumogawe 01 Kecamatan Getasan melalui model pembelajaran CTL jumlah siswa yang nilainya >75 atau memenuhi KKM sudah terlihat meningkat. Hasil analisis berdasarkan ketuntasan belajar siswa pada hasil tes siklus 1 disajikan dalam bentuk diagram lingkaran pada gambar 4 di bawah ini: Gambar 4 Presentase Ketuntasan Belajar IPA Siswa Kelas 4 SDN Sumogawe 01 Kecamatan Getasan Siklus 1 Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 Siswa yang tuntas pada siklus 1 mencapai 69%, sedangkan siswa yang belum tuntas hasil belajarnya 31% meningkat dibandingkan hasil belajar pada pra siklus. Namun demikian hasil yang diperoleh pada siklus 1 belum mencapai standar yang telah ditetapkan pada indikator kinerja pada penelitian ini dianggap berhasil apabila 30 siswa nilainya tuntas dalam kelas atau ketuntasan klasikal 80%. Dari data dapat diperoleh informasi bahwa siswa yang telah tuntas pada siklus 1 mencapai 69% sebanyak 25 siswa. Oleh karena itu penelitian ini dilanjutkan dengan mempersiapkan siklus 2. Ketuntasan hasil belajar IPA siswa kelas 4 SDN Sumogawe 01 Kecamatan Getasan ditunjukan pada tabel 25 dibawah ini:

74 Tabel 25 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 2 Kelas 4 SDN Sumogawe 01 Kecamatan Getasan Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 No Ketuntasan Frekuensi Presentase 1 Tuntas 32 89% 2 Tidak Tuntas 4 11% Jumlah 36 100% Nilai Rata - Rata 83 Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 60 Dengan demikian nilai rata-rata siswa dalam kelas pada siklus 2 adalah 83 meningkat dibandingkan nilai rata-rata pra siklus yaitu 69 dan siklus 1 adalah 78. Jumlah siswa yang tuntas belajarnya pada siklus 2 meningkat menjadi 30 siswa, sementara pada pra siklus hanya 16 siswa dan siklus 1 yaitu 25 siswa. Tabel 25 diatas menunjukan bahwa perolehan hasil belajar IPA siswa kelas 4 SDN Sumogawe 01 Kecamatan Getasan dengan penerapan model pembelajaran CTL pada siklus 2 degan jumlah siswa yang nilainya <75 atau yang mencapai KKM sudah terlihat sangat meningkat. Hasil tes pada siklus 2 apabila dianalisis berdasarkan ketuntasan belajar dapat disajikan dalam bentuk diagram lingkaran pada gambar 5 di bawah ini:

75 Gambar 5 Prsentase Ketuntasan Belajar IPA Siswa Kelas 4 SDN Sumogawe 01 Kecamatan Getasan Siklus 2 Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 Gambar 5 menunjukan bahwa hasil belajar yang diperoleh siswa pada siklus 2 sudah mencapai standar yang telah ditetapkan pada indikator kinerja pada penelitian ini. Indikator keberhasilan penelitian ini dianggap berhasil apabila 30 siswa dari 36 siswa kelas 4 tuntas hasil belajarnya. Dari data tersebut dapat diperoleh informasi bahwa siswa yang telah tuntas pada siklus 2 sudah mencapai 89% (32 siswa). Dari hasil data siklus 2 tersebut sudah menunjukan keberhasilan ketuntasan belajar siswa yang sudah sesuai dengan indikator berhasilan penelitian. Pada siklus 2 yang sudah dilakukan, bisa dikatakan berhasil dan dapat dilihat dari meningkatnya hasil ketuntasan belajar siswa yaitu 32 siswa atau 89% siswa tuntas. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang dilakukan dalam menerapkan model pembelajaran CTL pada siklus 2 sudah berhasil karena memperoleh penilaian pada siklus 1 adalah 69% meningkat pada siklus 2 menjadi 84%.

76 4.3.2 Analisis Komparatif Berdasarkan hasil analisis ketuntasan belajar IPA siswa kelas 4 SDN Sumogawe 01 Kecamatan Getasan, dilakukan analisis komparatif ketuntasan hasil belajar antar siklus dan pra siklus. Analisis komparatif dilakukan dengan menyajikan data ketuntasan hasil belajar pra siklus, siklus 1 dan siklus 2 dalam satu tabel 26 dibawah ini: Tabel 26 Analisis Komparatif Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SDN Sumogawe 01 Kecamatan Getasan Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2 No Nilai Jumlah Siswa Persen (%) Jumlah Siswa Persen (%) Jumlah Siswa Persen (%) 1 Tuntas 16 44% 25 69% 32 89% 2 Tidak Tuntas 20 56% 11 31% 4 11% Jumlah 36 100% 36 100% 36 100% Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa rata-rata nilai hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari pra siklus hingga pelaksanaan siklus 2. Untuk memvisualisasikan analisis komparatif ketuntasan hasil belajar antar siklus dan pra siklus dapat digambarkan dalam diagram berikut :

77 Gambar 6 Analisis Komparatif Analisis Komparatif 100% 80% 60% 40% 20% 0% Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2 Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas 4.4 Pembahasan Sebelum diadakan tindakan siklus 1 dan siklus 2, yang dilakukan di kelas 4 SDN Sumogawe 01 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang ditemukan bahwa hasil belajar IPA siswa masih rendah, hal ini disebabkan penyampaian materi dengan metode konvensional dan tanpa media yang mendukung dalam penyampaian materi pembelajaran. Siswa hanya mendengarkan penjelasan guru saja, sehingga keaktifan dan kekreatifan siswa sama sekali tidak terlihat. Proses pembelajaran sebelum tindakan menunjukkan bahwa siswa masih pasif, karena tidak diberi respon yang menantang, siswa terlihat tegang dan tampak bosan dalam mengikuti proses belajar mengajar. Sehingga nilai rata-rata pelajaran IPA siswa rendah, nilai rata-rata siswa sebelum diadakan tindakan adalah 69. Siswa yang mencapai KKM 75 hanya 16 siswa dari 36 siswa dengan persentase 44% sedangkan siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal sebanyak 20 siswa dari 36 siswa dengan persentase 56%. Sebelum diadakan tindakan jumlah siswa yang mendapatkan nilai tertinggi sebesar 95 hanya diperoleh oleh 1 siswa dari 36 siswa. Sedangkan jumlah siswa yang memperoleh nilai terendah

78 berjumlah 5 siswa dengan nilai 55. Adanya perbedaan yang signifikan antara jumlah siswa yang tuntas dan tidak tuntas menjadi masalah yang harus segera diatasi. Tuntasnya ke-16 siswa ini dikarenakan sudah dapat menangkap materi yang disajikan oleh guru walaupun hanya dengan ceramah saja begitu juga dengan 1 siswa yang memperoleh nilai tertinggi. Ke-16 siswa ini termasuk 1 siswa yang memperoleh nilai tertinggi, memang mempunyai daya tangkap yang lebih dibandingkan teman-temannya yang lain walaupun hanya dengan mendengarkan saja, sedangkan 20 siswa yang lain belum bisa menangkap materi yang disajikan oleh guru hanya dengan ceramah saja karena daya tangkap mereka rendah jika hanya mendengarkan saja mereka belum bisa memahami sepenuhnya tentang materi yang disampaikan. Siswa akan lebih paham dan lebih mudah mengingat bila siswa mencari, membuat dan melakukan sendiri serta terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran. Untuk mengatasi rendahnya hasil belajar IPA siswa kelas 4 dalam proses pembelajaran, maka diperlukan model pembelajaran yang cocok dan tepat. Untuk itu peneliti mencoba mengatasi masalah yang hasil belajar IPA siswa kelas 4 SDN Sumogawe 01 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang dengan menggunakan model pembelajaran CTL. Menurut Baharudin dan Wahyuni (2007: 137) pembelajaran CTL adalah konsep pembelajaran yang membantu guru mengaitkan materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Dari definisi para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran CTL adalah model pembelajaran yang mengkaitkan materi pelajaran dengan dunia nyata sesuai dengan pemikiran siswa. Dalam proses pembelajaran CTL guru menghadirkan dunia nyata kedalam kelas yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan dan mengkaitkan materi tersebut dengan pemikiran siswa sehingga siswa mampu mengembangkan pemikiran yang ada dengan hal-hal yang baru didapat. Menurut Mulyasa, (2006: 110-111) menyatakan bahwa pembelajaran IPA sebaiknya dilakukankan secara inkuiri dan berbuat untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang alam dan menumbuhkan kemampuan

79 berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah. dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA adalah siswa dituntut untuk berpikir kritis dan mampu mengembangkan pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki serta menumbuhkan rasa ingin tahu siswa pada hal-hal baru serta mampu mengembangkan keterampilan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan seharihari siswa. Dengan menerapkan model pembelajaran CTL pada pelajaran IPA siswa kelas 4 SDN Sumogawe 01 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, siswa akan mengamati langsung objek yang akan dipelajari dengan menggunakan media gambar dan video dalam proses pembelajaran, tentu siswa akan lebih tertarik mengikuti pelajaran dan menumbuh kan rasa ingin tahu siswa mengenai hal-hal baru yang timbul dalam pikirannya sehingga timbul pertanyaanpertanyaan dari siswa yang berkaitan dengan media-media yang diamaiti siswa, tentunya media-media tersebut berhubungan dengan materi pelajaran yang akan disampaikan. Perencanaan penelitian ini diawali dengan berdiskusi bersama guru kelas 4 SDN Sumogawe 01 Kecamatan Getasan, untuk mendiskusikan hal-hal yang diperlukan dalam pemecahan masalah hasil belajar siswanya dan mendiskusikan pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran CTL. Setelah melaksanakan penelitian, maka diperoleh hasil belajar siswa pada siklus 1 dengan menerapkan model pembelajaran CTL, siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM 75) sebanyak 25 siswa dari 36 jumlah keseluruhan siswa dengan persentase 69% siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM sebanyak 11 siswa dengan persentase 31%. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 78 sedangkan nilai tertinggi yang diperoleh sebesar 95 dan nilai terendah 55. Dibandingkan dengan kondisi awal hasil belajar IPA siswa kelas 4 SDN Sumogawe 01 mengalami peningkatan yang signifikan, namun peneliti belum merasa puas karena belum memenuhi kriteria ketuntasan yang diharapkan. Untuk itu peneliti melakukan tindak lanjut dengan memperhatikan kekurangankekurangan pada siklus 1, sehingga peneliti melakukan perbaikan pada tahap siklus 2.

80 Siklus 2 dengan menerapkan model pembelajaran CTL untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas 4 SDN Sumogawe 01, siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM 75) sebanyak 36 siswa dengan persentase 89% dan masih terdapat 4 siswa yang belum bisa mencapai nilai diatas KKM. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada siklus 2 sebesar 83 sedangkan nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendah 60. Hasil yang cukup fantastis jika dibandingkan pada pra siklus. Namun masih ada beberapa siswa yang belum mencapai KKM 75. Setelah ditelusuri terdapat 4 siswa yang belum mencapai KKm 75, ke 4 siswa tersebut lamban dalam memahami pelajaran dan salah satu dari ke 4 siswa tersebut adalah anak berkebutuhan khusus sehingga sulit untuk mengikuti pelajaran yang berlangsung. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakuakan oleh Samriani dalam Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 2 dengan judul Penerapan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas IV SDN No 3 Siwalempu. Peneliti menggunakan model pembelajaran yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari dan melakukan sendiri materi pelajaran yang akan dipelajari, melalui pengetahuan yang dimiliki siswa dihubungkan materi pelajaran yang akan dipelajari, siswa dilibatkan sejak perencanaan sampai akhir dan siswa dituntut untuk memiliki kemampuan pengetahuan yang baik, serta terlibat aktif pada aktivitas pembelajaran dan memiliki kemampuan dalam mengembangkan pengetahuannya sendiri melalui materi pelajaran yang dipelajarinya. Berdasarkan perolehan nilai yang didapatkan pada siklus I dan siklus II dengan menerapkan model pembelajaran CTL dapat meningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA siswa kelas 4 SDN Sumogawe 01 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016. Situasi pembelajaran seperti ini mendukung efektivitas proses pembelajaran dan dengan langsung terlibat pada aktivitas (learning community) siswa akan lebih memahami dan mengerti materi yang dipelajari.