BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan penelitian dilakukan pada tanggal 13 September 2011 hingga tanggal 28 September Pemerolehan data disiplin belajar dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak 219

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik tadarus Al- Qur an, shalat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISI DATA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Dalam penelitian ini seluruh

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

STATISTIK DESKRIPTIF. Statistics. Strategi Membaca

BAB IV HASIL PENELITIAN. Mei 2016 terhadap siswa pada mata pelajaran Akidah akhlak di MTsN Kunir

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan FKIP-UKSW

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 17 Kota Jambi, kelas VII yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi di SLB A

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah penyebaran kuesioner kepada siswa kelas VII SMP N 11

BAB IV HASIL PENELITIAN

commit 77 to user BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian. digunakan untuk uji validitas instrumen.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Contoh Analisis Data Korelasi Kecerdasan Emosi terhadap Stress Kerja 1. Sebaran Data Kecerdasan Emosi Hasil Skoring Kuesioner

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun

BAB VI HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. diperoleh di lapangan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X 1 yang

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

Bagian 1. Angket Uji Coba Rekapitulasi Data Uji Coba Instrumen Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

DAFTAR LAMPIRAN. Kriteria Sampel Nama Provinsi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. statistik Kolmogorov- Smirnov (uji K-S). Dasar untuk pengambilan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN. Surabaya. Universitas ini beralamatkan di jl. Ketintang Surabaya.

PENGARUH KREATIVITAS DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik

Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Ayam Bakar Kia-Kila

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kedisiplinan dan Kepercayaan Diri terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran

Bab IV Analisis dan Pembahasan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. terhadap variable-variabel dalam penelitian ini. Data-data yang dihasilkan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan terhadap guru-guru SMA Negeri di Kabupaten

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dan karyawan di bagian akuntansi dan keuangan pada 5 (lima) Perusahaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB IV PEMBAHASAN. mengenai gambaran sampel berdasarkan usia, intensitas membeli dan jenis. a. Pengelompokan Subyek Berdasarkan Usia

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sekolah Dasar Negeri di kota Salatiga. Terletak di jalan Imam Bonjol No. 86

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Tarunatama Getasan yang beralamat di Jalan Raya Salatiga-Kopeng KM. 09 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas X SMK Tarunatama Getasan semester II tahun pelajaran 2012/2013. Subjek penelitian keseluruhan adalah 80 siswa dikarenakan ada 2 siswa yang tidak berangkat pada saat pengisian angket, dengan rincian pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Jumlah Siswa yang Digunakan Penelitian No. Jurusan Jumlah Siswa 1 Akuntansi & Tata Busana 35 2 Teknik Komputer dan Jaringan A 21 3 Teknik Komputer dan Jaringan B 24 Jumlah 80 B. Analisis Deskriptif Setiap Variabel Penelitian Setelah mendapat data dari penelitian, kemudian dilakukan analisis deskriptif variabel penelitian, uji validitas, analisis korelasional dan uji hipotesis. Analisis deskriptif dimaksud untuk menganalisis sejumlah data yang dikumpulkan sehingga memperoleh gambaran mengenai suatu variabel. Gambaran yang dimaksud adalah nilai minimum, nilai maksimum, sum, mean, dan standar deviasi. 1. Analisis Deskriptif Variabel Disiplin Belajar Data angket disiplin belajar dapat dideskripsikan dengan bantuan program SPSS for Windows Versi 16,0 seperti pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Deskripsi Pengukuran Disiplin Belajar N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation disiplin 80 132 242 15051 188.14 23.562 Valid N (listwise) 80 Melalui Tabel 4.2 diketahui bahwa variabel disiplin belajar dengan jumlah siswa (N) sebanyak 80 siswa. Disiplin belajar yang diukur meliputi: disiplin belajar di sekolah dan disiplin belajar di rumah. Disiplin dalam 33

34 masuk sekolah, disiplin siswa dalam mengerjakan tugas, disiplin siswa dalam mengikuti pelajaran di sekolah, disiplin siswa dalam mentaati tata tertib sekolah. Skor bergerak dari skor tertinggi 242 dan skor terendah 132. Rata-rata jawaban siswa adalah 188,14 dan simpangan baku atau standar deviasi (SD) sebesar 23,562. Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel disiplin belajar mempunyai item valid sebanyak 52 item dan skoring setiap item dilakukan dengan memberikan angka berjenjang antar skor 1 sampai dengan 5 menurut jenis itemnya. Tinggi rendahnya disiplin belajar siswa ditentukan dengan menggunakan tiga kategori, yakni: rendah, sedang, tinggi. Rumus yang digunakan untuk mencari rentang disiplin belajar adalah sebagai berikut: Skor tertinggi = 242 Skor terendah = 132 Banyak kategori = 3 h = Berdasarkan perhitungan tersebut didapat nilai interval sebesar 37, sehingga dapat ditentukan kategori seperti pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Klasifikasi Distribusi Frekuensi Disiplin Belajar Kategori Interval Frekuensi siswa (ΣN) Persentase (%) Tinggi 206 242 18 22,50 % Sedang 169 205 42 52,50 % Rendah 132 168 20 25,00 % Jumlah 80 Persentase 100 % Gambar 4.1 Grafik Frekuensi Variabel Disiplin Belajar

35 Disiplin belajar siswa dikategorikan tinggi jika jumlah skor yang diperoleh dalam angket disiplin belajar berkisar antara 206 242, disiplin belajar siswa dikategorikan tinggi jika jumlah skor yang diperoleh dalam angket disiplin belajar berkisar antara 169 205, dan disiplin belajar siswa dikategorikan rendah jika jumlah skor yang diperoleh dalam angket disiplin belajar berkisar antara 132 168. Melalui perhitungan dari Tabel 4.3 dengan gambar 4.1 nampak bahwa sebagian besar siswa memiliki disiplin belajar pada kategori sedang, dari 80 siswa, sebanyak 18 siswa memiliki disiplin bealajar dalam kategori tinggi dengan persentase 22,50%, sedangkan siswa yang memiliki disiplin belajar dalam kategori sedang berjumlah 42 siswa dengan persentase 52,50%, dan siswa yang memiliki disiplin belajar pada kategori rendah berjumlah 20 siswa dengan persentase 25%. Jadi dapat dikatakan disiplin belajar siswa tergolong pada kategori sedang. 2. Analisis Deskriptif Variabel Motivasi Belajar Data angket motivasi belajar dapat dideskripsikan dengan bantuan program SPSS for Windows Versi 16,0 seperti pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Deskripsi Pengukuran Motivasi Belajar N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation motivasi 80 73 171 10707 133.84 16.725 Valid N (listwise) 80 Perhitungan data pada Tabel 4.4 nampak bahwa skor bergerak dari skor tertinggi 171 dan skor terendah 73. Rata-rata jawaban siswa adalah 133,84 dan simpangan baku atau standar deviasi (SD) sebesar 16,725. Sama dengan instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel disiplin belajar, instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel motivasi belajar meliputi: motivasi belajar yang berasal dari diri sendiri (motivasi intrinsik), dan motivasi belajar yang berasal dari luar (motivasi ektrinsik), yang mempunyai item valid sebanyak 37 item dan skoring setiap item dilakukan dengan memberikan angka berjenjang antar skor 1 sampai dengan 5 menurut jenis itemnya. Tinggi rendahnya motivasi belajar siswa ditentukan dengan menggunakan tiga kategori, yakni: rendah, sedang, dan tinggi. Rumus yang digunakan untuk mencari rentang disiplin belajar adalah sebagai berikut:

36 Skor tertinggi = 171 Skor terendah = 73 Banyak kategori= 3 = h Berdasarkan perhitungan tersebut didapat nilai interval sebesar 33, sehingga dapat ditentukan kategori seperti pada Tabel 4.5. Tabel 4.5 Klasifikasi Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Kategori Interval Frekuensi siswa (ΣN) Persentase (%) Tinggi 139 171 33 41,25 % Sedang 106 138 44 55,00 % Rendah 73 105 3 3,75 % Jumlah 80 Persentase 100 % Gambar 4.2 Grafik Frekuensi Variabel Motivasi Belajar Motivasi belajar siswa dikategorikan tinggi jika jumlah skor yang diperoleh dalam angket motivasi belajar berkisar antara 139 171, motivasi belajar siswa dikategorikan tinggi jika jumlah skor yang diperoleh dalam angket motivasi belajar berkisar antara 106 138, dan motivasi belajar siswa dikategorikan rendah jika jumlah skor yang diperoleh dalam angket motivasi belajar berkisar antara 73 105. Melalui perhitungan dari Tabel 4.5 dengan gambar 4.2 nampak bahwa sebagian siswa memiliki motivasi belajar pada kategori tinggi yakni

37 berjumlah 33 siswa dengan persentase 41,25%, siswa yang memiliki motivasi belajar dalam kategori sedang berjumlah 44 siswa dengan persentase 55%, dan siswa yang memiliki motivasi belajar dalam kategori rendah berjumlah 3 siswa dengan persentase 3,75%. Jadi dapat dikatakan motivasi belajar siswa tergolong pada kategori sedang. 3. Analisis Deskriptif Variabel Hasil Belajar Data hasil belajar dapat dideskripsikan dengan bantuan program SPSS for Windows Versi 16,0 seperti pada Tabel 4.6. Tabel 4.6 Deskripsi Pengukuran Hasil Belajar Hasil belajar Valid N (listwise) N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation 80 23 100 5567 69.59 22.085 80 Melalui perhitungan data pada Tabel 4.6 diketahui bahwa hasil belajar skor bergerak dari skor tertinggi 97 dan skor terendah 67. Rata-rata nilai siswa adalah 85,49 dan simpangan baku atau standar deviasi (SD) sebesar 6,137. Tinggi rendahnya hasil belajar siswa ditentukan dengan menggunakan tiga kategori, yakni: tinggi, sedang, rendah. Rumus yang digunakan untuk mencari rentang hasil belajar adalah sebagai berikut: Skor tertinggi = 100 Skor terendah = 23 Banyak kategori = 3 = h Berdasarkan perhitungan tersebut didapat nilai interval sebesar 26, sehingga dapat ditentukan kategori seperti pada Tabel 4.7. Tabel 4.7 Klasifikasi Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kategori Interval Frekuensi siswa Persentase (%) (ΣN) Tinggi 75 100 32 40,00 % Sedang 49 74 29 36,25 % Rendah 23 48 19 23,75 % Jumlah 80 Persentase 100 %

38 Gambar 4.3 Grafik Frekuensi Variabel Hasil Belajar Hasil belajar siswa dikategorikan tinggi jika jumlah skor yang diperoleh dalam angket hasil belajar berkisar antara 75 100, hasil belajar siswa dikategorikan tinggi jika jumlah skor yang diperoleh dalam angket hasil belajar berkisar antara 49 74, dan hasil belajar siswa dikategorikan rendah jika jumlah skor yang diperoleh dalam angket hasil belajar berkisar antara 23 48. Melalui perhitungan dari Tabel 4.7 dengan gambar 4.3 nampak bahwa sebagian siswa memiliki hasil belajar matematika pada kategori tinggi yakni berjumlah 32 siswa dengan persentase 40%, siswa yang memiliki motivasi belajar dalam kategori sedang 29 siswa dengan persentase 36,25%, dan siswa yang memiliki motivasi belajar dalam kategori rendah 19 siswa dengan persentase 23,75%. C. Uji Asumsi Pengujian asumsi digunakan utuk mengetahui tenik korelasi yang dapat digunakan, terlebih dahulu digunakan uji normalitas dan uji linearitas. Uji normalitas dan uji linearitas merupakan prasarat yang harus terpenuhi dalam menggunakan statistik parametrik. Apabila salah satu atau keduanya tidak terpenuhi, maka statistik yang digunakan adalah statistik non-parametrik. 1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan Uji Kolmogrov-Smirnov, dimana uji normalitas digunakan untuk menguji distribusi pengisisan jawaban sampel normal atau tidak pada alat ukur yang dipakai. Sukestiyarno (2010) menyatakan bahwa jika nilai signifikan p > 0,05 maka

39 distribusi datanya adalah normal, sedangkan jika nilai signifikan p < 0,05 maka distribusi datanya tidak normal. Hasil uji normalitas disiplin belajar, motivasi belajar, dan hasil belajar matematika dapat dilihat dari Tabel 4.8. Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test disiplin motivasi Hasil belajar N 80 80 80 Normal Parameters a,,b Mean 188.14 133.84 69.59 Most Extreme Differences Std. Deviation 23.562 16.725 22.085 Absolute.068.079.096 Positive.065.064.084 Negative -.068 -.079 -.096 Kolmogorov-Smirnov Z.610.705.862 Asymp. Sig. (2-tailed).851.702.447 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Berdasarkan hasil uji normalitas pada Tabel 4.8, diperoleh angka koefisien Kolmogrov-Smirnov untuk variabel disiplin belajar sebesar 0,610 dengan p adalah 0,851 > 0,05, untuk variabel motivasi belajar sebesar 0,705 dengan p adalah 0,702 > 0,05, dan untuk variabel hasil belajar matematika sebesar 0,862 dengan p adalah 0,447 > 0,05. Dengan demikian, variabel sisiplin belajar, motivasi belajar, dan hasil belajar matematika berdistribusi normal. 2. Uji Linearitas Setelah dilakukan uji normalitas, langkah selanjutnya adalah melakukan uji linearitas. Uji linearitas dalam penelitian ini adalah uji f. Kaidah yang digunakan yaitu: jika p < 0,05 maka hubungan linear, sedangkan jika p > 0,05 maka hubungan tidak linear.

40 Hasil belajar * disiplin Tabel 4.9 Hasil Uji Linearitas antara Disiplin Belajar dengan Hasil Belajar Matematika ANOVA Table Between Groups (Combine d) Sum of Squares df Mean Square F Sig. 25061.421 54 464.100.861.684 Linearity 708.015 1 708.015 1.314.263 Deviation from Linearity 24353.406 53 459.498.853.694 Within Groups 13469.967 25 538.799 Total 38531.388 79 Hasil pengolahan data pada Tabel 4.9 menunjukan bahwa nilai signifikan pada uji lineartitas disiplin belajar dengan hasil belajar matematika sebesar p = 0,258. Karena nilai p > 0,05 (0,258 > 0,05), maka dapat dikatakan bahwa disiplin belajar dengan hasil belajar matematika tidak berkorelasi linear. Tabel 4.10 Hasil Uji Linearitas antara Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Matematika ANOVA Table Sum of Squares df Mean Square F Sig. Hasil belajar * motivasi Between Groups (Combined) 22021.971 43 512.139 1.117.369 Linearity 1774.778 1 1774.778 3.870.057 Deviation from Linearity 20247.192 42 482.076 1.051.442 Within Groups 16509.417 36 458.595 Total 38531.388 79 Hasil pengolahan data pada Tabel 4.10 menunjukan bahwa nilai signifikan pada uji lineartitas motivasi belajar dengan hasil belajar matematika sebesar p = 0,057. Karena nilai p > 0,05 (0,057 > 0,05), maka dapat dikatakan bahwa motivasi belajar dengan hasil belajar matematika tidak berkorelasi linear.

41 D. Analisis Korelasi Sumber data yang akan dikorelasikan dalam penelitian ini berdistribusi normal tetapi tidak berkorelasi linear sehingga analisis korelasi yang digunakan dalam penelitian adalah analisis korelasi Spearman s rho. Penelitian ini menggunakan tiga variabel yaitu disiplin belajar (X 1 ) dan motivasi belajar (X 2 ) sebagai variabel independent dengan hasil belajar (Y) sebagai variabel dependent. Eratnya hubungan antara ketiga variabel (X 1, X 2, dan Y) dalam penelitian ini dapat diukur menggunakan analisis korelasi ganda (multiple correlation). Kriteria yang digunakan sebagai pedoman dalam menafsirkan keeratan hubungan merujuk tolak ukur nilai koefisien korelasi (r), untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil dan untuk mengetahui hubungan positif maka berpedoman pada ketentuan yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010: 184) pada Tabel 3.9. Perhitungan korelasi menggunakan program perhitungan data statistik SPSS for Windows Versi 16,0. Sesuai dengan hipotesis yang ditetapkan dan peneliti sudah mengetahui arah hubungan, maka signifikansi yang digunakan adalah two-tiled atau uji dua fihak. 1. Analisis Korelasi antara Disiplin dengan Hasil Belajar Tabel 4.11 Analisis Korelasi Spearman's rho antara Disiplin Belajar dan Hasil Belajar Spearman's rho disiplin Correlation Coefficient hasil_belajar disiplin Hasil belajar 1.000.104 Sig. (2-tailed)..360 N 80 80 Correlation Coefficient.104 1.000 Sig. (2-tailed).360. N 80 80 Berdasarkan Tabel 4.11, nampak bahwa koefisien korelasi antara disiplin belajar dengan hasil belajar siswa sebesar r xy = 0,104 pada taraf signifikansi 5%. Berdasarkan kriteria yang ada dalam Tabel 3.9, maka dapat diketahui bahwa nilai hitung koefisien ini termasuk dalam kategori sangat rendah (tidak berkorelasi). Pada Tabel 4.11 juga terlihat bahwa Sig. (2-tailed) atau signifikan dua sisi menunjukan angka sebesar 0,360, hal tersebut menunjukan bahwa

42 tidak ada korelasi yang signifikan antara disiplin belajar dengan hasil belajar Matematika siswa kelas X SMK Tarunatama Getasan Semester II Tahun Ajaran 2012/2013, karena p > 0,05 (0,360 > 0,05). 2. Analisis Korelasi antara Motivasi dengan Hasil Belajar Tabel 4.12 Analisis Korelasi Spearman's rho antara Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Spearman's rho Motivasi Correlation Coefficient hasil_belajar motivasi Hasil belajar 1.000.233 * Sig. (2-tailed)..037 N 80 80 Correlation Coefficient.233 * 1.000 Sig. (2-tailed).037. N 80 80 *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Berdasarkan Tabel 4.12, nampak bahwa koefisien korelasi antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa sebesar r xy = 0,233 pada taraf signifikansi 5%. Berdasarkan kriteria yang ada dalam Tabel 3.9, maka dapat diketahui bahwa nilai hitung koefisien ini termasuk dalam kategori rendah. Pada Tabel 4.12 terlihat bahwa Sig. (2-tailed) atau signifikan dua sisi menunjukan angka sebesar 0,037, hal tersebut menunjukan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar Matematika siswa kelas X SMK Tarunatama Getasan Semester II Tahun Ajaran 2012/2013, karena p < 0,05 (0,037 < 0,05). 3. Analisis Korelasi Berganda antara Disiplin Belajar dan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Untuk mengetahui korelasi antara disiplin belajar dan motivasi belajar dengan hasil belajar, peneliti menggunakan analisi regresi ganda. Analisis regresi ganda digunakan apabila jumlah variabel independennya minimal 2 (Sugiyono, 2010:275). Adapun rumus atau persamaannya sebagai berikut: Ya = b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 Tabel 4.14 berikut ini merangkum data korelasi berganda (multiple correlation) antara disiplin belajar dan motivasi belajar dengan hasil belajar Matematika siswa kelas X SMK Tarunatama Getasan Semester II Tahun Ajaran 2012/2013.

43 Tabel 4.13 Koefisien Korelasi Berganda antara Disiplin Belajar dan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Model R R Square Model Summary Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.228 a.052.027 21.783 a. Predictors: (Constant), motivasi, disiplin Model Sum of Squares ANOVA b df Mean Square F Sig. 1 Regression 1994.975 2 997.488 2.102.129 a Residual 36536.412 77 474.499 Total 38531.388 79 a. Predictors: (Constant), motivasi, disiplin b. Dependent Variable: hasil_belajar Berdasarkan data korelasi berganda pada Tabel 4.13, menunjukan bahwa hubungan secara bersama-sama antara variabel disiplin belajar dan motivasi belajar dengan hasil belajar Matematika kelas X SMK Tarunatama Getasan Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 memiliki koefisien korelasi (r) sebesar 0,228 dengan tingkat signifikan p = 0,129. Berdasarkan kriteria yang dikemukakan Sugiyono (2010:184), maka dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi ini termasuk kategori sangat rendah (tidak berkorelasi) dan tidak ada hubungan yang signifikan antara disiplin dan motivasi dengan hasil belajar Matematika siswa kelas X SMK Tarunatama Getasan Semester II Tahun Ajaran 2012/2013. E. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan analisis deskriptif yang dilakukan terhadap variabel-variabel penelitian diperoleh hasil sebagai berikut. Sebagian besar siswa kelas X SMK Tarunatama Getasan Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 memiliki disiplin belajar pada kategori sedang, dari 80 siswa, sebanyak 18 siswa memiliki disiplin bealajar dalam kategori tinggi dengan persentase 22,50%, sedangkan siswa yang memiliki disiplin belajar dalam kategori sedang berjumlah 42 siswa

44 dengan persentase 52,50%, dan siswa yang memiliki disiplin belajar pada kategori rendah berjumlah 20 siswa dengan persentase 25%. Jadi dapat dikatakan disiplin belajar siswa tergolong pada kategori sedang. Berdasarkan analisis variabel motivasi belajar nampak bahwa sebagian siswa kelas X SMK Tarunatama Getasan Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 memiliki motivasi belajar pada kategori tinggi yakni berjumlah 33 siswa dengan persentase 41,25%, siswa yang memiliki motivasi belajar dalam kategori sedang berjumlah 44 siswa dengan persentase 55%, dan siswa yang memiliki motivasi belajar dalam kategori rendah berjumlah 3 siswa dengan persentase 3,75%. Jadi dapat dikatakan motivasi belajar siswa tergolong pada kategori sedang, sedangkan analisis deskriptif hasil belajar matematika nampak bahwa sebagian siswa memiliki hasil belajar matematika pada kategori tinggi yakni berjumlah 32 siswa dengan persentase 40%, siswa yang memiliki motivasi belajar dalam kategori sedang 29 siswa dengan persentase 36,25%, dan siswa yang memiliki motivasi belajar dalam kategori rendah 19 siswa dengan persentase 23,75%. Di bawah ini berturut-turut akan dibahas mengenai ada tidaknya hubungan yang signifikan antara disiplin belajar dengan hasil belajar, motivasi belajar dengan hasil belajar, dan hubungan antara disiplin dan motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas X SMK Tarunatama Getasan Semester II Tahun Ajaran 2012/2013. 1. Hubungan antara Disiplin Belajar dengan Hasil Belajar Matematika Hasil pengujian korelasi Spearman s rho antara disiplin belajar dengan hasil belajar pada taraf signifikan 5% diperoleh nilai koefisien korelasi r xy = 0,104. Berdasarkan pedoman korelasi yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010) korelasi tersebut masuk dalam kategori sangat rendah (tidak berkorelasi), sedangkan untuk tingkat signifikansinya diperoleh bahwa Sig(2-tiled) atau p = 0,360. Karena nilai p lebih besar dari 0,05 (0,360 > 0,05), hal ini berarti Ho diterima dan Ha ditolak, dan dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara disiplin belajar dengan hasil belajar siswa kelas X SMK Tarunatama Getasan Semester II Tahun Ajaran 2012/2013. 2. Hubungan antara Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Hasil pengujian korelasi Spearman s rho antara motivasi belajar dengan hasil belajar pada taraf signifikan 5% diperoleh nilai koefisien korelasi r xy = 0,233. Berdasarkan pedoman korelasi yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010) korelasi tersebut masuk dalam kategori rendah, sedangkan untuk tingkat signifikansinya diperoleh bahwa Sig(2-tiled) atau p = 0,037. Karena

45 nilai p lebih kecil dari 0,05 (0,037 < 0,05) menjadikan r xy = 0,233 menjadi sangat signifikan, hal ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima, dan dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa kelas X SMK Tarunatama Getasan Semester II Tahun Ajaran 2012/2013. 3. Korelasi Berganda antara Displin dan Motivasi dengan Hasil Belajar Matematika Hasil pengujian korelasi ganda antara displin dan motivasi dengan hasil belajar pada taraf signifikan 5% diperoleh nilai koefisien korelasi gandan R = 0,228. Berdasarkan pedoman korelasi yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010) korelasi tersebut masuk dalam kategori rendah, sedangkan untuk tingkat signifikansinya diperoleh bahwa signifikasinya p = 0,129. Karena nilai p lebih besar dari 0,05 (0,129 > 0,05) menjadikan R = 0,228 menjadi sangat tidak signifikan, hal ini berarti Ho diteroma dan Ha ditolak, dan dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara disiplin belajar displin dan motivasi dengan hasil belajar matematika siswa kelas X SMK Tarunatama Getasan Semester II Tahun Ajaran 2012/2013. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelititan Istriana Setyaningrum (2011) yang menyatkan bahwa tidak ada hubungan yang positif signifikan antara disiplin belajar disiplin belajar dan motivasi belajar dengan hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Gugus Lokantara Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung Semester I Tahun ajaran 2011/2012. Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian Endah Tri Fatmawati (2012) dengan judul, Pengaruh motivasi ekstrinsik dan disiplin belajar peserta didik kelas VI Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 03 Salatiga menyatakan bahwa motivasi intrinsik dan disiplin belajar efektif terhadap prestasi peserta didik Kelas VI di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 03 Salatiga. Besarnya efektivitas motivasi ekstrinsik dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar secara bersama-sama adalah 41%. Sedangkan secara parsial besarnya efektivitas masing-masing variabel independent penilitian, yaitu motivasi ekstrinsik terhadap prestasi belajar 16% dan efektivitas disiplin belajar terhadap prestasi belajar 22,47% Demikianlah hasil penelitian yang penulis temukan, bahwa tidak ada korelasi signifikan antara disiplin belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas X SMK Tarunatama Getasan Semester II Tahun Ajaran 2012/2013, terdapat korelasi yang sangat signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas X SMK Tarunatama Getasan Semester II Tahun Ajaran 2012/2013, dan terdapat korelasi yang sangat signifikan antara disiplin

46 belajar dengan motivasi belajar Matematika siswa kelas X SMK Tarunatama Getasan Semester II Tahun Ajaran 2012/2013, serta tidak ada tidak ada korelasi yang signifikan antara disiplin dan motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas X SMK Tarunatama Getasan Semester II Tahun Ajaran 2012/2013.