USULAN PERBAIKAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PRODUKSI MESIN FIN FORMING DENGAN MENGGUNAKAN METODE EFEKTIFITAS SELURUH PERALATAN (OEE) DI PT.

dokumen-dokumen yang mirip
USULAN PERBAIKAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PRODUKSI MESIN FIN FORMING DENGAN MENGGUNAKAN METODE EFEKTIFITAS SELURUH PERALATAN (OEE) DI PT.

BAB V ANALISA HASIL Analisis Perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE)

PRESENTASI SIDANG SKRIPSI. September

ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI MESIN RING FRAME DENGAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE DI PT INDORAMA SYNTHETICS Tbk

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah performance mesin yang digunakan (Wahjudi et al., 2009). Salah

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan tingkat efisiensi dan efektifitas mesin/peralatan juga mengakibatkan

ANALISIS PEMELIHARAAN PRODUKTIF TOTAL PADA PT. WAHANA EKA PARAMITRA GKD GROUP

BAB V ANALISA HASIL PERHITUNGAN. Equipment Loss (Jam)

BAB V ANALISIS HASIL

Evaluasi Efektivitas Mesin Filter Press

Nama : Teguh Windarto NPM : Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr.Ir Rakhma Oktavina, MT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. operasi pada suatu perusahaan adalah kesiapan mesin mesin produksi dalam. diperlukan adanya suatu sistem perawatan yang baik.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Evaluasi Efektivitas Mesin Creeper Hammer Mill dengan Pendekatan Total Productive Maintenance (Studi Kasus: Perusahaan Karet Remah di Lampung Selatan)

ANALISIS PERBAIKAN KESEIMBANGAN LINI PERAKITAN TRANSMISI CURRENT DENGAN MENGGUNAKAN METODE KILLBRIDGE-WESTER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS MESIN DENGAN OVER-ALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DI PT. SINAR SOSRO KPB. CAKUNG. Much. Djunaidi 1*, Resti Natasya 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN.

1 BAB I PENDAHULUAN. ini disebabkan karena tim perbaikan tidak mendapatkan dengan jelas

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV METODE PENELITIAN

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI ALUMINIUM PROFIL 4404 MENGGUNAKAN METODE DMAIC

BAB I PENDAHULUAN. menyusun kembali strategi dan taktik bisnisnya sehari-hari. Persaingan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V ANALISIS. Total Waktu (menit)

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PENINGKATAN EFISIENSI PRODUK MESIN B-3 MELALUI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENEES (OEE)

BAB V ANALISA. Value added time Leadtime. = 3,22jam. 30,97 jam x 100% = 10,4%

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah penelitian yang dilakukan. 3.1 Flow Chart

PENJAMINAN MUTU UNTUK UJI KUALITAS BATUBARA. : ERIAN SUTANTIO NPM : JURUSAN : TEKNIK INDUSTRI PEMBIMBING : Dr. Ir. SUDARYANTO, M.Sc.

Prosiding SNATIF Ke-1 Tahun ISBN:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB V ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

DAFTAR REKAPITULASI JUMLAH PENDUDUK KOTA BANDUNG BERDASARKAN JUMLAH : RT, RW DAN MENURUT GOLONGAN AGAMA : JANUARI 2012 : BANDUNG WETAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB V ANALISA HASIL. sebelumnya menggunakan metode OEE maka dapat disimpulkan bahwa hasil

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kepercayaan yang tinggi dari para konsumen, berlomba-lomba untuk

MEMPELAJARI PERAWATAN MESIN DB 800 V5 EX DALAM PEMBUATAN PRODUK CARRIER CAMSHAFT DI PT PROGRESS DIECAST

BAB IV PEMBAHASAN. Secara umum, penelitian ini bertujuan membantu perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Pembuatan Diagram Sebab Akibat. Diagram sebab akibat memperlihatkan hubungan antara permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. pengolahan produk makanan ternak ikan. Proses pembuatan pakan ternak ikan ini

PERHITUNGAN DAN ANALISIS NILAI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) PADA MESIN MESPACK DI PT. UNILEVER INDONESIA DEA DERIANA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT XYZ merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi dua jenis produk yaitu Upper dan Full Shoe.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Diterima : 19 Agustus 2014 Disetujui : 2 September 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pada industri manufaktur mesin/peralatan yang telah tersedia dan siap

BAB 1 PENDAHULUAN. bergerak dalam dunia industri khususnya sebagai supplier bahan baku

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

USULAN PERBAIKAN TERHADAP MANAJEMEN PERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) DI PT.

I.1 Latar Belakang. Gambar I.1 Struktur Organisasi Departemen FSBP FSBP FLOUR SILO AND BULK FLOUR PACKING & BY PRODUCT PACKING

PENGUKURAN MANAJEMEN PERAWATAN MENGGUNAKAN METODE TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE

Analisa Total Productive Maintenance pada Mesin Machining Center pada PT. Hitachi Power System Indonesia (HPSI) Dengan Menggunakan Metode

Jl. Kaliurang Km 14.4 Sleman, DIY ,2) ABSTRAK

BAB III METODOLOGI.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Diagram Sebab Akibat. Setelah penulis melakukan observasi ke lapangan serta wawancara secara

Ditulis Guna Melengkapi Sebagian Syarat Untuk Mencapai Jenjang Sarjana Strata Satu (S1) Jakarta 2016

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI POMPA MINYAK MENGGUNAKAN METODE DMAIC

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

PENGUKURAN PRODUKTIFITAS MESIN UNTUK MENGOPTIMALKAN PENJADWALAN PERAWATAN (STUDI KASUS DI PG LESTARI)

Total Productive Maintenance (TPM) Sistem Perawatan TIP FTP UB Mas ud Effendi

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Dalam hal ini, perusahaan sering dihadapkan pada masalah masalah yang

Implementasi Metode Overall Equipment Effectiveness Dalam Menentukan Produktivitas Mesin Rotary Car Dumper

STUDI PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) UNTUK PENINGKATAN EFESIENSI PRODUKSI DI PT. SINAR SOSRO

BAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI

BAB I PENDAHAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan harus melakukan perbaikan secara berkala untuk

BAB I PENDAHULUAN. masalah dalam mesin/peralatan produksi, misalnya mesin berhenti secara tiba-tiba,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. Support. Webbing QC Sewing. Gambar I.1 Skema alur proses produksi tas di PT. Eksonindo Multi Product Industry

BAB I PENDAHULUAN. kondisi full capacity serta dapat menghasilkan kualitas produk seratus persen.

BAB I PENDAHULUAN. atau di dalam kantor untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam menjalankan

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT BERKAH ANUGRAH MAKMUR SEJATI DENGAN METODE OPTIMASI ALGORITMA WAGNER-WITHIN

Total Productive Maintenance (TPM) Sistem Perawatan TIP FTP UB Mas ud Effendi

Sunaryo dan Eko Ardi Nugroho

3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ada sekarang secara sistematis dan faktual berdasarkan data-data. penelitian ini meliputi proses

1. Biaya Investasi: - Harga pembelian - Harga komponen alat bantu - Biaya instalasi 2. Biaya operasi: - Biaya perawatan - Biaya bahan bakar - Biaya

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

ANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PADA LINI PRODUKSI MESIN PERKAKAS GUNA MEMPERBAIKI KINERJA PERUSAHAAN

USULAN RANCANGAN PEMELIHARAAN PRODUKTIF TOTAL DENGAN PEMELIHARAAN MANDIRI DI PT. XYZ

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era kompetisi global dan industrialisasi yang semakin canggih,

Bab I Pendahuluan. Gambar I. 1 Desain Kantong Pasted. Sumber : Biro Pabrik Kantong PT. Semen Padang

Penerapan Total Productive Maintenance Pada Mesin Electric Resistance Welding Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

USULAN PERBAIKAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PRODUKSI MESIN FIN FORMING DENGAN MENGGUNAKAN METODE EFEKTIFITAS SELURUH PERALATAN (OEE) DI PT. XYZ Disusun oleh : Nama : Dadan Dani NPM : 30407223 Pembimbing I II : Ir. Farry Firman H, MSIE : Ir. Ina Siti Hasanah, MT JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMAti

1.1 Latar Belakang Mengapa target produksi mesin fin forming tidak tercapai Terlalu banyak kerusakan mesin, pemasangan dan penyetelan mesin yang lama & produk yang rusak,sehingga target produksi tidak tercapai Diperlukan usaha perawatan produktif total untuk mengatasi masalah tersebut 1.2 Perumusan Masalah Rendahnya efisiensi mesin fin forming yang dibuktikan dengan tidak tercapainya target produksi yang telah ditentukan. Target produksi perhari ditargetkan sebanyak 700 radiator, tetapi mesin fin forming hanya mampu membuat radiator sebanyak 500-550 setiap harinya, atau hanya 78% dari target yang ditentukan.

1.3 Pembatasan Masalah Penelitian yang dilakukan hanya meneliti efesiensi mesin fin forming dengan menggunakan metode Efektifitas Seluruh Peralatan (OEE) 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari pelaksanaan penilitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mendapatkan nilai Efektifitas Seluruh Peralatan (OEE) dari mesin fin forming 2. Mengetahui akar penyebab rendahnya nilai Efektifitas Seluruh Peralatan (OEE) dari mesin fin forming 3. Menghasilkan usulan perbaikan untuk meningkatkan Efektifitas Seluruh Peralatan (OEE) pada mesin fin forming.

Mulai METODOLOGI PENELITIAN Studi Lapangan Studi Pendahuluan Studi Pustaka Identifikasi Masalah Masih rendahnya efisiensi mesin fin forming karena tidak mampu mencapai target produksi Tujuan Penelitian Mengetahui nilai OEE mesin fin forming kemudian memberikan usulan perbaikan untuk meningkatkan efisiensi mesin fin forming Pengumpulan Data Periode Juli 2011 Februari 2012 1. Jam Kerja Mesin fin forming 2. Data waktu kerusakan mesin fin forming 3. Data waktu pemeliharaan mesin fin forming 4. Data waktu setup mesin fin forming 5. Total produk yang diproses mesin fin forming 6. Total produk ok 7. Total produk cacat 8. Total produk yang discrap 9. Waktu siklus mesin fin forming Data Sesuai Tidak Ya Pengolahan Data Periode Juli 2011 Februari 2012 - Perhitungan ketersediaan waktu - Perhitngan efektifitas kinerja - Perhitungan tingkat kualitas produk - Perhitungan OEE - Perhitungan faktor enam kerugian besar a. Perhitungan kerusakan peralatan b. Perhitungan pemasangan dan penyetelan c. Pehitungan berhenti sesaat d. Perhitungan penurunan kecepatan e. Perhitungan cacat waktu proses f. Perhitungan cacat awal produksi Analisa Analisa nilai OEE Analisa faktor enam kerugian besar Usulan Penyelesaian masalah Kesimpulan dan Saran Selesai

Pengumpulan Data Periode Total Waktu Kerusakan (Jam) Juli 2011 26.16 Agustus 2011 15,33 Septembr 2011 17,45 Oktober 2011 30,78 Nopember 2011 24,67 Desember 2011 29,67 Januari 2012 27,29 Februari 2012 37,95 Periode Total Waktu PM (Jam) Juli 2011 10 Agustus 2011 10 Septembr 2011 10 Oktober 2011 10 Nopember 2011 10 Desember 2011 10 Januari 2012 10 Februari 2012 10 Total Waktu Periode Pemasangan Dan Penyetelan (Jam) Juli 2011 20,83 Agustus 2011 27,67 Septembr 2011 25,5 Oktober 2011 20,6 Nopember 2011 23,32 Desember 2011 20,83 Januari 2012 29,16 Februari 2012 27,5 Total Total Total Total Total Total Periode Waktu Produk Produk Cacat Cacat awal Waktu Tersedia Proses Ok Saat Proses produksi Aktual (Jam) (Pcs) (Pcs) (Pcs) (Pcs) (Jam) Juli 2011 454 15519 15107 412 0 387.975 Agustus 2011 410 12520 12196 324 0 313 Septembr 2011 419 12769 12457 312 0 319.225 Oktober 2011 461 15776 15169 607 0 394.4 Nopember 2011 449 15335 14746 589 0 383.375 Desember 2011 451 15426 14857 569 0 385.65 Januari 2012 434 13294 12859 435 0 332.35 Februari 2012 483 16071 15458 613 0 401.775

Pengolahan Data Periode Waktu Total Penurunan Waktu Ketersediaan Loading Waktu Operasi (%) (Jam) (Jam) (Jam) Juli 2011 444 46.99 397.01 89.42 Agustus 2011 400 43 357 89.25 Septembr 2011 409 42.95 366.05 89.5 Oktober 2011 451 51.38 399.62 88.61 Nopember 2011 439 47.99 391.01 89.07 Desember 2011 441 50.5 390.5 88.55 Januari 2012 424 56.45 367.55 86.69 Februari 2012 473 65.45 407.55 86.16 90.00 89.00 88.00 87.00 86.00 85.00 84.00 Ketersediaan Ketersediaan

Pengolahan Data Total Produk Waktu Siklus Waktu Efektifitas Periode Proses Ideal Operasi Kinerja (Pcs) (Jam/pcs) (Jam) (%) Juli 2011 15519 0.025 397.01 97.72 Agustus 2011 12520 0.025 357 87.68 Septembr 2011 12769 0.025 366.05 87.21 Oktober 2011 15776 0.025 399.62 98.69 Nopember 2011 15335 0.025 391.01 98.05 Desember 2011 15426 0.025 390.5 98.76 Januari 2012 13294 0.025 367.55 90.42 Februari 2012 16071 0.025 407.55 98.58 Efektifitas Kinerja 100.00 98.00 96.00 94.00 92.00 90.00 88.00 86.00 84.00 82.00 80.00 Efektifitas Kinerja Juli 2011 Agustus 2011 Septembr 2011 Oktober 2011 Nopember Desember 2011 2011 Januari 2012 Februari 2012

Total Produk Total Tingkat Kualitas Periode Proses Cacat Produk (Pcs) (pcs) (%) Juli 2011 15519 412 97.35 Agustus 2011 12520 324 97.41 Septembr 2011 12769 312 97.56 Oktober 2011 15776 607 96.15 Nopember 2011 15335 589 96.16 Desember 2011 15426 569 96.31 Januari 2012 13294 435 96.73 Februari 2012 16071 613 96.19 Pengolahan Data 98.00 97.50 97.00 96.50 96.00 95.50 95.00 Tingkat Kualitas Produk Tingkat Kualitas Produk

Pengolahan Data Ketersediaan Efektifitas Tingkat Kualitas OEE Periode (%) Kinerja Produk (%) (%) (%) Juli 2011 89.42 97.72 97.35 85.07 Agustus 2011 89.25 87.68 97.41 76.23 Septembr 2011 89.5 87.21 97.56 76.15 Oktober 2011 88.61 98.69 96.15 84.08 Nopember 2011 89.07 98.05 96.16 83.98 Desember 2011 88.55 98.76 96.31 84.23 Januari 2012 86.69 90.42 96.73 75.82 Februari 2012 86.16 98.58 96.19 81.7 86.00 84.00 82.00 80.00 78.00 76.00 74.00 72.00 70.00 OEE OEE = Ketersediaan x efektifitas kinerja x tingkat kualitas produk OEE = 89.42 % x 97.72 % x 97.35 % = 85.06 %

Pengolahan Data Periode Total Kerusakan Waktu Loading Kerugian Kerusakan (Jam) (Jam) (%) Juli 2011 26.16 444 5.89 Agustus 2011 15.33 400 3.83 Septembr 2011 17.45 409 4.27 Oktober 2011 30.78 451 6.82 Nopember 2011 24.67 439 5.62 Desember 2011 29.67 441 6.73 Januari 2012 27.29 424 6.44 Februari 2012 37.95 473 8.02 Periode Total Waktu Pemasangan Dan Penyetelan Waktu Loading (Jam) Kerugian Pemasangan Dan Penyetelan (Jam) (%) Juli 2011 20.83 444 4.69 Agustus 2011 27.67 400 6.92 Septembr 2011 25.5 409 6.23 Oktober 2011 20.6 451 4.57 Nopember 2011 23.32 439 5.31 Desember 2011 20.83 441 4.72 Januari 2012 29.16 424 6.88 Februari 2012 27.5 473 5.81

Pengolahan Data Periode Waktu Tidak Produktif Waktu Loading Kerugian Berhenti Sesaat (Jam) (Jam) (%) Juli 2011 9.03 444 2.03 Agustus 2011 44 400 11 Septembr 2011 46.83 409 11.45 Oktober 2011 4.62 451 1.02 Nopember 2011 7.63 439 1.74 Desember 2011 4.85 441 1.10 Januari 2012 35.20 424 8.30 Februari 2012 5.78 473 1.22 Total Produk Waktu Waktu Siklus Waktu Penurunan Periode Proses Aktual Produksi Ideal Loading Kecepatan (Pcs) (Jam) (jam/pcs) (Jam) (%) Juli 2011 15519 387.98 0.025 444 0 Agustus 2011 12520 313.00 0.025 400 0 Septembr 2011 12769 319.23 0.025 409 0 Oktober 2011 15776 394.40 0.025 451 0 Nopember 2011 15335 383.38 0.025 439 0 Desember 2011 15426 385.65 0.025 441 0 Januari 2012 13294 332.35 0.025 424 0 Februari 2012 16071 401.78 0.025 473 0

Pengolahan Data Periode Cacat Saat Proses Waktu Loading Cacat Saat Proses (Pcs) (Jam) (%) Juli 2011 412 444 2.32 Agustus 2011 324 400 2.03 Septembr 2011 312 409 1.91 Oktober 2011 607 451 3.36 Nopember 2011 589 439 3.35 Desember 2011 569 441 3.23 Januari 2012 435 424 2.56 Februari 2012 613 473 3.24 Periode Cacat Awal Produksi Waktu Loading Cacat Awal Produksi (Pcs) (Jam) (%) Juli 2011 0 444 - Agustus 2011 0 400 - Septembr 2011 0 409 - Oktober 2011 0 451 - Nopember 2011 0 439 - Desember 2011 0 441 - Januari 2012 0 424 - Februari 2012 0 473 -

Pengolahan Data No Enam Kerugian Besar Total waktu Kerugian Persentase 1 Kerusakan 209.3 31.75 2 Pemasangan dan penyetelan 195.41 29.64 3 Berhenti sesaat 157.94 23.96 4 Cacat saat proses 96.53 14.64 5 Penurunan kecepatan operasi 0 0 6 Cacat awal produksi 0 0 Total 659.18 100 35.00 Enam Kerugian Besar 30.00 25.00 20.00 15.00 10.00 Enam Kerugian Besar 5.00 - Kerusakan Pemasangan dan penyetelan Berhenti sesaat Cacat saat proses Penurunan kecepatan operasi Cacat awal produksi

Faktor penyebab mesin fin forming sering mengalami kerusakan dan berhenti sesaat, disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain: 1. Manusia/Operator a. Operator kurang memahami cara kerja mesin, sehingga pada saat mengoperasikan mesin operator sering salah operasi. b. Kurangnya rasa tanggung jawab operator terhadap kebersihan mesin. c. Kurangnya pengetahuan teknisi terhadap mesin fin forming, sehingga pada saat mesin rusak tidak begitu paham apa yang harus dilakukan. 2. Mesin a. Karakteristik mesin fin forming yang komplek b. Onderdil mesin belum semuanya ada di Indonesia 3. Metode a. Kurangnya perawatan terhadap mesin fin forming, anggota maintenance dan operator melakukan perawatan bila ada kerusakan pada mesin. 4. Material a. Diameter material fin mentah ukurannya berbeda-beda, sehingga sering terjadi alarm pada mesin. 5. Lingkungan a. Kebersihan pada mesin kurang terjaga, apabila ada penumpukan fin pada roda gigi, operator membersihkannya kurang teliti, sehingga masih ada sisa kotoran fin pada roda gigi.

Faktor penyebab mesin fin forming lama dalam proses pemasangan dan penyetelan disebabkan karena Pada saat proses penggantian material dan penggantian tipe lama yang disebabkan oleh kurang terlatihnya operator, dan alat penunjang yang kurang memadai.

Kesimpulan Berdasarkan pengumpulan dan pengolahan data, serta analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil perhitungan selama periode Juli 2011 Februari 2011 diperoleh nilai ketersediaan dari mesin fin forming berkisar antara 86.16% - 89.50%. Nilai ketersediaan mesin fin forming masih belum memenuhi standar ideal yaitu 90%. Nilai efektifitas kinerja dari mesin fin forming berkisar antara 87.21% - 98.76%. Nilai efektifitas kinerja mesin fin forming pada periode Agustus, September dan Januari masih belum memenuhi standar ideal yaitu 95%. Nilai kualitas produk dari mesin fin forming berkisar antara 96.15% - 97.73%. Nilai kualitas produk mesin fin forming masih belum memenuhi standar ideal yaitu 99%. Berdarakan hasil perhitungan Efektifitas Seluruh Peralatan (OEE) pada mesin fin forming di PT. XYZ selama periode Juli 2011 February 2012, maka diperoleh nilai OEE dari mesin fin forming berkisar antara 75.82% - 85.07%. Nilai OEE ini masih jauh dari harapan, karena menurut institute perawatan Jepang (JIPM) standar nilai OEE yang baik adalah 85%.

2. Faktor penyebab rendahnya nilai OEE dipengaruhi oleh faktor enam kerugian pada mesin fin forming. Faktor enam kerugian besar yang paling besar pengaruhnya terhadap mesin fin forming adalah kerugian karena kerusakan sebesar 31.75%, kerugian pemasangan dan penyetelan sebesar 29.64%, dan kerugian karena berhenti sesaat sebesar 23.96%. 3. Berikut adalah kesimpulan yang dapat ditarik untuk mengatasi masalah efisiensi produksi mesin fin forming di PT. XYZ. Untuk mengatasi masalah kerugian karena kerusakan dan kerugian karena mesin berhenti sesaat a. Pelatihan pada operator dilakukan secara berkala sehingga didapat operator yang handal dan terampil. b. Memahami proses kerja dan komponen mesin secara mendalam bagi seluruh teknisi. c. Melakukan metode: Perawatan Preventif Perawatan Korektif Perawatan Mandiri d. Pembelian fin material dipesan dengan diameter yang sama. e. Dibuatkan standar kebersihan pada mesin, bagaimana melakukan proses pembersihan pada area roda gigi dan seluruh mesin secara berkala. f. Membersihkan mesin sebelum dan sesudah proses produksi.

Untuk mengatasi masalah pemasangan dan penyetelan a. Dibuatkan standar kerja dalam penggantian material fin, dan penggantian tipe. b. Dibuatkan jig atau alat untuk mempermudah penggantian material fin dan penggantian tipe. Contohnya disediakan alat pengangkut barang yang telah dimodifikasi agar mempermudah pengangkatan dan pemasangan saat terjadi penggantian material.

Saran Berdasarkan data-data dan pengetahuan yang telah didapatkan selama membuat tugas akhir ini, untuk mendapatkan tugas akhir yang baik tentang usulan perbaikan untuk meningkatkan efisiensi mesin dengan menggunakan metode OEE, kita harus mengetahui prinsip kerja mesin yang akan diteliti, masalah apa yang sering muncul, dan data mesin tersebut. Penelitian yang dilakukan harus lebih lama lagi, sehingga kita dapat mengetahui nilai OEE seakurat mungkin dari data yang ada dan bisa menghasilkan usulan perbaikan yang lebih baik lagi.